Top Banner
HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA SELEKSI SISWA BARU DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA DI SMK SANJAYA PAKEM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh: Kristina Ely Susanti NIM: 141324013 PROGAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BKK PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103

HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

Nov 26, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA SELEKSI SISWA

BARU DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA DI SMK SANJAYA PAKEM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Kristina Ely Susanti

NIM: 141324013

PROGAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BKK PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kepersembahkan hasil karya ini untuk:

Allah SWT yang selalu menuntun dan mendampingi di dalam setiap langkah hidupku.

Bapak dan Ibu terkasih Supardi dan Sumini terimakasih atas bimbingan, kasih sayang, dukungan

dan doanya selama ini.

Adik-adikku Iin Risnawati dan Fany Apriliano terimakasih atas doa dan dukungannya.

Suamiku Bripda M. Qolyubi Ghiffarry terimakasih atas dukungan, doa dan semangatnya selama

ini.

Teman-teman Pendidikan Ekonomi 2014, terimakasih atas semangat, motivasi, dukungan dan

doanya.

Terimakasih pula untuk dosen pembimbing yang telah sabar membimbing saya selama

menyelesaikan tugas akhir ini.

Terimakasih pula untuk almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

iv

MOTTO

“Karena sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama setiap

kesulitan ada kemudahan”

- Q.S. Al-Insyirah:5-6 -

“Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu

menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah maha mengetahui sedang kamu tidak

mengetahui”

- Q.S. Al-Baqarah: 216 -

“Bagiku, kegagalan yang sesunggunhnya yaitu pada saat aku berhenti untuk mencoba”

- Bripda M. Qolyubi Ghiffarry (suamiku) -

“Lakukan sesuatu hari ini, dimana masa depanmu akan berterima kasih padamu”

- Kristina Ely Susanti -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

iv

ABSTRAK

HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA SELEKSI

SISWA BARU DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA

DI SMK SANJAYA PAKEM

Kristina Ely Susanti

Universitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menguji dan menganalisis hubungan kriteria

seleksi faktor kognitif dengan prestasi akademik siswa dan (2) menguji dan

menganalisis hubungan kriteria seleksi nonkognitif dengan prestasi akademik siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dilaksanakan pada bulan

Maret 2018. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Sanjaya Pakem pada

tahun ajaran 2017/2018. Sampel penelitian sebanyak 37 siswa. Data yang digunakan

adalah data sekunder yang didokumentasikan oleh Kepala Sekolah. Teknik analisis

data adalah Korelasi Product Moment Pearson.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) kriteria seleksi faktor kognitif

berhubungan dengan prestasi akademik siswa dan (2) kriteria seleksi faktor

nonkognitif berhubungan dengan prestasi akademik siswa. Uji analisis korelasi

menunjukkan bahwa faktor kognitif dan nonkognitif berhubungan dengan prestasi

akademik siswa.

Kata kunci: faktor kognitif, faktor nonkognitif, prestasi akademik siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

iv

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN COGNITIVE AND NONCOGNITIVE

FACTORS IN SELECTION OF NEW STUDENTS AND STUDENT ACADEMIC

ACHIEVEMENT IN SANJAYA PAKEM VOCATIONAL SCHOOL

Kristina Ely Susanti

Sanata Dharma University

2019

This study aimed: (1) to examine and analyze the relationship between

cognitive factor selection criteria and student academic achievement and (2) to

examine and analyze the relationship between noncognitive selection criteria and

student academic achievement.

This research is a quantitative descriptive study using correlational study. The

study was conducted in March 2018. The research population were all students of

SMK Sanjaya Pakem in the 2017/2018 school year. The research sample covered 37

students. The data is secondary data documented by the Principal. The data analysis

technique is Pearson Product Moment Correlation.

The results of data analysis showed that: (1) cognitive factor selection criteria

related to student academic achievement and (2) noncognitive factor selection

criteria related to student academic achievement. The correlation analysis test

showed that cognitive and noncognitive factors related to student academic

achievement.

Keywords: cognitive factors, noncognitive factors, student academic achievement

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

MOTTO ......................................................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................. vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA UNTUK AKADEMIS .................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

ABSTACT ...................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang………………………………………………… 1

B. Pembatasan Masalah………………………………………….... 2

C. Rumusan Masalah………………………………………………. 2

D. Tujuan Penelitian ........................................................ ………… 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

xiv

E. Manfaat Penelitian……………………………………………… 3

F. Definisi Operasional…………………………………………… 4

BAB II KAJIAN TEORITIK ........................................................................ 5

A. Prestasi Akademik………………………………………………. 5

B. Kognitif…………………………………………………………. 12

C. NonKognitf……………………………………………………… 21

BAB 111 METODE PENELITIAN .............................................................. 27

A. Jenis Penelitian…………………………………………………. 27

B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………… 27

C. Subjek dan Objek Penelitian……………………………………. 28

D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………… 28

E. Teknik Pengujian Instrumen……………………………………. 28

F. Teknik Analisis Data……………………………………………. 29

BAB IV GAMBARAN UMUM ..................................................................... 31

A. Tujuan Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem………………. 31

1. Visi dan Misi SMK Sanjaya Pakem ........................................... 33

2. Tujuan SMK Sanjaya Pakem ..................................................... 33

B. Sistem Pendidikan SMK Sanjaya Pakem ........................................ 34

1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda ........................................ 34

2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda .............................................. 35

3. Isi Sistem Pendidikan Sistem Ganda.......................................... 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

xv

4. Langkah-langkah yang Dapat Dilakukan untuk Menyusun Program

5. Pendidikan dan Latihan yang Mengacu pada Tamanatan .......... 36

C. Kurikulum SMK Sanjaya Pakem .................................................... 37

D. Organisasi Sekolah SMK Sanjaya Pakem ....................................... 40

E. Sumber Daya Manusia SMK Sanjaya Pakem ................................. 41

F. Proses Belajar Mengajar SMK Sanjaya Pakem ............................... 43

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 48

A. Deskripsi Data…………………………………………………….. 48

B. Deskripsi Responden………………………………………………. 48

C. Deskripsi Variabel Penelitian……………………………………… 49

D. Analisis Data………………………………………………………. 52

1. Uji Normalitas ………………………………………………….. 53

2. Uji Linearitas…………………………………………………… 53

3. Uji Hipotesis……………………………………………........... 56

E. Pembahasan………………………………………………………… 57

1. Hubungan Faktor Kognitf dengan Prestasi Akademik Siswa …. 57

2. Hubungan NonKognitif dengan Prestasi Akademik Siswa……. 59

BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 62

A. Kesimpulan……………………………………………………….. 62

B. Saran………………………………………………………………. 62

C. Keterbatasan………………………………………………………. 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

xvi

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 65

LAMPIRAN .................................................................................................... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel IV. 1. Bangunan Sekolah SMK Sanjaya Pakem ................................... 68

Tabel IV. 2. Peserta Didik SMK Sanjaya Pakem ........................................... 69

Tabel V. 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 70

Tabel V. 2. Deskriptif Variabel Penelitian ....................................................... 71

Tabel V. 3. Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II......................... 72

Tabel V. 4. Kriteria Nilai Kognitif ................................................................... 73

Tabel V. 5. Hasil Prosentase Variabel Kognitif ............................................... 74

Tabel V. 6. Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II......................... 75

Tabel V. 7. Kriteria Nilai Nonkognitif ............................................................. 76

Tabel V. 8. Hasil Prosentase Variabel Nonkognitif ......................................... 77

Tabel V. 9. Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II......................... 78

Tabel V. 10. Kriteria Nilai Prestasi Akademik ................................................ 79

Tabel V. 11. Hasil Prosentase Vriabel Prestasi Akademik .............................. 80

Tabel V. 12. Hasil Uji Normalitas ................................................................... 81

Tabel V. 13. Hasil Uji Linearitas ..................................................................... 82

Tabel V. 14. Hasil Uji Linearitas ..................................................................... 83

Tabel V. 15. Hasil Analisis Korelasi ................................................................ 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV. 1. Struktur Organisasi SMK Sanjaya Pakem ............................... 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prestasi akademik merupakan salah satu indikator keberhasilan proses

pendidikan. Hasil belajar tersebut dapat berupa pengetahuan kognitif, sikap/afektif

dan keterampilan psikomotor (Kumara, 1990). Sebagian besar Sekolah Menengah

Atas, sekarang ini menetapkan tes berupa tes kognitif dan tes non-kognitif. Tes

kognitif ini sebenarnya bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa

mengenai materi yang pernah dipelajari, biasanya berupa mata pelajaran

Matematika, bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam dll. Selain itu dalam tahap

kognitif ini pihak sekolah juga memperhitungkan nilai rapor siswa di Sekolah

Menengah Pertama atau yang pernah ditempuh. Sedangkan untuk tes

nonkognitifnya sekolah biasanya menyediakan lembar tes Psikologi. Tujuan

daripada tes psikologi ini adalah untuk mengetahui tingkat intelegensi

(fokus/menghadapi sebuah masalah), mengetahui bakat seseorang (contoh:

penjurusan), mengetahui kepribadian seseorang, dan mengetahui minat seseorang.

Selain itu faktor nonkognitif juga dapat membantu meningkatkan proses seleksi

dan mendeteksi kegagalan lebih dini.

Berdasarkan uraian tersebut, diperlukan suatu penelitian yang menganalisis

hubungan dari kriteria seleksi siswa, baik dari aspek kognitif yang mencakup

pencapaian akademik di SMP maupun tes seleksi bidang akademik serta aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

2

non-kognitif terhadap prestasi akademik siswa. Disini peneliti memilih tempat

penelitian di SMK Sanjaya Pakem karena setelah peneliti survey ke SMK Sanjaya

Pakem, sekolah tersebut memang menggunakan tes kognitif dan tes nonkognitif.

Walaupun, di SMK Sanjaya Pakem muridnya tidak terlalu banyak tetapi sekolah

tersebut sampai sekarrang masih menggunakan tes masuk yaitu berupa tes kognitif

dan tes nonkognitif untuk mengatahui prestasi yang dimiliki oleh setiap individu

siswa. Dari situ peneliti ingin mengetahui apakah data tes kognitif dan data

nonkognitif siswa pada saat masuk mampu memprediksi keberhasilan siswa.

B. Pembatasan Masalah

Agar proposal penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus dan mendalam,

maka penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi

variabelnya. Oleh sebab itu penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan

hubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi

akademik siswa di SMK Sanjaya Pakem.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, permasalahan yang

akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada hubungan antara faktor kognitif dengan prestasi akademik siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

3

2. Apakah ada hubungan antara faktor nonkognitif dengan prestsi akademik

siswa?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hubungan antara faktor kognitif dengan prestasi akademik

siswa.

2. Untuk mengetahui hubungan antara faktor nonkognitif dengan prestasi

akademik siswa.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi SMK Sanjaya Pakem

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

pimpinan sekolah mengenai efektivitas dari hubungan tes kognitif dan

nonkognitif pada seleksi siswa baru degan prestasi akademik siswa di SMK

Sanjaya Pakem yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan prestasi

akademik siswa.

2. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, informasi,

memperluas wawasan tentang hubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada

seleksi siswa baru dengan prestasi akademik siswa di SMK Sanjaya Pakem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

4

F. Definisi Operasional

1. Prestasi Akdemmik

Prestasi akademik merupakan hasil dari suatu kegiatan yang telah

dikerjakan, yang diperoleh dengan kerja keras dan kegigihan baik secara

individu maupun kelompok dalam mata pelajaran tertentu dan dinyatakan

dalam bentuk symbol, angka, maupun huruf. Dalam penelitian ini prestasi

akademik dilihat dari nilai rapot semester satu pada siswa tahun ajaran

2017/2018 di SMK Sanjaya Pakem.

2. Kognitif

Kognitif merupakan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan:

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesa, dan evaluasi. Kognitif

berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan

kemampuan rasional (akal). Dalam penelitian ini kognitif dilihat dari nilai tes

masuk siswa pada tahun ajaran 2017/2018 di SMK Sanjaya Pakem.

3. NonKognitif

NonKognitif merupakan pengukuran psikologis seseorang yang ditujukan

untuk mengukur karakteristik yang dimiliki setiap individu atau objek yang

bersifat psikologis. Dalam penelitian ini nonkognitif dilihat dari nilai tes

psikologi siswa yang diselenggarakan oleh sekolah pada tahun ajaran

2017/2018 di SMK Sanjaya Pakem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

5

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Prestasi Akademik

1. Pengertian Prestasi

Pengertian Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika

mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu (Tu’u, 2004:75). Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang

telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Prestasi dapat diartikan

sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah

dilakukan. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.

Kemudian dalam bahasa Indonesia mwnjadi prestasi yang berarti hasil

usaha.

Prestasi adalah hasil usaha dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan baik secara individu atau kelompok. Menurut Mas’ud Hasan

Abdul Dahar yang dikutip oleh Djamarah, prestasi adalah apa yang telah

dapat diciptakan, hasil pekerjaan hasil yang menyenangkan hati yang

diperoleh dengan keuletan kerja. Menurut Purwodarminto, prestasi adalah

hasil sesuatu yang telah dicapai. Prestasi berdasarkan para tokoh tersebut,

dapat dikerucutkan menjadi suatu kegiatan yang menghasilkan.

2. Pengukuran Prestasi Belajar

Menurut Djamarah & Zain (2006: 106) “untuk mengukur dan

mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar tersebut dapat dilakukan melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

6

tes prestasi belajar”. Tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis

penilaian berikut ini:

a) Tes formatif untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu

dan bertujuan memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap

pokok bahan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki

proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.

b) Tes submatif ini meliputi sejumlah bahan pembelajaran tertentu yang

telah diajarkan, untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan

diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.

c) Tes sumatif untuk mengukur daya serap siswa terhadap materi-materi

yang telah diajarkan dalam waktu satu semester dan untuk menetapkan

tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar

tertentu.

3. Pengertian Prestasi Akademik

Prestasi akademik dinyatakan sebagai pengetahuan yang dicapai atau

keterampilan dalam mata pelajaran tertentu di sekolah, biasanya ditetapkan

dengan nilai tes menurut Suryabrata, (2010: 87). Dapat disimpulkan bahwa

prestasi akademik adalah besarnya penguasaan bahan pelajaran yang telah

dicapai siswa yang diwujudkan berupa nilai. Atau prestasi akademik

merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah yang

bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.

Untuk mengukur prestasi akademik siswa digunakan metode tes. Tes

adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbenntuk suatu tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

7

atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Tes prestasi

dimaksudkan untuk mengukur kemampuan apa yang telah dikuasai siswa

(Santrock, 2009: 65). Tes prestasi merupakan tes yang bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan calon peserta didik dalam

menguasai materi yang menjadi dasar bahan ajar (Geiser & Studly, 2002:

43).

4. Macam-macam Prestasi Akademik

Crow (1989: 78) mengklasifikasikan prestasi akademik menjadi tiga

bagian, yaitu:

a. Kemampuan bahasa

Semakin berkembangnya seseorang menuntut ia untuk memliiki

penalaran yang lebih tinggi, hal tersebut sangat bergantung pada

penggunaan bahasa. Menurut Judd (1938: 32) bahasa adalah alat untuk

membangun dan membentuk hubungan yang memperluas pengetahuan.

b. Kemampuan matematika

Menurut Wrightstone (1950: 114) kemampuan berhitung mempunyai

fungsi yaitu menekankan berfikir dalam menghadapi situasi yang

memerlukan pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan angka.

c. Kemampuan ilmu pengetahuan/sains

Dalam dunia yang dipenuhi dengan produk-produk kerja ilmiah, literasi

sains menjadi suatu keharusan bagi setiap orang. Setiap orang perlu

menggunakan informasi ilmiah untuk melakukan pilihan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

8

dihadapinya setiap hari. Melalui studi ilmu pengetahuan bertambahlah

pengetahuan siswa tentang dunia.

5. Faktor internal

a. Inteligensi

Taraf inteligensi seseorang dapat tercermin dalam prestasi

sekolahnya di semua mata pelajaran (Winkel, 1997: 89). Jadi, ada

korelasi antara inteligensi dengan kesuksesan di sekolah (Gage &

Berliner, 1992: 107).

Peserta didik dengan taraf inteligensi yang tinggi diharapkan dapat

mencapai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan peserta didik

yang memiliki taraf inteligensi yang lebih rendah. Namun inteligensi

bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan prestasi akademik karena

masih ada faktor lainnya seperti motivasi, kepribadian dan lain-lain.

b. Motivasi

Winkel (1997: 89) mengatakan bahwa motivasi merupakan daya

penggerak yang menjadi aktif pada saat-saat tertentu di mana ada

kebutuhan untuk mencapai tujuan. Sedangkan Gage dan Berliner (1992:

108) menjelaskan bahwa motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan

individu dari perasaan bosan menjadi berminat untuk melakukan sesuatu.

Tercakup di sini adalah motivasi untuk mencapai kelulusan dan motivasi

untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi (Sukadji, 2000: 34).

Motivasi merupakan tenaga dorong selama tahapan proses belajar yang

berfungsi untuk (Sukadji, 2000: 35):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

9

1) Mencari dan menemukan informasi mengenai hal-hal yang dipelajari,

2) Menyerap informasi dan mengolahnya,

3) Mengubah informasi yang didapat ini menjadi suatu hasil

(pengetahuan, perilaku, keterampilan, sikap, dan kreativitas.

Secara umum, motivasi terbagi menjadi motivasi internal dan

eksternal. Motivasi internal mengacu pada diri sendiri, misalnya kegiatan

belajar dihayati dan merupakan kebutuhan untuk memuaskan rasa ingin

tahu. Motivasi eksternal mengacu pada faktor di luar dirinya. Siswa

dengan motivasi eksternal akan membutuhkan adanya pemberian pujian

atau pemberian nilai sebagai hadiah atas prestasi yang diraihnya

(Djiwandono, 2002: 55). Kedua komponen ini bersifat kontekstual,

artinya ada pada seseorang sehubungan dengan suatu kegiatan yang

dilakukan. Oleh karena itu motivasi dapat berubah sesuai dengan waktu.

Menurut McLelland dan Atkinson (dalam Djiwandono, 2002: 57),

motivasi yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah

motivasi berprestasi, di mana seseorang cenderung berjuang untuk

mencapai sukses atau memilih suatu kegiatan yang berorientasi untuk

tujuan sukses.

c. Kepribadian

Kepribadian merupakan suatu organisasi yang dinamis dari sistem

psikofisik seseorang yang menentukan bagaimana individu dapat

menyesuaikan diri secara unik dengan lingkungannya (Allport dalam

Hurlock, 1978: 33). Kepribadian dapat berubah dan dimunculkan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

10

bentuk tingkah laku. Organisasi adalah hubungan antar traits yang selalu

berubah dan diwujudkan dalam bentuk traits-traits yang dominan.

Sedangkan sistam psikofisik adalah kebiasaan-kebiasaan, sikap-sikap,

nilai-nilai, kepercayaan-kepercayaan, keadaan emosi dan dorongan-

dorongan. Sistem inilah yang akan mendorong seseorang untuk

menentukan penyesuaian dirinya sebagai hasil belajar atau pengalaman.

6. Faktor Eksternal

a. Lingkungan rumah

Lingkungan rumah terutama orang tua, memegang peranan penting

serta menjadi guru bagi anak dalam mengenal dunianya. Orang tua

adalah pengasuh, pendidik dan membantu proses sosialisasi anak. Utami

Munandar (1999) mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan

orang tua, maka semakin baik prestasi anak. Termasuk juga sejauh mana

keluarga mampu menyediakan fasilitas tertentu untuk anak (televisi,

internet, dan buku bacaan).

b. Lingkungan sekolah

Menurut Burstyn & Stevens (Ormrod, 2006: 97) lingkungan

sekolah yang baik adalah lingkungan yang nyaman sehingga anak

terdorong untuk belajar dan berprestasi. Ada beberapa karakteristik

lingkungan sekolah yang nyaman sebagai tempat belajar Burstyn &

Stevens (Ormrod, 2006: 98) , yaitu:

1) Sekolah mempunyai komitmen untuk mendukung semua usaha murid

agar sukses baik dalam bidang akademik maupun sosial,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

11

2) Adanya kurikulum yang menantang dan terarah,

3) Adanya perhatian dan kepercayaan murid serta orang tua terhadap

sekolah,

4) Adanya ketulusan dan keadilan bagi semua murid, baik untuk murid

dengan latar belakang keluarga yang berbeda, beda ras maupun etnik,

5) Adanya kebijakan dan peraturan sekolah yang jelas. Misalnya

panduan perilaku yang baik, konsekuensi yang konsisten, penjelasan

yang jelas, kesempatan menjalin interaksi sosial serta kemampuan

menyelesaikan masalah,

6) Adanya partisipasi murid dalam pembuatan kebijakan sekolah,

7) Adanya mekanisme tertentu sehingga siswa dapat menyampaikan

pendapatnya secara terbuka tanpa rasa takut,

8) Mempunyai tujuan untuk meningkatkan perilaku prososial seperti

berbagi informasi, membantu dan bekerja sama,

9) Membangun kerja sama dengan komunitas keluarga dan masyarakat,

10) Mengadakan kegiatan untuk mendiskusikan isu-isu menarik dan

spesial yang berkaitan dengan murid,

11) Sedangkan di kelas, sebaiknya kelas cukup besar dengan jumlah

murid yang tidak terlalu banyak sehingga guru dapat memonitor setiap

siswa. Kelas yang baik dan produktif adalah kelas yang nyaman

secara tata ruang, memunculkan motivasi internal siswa untuk belajar,

kegiatan guru yang terarah serta kegiatan monitor terhadap siswa

(Gage & Berliner, 1992: 110).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

12

B. Kognitif

1. Pengertian Kognitif

Menurut W.S Winkel (1987: 52), dalam aktivitas kognitif, prestasi

diberikan berdasarkan mengetahui, memahami, berfikir,

mempertimbangkan, membandingkan, memilih dan lain sebagainya, yang

semuanya disertai kesadaran tinggi. Misalnya; memberikan prestasi sebagai

bukti hasil belajar; menyebutkan kata “table” sebagai terjemahan dalam

Bahasa Inggris bagi kata “meja”, mendeklamasikan syair yang telah dihafal,

mengambil jurusan kearah utara setelah mempelajari suatu peta kota,

memecahkan problem matematika dengan menerapkan rumus. Dalam

memberikan semua prestasi itu, orang harus “mampu mengenal”. Lain

keadaannya, bila orang memberikan suatu prestasi berdasarkan “mampu

berbuat”. Adapun macam-macam belajar kognitif :

a. Belajar insidental

Orang ternyata belajar sesuatu tanpa mempunyai intensi atau

maksud untuk mempelajari hal itu, khususnya yang bersifat pengetahuan

mengenai fakta atau data. Sebagaimana telah ditekankan oleh De Corte,

siswa di sekolah juga dapat mengalami belajar semacam itu, tanpa

direncanakan oleh guru, namun hasilnya, sebagai efek sampingan pada

belajar yang lain, dapat menguntungkan maupun menghambat bagi

perkembangan siswa.

b. Menghafal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

13

Orang menanamkan suatu materi verbal di dalam ingatan, sehingga

nantinya dapat di produksikan kembali secara harafiah, sesuai dengan

materi yang asli, misalnya bila anak menghafal lagu kebangsaan. Ciri

khas dari hasil belajar atau kemampuan yang diperoleh ialah reproduksi

secara harafiah dan adanya skema kognitif. Adanya skema kognitif

berarti, bahwa dlam ingatan orang tersimpan semacam program

informasi yang diputar kembali padawaktu yan dibutuhkan, seperti yang

terjadi pada komputer.

c. Belajar Pengetahuan

Dalam bentuk belajar ini, orang mulai mengetahui berbagai macam

data mengenai kejadian, keadaan, benda-benda dan orang. Misalnya,

orang mengetahui Perang Dunia II berakhir pada tanggal 15 Agustus

1945 dan kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17

Agustus 1945. Ciri khas dari hasil belajar atau kemampuan yang

diperoleh ialah orang dapat merumuskan kembali pengetahuan yang

dimiliki dalam kata-kata sendiri; tidak perlu dirumuskan kembali dalam

bentuk perumusan asli (secara harafiah).

d. Belajar arti kata-kata

Dalam bentuk belajar ini, orang mulai menangkap arti yang

terkandung dalam kata-kata yang digunakan. Misalnya, anak kecil sedikit

demi sedikit akan menangkap, apa arti kata “kalender” dan apa arti kata

“lukisan”. Setelah anak mendengar kata “kalender” untuk menunjuk pada

benda-benda tertentu yang berwarna-warni, yang digantungkan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

14

tembok-tembok di rumahnya, dia kemudian menyebut lukisan yang

dilihat rumah tetangga sebagai “kalender”.

e. Belajar Konsep (pengertan)

Dalam bentuk belajar ini, orang mengadakan abstraksi, yaitu dalam

obyek-obyek yang meliputi benda, kejadian dan orang, hanya ditinjau

aspek-aspek tertentu saja. Ciri khas dari konsep yang diperoleh sebagai

hasil belajar pengertian ini ialah adanya skema konseptual. Skema

konseptual ialah suatu keseluruhan kognitif, yang mencangkup semua

ciri khas yang tergantung dalam suatu pengertian.

f. Belajar memecahkan problem melalui pengamatan

Dalam belajar ini, orang dihadapkan pada suatu problem yang

harus dipecahkan dengan berbuat sesuatu. Misalnya, dalam main catur

orang mengamati susunan posisi poin-poin dan kemudian

membayangkan susunan posisi baru, yang akan timbul sesudah letak

salah satu poin diubah. Sesudah itu, orang mengangkat salah satu poin

dan menaruhnya di tempat lain pada papan catur. Dengan demikian

problem yang dihadapi tadi terpecahkan sekaigus lawan main catur

dihadapkan pada problem baru, karena susunan posisi poin pada papan

catur telah berubah.

g. Belajar Berfikir

Dalam belajar ini, orang juga dihadapkan pada suatu problem yang

harus dipecahkan, namun tanpa melalui pengamatan dan reorganisasi

dalam pengamatan. Misalnya, orang disuruh untuk melengkapi barisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

15

bilangan 1 – 6 – 11 dengan menyebutkan dua bilangan berikutnya.

Problem ini dapat dipecahkan dengan metode mencari jumlah perbedaan

antara bilangan pertama dan bilangan kedua, serta antara bilangan kedua

dan ketiga.

2. Ranah Penilaian Kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang mencangkup kegiatan mental

(otak). Menurut Bloom (1956: 67), segala upaya yang menyangkut

aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif

berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya

kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasikan, menganalisis,

mensintesis, dan kemampuan menevaluasi. Dalam ranah kognitif itu

terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang

terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang

atau aspek yang dimaksud adalah :

a. Pengetahuan/hafalan/ingatan (Knowledge)

Adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali

atau mengenli kembali tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus dan

sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk

menggunakannya.

b. Pemahaman (Comprehension)

Adalah kemampuan untuk mengerti atau memahami sesuatu

setelah itu iketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

16

mengetahui tentang sesuatu dan dapat memberikan penjelasan atau

memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan

kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan

berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan.

c. Penerapan (Application)

Adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau

menggunakan ide-ide mum, tata cara ataupun metode-metode,

prinsip-prinsip dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan

kongkret. Penerapan ini adalah merupakan proses berfikir setingkat

lebih tinggi ketimbang pemahaman.

d. Analisis (Analysis)

Adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan

suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil

dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau

factor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya. Jenjang analisis

adalah setingkat lebih tinggi ketimbang jenjag apikasi.

e. Sistesis (Syntesis)

Adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari

proses berfikir analisis. Sistesis merupakan suatu proses yang

memudahkan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga

menjelma menjadi suatu pola yang terstruktur atau berbenuk pola

baru. Jenjang sistesis jedudukannya setingkat lebih tinggi daripada

jenjang analiss.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

17

f. Penilaian/penghargaan/evaluasi (Evaluation)

Adalah merupakan jenjang berfikir paling tinggi dalam ranah

kognitif dalam taksonomi Bloom. Penilaian/evaluasi suatu kondisi,

nilai atau ide, misalkan jika seseorang diharapkan pada beberapa

pilihan maka ia akan memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan

patokan atau kriteria yang ada.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kognitif

a. Fisik

Interaksi fisik antara individu atau kelompok dengan dunia luar

merupakan sumber pengetahuan baru. Dengan adanya interaksi

tersebut maka anak akan mendapatkan pengalaman serta

mengembangkanya.

b. Kematangan

Faktor kematangan dalam sistem syaraf menjadi penting karena

memungkinkan anak memperoleh manfaat secara maksimum dari

pengalaman fisik. Faktor ini membuka kemungkinan untuk

perkembangan sedangkan kalau kurang hal itu akan membatasi

secara luas prestasi secara kognitif. Perkembangan berlangsung

dengan kecepatan yang berlainan tergantung pada sifat kontak

dengan lingkungan dan kegiatan belajar sendiri.

c. Lingkungan Sosial

Salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah lingkungan

sosial. Lingkungan sosial mencakup peran bahasa dan pendidikan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

18

pengalaman fisik dapat memacu atau menghambat perkembangan

kognitifnya.

4. Faktor yang mempengaruhi perkembangan Kognitif

Menurut Vygotsky, terdapat dua factor yang mempengaruhi

perkembangan kognitif manusia, yaitu Interaksi Sosial, Bahasa, dan

Budaya. Teori perkembangan yang dirumuskan Vygotsky adalah

Isociocultural theory of devolepment. “sociocultural theory of

devolepment emphasizes the crucal influence the social that social

interaction and language, embedded within a cultural context, have on

cognitive devolepment” (Eggen dan Kauchak, 2004: 120). Terdapat tiga

factor penting yang memberi dampak terhadap perkembangan kognitif

yaitu, interaksi sosial, bahasa dan budaya yang saling berkaitan.

a. Interaksi Sosial

Peran interaksi sosial terhadap perkembangan dalam rumusan

Vygotsky (1987: 87) ternyata berbeda dengan piaget, dimana Piaget

(1980: 34) lebih menekankan peran proses asimilasi dan akomodasi yang

dibangun sendiri oleh individu. Vigotsky (1987: 88) ternyata lebih

menekankan factor interaksi sosial, yang diperoleh individu melaui

interaksi dengan lingkungan sosialnya. Lingkungan yang dimaksud

meliputi teman sebaya, orang tua, saudara kandung, orang-orang dewasa,

teman dalam lingkungan kelas di sekolah, guru, dan orang-orang yang

berarti bagi individu dalam upaya mengembangkan kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

19

kognitifnya. Vygotsky (1987: 88) meyakini bahwa anak-anak belajar

sambil bekerja. Ia memaknai aktivitas bersama bersama orang banyak,

yang memberi arti bagi perkembangan pengetahuan baru yang diperoleh

anak melaui interaksi dengan lingkungan masyarakat, yang kemudian

terjadi perubahan dan perkembangan yang berarti bagi pembentukan

struktur kognitifnya.

b. Bahasa

Dalam membahas mengenai peran bahasa terhadap perkembangan

kognitif, Vygotsky (1987: 89) merumuskan bahwa bahasa memiliki

peran sentral dalam perkembangan kognitif. Terdapat tiga peran bahasa

dalam perkembangan, yaitu: melaui interaksi sosial, kemampuan

berbahasa memberi kemampuan bagi anak untuk memahami

pengetahuan yang dimiliki orang lain, bahasa menjadi sarana bagi anak

untuk meningkatkan kualitas berfikir yang memberi kontribusi bagi

pemecahan masalah dan menganalisis tentang esesnsi dunia nyata yang

dihadapi anak, bahasa menjadi dasar bagi individu melaksanakan tugas

secara fungsional, serta memberi kemampuan untuk mengelola dan

merefleksikan kemampuan berfikir, sesuai dengan pengalaman hidup dan

juga pengetahuan yang sudah ada dalam struktur kognisi individu.

c. Budaya

Peran budaya terhadap perkembangan kognitif merupakan konsep

dasar ketiga yang diketengahkan oleh Vygotsky (1987). Bahasa yang

digunakan oleh komunitas etnis dalam budayanya memberi acuan dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

20

bagi individu untuk memahamiesensi lingkungan kehidupannya, serta

merujuk juga pada dasar-dasar berpikir dan berperilaku sesuai dengan

budayanya.

Secara empiris, budaya sebenarnya memberi makna tertentu

terhadap perkembangan kognitif. Matsumoto daan Juang (2008: 72)

mengungkapkan bahwa keterkaitan budaya dan kognisi adalah sebuah

fakta yang tidak dapat dipisahkan, bahkan budaya itu sendiri melekat

dalam esensinya sebagai kognisi. Dalam perspektif psikologi, budaya

secara umum dipandang sebagai sebuah fakta yang merupakan

representasi mental mengenai esensi kehidupan di dalam budaya itu.

Hofstede (1980: 112), yang dikutip oleh Matsumoto,

mengungkapkan bahwa budaya adalah mental programming yang

diidentikkan dengan perangkat lunak computer. Perbedaan perangkat

lunak akan memberi isyarat tentang perbedaan fungsi, sekalipun

perangkat komputernya tetap sama. Demikian juga perbedaan busaya

yang merupakan “program” yang ada dalam setiap individu dalam

budayanya, sehingga memunculkan perilaku yang berbeda-beda pula.

Pandangan tentang budaya sebagai kognisi telah mengakar sejak

lama dalam kajian ilmu-ilmu sosial dan psikologi. Sebagai contoh;

budaya sebagai norma, nilai, kepercayaan aturan, system bahasa dan

sebagainya akan diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya

melalui proses enkulturasi dan sosialisasi. Dalam konteks inilah norma,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

21

nilai, dan kepercayaan merupakan produk kognitif. Dengan demikian,

jelaslah bahwa budaya sebgai kognisi.

Matsumoko juga merumuskan keterkaitan antara budaya dan

kemampuan membuat kategrisasi, budaya dan ingatan, budaya dan

kemampuan dalam bidang sains dan matematika, budaya dan

kemampuan memecahkan masalah, budaya dan kemampuan berfikir

kreatif, serta budaya dan kemampuan berfikir dialektikal.

C. Nonkognitif

1. Pengertian Nonkognitif

Aktivitas non kognitif, dimana prestasi diberikan berdasarkan

menggerakkan, mengangkat, menurunkan, memindahkan, menaikkan,

memutarkan dan lain sebagainya, yang semuanya berlangsung dengan

sendirinya (secara otomatis), tanpa disertai kesadaran tinggi mengenai apa

yang dibuat dan mengapa dibuat begitu. Misalnya, memberikan prestasi

sebagai bukti hasil belajar; mendayung sepeda, memainkan alat music,

menyalakan kompor, menyepak bola. Bentuk belajar non kognitif yaitu;

a. Belajar Dinamik

Bentuk belajar ini bersifat sangat kompleks, karena menyangkut

lahirnya sumber-sumber enersi psikis, yang seolah-olah merupakan

bahan bakar, yang memberikan kekuatan dan dorongan kepada orang

untuk melakukan berbagai aktivitas, diantaranya kegiatan belajar,

sumber-sumber enersi psikis itu adalah kemauan, sikap, motif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

22

perasaan. Didalam belajar dinamik, dibentuk kemauan, sikap, motif dan

modalitas perasaan, yang semuanya mengambil bagian dalam

pembentukan watak. Dalam belajar ini berperanlah unsur-unsur dari

belajar non kognitif.

b. Membentuk Otomatisme

Bentuk belajar ini terutama meliputi belajar keterampilan motorik.

Ciri khas dari hasil belajar/kemampuan yang diperoleh, terletak dalam

otimatisasi sejumlah rangkaian gerak-gerak yang terkoodinir satu sama

lain, seperti dalam berenang atau menjahit dengan mesin. Suatu program

bergerak dan berbuat, berlangsung seolah-olah dengan sendirinya, tanpa

disertai kesadaran yang tinggi tentang jalannya program itu, biarpun

orang berada dalam keadaan sadar.

2. Tes yang terdapat dalam Nonkognitif;

a. Tes Kepribadian:

Mengukur perilaku, ciri khas, atau sifat yang menentukan

individualitas seseorang; formatnya bisa berupa checklist, inventori, dan

proyektif. Inventori minat: mengukur kecenderungan seseorang untuk

memilih aktivitas sehingga bisa memengaruhi dia dalam memilih

pekerjaan. Prosedur Perilaku: penggambaran dan penghitungan secara

obyektif frekuensi perilaku, yang ditujukan untuk mengenali sebab

sebuah perilaku muncul dan kemungkinan perilaku yang akan muncul

selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

23

b. Tes Analog Verbal

Analogi adalah salah satu jenis penalaran induktif. Dalam

pengertian umum, analogi adalah proses penalaran berdasarkan

pengamatan terhadap gejala khusus dengan membandingkan atau

mengumpakan suatu objek yang sudah teridentifikasi secara jelas

terhadap objek yang dianalogikan sampai dengan kesimpulan yang

berlaku umum. Sebagai suatu proses penalaran, analogi menurunkan

suatu kesimpulan berdasarkan kesamaan aktual antara dua hal. Penarikan

simpulan dengan cara analogi berasumsi bahwa jika dua hal memiliki

beberapa kesamaan, aspek lain pun memiliki kesamaan. Dari pemahaman

ini, analogi bertujuan untuk meramalkan kesamaan, mengungkapkan

kekeliruan, dan menyusun sebuah klasifikasi.

Tes ini berisi sinonim/antonim/analog suatu kata. Yang diukur

dalam tes ini adalah kemampuan logika terhadap sebuah kondisi, untuk

melihat sejauh mana seseorang memahami sebab-akibat suatu

permasalahan.

c. Tes Ketelitian

Soal tes ini berupa susunan huruf / angka / kata atau perpaduan

diantara ketiganya. Pada tes ketelitian ini seseorang harus membaca

secara teliti agar jawaban yang dikerjakan benar, tidak perlu terburu-buru

mengerjakan (kejar target), selain itu juga harus hati-hati dan sabar.

d. Tes Penalaran Logis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

24

Tes penalaran logis adalah tes yang digunakan untuk mengukur

kemampuan seseorang untuk berfikir logis. Tes penalaran logis ini

membutuhkan kemampuan logika seseorang dengan baik. Tes ini terdiri

dari pernyataan-pernyataan yang saling berhubungan dan seseorang yang

melakukan tes ini diminta untuk menarik kesimpulan yang tepat dari

beberapa pernyataan tersebut.

e. Tes Bakat:

Merupakan tes yang disusun untuk mengetahui kemampuan

individu dalam bidang-bidang khusus. Tes ini termasuk dalam tes

kecakapan (ability). Tes ini muncul karena adanya perkembangan praktis

maupun teoretis yang mengarahkan pada bakat-bakat (aptitudes) yang

dapat dipisah-pisahkan yang terdapat dalam tes kecerdasan.

Perkembangan ini mendorong penyusunan tes-tes terpisah untuk

mengukur beberapa bakat yang aplikasinya luas.

Melalui tes bakat, maka variasi intraindividual dapat terlihat di

dalam individu. Tes bakat dapat membandingkan posisi relatif individu

pada subtes-subtes yang berbeda, yang mana tes inteligensi tidak

dirancang untuk kegunaan ini. Dalam tes inteligensi, memang bias jadi

terdapat banyak subtes, akan tetapi subtes atau kelompok item yang ada

seringkali tidak reliable untuk mendukung pembandingan intra individu.

Hal ini dikarenakan dalam penyusunan tes inteligensi memang item dan

subtesnya biasanya dipilih untuk menghasilkan ukuran tunggal dan

konsisten secara internal. Dalam prosesnya, usaha ditujukan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

25

meminimalkan, bukan memaksimalkan variasi intra individual. Subtes-

subtes dan item-item yang korelasinya rendah dengan subtes dan item

lain dalam skala biasanya justru dihilangkan. Padahal bagian ini justru

mungkin akan dipertahankan bila penekanannya pada variasi

intraindividual atau diferensiasi kemampuan individual seperti pada tes

bakat.

f. Tes Grafis

Merupakan alat test psikologi yang digunakan untuk

mengungkapkan kepribadian individu. test grafis merupakan serangkaian

test paling sederhana dan juga paling mudah untuk diadministrasikan,

karena hanya membutuhkan kertas HVS dan juga pensil HB saja. Test

grafis ini terdiri dari 4 macam test, dan banyak digunakan secara

universal sebagai bagian dari penerimaan kerja, pemeriksaan psikologis,

dan test kepribadian, baik dilaksanakan secara individu ataupun

kelompok.

g. Tes Kreativitas:

Menilai kemampuan berfikir individu yang tidak biasa atau

kemurnian berfikir atau kemampuannya memberi solusi yang tidak biasa

atau tidak terduga, khususnya masalah-masalah yang membingungkan.

h. HTP / House Tree Person

Dalam test ini, peserta diminta untuk menggambarkan rumah,

pohon dan juga manusia. Peserta dibebaskan ingin menggambar seberapa

banyak, seberapa besar, atau bahkan tidak menggambar sama sekali. Test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

26

ini menggambarkan bagaimana persepsi peserta terhadap sosok ayah,

ibu, dan juga dirinya sendiri. Selain itu, tes ini juga menggambarkan

bagaimana penerimaan sosial dari individu.

i. SSCT / Sack’s Sentence Completion Test

Merupakan test melengkapi kalimat. Peserta diminta untuk

melengkapi kalimat tersebut, sesuai dengan apa yagn dipikirkan pertama

kali. Test ini banyak mengungkapkan masalah trhadap orangtua, masa

lalu, masa depan, rasa bersalah, dan juga mengenai relasi sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

metode deskriptif studi korelasi (Correlation Study) dengan pendekatan belah

lintang (Cross Sectional), yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu

pengukuran atau observasi data variable independen dan variable dependen

diukur dalam waktu yang bersamaan dan sesaat (Nursalam, 2003: 77). Alasan

menggunakan belah lintang karena rancangan penelitian, pengukuran dan

pengamatannya hanya dilakukan secara simultan atau pada satu kali (sekali

waktu).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih merupakan tempat penelitian yang

diharapkan mampu memberikan informasi yang Peneliti butuhkan dalam

penelitian yang diangkat. Lokasi yang dipilih adalah SMK Sanjaya Pakem.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Maret 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

28

C. Subjek dan objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang diminta untuk memberikan

keterangan tentang suatu fakta. Dalam penelitian, subjek penelitiannya

adalah Siswa di SMK Sanjaya Pakem pada angkatan 2017/2018.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini yaitu faktor kognitif, nonkognitif dan prestasi

akademik siswa pada angkatan 2017/2018 di SMK Sanjaya Pakem.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dokumentasi

Dalam hal ini metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui data

sekunder. Jadi, data sekunder yang dikumpulkan peneliti dapat diperoleh dari

berbagai sumber, seperti biodata siswa, jumlah siswa, nama siswa, nilai siswa,

serta data-data lain yang mendukung di SMK Sanjaya Pakem.

E. Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrument ini nantinya yang pertama akan di sediakan

table mengenai distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dan usia, kedua

korelasi antara faktor Kognitif dan Nonkognitif dengan prestasi akademik,

ketiga menyediakan hasil uji regresi linier faktor Kognitif dan Nonkognitif

masing-masing terhadap nilai siswa, dan table terakhir tentang hasil uji regresi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

29

linier faktor Kognitif dan Nonkognitif secara bersama-sama terhadap nilai

siswa SMK Sanjaya Pakem.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistika Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2014 : 238).

2. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum melakukan analisis data dalam rangka menguji hipotesis

terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat. Uji prasyarat analisis yang

dimaksud yatiu uji normalitas dan linearitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas diguakan untuk mengetahui apakah data setiap

variabel yang akan dianalisis terdistribusi secara normal atau tidak. Uji

normalitas dilakukan dengan metode Kolmogorov-Smirnov. Untuk

mengetahui normal tidaknya sebaran data dapat diketahui dari taraf

signifikasi. Apabila nilai signifikasi > 0,05 maka data terdistribusi

normal sebaliknya apabila nilai signifikasi, 0,05 maka data terdistribusi

tidak normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

30

b. Uji Linearitas

Untuk memenuhi asumsi bahwa hubungan antara variabel bebas

dan variabel terikat merupakan hubungan yang linear maka harus

diadakan uji linearitas. Uji linearitas nertujuan untuk mengetahui

hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat linearitas

atau tidak. Kaidah yang digunakan adalah apabila signifikasi < 0,05

maka hubungan antara keduanya adalah linear dan sebaliknya apalagi

signifikasi > 0,05 maka hubungan antara keduanya tidak linear.

3. Uji Hipotesis

a. Analisis Korelasi

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah

analisis korelasi menggunakan pearson product moment. Analisis ini

digunakan untuk menguji variabel bebas terhadap variabel terikat.

Analisis ini digunakan untuk menguji hubungan faktor kognitif (X1) dan

faktor nonkognitif (X2) dengan prestasi akademik siswa (Y).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

31

BAB IV

GAMBARAN UMUM

Peneitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2018. Responden yang

mendukung penelitian ini adalah seluruh siswa yang ada di sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Sanjaya Pakem. Berikut ini, disajikan profil, sejarah, visi dan

misi, serta fasilitas SMK Sanjaya Pakem :

A. Tujuan Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem

1. Sejarah Sekolah

SMK Sanjaya Pakem didirikan pada tanggal 1 Januari 1966. Pada

awal mulanya sekolah ini diberi nama Sekolah Menengah Ekonomi

Soegijopranoto, yang menggunakan gedung milik SMP Kanisius Pakem.

Perintis pendiri sekolah ini diketuai Bapak FX. Dirdjo Widarsono dengan

anggota FX. Ramijo Susanto, Drs. Y. Sukidjo, D.S., dan Y. Sismadi, B.A.

Panitia ini dibentuk oleh Yayasan Sanjaya yang merupakan organisasi

gereja di bawah Keuskupan Agung Semarang yang bertugas di bidang

keagamaan yang ditangani Dewan Paroki dan bidang pendidikan yang

ditangani oleh Paguyuban Gereja Papa Miskin (PGPM).

Adapun latar belakang awal berdirinya sekolah kejuruan ekonomi di

daerah Pakem ini adalah pada saat itu di daerah Pakem sudah terdapat SMA

dan SPG. Selain itu, keadaan masyarakat di daerah Pakem saat itu, anak-

anaknya yang berumur kurang lebih dua puluh tahun sudah dituntut untuk

bekerja. Dari keadaan tersebut maka dirasa tepat apabila didirikan Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

32

Menengah Kejuruan di daerah tersebut. Sebagai bukti keberadaan sekolah

ini, maka pada tahun 1986 SMEA Sanjaya Pakem mendapat status

disamakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat

keputusan bernomor 0292/H/1986, yang kemudian disahkan pada tanggal 8

Mei 1986.

SMK yang dulu bernama SMEA Soegijopranoto ini kemudian diubah

menjadi SMK Sanjaya, karena berdiri di bawah Yayasan Sanjaya. Sekolah

tersebut didirikan dengan akte Nomor 43 tahun 1979 yang disahkan oleh

Notaris S. Siswandi Aswin, S.H. Pada tahun 1983 SMK Sanjaya Pakem

telah memiliki gedung sendiri yang dibangun di atas tanah seluas 3583

meter persegi. Adapun pembangunan gedung sekolah ini terdiri dari:

Tabel 4.1

Bangunan Sekolah SMK Sanjaya Pakem

1. Empat belas ruang kelas

2. Satu ruang kepala sekolah

3. Satu ruang guru

4. Satu ruang tata usaha

5. Satu ruang perpustakaan

6. Satu ruang UKS

7. Satu ruang OSIS

8. Satu ruang bimbingan

konseling

9. Satu ruang koperasi dan

kantin

10. Satu ruang lab. Computer

11. Satu ruang laboratorium

pemasaran

12. Satu ruang praktik mengetik

13. Satu ruang kegiatan siswa

14. Satu ruang gudang

15. Satu ruang dapur

16. Lima kamar kecil

17. Satu tempat parkir untuk guru

dan karyawan

18. Satu tempat parkir untuk

siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

33

1. Visi dan Misi SMK Sanjaya Pakem

a. Visi

“Menghasilkan tamatan yang memiliki kepekaan, keterampilan dan

kemandirian sehingga siap menghadapi persaingan ekonomi global

bersemangatkan nilai-nilai cinta kasih”.

b. Misi

1) Meningkatkan profil kemampuan guru, karyawan dan anak didik

sehingga menjadi pribadi yang profesional dalam bidangnya.

2) Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien sesuai dengan

bidangnya.

3) Meningkatkan pengelolaan lingkungan sekolah secara terpadu.

4) Berusaha memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang berkarakter jujur,

mandiri, disiplin dan santun pada dunia kerja.

5) Membina dan meningkatkan kerjasama dengan seluruh komponen

masyarakat secara berkesinambungan.

2. Tujuan SMK Sanjaya Pakem

SMK bidang keahlian Bisnis dan Manajemen sebagai bagian dari

pendidikan menengah dalam Sistem Pendidikan Nasional bertujuan:

a. Menyiapkan peserta didik agar menjadi sumber daya manusia yang peka,

mandiri, mampu mengembangkan keterampilannya dalam memasuki

dunia kerja sebagai tenaga yang kompeten sesuai kompetensi yang

dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

34

b. Menyiapkan peserta didik menjadi tamatan yang memiliki kepribadian

berlandaskan cinta kasih.

c. Menjadikan tamatan siap memasuki dunia kerja yang kompetitif di era

globalisasi.

d. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

agar mampu mengembangkan diri dalam kehidupan bermasyarakat dan

lingkungan kerja.

B. Sistem Pendidikan SMK Sanjaya Pakem

Sistem pendidikan yang digunakan di SMK Sanjaya Pakem adalah

pendidikan yang bersistem ganda.

1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda

Pendidikan Sistem Ganda adalah program pendidikan dan pelatihan

dengan sistem ganda pada SMK dengan dunia usaha, dunia industri, dunia

kerja, instansi terkait (Depdikbud). Menurut kurikulum 1994, Pendidikan

Sistem Ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian

profesi yang memadukan secara sistematik dan situasi-kondisi antara

program pendidikan sekolah dengan program penguasaan keahlian yang

diperoleh melalui bekerja langsung di perusahaan. Sedangkan menurut

Wardiman Djojonegara, Pendidikan Sistem Ganda adalah model

penyelenggaraan pendidikan kejuruan yang dpilih untuk mewujudkan misi

kebijaksanaan link and match (keterkaitan dan kesepadanan) khusus SMK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

35

2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda

Menurut panduan pelaksanaan PSG bagi peserta didik SMK

kelompok Bisnis dan Manajemen, tujuan pendidikan sistem ganda adalah:

a. Tamatan dapat menampilkan dirinya sebagai manusia yang beriman,

takwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, sehat

jasmani dan rohani, berkepribadian mantap dan mandiri serta memiliki

rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

b. Memiliki kemampuan dan keterampilan praktis sesuai dengan

kompetensi keahliannya masing-masing.

3. Isi Sistem Pendidikan Sistem Ganda

Isi Pendidikan Sistem Ganda memiliki 5 komponen yaitu:

a. Komponen pendidikan umum (normatif) dimaksudkan untuk membentuk

pesrta didik menjadi warga negara yang baik yang memiliki karakter

sebagai warga negara dan bangsa Indonesia.

b. Komponen pendidikan dasar menunjang bagi penguasaan keahlian

profesi dan bekal kemampuan untuk mengikuti perkembangan IPTEK.

c. Kemampuan teori kejuruan, dimaksudkan untuk membekali pengetahuan

teknis dasar keahlian kejuruan.

d. Komponen praktik dan profesi yaitu berupa latihan kerja untuk

menguasai teknik bekerja secara baik dan benar sesuai tuntutan

persyaratan keahlian profesi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

36

e. Komponen keahlian profesi yaitu berupa kegiatan secara terprogram

dalam situasi sebenarnya untuk mencapai tingkat keahlian dan sikap

profesional.

4. Langkah-langkah yang Dapat Dilakukan untuk Menyusun Program

Pendidikan dan Latihan yang Mengacu pada Tamatan

Langkah-langkahnya adalah:

a. Pemetaan Profil Kemampuan

Pemetaan profil kemampuan dimaksudkan untuk mengidentifikasi

bahan kajian komponen khusus teori kejuruan, praktek dasar profesi, dan

praktek dasar keahlian profesi untuk masing-masing profil kemampuan.

b. Pemetaan Jenis Pekerjaan Industri

Pemetaan jenis pekerjaan industri dimaksudkan untuk

mengidentifikasi jenis ketrampilan kerja dari pekerjaan-pekerjaan yang

ada di industry atau dunia usaha dengan persyaratan yang diperlukan

dalam penguasaan ketrampilan tersebut.

c. Sinkronisasi Kurikulum dalam Pekerjaan Industri

Sinkronisasi kurikulum dalam pekerjaan industri dimaksudkan

untuk mengidentifikasi jenis-jenis yang ada dalam dunia usaha dan

relevan dengan bahan kajian komponen pendidikan. Komponen program

pendidikan yang disinkronkan dengan pekerjaan di industri atau dunia

usaha terutama adalah komponen praktik keahlian profesi. Sinkronisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

37

ini dilakukan bila industri tersebut memiliki fasilitas semacam pusat

pelatihan.

d. Penyusunan Rencana Program Pengajaran

Setelah diketahui dan ditetapkan bagian-bagian mana yang akan

mereka pelajari di industri atau dunia usaha maka dibuatlah rencana

program di sekolah.

C. Kurikulum SMK Sanjaya Pakem

Kurikulum merupakan seperangkat rencana kegiatan dan pengaturan

mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang dipergunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar. Kurikulum dimaksudkan

sebagai pedoman atau alat untuk memperlancar proses belajar-mengajar dan

membina pengembangan program studi untuk mempersiapkan lulusan yang

cakap, terampil, sesuai dengan tuntutan kurikulum. Selain itu dikenal adanya

PSS (Pengembangan Sekolah Kejuruan Seutuhnya) di SMK menjadi unit

produksi dan dapat bekerjasama dengan dunia usaha.

Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) memuat tentang materi

yang harus dipelajari peserta didik. Buku GBPP tentang kurikulum SMK yang

disebut buku II berisi tentang kerangka dasar program pembelajaran yang

terdiri dari tujuan yang hendak dicapai, susunan program kurikulum berupa

mata pelajaran yang harus dicapai, serta deskripsi singkat setiap materi

pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

38

Untuk melaksanakan kurikulum, SMK menganut program pedoman

pelaksanaan proses belajar-mengajar dan GBPP sebagai dasar penyusunan

petunjuk pelaksanaan yang meliputi:

1. Pedoman proses belajar-mengajar

2. Pedoman penilaian

3. Pedoman bimbingan

4. Pedoman pembinaan guru

5. Pedoman sistem kredit

6. Pedoman pelaksanaan penataran

7. Pedoman kerja lapangan untuk sekolah lanjutan

Struktur program mata pelajaran dikelompokkan dalam program

pengajaran dasar umum dan mata pelajaran dasar kejuruan. Dalam hal ini

dikenal dengan istilah berikut:

1. Kompetensi keahlian yaitu program pendidikan pada sekolah menengah

kejuruan

2. Jurusan adalah kumpulan kompetensi keahliannya yang memiliki mata

pelajaran dasar kejuruan yang sama.

3. Kelompok merupakan pengelompokan pendidikan di SMK yang terdiri dari:

a. Kelompok pertanian dan kehutanan

b. Kelompok rekayasa

c. Kelompok bisnis dan manajemen

d. Kelompok budaya

e. Kelompok kerumah-tanggaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

39

Kurikulum yang dipakai sekarang adalah Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan tahun 2006 (KTSP). Kekhususan kurikulum SMK adalah:

1. Mengacu pada upaya menyiapkan peserta didik untuk menjadi tenaga

kerja yang lebih sesuai dengan tuntutan kebutuhan pembangunan

nasional.

2. Memuat kerangka umum program pembelajaran berdasarkan kompetensi

standar minimal yang harus dikuasai oleh tamatan.

3. Memberi peluang kepada guru-guru SMK untuk mengembangkan

strategi dan pola pembelajaran secara inovatif

4. Membebaskan peserta didik/i berekspresi dalam setiap mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan guru saat pelajaran maupun pekerjaan rumah.

Kekhususan kurikulum ini diharapkan akan memberikan peluang

tumbuhnya potensi SMK untuk mandiri dan bertanggung-jawab dalam

mengembangkan program pembelajaran yang lebih sesuai dengan kondisi

dan kebutuhan setempat dengan tetap mengikuti standar yang telah

ditempatkan secara nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

40

D. Organisasi Sekolah SMK Sanjaya Pakem

1. Struktur Organisasi

Gambar 4.1

KOMITE SEKOLAH

DIREKTORAT SANJAYA DINAS PENDIDIKAN

KEPALA SEKOLAH MITRA KERJA

KEPALA

TATA

USAHA

WAKA

HUMA

S

K3

AK

WAKA

KURIKM

K3

AP

K3

PM

PEMBI

NA

OSIS

WAKA

KESISWA

AN

PEMBIN

A

EKSTRA

PEMBI

NA

ROHA

NI

KETUA

UN

PRODI

KOORD

BKK

KEPAL

A

PERPU

S

KEPAL

A LAB

GURU WALI

KELAS

SISWA

SMK SANJAYA PAKEM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

41

E. Sumber Daya Manusia SMK Sanjaya Pakem

1. Kepala Sekolah

Sejak berdiri sampai dengan sekarang sudah tercatat delapan orang

yang pernah dan sedang menjabat Kepala Sekolah:

a. Periode 1966-1969 : Bapak Drs. J.

Sukidjo

b. Periode 1969-1975 : Bapak St. Teguh

Setiadi, B.A.

c. Periode 1975-1977 : Bapak Drs. V.

Sumarno

d. Periode 1977-1999 : Bapak F. Sutoyo,

B.A.

e. Periode 1999-2001 : Bapak Drs. Ig.

Suryadi S.W., S.E.

f. Periode 2001-2009 : Bapak Y. Supriyadi,

Bc.Hk., S.Pd.

g. Periode 2009-2015 : Ibu Dra. S.Sri Utami

h. Periode 2015-sekarang : Setiyo Budi

Kriswanto, S.Pd.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Sekolah dibantu langsung oleh

empat Wakil Kepala Sekolah yaitu wakasek kurikulum, wakasek humas dan

industry/litbang, wakasek kepeserta didikan, liturgi, ekstrakurikuler,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

42

wakasek sarana prasarana dan keuangan dengan SK Nomor

147/KS/SS/VII/2013, yaitu:

a. Waka Kurikulum : E.

Triswinarti, S.Pd

b. Waka Humas : B. Endah

Wahyuningsih, S.Pd

c. Waka Kesiswaan : Karolus Ama

Ode, S.Si

F. Peserta Didik SMK Sanjaya Pakem

Peserta didik adalah warga negara yang terdidik, oleh sebab itu harus

dapat menjadi warga negara yang baik dan memiliki sikap hidup takwa, jujur,

bertanggung-jawab, kebersamaan dan menghargai. Untuk itu dalam mendidik

peserta didik diperlukan peraturan tata tertib peserta didik agar tingkah laku

peserta didik menjadi terkontrol.

Pembagian program keahlian dilakukan di kelas satu pada saat

penerimaan peserta didik baru melalui tes penjurusan yang berupa tes

psikologi. Adapun kompetensi keahlian yang terdapat di SMK Sanjaya yaitu:

1. Kompetensi Keahlian Akuntansi

2. Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran (Sekretaris)

3. Kompetensi Keahlian Pemasaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

43

Jumlah peserta didik SMK Sanjaya Pakem tahun ajaran 2016/2017

menurut data terakhir adalah sebanyak peserta didik dengan rincian sebagai

berikut:

Table 4.2

Peserta Didik SMK Sanjaya Pakem

NO. KELAS JUMLAH PESERTA DIDIK

(ORANG)

1 X AK 18

2 X AP 15

3 X PM 5

4 XI AK 14

5 XI AP 16

6 XI PM 05

7 XII AK 18

8 XII AP 16

9 XII PM 13

Jumlah 120

H. Proses Belajar Mengajar SMK Sanjaya Pakem

Deskripsi yang akan praktikan jabarkan di bawah ini, berdasarkan hasil

observasi praktikan selama pelaksanaan PPL (Program Pengalaman Lapangan).

1. Kegiatan Guru Pamong

a. Observasi

Observasi terhadap guru pamong di kelas merupakan kegiatan yang

perlu dilakukan oleh praktikan sebelum memulai praktek mengajar.

Praktikan melakukan observasi terhadap kegiatan belajar-mengajar oleh

ibu Y Rini Kusuma Indrawati, S.Pd.selaku guru Manajemen Pemasaran

di kelas X. Kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar-mengajar

bersama Ibu Iin telah disesuaikan dengan karakter kelas. Selain

menyesuaikan karakter, kegiatan juga dilakukan berdasarkan tingkat

pemahaman peserta didik dengan maksud dan tujuan supaya penjelasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

44

yang diberikan tidak terlalu cepat dan mudah diterima oleh para peserta

didik. Ibu Iin juga menggunakan contoh yang relevan dalam kehidupan

sehari-hari para peserta didik sehingga memudahkan para peserta didik

untuk memahami materi.

Proses pembelajaran bersama dengan Ibu Iin juga terasa

menyenangkan karena dalam prosesnya Ibu Iin tidak memberi kesan

kaku. Hal ini memicu keberanian dari para peserta didik untuk bertanya

dan ikut aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Setelah

melakukan observasi, maka praktikan diharapkan memiliki gambaran

umum mengenai situasi kelas, cara membangun motivasi peserta didik

dalam belajar, dan upaya-upaya guru untuk dapat mengajar dengan baik.

b. Keadaan Ruang Kelas

Situasi kelas cukup kondusif dalam proses belajar-mengajar.

Semua meja dan kursi tertata rapi meski banyak coretan pada meja dan

kursi tersebut. Daftar piket, daftar pengurus kelas, dan motto kelas

tertempel di tembok kelas. Kelengkapan kelas pun mendukung kegiatan

belajar-mengajar, mulai dari papan tulis putih dan alat tulis. Belum

tersedianya LCD proyektor di semua kelas membuat media pembelajaran

yang digunakan masih sebatas penggunaan media pembelajaran yang

konvensional, sehingga eksplorasi media teknologi masih jarang

digunakan didalam kelas oleh guru.

c. Situasi Pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

45

Observasi ini dilaksanakan pada kelas X PM. Suasana kelas

terbilang cukup kondusif. Dinamika kelas berjalan dengan baik meskipun

masih ada satu atau dua anak yang sibuk dengan keperluan masing-

masing.

d. Motivasi yang Diberikan Guru dalam Proses Belajar-Mengajar

Dalam proses belajar mengajar di kelas, guru juga sering

memberikan motivasi kepada seluruh siswa tanpa terkecuali. Motivasi ini

diberikan secara langsung maupun tidak langsung. Motivasi yang

diberikan bertujuan agar siswa memiliki semangat belajar dan diharapkan

siswa memiliki semangat belajar yang besar.

Motivasi tersebut diberikan pada saat guru melihat keadaan siswa

yang mulai malas mengikuti pelajaran. Guru memberikan dorongan

untuk semangat belajar karena dapat berguna bagi masa depan siswa itu

sendiri. Ketika siswa mulai jenuh dan mengantuk, di sinilah guru

mendorong siswa agar kembali semangat.

Dengan demikian diharapkan siswa termotivasi kembali untuk

mengikuti pelajaran dengan penuh perhatian, dan berpartisipasi aktif.

e. Interaksi Guru dengan Peserta didik

Selama proses belajar berlangsung, sikap guru terhadap siswa

terkesan ramah, humoris, sabar, dan tidak segan memotivasi siswa. Sikap

ini menimbulkan perasaan senang sehingga selama proses pembelajaran

siswa dan guru terlihat akrab. Perasaan senang dalam diri siswa akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

46

menimbulkan minat terhadap materi yang akan dibahas sehingga siswa

lebih memperhatikan pelajaran.

f. Evaluasi

Guru melakukan evaluasi terhadap proses belajar-mengajar dengan

cara mengajukan pertanyaan kepada para peserta didik. Pertanyaan yang

diajukan merupakan rangkuman dari seluruh proses belajar-mengajar

yang telah dilalui guru bersama dengan peserta didik. Guru memberikan

penegasan tentang materi yang dirasa memiliki tingkat kesulitan yang

tinggi. Guru pun tidak lelah mengulang materi tersebut jika masih ada

yang belum memahami materi tersebut.

2. Kegiatan Peserta didik di Luar Kelas

Observasi kegiatan peserta didik di luar kelas dilakukan pada jam

istirahat. Praktikan memperhatikan sebagian besar peserta didik

menghabiskan waktu diluar kelas untuk kegiatan bersosialisasi dengan

teman-temannya. Mereka biasanya duduk-duduk didepan kelas, kantin, dan

sebagian lagi memilih untuk tinggal dikelas sembari menghabiskan

makanan yang telah mereka beli dari kantin atau bawa dari rumah.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh praktikan, pada saat

pergantian jam pelajaran beberapa peserta didik masih tampak belum siap

mengikuti pelajaran. Hal ini dikarenakan mereka belum selesai

menghabiskan makanan yang mereka beli maupun bawa. Pada saat itulah,

guru harus memberi kesempatan bagi peserta didik menghabiskan bekalnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

47

Disamping itu, fasilitas tempat kantin yang tidak terlalu luas mengakibatkan

peserta didik mengantri dulu ketika harus membeli makanan, beberapa

peserta didik cenderung memilih untuk jajan diluar sekolah sehingga

terkadang mereka terlambat masuk ke dalam kelas.

3. Kegiatan Peserta didik di Dalam Kelas

Praktikan melaksanakan observasi di kelas X PM. Hasil pengamatan

yang dilakukan oleh praktikan menunjukkan beberapa hal yang menarik.

Di X PM, praktikan awalnya merasa bingung karena kelas ini hanya

diisi oleh 5 orang peserta didik. Tetapi ternyata 5 peserta didik ini saling

mendukung satu sama lain. Ketika mereka diminta untuk mempraktekkan

dialog mereka di depan kelas, mereka terlihat sangat mensupport satu sama

lain. Peserta didik di kelas X PM ini juga memiliki suasana kelas yang

kondusif. Mereka memperhatikan penjelasan guru dengan baik. Mereka pun

tidak ragu untuk bertanya secara individu maupun kelompok bila memang

masih ada materi yang belum dipahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

48

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMK Sanjaya

Pakem, Responden dalam penelitian ini dapat dikategorikan dalam

karakteristik responden yaitu berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelaminn

responden dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu laki-laki dan

perempuan. Data mengenai distribusi jenis kelamin responden sesuai

dengan perolehan data yang terkumpul melalui data siswa yang diamati.

Berikut ini merupakan uraian penjelasan dari karakteristik responden

sebagai berikut:

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-laki 9 24,3

2 Perempuan 28 75,7

Total 37 100

Sumber: Data Sekunder, diolah 2018

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa siswa SMK Sanjaya

Pakem berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 9 siswa atau 24,3% dan

perempuan sebanyak 28 siswa atau 75,7%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

49

2. Deskripsi Variabel Penelitian

Deskripsi variabel penelitian dikategorikan dalam bentuk nilai rata-

rata ujian masuk, tes psikologi dan nilai rata-rata raport semester 1.

Berikut ini merupakan uraian penjelasan dari deskripsi variable

penelitian yaitu:

Tabel 5.2

Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kognitif 37 55,38 80,50 66,4559 5,31427

NonKognitif 37 62,00 90,50 75,3649 7,35286

Prestasi Akademik Siswa 37 71,90 90,00 80,0000 5,01204

Valid N (listwise) 37

Sumber: Data Sekunder, diolah 2018

Berdasarkan tabel 5.2 diatas menunjukan bahwa masing-masing

deskriptif variabel Kognitif memiliki nilai minimum 55,38, nilai maksimum

sebesar 80,50, rata-rata sebesar 66,45, dan simpangan baku sebesar 5,31.

NonKognitif memiliki nilai minimum 62, nilai maksimum sebesar 90,50,

rata-rata sebesar 75,36, dan simpangan baku sebesar 7,35. Prestasi

Akademik Siswa memiliki nilai minimum 71,90, nilai maksimum sebesar

90, rata-rata sebesar 80, dan simpangan baku sebesar 5,01. Dari hasil

perhitungan skor diatas, selanjutnya dilakukan pengelompokan menjadi tiga

kategori yaitu kategori tinggi, sedan, dan rendah. Hasil perhitungan

selanjutnya dijabarkan sebagai berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

50

Tabel 5.3

Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II

Berdasarkan kategori penilaian acuan patokan yang terdiri dari 5

kategori, Peneliti menggunakan 3 kategori dengan menggabungkan kategori

batas bawah dan kategori batas atas. Tujuan dari penggabungan kategori ini

adalah untuk lebih memperjelas kategori agar dalam pengelompokkan lebih

terarah. Kategori yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam

tabel berikut:

Tabel 5.4

Kriteria Nilai Kognitif

Berdasarkan distribusi diatas, dapat ditentukan besarnya freskuensi

untuk masing-masing kategori berdasarkan skor yang diperoleh. Untuk data

selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Pencapaian Skor Kategori Penilaian

81% - 100% Sangat Tinggi

66% - 80% Tinggi

56% - 65% Sedang

46% - 55% Rendah

<46% Sangat Rendah

No. Rentang Nilai Kriteria

1. 66 – 100 Tinggi

2. 56 – 65 Sedang

3. 0 – 55 Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

51

Tabel 5.5

Hasil Prosentase Variabel Kognitif

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 20 54.1 54.1 54.1

2.00 16 43.2 43.2 97.3

3.00 1 2.7 2.7 100.0

Total 37 100.0 100.0

Sumber: Data Sekunder, diolah 2018

Berdasarkan table diatas, dapat diketahui bahwa variabel kognitif pada

siswa tahun ajaran 2017/2018 di SMK Sanjaya Pakem yang memiliki nilai

dengan kategori rendah sebanyak 1 siswa, yang memiliki nilai dengan

kategori sedang sejumlah 16 siswa dan yang memiliki nilai dengan kategori

tinggi sebanyak 20 siswa.

Tabel 5.6

Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II

Berdasarkan kategori penilaian acuan patokan yang terdiri dari 5

kategori, Peneliti menggunakan 3 kategori dengan menggabungkan kategori

batas bawah dan kategori batas atas. Tujuan dari penggabungan kategori ini

adalah untuk lebih memperjelas kategori agar dalam pengelompokkan lebih

terarah. Kategori yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam

tabel berikut:

Pencapaian Skor Kategori Penilaian

81% - 100% Sangat Tinggi

66% - 80% Tinggi

56% - 65% Sedang

46% - 55% Rendah

<46% Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

52

Tabel 5.7

Kriteria Nilai NonKognitif

Berdasarkan distribusi diatas, dapat ditentukan besarnya freskuensi

untuk masing-masing kategori berdasarkan skor yang diperoleh. Untuk data

selengkapnya dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 5.8

Hasil Prosentase Variabel Nonkognitif

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 34 91.9 91.9 91.9

2.00 3 8.1 8.1 100.0

Total 37 100.0 100.0

Sumber: Data Sekunder, diolah 2018

Berdasarkan table diatas, dapat diketahui bahwa variabel nonkognitif

pada siswa tahun ajaran 2017/2018 di SMK Sanjaya Pakem yang memiliki

nilai dengan kategori rendah sebanyak 0 siswa, yang memiliki nilai dengan

kategori sedang sejumlah 3 siswa dan yang memiliki nilai dengan kategori

tinggi sebanyak 34 siswa.

Tabel 5.9

Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II

No. Rentang Nilai Kriteria

1. 66 – 100 Tinggi

2. 56 – 65 Sedang

3. 0 – 55 Rendah

Pencapaian Skor Kategori Penilaian

81% - 100% Sangat Tinggi

66% - 80% Tinggi

56% - 65% Sedang

46% - 55% Rendah

<46% Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

53

Berdasarkan kategori penilaian acuan patokan yang terdiri dari 5

kategori, Peneliti menggunakan 3 kategori dengan menggabungkan kategori

batas bawah dan kategori batas atas. Tujuan dari penggabungan kategori ini

adalah untuk lebih memperjelas kategori agar dalam pengelompokkan lebih

terarah. Kategori yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam

tabel berikut:

Tabel 5.10

Kriteria Nilai Kognitif

Berdasarkan distribusi diatas, dapat ditentukan besarnya freskuensi

untuk masing-masing kategori berdasarkan skor yang diperoleh. Untuk data

selengkapnya dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 5.11

Hasil Posentase Variabel Prestasi Akademik

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 37 100.0 100.0 100.0

Sumber: Data Sekunder, diolah 2018

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa variabel prestasi

akademik pada siswa tahun ajaran 2017/2018 di SMK Sanjaya Pakem yang

memiliki nilai dengan kategori rendah sebanyak 0 siswa, yang memiliki

nilai dengan kategori sedang sejumlah 0 siswa dan yang memiliki nilai

dengan kategori tinggi sebanyak 37 siswa.

No. Rentang Nilai Kriteria

1. 66 – 100 Tinggi

2. 56 – 65 Sedang

3. 0 – 55 Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

54

B. Analisis Data

1. Uji Prasyarat

Karena data yang digunakan adalah data sekunder maka untuk

menentukan ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa uji

yang digunakan yaitu: Uji Normalitas dan Uji Linieritas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Analisisnya

dengan menggunakan program SPSS dengan melihat nilai Z atau nilai

Sig. dari tabel. Jika nilai Sig > α, maka dapat dikatakan bahwa data yang

disajikan normal. Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan

program SPSS 17 diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:

Tabel 5.12

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kognitif

NonKognit

if

Prestasi

Akademik

Siswa

N 37 37 37

Normal

Parametersa

,b

Mean 66,4559 75,2568 80,0000

Std. Deviation 5,31427 7,83300 5,01204

Most

Extreme

Differences

Absolute ,129 ,103 ,091

Positive ,129 ,075 ,091

Negative -,062 -,103 -,083

Test Statistic ,129 ,103 ,091

Asymp. Sig. (2-tailed) ,126c ,200

c,d ,200

c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Data Sekunder, diolah 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

55

Tabel 5.12 menunjukkan bahwa Kgnitif memiliki nilai signifikansi

sebesar 0.126, NonKognitif memiliki nilai signifikansi 0.200 dan nilai

semester pertama sebesar 0.200. Apabila dibandingkan dengan nilai

probabilitas (asymp.sig) 0,05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

faktor kognitif, faktor nonkognitif dan prestasi akademik berdistribusi

normal.

b. Uji Linieritas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua atau

beberapa variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara

signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis

korelasi atau regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan

Test for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil

pengujian linieritas dengan program SPSS 22 diperoleh hasil seperti pada

tabel berikut:

Tabel 5.13

Hasil Uji Liniearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Prestasi

Akademi

k Siswa *

Kognitif

Between

Groups

(Combined) 879,520 34 25,868 2,084 ,377

Linearity 264,519 1 264,519 21,315 ,044

Deviation

from Linearity 615,001 33 18,636 1,502 ,479

Within Groups 24,820 2 12,410

Total 904,340 36

Sumber : Data Sekunder, diolah 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

56

Tabel 5.13 menunjukkan hasil pengujian liniearitas dari variabel

nilai kognitif berhubungan liniear dengan prestasi akademik siswa

sebesar (0.479 > 0.05).

Tabel 5.14

Hasil Uji Linearitas

Sumber : Data Sekunder, diolah 2018

Tabel 5.14 menunjukkan hasil pengujian liniearitas tes psikologi

berhubungan liniear dengan prestasi akademik siswa dengan signifikan

nonkognitif sebesar (0.262 > 0.05).

2. Uji Hipotesis

a. Analisis Korelasi

Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis korelasi

menggunakan pearson product moment. Berikut ini hasil uji hipotesis

analisis korelasi:

ANOVA Table

Sum of

Squares

D

f

Mean

Square F Sig.

Prestasi

Akademi

k Siswa *

NonKogn

itif

Between

Groups

(Combined) 693,961

2

3 30,172 1,864 ,122

Linearity 190,086 1 190,086 11,746 ,005

Deviation

from

Linearity

503,875 2

2 22,903 1,415 ,262

Within Groups 210,379

1

3 16,183

Total 904,340

3

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

57

Table 5.15

Hasil Analisis Korelasi

Correlations

Prestasi Akademik

Siswa Kognitif NonKog

nitif

Prestasi Akademik Siswa

Pearson Correlation 1 ,541** ,458

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,004

N 37 37 37

Kognitif Pearson Correlation ,541** 1 ,579

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000

N 37 37 37

NonKognitif Pearson Correlation ,458** ,579

** 1

Sig. (2-tailed) ,004 ,000 N 37 37 37

1) Hubungan antara kognitif terhadap prestasi akademik

Analisis korelasi digunakan untuk menguji hipotesis pertama.

Berikut ini disajikan hasil uji hipotesis:

Ho: Tidak ada hubungan antara kognitif terhadap prestasi akademik

Ha: Ada hubungan antara kognitif terhadap prestasi akademik

Hasil pengujian pada tabel 5.15 menunjukkan bahwa aspek

kognitif yang diproksikan dengan nilai ujian masuk memiliki

hubungan dengan prestasi akademik siswa dengan korelasi sebesar

0.541 dengan signifikansi sebesar 0.001. Artinya, semakin tinggi

aspek kognitif yang dimiliki oleh siswa, maka semakin tinggi prestasi

akademiknya.

2) Hubungan antara nonkognitif terhadap Prestasi Akademik

Analisis korelasi digunakan untuk menguji hipotesis kedua.

Berikut ini disajikan hasil uji hipotesis: :

Ho: Tidak ada hubungan nonkognitif terhadap prestasi akademik

Ha: Ada hubungan nonkognitif terhadap prestasi akademik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

58

Hasil pengujian pada tabel 5.12 menunjukkan bahwa aspek

nonkognitif yang diproksikan melalui tes psikologi memiliki

hubungan terhadap prestasi akademik siswa dengan korelasi sebesar

0.458 dengan signifikasi sebesar 0.004. Artinya, semakin tinggi aspek

nonkognitif siswa, maka semakin tinggi prestasi akademiknya.

C. Pembahasan

1. Hubungan antara Faktor Kognitif dengan Prestasi Akademik

Siswa

Kemampuan kognitif bukan satu-satunya penentuan prestasi akademik

dan performa dalam pendidikan. Kekuatan hubungan dengan prestasi

berdasarkan skor tes kognitif dapat ditingkatkan dengan menambahkan

kepribadian, nilai, minat, dan kebiasaan, tetapi hanya bila hal–hal tersebut

dipilih dan dikembangkan secara hati–hati. Sedikit sekali literatur yang

memberikan panduan tentang cara terbaik untuk mengukur karakteristik

tersebut. Sebagian besar institusi menggunakan kombinasi dari beberapa

metode untuk mengukur karakteristik psikologi, meskipun tidak ada

pendekatan yang terstandar untuk hal tersebut (Adam et al., 2012).

Tes yang terstandar untuk mengukur kemampuan kognitif, contohnya

tes seleksi akademik, merupakan salah satu prediktor yang kuat dan

konsisten terhadap performa baik dalam pendidikan maupun pekerjaan.

Skor tes menunjukkan kemampuan yang telah berkembang, dan fungsi dari

potensi, pengetahuan dan kemampuan sebelumnya, serta faktor lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

59

yang mempengaruhi perkembangan pengetahuan dan kemampuan, misalnya

kesempatan untuk memperoleh pendidikan sebelumnya. Hasil beberapa

penelitian menunjukkan nilai korelasi yang rendah (0,20) antara tes seleksi

akademik dengan prestasi akademik, meskipun demikian nilai tersebut akan

memberikan informasi yang bernilai. Demi kepentingan akademik maupun

pekerjaan, kekuatan prediksi dari skor tes seleksi akademik lebih kuat dan

memiliki akurasi yang lebih baik dibandingkan alat ukur lain seperti nilai

rapor atau wawancara.

Menurut beberapa penelitian terakhir, faktor yang memberikan

kontribusi terbesar bagi keberhasilan siswa adalah faktor kognitif, termasuk

nilai rapor siswa. Menurut Tinto (1993, cit. Adebayo, 2008), performa dan

keberhasilan akademik siswa dipengaruhi oleh karakteristik siswa yaitu

tingkat persiapan yang dilalui ketika SMA dan tes seleksi akademik (Parry

et al., 2006).

Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini sejalan dengan pernyataan

tersebut karena nilai rerata rapor SMK Sanjaya Pakem memiliki korelasi

yang bermakna dengan prestasi akademik siswa, hal ini dapat ditunjukkan

dengan korelasi sebesar 0.458, hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan

kognitif siswa memiliki hubungan terhadap prestasi akademik, sesuai

dengan ekspektasi bahwa seleksi masuk yang diterapkan pada SMK Sanjaya

Pakem bertujuan untuk menyaring siswa dengan aspek kognitif yang sesuai

standar sekolah, sehingga mampu meningkatkan prestasi akademik siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

60

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Adebayo (2008) menunjukkan bahwa nilai rapor SMA menunjukkan

korelasi dengan IPK sebesar r = 0,21, p = 0,01.

Berdasarkan hal ini, maka tes kemampuan kognitif seperti tes

akademik mampu memprediksi sejauh mana kemampuan siswa dapat

berkembang dalam mendapatkan pengetahuan dan keterampilan spesifik

yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja yang efektif.

2. Hubungan NonKognitif dengan Prestasi Akademik Siswa

Tes psikologi dilakukan untuk mengetahui karakteristik individu

siswa yang merupakan faktor nonkognitif. Karakteristik individu siswa

diukur menggunakan tes intelegensi yang mengukur potensi kecerdasan, tes

grafis mengukur penyesuaian diri, kemampuan bersosialisasi, dan tes

kemampuan kerja mengukur motivasi, daya tahan terhadap stres, dan

ketelitian. Meskipun demikian, dalam proses penerimaan siswa baru

tersebut lebih menekankan pada hasil tes seleksi akademik sebagai faktor

kognitif, sedangkan hasil tes lainnya sebagai faktor nonkognitif kurang

diperhitungkan.

Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa berdasarkan hasil

psikotes hampir semua peserta siswa baru dapat dipertimbangkan untuk

mengikuti pendidikan. Sementara itu, hasil analisis menunjukkan korelasi

yang kuat antara hasil tes psikologi dengan prestasi akademik, hal ini dapat

dilihat dengan nilai tes psikologi sebesar 45,8% atau dapat dikatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

61

korelasi yang cukup tinggi. Maka dapat diartikan bahwa aspek nonkognitif

memiliki daya prediksi dalam pencapaian prestasi akademik siswa.

Hasil wawancara terhadap psikolog yang melakukan tes didapatkan

informasi bahwa sebelum tes dilakukan, pelaksana diberikan pemahaman

terdahulu mengenai kriteria calon siswa yang diharapkan, sehingga

pendekatan yang digunakan pada waktu menentukan batasan kriteria dan

melakukan interpretasi sudah sesuai dengan kriteria yang seharusnya

dimiliki oleh calon siswa baru SMK Sanjaya Pakem.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Adam et al.(2012)

menunjukkan bahwa tes non-kognitif dapat memprediksi perilaku yang

penting dimiliki oleh seorang dokter, seperti bekerja sama dalam kelompok,

menyadari kekurangan dan menerima umpan balik, dan mengidentifikasi

perilaku lainnya yang dapat mengurangi kemampuan dokter untuk

melakukan tugasnya.

Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti

menyimpulkan bahwa faktor yang berhubungan dengan prestasi akademik

mencakup faktor kognitif dan faktor nonkognitif (disiplin diri, persepsi diri

akademik, efikasi diri, kebutuhan untuk berprestasi kemampuan mengontrol

diri, keterampilan manajemen waktu, keterampilan pemecahan masalah)

merupakan prediktor yang berhubungan dengan prestasi akademik siswa.

Karena faktor nonkognitif menjadi prediktor dengan korelasi yang paling

tinggi terhadap prestasi akademik, maka peneliti berasumsi bahwa faktor

nonkognitif yang mencakup disiplin diri, efikasi diri, kebutuhan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

62

berprestasi kemampuan mengontrol diri, keterampilan manajemen waktu,

keterampilan pemecahan masalah berpengaruh terhadap prestasi akademik

siswa beprestasi tinggi.

Faktor nonkognitif siswa merupakan bidang garapan utama konselor.

Fokus utamanya adalah membantu peserta didik agar memperoleh

kompetensi-kompetensi untuk mengembangkan mutu kehidupan sesuai

dengan perkembangan yang mencakup kompetensi akademik, pribadi,

sosial, dan karir (Depdiknas, 2008). Materi pelayanan dasar dirumuskan dan

dikemas atas dasar standar kompetensi kemandirian, antara lain mencakup

pengembangan disiplin diri, efikasi diri, kebutuhan untuk berprestasi

kemampuan mengontrol diri, keterampilan manajemen waktu, dan

keterampilan pemecahan masalah. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian

APA (2011) menunjukkan bahwa siswa yang menerima layanan konseling

lebih memungkinkan untuk tetap bersekolah dan menunjukkan prestasi

akademik yang lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

63

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari analisis data yang dilakukan tentang penelitian “Hubungan Faktor

Kognitif dan NonKognitif Pada Seleksi Siswa Baru Dengan Prestasi Akademik

Siswa di SMK Sanjaya Pakem” dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel faktor kognitif memiliki hubungan yang positif dengan prestasi

akademik siswa. Hal ini terjadi karena semakin tinggi kemampuan siswa

dalam bidang pengetahuan maka semakin tinggi juga prestasinya. Hal ini

sesuai dengan tujuan dari seleksi masuk yang dilakukan, dengan standar

kemampuan siswa yang telah ditetapkan diharapkan siswa mampu

berkembang dan meningkatkan prestasi akademiknya.

2. Variabel faktor nonkognitif memiliki hubungan positif dengan prestasi

akademik siswa. Hal ini terjadi karena semakin tinggi kemampuan tes

psikologi siswa, semakin tinggi prestasinya. Hal ini dibuktikan dengan

penelitian dilapangan yang menunjukkan bahwa berdasarkan hasil psikotes

hampir semua peserta siswa baru dapat dipertimbangkan untuk mengikuti

pendidikan.

B. Saran

Dari hasil analisis penelitian, maka diajukan saran sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

64

1. Dalam penelitian ditemukan bahwa variabel kognitif memiliki hubungan

positif dengan prestasi akademik siswa di SMK Sanjaya Pakem, maka

diperlukan upaya berkelanjutan untuk melihat kembali soal-soal yang akan

di tes dan diberikan kepada siswa yang nanti akan berdampak baik pada

prestasi akademik siswa di SMK Sanjaya Pakem.

2. Dalam penelitian ditemukan bahwa variabel nonkognitif memiliki hubungan

positif terhadap prestasi akademik siswa di SMK Sanjaya Pakem, maka

diperlukan upaya berkelanjutan untuk melihat kembali soal-soal yang akan

di tes dan diberikan kepada siswa yang nanti akan berdampak baik pada

prestasi akademik siswa di SMK Sanjaya Pakem.

C. Keterbatasan

Penulis menyadari bahwa melakukan penelitian dan penyajian hasil penelitian

memiliki keterbatasan. Keterbatasan yang menjadi kendala bagi penulis antara

lain:

1. Penulis menyadari bahwa banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar,

sementara dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan dua variabel

saja yaitu faktor kognitif dan faktor nonkognitif.

2. Variabel bebas dalam penelitian ini memberikan sumbangan 54,1% dan

45,8%, sehingga ada faktor lain yang perlu diteliti dalam penelitian ini,

kedua variabel ini belum menjelaskan 100% atau seluruh faktor

bersangkutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

65

65

DAFTAR PUSTAKA

Adebayo, B., (2008). Cognitive and noncognitive factors affecting the academic

performance and retention of conditionally admitted freshman. Journal of

college admission.

Anastasi, Anne & Susana Urbina. (2001: 44). Psychological Testing (7th

ed.). New

jersey: Prentice Hall International.

Arnold WH, Gonzales P, Gaengler P. The predictive value of criteria for student

admission to dentistry. Eur J Dent Educ. 2011; 15(4):236-43.

Bloom, Benjamin S., etc 1956. Taxonomy of Education Objectives: The

Classification of Educational Goals, Handbook I Cognitive Domain. New

York: Longmans, Green and Co.

Chaplin, J. P. (2001: 102). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Djamarah, Prestasi Belajar dan Kopetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. 1994.

Hofstede, G. (1980). Culture’s Consesquensces: International Differences in

work-related values. Baverly Hills, CA: Sage.

Kumara, A. Hubungan antara motivasi berprestasi dan kecemasan dengan prestasi

belajar para mahasiswa fakultas UGM Tahun ajaran 1989/1990. Laporan

hasil penelitian. Winkel. (1987). Psikologi Pengajaran, Jakarta : Gramedia.

Marnat, Gary Groth & Aiken, Lewis R. (2006: 21). Pengetesan Dn Pemeriksaan

Psikologi (Edisi Terjemah, Jilid 1&2). Jakarta : Indeks.

Muhammad Fathurrahman & Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran

(Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 118.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

66

66

Surna Nyoman dan Pandeirot Olga, (2014: 72). Psikologi Pendidikan 1. Jakarta :

Erlangga.

Santrock John, (2014: 98). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Salemba Humanika.

Santrock John, (2009: 102). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Salemba Humanika.

Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru (Surabaya: Usaha

Nasional, 1994), hlm. 19.

Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, hlm. 21.

Tu’u, Tulus.2004: 75).Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa.

Jakarta:Rineka Cipta.

TO Permatasari. Faktor Kognitif dan Non-Kognitif Pada Seleksi Mahasiswa Baru

Sebagai Prediktor Terhadap Prestasi Akademik. 2016.

Winkel. (1987: 85). Psikologi Pengajaran, Jakarta : Gramedia.

WJS. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,

1989), hlm. 251.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

67

68

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

68

Tabel 4.1

Bangunan Sekolah SMK Sanjaya Pakem

1. Empat belas ruang kelas

2. Satu ruang kepala sekolah

3. Satu ruang guru

4. Satu ruang tata usaha

5. Satu ruang perpustakaan

6. Satu ruang UKS

7. Satu ruang OSIS

8. Satu ruang bimbingan

konseling

9. Satu ruang koperasi dan

kantin

10. Satu ruang lab. computer

11. Satu ruang laboratorium

pemasaran

12. Satu ruang praktik mengetik

13. Satu ruang kegiatan siswa

14. Satu ruang gudang

15. Satu ruang dapur

16. Lima kamar kecil

17. Satu tempat parkir untuk guru

dan karyawan

18. Satu tempat parkir untuk

siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

69

Tabel 4.2

Peserta Didik SMK Sanjaya Pakem

NO. KELAS JUMLAH PESERTA DIDIK

(ORANG)

1 X AK 18

2 X AP 15

3 X PM 5

4 XI AK 14

5 XI AP 16

6 XI PM 05

7 XII AK 18

8 XII AP 16

9 XII PM 13

Jumlah 120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

70

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-laki 9 24,3

2 Perempuan 28 75,7

Total 37 100

Sumber: Data Sekunder, diolah 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

71

Tabel 5.2

Deskriptif Variabel Penelitian

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kognitif 37 55,38 80,50 66,4559 5,31427 NonKognitif 37 62,00 90,50 75,3649 7,35286 Prestasi Akademik Siswa 37 71,90 90,00 80,0000 5,01204 Valid N (listwise) 37

Sumber: Data Sekunder, diolah 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

72

Tabel 5.3

Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II

Pencapaian Skor Kategori Penilaian

81% - 100% Sangat Tinggi

66% - 80% Tinggi

56% - 65% Sedang

46% - 55% Rendah

<46% Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

73

Tabel 5.4

Kriteria Nilai Kognitif

No. Rentang Nilai Kriteria

1. 66 – 100 Tinggi

2. 56 – 65 Sedang

3. 0 – 55 Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

74

Tabel 5.5

Hasil Prosentase Variabel Kognitif

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 20 54.1 54.1 54.1

2.00 16 43.2 43.2 97.3

3.00 1 2.7 2.7 100.0

Total 37 100.0 100.0

Sumber: Data Sekunder, diolah 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

75

Tabel 5.6

Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II

Pencapaian Skor Kategori Penilaian

81% - 100% Sangat Tinggi

66% - 80% Tinggi

56% - 65% Sedang

46% - 55% Rendah

<46% Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

76

Tabel 5.7

Kriteria Nilai NonKognitif

No. Rentang Nilai Kriteria

1. 66 – 100 Tinggi

2. 56 – 65 Sedang

3. 0 – 55 Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

77

Tabel 5.8

Hasil Prosentase Variabel Nonkognitif

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 34 91.9 91.9 91.9

2.00 3 8.1 8.1 100.0

Total 37 100.0 100.0

Sumber: Data Sekunder, diolah 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

78

Tabel 5.9

Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II

Pencapaian Skor Kategori Penilaian

81% - 100% Sangat Tinggi

66% - 80% Tinggi

56% - 65% Sedang

46% - 55% Rendah

<46% Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

79

Tabel 5.10

Kriteria Nilai Kognitif

No. Rentang Nilai Kriteria

1. 66 – 100 Tinggi

2. 56 – 65 Sedang

3. 0 – 55 Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

80

Tabel 5.11

Hasil Posentase Variabel Prestasi Akademik

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 37 100.0 100.0 100.0

Sumber: Data Sekunder, diolah 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

81

Tabel 5.12

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kognitif NonKognitif

Prestasi Akademik

Siswa

N 37 37 37 Normal Parameters

a,b

Mean 66,4559 75,2568 80,0000 Std. Deviation 5,31427 7,83300 5,01204

Most Extreme Differences

Absolute ,129 ,103 ,091 Positive ,129 ,075 ,091 Negative -,062 -,103 -,083

Test Statistic ,129 ,103 ,091 Asymp. Sig. (2-tailed) ,126

c ,200

c,d ,200

c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Data Sekunder, diolah 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

82

Tabel 5.13

Hasil Uji Liniearitas

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Prestasi Akademik Siswa * Kognitif

Between Groups

(Combined) 879,520 34 25,868 2,084 ,377

Linearity 264,519 1 264,519 21,315 ,044

Deviation from Linearity

615,001 33 18,636 1,502 ,479

Within Groups 24,820 2 12,410 Total 904,340 36

Sumber : Data Sekunder, diolah 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

83

Tabel 5.14

Hasil Uji Linearitas

Sumber : Data Sekunder, diolah 2018

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Prestasi Akademik Siswa * NonKognitif

Between Groups

(Combined) 693,961 23 30,172 1,864 ,122

Linearity 190,086 1

190,086

11,746 ,005

Deviation from Linearity

503,875 22 22,903 1,415 ,262

Within Groups 210,379 13 16,183 Total 904,340 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

84

Table 5.15

Hasil Analisis Korelasi

Correlations

Prestasi Akademik

Siswa Kognitif NonKog

nitif

Prestasi Akademik Siswa

Pearson Correlation 1 ,541** ,458

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,004

N 37 37 37

Kognitif Pearson Correlation ,541** 1 ,579

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000

N 37 37 37

NonKognitif Pearson Correlation ,458** ,579

** 1

Sig. (2-tailed) ,004 ,000 N 37 37 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN FAKTOR KOGNITIF DAN NONKOGNITIF PADA …repository.usd.ac.id/35277/2/141324013_full.pdfhubungan faktor kognitif dan nonkognitif pada seleksi siswa baru dengan prestasi akademik

85

Gambar 4.1

KOMITE SEKOLAH

DIREKTORAT SANJAYA DINAS PENDIDIKAN

KEPALA SEKOLAH MITRA KERJA

KEPALA

TATA

USAHA

WAKA

HUMA

S

K3

AK

WAKA

KURIKM

K3

AP

K3

PM

PEMBI

NA

OSIS

WAKA

KESISWA

AN

PEMBIN

A

EKSTRA

PEMBI

NA

ROHA

NI

KETUA

UN

PRODI

KOORD

BKK

KEPAL

A

PERPU

S

KEPAL

A LAB

GURU WALI

KELAS

SISWA

SMK SANJAYA PAKEM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI