Top Banner

of 38

hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

Jul 07, 2018

Download

Documents

mitya
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    1/38

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Obesitas merupakan suatu istilah yang sudah tidak asing lagi dikalangan

    masyarakat baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun lanjut usia. Obesitas saat ini

    merupakan permasalahan yang mendunia. WHO telah menyatakan obesitas sebagai

    epidemik global yang sangat membutuhkan perhatian karena obesitas berpotensi pada

    morbilitas dan mortalitas.1 

    Saat ini obesitas merupakan salah satu tantangan yang paling serius bagi

    kesehatan masyarakat. Prevalensi obesitas yang terus meningkat sebagaimana data

    WHO tahun 2!, dimana diperkirakan lebih dari "2 juta jiwa diseluruh dunia

    mengalami kelebihan berat badan. #aktor obesitas dapat berdampak buruk pada

    kesehatan.2 

    $enurut WHO pada tahun 2% ter&atat sekitar ! miliyar penduduk dunia dan

    setidaknya ' juta menderita obesitas se&ara klinis.3(merika serikat merupakan

    negara yang memiliki jumlah penduduk yang mengalami obesitas terbesar di dunia.

    Prevalensi obesitas di seluruh dunia di negara )ndonesia dan negara berkembang

    lainnya telah meningkat dalam jumlah yang mengkhawatirkan. Sehingga hal ini perlu

    diberikan perhatian khusus teringat dampak penyakit-penyakit kronik yang dapat

    disebabkan oleh obesitas, yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup

    seseorang. WHO menyatakan obesitas sebagai suatu kelainan yang ditandai dengan

     penimbunan jaringan lemak se&ara berlebihan.4

    Selain itu menurut  Haslam DW dan James WP   obesitas merupakan suatu

    kondisi medis akibat akumulasi lemak tubuh yang berlebih, yang dapat bere*ek 

    kepada kondisi kesehatan yang menuju kepada menurunnya tingkat hidup seseorang.

    Obesitas merupakan masalah kesehatan yang memerlukan perhatian khusus karena

    Universitas Tarumanagara   1

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    2/38

     berkaitan dengan berbagai *aktor resiko penyakit. Penyebab terjadinya obesitas

    karena berbagai *aktor seperti genetik, pola makan, gaya hidup dan lingkungan.5

    +enaikan berat badan juga dipengaruhi oleh kebiasaan mengonsumsi

    makanan yang mengandung energi tinggi, maupun kebiasaan mengonsumsi makanan

    ringan. +urangnya konsumsi serat yang &ukup seperti buah-buahan dan sayuran,

    dapat mengganggu proses pen&ernaan.4

    Obesitas merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan penimbunan

     jaringan lemak tubuh se&ara berlebihan. +urangnya akti*itas *isik seseorang juga

     perlu menjadi perhatian penting, jika akti*itas *isik seseorang kurang dapat

    menyebabkan ketidakseimbangan pemasukan dan pengeluaran kalori yang dapat

     berdampak obesitas dan diikuti dengan berbagai komplikasi. Salah satu penyebabasupan yang berlebih adalah seringnya mengonsumsi makanan ringan, minuman

    ringan  soft drink , dan makananmakanan &epat saji lainnya seperti ayam goreng

    &epat saji yang mengandung pengawet, mie instan, hotdog, burger  dan sebagainya. 6 

    Salah satu &ara untuk menghindari obesitas adalah memperhatikan kebiasaan-

    kebiasaan sejak sekarang mulai dari pola makan, pemilihan jenis makanan dan

    aktivitas sehingga menjadi suatu gaya hidup yang sehat. Pola makan yang teratur 

    dimulai dari makan tiga kali sehari, terdiri dari makan pagi, makan siang, dan makan

    malam. /ika makan malam, jaraknya jangan terlalu dekat dengan waktu tidur, yaitu

    makan malam tiga jam sebelum tidur. (kti*itas *isik salah satunya seperti olahraga

    yang teratur dan &ukup. 7

    $aka sebaiknya melakukan olahraga tidak terlalu berat, memerlukan waktu

    antara !0-20 menit sehari, di dalam training zone. #rekuensinya sebaiknya tiga kali

    seminggu. /enis olah raga yang baik adalah jenis aerobic, karena sangat baik 

    membakar lemak.8

    1ntuk men&ukupi konsep menu seimbang masyarakat harus memperhatikan

    mula-mula dari pola makan seperti mengonsumsi karbohidrat, protein, lemak,

    mineral, vitamin, serat yang &ukup, seimbang dan terdiri dari makan tiga kali sehari

    dalam porsi yang sesuai dan harus seimbang dengan akti*itas yang &ukup sehingga

    tidak dapat memi&u penumpukan lemak ataupun kalori yang berlebih atau tidak 

    Universitas Tarumanagara   2

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    3/38

    terjadinya ketidakseimbangan yang disebabkan oleh proses pemasukan makanan

    yang banyak dan tidak adanya atau kurangnya pengeluaran. +arena konsumsi

    makanan akan disimpan menjadi energi dan dikeluarkan saat berakti*itas *isik.6

    Serat pangan yang ditemukan dalam buah-buahan, sayuran dan biji-bijian

    serta ka&ang-ka&angan berkemampuan untuk men&egah dan meringankan sembelit.

    Selain itu, serat makanan dapat memberikan man*aat kesehatan lainnya juga, seperti

    membantu untuk menjaga berat badan yang sehat dan menurunkan resiko diabetes

    dan penyakit jantung.9 

    ang menjadi pertanyaan sekarang ini adalah mengapa kebanyakan orang

     jarang atau tidak mau mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap harinya3

    Padahal banyak orang yang sudah mengetahui man*aat kandungan serat dari buah- buahan dan sayuran untuk mengatasi obesitas.

    (pakah dari segi ekonomi, segi pengetahuan, segi pemasaran dan rasa. 4ari

    segi pengetahuan sebenarnya tidak terlalu memegang peranan penting karena banyak 

    masyarakat yang tinggal dipedesaan dengan latar belakang pendidikan yang masih

    minimal yang selalu mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang &ukup.

    +emungkinan karena di desa sangat gampang untuk menemukan berbagai jenis

    sayuran dan buah-buahan dan pekerjaan masyarakat pedesaan masih sebagian besar 

    adalah pertanian. 10

     Pada kenyataannya sering ditemukan pada anak-anak yang pendidikannya

    S$P, S$( dan mahasiswa S! di daerah perkotaan malas untuk mengonsumsi

    sayuran dan buah-buahan mungkin disebabkan karena banyaknya pusat perbelanjaan

    yang menyediakan makanan &epat saji yang praktis, terjangkau dan sangat menarik.

    5isa juga kesibukan yang mendesak untuk mengonsumsi makanan &epat saji dan

    kebiasaan buruk seperti jajan makanan ringan. Sebenarnya untuk anak-anak harus

    dibiasakan oleh orang tuanya untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayuran. +arena

     jika tidak dibiasakan dari ke&il anak tersebut akan tumbuh menjadi pribadi dewasa

    yang tidak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.10 

    /ika dari segi ekonomi kita pun dapat menjumpai sayuran yang harganya

    masih memenuhi standar. 4ari segi pemasaran, buah dan sayuran dapat ditemukan di

    Universitas Tarumanagara   3

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    4/38

     berbagai pasar tradisional, pasar modern, mini market , dan pusat perbelanjaan besar.

    4ari segi rasa tidak semua buah dan sayuran rasanya pahit karena sayuran dan buah

     juga mengandung kadar gula di dalamnya sehingga dapat menimbulkan rasa manis.10

     6amun ada beberapa anak-anak yang sekarang ini yang telah diberikan

    suplemen pengganti *ungsi serat yang banyak didagangkan di apotik-apotik.Hal

    tersebut sebenarnya &ukup membantu untuk memberikan jumlah serat yang &ukup.

     6amun sangat disayangkannya orang tua jaman sekarang yang tidak mengajarkan

    dan membiasakan anak-anak mereka untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.

    7etap jauh lebih baik jika mengonsumsi serat dari sayuran dan buah-buahan se&ara

    alami. +arena bila melalui pengolahan dan &ampuran 8at kimia tidak dapat

    mengantikan !9 man*aat dari mengonsumsi serat se&ara alami dari buah-buahandan sayuran. Padahal dengan mengonsumsi buah dan sayuran setiap harinya dengan

     porsi yang &ukup kita dapat memperoleh banyak man*aat yaitu, karbohidrat, protein,

    serat, mineral, vitamin dan banyak lagi kandungan gi8i lainnya.11 

    (langkah baiknya jika masyarakat semua membiasakan untuk mengatur pola

    makan seperti makan tiga kali sehari diantaranya ada makan pagi, makan siang,

    makan malam dengan konsep menu seimbang, yang terdiri dari karbohidrat, protein,

    lemak, vitamin, mineral dan serat dari buah-buhan dan sayuran. 5uah-buahan pun

    dapat dijadikan makanan penutup atau makanan selingan. 6amun segala sesuatu

     jangan dikonsumsi se&ara berlebihan karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan.7

    $engingat dampak obesitas terhadap kesehatan seperti penyakit jantung

    koroner, diabetes melitus  dan berbagai penyakit lainnya maka penelitian yang

    dilakukan adalah untuk men&ari hubungan konsumsi sayuran dan buah-buahan

    terhadap obesitas.12

    Universitas Tarumanagara   4

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    5/38

    1.2. Ruu!an "a!ala#

    $asalah Penelitian : (dakah hubungan antara kebiasaan mengonsumsi sayuran

    dan buah-buahan setiap harinya dengan terjadinya obesitas pada responden3

    Pertanyaan $asalah :

    !. 5erapa banyak mahasiswa S! #akultas +edokteran 1niversitas 7arumanagara

    angkatan 2!! yang memiliki kebiasaan mengonsumsi sayuran dan buah-

     buahan setiap harinya32. 5erapa banyak mahasiswa S! #akultas +edokteran 1niversitas 7arumanagara

    angkatan 2!! yang tidak memiliki kebiasaan mengonsumsi sayuran dan

     buah-buahan setiap harinya3'. 5erapa banyak prevalensi obesitas mahasiswa S! #akultas +edokteran

    1niversitas 7arumanagara angkatan 2!! berdasarkan kriteria WHO3

    1.3. H$%&te!$! Penel$t$an

    (da hubungan yang bermakna antara kebiasaan mengonsumsi sayuran dan buah-

     buahan setiap harinya dengan terjadinya masalah obesitas pada responden.

    1.4. 'u(uan Penel$t$an

    7ujuan 1mum Penelitian : 4iturunkanya angka obesitas di *akultas kedokteran

    1niversitas 7arumanagara angkatan tahun 2!!.

    7ujuan +husus Penelitian :

    !. 4iketahui banyaknya mahasiswa di *akultas kedokteran 1niversitas

    7arumanagara angkatan tahun 2!! yang memiliki kebiasaan mengonsumsi

    sayuran dan buah-buahan setiap harinya2. 4iketahui banyaknya mahasiswa di *akultas kedokteran 1niversitas

    7arumanagara angkatan tahun 2!! yang tidak memiliki kebiasaan

    mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap harinya

    Universitas Tarumanagara   5

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    6/38

    '. 4iketahui hubungan antara kebiasaan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan

    dengan obesitas pada mahasiswa di *akultas kedokteran 1niversitas

    7arumanagara angkatan tahun 2!!

    1.5. "an)aat Penel$t$an

    !. $engingatkan mahasiswa *akultas kedokteran 1niversitas 7arumanagara

    angkatan 2!! tentang pentingnya mengonsumsi sayuran dan buah-buahan

    setiap harinya untuk menghindari obesitas.

    2. 1ntuk menambah wawasan, meningkatkan pemahaman serta dengan harapan

    menerapkan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap harinya.

    '. 4iharapkan turunnya angka obesitas karena kurang mengonsumsi sayuran

    dan buah-buahan.". $emberikan dorongan kepada mahasiswa di *akultas kedokteran 1niversitas

    7arumanagara angkatan tahun 2!! yang mengalami obesitas untuk 

    mengubah pola makannya.

    0. $enambah hasil penelitian baru antara hubungan mengonsumsi sayuran dan

     buah-buahan dengan masalah obesitas masih banyak di kalangan mahasiswa.

    ;. 4apat digunakan sebagai bahan penyuluhan kepada mahasiswa *akultas

    kedokteran selanjutnya.

    BAB 2

    Universitas Tarumanagara   6

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    7/38

    '*N+AUAN PU,'A-A

    2.1 De)$n$!$ /e!$ta!

    $enurut WHO 2!' obesitas adalah suatu kelainan yang ditandai dengan

     penimbunan jaringan lemak tubuh se&ara berlebihan. $enurut  Haslam DW dan

     James WP  obesitas adalah suatu kondisi medis akibat akumulasi lemak tubuh yang

     berlebihan, yang dapat bere*ek kepada menurunnya tingkat hidup seseorang.

