HUBUNGAN ANTARA PRODUKTIVITAS PRIMER FITOPLANKTON DENGAN DISTRIBUSI IKAN DI EKOSISTEM PERAIRAN RAWA PENING KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata I Untuk mencapai gelar Sarjana Biologi Oleh : Nama : Diah Hapsari Bayurini NIM : 4450401019 Program Studi : Biologi SI Jurusan : Biologi Fakultas : MIPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2006
95
Embed
HUBUNGAN ANTARA PRODUKTIVITAS PRIMER FITOPLANKTON … · FITOPLANKTON DENGAN DISTRIBUSI IKAN DI EKOSISTEM PERAIRAN RAWA PENING KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI ... Dalam rangka penganekaragaman
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HUBUNGAN ANTARA PRODUKTIVITAS PRIMER FITOPLANKTON DENGAN DISTRIBUSI IKAN DI
EKOSISTEM PERAIRAN RAWA PENING KABUPATEN SEMARANG
SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata I
Untuk mencapai gelar Sarjana Biologi
Oleh :
Nama : Diah Hapsari Bayurini
NIM : 4450401019
Program Studi : Biologi SI
Jurusan : Biologi
Fakultas : MIPA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2006
ii
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul : Hubungan Antara Produktivitas Primer Fitoplankton
Dengan Distribusi Ikan di Ekosistem Perairan Rawa
Pening Kabupaten Semarang
Telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitian Ujian Skripsi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 15 Februari 2006
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Drs. Kasmadi Imam Supardi, M. S Ir. Tuti Widianti, M. Biomed NIP. 130781011 NIP. 130781009 Pembimbing I Penguji :
Ir. Nana Kariada TM, M. Si 1. Drs. Bambang Priyono, M.Si NIP. 132068797 NIP. 131803129
Pembimbing II 2. Ir. Nana Kariada TM, M. Si NIP. 132068797 Drs. F. Putut Martin HB, M. Si 3. Drs. F. Putut Martin HB, M. SI NIP. 132231403 NIP. 132231403
iii
ABSTRAK
Rawa Pening adalah salah satu perairan umum yang mempunyai potensi
sumber daya perikanan. Salah satu usaha untuk mengoptimalkan budidaya ikan adalah dengan mengetahui tingkat produktivitas primer fitoplankton, sehingga dapat dipastikan daerah-daerah mana saja yang akan optimal dijadikan tempat budidaya ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara produktivitas primer fitoplankton dengan distribusi ikan di ekosistem perairan Rawa Pening Kabupaten Semarang.
Penelitian ini berlangsung pada bulan Juli-Agustus 2005, dengan menggunakan metode purporsive sampling. Pengamatan dilakukan pada tiga stasiun yang berbeda, yaitu Njalen, Slumbu dan Pengawit. Teknik sampling produktivitas primer, dengan menggunakan botol gelap terang yang diinkubasi pada berbagai variasi kedalaman selama 5 jam, sedangkan teknik sampling ikan dilakukan dengan menggunakan jala tebar dan gill net yang dioperasikan selama 1-2 jam. Variabel utama dalam penelitian ini adalah tingkat produktivitas primer, jumlah dan jenis ikan yang ada di stasiun pengamatan, sedangkan variabel pendukungnya meliputi kedalaman air, suhu air, CO2 dan O2 terlarut, pH dan kecerahan. Analisa data dengan menggunakan indeks keanekaragaman(H), indeks kemerataan(e), indeks dominansi (C), indeks kepadatan(ID), dan perhitungan hasil inkubasi botol gelap terang (NPP)
Hasil penelitian menunjukkan bawa ada 14 jenis ikan yang terdapat di Rawa pening Kabupetan Semarang yaitu Rasbora lateristriata, Rasbora jacopsoni, Mystacoleusus marginatus, Barbus conchonius, Puntius binotatus, Osteochilus hasseltii, Anabas testudineus, Trichogaster trichopterus, Trichogaster pectoralis, Oreocromis niloticus, Oreocromis mossambica, Trorichthys meeki, Channa melasoma, Aplocheilus panchax. Dan ada 10 jenis fitoplankton yaitu Closterium sp, Cooneis sp, Microcytis sp, Navicula sp, Nitzchia sp, Perinidium sp, Actinastrum sp, Scenedesmus sp, Staurastrum sp, Synendra sp. Dari hasil analisis diperoleh bahwa keanekaragaman, kemerataan, dominansi ikan tergolong dalam kategori rendah. Sedangkan hasil perhitungan dari inkubasi botol gelap terang menunjukkan bahwa produktivitas primer didaerah Njalen dan Pengawit tergolong tinggi dibandingkan dengan daerah Slumbu.
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara produktivitas primer fitoplankton dengan distribusi ikan di ekosistem perairan Rawa Pening Kabupaten Semarang. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah perlu adanya usaha-usaha untuk menjaga kondisi lingkungan di Rawa Pening agar tidak semakin rusak.
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto : ☯ Ketika engkau masuk kedalam sebuah ruangan yang sesak, dimana segalanya
bertentangan dengan kehendakmu, seakan engkau tidak tahan untuk berada didalamnya walau hanya semenit, maka janganlah kau menyerah, karena justru itu adalah tempat dan saat dimana keadaan akan berubah ( Harriet Beecher Stowe ).
☯ Pengalaman adalah guru yang keras karena memberikan ujian dulu, baru kemudian pelajarannya.
☯ Suara hati seringkali membisikkan dan membimbing apa yang dirasa benar dan apa yang dirasa salah dimasa sekarang, dimana akhirnya benar-benar terbukti dimasa akan datang.
Karya ini saya persembahkan untuk : ♥ Kedua orang tua saya, Moch Toha dan Endang Pudjiastuti, yang memiliki peran
sangat penting dan tak terhingga bagi hidup saya.
♥ Sahabat orang tua saya, Bapak Suharto Setiawan dan Ibu Sriwahyuningsih yang tulus menyayangi saya, menerima saya, dan selalu memberi ruang bagi saya untuk menjadi diri sendiri.
♥ Adik-adikku, Tiwi dan Yunus yang selalu dapat menghibur.
♥ Kekasihku, Budi Kisworo untuk kehadirannya disetiap langkah perjalanan, dengan cinta, tawa, dan dukungannya yang tak pernah berakhir.
♥ Sahabat-sahabatku: Suciati, Yuyun, Lilis, Atip, Nana dan Prisa yang tanpa mereka sadari telah banyak membantu dan mendukung apapun yang saya perlukan.
♥ Teman-teman seperjuangan Biologi '01.
♥ Sahabat-sahabatku di Kost Fitrul Ain.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul " Hubungan Antara Produktivitas Primer
Fitoplankton Dengan Distribusi Ikan di Ekosistem Perairan Rawa Pening".
Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar tanpa suatu halangan
yang berarti. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan studi di Biologi FMIPA UNNES.
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang beserta staf yang telah memberi
kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ketua Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah
memberi pengarahan sehingga skripsi ini dapat tersusun.
4. Ir. Nana Kariada TM,M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, motivasi dan petunjuk dalam menyelesaikan skripsi
ini.
5. Drs. F. Putut Martin HB, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, motivasi dan petunjuk dalam menyelesaikan skripsi
ini.
6. Drs. Bambang Priyono, M. Si selaku dosen penguji yang telah membantu
memberikan saran dan nasehat yang sangat penting bagi penulis.
vi
7. Dra. Sri Ngabekti, M.S selaku Ketua KBK Lingkungan yang telah banyak
membantu memberikan sumbang saran yang sangat penting bagi penulis.
8. Kepala Laboratorium Biologi UNNES beserta staf yang telah membantu
selama penelitian dan penyusunan skripsi.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
hingga selesainya skripsi ini.
Penulis yakin masih banyak kekurangan dalam menyusun skripsi ini,
namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan para pembaca pada umumnya. Kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan
Semarang, Februari 2006
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii ABSTRAK ................................................................................................ iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................. iv KATA PENGANTAR............................................................................... v DAFTAR ISI............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... x DAFTAR GAMBAR................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Permasalahan ........................................................................ 4
C. Penegasan Istilah................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ................................................................ 6
BABII. TINJAUAN PUSTAKA
A. Produktivitas Primer ............................................................. 7
B. Distribusi, Keanekaragaman, Kemerataan, Dominansi dan Kepadatan Ikan .................................................................... 8
2. Ikan ................................................................................. 32
B. Pembahasan
1. Produktivitas Primer Fitoplankton................................... 34
2. Keanekaragaman, Kemerataan, Dominasi dan Kepadatan Jenis Ikan di Rawa Pening Kabupaten Semarang ............ 40 3. Hubungan Antara Produktivitas Primer dengan Distribusi Ikan di Rawa Pening Kabupaten Semarang..................... 42 4. Hubungan Kondisi Lingkungan dengan Produktivitas Primer Fitoplankton dan Distribusi Ikan ......................... 45 BAB V. PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................... 49
B. Saran ..................................................................................... 49
ix
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 50 LAMPIRAN.............................................................................................. 54
x
DAFTAR TABEL
Halaman 1. Produktivitas Primer pada Masing-masing Stasiun Pengamatan Berdasarkan Kedalaman Inkubasi Dibagian Atas, Tengah dan Dasar Rawa Pening ............................................................................. 31 2. Genus dan Kelimpahan Rata-rata Fitoplankton yang Ditemukan pada Tiga Stasiun Penelitian ............................................................... 32 3. Jenis Ikan yang Ditemukan di Rawa Pening Kabupaten Semarang..... 32 4. Jumlah Ikan Tiap Jenis pada Setiap Stasiun Pengambilan Sampel
di Rawa Pening Kabupaten Semarang ................................................ 33 5. Perhitungan Indeks Kepadatan Jenis Ikan di Rawa Pening ................. 33 6. Hasil Pengukuran Faktor Abiotik Rawa Pening Kabupaten
Semarang ............................................................................................ 34
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. Lokasi Penelitian di Rawa Pening.......................................................... 17 2. Teknik Pengambilan Sampling 2.1 Gambar Penempatan Titik Pengambilan Sampel........................... 18 2.2 Gambar Pengambilan Sampel Berdasarkan Variasi Kedalaman pada Tiap Stasiun ........................................................................... 18 2.3 Gambar Pembagian Lokasi pada Tiap Statiun ............................... 18 2.4 Gambar Peletakan Botol Gelap dan Botol Terang Sesuai dengan Variasi Kedalaman......................................................................... 25 3. Grafik Hubungan Antara Produktivitas Primer Fitoplankton dengan Banyaknya Fitoplankton......................................................................... 37 4. Grafik Hubungan Antara Kepadatan Fitoplankton dengan Distribusi Ikan ........................................................................................................ 38 5. Grafik Produktivitas Primer pada Bagian Permukaan, Tengah dan Dasar Perairan ........................................................................................ 39 6. Grafik Kelimpahan Fitoplankton pada Ketiga Daerah Penelitian.......... 40 7. Grafik Hubungan antara Produktivitas Primer Fitoplankton dengan Distribusi Ikan ........................................................................................ 44
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data Jenis Ikan yang Ditemukan di Rawa Pening Kabupaten Semarang ............................................................................................ 54 2. Nilai Indeks Keanekaragaman, Kemerataan dan Dominasi pada Masing-masin Stasiun Pengambilan Sampel di Rawa Pening Kabupaten Semarang .......................................................................... 56 3. Perhitungan Indeks Keanekaragaman Jenis dan Dominasi Ikan pada Masing-masing Stasiun Pengambilan Sampel pada Tanggal 23 Juli 2005 ........................................................................................ 57 4. Perhitungan Indeks Keanekaragaman Jenis dan Dominasi Ikan pada Masing-masing Stasiun Pengambilan Sampel pada Tanggal 6 Agustus 2005 ................................................................................... 59 5. Perhitungan Indeks Keanekaragaman Jenis dan Dominasi Ikan pada Masing-masing Stasiun Pengambilan Sampel pada Tanggal 20 Agustus 2005 ................................................................................. 61 6. Cara Perhitungan Indeks Keanekaragaman Jenis dan Dominasi Ikan..................................................................................................... 63 7. Perhitungan Indeks Kemerataan Jenis Ikan pada Masing-masing Stasiun Pengambilan Sampel di Rawa Pening Kabupaten Semarang.. 64 8. Perhitungan Indeks Kepadatan Jenis Ikan di Rawa Pening Kabupaten Semarang ............................................................................................ 65 9. Kadar Oksigen Terlarut Daerah Njalen Sebelum dan Sesudah Inkubasi pada Botol Gelap dan Botol Terang di Rawa Pening............ 66 10. Kadar Oksigen Terlarut Daerah Slumbu Sebelum dan Sesudah Inkubasi pada Botol Gelap dan Botol Terang di Rawa Pening............ 67 11. Kadar Oksigen Terlarut Daerah Pengawit Sebelum dan Sesudah Inkubasi pada Botol Gelap dan Botol Terang di Rawa Pening............ 68 12. Hasil Perhitungan Produktivitas Primer Daerah Njalen di Rawa Pening ................................................................................... 69 13. Hasil Perhitungan Produktivitas Primer Daerah Slumbu di Rawa Pening ................................................................................... 70
xiii
14. Hasil Perhitungan Produktivitas Primer Daerah Pengawit di Rawa Pening ................................................................................... 71 15. Gambar Grafik Hubungan Antara Produktivitas Primer Fitoplankton dengan Berbagai Faktor Abiotik ......................................................... 72 16. Gambar Stasiun Pengambilan Sampel................................................. 75 17. Gambar Alat-alat Penelitian................................................................ 77 18. Klasifikasi dan Deskripsi Beberapa Jenis Ikan.................................... 79
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembangunan nasional, perairan umum sebagai sumber alam
merupakan salah satu aset atau modal dasar pembangunan, dengan demikian
dalam pemanfaatan perairan umum harus memperhatikan faktor-faktor dominan
dari berbagai faktor lingkungan hidup. Mengingat perairan umum merupakan
suatu ekosistem alam, yaitu lingkungan sebagai tempat berlangsungnya hubungan
timbal balik antara mahluk hidup dan faktor-faktor alamnya, maka dalam
pemanfaatan perairan umum stuktur dasar ekosistemnya harus tetap dijaga dalam
suatu kesatuan yang mantap. Luas perairan umum di Indonesia sekitar 9.122.053
ha, dengan rincian danau seluas 455.021 ha, waduk buatan seluas 34.820 ha, rawa
seluas 5.578.761 ha, dan sungai seluas 3.053.452 ha (Anonim, 2000).
Perairan umum, seperti rawa dan sungai disamping untuk usaha
penangkapan ikan secara tradisional, juga untuk pengembangan budidaya ikan air
tawar dengan karamba apung dan karamba jaring apung. Potensi areal untuk
karamba jaring apung diperkirakan seluas 52.094 ha sekitar 2% luas seluruh
perairan umum di Indonesia, sedangkan potensi produksi karamba jaring apung
diperkirakan antara 0,4 sampai 1,7 juta ton per tahun (Anonim, 2000).
Dalam rangka penganekaragaman konsumsi protein dapat dipastikan
konsumsi ikan juga meningkat. Masyarakat semakin menyadari bahwa ikan tidak
mengandung kolesterol sehingga aman untuk kesehatan jantung (Suyanto, 1994).
2
Menurut Hannesson (1988 ),hasil tangkapan ikan lebih banyak ditentukan
oleh cuaca atau keadaan lingkungan. Ikan termasuk organisme heterotrof, ini
berarti ikan merupakan salah satu produktivitas sekunder di ekosistem perairan.
Banyaknya produktivitas sekunder dari suatu komunitas tergantung pada
banyaknya produktivitas primer pada komunitas yang bersangkutan. Artinya
produktivitas sekunder tinggi jika produktivitas primer tinggi (Susanto, 2000).
Produktivitas primer adalah jumlah total bahan organik yang dibentuk dalam
suatu waktu tertentu oleh aktivitas fotosintesis tumbuhan (Anonim, 1990).
Produktivitas primer merupakan persediaan makanan untuk organisme heterotrof
seperti bakteri, jamur dan hewan (Susanto, 2000). Produktivitas primer di
Indonesia pada musim kemarau lebih tinggi daripada musim penghujan jika
ditinjau bahwa pada musim kemarau langit lebih cerah sedang pada musim
penghujan kebanyakan berawan. Hal ini disebabkan karena pada musim kemarau
dengan intensitas cahaya matahari tinggi, proses fotosintesis yang dilakukan oleh
fitoplankton lebih optimal.
Menurut Jangkaru (2002), rawa merupakan kawasan lahan rendah yang
senantiasa memiliki kepekaan tergenang air pada kurun waktu tertentu maupun
sepanjang tahun. Sumber air rawa meliputi air hujan, air luapan akibat rambatan
pasang air laut dan luapan banjir dibagian hulu.
Rawa Pening adalah salah satu perairan umum yang mempunyai potensi
sumber daya perikanan. Berdasarkan fluktuasi permukaan airnya, Rawa Pening
dapat digolongkan sebagai rawa pasang surut. Rawa pasang surut adalah perairan
rawa yang mempunyai fluktuasi permukaan air yang selalu bergerak naik turun
3
secara harian akibat pengaruh gerakan pasang surut perairan (Ilyas dkk,1990 ).
Badan air rawa pasang surut berhubungan langsung dengan sungai, sehingga
keasamannya akan berkurang. Kondisi habitat rawa pasang surut relatif subur dan
dihuni oleh lebih banyak organisme air. Komposisi jenis ikan yang menghuni
daerah rawa ini didominansi ikan sungai.
Rawa Pening terletak di wilayah Kabupaten Semarang dengan luas kurang
lebih 2.020 hektar, ketinggian 463m dpl dan berada di antara wilayah Kecamatan
Banyubiru, Ambarawa, Bawen dan Tuntang. Perairan Rawa Pening menjadi
tempat bermuaranya beberapa sungai, yaitu Sungai Ngaglik, Sungai Panjang,
Sungai Legi, Sungai Muncul, Sungai Parat dan Sungai Sraten, sedangkan
sebagai aliran keluar mengalir melalui Sungai Tuntang. Selain untuk kegiatan
irigasi, wisata dan pembangkit tenaga listrik, Rawa Pening juga dimanfaatkan
untuk perikanan
Berbagai jenis usaha perikanan di Rawa Pening telah dilakukan oleh
masyarakat desa dan sekitarnya secara turun temurun. Usaha perikanan ini
meliputi semua usaha yang dilakukan baik oleh perorangan atau badan usaha yang
memanfaatkan sumber daya ikan di perairan Rawa Pening melalui kegiatan
penangkapan atau budidaya ikan termasuk kegiatan menyimpan, mengolah,
mengawetkan ikan untuk tujuan tertentu. Mengingat potensi perairan umum di
Rawa Pening cukup tinggi dan juga keberadaannya sangat penting sebagai sumber
kehidupan dan penghidupan bagi masyarakat, maka perlu usaha-usaha
pengelolaan dan pemanfaatan perairan umum di Rawa Pening yang berorientasi
4
terhadap kelestarian, budidaya, penebaran dan usaha penangkapan ikan, sehingga
dapat meningkatkan gizi dan sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat.
Salah satu usaha untuk mengoptimalkan budidaya ikan adalah dengan
mengetahui tingkat produktivitas primer, sehingga dapat dipastikan daerah-daerah
mana saja yang akan optimal dijadikan tempat budidaya ikan mengingat ikan
mempunyai kecenderungan untuk terdistribusi ditempat-tempat dengan sumber
makanan yang paling baik. Produksi perikanan di Rawa Pening rata-rata mencapai
kurang lebih 981,5 ton per tahun ( Anonim,2001).
Penelitian ini dilakukan di tiga zona, yaitu Njalen, Slumbu dan Pengawit.
Njalen adalah masukan air terbesar di Rawa Pening, Slumbu terletak
ditengah-tengah perairan Rawa Pening, sedangkan Pengawit merupakan wilayah
perairan yang banyak vegetasi hydrilla dan elodia.
B. Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian
ini adalah :
Bagaimanakah hubungan produktivitas primer dengan distribusi ikan di ekosistem
perairan Rawa Pening Kabupaten Semarang ?
C. Penegasan Istilah
Untuk menghindari adanya perbedaan pengertian dalam penelitian ini
maka perlu diberikan penjelasan tentang beberapa istilah. Istilah yang perlu
diberikan penjelasan adalah sebagai berikut :
5
1. Produktivitas Primer
Anonim (1990) menyatakan produktivitas primer merupakan jumlah total
bahan organik yang dibentuk dalam suatu waktu tertentu oleh aktifitas
fotosintesis tumbuhan. Menurut Susanto (2000), produktivitas primer
merupakan persediaan makanan untuk organisme heterotrof seperti bakteri,
jamur dan hewan.
2. Distribusi
Distribusi atau penyebaran adalah gerakan individu-individu kedaerah atau
keluar daerah populasi. Penyebaran membantu natalitas dan mortalitas
didalam memberi wujud bentuk pertumbuhan atau kepadatan populasi.
Penyebaran merupakan alat atau cara yang mana daerah-daerah baru atau
kosong diduduki atau keanekaragaman yang seimbang terbentuk
( Welch,1952 ).
3. Rawa
Rawa merupakan kawasan lahan rendah yang senantiasa memiliki kepekaan
tergenang air pada kurun waktu tertentu maupun sepanjang tahun. Sumber
air rawa meliputi air hujan, air luapan akibat rambatan pasang air laut dan
luapan banjir dibagian hulu (Jangkaru, 2002). Penelitian ini dilakukan di
Rawa Pening Kabupaten Semarang.
6
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan produktivitas primer dengan distribusi ikan di ekosistem perairan Rawa
Pening Kabupaten Semarang.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Memberi informasi tentang distribusi ikan dalam kaitannya dengan
produktivitas primer di ekosistem perairan Rawa Pening Kabupaten
Semarang.
2. Menambah pengetahuan masyarakat tentang daerah-daerah mana saja di Rawa
Pening yang akan optimal dijadikan tempat budidaya ikan.
3. Memberi informasi untuk kepentingan bahan studi ikan dan penelitian di
bidang perikanan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Produktivitas Primer
Persediaan energi yang tersimpan didalam komunitas dianggap sebagai
produktivitas suatu ekosistem. Nybakken (1982) mengatakan, produktivitas
primer ialah laju pembentukan senyawa-senyawa organik yang kaya energi dari
senyawa-senyawa anorganik. Produktivitas primer merupakan persediaan
makanan untuk organisme heterotrof yaitu bakteri, jamur dan hewan.
Produktivitas primer total yaitu produktivitas yang masih berupa hasil
fotosintesis (belum dikurangi yang direspirasikan).
Produktivitas primer suatu komunitas dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain : cahaya, air, temperatur, kecepatan berkembang biak.
Didaerah tropis yang beriklim lembab, produktivitas primer tinggi karena
intensitas cahaya matahari tinggi dan merata sepanjang tahun (Susanto,2000).
Tingginya intensitas cahaya menyebabkan meningkatnya kecepatan fotosintesis.
Adanya pengaruh intensitas cahaya terhadap kecepatan fotosintesis
menyebabkan produsen primer di lingkungan perairan dalam semakin rendah.
Menurut Isnansetyo dan Kurniastuty (1995), fitoplankton dapat dikatakan
sebagai pembuka kehidupan di planet bumi ini, karena dengan adanya
fitoplankton memungkinkan mahluk hidup yang lebih tinggi tingkatannya ada di
muka bumi. Fitoplankton diketahui hidup di muka bumi jauh sebelum manusia
ada, beberapa ratus juta tahun yang lalu, dengan sifatnya yang autotrof mampu
8
merubah hara anorganik menjadi bahan organik dan penghasil oksigen yang
sangat mutlak diperlukan bagi kehidupan makhluk yang lebih tinggi tingkatannya.
Dilihat dari daya reproduksi dan produktivitasnya, maka fitoplankton
mempunyai produktivitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
organisme autotrof yang lebih tinggi tingkatannya. Fitoplankton juga berperan
sebagai produsen tingkat pertama yang ada diseluruh badan air dimuka bumi .
Boney (1976) menjelaskan bahwa semua jenis fitoplankton yang hidup pada
suatu perairan merupakan penyongkong produktivitas primer.
Beberapa jenis fitoplankton yang ditemukan di Rawa Pening melalui hasil
penelitian sebelumnya adalah Synedra sp, Navicula sp, Diatoma sp, Melosira sp,
Dari hasil penelitian ditemukan 14 jenis ikan yang setelah diidentifikasi
tergolong kedalam 5 familia, 5 ordo yang termasuk kedalam kelas Osteichtyes.
Adapun jenis-jenis ikan yang ditemukan dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3. Jenis Ikan yang Ditemukan di Rawa Pening Kabupaten Semarang
No Ordo Familia Spesies Nama daerah 1 Rasbora lateristriata Wader pari 2 Rasbora jacopsoni Wader putih 3 Mystacoleusus marginatus Wader ijo 4 Barbus conchonius Wader andong 5 Puntius binotatus Wader cakul 6
Anonim. 2000. Sejarah Perikanan Indonesia. Jakarta : Yasamina. Anonim. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan di Rawapening. Leaflet.
Semarang : Dinas Peternakan dan Perikanan. Anonim. 2005. Musim Hujan dan Eutrofikasi Perairan Pesisir. Jakarta. http: //
www. kompas. com/ bahari. com. 10 Juni 2005. Asmawi, S. 1984. Pemeliharan Ikan dalam Karamba. Jakarta : Gramedia. Boney, A.D. 1976. Phytoplankton. The Institute of Biologis Studies in Biologi
no. 52. Edward Arnold (Publiser) Limited. London. Banerjea, S.M. 1971. Water Quality and Soil Condition of Fish Pond in Some
Water of Indian in Relation Fish Education Indian. Journal of Fisher Voinn.
Budiman, A.1980. Fitoplankton. Dalam Djajasasmita, M dan D.D.
Satraatmadja (Red), Penelitian Peningkatan Pendayagunaan Sumber Daya Hayati. Laporan Teknik 1980-1981. LBN-LIPI
Cahyono, B. 2000. Budidaya Ikan Air Tawar. Yogyakarta : Kanisius. Deshmukh, I. 1992. Ekologi dan Biologi Tropika. Terjemahan Kuswata
Kartawinata dan Sarkat Danimiharja. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Dharmawan. A, Ibrohim, Tuarita . H, Suwono. H, Susanto. P. 2004. Ekologi
Hewan. Malang : Universitas Negeri Semarang. Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan. Bandung: Armico Eden, S. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. FMIPA. ITB. Bogor. Ewusie, J.Y. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Terjemahan Usman
Tanuwidjaja. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Goeltenboth. 1979. Preliminary Final Report. The Rawa Pening Project Leader.
Fakultas Biology and Agriculture. Salatiga: UKSW.
50
Goos, I.G. 1978. Oceanography Biologycal Enviroment the Open University Press. Walthon Hall, Milton Keynes Graet Britain.
Hannesson, R. 1988. Ekonomi Perikanan. Terjemahan Masri Maris. Jakarta :
Universitas Indonesia. Hardjosuwarno, S. 1990. Dasar-dasar Ekologi Tumbuhan. Yogyakarta :
Universitas Gajah Mada. Hutabarat, S. 2000. Produktivitas Perairan dan Plankton. Semarang :
Universitas Diponegoro. Hutabarat, S. & S. M. Evans. 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta :
Universitas Indonesia. Illyas. S, E. Setiadi, F. Cholik, R.A. Krismono, D.W.Z. Jangkaru, W. Ismail, E.
Pratiwi, A. Hardjamulia, H. Supryadi, Sutrisno dan S. Hadiwigono. 1990. Petunjuk Teknis Pengelolaan Perairan Umum BagiPembangunan Perikanan. Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan.
Isnansetyo, A dan Kurniastuty. 1995. Teknik Kultur Phytoplankton dan
Zooplankton. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Jangkaru, Zulkifli. 2002. Pembesaran Ikan Air Tawar Di Berbagai Lingkungan Pemeliharaan. Jakarta : Penebar Swadaya.
Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Besar. Surabaya: Kartika. Kottelat, M.; A.J. Whitten; S.N. Kartikasari & S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan Air
Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Jakarta : CV Java Books. Kramadibrata, H. I. 1990. Ekologi Hewan. Bandung: Jurusan Biologi. Lesmana, D.S. 2001. Kualitas Air Untuk Ikan Hias Air Tawar. Jakarta : Penebar
Swadaya. Maryanto, D. 1991. Pola Sebaran Vertikal Fitoplankton di Perairan Bebas
Rawa Pening Serta Hubungannya Dengan Beberapa Faktor Fisikawi dan Kimiawi. Skripsi. Salatiga: UKSW. Fakultas Biologi.
Mujiman, A. 1984. Makanan Ikan. Jakarta: Penebar Swadaya. Murtini, R. 2000. Kelimpahan dan Keanekaragaman Phytoplamkton dan
Makrobentos Dalam Kaitannya Dengan Kualitas Air Muara Sungai Sibelis Kodyah Tegal. Skripsi. FPIK. UNDIP. Semarang.
51
Nybakken, J. W. 1982. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta : PT Gramedia.
Odum, E. P. 1971. Fundamentals of Ecology. W. B. Saunders Company
London. Odum, E. P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta : Universitas
Gajahmada. Ommanney, F. D. 1985. Ikan. Jakarta : Tira Pustaka Sachlan. 1982. Planktonologi. Semarang : Fakultas Peternakan dan
Perikanan Universitas Diponegoro. Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif. Surabaya : Usaha Nasional. Soewardi, K; Risdiono dan Is Hidayat Utomo. 1976. Evaluasi Cara
Pengendalian Fisik di Rawa Pening 1975-1976. Rawa Pening, Masalah dan Pengendalian Tumbuan Pengganggu Air, Laporan Akhir No. 3/ 1976.
Subani, W dan Sudrajat. 1981. Penelitian Plankton di Selat Bali Dan Samudera
Indonesia ( Selatan Jawa Barat Sumatera). Bulletin Penelitian Perikanan. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Perikanan I.
Sugiyono. 2004. Stastitika untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta. Sumawidjaja, K. 1974. Limnologi. Proyek Peningkatan Muto PT. IPB. Bogor. Sunarti. 2000. Kelimpahan Plankton pada Tambak Bandeng Tambak Layah
Desa Tambakharjo Kabupaten Semarang. Skipsi. Semarang : UNNES. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Surasana, Eden. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bogor: ITB FMIPA. Susanto, Pudyo. 2000. Pengantar Ekologi Hewan. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional. Sutrisno. T.C. 1991. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta : PT.
Rineka Cipta. Suyanto, S.R. 1994. Nila. Jakarta : Penebar Swadaya. Tadjudin. 2002. Pengembangan Rawa Pening. Semarang. http: // www. kompas.
com/ kompas-cetak/ 0206/07/ jateng/ jang 25. htm. 7 Juni 2002.
52
Tambaru, R. 2003. Selang Waktu Inkubasi yang Terbaik dalam Pengukuran Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Laut. ITB. http ://rudyct. Topcities.com pps 702_71034/rahmadi_tambaru.htm. 10 November 2003.
Welch, P.S. 1952. Limnological Methods. New York: Mc. Graw Hill Book
Company Inc. Wetzel, R. G. 1977. Limnology 2nd pd. Saunders College Publishing. Orlando.