Top Banner
HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT DENGAN DISKOLORISASI GIGI SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Gigi OLEH YULI PRIHASTUTI JUFRI J111 13 020 BAGIAN ORTODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017
56

HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

Feb 17, 2018

Download

Documents

ngotruc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT DENGAN

DISKOLORISASI GIGI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Gigi

OLEH

YULI PRIHASTUTI JUFRI

J111 13 020

BAGIAN ORTODONSIA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT DENGAN

DISKOLORISASI GIGI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Gigi

OLEH

YULI PRIHASTUTI JUFRI

J111 13 020

BAGIAN ORTODONSIA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR
Page 4: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR
Page 5: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

iv

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat, karunia, dan rahmat-

Nya yang tidak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaian skripsi yang berjudul

“Hubungan Perawatan Ortodontik Cekat dengan Diskolorisasi Gigi” Salawat

dan salam tidak lupa penulis panjatkan kepada Rasulullah SAW, yang menjadi

teladan terbaik sepanjang masa. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

mencapai gelar sarjana Kedokteran Gigi. Selain itu, skripsi ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya untuk menambah

pengetahuan mereka dalam bidang ortodonsia.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga mendapatkan banyak

bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Muh. Jufri dan Hanisa, saudari-saudari saya tercinta,

Citra, Wanda, dan Jihan serta seluruh keluarga atas doa restu, cinta kasih,

bantuan, nasehat dan motifasinya. Semoga Allah SWT membalasnya.

2. Dr. drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp.Ort selaku dosen pembimbing yang telah

bersedia meluangkan banyak waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan

memberi nasehat penulis dalam membuat skripsi ini.

Page 6: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

v

3. Dr. drg. Bahruddin Thalib, M.Kes, Sp.Pros selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Hasanuddin.

4. drg. Adam Malik Hamudeng, M.MedEd selaku Penasehat Akademik atas

bimbingan, nasehat dan dukungan bagi penulis selama perkuliahan.

5. Seluruh staf pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin tanpa

terkecuali. Terimakasih atas bimbingannya kepada penulis selama mengikuti

perkuliahan.

6. Seluruh staf perpustakaan FKG UNHAS dan staf bagian ortodonsi yang telah

banyak membantu penulis.

7. Kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan semangat, yang

tidak dapat saya sebutkan, terimakasih banyak.

Tiada imbalan yang dapat penulis berikan selain mendoakan semoga

bantuan dari berbagai pihak diberi balasan oleh Allah SWT.

Akhirnya dengan segenap kerendahan hati, penulis berharap agar tulisan ini

dapat menjadi salah satu bahan pembelajaran di Fakultas Kedokteran Gigi

kedepannya dan bisa membantu dalam perbaikan kualitas kesehatan Gigi dan Mulut

masyarakat. Amin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 03 Januari 2017

Penulis

Page 7: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

vi

ABSTRAK

Hubungan Perawatan Ortodontik Cekat dengan Diskolorisasi Gigi

Yuli Prihastuti Jufri

Latar Belakang : Perawatan ortodontik merupakan suatu bentuk perawatan dalam

bidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi

sehingga dapat meningkatkan kemampuan pengunyahan, berbicara, serta

penampilan. Selain manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dari perawatan

ortodontik cekat, pasien juga banyak mengeluhkan dampak yang ditimbulkan pada

pemakaian alat ortodontik. Diskolorisasi gigi (perubahan warna gigi) merupakan

salah satu dari risiko perawatan ortodontik. Perubahan ini dapat menimbulkan

persoalan estetika yang dapat memberikan dampak psikologi pada pengguna

perawatan ortodontik cekat.

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara perawatan ortodontik cekat

dengan diskolorisasi gigi.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode Analitik deskriptif dengan

pendekatan cross sectional study. Cara pemilihan sampel yang digunakan adalah

consecutive sampling. Debris dari gigi sampel dibersihkan terlebih dahulu sebelum

dilakukan pengukuran dengan berkumur, kemudian dilakukan pengambilan gambar

bagian labial delapan gigi insisivus sampel dari arah frontal dengan menggunakan

kamera. Hasil pengambilan gambar (jpeg) diperbesar 100% dari hasil gambar asli

pada software editor photo (Adobe photoshop CS3) kemudian dilakukan pengukuran

langsung dengan grid pewarnaan Shaw dan Murray menggunakan software tersebut.

Hasil : Dari 24 sampel yang diteliti, hasil uji statistik korelasi spearmen

menunjukkan nilai Sig/significance adalah 0.001 (P<0.05) artinya bahwa ada

hubungan yang signifikan antara perawatan ortodontik cekat dengan diskolorisasi

gigi dengan nilai Correlation Coefficient (koefisien korelasi) sebesar 0.63 artinya

bahwa ada hubungan yang kuat antara perawatan ortodontik cekat dengan

diskolorisasi gigi.

Kesimpulan : Ada hubungan antara perawatan ortodontik cekat dengan diskolorisasi

gigi.

Kata kunci : Perawatan ortodontik cekat, diskolorisasi gigi

Page 8: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

vii

ABSTRACT

Relationship between fixed orthodontic treatment and Tooth Discoloration

Yuli Prihastuti Jufri

Background : Orthodontic treatment is a form of treatment in the field of dentistry,

which are crucial to fix the teeth so as to increase the ability of mastication, speech,

and appearance. In addition to the benefits that can be obtained from the public fixed

orthodontic treatment, patients also often complain of its impact on the use of the

orthodontic appliance. Discoloration of teeth (tooth discoloration) is one of the risks

of orthodontic treatment. These changes can cause aesthetic problems that can leave

psychological effects on users fixed orthodontic treatment.

Objective : To determine the relationship between the fixed orthodontic treatment

with teeth discoloration.

Methods : This study uses descriptive analytical method with cross sectional study.

How the selection of the sample used is consecutive sampling. Debris from the teeth

cleaned first sample prior to measurement by rinsing, and then do the shooting part

incisor labial eight samples from the frontal direction by using the camera. A

captured image (jpeg) magnified 100% of the original image in photo editor software

(Adobe Photoshop CS3) and then made direct measurements by staining grid Shaw

and Murray use the software.

Results : Of the 24 samples studied, the results of statistical tests spearmen

correlation showed the Sig / significance is 0.001 (P <0.05) means that there is a

significant relationship between the maintenance of a fixed orthodontic with

discolored teeth with the value Correlation Coefficient (correlation coefficient) of

0.63 means that there is a strong relationship between the fixed orthodontic treatment

with teeth discoloration.

Conclusion : There is a relationship between the fixed orthodontic treatment with

teeth discoloration.

