FEAR OF MISSING OUT (FoMO) PADA MAHASISWA
SKRIPSI
Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan Fear Of Missing
Out
Pada Mahasiswa
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara intensitas
penggunaan
media sosial dengan Fear of Missing Out pada mahasiswa. Subjek pada
penelitian
ini berjumlah 400 mahasiswa di Kota Medan yang berusia 18-25 tahun
dan
menggunakan media sosial. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif. Alat ukur yang digunakan adalah
skala intensitas
penggunaan media sosial yangdimodifikasi dari skala intensitas
penggunaan
media sosial dari Hidayatun (2015) berdasarkan aspek-aspek
intensitas yang
dikemukakan oleh Del Bario (dalam Hidayatun, 2015) dengan nilai
reliabilitas
alat ukur 0,756 dan skala Fear of Missing Out yang dimodifikasi
dari skala FoMO
dari Przybylski (2013) dengan nilai reliabilitas alat ukur 0,925.
Data dianalisis
secara statistik dengan menggunakan analisa korelasi spearman
.Hasil analisis
statistik menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak sehingga
dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara intensitas penggunaan
media
sosial dengan fear of missing out pada mahasiswa.
Kata Kunci: Intensitas, Media Sosial, Fear of Missing Out,
Mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
ii
The Relationship Between The Intensity Of Social Media Use And Fear
Of
Missing Out In College Students
Nabila Zahra and Meutia Nauly
ABSTRACT
This study is aim to find out the relationship between the
intensity of social media
use and fear of missing outin college students. The subject of this
study were 400
college students studying in Medan aged 18-25 years old and use
social media.
The approach used in this study is quantitative approach. Measuring
instrument
used in this study is the intensity of socal media use scale that
modified from the
intensity of social media use scale from Hidayatun (2015) based on
the intensity
aspects by Del Bario (in Hidayatun, 2015) with a reability value is
0,756 and fear
of missing out scale that modified from the FoMO Scale raised by
Przybylski
(2013) with a reliability value is 0,925. Data were analyzed
statistically using
Spearman correlation analysis. The results of the statistical
analysis show that Ha
was accepted and Ho was rejected. So the conclusion is there is a
positive
relationship between the intensiy of social media use and fear of
missing out in
college students.
Keyword: Intensity, Social Media, Fear of Missing Out, College
Students
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT karena atas
segala
berkat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul
“Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan Fear Of
Missing
OutPada Mahasiswa”.
Pembuatan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
telah
memberi dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
peneliti.
Pada kesempatan ini peneliti ingin memberikan ucapan terima kasih
sebesar-
besarnya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam perjalanan hidup
peneliti dari
awal sampai akhir kuliah, dan teruntuk semua pihak yang telah
banyak membantu
selama peneliti melakukan proses pengerjaan skripsi ini. Dengan
segala
kerendahan hati, peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Zulkarnain, Ph. D, Psikolog selaku Dekan Fakultas
Psikologi USU
2. Ibu Meutia Nauly, M. Si, Psikolog selaku dosen pembimbing
skripsi yang
telah bersedia dan dengan sabar membimbing peneliti dan
memberikan
arahan serta motivasi kepada peneliti selama proses pengerjaan
skripsi.
3. Ibu Dr., Wiwik Sulistyaningsih selaku dosen pembimbing
akademik.
4. Ibu Filia Dina Anggaraeni, M.Pd. selaku dosen yang juga
telah
membimbing dan mengarahkan peneliti diawal pengajuan draft.
5. Seluruh Bapak/Ibu dosen Departemen Psikologi Sosial yang
telah
memberikan nasehat dan dukungan dalam penulisan skripsi ini.
6. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Psikologi yang telah
memberikan
pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.
Universitas Sumatera Utara
iv
7. Keluarga peneliti, Ayah Ir. Ahmadi dan Mama Ir. Nurbaiti,
Adik
Muhammad Farhan, dan Adik Muhammad Fachri yang telah menjadi
pihak yang selalu ada bagi peneliti. Terima kasih atas segala
dukungan dan
semangat yang telah diberikan.
8. Teman-teman peneliti yang menemani dikampus ketika bimbingan,
yang
merupakan teman terdekat peneliti selama berada di dunia
perkuliahan.
Yuli, Egi, Hilma, Dedek, Ayu Mora, Erni, Sarah, yang selalu
bersama
peneliti dari awal masa perkuliahan hingga saat ini, yang
selalu
memberikan dukungan semangat dan doa, selalu bersedia
mendengarkan
keluh kesah peneliti selama masa perkuliahan dan selama
pengerjaan
skripsi, serta memberikan hiburan ketika peneliti merasa sedih dan
jenuh.
9. Teman-teman terdekat peneliti sedari SMA, Nurul, dan Icha yang
sampai
saat ini masihkeep in touch dan menjadi sahabat yang selalu ada
dalam
suka dan duka.
10. Hartaty, Selaku teman satu bimbingan terdekat peneliti selama
pengerjaan
skripsi. Teman dari awal pengerjaan skripsi, melakukan seminar
proposal
bersama dan selalu saling memberikan semangat dalam pengerjaan
skripsi.
11. Teman-teman yang telah membantu dalam proses pengerjaan skripsi
ini,
Dedek, Lana, Alisha, dan Izma yang menjadi teman berbagi dan
bertanya
peneliti dikala peneliti merasa bingung.
12. Seluruh subjek penelitian yang telah bersedia mengisi skala
penelitian
yang dibuat oleh peneliti.
13. Seluruh teman-teman angkatan 2015 Kelas B (Genap) di
Fakultas
Psikologi Universitas Sumatera Utara yang selalu mengisi
hari-hari
penulis selama 4 tahun perkuliahan.
14. Seluruh pihak yang telah mendukung peneliti dalam bentuk
apapun, yang
tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
Medan, Desember 2019
B. Rumusan Masalah
..................................................................................................
7
C. Tujuan Penelitian
...................................................................................................
7
D. Manfaat Penelitian
.................................................................................................
7
1. Manfaat Teoritis
.................................................................................................
7
2. Manfaat Praktis
..................................................................................................
7
E. Sistematika Penulisan
.............................................................................................
8
A. Fear of Mising Out
...............................................................................................
10
1. Definisi fear of missing out
..............................................................................
10
2. Aspek-aspek fear of missing out
......................................................................
10
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi fear of missing out
..................................... 11
B. Intensitas Penggunaan Media Sosial
....................................................................
13
Universitas Sumatera Utara
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas
................................................... 15
C. Mahasiswa dan Media sosial
................................................................................
16
D. Hubungan antara fear of missing out dengan intensitas penggunaan
media sosial
pada mahasiswa
...........................................................................................................
18
E. Hipotesis
..............................................................................................................
19
B. Definisi Operasional
.............................................................................................
20
E. Uji Coba Alat Ukur
..............................................................................................
24
F. Hasil Uji Coba Alat Ukur
.....................................................................................
27
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
..........................................................................
28
H. Metode Analisa Data
............................................................................................
30
BAB IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
.......................................... 31
A. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
................................................. 31
1. Gambaran Subjek Berdasarkan Usia
................................................................
31
2. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
................................................. 32
3. Gambaran Subjek Berdasarkan Asal Universitas
............................................. 33
Universitas Sumatera Utara
4. Gambaran Subjek Berdasarkan Media Sosial yang Digunakan
........................ 35
5. Gambaran Subjek Berdasarkan Media Sosial yang Paling Sering
Digunakan .. 36
B. HASIL UJI ASUMSI PENELITIAN
...................................................................
37
1. Uji Normalitas
..................................................................................................
37
2. Uji Korelasi
......................................................................................................
38
C. HASIL PENELITIAN
..........................................................................................
39
2. Gambaran Intensitas Penggunaan Media Sosial
............................................... 40
3. Perbandingan Fear of Missing Out Berdasarkan Jenis Kelamin
....................... 40
D. PEMBAHASAN
..................................................................................................
45
A. Kesimpulan
..........................................................................................................
51
B. Saran
....................................................................................................................
51
DAFTAR PUSTAKA
..........................................................................................
53
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Blueprint Intensitas Penggunaan Media
Sosial................................................... 24
Tabel 3. Blueprint Skala Fear of Missing Out Setelah Uji Coba
...................................... 27
Tabel 4. Blueprint Intensitas Penggunaan Media
Sosial................................................... 28
Tabel 5. Gambaran Subjek Berdasarkan Usia
..................................................................
32
Tabel 6. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
................................................... 33
Tabel 7. Gambaran Subjek Berdasarkan Asal Universitas
............................................... 34
Tabel 8. Gambaran Subjek Berdasarkan Asal Universitas
............................................... 35
Tabel 9. Gambaran Subjek Berdasarkan Media Sosial yang Paling
Sering Digunakan .... 36
Tabel 10. Uji Normalitas
..................................................................................................
37
Tabel 11. Uji Korelasi Spearman
.....................................................................................
38
Tabel 12. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Fear of Missing Out
................................... 39
Tabel 13. Nilai Empirik Intensitas Penggunaan Media Sosial
.......................................... 40
Tabel 14. Hasil Perbandingan Fear of Missing Berasarkan Jenis
Kelamin ...................... 41
Tabel 15. Hasil Perbandingan Fear of Missing Out pada Subjek yang
Mengisi di Google
Form dan Booklet
............................................................................................................
42
Kelamin............................................................................................................................
44
Przybylski (2013) mendefinisikan fear of missing out (Fomo)
sebagai
ketakutan yang dirasakan individu karena menganggap bahwa individu
lain
atau kelompok lain mungkin memiliki pengalaman yang berharga
ketika
individu tersebut tidak dapat hadir di dalamnya, fenomena ini
ditandai dengan
keinginan individu untuk terus terhubung dengan apa yang sedang
dilakukan
oleh orang lain. Fear of missing out semakin terpicu karena
kehadiran media
sosial, karena individu yang mengalami fear of missing out merasa
takut tidak
terlibat dalam momen berharga orang lain, sehingga menggunakan
media
sosial adalah cara yang mereka lakukan untuk terus terhubung dengan
orang
lain. Hal yang serupa juga sudah dijelaskan dalam hasil survei yang
dilakukan
oleh RSPH (Royal Society of Public Health) pada tahun 2017
yang
menyatakan bahwa 40% pengguna media sosial mengalami fear of
missing out
(Serambinews, 2017). Fear of Missing Out (FoMO) merupakan suatu
bentuk
kecemasan sosial (social anxiety) yang terjadi karena kemajuan
teknologi,
informasi dan keberadaan media sosial yang semakin meningkat. Oleh
karena
itu fear of missing out bukan lah suatu fenomena yang baru lagi
dalam
masyarakat.
mahasiswa di bawah ini:
2
”Aku itu ga bisa lepas dari media sosial ya apalagi
instagram.
Soalnya banyak yang bias kita akses disana kan dan ga berhenti
pasti ada aja
hal-hal baru yang bisa kita tau dari situ kan terus aku kan punya
banyak
kawan tuh dan kawan-kawanku juga aktif di media sosial jadi aku
merasa
juga harus aktif karena aku gamau sampe ketinggalan berita dan
gatau apa-
apa kan. Rasanya ga rela aja kalo aku sampe ga ngikutin kegiatan
mereka
dari story-storynya lah, kan tiap saat kawan-kawanku selalu aktif
upload
story, akupun juga gitu sih” (Wawancara personal, mahasiswa
USU).
