Page 1
i
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KOGNITIF DENGAN INTERAKSI SOSIAL
PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA SIDARUM
KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN
Skripsi
Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Disusun Oleh:
Dewi Nurcahyawati
NIM: A11300870
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017
Page 2
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Gombong, Juli 2017
Dewi Nurcahyawati
Page 3
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa
Skripsi Yang Berjudul:
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KOGNITIF DENGAN INTERAKSI SOSIAL
PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA SIDARUM
KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN
Disusun Oleh:
Dewi Nurcahyawati
NIM: A11300870
Telah disetujui dan dinyatakan
telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.
Pembimbing I Pembimbing II
(Rina Saraswati, M. Kep) (Barkah Waladani, M. Kep)
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
(Isma Yuniar, S.Kep.Ns, M.Kep)
Page 4
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KOGNITIF DENGAN INTERAKSI SOSIAL
PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA SIDARUM
KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN
Disusun Oleh:
Dewi Nurcahyawati
NIM: A11300870
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 22 Juli 2017
Susunan Dewan Penguji:
1. Eka Riyanti, M.Kep, Sp.Kep.Mat (Penguji I) ....................................
2. Rina Saraswati, M. Kep (Penguji II) ....................................
3. Barkah Waladani, M. Kep (Penguji III) ....................................
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
(Isma Yuniar, S.Kep.Ns, M.Kep)
Page 5
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda
tangan dibawah ini:
Nama : Dewi Nurcahyawati
NIM : A11300870
Program Studi : S1 Keperawatan
Jenis Karya : Skripsi
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-
Execlusive Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KOGNITIF DENGAN INTERAKSI SOSIAL
PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA SIDARUM
KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya
buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Gombong, Kebumen
Pada Tanggal : Juli 2017
Yang Menyatakan
(Dewi Nurcahyawati)
Page 6
vi
PERSEMBAHAN
Yang utama dari segalanya…
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT.Taburan cinta dan kasih sayangMu
telah memberikan ku kekuatan,membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkan
ku dengan cinta.Atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan akhirnya
skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan.Sholawat serta salam selalu
terlimpahkan kehadiran Rasullah Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat aku kasihi dan
kusayangi.
Mamah Nuryati dan Bapak Kuswanto
Sebagai tanda bakti,hormat,dan rasa terima kasih yang tiada terhingga
kupersembahkan karya kecil ini kepada mamah Nuryati dan Bapak Kuswanto
yang telah memberikan kasih sayang,segala dukungan dan cinta kasih yang tiada
terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang
bertuliskan kata cinta dan persembahan.Semoga ini menjadi langkah awal untuk
membuat mamah dan bapak bahagia karena kusadar selama ini belum bisa berbuat
yang lebih.Untuk mamah dan bapak yang selalu membuatku termotifasi dan selalu
menyirami kasih saying,selalu mendoakanku,selalu menasehatiku menjadi lebih
baik.Terima kasih mamah dan bapak.
My Brother,s and Sister
Untuk mamasku “Yudi Nurwanto yang paling aku sayangi dan paling ganteng
sendiri” dan adik-adikku “Shiva dan Bela”yang paling aku sayangi serta Ponakan-
ponakanku yang unyu-unyu serta cantik-cantik “Qaisara dan Nafisah”.Tiada yang
paling mengharukan saat kumpul bersama kalian,walaupun sering bertengkar tapi
hal itu selalu menjadi warna yang tak akan bisa tergantikan,terima kasih atas doa
dan bantuan semangatnya selama ini.
My Best friend’s
Buat sahabatku “Septy Pamungkas Mahrum,Lutfi Mutmainah,Miftahul
Janah,Dinda Restianti,Desy Wijayanti, Desi Setiani dan Elan Marita Sakti” terima
kasih atas bantuan,doa,nasehat,hiburan,traktiran,ojekkan,dan semangat yang kau
berikan selama aku kuliah,aku tak akan melupakan semua yang telah kamu
berikan selama ini.
Page 7
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Hubungan antara fungsi kognitif dengan interaksi sosial pada lansia di posyandu
lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen”. Shalawat serta
salam tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW, sehingga
peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Herniyatun, S. Kp., M.Kep Sp., Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Gombong
3. Rina Saraswati, M. Kep, selaku pembimbing I yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Barkah Waladani, M. Kep, selaku pembimbing II yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan.
5. Eka Riyanti, M.Kep, Sp.Kep.Mat, selaku penguji yang telah berkenan
memberikan saran-saran perbaikan.
6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan
terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan
mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Allah SWT. Tiada
gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata
semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Gombong, Juli 2017
Penulis
Page 8
viii
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, Juli 2017
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KOGNITIF DENGAN INTERAKSI SOSIAL
PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA SIDARUM
KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN
Dewi Nurcahyawati1)
Rina Saraswati 2)
Barkah Waladani 3)
ABSTRAK
Latar Belakang : Salah satu gangguan mental pada lansia adalah gangguan
fungsi kognitif. Berdasarkan data Department of Health and Human Services,
Centers for Disease Control and Prevention U.S. (2011) tercatat 10 juta keluarga
yang melakukan perawatan sukarela terhadap individu dengan cognitive
impairment. Pada lansia perlu dilakukan pengkajian fungsi kognitif untuk
mengidentifikasi terjadinya penurunan fungsi kognitif. Dampak dari menurunnya
fungsi kognitif akan menyebabkan bergesernya peran lansia dalam berinteraksi
sosial, sehingga mengakibatkan lansia merasa terisolir dan merasa tidak berguna.
Tujuan : Mengetahui Hubungan antara fungsi kognitif dengan interaksi sosial
pada lansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten
Kebumen
Metode : Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan
cross sectional. Sampel berjumlah 50 sampel yang diambil secara purposive
sampling. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif dan korelatif
menggunakan uji korelasi Kendal Tau
Hasil : Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa sebagian besar responden
dengan fungsi kognitif kategori gangguan kognitif ringan (52.0%). Sebagian
besar responden dengan interaksi sosial kategori cukup (66.0%).
Kesimpulan : Ada hubungan antara fungsi kognitif dengan interaksi sosial pada
lansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten
Kebumen (p=0.000).
Rekomendasi: petugas posyandu diharapkan dapat terus melanjutkan kegiatan
posyandu lansia seperti memotivasi lansia untuk mengikuti posyandu lansia dan
mensosialisasikan pentingnya interaksi sosial bagi lansia sehingga status
kesehatan dan kualitas hidup lansia semakin meningkat.
Kata Kunci : fungsi kognitif, interaksi sosial, lansia
1) Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
2) Pembimbing I Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
3) Pembimbing II Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
Page 9
ix
S1 PROGAM OF NURSING DEPT
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Mini-thesis, July 2017
RELATIONSHIP BETWEEN COGNITIVE FUNCTION AND SOCIAL
INTERACTION IN ELDERLY IN POSYANDU ELDERLY SIDARUM
VILLAGE SEMPOR SUB-DISTRICT KEBUMEN DISTRICT
Dewi Nurcahyawati1)
Rina Saraswati 2)
Barkah Waladani 3)
ABSTRACT
Background: One of the mental disorders of the elderly is impaired cognitive
function. In elderly it is necessary to study cognitive function for cognitive
function. Based on data from the Department of Health and Human Services, U.S.
Centers for Disease Control and Prevention (2011) recorded 10 million families
who perform voluntary care for individuals with cognitive impairment. The
impact of the decline in cognitive function will lead to shift the role of elderly in
social interaction, so vulnerable elderly feel isolated and feel useless.
Objective: To know the relationship between cognitive function and social
interaction in elderly in Posyandu Elderly Sidarum Village Sempor Sub-district
Kebumen District
Method: This research uses correlational method with cross sectional approach.
Sample idea of 50 samples taken by purposive sampling. Data were analyzed
using descriptive and correlative analysis using Kendal Tau test
Results: This study resulted in findings of most respondents with cognitive
function of the category of mild cognitive impairment (52.0%). The majority of
respondents with sufficient category social interaction (66.0%).
Conclusion: There is correlation between cognitive function with social
interaction in elderly in Posyandu Elderly Sidarum Village Sempor Sub-district
Kebumen Regency (p = 0.000).
Recommendation: Posyandu officers are expected to continue the posyandu
elderly activities such as motivating elderly to follow posyandu elderly and
socialize the importance of social interaction for elderly so that health status and
quality of life of elderly is increasing.
Keywords: cognitive function, elderly, social interaction
1. Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
2. lecture of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
3 lecture of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Page 10
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 8
A. Tinjauan Teori ............................................................................ 8
B. Kerangka Teori ........................................................................... 21
C. Kerangka Konsep......................................................................... 22
D. Hipotesis ...................................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 23
A. Metode Penelitian ...................................................................... 23
B. Populasi dan Sampel ................................................................... 19
C. Variabel Penelitian ....................................................................... 24
D. Definisi Operasional .................................................................... 25
E. Instrumen Penelitian .................................................................... 25
Page 11
xi
F Uji Coba Instrumen ..................................................................... 26
G. Teknik Analisa Data .................................................................... 27
H. Etika Penelitian ............................................................................ 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 31
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 31
B. Pembahasan ................................................................................ 32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 38
A. Kesimpulan ............................................................................... 38
B. Saran ........................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Page 12
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 20
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... . 21
Page 13
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................. 24
Table 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Fungsi Kognitif ......................................... 25
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Interaksi Sosial ......................................... 25
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Fungsi Kognitif di Posyandu Lansia Desa
Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen Tahun 2017 30
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Interaksi Sosial Pada Lansia di Posyandu
Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen
Tahun 2017 ................................................................................ 30
Tabel 4.3. Hubungan Antara Fungsi Kognitif Dengan Interaksi Sosial Pada
Lansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor
Kabupaten Kebumen Tahun 2017 ............................................. 31
Page 14
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 3. Lembar Kuesioner
Lampiran 4. Surat Studi Pendahuluan
Lampiran 5. Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran 6. Surat Penelitian
Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian dari Balaidesa Sidoharum
Lampiran 8. Surat Keterangan Lolos Uji Etik
Page 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (2014), jumlah penduduk di atas 60
tahun di dunia dari tahun 2000 hingga 2050 akan berlipat ganda mencapai
angka 11% - 22%, atau secara absolut meningkat dari 605 juta menjadi 2
milyar lansia (lansia). Batasan lansia berdasarkan World Health Organization
meliputi usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok usia 45 sampai 59
tahun, lansia (elderly), antara 60 sampai 74 tahun, lansia tua (old), antara 75
sampai 90 tahun, usia sangat tua (very old), diatas 90 tahun.
Rata-rata usia harapan hidup di negara-negara kawasan Asia Tenggara
adalah 70 tahun. Jumlah penduduk di 11 negara kawasan Asia Tenggara yang
berusia di atas 60 tahun berjumlah 142 juta orang dan diperkirakan akan terus
meningkat hingga 3 kali lipat di tahun 2050. Berdasarkan data, jumlah lansia
di Indonesia tahun 2006 jumlah lansia sebanyak 19 juta jiwa dengan usia
harapan hidup 66,2 tahun, tahun 2010 jumlah lansia sebanyak 14.439.967
jiwa (7,18%) dan pada tahun 2013 menjadi 35.594.671 (Riskesdas, 2013).
Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi besar dengan jumlah
penduduk lansia pada tahun 2015 mencapai 9.6%. Angka tersebut jauh diatas
jumlah lansia Nasional yang hanya 7.6% pada tahun 2015. Usia harapan
hidup mencapai 64.9 tahun, dimana penduduk lansia wanita rata-rata 67.2
tahun dan pria 63.8 tahun (Dinkes Jateng, 2015). Dinas Kesehatan Kabupaten
Kebumen Tahun 2015 mencatat jumlah lansia laki-laki sebanyak 107.550
orang dan perempuan sebanyak 109.959 orang. Jumlah lansia di Kecamatan
Sempor ada 10.001 orang yang terdiri dari laki-laki 4.740, perempuan 5.261,
khususnya di Desa Sidarum ada 496 lansia. Peningkatan populasi lansia ini
dapat menyebabkan permasalahan- permasalahan yang berkaitan dengan
perkembangan kehidupan lansia salah satunya adalah proses menua, baik
secara fisik, mental maupun psikososial.
1
Page 16
2
Menurut Annida (2010), semakin bertambahnya usia seseorang, maka
kemampuan fisiknya akan semakin menurun, sehingga dapat mengakibatkan
kemunduran pada peran-peran sosialnya. Hal ini mengakibatkan pula
timbulnya gangguan dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya, sehingga
dapat meningkatkan ketergantungan yang memerlukan bantuan orang lain.
Pengkajian masalah-masalah usia lanjut perlu ditingkatkan, termasuk aspek
keperawatannya agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan serta untuk
menjamin tercapainya usia lanjut yang bahagia, berdaya guna dalam
kehidupan keluarga dan masyarakat di Indonesia (Tamher & Noorkasiani,
2009).
Penuaan menyebabkan penurunan persepsi sensori dan respon motorik
pada susunan saraf pusat dan penurunan respon proprioseptif, hal ini terjadi
karena susunan saraf pusat pada lansia mengalami perubahan morfologis dan
biokimia, perubahan tersebut mengakibatkan penurunan fungsi kognitif.
Fungsi kognitif merupakan bagian terbesar dalam otak. Penurunan
kemampuan kognitif seperti mudah lupa, kemunduran orientasi terhadap
waktu, ruang, tempat, serta tidak mudah menerima hal/ide baru (Maryam,
2008).
Penurunan fungsi kognitif merupakan salah satu yang tidak dapat
dihindari seiring bertambahnya usia seseorang dan memang termasuk sebagai
salah satu proses degeneratif. Berdasarkan data Department of Health and
Human Services, Centers for Disease Control and Prevention U.S. (2011)
tercatat 10 juta keluarga yang melakukan perawatan sukarela terhadap
individu dengan cognitive impairment, masalah memori maupun kelainan
seperti Alzheimer disease dan berbagai tipe demensia, dan pada 2009
diperkirakan 12.5 miliar jam kerja produktif dihabiskan untuk perawatan
individu dengan cognitive impairment yang setara nilainya dengan $144
miliar (Department of Health and Human Services, Centers for Disease
Control and Prevention U.S., 2011).
Menurut Rohmah (2015), di Indonesia, pada tahun 2015 terdapat
606.100 orang mengalami demensia dengan diperkirakan pada tahun 2020
Page 17
3
jumlah tersebut meningkat menjadi 1.016.800 orang, dan biaya perawatan
yang mencapai US$ 2.128.000 dalam 1 tahun. Lansia yang mengalami
kesulitan dalam mengingat atau kurangnya pengetahuan penting dilakukan
pengkajian fungsi kognitif dengan tujuan dapat memberikan informasi
tentang fungsi kognitif lansia. Pengkajian fungsi kognitif pada lansia
berfungsi untuk membantu mengidentifikasi lansia yang berisiko mengalami
penurunan fungsi kognitif (Gallo, Reichel & Andersen, 2010).
Dampak dari menurunnya fungsi kognitif pada lansia akan
menyebabkan bergesernya peran lansia dalam interaksi sosial di
masyarakat maupun dalam keluarga. Kebutuhan untuk berinteraksi dengan
orang lain akan dimiliki oleh individu sampai akhir hayat. Namun, sebagian
dari individu masih merasa kesepian ketika tidak memiliki lawan interaksi
untuk berbagi masalah (Annida, 2010). Perasaan ini bisa menimbulkan
kesedihan yang mendalam sehingga bisa menekan kesehatan fisik dan mental
pada lansia (Juniarti, 2008).
Bergesernya peran lansia dalam interaksi sosial didukung oleh sikap
lansia yang cenderung egois dan tidak mau mendengarkan pendapat orang
lain, sehingga mengakibatkan lansia merasa terasing secara sosial yang pada
akhirnya merasa tidak berguna karena tidak ada penyaluran emosional
melalui bersosialisasi. Keadaan ini menyebabkan interaksi sosial menurun
baik secara kualitas maupun kuantitas, karena peran lansia digantikan oleh
generasi muda, dimana keadaan ini terjadi sepanjang hidup dan tidak dapat
dihindari (Stanley & Beare, 2007). Interaksi sosial merupakan hubungan
timbal balik, saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan, serta tidak
bisa terlepas dari satu hubungan yang terjadi antar individu, sosial, dan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari (Maryati & Suryawati, 2007).
Pendapat lain dikemukakan oleh Gillin dan Gillin (1951) dalam Maryati dan
Suryawati (2007) yang menyatakan bahwa interaksi sosial mungkin terjadi
jika memenuhi dua persyaratan, yaitu adanya komunikasi dan kontak sosial.
Kontal sosial berlangsung dalam tiga bentuk diantaranya adalah hubungan
antar individu, individu dengan kelompok dan antar kelompok.
Page 18
4
Lansia di Desa Sidarum sejumlah 496 lansia meliputi usia pertengahan
(middle age), yaitu kelompok usia 45 sampai 59 tahun sejumlah 198 lansia,
lansia (elderly), antara 60 sampai 74 tahun, lansia tua (old), antara 75 sampai
90 tahun sejumlah 165 lansia dan usia sangat tua (very old), diatas 90 tahun
sejumlah 133 lansia. Berdasarkan studi pendahuluan didapatkan jumlah
lansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum berjumlah 32 lansia wanita.
Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 orang lansia yang mengikuti
posyandu lansia, 3 diantaranya mengalami penurunan fungsi kognitif (daya
ingat). Ketika ditanya “hari ini hari apa” dan tanggal lahir mereka tidak bisa
mengingat dengan baik bahkan mengingat nama anak-anaknya sendiri lupa.
Hasil observasi interaksi sosial mereka menunjukkan 1 orang lansia
senang berbicara dan bersendau gurau dengan temannya dan 4 yang lainnya
memilih untuk diam dan langsung pulang. Seseorang yang berpartisipasi
secara aktif dalam berinteraksi sosial dengan baik seperti kontak mata dan
mempunyai keterikatan emosional dengan teman dekat atau ikut serta
dalam memberikan respon terhadap suatu situasi yang santai akan
mempunyai fungsi kognitif yang baik. Berdasarkan latar belakang tersebut
peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul ”Hubungan
antara fungsi kognitif dengan interaksi sosial pada lansia di Posyandu Lansia
Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan
antara fungsi kognitif dengan interaksi sosial pada lansia di Posyandu Lansia
Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara fungsi kognitif dengan interaksi sosial
pada lansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor
Kabupaten Kebumen.
Page 19
5
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi fungsi kognitif pada lansia di Posyandu Lansia Desa
Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen
b. Mengidentifikasi interaksi sosial pada lansia di Posyandu Lansia Desa
Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen
c. Mengidentifikasi hubungan antara fungsi kognitif dengan interaksi
sosial pada lansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan
Sempor Kabupaten Kebumen.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Menambah referensi ilmu keperawatan khususnya keperawatan
gerontik tentang fungsi kognitif dan interaksi sosial pada lansia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Memberi pengetahuan, pengalaman dan menambah wawasan
peneliti dalam melakukan penelitian, terutama berkaitan dengan
pengukuran fungsi kognitif dan interaksi sosial serta menganalisa
keterkaitan diantara keduanya.
b. Bagi Lansia
Penelitian ini diharapkan dapat membantu lansia meningkatkan
interaksi sosial dan fungsi kognitifnya.
c. Bagi Institusi
1) Sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah
strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada lansia
dengan tetap memperhatikan fungsi kognitif dalam pemberian
Asuhan keperawatan sehingga tidak menurunkan interaksi sosialnya.
2) Sebagai wacana ilmiah dan acuan untuk melaksanakan penelitian-
penelitian lebih lanjut, khususnya yang menyangkut tentang fungsi
kognitif dan interaksi sosial.
Page 20
6
E. Keaslian Penelitian
1. Maryati (2013) melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Fungsi
Kognitif Pada Lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit Kabupaten
Mojokerto”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
fungsi kognitif pada lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit Kabupaten
Mojokerto. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan variabel
fungsi kognitif pada lansia. Populasinya adalah lansia yang tinggal di UPT
Panti Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto. Sampel berjumlah 30
orang lansia yang sesuai kriteria inklusi (lansia yang bersedia menjadi
responden, kooperatif, tidak mengalami gangguan saraf dan tidak buta
huruf). Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Metode
pengumpulan data dengan wawancara terbimbing menggunakan Mini
Mental State Exam (MMSE) dan analisa data dengan Editing, Coding,
Skoring dan Tabulating. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data
hampir setengahnya 46,7% lansia yang tinggal di UPT Panti Werdha
Mojopahit Kabupaten Mojokerto mengalami perubahan fungsi kognitif
berat. Melihat hasil penelitian tersebut, maka ada beberapa saran yang
ingin disampaikan yaitu bagi petugas kesehatan di panti perlu adanya
upaya untuk meningkatkan fungsi kognitif pada lansia dengan mengikut
sertakan lansia melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan
fungsi kognitif pada lansia seperti melakukan aktifitas fisik dan melakukan
hobi/kegemaran. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilakukan yaitu pengukuran fungsi kognitif pada lansia sedangkan
perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan
menambahkan interaksi sosial pada lansia pada variabel terikat.
2. Sanjaya (2012) melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Interaksi
Sosial Dengan Kesepian Pada Lansia”. Penelitian deskriptif korelasi ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan interaksi sosial lansia dengan
kesepian pada lansia. Sampel penelitian ini adalah 41 orang lansia di UPT
Pelayanan Sosial Lansia dan Balita Wilayah Binjai dan Medan.
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 20 Februari 2012 s/d 20 April
Page 21
7
2012 dengan menggunakan kuesioner untuk interaksi sosial dan kesepian
serta dianalisa dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil analisa
data menunjukkan responden mengalami interaksi sosial baik sebesar
48,8% dan sebanyak 34 responden 82,9% merasa tidak kesepian. Hasil uji
korelasi Pearson menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara
interaksi sosial dengan kesepian pada lansia dengan nilai r = -0,652 dan p
= 0,00 (p<0,05) dengan arah hubungan negatif. Kesimpulan dari penelitian
ini yaitu terdapat hubungan antara interaksi sosial dengan kesepian lansia.
Saran bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian serupa terhadap
lansia di komunitas. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilakukan yaitu pengukuran interaksi sosial pada lansia sedangkan
perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan, penelitian
terdahulu melakukan pengukuran kesepian pada lansia sedangkan
penelitian yang dilaksanakan mengukur fungsi kognitif.
Page 22
1
DAFTAR PUSTAKA
Ali. (2007). Interaksi Sosial. Jakarta: Penerbit Arcan.
Alvin. (2010). Interaksi Sosial dalam Hubungan Antar Manusia. Bandung :
Alfabeta.
Annida. (2010). Memahami Kesepian Pada Lansia. Jakarta: Penerbit Arcan.
Arikunto, S. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arisman. (2009). Buku Ajar Ilmu Gizi : Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
BKKBN. (2008). Indonesia Memasuki Era Lansia. Jakarta : EGC.
Burn A, Lawlor B, Craig S. (2012). Rating Scale In Old Psychiatry. British
Journal of Psychiatry. 180:161-167
Bustan, M.N. (2010). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka
Cipta.
Davidson. (2007). Psikiatri I. Jakarta : EGC.
Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and
Prevention U.S. (2011). The number of people living with cognitive
impairment in the United States is equal to twice the population of new
York City. Tersedia di:
https://www.cdc.gov/aging/pdf/cognitive_impairment/cogimp_poilicy_fi
nal.pdf
Depkes RI. (2013). [RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar. 2013. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan,
Republik Indonesia
Dinkes Jateng. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015.
Semarang: Dinkes Jateng.
Dorland, W.A.N. (2008). Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Gallo, Joseph, Reichel, W. (2010). Buku Saku Gerontologi. Jakarta: EGC.
Glei, et al. (2008). International Journal Epidemiology.
Page 23
2
Goldman, H.H. (2010). Review of General Psychiatry: An Introduction to
ClinicaL Medicine 5 th ed. Singapore: McGraw-Hill.
Juniarti, S., K. (2008). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC
Keliat, B., A. (2012). Gangguan Konsep Diri. Jakarta : EGC.
Kochhann, Renata, Varela, J. (2009). Aging Neuropsychology And Cognition.
Lisboa, CMS;Cha ves, M.
Maryam, R. Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :
Salemba.
Maryati dan Suryawati. (2007). Interaksi social, cirri-ciri dan bentuk bentuknya.
Jakarta: Penerbit Arcan.
Maryati (2013). Gambaran Fungsi Kognitif Pada Lansia di UPT Panti Werdha
Mojopahit Kabupaten Mojokerto. Jombang: STIKES Pemkab Jombang.
Tersedia di: http://stikespemkabjombang.ac.id/ejurnal/index.php/April-
2013/article/view/17/15
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nehlig, A. (2010). Is Affeine a Cognitive Enhancer?. Journal of alzheimer’s
Disease, Vol. 20:85─94.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Papalia D.E., Old S.W., Feldman R.D. (2008). Human Development (Psikologi
Perkembangan) Edisi IX. (Terjemahan oleh A.K Anwar). Edisi IX Cetakan
1. Jakarta: Kencana.
Pam. (2007). Interaksi Sosial. Jakarta: Penerbit Arcan.
Pranarka. (2009). Geriatri ( Ilmu Kesehatan Lanjut Usia ). Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
Pudjiastuti, S. (2007). Ilmu Sosial. Jakarta:Erlangga
Riwidikdo. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Bina Pustaka.
Rochmah, W. (2015). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jakarta:
Departemen IPD FKUI
Page 24
3
Sanjaya. (2012). Hubungan Interaksi Sosial Dengan Kesepian Pada Lansia.
Medan: Universitas Sumatera Utara
Sarafino, E, P. (2012). Health Psychology Biopsychological Interaction. 2nd
ed.
New John Wiley and Sons Inc.
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia
Press.
Setiati, S., Harimurti, K., & Roosheroe, A.G. (2007). Proses Menua dan
Implikasi Kliniknya. Dalam: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I.,
Simadibrata, M., dan Setiati, S., ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, 1335-1340.
Stanley, M, Beare, P.G. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi ke-2
(Nety Juniarti & Sari Kurnianingsih, Penerjemah). Jakarta: EGC
Soerjono, S. (2007). Sosiologi : Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Bandung:
Gravindo media pratama
Stedman.(2012). Kamus Ringkas Kedokteran Stedman untuk Profesi Kesehatan.
Jakarta: EGC.
Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Tamher, S., Noorkasiani. (2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan
Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Watson. (2013). Perawatan Pada Lansia. Jakarta: EGC.
WHO. (2014). Regional Office for South-East Asia. Departement of Sustainable
Development and Healthy Enviroments. http://www.searo.int/.
Yaffe, K., et, al. (2011). Metabolic syndrome, inflammation, and risk of
cognitive decline.
Page 26
2
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth………………
Di
Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi
S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :
Nama : Dewi Nurcahyawati
NIM : A11300870
Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Antara
Fungsi Kognitif Dengan Interaksi Sosial Pada Lansia di Posyandu Lansia Desa
Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen”.
Prosedur penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko atau kerugian
kepada responden. Kerahasiaan semua tindakan yang telah dilakukan akan dijaga
dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kerjasamanya, saya
mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Peneliti
Dewi Nurcahyawati
Lampiran 1
Page 27
3
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
Nama :
Umur :
Alamat :
Dengan ini saya bersedia menjadi responden pada penelitian dengan judul
“Hubungan Antara Fungsi Kognitif Dengan Interaksi Sosial Pada Lansia di
Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen”, yang
diteliti oleh :
Nama : Dewi Nurcahyawati
NIM : A11300870
Demikian persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tidak ada
paksaan dari pihak manapun.
Gombong, …….…………2017
Peneliti, Yang Membuat Pernyataan
(Dewi Nurcahyawati) ( )
Lampiran 2
Page 28
4
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KOGNITIF DENGAN INTERAKSI SOSIAL
PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA SIDARUM
KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN
A. Identitas responden
1. No responden : . . . . . . (diisi oleh peneliti)
2. Inisial responden : . . . . . .
B. Fungsi Kognitif
No Pertanyaan Jawaban
1 Dimana kita sekarang ...............................................
2 Dimana tempat ini berada ...............................................
3 Tanggal berapa sekarang ...............................................
4 Bulan apa sekarang ...............................................
5 Tahun berapa sekarang ...............................................
6 Berapa umur anda ...............................................
7 Kapan hari ulang tahun anda ...............................................
8 Tahun berapaanda dilahirkan ...............................................
9 Siapa Presiden Republik Indonesia ...............................................
10 Siapa Presiden sebelum beliau ...............................................
C. Interaksi Sosial
Petunjuk Umum Pengisian
Saudara dimohon untuk memberi tanggapan pernyataan di bawah ini sesuai
pendapat saudara dengan cara memberikan tanda (√)
Selalu (S)
Kadang - kadang (KK)
Tidak pernah (TP)
No Pertanyaan S KK TP
Kerja Sama
1 Saya terlibat dalam kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan
2 Saya bekerja sama dengan tetangga sekitar
ketika diadakan kerja bakti
3 Saya menghadiri kegiatan-kegiatan keagamaan
beserta tetangga maupun keluarga.
4 Saya menghadiri pertemuan warga seperti PKK
maupun arisan lingkungan
5 Saya terlibat bersama warga yang lain dalam
Lampiran 3
Page 29
5
kegiatan memasak ketika tetangga melakukan
hajatan
6 Saya membantu tetangga yang membutuhkan
pertolongan saya
Akomodasi
7 Saya menghargai pendapat orang lain baik
tetangga maupun keluarga
8 Saya dimintai pendapat oleh tetangga maupun
keluarga ketika terjadi masalah di lingkungan
sekitar maupun keluarga.
9 Saya menjadi penengah ketika terjadi
perselisihan di lingkungan sekitar maupun
keluarga.
10 Ketika saya bermasalah dengan tetangga ataupun
keluarga, saya berusaha menyelesaikannya
secepatnya.
11 Ketika ada keluarga ataupun tetangga yang
saling berseteru, saya akan berusaha menasehati
untuk segera berdamai.
Asimilasi
12 Saya rukun dengan tetangga dengan
menghindari pertengkaran
13 Saya turut berduka cita serta menghadiri
pemakaman ketika tetangga maupun keluarga
meninggal dunia
14 Saya menjenguk tetangga maupun keluarga jika
mengalami sakit
15 Saya mengunjungi keluarga maupun lingkungan
untuk bermaaf-maafan ketika hari raya
16 Saya membantu tetangga maupun keluarga jika
mengalami kesulitan salah satunya masalah
ekonomi
Page 30
6
Frequencies
Statistics
50 50
0 0
Valid
Missing
N
Fungsi
Kognitif
Interaks i
Sosial
Frequency Table
Fungsi Kognitif
1 2.0 2.0 2.0
13 26.0 26.0 28.0
26 52.0 52.0 80.0
10 20.0 20.0 100.0
50 100.0 100.0
Gangguan Kognit if Berat
Gangguan Kognit if
Sedang
Gangguan Kognit if
Ringan
Fungsi Kognitif Normal
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Interaksi Sosial
6 12.0 12.0 12.0
33 66.0 66.0 78.0
11 22.0 22.0 100.0
50 100.0 100.0
Kurang
Cukup
Baik
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Page 31
7
Crosstabs
Case Processing Summary
50 100.0% 0 .0% 50 100.0%Fungsi Kognitif *
Interaks i Sos ial
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Fungsi Kognitif * Interaksi Sosial Crosstabula tion
1 0 0 1
100.0% .0% .0% 100.0%
2.0% .0% .0% 2.0%
3 9 1 13
23.1% 69.2% 7.7% 100.0%
6.0% 18.0% 2.0% 26.0%
1 22 3 26
3.8% 84.6% 11.5% 100.0%
2.0% 44.0% 6.0% 52.0%
1 2 7 10
10.0% 20.0% 70.0% 100.0%
2.0% 4.0% 14.0% 20.0%
6 33 11 50
12.0% 66.0% 22.0% 100.0%
12.0% 66.0% 22.0% 100.0%
Count
% within Fungsi Kognitif
% of Total
Count
% within Fungsi Kognitif
% of Total
Count
% within Fungsi Kognitif
% of Total
Count
% within Fungsi Kognitif
% of Total
Count
% within Fungsi Kognitif
% of Total
Gangguan Kognitif Berat
Gangguan Kognitif
Sedang
Gangguan Kognitif
Ringan
Fungsi Kognitif Normal
Fungsi
Kognitif
Total
Kurang Cukup Baik
Interaks i Sosial
Total
Page 32
8
Descriptives
Descriptive Statistics
50 0 9 4.40 2.030
50 22 41 31.52 5.331
50
Fungsi Kognitif
Interaks i Sos ial
Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Nonparametric Correlations
Correla tions
1.000 -.372**
. .000
50 50
-.372** 1.000
.000 .
50 50
Correlat ion Coeffic ient
Sig. (2-tailed)
N
Correlat ion Coeffic ient
Sig. (2-tailed)
N
Fungsi Kognitif
Interaks i Sos ial
Kendall's tau_b
Fungsi
Kognitif
Interaks i
Sosial
Correlat ion is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.