Keywords : fixed orthodontic treatment, tooth discoloration

Page 9: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………............... i

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………..... ii

SURAT PERNYATAAN…………………………………………………........ iii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………. iv

ABSTRAK…………………………………………………………………....... vi

DAFTAR ISI…………………………………………………………………... viii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... xi

DAFTAR TABEL……………………………………………………………... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………... 1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..... 4

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………...… 4

1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………...….. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perawatan Ortodontik………………………………………………… 5

2.1.1 Pengertian perawatan ortodontik……………………………... 5

2.1.2 Jenis perawatan ortodontik…………………………………… 5

2.1.3 Indikasi perawatan ortodontik………………………………... 7

2.1.4 Kontraindikasi perawatan ortodontik………………………… 7

2.2 Ortodontik Cekat……………………………………………………... 8

Page 10: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

ix

2.2.1 Pengertian ortodontik cekat…………………………………... 8

2.2.2 Keuntungan ortodontik cekat…………………………………. 8

2.2.3 Kerugian ortodontik cekat……………………………………. 9

2.2.4 Komponen alat ortodontik cekat……………………………… 10

2.3 Diskolorisasi Gigi…………………………………………………….. 19

2.3.1 Penyebab diskolorisasi gigi…………………………………... 19

2.3.2 Indeks diskolorisasi gigi……………………………………… 20

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Teori……………………………………………………….. 22

3.2 Kerangka Konsep…………………………………………………….. 23

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian………………………………………. 24

4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian………………………………………… 24

4.3 Subjek Penelitian……………………………………………………... 24

4.4 Besar Sampel…………………………………………………………. 25

4.5 Alat dan Bahan Penelitian……………………………………………. 26

4.6 Identifikasi Variabel………………………………………………….. 26

4.7 Definisi Operasional Variabel………………………………………... 26

4.8 Kriteria Penilaian……………………………………………………... 27

4.9 Jenis Data……………………………………………………………... 27

4.10 Prosedur Penelitian………………………………………………… 28

4.11 Alur Penelitian……………………………………………………... 29

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 30

Page 11: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

x

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan………………………………………………………………… 35

6.2 Saran……………………………………………………………………….. 35

DAFTAR PUSTAKA 36

LAMPIRAN 38

Page 12: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1………………………………………………………………………... 11

Gambar 2.2………………………………………………………………………... 11

Gambar 2.3………………………………………………………………………... 12

Gambar 2.4………………………………………………………………………... 13

Gambar 2.5………………………………………………………………………... 14

Gambar 2.6………………………………………………………………………... 15

Gambar 2.7………………………………………………………………………... 16

Gambar 2.8………………………………………………………………………... 16

Gambar 2.9………………………………………………………………………... 17

Gambar 2.10………………………………………………………………………. 18

Gambar 2.11………………………………………………………………………. 18

Gambar 2.12………………………………………………………………………. 21

Gambar 5.1………………………………………………………………………... 33

Gambar 5.2………………………………………………………………………... 34

Page 13: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1.a……………………………………………………………......…….... 30

Table 5.1.b………………………………………………………………………… 31

Tabel 5.2…………………………………………………………………………... 31

Tabel 5.3…………………………………………………………………………... 32

Tabel 5.4…………………………………………………………………………... 33

Page 14: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era yang modern ini, masyarakat semakin menyadari pentingnya

memiliki gigi yang teratur dalam sistem pengunyahan, pencernaan, sistem

artikulasi maupun penampilan.1 Gigi yang tidak teratur, terlebih lagi jika disertai

adanya kelainan bentuk muka yang disebabkan oleh adanya hubungan rahang

yang tidak harmonis sangat mempengaruhi penampilan.2 Hal inilah yang

meningkatkan kebutuhan dan tuntutan akan perawatan ortodontik.1 Umumnya

para remaja melakukan perawatan ortodontik dengan berbagai macam tujuan

yaitu, memperbaiki susunan gigi, memperbaiki penampilan wajah,

meningkatkan fungsi bicara dan banyak yang bertujuan untuk gaya. Penampilan

pribadi tidak bergantung pada penilaian objektif dan kebutuhan perawatan

tergantung sebagian besar pada keinginan pasien maupun orang tuanya

meskipun demikian minat untuk perawatan mengubah profil wajah melalui

perawatan ortodontik masih kurang.3

Perawatan ortodontik merupakan suatu bentuk perawatan dalam bidang

kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi

sehingga dapat meningkatkan kemampuan pengunyahan, berbicara, serta

penampilan.1 Secara teori sebenarnya perawatan ortodontik memiliki tujuan

yang luas dan tidak hanya sekedar melakukan koreksi maloklusi. Salzman

Page 15: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

2

menyatakan bahwa tujuan perawatan ortodontik antara lain adalah untuk

memperbaiki estetik yaitu mengoreksi letak dan susunan gigi serta mencegah

terjadinya keadaan yang abnormal dari bentuk muka. Perawatan ortodontik

antara lain direkomendasikan untuk tujuan fungsional yaitu meningkatkan

kemampuan fungsi dan bicara. Dengan perawatan ortodontik letak gigi dan

rahang yang tidak normal diperbaiki sehingga didapatkan fungsi geligi, estetik

geligi dan wajah yang baik sehingga meningkatkan kesehatan psikososial

seseorang.3

Perawatan ortodontik maloklusi dan kelainan kraniofasial, dengan

memastikan tepat penyelarasan gigi, oklusal dan hubungan rahang harmonis,

dapat meningkatkan pengunyahan, fonasi, estetika wajah, dengan efek

menguntungkan pada kesehatan umum dan mulut, kenyamanan individu dan

harga diri, memiliki peran positif dalam meningkatkan kualitas hidup. Oleh

karena itu, tujuan perawatan adalah konsisten dengan tujuan intervensi medis,

yaitu memastikan kesehatan, kondisi kesejahteraan fisik baik, mental dan sosial,

seperti dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.4

Perawatan ortodontik, baik alat ortodontik lepasan maupun cekat banyak

digunakan di kalangan masyarakat bahkan akhir-akhir ini banyak digunakan alat

ortodontik cekat. Selain manfaat yang dapat masyarakat peroleh dari perawatan

ortodontik cekat, akhir-akhir ini pasien banyak mengeluhkan dampak yang

ditimbulkan pada pemakaian alat ortodontik. Pemakaian alat ortodontik cekat

dapat meningkatkan retensi plak, peradangan dalam rongga mulut, bahkan

beberapa pasien mengeluh adanya bau mulut serta perubahan warna gigi yang

Page 16: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

3

membuat pasien menjadi kurang nyaman dan tidak percaya diri. Keadaan

tersebut diperparah dengan kebersihan mulut yang tidak baik. 4,5

Perawatan ortodontik selain memiliki manfaat, juga terkait dengan risiko

dan komplikasi. Dalam ortodonsi, risiko "merugikan" adalah jauh lebih rendah

dibandingkan dengan intervensi medis lainnya, misalnya bedah. Namun, selama

tindakan medis melalui penggunaan berbagai prosedur, perangkat dan bahan,

ada kemungkinan muncul efek samping yang tidak diinginkan, baik lokal

(diskolorisasi gigi, dekalsifikasi, resorbsi akar, komplikasi periodontal, bau

mulut) maupun sistemik (reaksi alergi, sindrom kelelahan kronis), meningkatnya

durasi pengobatan dan tidak tercapainya hasil yang diharapkan.4

Diskolorisasi gigi (perubahan warna gigi) merupakan salah satu dari risiko

perawatan ortodontik. Diskolorisasi adalah deposit berpigmen pada permukaan

gigi. Penyebab diskolorisasi gigi berdasarkan sumbernya dibagi menjadi

eksogen dan endogen. Perubahan warna eksogen disebabkan oleh substansi dari

luar gigi, sedangkan endogen berasal dari dalam gigi. Berdasarkan lokasinya

dibagi menjadi intrinsik dan ekstrinsik. Diskolorasi intrinsik terjadi karena

adanya kromogen yang terkumpul di dalam substansi gigi, lokal maupun

sistemik. Diskolorasi ekstrinsik terjadi pada permukaan atau pelikel gigi.

Perubahan warna gigi menjadi masalah penting dalam kedokteran gigi. Berbagai

penelitian dilakukan karena meningkatnya kebutuhan estetik masyarakat.

Perubahan warna pada gigi membuat orang merasa tidak nyaman dan kurang

percaya diri.6

Page 17: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

4

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan

penelitian mengenai hubungan perawatan ortodontik cekat dengan diskolorisasi

gigi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah

dari penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara perawatan ortodontik

cekat dengan diskolorisasi gigi.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui hubungan antara perawatan ortodontik cekat dengan

diskolorisasi gigi.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai sumber referensi dalam memberikan pengetahuan dan

wawasan yang lebih dalam ilmu ortodontik khususnya mengenai

diskolorisasi gigi.

2. Dalam bidang kedokteran gigi khususnya di bidang ortodontik

membantu dalam peningkatan perawatan ortodontik untuk memperbaiki

estetik.

Page 18: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perawatan Ortodontik

2.1.1 Pengertian perawatan ortodontik

Perawatan ortodontik merupakan salah satu bentuk perawatan dalam

bidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi

sehingga dapat meningkatkan kemampuan mastikasi, fonetik, serta estetik.

Perawatan ortodontik pada dasarnya adalah upaya menggerakkan gigi atau

mengoreksi malrelasi dan malformasi struktur dentokraniofasial untuk koreksi

terhadap struktur dentofasial pada anak-anak dan dewasa. Tujuannya adalah

untuk memperoleh oklusi yang optimal dan harmonis, baik letak maupun

fungsinya serta untuk menciptakan keseimbangan antara hubungan oklusal gigi

geligi, estetik wajah dan stabilitas hasil perawatan.7

2.1.2 Jenis perawatan ortodontik

Menurut waktu dan tingkat maloklusinya, perawatan ortodontik dibagi

menjadi :

1. Ortodontik pencegahan (Preventive Orthodontics), yaitu segala

tindakan yang menghindarkan segala pengaruh yang dapat merubah

jalannya perkembangan yang normal agar tidak terjadi malposisi gigi

dan hubungan rahang yang abnormal.

Page 19: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

6

2. Ortodontik interseptif (Interceptive orthodontics). Ortodontik interseptif

merupakan tindakan atau perawatan ortodontik pada maloklusi yang

mulai tampak dan sedang berkembang. Disini maloklusi sudah terjadi

sehingga perlu diambil tindakan perawatan guna mencegah maloklusi

yang ada tidak berkembang menjadi lebih parah. Tindakan yang

termasuk disini antara lain dengan menghilangkan penyebab maloklusi

yang terjadi agar tidak berkembang dan dapat diarahkan agar menjadi

normal.

3. Ortodontik korektif atau kuratif (Corrective atau curative orthodontics).

Ortodontik korektif merupakan tindakan perawatan pada maloklusi

yang sudah nyata terjadi. Gigi-gigi yang malposisi digeser ke posisi

normal, dengan kekuatan mekanis yang dihasilkan oleh alat ortodontik.

Gigi dapat bergeser karena sifat adaptive respone jaringan periodontal.

Ortodontik kuratif atau korektif ini dilakukan pada periode gigi

permanen.2

Menurut cara pemakaian, alat perawatan ortodontik dibagi menjadi :

1. Perawatan dengan alat lepasan (removable appliances), yaitu alat yang

dapat dipasang dan dilepas oleh pasien sendiri, dengan maksud untuk

mempermudah pembersihan alat. Alat ini mempunyai keterbatasan

kemampuan untuk perawatan, sehingga hanya dipakai untuk kasus

sederhana yang hanya melibatkan kelainan posisi giginya saja. Contoh :

Plat aktif, plat ekspansi, aktivator, bite raiser dsb.

Page 20: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

7

2. Perawatan dengan alat cekat (fixed appliances), yaitu alat yang hanya

dapat dipasang dan dilepas oleh dokter yang merawat saja. Alat cekat ini

mempunyai kemampuan perawatan yang lebih kompleks. Contoh :

Teknik Begg, Edgewise, Twin Wire Arch, Straightwire dsb.2

2.1.3 Indikasi perawatan ortodontik :

1. Jika dirasakan perlu bagi subjek untuk mendapat posisi postural adaptasi

mandibula

2. Jika ada gerak menutup translokasi mandibula dari posisi istirahat atau

dari postural adaptasi ke posisi interkuspal

3. Jika posisi gigi sedemikian rupa sehingga terbentuk mekanisme refleks

yang merugikan selama fungsi oklusal dari mandibula

4. Jika gigi-gigi menyebabkan kerusakan jaringan lunak

5. Jika gigi berjejal dan tidak teratur menyebabkan faktor predisposisi dari

penyakit periodontal/penyakit gigi

6. Jika penampilan pribadi kurang baik akibat posisi gigi

7. Jika posisi gigi menghalangi proses bicara yang normal.8,9

2.1.4 Kontraindikasi perawatan ortodontik :

1. Jika prognosa dari hasil perawatan tersebut jelek sebab pasien

kurang/tidak kooperatif

2. Jika perawatan hanya untuk memperpanjang waktu saja (jika perawatan

ditunda sampai gigi bercampur/gigi permanen) hasilnya sama saja

3. Jika perawatan akan mengakibatkan perubahan bentuk gigi

Page 21: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

8

4. Jika perawatan akan mengganggu proses erupsi gigi permanen.8

2.2 Ortodontik Cekat

2.2.1 Pengertian ortodontik cekat

Seperti namanya, ortodontik cekat termasuk perangkat ortodontik, yang

memiliki alat yang tetap pada permukaan gigi, dan kekuatan yang diberikan

melalui alat ini menggunakan wire lengkung dan pendukung lainnya. Peralatan

ini tidak bisa dilepas oleh pasien.

Dengan peralatan ortodontik cekat, kontrol atas mekanisme perawatan

berkelanjutan lebih langsung di tangan dokter sedangkan pasien dibatasi hanya

untuk mempertahankan alat dan kebersihan mulut. Pasien juga dapat mengubah

kekuatan tertentu dari perangkat yang dipasang, misalnya elastis. Pada

perawatan dengan alat ortodontik cekat, kooperasi pasien dapat diabaikan.

Kontrol dicapai dengan alat ortodontik cekat jauh lebih besar dibandingkan

dengan alat lepasan dan gigi juga dapat digerakkan hampir di semua tiga ruang

plane. Tidak seperti alat lepasan yang hanya cocok dapat menggerakkan gigi

secara bodily, rotasi, tipping, intrusi, ekstrusi, dan juga pergerakan akar gigi

(torquing, uprighting).

2.2.2 Keuntungan ortodontik cekat

1. Memungkinkan untuk mengontrol gigi dengan tepat. Gerakan yang

dicapai tepat dan memungkinkan untuk menggerakkan satu gigi dalam

Page 22: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

9

tiga ruang plane untuk mencapai keselarasan sempurna dari kedua

lengkung gigi inter dan intra.

2. Memungkinkan untuk menggerakkan beberapa gigi. Gigi secara

individual dapat digerakkan dalam semua tiga ruang plane secara

bersamaan, yaitu gigi dapat diterobos serta ditarik secara bersamaan.

Juga, gigi yang berbeda dapat dipindahkan dalam arah yang berbeda

pada saat yang sama, yaitu satu gigi sedang dirotasi dan yang lain

dapat ditarik kembali, dll.

3. Kerjasama dengan pasien lebih kurang dibandingkan dengan pasien

pengguna alat ortodontik lepasan, namun kerjasama dengan pasien

tidak dapat untuk ditiadakan sama sekali karena menunjang

keberhasilan perawatan.10,11,12

2.2.3 Kerugian ortodontik cekat

1. Persyaratan pemeliharaan kesehatan mulut dan kebersihan mulut

menjadi lebih sulit. Sisa makanan cenderung menumpuk di sekitar

attachment dan pembersihannya menjadi sulit.

2. Estetika alat ortodontik cekat umumnya terbuat dari logam yang

mungkin tidak estetis diterima pasien. Munculnya teknik lingual dan

bracket gigi berwarna (terbuat dari keramik/komposit/fiber glass)

telah membantu mengatasi kekurangan ini.

3. Untuk mendapatkan hasil perawatan yang baik, maka harus dikerjakan

oleh ortodontis.

Page 23: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

10

4. Biaya perawatan alat ortodontik cekat lebih mahal dibandingkan

dengan alat ortodontik lepasan. Attachment yang digunakan mahal dan

karena itu biaya perawatannya naik.

5. Chair side time lebih lama dan memerlukan keahlian (ilmu yang

spesialistik).

6. Kontrol Anchorage lebih sulit dibandingkan dengan peralatan

removable.

7. Pemantauan perawatan lebih sulit. Pasien harus mengingat secara

berkala alat penyesuaian/reactivations. Pemantauan jangka panjang

penting untuk mencapai hasil yang stabil.

2.2.4 Komponen alat ortodontik cekat

Komponen yang membentuk sistem alat ortodontik cekat dapat dibagi

menjadi dua kategori berdasarkan pada kemampuannya untuk menghasilkan

kekuatan :

a) Komponen aktif

Komponen ini termasuk yang mampu menghasilkan kekuatan

untuk menggerakkan gigi. Alat ini terdiri atas :

a. Separator

Separator digunakan untuk menciptakan ruang di antara dua

gigi yang berdekatan, umumnya untuk tujuan banding.

Permukaan brass wire lembut, diameternya 0,5 atau 0,6 mm

melewati interdental dan memutar untuk menciptakan ruang.

Wire pemisah kuningan ini menyakitkan, gaya yang bekerja tidak

Page 24: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

11

terkontrol dan bagian yang memutar sering menyebabkan luka

laserasi pada mukosa bukal dan gingival.

Gambar 2.1 Separator brass pada daerah mesial dan distal molar pertama di

maksila kiri (Sumber : Singh, G. Textbook Of Orthodontics. Ed.2. JAYPEE:

New Delhi; 2007. p. 450)

b. Archwire (kawat logam)

Archwire tersedia dari beragam dimensi variabel dan bahan.

Archwire tersedia dalam cetakan prefabrikasi. Alat ini terdiri dari

berbagai bentuk tergantung pada jenis bentuk lengkung. Bentuk

lengkungan untuk pasien harus dipilih kecuali ada beberapa

perubahan yang direncanakan dalam lebar lengkung.

Gambar 2.2 Beragam bentuk archwire (Sumber : Singh, G. Textbook Of

Orthodontics. Ed.2. JAYPEE: New Delhi; 2007. p. 453)

Page 25: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

12

c. Elastik

Elastik terdiri dari material lateks atau non-lateks. Elastik

non-lateks kurang baik dibandingkan dengan elastik lateks di

lingkungan mulut. Elastik tersedia dalam berbagai kekuatan, yang

tergantung pada diameter dan ketebalannya. Elastik dipilih sesuai

dengan tujuan penggunaannya. Alat ini terdiri atas kode warna

yang sesuai dengan kekuatan.

Gambar 2.3 Beragam elastik yang digunakan di praktik (Sumber : Singh, G.

Textbook Of Orthodontics. Ed.2. JAYPEE: New Delhi; 2007. p. 454)

d. Elastomer

Elastomer digunakan dalam beragam bentuk bersama dengan

peralatan ortodontik cekat. Alat ini umumnya terbuat dari bahan

polyeurythane sintetis.

Page 26: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

13

A B

Gambar 2.4 Elastomer ; A Rantai elastik berkesinambungan dan B Rantai

elastik tertutup atau pendek (Sumber : Singh, G. Textbook Of Orthodontics.

Ed.2. JAYPEE: New Delhi; 2007. p. 456)

e. Spring

Beragam jenis spring digunakan sebagai pembantu untuk

menghasilkan kekuatan untuk menggerakkan gigi. Spring

terutama digunakan untuk uprighting gigi dan torguing dalam

terapi alat Begg dan alat tip tepi. Spring dapat digunakan untuk

membuka ruang (coil spring terbuka) atau untuk menutup ruang

(coil spring tertutup).

A B

Page 27: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

14

C D

Gambar 2.5 Spring : A Spring mesiodistal uprighting; B Spring rotating; C

Coil spring tertutup membentang dari molar ke braket caninus untuk

pencabutan caninus ; D Coil spring terbuka yang telah terpasang (Sumber :

Singh, G. Textbook Of Orthodontics. Ed.2. JAYPEE: New Delhi; 2007. p. 457-

458)

f. Magnet

Magnet telah digunakan bersama dengan peralatan ortodontik

cekat untuk tujuan penutupan ruang sebaik mendapatkan kembali

ruang yang hilang. Untuk tujuan penutupan ruang, alat ini

digunakan dalam mode atraksi dan untuk mendapatkan kembali

ruang yang hilang, alat ini digunakan dalam mode repulsi.

Magnet yang digunakan saat ini adalah:

1) Samarium kobalt magnet-c-SrnCog dan Sm2Co,

2) Neodymium iron boron magnet-e-Nd, Fe '4B.9,13,14

Page 28: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

15

b) Komponen pasif

Alat ini adalah komponen-komponen dari peralatan ortodontik

cekat yang tidak mampu menghasilkan kekuatan gigi bergerak tetapi

membantu dalam memberikan perlengkapan untuk membantu alat

lainnya pada gigi atau mempertahankan komponen aktif lain dari

peralatan. Alat –alat ini termasuk:

a. Band (Pita logam)

Alat ini merupakan perlengkapan logam yang disemen ke

gigi dan menyediakan tempat untuk perlengkapan pendukung

lainnya seperti bukal tube, lingual button, dll. Alat ini dapat dilas

atau disolder ke band.

Gambar 2.6 Band molar tersedia secara komersial (Sumber : Singh, G.

Textbook Of Orthodontics. Ed.2. JAYPEE: New Delhi; 2007. p. 460)

b. Braket (Behel)

Sebuah braket didefinisikan sebagai perangkat yang

memproyeksikan horizontal untuk mendukung alat pendukung

Page 29: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

16

dan biasanya membuka di satu sisi dalam vertikal atau horizontal,

bracket terdiri dari beragam jenis tergantung pada teknik yang

digunakan.

Gambar 2.7 Sebuah braket yang telah dilas untuk sebuah band dan disemen

pada kaninus kiri rahang bawah (panah hitam), sisa bracket yang telah terikat

(panah putih). (Sumber : Singh, G. Textbook Of Orthodontics. Ed.2. JAYPEE:

New Delhi; 2007. p. 461)

c. Tube bukal

Tube bukal merupakan bagian yang berongga secara

horizontal, bulat, persegi panjang atau oval, alat ini umumnya

digunakan pada gigi molar dan membantu memberikan control

terbaik tiga dimensi dari jangkar gigi.

A B C

Gambar 2.8 A Tube molar melingkar; B Tube molar oval; C Tube persegi

panjang (Sumber : Singh, G. Textbook Of Orthodontics. Ed.2. JAYPEE: New

Delhi; 2007. p. 464)

Page 30: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

17

d. Attachment lingual

Alat ini merupakan perlengkapan aksesori selain bracket dan

tube yang ditempatkan pada aspek lingual gigi (berikat) atau band

(dilas).

A B

C D

E F

Gambar 2.9 A Lug lingual seating dilas untuk band premolar; B Cleat presisi

versatile; C Eyelet easy-threading; D Sheath lingual; E Elastilugs; F Kait

lingual ball ((Sumber : Singh, G. Textbook Of Orthodontics. Ed.2. JAYPEE:

New Delhi; 2007. p. 465)

Page 31: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

18

e. Lock Pin (Pin Pengunci)

Lock pin yang baik adalah yang terbuat dari kuningan atau

baja lunak. Alat ini digunakan untuk memegang wire di slot

braket dalam teknik Begg atau aksesori dalam teknik ujung tepi.

Gambar 2.10 Pin pengunci (Sumber : Singh, G. Textbook Of Orthodontics.

Ed.2. JAYPEE: New Delhi; 2007. p. 466)

f. Ligatur Wires

Ligature wire merupakan kawat stainless steel lunak dengan

ukuran diameter dari 0,008-0,010 inci. Alat ini dapat digunakan

untuk menahan/ligate archwire pada braket atau untuk mengikat

segmen gigi secara bersamaan.10,11

Gambar 2.11 Ligature wire digunakan untuk menahan lengkungan kawat di

slot braket (Sumber : Singh, G. Textbook Of Orthodontics. Ed.2. JAYPEE:

New Delhi; 2007. p. 466)

Page 32: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

19

2.3 Diskolorisasi Gigi

Diskolorisasi gigi atau yang paling umum dikenal dengan perubahan warna

gigi adalah salah satu alasan yang paling sering mengapa pasien mencari

perawatan gigi. Perubahan warna gigi biasanya mengakibatkan estetis yang tidak

menyenangkan dan trauma psikologis. Pemahaman tentang etiologi perubahan

warna gigi penting untuk dokter gigi dalam membuat diagnosis yang benar.

Pengetahuan tentang penyebab perubahan warna juga akan membantu dokter

gigi untuk menjelaskan sifat yang tepat dari kondisi pasien. Dalam beberapa

kasus, mekanisme diskolorisasi mungkin berpengaruh pada hasil pengobatan dan

juga pada pilihan perawatan yang ditawarkan oleh dokter gigi. Perubahan warna

gigi dapat mengikis kilauan senyum. Dalam pengelolaan pasien dengan

diskolorisasi gigi, pengetahuan tentang mekanisme dibalik perubahan warna gigi

adalah relevansi karena dapat mempengaruhi rencana perawatan. Dalam kasus

tertentu bahkan mungkin memiliki efek pada hasil perawatan. Sebuah

pemahaman dari proses patologis yang terlibat dalam diskolorisasi gigi juga

akan memungkinkan dokter gigi untuk menjelaskan kepada pasien sifat yang

tepat dari kondisi pasien.14

2.3.1 Penyebab diskolorisasi gigi

Penyebab diskolorisasi gigi berdasarkan sumbernya dibagi menjadi

eksogen dan endogen. Perubahan warna eksogen disebabkan oleh substansi

dari luar gigi, sedangkan endogen berasal dari dalam gigi. Penyebab

diskolorisasi gigi dapat diklasifikasikan menurut lokasi noda, baik sebagai

Page 33: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

20

ekstrinsik atau intrinsik. Perubahan warna ekstrinsik terletak pada permukaan

gigi atau di pelikel. Perubahan warna intrinsik terjadi ketika kromogen

didepositkan dalam sebagian besar gigi, yang mungkin dari lokal atau

sistemik.14

Penyebab diskolorisasi gigi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan akibat

dari perekat ortodontik yaitu penyebab internal dan eksternal. Diskolorisasi

eksternal dapat disebabkan oleh pewarna makanan dan larutan kumur

berwarna. Adapun bahannya, misalnya struktur polimer atau konten filler dan

kekasaran permukaan memainkan peran yang menentukan dalam tingkat

perubahan warna. Jumlah perubahan warna dapat dipengaruhi oleh sejumlah

faktor termasuk kebersihan mulut, penyerapan air, dan polimerisasi lengkap.

Penyebab untuk diskolorisasi internal dapat ditemukan di irradiasi ultraviolet

dan energi termal. Cahaya ultraviolet dapat menginduksi reaksi fisiko-kimia

dalam polimer, yang menyebabkan perubahan warna irreversibel.15

2.3.2 Indeks diskolorisasi gigi

Indeks diskolorasi yang digunakan adalah indeks pewarnaan Shaw dan

Murray (1977). Pengukuran dilakukan dengan membuang seluruh debris

sebelum pengukuran dengan cara berkumur dengan air, kemudian dilakukan

pengambilan gambar selanjutnya pengukuran dilakukan pada file gambar

melalui software editor photo. Skoring pewarnaan dihitung dari daerah total

yang tertutupi warna dengan menjumlahkan jumlah kotak pewarnaan kemudian

dibagi dengan jumlah seluruh kotak yang tersedia.

Page 34: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

21

Kriteria penilaian derajat diskolorisasi gigi menurut Shaw dan Murray :

0 = tidak terdapat diskolorasi

1 = 0,01% - 25% daerah terdapat diskolorasi

2 = 26% - 50% daerah terdapat diskolorasi

3 = 51% - 75% daerah terdapat diskolorasi

4 = 76% - 100% daerah terdapat diskolorasi.

Grid pewarnaan gigi pada metode ini dibuat dengan cara menggambar

outline permukaan labial kedelapan gigi insisivus yang diperbesar 4 kali dari

gambar asli. Tiap-tiap permukaan gigi tersebut dibagi kedalam pergsegi -

persegi kecil dengan panjang sisi 4 mm. Jumlah persegi yang terdapat pada

bagian labial gigi - gigi insisivus tersebut adalah 422 buah.16,17

Gambar 2.12 Grid pewarnaan gigi Shaw and Murray (sumber : Ningrum WS. Hubungan

frekuensi merokok, lama merokok dan jenis rokok terhadap pewarnaan gigi.

Yogyakarta:UMY; 2012)

Page 35: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

BAB III

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Teori

Resorbsi akar

Dekalsifikasi

Diskolorisasi gigi

Komplikasi periodontal

Bau mulut

Ket : Diteliti :

Tidak diteliti :

Dampak Perawatan ortodontik

Alat ortodontik

Klasifikasi maloklusi Maloklusi Etiologi

Ortodontik cekat

Ortodontik lepasan

Indikasi

Kontrandikasi

Page 36: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

23

3.2 Kerangka Konsep

Alat ortodontik cekat

Diskolorisasi gigi

Perawatan ortodontik

Indeks diskolorisasi gigi

Page 37: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan

cross sectional study karena dilakukan pada waktu tertentu dan pada masyarakat

tertentu. Cara pemilihan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling.

Semua subjek yang datang di tempat penelitian dan memenuhi kriteria pemilihan

dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi.

4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2016. Penelitian ini

dilakukan Universitas Hasanuddin.

4.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa/mahasiswi pengguna alat ortodontik

cekat dan bukan pengguna alat ortodontik cekat.

a. Kriteria inklusi :

1. Usia 17-24 tahun yang bersedia untuk mengikuti aturan dan

instruksi selama penelitian berlangsung.

2. Tidak memiliki kebiasaan merokok

Page 38: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

25

3. Pengguna alat ortodontik cekat dan bukan pengguna alat ortodontik

cekat

4. Lama pemakaian alat ortodontik minimal 8 bulan

5. Menggunakan jenis metal braket (stainless steel)

6. Menggunakan sistem konvensional braket.

b. Kriteria eksklusi :

1. Pernah menjalani perawatan ortodontik cekat (bukan pengguna alat

ortodontik cekat)

2. Memakai alat ortodontik cekat tetapi hanya pada salah satu rahang

3. Memakai alat ortodontik cekat tetapi subjek penelitian tersebut

tidak bersedia mengikuti aturan dan instruksi yang diinstruksikan

peneliti.

4.4 Besar Sampel

Jumlah sampel minimal data nominal untuk estimasi proporsi suatu populasi

ditentukan dengan rumus :

n =Zα2PQ

d2

n =1,962×0,01597×0,98403

0,052

n = 24

Keterangan :

n = Besar sampel

Page 39: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

26

Zα = Deviat baku normal untuk α

P = Proporsi mahasiswa / mahasiswi pengguna alat ortodontik cekat

Q = 1 – P (proporsi mahasiswa / mahasiswi bukan pengguna alat ortodontik

cekat)

d = Limit dari error atau presisi absolute

4.5 Alat dan Bahan Penelitian

1. Kamera

2. Alat tulis

3. Lembar kerja untuk pencatatan data.

4.6 Identifikasi Variabel

1) Variabel bebas : perawatan ortodontik cekat

2) Variabel terikat : diskolorisasi gigi

3) Variabel kendali : jenis sikat gigi, cara menyikat gigi, makanan yang

dikonsumsi.

4.7 Definisi Operasional Variabel

1. Perawatan ortodontik cekat merupakan salah satu bentuk perawatan

dalam bidang kedokteran gigi yang dicekatkan langsung pada gigi

dengan menggunakan sistem bonding dan berperan penting untuk

Page 40: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

27

memperbaiki susunan gigi sehingga dapat meningkatkan kemampuan

mastikasi, fonetik, serta estetik.

2. Diskolorisasi gigi merupakan perubahan warna pada permukaan gigi

akibat pelekatan warna makanan, minuman, rokok, ataupun terjadi

perubahan warna gigi yang terjadi semasa pembentukan struktur gigi

pada dentin yang disebabkan oleh konginetal, sistemik, metabolik,

traumatik, fluorosis, dan antibiotik tetrasiklin.

4.8 Kriteria Penilaian

Derajat diskolorisasi gigi dapat diketahui dengan mencatat area yang

mengalami diskolorasi pada daerah labial kedelapan gigi insisivus pada sistem

grid dan digambarkan kotak persegi pada gigi insisivus berdasarkan ketentuan

grid pewarnaan Shaw dan Murray. Skoring pewarnaan dihitung dari daerah total

yang tertutupi warna dengan menjumlahkan jumlah kotak pewarnaan kemudian

dibagi dengan jumlah seluruh kotak yang tersedia (422 buah) kemudian

dikalikan 100%. Kriteria penilaiannya adalah 0 = tidak terdapat diskolorasi, 1 =

0,01% - 25% daerah terdapat diskolorasi, 2 = 26% - 50% daerah terdapat

diskolorasi, 3 = 51% - 75% daerah terdapat diskolorasi, dan 4 = 76% - 100%

daerah terdapat diskolorasi.

4.9 Jenis Data

Data yang dikumpulkan diperoleh melalui wawancara dan observasi

oleh peneliti terhadap subjek penelitian. Data yang diperlukan antara lain :

Page 41: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

28

a. Data demografi : nama, jenis kelamin, usia, alamat tempat tinggal,

lama pemakaian alat ortodontik, riwayat merokok dan jenis sikat gigi

yang digunakan (untuk responden yang memakai alat ortodontik)

b. Derajat diskolorasi menurut Shaw dan Murray.

1. Data yang diperoleh dianalisis dengan komputer : SPSS 20.0

2. Penyajian data : data disajikan dalam bentuk tabel

3. Uji statistik yang digunakan : Uji korelasi spearman untuk mengetahui

hubungan antara perawatan ortodontik cekat dengan diskolorisasi gigi.

4.10 Prosedur Penelitian

1) Peneliti memilih subjek penelitian yang memenuhi kriteria dan

memberi penjelasan mengenai prosedur pemeriksaan serta tujuan

penelitian. Kemudian subjek penelitian diminta kesediaannya untuk

menjadi subjek penelitian

2) Data demografi dikumpulkan dengan cara wawancara langsung

terhadap subjek penelitian

3) Pengukuran dilakukan dengan membuang seluruh debris sebelum

pengukuran dengan cara berkumur dengan air

4) Pengambilan gambar dari sisi labial kedelapan gigi insisivus sampel

dengan menggunakan kamera. Kemudian hasil gambar dari kamera

(jpeg) diperbesar 4X dari gambar asli dan dilakukan pengukuran

langsung dengan grid pewarnaan Shaw dan Murray menggunakan

software editor photo (Adobe photoshop CS6)

Page 42: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

29

5) Selanjutnya, dilakukan analisis data yang diperoleh.

4.11 Alur Penelitian

Pemilihan subjek penelitian yang memenuhi kriteria

penelitian

Meminta kesediaan subjek penelitian

Mengukur derajat diskolorisasi gigi

Analisis data

Hasil

Page 43: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Telah dilakukan penelitian mengenai hubungan perawatan ortodontik cekat

dengan diskolorisasi gigi pada mahasiswa/mahasiswi di Universitas Hasanuddin.

Data yang diperoleh dari penelitian ini terdiri dari 12 responden pengguna perawatan

ortodontik cekat dan 12 responden bukan pengguna perawatan ortodontik cekat.

Dimana data pada penelitian ini diolah dengan menggunakan SPSS. Diperoleh data

sebagai berikut :

Tabel 5.1 Distribusi sampel menurut jenis kelamin

a. Berikut tabel distribusi sampel pengguna perawatan ortodontik cekat

Pengguna perawatan ortodontik cekat

Jenis Kelamin Jumlah %

Laki – laki 6 50

Perempuan 6 50

Total 12 100

Sumber : Yuli Prihastuti Jufri. Hubungan Perawatan Ortodontik Cekat dengan Diskolorisasi Gigi.

Laporan Hasil Penelitian, 2016

Pada Tabel 5.1.a menggambarkan distribusi 12 sampel pengguna perawatan

ortodontik cekat menurut jenis kelamin, dimana terdapat 6 orang laki-laki dan 6

orang perempuan dengan persentase masing-masing 50%.

Page 44: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

31

b. Berikut tabel distribusi sampel bukan pengguna perawatan ortodontik cekat

Bukan pengguna perawatan ortodontik cekat

Jenis kelamin Jumlah %

Laki – laki 6 50

Perempuan 6 50

Total 12 100

Sumber : Yuli Prihastuti Jufri. Hubungan Perawatan Ortodontik Cekat dengan Diskolorisasi Gigi.

Laporan Hasil Penelitian, 2016

Pada Tabel 5.1.b menggambarkan distribusi 12 sampel bukan pengguna

perawatan ortodontik cekat, dimana terdapat 6 orang laki-laki dan 6 orang

perempuan dengan persentase masing-masing 50%.

Derajat diskolorisasi gigi menurut Shaw dan Murray menggambarkan tingkat

perubahan warna pada gigi berdasarkan luas daerah gigi yang terdapat diskolorisasi.

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi derajat diskolorisasi gigi pengguna perawatan

ortodontik cekat

Pengguna perawatan ortodontik cekat

No Skor Frekuensi % Mean

1. 0 0 0

1.25

2. 1 9 75

3. 2 3 25

4. 3 0 0

5. 4 0 0

Total 12 100

Sumber : Yuli Prihastuti Jufri. Hubungan Perawatan Ortodontik Cekat dengan Diskolorisasi Gigi.

Laporan Hasil Penelitian, 2016

Pada tabel 5.2 menggambarkan distribusi frekuensi derajat diskolorisasi

pengguna perawatan ortodontik cekat pada 12 sampel, dimana terdapat 9 orang

(75%) yang memiliki skor derajat diskolorisasi 1 dan 3 orang (25%) yang memiliki

skor derajat diskolorisasi 2 dengan nilai tengah (rata-rata) sebesar 1.25

Page 45: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

32

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi derajat diskolorisasi gigi bukan pengguna perawatan

ortodontik cekat

Bukan pengguna perawatan ortodontik cekat

No Skor Frekuensi % Mean

1. 0 6 50

0.5

2. 1 6 50

3. 2 0 0

4. 3 0 0

5. 4 0 0

Total 12 100

Sumber : Yuli Prihastuti Jufri. Hubungan Perawatan Ortodontik Cekat dengan Diskolorisasi Gigi.

Laporan Hasil Penelitian, 2016

Pada tabel 5.3 menggambarkan distribusi frekuensi derajat diskolorisasi bukan

pengguna perawatan ortodontik cekat pada 12 sampel, dimana terdapat 6 orang

(50%) yang memiliki skor derajat diskolorisasi 0 dan terdapat 6 orang (50%) yang

memiliki skor derajat diskolorisasi 1 dengan nilai tengah (rata-rata) sebesar 0.5.

Berdasarkan Tabel 5.2 dan 5.3 didapatkan bahwa pada kelompok pengguna

perawatan ortodontik cekat, nilai tengahnya adalah 1.25 sedangkan pada kelompok

bukan pengguna perawatan ortodontik cekat nilai tengahnya adalah 0.5. Dapat

disimpulkan bahwa derajat diskolorisasi gigi pada kelompok pengguna perawatan

ortodontik cekat lebih tinggi dibandingkan kelompok yang bukan pengguna

perawatan ortodontik cekat.

Uji korelasi Spearman adalah uji statistik yang ditujukan untuk mengetahui

hubungan antara dua atau lebih variabel berskala Ordinal. Selain Spearman, D.A. de

Vaus menyebutkan bahwa uji korelasi yang sejenis dengannya adalah Kendall-Tau.

D.A. de Vaus menginterpretasikan koefisien korelasi sebagai berikut:

Page 46: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

33

Gambar 5.1 Tabel interpretasi koefisien korelasi versi de Vaus (Sumber : D.A. de Vaus, Survey in

social research. 5th Edition. New South Wales: Allen and Unwin; 2000. p. 259)

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji korelasi spearman untuk

mengetahui hubungan perawatan ortodontik cekat dengan diskolorisasi gigi. Berikut

adalah hasil olah data menggunakan uji korelasi spearman.

Tabel 5.4 Hasil uji korelasi spearmen perawatan ortodontik cekat terhadap

diskolorisasi gigi

Correlation

N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed)

Spearman's rho 24 0.63 0.001

Sumber : Yuli Prihastuti Jufri. Hubungan Perawatan Ortodontik Cekat dengan Diskolorisasi Gigi.

Laporan Hasil Penelitian, 2016

Berdasarkan Tabel 5.4 diperoleh data 24 sampel yang terdiri dari 12 pengguna

perawatan ortodontik cekat dan 12 bukan pengguna perawatan ortodontik cekat. Dari

hasil uji statistik korelasi spearmen diperoleh nilai Sig. (2-tailed) adalah 0.001

artinya bahwa ada hubungan yang signifikan antara perawatan ortodontik cekat

dengan diskolorisasi gigi. Selanjutnya nilai Correlation Coefficient (koefisien

korelasi) sebesar 0.63 artinya bahwa ada hubungan yang kuat antara perawatan

ortodontik cekat dengan diskolorisasi gigi.

Penelitian ini telah dilakukan dan didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan

antara perawatan ortodontik cekat dengan diskolorisasi gigi. Berdasarkan uji korelasi

Page 47: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

34

spearmen yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara

perawatan ortodontik cekat dengan diskolorisasi gigi dengan besar korelasinya 0.63

yang artinya bahwa hal ini memiliki kekuatan korelasi yang tinggi. Jadi, antara

perawatan ortodontik cekat dengan diskolorisasi gigi memiliki hubungan yang

signifikan dengan P<0.05. Oleh karena itu, perawatan ortodontik cekat

mempengaruhi terjadinya diskolorisasi pada gigi.

Perubahan warna setelah perawatan ortodontik cekat menyajikan etiologi yang

multifaktorial. Makanan berwarna, sinar ultraviolet, dan produk korosi dari alat

ortodontik menginduksi perubahan warna, dengan kecenderungan perubahan menuju

warna kuning (Faltermeier et al., 2008). Bukti menunjukkan bahwa perekat resin

yang digunakan untuk ikatan braket juga dapat mengakibatkan munculnya stabilitas

warna yang tidak baik dalam waktu tertentu. Frekuensi perubahan ini jauh lebih

tinggi dengan meningkatnya keparahan ketika peralatan tetap digunakan

dibandingkan yang dilepas.13

a b

Gambar 5.2 Tampakan labial delapan gigi insisivus dengan riwayat perawatan ortodontik cekat. (a)

Permukaan labial delapan gigi insisivus (b) Permukaan labial delapan gigi insisivus – pembesaran

100% (Sumber : Yuli Prihastuti Jufri. Hubungan Perawatan Ortodontik Cekat dengan Diskolorisasi

Gigi. Laporan Hasil Penelitian, 2016)

Page 48: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, telah didapatkan hasil bahwa

ada hubungan antara perawatan ortodontik cekat dengan diskolorisasi gigi.

6.2 Saran

1. Diperlukan penelitian lanjutan mengenai lama penggunaan ortodontik

cekat dengan kejadian diskolorasi gigi untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh lama penggunaan ortodontik cekat dan jumlah perubahan

warna gigi dengan peningkatan derajat diskolorasi gigi

2. Dengan adanya dampak negatif diskolorisasi gigi maka perlu dilakukan

penyuluhan kesehatan gigi dan mulut khususnya bagi pengguna

perawatan ortodontik.

Page 49: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

36

DAFTAR PUSTAKA

1. Rahardjo C, Prameswari N, Rahardjo P. Pengaruh gel teripang emas terhadap

jumlah fibroblas di daerah tarikan pada relaps gigi setelah perawatan

ortodonti. J Denta 2014 Feb; 8 (1): 27-33.

2. Sulandjari H. Buku ajar ortodonsia I. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada;

2008. hal. 6, 12-6, 47.

3. Hansu C, Anindita P.S, Mariati NW. Kebutuhan perawatan ortodonsi

berdasarkan index of orthodontic treatment need di smp katolik theodorus

kotamobagu. Jurnal e-GiGi (eG) 2013 Sep; 1(2): 99.

4. Lastianny SP. Dampak pemakaian alat ortodontik terhadap kesehatan

jaringan periodontal. Maj Ked GI 2012 Des; 19(2):181-4.

5. Graber T, Eliades T, Athanasiou AE. Risk management in orthodontics:

expers' guide to malpractice. Quintessence Publishing Co, Inc 2004.

6. Ariana TR, Wibisono G, Praptiningsih RS. Pengaruh perasan buah lemon

terhadap peningkatan warna gigi. J Medali ;2(1): 74.

7. Sakinah N, Wibowo D, Helmi ZN. Peningkatan lebar lengkung gigi rahang

atas melalui perawatan ortodonti menggunakan sekrup ekspansi. J Dentino

2016 Mar; 1(1): 83-7.

8. Foster TD. Buku ajar ortodonsi, Lilian Yuwono (penterjemah). 3rd ed.

Jakarta: EGC; 1997.

9. Millet D, Welbury R. Orthodontics and paediatric dentistry. New York: CHURCHILL LIVINGSTONE; 2000. 63.

10. Singh G. Textbook of orthodontics. 2nd ed. New Delhi:JAYPEE; 2007. p.

449-66.

11. Alam MK. A to z orthodontics. 13rd vol. Malaysia:USM; 2012. p. 8.

12. Foster TD. A textbook of orthodontics. 3rd ed. London:Blackwell; 1990.

p.260.

13. Preoteasa CT, Ionescu E, Preoteasa E. Orthodontics basic aspects and clinical

considerations. Europe:INTECH; 2012. p.403-25.

Page 50: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

37

14. Manuel ST, Abhishek P, Kundabala M. Etiology of tooth discoloration. Nig

Dent J 2010 July – Dec; 18(2): 56-62.

15. Faltermeier A, Rosentritt M, Reicheneder C, Behr M. Discolouration of

orthodontic adhesives caused by food dyes and ultraviolet light. J European

2007 Sept; 30: 89-93.

16. Shaw L, Murray JJ. A new index for measuring extrinsic stain in clinical

trials. Dent Oral Epid 1977 may; 5(3): 116-20.

17. Ningrum WS. Hubungan frekuensi merokok, lama merokok dan jenis rokok

terhadap pewarnaan gigi. Yogyakarta:UMY; 2012.

18. Fjeld M, Ogaard B. Scanning electron microscopic evaluation of enamel

surfaces exposed to 3 orthodontic bonding systems. American Journal of

Orthodontic and Dentofacial Orthopedics 2006; 130(5): p. 575-81.

19. Karamouzos A, Athanasiou AE, Papadopoulos MA, Kolokithas G. Tooth-

color assessment after orthodontic treatment: a prospective clinical trial.

American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics 2010; 138(5):

p. 537.

20. D.A. de Vaus, Survey in Social Research. 5th Edition. New South Wales:

Allen and Unwin; 2000. P. 259.

Page 51: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

38

DATA YANG MAU DIOLAH

No Sampel pengguna perawatan

ortodontik cekat Skor

1 Sampel 1 1

2 Sampel 2 1

3 Sampel 3 1

4 Sampel 4 1

5 Sampel 5 1

6 Sampel 6 1

7 Sampel 7 2

8 Sampel 8 2

9 Sampel 9 1

10 Sampel 10 2

11 Sampel 11 1

12 Sampel 12 1

No Sampel bukan pengguna perawatan

ortodontik cekat Skor

1 Sampel 13 1

2 Sampel 14 0

3 Sampel 15 0

4 Sampel 16 1

5 Sampel 17 0

6 Sampel 18 1

7 Sampel 19 0

8 Sampel 20 0

9 Sampel 21 0

10 Sampel 22 1

11 Sampel 23 1

12 Sampel 24 1

Page 52: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

39

FOTO-FOTO SfAMPEL YANG DITELITI

Page 53: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

40

Page 54: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

41

FREQUENCIES VARIABLES=Jenis_kelamin Subjek

/STATISTICS=MINIMUM MAXIMUM

/HISTOGRAM NORMAL

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[DataSet0]

Statistics

Jenis

kelamin

Subjek

N Valid 24 24

Missing 0 0

Minimum 1 1

Maximum 2 2

Frequency Table

Jenis kelamin

Frequenc

y

Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Laki-laki 12 50.0 50.0 50.0

Perempua

n 12 50.0 50.0 100.0

Total 24 100.0 100.0

Subjek

Frequenc

y

Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Pengguna 12 50.0 50.0 50.0

Bukan

pengguna 12 50.0 50.0 100.0

Total 24 100.0 100.0

Page 55: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

42

FREQUENCIES VARIABLES=VAR00001 VAR00002

/STATISTICS=MEAN

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[DataSet0]

Statistics

VAR0000

1

VAR0000

2

N Valid 12 12

Missing 0 0

Mean 1.2500 .5000

Frequency Table

VAR00001

Frequenc

y

Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

1.00 9 75.0 75.0 75.0

2.00 3 25.0 25.0 100.0

Total 12 100.0 100.0

VAR00002

Frequenc

y

Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

.00 6 50.0 50.0 50.0

1.00 6 50.0 50.0 100.0

Total 12 100.0 100.0

Page 56: HUBUNGAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT · PDF filebidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga ... pendekatan cross sectional study. ... DAFTAR

43

DATASET ACTIVATE DataSet0.

NEW FILE.

DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.

DATASET ACTIVATE DataSet0.

NONPAR CORR

/VARIABLES=skor kriteria

/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Nonparametric Correlations

[DataSet0]

Correlations

diskolorisasi

gigi

Perawatan

ortodontik

cekat

Spearman's

rho

diskolorisasi gigi

Correlation

Coefficient 1.000 .630**

Sig. (2-tailed) . .001

N 24 24

Perawatan ortodontik

cekat

Correlation

Coefficient .630** 1.000

Sig. (2-tailed) .001 .

N 24 24

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).