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa
penggunaan media sosial dapat menyebabkan seseorang menjadi fear
of
missing out karena banyaknya informasi yang bias di akses sehingga
membuat
individu tidak bisa terlepas dari media sosial.
Beyens (dalam Putra, 2018) menegaskan bahwa perasaan takut,
cemas,
khawatir yang dialami seseorang seperti yang dicirikan oleh
individu yang
mengalami fear of missing out ini membuat mereka tidak mampu
untuk
menguasai lingkungan, tidak mampu menjalin hubungan yang baik
dengan
sesama, dan tidak dapat menerima diri mereka sendiri.
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan
mahasiswa di bawah ini:
“Kadang aku pingin gitu bisa keren gitu di IG, liat postingan
kawan-
kawanku lagi liburan ke mana gitu fotonya bagus, mau diikut juga ga
bisa
terlalu high, aku paling pas lagi jalan liat spot foto bagus ya
foto, upload IG
tapi ya malu sih kadang karena ga sekeren mereka, jauh!,”
(Wawancara
personal, mahasiswa USU).
Dari hasil wawancara di atas, dapat dilihat bahwa fear of missing
out
membuat seseorang manjadi tidak dapat menerima diri mereka sendiri
karena
menganggap bahwa orang lain lebih baik.
JWT Intelligence (dalam Sianipar dan Kaloeti, 2019)
mengungkapkan
bahwa hal-hal yang dapat mempengaruhi Fear of Missing out yaitu
informasi
Universitas Sumatera Utara
3
di media sosial yang begitu mudah diakses, faktor usia, social one
upmanship,
topik yang disebarkan melalui hashtag, kondisi deprivasi relatif
seseorang,
dan banyaknya stimulus untuk mengetahui informasi. Selain itu,
Przybylski
(2013) dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa individu yang
terbukti
memiliki tingkat kepuasan yang rendah atas kebutuhan psikologisnya
terbukti
memiliki tingkat fear of missing out yang lebih tinggi. Hal
tersebut berarti
bahwa rendahnya tingkat kepuasan individu atas kebutuhan
psikologisnya
merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya FoMO pada diri
individu.
Sementara itu, dampak yang diakibatkan oleh level FoMO yang
tinggi
yang dimiliki seseorang yaitu putusnya hubungan di kehidupan nyata
yang
terjadi karena kurangnya perhatian saat berkomunikasi (Chaudry,
dalam
Sianipar dan Kaloeti, 2019), meningkatnya frekuensi dan semakin
terikat
seseorang pada gadget (Collins; Hato, dalam Sianipar dan Kaloeti,
2019),
rendahnya tingkat kepuasan dan kesejahteraan hidup (Jood;
Przybylski dkk.,
dalam Sianipar dan Kaloeti, 2019), dan juga indikasi dari keadaan
sosial dan
emosi negatif seperti merasa jenuh dan kesepian yang berhubungan
langsung
dengan penggunaan media sosial (Burke, Marlow, & Lento; Kross
dkk,
(dalam Sianipar dan Kaloeti, 2019). Salah satunya disebabkan
karena
meningkatnya perasaan terpisah dari orang lainsehingga
kemudianmenimbulkan kecemasan sosial(social anxiety).Dengan
demikian
fear of missing out perlu dikaji lebih lanjut. Faktor-faktor yang
menyebabkan
seseorang mengalami fear of missing out adalah karena tidak
terpenuhinya
Universitas Sumatera Utara
keterikatan (relatedness).
tersebut. Penggunaan media sosial menjadi hal yang tidak dapat
dipisahkan
dari kehidupan sehari-hari. Bahkan Kemp (dalam Putra, 2018)
menyatakan
bahwa durasi rata-rata penggunaan media sosial dalam satu hari
adalah selama
3 jam 16 menit. Sementara Surya (dalam Putri, 2018) membagi
intensitas
penggunaan internet ke dalam tiga tahapan, yaitu heavy users dengan
durasi
penggunaan internet selama lebih dari 40 jam per bulan atau lebih
dari 6 jam
per hari, kemudian medium users dengan durasi penggunaan internet
antara 10
– 40 jam per bulan atau sekitar 3 – 6 jam per hari, dan light users
dengan
intensitas penggunaan internet selama kurang dari 10 jam per bulan
atau
kurang dari 3 jam per hari. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan
oleh The
Graphic, Visualization & Usability Center, the Georgia
Institute of
Technology, menetapkan suatu indikator yang menyatakan individu
yang
mengalami kecanduan internet adalah mereka yang tergolong ke dalam
heavy
user dengan intensitas penggunaan internet selama lebih dari 6 jam
sehari.
Mahasiswa adalah kelompok usia yang lebih rentan menggunakan
internet dalam intensitas yang berlebih. Hal ini disebabkan karena
mahasiswa
termasuk ke dalam kelompok usia yang sedang berada di masa transisi
dari
remaja akhir menuju dewasa muda, atau yang biasa dikenal dengah
fase
emerging adulthood yang terjadi dari usia 18 sampai dengan 25 tahun
(Arnett,
Universitas Sumatera Utara
5
dalam Santrock, 2015). Selain itu faktor pendidikan yang tinggi
juga berperan
penting dalam perilaku menggunakan internet dengan intensitas
berlebih
karena berdasarkan survei yang dilakukan oleh APJII pada tahun
2012,
pengguna internet dengan intensitas yang tinggi adalah mereka yang
memiliki
tingkat pendidikan tinggi, hal ini berarti semakin tinggi tingkat
pendidikan
seseorang, maka akan semakin tinggi pula intensitas mereka dalam
mengakses
atau menggunakan internet (APJII, dalam Soliha, 2015). Dan Salah
satu
populasi yang memenuhi kriteria tersebut adalah mahasiswa.
Mahasiswa umumnya berada pada masa emerging adulthood yaitu
masa ketika identitas diri pada mahasiswa mulai terbentuk. Pada
fase ini
mahasiswa juga mulai berusaha untuk hidup mandiri tanpa pengaruh
dan
dominasi dari orang tua, mereka mulai mencari makna hidup dan
mencoba
untuk menjalin hubungan interpersonal yang intim secara emosional.
Mereka
yang berada di fase Emerging adulthood juga masih kurang stabil
dalam
hubungan interpersonal, pengelolaan kebutuhan hidup,
pengembangan
emosional dan juga kognitif nya. Untuk mengatasi kesulitan
tersebut, mereka
mulai menganggap bahwa penggunaan internet menjadi hal yang
paling
penting, karena aktivitas di media sosial dapat memperluas dan
memperkuat
jaringan sosial mereka menjadi (Smahel, dalam Soliha, 2015).
Dalam dunia pendidikan, penggunaan media sosial pada
mahasiswa
dilakukan untuk memenuhi fungsi informasi dan sosial pada
proses
perkuliahan. Media sosial menjadi salah satu alternatif pilihan
untuk
berdiskusi ataupun membahas pekerjaan kelompok dan juga untuk
menjalin
Universitas Sumatera Utara
komunikasi antar civitas akademika (Hussain, 2012; Rowe, 2014,
dalam
Ghifari, dkk.). Namun, selain untuk kepentingan tugas, pemanfaatan
media
sosial untuk kebutuhan hiburan adalah alasan yang paling banyak
dipilih oleh
mahasiswa dalam menggunakan media sosial (Nisiforou & Lagos,
dalam
Ghifari, dkk.)
untuk memiliki lebih dari satu akun media sosial. Hasil
survei
Globalwebindex tahun 2017 pada pengguna internet di Indonesia
dalam
rentang usia 16-64 tahun, menunjukkan bahwa ada beberapa platform
media
sosial yang aktif digunakan oleh masyarakat Indonesia. Platform
tersebut
terbagi dalam dua kategori media sosial, yaitu media jejaring
sosial dan
messenger. Youtube menempati peringkat pertama dengan
persentase
penggunaan sebesar 43%, di peringkat ke dua Facebook dengan
persentase
penggunaan sebesar 41%, Whatsapp dengan persentase penggunaan
sebesar
40%, kemudian Instagram yang menempati posisi ke empat dengan
presentase
penggunaan sebesar 38%. Indonesia menduduki posisi ke tiga pengguna
aktif
Instagram di dunia dengan total pengguna aktif sebanyak 55 juta
(Katadata,
2018).
Dari hasil penelitan yang dilakukan oleh Elhai dkk dan Przybylski
dkk
menyatakan bahwa Fear of Missing Out (FoMO) digambarkan
sebagai
konstruk psikologis yang paling erat kaitannya dengan kesalahan
penggunaan
telepon pintar dan juga media sosial yang berlebihan. Orang dengan
Fear of
Missing Out yang tinggi kemungkinan terlalu sering menggunakan
telepon
Universitas Sumatera Utara
pintar mereka untuk memenuhi kebutuhan komunikasi. Abel dkk (2016)
juga
mengungkapkan bahwa kehadiran media sosial memainkan peran
penting
dalam fenomena Fear of Missing Out (FoMO). Oleh karena itu
berdasarkan
fenomena yang sudah dipaparkan, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian
tentang bagaimana hubungan antara intensitas penggunaan media
sosial
dengan Fear of Missing Out (FoMO) pada Mahasiswa.
B. Rumusan Masalah
dengan Fear of Missing Out (FoMO) pada Mahasiswa?
C. Tujuan Penelitian
Out (FoMO) pada Mahasiswa? ”
1. Manfaat Teoritis
dan juga kontribusi terhadap ilmu pengetahuan khususnya di bidang
Psikologi
Sosial tentang Fear of Missing Out dan Intensitas penggunaan media
sosial.
2. Manfaat Praktis
Universitas Sumatera Utara
b. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat
menjadi
referensi dalam melakukan penelitian yang sejenis di
penelitian
selanjutnya. Diharapkan juga agar peneliti selanjutnya dapat
mengembangkan penelitian ini di kemudian hari.
E. Sistematika Penulisan
sebagai berikut:
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar
belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian
dan sistematika penulisan.
penelilitan ini, yaitu tentang Fear of Missing Out,
intensitas
penggunaan media sosial, dan emerging adulthood (dewasa
awal),
serta hipotesa.
digunakan. Di sini akan dijabarkan mengenai definisi
operasional
Universitas Sumatera Utara
pengumpulan data, dan instrument alat ukur yang digunakan.
BAB IV. Analisa Data dam Pembahasan
Analisa data dan pembahasan berisi pendeskripsian data
responden, analisa dan interpretasi data yang diperoleh dari
hasil
skala yang dibagikan kepada subjek dan pembahasan data-data
sesuai dengan teori yang berhubungan dengan penelitian.
BAB V. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan saran yang menjelaskan kesimpulan dari
penelitian ini, diskusi mengenai hasil penelitian yang ada
serta
saran-saran yang dianjurkan terkait dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
1. Definisi fear of missing out
Przybylski, Murayama, DeHaan, dan Gladwell, (2013)
mendefinisikan
fear of missing out (Fomo) sebagai ketakutan yang dirasakan
individu karena
menganggap bahwa individu lain atau kelompok lain mungkin
memiliki
pengalaman yang berharga ketika individu tidak dapat hadir di
dalamnya,
fenomena ini ditandai dengan keinginan individu untuk terus
terhubung dengan
apa yang sedang dilakukan oleh orang lain.
Fear of Missing Out adalah perasaan tidak nyaman atau merasa
kehilangankarena mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh orang
lain, dan
merasa bahwaaktivitas tersebut lebih menyenangkan dan lebih
berharga dari
aktivitasnya (JWTInteligence, 2012).
Berdasarkan definisi fear of missing out yang dikemukakan
oleh
Przybylski, Murayama, DeHaan, dan Gladwell, aspekfear of missing
outadalah :
1. Rasa takut
orang lain memiliki pengalaman yang berharga saat individu tersebut
tidak
terlibat didalamnya.
ingin terus mengakses media sosial untuk terus terhubung dengan
orang
lain, hal ini dikarenakan individu merasa cemas ketika mereka
tidak
mengetahui apa yang orang lain sedang lakukan.
3. Rasa khawatir
berusaha untuk menampilkan citra diri yang sesuai dengan lingkaran
sosialnya
yang luas.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Przybylski, Murayama,
DeHaan,
dan Gladwell, (2013), fear of missing out berkaitan dengan teori
self-
determination oleh Deci & Ryan, 1985, tentang kebutuhan
psikologis akan
otonomi (autonomy), kompetensi (competency), dan keterikatan
(relatedness).
Tidak terpenuhinya kebutuhan psikologis individudapat menjadi
penyebab
individu mengalami fear of missing out.
1. Otonomi
merasakan adanya pilihan, dukungan, dan kemauan yang
berhubungan
dengan memulai, memelihara, dan mengakhiri perilaku (Niemic,
Lynch,
Vansteenkistec, Bernstein, Decia, & Ryan, dalam Tekeng dan
Alsa, 2016).
Menurut hasil penelitian, adanya dukungan terhadap kebutuhan
otonomi
Universitas Sumatera Utara
akan meningkatan motivasi intrinsik, memandang diri sendiri
kompeten,
dan juga meningkatkan harga diri dari waktu ke waktu (Niemic &
Ryan,
dalam Tekeng dan Alsa, 2016).
2. Kompetensi
seseorang untuk merasa efektif dalam berinteraksi dengan lingkungan
nya,
Kebutuhan kompetensi menunjukkan kebutuhan untuk melatih
kemampuan, dan mencari tantangan yang optimal (Reeve &
Sickenius,
1994; Deci & Ryan, dalam Tekeng dan Alsa, 2016).
Kebutuhan
kompetensi berhubungan dengan keyakinan individu untuk
berperilaku
ataupun bertindak secara efisien dan juga efektif (Guay, dkk,
dalam
Tekeng dan Alsa, 2016). Seseorang dengan kebutuhan kompetensi
yang
terpenuhi akan merasa bahwa mereka memiliki cukup keterampilan
untuk
mengerjakan segala sesuatu dan mencapai tujuan dengan
mengerahkan
kemampuan terbaik mereka (Deci dan Ryan, dalam Tekeng dan
Alsa,
2016).
kecenderungan individu untuk merasa terhubung dengan orang lain,
yaitu
untuk menjadi bagian dalam kelompok, untuk dicintai, dipedulikan,
dan
diperhatikan (Baumeister & Leary, dalam Tekeng dan Alsa,
2016).
Kebutuhan akan keterikatan ini juga mengacu pada kehangatan
dan
perhatian yang diterima individu dari hasil interaksi mereka dengan
orang
Universitas Sumatera Utara
lain, sehingga menghasilkan rasa memiliki (Niemic, dkk., dalam
Tekeng
dan Alsa, 2016), yang membuatnya memiliki kebutuhan untuk
terhubung
secara aman dengan orang lain di lingkungannya dan merasa layak
untuk
disayangi dan di hargai (Osterman, dalam Tekeng dan Alsa,
2016).
Tingginya kebutuhan akanrelatedness ini kemudian menyebabkan
individu
menggunakan media sosial secara aktif dan dengan intensitas yang
tinggi.
Didukung oleh mudahnya mengakses media sosial, penggunaan
media
sosial dengan intensitas yang tinggi inilah yang kemudian
dapat
mengakibatkan individu mengalami Fear of Missing Out.
Jadi, individu dengan kebutuhan psikologis akan otonomi,
kompetensi,
dan keterikatan yang tidak terpenuhi serta kesalahan dalam
penggunaan media
sosial yang berlebihan cenderung mengalami fear of missing out
(Fomo).
Przybylski, Murayama, DeHaan, dan Gladwell, (2013) mengungkapkan
bahwa
tingkat kepuasan kebutuhan dasar yang rendah mungkin berhubungan
dengan
FoMO dan keterlibatan media sosial.Individu dengan tingkat kepuasan
akan
kebutuhan yang rendah cenderung menggunakan media sosial karena
dianggap
sebagai sumber daya untuk dapat berhubungan dengan orang lain,
sebagai alat
untuk mengembangkan kompetensi sosial, dan kesempatan
untukmemperdalam
sosialisasi.
1. Definisi intensitas
tingkah laku atau suatu pengalaman, seperti intensitas dari suatu
reaksi
Universitas Sumatera Utara
kekuatan atau kedalaman sikap terhadap sesuatu.Kartono dan Gulo
(dalam
Frisnawati, 2012) mengemukakan bahwa intensitas merupakan besar
atau
kecilnya suatu tingkah laku, jumlah energi fisik yang dibutuhkan
untuk
merangsang salah satu indera.
penghayatan, frekuensi, dan durasi. Karena yang dimaksud
dengan
intensitas adalah besar kecilnya suatu tingkah laku, atau kedalaman
sikap
terhadap sesuatu maka, peneliti akan mengukur intensitas
dengan
menggunakan dua aspek dari intensitas yang dikemukakan oleh Del
Bario
(dalam Hidayatun, 2015) yaitu, aspek frekuensi dan durasi.
1. Durasi
sesuatu yang berlangsung.Seringkali ketika menggunakan media
sosial
seseorang menjadi tidak sadar waktu karena terlalu menikmati
dalam
menggunakannya.Pengkategorian kriteria pengukuran durasi dalam
penelitian
ini mengadopsi dari kriteria pengukuran yang digunakan oleh
(Juditha, dalam
Hidayatun, 2015) dengan beberapa penyesuaian terhadap penelitian
ini.
Kategori kriteria pengukuran durasi dikategorikan sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
disengaja.Frekuensi menunjuk pada sesuatu yang bisa diukur
dengan
hitungan atau dengan waktu.Seringkali karena begitu menikmani
menggunakan media sosial, seseorang cenderung tidak bisa lepas
dari
penggunaannya sehingga berulang kali membuka situs media sosial
yang
mereka sukai. Kategori kriteria pengukuran frekuensi
mengadopsi
kategorisasi kriteria yang digunakan oleh Juditha (dalam Hidayatun,
2015)
sebagai berikut:
Menurut Ajzen (2005), faktor yang mempengaruhi inensitas,
yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Seseorang yang memiliki intense untuk melakukan sesuatu akan
mencari informasi, keterampilan, dan kemampuan untuk
melakukan
perilaku tertentu.
individu dapat membuat masalah dalam mengontrol perilaku,
namun
masalah tersebut masih bias diatasi, namun ada juga perilaku yang
berada di
luar kontrol.Perilaku kompulsif tersebut tetap dilakukan meskipun
intensi
dan usaha telah dikerahkan individu untuk melakukan perilaku
yang
sebaliknya.
dalam mewujudkan suatu perilaku.
Pada saat perwujudan perilaku tergantung pada tindakan orang
lain,
ada potensi control yang tidak sempurna terhadap peri laku atau
tujuan.
C. Mahasiswa dan Media sosial
Mahasiswa umumnya berada pada masa emerging adulthood yaitu
masa
ketika identitas diri pada mahasiswa mulai terbentuk. Pada fase ini
mahasiswa
juga mulai berusaha untuk hidup mandiri tanpa pengaruh dan dominasi
dari orang
tua, mereka mulai mencari makna hidup dan mencoba untuk menjalin
hubungan
interpersonal yang intim secara emosional. Mereka yang berada di
fase emerging
adulthood juga masih kurang stabil dalam hubungan interpersonal,
pengelolaan
Universitas Sumatera Utara
mengatasi kesulitan tersebut, mereka mulai menganggap bahwa
penggunaan
internet menjadi hal yang paling penting, karena aktivitas di media
sosial dapat
memperluas dan memperkuat jaringan sosial mereka menjadi (Smahel,
dalam
Soliha, 2015).
media sosial. Pentingnya penggunaan media sosial bagi mahasiswa
adalah untuk
memenuhi kebutuhan individual dan interpersonal mereka. Selain
memperluas
networking dengan bertemu orang-orang baru, melalui layanan media
sosial,
mereka juga dapat mencari orang-orang yang berada dalam jaringan
pertemanan
yang telah mereka bangun sebelumnya.
Media sosial didefinisikan sebagai sebagai sebuah kelompok
aplikasi
berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan
teknologi Web 2.0, dan
yang memungkinkan orang untuk menciptakan dan
bertukaruser-generated
content(konten yang dihasilkan pengguna). Dari definisi tersebut,
dapat diketahui
bahwa media sosial merupakan salah satu dari kelompok aplikasi yang
berbasis
internet (Kaplan & Haenlein, 2010).
Platform media sosial yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Youtube,
Facebook, WhatsApp, Instagram, Line, BBM, Twitter, Google+, FB
Messenger,
LinkedIn, Skype, dan WeChat. Alasan peneliti memilih penggunaan
platform
media sosial tersebut karena berdasarkan dari data survei mengenai
media sosial
paling populer di Indonesia yang dilakukan oleh WeAreSocial.net dan
Hootsuit
pada tahun 2017, menunjukkan bahwa Youtube, Facebook, WhatsApp,
Instagram,
Universitas Sumatera Utara
Line, BBM, Twitter, Google+, FB Messenger, LinkedIn, Skype, dan
WeChat
menempati posisi dua belas teratas sebagai media sosial yang paling
sering
digunakan di Indonesia (Katadata, 2018).
D. Hubungan antara fear of missing out dengan intensitas
penggunaan
media sosial pada mahasiswa
sosialmemudahkan seseorang untuk mengakses informasi real-time
tentang
kegiatan, acara, dan percakapan yang terjadi di berbagai jejaring
sosial
(Przybylski, 2013). Selain itu, Utilitas media sosial juga telah
memudahkan
seseorang untuk mengetahui apa yang teman, keluarga, dan kenalan
mereka
lakukan, apa yang mereka beli, dan apa yang mereka bicarakan. Dalam
banyak
hal, tunjangan sosial ini positif, karena melihat peluang dan
menghubungkansetiap orang. Namun, karena waktu terus
berjalan,orang-orang
juga harus kehilangan sebagian besar pengalaman pentingkarena
penggunaan
media sosial. Kualitas media sosial bermata dua ini telah mendorong
minat
masyarakat dan meningkatnya spekulasi tentang fear of missing out
(Przybylski,
2013).
Menurut Vaughn (dalam Sianipar dan Kaloeti, 2019) adanya fitur real
time
seperti melakukan siaran langsung di media sosial danlocation based
yang
mendorong para menggunanya untuk saling bertemu, memicu seseorang
untuk
mengalami Fear of Missing Out. Selain itu, hasil penelitan yang
dilakukan oleh
Elhai, Levine, Dvorak, & Hall; Przybylski dkk; White (dalam
Sianipar dan
Kaloeti, 2019) menunjukkan bahwa Fear of Missing Out (FoMO)
digambarkan
Universitas Sumatera Utara
sebagai konstruk psikologis yang paling erat kaitannya dengan
kesalahan
penggunaan telepon pintar dan juga media sosial yang
berlebihan.
Kemudian hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara
Jasa
Internet Indonesia (APJII) tahun 2014 menunjukkan bahwa mayoritas
pengguna
internet di Indonesia berusia 18 – 25 tahun (APJII, dalam
BeritaSatu.com, 2015).
Usia tersebut adalah kelompok usia dewasa muda yang dikemukakan
oleh Arnett
(dalam Santrock, 2015). Hal ini berarti bahwa mahasiswa atau
kelompok usia
dewasa muda lebih rentan untuk menggunakan internet dengan
intensitas yang
berlebihan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti berhipotesis bahwa ada
hubungan
positif antara intensitas penggunaan media sosial dengan fear of
missing out pada
mahasiswa universitas sumatera utara.
Penelitian ini mengenai hubungan fear of missing out dengan
intensitas
penggunaan media sosial pada mahasiswa menggunakan metode
penelitian
kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk
meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrument
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik,
dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2014).
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian korelasional
karena
dilakukan untuk menyelidiki variasi satu variable berkaitan dengan
variasi satu
atau lebih variable lain (Azwar, 2015).
A. Identifikasi Variabel Penelitian
secara teoritis didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek,
yang
mempunyai variasi antara satu orang dengan orang lain atau satu
obyek
dengan obyek lain.Adapun variabel yang terlibat dalam penelitian
ini adalah :
a. Variabel X : Intensitas penggunaan media sosial
b. Variabel Y :Fear of Missing Out
B. Definisi Operasional
Universitas Sumatera Utara
21
Fear of missing out adalah perasaan takut, cemas, dan khawatir
yang
dirasakan seseorangkarena menganggap bahwa orang lain mungkin
memiliki
pengalaman yang berharga ketika ia tidak dapat hadir di dalamnya
sehingga ia
akan berusaha untuk tetap terhubung dengan orang lain.
Peneliti mengukur fear of missing out dengan memodifikasi skala
yang
dikemukakan oleh Przybylski, Murayama, DeHaan, dan Gladwell yaitu
Fear of
Missing Out Scale (FoMOs) yang terdiri dari 20 aitem dan setiap
aitem dalam
pernyataan tersebut memiliki lima pilihan jawaban yaitu: STS
(sangat tidak
sesuai), TS (tidak sesuai), CS (cukup sesuai), S (sesuai), dan SS
(sangat sesuai)
A. Intensitas penggunaan media sosial
Intensitas penggunaan media sosial adalah besar atau kecilnya
tingkah
laku seseorang dalam mengakses media sosial.Peneliti mengukur
intensitas
penggunaan media sosial dengan memodifikasi skala intensitas yang
dibuat oleh
Hidayatun (2015)dengan dua aspek yang membentuk intensitas
penggunaan
media sosial yang dikemukakan oleh Del Bario (dalam Hidayatun,
2015) yaitu,
durasi, dan frekuensi. Skala terdiri dari aitem favorable dan
unfavorable sebanyak
12 aitem dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu: SS (sangat
sesuai), S
(sesuai), TS (tidak sesuai), dan STS (sangat tidak sesuai).
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini adalah mahasiswa.
hasil perhitungan penentuan besaran sampel menggunakan rumus
Slovin.Jumlah sampel tersebut dikatakan sudah tepat karena sesuai
dengan
pendapat Roscoe (dalam Sugiyono, 2014), bahwa ukuran sampel
yang
layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
Sementara itu, kriteria dari sampel yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah :
1. Mahasiswa/I Kota Medan
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data
1. Skala Fear of Missing Out
Pada penelitian ini, peneliti memodifikasi skala yang
dikemukakan
oleh Przybylski yaitu Fear of Missing Out Scale (FoMOs) pada
tahun
Universitas Sumatera Utara
23
2013 yang sudah diterjemahkan oleh peneliti. Skala tersebut terdiri
dari 20
aitem dengan lima pilihan jawaban yaitu: STS (sangat tidak sesuai),
TS
(tidak sesuai, CS (cukup sesuai), S (sesuai), dan SS (sangat
sesuai). Setiap
aitem akan diberikan skor 1 = STS, 2 = TS, 3 = CS, 4 = S, 5 =
SS.
Blueprint skala fear of missing out dapat dilihat pada table
berikut.
Tabel 1. Blueprint Fear of Missing Out
No Aspek Favorable Unfavorable
19
17, 20
Jumlah 20
Dalam penelitian ini, peneliti memodifikasi skala intensitas
penggunaan media sosial yang dikemukakan oleh Hidayatun dalam
penelitiannya pada tahun 2015 yang berjudul Pengaruh
Intensitas
Penggunaan Media Sosial dan Dukungan Teman Sebaya terhadap
Perilaku
Konsumtif pada Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Tahun Pelajaran 2014/2015.
Skala intensitas penggunaan media sosial terdiri dari 12
aitem
favorable dan unfavorable dengan empat pilihan jawaban yaitu:
SS
(sangat sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai), dan STS (sangat
tidak
sesuai). Pada setiap jawaban akan diberi skor masing-masing yang
berbeda
Universitas Sumatera Utara
antara aitem favorable dan unfavorable. Pada aitem favorable
jawaban SS
(sangat sesuai) diberi skor 4, SS (sesuai) diberi skor 3, TS (tidak
sesuai)
diberi skor 2, dan STS (sangat tidak sesuai) diberi skor
1.Sementara pada
aitem unfavorable, SS (sangat sesuai) diberi skor 1, S (sesuai)
diberi skor
2, TS (tidak sesuai) diberi skor 3, dan STS (sangat tidak sesuai)
diberi skor
4.
No Aspek Favorable Unfavorable
Jumlah 8 4
1. Uji Validitas
akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu proses
pengujian
validitas atau validasi.Sugiyono (2014) menyatakan data
penelitian
dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang dikumpulkan
oleh
peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang
diteliti.
Pada penelitian ini validitas alat ukur dinilai berdasarkan
validitas
isi atau content validity, yang mana validitas isi berkaitan dengan
analisis
rasional atau evaluasi yang dapat dilakukan dengan akal sehat yang
dapat
menilai apakah isi skala memang sesuai dengan konstruk teori yang
diukur
Universitas Sumatera Utara
(Azwar, 2017).Keputusan akal sehat mengenai keselarasan atau
relevansi
aitem dengan tujuan alat ukur skala tidak dapat didasarkan pada
penliaian
penulis sendiri, tetapi juga memerlukan kesepakatan dari penilai
yang
kompeten (professional judgement) yang dalam hal ini adalah
dosen
pembimbing penulis sendiri.
2. Uji Reliabilitas
pengukuran kecil.Reliabilitas mengacu pada konsistensi hasil ukur
yang
memiliki arti seberapa tinggi kecermatan dari suatu
pengukuran.Suatu
pengukuran dikatakan tidak cermat bila eror pengukurannya terjadi
secara
random, yang mana terjadi eror yang tidak konsisten antar skor
individu
sehingga perbedaan skor yang diperoleh lebih banyak ditentukan oleh
eror
bukan oleh perbedaan yang sebenarnya (Azwar, 2017).
Berkaitan dengan hal tersebut, uji reliabilitas alat ukur ini
menggunakan pendekatan Single Trial Administration yang
menghasilkan
estimasi reliabilitas konsistensi internal.Salah satu formula
konsistensi
internal yang populer adalah formula koefisien alpha (α).
Koefisien
reliabilitas berada dalam rentang angka 0 sampai dengan 1,00.
Bila
koefisien reliabilitas semakin tinggi mendekati angka 1,00
berarti
pengukuran semakin reliabel. Sesuai dengan namanya, data
untuk
menghitung koefisien reliabilitas alpha diperoleh lewat sekali
saja
penyajian skala pada sekelompok responden.Alasan pemilihan
pendekatan
Universitas Sumatera Utara
Cronbach.Pengujian reliabilitas dilakukan dengan mengolah
data-data
pada program SPSS 22.0 for Windows.
4. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem
mampu membedakan suatu individu atau kelompok individu yang
memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang
diukur.
Pengujian daya beda aitem ini dapat dilakukan dengan cara
menghitung
koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi
skor skala
itu sendiri. Komputasi ini kemudian akan menghasilkan koefisien
korelasi
aitem-total (rix) (Azwar, 2017).
digunakan batasan rix ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai
koefisien
korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Sementara
itu,
untuk mengetahui koefisien korelasi dapat dilakukan dengan
menggunakan bantuan program SPSS, yang akan memperlihatkan
koefisien korelasi pada bagian corrected item-total correlation.
Pengujian
daya beda aitem untuk melihat koefisien korelasi ini pun dilakukan
dengan
teknik Cronbach’s Alpha dengan menggunakan bantuan SPSS version
22
for windows (Azwar, 2017).
Dari 20 aitem yang diujikan, diperoleh 1 aitem yang gugur
karena memiliki daya diskriminasi ≤ 0,30. Dengan demikian terdapat
19
aitem yang akan digunakan dalam penelitian karena memiliki
daya
diskriminasi ≥ 0.30. Setelah melihat daya diskriminasi aitem,
selanjutnya
dilihat perhitungan reliabilitas aitem. Hasil reliabilitas dari 20
aitem
didapatkan nilai α = 0.925. Kemudian setelah aitem dengan
nilai
diskriminasi aitem dibawah 0.30 dibuang, maka didapatkan nilai
koefisien
α = 0.927. Blueprint setelah dilakukan uji coba dapat dilihat pada
tabel 3.
Tabel 3. Blueprint Skala Fear of Missing Out Setelah Uji Coba
No Aspek Favorable Unfavorable
19
Jumlah 19
Dari 12 aitem yang diuji, ditemukan 4 aitem dengan daya
diskriminasi ≤ 0,30. Kemudian hasil uji reliabilitas terhadap 20
aitem
menunjukkan nilai α = 0.756. Dari 4 aitem yang gugur, dosen
pembimbing
dan peneliti sepakat untuk menyelamatkan 1 aitem yang memiliki
daya
diskriminasi tidak terlalu jauh dibawah 0,30 sehingga hanya 3 aitem
yang
Universitas Sumatera Utara
gugur. Kemudian dilakukan uji reliabilitas lagi dengan 9 aitem
dan
diperoleh nilai α = 0.801. Karena reliabilitas meningkat, maka
hanya 3
aitem yang gugur.Blueprint setelah dilakukan uji coba dapat dilihat
pada
tabel 4.
No Aspek Favorable Unfavorable
2 Frekuensi 3, 5, 10 2, 7
Jumlah 6 3
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu
(1) persiapan
penelitian, (2) pelaksanaan penelitian dan (3) pengolahan
data.
1. Tahap Persiapan Penelitian
a. Modifikasi Alat Ukur
dilakukan oleh peneliti dan dosen pembimbing,
b. Uji Coba Alat Ukur
Setelah aitem pada skala telah disusun, tahap selanjutnya
yang
dilakukan adalah melakukan uji coba alat ukur.Uji coba
dilakukan
pada September 2019.Skala diberikan kepada mahasiswa
Universitas
Sumatera Utara.
menguji reliabilitas skala dengan menggunakan koefisien
reliabilitas
Alpha Cronbach dengan menggunakan aplikasi program
SPSS.Setelah
validitas dan reliabilitas aitem-aitem sudah diketahui,
kemudian
peneliti menyusun aitem-aitem tersebut menjadi alat ukur yang
digunakan untuk pengambilan data penelitian.Aitem-aitem yang
memenuhi syarat tetap dipertahankan dan yang tidak memenuhi
syarat
dinyatakan gugur.
Setelah melakukan revisi alat ukur, kemudian penelitian
dilaksanakan dengan menyebarkan skala penelitian kepada
Mahasiswa
Kota Medan dengan rentang usia 18 – 25 tahun yang menggunakan
media
sosial. Skala diberikan dalam bentuk Google form dan Bookletdan
subjek
diminta untuk memberikan respon pada aitem-aitem pertanyaan
yang
terdapat dalam skala tersebut. Penyebaran skala dilakukan pada
September
2019.
Setelah data diperoleh, total subjek berjumlah 400 orang.
Terdapat
309 subjek yang mengisi Google form dan 91 subjek mengisi
booklet.
Selanjutnya adalah melakukan pengolahan data penelitian.Pengolahan
data
dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisa data
menggunakan
SPSS Version 22 for Windows.
Universitas Sumatera Utara
korelasi. Analisa data yang digunakan bertujuan untuk menjawab
rumusan
masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan pada bab
sebelumnya.
Data yang diperoleh akan diolah untuk menentukan skor maksimum
dan
minimum, mean, serta standar deviasinya. Data yang diperoleh juga
akan
dikategorisasikan sesuai dengan kategorisasi yang ada. Kemudian,
data juga
akan diolah dengan uji normalitas dan uji korelasi. Analisa data
secara
statistik dilakukan dengan bantuan software SPSS 22.0 for
windows.
Universitas Sumatera Utara
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan menguraikan data yang diperoleh dari
hasil
penelitian dan hasil pengolahan data yang dilakukan dengan cara
statistik. Hasil
yang akan diuraikan dalam penelitian ini adalah gambaran umum
subjek
penelitian, hasil penelitian, dan analisa hasil penelitian.
A. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
Gambaran umum pertama subjek dalam penelitian ini adalah
identitas
yang terdiri dari nama/inisial, usia, jenis kelamin, asal
universitas, media social
yang digunakan, dan media social yang paling sering digunakan.
Subjek
penelitian ini adalah mahasiswa Kota Medan yang berusia 18-25 tahun
dan
memiliki akun media sosial.Jumlah subjek penelitian sebanyak
400
mahasiswa.Berdasarkan hasil perhitungan distribusi frekuensi,
gambaran umum
subjek penelitian dapat dilihat sebagai berikut.
1. Gambaran Subjek Berdasarkan Usia
Berdasarkan usia, penyebaran subjek penelitian digambarkan
pada
tabel 5.
Usia Jumlah Subjek (N) Presentase (%)
18 tahun 31 7,75
19 tahun 57 14,25
20 tahun 42 10,50
21 tahun 91 22,75
22 tahun 142 35,50
23 tahun 15 3,75
24 tahun 10 2,50
25 tahun 12 3,00
Total 400 100
Dari tabel 5., dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang paling
banyak adalah
subjek yang berusia 22 tahun dengan total 142 orang (35,40%) dan
subjek yang
berjumlah paling sedikit adalah subjek yang berusia 24 tahun dengan
total 10
orang (2,50%).
Berdasarkan jenis kelamin, penyebaran subjek penelitian
digambarkan
pada tabel 6.
Universitas Sumatera Utara
Jenis Kelamin Jumlah Subjek (N) Presentase (%)
Perempuan 316 79,00
Laki-Laki 84 21,00
Total 400 100
Dari table 6., dapat dilihat bahwa subjek penelitian terbanyak
adalah berjenis
kelamin perempuan dengan total sebanyak 316 orang (79.00%) dan
subjek
penelitian yang paling sedikit adalah berjenis kelamin laki-laki
dengan total
sebanyak 84 orang (21,00%).
Berdasarkan asal universitas, penyebaran subjek penelitian
dapat
digambarkan pada tabel 7.
Asal Universitas Jumlah Subjek (N) Presentase (%)
Universitas Sumatera Utara 249 62,25
Universitas Islam Negeri Sumtera Utara 49 12,25
Universitas Negeri Medan 38 9,50
Universitas Muslim Nusantara 16 4,00
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 12 3,00
Universitas Medan Area 9 2,25
Universitas Islam Sumatera Utara 7 1,75
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnin
Perkebunan (STIPAP)
4 1,00
Politeknik Pariwisata Negeri Medan 3 0,75
Politeknik Negeri Medan 2 0,50
Institut Teknologi Medan 2 0,50
Universitas Pembangunan Panca Budi 2 0,50
Universitas HKBP Nommensen Medan 1 0,25
Politeknik Keuangan Negara STAN 1 0,25
Institut Kesehatan Helvetia Medan 1 0,25
Total 400 100
Dari tabel 7., dapat dilihat bahwa subjek penelitian paling banyak
berasal dari
Universitas Sumatera Utara dengan total 249 orang (62,25%) dan
subjek yang
paling sedikit berasal dari Universitas HKBP Nommensen Medan,
Politeknik
Keuangan Negara STAN, dan Institut Kesehatan Helvetia Medan dengan
total
masing-masing 1 orang (0,25%).
Berdasarkan media sosial yang digunakan, penyebaran subjek
penelitian dapat digambarkan pada tabel 8.
Tabel 8. Gambaran Subjek Berdasarkan Asal Universitas
Media Sosial
LinkedIn 26 6,50
Skype 10 2,50
WeChat 7 1,75
Dari tabel 8., dapat dilihat bahwa media sosial yang paling popular
atau
paling banyak digunakan oleh subjek penelitian adalah WhatsApp
dengan total
pengguna sebanyak 395 orang (98,75%) dan media sosial yang paling
sedikit
digunakan oleh subjek penelitian adalah WeChat dengan total
pengguna 7 orang
(1,75%).
Digunakan
penelitian dapat digambarkan pada tabel 9.
Tabel 9. Gambaran Subjek Berdasarkan Media Sosial yang Paling
Sering
Digunakan
LinkedIn 0 0,00
Skype 0 0,00
WeChat 0 0,00
Dari tabel 9., dapat dilihat bahwa media sosial yang dipilih subjek
sebagai
media sosial yang paling sering mereka gunakan adalah WhatsApp
dengan total
pengguna sebanyak 184 orang (46,00%) dan media sosial yang tidak
dipilih
Universitas Sumatera Utara
37
subjek sebagai media sosial yang paling sering mereka gunakan
adalah BBM,
Google+, LinkedIn, Skype, dan WeChat dengan total masing-masing
pengguna
adalah 0 (0,00%).
Terdapat beberapa syarat untuk melakukan analisis data yang
harus
dilaksanakan terlebih dahulu, yaitu uji normalitas pada data yang
diperoleh berupa
skor dan uji korelasi untuk mengetahui apakah data berkorelasi dan
mengetahui
arah korelasinya.Pengujian ini dilakukan degan menggunakn bantuan
program
software SPSS 22.0 for windows.
1. Uji Normalitas
Berikut adalah hasil uji normalitas variabel Fear of Missing
Out
(FoMO) dan intensias.
FoMO ,090 400 ,000 ,982 400 ,000
Intensitas ,062 400 ,001 ,988 400 ,003
Berdasarkan hasil uji normalitas, pvariabel FoMO adalah 0,00
yaitu
lebih kecil dari 0,05, yang menunjukkan variable FoMO tidak
terdistribusi
normal. Sementara p variabel intensitas penggunaan media
sosialadalah
0,00yaitu lebih kecil dari 0,05, yang menunjukkanvariable
intensitasjuga tidak
terdistribusi normal.
Uji korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
korelasi
Spearman yang merupakan uji korelasi dalam statistik
nonparametrik.Karena
kedua variabel tidak terdistribusi normal, maka menggunakan
statistik
nonparametrik.Hasil uji korelasi Spearman dapat dilihat pada tabel
11.
Tabel 11. Uji Korelasi Spearman
FoMO Intensitas
Spearman’s
artinya lebih kecil dari 0,05, dan koefisien korelasinya 0,621
yang
menunjukkan bahwa hubungan antar variable kuat, sehingga
hipotesa
penelitian diterima dan hasil uji korelasi menunjukkan bahwa
terdapat
Universitas Sumatera Utara
media sosial.
korelasi.Tujuan analisis ini adalah untuk menganalisis hubungan
antara dua
variabel.
Berikut adalah deskripsi umum skor FoMO subjek penelitian.Data
ini
untuk mengkategorikan subjek ke dalam tiga kelompok yang
berjenjang.Deskripsi umum mencakup skor minimum, skor maksimum,
mean,
dan standar deviasi yang dapat dilihat pada tabel 12.
Tabel 12. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Fear of Missing
Out
Variabel Empirik Hipotetik
FoMO 25 95 57.80 14.249 19 95 57 38
Dari tabel 12.,mean empirik FoMO sebesar 57.80 dan standar
deviasi
empirik sebesar 14.249, sedangkan mean hipotetik sebesar 57 dengan
standar
deviasi sebesar 38. Dari perbandingan antara mean empirik dan
mean
hipotetik, dapat dilihat bahwa mean empirik lebih kecil daripada
mean
hipotetik (57.80 > 57). Hal ini menunjukkan bahwa secara
rata-rata FoMO
pada sampel penelitian inirelative sama dengan FoMO populasi
pada
umumnya dengan perbedaan sebesar 0,80.
Universitas Sumatera Utara
Berikut adalah deskripsi umum skor intensitas penggunaan
media
sosial pada subjek penelitian.Data ini untuk mengkategorikan subjek
ke dalam
tiga kelompok yang berjenjang.Deskripsi umum mencakup skor
minimum,
skor maksimum, mean, dan standar deviasi yang dapat dilihat pada
tabel 13.
Tabel 13. Nilai Empirik Intensitas Penggunaan Media Sosial
Variabel Empirik Hipotetik
Intensitas 13 36 25.60 5.039 9 36 22.5 13.5
Dari tabel 13., diperoleh mean empirik intensitas penggunaan
media
sosial sebesar 25.60 dan standar deviasi empirik sebesar 5.039.
Sedangkan
mean hipotetik sebesar 22.5 dengan standar deviasi sebesar 13.5.
Dari
perbandingan antara mean empirik dan mean hipotetik, terlihat bahwa
mean
empirik lebih besar daripada mean hipotetik (25.60 > 22.5). Hal
ini
menunjukkan bahwa secara rata-rata intensitas penggunaan media
sosial pada
sampel penelitian ini lebih tinggi dibandingkan intensitas
penggunaan media
sosial pada populasi umumnya.
Berikut adalah perbandingan Fear of Missing Out (FoMO)
berdasarkan jenis kelamin.Data ini untuk mengetahui mana yang
lebih
dominan.Deskripsi umum mencakup skor minimum, skor maksimum,
mean,
dan standar deviasi yang dapat dilihat pada tabel 14.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 14. Hasil Perbandingan Fear of Missing Berasarkan Jenis
Kelamin
GENDER N Mea
laki-laki 84 60.11 16.552 1.806
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat mean FoMO pada
perempuan
adalah 57.19 dengan standar deviasi 13.535. Sedangkan pada
laki-laki, mean
adalah 60.11 dengan standar deviasi 16.552.Hal ini menunjukkan
bahwa ada
perbedaan rata-rata .fear of missing out antara laki-laki dan
perempuan.Untuk
melihat perbedaan berarti signifikan atau tidak, maka perlu melihat
hasil uji
Independent Sample T Test di bawah ini.
Levene's Test
for Equality
of Variances
(2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differenc
e
Equal
variances
not
assumed
-1,488 114,177 ,139 -2,917 1,960 -6,800 ,965
Dari hasil analisis Levene’s test di atas menunjukkan bahwa (p <
0,05)
yang berarti terdapat perbedaan varians fear of missing out antara
dua kelompok
laki-laki dan perempuan (data tidak homogen). Sehingga penafsiran
tabel hasil uji
Universitas Sumatera Utara
42
Independent Sample T Test berpedoman pada nilai yang terdapat dalam
tabel
Equal variances not assumed yang menunjukkan nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,139 >
0,05 bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai
rata-rata Fear of
Missing Out antara laki-laki dan perempuan.
4. Perbandingan Fear of Missing Out pada Subjek yang Mengisi di
Google
Form dan Booklet
Berikut adalah perbandingan Fear of Missing Out (FoMO) pada
subjek yang mengisi skala di Google form dan Booklet.Data ini
untuk
mengetahui apakah ada perbedaan tingkat FoMO pada kedua kelompok
subjek
tersebut. Lihat pada table 15.
Tabel 15. Hasil Perbandingan Fear of Missing Out pada Subjek
yang
Mengisi di Google Form dan Booklet
Data N Mean Std.
FOMO Booklet 91 57.14 13.683 1.434
Google form 309 57.62 14.227 .809
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat mean FoMO pada subjek
yang
mengisi di Bookletadalah 57.14 dengan standar deviasi 13.638.
Sedangkan pada
Subjek yang mengisi di Google form, mean adalah 57.62 dengan
standar deviasi
14.227.Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata
.fear of missing
out antara subjek yang mengisi diBookletdan Google form.Untuk lebih
jelas
dapatdilihat perbedaan hasil uji Independent Sample T Test di bawah
ini.
Universitas Sumatera Utara
(2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differenc
e
Equal
variances
not
assumed
-.292 151.931 .770 -.482 1,647 -3.736 2.772
Dari hasil analisis Levene’s test di atas menunjukkan bahwa (p >
0,05)
yang berarti tidak terdapat perbedaan varians fear of missing out
antara dua
kelompok Booklet dan Googleform (data homogen). Sehingga penafsiran
tabel
hasil uji Independent Sample T Test berpedoman pada nilai yang
terdapat dalam
tabel Equal variances assumed yang menunjukkan nilai Sig.
(2-tailed) sebesar 0,775>
0,05 bahwa tidak ada perbedaan fear of missing out antara subjek
yang mengisi di
Booklet dan Google form.
Kelamin
sosalberdasarkan jenis kelamin. Data ini untuk mengetahui mana yang
lebih
dominan. Deskripsi umum mencakup skor minimum, skor maksimum,
mean,
dan standar deviasiyang dapat dilihat pada tabel 16.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Jenis Kelamin
Perempuan 316 25.38 4.852 .273
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat meanIntensitas pada
laki-laki adalah
26.44 dengan standar deviasi 5.638. Sedangkan pada perempuan,
meansebesar25.38 dengan standar deviasi 4.852.Hal ini menunjukkan
bahwa ada
perbedaan rata-rata .fear of missing out antara laki-laki dan
perempuan.Untuk
melihat perbedaan berarti signifikan atau tidak, maka perlu melihat
hasil uji
Independent Sample T Test di bawah ini.
Levene's Test
for Equality
of Variances
(2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differenc
e
Equal
variances
not
assumed
Universitas Sumatera Utara
45
Dari tabel hasil analisis Levene’s test di atas menunjukkan bahwa
(p >
0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan varians intensitas
penggunaan media
sosialantara dua kelompok laki-laki dan perempuan (data homogen).
Sehingga
penafsiran tabel hasil uji Independent Sample T Test berpedoman
pada nilai yang
terdapat dalam tabel Equal variances assumed yang menunjukkan nilai
Sig. (2-tailed)
sebesar 0,085 > 0,05, artinya tidak ada perbedaan yang
signifikan antara nilai rata-
rata intensitas penggunaan media sosial antara laki-laki dan
perempuan.
D. PEMBAHASAN
Berdasarkan uji korelasi dari data yang telah diperoleh dalam
penelitian ini
maka, dihasilkan nilai signfikansi sebesar 0.000 yang berarti bahwa
hipotesa
penelitian di terima.Yang mana hipetosa penelitian ini adalah ada
hubungan
positif antara intensitas penggunaan media sosial dengan fear of
missing out
(fomo) pada mahasiswa.Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
intensitas
penggunaan media sosial pada mahasiswa, maka semakin tinggi pula
fear of
missing out (fomo) pada mahasiswa.
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitan yang dilakukan oleh
Elhai,
Levine, Dvorak, & Hall; Przybylski dkk; White (dalam Sianipar
dan Kaloeti,
2019) yang menyatakan bahwa Fear of Missing Out (FoMO)
digambarkan
sebagai konstruk psikologis yang paling erat kaitannya dengan
kesalahan
penggunaan telepon pintar dan juga media sosial yang berlebihan.
Abel dkk
(2016) juga menyatakan hal yang sama dalam peneltiannya bahwa
kehadiran
media sosial memainkan peran penting dalam fenomena Fear of Missing
Out
(FoMO). Kehadiran media sosial di dalam kehidupan manusia telah
memperkuat
Universitas Sumatera Utara
keinginan, kebutuhan dan kesempatan untuk mengetahui apa yang orang
lain
lakukan dan katakan setiap saat, hal ini disebabkan oleh banyaknya
informasi
yang tersedia saat ini dibandingkan sebelumnya. Bahkan seseorang
tidak perlu
berada di depan komputer untuk memperoleh informasi tersebut karena
mudahnya
cara untuk mengaksesnya.
untuk menjadi lebihcemas, mudah tersinggung, merasa lebih tidak
memadai dan
untuk sementara waktu dapat menurunkan harga diri setelah melihat
media sosial.
Hal tersebut lebih rentan terjadi pada mahasiswa menurut hasil
survei yang
dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) tahun 2014
menunjukkan bahwa mayoritas pengguna internet di Indonesia berusia
18 – 25
tahun (APJII, dalam BeritaSatu.com, 2015). Usia tersebut adalah
kelompok usia
dewasa muda yang dikemukakan oleh Arnett (dalam Santrock, 2015).
Hal ini
berarti bahwa mahasiswa atau kelompok usia dewasa muda lebih rentan
untuk
menggunakan internet dengan intensitas yang berlebihan, yang mana
penggunaan
internet termasuk didalamnya adalah penggunaan media sosial.
Berdasarkan survey APJII yang dilakukan tahun 2014 tersebut,
subjek
penelitian ini adalah mahasiswa yang berusia 18-25 tahun, dan dari
hasil yang di
dapat bahwa tingkat intensitas penggunaan media sosial dan juga
tingkat fear of
missing out pada subjek termasuk kedalam kategori sedang dan
tinggi, tidak
terdapat subjek dengan kategori intensitas penggunaan media sosial
dan fear of
missing out yang rendah pada penelitian ini. Hal ini menunjukkan
bahwa
Universitas Sumatera Utara
47
mahasiswa yang berusia 18-25 tahun lebih rentan dalam penggunaan
media sosial
yang berlebihan dan juga rentan memiliki tingkat fear of missing
out yang tinggi.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih 12 media sosial yang paling
populer
di Indonesia berdasarkan survey yang dilakukan oleh WeAreSocial.net
dan
Hootsuit pada tahun 2017, menunjukkan bahwa Youtube, Facebook,
WhatsApp,
Instagram, Line, BBM, Twitter, Google+, FB Messenger, LinkedIn,
Skype, dan
WeChat menempati posisi dua belas teratas sebagai media sosial yang
paling
sering digunakan di Indonesia (Katadata, 2018). Berdasarkan hasil
survey
tersebut, Youtube menempati posisi pertama untuk media sosial yang
paling
populer di Indonesia dengan presentase pengguna sebesar 43%, di
peringkat ke
dua Facebook dengan persentase penggunaan sebesar 41%, Whatsapp
dengan
persentase penggunaan sebesar 40%, kemudian Instagram yang
menempati posisi
ke empat dengan presentase penggunaan sebesar 38%. Sedangkan subjek
dalam
penelitian ini memilih WhatsApp sebagai media sosial yang paling
banyak
digunakan dengan presentase sebanyak 98.75%, kemudian Instagram
dengan
presentase sebanyak 97.00%, Youtube dengan presentase sebanyak
76.50%, dan
Facebook dengan presentase sebanyak 63.75%.
Selain media sosial terpopuler atau paling banyak digunakan,
peneliti juga
memperoleh data mengenai media sosial yang paling sering digunakan
oleh
subjek penelitian yang mana adalah mahasiswa Kota Medan. Posisi
pertama
adalah WhatsApp dengan presentase sebesar 46.00%, posisi kedua
adalah
Instagram dengan presentase sebesar 31.50%, dan posisi ketika
adalah Youtube
dengan presentase sebsesar 9.00%. Hal ini berarti WhatsApp,
Instagram, dan
Universitas Sumatera Utara
48
Youtube menjadi media sosial yang paling menyebabkan Fear of
Missing Out
(FoMO) pada mahasiswa di Kota Medan daripada media sosial yang
lainnya.
Selain dari hasil penelitian yang dikemukakan diatas, peneliti
juga
menemukan data tambahan lainnya dalam penelitian tentang Fear of
Missing Out
ini. Peneliti mencoba untuk membandingkan tingkat FoMO subjek
berdasarkan
pada dari mana subjek mengisi skala penelitian ini. Peneliti
menyebarkan skala
melalui dua cara yaitu dengan mengisi skala penelitian secara
online dan secara
langsung (tidak online), yang mana penyebaran secara online
peneliti lakukan
melalui media Google form, dan secara langsung melalui Booklet.
Dari 400 subjek
yang berhasil peneliti kumpulkan, terdapat 309 subjek mengisi skala
melalui
Google form dan 91 subjek mengisi skala melalui Booklet yang
peneliti berikan
secara langsung.Dengan menggunakan bantuan SPSS 22.0 for Windows,
Peneliti
membandingkan kedua data tersebut untuk mencaritahu apakah ada
perbedaan
tingkat Fear of Missing Out (FoMO) pada subjek yang mengisi secara
online dan
tidak online. Dari hasil yang peneliti peroleh diketahui bahwa
tidak ada perbedaan
tingkat Fear of Missing Out (FoMO) antara subjek yang mengisi skala
melalui
Google form dan Booklet.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Przybylski dkk
(2013)
menemukan bahwa laki-laki yang lebih muda, khususnya, cenderung
memiliki
tingkat fear of missing out (FoMO) yang tertinggi, artinya tingkat
Fear of Missing
Out laki-laki lebih tinggi daripada yang dimiliki oleh perempuan.
sedangkan, dari
penelitian lain yang dilakukan oleh Abel dkk (2016) menemukan bahwa
rata-rata
skor fear of missing out untuk perempuan dilaporkan sedikit lebih
tinggi daripada
Universitas Sumatera Utara
laki-laki. Kedua penelitian tersebut memiliki hasil yang berbeda.
Dalam penelitian
ini peneliti menemukan bahwa tidak ada perbedaan fear of missing
out antara laki-
laki dan perempuan.
penelitian yang membahas tentang perbedaan intensitas dalam
mengakses media
sosial pada laki-laki dan perempuan. Jaya dkk. (2016) menyatakan
bahwa
perempuan memiliki intensitas penggunaan media sosial lebih
tinggi
dibandingkan dengan laki-laki. Hasil serupa juga ditemukan pada
penelitian yang
dilakukan oleh Misra dkk. (2015) yang menyatakan bahwa perempuan
akan lebih
tertarik dengan situs jejaring sosial dibandingkan laki-laki. Namun
dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
signifikan intensitas
penggunaan media sosial antara laki-laki dan perempuan.
Tidak terdapatnya perbedaan skor fear of missing out dan juga
intensitas
penggunaan media sosial antara laki-laki dan perempuan menunjukkan
bahwa
gender atau jenis kelamin tidak mempengaruhi intensitas penggunaan
media sosial
dan juga kecenderungan untuk mengalami fear of missing out. Hal ini
berarti
bahwa laki-laki dan perempuan memiliki intensitas penggunaan media
sosial yang
sama dan kecenderungan yang sama untuk mengalami fear of missing
out.
Hasil penelitian di atas menunjukkan terdapat perubahan pada
generasi
sekarang. Hasil studi yang mengatakan bahwa perempuan lebih terbuka
oleh
pengalaman dan lebih ekspresif secara emosional sehingga membuatnya
lebih
banyak mengunggah posting di media sosial, kemudian narsisme
pada
perempuan lebih tinggi yang menyebabkan perempuan lebih banyak
mengunggah
Universitas Sumatera Utara
posting yang bersifat mempromosikan diri, selain itu perempuan juga
terpacu
untuk menunjukkan sisi diri yang lebih baik kepada teman-temannya
yang
membuat mereka lebih aktif menggunakan media sosial dari pada
laki-laki (Jaya,
2016.) Namun pada penelitian ini hal tersebut tidak terbukti. Fakta
bahwa perilaku
mengakses media sosial pada laki-laki dan perempuan tidak lagi
berbeda
ditemukan, sehingga keduanya juga memiliki kecenderungan yang sama
untuk
mengalami fear of missing out.
Ketika gender tidak lagi berpengaruh terhadap intensitas penggunaan
media
sosial dan juga fear of missing out, hal tersebut diakibatkan oleh
tidak
terpenuhinya kebutuhan psikologis akan keterikatan (relatedness)
yang
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan individu mengalami
fear of
missing out (Przybylski dkk, 2013). Kurang terpenuhinya kebutuhan
psikologis
akan keterikatan (relatedness) ini membuat individu menggunakan
media sosial
dengan intensitas yang berlebih agar kebutuhan tersebut dapat
terpenuhi.
Kesamaan pola penggunaan media sosial antara laki-laki dan
perempuan yang
kemudian membuat mereka memiliki skor fear of missing out yang
sama
menunjukkan laki-laki dan perempuan pada generasi sekarang
memiliki
kebutuhan psikologis akan keterikatan (relatedness) yang sama
sehingga
penggunaan media sosial secara aktif merupakan upaya yang mereka
lakukan agar
kebutuhan psikologisnya terpenuhi.
Universitas Sumatera Utara
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil penelitian yang
telah
diperoleh, serta akan dijabarkan beberapa saran untuk pembaca,
mahasiswa, dan
juga peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan
tema yang sama
dengan penelitian ini.
hubungan positif dan signifikan antara intensitas penggunaan media
sosial
dengan fear of missing out (fomo) pada mahasiswa di Kota Medan (r =
0.621,
p = 0.000). Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi
intensitas
penggunaan media sosial pada mahasiswa, maka semakin tinggi pula
fear of
missing out (fomo) pada mahasiswa.
B. Saran
Saran yang telah dijabarkan oleh peneliti jika ditinjau dari proses
dan
hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Saran Metodologis
a. Data dari penelitian ini tidak berdistribusi normal, hal ini
dapat
disebabkan oleh jumlah sampel penelitian yang mungkin terlalu
banyak atau bahkan terlalu sedikit. Dengan demikian
diharapkan
agar peneliti selanjutnya dapat memperhatikan jumlah sampel
Universitas Sumatera Utara
data. Selain itu data yang tidak berdistribusi normal juga
dapat
dipengaruhi oleh kondisi-kondisi eksternal diluar dari
kendali
peneliti, seperti adanya kecenderungan subjek penelitian yang
tidak serius dalam mengisi kuesioner atau asal-asalan.
b. Untuk peneliti selanjutnya dapat menambahkan kebutuhan
psikologis sebagai variabel.
2. Saran Praktis
dengan penggunaan media sosial yang berlebihan.
b. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
gambaran
bagi para mahasiswa bahwa fear of missing out dapat menurun
bila mahasiswa mencari kegiatan yang lebih bermanfaat seperti
mempererat hubungan dengan orang-orang terdekat karena
memutus hubungan dari pertemanan di media sosial lebih baik
dari pada harus kehilangan momen bersama orang terdekat di
dunia nyata. Selain itu, mahasiswa juga dapat menerapkan JOMO
(joy of missing out) yang merupakan gaya hidup yang muncul
untuk melawan FOMO (fear of missing out). Penerapan JOMO
adalah sebagai seni berkehidupan yang menuntun individu
memperoleh ketenangan diri dengan membatasi penggunaan
media sosial.
Azwar, S. (2015). Sikap Manusia dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar.
Azwar, S. (2017). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Elhai, J. D., et al. (2016). Fear of Missing Out, Need for Touch,
Anxiet and
Depression are Related to Problematic Smartphone Use. Computers
in
Human Behavior. 0747-5632/© 2016 Elsevier, hlm. 509 – 516.
Frisnawati, A. (2012). Hubungan Antara Intensitas Menonton Reality
Show
Dengan Kecenderungan Perilaku Prososial.Jurnal Empathy.Volume
1
Nomor 1, hlm. 47- 58. Dikutip dari
file:///C:/Users/ONE/Downloads/HUBUNGAN_ANTARA_INTENSITAS_
Hidayatun, U. (2015). Pengaruh Intensitas Penggunaan Media Sosial
dan
Dukungan Teman Sebaya terhadap Perilaku Konsumtif pada Siswa
Kelas
XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.
Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Dikutip dari
https://core.ac.uk/download/pdf/33527090.pdf(Diakses pada tanggal
16
Jaya, P., dkk. (2016). Hubungan Intensitas Penggunaan Situs
Jejaring Sosial
dengan Depresi pada Mahasiswa Tingkat Akhir. Jurnal
Kedokteran
Diponegoro. 2540-8844. Volume 5 Nomor 4, hlm.1770-1783.
Katadata.(2018). Berapa Pengguna Instagram di Indonesia.Dikutip
dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/02/09/berapa-pengguna-
Katadata.(2018). Ini Media Sosial Paling Populer di
Indonesia.Dikutip dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/02/01/media-sosial-apa-
tanggal 9 Mei 2019).
Kaplan, A. M. & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite!
The challenges
and opportunities of social media. Business Horizons. Hlm. 59-68.
Dikutip
dari
Mei 2019).
Kure, E. (2015). Mayoritas Netizen di Indonesia Berusia 18-25
Tahun. Dikutip
dari
https://www.beritasatu.com/iptek/261297/mayoritas-netizen-di-
Universitas Sumatera Utara
Kecenderungan Kecanduan Situs Jejaring Sosial. Jurnal Penelitian
dan
Pengukurang Psikologi UNJ.Volume 2 Nomor 1, hlm. 51-62.
Misra, N., et al. (2015). Gender Differences in Usage of Social
Media Networking
Sites and Preceived Online Social Support on Psychological Well
Being of
Youth. The International Journal of Indian Psychology. Volume 3
Nomor
1. 2348-5396 (e). 2349-3429 (p).
Putra, A. D. (2018). Hubungan antara Fear of Missing Out dengan
Kesejahteraan
Psikologis Pengguna Instagram pada Masa Transisi Menuju
Dewasa.
Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Dikutip dari
https://repository.usd.ac.id/25261/2/139114166_full.pdf (Diakses
pada
tanggal 9 Mei 2019).
Putri, M. D. N. (2018). Hubungan Kecanduan Media Sosial dengan
Kualitas
Komunikasi Interpersonal pada Usia Dewasa Awal. Skripsi.
Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Dikutip dari
http://repository.usd.ac.id/30739/2/139114142_full.pdf (Diakses
pada 16
Przybylski, K. Andrew., et al. (2013). Motivational, Emotional, and
Behavioral
Correlates of Fear of Missing Out. Journal Computers in Human
Behavior. 1841–1848 0747-5632/© 2013 Elsevier.
Santrock, J. W. (2015). Life-Span Development.15 th
Edition.Jakarta : University
Siegel, S. (2011). Statistik Nonparametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
Jakarta: PT
Gramedia.
Sianipar, N. A. & Kaloeti, V. S. (2019). Hubungan Regulasi Diri
dengan Fear of
Missing Out (FoMO) pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas
Psikologi
Universitas Diponegoro. Jurnal Psikologi UNDIP, Volume 8 Nomor
1,
2019, hlm. 136-143.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung:
Alfabeta.
Tekeng, St. N. Y. & Alsa, A. (2016). Peranan Kepuasan Kebutuhan
Dasar
Psikologis dan Orientasi Tujuan Mastery Approach terhadap
Belajar
Berdasar Regulasi Diri.Jurnal PsikologiUGM. Volume 43 Nomor 2,
hlm.
85-106.
Sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, peneliti
mengadakan
penelitian di bidang Psikologi Sosial.Oleh sebab itu, peneliti
membutuhkan
sejumlah data yang hanya dapat peneliti peroleh dari kerjasama
saudara/saudari
dalam mengisi kuisioner ini.
Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam pengisian
kuisioner
ini.Peneliti membutuhkan jawaban yang paling menggambarkan
keadaan
saudara/saudari sesungguhnya. Karena itu, peneliti berharap agar
saudara/saudari
bersedia memberikan jawaban yang paling jujur dantidak
mendiskusikan jawaban
tersebut dengan orang lain. Semua jawaban akan dijaga
kerahasiaannya dan hanya
akan digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.
Cara menjawab pernyataan-pernyataan dalam kuisioner ini akan
dijelaskan
dalam petunjuk pengisian. Oleh karena itu, peneliti mengimbau
agar
saudara/saudari dapat terlebih dahulu memperhatikan petunjuk
pengisian sebelum
mulai mengerjakan kuisioner ini.Silahkan membaca setiap dengan
hati-hati agar
tidak ada pernyataan yang terlewati atau belum terisi.Peneliti
mengucapkan terima
kasih atas kesediaan saudara/saudari yang telah membantu peneliti
dengan
meluangkan waktu saudara/saudari untuk menjawab kuisioner
ini.Jawaban yang
saudara/saudari berikan pada kuisioner ini merupakan suatu bantuan
yang sangat
berharga bagi peneliti.
Youtube Twitter
Facebook Google+
Youtube Twitter
Facebook Google+
terhadap pernyataan-pernyataan berikut yang menurut anda paling
sesuai
dengan diri anda sendiri dengan memberikan tanda (X) pada kotak
yang
tersedia.
SS : Sangat Sesuai
Saya mengakses media sosial hanya
sekali dalam sehari
1 Saya takut orang lain menganggap
saya tidak kekinian terhadap topik-
topik penting (seperti berita, gossip,
atau gaya).
tahu tentang apa yang sedang terjadi
daripada saya.
pengalaman yang lebih berharga dari
pada saya.
pengalaman yang lebih berharga dari
pada saya.
bahwa saya tidak tahu informasi.
6 Saya khawatir ketika mengetahui
bahwa teman-teman saya sedang
dilakukan oleh orang lain secara
berlebihan
menerus melakukan hal yang menarik.
9 Saya cemas ketika saya tidak
mengetahui apa yang sedang
lelucon teman-teman saya
yang sedang terjadi.
kehilangan kesempatan untuk bertemu
moment tersebut secara online
melewatkan acara bersama yang
melewatkan acara bersama yang
mengawasi apa yang teman-teman
kejadian penting.
sosial seperti orang lain.
mengetahui apa yang terjadi.
1 Saya mengakses media sosial hanya sekali
dalam sehari.
kali dalam sehari.
jam dalam sehari.
dalam membuka media sosial, kapanpun
ingin saya buka.
lebih dari 1 jam.
media sosial.
8 Saya termasuk orang yang sangat aktif
menggunakan media sosial.
untuk membagikan segala hal tentang saya.
TERIMAKASIH
BEDA AITEM
Reliability Statistics
Universitas Sumatera Utara
Reliability Statistics
Universitas Sumatera Utara
Fomo .080 400 .000 .986 400 .001
Intensitas .082 400 .000 .985 400 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Sig. (1-tailed) . .000
N 400 400
Sig. (1-tailed) .000 .
N 400 400
Universitas Sumatera Utara
PENELITIAN
FEAR OF MISSING OUT
2 4 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 2 2 3 2 2 2 4 3 3 4 3 2 2 1 2 2 3
3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 3 3 3 2 3 3 4
4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 5
2 5 5 5 5 2 4 5 4 4 5 5 3 5 4 3 3 4 5
4 3 2 2 3 4 5 4 5 5 4 3 2 2 2 4 2 5 5
1 3 4 4 3 2 4 2 3 5 3 5 5 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 3 3 4 2 4 4 3 2 2 4 2 4 2 4
1 1 1 1 3 1 5 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 3
2 2 2 2 3 2 2 4 3 5 3 3 3 3 4 4 3 3 3
2 2 2 2 2 2 1 2 1 4 3 3 3 2 2 1 2 4 4
2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3
2 2 4 4 4 2 2 3 2 2 2 3 4 5 2 2 3 3 3
4 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4
5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5
3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3
3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 2 4 3 4
4 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 3 4
2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3
2 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 5 2 4 5 4
3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
2 2 2 2 2 2 4 2 2 5 3 4 1 2 4 2 3 1 3
4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5
Universitas Sumatera Utara
71
3 2 3 2 4 3 1 2 1 2 3 3 1 2 3 2 4 2 5
3 2 3 3 4 1 2 2 2 3 4 3 2 2 4 1 4 3 3
2 2 3 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2 3 3 2 3 3
4 3 1 5 5 1 1 5 1 2 2 3 3 5 3 2 5 1 5
1 1 2 4 1 4 1 2 2 3 1 5 1 3 5 2 5 1 4
1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 3 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2 2 4 2 2 2 3
2 1 2 3 2 5 2 3 3 4 1 5 4 5 5 4 3 3 3
2 2 4 4 5 3 2 2 3 4 2 3 4 4 4 2 4 5 4
3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3
1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 4 4 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 3 2 1 2 1 1 1 3
2 3 4 4 3 2 1 4 2 4 4 5 3 2 2 1 5 5 4
2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3
2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3
1 3 4 4 1 4 1 2 1 3 1 3 1 1 1 1 3 4 4
4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 3 5 2 1 4 1 2 1 4 2 2 2 1 2 2 2
2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 4 4 3
2 3 3 4 3 3 1 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3
3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 3 4
2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 3 2 3 3 1 4 2 4
Universitas Sumatera Utara
72
3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3
2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 4 2 2 2 2 4 5 3
2 2 3 3 2 1 1 2 3 4 3 2 3 1 2 1 5 5 5
3 4 4 4 4 1 2 5 2 3 3 3 3 3 3 2 4 5 5
4 2 2 3 2 3 1 2 1 2 5 4 2 3 3 3 3 3 3
2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 2 3 2 3 4 4
1 2 1 4 4 4 1 3 4 5 5 4 4 2 2 5 5 4 5
1 4 5 5 5 5 2 2 1 5 5 4 5 2 2 1 1 1 2
3 2 2 2 3 2 3 2 2 4 3 5 2 3 3 3 3 3 3
2 2 3 3 3 2 2 1 2 4 3 2 3 2 4 2 4 3 4
1 3 1 2 2 1 2 3 2 3 4 3 3 4 4 1 5 5 4
2 2 2 2 3 4 2 2 2 4 3 3 2 3 3 2 2 4 3
2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 4 2 1 2 3 3 3 2 3
4 3 3 4 4 5 2 3 3 5 4 5 3 4 3 3 4 4 5
3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 2 2 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 3 4 2 4 3 3 2 4
3 2 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 2 2 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 5 5 4 4 3 3
1 2 3 4 4 1 2 3 3 5 2 4 1 4 4 1 4 1 1
2 1 1 1 1 1 2 2 2 4 3 5 5 5 5 2 4 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 3 3 2 2 2 3
2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3
Universitas Sumatera Utara
73
4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 1 2 2 1 3 4 4
1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2
4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 5 3 3 3 2 5 4 3
3 2 1 1 3 3 2 2 3 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3
2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 4 2 2
2 3 4 3 4 2 2 2 2 3 2 3 3 2 4 2 3 3 4
2 2 3 3 3 4 3 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 2 2 4 2 4 4 2
3 4 4 3 4 2 4 3 2 4 4 3 4 3 3 1 4 4 4
3 2 1 2 2 2 2 2 2 4 2 4 3 4 3 2 4 3 3
2 2 1 1 3 3 2 3 3 5 3 4 4 3 5 3 4 3 4
2 2 2 2 3 4 2 3 2 4 3 3 3 3 5 3 2 2 2
2 4 4 5 2 2 2 4 2 4 4 2 2 2 2 2 5 2 5
2 2 2 2 4 4 2 2 2 4 3 2 2 4 4 2 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2 4
2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4
2 2 1 1 2 4 3 4 2 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2
2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 4
4 4 1 1 2 2 2 3 1 3 5 2 1 1 3 2 2 5 4
3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 1 2 3 4
2 2 2 2 3 4 1 2 2 2 4 2 4 2 4 1 4 2 2
1 2 2 2 3 1 1 2 2 3 3 3 3 3 4 1 3 3 4
2 2 2 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Universitas Sumatera Utara
74
2 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4
4 3 4 4 4 3 1 2 2 3 3 3 4 4 4 2 4 4 5
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3
2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 4 2 1 1 1 1 4 4 4
2 2 2 2 3 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 3 4
2 2 2 2 2 1 1 2 1 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2
4 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 4 4
3 2 4 4 4 2 2 3 3 4 4 3 1 2 3 2 3 3 3
5 4 4 4 5 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4
2 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 1 3 1 1 1 1 4 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 2 4 2 4 4 2 4 4 3 5 2 4 4 4 3 4 4 4
1 3 3 3 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
4 3 2 2 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 3 3 3 4 4
2 2 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 5 5 4
2 3 4 4 2 5 1 2 2 4 2 5 2 4 4 2 5 5 5
4 4 3 2 3 2 2 4 2 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3
2 3 2 2 4 2 2 2 2 4 4 2 2 2 3 3 4 4 3
2 2 2 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 2 4 2 2 5 4 2 1 4 5 4 2 5 5 2 5 2 1
4 4 1 1 1 1 1 3 1 3 3 2 4 2 3 1 3 2 4
2 2 3 3 3 2 1 2 2 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3
4 4 2 2 2 2 2 2 3 3 4 4 3 2 4 2 4 4 4
2 2 2 3 2 4 2 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 3
Universitas Sumatera Utara
75
1 2 2 2 3 1 1 5 2 2 3 4 2 2 4 2 2 5 2
3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 4 5 4
4 5 3 1 4 5 1 5 4 3 4 4 3 3 3 2 5 3 4
2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 5 3 5 2 4 4 4
2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
3 3 2 2 2 3 1 2 2 2 4 3 4 3 5 3 4 3 3
2 4 5 4 4 2 4 5 4 2 4 5 2 2 3 1 4 4 4
2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 4 3 2 1 3 2 3 4 3
2 2 2 2 2 3 1 2 2 4 2 3 2 3 4 2 3 2 1
3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3
2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3
3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3
3 4 2 3 4 3 2 3 5 4 2 3 3 5 2 2 5 3 3
2 2 4 2 2 4 2 3 2 2 2 5 3 2 3 1 3 4 4
2 2 2 1 2 3 1 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3
3 2 5 4 1 5 3 4 5 5 4 5 2 4 5 4 5 5 4
1 3 3 2 2 1 1 2 3 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3
5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 3 5 5 5 5 3 5 5 5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 3 2 2 3 2 1 2 3
3 2 2 2 3 4 2 3 2 3 4 2 2 3 3 2 3 4 1
3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3
2 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3
4 2 3 3 4 4 1 3 1 4 4 3 2 3 3 2 4 4 4
Universitas Sumatera Utara
76
2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 4
4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 4 3
2 2 2 3 4 2 1 2 3 4 4 2 2 2 4 2 4 2 1
1 3 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 2 2 3 1 3 4 4
2 4 2 2 1 1 1 3 1 3 4 2 1 1 1 1 1 1 3
2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 3
3 4 4 3 2 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 5 4 5
3 2 3 2 3 3 2 2 1 3 4 2 2 2 2 1 3 3 3
2 4 3 4 2 4 3 2 2 3 4 2 2 2 4 2 4 3 4
3 3 2 2 5 3 4 4 2 4 5 3 3 4 5 4 5 3 5
2 2 2 2 1 1 3 1 1 2 3 2 4 3 4 1 3 3 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4
2 3 1 1 1 2 1 1 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 1
2 1 5 5 4 1 3 1 1 2 2 5 3 1 1 3 1 5 2
1 2 2 2 2 4 1 2 2 2 4 5 2 4 5 2 3 4 3
4 5 3 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5
2 2 2 2 3 4 3 2 3 3 2 4 2 2 3 2 2 2 2
1 1 4 2 2 2 1 1 1 4 1 1 2 1 1 2 2 2 2
3 3 4 4 4 2 1 3 3 5 3 4 3 4 3 2 3 2 3
5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5
2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 3 3 2 3 4 2 1 4 4
4 3 5 4 4 5 4 3 4 5 5 4 3 4 5 4 4 5 5
3 2 4 4 4 4 3 3 4 5 3 4 4 3 4 3 3 4 4
Universitas Sumatera Utara
77
3 2 5 5 4 4 2 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 5 4
2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 2 3 4 4
2 2 1 1 2 1 1 5 2 4 3 3 2 3 4 2 4 2 5
3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 2 3 4 4 4 3
2 1 1 1 1 1 4 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1
3 4 1 1 2 1 1 2 1 3 2 3 1 2 3 1 3 3 3
3 1 2 3 5 4 2 4 2 4 4 5 5 2 4 2 4 5 5
3 4 5 3 4 3 3 2 4 5 1 5 4 5 3 3 3 2 4
2 3 4 4 5 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
3 4 4 4 4 5 3 4 2 4 4 3 1 3 5 3 3 3 3
3 3 3 2 4 4 2 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4
4 5 4 4 4 1 1 4 2 4 4 4 4 3 5 4 5 2 5
1 2 1 1 2 1 3 2 2 3 2 3 3 3 4 1 3 2 3
3 2 3 3 4 2 4 3 2 5 5 5 2 2 2 2 5 3 5
2 3 4 5 5 5 5 3 4 5 3 5 3 4 4 4 4 5 4
4 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 4 1 4 2 4
2 3 4 4 3 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3
2 4 2 2 3 1 1 4 2 3 2 3 3 2 4 4 4 5 5
3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4
2 2 4
LOAD MORE