Top Banner
HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL PADA ORANG DEWASA SEHAT DI DESA KEPUHARJO KECAMATAN CANGKRINGAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Monica Tri Irianti NIM : 128114032 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98

HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

May 02, 2019

Download

Documents

dothien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL PADA ORANG DEWASA SEHAT DI DESA KEPUHARJO

KECAMATAN CANGKRINGAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh: Monica Tri Irianti NIM : 128114032

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

INTISARI

Obesitas sentral adalah kondisi kelebihan lemak perut. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan obesitas sentral yaitu adanya perubahan gaya hidup, seperti tingginya makanan berlemak, rendahnya konsumsi sayuran buah, rendahnya aktivitas fisik, tingginya konsumsi minuman beralkohol dan kebiasaan merokok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara status merokok terhadap obesitas sentral pada orang dewasa sehat di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Yogyakarta. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling pada bulan Mei-Juni 2015 di Desa Kepuharjo. Responden penelitian berumur 40-60 tahun. Pengukuran yang dilakukan meliputi lingkar pinggang dan indeks massa tubuh serta dilakukan pendataan dengan menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui status merokok. Data dianalisis dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan uji statistik Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara status merokok terhadap obesitas sentral. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan perokok dan perokok memiliki kemungkinan 3,937 kali untuk mengalami obesitas sentral dibandingkan responden dengan status merokok bukan perokok.

Kata kunci: status merokok, obesitas sentral.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

ABSTRACT

Central obesity is a condition of excess abdominal fat. Factors that may lead to central obesity is lifestyle changes, such as high fat foods, low consumption of fruit vegetables, low physical activity, high consumption of alcohol and smoking habits. The purpose of this study to determine the association between smoking status with central obesity in adults. Type of research is observational analytic cross sectional study design. Age of respondents is 40-60 years old, based on purposive sampling taken Mei-June 2015 in Kepuharjo village. Measurements including waist circumference and body mass index, and also had been interview the smoking status. Data were analyzed using the Kolmogorov-Smirnov normality test and Chi Square statistical test to determine relationship between smoking status with central obesity. The results of this study showed that have significant association between smoking status with central obesity (p=0,002) and respondents with smoking status of former smoker and smokers have a probability a 3.937 times had central obesity compared to respondents that smoking status nonsmokers.

Keyword : smoking status, central obesity.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

HALAMAN PERSEMBAHAN

SEKALIPUN AKU BERJALAN DALAM LEMBAH KEKELAMAN, AKU TIDAK TAKUT BAHAYA , SEBAB ENGKAU BESERTAKU ; GADAMU DAN TONGKATMU, ITULAH YANG MENGHIBURKU

Mazmur 23:4

“Bagiku Kuliah adalah pelayanan dan kesaksian,

sedangkan kelulusanku adalah pengutusan” -

Teguh Triguna “I can do all things trough Christ

who strenghens me” Philippians 4:13

“Sitou Timou Tumou Tou - we are blessed to be a blessing to other people” - Dr. Sam Ratulangi

“ Never stop trying. Never stop believing. Never give up. Your day will come”

Karya kecil ini kupersembahkan untuk: Bapa, Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, semua orang Kudus, Semua keluarga yang telah mendahului

Bapak, Mama, Mas Irwan dan adek Iin Almamaterku Sanata Dharma

Yogyakarta

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

viiiPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

PRAKATA

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat, bimbingan, perlindungan, dan cinta kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Hubungan Status Merokok dan Obesitas Terhadap Tekanan Darah pada Orang Dewasa Sehat di Desa Kepuhardjo Kecamatan Cangkringan Yogyakarta”, sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan ungkapan terimakasih yang sedalam-dalamnya, kepada semua pihak yang telah membantu penulis lewat dukungan tenaga, pikiran, waktu, dan curahan cinta agar penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Ungkapan terimakasih tersebut penulis sampaikan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, atas berkat-Nya yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tuaku dan inspiratorku Bapak Johanes Kuwat dan Mama Karsinem yang telah memberikan cinta, kasih sayang, doa, dukungan, semangat, dan bimbingan kepadaku selama ini.

3. Dekan Farmasi Universitas Sanata Dharma yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

4. dr. Fenty, M.Kes, Sp.PK selaku dosen pembimbing utama, yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk berdiskusi serta mengarahkan penulis dari awal hingga akhir penyusunan skripsi.

5. Ibu Aris Widayati, M. Si., Ph.D., Apt, selaku dosen pembimbingpendamping yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiranuntuk berdiskusi serta mengarahkan penulis dalam penyususnan skripsi.

6. Ibu Dita Maria Virginia, S.Farm,M.Sc.,Apt dan Ibu Putu DyanaChristasani M.Sc.,Apt sebagai dosen penguji yang telah memberikan kritikdan saran yang membangun.

7. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas KedokteranUniversitas Gadjah Mada yang telah menyetujui pelaksanaan penelitian inidengan memberikan ethical clearance.

8. Pemerintah Kabupaten Sleman, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Camat Kecamatan Cangkringan Yogyakarta, Kepala Desa dan Padukuhan

setempat yang telah memberikan izin sehingga dapat dilakukannya penelitian ini.

9. Segenap Masyarakat Desa Kepuharjo yang bersedia menjadi respondenpenelitian ini.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

10. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakartayang telah memberikan ilmu pengetahuan, pengarahan, dan bimbingankepada penulis selama perkuliahan di Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta.

11. Kakakku Irwan dan adikku Iin yang selalu memberikan semangat, doa danmotivasi selama ini.

12. My Beee “ Andreas Fitrianto Tikalaka” yang bersedia menemaniku selama4,5 tahun dan memberikan cinta, kasih sayang, dukungan, doa, sertamotivasi yang begitu berharga selama ini.

13. Keluargaku “SupayaJokoTambaKuat” Indah Rahayu, Rita Indah, Stefaniyuyun, Stela Tamba, Hendra Tamba, Rischo dan Nugroho yang bersediamenemani dan memberikan masukan serta doa selama ini.

14. Teman – teman FSM A 2012, FKK A 2012 dan semua angkatan 2012yang telah bersama-sama berbagi suka dan duka di Farmasi SanataDharma Yogyakarta.

15. Teman-teman seperjuanganku “skripsi payung 15” „Angela, Lita, Dea,Lisa, Ida, Nuri, Christin, Itin, Vena, Mitha, Siti, Noven dan Vanny‟.

16. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telahmembantu penulis dalam proses penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membantu dalam perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Penulis

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... v

INTISARI......................................................................................................... vi

ABSTRACT ....................................................................................................... vii

HALAMAN PERSAMBAHAN ...................................................................... viii

PRAKATA ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I. PENGANTAR ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang........................................................................................ 1

1. Rumusan masalah ............................................................................ 3 2. Keaslian penelitian ............................................................................ 3 3. Manfaat penelitian............................................................................. 5

a. Manfaat Teoritis ............................................................................. 5 b. Manfaat praktis .............................................................................. 5

B. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5 1. Tujuan umum .................................................................................... 5 2. Tujuan khusus.................................................................................... 5

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA.............................................................. 6 A. Status Merokok ....................................................................................... 6 B. Obesitas Sentral ...................................................................................... 9

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

a. Umur ................................................................................................... 9 b. Jenis kelamin ...................................................................................... 10 c. Tipe wilayah........................................................................................ 11 d. Gaya Hidup ......................................................................................... 12

- Kebiasaan Merokok ........................................................................... 12 - Aktivitas Fisik .................................................................................... 12

C. Lingkar Pinggang.................................................................................... 13 D. Landasan Teori ....................................................................................... 14 E. Hipotesis ................................................................................................. 14

BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................. 15 A. Jenis dan Rancangan penelitian .............................................................. 15

B. Variable Penelitian.................................................................................. 15 1. Variabel bebas .................................................................................. 15

2. Variabel tergantung .......................................................................... 15 C. Definisi Operasional ............................................................................... 16 D. Responden Penelitian ............................................................................. 16 E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 18

F. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 19 G. Tata Cara Penelitian ............................................................................... 19

1. Observasi awal ................................................................................. 19 2. Permohonan izin dan kerjasama....................................................... 20

3. Pembuatan informed consent dan leaflet.......................................... 21 4. Pencarian responden ......................................................................... 21 5. Validitas dan realibilitas instrumen penelitian ................................. 22

H. Pengumpulan Data.................................................................................. 23 I. Analisis Data ........................................................................................... 24

1. Pengolahan Data............................................................................... 24 2. Analisis Data .................................................................................... 25

J. Keterbatasan Penelitian............................................................................ 25 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 26

A. Karakteristik Responden ........................................................................ 26

1. Usia................................................................................................... 27

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

2. Status merokok.. ............................................................................... 27 3. Obesitas sentral ................................................................................ 28

B. Hubungan Antara Status Merokok terhadap Obesitas Sentral ............... 29 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 38

A. Kesimpulan ............................................................................................. 38 B. Saran ...................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 39 LAMPIRAN .................................................................................................... 45 BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 79

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Klasifikasi Perokok............................................................................. 8

Tabel II. Ukuran Lingkar Pinggang Orang Asia .............................................. 13

Tabel III. Definisi Operasional ........................................................................ 16

Tabel IV. Karakteristik Responden ................................................................. 26

Tabel V. Hubungan Status Sosial Merokok dengan Obesitas Sentral ............. 29

Tabel VI. Hubungan Status Merokok dengan obesitas Sentral (Pria) ............. 32

Tabel VII. Hubungan Derajat Merokok dengan Obesitas Sentral ................... 34

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Skema Pencarian Responden Penelitian ........................................ 22

Gambar 2. Langkah-langkah dalam Pengukuran Lingkar Pinggang ............... 23

\

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian (BAPPEDA)............................................... 45

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian (Kecamatan Cangkringan) ......................... 46

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian Uji Validitas ............................................... 47

Lampiran 4. Surat Izin penelitian Uji Validitas (BAPPEDA) ......................... 48

Lampiran 5. Ethichal Clearence ...................................................................... 50

Lampiran 6 Inform Consent ............................................................................. 51

Lampiran 7. Validasi Timbangan Berat Badan (Halaman 1)........................... 52

Lampiran 8. Validasi Timbangan Berat Badan (Halaman 2)........................... 53

Lampiran 9. Validasi Pengukur Tinggi Badan (Halaman 1)............................ 54

Lampiran 10. Validasi Pengukur Tinggi Badan (Halaman 2) ......................... 55

Lampiran 11. Validasi Pita Pengukur Lingkar Pinggang (Halaman 1) ........... 56

Lampiran 12. Validasi Pita Pengukur Lingkar Pinggang (Halaman 2) ........... 57

Lampiran 13 Form Pengukuran Antropometri................................................. 58

Lampiran 14 Leaflet ......................................................................................... 59

Lampiran 15.Pedoman Wawancara Menggunakan Skoring Bistok Saing (Sebelum Dilakukan Uji Pemahaman Bahasa) ......................................... 60

Lampiran 16. Pedoman Wawancara Menggunakan Skoring Bistok Saing (Sesudah

Dilakukan Uji Pemahaman Bahasa) ......................................... 62

Lampiran 17. Pengujian Reliabilitas Pita Pengukur ........................................ 64

Lampiran 18. Pengujian Reliabilitas Timbangan Berat Badan dan Alat Ukur Tinggi Badan ............................................................................ 64

Lampiran 19. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia Responden ........................ 65

Lampiran 20. Deskriptif dan Uji Normalitas Status Merokok

Responden................................................................................... 66

Lampiran 21 Deskriptif dan Uji Normalitas Lingkar Pinggang

Responden ................................................................................ 67

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

Lampiran 22. Distribusi Usia ........................................................................... 68

Lampiran 23. Distribusi Status Merokok ......................................................... 69

Lampiran 24. Distribusi Obesitas Sentral ........................................................ 70

Lampiran 25. Uji Chi-Square Status Merokok ................................................ 71

Lampiran 26 Uji Fisher Merokok terhadap Obesitas Sentral .......................... 72

Lampiran 27 Uji Fisher Derajat Merokok terhadap Obesitas Sentral

(Berat dan Sedang)...................................................................... 73

Lampiran 28 Uji Fisher Derajat Merokok terhadap Obesitas Sentral

(Berat dan Ringan) ...................................................................... 74

Lampiran 29 Uji Fisher Derajat Merokok terhadap Obesitas Sentral

(Sedang dan Ringan)................................................................... 75

Lampiran 30. Foto-Foto Persiapan dan Pengambilan Data ............................. 76

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Obesitas telah menjadi masalah kesehatan dan gizi masyarakat di dunia,

baik di negara maju maupun di negara berkembang. Penelitian yang dilakukan

oleh Low, Chin and Deurenberg (2009) prevalensi obesitas di negara maju

berkisar 2,4% untuk wilayah Korea Selatan hingga 32,2% untuk Amerika Serikat.

Prevalensi obesitas sentral di Indonesia pada tahun 2007 sebesar 18,8%,

mengalami peningkatan di tahun 2013 menjadi sebesar 26,6%(Kementrian

Kesehatan RI, 2013) 7,2% pada laki-laki dan 46,3% pada perempuan

(Farida,2010), sedangkan untuk wilayah kota Yogyakarta sebesar 24,0% (Depkes

RI, 2009). Pada tahun 2014, lebih dari 1,4 miliar orang dewasa yang berusia 20

tahun ke atas mengalami kelebihan berat badan. Jumlah tersebut lebih dari 200

juta laki-laki dan hampir 300 juta wanita yang mengalami obesitas (World Health

Organization, 2015).

Obesitas merupakan akumulasi lemak abnormal atau penimbunan lemak

berlebih pada tubuh yang dapat menimbulkan risiko kesehatan (Dugdale,

Vorvick, and Zieve 2012). Obesitas sentral menggambarkan adanya penimbunan

lemak yang berada pada intra abdomen yang terdiri atas jaringan lemak viseral

atau intraperitoneal dan massa lemak retoperitoneal (Sudoyo,2009). Seseorang

dikatakan obesitas sentral apabila lingkar perut 90cm pada pria dan

80cm pada wanita (IDF, 2006).

Obesitas sentral dapat terjadi karena adanya perubahan gaya hidup,

sepertitingginya konsumsi minuman beralkohol, kebiasaan merokok (Xu, Yin and

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

2

Wang, 2007), tingginya makanan berlemak, rendahnya konsumsi sayuran dan

buah, dan rendahnya aktivitas fisik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015), rokok adalah gulungan

tembakau (kira-kira sebesar kelingking) yang dibungkus (daun nipah, kertas).

Perokok adalah orang yang suka menghisap rokok. Gaya hidup merokok

berpengaruh terhadap meningkatnya penyakit kronis salah satunya adalah

hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Lipid

Research Program Prevalence Study menunjukkan bahwa mereka yang merokok

20 batang atau lebih per hari mengalami penurunan HDL sekitar 11% untuk laki-

laki dan 14% untuk perempuan, dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok

(Soeharto, 2004).

Jumlah perokok di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

Menurut Riskesdas tahun 2013 berdasarkan tingkat usia, proporsi terbanyak

perokok aktif setiap hari di Indonesia terjadi pada kelompok umur 30-34 tahun,

sebesar 33,4%, umur 35-39 tahun, sebesar 32,2%. Berdasarkan kelompok jenis

kelamin perokok aktif setiap hari pada laki-laki sebesar 47,5% dan perempuan

1,1%. Survey yang dilakukan oleh Global Adult Tobacco Survey (2011)

menyebutkan bahwa prevalensi tertinggi perokok di Indonesia sebesar 72,4%

pada usia 45-64 tahun. Hasil survei yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan DIY

(2013), jumlah perokok di DIY telah mencapai >30%. Pada tahun 2006 dan 2008

memperlihatkan bahwa 56% rumah tangga di DIY tidak bebas asap rokok.

Penelitian yang dilakukan oleh Akbartabartoori, Lean and Hankey (2005),

menunjukkan indeks massa tubuh pada perokok lebih rendah dan lebih tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

3

pada mantan perokok di bandingkan dengan orang yang bukan merokok.

Penelitian ini juga di dukung oleh penelitian yang dilakukan Jee, Sull, Park, Lee,

Ohrr, Guallar et al. (2006) yang mendapatkan hasil bahwa Indeks massa tubuh

perokok sebesar 24,9kg/m2 lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak

merokok 23kg/m2.

Penelitian ini dilakukan di Desa Kepuharjo karena sebagai model dari

tempat penelitian peneliti. Desa Kepuharjo terletak di Kecamatan Cangkringan,

Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Masyarakat desa Kepuharjo mengandalkan

hidup dari sektor pertanian, peternakan, dan sebagian kecil sebagai wiraswasta dan

PNS. Berdasarkan latar belakang di atas perlu dilakukan penelitian tentang status

merokok terhadap terjadinya obesitas sentral. Hal ini dilakukan karena belum

pernah ada penelitian tentang hubungan status merokok terhadap obesitas sentral

pada masyarakat Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan Yogyakarta.

1. Perumusan Masalah

a. Bagaimana distribusi frekuensi usia, status merokok, dan obesitas sentral pada

masyarakat Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan Yogyakarta?

b. Apakah ada hubungan antara status merokok terhadap kejadian obesitas sentral

pada orang dewasa sehat di desa Kepuharjo kecamatan Cangkringan

Yogyakarta?

2. Keaslian Penelitian

Berdasarkan hasil pencarian informasi terkait penelitian mengenai

hubungan status merokok terhadap obesitas sentral pernah dilakukan sebelumnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

4

ditemukan beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian-

penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

a. “Tobacco smoking in relation to body fat mass and distribution in a general

population sample” (Bamia, Trichopoulou, Lenas, and Trichopoulos, 2004).

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian prospective cohort yang

melibatkan 22.059 pria dan wanita sehat, umur 25-84 tahun, tidak pernah

merokok (14.751) atau yang perokok saat ini (7.308). Hasil yang diperoleh

adalah terdapat hubungan yang bermakna antara status merokok dan obesitas

dengan nilai (p=0,005). Perbedaan dengan penilitian sekarang yaitu penelitian

yang dilakukan menggunakan cross-sectional, responden yang digunakan

sebanyak 150 dengan usia 40-60 tahun melalui wawancara terstruktur

menggunakan kuisioner.

b. “Hubungan antara obesitas sentral, hipertensi, merokok, konsumsi buah dan

sayur dan kejadian Penyakit Diabetes Melitus tipe 2 Usia 45-59 tahun di Pulau

Jawa (Analisis Data Riskesdas tahun 2007)” (Masitoh, 2013). Penelitian ini

menggunakan jenis penelitian dengan pendekatan cross-sectional dan desain

survei analitik. Sampel yang didapat adalah 47782 dengan rentang usia 45-59

tahun. Pengujian menggunakan uji chi-square dan regresi logistik ganda.

Hasilnya menunjukkan ada hubungan yang signifikan (p<0,05) antara obesitas

sentral, hipertensi, merokok, konsumsi buah dan sayur.

c. “Dose-dependent positive association between cigarette smoking, abdominal

obesity and body fat: cross-sectional data from a population-based

survey” (Clair et al. 2011). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

5

pendekatan cross-sectional. Jumlah responden penelitian sebanyak 6.123

dengan rentang umur 35-75. Dilakukan pengukuran antropometri yaitu

pengukuran lingkar pinggang dan BFP serta dilakukan pengisian kuisioner

untuk mengetahui status merokok dan jumlah rokok yang dihisap per

harinya. Hasil yang di peroleh, terdapat hubungan yang positif antara rokok

yang dihisap per hari dengan obesitas sentral terutama pada wanita.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai hubungan antara status merokok terhadap obesitas sentral pada orang

dewasa sehat di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan Yogyakarta.

b. Manfaat Praktis. Hasil yang diperoleh dapat menjadi dasar edukasi bagi

masyarakat mengenai dampak merokok dan memperoleh tubuh yang lebih sehat

sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya obesitas sentral.

B. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum : Mengetahui adanya hubungan antara status merokok terhadap

obesitas sentral pada orang dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan,

Yogyakarta.

b. Tujuan Khusus : Mengetahui perbedaan perokok, bukan perokok dan mantan

perokok responden yang obesitas sentral dan tidak obesitas sentral pada orang

dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Status Merokok

Menurut Dare, Mackay and Pell (2015) merokok merupakan penyebab

utama morbiditas dan mortalitas dalam industri masyarakat. Selama beberapa

tahun terakhir, prevalensi status merokok telah menurun dikalangan laki-laki dan

meningkat dikalangan perempuan. Rokok secara luas telah menjadi salah satu

penyebab kematian terbesar di dunia. Penelitian yang dilakukan oleh Griesemer

(2008) penyebab kematian utama para perokok tersebut adalah kanker, penyakit

jantung, paru-paru dan stroke. Menurut laporan dari WHO pada tahun 2008

menyatakan lebih dari 5.000.000 orang meninggal karena penyakit yang

disebabkan oleh rokok.

Penelitian yang dilakukan oleh Akbartabartoori, Lean and Hankey

(2005), mengklasifikasikan status merokok yaitu perokok adalah orang yang saat

ini merokok, bukan perokok adalah orang yang tidak merokok, dan mantan

perokok adalah mereka yang aktif merokok di masa lalu. Mekanisme rokok

dipengaruhi oleh jumlah rokok yang dihisap, jenis rokok, cara merokok, dan

lamanya merokok. Dari banyaknya rokok yang dihisap dapat mengakibatkan

vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan pembuluh di ginjal sehingga terjadi

tekanan darah yang meningkat (Noor, Paula, John and Azra, 2007).

Merokok sebatang setiap hari akan meningkatkan tekanan sistolik 10-

25mmHg dan dapat menambah detak jantung 5-20 kali per menit. Menurut

Mukamal (2006) rokok mengandung nikotin yang dapat merangsang peningkatan

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

7

tekanan darah dan mengaktifkan trombosit menimbulkan pengumpalan ke

dinding pembuluh darah. Nikotin, karbon monoksida dan bahan lainnya yang

terkandung dalam asap rokok dapat merusak dinding pembuluh darah,

mempermudah pengumpalan darah sehingga dapat merusak pembuluh darah

perifer dan dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah yang meningkat.

Penelitian yang dilakukan oleh Clair et al. (2011), menyatakan kandungan

nikotin dalam rokok, dapat menyebabkan resistensi insulin, akumulasi lemak dan

dapat meningkatkan tingkat hormon stres seperti kortisol.

Gambar I. Model Sederhana Hubungan antara status merokok dan obesitas (Rupprecht, Donny and Sved, 2015)

1. Kategori Perokok

Association Between Smoking and Blood Pressure di Inggris,

mengklasifikasikan tingkat perokok menurut batang rokok yang dihisap

per hari (Primatesta et al. 2001)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

8

Tabel I. Klasifikasi perokok berdasarkan jumlah rokok yang dihisap/hari

Klasifikasi

Perokok ringan

Perokok sedang

Perokok berat

Jumlah Rokok/hari

1-9 batang

10-19 batang

batang

2. Jenis Perokok

Jenis perokok terbagi menjadi 2 golongan yaitu perokok aktif dan

perokok pasif, mereka yang digolongkan sebagai perokok pasif yaitu mereka

yang menghisap asap rokok secara tidak langsung dari batang rokok melainkan

dari kepulan asap yang berada di sekitarnya sedangkan perokok aktif adalah

golongan perokok yang menghisap asap rokok secara langsung dari batang

rokok (Tapan,2005).

3. Kandungan Rokok

Rokok mengandung nikotin, yang menyebabkan penyebab rasa ketagihan

dan merangsang pelepasan adrenalin sehingga kerja jantung menjadi lebih

cepat dan kuat, yang dapat menaikkan tekanan darah. nikotin dan karbon

monoksida yang dihisap melalui rokok yang kemudian masuk ke aliran darah

dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri dan mengakibatkan

proses arterosklerosis, vasokonstriksi pembuluh darah dan mengakibatkan

terjadinya peningkatan tekanan darah. Karbon monoksida yang terkandung

dalam rokok dapat menyebabkan penggumpalan trombosit, sehingga

menyebabkan peningkatan koagulasi, peningkatan viskositas darah dan akan

meningkatkan tekanan darah (Soeharto, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

9

B. Obesitas Sentral

Menurut Oktavia (2007) Obesitas merupakan suatu akumulasi lemak

dalam jaringan adiposa yang abnormal atau berlebihan hingga mencapai suatu

taraf yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Obesitas dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu asupan makanan, genetik, faktor sosial dan gaya hidup.

Penelitian yang dilakukan Eric, Tarani and Michael (2007) berdasarkan distribusi

lemak obesitas dibedakan menjadi dua jenis yaitu obesitas sentral dan obesitas

umum. Obesitas sentral merupakan kondisi kelebihan lemak yang terpusat pada

daerah perut. Obesitas sentral terjadi ketika energi yang masuk melalui makanan

lebih banyak daripada yang digunakan untuk melakukan aktivitas, kemudian

akan disimpan dalam bentuk lemak. Obesitas sentral dapat diketahui melalui

indikator rasio lingkar pinggang dan panggul (Djausal,2015).

Penyebab utama masalah obesitas adalah lingkungan dan perubahan

perilaku. Peningkatan proporsi lemak dan peningkatan densitas energi dalam diet,

penurunan level aktivitas fisik dan peningkatan perilaku sedentary, merupakan

faktor utama yang dapat meningkatkan berat badan pada populasi. Faktor

genetik, biologi dan faktor individu lain seperti penghentian merokok, jenis

kelamin dan umur saling berinteraksi mempengaruhi peningkatan berat badan

(Mustamin, 2010).

1. Umur

Umur merupakan salah satu faktor risiko obesitas sentral yang tidak

dapat diubah. Seiring dengan bertambahnya umur, prevalensi obesitas sentral

mengalami peningkatan (Martins & Marinho, 2003). Peningkatan umur akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

10

meningkatkan kandungan lemak tubuh total, terutama distribusi lemak pusat

(Demerath et al. 2006). Penelitian yang dilakukan oleh Sardinha, et al.

(2012), prevalensi obesitas sentral di negara Portugis dengan rentang umur 45-54

tahun sebesar 47,8% dialami oleh wanita dan 26,5% pada pria.

Prevalensi obesitas sentral ditemukan lebih tinggi pada sampel dengan

umur lebih tua (Janghorbani et al. 2007) karena terjadi penurunan massa otot dan

perubahan beberapa jenis hormon yang memicu penumpukan lemak perut. Hal

tersebut dikarenakan lambatnya metabolisme, aktivitas fisik yang kurang, dan

frekuensi makan yang lebih sering.

2. Jenis kelamin

Prevalensi obesitas umum dan obesitas sentral lebih tinggi pada

perempuan dibandingkan dengan laki-laki ( Martins & Marinho, 2003; Yoon, Oh,

Park, 2006). Obesitas sentral lebih umum dijumpai pada perempuan (Sonmez et

al. 2003). Tingginya prevalensi obesitas pada perempuan menunjukkan bahwa

kelebihan lemak pusat lebih banyak terdapat pada perempuan karena adanya

perbedaan tingkat aktivitas fisik dan asupan energi pada laki-laki dan perempuan

(Janghorbani et al. 2007).

Penelitian yang dilakukan oleh Wang et al. (2012) mengatakan bahwa

prevalensi obesitas sentral di China 43,9% lebih banyak dialami oleh wanita

dibandingkan pada pria 31,1%. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Ticoalu (2015) yang mengatakan bahwa obesitas sentral tinggi pada wanita

sebesar 66,7%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

11

Penelitian yang dilakukan Demerath et al.(2006) menemukan bahwa

lemak perut lebih tinggi pada perempuan yang lebih tua daripada laki-laki muda.

Jaringan adiposa meningkat dengan bertambahnya umur, perempuan cenderung

lebih berisiko obesitas sentral, terutama setelah menopause. Perempuan

postmenopause memiliki persentase lemak perut, kolesterol total, dan trigliserida

yang tinggi. Seiring dengan bertambahnya umur dan efek menopause, pada

perempuan akan terjadi peningkatan kandungan lemak tubuh, terutama distribusi

lemak tubuh pusat (Chang et al. 2000).

3. Tipe Wilayah

Wilayah perkotaan berhubungan dengan berbagai faktor yang

mempengaruhi diet, aktivitas fisik, dan komposisi tubuh. Hal ini melibatkan

perubahan transportasi, kemudahan akses dan penggunaan fasilitas kesehatan dan

pendidikan modern, komunikasi, pemasaran dan ketersediaan pangan, dan

perbedaan profil pekerjaan dengan yang lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh

Reynolds, Gu , Whelton, Wu, Duan, and Mo (2007) menemukan bahwa

prevalensi obesitas sentral lebih tinggi yang tinggal di perkotaan. Hal tersebut

diakibatkan oleh adanya urbanisasi yang berhubungan dengan perubahan gaya

hidup dan perubahan perilaku seperti rendahnya aktivitas fisik dan tingginya

konsumsi makanan berlemak. Seseorang yang tinggal di perkotaan lebih

cenderung mengikuti makanan gaya barat yang rendah serat dan aktivitas fisik

yang kurang (Janghorbani et al. 2007)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

12

4. Gaya Hidup

a. Kebiasaan Merokok

Penelitian yang dilakukan Chiolero et al. (2008) menyatakan bahwa

merokok dapat meningkatkan resistensi insulin dan berhubungan dengan

akumulasi lemak pusat. Merokok berhubungan negatif dengan peningkatan berat

badan (IMT) tetapi positif berhubungan dengan lingkar perut pada laki-laki ( Xu,

Yin, Wang, 2007).

Mantan perokok berpeluang mengalami obesitas lebih tinggi

dibandingkan dengan perokok dan bukan perokok. Hal ini disebabkan oleh efek

ganda merokok yaitu merokok meningkatkan pengeluaran energi dan menurunkan

nafsu makan, dan kedua efek akan hilang pada mantan perokok (Chiolero et al.

2007). Pada perokok di temukan rasio lingkar pinggang yang lebih tinggi

dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Peningkatan ini disebabkan oleh

nikotin yang terdapat dalam rokok melalui efek anti estrogenik dan peningkatan

hormon kortisol.

b. Aktivitas Fisik

Penelitian yang dilakukan oleh Jakicic & Otto (2005) aktivitas fisik dapat

mencegah peningkatan berat badan dan secara signifikan dapat menurunkan berat

badan dalam jangka panjang dan dapat mengurangi risiko kesehatan yang

berhubungan dengan penyakit kronis. Penelitian yang dilakukan oleh Zhang et al.

2008; Erem et al. 2004) menemukan bahwa penurunan aktivitas fisik

berhubungan dengan peningkatan lingkar perut. Rendahnya aktivitas fisik

berhubungan positif dengan obesitas pada perempuan tetapi tidak pada laki-laki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

13

Aktivitas fisik dapat berpengaruh terhadap perubahan jaringan lemak pusat

(Janghorbani et al. 2007).

C. Lingkar Pinggang

Pengukuran lingkar pinggang dapat digunakan untuk memprediksi atau

menghitung adanya timbunan lemak yang berada pada daerah intra abdomen, atau

sering disebut sebagai obesitas sentral. Hal ini dapat dibuktikan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Seidell, Perusse, Despres, and Bouchard (2001), yang

menemukan bahwa lingkar pinggang memiliki hubungan positif dengan timbunan

lemak yang berada pada bagian abdomen.

Cara pengukuran lingkar pinggang yang tepat, dapat dilakukan pada titik

tengah antara tulang rusuk terakhir dengan iliac crest. Pita pengukur harus

menempel pada kulit, namun tidak sampai menekan. Pengukuran lingkar

pinggang sebaiknya dilakukan di akhir respirasi (World Health

Organization,2008).

Menurut International Diabetes Federation (2006), pada orang Asia

memiliki perbedaan ukuran lingkar pinggang pada pria dan wanita untuk

memprediksi adanya obesitas sentral. Kriteria lingkar pinggang tersebut dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel II. Ukuran Lingkar Pinggang Orang Asia (International Diabetes Federation,2006) Jenis Kelamin

Pria

Wanita

Lingkar Pinggang Kategori

Obesitas sentral

Obesitas sentral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

14

D. Landasan Teori

Obesitas sentral adalah salah satu jenis obesitas yang banyak dialami

orang dewasa, baik di negara maju maupun negara berkembang. Obesitas sentral

terjadi akibat kelebihan akumulasi lemak pada daerah perut. Peningkatan kejadian

obesitas sentral berimplikasi pada peningkatan berbagai macam penyakit

degeneratif, seperti penyakit kardovaskular, hipertensi, dislipidemia, DM tipe 2,

batu empedu dan beberapa jenis kanker. Pengukuran lingkar pinggang dapat

digunakan untuk memprediksi seberapa besar timbunan lemak pada abdomen.

Timbunan lemak pada abdomen merupakan salah satu penanda terjadinya

obesitas sentral (Sudoyo,2009).

Penelitian yang dilakukan oleh Bamia, Trichopoulou, and Trichopoulos

(2004) Indeks massa tubuh pada perokok lebih tinggi dibandingkan dengan orang

yang tidak merokok. Peningkatan jumlah rokok yang dihisap positif terkait

dengan indeks massa tubuh khususnya di kalangan laki-laki. Rasio lingkar

pinggang berhubungan positif dengan jumlah rokok yang dihisap per hari.

E. Hipotesis

Ada hubungan yang bermakna antara status merokok terhadap obesitas

sentral pada orang dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan,

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah observational

analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Rancangan penelitian cross

sectional adalah rancangan penelitian yang mempelajari mengenai adanya

hubungan antara faktor risiko dan faktor efek. Faktor risiko adalah fenomena

yang mengakibatkan terjadinya efek, sedangkan faktor efek adalah akibat dari

faktor risiko. Pada rancangan penelitian cross sectional, pengambilan sampel atau

data hanya dilakukan sekali pada satu waktu tertentu. Artinya subjek penelitian

hanya diteliti satu kali saja tanpa adanya tindak lanjut atau pengulangan

pengukuran

(Notoatmojo,2010).

B. Variabel penelitian dan Definisi operasional

1. Variabel Bebas

Variabel bebas yang digunakan yaitu status merokok.

2. Variabel Terikat

15

Variabel terikat yang digunakan yaitu obesitas sentral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala Penilaian

Usia

Responden penelitian adalah penduduk dewasa berusia 40-60 tahun di Desa Kepuharjo yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian

Nominal 1 = 40-50 tahun

2 = 51-60 tahun

Jenis Kelamin

Responden Penelitian adalah penduduk dewasa pria dan wanita

Nominal 1 = pria 2 = wanita

Status Merokok

Didefenisikan sebagai orang yang saat ini merokok, tidak merokok, dan orang yang tidak lagi aktif merokok.

Ordinal

0 = tidak merokok 1 = perokok 2 = mantan perokok

(>6bln berhenti) (Marston et al. 2014)

Derajat

Perokok

Didefenisikan sebagai orang yang saat ini merokok yang terbagi menjadi perokok berat, perokok sedang, dan perokok ringan yang dinilai dari hisapan batang rokok per harinya.

Ordinal

1 : Perokok berat, jika merokok ≥20 batang perhari. 2 : Perokok Sedang, jika merokok 10-19 batang perhari 3 : Perokok ringan, jika merokok <10 batang perhari (Primatesta et al.2001)

Obesitas

Sental

Obesitas sentral merupakan penimbunan lemak yang berlebihan pada daerah abdomen. Pengukuran dapat dilakukan dengan lingkar pinggang

Ordinal

1 = Obesitas bila LP yaitu (pria) dan

(wanita) 2 = Tidak Obesitas bila LP yaitu (pria) dan (wanita) (IDF,2006)

16

C. Definisi Operasional

Tabel III. Definisi Operasional Penelitian di Desa Kepuharjo

D. Responden Penelitian

Responden penelitian yaitu penduduk Desa Kepuharjo, Kecamatan

Cangkringan yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi subjek

penelitian adalah pria dan wanita dewasa yang berusia 40-60 tahun yang bersedia

≥90 cm

<90cm<80cm

≥80cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

17

ikut bekerja sama dalam penelitian dan menandatangani informed consent.

Kriteria eksklusi yang ditentukan adalah sedang mengkonsumsi obat- obatan.

Subjek penelitian akan dipilih menggunakan non probability sampling dengan

teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel

yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti

sendiri berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui

sebelumnya (Notoatmojo,2010).

Besar sampel ditentukan oleh rumus sebagai berikut menurut Murti

(2010) :

n = besar sampel

N = besar populasi

Z= nilai sebaran normal baku (tingkat kepercayaan 95%=1,96)

P= proporsi kejadian (50%=0,5)

d= besar penyimpangan 0,1

n=

Jumlah sampel minimal yang didapatkan dari perhitungan rumus besar

sampel yaitu 94 orang, dan jumlah responden yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu sebesar 100 orang, sehingga jumlah responden penelitian memenuhi

kriteria dari jumlah sampel minimal yang didapatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

18

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah kuisioner secara

terstruktur untuk mencatat identitas responden, gaya hidup, serta status merokok

(panduan wawancara terlampir), dan pita pengukur merk Butterfly® untuk

mengukur lingkar pinggang responden.

Instrumen penelitian dikatakan valid dan reliabel apabila dapat

menunjukkan ketepatan alat ukur sesuai dengan yang diukur dan menunjukkan

sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan (Sumantri,2011).

Pengujian validitas instrumen timbangan berat badan, pita pengukur dan

pengukur tinggi badan dilakukan di Balai Metrologi Yogyakarta. Hasil pengujian

validitas instrumen menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan valid

ditunjukkan dengan ukuran skala pada instrumen yang sudah tepat sesuai dengan

skala yang ditunjukkan.

Wawancara merupakan suatu metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data, sehingga peneliti mendapatkan keterangan atau informasi

secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden), atau bercakap-cakap

berhadapan muka dengan orang tersebut. Jenis wawancara yang dilakukan oleh

peneliti yaitu wawancara terpimpin. Wawancara ini dilakukan berdasarkan

pedoman-pedoman berupa kuisioner yang telah disiapkan sebelumnya sehingga

peneliti tinggal membacakan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada responden

(Notoatmojo,2010).

Sebelum kuisioner digunakan, pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner

harus di uji cobakan terlebih dahulu pada sekelompok orang. Syarat responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

19

untuk pengujian kuisioner adalah masyarakat yang bukan akan dijadikan

responden penelitian, memiliki karakteristik yang mendekati atau yang sama

dengan responden penelitian, dan jumlah responden yang akan dijadikan sebagai

uji coba kuisioner minimal 30 orang (Wibowo,2014). Tujuan dilakukan uji coba

kuisioner adalah untuk mengetahui permasalahan yang muncul dari pewawancara

dalam menyampaikan pertanyaan kepada responden dan sebaliknya, serta kendala

yang dihadapi responden dalam menjawab pertanyaan (Effendi dan Tukiran,

2012). Uji coba kuisioner untuk panduan wawancara dilakukan dengan

pemahaman bahasa.

F. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Kepuhardjo, Kecamatan Cangkringan,

Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan dengan perincian waktu sebagai berikut:

1. 30 Mei 2015 di Balai Desa Kepuharjo, Cangkringan, Yogyakarta, pada pukul

08.00-12.00 WIB.

2. 18 Juni 2015 di Balai Desa Kepuharjo, Cangkringan, Yogyakarta, pada pukul

14.00-17.00 WIB.

3. 20 Juni 2015 di Gedung Serba Guna Hunian Tetap (Huntap) Pagerjurang,

Kepuharjo, Cangkringan,Yogyakarta, pada pukul 14.00-17.00 WIB.

G. Tata Cara Penelitian

1. Observasi Awal

Pada observasi awal, dilakukan pencarian informasi mengenai adanya

kelompok responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Kelompok responden

yang dibutuhkan adalah penduduk Kecamatan Cangkringan sebanyak 100 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

20

dan berusia 40-60 tahun. Pencarian ini dilakukan dengan meminta data di Kantor

Kecamatan Cangkringan. Data jumlah padukuhan yang berasal dari Kantor Balai

Desa sebanyak 8 padukuhan, yaitu Padukuhan Kaliadem, Padukuhan Jambu,

Padukuhan Petung, Padukuhan Kopeng, Padukuhan Batur, Padukuhan

Pagerjurang, Padukuhan Kepuh, Padukuhan Manggong, dan jumlah masyarakat

Desa Kepuharjo sebanyak 3.551 orang.

Padukuhan yang tidak digunakan dalam penelitian ini yaitu Padukuhan

Jambu dan Manggong karena jarak antara padukuhan Jambu dengan Balai Desa

sangat jauh dan warga di padukuhan Manggong (yang bertempat di HUNTAP

Pagerjurang) sudah dijadikan sebagai responden uji coba kuesioner. Uji coba

kuesioner sebagai panduan wawancara dilakukan di Padukuhan Manggong

menggunakan 30 orang responden yang berusia 40-60 tahun.

2. Permohonan izin dan kerjasama

Permohonan izin untuk melakukan penelitian ditujukan kepada Komisi

Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas

Gadjah Mada untuk memperoleh ethical clearance. Surat ethical clearance

dikeluarkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas

Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada tanggal 18 Mei 2015 dengan nomor

surat KE/FK/502/EC. Hal ini bertujuan untuk memenuhi etika penelitian

penggunaan sampel darah dan hasil penelitian dapat dipublikasikan. Permohonan

izin kedua ditujukan kepada Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah) Sleman untuk memperoleh izin melakukan penelitian di Kecamatan

Cangkringan. Surat izin yang dikeluarkan oleh Bappeda pada tanggal 28 April

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

21

2015 dengan nomor surat 070/Bappeda/1799/2015. Permohonan izin yang ketiga

ditujukan kepada Kepala Bappeda Sleman untuk memperoleh izin melakukan uji

coba kuesioner. Surat izin yang dikeluarkan oleh Bappeda pada tanggal 11 Mei

2015 dengan nomor surat 070/Bappeda/1962/2015.

3. Pembuatan Informed Consent

Informed consent digunakan sebagai bukti kesediaan calon responden

untuk dapat mengikuti penelitian ini. Pembuatan informed consent ini sesuai

dengan standar yang dikeluarkan Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

4. Pencarian Responden

Waktu pencarian responden dilakukan setelah mendapat izin dari Bapeda

Kabupaten Sleman dan selanjutnya mendapatkan izin dari kepala padukuhan

Kecamatan Cangkringan Yogyakarta. Selain perizinan, pencarian responden

dilakukan setelah penentuan padukuhan yang akan digunakan dalam penelitian.

Padukuhan yang akan digunakan dalam penelitian adalah Padukuhan Kaliadem,

Padukuhan Kepuh, Padukuhan Pagerjurang, Padukuhan Petung, dan Padukuhan

Batur. Padukuhan yang dipilih mempunyai jumlah penduduk berusia 40-60 tahun

lebih banyak dibandingkan padukuhan lainnya.

Terdapat cukup banyak jumlah penduduk yang memenuhi kriteria

penelitian yaitu berusia 40-60 tahun akan tetapi hanya 100 responden yang resmi

menjadi responden penelitian. Hal ini dikarenakan terdapat calon responden yang

tidak bersedia ikut dalam penelitian karena alasan tertentu. Calon responden yang

bersedia untuk mengikuti penelitian ini kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

22

mengisi informed consent sebagai bukti kesediaannya untuk ikut serta dalam

penelitian. Responden yang telah mengisi informed consent kemudiam diberi

informasi mengenai tempat dan waktu pelaksanaan penelitian.

6 orang tidak hadir Dipilih menurut

umur (40-60 tahun)

saat pengambilan data

3 orang menderita

Jumlah penduduk yaitu 3551

orang.

Diperoleh besar sampel minimal

94 orang dan ditentukan responden

sebanyak 120

hipertensi

1 orang menggunakan pil KB

9 orang menopause

1 orang takut jarum suntik

50 Pria 100 responden dipilih (kriteria

inklusi dan eksklusi) dan menandatangi inform consent. 50 Wanita

Gambar 1. Skema Pencarian Responden

5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2011), alat

kesehatan dianggap baik bila memenuhi nilai CV (Coefficient of Variation).

dengan melakukan pengukuran instrumen sebanyak 5kali. Instrumen

kesehatan yang divalidasi pada penelitian ini adalah pita pengukur merk

Butterfly®. Pengukuran validitas dilakukan pada dua alat ukur yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

23

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu alat pengukuran atau

suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang

diukur (Notoatmodjo,2010).

H. Pengumpulan Data

Pengumpulan data berupa identitas responden dan status merokok

responden melalui wawancara secara terpimpin menggunakan kuisioner dan

Pengukuran Lingkar Pinggang (LP).

Pengukuran LP dapat dilakukan pada titik tengah antara tulang rusuk

terakhir dengan iliac crest. Pita pengukur harus menempel pada kulit, namun

tidak sampai menekan. Pengukuran LP sebaiknya dilakukan ketika akhir

respirasi (Coulston, Boushey, and Ferruzzi, 2013; World Health Organisation,

2008).

Gambar II. Langkah-langkah dalam Pengukuran Lingkar Pinggang

(International Chair on Cardiometabolic Risk, 2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

24

Pada saat inspirasi terjadi, otot diafragma berkontraksi, sehingga letaknya sedikit

mendatar. Keadaan ini mengakibatkan rongga perut turun ke bawah, rongga dada

membesar, paru-paru mengembang dan tekanan udara di dalam paru-paru

mengecil. Ekspirasi terjadi jika otot diafragma berelaksasi sehingga letaknya

kembali pada kedudukan semula. Kondisi ini mengakibatkan rongga perut

kembali pada posisi semula, rongga dada akan mengecil, volume paru-paru akan

berkurang, dan tekanan udara di dalam paru-paru membesar. Akibatnya udara

yang kaya karbon dioksida terdorong keluar tubuh. Pengukuran LP apabila

dilakukan dalam keadaan inspirasi, maka hasilnya bisa saja bias dikarenakan

pada saat inspirasi, rongga perut akan turun kebawah dan dapat mempengaruhi

hasil pengukuran (Ferdinand dan Ariwibowo,2007).

Pengumpulan data dilakukan melalui panduan wawancara dengan

menanyakan langsung kepada responden dengan daftar pertanyaan yang telah

dibuat oleh peneliti.

I. Analisis Data1. Pengolahan data

Peneliti mengelompokkan kategori status merokok dengan skala ordinal.

Diberikan kode 0 jika responden bukan perokok, kode 1 jika responden perokok ,

kode 2 jika responden mantan perokok.

Peneliti mengelompokkan kategori obesitas sentral dengan skala

nominal. Diberikan kode 1 jika responden obesitas sentral, LP pria

dan LP wanita dan kode 2 jika responden tidak mengalami obesitas sentral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

25

2. Analisis Data

Proses pengolahan data dilakukan dengan uji distribusi kenormalan data

menggunakan Kolmogorov-Smirnov, karena jumlah responden peneliti sebanyak

100 orang responden. Analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi

umur, jenis kelamin, status merokok sebagai variabel bebas, dan obesitas sentral

sebagai variabel terikat. Analisis univariat dilakukan bertujuaan untuk

menjelaskan karakteristik dari setiap variabel penelitian. Dilakukan juga analisis

bivariat untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang meliputi variabel

bebas dan variabel tergantung melalui uji Chi-Square.

Digunakan uji chi-square karena jenis hipotesis yang digunakan yaitu

hipotesis komparatif, dan skala variabel yang digunakan yaitu kategorik dengan

batasan signifikansi jika nilai p<0,05 maka hasil hitungan statistik bermakna,

sebaliknya jika nilai p>0,05 berarti hasil hitungan statistik tidak bermakna. Syarat

uji Chi-square yaitu sel harus memiliki nilai expected <5, dan maksimal 20%

dari jumlah sel. Jika tidak memenuhi syarat tersebut maka digunakan uji Fisher.

Mengetahui besarnya kekuatan hubungan pada penelitian digunakan ukuran

Odds Ratio (OR) (Dahlan,2011).

J. Keterbatasan Penelitian

Kesulitan dalam penelitian ini adalah pengambilan data yang dilakukan

pada pagi hari dan siang hari, yang menyebabkan saat dilakukan wawancara

responden merasa tidak nyaman karena terburu-buru untuk melakukan aktivitas

yang lain sehingga perolehan data yang dihasilkan bisa saja bukan keadaan yang

sebenarnya dari responden dan jumlah sampel yang sedikit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Penelitian dilakukan di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan,

Yogyakarta, menggunakan 5 padukuhan yaitu Padukuhan Pagerjurang,

Padukuhan Batur, Padukuhan Kaliadem, Padukuhan Petung, dan Padukuhan

Kepuh yang berada di desa Kepuharjo. Responden penelitian adalah orang

dewasa dengan rentang usia 40-60 tahun sebanyak 100 orang.

Tabel di bawah ini menunjukkan karakteristik responden berupa umur,

status merokok, obesitas sentral dan obesitas umum pada 100 responden (50

responden pria dan 50 responden wanita).

Tabel IV. Distribusi Frekuensi Umur, Status Merokok, Obesitas Sentral dan

Obesitas Umum di Desa Kepuharjo

Variabel Wanita (n=50) n (%)

Pria (n=50) n (%)

Total (n=100) n (%)

Umur 40-50 tahun51-60 tahun

49 (49) 1 (1)

29 (29) 21 (21)

78 (78) 22 (22)

Status MerokokBukan PerokokPerokok

50 (50) 0 (0)

0 (0) 41 (41)

50 (50) 41 (41)

---

Perokok Berat Perokok Sedang Perokok Ringan

0 (0) 0 (0) 0 (0)

5 (5) 16 (16) 20 (20)

5 (5) 16 (16) 20 (20)

Mantan Perokok 0 (0) 9 (9) 9 (9) Obesitas Sentral LP 80cm LP 90cm Ya Tidak

28 (28) 22 (22)

12 (12) 38 (38)

40 (40) 60 (60)

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

27

1. Umur

Berdasarkan Tabel III, responden yang berusia 40-50 tahun sebanyak

78% dan responden yang berusia 51-60 tahun sebanyak 22%. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Janghorbani et al. (2007) prevalensi obesitas sentral

ditemukan lebih tinggi pada responden yang lebih tua. Pada umur lebih tua terjadi

penurunan massa otot dan perubahan beberapa jenis hormon yang dapat memicu

penumpukan pada lemak perut. Penelitian yang dilakukan oleh Kantachuvessiri,

Sirivichayakul, Kaewkungwal, Tungtrongchitr, Lotrakul (2005) menyatakan

bahwa pada umur 40-59 tahun seseorang cenderung mengalami obesitas

dibandingkan umur yang lebih muda. Hal ini dikarenakan metabolisme,

kurangnya aktivitas fisik, dan frekuensi makan yang lebih sering. Orang dewasa

dengan rasio lingkar perut dan lingkar panggul yang tinggi memiliki faktor

terhadap penyakit kardiovaskular. Faktor tersebut dapat berupa tekanan darah,

kadar lipid darah dan kadar gula darah yang meningkat. Penelitian yang

dilakukan oleh Shen et al. (2006), menemukan jika obesitas sentral lebih

berhubungan dengan kejadian penyakit degeneratif dibandingkan dengan obesitas

umum. Obesitas memiliki hubungan dengan usia, hal ini dibuktikan juga pada

laporan khusus di Amerika yang mengatakan kelebihan berat badan dan obesitas

memiliki potensi yang besar pada usia 40-59 tahun di bandingkan dengan usia

20-40 tahun dan usia >60 tahun (Olshansky et al. 2005)

2. Status merokok

Berdasarkan data pada Tabel III, menunjukkan bahwa 50% status

merokok responden di Desa Kepuharjo, Cangkringan yang bukan perokok, 41%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

28

responden yang merokok, dan 9% responden adalah mantan perokok. Penelitian

yang dilakukan oleh Xu, Yin, and Wang (2007), menemukan prevalensi

kelebihan berat badan lebih rendah di kalangan perokok sebesar 33%

dibandingkan dengan yang tidak merokok sebanyak 39,9% dan mantan perokok

39,2% dengan nilai p<0,05. Penelitian yang dilakukan oleh Lv, Chen, Sun, Li,

Smith, Guo et al. (2015), mengatakan bahwa merokok biasa dikaitkan dengan

adanya penurunan pada indeks massa tubuh dan menaikkan ukuran lingkar

pinggang.

Gasperin, Neuberger, Tichy, and Moshammer (2014), menemukan pada

derajat status merokok memiliki pengaruh terhadap kenaikan berat badan. Pada

perokok berat yang menghisap rokok >20 batang per hari memiliki pengaruh yang

lebih tinggi terhadap kenaikan berat badan, dibandingkan pada perokok sedang

(11-20 batang per hari) dan perokok ringan (1-10 batang per hari).

3. Obesitas Sentral

Hasil penelitian pada Tabel III menunjukkan 40% responden mengalami

obesitas sentral, sedangkan 60% responden yang tidak mengalami obesitas

sentral. Obesitas sentral terjadi pada responden wanita sebanyak 28% dan 12%

juga terjadi pada responden pria. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sugianti, Hardinsyah, dan Afriansyah (2009), mengatakan bahwa

responden wanita sebanyak 36,9% menderita obesitas sentral. Lee et al. (2007)

juga mengatakan prevalensi obesitas sentral pada responden wanita Korea 24,5%

dan 19,8% pada pria Korea. Tingginya obesitas sentral pada responden wanita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

29

dibandingkan pada pria juga ditemukan oleh Tilaki dan Heidari (2005) sebanyak

28,3%.

Pischon et al. (2008), menemukan tingginya dampak obesitas sentral

terhadap risiko kesehatan seperti risiko hipetensi, dislipidemia, diabetes, dan

sindrom metabolik pada laki-laki dan perempuan. Gotera, Aryana, Suastika,

Santoso dan Kuwardhani (2006) juga mengatakan, dampak obesitas sentral

terhadap adanya penyakit jantung koroner yang berkaitan dengan dua mekanisme,

yaitu mekanisme langsung melalui efek metabolik protein yang disekresikan oleh

jaringan lemakseperti interleukin (IL) 1, IL 6, TNF-a adipoektin dan masih

banyak protein lainnya terhadap endotel pembuluh darah, dan efek tidak langsung

akibat faktor-faktor lain yang muncul sebagai risiko penyakit kardiovaskular

akibat dari obesitas sentral.

B. Hubungan Antara Status Merokok Terhadap Obesitas Sentral

Analisis yang dilakukan untuk menganalisa hubungan variabel bebas

(status merokok) terhadap variabel tergantung (obesitas sentral) mnggunakan uji

statistikChi-square.

Tabel V. Hubungan Status Merokok Terhadap Obesitas Sentral pada Masyarakat di Desa Kepuharjo

Obesitas Sentral Variabel Ya Tidak Total (%) OR 95% CI p

Bukan perokok

n(%) n(%)

dan 31 (31) 28 (28) 59 (59) mantan 3,937 1,602-9,671 0,002 perokok Perokok

Total 9 (9)

40 (40) 32 (32) 60 (60)

41 (41) 100 (100)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

30

*terdapat hubungan yang bermakna p<0,05^Chi-square

Berdasarkan Tabel IV diperoleh hasil penelitian bahwa terdapat

hubungan yang bermakna antara status merokok kelompok perokok dan

kelompok bukan perokok dan mantan perokok terhadap obesitas sentral dengan

nilai p=0,002. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Purnamasari (2013), sebanyak 41,1% responden yang tidak merokok

menderita obesitas sentral, sedangkan 52,2% responden yang termasuk dalam

kategori perokok tidak menderita obesitas sentral, dan sebanyak 66,7% responden

yang merupakan mantan perokok menderita obesitas sentral. Dengan demikian

tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara status merokok terhadap

obesitas sentral dengan nilai p=0,396. Penelitian juga dilakukan oleh Xu, Yin,

and Wang (2007) bahwa pada penelitiannya tidak terdapat hubungan yang

bermakna antara merokok terhadap obesitas sentral. Penelitian ini didukung oleh

Erem et al. (2004), yang menemukan hubungan negatif antara merokok dengan

obesitas sentral akan tetapi mantan perokok memiliki hubungan yang positif

dengan obesitas sentral.

Menurut Chiolero et al. (2008) mantan perokok berpeluang mengalami

obesitas lebih tinggi dibandingkan dengan perokok dan bukan perokok. Hal ini

disebabkan oleh efek ganda merokok yaitu merokok meningkatkan pengeluaran

energi dan menurunkan nafsu makan, dan kedua efek akan hilang pada mantan

perokok. Rata-rata kenaikan berat badan setelah berhenti merokok mencapai 3kg

pada pria dan 4kg pada wanita selama 10 tahun dengan aktifitas sedang. Dalam

beberapa kasus, peningkatan berat badan tidak terlalu signifikan, tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

31

peningkatan tajam biasanya terjadi pada perokok berat (Hilary,2005). Pria dan

wanita yang pernah merokok berisiko lebih besar untuk mengalami berat badan

lebih dibandingkan dengan pria dan wanita yang tidak merokok (Koski, 2002).

Menurut Chiolero et al. (2008), sebagian besar efek merokok pada

penurunan berat badan di mediasi oleh nikotin yang dihirup dari asap rokok.

Nikotin akan meningkatkan level neurotransmitter, seperti pelepasan sistemik

katekolamin, dopamin dan serotonin yang ada di otak, menekan nafsu makan

sehingga mengurangi asupan makanan. Merokok sering dianggap sebagai cara

untuk mengendalikan nafsu makan dan berat badan (Williamson, Madans, Anda,

Kleinman, Giovino, Byers, 1991).

Disamping itu, dalam penelitian ini juga diperoleh hasil bahwa 31%

responden yang berstatus mantan perokok menderita obesitas sentral. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Koh-Banerjee et al. (2003), bahwa

mantan perokok berhubungan dengan peningkatan 1,98cm lingkar perut. Hal ini

juga didukung oleh Kim, Shim, Yoon, Lee, Kim, and Oh (2012), menunjukkan

bahwa seseorang yang menghentikan kebiasaan merokoknya akan meningkat

berat badannya karena dipicu oleh peningkatan asupan energi dan penurunan

pengeluaran energi, penurunan aktivitas fisik, perubahan oksidasi lemak, dan

metabolisme jaringan adiposa (seperti aktivitas lipoprotein).

Penumpukan lemak visceral merupakan pemicu obesitas sentral yang di

pengaruhi oleh konsentrasi kortisol. Pada orang yang merokok, konsentrasi

kortisol plasma menunjukkan nilai yang lebih tinggi daripada orang yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

32

merokok. Tingginya konsentrasi kortisol adalah konsekuensi dari aktivitas saraf

sympathetic yang diinduksi oleh merokok. Pada perempuan massa lemak visceral

meningkat ketika konsentrasi estrogen menurun dan konsentrasi testosteron

meningkat. Rendahnya estrogen, kelebihan androgen, dan peningkatan testosteron

pada perempuan berhubungan dengan akumulasi lemak visceral, sedangkan pada

laki-laki lemak viseral meningkat dengan penurunan testosteron. Sementara

testosteron pada laki-laki menurun dengan aktivitas merokok

(Sugianti,2009).

Dari hasil analisa di peroleh nilai OR=3,937 dengan CI 95%= 1,602-

9,671 artinya responden yang bukan perokok dan mantan perokok memiliki

kemungkinan 3,937 kali untuk mengalami obesitas sentral dibandingkan dengan

responden yang perokok.

Tabel VI. Hubungan Status Merokok Terhadap Obesitas Sentral pada Masyarakat di Desa Kepuharjo (Khusus Pria)

Obesitas Sentral Variabel Ya Tidak Total (%) OR 95% CI p

n(%) n(%) Perokok 9 (9) 32 (32) 41 (41) Mantan perokok

3 (3) 6 (6) 9 (9) 0,563 0,117-2,706 0,668

Total 12 (12) 38 (38) 50 (50)

*tidak terdapat hubungan yang bermakna p<0,05#Fisher

Pada tabel VI dapat diketahui bahwa pada responden pria perokok yang

mengalami obesitas sentral sebanyak 9%, pada mantan perokok mengalami

obesitas sentral sebanyak 3%. Pada pria dengan status merokok perokok yang

tidak mengalami obesitas sentral sebanyak 32% dan pada mantan perokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

33

sebanyak 9%. Presentase paling tinggi yang mengalami obesitas sentral terjadi

pada perokok. Hasil data yang di peroleh menunjukkan bahwa tidak terdapat

hubungan yang bermakna antara status merokok (khusus pria) terhadap obesitas

sentral dengan nilai signifikansi <0,05 (p=0,668). pada tabel VI juga

menunjukkan nilai OR sebesar 0,563 menyatakan bahwa secara praktis responden

perokok menurunkan risiko terjadinya obesitas sentral sebanyak 0,563 kali

dibandingkan dengan mantan perokok. Penelitian ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Clair et al.(2011), yang menyatakan pada kelompok status

merokok mantan perokok lebih berisiko untuk terjadinya obesitas sentral

sebanyak 2,15kali dibandingkan dengan kelompok perokok (OR= 2,15), karena

didalam tubuh orang yang perokok cenderung akan mengalami aktivitas kolon

yang lebih tinggi. Makanan yang di konsumsi melewati saluran pencernaan akan

bekerja lebih cepat pada orang yang perokok, maka kalori yang diasup oleh

perokok akan lebih banyak terbuang, dan hal ini yang menyebabkan lebih

tingginya asupan energi dan makanan pada mantan perokok karena efek tersebut

akan hilang pada orang yang telah berhenti merokok (Wack and Judith, 1982).

Pengosongan lambung pada mantan perokok lebih cepat hal ini dikarenakan efek

pada saat merokok. Rokok memiliki dampak akut pada mortilitas lambung, hal

ini hanya berlaku pada beberapa orang, sehingga pada mantan perokok akan

mengalami rasa lapar yang lebih sering dan frekuensi makan yang lebih sering

sehingga dapat berdampak pada obesitas sentral (Perkins, 1992).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

34

Tabel VII. Hubungan Derajat Status Merokok Terhadap Obesitas Sentral pada Masyarakat di Desa Kepuharjo (Khusus Pria)

1. Hubungan Perokok Berat dan Perokok Sedang Terhadap ObesitasSentral

Perokok

Berat

Obesitas Sentral Ya Tidak

n(%) n(%) 3 (3)

2 (2)

Total (%)

5 (5)

OR 95% CI p

Sedang Total

2 (2) 5 (5)

14 (14) 16 (16)

16 (16) 21 (21)

10,5 1,029-107,166 0,063

*tidak terdapat hubungan yang bermakna p<0,05#Fisher

Pada tabel VII (1) dapat diketahui bahwa responden pria dengan derajat

status perokok berat yang mengalami obesitas sentral sebanyak 3% dan pria

dengan derajat status perokok sedang yang mengalami obesitas sentral sebanyak

2%. Hasil data yang di peroleh menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan

yang bermakna antara derajat status perokok berat dan perokok sedang terhadap

obesitas sentral dengan nilai signifiikansi <0,05 (p=0,063). Pada tabel VII (1)

menunjukkan nilai OR sebesar 10,5 menyatakan bahwa responden perokok berat

memiliki risiko untuk mengalami obesitas sentral sebanyak 10 kali dibandingkan

responden perokok sedang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Canoy et al. (2005) yang mendapatkan p<0,001 yaitu ada

perbedaan lingkar pinggang antara derajat perokok (perokok berat, perokok

sedang, dan perokok ringan). Dalam penelitiannya derajat merokok ditentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

35

dari jumlah batang rokok yang dihisap dalam sehari. Perokok berat akan

mengalami peningkatan lingkar pinggang sebesar 0,007 per tahunnya

dibandingkan dengan derajat perokok lainnya yang hanya mengalami peningkatan

sebesar 0,015. Hal ini membuktikan adanya pengaruh konsumsi rokok per harinya

dengan lingkar pinggang. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi yaitu pola

hidup yang tidak sehat, misalnya aktivitas yang rendah, diet yang tidak sehat, dan

asupan alkohol yang tinggi.

2. Hubungan Perokok Berat dan Perokok Ringan Terhadap ObesitasSentral

Perokok

Berat

Obesitas Sentral Ya n(%) Tidak

n(%) 3 (3)

2 (2)

Total (%)

5 (5)

OR 95% CI p

Ringan 4 (4) 16 (16) 20 (20) 6,00 0,736-48,9 0,113 Total 7 (7) 18 (18) 25 (25)

*tidak terdapat hubungan yang bermakna p<0,05#Fisher

Pada tabel VII (2) diketahui pada responden pria dengan derajat status

perokok berat yang mengalami obesitas sentral sebanyak 3% dan pria dengan

derajat status perokok ringan yang mengalami obesitas sentral sebanyak 4%. Hasil

data yang di peroleh menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna

antara derajat status perokok berat dan perokok ringan terhadap obesitas sentral

dengan nilai signifiikansi <0,05 (p=0,113). Pada tabel VII (2) juga menunjukkan

nilai OR sebesar 6,00 menyatakan bahwa responden perokok berat memiliki

risiko mengalami obesitas sentral sebanyak 6 kali dibandingkan responden

perokok ringan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

36

3. Hubungan Perokok Sedang dan Perokok Ringan Terhadap ObesitasSentral

Perokok

Sedang

Obesitas Sentral Ya n(%) Tidak

n(%) 2 (2)

13 (13)

Total (%)

15 (15)

OR 95% CI p

Ringan 4 (4) 16 (16) 20 (20) 0,615 0,097-3,908 0,680 Total 6 (6) 29 (29) 35 (35)

*tidak terdapat hubungan yang bermakna p<0,05#Fisher

Pada tabel VII (3) menunjukkan responden pria dengan derajat status

perokok sedang yang mengalami obesitas sentral sebanyak 2% dan pria dengan

derajat status perokok ringan yang mengalami obesitas sentral sebanyak 4%. Hasil

data yang di peroleh menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna

antara derajat status perokok sedang dan perokok ringan terhadap obesitas sentral

dengan nilai signifiikansi <0,05 (p=0,113). Pada tabel VII (3) juga menunjukkan

nilai OR sebesar 0,615 menyatakan bahwa responden perokok ringan menurunkan

risiko obesitas sentral dibandingkan dengan perokok sedang.

Hubungan antara derajat perokok dan obesitas dapat dikaitkan dengan

adanya nikotin yang terdapat dalam rokok dan pengkonsumsian rokok. Hal ini

juga dipengaruhi oleh tingginya tingkat konsumsi rokok, rendahnya tingkat

aktivitas fisik, rendahnya konsumsi buah dan sayuran, dan tingginya konsumsi

alkohol. Merokok dalam jangka waktu panjang dapat meningkatkan akumulasi

lemak, obesitas sentral, dan resistensi insulin (Rupprecht, Donny and Sved, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

37

Penelitian yang dilakukan oleh Chiolero et al. (2008), berat badan yang

lebih rendah pada perokok ringan dan perokok berat, dijelaskan karena adanya

perubahan jalur metabolisme yang menghasilkan penyimpanan kalori dalam

tubuh yang menjadi lebih sedikit. Penyimpanan kalori dalam tubuh perokok

dilakukan sebagai penyimpanan energi dalam bentuk protein daripada lemak.

Penyimpanan kalori dalam bentuk protein jauh lebih membutuhkan energi yang

sangat besar dibandingkan dengan lemak dengan kalori yang sama. Metabolisme

protein dilakukan untuk memperbaiki sel-sel atau jaringan yang rusak.

Meissner et al. (2005) pada penelitiannya mengatakan bahwa plasma

leptin lebih rendah pada perokok. Leptin diproduksi oleh lemak, jika cadangan

lemak cukup maka leptin diproduksi sehingga nafsu makan menurun, kemudian

cadangan lemak berkurang maka leptin juga akan berkurang sehingga nafsu

makan akan meningkat. Leptin berfungsi untuk perlemakan tubuh dan sekresi

leptin berfungsi untuk menurunkan nafsu makan. Produksi leptin yang lebih

rendah pada perokok, dapat mengakibatkan nafsu makan pada perokok meningkat

sehingga salah satu faktor produksi leptin dapat menjadi pemicu munculnya

obesitas sentral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Hasil penelitian diperoleh bahwa distribusi frekuensi umur 40-50 tahun

sebanyak 78% dan kelompok usia 51-60 tahun sebanyak 22%, status merokok

bukan perokok, perokok, mantan perokok sebanyak, 50%, 41%, dan 9%, dan

responden yang mengalami obesitas sentral sebanyak 40% dan yang tidak obesitas

sentral sebanyak 60%.

Hasil hubungan antara status merokok terhadap obesitas sentral

menunjukkan bahwa pada status merokok pada pria tidak mempunyai hubungan

yang bermakna terhadap obesitas sentral p=0,668 , OR=0,563 dengan CI 95%=

0,117-2,706

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan saran pada

penelitian selanjutnya, yaitu

1. Dapat mengambil responden khusus pria agar lebih spesifik mengetahui status

merokok terhadap obesitas sentral

2. Dapat ditambahkan status merokok untuk kategori perokok pasif dan perokok

aktif untuk melihat kejadian obesitas sentral

3. Diharapkan pada saat pengambilan data dilakukan pada sore hari setelah

responden bekerja sehingga pada saat dilakukan pengambilan data melalui

wawancara, responden tidak terburu-buru dalam menjawab pertanyaan.

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

39

DAFTAR PUSTAKA

Akbartabartoori, Lean, and Hankey, 2005, Relationships between cigarettv smoking, body size and body shape, International Journal Obesity, 29;236-24.

Bamia.C., Trichopoulou, A., Lenas D., Trichopoulos D., 2004, Tobacco smoking in relation to body fat mass and distribution in a general population sample, Int J Obes Relat Metab Disord, 28:1091-1096.

Bustan M.N., 2007, Epidemiologi:Penyakit Tidak Menular, Rineka Cipta, Jakarta. Canoy D., Wareham N., Luben R., Welch A., Bingham S., Day N., et al.,2005,

Cigarette Smoking and Fat Distribution in 21,828 British men and women: a population based study, Obesity, p 1466.

Chang CJ, Wu CH, Yao WJ, Yang YC, Wu JS, Lu FH., 2000., Relationships of age, menopause and central obesity on cardiovascular disease risk factors in Chinese woman, Int J Obes Relat Metab Disord. 24:1699-1704

Chiolero A, Faeh D, Paccaud F, Cornuz J., 2008, Consequences of smoking for body weight, body fat distribution, and insulin resistance, Am J Clin Nutr, 87:801-809.

Dare Shadrach, Mackay Daniel F., Pell Jill P.., 2015., Relationship between Smoking and Obesity : A Cross-Sectional study of 499,504 Middle-Aged Adults in the UK general Population, Plos one, DOI:10.1371/journal.pone.0123579

Demerath, Ellen W., Sun SS, Rogers N, Lee M, Reed D, Choh AC, Couch W, Czerwinski SA, Chunlea WC, Siervogel RM, Towne B., 2006., Do Changes in Body Mass Index Percentile Reflect Changes in Body Composition in Children? Data From the Fels Longitudinal Study Pediatrics Vol.117 No.3 March 2006, pp. E487-e495.

Dinas Kesehatan DIY, 2013, Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013, Dinas Kesehatan Yogyakarta, hal.43-44.

Djausal, A.N., 2015, EffVct of Central Obesity As Risk Factor of Metabolic Syndrome, J Majority, 4(3), hal. 20,21.

Dugdale, D.C., Vorvick, L.J., and Zieve, D., 2012, Obesity, Medline Plus, http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/007297.htm, diakses pada tanggal 11 april 2015.

Dyer AR, Eliott P, Stamler J, Chan Q, Ueshima H, and Zhou BF., 2003, Dietary intake in male and female smokers, ex-smokers, and never smokers : the INTERMAP study, Journal of Human Hypertension, 17;641-654.

Effendi, S. Dan Tukiran., 2012, Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta, hal.190-192.

Erem C, Arslan C, Hacihasanoqlu A, Deqer O, Topbas M, Ukinc K, Ersoz HO, Telatar M., 2004, Prevalence of Obesity and associated risk factors in a Turkish population (trabzon city, Turkey)., Obes Res, 12(7):1117-27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

40

Eric B., Tarani., and Michael., 2007., Prospective Effect of Job Strain on General and Central Obesity in the Whitehall II Study., American Journal of Epidemiology., 7(165).828-837

Farida., 2010, Hubungan Diabetes Melitus dengan Obesitas Berdasarkan Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Pinggang, Buletin Penelitian Kesehatan, 38(1):32-42

Gasperin Lizia, Neuberger Manfred, Tichy.A., Moshammer, 2014, Cross- sectional association between cigarette smoking and abdominal obesity among Austrian Bank employees, BMJ Open., pp 1-6.

Global Adult Tobacco Survey : Fact Sheet Indonesia 2011., 2016, http://www.who.int/tobacco/surveillance/survey/gats/indonesia/en/ diakses pada tanggal 17 April 2016 pukul 08.25 WIB.

Gotera.W, Aryana S., Suastika K., Santoso A., Kurwardhani T., 2006., Hubungan antara obesitas sentral dengan adipoektin pada pasien geriatri dengan penyakit jantung koroner, J.Penyakit Dalam., 7:102-107.

Griesemer R.,2008., Index of central obesity as a parameter to evaluate metabolic syndrome for white, black, and hispanic adults in the United States., georgia, Atlanta : georgia State University.

Harding, Anne Helen et al,2003, Dietary Fat and The Risk od Clinic Type 2 Diabetes, American Journal of Epidemiology, 159(1).

Hilary J.Power., 2005, Human Nutrition, 11th edition, New York, Elsevier, Churchill Livingstone.

International Chair on Cardiometabolic Risk, 2011, http://www.myhealthywaist.org/fileadmin/pdf/WCMG-Self- Measurement. diakses pada tanggal 29 Maret 2016.

International Diabetes Federation, 2006, The IDF Consensus Worldwide Definition of The Metabolic Syndroma, http;//www.idf.org/webdata/docs/IDF_Meta_det_final.pdf, di akses pada tanggal 10 Februari 2016.

Jakicic JM, Otto AD., 2005. Physical activity considerations for the treatment and prevention of obesity, Am J Clin Nutr. 82(suppl):226S-9S.

Janghorbani, M., Amini, M., Willett, C., Gouya, M. M., Delavari, A., Alikhani. S., and Mahdavi, A., 2007, First Nationwide Survey of Prevalence of Overweight, Underweight, and Abdominal Obesity in Iranian Adults, Obesity, 15(11), 2797-2808.

Jitnarin, N, 2009, Relationship Between Cigaret Smoking, Body Mass Index, Body Weight and Dietary Intake among Thai Adult , Faculty of the University of Missouri, Kansas City, UMI Number: 3374256

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2015, http://kbbi.web.id/ diakses pada tanggal 9 April 2015 pukul 20.35 WIB.

Kantachuvessiri A, Sirivichayakul C, KaewKungwal J, Tungtrongchitr R, Lotrakul M., 2005, Factors associated with obesity among workers in a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

41

metropolitan waterworks authority, Southeast Asian J Trop Med Public Health, 36:1057-1065.

Koh-Banerjee, P., Chu Nain-Feng., Spiegelman Donna., Rosner Bernard., Colditz Graham., Willet Walter and Rimm Eric., 2003, Prospective study of the association of changes in dietary intake, physical activiy, alcohol consumption, and smoking with 9-y gain in waist circumference among 16.587 US men, The American Journal of Clinical Nutrition, 78:719- 727.

Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia, 2007, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 2008.h.110-113.

Lee Sang Yeoup, Park Hye Soon, Kim Dae Jung, Han Jee Hye, Kim Seon Mee, Cho Guem Joo, et al., 2007, Appropriate waist circumference cut off points for central obesity in Korean adults., Diabetes Research and Clinical Practice, 75(1):72-80.

Low Serena, Chin Mien Chew, Deurenberg-Yap Mabel., 2009, Review on Epidemic of Obesity, Ann Acad Med Singapore, 38:57-65

Lv Jun, Chen.W., Sun, Li Shengxu, Milwood, Smith, Guo, et al., 2015, Gender Specific Association Between Tobacco Smoking and Central Obesity among 0,5 Million Chinese People: The china Kadoorie BioBank Study., Plos One, 137:10.

Marston, Carpenter, Walters, Morris, Nazareth, White and Petersen., 2014, Smoker, ex-smoker or non-smoker? The validity of routinely recorded smoking status in UK primary care: a cross-sectional study., BMJ open, 004958;1-8.

Martins, I.S., & Marinho, S. P., 2003., The Potential of central obesity anthropometric indicators as diagnostic tools, Rev Saude Publica, 37(6).

Meissner Udo, et al., 2005, Differential Regulation of Leptin Synthesis in Rats during Short-Term Hypoxia and Short-Term Carbon Monoxide Inhalation, Endocrinology, pp 765-777.

Mukamal, 2006, The Effects of Smoking on Cardiovascular Disease, Departement of Harvard Medical School Boston, 29(23)199.

Murti, 2010, Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan, Edisi Kedua, Universitas Gajah Mada Press, Yogyakarta, hal 53.

Noor A. Jatoi, Paula Jerrard-Dunne, John Feely, Azra Mahmud., 2007, Impact of Smoking and Smoking Cessation on Arterial Stiffness and Aortic Wave Reflection in Hypertension, Hypertension AHA, 981-985.

Notoadmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, hal.37

Oktavia Lilyasari, 2007, Hipertensi dengan Obesitas: Adakah Peran Endotelin-1?, Jurnal Kardiologi Indonesia, 28: 460-475.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

42

Olshansky, S.J., Douglas J.P., Ronald C.H., Jennifer L., Bruce A.C., Jacob B., et al., A potential decline in life expectancy in the united states in the 21st

century, N Engl J Med, 352;11 Pamela M.Ling,MD,MPH., Rebecca E.Schane,MD., and Stanton A.Glantz,PhD.,

2010, Health Effects of Light and Intermittent Smoking : A Review, Circulation, 121(13):1518-1522.

Pischon, Boeing. Hoffmann, Bergmann, Schulza,.Overvad,et al., 2008., General and Abdominal Adiposity and Risk of Death in Europe., N Engl J Med., 359:20.

Primatesta,P.,Emanula F., Sunjai G., Michael G.M., Neil R. Poulter, 2001, Association Between Smoking and Blood Pressure, Hypertension AHA, 37:187-193.

Reynolds K, Gu D, Whelton PK, Wu X, Duan X, Mo J, He J., 2007., Prevalence and risk Factors of overweight and obesity in China, Obesity, 15(1);10-8.

Riset Kesehatan dasar Kementrian Kesehatan RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Jakarta, hal 223-226

Rita Purnamasari., 2013, Hubungan Pengetahuan, status merokok dan Gejala stres dengan kejadian obesitas sentral pada pegawai pemerintahan di Kantor bupati kabupaten Jeneponto, Skripsi, 41-60, Universitas Hasannudin Makassar.

Rupprecht Laura, Donny Eric and Sved Alan.,2015, Obese Smokers as a Potential Subpopulation of Risk in Tobacco Reduction Policy., Yale Journal of Biology and Medicine, 88(3):289-294.

Sardinha, L., Santos, D.A., Silva, A.M., Silva, M. J., Raimundo, A.M., Moreira, H., et al., 2012, Prevalence of Overweight Obesity, and Abdominal Obesity in a Representative Sample of Portuguese Adults, Plos One, 7(10), hal. 1-8.

Seidell, J.C., Perusse, L., Despres, J., and Bouchard, C., 2001, Waist and hip circumferences have independent and opposite effects on cardiovascular disease risk factors:the Quebec Family Study, Am J Clin Nutr, 74, 312- 321.

Shen W, Punyanitya M, Chen J, Gallagher D, Albu J, Pi-Sunyer X, Lewis CE, Grunfeld C, Heshka S, Heymsfield SB., 2006., Waist Circumference correlates with metabolic syndrome indicators better than percentage fat., Obesity., 14(4):727-736.

Sneve M and R. Jorde., 2008, Cross sectional study on th relationship between body mass index and smoking, and longitudinal changes in body mass index in relation to change in smoking status, The Tromso Study: Scandinavian Journal of Public Health, 36(4):397-407.

Soeharto, I. , 2004. Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal 114.

PT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

43

Sonmez K, Akcakoyun M, Akcay A, Demir D, Duran NE, Gencbay M, Deqertekin M, Turan F., 2003., Which method should be used to determine the obesity, in patients with coronary artery disease? (body mass index, waist circumference or waist-hip ratio)., Int J Obes Relat Metab Disord, 27(3):34 1-6

Sudoyo,A, W., 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III edisi IV, FKUI, Jakarta, hal. 1919-1925.

Sugianti, E., 2009, Faktor Risisko Obesitas Sentral Pada Orang Dewasa Di Sulawesi Utara, Gorontalo dan DKI Jakarta, Skripsi, Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sumantri Arif, 2011, Metode Penelitian Kesehatan, Jakara Kencana, Edisi pertama hal 114.

Tapan, E., 2005, Penyakit Degeneratif, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta, p.25.

Ticoalu, M.A., Wongkar, D., dan Pasiak, T.F., 2015, Angka Kejadian Obesitas Sentral Pada Wanita di Desa Tumaluntung, Jurnal e-Biomedik, 3I(1), 528-51.

Tilaki, K.O Hajian dan Heidari., 2006., Prevalence of obesity, central obesity and the associated factors in urban population aged 20-70 years, in the north of Iran : a population-based study and regression approach, National Prevalence of Obesity, 8:3-10.

Wack, JT and Judith R., 1982, Smoking and Its Effect on Body Weight and The system of Caloric Regulation, The American Journal of Clinic Nutrition, pp 366-380.

Wibowo, A., 2014, Metodologi Penelitian Praktis Bidang Kesehatan, Rajawali, Jakarta, hal.219-220.

World Health Organization, 2008, Waist Circumference and Waist-Hip Ratio : Report of a WHO Expert Consultation, hhtp://whqlibdoc.who.int/publications/2011/9789241501491_eng.pdf, diakses pada tanggal 1 Mei 2015.

World Health Organization, 2015, Obesity and overweight, http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/, diakses pada tanggal 1 april 2015.

Xu F, Yin XM, Wang Y, 2007, The Association between amount of cigarettes smoked and overweight, central obesity among Chinese adults in Nanjing, China, Asia Pac J Clin Nutr. 16(2):240-247.

Yoon YS, Oh SW, Park HS., 2006, Socioeconomic status in relation to obesity and abdominal obesity in Korean adults: a focus on sex differences, Obesity, 14:909-919.

Zhang X, Shu XO, Yang G, Li H, Cai H, Gao YT, Zheng W., 2007., Abdominal adiposity and mortality in Chinese Woman., Arch Intern Med., 167(9):886-92.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

44

Lampiran 1. Surat izin penelitian (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

45

Lampiran 2. Surat izin penelitian (Kecamatan Cangkringan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

46

Lampiran 3. Surat izin penelitian Uji Validitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

47

Lampiran 4. Surat izin penelitian Uji Validitas (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

49

Lampiran 5. Ethical Clearence

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

50

Lampiran 6. Informed Consent PERNYATAAN PERSETUJUAN

(INFORMED CONSENT) Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama Jenis Kelamin Usia/Tanggal lahir No.Telp/HP

::::

Menyatakan bahwa: 1. Saya telah mendapatkan penjelasan mengenai penelitian yang berjudul:

“Korelasi Pengukuran Antropometri terhadap HBA1c, hs_CRP danLipoprotein A pada pria dan wanita dewasa sehat di Kecamatan Cangkringan Yogyakarta.”

2. Setelah saya memahami penjelasan tersebut dengan penuh kesadaran dantanpa paksaan dari siapa pun, saya bersedia ikut berpartisipasi dalampenelitian dengan kondisi: a. Secara sukarela bersedia untuk berpuasa 10-12 jam, diambil darahnya,

dan melakukan pengukuran antropometri serta digunakan datamediknya untuk kepentingan penelitian.

b. Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya danhanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

3. Apabila saya tidak menginginkan, saya boleh memutuskan keluar dantidak berpartisipasi lagi dalam penelitian ini tanpa menyatakan alasanapapun.

Dengan pernyataan ini saya buat sejujur-jujurnya tanpa paksaan dari pihak manapun dan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada saya sebagai suatu tindakan deteksi dini untuk kesehatan pribadi saya.

Yogyakarta, ............................ Saksi

(...............................)

Yang membuat pernyataan,

(.............................................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

51

Lampiran 7. Validasi Timbangan Berat Badan (Halaman 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

52

Lampiran 8. Validasi Timbangan Berat Badan (Halaman 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

53

Lampiran 9. Uji Validasi Pengukur Tinggi Badan (Halaman 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

54

Lampiran 10. Uji Validasi Pengukur Tinggi Badan (Halaman 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

55

Lampiran 11. Uji Validitas Pita Pengukur Lingkar Pinggang (Halaman 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

56

Lampiran 12. Uji Validitas Pita Pengukur Lingkar Pinggang (Halaman 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

57

Lampiran 13. Form Pengukuran Antropometri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

58

Lampiran 14. Leaflet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

59

Lampiran 15. Pedoman Wawancara Status Merokok (Sebelum dilakukan Uji Pemahaman Bahasa)

PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK DENGAN OBESITAS SENTRAL PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN

CANGKRINGAN YOGYAKARTA

Salam sejahtera. Saya Monica Tri Irianti dari Fakultas Farmasi Sanata Dharma. Saya sedang melakukan penelitian tentang status merokok terhadap obesitas pada masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk menyusun tugas akhir. Tidak ada jawaban yang benar/salah. Identitas Bapak/Ibu akan dirahasiakan. Dengan ini saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Nama Responden : Jenis Kelamin Alamat Umur

: 1. Laki-laki ::

2. Wanita

1. Kapan pendidikan terakhir Anda ?a. SDb. SMPc. SMAd. Sarjana

2. Apa pekerjaan Anda saat ini ?a. Petanib. PNSc. Tukangd. Supir

3. Apakah Anda seorang perokok?a. Aktif (sedang merokok)b. Pasif (tidak merokok)c. Pasif dan dahulu merokokd. Tidak merokok.

4. Sudah berapa lama Anda merokok?a. <1 tahunb. 1-20 tahunc. >20 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

60

d. Tidak merokok

5. Seberapa seringkah Anda merokok?a. Tidak tentub. Setiap haric. Seminggu tidak tentud. Tidak merokok

6. Berapa batang rokok yang Anda hisap dalam sehari?a. <10 batang rokokb. 10-20 batang rokokc. >20 batang rokokd. Tidak merokok

7. Apakah Anda suka makanan yang asin?a. Yab. Tidak

8. Seberapa seringkah Anda mengkonsumsi makanan yang asin?a. Tidak pernahb. Jarangc. Kadang-kadangd. Sering

9. Seberapa seringkah Anda mengkonsumsi makanan yang mengandung kafein?a. Tidak pernahb. Jarangc. Kadang-kadangd. Sering

10. Seberapa seringkah Anda mengkonsumsi makanan yang mengandungbumbu-bumbu penyedap seperti kecap, vetsin, dan terasi?a. Tidak pernahb. Jarangc. Kadang-kadangd. Sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

61

Lampiran 16. Pedoman Wawancara Status Merokok (Setelah dilakukan Uji Pemahaman Bahasa)

PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA FAKTOR ANTROPOMETRI DAN SOSIODEMOGRAFI DENGAN OBESITAS PADA ORANG DEWASA

SEHAT DI DESA KEPUHARJO KECAMATAN CANGKRINGAN

Salam Sejahtera. Kami mahasiswi dari Fakultas Farmasi Sanatha Dharma sedang melakukan penelitian mengenai hubungan antara faktor antropometri dan sosiodemografi terhadap obesitas pada masyarakat usia dewasa. Penelitian ini dilakukan untuk menyusun skripsi. Tidak ada jwaban yang benar/salah. Identitas Bapak/Ibu akan dirahasiakan. Dengan ini kami mengucapkan terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Nama Responden : Jenis Kelamin Berat Badan Umur Tanggal Lahir Alamat

: Laki-laki :: tahun ::

Perempuan

1. Kapan pendidikan terakhir Anda ?a. SDb. SMPc. SMAd. Sarjana

2. Apa pekerjaan Anda saat ini ?a. Petanib. PNSc. Tukangd. Supir

3. Apakah Anda seorang perokok?a. Aktif (sedang merokok)b. Pasif (tidak merokok)c. Pasif dan dahulu merokokd. Tidak merokok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

62

4. Sudah berapa lama Anda merokok?a. <1 tahunb. 1-20 tahunc. >20 tahund. Tidak merokok

5. Seberapa seringkah Anda merokok?a. Tidak tentub. Setiap haric. Seminggu tidak tentud. Tidak merokok

6. Berapa batang rokok yang Anda hisap dalam sehari?a. <10 batang rokokb. 10-20 batang rokokc. >20 batang rokokd. Tidak merokok

7. Seberapa seringkah Anda mengkonsumsi makanan yang asin?a. Tidak pernahb. Jarangc. Kadang-kadangd. Sering

8. Seberapa seringkah Anda mengkonsumsi makanan yang mengandungkafein?a. Tidak pernahb. Jarangc. Kadang-kadangd. Sering

9. Seberapa seringkah Anda mengkonsumsi makanan yang mengandungbumbu-bumbu penyedap seperti kecap, vetsin, dan terasi?a. Tidak pernahb. Jarangc. Kadang-kadangd. Sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

63

Lampiran 17. Pengujian Reliabilitas Pita Pengukur (Ibu Suwarti 43 tahun)

No. Pita Pengukur (cm) Mean SD CV (%) 12

98 97

3 98 97.80 0.44721 0.45727 45

98 98

Lampiran 18. Pengujian Reliabilitas Timbangan Berat Badan dan Alat Ukur Tinggi Badan (Ibu Suprihatin 49 tahun).

No. Timbangan Berat Badan (kg) Mean SD CV(%) 12

51.90 51.90

3 52.40 52.02 0.216795 0.416753 45

52.40 51.90

No. Alat Ukur Tinggi Badan (cm) Mean SD CV (%) 12

147 147.20

3 147.50 147.22 0.228035 0.154894 45

147 147.40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

64

Lampiran 19. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

65

Lampiran 20. Deskriptif dan Uji Normalitas Status Merokok Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

66

Lampiran 21. Deskriptif dan Uji Normalitas Lingkar Pinggang Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

67

Lampiran 22. Distribusi Usia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

68

Lampiran 23. Distribusi Status Merokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

69

Lampiran 24. Distribusi Obesitas Sentral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

70

Lampiran 25. Uji Chi-Square Status Merokok terhadap Obesitas Sentral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

71

Lampiran 26. Uji Fisher Status Merokok terhadap Obesitas Sentral (Khusus Pria)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

72

Lampiran 27. Uji Fisher Derajat Status Merokok terhadap Obesitas Sentral (Berat dan Sedang).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

73

Lampiran 28. Uji Fisher Derajat Status Merokok terhadap Obesitas Sentral (Berat dan Ringan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

74

Lampiran 29. Uji Fisher Derajat Status Merokok terhadap Obesitas Sentral (Sedang dan Ringan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

75

Lampiran 30. Foto Persiapan dan Pengambilan Data

Persiapan Pengambilan Data

Penandatanganan Inform Consent

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

76

Pengukuran Berat Badan

Pengukuran Tinggi Badan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

77

Pengukuran Lingkar Pinggang

Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

78

Wawancara Saat Uji Pemahaman Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK TERHADAP OBESITAS SENTRAL ... · bermakna antara status merokok terhadap obesitas sentral (p=0,002) dan pada responden dengan status merokok mantan

79

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Monica Tri Irianti, lahir di

Merauke pada tanggal 06 Agustus 1994. Putri ke

3 dari 4 bersaudara dari pasangan suami istri

Bapak Yohanes Kuwat dan Ibu

Cecilia Karsinem. Penulis menempuh pendidikan

formal di TK St. Maria Goreti Merauke

(1997-2000), SD YPPK Santo Agustinus

(2000-2006), SMP N 1 Merauke (2006-2009),

SMA N 1 Merauke

( 2009-2012), dan pada tahun 2012 meneruskan pendidikan di Program Studi

Farmasi Fakultas Farmasi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama di

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, penulis mengikuti

beberapa kegiatan seperti menjadi Divisi dekorasi Tri Hari Suci Tahun 2013,

Divisi dekorasi KPU BEMU 2014. Pada tahun 2015, penulis mengikuti kegiatan

PKM-M dengan judul “Berdiam di Pelataran Dusun Sembir dengan Metode

SASING (Sehat, Asik, dan Menyenangkan)” yang didanai oleh KEMENRISTEK

DIKTI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI