Top Banner
HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PERAWAT DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan Oleh : Danish Davina Sekar Larasati J500100069 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
12

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA ...

Jan 23, 2017

Download

Documents

vuongduong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA ...

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEJADIAN

HIPERTENSI PADA PERAWAT DI RS PKU

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Diajukan Oleh :

Danish Davina Sekar Larasati

J500100069

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA ...
Page 3: HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA ...

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA

PERAWAT DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ABSTRAK

Latar Belakang : Stres adalah perasaan terbebani ketika suatu masalah tidak bisa

ditanggung oleh seseorang. Apabila stres terjadi terlalu lama dan berat, stres dapat

berdampak buruk bagi hidup manusia. Stres dapat menurunkan sistem imun seseorang,

sehingga orang tersebut mudah terjangkit penyakit, salah satunya yaitu hipertensi. Stres

mengakibatkan aktivitas simpatis meningkat, konstriksi vena, peningkatan

kontraktilitas, volume preload naik, curah jantung meningkat, dan akhirnya

mengakibatkan hipertensi.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode cross sectional, dengan sampel perawat

di RS PKU Muhammadiyah Surakarta berjumlah 46 responden. Pada sampel diberi

kuesioner skala holmes dan rahe untuk mengukur stres, pengukuran tekanan darah

menggunakan sphygmomanometer dan stethoscope. Uji yang digunakan yaitu uji

gamma atau Sommer’s D dengan α = 0,05.

Hasil : Karakteristik perawat sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu 36

sampel (78,3%), terbanyak kelompok umur 35-40 tahun yaitu 24 sampel (52,2%).

Sebagian besar mengidap stres ringan (56,5%), tekanan darah normal atau normotensi

(87,0%). Analisis statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan antara stres dan

kejadian hipertensi dengan didapatkan hasil nilai p 0,097 (p > 0,05).

Simpulan : Tidak terdapat hubungan antara stres dan kejadian hipertensi pada perawat

di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Kata Kunci : Stres, Kejadian hipertensi

Page 4: HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA ...

THE CORRELATION BETWEEN STRESS AND THE INCIDENCE OF

HYPERTENSION OF THE NURSES IN THE HOSPITAL PKU

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ABSTRACT

Background : Stress is a burden feeling when a problem can not be solved by someone.

But if stress happened too long and heavy, stress can be bad for human survival. Stress

can lower a person's immune system, for example it is hypertension. Stress results in

increased sympathetic activity, and increased venous constriction contractility, preload

volume rose, increased cardiac output, and ultimately lead to hypertension.

Method : This research used cross-sectional sample of nurses at PKU Muhammadiyah

Surakarta amounted to 46 respondents. The samples are given the questionnaire of scale

holmes and rahe to measure stress, blood pressure measurement used

sphygmomanometer and stethoscope. The test were analyzed by using the gamma test

or Sommer's D with α = 0.05.

Result : The characteristics of nurses mostly female, there was 36 samples (78.3%), the

largest age group of 35-40 years was 24 samples (52.2%). Most of suffering from mild

stress (56.5%), normal blood pressure or normotension (87.0%). Statistical analysis

showed that there was no association between stress and the incidence of hypertension

with the results obtained p value of 0.097 (p> 0.05).

Conclusion : There was no correlation between stress and the incidence of hypertension

of nurses in the hospital PKU Muhammadiyah Surakarta.

Keywords : Stress, incidence

Page 5: HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA ...

PENDAHULUAN

Stres adalah perasaan terbebani ketika suatu masalah tidak bisa

ditanggung oleh seseorang. Apabila stres terjadi terlalu lama dan berat, stres dapat

berdampak buruk bagi kelangsungan hidup manusia. Stres juga bisa menurunkan

sistem imun seseorang, sehingga seseorang tersebut mudah sekali terjangkit suatu

penyakit. Salah satu akibat stres yang paling sering yaitu hipertensi.(1) Penelitian

tentang stres pada pekerja medis laki-laki dan perempuan, membandingkan apabila

pada pelaku medis laki-laki mempunyai kekebalan stres yang lebih rendah dari

pada laki-laki inggris pada umumnya. Dan pelaku medis perempuan memiliki

ambang stres yang lebih tinggi dari pada pelaku medis laki-laki.(2)

Pelaku medis dengan perempuan sebanyak 10 orang dan laki-laki 17 orang,

yang dihitung indeks stres nya dan hasilnya tinggi, mengalami kenaikan ABP

(Ambulatory Blood Pressure). Sistolik naik 21% saat kerja siang hari, 26% saat

kerja malam hari. Dan diastolik naik 29% saat bekerja. Tidak ada perbedaan

tekanan darah yang signifikan pada pria maupun wanita.(3)

Prevalensi hipertensi yang pernah diteliti pada pekerja di Indonesia tahun

2005 menunjukkan angka sebesar 15,1%.(4) Prevalensi hipertensi di Indonesia

mencapai 14% dengan kisaran antara 13,4-14,6%. Data SKRT (Survei Kesehatan

Rumah Tangga) tahun 2001 dan 2004, prevalensi hipertensi pada usia>65 tahun

(26,3%) meningkat menjadi 29%.(5) Penderita hipertensi pada tahun 2009 tercatat

sebanyak 12.864 orang.(6)

Peningkatan kejadian hipertensi yang disebabkan oleh stres membuat

penulis melakukan penelitian dengan judul : “Hubungan Antara Stres dan Kejadian

Hipertensi pada Perawat di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.”

Rumusan Masalah

“Adakah hubungan antara stres dan kejadian hipertensi pada perawat di RS

PKU Muhammadiyah Surakarta?”

Page 6: HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA ...

Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara stres dan kejadian hipertensi pada perawat di RS

PKU Muhammadiyah Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat stres pada perawat di RS PKU Muhammadiyah

Surakarta.

b. Menganalisis hubungan antara stres dan kejadian hipertensi pada perawat di

RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

METODE PENELITIAN

Penelitian cross sectional analitik observasional dilakukan di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Surakarta pada bulan Oktober-Desember 2013. Subyek penelitian

adalah seluruh perawat yang bekerja di RS PKU Muhammadiyah Surakarta dengan

kriteria inklusi : 1) Subyek bersedia mengikuti penelitian 2) Berusia 35-54 tahun.

Kriteria eksklusi : 1) Memiliki riwayat hipertensi 2) Mengonsumsi obat hipertensi 3)

Mengidap DM (Diabetes Mellitus) 4) Memiliki penyakit ginjal 5) Memiliki penyakit

jantung.

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

1. Hipertensi

Tekanan darah sistolik di atas atau sama dengan 140 mmHg dan diastolik di atas atau

sama dengan 90 mmHg.

2. Stres

Berisiko tinggi mengidap penyakit serius dalam dua tahun (80%) apabila jumlah nilai

skala holmes dan rahe lebih dari 300 dalam setahun. Skor 150-299 untuk stres

berisiko sedang menginduksi penyakit, dan kurang dari 150 untuk stres risiko rendah.

Page 7: HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA ...

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilaksanakan pada perawat di RS PKU Muhammadiyah Surakarta pada

bulan 28 Oktober 2013 hingga 25 Desember 2013 dengan sampel sebanyak 46 perawat.

Hasil penelitian sebagai berikut

Karakteristik Subyek Penelitian

Tabel 1. Gambaran Umum Sampel

Jumlah Prosentase (%)

Perempuan 36 78.3%

Laki-laki 10 21.7%

Usia

35-40 tahun 24 52.2%

41-45 tahun 10 21.7%

46-50 tahun 8 17.4%

>51 tahun 4 8.7%

Stres

Rendah 26 56.5%

Sedang 12 26.1%

Tinggi 8 17.4%

Tekanan darah

Normotensi 40 87.0%

Hipertensi 6 13.0%

Jumlah responden perempuan lebih banyak dari pada laki-laki yaitu 36 orang

(78.3%). Jumlah responden laki-laki adalah 10 orang (21.7%). Pada tabel di atas usia

responden didominasi oleh sampel yang berumur 35-40 tahun sebanyak 24 orang

(52.2%), usia 41-45 tahun berjumlah 10 orang (21.7%), usia 46-50 tahun berjumlah 8

orang (17.4%), usia 51 ke atas berjumlah 4 orang (8.7%).

Page 8: HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA ...

Responden dengan stres rendah sebanyak 26 (56.5%), responden yang memiliki

stres sedang sebanyak 12 orang (26.1%), responden yang mengidap stres berat atau

tinggi sebanyak 8 orang (17.4%). Kejadian hipertensi yang terdapat pada perawat

tersebut sebanyak 6 orang (13.0%), normotensi sebanyak 40 orang (87.0%).

Analisis Hubungan Antara Stres dan Kejadian Hipertens

Tabel 2. Karakteristik Hasil Stres dan Kejadian Hipertensi

Tekanan Darah Total

p

Normotensi Hipertensi

n % n % n %

Stres

Rendah 23 50% 3 6.5% 26 56.5%

0.097 Sedang 10 21.7% 2 4.3% 12 26%

Tinggi 7 15.2% 1 2.1% 8 17.3%

Tabel di atas menunjukkan hasil analisis gamma tabel 3x2 dengan nilai p

sebesar 0,097 (p > 0,05) berarti tidak terdapat hubungan antara stres dan kejadian

hipertensi.

PEMBAHASAN

Hasil pengukuran stres menggunakan skala holmes dan rahe. Skala holmes dan

rahe ini meliputi kejadian dalam setahun yang memiliki skor tertentu, sehingga apabila

dijumlahkan akan memberikan hasil sebagai berikut: kategori stres rendah (jumlah

kurang dari 150), stres sedang (jumlah skor 150-299), stres tinggi atau berat (jumlah

skor 300 atau lebih).(7)

Tekanan darah diukur menggunakan alat baku yaitu spyghmomanometer dan

stethoscope. Hasil tekanan darah yang diperoleh normal apabila tekanan darah sistolik

<140 mmHg dan tekanan darah diastolik <90 mmHg. Hasil tekanan darah tinggi atau

hipertensi apabila tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mm Hg dan

tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg. Tekanan darah diukur

minimal tiga kali pemeriksaan dengan jeda istirahat lima menit.(8)

Page 9: HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA ...

Pengukuran tekanan darah dilakukan setelah perawat mengisi kuesioner dengan

rentang waktu 5-10 menit. Cara pengukuran tekanan darah yang dilakukan peneliti

kurang sempurna, yaitu hanya sekali atau dua kali, disebabkan perawat sedang sibuk

bekerja sehingga menyarankan agar pemeriksaan dilakukan secepatnya. Kemudian

seharusnya pengukuran tensi dilakukan pada saat perawat sedang tidak bekerja, karena

akan mempengaruhi hasil tekanan darah, seperti yang telah dijelaskan bahwa hasil ABP

(Ambulatory Blood Pressure) pelaku medis sebagai berikut : sistolik naik 21% saat

kerja siang hari, 26% saat kerja malam hari, dan diastolik naik 29% saat bekerja. Karena

ha-hal tersebut, kemungkinan besar telah mempengaruhi hasil pengukuran dari tekanan

darah perawat. Sehingga kurang valid dalam perolehan data hasil tekanan darah perawat

yang diukur oleh peneliti.(2)

Faktor lain yang dapat meningkatkan tekanan darah yaitu meliputi : Jumlah asupan

garam yang meningkat yang pada akhirnya menyebabkan retensi Na oleh ginjal dan

meningkatkan volume cairan. Faktor lain yang dapat menimbulkan hipertensi yaitu

perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan atau obesitas.(9) Orang yang mengalami

hipertensi 86,5% memiliki kriteria aktivitas fisik ringan dan orang yang tekanan

darahnya normal 76,5% memiliki kriteria aktivitas fisik sedang.(10) Hipertensi berisiko

22,371 kali lebih besar diderita pada kelompok orang berkepribadian tipe A dari pada

kelompok orang dengan kepribadian tipe B.(11)

Stres diakibatkan oleh adanya perubahan nilai budaya, sistem kemasyarakatan,

tugas, atau pekerjaan dan akibat ketegangan antara idealisme dan realita. Setiap orang

memiliki ambang stres yang berbeda-beda karena karakteristik individu akan

mempengaruhi tingkat stres yang dialami oleh dirinya.(12) Peneliti belum bisa

mengontrol faktor luar dari stres tersebut dan berakibat pada hasil penelitian yang

diperoleh yaitu tidak terdapatnya hubungan antara stres dan kejadian hipertensi.

KESIMPULAN

Tidak terdapat hubungan antara stres dan kejadian hipertensi pada perawat di RS

PKU Muhammadiyah Surakarta.

Page 10: HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA ...

SARAN

1. Terdapat faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi respon responden terhadap

stres yang tidak dapat dikontrol oleh peneliti, sehingga untuk penelitian selanjutnya

dapat lebih diperhatikan variabel perancu tersebut.

2. Hasil penelitian tidak terdapat hubungan antara stres dan kejadian hipertensi.

Meskipun seperti itu, pengelolaan stres harus tetap ditekankan dan dilaksanakan.

3. Perlu penelitian lebih lanjut dengan metode cohort.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA ...

DAFTAR PUSTAKA

1. Healthwise. 2009. Stress Management. http://webmd.com diakses tanggal 9 Mei

2013.

2. Rout, Usha. BSc, MSc, PhD, AFBPsS, Cary L. Cooper, BS, MBA, MSc, PhD,

FBPs and Jaya K. Rout. MB, BS, DTM&H. 1996. Job Stress Among British

General Practitioners: Predictors of Job Dissatisfaction and Mental Ill-Health.

Stress Medicine, vol. 12: 155-156.

3. O'Connor DB, O'Connor RC, White BL, Bundred PE. 2001. Are occupational

stress levels predictive of ambulatory blood pressure in British GPs? An

exploratory study. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11145636 diakses

tanggal 1 September 2013.

4. Rundengan M. Hubungan pekerjaan dan stres kerja dengan kejadian hipertensi

pada pekerja di Indonesia tahun 2005. Jakarta: Program Studi Epidemiologi

Program Pasca Sarjana FKM-UI 2006.

5. Departemen Kesehatan RI. 2005. Survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 2004.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23503/5/Chapter%20I.pdf diakses

tanggal 9 Mei 2013.

6. Dinas Kesehatan Semarang. 2007. Profil Dinas Kesehatan Kota Semarang 2007.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-diannitase-5148-2-

bab1.pdf diakses tanggal 9 Mei 2013.

7. American Institute of Stress. 2013. http://www.stress.org/hypertension diakses

tanggal 1 September 2013.

8. PERHI. 2007. Klasifikasi Hipertensi. (Sani). Jakarta : Medya Crea.

9. Brunner, L dan Suddarth, D. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah (H.

Kuncara, A. Hartono, M. Ester, Y. Asih, Terjemahan). (Ed.8) Vol1 Jakarta : EGC.

10. Mutiarawati, Rumsari. 2009. Hubungan Antara Riwayat Aktivitas Fisik dengan

Kejadian Hipertensi pada Usia 45-54 Tahun Studi di Wilayah Kelurahan

Tlogosari Kulon Semarang Tahun 2009. Under Graduates thesis, Universitas

Negeri Semarang.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA ...

11. Arinda, Wahyu Puspitarini. 2011. Hubungan Tipe Kepribadian dengan Penyakit

Hipertensi pada Usia 45-54 Tahun di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota

Semarang. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

12. Sulistiawati. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.