HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII MTS MUHAMMADIYAH BATANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) dalam Ilmu Pendidikan Matematika Oleh: Rochadi NIM: 073511011 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
88
Embed
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-rochadi073-6488-1-pdfskri-i.pdf · adalah kemampuan verbal, kemampuan spasial, kemampuan numerik, kemampuan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII MTS
MUHAMMADIYAH BATANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1)
dalam Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh:
Rochadi NIM: 073511011
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG 2011
ABSTRAK Judul : Hubungan Antara Kemampuan Numerik Peserta Didik Terhadap
Prestasi Belajar Matematika peserta didik kelas VII MTs Muhammadiyah Batang Tahun Pelajaran 2010/20111
Penulis : Rochadi NIM : 073511011
Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII MTs Muhammadiya Batang. 2) Untuk mengetahui besarnya hubungan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII MTs Muhammadiyah Batang.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Subyek penelitian ini
berjumlah 54 responden. Pengumpulan data dengan menggunakan tes kemampuan numerik untuk menjaring kemampuan numerik peserta didik sebagai variable (X), adapun nilai tertinggi dari kemampuan numerik dalam penelitian ini adalah 82 dan terendah adalah 50 dan nilai mid semester semester genap untuk menjaring nilai prestasi belajar matematika sebagai variable (Y) dan dokumentasi. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis product moment. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: terdapat hubungan antara variabel X dan Y. Hubungan antara variabel X dan Y cukup kuat, ditunjukkan oleh koefisien korelasi rxy = 0,63 artinya semakin baik kemampuan numerik peserta didik maka semakin baik pula prestasi belajar matematikanya dan signifikan ditunjukkan oleh thitung =5,82 dengan ttabel = (0,01)= 2,00 ttabel (0,05)= 2,66 karena thitung lebih besar dari ttabel maka hipotesis diterima.
Dari data di atas dapat dijelaskan ada hubungan yang signifikan antara
kemampuan numerik peserta didik terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII MTs Muhammadiyah kecamatan Batang kabupaten Batang
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp/Fax 7601295, 7615387 Semarang
50185
PERSETUJUAN PEMBIMBING Semarang, 25 Maret 2011 Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Naskah Skripsi Kepada
An. Sdr. Rochadi Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi saudara: Nama : Rochadi NIM : 073511011 Judul : Hubungan Antara Kemampuan Numerik Peserta Didik
Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat dimunaqosahkan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, 25 Maret 2011
MOTTO
Tidak ada kebaikan bagi pembicaraan kecuali dengan amalan. Tidak ada kebaikan bagi harta
kecuali dengan kedermawanan. Tidak ada kebaikan bagi shadaqah kecuali niat yang
ikhlas.1
1 http://nasrulkurniawan.bravehost.com/bijak.html Sabtu 18-06-2011 jam 18.43
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Rochadi
NIM : 073511011
Jurusan/Program Studi : Tadris Matematika
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, Maret 2011 Saya yang menyatakan,
Rochadi NIM: 073511011
PERSEMBAHAN Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT , skripsi ini penulis
persembahkan kepada:
1. Ayahanda Sayid (Alm), Ibun\da Tini, dan kakak-kakakku Rambat, Fatoyah,
Nasudi yang telah membantuku baik secara materiil maupun sepiritual.
2. Akhmad Mursyidi, BA, Ny Soejoto dan Ibu Sri Murwati selaku ibu asuhku
dan bapk asuhku yang telah mengasuhku selama 11 tahun sehingga saya bisa
menyelesaikan kuliah.
3. Adib maftukhin, M. Komarudin, Aris Pujianto, A. Syaiful Ma’arif, Zuhrotun
Nisa’ dan semua temen-temen Matematika angkatan 2007.
4. Adik-adik mahasiswa angkatan baru.
5. Teman-teman kos 29 yang yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, Mas
Robith, M. Ghoni Rif’an, Andi Warsono, Yanto, Iqtirobul Fudla.
KATA PENGANTAR
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
menjadikan kita lebih bermakna dalam menjalani hidup ini. Terlebih lagi kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah membawa cahaya Ilahi kepada umat manusia sehingga dapat
mengambil manfaatnya dalam memenuhi tugasnya sebagai khalifah di muka
bumi.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan
bimbingan, saran-saran serta motivasi dari berbagai pihak sehingga penyusunan
skripsi ini dapat terselesaikan. Suatu keharusan bagi pribadi penulis untuk
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Dr. Suja’i, M.Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, yang
telah memberikan segala fasilitas dalam penyusunan skripsi ini.
Tabel 4.5. : Data nilai tes kemampuan numerik .............................................. 34
Tabel 4.6. : Rekapitulasi nilai prestasi belajar matematika............................... 36
Tabel 4.7. : Diatribusi frekuensi kemampuan numerik .................................... 38
Tabel 4.8. : Kualitas kemampuan numerik ...................................................... 40
Tabel 4.9. : Distribusi frekuensi prestasi belajar matematika ........................... 41
Tabel 4.10. : Kualitas prestasi belajar ............................................................... 42
Tabel 4.11. : Korelasi kemampuan numerik dengan prestasi belajar .................. 44
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. : Histogram kemampuan numerik peserta didik .............................. 39
Gambar 4.2. : Histogram prestasi belajar peserta didik ....................................... 42
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Soal uji coba tes kemampuan numerik
Lampiran II : Jawaban soal uji coba tes kemampuan numerik
Lampiran III : Soal tes kemampuan numerik
Lampiran IV : Jawaban Soal tes kemampuan numerik
Lampiran V : Uji validitas dengan biserial
Lampiran VI : Tabel nilai r product moment
Lampiran VII : Surat riset dan pra riset
Lampiran VIII : Daftar riwayat hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelajaran matematika akan lebih mudah dipelajari oleh orang-
orang yang mempunyai kemampuan numerik yang tinggi. Kemampuan
numerik merupakan kemampuan khusus dalam hitung menghitung.2
Karena sebagian besar materi yang ada dalam mata pelajaran matematika
membutuhkan banyak penghitungan dan membutuhkan kemampuan
khusus yang mempengaruhi prestasi belajar matematika. Di antaranya
adalah kemampuan verbal, kemampuan spasial, kemampuan numerik,
kemampuan penalaran dan sebagainya. Kemampuan verbal yaitu
kemampuan seseorang dalam memahami konsep-konsep dalam bentuk
kata-kata. Kemampuan spasial yaitu kemampuan seseorang
memvisualisasikan gambar, baik itu gambar dalam bentuk dimensi dua
atau dimensi tiga. Sedangkan kemampuan numerik yaitu kemampuan
seseorang dalam melakukan penghitungan dan pengoperasian bilangan-
bilangan.3
Contohnya dalam materi aritmatika sosial, peserta didik
diharapkan bisa memahami soal, untuk dapat memahami soal dibutuhkan
kemampuan verbal. Setelah peserta didik dapat memahami dengan
kemampuan verbal, maka peserta didik dituntut untuk bisa mengerjakan
soal dengan kemampuan numerik yang dimilikinya. Sehingga peserta
didik mampu menyelesaikan permasalahan dalam soal matematika yang
dihadapinya.
Dari contoh di atas kemampuan numerik sangat diperlukan untuk
menyelesaikan soal matematika, walaupun beberapa kemampuan di atas
sangat berkaitan satu sama lain. Tetapi di dalam penyelesaian soal
dibutuhkan kemampuan numerik yang sangat luas.
2 http://etd.eprints.ums.ac.id/4522/1/A410040076.pdf, Senin.19-11-2010, jam 16.12. Ibid. 3http://etd.eprints.ums.ac.id/4522/1/A410040076.pdf, Senin.19-11-2010, jam 16.12
Keadaan yang terjadi di MTs Muhammadiyah Batang tidak semua
peserta didik mempunyai kemampuan numerik secara baik. Sehingga
peserta didik dalam mengerjakan soal matematika cenderung mengalami
kesulitan. Hal ini dikarenakan tingkat intelegensi seseorang juga berbeda-
beda, jadi ada peserta didik yang mempunyai intelegensi yang tinggi dan
ada yang sedang.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti bermaksud
mengadakan penelitian tentang: Hubungan Antara Kemampuan Numerik
Peserta Didik terhadap Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik Kelas
VII MTs Muhammadiyah Batang.
B. Penegasan Istilah
Untuk memperoleh kejelasan dan menghindari keberagaman
penafsiran dalam judul penelitian ini, maka perlu ditegaskan beberapa
istilah
1. Kemampuan numerik
Kemampuan yaitu daya untuk melakukan suatu tindakan
sebagai hasil dari pembawaan dan latihan.4 Numerik yaitu yang
berwujud nomor (angka), yang bersifat angka/sistem angka, data
statistik/ atau data yang memerlukan pengelolaan yang cermat.5
kemampuan numerik yaitu kemampuan untuk memahami konsep-
konsep yang berhubungan dengan bilangan.6
2. Prestasi belajar
Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari
pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif
dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur
dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi
4Sunarto, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 120 5Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta; Balai
hlm. 13 11Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 27
6
listen, of follow direction (Belajar adalah mengamati, membaca,
meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu).12
Dari pengertian belajar yang dikemukakan sebelumnya, maka
belajar merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
mengetahui apa yang ingin diketahui sebagai suatu bentuk perubahan
perilaku dirinya.
Di dalam perspektif agama Islam, belajar merupakan kewajiban
bagi setiap muslim dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan
sehingga derajat kehidupannya meningkat. Hal ini dinyatakan dalam
Firman Allah Surat Al-Mujaadalah ayat 11.13
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Mujaadalah : 11)14
Ayat di atas digunakan sebagai pendorong setiap manusia
untuk senantiasa belajar. Karena orang berilmu diangkat derajatnya
oleh Allah SWT.
b. Faktor–faktor yang mempengaruhi belajar antara lain:
a) Faktor guru
12Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 2 13Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), edisi revisi, hlm. 35. 14Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV Penerbit
Diponegoro, 2004), hlm. 434.
Setiap guru memiliki pola mengajar sendiri-sendiri. Pola
mengajar ini tercermin dalam tingkah laku pada waktu
melaksanakan pembelajaran. Dianne Lapp, menamakan pola
umum tingkah laku mengajar yang dimiliki guru dengan istlah
gaya mengajar atau teaching style.
b) Faktor peserta didik
Setiap peserta didik mempunyai keragaman dalam hal
kecakapan maupun kepribadian. Kecakapan yang dimiliki masing-
masing peserta didik itu meliputi kecakapan potensial yang
memungkinkan untuk dikembangkan, seperti bakat dan
kecerdasan; maupun yang diperoleh dari hasil belajar. Dan yang
dimaksud dengan kepribadian adalah ciri-ciri khusus yang dimiliki
oleh individu yang bersifat menonjol, yang membedakan dirinya
dengan orang lain.
c) Faktor kurikulum
Secara sederhana arti kurikulum menggambarkan pada isi
atau pelajaran dan pola interaksi pembelajaran antara guru dan
peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh sebab itu,
tujuan yang hendak dicapai itu secara khusus menggambarkan
bentuk perubahan tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai
peserta didik melalui proses belajar yang beraneka ragam. Dengan
demikian baik bahan maupun pola interaksi guru-peserta didik pun
beraneka ragam pula. Hal ini dapat menimbulkan situasi yang
bervariasi dalam proses pembelajaran.
d) Faktor lingkungan
Lingkungan meliputi keadaan ruangan, tata ruang, dan
berbagai situasi fisik yang ada di sekitar tempat berlangsungnya
proses pembelajaran. Oleh karena itu guru memegang peranan
penting dalam menciptakan situasi, sehingga proses pembelajaran
dapat mencapai tujuan yang diharapkan. 15
Kemudian dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi
hasil belajar menurut Sumardi Suryabrata, dapat digolongkan
menjadi tiga macam, yaitu:
1) Faktor-faktor stimulasi belajar.
Segala sesuatu di luar individu yang merangsang
individu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar
dikelompokkan dalam faktor stimuli belajar antar lain:
panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran,
berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas, suasana
lingkungan eksternal.
2) Faktor-faktor metode belajar.
Metode belajar yang dipakai guru sangat mempengaruhi
metode belajar yang dipakai oleh si pelajar, faktor-faktor
metode belajar menyangkut hal-hal berikut: kegiatan berlatih
atau praktek, overlearning dan drill, resitasi belajar, pengenalan
tentang hasil-hasil belajar, belajar dengan keseluruhan dan
dengan bagian-bagian, penggunaan modalitet indera,
bimbingan dalam belajar, kondisi-kondisi intensif.
hari sangatlah bermanfaat. Dan sebenarnya aktifitas sehari hari yang
dikerjakan juga berhubungan dengan masalah matematika.
3. Meningkatkan Pengertian Bilangan
Anak yang cerdas secara matematis sering tertarik dengan
bilangan dan pola dari usia yang sangat muda. Mereka menikmati
berhitung dan dengan cepat belajar menambah, mengurangi, mengalikan
dan membagi. Selain itu, anak-anak yang terampil dalam matematika
cepat memahami konsep waktu. Anak-anak yang cerdas secara matematis
senang melihat pola dalam informasi mereka, dan mereka dapat megingat
bilangan dalam pikiran mereka dalam jangka waktu yang panjang.
Menjelaskan konsep-konsep secara logis, atau menyimpulkan informasi
menggunakan matematika dapat meningkatkan pemahaman mereka.
Anak-anak yang demikian senang membuat kesimpulan ilmiah dari
pengamatan mereka.33
Kapasitas ‘melek angka’ menggambarkan dimensi lain dari
kecerdasan matematis-logis. Sebelum muncul komputer dan kalkulator,
kemampuan menghitung awangan (mencongak) sangat dihargai. Bahkan
sekarang masih dikagumi bakat orang-orang Shakutala Devi dari india,
yang dicatat Guinness Book of World Records telah mengalikan dua
bilangan 13 angka secara awangan dalam waktu 28 detik. Karena itulah,
menjadi penting untuk mendorong anak untuk berlatih berhitung sejak
kecil dan menikmati matematika untuk mengembangkan kecerdasan logis
atau matematis yang kuat. Perkembangan pengertian bilangannya
bermanfaat dalam membantunya memahami bagaimana matematika
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. (seperti berjualan atau berbelanja)
dan hubungan orang lain. Sehingga anak akan menjadi lebih inovatif
dalam menggunakan konsep matematis seperti memahami arti dari nilai
rata-rata, sampai situasi yang lebih rumit seperti perencanaan dan
pemahaman keuangan pada masa dewasa. Jelas sangat penting untuk
33 Christine Sujana, Opcit, hlm 43
mengembangkan kecerdasan ini agar berfungsi dalam kebudayaan dan
masyarakat.
D. Kerangka Berpikir
Matematika sebagai salah satu sarana berfikir ilmiah sangat diperlukan
untuk menambah kemampuan berfikir logis, sistematis dan kritis dalam diri
peserta didik. Demikian pula matematika merupakan pengetahuan dasar yang
diperlukan peserta didik untuk menunjang keberhasilan belajarnya dalam
menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan matematika berperan dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sebagai alat bantu
mengembangkan disiplin ilmu lainnya.
Adapun hal-hal yang menunjang prestasi belajar, khususnya mata
pelajaran matematika dipengaruhi banyak faktor. Diantaranya adalah
kemampuan verbal, kemampuan spasial dan kemampuan numerik. Dari
faktor-faktor tersebut yang dibahas dalam skripsi ini adalah faktor
kemampuan numerik. Kemampuan ini sangatlah penting khususnya pada mata
pelajaran seperti: matematika, fisika dan kimia.
Kemampuan numerik merupakan kemampuan khusus dalam hitung
menghitung, sehingga kemampuan numerik mempengaruhi kemampuan
peserta didik dalam memahami dan menyelesaikan soal matematika. Namun,
kemampuan numerik peserta didik berbeda-beda. Ada peserta didik yang
memiliki kemampuan numerik yang tinggi dan rendah. Dimana peserta didik
yang mempunyai kemampuan numerik yang tinggi akan bekerja lebih baik
dalam berhitung sedangkan peserta didik yang mempunyai kemampuan
numerik rendah cenderung akan mengalami kesulitan dalam berhitung.
E. Kajian Penelitian yang Relevan
Untuk mempermudah penyusunan skripsi maka peneliti akan
mendeskripsikan beberapa karya yang mempunyai relevansi dengan judul
skripsi ini. Adapun karya-karya tersebut adalah:
1. Dalam skripsi yang di tulis oleh Mukhlisin NIM: 053511185 Mahasisiwa
IAIN yang berjudul: Hubungan antara Kemampuan Awal Matematika dan
Motivasi Berprestasi dengan Hasil Belajar Matematika Materi Segitiga
dan Segiempat kelas VII SMP Askhabul Kahfi Polaman Mijen Semarang
tahun 2009/2010 .
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antar kemampuan awal
matematika dengan hasil belajar matematika materi segitiga dan segiempat
kelas VII Askhabul Kahfi polaman mijen semarang hal ini di buktikan
dengan diperoleh rhitung = 0,595 sedangkan rtabel = 0,297 pada taraf
siginifikansi 5% maka r hitung > r tabel sehingga Ha diterima dan Ho
ditolak. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motifasi
berprestasi dengan hasil belajar matematika materi segitiga dan segiempat
kelas VII Askhabul kahfi polaman mijen semarang hal ini ditunjukkan
oleh rhitung = 0,300 sedangkan rtabel = 0,297 pada taraf signifikansi 5%, maka
r hitung > r tabel sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara kemampuan awal, motifasi berprestasi
dengan hasil belajar matematika materi segitiga dan segiempat kelas VII
askhabul kahfi polaman mijen semarang hal ini ditunjukkan oleh rhitung =
0,637 sedangkan rtabel = 0,297 pada taraf signifikansi 5%, maka r hitung > r
tabel sehingga Ha diterima dan Ho ditolak.34
2. Dalam skripsi yang ditulis oleh Ernawati mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Malang dengan judul “ hubungan antara motivasi
berprestasi, kemampuan numerik dengan prestasi belajar matematika di
SMP Muhammadiyah Dau Malang” tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi, kemampuan numerik
dengan prestasi belajar matematika siswa SMP 06 Dau Malang. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian deskriptif.
Adapun perolehan data dengan tes. Sementara sumber data dalam
34 Mukhlisin, Hubungan antara kemampuan awal matematika dan motivasi berprestasi
dengan hasil belajar matematika mater segitiga dan segiempat kelas VII SMP Askhabul Kahfi Polaman Mijen Semarang tahun, skripsi Fakultas Tarbiyah jurusan pendidikan matematika, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009), hlm ii.
penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP 06 Dau Malang. Adapun
metode analisis data dengan regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan
(1) motivasi pencapaian dengan prestasi belajar dengan kualifikasi tinggi
(47%) (2) kemampuan numerik dengan kategori sedanga (42%) dan (3)
prestasi belajar matematika dalam kategori sedang (58%). Hasil analisa
data menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara
motivasi berprestasi dengan prestasi belajar matematika dengan (r =0,439,
p =0,007 < 0,05, ada hubungan yang positif dan signifikan antara
kemampuan numerik dengan prestasi belajar matematika (r =0,362, p =
0,030 <0,05. Dari hasil analisis regresi ganda antara motivasi berprestasi,
kemampuan numerik dengan prestasi belajar matematika diperoleh
koefisien regresi ganda = 6,229, p < (0,05)35
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya khususnya
pada kajian penelitian pendukung di atas adalah pada skripsi Mukhlisin yang
dibahas adalah kemampaun awal matematika, sedangkan pada skripsi
Ernawati yang dibahas adalah hubungan antara motivasi berprestasi,
kemampuan numerik dengan prestasi belajar matematika .
F. Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara
dari permasalahan penelitian.36 Adapun hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
“Adanya hubungan kemampuan numerik peserta didik terhadap prestasi
belajar matematika peserta didik kelas VII MTs Muhammadiyah Batang”
Kriteria: Butir soal dikatakan valid, jika rhitung > rtabel, dengan α = 5%
b. Uji reliabilitas
Untuk mengetahui reliabilitas perangkat bentuk objektif maka
digunakan rumus alpha sebagai berikut;44
= reliabilitas test secara keseluruhan
n = banyaknya butir soal
= jumlah varian skor tiap-tiap item
= varians total
Jika rhitung > rtabel maka item test diajukan reliabel
c. Tingkat kesukaran soal
Adapun rumus yang digunakan adalah:
TK = taraf kesukaran
Ngagal = jumlah test yang gagal
N = jumlah total test
d. Daya beda soal
Rumus yang dipakai adalah:45
44Ibid., hlm. 100-101 45Ibid., hlm. 218
Keterangan:
D = daya pembeda
= taraf kesukaran kelompok atas
= taraf kesukaran kelompok bawah
Kriteria yang digunakan yaitu:
D = 0,00 sampai 0,20 (jelek)
D = 0,20 sampai 0,40 (cukup)
D = 0,40 sampai 0,70 (baik)
D = 0,70 sampai 1,00 (baik sekali)
2. Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang penulis ajukan
yaitu dengan cara perhitungan lebih lanjut dengan analisis statistik.
Analisis statistik yang digunakan adalah analisis korelasi yaitu untuk
mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Analisis
tersebut digunakan peneliti untuk mengetahui hubungan kemampuan
numerik terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII MTs
Muhammadiyah Batang.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji hipotesis adalah sebagai
berikut:
a. Mencari korelasi variabel X dengan variabel Y menggunakan rumus
korelasi product moment sebagai berikut:
rxy = korelasi antar variabel x dan y
N = jumlah peserta
X = Variabel X
Y = Variabel Y
Kemudian hasil korelasi yang diperoleh digunakan untuk uji
signifikansi dengan rumus sebagai berikut:
th = uji signifikansi korelasi x dan y
r = korelasi x dan y
n = jumlah sampel
b. Menguji apakah korelasi itu signifikan atau tidak dengan taraf
signifikan 5% atau 1%.
3. Analisis Lanjut
Analisis lanjut adalah analisis lanjutan yang didasarkan pada
analisis penelitian (analisis uji hipotesis). Analisis ini digunakan untuk
membuat interpretasi lebih lanjut dari hasil hipotesis sebagai berikut.
Ho :Hubungan antara variable X dan Y tidak signifikan
HI :Hubungan antara variabel X dan Y signifikan.
Analisis ini digunakan dengan jalan mengkonsultasikan nilai thitung
(th) dengan ttabel (tt) pada taraf signifikan 5% dan 1% dengan
kemungkinan:
a. Apabila nilai thitung (th) yang diperoleh lebih besar atau sama dengan
nilai ttabel (tt) maka Ha diterima Ho ditolak, sehingga ada hubungan
yang signifikan antara kemampuan numerik dengan prestasi belajar
matematika peserta didik kelas VII MTS Muhammadiyah tahun
pelajaran 2010/2011.
b. Sedangkan apabila thitung (th) yang diperoleh lebih kecil dari nilai ttabel
(tt) maka Ha ditolak dan Ho diterima, sehingga tidak ada hubungan
yang signifikan antara kemampuan numerik dengan prestasi belajar
matematika peserta didik kelas VII MTS Muhammadiyah tahun
pelajaran 2010/2011.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum MTs Muhammadiyah Batang
1. Sejarah Singkat MTs Muhammadiyah Batang
Seiring dengan perjalanan Organisasi Muhammadiyah Kab.
Batang, yang sudah merambah di tingkat kecamatan wilayah Kab. Batang,
segenap para pimpinan Muhammadiyah Kec. Batang berfikir ke depan
untuk memikirkan regenerasi melalui wadah yang resmi, sebagaimana
menurut kaidah organisasi, bahwa apabila Muhammdiyah ingin
mendirikan sekolah sebagai tempat pengkaderan harus berdiri terlebih
dahulu sebuah MADRASAH ( Sekolah ). Maka beberapa tokoh di jajaran
Pimpinan Muhammadiyah tingkat Kecamatan Batang yang terdiri dari :
a. Bp. H. Chamim Thoha (alm) selaku PDM dan anggota
b. Bp. Slamet Mashal (alm)
c. Bp. Mawardi (alm)
d. Bp. M. Kaprawi
e. Bp. Mubin Sanusi (alm)
f. Bp. Fadholi (alm)
g. Bp. Machmud Yunus (alm)
h. Bp. Moch. Rochim
i. Bp. H. Suardi PGS
j. Bp. Chumaidi (alm)
k. Bp. S. Abdul Karim (alm).46
Sepakat mendirikan PGA ( Pendidikan Guru Agama ) sebagai
embrio berdirinya Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Batang. Mulai
tahun 1975 tepatnya tgl. 1 Januari 1975, dengan dileburnya dari PGA
menjadi MTs atas SKB antara Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan
46 Dokumen MTs Muhammadiyah Batang tanggal 8 Maret 2011.
30
Menteri Dalam Negeri, maka PGA dilebur menjadi MADRASAH
TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH.
Tempat kegiatan belajar mulai di TK Aisyiyah Kauman ± 4 th.
Kemudian pindah di Gedung Pendidikan Muhammadiyah Tampangsono
Kauman dari tahun 1979 s/d 2001 yang waktu itu bersamaan dengan
Madrasah Aliyah dan akhirnya sekarang sudah menetap di Jl. Yos Sudarso
Gg. Progo No : 122/2 atau di Komplek Masjid Bustanul Jannah Kebonan
RT. 01 RW. IV Proyonanggan Utara Kec/Kab. Batang.
2. Visi dan Misi MTs Muhammadiyah Batang
a. Visi MTs Muhammadiyah Batang
“Unggul Dalam Bidang Akademis Yang Berpijak Pada Akhlak Mulia”
b. Misi MTs Muhammadiyah Batang
Untuk mewujudkan misi tersebut, MTs Muhammadiyah
Batang menetapkan misi sebagai berikut:
1) Menumbuhkan idealisme, profesionalisme dan memperkokoh
landasan ketaqwaan serta mewujudkan akhlak mulia.
2) Memberi bekal moral dan keterampilan kepada anak didik agar
dapat mengembangkan hidupnya sebagai anggota masyarakat serta
mampu menjadi teladan yang baik di lingkungannya.47
3. Keadaan sarana dan prasarana MTs Muhammadiyah Batang
Sarana dan prasarana merupakan salah satu hal yang sangat
penting dan merupakan fasilitas yang sangat menunjang bagi
berlangsungnya proses belajar mengajar demi pencapaian tujuan
pendidikan. Adapun sarana dan prasarana pendidikan MTs
Muhammadiyah Batang sudah dikatakan cukup lengkap, yang mana hasil
dari penelitian, dapat penulis kemukakan sebagai berikut:
a. Sarana gedung
Gedung yang ditempati MTs Muhammadiyah Batang memiliki
beberapa ruang. Adapun ruang-ruang itu secara rinci dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
47Ibid
Tabel 4.1 Fasilitas pendidikan MTs Muhammadiyah Batang tahun 2010/2011.48
No Jenis Sarana Jumlah 1. Ruang kelas 6 2. Perpustakaan 1 3. Ruang guru 1 4. Ruang kepala sekolah 1 5. Ruang tata usaha 1 6. Ruang laboratorium komputer 1 7. Masjid Bustanul Jannah 1 8. WC guru 1 9. WC siswa pa/pi 2
b. Sarana/fasilitas lain
Fasilitas pendidikan yang ada di MTs Muhammadiyah Batang,
selain tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Perlengkapan sekolah MTs Muhammadiyah Batang tahun 2010/2011
No Jenis perlengkapan 1. 2. 3.
Lapangan basket Lapangan bulutangkis Lahan parkir
4. Letak dan geografis MTs Muhammadiyah Batang
Adapun letak geografis MTs Muhammadiyah Batang adalah
sebagai berikut:
a. Sebelah selatan, komplek perumahan penduduk desa proyonanggan
utara.
b. Sebelah timur, komplek perumahan penduduk desa proyonanggan
utara.
c. Sebelah barat, tempat pemakaman umum kelurahan proyonanggan
utara.
d. Sebelah utara, SDN 11 Proyonanggan utara.
5. Keadaan guru, karyawan dan siswa MTs Muhammadiyah Batang
48Ibid
Keadaan guru serta karyawan MTs Muhammadiyah Batang tahun
pelajaran 2010/2011. MTs Muhammadiyah Batang memiliki 16 guru dan7
karyawan, untuk lebih jelasnya penulis sajikan tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3 Daftar guru dan karyawan MTs Muhammadiyah Batang tahun 2010/2011
No Nama Jabatan 1. H. M. Harto, BA Kepala Madrasah 2. Nurul Faizah, A.Md Waka Kurikulum 3. Sri Rahayu Ningsih, BA Koordinator 4. Maman Abdurakhman, S. Pd Wali kelas IX 5. Risqi Fitriyana, S. Pd Guru bahasa indonesia 6. Asri Cahyaningsih, S. Pd Wali kelas VIII 7. Kukuh Tri Hartanto, S. Pd Guru TIK 8. Intanawati, S. Pd Guru kesenian 9. Victor Eko yunianto, S. Pd Guru olah raga
10. Susi Indriya Wijayanti, S. Pd Wali kelas VII 11. Ragilia Yuliana, S. Pd Guru matematika 12. Nurudin, S. Pd. I Guru Al-qur’an hadits 13. M. Taufik, S. Pd. I Waka kurikulum 14 Ema Nuraini, S. Pd. I Guru biologi 15. M. akhirudin, S. Pd Guru bahasa inggris 16. Rikna Permata Hati, S. Pd Guru fisika 17. Eni Muryanti Staf tata usaha 18. Eti Wijayanti Staf tata usaha 19. Wiroso Staf tata usaha 20. Tedy Yanuar Setyandi, A. Md Staf tata usaha 21. Kusmani Penjaga 22. Asma Ulifah Penjaga 23. Muhammad Arifin Penjaga
Peserta didik adalah salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
dan menentukan dalam sutau pengajaran, sebab peserta didik merupakan
subyek dalam pendidikan, terlebih lagi bila diinginkan hasil
belajar/prestasi peserta didik yang maksimal, maka sebaiknya peserta
didik tidak hanya dipandang sebagai obyek tapi juga sebagai subyek.
Peserta didik MTs Muhammadiyah Batang seluruhnya berjumlah
182 peserta didik, yang terbagi dalam 6 kelas yaitu:
a. Kelas VII A, berjumlah 29 peserta didik
b. Kelas VII B, berjumlah 25 peserta didik
c. Kelas VIII A, berjumlah 32 peserta didik
d. Kelas VIII B, berjumlah 31 peserta didik
e. Kelas IX A, berjumlah 33 peserta didik
f. Kelas IX B, berjumlah 32 peserta didik.49
Agar lebih jelasnya, maka penulis mencantumkan dalam bentuk
tabel sebagai berikut.
Tabel 4.4 Data peserta didik MTs Muhammadiyah Batang tahun 2010/2011
Kelas Putra Putri Jumlah VII 22 32 54 VIII 34 29 63 IX 30 35 65
Jumlah 182
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Data rekapitulasi nilai tes kemampuan numerik
Untuk menentukan nilai kuantitatif kemampuan numerik adalah
dengan melaksanakan tes kemampuan numerik. Tabel berikut
menunjukkan nilai hasil tes kemampuan numerik.
Tabel 4.5 Data nilai tes kemampuan numerik
No Nama peserta didik Jenis kelamin Nilai
1 Ady Galih Prasetyo L 72
2 Andre Agussani L 74
3 Anggar Prasetiyowati L 76
4 Anggun P 74
5 Galang Aditiyo L 72
6 Gunawan Saputra L 74
7 Ikrima Risqi Ardiani P 82
49Ibid
8 Isriyati Nur Aisyah P 76
9 Khusni Mubarok L 66
10 Kintan sofiya P 80
11 M . As’ad Humam L 68
12 M. Najmusadiq L 72
13 Muhammad Alfin Fasya L 68
14 Muhammad Ferzi L 72
15 Mustofa Aji Nugroho L 68
16 Nina Noviana P 76
17 Nisa Uswatun Khasanah P 80
18 Nur Afifah P 66
19 Nur hikmah Apriliani P 60
20 Nuryadi L 68
21 Putri Eka Rahmah P 68
22 Rabbani L 72
23 Rangga Prawiro L 68
24 Rizal Husein L 68
25 Rizal Mantopani L 66
26 Sari Wijayanti P 56
27 Sri Mulyani P 64
28 Sukirjo L 66
29 Ja’far Shodiq L 74
30 Alfin Hidayat L 74
31 Anbiya Asriyadi P 70
32 Arif Trisyafrudin L 74
33 Dewi Suci Mardiyani P 60
34 Dewi Zulaikha P 72
35 Dian Oki Safitri P 60
36 Eko Prasetyo L 72
37 Febi Safitri P 62
38 Gugun Kuwat P 66
39 Ismail Danu Saputro L 50
40 M. Eko Krisnanto L 68
41 Marsya Dewi Rahma N P 70
42 Misbakhul laila P 64
43 M . Faisal R L 76
44 Muchrisun Isma’ Firdani P 72
45 Siti Waningsih P 76
46 Soni Prasetyo Mujisono L 70
47 Yayan Adriyanto L 68
48 Yesi Kurnianingsih P 70
49 Yosan Hasida Muhammad L 62
50 Rofi Widagdo L 70
51 M . yunanto L 68
52 Ulul Albab L 80
53 Siswo budiono L 68
54 Eka Tusiarni Putri P 72
Rata-rata kemampuan numerik 69,63
Dari hasil nilai tersebut, dapat diketahui nilai tertinggi kemampuan
numerik adalah 82 sedangkan nilai terendah adalah 50.50
2. Data rekapitulasi nilai Prestasi Belajar Matematika
Tabel 4.6 Rekapitulasi nilai prestasi belajar matematika
No Nama peserta didik Nilai Mid
1 Ady Galih Prasetyo 76
2 Andre Agussani 78
3 Anggar Prasetiyowati 80
4 Anggun 78
5 Galang Aditiyo 74
6 Gunawan Saputra 76
7 Ikrima Risqi Ardiani 86
8 Isriyati Nur Aisyah 80
9 Khusni Mubarok 70
10 Kintan sofiya 84
11 M . As’ad Humam 60
12 M. Najmusadiq 65
13 Muhammad Alfin Fasya 73
14 Muhammad Ferzi 72
15 Mustofa Aji Nugroho 70
16 Nina Noviana 56
17 Nisa Uswatun Khasanah 90
18 Nur Afifah 67
19 Nur hikmah Apriliani 66
50Tes kemampuan numerik tanggal 9 Maret 2011 di MTs Muhammadiyah Batang.
20 Nuryadi 68
21 Putri Eka Rahmah 55
22 Rabbani 73
23 Rangga Prawiro 76
24 Rizal Husein 72
25 Rizal Mantopani 60
26 Sari Wijayanti 50
27 Sri Mulyani 68
28 Sukirjo 65
29 Ja’far Shodiq 65
30 Alfin Hidayat 66
31 Anbiya Asriyadi 73
32 Arif Trisyafrudin 73
33 Dewi Suci Mardiyani 62
34 Dewi Zulaikha 56
35 Dian Oki Safitri 65
36 Eko Prasetyo 67
37 Febi Safitri 71
38 Gugun Kuwat 65
39 Ismail Danu Saputro 59
40 M. Eko Krisnanto 66
41 Marsya Dewi Rahma N 70
42 Misbakhul laila 54
43 M . Faisal R 71
44 Muchrisun Isma’ Firdani 70
45 Siti Waningsih 66
46 Soni Prasetyo Mujisono 66
47 Yayan Adriyanto 68
48 Yesi Kurnianingsih 70
49 Yosan Hasida Muhammad 66
50 Rofi Widagdo 80
51 M . yunanto 56
52 Ulul Albab 86
53 Siswo budiono 72
54 Eka Tusiarni Putri 76
69,39
Dari hasil tes tersebut, dapat diketahui nilai tertinggi prestasi belajar
matematika adalah 90 sedangkan nilai terendah adalah 50.51
C. Pengujian Hipotesis
1. Analisis Pendahuluan
Setelah mengetahui nilai terendah dan nilai tertinggi yang
diperoleh dari tes kemampuan numerik dan prestasi belajar matematika,
maka dicari interval dari nilai tersebut. Rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
R : skor tertinggi – skor terendah
K : 1 + 3.3 log N
51Dokumen dari ibu Ragilia Yuliana guru mata pelajaran matematika MTs Muhammadiyah Batang tanggal 9 Maret 2011
Keterangan:
R : rentang (range)
K : banyaknya kelas
I : lebar interval
N : banyaknya sampel
a. Tes kemampuan numerik peserta didik kelas VII MTs Muhammadiyah
Batang (Variabel X)
R = 82– 50
= 32
K = 1 + 3,3 log 54
= 1 + 3,3 (1,732)
= 6,72 dibulatkan 7.
I = = 4,76 dibulatkan menjadi 5.
Dari hasil perhitungan di atas kemudian dimasukkan dalam
tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Kemampuan Numerik Peserta Didik Kelas VII MTs Muhammadiyah Batang
A. Identitas diri 1. Nama Lengkap : Rochadi 2. Tempat & Tgl. Lahir : Batang, 30 Januari 1989 3. NIM : 073511011 4. Alamat Rumah : Desa Cepokokuning, Kec: Batang kab: Batang