    Sedangkan menurut kamus kedokteran obesitas adalah peningkatan berat badan

    melebihi batas kebutuhan skeletal dan *isik sebagai akibat akumulasi lemak  berlebihan dalam tubuh.5

    Obesitas adalah suatu kondisi dimana perbandingan berat badan dan tinggi

     badan melebihi standar yang ditentukan. Sedangkan de*inisi lainnya dari obesitas

    adalah kondisi kelebihan lemak, baik di seluruh tubuh atau terlokalisasi pada bagian

     bagian tertentu. Obesitas merupakan peningkatan total lemak tubuh, yaitu apabila

    ditemukan kelebihan berat badan

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    8/38

    obstetrik ginekologi seperti kelainan haid, infertilitas, keputihan, gangguan kehamilan

    dan persalinan, masalah hubungan seksual, keganasan.15

    =angguan tidur tersebut disebabkan karena dalam tubuh obesitas terdapat

    timbunan lemak disekitar leher dan rongga pernapasan. +etika tidur timbunan lemak 

    itu mendorong otot-otot yang membesar sehingga obstruksi jaringan di jalan

     pernapasan. (kibatnya *rekuensi berhentinya napas saat tidur semakin besar.

    =angguan tidur yang disebabkan karena kegemukan ini disebut dengan Sleep Apnea

     syndome. =ejala yang timbul oleh karena depresi pernapasan. 5isa juga

    mengakibatkan gangguan dermatologi seperti dermatomikosis, bahkan bisa

    menyebabkan gangguan psikologi seperti, depresi, kurangnya rasa per&aya diri yang

     bisa dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.16

    2.2 Et$&l&g$ /e!$ta!

    2.2.1 A!u%an Energ$ an ara "akan

    (supan energi yang baik adalah konsumsi karbohidrat, protein, lemak,

    vitamin, mineral, dan serat yang &ukup. 1ntuk wanita usia !> sampai ' tahun

    mengonsumsi 2 kkal sedangkan untuk pria usia !> sampai ' tahun mengonsumsi

    2" kkal.

    Seseorang tidak hanya dengan mengendalikan asupan makanan yang akan

    mempengaruhi berat badan tetapi melalui dengan perbandingan makan &epat dengan

    makan lambat atau dengan kata lain proses dari mengunyah makanan. 5eberapa

     penelitian telah menemukan *akta bahwa semakin banyak mengunyah makanan,

    maka kadar kalori yang diserap dapat menurun. 7emuan ini juga didukung oleh

    temuan yang sebelumnya yang menyatakan seseorang yang lambat waktu makannya

    mempunyai berat badan lebih ideal.

    Para peneliti se&ara khusus mengetahui bahwa proses mengunyah yang lebih

    lambat dapat membantu individu untuk dapat membatasi asupan kalori dan juga

    Universitas Tarumanagara   8

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    9/38

    menurunkan berat badan. ?onstan&e 5rown-@iggs, dari (&ademy o* 6utrition and

    4ieteti&s mengatakan kalau dibutuhkan waktu sekitar 2 menit bagi otak untuk dapat

    memberikan sinyal kepada perut kalau dia sudah kenyang. 17

    Pusat kenyang dan lapar itupun memiliki pusat-pusat pengaturan tersendiri.

    +enyang dan makan pusatnya di hipotalamus. +enyang pusatnya adalah sekelompok 

    sel di hipotalamus ventromedial  bahwa ketika dirangsang menekan keinginan untuk 

    makan, menstimulasi pemasukan makanan dan penambahan berat badan yang dapat

    menimbulkan rasa lapar dan meningkatkan na*su makan. Pusat  feeding   adalah

    sekelompok sel di hipotalamus lateral  yang ber*ungsi dalam penurunan berat badan

    dengan menghasilkan rasa kenyang dan menurunkan na*su makan.18

    2.2.2 akt&r enet$k 

    #aktor genetik juga berpengaruh apabila kedua orang tuanya mengalami

    obesitas, %9 anaknya akan menjadi obesitas. (pabila salah satu orang tuanya

    obesitas, kejadian obesitasnya menjadi "9 dan bila kedua orang tuanya tidak 

    obesitas, makan prevalensinya menjadi !"9.

    +egemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya kepada generasi

     berikutnya dalam sebuah keluarga. )tulah mengapa sering ditemui orang tua yang

    gemuk memiliki anak-anak yang gemuk-gemuk pula. 4alam hal ini nampak *aktor 

    genetik telah ikut &ampur dalam menentukan jumlah unsur sel lemak dalam tubuh

    seseorang. Hal ini dimungkinkan pada saat ibu obesitas sedang hamil maka unsur sel

    lemak yang berjumlah besar dan melebihi ukuran normal, se&ara otomatis akan

    diturunkan kepada bayi selama dalam kandungan. 7idaklah mengherankan apabila

     bayi dilahirkanpun memiliki unsur lemak tubuh yang relati* sama besar.19

    2.2.3 akt&r H&r&n

    Universitas Tarumanagara   9

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    10/38

    Hormon merupakan salah satu *aktor dalam obesitas, seperti hormon-hormon

     pen&ernaan, insulin, seks hormon dan hormon pertumbuhan. Hormon-hormon ini

     berpengaruh terhadap na*su makan, metabolisme tubuh dan ditribusi lemak dalam

    tubuh.

    (dapun hormon-hormon yang dikeluarkan oleh jaringan adiposa seperti

    leptin, cytokin, adiponektin yang ber*ungsi dalam lipid homeostasis, insulin sensitif ,

    dan tekanan darah.

     eptin  berperan dalam pengaturan lemak tubuh, *ungsi metabolisme,

     ber*ungsi menurunkan na*su makan dengan bekerja merangsang hipotalamus untuk 

    mengurangi kebutuhan makanan. Pada obesitas leptin meningkat tapi sensitivitasnyamenurun.

    !hrelin  berperan untuk gro"th hormon dengan meningkatkan na*su makan.

    +adarnya meningkat sebelum makan dan menurun setelah makan. +erjanya

     berlawanan dengan leptin. Pada obesitas kadar ghrelin meningkat.

    ##$   ber*ungsi dalam memperlambat pengosongan lambung. %bestatin

     berperan dalam penurunan asupan makanan.  Adiponektin  ber*ungsi memperkuat

    kepekaan insulin  pada obesitas kadarnya menurun. 4i otot meningkat angkutan

    glukosa dan memperkuat oksidasi lemak.20

    2.2.4 akt&r -&n!u!$ ,auran an Bua# -urang

    +ebiasaan kurangnya mengonsumsi sayuran dan buah adalah salah satu

     penyebab seseorang mengalami obesitas. Selain itu dampak lain dari kurang

    mengonsumsi sayuran dan buah seseorang adalah dapat mengalami de*isiensi serat,

    vitamin, 8at besi dan sebagainya yang sangat berpengaruh.19

    +ebanyakan orang terkadang lupa akan pentingnya mengonsumsi sayuran dan

     buah-buahan setiap harinya. Padahal di dalam sayuran dan buah-buahan terdapat

     banyak sekali kandungan serat yang baik bagi kesehatan.21 

    Universitas Tarumanagara   10

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    11/38

    $enurut &he American Association of #ereal #hemist, serat makanan adalah

     bagian yang dapat dimakan dari tanaman atau karbohidrat analog yang resisten

    terhadap pen&ernaan dan absorsi pada usus halus dengan *ermentasi lengkap atau

     partial pada usus besar.

    Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang terdapat dalam semua

    makanan nabati. Serat tidak dapat di&erna oleh en8im pen&ernaan manusia tapi

     berpengaruh baik untuk kesehatan. Serat terdiri atas dua golongan, yaitu serat larut air 

    dan tidak larut air. Serat yang tidak larut air adalah selulosa, hemiselulosa dan lignin

    yang banyak terdapat dalam dedak beras, gandum, sayuran seperti kubis, tomat,

    mentimun, wortel, bawang dan buah-buahan seperti apel dimakan berserta kulitnya,

    anggur, kismis. Serat golongan ini dapat melan&arkan de*ekasi sehingga men&egah

    obstipasi, hemoroid dan divertikulosis. Serat larut air yaitu pektin, gum dan mukilase

    yang banyak terdapat dalam ka&ang-ka&angan, sayuran seperti wortel, seledri, brokoli

    dan buah-buahan seperti jeruk, pir, apel, beri, pisang. Serat golongan ini dapat

    mengikat asam empedu sehingga dapat menurunkan absorbsi lemak dan kolestrol

    darah, sehingga menurunkan resiko, men&egah atau meringankan penyakit jantung

    koroner dan dislipidemia. Serat dapat men&egah kanker kolon dengan mengikat dan

    mengeluarkan bahan-bahan karsinogen dalam usus. 

    Pada umumnya, makanan serat tinggi mengandung energi rendah, dengan

    demikian dapat membantu menurunkan berat badan. 4iet serat tinggi menimbulkan

    rasa kenyang sehingga menunda rasa lapar. Saat ini dipasaran terdapat banyak produk 

    serat dalam bentuk minuman, tetapi penggunaannyatidak dianjurkan. (supan serat

     berlebih dapat menimbulkan gas yang berlebihan dan diare, serta mengganggu

     penyerapan mineral seperti magnesium, 8at besi dan kalsium. $akanan tinggi serat

    alami lebih aman dan mengandung 8at gi8i tinggi serta lebih murah. WHO

    menganjurkan asupan serat 2-' gAhari. 7

    Universitas Tarumanagara   11

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    12/38

     Dietary !uidelines for American  menganjurkan asupan serat dalam jumlah

    yang tepat untuk menghindari kelebihan lemak, lemak jenuh, dan kolestrol, gula dan

    natrium serta membantu menurunkan kadar kolestrol.17

    Sayuran dan buah-buahan juga memiliki berbagai ma&am khasiat berupa

     pengobatan atau perawatan seperti untuk ke&antikan, mengobati luka bakar,

    men&egah anemia, melan&arkan gangguan pernapasan dan pen&ernaan, menurunkan

    kolestrol darah, membantu regenerasi sel darah merah, melembabkan kulit,

    menormalkan *ungsi otak, menjaga kestabilan gula dalam darah, obesitas, dan

    sebagainya. 7erkadang juga sayuran dan buah-buahan ini untuk melakukan

     pengobatan tanpa melalui proses pengolahan kimia sehingga kita lebih sering

    mengaitkannya dengan pengobatan tradisional.22

    2.2.5 -&n!u!$ "akanan R$ngan "$nuan R$ngan an "akanan e%at ,a($

     +ebiasaan mengonsumsi makanan ringan juga merupakan salah satu pen&etus

    utama kegemukan karena makanan ringan sangat banyak mengandung gula dan

    lemak selain itu kandungan gi8i yang terdapat dalam makanan ringan merupakan

    kandungan gi8i yang buruk sehingga sangat berdampak buruk pada pertumbuhan dan

     perkembangan seseorang jika memiliki kebiasaan yang sering untuk mengonsumsimakanan ringan. +ebiasaan mengonsumsi minuman ringan sama seperti makanan

    &epat saji dan makanan ringan, minuman ringan soft drink  terbukti memiliki

    kandungan gula yang tinggi sehingga berat badan akan &epat bertambah. '+ebiasaan

    mengonsumsi makanan &epat saji seperti kentang goreng, burger, ayam goreng &epat

    saji yang mengandung pengawet dan sebagainya dapat menyebabkan berbagai

     penyakit seperti kerusakan pada gigi, sembelit, tekanan darah tinggi dan obesitas.

    Salah satu sebab makan &epat saji kurang baik untuk kesehatan adalah karena banyak 

    mengandung aditi* yang berlebihan. (diti* merupakan bahan kimia yang

    di&ampurkan ke dalam makan maupun obat-obatan untuk meningkatkan kualitas,

    menambah rasa dan memantapkan kesegaran.5

    7abel 2. =olongan +andungan $akanan ?epat Saji

    Universitas Tarumanagara   12

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    13/38

    /enis Bnergi kkal 9kalori dari

    lemak 

    Sodium

    mg

     'c( Donald)s

     *ig 'ac

     +iletofish

     'c( -ugget 

    Wendy)s

    Single *urger 

     Double *urger 

    #hocolate Shake

     *urger $ing 

    Whopper  dengan keju

    %nion rings, regular 

     +ries, regular 

     $entucky +ried #hicken

    %riginal recipe dinner 

    Side breast, ./tra crispy

    0;0

    "'

    '!0

    "C

    ;C

    '>

    C"

    2C

    2!

    ;"

    20%

    00

    02

    00

    0

    00

    'C

    00

    00

    0

    0

    00

    !.!!

    C%

    020

    CC0

    >%

    20

    !."'0

    "0

    2'

    !.""

    0;0

    Sumber : Pennington !>%0 23 

    2.2.6 Leak 'ran!

    Pada akhir abad ke-!>, para ahli kimia melalui riset mendapat

     penemuan berupa teknik yang dapat mengubah minyak sayur &air menjadi

    Universitas Tarumanagara   13

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    14/38

     padat atau hampir padat dengan menambahkan atom hydrogen pada lemak.

    7emuan ini disebut dengan minyak hidrogenasi sebagian 0partially

    hydogenated oil1 atau lemak trans yang dapat bertahan lebih lama dan tidak 

    mudah rusak dibandingkan dengan lemak atau minyak yang tidak 

    dihidrogenasi, sehingga dapat digunakan berkali-kali tanpa terurai. 7entu saja

    karakteristik minyak ini sangat menarik bagi para produsen makanan. 5anyak 

     produsen makanan seperti margarin, panganan yang dipanggang dan makanan

    ke&il menukar sebagian mentega atau lemak hewani dengan lemak trans

    sebagai bahan baku atau bahan penunjang.24

    5eberapa penelitian menemukan bahwa lemak trans tidak baik. Demak 

    trans dikaitkan dengan penyakit jantung koroner, obesitas, diabetes melitus

    tipe 2, dan peradangan sistemik. Demak trans berasal dari lemak tidak jenuh

    yang mengalami proses pemadatan dengan teknik hidrogenasi parsial yang

    menyebabkan perubahan kon*igurasi ikatan kimia lemak itu. (kibatnya,

    lemak tidak jenuh yang umumnya berbentuk &air, menjadi bentuk padat dan

    lebih awet. Demak jenis ini menjadi tidak berbeda dengan lemak jenuh karena

    si*atnya yang meningkatkan kolesterol D4D dan menurunkan kadar kolesterol

    H4D. Produk dari lemak trans salah satunya berupa mentega yang banyak 

    digunakan dikehidupan sehari-hari. Salah satu &ontoh seseorang yang

    mengonsumsi mentega atau minyak yang banyak mengandung lemak trans

    lebih rentan mengalami obesitas yang menjadi pen&etus penyakit berbahaya

    lainnya. Oleh karena itu lemak trans sangatlah berbahaya apalagi jika

    dipergunakan se&ara berlebihan.25

    2.2.7 Akt$)$ta! -urang an la#raga

    5iasanya kebanyakan orang lebih sering menghabiskan waktunya di

    depan komputer atau media elektronik lainnya sehingga menyebabkan

    seseorang malas untuk bergerak atau melakukan aktivitas lainnya dan

    seringkali mengabaikan olahraga. Hal ini juga sangat berperan terhadap

    Universitas Tarumanagara   14

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    15/38

     peningkatan berat badan."Oleh karena itu harus diimbangi dengan

     berolahraga, ada dua jenis olah raga yaitu anaerobik  dan aerobik .

    Olahraga anaerobik   adalah olahraga dengan kekuatan yang besar 

    untuk jangka waktu yang pendek menggunakan energi yang berasal dari  A&P

     P#  maupun asam laktat  E' menit. ?ontohnya seperti lari ! meter dalam

    ! detik.

    Olahraga aerobik  adalah olahraga dengan kekuatan yang ke&il atau

    sedang yang dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang lama

    menggunakan energi yang berasal dari pembakaran oksigen

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    16/38

    -LA,**-A,* *"'kg2

    +ekurangan berat badan E !%.0

    •  +urus ringan

    • +urus sedang

    • +urus berat

    E!;.

    !;.-!;.>>

    !C.-!%.">

     6ormal !%.0-2".>>

    +elebihan berat badan G20.

    •   Preobesitas 20.-2>.>>

    Obesitas G'.

    • Obesitas klas )

    • Obesitas klas ))

    • Obesitas klas )))

    '.-'".>>

    '0.-'>.>>

    G".Sumber : WHO.2" 27

    7abel " )$7 orang (sia-Pasi*ik 

    55 )$7

    +urang E!%,0

     6ormal !%,0-22,>

    Debih

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    17/38

    seperti sleep apnea syndrom, gangguan obstetrik ginekologi seperti kelainan

    haid, infertilitas, fluor albus, gangguan kehamilan dan persalinan, masalah

    hubungan seksual, keganasan.15

    4ampak dari obesitas se&ara langsung akan menyebabkan peningkatan

    resiko terjadinya sejumlah penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2,

    hipertensi , stroke,  in*ark miokardium ,  gagal ginjal kronik, batu kandung

    kemih, arthritis gout, pick"ikian syndrom, dan bahkan gangguan tidur seperti

     sleep apnea(28

    2.6 Penega#an /e!$ta!

    7indakan pen&egahan obesitas men&akup pengetahuan dan perubahan

     perilaku seseorang. Pengetahuan seseorang terhadap konsumsi buah dan

    sayuran yang &ukup serat dan perilakunya seseorang terhadap pola makan,

     jumlah konsumsi, meningkatkan akti*itas *isik dengan melakukan olahraga

    aerobik dan mengurangi konsumsi makanan ringan, minuman ringan, dan

    makanan &epat saji.5

    -erangka 'e&r$

    Universitas Tarumanagara   17

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    18/38

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    19/38

    3.1. De!a$n Penel$t$an ang te%at :

    Studi desain penelitian yang dipakai untuk menilai hubungan konsumsi sayuran

    dan buah dengan prevalensi obesitas pada mahasiswa *akultas kedokteran

    7arumanagara angkatan 2!! adalah cross sectional  potong lintang.

    3.2. ;aktu an te%at %enel$t$an :

    Penelitian dilakukan di 1niversitas 7arumanagara #akultas +edokteran /akarta

    5arat, Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan /uni sampai dengan /uli tahun

    2!"

    3.3. P&%ula!$ %enel$t$an :

    Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa *akultas kedokteran

    7arumanagara, sedangkan sampel penelitiannya adalah mahasiswa angkatan 2!!

     baik wanita maupun pria.

    3.4. tekn$k %enga/$lan !a%el : nonrandom sampling 

    3.5. Perk$raan /e!ar !a%el :

    untuk uji hipotesis diperlukan in*ormasi:

    • Proporsi e*ek standar P! kualitas konsumsi buah dan sayuran yang dinilai

     baik F .C serta serta proporsi e*ek yang diteliti P2 kualitas konsumsi buah

    dan sayuran yang dinilai kurang baik ."'

    •  6ilai F 09 I F !,>; dan J F 29 IJ F .%"

     6ilai ditentukan dari kepustakaan atau bila tidak ditemukan, maka peneliti dapat

    melakukan clinical 2udgment .

    K! F ! - ,C F ,'

    Universitas Tarumanagara   19

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    20/38

    K2 F ! ,%" F ,!;

    P F0,7+0,84

    2=0,77

    K F !! ,CC F ,2'

    $aka besar sampel yang dibutuhkan:

      n!F n2 F Zα √ 2 PQ+2 β√  P1Q1+ P2Q2

     P1− P2  2

    F1,96

    ¿√ 2(0,1771)+0,842√ 0,21+0,1344   ¿0,14

    2

    F((1,96 .0,5951)+(0,842 .0,3444))2

    0,0196

    F(1,166396+0,2899 )2

    0,0196

    F !%,2

    Seharusnya terdapat 2!; responden karena hasil dikali dua !% L 2 F 2!;, tetapi

     pada hasil penelitian ini hanya !! responden.

    3.6. -r$ter$a *nklu!$ an Ek!klu!$

    )nklusi : $ahasiswa #akultas +edokteran 1niversitas 7arumanagara angkatan

    2!!.

     Bkslusi : $ahasiswa #akultas +edokteran 1niversitas 7arumanagara yang tidak 

     bersedia dan tidak hadir.

    Universitas Tarumanagara   20

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    21/38

    3.7. ara -er(a Penel$t$an

    $embagikan kuesioner kepada mahasiswa *akultas kedokteran 7arumanagara

    angkatan 2!!. +emudian menghitung )$7 berdasarkan pengukuran tinggi badan

    dan penimbangan berat badan, mengolah data-data berdasarkan kuesioner yang

    telah diisi dan menyimpulkan hasil penelitian.

    3.8.

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    22/38

    ! porsi sayuran yaitu ! mangkuk ukuran sedang tanpa kuah atau yang telah

    ditiriskan.

    ! porsi buah yaitu ! buah ukuran sedang seperti apel dan pir atau ! buah ukuran

    ke&il seperti anggur dan lengkeng atau ! potong buah ukuran besar seperti melon

    dan semangka.

    7abel 0 kisi-kisi kuesioner konsumsi sayuran dan buah-buahan

    Porsi makan Sayuran 5uah-buahan

    7idak konsumsi 7idak konsumsi! +onsumsi

    sangat kurang ! porsi per 

    hari

    +urang konsumsi !

     buah sebagai selingan per

    2

    '

    +urang konsumsi 2 porsi per 

    hari

    ?ukup konsumsi ' porsi per 

    hari

    ?ukup konsumsi 2 porsi

    sebagai selingan per hari

    +onsumsi baik

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    23/38

    2. 7idak Obesitas apabila )$7 kurang dari 22,> dinyatakan berat badan kurang

    atau normal.

    Skala 1kur : data kategorik skala nominal

    3.11. Pengu%ulan Data

    @esponden yang ikut dalam penelitian mahasiswa #akultas +edokteran

    1niversitas 7arumanagara angkatan 2!!. 4ata diambil dengan membagikan

    kuesioner, menimbang berat badan, dan mengukur tinggi badan responden.

    3.12. Anal$!$! Data

    uji statistik yang dipilih adalah pearson chis3uareL2 dengan batas kemaknaan

    09 :

    L2 F(ad−bc )❑2(a+b+c+d)(a+b ) (c+d ) (b+d )(a+c)

    •  6anti akan diperoleh L2 sebagai batas penolakan Ho

    • 4engan mengunakan tabel distribusi L2, pada d* F ! dan F 09 maka akan

    diperoleh nilai L2F '.%"

    • 5ila L2

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    24/38

    3.14. +a>al Pelak!anaan

    /uni 2!2-/uli 2!"

    4alam empat semester 

    Universitas Tarumanagara   24

    Tidak 

     TIDAK 

    KONSUMSI

    SAYUR&BUAH

    KONSUMSI

    SAYUR&BUA

     TIDAK 

    KONSUMSI

    SAYUR&BUAH

    KONSUMSI

    SAYUR&BUA

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    25/38

    3.15. Anggaran

    5iaya sendiri

    BAB 4

    Ha!$l Penel$t$an

    Universitas Tarumanagara   25

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    26/38

    4.1 Anal$!$! Un$?ar$at

    4.1.1 -arakter$!t$k re!%&nen

    Subjek penelitian ini adalah mahasiswa S! 1niversitas 7arumanagara #akultas

    +edokteran angkatan 2!! yang berjumlah !! orang. +arakteristk responden yang

    dideskripsikan dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia dan )ndeL $assa

    7ubuh )$7.

    7abel ;. 4istribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan usia

    di 1niversitas 7arumanagara =edung / #akultas +edokteran, /akarta 5arat.

    +arakteristik responden berdasarkan jenis kelamin sebagian besar adalah wanita yaitusebanyak ; orang 0",09. +arakteristik responden berdasarkan usia rata-rata

     berusia !> tahun yaitu sebanyak 02 orang "C,'9.

    7abel ;. /enis +elamin dan 1sia @esponden

    tahun

    2 tahun

    2! tahun

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    27/38

    orang atau 0%,29 dari jumlah sampel keseluruhan sebanyak !! responden. Hal ini

    dikarenakan bahwa bila responden memiliki )$7 melebihi dari 2' maka

    dikelompokkan sebagai kategori obesitas.

    7abel C. )$7 @esponden

    Obese ) 20-2>,>

    Obese ))

    "

    2;2C

    C

    ;,"9'0,09

    ',;9

    2',;92",09

    ;,"9

    4.1.3 Re!%&nen /era!arkan &/e!$ta! atau t$ak &/e!$ta!

    7abel %. 4istribusikan berdasarkan berat badan yang menyatakan mengalami

    obesitas yaitu )$7

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    28/38

    N @ 110

    +ula# k&n!u!$

    !aur=!auran

    7idak konsumsi !> !C,' 9+onsumsi sangat kurang !' !!,%9

    +urang konsumsi "; "!,%9?ukup konsumsi '2 2>,!9

    4.1.5 Re!%&nen /era!arkan k&n!u!$ /ua#=/ua#an

    7abel !. 4istribusi berdasarkan jumlah konsumsi buah-buahan.

    4ikategorikan kurang mengonsumsi '> orang atau '0,09 dari jumlah sampel

    keseluruhan sebanyak !! responden.

    7abel !. +onsumsi 5uah @esponden

    '0,09

    ?ukup konsumsi !! !!,9

    5aik konsumsi 2% 20,09

    4.1.6 Re!%&nen /era!arkan k&n!u!$ !aur=!auran an /ua#=/ua#an

    7abel !! distribusi berdasarkan jumlah konsumsi sayuran dan buah-buahan.

    4ikategorikan bahwa sebagian besar sayuran dan buah-buahan yaitu CC orang C9.

    4iperoleh yang kurang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan adalah CC orang dari

    !! responden.

    Universitas Tarumanagara   28

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    29/38

    7abel !!. +onsumsi Sayuran dan 5uah @esponden

    Mariabel /umlah

     6F!!

    9

    +ula# k&n!u!$ !aur=

    !auran an /ua#=/ua#an:

    ?ukup konsumsi

    +urang konsumsi ''

    CC

    '9

    C9

    4.2 Anal$!$! B$?ar$at

    4.2.1 Hu/ungan antara k&n!u!$ !auran an /ua#=/ua#an engan &/e!$ta!

    @esponden yang memiliki kebiasaan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan jurang

    adalah CC orang C9, reponden yang memiliki )ndeL $assa 7ubuh )$7 C,9 !',9 ''!,9

    7otal "C"2,C9 ;'0C,'9 !!!,9

    Universitas Tarumanagara   29

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    30/38

    $enghitung rasio prevalens :

    @P Fa

    a+b   :c

    c+d

    a

    a+b   Fproporsi prevalens subyek yang mempunyai *aktor resiko yang

    mengalami e*ek 

    c

    c+d   F proporsi prevalens subyek yang mempunyai *aktor resiko yang

    mengalami e*ek 

    /adi :

    @P F62

    77   :1

    33  F 2;,0C

    @asio prevalens didapatkan 2;,0C

     buahan merupakan resiko mengalami obesitas,

    5erdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil p-value dari &hi-suare adalah , pEa,

    maka Ho ditolak dapat disimpulkan ada hubungan bermakna antara kurangnya konsumsi

    sayuran dan buah-buahan dengan obesitas di 1niversitas 7arumanagara #akultas +edokteran

    angkatan 2!!.

    Universitas Tarumanagara   30

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    31/38

    7abel !'. #hi s3uare

    -ateg&r$ Pear!&n

    #$=!uare

    Ha!$l -e!$%ulan

    /enis +elamin

    dengan Obesitas

    1sia dengan

    Obesitas

    )ndeks $assa

    7ubuh dengan

    Obesitas

    +onsumsi Sayuran

    dengan Obesitas

    +onsumsi 5uah

    dengan Obesitas

    +onsumsi Sayuran

    dan 5uah dengan

    Obesitas

    ,"E,0

    ,""%

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    32/38

    BAB 5

    Pe/a#a!an

    4alam penelitian ini dengan responden mahasiswa 1niversitas 7arumanagara

    #akultas +edokteran angktan 2!! didapatkan semua mahasiswa melakukan pola

    makan yang teratur. $enurut Pro*. Poorwo Soedarmo penemu empat sehat lima

    sempurna pola makan yang teratur yaitu terdiri dari tiga kali makan dalam sehari

    diantaranya tidak lupa untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.7  /umlah

    mahasiswa yang melakukan pola makan teratur adalah !! orang !,9.

    5erdasarkan analisa terhadap jawaban responden tentang berapa porsi

    konsumsi serat yang terdiri dari sayuran dan buah-buahan masih sangat kurang.

    5erdasarkan 7abel C diantaranya ada yang &ukup mengosumsi sayuran dan buah-

     buahan yaitu tiga kali makan dalam sehari dengan satu sampai dua porsi makan

    sayuran dan buah-buahan untuk selingan yaitu '' orang ',9 dari !! responden

    dan yang kurang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yaitu CC orang C,9 dari

    !! responden.

    4ari hasil penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dihitung

    )ndeL $assa 7ubuh )$7 masing-masing responden sehingga ditemukan pernyataan

    tidak obesitas atau obesitas. 5erdasarkan 7abel ; , diketahui mahasiswa 1niversitas

    7arumanagara #akultas +edokteran angktan 2!! yang tidak mengalami obesitas

    adalah "C orang "2,C9 dari !! responden dan yang mengalami obesitas adalah ;'

    orang 0C,'9 dari !! responden.

    4ari hasil analisis data se&ara statistik yang didapatkan menggunakan chi

     s3uare  di dapat  pvalue sebesar , E a F ,0, menunjukkan bahwa terdapat

    Universitas Tarumanagara   32

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    33/38

    hubungan bermakna antara kurangnya konsumsi sayuran dan buah-buahan oleh

    mahasiswa di 1niversitas 7arumanagara #akultas +edokteran angktan 2!!.

    4idapatkan rasio prevalens 2;,0C, artinya rasio prevalensi < ! mengartikan bahwa

    variabel tersebut merupakan *aktor resiko untuk timbulnya suatu e*ek. #aktor resiko

    adalah kurangnya konsumsi sayuran dan buah-buahan responden, sehingga kurang

    konsumsi sayuran dan buah-buahan merupaka resiko 2;,0C mengalami kelebihan

     berat badan atau obesitas.

    $asalah yang pernah dilakukan penelitian sebelumnya adalah Hu/ungan

    A!u%an ,erat 'er#aa% -e(a$an /e!$ta! Paa Anak ,ek&la# Da!ar $

    ,earang De>$ "ula ,ar$ 2013.  Penelitian ini menggunakan ran&angan

     penelitian survey dengan pendekatan potong lintang. Sampel yang digunakan adalaha

    anak sekolah dasar   berusia >-!2 tahun sebanyak C orang. Pengumpulan data dengan

    menggunakan kuesioner. Hasil analisi data dengan uji #hiS3uare untuk mengetahui

    korelasi antara asupan serat terhadap kejadian obesitas diperoleh hasil pF ,'0,

     berdasarkan nilai pE,0 maka Ha diterima dan Ho ditolak. 4engan demikian, ada

    hubungan antara asupan serat terhadap kejadian obesitas pada anak sekolah dasar di

    Semarang.

    +emudian masalah yang pernah diteliti adalah Hu/ungan P&la "akan

    Dengan -e(a$an /e!$ta! Paa Rea(a $ ,"A -at&l$k enra>a!$# R$Cka

    Ru#ul A)la# UNHA, 2014. /enis penelitian ini adalah penelitian kuantitati* 

    korelasional dengan metode potong lintang. Sampel yang digunakan adalah siswaAi

    S$( +atolik ?endrawasih berusia !;-!% tahun sebanyak 2!2 orang. Pengumpulan

    data dengan menggunakan kuesioner san analisa menggunakan uji #hiS3uare.

    Penelitian menunjukan bahwa siswaAsiswi memiliki pola makan yang tidak teratur 

    0',%9, konsumsi makananan tanpa kandungan serat '%,29 dan obesitas 0C,09.

    Hasil analisa bivariat menunjukan bahwa ada hubungan pola makan dengan kejadian

    obesitas p-value F ,! dan ada hubungan konsumsi tanpa kandungan serat dengan

    obesitas p-value F ,".

    Universitas Tarumanagara   33

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    34/38

    Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh 4ewi

    $ulad Sari 2!' dan @i8ka @uhul (*lah 2!" yang menyatakan bahwa ada

    hubungan antara kurangnya konsumsi serat khususnya sayuran dan buah-buahan

    dengan obesitas, dengan demikian kedua penelitian ini akan menguatkan hasil

     penelitian yang saya teliti.

    7er&ukupinya konsumsi serat yaitu dari sayuran dan buah-buahan sangat baik 

     bagi kesehatan dan mengurangi resiko terjadinya obesitas. Hasil penelitian ini

    menunjukkan kurangnya konsumsi dari responden, dapat mengakibatkan obesitas.

     6amun upaya tersebut tidaklah maksimal tanpa melakukan konseling kesehatan

    sebagai tindakan upaya dasar dari pen&egahan obesitas, hal inilah yang dilihat kurang

    oleh peneliti.

    -ekurangan Penel$t$an

    1. B$a! ,elek!$

    5ias yang terjadi karena jumlah pengambilan sampel yang kurang dan sampel

    yang random. Semua mahasiswa 1niversitas 7arumanagara #akultas

    +edokteran angktan 2!! dan memenuhi kriteria inklusi diambil sebagai

    sampel.

    2. B$a! Peranu

    5ias yang terjadi karena *aktor resiko lain yang tidak diteliti. 4isini saya tidak 

    meneliti genetik dan kesehatan responden yang juga dapat menjadi penyebab

    dari obesitas.

    3. B$a! *n)&ra!$

    4alam penelitian ini, bisa terjadi bias in*ormasi yang disebabkan oleh

    kesalahan interpretasi responden terhadap pertanyaan yang diajukan peneliti.

    Universitas Tarumanagara   34

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    35/38

    BAB 6

    -E,*"PULAN DAN ,ARAN

    -e!$%ulan

    5erdasarkan hasil analisis sata dan pembahasan yang dilakukan, dapat

    diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

    !. 4ari !! responden !9 terdapat CC responden C,9 kurang

    mengonsumsi sayuran dan buah-buahan

    2. 4ari !! responden !9 terdapat ;' responden 0C,'9 mengalami

    obesitas

    '. 7erdapat hubungan yang bermakna antara kurangnya konsumsi sayuran dan

     buah-buahan dengan obesitas pada mahasiswa di 1niversitas 7arumanagara

    #akultas +edokteran angktan 2!! p-value F , dari uji #hiS3uare. 4an

    didapatkan rasio prevalens 2;,0C yang artinya kurangnya konsumsi sayuran

    dan buah-buahan merupakan resiko 2;,0C mengalami obesitas.

    ,aran

    Universitas Tarumanagara   35

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    36/38

    Saran yang dapat diberikan oleh penulis sehubungan dengan penelitian ini

    adalah :

    !. 5agi penelitian selanjutnya, sebagai masukan dan pertimbangan untuk 

    melakukan penelitian lebih lanjut dengan mempelajari variabel-variabel lain

    yang berhubungan dengan kurangnya konsumsi serat yang sering terjadi pada

    obesitas dengan sampel yang lebih besar.2. 5agi responden agar dapat lebih meningkatkan konsumsi serat khususnya

    serat yang berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan.

    '. 5agi instansi yang terkait, dalam penelitian ini adalah 1niversitas

    7arumanagara #akultas +edokteran untuk melakukan penyuluhan terhadap

    man*aat mengonsumsi serat khususnya dari sayur-sayuran dan buah-buahan

    mengingat dapat berdampak pada obesitas. 4apat juga dengan menempel

     poster atau slogan di mading 1niversitas 7arumanagara #akultas +edokteran.

    Da)tar Pu!taka

    Universitas Tarumanagara   36

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    37/38

    !. Shella M. +e&emasan $emperoleh Pasangan Hidup Pada Wanita 4ewasa

    (wal yang $engalami Obesitas. 5ogor : #akultas Psikologi, 1niversitas

    =unadarma 2!'. 4ari publi&ation.gunadarma.a&.id2. 4inas +esehatan Dumajang. Obesitas Pada (nak. /akarta 2!'. 4ari

    www.dinkeslumajang.or.id'. /a*ar 6. Sindrom $etabolik. $akassar : #akultas +esehatan $asyarakat,

    1niversitas Hasanuddin 2!!.

    ". Sandjaja S, Sudikno S. Prevalensi =i8i Debih dan Obesitas Penduduk 4ewasa

    di )ndonesia. /akarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan, 4epartemen

    +esehatan 20.

    0. (ini S, 6ur 4@. Pengenalan Pola $akan 1ntuk $en&egah Obesitas.

    Surabaya: #akultas +edokteran, 1niversitas (irlangga 2!!.

    ;. =unanti, @etno ). Hubungan (supan =i8i, Obesitas dan Sindroma $etabolik.

    /akarta 2%.

    C. (lmatsier S. Penuntun 4iet. /akarta : =ramedia Pustaka 1tama 2!'.

    %. 6irwana (. Obesitas dan Pen&egahannya. ogyakarta : 6uha $edika 2!.>. Santoso (. Serat Pangan dan $an*aatnya 5agi +esehatan. Solo: #akultas

    7eknologi Pertania, 1dwidha klaten 2!!.

    !. Septriani ?. Pengembangan $etode dan $edia 4ari $akanan. /akarta :

    #akultas +esehatan $asyarakat, 1niversitas )ndinesia 2>.!!. #irma B. Hubungan #aktor (nak dan #aktor )bu +onsumsi Suplemen. /akarta:

    #akultas +esehatan $asyarakat, 1niversitas )ndonesia 2>.

    !2. 4alimartha S, (ndrian #. +hasiat 5uah dan Sayur. /akarta 2!!.

    !'. +ristiana 4. #aktor-*aktor yang $empengaruhi Obesitas. /akarta: #akultas

    +esehatan $asyarakat, 1niversitas )ndonesia 2%.

    !". )ndra 4, Wulandari . Prinsip-prinsip 4asar (hli =i8i. /akarta 2!'.

    !0. Purnamawati ).Prevalens Obesitas Pada (nak 7aman kanak-kanak. /akarta:

    #akultas +edokteran, 1niversitas )ndonesia 2>.

    !;. 7edjasukmana, S, @imawati. OS( : Obesitas Sleep (pnea 2!2.

    !C. ?onstan&e 5rown-@iggs. /ournal o* (&ademy o* 6utrition and 4ieteti&s

    2!'.

    !%. )lham 6. Satiety and #eeding ?enter in 7he Hypotalamus 2!.

    !>. (lmatsier S.Prinsip 4asar )lmu =i8i. /akarta 2C.

    Universitas Tarumanagara   37

  • 8/18/2019 hubungan obesitas dengan kurangnya konsumsi serat

    38/38

    2. Mi&toria H. =en-gen Penyebab Obesitas dan Hubungan 4engan Perilaku

    $akan. ogyakarta : #akultas $atematika dan )lmu Pengetahuan (lam,

    1niversitas 6egeri ogyakarta 2!.

    2!. Denita D. 4iet Sehat. /akarta 2!".22. Hyne +. 7umbuhan ang 5erguna di )ndonesia. /akarta : 5adan Ditbang,

    4epartemen +esehatan 2.

    2'. Peninngton /, ?hur&h H, et al. 5owes and ?hur&hQs #ood Malue o* Portions

    ?ommonly 1sed. Philadelphia : Dippin&ott !>%0.

    2". Pavlovi& $, Prenti&e (, 7horsdottir ), Wol*ram =, 5ran&a #. ?hallenges in

    Harmoni8ing Bnergy and 6utrient @e&omendations. 2C 0! 2 : 20-%C20. #ilip S. @ajko M. 7rans #atty (&ids and Human Health. 2!2 "'-;".

    2;. )man #. ogyakarta: 1niversitas 6egeri ogyakarta, Dumbung 2!2.

    2C. So*ia S. Hubungan )ndeks $assa 7ubuh 4eangan Penyakit 4egenerati*.

    /akarta : #akultas +esehatan $asyarakat, 1niversitas )ndonesia 2>.

    2%. uniadi, oga. Obesitas. /akarta: #akultas +edokteran, 1niversitas )ndonesia,

    4epartemen +esehatan dan Harapan +ita 2>.

    29.(lmatsier S. Penuntun 4iet. /akarta: =ramedia Pustaka 1tama 2!.