Top Banner
HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN SUKOHARJO SKRIPSI disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh NUR TABAH CAHYANTI 1401412163 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
216

HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

Jan 20, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI

DENGAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V

SD NEGERI DI KECAMATAN SUKOHARJO

SKRIPSI

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

NUR TABAH CAHYANTI

1401412163

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

iv

Page 5: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

Rasulullah SAW. bersabda,”Sesungguhnya orang yang paling baik diantara kalian

adalah yang paling baik budi pekertinya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Sendi bangsa ialah budi, runtuh budi runtuhlah bangsa (Buya Hamka).

PERSEMBAHAN

Tanpa mengurangi rasa syukur penulis kepada

Allah SWT, karya tulis ini penulis

persembahkan kepada:

1. Orang tua tercinta (Ibu Sagiyem dan Bapak

Suroto) terima kasih atas kasih sayang, doa,

dan dukungan yang luar biasa.

2. Almamaterku PGSD UNNES.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dan

kemudahan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Hubungan antara Budi Pekerti dengan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V SD

Negeri di Kecamatan Sukoharjo.”

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu peneliti

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menuntut ilmu di

Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan izin melaksanakan penelitian.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang

telah memberikan bantuan pelayanan khususnya dalam memperlancar

penyelesaian skripsi ini.

4. Drs. H. A. Zaenal Abidin, M.Pd., Dosen Pembimbing Utama yang telah

memberikan bimbingan, saran, arahan, dan motivasi dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Dra. Sri Susilaningsih, M.Pd., Dosen Pembimbing Pendamping yang telah

memberikan bimbingan, saran, arahan, dan motivasi dalam penyusunan

skripsi ini.

6. Susilo Tri Widodo, S.Pd., M.H., Dosen Penguji Utama.

7. Segenap dosen jurusan PGSD FIP UNNES yang telah membekali ilmu yang

bermanfaat.

8. Kepala SDN Bulakan 02, SDN Dukuh 03, SDN Combongan 01, SDN

Combongan 02, SDN Combongan 03, SDN Kenep 01, SDN Kenep 02, dan

SDN Kenep 03 yang telah memberikan izin melaksanakan penelitian.

Page 7: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

vii

9. Guru kelas V SDN Bulakan 02 dan seluruh guru kelas V SD Negeri di Gugus

Mawar Kecamatan Sukoharjo yang telah membantu peneliti dalam

melaksanakan penelitian.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak

dapat peneliti sebutkan satu per satu.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan.

Semarang, Agustus 2016

Peneliti

Page 8: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

viii

ABSTRAK

Cahyanti, Nur Tabah. 2016. Hubungan antara Budi Pekerti dengan Hasil Belajar

PKn Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Sukoharjo. Skripsi. Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin, M.Pd., Dra. Sri

Susilaningsih, S.Pd., M.Pd.

Budi pekerti merupakan moralitas yang mencakup sikap dan perilaku

seseorang, sedangkan PKn mengandung unsur pokok pendidikan nilai dan moral.

Salah satu cara mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran dan pemahaman

siswa dalam mata pelajaran PKn adalah dengan melihat hasil belajar siswa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan yang signifikan

antara budi pekerti dengan hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri di Gugus

Mawar Kecamatan Sukoharjo.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan jenis penelitian

korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD

Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo yang berjumlah 159 siswa. Sampel

penelitian ini 80 siswa, diambil menggunakan teknik Proportional Random

Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket, observasi, tes,

dan dokumentasi. Uji instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi Product Moment.

Hasil penelitian menujukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

budi pekerti dan hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar

Kecamatan Sukoharjo. Hal ini tampak pada perolehan koefisien korelasi 0,772

lebih besar dari rtabel 0,220, dengan interpretasi (tingkat hubungan) kuat.

Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara budi

pekerti dengan hasil belajar PKn siswa kelas V SD Gugus Mawar Kecamatan

Sukoharjo. Berdasarkan simpulan penelitian yang menujukkan adanya hubungan

antara budi pekerti dengan hasil belajar PKn siswa, guru dan sekolah diharapkan

menumbuhkan budi pekerti siswa serta meningkatkan ketercapaian hasil belajar

PKn siswa.

Kata kunci: budi pekerti; hasil belajar; PKn.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

PRAKATA ...................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 6

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

1.4.1 Manfaat Teoretis ............................................................................... 6

1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................................. 6

1.4.2.1 Bagi Guru .......................................................................................... 6

1.4.2.2 Bagi Sekolah ..................................................................................... 7

1.4.2.3 Bagi Siswa ........................................................................................ 7

1.4.2.4 Bagi Peneliti ...................................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 8

2.1 Kajian Teori ....................................................................................... 8

2.1.1 Budi Pekerti ....................................................................................... 8

2.1.1.1 Pengertian Budi Pekerti ..................................................................... 8

2.1.1.2 Cakupan Nilai Budi Pekerti ............................................................... 10

2.1.1.3 Pengukuran dan Penilaian Budi Pekerti ............................................. 13

2.1.1.4 Indikator Budi Pekerti ....................................................................... 14

Page 10: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

x

2.1.2 Belajar dan Pembelajaran .................................................................. 19

2.1.3 Hasil Belajar....................................................................................... 21

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengarhi Hasil Belajar ............................. 25

2.1.5 Pendidikan Kewarganegaraan ............................................................ 28

2.1.5.1 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan .............................................. 28

2.1.5.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan .............................................. 29

2.1.5.3 Fungsi dan Peran Pendidikan Kewarganegaraan ............................... 30

2.1.5.4 Cakupan Pembelajaran PKn di SD .................................................... 32

2.1.6 Karakteristik Perkembangan Siswa Kelas 5 SD ................................ 34

2.1.6.1 Perkembangan Kognitif .................................................................... 34

2.1.6.2 Perkembangan Moral ........................................................................ 35

2.1.7 Hubungan antara Hasil Belajar PKn dengan Budi Pekerti ............... 36

2.2 Kajian Empiris ................................................................................... 37

2.3 Kerangka Berpikir .............................................................................. 42

2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 45

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................. 45

3.2 Prosedur Penelitian ........................................................................... 45

3.3 Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 46

3.3.1 Subjek Penelitian ............................................................................... 46

3.3.2 Lokasi Penelitian ................................................................................ 46

3.3.3 Waktu Penelitian ............................................................................... 46

3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .......................... 47

3.4.1 Populasi ............................................................................................. 47

3.4.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ......................................... 47

3.5 Variabel Penelitian ............................................................................ 49

3.5.1 Variabel Bebas .................................................................................. 49

3.5.2 Variabel Terikat ................................................................................ 50

3.5.3 Definisi Operasional ......................................................................... 50

3.5.3.2 Budi Pekerti ...................................................................................... 50

3.5.3.1 Hasil Belajar PKn ............................................................................. 51

Page 11: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

xi

3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 51

3.6.1 Tes ...................................................................................................... 51

3.6.2 Kuesioner (Angket) ........................................................................... 52

3.6.3 Observasi ........................................................................................... 52

3.6.4 Dokumentasi ..................................................................................... 53

3.7 Uji Coba Instrumen, Validitas, dan Reliabilitas ................................ 53

3.7.1 Uji Coba Instrumen ........................................................................... 53

3.7.2 Validitas ............................................................................................ 54

3.7.2.1 Uji Validitas Angket .......................................................................... 56

3.7.2.2 Uji Validitas Lembar Pengamatan ..................................................... 57

3.7.2.3 Uji Validitas Soal ............................................................................... 59

3.7.3 Reliabilitas ........................................................................................ 60

3.8 Analisis Data ..................................................................................... 62

3.8.1 Analisis Data Awal ........................................................................... 62

3.8.1.1 Analisis Deskriptif ............................................................................. 62

3.8.1.2 Uji Normalitas ................................................................................... 66

3.8.2 Analisis Data Akhir ........................................................................... 66

3.8.2.1 Pengujian Hipotesis .......................................................................... 66

3.8.2.2 Uji Signifikansi ................................................................................. 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 68

4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 68

4.1.1 Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian ......................................... 68

4.1.1.1 Analisis Deskriptif Variabel Budi Pekerti Siswa .............................. 68

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Hasil Belajar PKn ................................ 80

4.1.2 Hasil Uji Prasyarat Analisis .............................................................. 82

4.1.2.1 Uji Normalitas ................................................................................... 82

4.1.3 Uji Hipotesis ..................................................................................... 84

4.1.3.1 Analisis Korelasi ............................................................................... 84

4.1.3.2 Uji Signifikansi ................................................................................. 85

4.2 Pembahasan........................................................................................ 85

4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian .......................................................... 85

Page 12: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

xii

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian .................................................................. 93

4.2.2.1 Implikasi Teoritis ............................................................................... 94

4.2.2.2 Implikasi Praktis ................................................................................ 94

4.2.2.3 Implikasi Pedagogis ........................................................................... 95

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 96

5.1 Simpulan ........................................................................................... 96

5.2 Saran ................................................................................................. 96

5.2.1 Bagi Guru .......................................................................................... 96

5.2.2 Bagi Siswa ........................................................................................ 96

5.2.3 Bagi Sekolah ..................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 98

LAMPIRAN .................................................................................................... 102

Page 13: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Cakupan Nilai Budi Pekerti ........................................................ 10

Tabel 3.1 Populasi Penelitian (Data Siswa Kelas V SD Negeri

di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo) .................................... 47

Tabel 3.2 Data Pengambilan Sampel Siswa Kelas V SD Negeri

di Gugus MawarKecamatan Sukoharjo ...................................... 49

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Angket .......................................................... 56

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Lembar Pengamatan ................................... 57

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Soal ............................................................. 59

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pengukuran Budi Pekerti

Siswa .......................................................................................... 62

Tabel 3.7 Penskoran Terhadap Aspek Afektif ........................................... 63

Tabel 3.8 Penskoran Masing-Masing Butir Aspek Perilaku Siswa ............ 63

Tabel 3.9 Skor Maksimal dan Minimal Tiap Aspek .................................. 64

Tabel 3.10 Kategori Budi Pekerti ................................................................. 65

Tabel 3.11 Kategori Hasil Belajar ............................................................... 65

Tabel 3.12 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien

Korelasi ....................................................................................... 67

Tabel 4.1 Data Deskriptif Variabel Budi Pekerti Siswa Kelas V SD

Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo ........................ 68

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Akhir Budi Pekerti Siswa Kelas

V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo .............. 69

Tabel 4.3 Skor Rata-rata Tiap Indikator Budi Pekerti Siswa Kelas V SD

Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo ........................ 70

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Mentaati

Ajaran Agama ............................................................................ 72

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Toleransi ...... . 72

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Menghargai

Diri Sendiri ................................................................................. 73

Page 14: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

xiv

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Disiplin Diri.. 74

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Memiliki

Rasa Tanggung Jawab ................................................................ 75

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Tumbuhnya

Potensi Diri ................................................................................. 75

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Tumbuhnya

Cinta dan Kasih Sayang .............................................................. 76

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Memiliki

Kebersamaan dan Gotong Royong ............................................. 77

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Memiliki

Rasa Kesetiakawanan ................................................................. 78

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Saling

Menghormati ............................................................................... 78

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Memiliki Tata

Krama dan Sopan Santun ............................................................ 79

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Tumbuhnya

Kejujuran .................................................................................... 80

Tabel 4.16 Data Deskriptif Variabel Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V

SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo .................. 81

Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V SD

Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo ........................ 81

Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas ................................................................... 83

Tabel 4.19 Hasil Analisis Korelasi .............................................................. 84

Page 15: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .................................................................... 43

Gambar 4.1 Diagram Persentase Budi Pekerti Siswa Kelas V SD Negeri

di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo ................................... 70

Gambar 4.2 Diagram Skor Rata-Rata Tiap Indikator Budi Pekerti Siswa

KelasV SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo .... 71

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Data P-Plot ............................................. 83

Page 16: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Catatan Lapangan Data Prapenelitian ...................................... 102

Lampiran 2 Deskripsi Penjabaran Variabel Bebas ...................................... 104

Lampiran 3 Kisi-Kisi Angket Uji Coba Budi Pekerti Siswa Aspek Afektif 105

Lampiran 4 Angket (Uji Coba) Budi Pekerti Siswa Aspek Afektif ............. 108

Lampiran 5 Isian Angket (Uji Coba) Siswa ................................................. 111

Lampiran 6 Uji Validitas Angket Budi Pekerti ............................................ 112

Lampiran 7 Uji Reliabilitas Angket Budi Pekerti ........................................ 113

Lampiran 8 Kisi-Kisi Observasi (Pengamatan) Uji Coba Budi Pekerti

Siswa Aspek Perilaku di Sekolah ............................................. 114

Lampiran 9 Lembar Pengamatan (Uji Coba) Budi Pekerti Siswa Aspek

Perilaku di Sekolah ................................................................... 117

Lampiran 10 Isian Lembar Pengamatan Perilaku Siswa (Uji Coba) ............. 119

Lampiran 11 Uji Validitas Observasi (Pengamatan) Perilaku Siswa di

Sekolah ..................................................................................... 120

Lampiran 12 Uji Reliabilitas Observasi (Pengamatan) Perilaku Siswa di

Sekolah ..................................................................................... 121

Lampiran 13 Kisi-Kisi Soal Uji Coba Budi Pekerti Siswa Aspek

Pengetahuan .............................................................................. 122

Lampiran 14 Soal Uji Coba Budi Pekerti Siswa Aspek Pengetahuan ........... 125

Lampiran 15 Jawaban Siswa Tes (Uji Coba) Budi Pekerti Aspek

Pengetahuan .............................................................................. 132

Lampiran 16 Uji Validitas Soal Budi Pekerti Siswa Aspek Pengetahuan ..... 134

Lampiran 17 Uji Reliabilitas Soal Budi Pekerti Siswa Aspek Pengetahuan . 135

Lampiran 18 Kisi-Kisi Angket Penelitian Budi Pekerti Siswa Aspek

Afektif....................................................................................... 136

Lampiran 19 Angket Penelitian Budi Pekerti Siswa Aspek Afektif .............. 139

Lampiran 20 Isian Angket Siswa ................................................................... 142

Lampiran 21 Kisi-Kisi Observasi (Pengamatan) Budi Pekerti Siswa di

Sekolah Aspek Perilaku ............................................................ 143

Page 17: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

xvii

Lampiran 22 Lembar Pengamatan Budi Pekerti Siswa di Sekolah Aspek

Perilaku ..................................................................................... 145

Lampiran 23 Isian Lembar Pengamatan Perilaku Siswa ............................... 147

Lampiran 24 Kisi-Kisi Soal Penelitian Budi Pekerti Siswa Aspek

Pengetahuan .............................................................................. 148

Lampiran 25 Soal Penelitian Budi Pekerti Aspek Pengetahuan .................... 150

Lampiran 26 Jawaban Siswa Tes Budi Pekerti Aspek Pengetahuan ............. 155

Lampiran 27 Penghitungan Analisis Deskriptif Variabel Hasil

Belajar Siswa ............................................................................ 156

Lampiran 28 Penghitungan Skor Variabel Budi Pekerti Aspek Afektif ........ 157

Lampiran 29 Penghitungan Skor Variabel Budi Pekerti Aspek Perilaku ...... 158

Lampiran 30 Penghitungan Skor Variabel Budi Pekerti Aspek

Pengetahuan .............................................................................. 159

Lampiran 31 Penghitungan Skor Akhir Budi Pekerti .................................... 160

Lampiran 32 Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti Indikator

Mentaati Ajaran Agama ........................................................... 161

Lampiran 33 Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti Indikator

Toleransi ................................................................................... 162

Lampiran 34 Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti Indikator

Menghargai Diri Sendiri ........................................................... 163

Lampiran 35 Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti Indikator

Disiplin Diri .............................................................................. 164

Lampiran 36 Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti Indikator

Memiliki Rasa Tanggung Jawab .............................................. 165

Lampiran 37 Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti Indikator

Tumbuhnya Potensi Diri........................................................... 166

Lampiran 38 Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti Indikator

Tumbuhnya Cinta dan Kasih Sayang ....................................... 167

Lampiran 39 Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti Indikator

Memiliki Kebersamaan dan Gotong Royong ........................... 168

Page 18: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

xviii

Lampiran 40 Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti Indikator

Memiliki Rasa Kesetiakawanan ............................................... 169

Lampiran 41 Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti Indikator Saling

Menghormati ............................................................................ 170

Lampiran 42 Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti Indikator

Memiliki Tata Krama dan Sopan Santun ................................. 171

Lampiran 43 Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti Indikator

Tumbuhnya Kejujuran .............................................................. 172

Lampiran 44 Data Kategori Budi Pekerti dan Hasil Belajar PKn.................. 173

Lampiran 45 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 176

Lampiran 46 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 184

Lampiran 47 Dokumentasi Penelitian ............................................................ 192

Lampiran 48 Daftar Responden Uji Coba ...................................................... 195

Lampiran 49 Daftar Responden Penelitian .................................................... 196

Lampiran 50 Waktu Penelitian ...................................................................... 198

Page 19: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi perkembangan dan

pembangunan suatu bangsa. Pendidikan berdasarkan Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 1 tentang sistem pendidikan nasional adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara (Sisdiknas 2011:3).

Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting bagi pembentukan

sumber daya yang berkualitas. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3

menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Sisdiknas 2011:7).

Berkaitan dengan fungsi dan tujuan pendidikan serta peningkatan kualitas

diri peserta didik, Menteri Pendidikan dan Kebudaayaan mengeluarkan

Permendikbud nomor 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti.

Page 20: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

2

Penumbuhan budi pekerti adalah kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif

di sekolah yang dimulai sejak hari pertama sekolah, masa orientasi peserta didik

baru untuk jenjang sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan

sekolah menengah kejuruan, sampai dengan lulus sekolah (Kemendikbud 2015:1).

Salah satu mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

yang memfokuskan pada pembentukan kualitas peserta didik adalah Pendidikan

Kewarganegaraan. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berdasarkan

Lampiran Permendiknas No. 22 Tahun 2006 merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu

melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia

yang cerdas, terampil, dan berkarakter sebagaimana yang diamanatkan oleh

Pancasila dan UUD 1945. Tujuan pembelajaran PKn dalam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan Sekolah Dasar agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut: (1) berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi

isu kewarganegaraan; (2) berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan

bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,

serta antikorupsi; (3) berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk

diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama

dengan bangsa-bangsa lainnya; (4) berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam

percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi (BSNP 2006:108).

PKn memiliki peran penting dalam proses pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat, melalui pemberian keteladanan,

Page 21: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

3

pembangunan kemauan, dan pembangunan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran, maka melalui PKn sekolah perlu dikembangkan sebagai pusat

pengembangan wawasan, sikap, dan keterampilan hidup dan berkehidupan yang

demokratis untuk membangun kehidupan demokratis (Winataputra 2008:1.7-1.9).

Salah satu cara mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran dan

pemahaman siswa dalam mata pelajaran PKn adalah dengan melihat hasil belajar

siswa. Hasil belajar menurut Reigeloth (dalam Suprihatiningrum 2016:37) adalah

suatu kinerja (performance) yang diindikasikan sebagai suatu kemampuan yang

telah diperoleh. Hasil belajar juga selalu dinyatakan dalam tujuan (khusus)

perilaku (unjuk kerja). Kemampuan yang diharapkan diperoleh siswa dari

pembelajaran PKn ialah memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan

kewajibannya, sehingga terbentuklah siswa yang memiliki perilaku yang baik.

Mengenai perilaku yang baik, Zuriah (2015:197) menyatakan bahwa budi

pekerti berisi nilai-nilai perilaku manusia yang diukur menurut kebaikan dan

keburukannya melalui ukuran norma agama, norma hukum, tata krama dan sopan

santun, serta norma budaya atau adat istiadat masyarakat. Budi pekerti akan

mengidentifikasi perilaku positif yang diharapkan dapat terwujud dalam

perbuatan, perkataan, pikiran, sikap, perasaan, dan kepribadian peserta didik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan ICCS (International Civic and

Citizenship Study) tahun 2009, secara rata-rata pengetahuan pendidikan

kewarganegaraan siswa Indonesia berada di peringkat 36 dari 38 negara. ICCS

meneliti tentang cara-cara yang dilakukan oleh negara untuk mempersiapkan

generasi mudanya dalam melaksanakan perannya sebagai warga negara. Selain itu

Page 22: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

4

ICCS juga meneliti tentang pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai

kewarganegaraan serta sikap, persepsi dan aktivitas siswa yang berkaitan dengan

kewarganegaraan (IEA 2010:75). Peringkat Indonesia dalam ICCS tersebut

menunjukkan bahwa pengetahuan pendidikan kewarganegaraan siswa Indonesia

masih rendah.

Nilai-nilai budi pekerti dalam diri anak-anak saat ini semakin menghilang.

Data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) pada tahun 2014

menunjukkan terdapat 1.851 kasus yang melibatkan anak sebagai pelaku kriminal

(Ramidi 2015). Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat banyak anak yang

berperilaku tidak sesuai nilai-nilai budi pekerti bahkan masuk dalam taraf tindak

kriminal.

Berdasarkan observasi prapenelitian yang peneliti lakukan pada kelas V

SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo, ditemukan bahwa masih

terdapat beberapa siswa yang berperilaku kurang baik. Perilaku kurang baik

tersebut antara lain: (1) kurang disiplin dalam mengerjakan tugas dari guru; (2)

membuang sampah tidak di tempat sampah; (3) berbicara dengan kata-kata kotor;

(4) berseragam tidak rapi; (5) mencontek; (6) gaduh saat pembelajaran.

Nilai ulangan akhir semester I mata pelajaran PKn siswa kelas V SD

Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016 dari

159 siswa, sebanyak 21 siswa (13,2%) masih belum memenuhi KKM (70) dan

138 siswa (86,8%) sudah memenuhi KKM. Berdasarkan permasalahan tentang

perilaku siswa dan hasil nilai ulangan akhir semester I mata pelajaran PKn

Page 23: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

5

tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai budi pekerti dan hasil

belajar PKn siswa.

Beberapa penelitian mengenai budi pekerti dan PKn pernah dilakukan,

hasil penelitian tersebut dapat dijadikan pendukung dalam penelitian ini.

Penelitian yang dilakukan oleh Fatimah Ibda tahun 2013 berjudul “Pendidikan

Moral Anak Melalui Pengajaran Bidang Studi PPKn dan Agama Islam”. Hasilnya

menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar perkembangan perilaku moral

peserta didik dan pemahamannya tentang moral harus ditanamkan sejak dini.

Kegagalan pendidikan moral di Indonesia selama ini terjadi karena evaluasi

pembelajaran PPKn dan pendidikan agama Islam yang selama ini dilakukan oleh

guru belum dilaksanakan secara menyeluruh.

Penelitian lain yang mendukung yaitu penelitian oleh Elfrianto tahun 2015

berjudul “Urgensi Keseimbangan Pendidikan Budi Pekerti di Rumah dan

Sekolah”. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa saat ini jam pelajaran yang

berkaitan dengan etika dan akhlak sangat kurang, pada saat yang sama pula

sebagian orang tua telah kehilangan nafas pendidik pertama bagi anak. Karena itu,

pendidikan budi pekerti sangat penting ditanamkan sejak dari dalam kehidupan

lingkungan rumah dan sekolah.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian mengenai budi

pekerti dan hasil belajar PKn siswa. Peneliti akan mengkaji melalui penelitian

korelasional dengan judul “Hubungan antara Budi Pekerti dengan Hasil Belajar

PKn Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Sukoharjo”.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

6

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Adakah hubungan yang signifikan antara budi pekerti dengan hasil belajar PKn

siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui adakah hubungan yang signifikan antara budi pekerti dengan hasil

belajar PKn siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun secara praktis.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu

pengetahuan pada umumnya, dan khususnya mengenai budi pekerti

dengan hasil belajar PKn siswa.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi maupun masukan

untuk menumbuhkembangkan budi pekerti siswa dan hasil belajar PKn.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

7

1.4.2.2 Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan

saran bagi perkembangan sekolah khususnya untuk usaha yang dilakukan

guru guna mengoptimalkan penumbuhkembangan budi pekerti dan hasil

belajar PKn siswa.

1.4.2.3 Bagi Siswa

Diharapkan dapat memberi motivasi siswa untuk menumbuhkan budi

pekerti masing-masing serta motivasi meningkatkan hasil belajar PKn.

1.4.2.4 Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan sarana bagi peneliti untuk menerapkan ilmu

pengetahuan yang didapat selama perkuliahan. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat memperdalam pengetahuan dan menerapkan ilmu yang

telah diperoleh selama perkuliahan dalam kehidupan praktik belajar

mengajar yang sesungguhnya.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Budi Pekerti

2.1.1.1 Pengertian Budi Pekerti

Pengertian budi pekerti mengacu pada pengertian dalam bahasa inggris

yang diterjemahkan sebagai moralitas (Zuriah 2015:17). Sementara itu dalam

KBBI (2007) kata budi didefinisikan sebagai alat batin yang merupakan paduan

akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk; tabiat; akhlak; watak;

perbuatan baik; kebaikan; daya upaya; ikhtiar; akal. Sedangkan kata pekerti

didefinisikan sebagai perangai; tabiat; akhlak; watak; perbuatan. Kemudian budi

pekerti didefinisikan tingkah laku; perangai; akhlak (Tim Penyusun Kamus Pusat

Bahasa 2007:170).

Budi pekerti dapat dikatakan identik dengan moralitas. Secara hakiki

pengertian budi pekerti adalah perilaku. Sebagai perilaku, budi pekerti juga

meliputi sikap yang dicerminkan oleh perilaku (Samani dan Hariyanto 2014: 46).

Menurut Edi Sedyawati (dalam Zuriah 2015:137-138) budi pekerti

diterjemahkan sebagai moralitas yang mengandung pengertian adat istiadat, sopan

santun, dan perilaku. Budi pekerti mencakup sikap dan perilaku seseorang dalam

hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia serta alam

sekitarnya. Secara hakiki budi pekerti adalah perilaku yang mencakup sikap

sebagai pencerminannya.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

9

Budi pekerti mengandung dua pengertian yakni pengertian secara

konseptual dan operasional. Hadiwinarto (2010:36) mengemukakan bahwa budi

pekerti secara konseptual dimaknai sebagai kesadaran, perasaan, dan sikap

terhadap aturan, nilai-nilai sosial, dan norma yang berlaku. Secara operasional

budi pekerti diartikan sebagai operasionalisasi dari kesadaran, perasaan, dan sikap

yang tercermin dalam kata, perbuatan atau perilaku, dan hasil karya.

Berdasarkan draft kurikulum berbasis kompetensi dalam Zuriah (2015:17)

budi pekerti berisi nilai-nilai perilaku manusia yang akan diukur menurut

kebaikan dan keburukannya melalui norma agama, norma hukum, tata krama dan

sopan santun, norma budaya dan adat istiadat masyarakat. Budi pekerti akan

mengidentifikasi perilaku positif yang diharapkan dapat terwujud dalam

perbuatan, perkataan, pikiran, sikap, perasaan, dan kepribadian peserta didik.

Terdapat 3 pendekatan utama mengenai konsep budi pekerti (Zuriah

2015:18):

1. Pendekatan Etika (Filsafat Moral)

Budi pekerti adalah watak atau tabiat khusus seseorang untuk

berbuat sopan dan menghargai pihak lain yang tercermin

dalam perilaku dan kehidupannya. Sedangkan watak itu

merupakan keseluruhan dorongan, sikap, keputusan,

kebiasaan, dan nilai moral seseorang yang baik, yang dicakup

dalam satu istilah sebagai kebajikan.

2. Pendekatan Psikologi

Budi pekerti mengandung watak moral yang baku dan

melibatkan keputusan berdasarkan nilai-nilai hidup. Watak

seseorang bisa dilihat dari perilakunya yang diatur oleh usaha

dan kehendak berdasarkan hati nurani sebagai pengendali

bagi penyesuaian diri dalam hidup bermasyarakat. (Hurlock,

1978: 8)

3. Pendekatan Pendidikan

Pendidikan budi pekerti merupakan pengajaran di sekolah

yang bertujuan mengembangkan watak atau tabiat siswa

dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan masyarakat

Page 28: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

10

sebagai kekuatan moral dalam hidupnya melalui kejujuran,

dapat dipercaya, disiplin, dan kerja sama (Banks, 1990: 429;

Jarolimek, 1990:53)

Berdasarkan uraian tersebut, pada dasarnya budi pekerti merupakan sikap

dan perilaku seseorang terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia, dan

lingkungannya. Sikap dan perilaku tersebut akan diukur menurut kebaikan dan

keburukannya melalui norma agama, norma hukum, tata krama dan sopan santun,

norma budaya dan adat istiadat masyarakat. Budi pekerti memiliki butir nilai-nilai

yang dapat ditumbuhkembangkan dan diharapkan dimiliki oleh peserta didik.

2.1.1.2 Cakupan Nilai Budi Pekerti

Berdasarkan Puskur Depdiknas dalam Zuriah (2015:68-70) terdapat 18

nilai-nilai budi pekerti yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.

Tabel 2.1

Cakupan Nilai Budi Pekerti

No Nilai Budi Pekerti Deskripsi

1 Meyakini adanya

Tuhan Yang Maha Esa

Sikap dan perilaku yang mencerminkan keyakinan

dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2 Mentaati ajaran agama Sikap dan perilaku yang mencerminkan kepatuhan,

tidak ingkar, dan taat menjalankan perintah dan

menghindari larangan agama.

3 Toleransi Sikap dan perilaku yang mencerminkan toleransi dan

penghargaan terhadap pendapat, gagasan, tingkah

laku orang lain, baik yang sependapat maupun yang

tidak sependapat dengan dirinya.

4 Menghargai diri

sendiri

Sikap dan perilaku yang mencerminkan penghargaan

seseorang terhadap dirinya sendiri dengan

memahami kelebihan dan kekurangan dirinya.

5 Tumbuhnya disiplin

diri

Sikap dan perilaku sebagai cerminan dari ketaatan,

kepatuhan, ketertiban, kesetiaan, ketelitian, dan

keteraturan perilaku seseorang terhadap norma dan

aturan yang berlaku.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

11

No Nilai Budi Pekerti Deskripsi

6 Mengembangkan etos

kerja dan belajar

Sikap dan perilaku sebagai cerminan dari semangat,

kecintaan, kedisiplinan, kepatuhan, dan penerimaan

terhadap kemajuan atau hasil kerja atau belajar.

7 Memiliki rasa

tanggung jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan

tugas dan kewajibannya, yang seharusnya ia lakukan

terhadap diri sendiri dan masyarakat.

8 Memiliki rasa

keterbukaan

Sikap dan perilaku seseorang yang mencerminkan

adanya keterusterangan terhadap apa yang

dipikirkan, diinginkan, diketahui, dan kesediaan

menerima saran serta kritik dari orang lain.

9 Mampu

mengendalikan diri

Kemampuan seseorang untuk dapat mengatur dirinya

sendiri berkenaan dengan kemampuan, nafsu,

ambisi, keinginan, dalam memenuhi rasa kepuasan

dan kebutuhan hidupnya.

10 Mampu berpikir positif Sikap dan perilaku seseorang untuk dapat berpikir

jernih, tidak buruk sangka, mendahulukan sisi positif

dari suatu masalah.

11 Tumbuhnya potensi

diri

Sikap dan perilaku seseorang untuk dapat membuat

keputusan sesuai dengan kemampuannya mengenal

bakat, minat, dan prestasi serta sadar akan keunikan

dirinya sehingga dapat mewujudkan potensi diri

yang sebenarnya.

12 Tumbuhnya cinta dan

kasih sayang

Sikap dan perilaku yang mencerminkan adanya unsur

memberi perhatian, perlindungan, penghormatan,

tanggung jawab, dan pengorbanan terhadap orang

yang dicintai dan dikasihi.

13 Memiliki kebersamaan

dan gotong royong

Sikap dan perilaku seseorang yang mencerminkan

adanya kesadaran dan kemauan untuk bersama-sama,

saling membantu, dan saling memberi tanpa pamrih.

14 Memiliki rasa

kesetiakawanan

Sikap dan perilaku yang mencerminkan kepedulian

kepada orang lain, keteguhan hati, rasa setia kawan,

dan rasa cinta terhadap orang lain dan kelompoknya.

15 Saling menghormati Sikap dan perilaku untuk menghargai dalam

hubungan antarindividu dan kelompok berdasarkan

norma dan tata cara yang berlaku.

Page 30: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

12

No Nilai Budi Pekerti Deskripsi

16 Memiliki tata krama

dan sopan santun

Sikap dan perilaku sopan santun dalam bertindak dan

bertutur kata terhadap orang lain tanpa menyinggung

atau menyakiti serta menghargai tata cara yang berlaku

sesuai dengan norma, budaya, dan adat istiadat

17 Memiliki rasa malu Sikap dan perilaku seseorang yang menunjukkan

tidak enak hati, hina, rendah karena berbuat sesuatu

yang tidak sesuai hati nurani, norma, dan aturan.

18 Tumbuhnya kejujuran Sikap dan perilaku untuk bertindak dengan

sesungguhnya dan apa adanya, tidak berbohong,

tidak dibuat-buat, tidak ditambah dan tidak

dikurangi, serta tidak menyembunyikan kejujuran.

Perilaku minimal yang dapat dikembangkan untuk jenjang SD adalah

sebagai berikut (Zuriah 2015:70):

a. Mentaati ajaran agama

b. Memiliki toleransi

c. Tumbuhnya disiplin diri

d. Memiliki rasa menghargai diri sendiri

e. Memiliki rasa tanggung jawab

f. Tumbuhnya potensi diri

g. Tumbuhnya cinta dan kasih sayang

h. Memiliki kebersamaan dan gotong royong

i. Memiliki rasa kesetiakawanan

j. Saling menghormati

k. Memiliki tata krama dan sopan santun

l. Tumbuhnya kejujuran

Page 31: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

13

Dalam penelitian ini, dua belas butir nilai budi pekerti yang dapat

dikembangkan pada jenjang SD tersebut peneliti jadikan sebagai indikator untuk

mengukur budi pekerti siswa.

2.1.1.3 Pengukuran dan Penilaian Budi Pekerti

Untuk mengetahui tingkat budi pekerti seseorang, maka dapat dilakukan

pengukuran dan penilaian terhadap budi pekerti orang tersebut. Hadiwinarto

(2010:24) menyatakan bahwa suatu hal logis apabila harus dilakukan penilaian

terhadap budi pekerti siswa, mengingat budi pekerti merupakan bagian tidak

terpisahkan dari tujuan pendidikan. Sejalan dengan hal tersebut, Zuriah (2015:73)

juga berpendapat bahwa pendidikan budi pekerti yang terintegrasi dengan PKn

dapat dilakukan pengukuran dengan “apa yang seharusnya dilakukan siswa” dan

“apa yang sedang dilakukan siswa”.

Pengukuran ialah pemberian angka terhadap suatu atribut atau

karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal atau objek tertentu menurut

aturan atau formulasi yang jelas. Angka hasil pengukuran belum memberikan

makna apa-apa dan disebut sebagai skor mentah. Skor mentah tersebut hanya akan

bermakna apabila dibandingkan dengan kriteria tertentu (Indriastoeti 2012: 2-3).

Sedangkan penilaian dapat didefinisikan sebagai proses kategorisasi

karakteristik objek secara kualitatif yang dimulai dari pengolahan data hasil

pengukuran dan pengolahan informasi-informasi dengan menggunakan kriteria

tertentu (Hadiwinarto 2010:5).

Menilai budi pekerti siswa di sekolah minimal harus mencakup tiga ranah,

yakni kognitif, afektif dan psikomorik atau perilaku (Hadiwinarto 2010:62).

Page 32: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

14

1) Ranah Afektif

Tujuan penilaian budi pekerti siswa pada ranah afektif untuk mengungkap

dan menggali kondisi sosial emosi, perasaan, kehendak atau kemauan dan sifat-

sifat pribadi siswa.

2) Ranah Kognitif

Tujuan penilaian budi pekerti siswa pada ranah kognitif untuk

mendeskripsikan tingkat kedalaman dan keluasan pengetahuan dan pemahaman

siswa tentang nilai-nilai moral dan nilai-nilai sosial, baik secara konseptual

maupun secara operasional.

3) Ranah Psikomotorik atau Perilaku

Tujuan penilaian budi pekerti siswa pada ranah psikomotorik atau perilaku

untuk mendeskripsikan hal-hal yang secara nyata dilakukan oleh siswa baik yang

bersifat ekspresi perasaan, kemauan, minat, emosi, sikap, dan motivasi, maupun

ekspresi dari kemampuannya.

Berdasarkan penjelasan mengenai pengukuran dan penilaian budi pekerti

tersebut, dalam penelitian ini peneliti mengukur budi pekerti siswa dalam tiga

ranah yakni afektif, pengetahuan, dan perilaku.

2.1.1.4 Indikator Budi Pekerti

Pengukuran dan penilaian budi pekerti siswa minimal harus mencakup tiga

ranah, yakni pengetahuan, afektif, dan perilaku. Sementara itu, terdapat dua belas

butir nilai budi pekerti yang dapat dikemabangkan pada jenjang SD sebagaimana

terdapat dalam cakupan nilai budi pekerti yang peneliti jadikan sebagai indikator

untuk mengukur budi pekerti siswa. Serta setiap butir indikator nilai budi pekerti

Page 33: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

15

dikembangkan pengukuran dan penilaiannya dengan mencakup ranah afektif,

perilaku, dan pengetahuan. Sehingga setiap indikator budi pekerti meliputi

beberapa butir sebagai berikut.

a. Budi pekerti aspek afektif dan perilaku siswa

a) Mentaati ajaran agama

1) Berdoa sebelum belajar

2) Melaksanakan ibadah sesuai agamanya

b) Memiliki toleransi

1) Hidup rukun dengan teman yang berbeda agama

2) Menghargai pendapat teman

c) Tumbuhnya disiplin diri

1) Datang ke sekolah tepat waktu

2) Tidak membolos

3) Berpakaian rapi

4) Mematuhi tata tertib sekolah

d) Memiliki rasa menghargai diri sendiri

1) Mengakui kelebihan diri sendiri

2) Mengakui kelemahan diri sendiri

e) Memiliki rasa tanggung jawab

1) Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

2) Memanfaatkan jam kosong untuk belajar

3) Bertanggung jawab menjaga lingkungan sekolah

Page 34: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

16

f) Tumbuhnya potensi diri

1) Belajar dengan kemauan sendiri

2) Gemar mengikuti kegiatan sekolah

g) Tumbuhnya cinta dan kasih sayang

1) Membantu teman

2) Rukun dengan teman

3) Memberikan ucapan pada waktu suka dan duka kepada teman

h) Memiliki kebersamaan dan gotong royong

1) Dapat bekerja secara kelompok

2) Ikut bekerja dalam kegiatan kerja bakti kelas atau sekolah

3) Rela memberikan iuran untuk kepentingan bersama

i) Memiliki rasa kesetiakawanan

1) Meminta maaf dan memberi maaf

2) Menegur teman yang berbuat salah

3) Peduli kepada orang lain

j) Saling menghormati

1) Menghormati orang yang lebih tua

2) Menghormati teman

k) Memiliki tata krama dan sopan santun

1) Menggunakan ungkapan yang ramah

2) Tata krama dan sopan terhadap guru dan warga sekolah

l) Tumbuhnya kejujuran

1) Tidak mencontek

2) Berkata jujur atau apa adanya

Page 35: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

17

3) Tidak mengambil barang orang lain

b. Budi pekerti aspek kognitif (pengetahuan) siswa

a) Mentaati ajaran agama

1) Menjelaskan alasan beribadah

2) Menentukan bahwa sebelum melaksanakan kegiatan berdoa terlebih

dahulu

3) Menjelaskan perilaku yang termasuk bersyukur atas nikmat yang

diberikan Tuhan

b) Memiliki toleransi

1) Mengkategorikan perilaku menghargai pendapat teman

2) Menentukan perbuatan terhadap teman yang pendiam dalam kelompok

3) Mencontohkan perilaku toleransi antar umat beragama

c) Tumbuhnya disiplin diri

1) Mencirikan perilaku disiplin

2) Mencontohkan perilaku siswa yang disiplin

d) Memiliki rasa menghargai diri sendiri

1) Menjelaskan makna menghargai diri sendiri

2) Mengkategorikan sikap mengakui kelemahan diri sendiri

e) Memiliki rasa tanggung jawab

1) Mengidentifikasi perilaku bertanggung jawab

2) Mengidentifikasi perilaku tanggung jawab lingkungan sekolah

Page 36: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

18

f) Tumbuhnya potensi diri

1) Memprediksi manfaat gemar mengikuti kegiatan sekolah

g) Tumbuhnya cinta dan kasih sayang

1) Mengidentifikasi perbuatan yang menunjukkan sikap kasih sayang

2) Menentukan waktu yang tepat mengucapkan selamat

h) Memiliki kebersamaan dan gotong royong

1) Memprediksi yang terjadi jika tugas kelompok dikerjakan bersama-

sama

2) Menjelaskan perilaku kebersamaan dan gotong royong

3) Mengkategorikan perilaku gotong royong

i) Memiliki rasa kesetiakawanan

1) Menjelaskan contoh sikap setia kawan

2) Menentukan perbuatan menegur teman yang melakukan pelanggaran.

j) Saling menghormati

1) Menentukan perilaku menghormati orang lain

2) Mengidentifikasi cerita tentang saling menghormati

k) Memiliki tata krama dan sopan santun

1) Menunjukkan perilaku yang termasuk sopan santun terhadap guru

2) Mengkategorikan berkata-kata kotor termasuk tidak memiliki tata

krama

l) Tumbuhnya kejujuran

1) Menjelaskan perilaku jujur

2) Mengidentifikasi perilaku jujur

Page 37: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

19

Sebelum melakukan pengukuran dan penilaian budi pekerti siswa, akan

lebih baik jika memahami terlebih dahulu karakteristik perkembangan siswa. Hal

tersebut dikarenakan perkembangan siswa berbeda pada setiap jenjangnya.

2.1.2 Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan hal vital dalam pendidikan serta bukan merupakan hal

yang asing dalam kehidupan sehari-hari. Belajar berasal dari kata „ajar‟, dalam

KBBI kata „ajar‟ didefinisikan sebagai petunjuk yang diberikan kepada orang agar

diketahui (diturut). Belajar diartikan berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu;

berlatih; berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman

(Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa 2007:17).

Djamarah (2011:13) berpendapat bahwa belajar adalah serangkaian

kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai

hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Travers

(dalam Suprijono 2012:2) mendefinisikan belajar sebagai proses menghasilkan

penyesuaian tingkah laku. R. Gagne (dalam Susanto 2013:1) juga mendefinisikan

belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai

akibat pengalaman. Belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh

motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku.

Ada banyak pengertian lain mengenai belajar, menurut Sardiman

(2011:20-21) pengertian belajar dapat dilihat secara luas maupun sempit. Dalam

artian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke

perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar

Page 38: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

20

dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang

merupakan sebagian kegiatan menuju kepribadian seutuhnya.

Belajar menurut Suprijono (2012:4) memiliki beberapa prinsip. Prinsip-

prinsip belajar itu ialah: (1) perubahan tingkah laku; (2) belajar merupakan proses;

(3) belajar merupakan bentuk pengalaman.

Perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar memiliki ciri-ciri sebagai

berikut: (1) perubahan terjadi secara sadar; (2) perubahan dalam belajar bersifat

continue dan fungsional; (3) perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif; (4)

perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara; (5) perubahan dalam belajar

bertujuan dan terarah; (6) perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

(Daryanto 2010:2-4).

Pembelajaran berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat

20 adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar (Sisdiknas 2011:5). Salah satu sasaran pembelajaran

ialah membangun gagasan sainstifik setelah siswa berinteraksi dengan

lingkungan, peristiwa, dan informasi disekitarnya (Hamdani 2011:23).

Pembelajaran merupakan perpaduan dua aktivitas, yakni belajar dan

mengajar (Susanto 2013:18). Kegiatan belajar mengajar adalah kondisi yang

dengan sengaja diciptakan. Gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan

siswa. Guru yang mengajar dan siswa yang belajar. Perpaduan guru dan siswa ini

menciptakan interkasi edukatif dengan dengan memanfaatkan bahan pelajaran

sebagai mediumnya. Hakikat belajar adalah perubahan, dan hakikat belajar

Page 39: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

21

mengajar adalah proses pengaturan yang dilakukan oleh guru (Djamarah & Zain

2013: 37-39).

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka belajar merupakan suatu

proses atau aktivitas yang dilakukan untuk memperoleh suatu pengetahuan dan

pengalaman sehingga terjadi perubahan tingkah laku yang relatif permanen.

Kemudian interaksi antara guru dengan siswa yang belajar dengan menggunakan

bahan pelajaran atau sumber belajar sebagai mediumnya disebut pembelajaran.

Perubahan tingkah laku seseorang setelah melakukan aktivitas belajar disebut

hasil belajar.

2.1.3 Hasil Belajar

Setelah melakukan aktivitas belajar, seseorang mengalami perubahan

tingkah laku yang disebut hasil belajar. Hasil belajar menurut Suprijono (2012:5)

adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,

apresiasi dan keterampilan. Begitu pula menurut Susanto (2013:5-6) hasil belajar

yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa yang menyangkut aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Dengan

demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari di

sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang

berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.

Perolehan aspek-aspek perubahan tingkah laku tersebut tergantung pada

apa yang dipelajari peserta didik. Perubahan perilaku yang diperoleh yang harus

dicapai oleh peserta didik setelah melaksanakan kegiatan belajar dirumuskan

dalam tujuan peserta didikan (Rifa‟I & Anni 2012:69).

Page 40: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

22

Menurut Benyamin S. Bloom (dalam Arikunto 2012:130) hasil belajar

peserta didik mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotorik.

a. Ranah kognitif (cognitive domain)

Ranah kognitif adalah kemampuan yang berhubungan dengan

pengetahuan. Menurut Anderson dan Krathwohl (dalam Suprihatiningrum

2016:40) dimensi proses kognitif (the cognitive process dimension) meliputi

1) Remember (mengingat)

(a) Recognizing (pengenalan)

(b) Recalling (pengingatan)

2) Understand (memahami)

(a) Interprenting (penafsiran)

(b) Exemplifying (pemberian contoh)

(c) Classifying (penggolongan)

(d) Summarizing (peringkasan)

(e) Inferring (penyimpulan)

(f) Comparing (membandingkan)

(g) Explaining (menjelaskan)

3) Apply (menerapkan)

(a) Executing (pelaksanaan)

(b) Implementing (menerapkan)

4) Analyze (menganalisis)

(a) Differentating (perbedaan)

Page 41: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

23

(b) Organizing (pengaturan)

(c) Attributing (penentuan)

5) Evaluate (mengevaluasi)

(a) Checking (pemeriksaan)

(b) Critiquing (mengkritisi)

6) Create (menciptakan)

(a) Generating (membangkitkan)

(b) Planning (merencanakan)

(c) Producing (memproduksi)

b. Ranah afektif (affective domain)

Ranah afektif yang dapat dinilai di sekolah menurut Depdiknas (dalam

Suprihatiningrum 2016:41) adalah sikap, minat, nilai, dan konsep diri. Arikunto

(2012:134) juga menyatakan bahwa ranah afektif meliputi pandangan dan sikap

atau nilai.

1) Pandangan atau pendapat (opinion), yakni respon yang melibatkan

ekspresi, perasaan atau pendapat pribadi siswa terhadap hal-hal yang

relatif sederhana tetapi bukan fakta.

2) Sikap atau nilai (attitude, value), yakni meliputi sikap atau nilai yang telah

mendalam dalam sanubari.

Jihad dan Haris (2013:17-18) menyebutkan domain kemampuan sikap

(afektif) antara lain sebagai berikut.

Page 42: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

24

1) Menerima atau memperhatikan

Pada jenjang ini meliputi sifat sensitif terhadap adanya suatu stimulus dan

kesadaran yang merupakan perilaku kognitif.

2) Merespon

Pada jenjang ini anak dilibatkan secara puas dalam suatu kegiatan tertentu,

sehingga ia akan mencari dan menambah kepuasan dari bekerja

dengannya.

3) Penghargaan

Pada jenjang ini perilaku anak adalah konsisten dan stabil, tidak hanya

memberikan persetujuan tetapi juga pemilihan pada suatu ide.

4) Mengorganisasikan

Pada jenjang ini anak membentuk suatu sistem nilai yang dapat menuntun

perilaku.

5) Mempribadi

Pada jenjang ini sudah ada internalisasi, nilai-nilai telah mendapat tempat

pada diri anak yang bersifat internal dan memiliki kontrol perilaku.

c. Ranah psikomotorik (psychomotor domain)

Psikomotorik mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan yang

bersifat manual atau motorik. Tingkatan ranah psikomotorik adalah persepsi,

kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbisa, gerakan yang kompleks,

penyesuaian pada gerakan, dan kreativitas (Suprihatiningrum 2016:45).

Hasil belajar berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut mencakup ranah

kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif mencakup

Page 43: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

25

kemampuan yang berhubungan dengan pengetahuan. Ranah afektif meliputi

sikap, minat, nilai, dan konsep diri. Sedangkan ranah psikomotorik mencakup

keterampilan yang bersifat manual atau motorik. Tingkat keberasilan belajar siswa

dalam semua ranah juga dipengaruhi oleh banyak faktor.

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Belajar merupakan proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh banyak

faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor internal dan

eksternal.

a. Faktor Internal

1) Faktor Fisiologis

Faktor fisiologi yang mempengaruhi hasil belajar ialah kondisi fisiologis

umum dan kondisi pancaindera. Kondisi fisiologis umum seperti kesehatan yang

prima, tidak dalam keadaan lelah, tidak dalam keadaan cacat fisik, dan

sebagainya. Selain itu, menurut Noehi (dalam Djamarah 2011:189) kondisi

pancaindera juga sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar, terutama

mata dan telinga.

2) Faktor Psikologis

Siswa pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda

dalam hal kadar. Faktor psikologis yang mempengaruhi hasil belajar menurut

Syah (2013:131) meliputi intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi.

a) Intelegensi

Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Siswa yang

mempunyi tingkat intelegensi tinggi akan lebih berhasil daripada yang

Page 44: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

26

mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Walaupun begitu siswa yang

mempunyai tingkat intelegensi tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya,

karena belajar merupakan suatu proses yang kompleks (Slameto 2010:56).

b) Sikap

Sikap ialah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan

untuk merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek baik secara positif

maupun negatif. Sikap (attitude) siswa yang positif terhadap guru dan mata

pelajaran yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar

siswa tersebut (Syah 2013:132)

c) Bakat

Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil

belajar seseorang. Belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat memperbesar

kemungkinan berhasilnya usaha itu. Tetapi banyak sekali hal-hal yang

menghalangi untuk terciptanya kondisi yang sangat diinginkan oleh setiap orang

sesuai bakatnya (Djamarah 2011:196).

d) Minat

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila pelajaran tidak

sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Minat

siswa terhadap pelajaran dapat diusahakan dengan cara menjelaskan hal-hal yang

menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-

cita (Slameto 2010:57).

Page 45: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

27

e) Motivasi

Motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong

seseorang untuk belajar. Penemuan-penemuan penelitian menunjukkan bahwa

hasil belajar meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah (Djamarah

2011:200).

b. Faktor Eksternal

1) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan meliputi lingkungan alami dan sosial. Lingkungan alam

misalnya kelembaban, keadaan suhu, kepengapan udara, dan sebagainya.

Sedangkan lingkungan sosial dapat berwujud manusia maupun keadaan sosial di

sekitar siswa (Munadi 2013:32). Lingkungan sosial yang mempengaruhi hasil

belajar menurut Syah (2013:137) meliputi keluarga, guru dan staf, masyarakat,

dan teman.

2) Faktor Instrumental

Faktor Instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya

dirancang sesuai hasil belajar yang diharapkan. Faktor instrumental meliputi

kurikulum, program, sarana dan fasilitas, serta guru (Munadi 2013:32).

Hasil belajar sebagaimana berdasarkan pendapat para ahli tersebut

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi faktor internal dan eksternal.

Faktor internal terdiri atas keadaan fisiologis dan psikologis siswa. Sedangkan

faktor eksternal meliputi faktor keadaan lingkungan alami dan sosial disekitar

siswa, serta faktor instrumental yang berfungsi sebagai sarana mencapai tujuan

yang telah direncanakan. Apabila dalam proses belajar siswa memiliki

Page 46: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

28

kekurangan pada salah satu faktor hendaknya dilengkapi dengan kelebihan yang

dimiliki agar keberhasilan belajar dapat tercapai, tidak terkecuali keberhasilan

belajar siswa pada mata pelajaran PKn.

2.1.5 Pendidikan Kewarganegaraan

2.1.5.1 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berlaku secara hukum sejak

diundangkannya UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. Sebelumnya, dalam

kurikulum Pendidikan Dasar 1994 terdapat mata pelajaran “Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan”, yang disingkat PPKn. Istilah “Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan” pada saat itu secara hukum tertera dalam Undang-Undang No.

2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Nama mata pelajaran tersebut saat ini

berubah menjadi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

(Winataputra 2008:1.3).

Istilah PKn lebih cenderung identik dengan civic education. Civic

Education dirumuskan secara luas sebagai proses mempersiapkan generasi muda

agar dapat berperan dan bertanggung jawab sebagai warga negara (Susanto

2013:225). PKn pada dasarnya merupakan salah satu mata pelajaran wajib dalam

kurikulum di semua jenjang pendidikan, dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.

Menurut Winataputra (2008:2.13-2.41) PKn sebagai mata pelajaran yang

memiliki aspek utama sebagai pendidikan nilai dan moral. Mata pelajaran PKn

merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara

yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

Page 47: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

29

menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter

sebagaimana yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Pendidikan Kewarganegaraan menurut Susanto (2013:226-227) adalah

pendidikan yang dimaksudkan agar peserta didik memiliki pemahaman dasar

tentang kepedulian, sikap, dan pengetahuan politik. Selain itu, agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kecerdasan,

kecakapan, keterampilan serta kesadaran tentang hak dan kewajiban sebagai

warga negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan

bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung

jawab sosial, ketaatan pada hukum, serta ikut berperan dalam masyarakat global.

Pendidikan Kewarganegaraan berdasarkan beberapa pengertian di atas

adalah pembelajaran atau pendidikan yang dimaksudkan untuk membekali siswa

dengan pemahaman mengenai hak dan kewajibannya sehingga diharapkan dapat

menjadi warga negara yang baik. Warga negara yang baik yang diharapkan yakni

warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter sebagaimana yang

diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan Kewarganegaraan di SD

juga memiliki tujuan yang lebih rinci.

2.1.5.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan pembelajaran PKn dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

sekolah dasar agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan.

Page 48: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

30

b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara

cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta

antikorupsi.

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan

karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan

bangsa-bangsa lainnya

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi (BSNP 2006:108).

Melalui Pendidikan Kewarganegaraan di SD berdasarkan tujuan yang telah

disebutkan, siswa sangat diharapkan mampu menjadi warga negara yang baik,

berpartisipasi aktif dan melaksanakan hak-hak serta kewajibannya. Selain

memiliki tujuan untuk pembentukan kemampuan siswa, Pendidikan

Kewarganegaraan juga mempunyai fungsi dan peran yang penting dalam

membantu siswa menjadi warga negara yang baik.

2.1.5.3 Fungsi dan peran Pendidikan Kewarganegaraan

Sebagai mata pelajaran yang dimaksudkan untuk membekali siswa dengan

pemahaman mengenai hak dan kewajibannya, PKn memiliki beberapa fungsi dan

peran yang penting. Fungsi dan peran PKn tersebut adalah sebagai berikut.

a. Sebagai Pendidikan Nilai dan Moral Pancasila

Dalam Pendidikan Kewarganegaraan yang disampaikan sebagai substansi

isi Pendidikan Kewarganegaraan tersebut adalah nilai-nilai moral yang diperlukan

oleh seorang warga negara dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai

Page 49: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

31

pendidikan nilai dan moral, Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan dapat

membantu siswa untuk dapat meningkatkan pengetahuan serta pemahaman siswa

tentang nilai dan moral.Teori yang dikenal luas dalam pendidikan nilai dan moral,

diantaranya teori kognitif moral yang dikemukakan oleg Piaget dan Kohlberg,

dengan dasar pemikirannya yang menyatakan bahwa pengetahuan moral dapat

mempengaruhi sikap seseorang. Pengetahuan yang mempengaruhi sikap

seseorang itu merupakan hal penting dalam pendidikan nilai dan moral, oleh

karena hal itu merupakan awal dari perubahan perilaku.

b. Sebagai Pendidikan Politik

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan politik, yaitu pendidikan

yang memungkinkan siswa mengetahui apa yang menjadi hak-hak dan kewajiban-

kewajibannya. Setelah itu dapat pula menggunakannya dalam menghadapi

berbagai persoalan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Sehingga siswa mengetahui bagaimana seharusnya mereka berpartisipasi dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta menumbuhkan sikap-

sikap positif terhadap hasil-hasil pembangunan nasional. Disamping itu, memiliki

kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif terhadap berbagai permasalahan,

sosial politik, ekonomi, dan budaya serta memiliki rasa tanggung jawab,

menghormati dan menghargai aparat pemerintah.

c. Sebagai Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan Kewarganegaraan

diharapkan juga dapat menumbuhkan pengertian dan pemahaman siswa terhadap

fungsi dan peran warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Warga

Page 50: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

32

negara yang baik adalah warga negara yang tahu hak-hak dan kewajibannya.

Kewajiban-kewajiban dan hak tersebut harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya

dalam hubungannya dengan sesama warga negara dengan negara. Untuk itu

diperlukan pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang dapat diperoleh

melalui Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Kewarganegaraan.

d. Sebagai Pendidikan Hukum dan Kemasyarakatan

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan hukum dan

kemasyarakatan, tidak hanya mendidik siswa memiliki pengetahuan dan

keterampilan terhadap apa yang menjadi hak dan kewajibannya, namun dapat pula

menggunakannya dalam menghadapi berbagai persoalan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Winataputra 2008:3.11-3.14).

Dari penjelasan tersebut, maka mata pelajaran PKn memiliki fungsi dan

peran sebagai pendidikan nilai dan moral pancasila, sebagai pendidikan politik,

sebagai pendidikan kewarganegaraan, serta sebagai pendidikan hukum dan

kemasyarakatan. Sehingga cakupan pembelajaran PKn dirancang secara sistematis

dalam mewujudkan fungsi dan peran PKn tersebut.

2.1.5.4 Cakupan Pembelajaran PKn di SD

Secara kodrati maupun sosio kulural dan yuridis formal, pada dasarnya

manusia membutuhkan nilai, moral, dan norma dalam kehidupannya. Sehingga

pembelajaran PKn di SD dimaksudkan untuk membantu siswa membentuk

manusia Indonesia seutuhnya, karakter yang diharapkan mengarah pada

penciptaan suatu masyarakat yang berlandaskan Pancasila, UUD, dan norma-

norma yang berlaku di masyarakat (Susanto 2013:227).

Page 51: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

33

Adapun ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

berdasarkan Lampiran Permendiknas No. 22 Tahun 2006 (BSNP 2006:108)

meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan,

cinta lingkungan, kebanggaan sebaagai bangsa indonesia, sumpah pemuda,

keutuhan Negara Kesatuan Repulik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan

negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,

keterbukaan dan jaminan keadilan.

b. Norma, hukum dan peraturan, meluiputi: tertib dalam kehidupan keluarga,

tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan

daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem

hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.

c. Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban

anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemujaan,

penghormatan dan perlindungan HAM.

d. Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai

warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan

pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan

kedudukan warga negara.

e. Konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang

pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di indonesia, hubungan

dasar negara dengan konstitusi.

Page 52: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

34

f. Kekuasaan dan politik meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,

pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintahan pusat, demokrasi dan sistem

politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem

pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.

Cakupan pembelajaran PKn tersebut diajarkan secara berjenjang dan

berkelanjutan dari kelas I sampai dengan kelas VI. Sebagai pendidikan nilai dan

moral serta membekali siswa dengan pemahaman mengenai hak dan

kewajibannya, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki keterkaitan dengan

perilaku moral atau budi pekerti.

2.1.6 Karakteristik Perkembangan Siswa Kelas 5 SD

Siswa kelas 5 SD pada umumnya berusia 10-12 tahun. Perkembangan

kognitif dan moral siswa pada usia kelas 5 SD adalah sebagai berikut.

2.1.6.1 Perkembangan Kognitif

Mengacu pada teori kognitif Piaget, siswa usia sekolah dasar masuk dalam

tahap operasional konkret. Pemikiran anak usia sekolah dasar masuk dalam tahap

operasional konkret. Pada tahap ini siswa sudah mempunyai kemampuan untuk

berpikir sebab-akibat dan sudah dapat mempertimbangkan secara logis hasil dari

sebuah kondisi atau situasi serta tahu beberapa aturan atau strategi berpikir.

Pada usia 10-12 tahun atau praremaja, siswa semakin mahir menggunakan

logikanya. Selain itu, siswa semakin mampu melakukan generalisasi terhadap hal-

hal konkret, memecahkan masalah, dan mengemukakan pemikiran. Siswa juga

semakin mampu merencanakan perilaku terorganisir, termasuk menerima rencana

Page 53: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

35

atau tujuan beraktivitas serta menghubungkan pengetahuan dan tindakan dalam

rencana tersebut (Desmita 2014:104-107).

2.1.6.2 Perkembangan Moral

Kolhberg (dalam Rifa‟i dan Anni 2012:61) berpandangan bahwa anak-

anak yang berusia 10-12 tahun telah mampu memahami, menggunakan dan

mengikuti aturan secara sadar. Sementara itu menurut Piaget, anak-anak usia 9-12

tahun masuk pada tahap autonomus morality. Pada tahap ini anak nampak

membandel dan lebih mentaati peraturan kelompok sebayanya (Desmita

2014:260).

Perkembangan moral yang harus dimiliki oleh siswa SD menurut Anitah

(2013:2.22) adalah kemampuan untuk bertindak menjadi orang baik. Selain itu,

pada usia SD siswa harus mampu berperilaku baik menurut orang lain seperti

menunaikan kewajiban, menghormati otoritas, dan memelihara ketertiban sosial.

Beberapa sifat khas anak-anak pada masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar

menurut Suryobroto (dalam Islamuddin 2012:41) memiliki beberapa sifat khas

sebagai berikut.

a) Realistis, ingin tahu, dan ingin belajar.

b) Menjelang akhir masa ini telah ada minta terhadap hal-hal dan mata

pelajaran khusus, yang oleh para ahli.

c) Sampai kira-kira 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang

dewasa lainnya.

d) Anak-anak gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat

bermain bersama-sama. Di dalam permainan ini biasanya anak tidak lagi

Page 54: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

36

terikat pada aturan permainan tradisional, mereka membuat peraturan

sendiri.

2.1.7 Hubungan antara Budi Pekerti dengan Hasil Belajar PKn

Budi pekerti diterjemahkan sebagai moralitas, dan secara hakiki budi

pekerti adalah perilaku yang mencakup sikap sebagai pencerminannya (Edi

Sedyawati dalam Zuriah 2015:137-138). Pendidikan budi pekerti di Indonesia saat

ini bukan sebagai mata pelajaran tersendiri namun terintegrasi ke dalam beberapa

mata pelajaran. Winataputra (2008:2.13) menjelaskan bahwa pendidikan nilai dan

moral di Indonesia secara formal-kurikuler terdapat dalam mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, dan Bahasa. Mata pelajaran

PKn mengandung unsur yang pokok sebagai pendidikan nilai dan moral.

Sehingga budi pekerti memiliki kaitan dengan PKn.

Setelah siswa melakukan kegiatan pembelajaran mata pelajaran PKn maka

terjadi perubahan-perubahan pada diri siswa yang menyangkut aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik sebagai hasil belajar. Hasil belajar siswa dipengaruhi

oleh berbagai faktor salah satunya faktor psikologis siswa yang meliputi

intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi. Hasil belajar mata pelajaran PKn

tersebut mencerminkan tingkat pemahaman dan penerapan nilai dan moral siswa.

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa mata Pelajaran PKn

mengandung unsur pokok sebagai pendidikan nilai dan moral, dan budi pekerti

merupakan moralitas. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara budi pekerti

dengan hasil belajar PKn siswa.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

37

Hadiwinarto (2010:59) juga menjelaskan berdasarkan penelitian yang

dilakukannya membuktikan bahwa budi pekerti siswa di sekolah mempunyai

hubungan positif hanya dengan hasil belajar akademik pada mata pelajaran yang

secara eksplisit memuat materi pendidikan budi pekerti. Salah satu hasil belajar

yang mempunyai hubungan positif dengan budi pekerti adalah hasil belajar mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Beberapa hasil penelitian sebelumnya yang relevan tentang budi pekerti

maupun PKn yang mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut.

2.2.1 Penelitian yang dilakukan oleh Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag., MH yang

berjudul “The Urgency of Civic Education at Ptain (State Islamic

University) in Indonesia (Evaluative and Methodological Studies)” tahun

2012. Hasil penelitian menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan

memberikan efek memelihara untuk membangun karakteristik siswa pada

khususnya dan bangsa maupun global pada umunyanya. Sistem nilai yang

diajarkan pendidikan kewarganegaraan mengajarkan pada siswa tentang

demokrasi, hak asasi manusia dan masyarakat sipil. Pendidikan

Kewarganegaraan adalah jawaban dari berbagai pertanyaan yang

berhubungan dengan isu permasalahan nasional seperti disintegrasi,

kekerasan, sumber daya manusia, hak asasi manusia dan pendidikan

politik. Tujuan akhir dari pendidikan kewarganegaraan adalah

menghasilkan warga negara yang baik, bertanggung jawab, mandiri,

berpendidikan dan berkarakter kuat.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

38

2.2.2 Penelitian oleh Supatono tahun 2012 berjudul “Meningkatkan Sopan

Santun dan Hasil Belajar Siswa dengan Mengintegrasikan Budi Pekerti ke

dalam Pendidikan Kewarganegaraan di Kelas III SDN Kramat Sukoharjo

02 Tanggul Kabupaten Jember”, juga menunjukkan bahwa dengan

mengintegrasikan budi pekerti ke dalam Pendidikan Kewarganegaraan

dapat meningkatkan perilaku sopan santun dan prestasi belajar siswa kelas

II di SDN Kramat Sukoharjo 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember.

Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata menjadi 88, jauh

lebih baik jika dibandingkan dengan sebelumnya (ada peningkatan

signifikan).

2.2.3 Penelitian yang dilakukan oleh Fatimah Ibda tahun 2013 berjudul

“Pendidikan Moral Anak Melalui Pengajaran Bidang Studi PPKn dan

Agama Islam”. Hasilnya menyatakan bahwa dalam proses belajar

mengajar perkembangan perilaku moral peserta didik dan pemahamannya

tentang moral harus ditanamkan sejak dini. Kegagalan pendidikan moral di

Indonesia selama ini terjadi karena evaluasi pembelajaran PPKn dan

pendidikan agama Islam yang selama ini dilakukan oleh guru belum

dilaksanakan secara menyeluruh.

2.2.4 Penelitian berjudul “The Development through of Learning PKN Model

for a Moral Dilemma Story Building Character Education of Junior High

School Pangkal Pinang” oleh Yaswardi tahun 2013. Hasil penelitian

menunjukkan: (1) pola belajar PKn di SMP kota Pangkal Pinang luas dan

mendalam tapi belum saling terkait antarpokok, siswa sulit untuk

Page 57: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

39

mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, metode

pembelajaran umumnya ceramah dan tanya jawab, klasikal, interaksi satu

arah dari guru ke siswa, bahan bersifat umum; (2) model pengembangan

pembelajaran PKn melalui cerita dilema moral dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran; (3) efektifitas model pembelajaran cerita dilema

moral dalam membangun karakter siswa menunjukkan hasil yang

signifikan.

2.2.5 Penelitian yang dilakukan oleh Yuli Mulyawati berjudul “Membina Nilai

Budi Pekerti dan Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Pendekatan

Klarifikasi Nilai (Value Clarification Approach) Pada Pembelajaran PKn”

tahun 2013. Dari hasil refleksi terlihat dengan pendekatan klarifikasi nilai

dalam pembelajaran PKn dapat terbina nilai-nilai budi pekerti dalam diri

siswa, antara lain: sopan santun dalam berperilaku, tenggang rasa, saling

menghargai, kebebasan mengeluarkan pendapat, saling meghormati,

ketaatan, dan lain-lain. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa berupa:

kemandirian siswa dalam belajar, kemampuan siswa dalam mengeluarkan

pendapat, kemampuan menilai dengan rasional, dan dapat

dipertanggungjawabkan.

2.2.6 Penelitian yang dilakukan oleh Sutjipto yang berjudul “Pendidikan Budi

Pekerti pada Kurikulum Sekolah Dasar” tahun 2014 yang mengkaji posisi

pendidikan budi pekerti pada kurikulum sekolah dasar di Indonesia

didasarkan tinjauan kritis filosofis. Kajian yang dilakukan menggunakan

metode studi dokumentasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa sejak masa

Page 58: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

40

pascakemerdekaan, pendidikan budi pekerti ditempatkan secara strategis

pada kurikulum pendidikan di Indonesia dalam tiga hal, yakni berdiri

sendiri sebagai mata pelajaran, digabung dengan mata pelajaran yang

relevan, dan terintegrasi ke dalam mata pelajaran lain. Domain pendidikan

budi pekerti yang mengisi jiwa peserta didik dengan moral dan akhlak agar

bertingkah laku yang baik, penting untuk diwujudkan ke dalam kurikulum

sekolah. Yang perlu diperhatikan dalam implementasinya adalah upaya

pembiasaan, pengamalan, pengkondisian lingkungan, dan keteladanan.

2.2.7 Penelitian oleh Tina Sheba Cornelia Sitompul tahun 2014 berjudul

“Model Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran PKn di Sekolah

Menengah Pertama Kelas VII SMPN 37 dan SMP Budi Murni 1 Medan

T.P 2012/2013”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 nilai-

nilai pendidikan karakter yang telah diterapkan melaui pelajaran PKn di

kelas VIIA SMPN 37 Medan, yaitu: religius, jujur, rasa ingin tahu,

toleransi, semangat kebangsaan, gemar membaca, disiplin, peduli

lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Kemudian di kelas VIIA

SMP Budi Murni 1 Medan menunjukkan bahwa terdapat 9 nilai-nilai

pendidikan karakter yang diterapkan, yaitu: religius, demokratis, jujur, rasa

ingin tahu, cinta damai, toleransi, semangat kebangsaan, gemar membaca,

dan cinta tanah air.

2.2.8 Penelitian dilakukan oleh Elfrianto tahun 2015 berjudul “Urgensi

Keseimbangan Pendidikan Budi Pekerti di Rumah dan Sekolah”. Hasil

penelitian ini menyatakan bahwa saat ini jam pelajaran yang berkaitan

Page 59: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

41

dengan etika dan akhlak sangat kurang, pada saat yang sama pula sebagian

orang tua telah kehilangan nafas pendidik pertama bagi anak. Karena itu,

pendidikan budi pekerti sangat penting ditanamkan sejak dari dalam

kehidupan lingkungan rumah dan sekolah.

2.2.9 Penelitian oleh Ferdinand S. Pingul yang berjudul “Measuring the Impact

of a Supplemental Civic Education Program on Student‟ Civic Attitude

and Efficacy Beliefs” tahun 2015. Studi ini meniliti pengaruh dari proyek

kelas tambahan Pendidikan Kewarganegaraan. Hasil menunjukkan bahwa

peserta proyek kelas tambahan dinilai lebih tinggi dalam hasil dan sikap

dari pada siswa yang tidak mengikuti kelas tambahan.

2.2.10 Penelitian berjudul “The Policies on Civic Education in Developing

National Character in Indonesia” oleh Encep Syarief Nurdin tahun 2015.

Berdasarkan penelitian yang dilakukannya menyatakan bahwa PKn

berbasis nilai. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan

kewarganegaraan sebagai media pengembangan karakter nasional yang

terletak di komitmen dan kualitas mereka yang menerapkannya dan dalam

metode pembelajaran. Fenomena ini merupakan sinyal perlunya penelitian

lebih lanjut yang difokuskan pada implementasi dan evaluasi kebijakan

tentang pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan. Diharapkan bahwa

pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan di masa depan akan lebih

efektif, sehingga karakter nasional yang kuat dapat dikembangkan.

Penelitian sebelumnya tersebut menunjukkan bahwa mata pelajaran PKn

berkaitan dengan penanaman dan pembentukan sikap, moral dan karakter siswa,

Page 60: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

42

maka dari itu penelitian-penelitian tersebut dapat dijadikan pendukung

pelaksanaan penelitian ini. Penelitian tersebut memiliki beberapa kesamaan

dengan penelitian ini, antara lain sama-sama pada mata pelajaran PKn dan

perilaku siswa. Penelitian-penelitian sebelumnya menyatakan bahwa mata

pelajaran PKn dapat meningkatkan sikap, perilaku, dan karakter siswa. Perbedaan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian sebelumnya yaitu pada

variabel yang diteliti, jenis penelitian, subjek, lokasi, dan teknik pengumpulan

data. Pada penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara budi pekerti dengan

hasil belajar PKn siswa.

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Budi pekerti merupakan moralitas yang mencakup sikap dan perilaku

seseorang. Mata Pelajaran PKn mengandung unsur pokok sebagai pendidikan

nilai dan moral. Pembelajaran PKn di SD dimaksudkan untuk membantu siswa

membentuk manusia Indonesia berkarakter sesuai Pancasila, UUD, dan norma-

norma di masyarakat.

Hasil belajar PKn menunjukkan tingkat pemahaman dan penerapan siswa

mengenai nilai dan moral serta hak dan kewajibannya sebagaimana yang telah

siswa pelajari dalam pembelajaran PKn. Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa

faktor yang meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri atas

keadaan fisiologis dan psikologis siswa. Faktor psikologis meliputi intelegensi,

sikap, bakat, minat, dan motivasi Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor

keadaan lingkungan alami dan sosial disekitar siswa, serta faktor instrumental.

Page 61: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

43

Budi pekerti yang mencakup sikap dan perilaku seseorang termasuk faktor

internal yang mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena itu budi pekerti siswa

bersinergi dengan hasil belajar PKn. Jadi jika budi pekerti siswa baik, maka

diduga hasil belajar PKn siswa juga baik. Sedangkan jika budi pekerti siswa

kurang, maka diduga hasil belajar PKn siswa juga kurang.

Variabel X Variabel Y

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

PKn mengandung unsur pokok

pendidikan nilai dan moral.

PKn memfokuskan membentuk

siswa menjadi warga negara

Indonesia yang berkarakter

sebagaimana yang diamanatkan

oleh Pancasila dan UUD 1945

Budi pekerti merupakan moralitas,

yang mencakup nilai-nilai

perilaku yang diukur menurut

kebaikan dan keburukannya

melalui norma agama, hukum, tata

krama dan sopan santun, norma

budaya dan adat istiadat

masyarakat

Penguasaan siswa tercermin pada

hasil belajar mata pelajaran PKn. Tercermin dalam perbuatan,

perkataan, sikap, perasaan, dan

kepribadian peserta didik.

Page 62: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

44

2.4 HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir tersebut, maka dapat

disusun hipotesis sebagai berikut.

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara budi pekerti dengan hasil belajar

PKn siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo.

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara budi pekerti dengan hasil

belajar PKn siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan

Sukoharjo.

Page 63: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

45

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan jenis penelitian

korelasional. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono 2015:14). Penelitian korelasional

menurut Emzir (2012:37-38) melibatkan pengumpulan data untuk menentukan

apakah terdapat hubungan, dan untuk tingkatan apa hubungan antara dua atau

lebih variabel yang dapat dikuantitatifkan tersebut.

Hubungan dua variabel dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan

keberartian (signifikansi) secara statistik. Adanya korelasi antara dua variabel atau

lebih, tidak berarti adanya pengaruh atau hubungan sebab akibat (Sukmadinata

2013:56). Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui hubungan dua variabel

tanpa mengubah atau memberikan perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut.

3.2 PROSEDUR PENELITIAN

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1) Menentukan lokasi yang akan digunakan sebagai tempat penelitian.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

46

2) Mengidentifikasi masalah, yaitu melakukan pengamatan, pencatatan, dan

pengenalan masalah.

3) Membuat batasan dan rumusan masalah.

4) Menyusunan kerangka teori dan pengajuan hipotesis.

5) Membuat kisi-kisi instrumen dan mengembangkan instrumen berdasarkan

kerangka teori.

6) Melakukan uji coba instrumen untuk menguji validitas dan reliabilitas

instrumen.

7) Pengumpulan data menggunakan instrumen yang telah ditetapkan.

8) Mengolah dan menganalisis data untuk menguji hipotesis.

3.3 SUBJEK, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

3.3.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar

Kecamatan Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016.

3.3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo

yang terdiri dari 7 sekolah, yaitu SD Negeri Dukuh 03, SD Negeri Combongan 1,

SD Negeri Combongan 2, SD Negeri Combongan 3, SD Negeri Kenep 01, SD

Negeri Kenep 02, dan SD Negeri Kenep 03.

3.3.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016.

Page 65: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

47

3.4 POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK PENGAMBILAN

SAMPEL

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2015:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD

Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo yang berjumlah 159 berasal dari 7

sekolah dasar.

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

(Data Siswa Kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo)

Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas V

SDN Dukuh 03 30

SDN Kenep 01 27

SDN Kenep 02 30

SDN Kenep 03 26

SDN Combongan 1 15

SDN Combongan 2 14

SDN Combongan 3 17

Jumlah 159

3.4.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono 2015:117). Menurut Emzir (2012:41) sampel minimal yang

dapat diterima pada penelitian korelasional adalah 30 subjek. Sementara itu

menurut Darmawan (2014:143) jika jumlah populasi penelitian sekitar 100 maka

sampelnya minimal 30% dari jumlah populasi. Begitu pula menurut Musfiqon

Page 66: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

48

(2012:91) pengambilan sampel disesuaikan dengan besarnya populasi, yaitu

berkisar antara 20-30 persen dari total populasi. Pada penelitian ini, sampel yang

diambil adalah 50% dari total populasi. Sehingga jumlah sampelnya

x 159 =

80 siswa.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Proportional Random Sampling. Jika populasi terdiri dari beberapa subpopulasi

yang tidak homogen dan tiap-tiap subpopulasi terwakili dalam penelitian maka

dapat menggunakan teknik Proportional Random Sampling. Proportional

Random Sampling ialah pengambilan sampel secara acak (random) dari

subpopulasi dengan mengikuti perbandingan (proporsi) besar kecilnya

subpopulasi (Hadi 2015:110-111). Penghitungan jumlah sampel untuk setiap SD

ditentukan menggunakan rumus sebagai berikut.

ni =

x n

(Riduwan 2015:29)

Keterangan: ni = jumlah sampel menurut stratum

n = jumlah sampel seluruhnya

Ni = jumlah proporsi menurut sampel

N = jumlah populasi seluruhnya

Pengambilan sampel setiap SD dalam penelitian ini secara lebih rinci dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

49

Tabel 3.2

Data Pengambilan Sampel Siswa Kelas V SD Negeri di Gugus Mawar

Kecamatan Sukoharjo

Nama Sekolah Jumlah

Populasi Proporsi

Jumlah

Sampel

SDN Dukuh 03 30

x 80 = 15 15 siswa

SDN Kenep 01 27

x 80 = 13,5 14 siswa

SDN Kenep 02 30

x 80 = 15 15 siswa

SDN Kenep 03 26

x 80 = 13 13 siswa

SDN Combongan 1 15

x 80 = 7,5 7 siswa

SDN Combongan 2 14

x 80 = 7 7 siswa

SDN Combongan 3 17

x 80 = 8,5 9 siswa

Jumlah 159 80 siswa

3.5 VARIABEL PENELITIAN

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh infromasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2015:60). Dalam penelitian

ini, terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat

(dependen).

3.5.1 Variabel Bebas

Variabel bebas (variabel independen) adalah variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono

2010:61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah budi pekerti siswa kelas V

SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo.

Page 68: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

50

3.5.2 Variabel Terikat

Variabel terikat (variabel dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2010:61). Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri di

Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo.

3.5.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional digunakan untuk menyamakan persepsi antara penulis

dan pembaca terhadap variabel dalam penelitian, sehingga diharapkan dapat

menghindari kekeliruan maksud dan tujuan yang ingin dicapai.

3.5.3.1 Budi Pekerti

Budi pekerti merupakan sikap dan perilaku seseorang terhadap Tuhan

Yang Maha Esa, sesama manusia, dan lingkungannya. Sikap dan perilaku tersebut

akan diukur menurut kebaikan dan keburukannya melalui norma agama, norma

hukum, tata krama dan sopan santun, norma budaya dan adat istiadat masyarakat.

Ada 18 nilai budi pekerti yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.

Namun, dalam penelitian ini penilaian budi pekerti mencakup 12 nilai budi pekerti

yang harus dikembangkan untuk jenjang SD. Nilai budi pekerti tersebut yakni

mentaati ajaran agama, memiliki toleransi, tumbuhnya disiplin diri, memiliki rasa

menghargai diri sendiri, memiliki rasa tanggung jawab, tumbuhnya potensi diri,

tumbuhnya cinta dan kasih sayang, memiliki kebersamaan dan gotong royong,

memiliki rasa kesetiakawanan, saling menghormati, memiliki tata krama dan

sopan santun, tumbuhnya kejujuran.

Page 69: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

51

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengukuran dan penilaian budi

pekerti siswa di sekolah yang mencakup 12 nilai budi pekerti pada tiga ranah,

yakni afektif, kognitif (pengetahuan), dan psikomotorik (perilaku).

3.5.3.2 Hasil Belajar PKn

Hasil belajar adalah perubahan perilaku pada diri siswa yang menyangkut

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah siswa melakukan proses belajar.

Hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan

Sukoharjo dalam penelitian ini menggunakan nilai rapor semester genap tahun

pelajaran 2015/2016.

3.6 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik tes, dan teknik non tes: kuesioner (angket), observasi, dan dokumentasi.

3.6.1 Tes

Tes adalah salah satu alat pengukuran yang berupa seperangkat pertanyaan

yang harus dijawab atau tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik untuk

mengukur tingkat pemahaman dan penguasaan terhadap materi dengan tujuan

pengajaran tertentu. Tes juga dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi

mengenai karakteristik suatu objek (Indriastoeti 2012: 5).

Dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis untuk mengukur tingkat

pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai budi pekerti. Tes tertulis yang

digunakan berbentuk pilihan ganda. Sebagaimana yang dikemukakan oleh

Hadiwinarto (2010:70) bahwa untuk menilai budi pekerti siswa pada aspek

Page 70: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

52

kognitif digunakan teknik tes objektif pilihan ganda, yakni menguji tingkat

pemahaman dan pengetahuan siswa tentang budi pekerti.

3.6.2 Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Sugiyono 2015:199). Kuesioner sebagai instrument penilaian

budi pekerti ini memuat butir-butir pernyataan ranah afektif yang mencakup aspek

perasaan dan kemauan atau kehendak tentang nilai-nilai moral dan nilai-nilai

sosial (Hadiwinarto 2010:71).

Angket dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang

fenomena sosial (Darmawan 2014:169). Dalam angket penelitian ini setiap butir

disediakan empat pilihan yang bersifat kategorisasi: Sangat Sesuai (SS), Sesuai

(S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).

3.6.3 Observasi

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila

responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono 2015:203). Observasi

merupakan cara yang tepat untuk menilai aspek perilaku. Strategi observasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah strategi observasi alami. Startegi observasi

alami dilakukan secara terus-menerus selama siswa berada dalam lingkungan

sekolah dalam situasi alami sebagaimana adanya, tidak dibuat situasi khusus dan

Page 71: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

53

siswa tidak mengetahui jika perilakunya dinilai setiap saat (Hadiwinarto 2010:68-

69).

Dalam penelitian ini, peneliti meminta bantuan guru kelas mengamati dan

mencatat perilaku siswa. Peneliti menyiapkan daftar perilaku untuk memudahkan

guru mengobservasi perilaku siswa.

3.6.4 Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

gambar, maupun elektronik (Sukmadinata 2013:221). Dalam penelitian ini

menggunakan teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data dari variabel hasil

belajar PKn siswa. Data ini diambil dari daftar nilai rapor mata pelajaran PKn

siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo pada semester

genap tahun pelajaran 2015/2016.

3.7 UJI COBA INSTRUMEN, VALIDITAS, DAN

RELIABILITAS

3.7.1 Uji Coba Instrumen

Sebelum dilakukan sebagai alat pengumpul data, istrumen penelitian diuji

coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui apakah

instrumen memenuhi syarat sebagai alat ukur yang baik. Sehingga data yang

diperoleh adalah data yang baik dan dapat dipercaya.

Purwanto (2012:110) menyatakan bahwa peserta uji coba instrumen dapat

dilakukan terhadap sampel lain dari populasi yang tidak menjadi sampel

Page 72: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

54

penelitian, kelompok di luar populasi yang mempunyai karakteristik mendekati

responden penelitian, atau peserta uji coba sekaligus menjadi responden

penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kelompok di luar populasi

yang mempunyi karakteristik mendekati responden penelitian sebagai peserta uji

coba instrumen. Peneliti melakukan uji coba instrumen pada siswa kelas V SD

Negeri Bulakan 02 Kecamatan Sukoharjo sejumlah 37 siswa.

3.7.2 Validitas

Menurut Charles (dalam Hadiwinarto 2010:75) validitas (keshahihan)

adalah tingkatan yang menunjukkan pengamatan secara terus-menerus atau

mengukur apa saja yang diamati atau diukur. Instrumen yang digunakan dalam

penelitan harus valid. Valid menurut Sugiyono (2015:173) berarti “instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.

Instrumen pengukuran budi pekerti siswa dalam penelitian ini disusun

berdasarkan teori, selanjutnya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk

mendapat tanggapan atas angket, soal, dan lembar pengamatan yang telah disusun

tersebut. Setelah konsultasi dilakukan, kemudian peneliti mengujicobakan untuk

menghitung validitas butir. Validitas butir yakni sebuah item dikatakan valid

apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total tes itu sendiri

(Indrastoeti 2012:123). Penghitungan validitas butir pada instrumen aspek afektif

menggunakan teknik koefisien Product Moment, karena skor butirnya bersifat non

dikotomi.

∑ ∑ ∑

√[ ∑ (∑ )][ ∑ (∑ ) ]

(Awalludin 2008:3.15)

Page 73: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

55

Keterangan : rxy : koefisien korelasi antara x dan y

N : Jumlah Subjek

X : Skor item (skor butir soal yang dicari validitasnya)

Y : Skor total

∑X : Jumlah skor items

∑Y : Jumlah skor total

∑X2 :

Jumlah kuadrat skor item

∑Y2 :

Jumlah kuadrat skor total

Jika rxy > rtabel dan α = 5% maka alat ukur dikatakan valid.

Sedangkan untuk menghitung validitas butir instrumen soal aspek kognitif

dan perilaku menggunakan teknik koefisien korelasi point biserial, karena skor

butir soalnya bersifat dikotomi.

(Awalludin 2008:4.9)

Keterangan : : koefisien korelasi biserial

: rata-rata skor dari subjek yang menjawab benar

bagi item yang dicari validitasnya

: rata-rata skor total

: standar deviasi dari skor total

: proporsi siswa yang menjawab benar terhadap

jumlah total subjek

: 1 – p

Page 74: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

56

Jika > rtabel dan α = 5% maka alat ukur dikatakan valid.

3.7.2.1 Uji Validitas Angket

Uji instrumen dilakukan dengan memberikan angket kepada 37 responden

dengan rtabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 0,325. Dari hasil penghitungan

dengan menggunakan Microsoft Excel diperoleh kesimpulan bahwa instrumen

angket pengukuran budi pekerti aspek afektif dari 40 butir, dinyatakan terdapat 36

butir pernyataan yang valid dan 4 butir yang tidak valid.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Angket

No rhitung rtabel Keterangan

1 0,457 0,325 Valid

2 0,573 0,325 Valid

3 0,349 0,325 Valid

4 0,430 0,325 Valid

5 0,659 0,325 Valid

6 0,343 0,325 Valid

7 0,651 0,325 Valid

8 0,351 0,325 Valid

9 0,498 0,325 Valid

10 0,409 0,325 Valid

11 0,663 0,325 Valid

12 0,343 0,325 Valid

13 0,798 0,325 Valid

14 0,348 0,325 Valid

15 -0,050 0,325 Tidak Valid

16 0,690 0,325 Valid

17 0,331 0,325 Valid

18 0,536 0,325 Valid

19 0,424 0,325 Valid

20 0,351 0,325 Valid

21 0,399 0,325 Valid

22 0,389 0,325 Valid

23 0,423 0,325 Valid

Page 75: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

57

No rhitung rtabel Keterangan

24 0,352 0,325 Valid

25 0,249 0,325 Tidak Valid

26 0,471 0,325 Valid

27 0,337 0,325 Valid

28 0,651 0,325 Valid

29 0,390 0,325 Valid

30 0,522 0,325 Valid

31 -0,037 0,325 Tidak Valid

32 0,315 0,325 Tidak Valid

33 0,740 0,325 Valid

34 0,651 0,325 Valid

35 0,750 0,325 Valid

36 0,590 0,325 Valid

37 0,759 0,325 Valid

38 0,582 0,325 Valid

39 0,535 0,325 Valid

40 0,361 0,325 Valid

3.8.2.2 Uji Validitas Lembar Pengamatan

Uji instrumen dilakukan dengan memberikan angket kepada 37 responden

dengan rtabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 0,325. Dari hasil penghitungan

dengan menggunakan microsoft excel diperoleh kesimpulan bahwa instrumen

pengukuran budi pekerti aspek perilaku dari 40 butir, dinyatakan terdapat 34 butir

pernyataan yang valid dan 6 butir yang tidak valid.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Lembar Pengamatan

No rhitung rtabel Keterangan

1 0,991 0,325 Valid

2 0,355 0,325 Valid

3 0,125 0,325 Tidak Valid

4 0,647 0,325 Valid

5 0,616 0,325 Valid

6 -0,337 0,325 Tidak Valid

Page 76: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

58

No rhitung rtabel Keterangan

7 0,687 0,325 Valid

8 0,686 0,325 Valid

9 0,874 0,325 Valid

10 0,827 0,325 Valid

11 0,448 0,325 Valid

12 0,729 0,325 Valid

13 0,874 0,325 Valid

14 0,404 0,325 Valid

15 0,525 0,325 Valid

16 0,377 0,325 Valid

17 0,833 0,325 Valid

18 0,369 0,325 Valid

19 0,637 0,325 Valid

20 0,388 0,325 Valid

21 0,426 0,325 Valid

22 0,852 0,325 Valid

23 -0,044 0,325 Tidak Valid

24 0,072 0,325 Tidak Valid

25 0,641 0,325 Valid

26 0,334 0,325 Valid

27 0,628 0,325 Valid

28 0,524 0,325 Valid

29 0,807 0,325 Valid

30 0,073 0,325 Tidak Valid

31 0,367 0,325 Valid

32 0,524 0,325 Valid

33 0,448 0,325 Valid

34 0,838 0,325 Valid

35 0,699 0,325 Valid

36 0,858 0,325 Valid

37 0,362 0,325 Valid

38 0,377 0,325 Valid

39 0,346 0,325 Valid

40 0,073 0,325 Tidak Valid

Page 77: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

59

3.8.2.2 Uji Validitas Soal

Uji instrumen dilakukan dengan memberikan soal kepada 37 responden

dengan rtabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 0,325. Dari hasil penghitungan

dengan menggunakan Microsoft Excel diperoleh kesimpulan bahwa instrumen soal

pengukuran budi pekerti aspek kognitif dari 35 butir, dinyatakan terdapat 25 butir

soal yang valid dan 10 butir yang tidak valid.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Soal

No rhitung rtabel Keterangan

1 0,303 0,325 Tidak Valid

2 0,382 0,325 Valid

3 0,330 0,325 Valid

4 0,548 0,325 Valid

5 0,209 0,325 Tidak Valid

6 0,380 0,325 Valid

7 0,372 0,325 Valid

8 0,394 0,325 Valid

9 0,360 0,325 Valid

10 0,518 0,325 Valid

11 0,505 0,325 Valid

12 0,396 0,325 Valid

13 0,442 0,325 Valid

14 0,204 0,325 Tidak Valid

15 0,417 0,325 Valid

16 -0,109 0,325 Tidak Valid

17 0,548 0,325 Valid

18 0,522 0,325 Valid

19 0,420 0,325 Valid

20 0,396 0,325 Valid

21 0,368 0,325 Valid

22 0,360 0,325 Valid

23 0,413 0,325 Valid

24 0,497 0,325 Valid

25 0,505 0,325 Valid

Page 78: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

60

No rhitung rtabel Keterangan

26 0,389 0,325 Valid

27 0,109 0,325 Tidak Valid

28 -0,043 0,325 Tidak Valid

29 0,095 0,325 Tidak Valid

30 0,248 0,325 Tidak Valid

31 0,382 0,325 Valid

32 -0,093 0,325 Tidak Valid

33 0,774 0,325 Valid

34 0,457 0,325 Valid

35 0,168 0,325 Tidak Valid

3.8.3 Reliabilitas

Thorndike dan Hangen (dalam Purwanto 2012:161) menyatakan bahwa

reliabilitas yakni akurasi instrumen mengukur apa yang diukur, kecermatan hasil

ukur, dan seberapa akurat jika dilakukan pengukuran ulang. Begitu pula menurut

Azmar (dalam Hadiwinarto 2010:80) bahwa reliabilitas yakni menunjukkan

sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif sama bila

dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama.

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas sebagai suatu

keajegan atau kekonstitensian suatu alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan reliabel

apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap objek atau

responden yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Bukan berarti uji

reliabilitas harus dilakukan dengan cara pengulangan pengukuran (test-retest),

namun dapat dilakukan dengan Internal Consistency. Internal Consistency

menurut Sugiyono (2015:185) dilakukan dengan cara mencobakan instrumen

sekali saja, kemudian hasil yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil

analisis tersebut dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen.

Page 79: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

61

Penghitungan reliabilitas instrumen tes dan pengamatan perilaku

menggunakan teknik KR-20.

(

)(

)

(Sugiyono 2015:186)

Keterangan : : koefisien reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir soal uji coba

: proporsi siswa yang menjawab benar pada item 1

: 1-

: varians soal

Jika > rtabel dan α = 5% maka instrumen dikatakan reliabel.

Sedangkan penghitungan reliabilitas instrumen angket menggunkan teknik

Cronbach Alpha.

= [

] [

]

(Hadiwinarto 2010: 82)

Keterangan : : koefisien reliabilitas

k : banyaknya butir soal yang valid

∑ : jumlah varians butir

: varians total

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut.

- Pada taraf nyata α 0,05 jika r11> rtabel maka item instrumen dinyatakan

reliabel.

Page 80: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

62

- Pada taraf nyata α 0,05 jika r11< rtabel maka item instrumen dinyatakan

tidak reliabel.

Dari hasil penghitungan dengan Microsoft Excel uji coba instrumen

pengukuran budi pekerti aspek afektif, kognitif, dan perilaku diperoleh koefisien

reliabilitas sebagai berikut.

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pengukuran Budi Pekerti Siswa

Instrumen rhitung rtabel Keterangan

Angket 0,903 0,325 Reliabel

Lembar Pengamatan 0,773 0,325 Reliabel

Soal 0,866 0,325 Reliabel

3.8 ANALISIS DATA

3.8.1 Analisis Data Awal

3.8.1.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan tentang statistik data

seperti min, max, mean, sum, dan lain-lain dan untuk mengukur distribusi data

(Priyatno 2014:30). Menurut Sugiyono (2015:207-208) statistik deskriptif adalah

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan

atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Data dalam

penelitian ini berupa hasil belajar PKn, skor angket budi pekerti aspek afektif, skor

tes budi pekerti aspek kognitif dan skor perilaku siswa.

Langkah-langkah penggunaan teknik analisis ini adalah:

a. Penskoran

Data yang diperoleh peneliti melalui tes, angket, dan observasi dianalisis

Page 81: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

63

dalam bentuk angka atau kuantitatif. Data kualitatif diubah menjadi kuantitatif yakni

dengan memberi skor pada setiap butir jawaban.

Penskoran terhadap setiap butir angket budi pekerti aspek afektif

menggunakan Skala Likert. Setiap butir pernyataan disediakan empat pilihan yang

bersifat kategorisasi, yaitu sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak

sesuai. Pernyataan dalam angket budi pekerti aspek afektif terdapat pernyataan yang

positif dan negatif.

Tabel 3.7

Penskoran Terhadap Aspek Afektif

Pernyataan Sikap Pilihan

SS S TS STS

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

Penskoran masing-masing butir aspek kognitif yang berupa tes tertulis

berbentuk pilihan ganda adalah sebagai berikut.

- Jika jawabannya benar skor 1

- Jika jawabannya salah skor 0

Penskoran masing-masing butir pengamatan perilaku siswa adalah sebagai

berikut.

Tabel 3.8

Penskoran Tiap Butir Aspek Perilaku Siswa

Pernyataan Perilaku Dilakukan Tidak dilakukan

Positif 1 0

Negatif 0 1

Page 82: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

64

Tabel 3.9

Skor Maksimal dan Minimal Tiap Aspek

Aspek Skor Maksimal Skor Minimal

Afektif 144 36

Perilaku 34 0

Pengetahuan 25 0

b. Menjumlah keseluruhan skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa.

c. Memasukkan skor ke dalam rumus sebagai berikut.

S1 =

∑ X 100

Keterangan:

S1 = Skor akhir aspek 1

= Skor perolehan individu

∑ = Skor maksimal

d. Menghitung skor akhir

SA=

Keterangan :

SA = Skor akhir

S1 = Skor aspek afektif

S2 = Skor aspek kognitif

S3 = Skor aspek perilaku

∑ = Jumlah aspek (dalam hal ini adalah 3)

e. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori.

Page 83: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

65

Tabel 3.10

Kategori Budi Pekerti

Interval Kategori

81 – 100 Sangat Baik

61 – 80 Baik

41 – 60 Cukup

21 – 40 Kurang

1 -20 Sangat Kurang

(Hadiwinarto 2010:113)

Tabel 3.11

Kategori Hasil Belajar

Interval Kategori

80 – 100 Sangat Baik

66 – 79 Baik

56- 65 Cukup

40 – 55 Kurang

30 – 39 Sangat Kurang

(Arikunto 2012:281)

f) Kesimpulan ditentukan berdasarkan rata-rata skor yang diperoleh responden

kemudian dikonsultasikan dengan tabel kategori yang telah ditentukan. Untuk

menentukkan rata-rata, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut.

Rata-rata =

Keterangan: = jumlah skor

N = jumlah responden

g) Menentukan skor minimum, maksimum, dan mean (rata-rata) tiap variabel

dengan menggunakan program SPSS 16.

Page 84: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

66

3.8.1.2 Uji Normalitas

Bagi penelitian yang menggunakan analisis korelasi Pearson (Product

Moment) maka perlu dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu untuk

mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Data yang berdistribusi

normal dianggap dapat mewakili populasi. Pengujian normalitas data pada

variabel penelitian ini menggunakan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov

Test (dengan program SPSS 16). Hasil penghitungan dinyatakan berdistribusi

normal bila nilai signifikansi ≥ 0,05 (Priyatno 2014:69-79).

3.8.2 Analisis Data Akhir

3.8.2.1 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi

Pearson (Product Moment). Analisis korelasi Pearson (Product Moment) adalah

analisis untuk mengukur keeratan secara linier antara dua variabel yang

mempunyai distribusi data normal (Priyatno 2014:123). Uji hipotesis dalam

penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16.

Korelasi Product Moment dicari dengan rumus:

∑ ∑ ∑

√[ ∑ (∑ )][ ∑ (∑ ) ]

(Awalludin 2008:3.15)

Keterangan : rxy : koefisien korelasi antara x dan y rxy

N : Jumlah Subjek

X : Skor item (skor butir soal yang dicari validitasnya)

Y : Skor total

Page 85: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

67

∑X : Jumlah skor items

∑Y : Jumlah skor total

∑X2 :

Jumlah kuadrat skor item

∑Y2 :

Jumlah kuadrat skor total

Dengan ketentuan r tidak lebih dari harga ( ). Apabila nilai r = -1

artinya korelasi negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1

berarti korelasinya sangat kuat (Awalludin 2008:3.8). Untuk memberikan

penafsiran terhadap korelasi dapat dengan menggunakan tabel sebagai berikut.

Tabel 3.12

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

(Sugiyono 2015:257)

3.9.2.2 Uji Signifikansi

Uji signifikansi dimaksudkan untuk mengetahuai apakah terdapat

hubungan yang signifikan atau tidak antara variabel X dengan variabel Y.

Signifikan artinya nyata atau berarti bahwa hubungan yang terjadi dapat

diberlakukan untuk populasi (Priyatno 2014:127). Uji signifikansi korelasi

Product Moment dapat langsung dikonsultasikan pada rtabel product moment

(Sugiyono 2015:258). Ketentuannya ialah:

Jika rhitung rtabel, maka hipotesis diterima, artinya signifikan.

Jika rhitung rtabel, maka hipotesis ditolak, artinya tidak signifikan

Page 86: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

4.1.1 Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data-data dari

masing-masing variabel. Pada penelitian ini, deskripsi data yang dipaparkan

meliputi deskripsi data variabel bebas yakni data budi pekerti siswa dan deskripsi

data variabel terikat yakni data hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri di

Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo.

4.1.1.1 Analisis Deskriptif Variabel Budi Pekerti Siswa

Data budi pekerti siswa diperoleh berdasarkan angket budi pekerti aspek

afektif, tes budi pekerti aspek pengetahuan, dan pengamatan perilaku siswa yang

masing-masing terdiri dari 12 indikator. Skor tertinggi, terendah, dan rata-rata skor

akhir budi pekerti yang diperoleh siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar

Kecamatan Sukoharjo adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1

Data Deskriptif Variabel Budi Pekerti Siswa Kelas V SD Negeri

di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo

Page 87: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

69

Berdasarkan tabel 4.1 tersebut menunjukkan bahwa skor budi pekerti

siswa yang tertinggi adalah 97, skor terendah adalah 58. Rata-rata skor yang

diperoleh adalah 79,38.

Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa budi pekerti siswa

kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo diperoleh rata-rata

79,38 yang memiliki kecenderungan kategori baik. Secara terperinci dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Skor Akhir Budi Pekerti Siswa Kelas V SD Negeri

di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo

Interval Kategori Frekuensi Persentase Skor

Rata-Rata

81 – 100 Sangat Baik 41 51,25%

79,38

(Baik)

61 – 80 Baik 30 37,5%

41 – 60 Cukup 9 11,25%

21 – 40 Kurang 0 0%

1 -20 Sangat Kurang 0 0%

Jumlah 80 100%

Budi pekerti siswa berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa 41 siswa

(51,25%) berada pada kategori sangat baik, 30 siswa (37,5%) berada pada

kategori baik, dan 9 siswa (11,25%) berada pada kategori cukup. Gambaran

tentang budi pekerti siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan

Sukoharjo dapat pula dilihat dalam diagram berikut.

Page 88: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

70

Gambar 4.1 Diagram Persentase Budi Pekerti Siswa Kelas V SD Negeri

di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo

Skor rata-rata setiap indikator budi pekerti siswa Kelas V SD Gugus Mawar

Kecamatan Sukoharjo adalah sebagai berikut.

Tabel 4.3

Skor Rata-Rata Tiap Indikator Budi Pekerti Siswa Kelas V SD

di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo

No Indikator Budi Pekerti Skor Rata-

Rata Kategori

1 Mentaati ajaran agama 87,98 Sangat Baik

2 Toleransi 74,84 Baik

3 Menghargai diri sendiri 67,19 Baik

4 Tumbuhnya disiplin diri 78 Baik

5 Memiliki rasa tanggung jawab 70,38 Baik

6 Tumbuhnya potensi diri 76,53 Baik

7 Tumbuhnya cinta dan kasih saying 86,74 Sangat Baik

8 Memiliki kebersamaan dan gotong royong 81,35 Sangat Baik

9 Memiliki rasa kesetiakawanan 72,64 Baik

10 Saling menghormati 85,68 Sangat Baik

11 Memiliki tata krama dan sopan santun 86,81 Sangat Baik

12 Tumbuhnya kejujuran 78,51 Baik

Berdasarkan tabel 4.3 tersebut, dapat diketahui bahwa indikator budi

pekerti yang memiliki skor rata-rata tertinggi adalah indikator mentaati ajaran

51.25% 37.50%

11.25%

Budi Pekerti Siswa

Sangat Baik

Baik

Cukup

Page 89: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

71

agama dengan rata-rata 87,98, sedangkan indikator yang memiliki skor rata-rata

terendah adalah menghargai diri sendiri dengan rata-rata 67,19. Skor rata-rata

setiap indikator budi pekerti siswa dapat pula dilihat dalam diagram batang

berikut ini.

Gambar 4.2 Diagram Skor Rata-Rata Tiap Indikator Budi Pekerti Siswa Kelas

V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo

Lebih rinci lagi mengenai budi pekerti siswa kelas V SD Negeri di Gugus

Mawar Kecamatan Sukoharjo dapat dilihat dari deskripsi tiap-tiap indikator

berikut.

1) Mentaati Ajaran Agama

Berdasarkan hasil penghitungan untuk indikator mentaati ajaran agama

diperoleh skor rata-rata 87,97 yang memiliki kecenderungan kategori sangat baik.

Hasil penelitian tersebut secara rinci ditunjukkan dalam tabel 4.4.

87.98

74.84

67.19

80,5

70.38 76.53

86.74 81.34

72.64

85.67 86.81

78.51

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Rata

-rata

Indikator Budi Pekerti

Diagram Skor Rata-Rata Tiap Indikator Budi Pekerti

Page 90: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

72

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Mentaati Ajaran Agama

Interval Kategori Frekuensi Persentase Skor

Rata-Rata

81 – 100 Sangat Baik 59 73,75%

87,97

(Sangat Baik)

61 – 80 Baik 19 23,75%

41 – 60 Cukup 2 2,5%

21 – 40 Kurang 0 0%

1 -20 Sangat Kurang 0 0%

Jumlah 80 100%

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pada indikator mentaati

ajaran agama, sebanyak 59 siswa (73,75%) termasuk dalam kategori sangat baik,

19 siswa (23,75%) dalam kategori baik, dan 2 siswa (2,5%) dalam kategori cukup.

Perolehan skor rata-rata 87,97 dengan kategori sangat baik, mengindikasikan

bahwa rata-rata siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo

berdoa sebelum belajar, melaksanakan ibadah sesuai agamanya, dan mampu

membedakan antara yang termasuk perilaku mentaati ajaran agama dengan yang

bukan secara sangat baik.

2) Toleransi

Berdasarkan hasil penghitungan untuk indikator toleransi diperoleh skor

rata-rata 74,84 yang memiliki kecenderungan kategori baik. Hasil penelitian

tersebut secara rinci ditunjukkan pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Toleransi

Interval Kategori Frekuensi Persentase Skor Rata-Rata

81 – 100 Sangat Baik 41 51,25%

74,84

(Baik)

61 – 80 Baik 23 28,75%

41 – 60 Cukup 10 12,5%

21 – 40 Kurang 6 7,5%

1 -20 Sangat Kurang 0 0%

Jumlah 80 100%

Page 91: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

73

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada indikator toleransi sebanyak 41 siswa

(51,25%) termasuk dalam kategori sangat baik, 23 siswa (28,75%) dalam kategori

baik, 10 siswa (12,5%) dalam kategori cukup, dan 6 siswa (7,5%) dalam kategori

kurang. Perolehan skor rata-rata 74,84 termasuk kategori baik, mengindikasikan

bahwa rata-rata siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo

rukun dengan teman yang berbeda agama dan mampu menerima perbedaan

pendapat dengan baik.

3) Menghargai Diri Sendiri

Berdasarkan hasil penghitungan untuk indikator menghargai diri sendiri

diperoleh skor rata-rata 67,19 yang memiliki kecenderungan kategori baik. Hasil

penelitian tersebut secara rinci ditunjukkan dalam tabel 4.6.

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Menghargai Diri Sendiri

Interval Kategori Frekuensi Persentase Skor Rata-Rata

81 – 100 Sangat Baik 28 35%

67,19

(Baik)

61 – 80 Baik 17 21,25%

41 – 60 Cukup 24 30%

21 – 40 Kurang 11 13,75%

1 -20 Sangat Kurang 0 0%

Jumlah 80 100%

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pada indikator menghargai diri sendiri

sebanyak 28 siswa (35%) termasuk dalam kategori sangat baik, 17 siswa

(21,25%) dalam kategori baik, 24 siswa (30%) dalam kategori cukup, dan 11

siswa (13,75%) dalam kategori kurang. Perolehan skor rata-rata 67,19 termasuk

kategori baik, mengindikasikan bahwa siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar

Page 92: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

74

Kecamatan Sukoharjo mengakui bahwa dirinya memiliki kelebihan dan

kelemahan dengan baik.

4) Disiplin Diri

Berdasarkan hasil penghitungan untuk indikator disiplin diri diperoleh skor

rata-rata 78 yang memiliki kecenderungan kategori baik. Hasil penelitian tersebut

secara rinci ditunjukkan dalam tabel 4.7.

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Disiplin Diri

Interval Kategori Frekuensi Persentase Skor Rata-

Rata

81 – 100 Sangat Baik 37 46,25%

78

(Baik)

61 – 80 Baik 27 33,75%

41 – 60 Cukup 13 16,25%

21 – 40 Kurang 3 3,75%

1 -20 Sangat Kurang 0 0%

Jumlah 80 100%

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada indikator disiplin diri, sebanyak 37

siswa (46,25%) termasuk dalam kategori sangat baik, 27 siswa (33,75%) dalam

kategori baik, 13 siswa (16,25%) dalam kategori cukup, dan 3 siswa (3,75%)

berada pada kategori kurang. Perolehan skor rata-rata 78 termasuk kategori baik,

mengindikasikan bahwa siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan

Sukoharjo memiliki disiplin diri yang baik dalam hal kehadiran ke sekolah,

mematuhi tata tertib sekolah dan mengerjakan PR di rumah.

5) Memiliki Rasa Tanggung Jawab

Berdasarkan hasil penghitungan untuk indikator memiliki rasa tanggung

jawab diperoleh skor rata-rata 70,38 yang memiliki kecenderungan kategori baik.

Hasil penelitian tersebut secara rinci ditunjukkan pada tabel 4.8.

Page 93: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

75

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti

Indikator Memiliki Rasa Tanggung Jawab

Interval Kategori Frekuensi Persentase Skor Rata-

Rata

81 – 100 Sangat Baik 21 26,25%

70,38

(Baik)

61 – 80 Baik 39 48,75%

41 – 60 Cukup 18 22,5%

21 – 40 Kurang 2 2,5%

1 -20 Sangat Kurang 0 0%

Jumlah 80 100%

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa pada indikator memiliki rasa tanggung

jawab, sebanyak 21 siswa (26,25%) berada pada kategori sangat baik, 39 siswa

(48,75%) dalam kategori baik, 18 siswa (22,5%) dalam kategori cukup, dan 2

siswa (2,5%) berada pada kategori kurang. Perolehan skor rata-rata 70,38

termasuk kategori baik, mengindikasikan bahwa siswa kelas V SD Negeri di

Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo memiliki rasa tanggung jawab yang baik

terhadap tugas yang diberikan padanya dan terhadap lingkungan sekolah.

6) Tumbuhnya Potensi Diri

Berdasarkan hasil penghitungan untuk indikator tumbuhnya potensi diri

diperoleh skor rata-rata 76,53 yang memiliki kecenderungan kategori baik. Hasil

penelitian tersebut secara rinci ditunjukkan dalam tabel 4.9.

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Tumbuhnya Potensi Diri

Interval Kategori Frekuensi Persentase Skor Rata-

Rata

81 – 100 Sangat Baik 43 53,75%

76,53

(Baik)

61 – 80 Baik 29 36,25%

41 – 60 Cukup 6 7,5%

21 – 40 Kurang 2 2,5%

1 -20 Sangat Kurang 0 0%

Jumlah 80 100%

Page 94: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

76

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa pada indikator tumbuhnya potensi diri,

sebanyak 43 siswa (53,75%) siswa dalam kategori sangat baik, 29 siswa (36,25%)

dalam kategori baik, 6 siswa (7,5%) siswa dalam kategori cukup, dan 2 siswa

(2,5%) siswa dalam kategori kurang. Perolehan skor rata-rata 76,53 termasuk

kategori baik, mengindikasikan bahwa siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar

Kecamatan Sukoharjo mau belajar dan mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah.

7) Tumbuhnya Cinta dan Kasih Sayang

Berdasarkan hasil penghitungan untuk indikator tumbuhnya cinta dan

kasih sayang diperoleh skor rata-rata 86,74 yang memiliki kecenderungan

kategori sangat baik. Hasil penelitian tersebut secara rinci ditunjukkan pada tabel

4.10.

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Tumbuhnya Cinta

dan Kasih Sayang

Interval Kategori Frekuensi Persentase Skor Rata-Rata

81 – 100 Sangat Baik 68 85%

86,74

(Sangat Baik)

61 – 80 Baik 10 12,5%

41 – 60 Cukup 2 2,5%

21 – 40 Kurang 0 0%

1 -20 Sangat Kurang 0 0%

Jumlah 80 100%

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa pada indikator tumbuhnya cinta dan kasih

sayang, sebanyak 68 siswa (85%) termasuk dalam kategori sangat baik, 10 siswa

(12,5%) dalam kategori baik, dan2 siswa (2,5%) dalam kategori cukup. Perolehan

skor rata-rata 86,74 termasuk kategori sangat baik, mengindikasikan bahwa siswa

kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo sangat rukun dengan

temannya dan bersedia membantu temannya.

Page 95: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

77

8) Memiliki Kebersamaan dan Gotong Royong

Berdasarkan hasil penghitungan untuk indikator memiliki kebersamaan

dan gotong royong diperoleh skor rata-rata 81,34 yang memiliki kecenderungan

kategori sangat baik. Hasil penelitian tersebut secara rinci sebagai berikut.

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Memiliki Kebersamaan

dan Gotong Royong

Interval Kategori Frekuensi Persentase Skor Rata-Rata

81 - 100 Sangat Baik 47 58,75%

81,34

(Sangat Baik)

61 - 80 Baik 30 37,5%

41 – 60 Cukup 3 3,75%

21 - 40 Kurang 0 0%

1 -20 Sangat Kurang 0 0%

Jumlah 80 100%

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa pada indikator memiliki kebersamaan dan

gotong royong, sebanyak 47 siswa (58,75%) dalam kategori sangat baik, 30 siswa

(37,5%) dalam kategori baik, dan 3 siswa (3,75%) dalam kategori cukup.

Perolehan skor rata-rata 81,34 termasuk kategori baik, mengindikasikan bahwa

siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo sangat dapat

bekerja secara kelompok dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan bersama.

9) Memiliki Rasa Kesetiakawanan

Berdasarkan hasil penghitungan untuk indikator memiliki rasa

kesetiakawanan diperoleh skor rata-rata 72,64 yang memiliki kecenderungan

kategori baik. Hasil penelitian tersebut secara rinci ditunjukkan dalam tabel 4.12.

Page 96: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

78

Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Memiliki Rasa Kesetiakawanan

Interval Kategori Frekuensi Persentase Skor Rata-

Rata

81 – 100 Sangat Baik 35 43,75%

72,64

(Baik)

61 – 80 Baik 20 25%

41 – 60 Cukup 22 27,5%

21 – 40 Kurang 3 3,75%

1 -20 Sangat Kurang 0 0%

Jumlah 80 100%

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa pada indikator memiliki rasa

kesetiakawanan, sebanyak 35 siswa (43,75%) termasuk dalam kategori sangat

baik, 20 siswa (25%) dalam kategori baik, 22 siswa (27,5%) dalam kategori

cukup, dan 3 siswa (3,75%) dalam kategori kurang. Perolehan skor rata-rata 72,64

termasuk kategori baik, mengindikasikan bahwa siswa kelas V SD Negeri di

Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo berkemauan menegur teman yang berbuat

salah dan berani meminta maaf maupun memberi maaf.

10) Saling menghormati

Berdasarkan hasil penghitungan untuk indikator saling menghormati

diperoleh skor rata-rata 85,67 yang memiliki kecenderungan kategori sangat baik.

Hasil penelitian tersebut secara rinci ditunjukkan dalam tabel 4.13.

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Saling Menghormati

Interval Kategori Frekuensi Persentase Skor Rata-

Rata

81 – 100 Sangat Baik 55 68,75%

85,67

(Sangat Baik)

61 – 80 Baik 21 26,25%

41 – 60 Cukup 3 3,75%

21 – 40 Kurang 1 1,25%

1 -20 Sangat Kurang 0 0%

Jumlah 80 100%

Page 97: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

79

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa pada indikator saling menghormati,

sebanyak 55 siswa (68,75%) termasuk dalam kategori sangat baik, 21 siswa

(26,5%) dalam kategori baik, dan 3 siswa (3,75%) dalam kategori cukup, dan 1

siswa (1,25%) dalam kategori kurang. Perolehan skor rata-rata 85,67 termasuk

kategori sangat baik, mengindikasikan bahwa siswa kelas V SD Negeri di Gugus

Mawar Kecamatan Sukoharjo menghormati guru dan teman lainnya.

11) Memiliki Tata Krama dan Sopan Santun

Berdasarkan hasil penghitungan untuk indikator memiliki tata krama dan

sopan santun diperoleh skor rata-rata 86,81 yang memiliki kecenderungan

kategori sangat baik. Hasil penelitian tersebut secara rinci ditunjukkan dalam tabel

4.14.

Tabel 4.14

Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Memiliki Tata Krama

dan Sopan Santun

Interval Kategori Frekuensi Persentase Skor Rata-Rata

81 - 100 Sangat Baik 62 77,5%

86,81

(Sangat Baik)

61 - 80 Baik 12 15%

41 – 60 Cukup 5 6,25%

21 - 40 Kurang 1 1,25%

1 -20 Sangat Kurang 0 0%

Jumlah 80 100%

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa pada indikator memiliki tata krama dan

sopan santun, sebanyak 62 siswa (77,5%) termasuk dalam kategori sangat baik, 12

siswa (15%) dalam kategori baik, 5 siswa (6,25%) dalam kategori cukup, dan 1

siswa (1,25%) dalam kategori kurang. Perolehan skor rata-rata 86,81 termasuk

kategori sangat baik, mengindikasikan bahwa siswa kelas V SD Negeri di Gugus

Page 98: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

80

Mawar Kecamatan Sukoharjo memiliki tata krama dan sopan santun terhadap

warga sekolah yang sangat baik.

12) Tumbuhnya kejujuran

Berdasarkan hasil penghitungan untuk indikator tumbuhnya kejujuran

diperoleh skor rata-rata 78,51 yang memiliki kecenderungan kategori baik. Hasil

penelitian tersebut secara rinci ditunjukkan dalam tabel 4.15.

Tabel 4.15

Distribusi Frekuensi Skor Budi Pekerti Indikator Tumbuhnya Kejujuran

Interval Kategori Frekuensi Persentase Skor Rata-Rata

81 – 100 Sangat Baik 45 56,25%

78,51

(Baik)

61 – 80 Baik 22 27,5%

41 – 60 Cukup 12 15%

21 – 40 Kurang 1 1,25%

1 -20 Sangat Kurang 0 0%

Jumlah 80 100%

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa pada indikator tumbuhnya kejujuran,

sebanyak 45 siswa (56,25%) dalam kategori sangat baik, 22 siswa (27,5%) dalam

kategori baik, dan 12 siswa (15%) dalam kategori cukup, dan 1 siswa dalam

kategori kurang. Perolehan skor rata-rata 78,51 termasuk kategori baik,

mengindikasikan bahwa siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan

Sukoharjo tidak mencontek saat ulangan, berkata jujur dan tidak mengambil

barang orang lain.

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Hasil Belajar PKn

Data hasil belajar PKn diperoleh dari data dokumentasi nilai rapor mata

pelajaran PKn siswa kelas V semester II tahun ajaran 2015/2016. Nilai tertinggi,

terendah, dan rata-rata yang diperoleh siswa dapat dilihat pada tabel 4.16.

Page 99: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

81

Tabel 4.16

Data Deskriptif Variabel Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V SD Negeri

di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa nilai rapor mata pelajaran

PKn yang terendah diperoleh siswa adalah 70 sedangkan nilai tertinggi yang

diperoleh adalah 93, dengan rata-rata nilai adalah 79,93.

Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar PKn

siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo dengan jumlah

80 siswa diperoleh nilai rata-rata yang memiliki 79,93 kecenderungan kategori

sangat baik. Secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.17

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V SD Negeri

di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo

Kelas Interval Kategori Frekuensi Presentase Nilai

Rata-Rata

80 – 100 Baik Sekali 35 43,75%

79,93

(Sangat Baik) 66 – 79 Baik 45 56,25%

56 – 65 Cukup 0 0%

40 – 55 Kurang 0 0%

30 – 39 Gagal 0 0%

Jumlah 80 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat

hasil belajar PKn pada kategori baik sekali sebanyak 35 siswa (43,75%), dan 45

siswa (56,25%) berada pada kategori baik. Pada penelitian ini tidak ada siswa

yang memperoleh hasil belajar PKn yang berada pada kategori cukup, kurang,

ataupun gagal.

Page 100: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

82

Berdasarkan analisis deskripsi tersebut diperoleh hasil bahwa siswa yang

budi pekertinya berada pada kategori sangat baik sebanyak 41 siswa dan hasil

belajar PKn pada kategori baik sekali sebanyak 35 siswa. Siswa yang budi

pekertinya berada pada kategori baik sebanyak 30 siswa dan hasil belajar PKn

pada kategori baik sebanyak 40 siswa. Siswa yang budi pekertinya berada pada

kategori cukup sebanyak 9 siswa dan tidak ada siswa yang memiliki hasil belajar

PKn pada kategori cukup. Tidak ada siswa memiliki skor budi pekerti pada

kategori kurang dan sangat kurang, juga tidak ada siswa yang memperoleh hasil

belajar PKn pada kategori kurang maupun gagal.

4.1.2 Hasil Uji Prasyarat Analisis

4.1.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data setiap variabel

yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini

dihitung dengan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov menggunakan bantuan

SPSS versi 16. Jika signifikansi kurang dari 0,05, maka data tidak berdistribusi

normal. Sedangkan jika signifikansi lebih dari 0,05 maka data berdistribusi

normal. Setelah dilakukan pengujian diperoleh hasil sebagai berikut.

Page 101: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

83

Tabel 4.18

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Budi

Pekerti Hasil Belajar PKn

N 80 80

Normal Parametersa Mean 79.3750 79.9250

Std. Deviation 9.35972 5.41628

Most Extreme

Differences

Absolute .129 .144

Positive .093 .144

Negative -.129 -.097

Kolmogorov-Smirnov Z 1.155 1.292

Asymp. Sig. (2-tailed) .139 .071

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan hasil uji One Sample Kolmogorov-Smirnov tersebut, dengan

melihat nilai Asymp. Sig. (2-tailed) dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

variabel hasil belajar PKn adalah 0,071 dan variabel budi pekerti adalah 0,139.

Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data budi

pekerti dan hasil belajar PKn dalam penelitian ini berdistribusi normal.

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Data P-Plot

Page 102: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

84

Berdasarkan gambar 4.2 tersebut, grafik normal menggambarkan bahwa

persebaran titik-titik mengikuti garis diagonal. Hal tersebut menunjukkan data

berdistribusi normal.

4.1.3 Uji Hipotesis

4.1.3.1 Analisis Korelasi

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi

Pearson (Product Moment) dengan bantuan program SPSS versi 16. Besarnya

angka indeks korelasi berkisar antara -1,00 sampai dengan 1,00. Bila tidak ada

korelasi maka angka indeks korelasi menunjukkan angka 0. Berikut ini

merupakan hasil uji hipotesis dalam penelitian ini.

Tabel 4.19 Hasil Analisis Korelasi

Correlations

Hasil Belajar

PKn Budi Pekerti

Hasil Belajar PKn Pearson Correlation 1 .772**

Sig. (2-tailed) .000

N 80 80

Budi Pekerti Pearson Correlation .772**

1

Sig. (2-tailed) .000

N 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 4.20 tersebut, diperoleh nilai koefisien korelasi pada

kolom Pearson Correlation. Kolom Pearson Correlation menujukkan nilai

koefisien korelasi antara variabel budi pekerti dan hasil belajar PKn ialah 0,772.

Maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini budi pekerti dan hasil belajar

PKn memiliki hubungan yang kuat.

Page 103: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

85

4.1.3.2 Uji Signifikansi

Uji signifikansi dimaksudkan untuk mengetahuai apakah terdapat

hubungan yang signifikan atau tidak antara variabel X dengan variabel Y.

Signifikan artinya nyata atau berarti bahwa hubungan yang terjadi dapat

diberlakukan untuk populasi (Priyatno 2014:127). Uji signifikansi dilakukan

dengan mengkonsultasikan rhitung dengan rtabel. Apabila rhitung lebih besar dari rtabel

maka signifikan. Apabila rhitung lebih kecil dari rtabel maka tidak signifikan.

Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh rhitung 0,772. Dilihat pada rtabel

untuk jumlah responden 80, taraf kesalahan 5% adalah 0,220. Hal ini

menunjukkan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel, maka koefisien korelasi tersebut

signifikan. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut, maka hipotesis “ada hubungan

yang signifikan antara budi pekerti dan hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri

di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo” diterima.

4.2 PEMBAHASAN

4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh mengenai

hubungan antara budi pekerti dan hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri di

Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo, dibahas sebagai berikut.

4.2.1.1 Budi Pekerti Siswa Kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan

Sukoharjo

Budi pekerti dapat dikatakan identik dengan moralitas. Secara hakiki,

pengertian budi pekerti adalah perilaku. Sebagai perilaku, budi pekerti juga

Page 104: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

86

meliputi sikap yang dicerminkan oleh perilaku (Samani 2014:46). Menurut Edi

Sedyawati (dalam Zuriah 2015:137-138) budi pekerti diterjemahkan sebagai

moralitas yang mengandung pengertian adat istiadat, sopan santun, dan perilaku.

Budi pekerti mencakup sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan

Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia serta alam sekitarnya. Secara hakiki budi

pekerti adalah perilaku yang mencakup sikap sebagai pencerminannya.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini, skor tertinggi

budi pekerti siswa adalah 96, skor terendah adalah 58, dan rata-rata 79,38. Selain

itu secara keseluruhan didapatkan hasil bahwa budi pekerti 41 siswa (51%) berada

pada kategori sangat baik, 30 siswa (37,5%) berada pada kategori baik, dan 9

siswa (11,25%) berada pada kategori cukup.

Pada indikator mentaati ajaran agama diperoleh skor rata-rata 87,97 yang

termasuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil angket dan pengamatan

menunjukkan bahwa siswa setiap istarahat kedua menunaikan ibadah sholat

dhuhur di mushola sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Zuriah (2015:69)

bahwa mentaati ajaran agama adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan

kepatuhan, tidak ingkar, dan taat menjalankan perintah dan menghindari larangan

agama.

Pada indikator toleransi diperoleh skor rata-rata 74,84 yang termasuk

kategori baik. Hasil ini mengindikasikan bahwa siswa rukun dengan teman yang

berbeda agama dan mampu menerima perbedaan pendapat. Hal ini sesuai dengan

pendapat Daryanto (2013:70) bahwa toleransi ialah menghargai perbedaan agama,

pendapat dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Pada indikator ini

Page 105: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

87

masih terdapat 6 siswa (7,5%) yang termasuk dalam kategori kurang pada

indikator toleransi, khususnya dalam hal menghargai perbedaan pendapat.

Indikator menghargai diri sendiri diperoleh skor rata-rata 67,19 yang

termasuk kategori baik. Hasil ini mengindikasikan bahwa siswa mengakui bahwa

dirinya memiliki kelebihan dan kelemahan dengan baik. Hal ini sesuai dengan

pendapat Samani (2014:128-129) bahwa menghargai diri sendiri ialah melihat

kekuatan da kelemahan dirinya dan tidak merasa rendah diri. Namun masih

terdapat 11 siswa (13,75%) dalam kategori kurang pada indikator ini.

Pada indikator disiplin diri diperoleh skor rata-rata 78 yang termasuk

kategori baik. Hasil ini mengindikasikan bahwa siswa memiliki disiplin yang baik

dalam hal kedatangan ke sekolah, mematuhi tata tertib sekolah dan mengerjakan

PR dari guru di rumah. Hal ini sesuai dengan pendapat Hadiwinarto (2010:57)

bahwa disiplin ialah melaksanakan suatu pekerjaan secara teratur, tertib, dan

bertanggung jawab. Pada indikator ini masih terdapat 3 siswa (3,75%) berada

pada kategori kurang.

Indikator memiliki rasa tanggung jawab diperoleh skor rata-rata 70,38

yang termasuk dalam kategori baik. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa siswa

memiliki rasa tanggung jawab yang baik terhadap tugas yang diberikan padanya

dan terhadap lingkungan sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Daryanto

(2013:73) bahwa tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri

sendiri, masyarakat, lingkungan, negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi masih

terdapat 2 siswa (2,5%) berada pada kategori kurang.

Page 106: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

88

Pada indikator tumbuhnya potensi diri diperoleh skor rata-rata 76,53 yang

termasuk kategori baik. Hasil ini mengindikasikan bahwa siswa mau belajar dan

mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Zuriah

(2015:69) bahwa tumbuhnya potensi diri adalah sikap dan perilaku seseorang

untuk dapat membuat keputusan sesuai dengan kemampuannya mengenal bakat,

minat, dan prestasi serta sadar akan keunikan dirinya sehingga dapat mewujudkan

potensi diri yang sebenarnya. Pada indikator ini masih terdapat 2 siswa (2,5%)

siswa dalam kategori kurang.

Indikator tumbuhnya cinta dan kasih sayang diperoleh skor rata-rata 86,74

yang termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil ini mengindikasikan bahwa

siswa dapat rukun dan bersedia membantu temannya. Hal ini sesuai dengan

pendapat Zuriah (2015:70) bahwa tumbuhnya cinta dan kasih sayang ialah sikap

dan perilaku yang mencerminkan adanya unsur memberi perhatian, perlindungan,

penghormatan, tanggung jawab, dan pengorbanan terhadap orang yang dicintai

dan dikasihi.

Indikator memiliki kebersamaan dan gotong royong diperoleh skor rata-

rata 81,34 yang termasuk kategori sangat baik. Hasil ini mengindikasikan bahwa

siswa dapat bekerja secara kelompok dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan

bersama. Hal ini sesuai dengan pendapat Samani (2014:118) bahwa kerja sama

dan gotong royong ialah tindakan dan sikap mau bekerja sama dengan orang lain

untuk mencapai tujuan bersama dan keuntungan bersama.

Indikator memiliki rasa kesetiakawanan diperoleh skor rata-rata 72,64

yang termasuk kategori baik. Hasil ini mengindikasikan bahwa siswa berkemauan

Page 107: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

89

menegur teman yang berbuat salah dan berani meminta maaf maupun memberi

maaf. Hal ini sesuai dengan pendapat Zuriah (2015:70) bahwa memiliki rasa

kesetiakawanan ialah sikap dan perilaku yang mencerminkan kepedulian kepada

orang lain, keteguhan hati, rasa setia kawan, dan rasa cinta terhadap orang lain

dan kelompoknya. Pada indikator ini masih terdapat 3 siswa (3,75%) dalam

kategori kurang.

Pada indikator saling menghormati diperoleh skor rata-rata 85,67 yang

termasuk kategori sangat baik. Hasil ini mengindikasikan bahwa siswa

menghormati guru dan teman lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Zuriah

(2015:70) bahwa saling menghormati adalah sikap dan perilaku untuk menghargai

dalam hubungan antarindividu dan kelompok berdasarkan norma dan tata cara

yang berlaku. Pada indikator ini masih terdapat 1 siswa (1,25%) dalam kategori

kurang.

Pada indikator memiliki tata krama dan sopan santun diperoleh skor rata-

rata 86,81 yang termasuk kategori sangat baik. Hasil ini mengindikasikan bahwa

siswa sopan santun terhadap warga sekolah serta bertutur kata tidak menyinggung

orang lain dengan sangat baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Zuriah (2015:70)

bahwa tata krama dan sopan santun adalah sikap dan perilaku sopan santun dalam

bertindak dan bertutur kata terhadap orang lain tanpa menyinggung atau

menyakiti serta menghargai tata cara yang berlaku sesuai dengan norma, budaya,

dan adat istiadat. Pada indikator masih terdapat 1 siswa (1,25%) dalam kategori

kurang.

Page 108: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

90

Pada indikator tumbuhnya kejujuran diperoleh skor rata-rata 78,51 yang

termasuk kategori baik. Hasil ini mengindikasikan bahwa siswa tidak mencontek

saat ulangan, berkata jujur dan tidak mengambil barang orang lain. Hal ini sesuai

dengan Hadiwinarto (2010:57) bahwa kejujuran adalah sikap dan perilaku yang

bersifat terbuka, menempuh cara-cara terpuji, dan menghindari curang. Begitu

pula menurut Samani (2014:51) bahwa ciri-ciri jujur ialah menyatakan apa

adanya, konsisten anatara apa yang dikatakan dan yang diperbuat, dapat

dipercaya, dan tidak curang. Pada indikator ini masih terdapat 1 siswa (1,25%)

dalam kategori kurang.

4.2.1.2 Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V SD Negeri di Gugus Mawar

Kecamatan Sukoharjo

Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa

setelah melakukan aktivitas belajar. Menurut Benyamin S. Bloom (dalam

Arikunto 2012:130) hasil belajar peserta didik mencakup tiga ranah, yaitu ranah

kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Winataputra (2008:2.41)

mengemukakan bahwa mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu

melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia

yang cerdas, terampil, dan berkarakter. Hasil belajar PKn siswa adalah perubahan-

perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah melakukan aktivitas belajar mata

pelajaran PKn yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Hasil belajar PKn dalam penelitian ini menggunakan nilai rapor mata

pelajaran PKn siswa kelas V semester II tahun ajaran 2015/2016. Berdasarkan

Page 109: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

91

hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai terendah

yang diperoleh siswa adalah 70 sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh adalah

93. Rata-rata nilai yang yang peroleh adalah 79,93. Siswa yang mendapat hasil

belajar PKn pada kategori baik sekali sebanyak 35 siswa (43,75%), dan 45 siswa

(56,25%) berada pada kategori baik. Pada penelitian ini tidak ada siswa yang

berada pada kategori cukup, kurang, ataupun gagal. Sebagian besar siswa

memiliki hasil belajar PKn pada kategori baik.

4.2.1.3 Hubungan antara Budi Pekerti dengan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V

SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo

Pendidikan nilai dan moral di Indonesia secara formal-kurikuler terdapat

dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, dan

Bahasa. Mata pelajaran PKn mengandung unsur yang pokok sebagai pendidikan

nilai dan moral (Winataputra 2008:2.13).

Berdasarkan hasil analisis akhir hubungan antara budi pekerti dengan hasil

belajar PKn siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo,

diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,772. Hasil yang diperoleh kemudian

dikonsultasikan dengan pedoman pemberian interpretasi koefisien korelasi.

Berdasarkan interpretasi tersebut, koefisien korelasi 0,772 menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang kuat antara budi pekerti dengan hasil belajar PKn siswa.

Budi pekerti dan hasil belajar PKn memiliki hubungan yang signifikan

karena koefisien korelasi sebesar 0,772 lebih besar dari rtabel sebesar 0,220. Karena

memiliki hubungan yang signifikan maka artinya hubungan yang terjadi dapat

diberlakukan untuk populasi. Hubungan yang kuat dalam penelitian ini

Page 110: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

92

mengandung arti bahwa jika siswa mempunyai budi pekerti yang baik maka hasil

belajar PKn siswa akan baik, atau sebaliknya jika budi pekerti siswa kurang maka

hasil belajar siswa juga akan rendah.

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan

yang kuat dan signifikan antara budi pekerti dan hasil belajar PKn siswa. Hal ini

sejalan dengan Hadiwinarto (2010:59) yang juga menjelaskan berdasarkan

penelitian yang dilakukannya membuktikan bahwa budi pekerti siswa di sekolah

mempunyai hubungan positif hanya dengan hasil belajar akademik pada mata

pelajaran yang secara eksplisit memuat materi pendidikan budi pekerti. Salah satu

hasil belajar yang mempunyai hubungan positif dengan budi pekerti adalah hasil

belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Slameto (2010:56) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses

yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan hasil

penelitian ini maka menunjukkan bahwa semakin baik budi pekerti siswa maka

hasil belajar PKn siswa juga semakin baik. Akan tetapi budi pekerti bukan

menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Hasil penelitian ini

juga diperkuat oleh penelitian-penelitian lain yang menggambarkan bahwa apabila

terjadi peningkatan budi pekerti siswa juga terdapat peningkatan hasil belajar PKn

siswa.

Penelitian yang memperkuat hasil penelitian ini ialah penelitian oleh Yuli

Mulyawati berjudul “Membina Nilai Budi Pekerti dan Meningkatkan Hasil

Belajar Melalui Pendekatan Klarifikasi Nilai (Value Clarification Approach) Pada

Pembelajaran PKn” tahun 2013. Dari hasil refleksi terlihat dengan pendekatan

Page 111: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

93

klarifikasi nilai dalam pembelajaran PKn dapat terbina nilai-nilai budi pekerti

dalam diri siswa, antara lain: sopan santun dalam berperilaku, tenggang rasa,

saling menghargai, kebebasan mengeluarkan pendapat, saling meghormati,

ketaatan, dan lain-lain. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa berupa:

kemandirian siswa dalam belajar, kemampuan siswa dalam mengeluarkan

pendapat, kemampuan menilai dengan rasional, dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Penelitian lain yang memperkuat hasil penelitian ini adalah penelitian oleh

Supatono tahun 2012 berjudul “Meningkatkan Sopan Santun dan Hasil Belajar

Siswa dengan Mengintegrasikan Budi Pekerti kedalam Pendidikan

Kewarganegaraan di Kelas III SDN Kramat Sukoharjo 02 Tanggul Kabupaten

Jember”, juga menunjukkan bahwa dengan mengintegrasikan budi pekerti

kedalam Pendidikan Kewarganegaraan dapat meningkatkan perilaku sopan santun

dan prestasi belajar siswa kelas II di SDN Kramat Sukoharjo 02 Kecamatan

Tanggul Kabupaten Jember. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya nilai rata-

rata menjadi 88, jauh lebih baik jika dibandingkan dengan sebelumnya (ada

peningkatan signifikan).

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis dalam penelitian

ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara budi

pekerti dengan hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar

Kecamatan Sukoharjo. Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi,

diantaranya implikasi teoretis, praktis, dan pedagogis.

Page 112: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

94

4.2.2.1 Implikasi Teoretis

Hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara budi pekerti dengan hasil belajar PKn siswa yang menunjukkan

bahwa semakin baik budi pekerti siswa maka hasil belajar PKn siswa juga

semakin baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Winataputra (2008:2.13) yang

menyatakan bahwa PKn merupakan mata pelajaran yang mengandung unsur

pokok sebagai pendidikan nilai dan moral.

Belajar merupakan proses yang kompleks dengan banyak faktor yang

mempengaruhinya, dan budi pekerti tidak menjadi satu-satunya faktor yang

menentukan hasil belajar PKn siswa. Menurut Samani dan Hariyanto(2014:46)

budi pekerti dapat dikatakan identik dengan moralitas. Secara hakiki pengertian

budi pekerti adalah perilaku. Sebagai perilaku budi pekerti juga meliputi sikap

yang dicerminkan oleh perilaku.

4.2.2.2 Implikasi Praktis

Berdasarkan hasil penelitian yang membuktikan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara budi pekerti dengan hasil belajar PKn siswa maka

menunjukkan bahwa agar siswa memiliki hasil belajar PKn yang baik dapat

dilakukan dengan cara meningkatkan budi pekerti siswa. PKn yang merupakan

pendidikan nilai dan moral diperlukan sebagai salah satu upaya penumbuhan budi

pekerti siswa.

Siswa merupakan generasi penerus bangsa sehingga diharapkan memiliki

budi pekerti yang luhur. Dengan siswa memiliki budi pekerti yang baik, selain

Page 113: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

95

perilaku siswa yang baik dalam kehidupan sehari-hari diharapkan pula hasil

belajar PKn siswa juga semakin baik.

4.2.2.3 Implikasi Pedagogis

Setelah mengetahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara budi

pekerti dengan hasil belajar PKn siswa, guru dapat meningkatkan meningkatkan

penumbuhan budi pekerti siswa serta pembelajaran mata pelajaran PKn sebagai

pendidikan nilai dan moral untuk mengoptimalkan hasil belajar PKn. Selain itu

bisa diadakan seminar, workshop, sosialisasi maupun pelatihan tentang

penumbuhan budi pekerti siswa dan peningkatan pembelajaran PKn. Guru

diharapkan dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di

sekolah, sehingga budi pekrti siswa, dan hasil belajar PKn dapat meningkat secara

optimal.

Page 114: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

96

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan yang signifikan antara budi pekerti dengan hasil belajar PKn

siswa kelas V SD Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan dari

perolehan koefisien korelasi, diperoleh rhitung 0,772 lebih besar dari rtabel 0,220,

dengan interpretasi (tingkat hubungan) kuat. Sehingga hipotesis “ada hubungan

yang signifikan antara budi pekerti dengan hasil belajar PKn siswa kelas V SD

Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo” diterima.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dipaparkan, maka

saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah sebagai berikut.

5.2.1 Bagi Guru

Guru diharapkan menumbuhkan budi pekerti siswa dengan

menyisipkannya dalam setiap kegiatan di sekolah. Hal tersebut dikarenakan

apabila budi pekerti siswa baik maka ketercapaian hasil belajar PKn siswa juga

baik.

5.2.2 Bagi Siswa

Siswa diharapkan mengembangkan budi pekerti luhur dalam diri masing-

masing. Selain itu diharapkan pula siswa mempunyai keinginan dan berusaha

Page 115: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

97

untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PKn kemudian

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

5.2.3 Bagi Sekolah

Sekolah diharapkan mampu bekerja sama dengan guru maupun orang tua

untuk menumbuhkan budi pekerti siswa dan meningkatkan hasil belajar PKn

siswa.

Page 116: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

98

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri, dkk. 2013. Strategi Pembelajaran di SD. Tangerang Selatan:

Universitas Terbuka.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi 2. Jakarta:

Bumi Aksara.

Awwaluddin. 2008. Statistika Pendidikan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

BSNP. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.

Desminta. 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

___________________ dan Aswan Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Elfrianto. 2015. Urgensi Keseimbangan Pendidikan Budi Pekerti di Rumah dan

Sekolah. Jurnal EduTech. 1.

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Hadiwinarto. 2010. Penajaman Penilaian Karakter dan Budi Pekerti. Solo: PT.

Bahana Media Wirayuda.

Hadi, Sutrisno.2015. Metodologi Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Ibda, Fatimah. Pendidikan Moral Anak Melalui Pengajaran Bidang Studi PPKn

dan Pendidikan Agama. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. 12: 338-347.

IEA (International Association for the Evaluation of Educational Achievement).

2010. ICCS 2009 International Report: Civic knowledge, attitudes, and

engagement among lower-secondary school students in 38 countries.

Amsterdam: The Secretariat IEA.

Page 117: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

99

Indriastoeti, Jenny. 2012. Pengembangan Assesmen Pembelajaran SD. Surakarta:

UNS Press.

Islamuddin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Kemendikbud. 2015. Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015. Jakarta: Biro Hukum dan

Organisasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mulyawati, Yuli, dkk. 2013. Membinaa Nilai Budi Pekerti melalui Pendekatan

Klarifikasi Nilai pada Pembelajaran PKN. Pedagogia Jurnal Ilmiah

Pendidikan. 5: 49-57

Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:

Referensi.

Musfiqon. 2012. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:

Prestasi Pelajar.

Nurdin, Encep Syarief. 2015. The Policies on Civic Education in Developing

National Character in Indonesia. International Education Studies. 8: 199-

109.

Pingul, Ferdinand S. 2015. Measuring the Impact of a Supplemental Civic

Education Program on Student‟ Civic Attitude and Efficacy Beliefs.

Journal of Education and Training Studies. 3: 61-69.

Priyatno, Duwi. 2014. SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta: CV.

ANDI OFFSET.

Purwanto. 2012. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Ramidi. 2015. Kasus Kriminalitas Anak Meningkat pada 2014.

http://m.gresnews.com/berita/sosial/2104-kasus-kriminalitas-anak-

meningkat-pada-2014 diunduh pada tanggal 23 April 2016 pukul 16.15

Riduwan. 2015. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Rifa‟i, Ahmad dan Chatarina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang:

UNNES PRESS.

Page 118: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

100

Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2014. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.

Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sirajuddin. 2012. The Urgency of Civic Education at Ptain (State Islamic

University) in Indonesia (Evaluative and Methodological Studies).

International Journal of Humanity and Social Science. 2:147-150.

Sitompul, Tina Sheba Cornelia. 2014. Model Pendidikan Karakter Melalui

Pembelajaran PKN di Sekolah Menengah Pertama Kels VII SMPN 37

dan SMP Budi Murni 1 Medan T.P 2012/2013. Jurnal Saintech. 6:45-53.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Supatono. 2015. Meningkatkan Sopan Santun dan Hasil Belajar Siswa dengan

Mengintegrasikan Budi Pekerti kedalam Pendidikan Kewarganegaraan di

Kelas III SDN Kramat Sukoharjo 02 Tanggul Kabupaten Jember.

Pancaran. 4:69-78.

Suprihatiningrum, Jamil. 2016. Strategi Pembelajaran Teori & Aplikasi.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Sutjipto. 2014. Pendidikan Budi Pekerti pada Kurikulum Sekolah Dasar. Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan. 20:483-498.

Syah, Muhibbin. 2013. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. 2011. Jakarta: Diperbanyak oleh Sinar Grafika.

Page 119: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

101

Wahyuni, Sri, dkk. 2012. Assesmen Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT. Refikas

Aditama.

Winataputra, Udin S. 2008. Pembelajaran PKn di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Yaswardi. 2013. The Development through of Learning PKN Model for a Moral

Dilemma Story Building Character Education of Junior High School

Pangkal Pinang. International Review of Social Science and Humanities.

6:67-77.

Zuriah, Nurul. 2015. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif

Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 120: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

102

Lampiran 1

CATATAN LAPANGAN

HASIL PRAPENELITIAN

Saat melakukan observasi di SD Negeri Gugus Mawar Kecamatan

Sukoharjo yaitu SDN Dukuh 03, SDN Combongan 01, SDN Combongan 02,

SDN Combongan 03, SDN Kenep 01, SDN Kenep 02, dan SDN Kenep 03

peneliti menemukan bahwa masih terdapat beberapa siswa yang berperilaku

kurang baik. Perilaku kurang baik tersebut antara lain: (1) kurang disiplin dalam

mengerjakan tugas dari guru; (2) membuang sampah tidak di tempat sampah; (3)

berbicara dengan kata-kata kotor; (4) berseragam tidak rapi; (5) mencontek; (6)

gaduh saat pembelajaran. Perilaku-perilaku kurang baik dilakukan oleh beberapa

siswa, dan sebagian siswa terlihat berperilaku baik.

Nilai ulangan akhir semester I siswa kelas V SD Negeri di Gugus Mawar

Kecamatan Sukoharjo semester I tahun pelajaran 2015/2016 menunjukkan bahwa

dari 159 siswa, sebanyak 21 siswa (13,2%) masih belum memenuhi KKM (70)

dan 138 siswa (86,8%) sudah memenuhi KKM. Di SDN Dukuh 03 siswa kelas V

berjumlah 30 siswa, semua siswa mendapat nilai ulangan akhir semester I diatas

KKM. Begitupula siswa SDN Kenep 02, semua siswa berjumlah 30 siswa

mendapat niali memenuhi KKM. SDN Combongan 01 dari 15 siswa terdapat 4

siswa (26,67%) yang nilainya tidak memenuhi KKM dan 11 siswa (73,33%) telah

memenuhi KKM. SDN Combongan 02 dari 14 siswa terdapat 3 siswa (21,4%)

yang nilainya tidak memenuhi KKM dan 11 siswa (78,6%) telah memenuhi

KKM.

Page 121: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

103

Di SDN Combongan 03 dari 17 siswa terdapat 3 siswa (17,6%) yang nilai

ulangan akhir semester I belum memenuhi KKM dan 14 siswa (82,4%) telah

memenuhi KKM. SDN Kenep 01 dari 27 siswa terdapat 5 siswa (18,5%) yang

belum memenuhi KKM dan 22 siswa (81,5%) telah memenuhi KKM. Di SDN

Kenep 03 dari 26 siswa terdapat 6 siswa (23,1%) yang belum memenuhi KKM

dan 20 siswa (76,9%) telah memenuhi KKM.

Page 122: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

104

Lampiran 2

DESKRIPSI PENJABARAN VARIABEL BEBAS

Teori Variabel Bebas Definisi Operasional Indikator

- Teori Pekembangan

Moral menurut

Lawrence Kohlberg

- Teori Perkembangan

Kognitif oleh Piaget

Budi Pekerti Budi pekerti merupakan sikap

dan perilaku seseorang terhadap Tuhan

Yang Maha Esa, sesama manusia, dan

lingkungannya. Sikap dan perilaku

tersebut akan diukur menurut kebaikan

dan keburukannya melalui norma

agama, norma hukum, tata krama dan

sopan santun, norma budaya dan adat

istiadat masyarakat.

Pengukuran dan penilaian budi

pekerti siswa di sekolah yang mencakup

12 nilai budi pekerti pada tiga ranah,

yakni afektif, kognitif (pengetahuan),

dan psikomotorik (perilaku).

m. Mentaati ajaran agama

n. Memiliki toleransi

o. Tumbuhnya disiplin diri

p. Memiliki rasa menghargai diri sendiri

q. Memiliki rasa tanggung jawab

r. Tumbuhnya potensi diri

s. Tumbuhnya cinta dan kasih sayang

t. Memiliki kebersamaan dan gotong

royong

u. Memiliki rasa kesetiakawanan

v. Saling menghormati

w. Memiliki tata krama dan sopan santun

x. Tumbuhnya kejujuran

Page 123: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

105

Lampiran 3

KISI-KISI ANGKET UJI COBA

BUDI PEKERTI SISWA ASPEK AFEKTIF

No Indikator Deskriptor Nomor

Pernyataan

1 Mentaati ajaran agama 1. Berdoa sebelum belajar 5

2. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya 11, 25

2 Toleransi 1. Hidup rukun dengan teman yang berbeda agama 23

2. Menghargai pendapat teman 27

3 Menghargai diri sendiri 1. Mengakui kelebihan diri sendiri 19

2. Mengakui kelemahan diri sendiri 29,39

4 Tumbuhnya disiplin diri 1. Datang ke sekolah tepat waktu 33

2. Tidak membolos 13

3. Berpakaian rapi 14

4. Mematuhi tata tertib sekolah 6

5. Mengerjakan PR di rumah 3

Page 124: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

106

No Indikator Deskriptor Nomor

Pernyataan

5 Memiliki rasa tanggung

jawab

1. Mengerjakan tugas yang diberikan guru 12

2. Memanfaatkan jam kosong untuk belajar 34

3. Bertanggung jawab menjaga lingkungan sekolah 35

6 Tumbuhnya potensi diri 1. Belajar dengan kemauan sendiri 15, 36

2. Gemar mengikuti kegiatan sekolah 2, 8

7 Tumbuhnya cinta dan

kasih sayang

1. Membantu teman 10,31

2. Rukun dengan teman 24

3. Memberikan ucapan pada waktu suka atau duka 26

8 Memiliki kebersamaan

dan gotong royong

1. Dapat bekerja secara kelompok 22, 40

2. Ikut bekerja dalam kegiatan kerja bakti kelas atau sekolah 1

2. Rela memberikan iuran untuk kepentingan bersama 21

9 Memiliki rasa

kesetiakawanan

1. Meminta maaf dan memberi maaf 18, 28

2. Menegur teman yang berbuat salah 30, 32

Page 125: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

107

No Indikator Deskriptor Nomor

Pernyataan

10 Saling menghormati 1. Menghormati orang yang lebih tua 17

2. Menghormati teman 4

11 Memiliki tata krama dan

sopan santun

1. Menggunakan ungkapan yang ramah 37

2. Tata krama dan sopan terhadap guru dan warga sekolah 7, 38

12 Tumbuhnya kejujuran 1. Tidak mencontek 16

2. Berkata jujur atau apa adanya 9

3. Tidak mengambil barang orang lain 20

Page 126: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

108

Lampiran 4

ANGKET (UJI COBA)

BUDI PEKERTI SISWA ASPEK AFEKTIF

Identitas

Nama :

Sekolah :

Petunjuk Pengisian:

1) Isilah identitas kalian terlebih dahulu.

2) Bacalah setiap pernyataan denganteliti.

3) Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom pilihan diantara empat

pilihan di bawah ini yang sesuai dengan keadaan diri kalian sendiri saat ini.

No Pernyataan

Pilihan

Sangat

Sesuai Sesuai

Tidak

Sesuai

Sangat

Tidak

Sesuai

1. Jika ada kegiatan kerja bakti kelas atau sekolah saya

dengan senang hati ikut bekerja.

2. Saya suka menjadi pengurus kelas.

3. Saya merasa boleh mengerjakan PR di sekolah.

4. Saya merasa mengejek teman itu hal yang

menyenangkan.

5. Saya harus berdoa sebelum belajar.

6. Saya merasa terpaksa mematuhi peraturan sekolah.

7. Jika berbicara dengan guru, saya merasa harus

menggunakan bahasa yang baik dan sopan

8. Saya suka menjadi petugas upacara.

9. Saya merasa boleh berkata bohong agar tidak

dimarahi guru atau teman

10. Saya akan membantu jika teman saya mengalami

kesulitan.

Page 127: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

109

No Pernyataan

Pilihan

Sangat

Sesuai Sesuai

Tidak

Sesuai

Sangat

Tidak

Sesuai

11. Saya harus menjalankan ibadah agama

12. Saya merasa boleh tidak mengerjakan tugas dari

guru.

13. Saya merasa sekali-kali membolos tidak apa-apa.

14. Saya sangat peduli dengan kerapihan penampilan

saya.

15. Saya merasa sedih jika mendapat nilai jelek.

16. Saya tidak mau mencontek

17. Ketika guru sedang menerangkan materi saya boleh

bicara dengan teman

18. Saya mudah memaafkan teman yang berbuat salah

kepada saya

19. Saya memiliki kelebihan

20. Saya tidak mau mengambil barang milik teman

tanpa izin.

21. Saya merasa terpaksa membayar iuran kelas

22. Jika ada tugas kelompok, biar teman yang lain yang

mengerjakan

23. Saya mau berteman dengan orang yang seagama

dengan saya saja.

24. Menurut saya berkelahi itu menyenangkan

25. Saya menjalankan ibadah agar tidak dimarahi orang

tua.

26. Jika ada teman yang tertimpa musibah, saya merasa

turut berduka cita

27. Apa yang saya katakan harus disetujui semua teman

28. Saya berani minta maaf jika saya melakukan

kesalahan pada teman saya

Page 128: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

110

No Pernyataan

Pilihan

Sangat

Sesuai Sesuai

Tidak

Sesuai

Sangat

Tidak

Sesuai

29. Saya memiliki kekurangan

30. Ketika ada teman yang berbuat salah, saya

mempunyai kemauan untuk menegurnya

31. Jika ada teman yang dijahili teman lain, saya harus

menolongnya

32. Agar setia kawan, saya akan menerima tawaran

merokok dari teman saya.

33. Saya merasa harus berangkat sekolah tepat waktu

34. Ketika ada jam kosong, saya harus tetap belajar di

dalam kelas

35. Saya tidak perlu piket kelas karena ada teman lain

yang mengerjakannya

36. Saya merasa malas belajar

37. Mengatakan kata-kata jorok itu menyenangkan.

38. Saya akan membungkukkan badan dan

mengucapkan permisi ketika lewat depan guru.

39. Saya akan langsung bertanya jika belum paham

materi pelajaran

40. Dalam pembentukan kelompok diskusi, saya

bersedia sekelompok dengan siapa saja.

Page 129: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

111

Lampiran 5

ISIAN ANGKET (UJI COBA) SISWA

Page 130: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

112

Lampiran 6

UJI VALIDITAS ANGKET BUDI PEKERTI SISWA ASPEK AFEKTIF

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

U1 1 4 1 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 3 1 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

U2 4 2 1 2 1 2 3 2 2 3 3 1 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 1 3 3 4 3 1 2 2 1 2 3 2 3

U3 1 2 2 1 3 2 2 2 1 4 3 3 1 1 3 1 2 1 3 3 2 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 3 1 2 3 2 1 2 2 4

U4 2 2 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 1 4 3 2 4 3 3 2 4 3 4

U5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

U6 2 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2

U7 3 1 2 1 4 3 4 3 2 4 3 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 1 3 3 3 3 4 1 3 2 3 4 2 3 3 2 3 4 2 3

U8 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 1 3 2 1 4 2 4 4 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 4 2

U9 3 2 3 4 4 2 4 2 4 2 2 2 3 3 1 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 4 2 2 2

U10 4 4 2 3 4 1 4 4 4 4 4 3 3 1 2 4 1 4 2 4 4 2 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

U11 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 4 3 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4

U12 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4

U13 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3 1 4 4 2 3 3 4 2 3 3 2 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3

U14 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3

U15 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4

U16 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4

U17 2 3 3 2 4 4 3 4 3 1 3 3 2 3 4 2 3 3 4 4 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 2 2 1 1 4 2 4 3 2

U18 3 1 3 4 3 3 2 3 4 4 2 4 2 3 3 3 2 3 2 1 2 3 4 3 4 3 2 3 1 2 4 4 3 1 2 3 3 3 2 3

U19 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 2 3 4 1 4 2 3 3 2 4 2 3 4 3 4 1 2 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4

U20 2 4 2 4 1 3 2 4 2 3 3 4 2 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 4 2 3 2 3 3 3 2 1 2 3 2 2 4 3

U21 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4

U22 4 3 4 1 4 1 3 4 1 3 4 3 2 4 2 4 3 1 3 4 4 1 3 3 3 4 1 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4

U23 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3

U24 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4

U25 4 4 2 3 4 4 2 3 4 3 4 4 3 2 1 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4

U26 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4

U27 4 2 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 2 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 3 4

U28 4 2 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 2 2 4 4 1 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4

U29 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 1 3 1 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3

U30 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

U31 4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3

U32 4 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3

U33 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 1 4 4 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4

U34 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

U35 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 1 4 4 1 3 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4

U36 1 3 2 4 2 4 2 4 3 2 3 2 3 3 4 4 2 2 4 1 2 3 4 2 2 3 4 2 1 4 3 4 3 2 3 4 2 4 2 3

U37 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 3 1 4 4 1 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 2

Jumlah 124 113 108 124 136 113 132 119 122 125 135 116 114 106 95 127 103 122 120 116 124 104 122 129 133 128 110 123 115 122 121 135 126 113 127 126 130 130 113 127

Validitas 0,457 0,573 0,349 0,430 0,659 0,343 0,651 0,351 0,499 0,410 0,663 0,343 0,799 0,348 -0,050 0,690 0,331 0,536 0,424 0,351 0,400 0,390 0,424 0,353 0,249 0,472 0,338 0,652 0,390 0,523 -0,037 0,315 0,741 0,651 0,750 0,591 0,759 0,582 0,535 0,362

R Tabel 0,33 0,325 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,325 0,33 0,33 0,33 0,325 0,33 0,325 0,33 0,33 0,325 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,325 0,33 0,325 0,33 0,325 0,33 0,33 0,325 0,33 0,33

Status Butir Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Kode RespondenNo. Item

Page 131: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

113

Lampiran 7

UJI RELIABILITAS ANGKET BUDI PEKERTI SISWA ASPEK AFEKTIF

No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 16 17 18 19 20 21 22 23 24 26 27 28 29 30 33 34 35 36 37 38 39 40

Jumlah 124 113 108 124 136 113 132 119 122 125 135 116 114 106 127 103 122 120 116 124 104 122 129 128 110 123 115 122 126 113 127 126 130 130 113 127

Varian 0,956 0,775 1,021 1,012 0,614 0,830 0,530 0,563 0,937 0,631 0,401 0,953 0,743 1,120 0,808 1,341 0,770 0,523 0,842 0,901 0,769 0,659 0,423 0,589 0,749 0,781 0,599 0,604 0,803 1,053 0,641 0,692 0,701 0,479 0,553 0,530

Jumlah var item 26,896

Varian Total 239,581

Reliabilitas 0,913 reliabel

Page 132: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

114

Lampiran 8

KISI-KISI OBSERVASI (PENGAMATAN) UJI COBA

BUDI PEKERTI SISWA ASPEK PERILAKU DI SEKOLAH

No Indikator Deskriptor Nomor

Pernyataan

1 Mentaati ajaran agama 1. Berdoa sebelum belajar 7

2. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya 35

2 Toleransi 1. Hidup rukun dengan teman yang berbeda agama 3

2. Menghargai pendapat teman 4

3 Menghargai diri sendiri 1. Mengakui kelebihan diri sendiri 6

2. Mengakui kelemahan diri sendiri 2

4 Tumbuhnya disiplin diri 1. Datang ke sekolah tepat waktu 5

2. Tidak membolos 8

3. Berpakaian rapi 10

4. Mematuhi tata tertib sekolah 12,27

5. Mengerjakan PR di rumah 15

Page 133: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

115

No Indikator Deskriptor Nomor

Pernyataan

5 Memiliki rasa tanggung

jawab

1. Mengerjakan tugas yang diberikan guru 14,22

2. Memanfaatkan jam belajar 9,17

3. Bertanggung jawab menjaga lingkungan sekolah 18,19

6 Tumbuhnya potensi diri 1. Belajar dengan kemauan sendiri 38

2. Gemar mengikuti kegiatan sekolah 20,21

7 Tumbuhnya cinta dan

kasih sayang

1. Membantu teman 16,25

2. Rukun dengan teman 13,23

3. Memberikan ucapan pada waktu suka atau duka 24

8 Memiliki kebersamaan

dan gotong royong

1. Dapat bekerja secara kelompok 11,26

2. Ikut bekerja dalam kegiatan kerja bakti kelas atau sekolah 28

3. Rela memberikan iuran untuk kepentingan bersama 29

9 Memiliki rasa

kesetiakawanan

1. Meminta maaf dan memberi maaf 30

2. Menegur teman yang berbuat salah 31

Page 134: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

116

No Indikator Deskriptor Nomor

Pernyataan

10 Saling menghormati 1. Menghormati orang yang lebih tua 34

2. Menghormati teman 32

11 Memiliki tata krama dan

sopan santun

1. Menggunakan ungkapan yang ramah 33

2. Tata krama dan sopan terhadap guru dan warga sekolah 1,40

12 Tumbuhnya kejujuran 1. Tidak mencontek 36

2. Berkata jujur atau apa adanya 39

3. Tidak mengambil barang orang lain 37

Page 135: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

117

Lampiran 9

LEMBAR PENGAMATAN (UJI COBA)

BUDI PEKERTI SISWA ASPEK PERILAKU DI SEKOLAH

Pengamat : Wali Kelas V

Petunjuk Pengisian:

1. Aspek yang dinilai adalah perilaku siswa.

2. Penilaian dilakukan berdasarkan hasil pengamatan.

3. Cara menilai yakni apabila perilaku siswa yang tertera pada instrumen ini

muncul, maka berilah tanda silang (√) pada jawaban “Ya”, tetapi jika tidak

muncul maka berilah tanda silang (√) pada jawaban “Tidak”.

Identitas Siswa

Nama :

No. Urut :

Asal Sekolah :

No Pernyataan Perilaku Ya Tidak

1 Sopan ketika menghadap guru

2 Mau bertanya ketika dirinya kurang paham

3 Mau berteman dengan teman yang berbeda agama.

4 Memaksakan pendapat kepada teman.

5 Terlambat masuk kelas

6 Percaya diri dengan kelebihan yang dimiliki

7 Berdoa sebelum belajar

8 Membolos

9 Keluar masuk kelas ketika jam pelajaran

10 Memakai seragam tidak rapi

11 Pilih-pilih teman dalam pembentukan kelompok diskusi

12 Membuat keributan di kelas atau sekolah

13 Berkelahi dengan teman

14 Rajin mengerjakan tugas-tugas sekolah

Page 136: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

118

No Pernyataan Perilaku Ya Tidak

15 Mengerjakan PR di sekolah

16 Gemar memberi bantuan

17 Keluar kelas ketika jam kosong.

18 Membuang sampah tidak di tempat sampah

19 Melaksanakan piket kelas

20 Mau menjadi pengurus kelas

21 Mau menjadi petugas upacara bendera.

22 Tidak mengerjakan PR

23 Membenci teman yang berprestasi

24 Ikut berduka jika teman mengalami musibah

25 Meminta uang teman dengan paksa

26 Dapat bekerja secara berkelompok

27 Melanggar tata tertib sekolah

28 Tidak ikut bekerja saat kerja bakti sekolah

29 Tidak mau membayar iuran kelas

30 Meminta maaf setelah melakukan kesalahan

31 Menegur teman yang berbuat salah

32 Mengejek teman

33 Berbicara kasar / kotor

34 Tidak memperhatikan ketika guru mengajar

35 Melaksanakan ibadah sesuai agamanya.

36 Mencontek

37 Mengambil barang orang lain tanpa ijin

38 Rajin belajar

39 Berkata bohong

40 Membungkukkan badan dan mengucapkan permisi

ketika lewat depan guru.

Page 137: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

119

Lampiran 10

ISIAN LEMBAR PENGAMATAN PERILAKU SISWA (UJI COBA)

Page 138: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

120

Lampiran 11

UJI VALIDITAS OBSERVASI (PENGAMATAN)

PERILAKU SISWA DI SEKOLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

U1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 28 784

U2 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 28 784

U3 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 15 225

U4 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 27 729

U5 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 32 1024

U6 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 33 1089

U7 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 27 729

U8 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 27 729

U9 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 30 900

U10 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 30 900

U11 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 29 841

U12 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 33 1089

U13 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 30 900

U14 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 33 1089

U15 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 29 841

U16 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 33 1089

U17 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 30 900

U18 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 30 900

U19 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 31 961

U20 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 30 900

U21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 33 1089

U22 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 24 576

U23 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 31 961

U24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 32 1024

U25 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 33 1089

U26 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 33 1089

U27 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 29 841

U28 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 31 961

U29 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 30 900

U30 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 31 961

U31 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 29 841

U32 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 32 1024

U33 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 31 961

U34 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 33 1089

U35 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 31 961

U36 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 25 625

U37 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 31 961

N 34 7 29 29 35 5 36 28 34 35 33 34 34 35 33 29 30 35 31 6 30 33 27 21 34 35 29 34 33 1 6 34 33 32 34 33 35 14 33 1

P 0,91892 0,18919 0,78378 0,78378 0,94595 0,13514 0,97297 0,75676 0,91892 0,94595 0,89189 0,91892 0,91892 0,94595 0,89189 0,78378 0,81081 0,94595 0,83784 0,16216 0,81081 0,89189 0,72973 0,56757 0,91892 0,94595 0,78378 0,91892 0,89189 0,02703 0,16216 0,91892 0,89189 0,86486 0,91892 0,89189 0,94595 0,37838 0,89189 0,02703

q 0,08108 0,81081 0,21622 0,21622 0,05405 0,86486 0,02703 0,24324 0,08108 0,05405 0,10811 0,08108 0,08108 0,05405 0,10811 0,21622 0,18919 0,05405 0,16216 0,83784 0,18919 0,10811 0,27027 0,43243 0,08108 0,05405 0,21622 0,08108 0,10811 0,97297 0,83784 0,08108 0,10811 0,13514 0,08108 0,10811 0,05405 0,62162 0,10811 0,97297

rerata mnjwb bnr 30,5 32 29,7241 30,6552 30 26,6 29,8889 30,8214 30,3824 30,1714 30,0303 30,2353 30,3824 29,8286 30,1212 30,1724 30,8667 29,8 30,4516 32,5 30,2 30,5152 29,4074 29,7143 30,1471 29,7714 30,6207 30,0294 30,4545 31 32,3333 30,0294 30,0303 30,625 30,2059 30,5152 29,8 31,1429 29,9091 31

rerata skor total 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5

simpangan baku 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537 3,39537

rpbi 0,991 0,356 0,126 0,648 0,616 -0,338 0,687 0,686 0,875 0,827 0,449 0,729 0,875 0,405 0,526 0,377 0,833 0,370 0,637 0,389 0,427 0,859 -0,045 0,072 0,642 0,334 0,628 0,525 0,807 0,074 0,367 0,525 0,449 0,838 0,700 0,859 0,370 0,377 0,346 0,074

r tabel 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325

status butir Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak

Kode RespondenNo. Item

X X²

Page 139: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

121

Lampiran 12

UJI RELIABILITAS OBSERVASI (PENGAMATAN)

PERILAKU SISWA DI SEKOLAH

No Soal 1 2 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 25 26 27 28 29 31 32 33 34 35 36 37 38 39

N 34 7 29 35 36 28 34 35 33 34 34 35 33 29 30 35 31 6 30 33 34 35 29 34 33 6 34 33 32 34 33 35 14 33

p 0,919 0,189 0,784 0,946 0,973 0,757 0,919 0,946 0,892 0,919 0,919 0,946 0,892 0,784 0,811 0,946 0,838 0,162 0,811 0,892 0,919 0,946 0,784 0,919 0,892 0,162 0,919 0,892 0,865 0,919 0,892 0,946 0,378 0,892

q 0,081 0,811 0,216 0,054 0,027 0,243 0,081 0,054 0,108 0,081 0,081 0,054 0,108 0,216 0,189 0,054 0,162 0,838 0,189 0,108 0,081 0,054 0,216 0,081 0,108 0,838 0,081 0,108 0,135 0,081 0,108 0,054 0,622 0,108

pq 0,075 0,153 0,169 0,051 0,026 0,184 0,075 0,051 0,096 0,075 0,075 0,051 0,096 0,169 0,153 0,051 0,136 0,136 0,153 0,096 0,075 0,051 0,169 0,075 0,096 0,136 0,075 0,096 0,117 0,075 0,096 0,051 0,235 0,096

k 34

Ʃ pq 3,516

varian total 14,086

reliabilitas 0,773

Page 140: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

122

Lampiran 13

KISI-KISI SOAL UJI COBA

BUDI PEKERTI SISWA ASPEK PENGETAHUAN

No Indikator Nilai

Budi Pekerti Deskriptor

No

Soal

1 Mentaati ajaran

agama

1. Menjelaskan alasan beribadah 1

2. Menentukan bahwa sebelum melaksanakan

kegiatan berdoa terlebih dahulu 7

3. Menjelaskan perilaku yang termasuk bersyukur

atas nikmat yang diberikan Tuhan 28

2 Toleransi 1. Mengkategorikan perilaku menghargai pendapat

teman 3

2. Menentukan perbuatan toleransi terhadap teman

dalam kelompok 11

3. Mencontohkan perilaku toleransi antar umat

beragama 6

3 Menghargai diri

sendiri

1. Menjelaskan makna menghargai diri sendiri 16

2. Mengkategorikan sikap mengakui kelemahan diri

sendiri 26

4 Tumbuhnya

disiplin diri

1. Mencirikan perilaku disiplin 13

2. Mencontohkan perilaku siswa disiplin 4

3. Menjelaskan perbuatan disiplin saat upacara

bendera 5

5 Memiliki rasa

tanggung jawab

1. Mengidentifikasi perilaku bertanggung jawab 21

2. Mengidentifikasi perilaku tanggung jawab

lingkungan sekolah 23

3. Mengkategorikan memiliki rasa tanggung jawab 29

Page 141: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

123

No Indikator Nilai

Budi Pekerti Deskriptor

No

Soal

6 Tumbuhnya

potensi diri

1. Memprediksi manfaat gemar mengikuti kegiatan

sekolah 18

2. Menentukan bahwa setiap orang memiliki potensi

diri yang harus dikembangkan 27

7 Tumbuhnya

cinta dan kasih

sayang

1. Mengidentifikasi perbuatan yang menunjukkan

sikap kasih sayang 15

2. Menentukan waktu yang tepat mengucapkan

selamat 24

3. Mengkategorikan rasa kasih sayang 30

8 Memiliki

kebersamaan dan

gotong royong

1. Memprediksi yang terjadi jika tugas kelompok

dikerjakan bersama-sama 17

2. Menjelaskan perilaku kebersamaan dan gotong

royong 20

3. Mengkategorikan perilaku gotong royong 31

9 Memiliki rasa

kesetiakawanan

1. Menjelaskan contoh sikap setia kawan 2

2. Menentukan perbuatan menegur teman yang

melakukan pelanggaran 12

3. Mengkategorikan ciri orang yang memiliki rasa

kesetiakawanan 32

10 Saling

menghormati

1. Menentukan perilaku menghormati orang lain 8

2. Mengidentifikasi cerita tentang saling

menghormati 9

3. Mengkategorikan perilaku saling menghormati 33

Page 142: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

124

No Indikator Nilai

Budi Pekerti Deskriptor

No

Soal

11 Memiliki tata

krama dan sopan

santun

1. Menunjukkan perilaku yang termasuk sopan

santun terhadap guru 10

2. Mengkategorikan perilaku tidak memiliki tata krama 14

3. Mengkategorikan berkata-kata kotor termasuk

tidak memiliki tata krama 25

4. Menentukan bahwa sopan santun dan tata krama

merupakan perilaku sesuai adat istiadat 35

12 Tumbuhnya

kejujuran

1. Menjelaskan periaku jujur 22

2. Mengidentifikasi perilaku jujur 19

3. Mengkategorikan perilaku jujur 34

Page 143: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

125

Lampiran 14

SOAL UJI COBA

BUDI PEKERTI SISWA ASPEK PENGETAHUAN

Nama :

Sekolah :

Petunjuk Pengisian:

1) Isilah identitas kalian terlebih dahulu.

2) Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti.

3) Jawablah setiap pertanyaan dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan

jawaban yang menurut kalian paling benar.

1. Kita harus melaksanakan ibadah karena . . .

a. perintah orang tua

b. agar sama dengan teman yang lain

c. perintah Tuhan Yang Maha Esa

d. mengikuti orang lain

2. Berikut ini contoh sikap setia kawan yaitu . . .

a. Nurul menungggu temannya yang sakit di rumah sakit

b. Budi membantu roni berkelahi dengan Joni

c. Andi ikut ajakan temannya untuk merokok

c. Roy membantu Doni menjawab soal Ulangan Tengan Semester

3. Menghargai pendapat teman merupakan contoh dari sikap . . .

a. setia kawan

b. toleransi

c. tolong menolong

d. jujur

4. Di bawah ini yang termasuk contoh siswa disiplin adalah

a. berdoa sebelum belajar

b. sabar ketika diejek

Page 144: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

126

c. mengerjakan PR di rumah

d. meminjami bolpoin pada teman

5. Perbuatan yang seharusnya dilakukan saat mengikuti upacara bendera adalah

a. santai supaya tidak tegang

b. berdiri dengan sikap sempurna

c. bermain dengan teman agar tidak bosan

d. berbincang-bincang dengan teman

6. Toleransi antar umat beragama dapat diwujudkan dengan. . .

a. menjalankan ibadah sesuai ajaran agamanya

b. ikut melaksanakan ibadah agama lain

c. membantu teman tanpa membedakan agamanya

d. meningkatkan keakraban dengan teman seagama saja

7. Agar dapat melaksanakan kegiatan dengan tenang dan nyaman, yang harus kita

lakukan terlebih dahulu adalah . . .

a. belajar

b. bekerja

c. bedoa

d. bersahabat

8. Apabila kita ingin dihormati orang lain, sebaiknya kita juga harus . . .

a. memuji orang lain

b. menghargai diri sendiri

c. membanggakan orang lain

d. menghormati orang lain

9. Ani adalah anak orang kaya dan pintar, sedangkan Reni dari keluarga sederhana,

mereka bersahabat akrab. Hal itu terjadi karena mereka. . .

a. saling melihat kelebihan

b. saling menghormati

c. saling menjaga

d. saling melihat kekurangan

Page 145: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

127

10. Sikap sopan santun yang ditunjukkan siswa ketika bertemu guru adalah

a. menunduk malu-malu

b. cari perhatian

c. pura-pura tidak melihat

d. mengucapkan salam

11. Jika dalam kelompok kalian ada teman yang pendiam, yang sebaiknya kalian

lakukan adalah . . .

a. membiarkannya karena itu keinginannya

b. memintanya pindah ke kelompok lain yang dia suka

c. memberinya kesempatan menyampaikan pendapat

d. tidak ditulis sebagai anggota kelompok

12. Yang seharusnya kita lakukan jika melihat teman melakukan pelanggaran adalah . . .

a. menegurnya dengan kasar

b. menghukumnya tanpa seizin guru

c. memarahinya supaya takut

d. menasehatinya dengan baik

13. Yang merupakan ciri-ciri anak yang disiplin adalah ….

a. rendah hati

b. tepat waktu

c. tidak mencuri

d. sabar

14. Memanggil teman dengan nama ejekan termasuk perbuatan yang tidak. . .

a. disiplin

b. memiliki tata krama

c. gotong royong

d. memiliki kejujuran

15. Perbuatan yang menunjukkan sikap kasih sayang adalah . . .

a. mengantar teman yang sakit ke UKS

b. menerima pendapat teman

c. membantu teman saat mengerjakan ulangan

d. melaksanakan piket kelas

Page 146: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

128

16. Menghargai diri sendiri ialah . . .

a. membanggakan kelebihan yang dimiliki kepada teman

b. memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri

c. memahami bahwa dirinya hanya memiliki kekurangan yang memalukan

d. membicarakan semua kelebihan diri sendiri yang sangat berharga

17. Tugas kelompok bila dikerjakan semua anggota kelompok bersama-sama, akan . . .

a. terasa melelahkan

b. dimarahi oleh anggota kelompok

c. menjunjung tinggi kesetiakawanan

d. cepat selesai

18. Jika kita gemar menjadi pengurus kelas atau mengikuti kegiatan sekolah akan . .

a. dapat menghasilkan uang

b. menumbuhkan potensi diri kita

c. waktu terbuang sia-sia

d. bisa dipamerkan pada teman-teman

19. Berikut ini yang termasuk perilaku jujur, kecuali . . .

a. berkata apa adanya

b. tidak berbuat curang

c. mencontek saat ulangan

d. meminjam barang izin dahulu

20. Siswa yang memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong adalah siswa yang . . .

a. membayar iuran kelas

b. memberikan jawaban saat ulangan

c. menyembunyikan kekurangan teman

d. meminta uang pada teman

21. Kita termasuk siswa yang memiliki rasa tanggung jawab, jika . . .

a. mengakui kesalahan teman

b. bertutur kata yang baik kepada teman dan guru

c. rela berkorban demi kepentingan bersama

d. melaksanakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

Page 147: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

129

22. Jujur ialah perilaku yang . . .

a. mengikuti kebanyakan orang

b. apa adanya dan tidak berbohong

c. menjunjung tinggi rasa malu

d. melaksanakan tanggung jawab

23. Siswa yang bertanggungjawab terhadap lingkungan sekolah adalah

a. membuang sampah di dalam laci

b. menggambar di atas meja dengan bolpoin

c. menggunakan fasilitas sekolah dengan hati-hati

d. mengerjakan PR dengan baik di rumah

24. Kita mengucapkan selamat kepada teman, salah satunya ketika teman kita . .

a. menemukan uang di jalan

b. mendapatkan prestasi yang baik

c. kehilangan orang tua

d. mendapatkan hukuman dari guru

25. Berkata-kata kotor menunjukkan bahwa orang tersebut tidak memiliki . . .

a. tata krama

b. agama

c. potensi diri

d. disiplin

26. Mengakui kelemahan diri sendiri termasuk memiliki sikap . . .

a. cinta dan kasih sayang

b. bertanggung jawab

c. menghargai diri sendiri

d. mengembangkan potensi diri

27. Setiap orang memiliki . . . . yang harus dikembangkan.

a. agama

b. kelompok

c. harga diri

d. potensi diri

Page 148: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

130

28. Contoh perilaku bersyukur terhadap nikmat yang diberikan Tuhan adalah

a. Mengenal ciri-ciri Tuhan Yang Maha Esa

b. memperlihatkan keberhasilannya kepada orang lain

c. menghafal hari-hari besar keagamaan

d. menyebut nama Tuhan saat gembira

29. Melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dilakukan terhadap diri

sendiri, masyarakat, lingkungan, negara dan Tuhan Yang Maha Esa adalah

perilaku . . . .

a. disiplin

b. bertanggung jawab

c. keberanian

d. keikhlasan

30. Memberi perhatian, perlindungan, penghormatan, dan pengorbanan terhadap

orang lain adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa . . . .

a. kesetiakawanan

b. sopan santun

c. kasih sayang

d. menghormati

31. Nani selalu ikut serta menyelesaikan tugas kelompok. Nani termasuk siswa yang

melaksanakan perilaku . . . .

a. setia kawan

b. rela berkorban

c. mandiri

d. gotong royong

32. Bersikap adil, meminta maaf, dan mudah memaafkan merupakan ciri orang yang

memiliki rasa. . .

a. cinta dan kasih sayang

b. kesetiakawanan

c. kesetiaan

d. pengorbanan

Page 149: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

131

33. Menghargai orang lain atau kelompok lain berdasarkan tata cara yang berlaku

adalah perilaku . . .

a. saling menghormati

b. tata krama

c. saling menghargai diri sendiri

d. saling terbuka

34. Bertindak dengan sesungguhnya, tidak curang, dan tidak dibuat-buat adalah

perilaku . . .

a. syukur

b. sopan

c. malu

d. jujur

35. Sopan santun dan tata krama merupakan perilaku yang berkaitan dengan cara

bertindak yang sesuai dengan . . . .

a. adat istiadat

b. kebiasaan

c. perintah

d. hati nurani

Page 150: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

132

Lampiran 15

JAWABAN SISWA TES (UJI COBA) BUDI PEKERTI ASPEK PENGETAHUAN

Page 151: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

133

Page 152: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

134

Lampiran 16

UJI VALIDITAS SOAL BUDI PEKERTI ASPEK PENGETAHUAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

U1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 23 529

U2 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 21 441

U3 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 15 225

U4 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 22 484

U5 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 27 729

U6 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 1024

U7 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 26 676

U8 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 31 961

U9 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 27 729

U10 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 14 196

U11 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 26 676

U12 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 21 441

U13 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 24 576

U14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 29 841

U15 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 28 784

U16 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 28 784

U17 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 24 576

U18 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 17 289

U19 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 21 441

U20 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 21 441

U21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 28 784

U22 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 23 529

U23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 33 1089

U24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 28 784

U25 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 20 400

U26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 29 841

U27 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 19 361

U28 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 27 729

U29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 30 900

U30 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 29 841

U31 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 30 900

U32 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 28 784

U33 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 29 841

U34 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 28 784

U35 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 30 900

U36 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 14 196

U37 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 13 169

N 36 30 20 30 22 23 27 27 29 31 28 31 25 23 27 27 30 30 29 31 24 27 26 30 28 25 20 19 26 28 22 19 26 29 10 915 23675

p 0,973 0,811 0,541 0,811 0,595 0,622 0,730 0,730 0,784 0,838 0,757 0,838 0,676 0,622 0,730 0,730 0,811 0,811 0,784 0,838 0,649 0,730 0,703 0,811 0,757 0,676 0,541 0,514 0,703 0,757 0,595 0,514 0,703 0,784 0,270

q 0,027 0,189 0,459 0,189 0,405 0,378 0,270 0,270 0,216 0,162 0,243 0,162 0,324 0,378 0,270 0,270 0,189 0,189 0,216 0,162 0,351 0,270 0,297 0,189 0,243 0,324 0,459 0,486 0,297 0,243 0,405 0,486 0,297 0,216 0,730

Mean p 25 25,733 26,350 26,167 25,682 26,261 25,963 26,037 25,724 25,968 26,286 25,677 26,4 25,609 26,074 24,741 26,133 26,067 25,931 25,677 26,167 26,259 26,154 26,033 26,25 26,2 25,35 24,474 25,115 25,5 26,5 24,211 27,462 26 26,2

Mean skor total 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730 24,730

simpangan baku 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394 5,394

rpbi 0,301 0,385 0,326 0,552 0,214 0,364 0,376 0,398 0,351 0,522 0,509 0,399 0,447 0,209 0,410 0,003 0,539 0,513 0,424 0,399 0,362 0,466 0,406 0,500 0,497 0,393 0,125 -0,049 0,110 0,252 0,397 -0,099 0,779 0,448 0,166

r tabel 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325

status butir Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Tidak Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak

Kode RespondenNo. Item

ƩX ƩX²

Page 153: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

135

Lampiran 17

UJI RELIABILITAS SOAL BUDI PEKERTI ASPEK PENGETAHUAN

No. Soal 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 15 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 31 33 34

N 30 20 30 23 27 27 29 31 28 31 25 27 30 30 29 31 24 27 26 30 28 25 22 26 29

p 0,811 0,541 0,811 0,622 0,730 0,730 0,784 0,838 0,757 0,838 0,676 0,730 0,811 0,811 0,784 0,838 0,649 0,730 0,703 0,811 0,757 0,676 0,595 0,703 0,784

q 0,189 0,459 0,189 0,378 0,270 0,270 0,216 0,162 0,243 0,162 0,324 0,270 0,189 0,189 0,216 0,162 0,351 0,270 0,297 0,189 0,243 0,324 0,405 0,297 0,216

pq 0,153 0,248 0,153 0,235 0,197 0,197 0,169 0,136 0,184 0,136 0,219 0,197 0,153 0,153 0,169 0,136 0,228 0,197 0,209 0,153 0,184 0,219 0,241 0,209 0,169

Jumlah pq 4,649

Varian total 27,201

Reliabilitas 0,864

Page 154: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

136

Lampiran 18

KISI-KISI ANGKET PENELITIAN

BUDI PEKERTI SISWA ASPEK AFEKTIF

No Indikator Deskriptor Nomor

Pernyataan

1 Mentaati ajaran agama 1. Berdoa sebelum belajar 5

2. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya 11

2 Toleransi 1. Hidup rukun dengan teman yang berbeda agama 22

2. Menghargai pendapat teman 25

3 Menghargai diri sendiri 1. Mengakui kelebihan diri sendiri 18

2. Mengakui kelemahan diri sendiri 27,35

4 Tumbuhnya disiplin diri 1. Datang ke sekolah tepat waktu 29

2. Tidak membolos 13

3. Berpakaian rapi 14

4. Mematuhi tata tertib sekolah 6

5. Mengerjakan PR di rumah 3

Page 155: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

137

No Indikator Budi Pekerti Deskriptor Nomor

Pernyataan

5 Memiliki rasa tanggung

jawab

1. Mengerjakan tugas yang diberikan guru 12

2. Memanfaatkan jam kosong untuk belajar 30

3. Bertanggung jawab menjaga lingkungan sekolah 31

6 Tumbuhnya potensi diri 1. Belajar dengan kemauan sendiri 32

2. Gemar mengikuti kegiatan sekolah 2, 8

7 Tumbuhnya cinta dan

kasih sayang

1. Membantu teman 10

2. Rukun dengan teman 23

3. Memberikan ucapan pada waktu suka atau duka 24

8 Memiliki kebersamaan dan

gotong royong

1. Dapat bekerja secara kelompok 21, 36

2. Ikut bekerja dalam kegiatan kerja bakti kelas atau sekolah 1

3. Rela memberikan iuran untuk kepentingan bersama 20

9 Memiliki rasa

kesetiakawanan

1. Meminta maaf dan memberi maaf 17, 26

2. Menegur teman yang berbuat salah 28

Page 156: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

138

No Indikator Budi Pekerti Deskriptor Nomor

Pernyataan

10 Saling menghormati 1. Menghormati orang yang lebih tua 16

2. Menghormati teman 4

11 Memiliki tata krama dan

sopan santun

1. Menggunakan ungkapan yang ramah 33

2. Tata krama dan sopan terhadap guru dan warga sekolah 7, 34

12 Tumbuhnya kejujuran 1. Tidak mencontek 15

2. Berkata jujur atau apa adanya 9

3. Tidak mengambil barang orang lain 19

Page 157: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

139

Lampiran 19

ANGKET PENELITIAN

BUDI PEKERTI SISWA ASPEK AFEKTIF

Identitas

Nama :

No. Urut :

Sekolah :

Petunjuk Pengisian:

1) Isilah identitas kalian.

2) Bacalah setiap pernyataan denganteliti.

3) Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom pilihan diantara empat

pilihan di bawah ini yang sesuai dengan keadaan diri kalian sendiri saat ini.

No Pernyataan

Pilihan

Sangat

Sesuai Sesuai

Tidak

Sesuai

Sangat

Tidak

Sesuai

1. Jika ada kegiatan kerja bakti kelas atau sekolah saya

dengan senang hati ikut bekerja.

2. Saya suka menjadi pengurus kelas.

3. Saya merasa boleh mengerjakan PR di sekolah.

4. Saya merasa mengejek teman itu hal yang

menyenangkan.

5. Saya harus berdoa sebelum belajar.

6. Saya merasa terpaksa mematuhi peraturan sekolah.

7. Jika berbicara dengan guru, saya merasa harus

menggunakan bahasa yang baik dan sopan

8. Saya suka menjadi petugas upacara.

Page 158: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

140

No Pernyataan

Pilihan

Sangat

Sesuai Sesuai

Tidak

Sesuai

Sangat

Tidak

Sesuai

9. Saya merasa boleh berkata bohong agar tidak

dimarahi guru atau teman

10. Saya akan membantu jika teman saya mengalami

kesulitan.

11. Saya harus menjalankan ibadah agama

12. Saya merasa boleh tidak mengerjakan tugas dari

guru.

13. Saya merasa sekali-kali membolos tidak apa-apa.

14. Saya sangat peduli dengan kerapihan penampilan

saya.

15. Saya tidak mau mencontek

16. Ketika guru sedang menerangkan materi saya boleh

bicara dengan teman

17. Saya mudah memaafkan teman yang berbuat salah

kepada saya

18. Saya memiliki kelebihan

19. Saya tidak mau mengambil barang milik teman

tanpa izin.

20. Saya merasa terpaksa membayar iuran kelas

21. Jika ada tugas kelompok, biar teman yang lain yang

mengerjakan

22. Saya mau berteman dengan orang yang seagama

dengan saya saja.

23. Menurut saya berkelahi itu menyenangkan

Page 159: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

141

No Pernyataan

Pilihan

Sangat

Sesuai Sesuai

Tidak

Sesuai

Sangat

Tidak

Sesuai

24. Jika ada teman yang tertimpa musibah, saya merasa

turut berduka cita

25. Apa yang saya katakan harus disetujui semua teman

26. Saya berani minta maaf jika saya melakukan

kesalahan pada teman saya

27. Saya memiliki kekurangan

28. Ketika ada teman yang berbuat salah, saya

mempunyai kemauan untuk menegurnya

29. Saya merasa harus berangkat sekolah tepat waktu

30. Ketika ada jam kosong, saya harus tetap belajar di

dalam kelas

31. Saya tidak perlu piket kelas karena ada teman lain

yang mengerjakannya

32. Saya merasa malas belajar

33. Mengatakan kata-kata jorok itu menyenangkan.

34. Saya akan membungkukkan badan dan

mengucapkan permisi ketika lewat depan guru.

35. Saya akan langsung bertanya jika belum paham

materi pelajaran

36. Dalam pembentukan kelompok diskusi, saya

bersedia sekelompok dengan siapa saja.

Page 160: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

142

Lampiran 20

ISIAN ANGKET SISWA

Page 161: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

143

Lampiran 21

KISI-KISI OBSERVASI (PENGAMATAN)

BUDI PEKERTI SISWA DI SEKOLAH ASPEK PERILAKU

No Indikator Budi Pekerti Deskriptor Nomor

Pernyataan

1 Mentaati ajaran agama 1. Berdoa sebelum belajar 5

2. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya 30

2 Toleransi 1. Menghargai pendapat teman 3

3 Menghargai diri sendiri 1. Mengakui kelemahan diri sendiri 2

4 Tumbuhnya disiplin diri

1. Datang ke sekolah tepat waktu 4

2. Tidak membolos 6

3. Berpakaian rapi 8

4. Mematuhi tata tertib sekolah 10,23

5. Mengerjakan PR di rumah 13

5 Memiliki rasa tanggung jawab

1. Mengerjakan tugas yang diberikan guru 12,20

2. Memanfaatkan jam kosong untuk belajar 7,15

3. Bertanggung jawab menjaga lingkungan sekolah 16,17

Page 162: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

144

No Indikator Budi Pekerti Deskriptor Nomor

Pernyataan

6 Tumbuhnya potensi diri 1. Belajar dengan kemauan sendiri 33

2. Gemar mengikuti kegiatan sekolah 18,19

7 Tumbuhnya cinta dan kasih

sayang

1. Membantu teman 14,21

2. Rukun dengan teman 11

8 Memiliki kebersamaan dan

gotong royong

1. Dapat bekerja secara kelompok 9,22

2. Ikut bekerja dalam kegiatan kerja bakti kelas atau sekolah 24

3. Rela memberikan iuran untuk kepentingan bersama 25

9 Memiliki rasa kesetiakawanan 1. Menegur teman yang berbuat salah 26

10 Saling menghormati 1. Menghormati orang yang lebih tua 29

2. Menghormati teman 27

11 Memiliki tata krama dan sopan

santun

1. Menggunakan ungkapan yang ramah 28

2. Tata krama dan sopan terhadap guru dan warga sekolah 1

12 Tumbuhnya kejujuran

1. Tidak mencontek 31

2. Berkata jujur atau apa adanya 34

3. Tidak mengambil barang orang lain 32

Page 163: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

145

Lampiran 22

LEMBAR PENGAMATAN

BUDI PEKERTI SISWA DI SEKOLAH ASPEK PERILAKU

Pengamat : Wali Kelas V

Petunjuk Pengisian:

1. Aspek yang dinilai adalah perilaku siswa.

2. Penilaian dilakukan berdasarkan hasil pengamatan.

3. Cara menilai yakni apabila perilaku siswa yang tertera pada instrumen ini

muncul, maka berilah tanda silang (√) pada jawaban “Ya”, tetapi jika tidak

muncul maka berilah tanda silang (√) pada jawaban “Tidak”

Identitas Siswa

Nama :

No. Urut :

Asal Sekolah :

No Pernyataan Perilaku Ya Tidak

1. Sopan ketika menghadap guru

2. Mau bertanya ketika dirinya kurang paham

3. Memaksakan pendapat kepada teman.

4. Terlambat masuk kelas

5. Berdoa sebelum belajar

6. Membolos

7. Keluar masuk kelas ketika jam pelajaran

8. Memakai seragam tidak rapi

9. Pilih-pilih teman dalam pembentukan kelompok

diskusi

10. Membuat keributan di kelas atau sekolah

11. Berkelahi dengan teman

12. Rajin mengerjakan tugas-tugas sekolah

Page 164: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

146

No Pernyataan Perilaku Ya Tidak

13. Mengerjakan PR di sekolah

14. Gemar memberi bantuan

15. Keluar kelas ketika jam kosong.

16. Membuang sampah tidak di tempat sampah

17. Melaksanakan piket kelas

18. Mau menjadi pengurus kelas

19. Mau menjadi petugas upacara bendera.

20. Tidak mengerjakan PR

21. Meminta uang teman dengan paksa

22. Dapat bekerja secara berkelompok

23. Melanggar tata tertib sekolah

24. Tidak ikut bekerja saat kerja bakti sekolah

25. Tidak mau membayar iuran kelas

26. Menegur teman yang berbuat salah

27. Mengejek teman

28. Berbicara kasar / kotor

29. Tidak memperhatikan ketika guru mengajar

30. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya.

31. Mencontek

32. Mengambil barang orang lain tanpa ijin

33. Rajin belajar

34. Berkata bohong

Wali Kelas V

NIP

Page 165: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

147

Lampiran 23

ISIAN LEMBAR PENGAMATAN PERILAKU SISWA

Page 166: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

148

Lampiran 24

KISI-KISI SOAL PENELITIAN

BUDI PEKERTI SISWA ASPEK PENGETAHUAN

No Indikator Nilai

Budi Pekerti Deskriptor

No

Soal

1 Mentaati ajaran

agama

1. Menentukan bahwa sebelum melaksanakan

kegiatan berdoa terlebih dahulu 5

2. Menjelaskan perilaku yang termasuk bersyukur

atas nikmat yang diberikan Tuhan 23

2 Toleransi 1. Mengkategorikan perilaku menghargai pendapat

teman 2

2. Menentukan perbuatan toleransi dalam kelompok 9

3. Mencontohkan perilaku toleransi antar umat

beragama 4

3 Menghargai diri

sendiri

1. Menjelaskan makna menghargai diri sendiri 25

2. Mengkategorikan sikap mengakui kelemahan diri

sendiri 22

4 Tumbuhnya disiplin

diri

1. Mencirikan perilaku disiplin 11

2. Mencontohkan perilaku siswa disiplin 3

5 Memiliki rasa

tanggung jawab

1. Mengidentifikasi perilaku bertanggung jawab 17

2. Mengidentifikasi perilaku tanggung jawab

lingkungan sekolah 19

6 Tumbuhnya potensi

diri

1. Memprediksi manfaat gemar mengikuti kegiatan

sekolah 14

7 Tumbuhnya cinta

dan kasih sayang

1. Mengidentifikasi perbuatan yang menunjukkan

sikap kasih sayang 12

2. Menentukan waktu yang tepat mengucapkan

selamat 20

Page 167: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

149

No Indikator Nilai

Budi Pekerti Deskriptor

No

Soal

8 Memiliki

kebersamaan dan

gotong royong

1. Memprediksi yang terjadi jika tugas kelompok

dikerjakan bersama-sama 13

2. Menjelaskan perilaku kebersamaan dan gotong

royong 16

3. Mengkategorikan perilaku gotong royong 24

9 Memiliki rasa

kesetiakawanan

1. Menjelaskan contoh sikap setia kawan 1

2. Menentukan perbuatan menegur teman yang

melakukan pelanggaran 10

10 Saling menghormati 1. Menentukan perilaku menghormati orang lain 6

2. Mengidentifikasi cerita tentang saling

menghormati 7

11 Memiliki tata krama

dan sopan santun

1. Menunjukkan perilaku yang termasuk sopan

santun terhadap guru 8

2. Mengkategorikan berkata-kata kotor termasuk

tidak memiliki tata krama 21

12 Tumbuhnya

kejujuran

1. Menjelaskan periaku jujur 18

2. Mengidentifikasi perilaku jujur 15

Page 168: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

150

Lampiran 25

SOAL PENELITIAN

BUDI PEKERTI ASPEK PENGETAHUAN

Petunjuk Pengisian:

1) Isilah identitas kalian pada lembar jawab yang disediakan.

2) Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti.

3) Jawablah setiap pertanyaan dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan

jawaban yang menurut kalian paling benar.

1. Berikut ini contoh sikap setia kawan yaitu . . .

a. Nurul menungggu temannya yang sakit di rumah sakit

b. Budi membantu roni berkelahi dengan Joni

c. Andi ikut ajakan temannya untuk merokok

c. Roy membantu Doni menjawab soal Ulangan Tengan Semester

2. Menghargai pendapat teman merupakan contoh dari sikap . . .

a. setia kawan

b. toleransi

c. tolong menolong

d. jujur

3. Di bawah ini yang termasuk contoh siswa disiplin adalah

a. berdoa sebelum belajar

b. sabar ketika diejek

c. mengerjakan PR di rumah

d. meminjami bolpoin pada teman

4. Toleransi antar umat beragama dapat diwujudkan dengan. . .

a. menjalankan ibadah sesuai ajaran agamanya

b. ikut melaksanakan ibadah agama lain

c. membantu teman tanpa membedakan agamanya

d. meningkatkan keakraban dengan teman seagama saja

Page 169: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

151

5. Agar dapat melaksanakan kegiatan dengan tenang dan nyaman, yang harus kita

lakukan terlebih dahulu adalah . . .

a. belajar

b. bekerja

c. bedoa

d. bersahabat

6. Apabila kita ingin dihormati orang lain, sebaiknya kita juga harus . . .

a. memuji orang lain

b. menghargai diri sendiri

c. membanggakan orang lain

d. menghormati orang lain

7. Ani adalah anak orang kaya dan pintar, sedangkan Reni dari keluarga

sederhana, mereka bersahabat akrab. Hal itu terjadi karena mereka. . .

a. saling melihat kelebihan

b. saling menghormati

c. saling menjaga

d. saling melihat kekurangan

8. Sikap sopan santun yang ditunjukkan siswa ketika bertemu guru adalah

a. menunduk malu-malu

b. cari perhatian

c. pura-pura tidak melihat

d. mengucapkan salam

9. Jika dalam kelompok kalian ada teman yang pendiam, yang sebaiknya kalian

lakukan adalah...

a. membiarkannya karena itu keinginannya

b. memintanya pindah ke kelompok lain yang dia suka

c. memberinya kesempatan menyampaikan pendapat

d. tidak ditulis sebagai anggota kelompok

Page 170: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

152

10. Yang seharusnya kita lakukan jika melihat teman melakukan pelanggaran adalah . . .

a. menegurnya dengan kasar

b. menghukumnya tanpa seizin guru

c. memarahinya supaya takut

d. menasehatinya dengan baik

11. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri anak yang disiplin adalah ….

a. rendah hati

b. membantu teman

c. tepat waktu

d. berkata jujur

12. Perbuatan yang menunjukkan sikap kasih sayang adalah . . .

a. mengantar teman yang sakit ke UKS

b. menerima pendapat teman

c. membantu teman saat mengerjakan ulangan

d. melaksanakan piket kelas

13. Tugas kelompok bila dikerjakan semua anggota kelompok bersama-sama, akan . . .

a. terasa melelahkan

b. dimarahi oleh anggota kelompok

c. menjunjung tinggi kesetiakawanan

d. cepat selesai

14. Jika kita gemar menjadi pengurus kelas atau mengikuti kegiatan sekolah akan . . .

a. dapat menghasilkan uang

b. menumbuhkan potensi diri kita

c. waktu terbuang sia-sia

d. bisa dipamerkan pada teman-teman

15. Berikut ini yang termasuk perilaku jujur, kecuali

a. berkata apa adanya

b. tidak berbuat curang

c. mencontek saat ulangan

d. meminjam barang izin dahulu

Page 171: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

153

16. Siswa yang memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong adalah siswa yang . . .

a. membayar iuran kelas

b. memberikan jawaban saat ulangan

c. menyembunyikan kekurangan teman

d. meminta uang pada teman

17. Kita termasuk siswa yang memiliki rasa tanggung jawab, jika . . .

a. mengakui kesalahan teman sebagai kesalaha kita

b. bertutur kata yang baik kepada teman dan guru

c. rela berkorban demi kepentingan bersama

d. melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya

18. Jujur ialah perilaku yang . . .

a. mengikuti kebanyakan orang

b. apa adanya dan tidak berbohong

c. menjunjung tinggi rasa malu

d. melaksanakan tanggung jawab

19. Siswa yang bertanggungjawab terhadap lingkungan sekolah adalah

a. membuang sampah di dalam laci

b. menggambar di atas meja dengan bolpoin

c. menggunakan fasilitas sekolah dengan hati-hati

d. mengerjakan PR dengan baik di rumah

20. Kita mengucapkan selamat kepada teman, salah satunya ketika teman kita . .

a. menemukan uang di jalan

b. mendapatkan prestasi yang baik

c. kehilangan orang tua

d. mendapatkan hukuman dari guru

21. Berkata-kata kotor menunjukkan bahwa orang tersebut tidak memiliki . .

a. tata krama

b. agama

c. potensi diri

d. disiplin

Page 172: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

154

22. Mengakui kelemahan diri sendiri termasuk memiliki sikap . . .

a. cinta dan kasih sayang

b. bertanggung jawab

c. menghargai diri sendiri

d. mengembangkan potensi diri

23. Contoh perilaku bersyukur terhadap nikmat yang diberikan Tuhan adalah

a. mengenal ciri-ciri Tuhan Yang Maha Esa

b. memperlihatkan keberhasilannya kepada orang lain

c. menghafal hari-hari besar keagamaan

d. menyebut nama Tuhan saat sedih dan bahagia

24. Nani selalu ikut serta menyelesaikan tugas kelompok. Nani termasuk siswa yang

melaksanakan perilaku . . . .

a. setia kawan

b. rela berkorban

c. mandiri

d. gotong royong

25. Menghargai diri sendiri ialah . . .

a. membanggakan kelebihan yang dimiliki kepada teman

b. memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri

c. memahami bahwa dirinya hanya memiliki kekurangan yang memalukan

d. membicarakan semua kelebihan diri sendiri yang sangat berharga

Page 173: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

155

Lampiran 26

JAWABAN SISWA

TES BUDI PEKERTI ASPEK PENGETAHUAN

Page 174: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

156

Lampiran 27

Penghitungan Analisis Deskriptif Variabel Hasil Belajar Siswa

No No. Responden Nilai Kategori

1 A2 86 Baik Sekali

2 A4 76 Baik

3 A5 78 Baik

4 A7 77 Baik

5 A9 78 Baik

6 A10 79 Baik

7 A13 85 Baik Sekali

8 A14 77 Baik

9 B1 70 Baik

10 B3 75 Baik

11 B4 79 Baik

12 B6 78 Baik

13 B9 70 Baik

14 B10 90 Baik Sekali

15 B13 80 Baik Sekali

16 C5 71 Baik

17 C8 82 Baik Sekali

18 C10 89 Baik Sekali

19 C12 84 Baik Sekali

20 C17 93 Baik Sekali

21 C18 92 Baik Sekali

22 C19 88 Baik Sekali

23 C20 70 Baik

24 C22 74 Baik

25 D2 77 Baik

26 D5 81 Baik Sekali

27 D6 73 Baik

28 D7 80 Baik Sekali

29 D11 91 Baik Sekali

30 D12 92 Baik Sekali

31 D15 78

32 D18 90 Baik Sekali

33 D20 87 Baik Sekali

34 D21 86 Baik Sekali

35 D22 82 Baik Sekali

36 D23 81 Baik Sekali

37 D25 84 Baik Sekali

38 D26 86 Baik Sekali

39 E1 76 Baik

40 E3 77 Baik

41 E4 77 Baik

42 E7 78 Baik

43 E9 78 Baik

44 E11 81 Baik Sekali

45 E12 76 Baik

46 E14 77 Baik

47 E15 78 Baik

48 E17 79 Baik

49 E19 76 Baik

50 E21 76 Baik

51 E25 77 Baik

52 E26 80 Baik Sekali

53 F1 77 Baik

54 F3 80 Baik Sekali

55 F6 78 Baik

56 F7 81 Baik Sekali

57 F10 78 Baik

58 F11 78 Baik

59 F13 78 Baik

60 F14 79 Baik

61 F15 77 Baik

62 F17 81 Baik Sekali

63 F19 79 Baik

64 F22 79 Baik

65 F25 78 Baik

66 F28 77 Baik

67 F30 78 Baik

68 G2 70 Baik

69 G3 75 Baik

70 G5 90 Baik Sekali

71 G9 80 Baik Sekali

72 G12 70 Baik

73 G13 80 Baik Sekali

74 G14 83 Baik Sekali

75 G16 75 Baik

76 G17 85 Baik Sekali

77 G20 80 Baik Sekali

78 G21 86 Baik Sekali

79 G23 82 Baik Sekali

80 G25 85 Baik Sekali

79,93 Sangat BaikRata-rata

Page 175: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

157

Lampiran 28

Penghitungan Skor Variabel Budi Pekerti Aspek Afektif

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 A2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 135 94 Sangat Baik

2 A4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 1 3 3 2 1 2 3 2 3 3 1 4 2 2 4 3 2 4 3 4 3 3 107 74 Baik

3 A5 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 4 1 3 4 2 1 4 2 4 3 4 4 2 4 118 82 Sangat Baik

4 A7 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 1 3 3 2 4 3 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 122 85 Sangat Baik

5 A9 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 3 2 1 4 3 4 4 4 4 4 4 126 88 Sangat Baik

6 A10 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 1 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 112 78 Baik

7 A13 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 112 78 Baik

8 A14 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 134 93 Sangat Baik

9 B1 4 3 4 4 3 4 1 3 2 4 2 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 112 78 Baik

10 B3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 130 90 Sangat Baik

11 B4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 115 80 Baik

12 B6 4 4 4 2 3 4 3 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 1 3 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 4 3 118 82 Sangat Baik

13 B9 4 2 3 4 4 2 2 3 1 3 4 4 4 3 1 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 116 81 Sangat Baik

14 B10 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 122 85 Sangat Baik

15 B13 4 3 4 4 4 4 1 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 120 83 Sangat Baik

16 C5 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 2 3 1 2 3 3 4 4 3 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 113 78 Baik

17 C8 3 2 3 4 3 4 4 1 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 120 83 Sangat Baik

18 C10 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 119 83 Sangat Baik

19 C12 4 3 3 4 4 1 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 121 84 Sangat Baik

20 C17 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 129 90 Sangat Baik

21 C18 3 2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 115 80 Baik

22 C19 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 129 90 Sangat Baik

23 C20 2 2 2 3 3 1 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 4 94 65 Baik

24 C22 3 1 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 96 67 Baik

25 D2 4 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 3 4 2 3 2 4 4 2 4 4 3 1 2 4 4 3 4 1 3 2 1 2 1 4 2 99 69 Baik

26 D5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 133 92 Sangat Baik

27 D6 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 124 86 Sangat Baik

28 D7 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 131 91 Sangat Baik

29 D11 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 122 85 Sangat Baik

30 D12 4 3 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 130 90 Sangat Baik

31 D15 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 122 85 Sangat Baik

32 D18 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 136 94 Sangat Baik

33 D20 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 112 78 Baik

34 D21 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 1 4 3 1 3 3 3 2 2 3 3 4 4 2 4 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 113 78 Baik

35 D22 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 1 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 130 90 Sangat Baik

36 D23 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 2 3 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 122 85 Sangat Baik

37 D25 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 122 85 Sangat Baik

38 D26 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 2 2 3 4 3 3 4 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 121 84 Sangat Baik

39 E1 3 1 4 1 1 2 1 2 3 4 3 4 3 3 1 1 1 3 1 2 4 4 4 3 2 4 4 2 2 1 1 2 1 1 2 1 82 57 Cukup

40 E3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 128 89 Sangat Baik

41 E4 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 97 67 Baik

42 E7 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 2 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 121 84 Sangat Baik

43 E9 3 3 3 3 4 1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 1 2 1 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 115 80 Baik

44 E11 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 115 80 Baik

45 E12 3 3 3 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 1 4 2 2 2 2 3 4 3 4 3 4 4 2 4 112 78 Baik

46 E14 3 3 3 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 1 4 2 2 2 2 3 4 3 4 3 4 4 2 4 112 78 Baik

47 E15 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 126 88 Sangat Baik

48 E17 4 4 1 3 4 1 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 1 1 3 3 4 3 2 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 113 78 Baik

49 E19 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 2 4 4 3 2 3 4 2 2 3 2 1 1 3 3 2 2 4 4 3 4 3 1 3 2 102 71 Baik

50 E21 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 113 78 Baik

51 E25 3 3 3 3 4 1 4 2 1 3 4 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 106 74 Baik

52 E26 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 1 4 3 4 4 4 4 4 4 132 92 Sangat Baik

53 F1 4 2 3 3 3 3 4 2 3 4 4 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 99 69 Baik

54 F3 3 2 4 2 4 3 2 2 4 4 4 1 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 1 3 4 3 3 4 4 2 115 80 Baik

55 F6 3 3 1 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 4 3 2 3 2 114 79 Baik

56 F7 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 1 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 126 88 Sangat Baik

57 F10 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 115 80 Baik

58 F11 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 1 3 3 4 4 4 4 3 4 128 89 Sangat Baik

59 F13 3 3 3 3 3 2 4 1 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 2 2 100 69 Baik

60 F14 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 4 116 81 Sangat Baik

61 F15 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 2 3 1 4 3 2 4 2 1 3 3 4 4 2 4 4 4 118 82 Sangat Baik

62 F17 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 2 2 3 2 3 3 2 3 4 2 2 4 2 2 108 75 Baik

63 F19 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 4 4 4 2 108 75 Baik

64 F22 4 3 3 3 4 3 3 1 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 2 122 85 Sangat Baik

65 F25 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 1 3 3 3 1 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 115 80 Baik

66 F28 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 1 2 3 3 4 4 4 3 2 113 78 Baik

67 F30 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2 3 3 2 4 3 3 4 1 4 4 4 3 4 4 2 4 4 119 83 Sangat Baik

68 G2 4 2 2 1 4 4 3 2 3 3 4 1 2 4 2 3 2 2 3 3 3 3 2 4 2 4 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 99 69 Baik

69 G3 3 2 3 4 4 1 4 2 4 4 4 1 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 4 4 2 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 111 77 Baik

70 G5 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 132 92 Sangat Baik

71 G9 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 90 63 Baik

72 G12 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 93 65 Baik

73 G13 4 3 1 4 4 2 4 4 2 1 4 4 4 1 4 4 4 3 4 2 1 2 2 4 3 4 3 3 3 2 2 3 1 3 4 2 105 73 Baik

74 G14 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 128 89 Sangat Baik

75 G16 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 3 4 4 1 1 1 4 4 1 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 3 117 81 Sangat Baik

76 G17 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 128 89 Sangat Baik

77 G20 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 120 83 Sangat Baik

78 G21 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 128 89 Sangat Baik

79 G23 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 129 90 Sangat Baik

80 G25 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 2 3 2 2 4 3 4 3 4 2 4 2 2 2 4 2 4 3 2 4 104 72 Baik

81 Sangat BaikRata-Rata

KategoriNo No. RespondenNo. Item

Jumlah Skor

Page 176: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

158

Lampiran 29

Penghitungan Skor Variabel Budi Pekerti Aspek Perilaku

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 A2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 29 85 Sangat Baik

2 A4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 26 76 Baik

3 A5 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 30 88 Sangat Baik

4 A7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 28 82 Sangat Baik

5 A9 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 29 85 Sangat Baik

6 A10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 31 91 Sangat Baik

7 A13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 32 94 Sangat Baik

8 A14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 29 85 Sangat Baik

9 B1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 11 32 Kurang

10 B3 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 28 82 Sangat Baik

11 B4 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 16 47 Cukup

12 B6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 24 71 Baik

13 B9 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 18 53 Cukup

14 B10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 94 Sangat Baik

15 B13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 85 Sangat Baik

16 C5 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 24 71 Baik

17 C8 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 26 76 Baik

18 C10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 32 94 Sangat Baik

19 C12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 30 88 Sangat Baik

20 C17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 94 Sangat Baik

21 C18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 97 Sangat Baik

22 C19 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 31 91 Sangat Baik

23 C20 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 23 68 Baik

24 C22 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 21 62 Baik

25 D2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 16 47 Cukup

26 D5 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 28 82 Sangat Baik

27 D6 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 26 76 Baik

28 D7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 28 82 Sangat Baik

29 D11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 31 91 Sangat Baik

30 D12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 100 Sangat Baik

31 D15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 30 88 Sangat Baik

32 D18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 100 Sangat Baik

33 D20 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 30 88 Sangat Baik

34 D21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 97 Sangat Baik

35 D22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 32 94 Sangat Baik

36 D23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 28 82 Sangat Baik

37 D25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 97 Sangat Baik

38 D26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 100 Sangat Baik

39 E1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26 76 Baik

40 E3 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25 74 Baik

41 E4 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 22 65 Baik

42 E7 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 29 85 Sangat Baik

43 E9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 85 Sangat Baik

44 E11 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 31 91 Sangat Baik

45 E12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 28 82 Sangat Baik

46 E14 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 29 85 Sangat Baik

47 E15 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 30 88 Sangat Baik

48 E17 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 91 Sangat Baik

49 E19 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 88 Sangat Baik

50 E21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 88 Sangat Baik

51 E25 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 28 82 Sangat Baik

52 E26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 32 94 Sangat Baik

53 F1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 20 59 Cukup

54 F3 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 24 71 Baik

55 F6 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 26 76 Baik

56 F7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 32 94 Sangat Baik

57 F10 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 29 85 Baik

58 F11 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 29 85 Baik

59 F13 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 20 59 Cukup

60 F14 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 24 71 Baik

61 F15 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 24 71 Baik

62 F17 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 88 Sangat Baik

63 F19 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 26 76 Baik

64 F22 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 27 79 Baik

65 F25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 27 79 Baik

66 F28 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 76 Baik

67 F30 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 29 85 Sangat Baik

68 G2 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 21 62 Baik

69 G3 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 24 71 Baik

70 G5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 97 Sangat Baik

71 G9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 100 Sangat Baik

72 G12 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 22 65 Baik

73 G13 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 28 82 Sangat Baik

74 G14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 30 88 Sangat Baik

75 G16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 28 82 Sangat Baik

76 G17 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 28 82 Sangat Baik

77 G20 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 27 79 Baik

78 G21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 29 85 Sangat Baik

79 G23 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 31 91 Sangat Baik

80 G25 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 26 76 Baik

81 Sangat BaikRata-Rata

KategoriNo No. RespondenNo. Item

Jumlah Skor

Page 177: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

159

Lampiran 30

Penghitungan Skor Variabel Budi Pekerti Aspek Pengetahuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 A2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 21 84 Sangat Baik

2 A4 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 18 72 Baik

3 A5 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 17 68 Baik

4 A7 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 13 52 Cukup

5 A9 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 15 60 Cukup

6 A10 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 19 76 Baik

7 A13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92 Sangat Baik

8 A14 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 18 72 Baik

9 B1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 16 64 Baik

10 B3 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 15 60 Cukup

11 B4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 96 Sangat Baik

12 B6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100 Sangat Baik

13 B9 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 12 48 Cukup

14 B10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 24 96 Sangat Baik

15 B13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22 88 Sangat Baik

16 C5 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 14 56 Cukup

17 C8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 20 80 Baik

18 C10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 21 84 Sangat Baik

19 C12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 22 88 Sangat Baik

20 C17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 96 Sangat Baik

21 C18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22 88 Sangat Baik

22 C19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 23 92 Sangat Baik

23 C20 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 12 48 Cukup

24 C22 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 13 52 Cukup

25 D2 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 16 64 Baik

26 D5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 19 76 Baik

27 D6 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 18 72 Baik

28 D7 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 19 76 Baik

29 D11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100 Sangat Baik

30 D12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21 84 Sangat Baik

31 D15 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18 72 Baik

32 D18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 24 96 Sangat Baik

33 D20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 21 84 Sangat Baik

34 D21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 21 84 Sangat Baik

35 D22 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 20 80 Baik

36 D23 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 18 72 Baik

37 D25 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 20 80 Baik

38 D26 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 21 84 Sangat Baik

39 E1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 10 40 Kurang

40 E3 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 18 72 Baik

41 E4 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 12 48 Cukup

42 E7 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 20 80 Baik

43 E9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 19 76 Baik

44 E11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 21 84 Sangat Baik

45 E12 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 17 68 Baik

46 E14 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 18 72 Baik

47 E15 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 18 72 Baik

48 E17 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 22 88 Sangat Baik

49 E19 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 15 60 Cukup

50 E21 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 19 76 Baik

51 E25 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 14 56 Cukup

52 E26 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 21 84 Sangat Baik

53 F1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 17 68 Baik

54 F3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88 Sangat Baik

55 F6 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 17 68 Baik

56 F7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 96 Sangat Baik

57 F10 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 19 76 Baik

58 F11 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 16 64 Baik

59 F13 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 13 52 Cukup

60 F14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 23 92 Sangat Baik

61 F15 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 15 60 Cukup

62 F17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 22 88 Sangat Baik

63 F19 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 Sangat Baik

64 F22 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88 Sangat Baik

65 F25 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 20 80 Baik

66 F28 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 18 72 Baik

67 F30 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 16 64 Baik

68 G2 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 19 76 Baik

69 G3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 20 80 Baik

70 G5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 20 80 Baik

71 G9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88 Sangat Baik

72 G12 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 13 52 Cukup

73 G13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88 Sangat Baik

74 G14 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 20 80 Baik

75 G16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 17 68 Baik

76 G17 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 20 80 Baik

77 G20 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 20 80 Baik

78 G21 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 21 84 Sangat Baik

79 G23 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 18 72 Baik

80 G25 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 20 80 Baik

75,75 BaikRata-Rata

KategoriNo No. Responden Jumlah SkorNo. Soal

Page 178: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

160

Lampiran 31

Penghitungan Skor Akhir Budi Pekerti

Afektif Perilaku Kognitif

1 A2 93,75 85,29 84 88 Sangat Baik

2 A4 74,31 76,47 72 74 Baik

3 A5 81,94 88,24 68 79 Baik

4 A7 84,72 82,35 52 73 Baik

5 A9 87,5 85,29 60 78 Baik

6 A10 77,78 91,18 76 82 Sangat Baik

7 A13 77,78 94,12 92 88 Sangat Baik

8 A14 93,06 85,29 72 83 Sangat Baik

9 B1 77,78 32,35 64 58 Cukup

10 B3 90,28 82,35 60 78 Baik

11 B4 79,86 47,06 96 74 Baik

12 B6 81,94 70,59 100 84 Sangat Baik

13 B9 80,56 52,94 48 60 Cukup

14 B10 84,72 94,12 96 92 Sangat Baik

15 B13 83,33 85,29 88 86 Sangat Baik

16 C5 78,47222 70,59 56 68 Baik

17 C8 83,33 76,47 80 80 Baik

18 C10 82,64 94,12 84 87 Sangat Baik

19 C12 84,03 88,24 88 87 Sangat Baik

20 C17 89,58 94,12 96 93 Sangat Baik

21 C18 79,86 97,06 88 88 Sangat Baik

22 C19 89,58 91,18 92 91 Sangat Baik

23 C20 65,28 67,65 48 60 Cukup

24 C22 66,67 61,76 52 60 Cukup

25 D2 68,75 47,06 64 60 Cukup

26 D5 92,36 82,35 76 84 Sangat Baik

27 D6 86,11 76,47 72 78 Baik

28 D7 90,97 82,35 76 83 Sangat Baik

29 D11 84,72 91,18 100 92 Sangat Baik

30 D12 90,28 100 84 91 Sangat Baik

31 D15 84,72 88,24 72 82 Sangat Baik

32 D18 94,44 100 96 97 Sangat Baik

33 D20 77,78 88,24 84 83 Sangat Baik

34 D21 78,47 97,06 84 87 Sangat Baik

35 D22 90,28 94,12 80 88 Sangat Baik

36 D23 84,72 82,35 72 80 Baik

37 D25 84,72 97,06 80 87 Sangat Baik

38 D26 84,03 100 84 89 Sangat Baik

39 E1 56,94 76,47 40 58 Cukup

40 E3 88,89 73,53 72 78 Baik

41 E4 67,36 64,71 48 60 Cukup

42 E7 84,03 85,29 80 83 Sangat Baik

43 E9 79,86 85,29 76 80 Baik

44 E11 79,86 91,18 84 85 Sangat Baik

45 E12 77,78 82,35 68 76 Baik

46 E14 77,78 85,29 72 78 Baik

47 E15 87,5 88,24 72 83 Sangat Baik

48 E17 78,47 91,18 88 86 Sangat Baik

49 E19 70,83 88,24 60 73 Baik

50 E21 78,47 88,24 76 81 Sangat Baik

51 E25 73,61 82,35 56 71 Baik

52 E26 91,67 94,12 84 90 Sangat Baik

53 F1 68,75 58,82 68 65 Baik

54 F3 79,86 70,59 88 79 Baik

55 F6 79,17 76,47 68 75 Baik

56 F7 87,5 94,12 96 93 Sangat Baik

57 F10 79,86 85,29 76 80 Baik

58 F11 88,89 85,29 64 79 Baik

59 F13 69,44 58,82 52 60 Cukup

60 F14 80,56 70,59 92 81 Sangat Baik

61 F15 81,94 70,59 60 71 Baik

62 F17 75 88,24 88 84 Sangat Baik

63 F19 75 76,47 84 78 Baik

64 F22 84,72 79,41 88 84 Sangat Baik

65 F25 79,86 79,41 80 80 Baik

66 F28 78,47 76,47 72 76 Baik

67 F30 82,64 85,29 64 77 Baik

68 G2 68,75 61,76 76 69 Baik

69 G3 77,08 70,59 80 76 Baik

70 G5 91,67 97,06 80 90 Sangat Baik

71 G9 62,5 100 88 84 Sangat Baik

72 G12 64,58 64,71 52 60 Cukup

73 G13 72,92 82,35 88 81 Sangat Baik

74 G14 88,89 88,24 80 86 Sangat Baik

75 G16 81,25 82,35 68 77 Baik

76 G17 88,89 82,35 80 84 Sangat Baik

77 G20 83,33 79,41 80 81 Sangat Baik

78 G21 88,89 85,29 84 86 Sangat Baik

79 G23 89,58 91,18 72 84 Sangat Baik

80 G25 72,22 76,47 80 76 Baik

80,95 81,43 75,75 79,38 Baik

Kategori

Rata-rata

No No. RespondenSkor

Skor Akhir

Page 179: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

161

Lampiran 32

Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti

Indikator Mentaati Ajaran Agama

5 11 Rata-rata 5 30 Rata-rata 5 23 Rata-rata

1 A2 4 4 100 1 0 50 1 0 50 66,67 Baik

2 A4 3 4 87,5 1 1 100 0 0 0 62,50 Baik

3 A5 4 4 100 1 1 100 0 0 0 66,67 Baik

4 A7 3 4 87,5 1 1 100 1 0 50 79,17 Baik

5 A9 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

6 A10 4 4 100 1 0 50 1 1 100 83,33 Sangat Baik

7 A13 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

8 A14 4 4 100 1 1 100 0 1 50 83,33 Sangat Baik

9 B1 3 2 62,5 1 1 100 1 0 50 70,83 Baik

10 B3 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

11 B4 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

12 B6 3 3 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

13 B9 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

14 B10 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

15 B13 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

16 C5 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

17 C8 3 3 75 1 1 100 1 0 50 75,00 Baik

18 C10 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

19 C12 4 3 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

20 C17 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

21 C18 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

22 C19 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

23 C20 3 2 62,5 1 1 100 0 1 50 70,83 Baik

24 C22 3 3 75 1 1 100 1 0 50 75,00 Baik

25 D2 2 2 50 1 1 100 0 1 50 66,67 Baik

26 D5 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

27 D6 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

28 D7 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

29 D11 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

30 D12 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

31 D15 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

32 D18 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

33 D20 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

34 D21 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

35 D22 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

36 D23 4 3 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

37 D25 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

38 D26 4 4 100 1 1 100 0 1 50 83,33 Sangat Baik

39 E1 1 3 50 1 1 100 0 1 50 66,67 Baik

40 E3 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

41 E4 3 3 75 1 1 100 1 0 50 75,00 Baik

42 E7 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

43 E9 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

44 E11 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

45 E12 2 4 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

46 E14 2 4 75 1 1 100 1 0 50 75,00 Baik

47 E15 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100,00 Sangat Baik

48 E17 4 4 100 1 1 100 0 1 50 83,33 Sangat Baik

49 E19 4 3 87,5 1 1 100 1 0 50 79,17 Baik

50 E21 3 3 75 0 1 50 1 1 100 75,00 Baik

51 E25 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

52 E26 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

53 F1 3 4 87,5 1 1 100 1 0 50 79,17 Baik

54 F3 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

55 F6 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

56 F7 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

57 F10 4 3 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

58 F11 4 3 87,5 1 1 100 1 0 50 79,17 Baik

59 F13 3 3 75 0 0 0 1 0 50 41,67 Cukup

60 F14 3 3 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

61 F15 4 4 100 0 1 50 1 0 50 66,67 Baik

62 F17 3 3 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

63 F19 4 3 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

64 F22 4 4 100 1 0 50 1 1 100 83,33 Sangat Baik

65 F25 3 3 75 1 1 100 0 1 50 75 Baik

66 F28 4 3 87,5 1 1 100 0 1 50 79,17 Baik

67 F30 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

68 G2 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

69 G3 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

70 G5 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

71 G9 3 3 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

72 G12 3 3 75 0 1 50 1 0 50 58,33 Cukup

73 G13 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

74 G14 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

75 G16 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

76 G17 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

77 G20 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

78 G21 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

79 G23 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

80 G25 4 3 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

87,97 Sangat BaikRata-Rata

KategoriRata-rata semua aspekNoAfektif Perilaku Kognitif

Kode Responden

Page 180: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

162

Lampiran 33

Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti

Indikator Toleransi

22 25 Rata-rata 3 Rata-rata 2 4 9 Rata-rata

1 A2 4 4 100 1 100 1 1 1 100 100 Sangat Baik

2 A4 2 1 37,5 1 100 1 1 1 100 79,17 Baik

3 A5 3 3 75 1 100 1 0 1 66,67 80,56 Sangat Baik

4 A7 2 1 37,5 1 100 0 0 1 33,33 56,94 Cukup

5 A9 3 3 75 1 100 0 0 1 33,33 69,44 Baik

6 A10 3 3 75 1 100 1 1 1 100 91,67 Sangat Baik

7 A13 3 4 87,5 0 0 1 1 1 100 62,50 Baik

8 A14 3 2 62,5 1 100 1 0 1 66,67 76,39 Baik

9 B1 4 3 87,5 0 0 1 0 0 33,33 40,28 Kurang

10 B3 3 4 87,5 1 100 0 0 1 33,33 73,61 Baik

11 B4 4 3 87,5 0 0 0 1 1 66,67 51,39 Cukup

12 B6 4 3 87,5 1 100 1 1 1 100 95,83 Sangat Baik

13 B9 3 3 75 1 100 0 0 0 0 58,33 Cukup

14 B10 3 3 75 1 100 1 1 1 100 91,67 Sangat Baik

15 B13 4 3 87,5 1 100 0 1 1 66,67 84,72 Sangat Baik

16 C5 3 3 75 1 100 0 0 1 33,33 69,44 Baik

17 C8 4 3 87,5 1 100 1 1 1 100 95,83 Sangat Baik

18 C10 3 3 75 1 100 1 1 1 100 91,67 Sangat Baik

19 C12 3 3 75 1 100 1 1 0 66,67 80,56 Sangat Baik

20 C17 3 3 75 1 100 1 1 1 100 91,67 Sangat Baik

21 C18 4 3 87,5 1 100 0 1 1 66,67 84,72 Sangat Baik

22 C19 4 3 87,5 1 100 1 1 1 100 95,83 Sangat Baik

23 C20 3 3 75 1 100 1 1 0 67 80,56 Sangat Baik

24 C22 3 2 62,5 1 100 0 1 1 66,67 76,39 Baik

25 D2 3 4 87,5 0 0 0 1 1 66,67 51,39 Cukup

26 D5 4 2 75 0 0 1 1 1 100 58,33 Cukup

27 D6 3 3 75 1 100 0 0 1 33,33 69,44 Baik

28 D7 4 1 62,5 1 100 1 1 1 100 87,50 Sangat Baik

29 D11 4 3 87,5 1 100 1 1 1 100 95,83 Sangat Baik

30 D12 4 4 100 1 100 1 1 1 100 100,00 Sangat Baik

31 D15 3 3 75 1 100 0 0 1 33,33 69,44 Baik

32 D18 4 4 100 1 100 1 1 1 100 100 Sangat Baik

33 D20 3 3 75 0 0 1 0 1 66,67 47,22 Cukup

34 D21 3 2 62,5 1 100 1 1 1 100 87,50 Sangat Baik

35 D22 4 2 75 1 100 1 1 1 100 91,67 Sangat Baik

36 D23 3 2 62,5 1 100 0 0 1 33 65,28 Baik

37 D25 3 3 75 1 100 1 0 1 66,67 80,56 Sangat Baik

38 D26 3 1 50 1 100 1 1 1 100 83,33 Sangat Baik

39 E1 4 2 75 0 0 0 0 0 0 25,00 Kurang

40 E3 2 3 62,5 1 100 0 0 1 33,33 65,28 Baik

41 E4 1 2 37,5 1 100 0 0 0 0 45,83 Cukup

42 E7 4 3 87,5 0 0 0 0 1 33,33 40,28 Kurang

43 E9 3 3 75 1 100 0 1 1 66,67 80,56 Sangat Baik

44 E11 3 3 75 1 100 0 1 1 66,67 80,56 Sangat Baik

45 E12 1 2 37,5 1 100 0 0 1 33,33 56,94 Cukup

46 E14 1 2 37,5 1 100 0 0 1 33,33 56,94 Cukup

47 E15 3 2 62,5 1 100 0 0 1 33,33 65,28 Baik

48 E17 3 2 62,5 1 100 0 1 1 66,67 76,39 Baik

49 E19 2 3 62,5 1 100 0 0 1 33,33 65,28 Baik

50 E21 3 3 75 1 100 1 0 1 66,67 80,56 Sangat Baik

51 E25 3 2 62,5 1 100 0 0 1 33,33 65,28 Baik

52 E26 4 3 87,5 1 100 0 1 1 66,67 84,72 Sangat Baik

53 F1 3 3 75 1 100 0 0 1 33,33 69,44 Baik

54 F3 3 3 75 1 100 0 1 1 66,67 80,56 Sangat Baik

55 F6 3 3 75 1 100 0 1 1 66,67 80,56 Sangat Baik

56 F7 4 3 87,5 1 100 1 1 1 100 95,83 Sangat Baik

57 F10 3 4 87,5 1 100 1 0 1 66,67 84,72 Sangat Baik

58 F11 3 4 87,5 1 100 0 1 1 66,67 84,72 Sangat Baik

59 F13 3 3 75 0 0 0 0 1 33,33 36,11 Kurang

60 F14 4 3 87,5 1 100 1 1 1 100 95,83 Sangat Baik

61 F15 1 2 37,5 0 0 0 0 1 33,33 23,61 Kurang

62 F17 4 3 87,5 1 100 1 1 1 100 95,83 Sangat Baik

63 F19 4 3 87,5 1 100 0 1 0 33,33 73,61 Baik

64 F22 3 1 50 0 0 0 1 1 66,67 38,89 Kurang

65 F25 4 3 87,5 1 100 1 1 1 100 95,83 Sangat Baik

66 F28 3 3 75 0 0 0 1 1 66,67 47,22 Cukup

67 F30 2 3 62,5 1 100 0 1 0 33,33 65,28 Baik

68 G2 3 2 62,5 1 100 1 0 1 66,67 76,39 Baik

69 G3 2 2 50 1 100 0 1 1 66,67 72,22 Baik

70 G5 4 3 87,5 1 100 0 1 1 66,67 84,72 Sangat Baik

71 G9 3 3 75 1 100 1 1 1 100 91,67 Sangat Baik

72 G12 3 2 62,5 1 100 0 0 1 33,33 65,28 Baik

73 G13 2 3 62,5 1 100 0 1 1 66,67 76,39 Baik

74 G14 4 3 87,5 1 100 1 1 1 100 95,83 Sangat Baik

75 G16 1 1 25 1 100 1 0 1 66,67 63,89 Baik

76 G17 4 3 87,5 1 100 1 1 1 100 95,83 Sangat Baik

77 G20 3 3 75 1 100 0 1 1 66,67 80,56 Sangat Baik

78 G21 4 3 87,5 1 100 1 0 1 66,67 84,72 Sangat Baik

79 G23 3 3 75 1 100 1 1 1 100 91,67 Sangat Baik

80 G25 3 4 87,5 1 100 0 1 1 66,67 84,72 Sangat Baik

74,84 BaikRata-Rata

No KategoriRata-rata semua aspekKode RespondenPerilakuAfektif Kognitif

Page 181: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

163

Lampiran 34

Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti

Indikator Menghargai Diri Sendiri

18 27 35 Rata-rata 2 Rata-rata 22 25 Rata-rata

1 A2 3 2 4 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

2 A4 2 2 3 58,33 0 0 1 1 100 52,78 Cukup

3 A5 2 2 2 50 0 0 1 0 50 33,33 Kurang

4 A7 2 3 4 75 0 0 0 1 50 41,67 Cukup

5 A9 2 2 4 66,67 1 100 1 0 50 72,22 Baik

6 A10 2 3 3 66,67 1 100 0 1 50 72,22 Baik

7 A13 2 3 3 66,67 1 100 1 1 100 88,89 Sangat Baik

8 A14 4 4 4 100 1 100 1 1 100 100,00 Sangat Baik

9 B1 3 3 3 75 1 100 0 0 0 58,33 Cukup

10 B3 2 4 3 75 1 100 0 0 0 58,33 Cukup

11 B4 3 3 3 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

12 B6 4 4 4 100 1 100 1 1 100 100,00 Sangat Baik

13 B9 3 3 2 66,67 1 100 0 0 0 55,56 Cukup

14 B10 4 4 3 91,67 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

15 B13 3 3 3 75 1 100 0 1 50 75,00 Baik

16 C5 3 2 3 66,67 0 0 1 1 100 55,56 Cukup

17 C8 3 3 3 75,00 0 0 1 1 100 58,33 Cukup

18 C10 3 3 3 75 1 100 0 1 50 75,00 Baik

19 C12 4 2 4 83,33 0 0 1 1 100 61,11 Baik

20 C17 3 2 3 66,67 1 100 1 1 100 88,89 Sangat Baik

21 C18 3 3 3 75 0 0 1 1 100 58,33 Cukup

22 C19 3 3 3 75 0 0 1 1 100 58,33 Cukup

23 C20 3 3 3 75 0 0 0 0 0 25,00 Kurang

24 C22 3 3 3 75 0 0 0 1 50 41,67 Cukup

25 D2 4 3 4 91,67 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

26 D5 4 3 3 83,33 1 100 0 1 50 77,78 Baik

27 D6 2 3 3 66,67 0 0 1 0 50 38,89 Kurang

28 D7 4 3 4 91,67 0 0 0 1 50 47,22 Cukup

29 D11 4 3 4 91,67 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

30 D12 3 3 3 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

31 D15 3 2 3 66,67 1 100 1 1 100 88,89 Sangat Baik

32 D18 4 4 4 100 1 100 1 1 100 100,00 Sangat Baik

33 D20 3 2 3 66,67 1 100 1 1 100 88,89 Sangat Baik

34 D21 3 2 3 66,67 1 100 0 1 50 72,22 Baik

35 D22 4 3 4 91,67 1 100 0 1 50 80,56 Sangat Baik

36 D23 4 3 3 83,33 1 100 0 1 50 77,78 Baik

37 D25 3 3 3 75 1 100 0 1 50 75,00 Baik

38 D26 2 3 3 66,67 1 100 1 1 100 88,89 Sangat Baik

39 E1 3 4 2 75 0 0 0 0 0 25,00 Kurang

40 E3 3 3 3 75 0 0 0 1 50 41,67 Cukup

41 E4 3 3 3 75,00 0 0 0 1 50 41,67 Cukup

42 E7 2 3 4 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

43 E9 2 3 3 66,67 1 100 1 1 100 88,89 Sangat Baik

44 E11 2 3 3 66,67 1 100 0 1 50 72,22 Baik

45 E12 3 2 2 58,33 0 0 0 1 50 36,11 Kurang

46 E14 3 2 2 58,33 0 0 1 0 50 36,11 Kurang

47 E15 3 2 4 75 0 0 0 1 50 41,67 Cukup

48 E17 3 2 4 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

49 E19 4 2 3 75 1 100 0 0 0 58,33 Cukup

50 E21 2 2 3 58,33 1 100 0 1 50 69,44 Baik

51 E25 3 2 3 66,67 0 0 0 1 50 38,89 Kurang

52 E26 3 3 4 83,33 1 100 0 1 50 77,78 Baik

53 F1 2 3 3 66,67 0 0 0 1 50 38,89 Kurang

54 F3 3 3 4 83,33 0 0 1 1 100 61,11 Baik

55 F6 4 1 3 66,67 0 0 0 1 50 38,89 Kurang

56 F7 3 3 3 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

57 F10 3 2 3 66,67 0 0 0 1 50 38,89 Kurang

58 F11 2 3 3 66,67 0 0 1 1 100 55,56 Cukup

59 F13 3 3 2 66,67 1 100 0 1 50 72,22 Baik

60 F14 3 3 3 75 0 0 0 1 50 41,67 Cukup

61 F15 4 2 4 83,33 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

62 F17 3 3 2 66,67 1 100 1 1 100 88,89 Sangat Baik

63 F19 3 3 4 83,33 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

64 F22 3 3 4 83,33 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

65 F25 3 2 3 66,67 1 100 1 1 100 88,89 Sangat Baik

66 F28 2 3 3 66,67 1 100 0 1 50 72,22 Baik

67 F30 3 1 4 66,67 1 100 0 1 50 72,22 Baik

68 G2 2 3 3 66,67 0 0 0 1 50 38,89 Kurang

69 G3 3 2 3 66,67 0 0 1 1 100 55,56 Cukup

70 G5 4 2 4 83,33 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

71 G9 2 2 3 58,33 1 100 1 1 100 86,11 Sangat Baik

72 G12 3 3 3 75,00 0 0 0 1 50 41,67 Cukup

73 G13 3 3 4 83,33 0 0 1 1 100 61,11 Baik

74 G14 4 2 3 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

75 G16 4 1 4 75 0 0 0 1 50 41,67 Cukup

76 G17 4 2 3 75 0 0 1 1 100 58,33 Cukup

77 G20 3 2 4 75 0 0 0 1 50 41,67 Cukup

78 G21 4 2 3 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

79 G23 3 2 4 75 0 0 0 1 50 41,67 Cukup

80 G25 3 4 2 75 0 0 0 1 50 41,67 Cukup

67,19 BaikRata-Rata

No Rata-rata semua aspek KategoriKode RespondenAfektif Perilaku Kognitif

Page 182: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

164

Lampiran 35

Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti

Indikator Disiplin Diri

29 13 14 6 3 Rata-rata 4 6 8 10 23 13 Rata-rata 3 11 Rata-rata

1 A2 4 4 4 4 4 100 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

2 A4 4 4 4 3 3 90 1 1 1 0 1 0 66,67 1 0 50 68,89 Baik

3 A5 4 4 4 4 3 95 0 1 1 1 1 1 83,33 0 1 50 76,11 Baik

4 A7 4 4 3 3 3 85 1 1 1 1 1 0 83,33 0 0 0 56,11 Cukup

5 A9 4 4 4 3 4 95 1 1 0 1 1 0 66,67 0 0 0 53,89 Cukup

6 A10 2 4 4 3 3 80 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 76,67 Baik

7 A13 3 4 3 3 2 75 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

8 A14 4 4 4 4 2 90 1 1 1 1 1 1 100 1 0 50 80 Baik

9 B1 4 4 4 4 4 100 0 0 0 0 0 0 0 0 1 50 50 Cukup

10 B3 4 4 4 3 4 95 0 1 1 1 1 0 66,67 1 0 50 70,56 Baik

11 B4 4 4 3 3 4 90 0 1 1 0 0 0 33,33 1 1 100 74,44 Baik

12 B6 3 4 2 4 4 85 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 95 Sangat Baik

13 B9 4 4 3 2 3 80 0 0 1 0 0 0 16,67 0 0 0 32,22 Kurang

14 B10 4 4 4 2 3 85 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 95 Sangat Baik

15 B13 4 4 4 4 4 100 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

16 C5 4 3 2 3 3 75 1 1 1 1 1 1 100 1 0 50 75,00 Baik

17 C8 3 3 4 4 3 85 0 1 0 1 1 0 50 1 1 100 78,33 Baik

18 C10 4 3 3 3 4 85 1 1 1 1 1 1 100 1 0 50 78,33 Baik

19 C12 3 3 3 1 3 65 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 88,33 Sangat Baik

20 C17 3 4 3 3 4 85 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 78,33 Baik

21 C18 4 3 3 3 3 80 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 93,33 Sangat Baik

22 C19 4 4 3 4 4 95 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 98,33 Sangat Baik

23 C20 2 3 3 1 2 55 0 1 0 1 1 0 50,00 1 1 100 68,33 Baik

24 C22 3 3 3 2 1 60 0 1 0 1 0 0 33,333333 0 0 0 31 Kurang

25 D2 1 4 2 4 2 65 1 1 0 0 0 0 33,33 0 1 50 49,44 Cukup

26 D5 3 4 4 4 4 95 1 1 1 1 1 1 100 1 0 50 81,67 Sangat Baik

27 D6 3 4 3 3 4 85 1 1 0 1 1 1 83,33 1 1 100 89,44 Sangat Baik

28 D7 4 4 4 1 4 85 1 1 1 1 1 1 100 1 0 50 78,33 Baik

29 D11 3 4 3 4 3 85 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 95 Sangat Baik

30 D12 4 4 4 1 4 85 1 1 1 1 1 1 100 0 0 0 61,67 Baik

31 D15 3 4 4 2 4 85 1 1 1 1 0 1 83,33 1 0 50 72,78 Baik

32 D18 4 4 4 4 4 100 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

33 D20 3 4 3 2 3 75 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

34 D21 3 4 3 2 3 75 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

35 D22 4 4 4 4 4 100 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

36 D23 4 3 4 4 3 90 1 1 1 1 1 0 83,33 0 1 50 74,44 Baik

37 D25 4 3 4 4 3 90 1 1 1 1 1 1 100,00 0 1 50 80 Baik

38 D26 4 3 4 3 3 85 1 1 1 1 1 1 100,00 1 1 100 95 Sangat Baik

39 E1 2 3 3 2 4 70 1 1 1 0 1 0 66,67 0 0 0 45,56 Cukup

40 E3 4 4 3 2 3 80 1 0 0 0 1 1 50 1 0 50 60 Cukup

41 E4 3 3 3 1 3 65 0 0 0 0 1 1 33,333333 0 0 0 32,78 Kurang

42 E7 3 3 3 4 4 85 1 0 1 1 1 1 83,33 1 1 100 89,44 Sangat Baik

43 E9 3 4 4 1 3 75 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

44 E11 3 4 3 2 3 75 0 1 1 1 0 1 66,67 1 1 100 80,56 Sangat Baik

45 E12 4 3 3 2 3 75 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

46 E14 4 3 3 2 3 75 1 1 1 1 1 1 100 1 0 50 75 Baik

47 E15 4 4 4 2 4 90 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 80 Baik

48 E17 4 4 3 1 1 65 1 0 1 1 1 1 83,33 1 1 100 82,78 Sangat Baik

49 E19 4 4 4 2 3 85 0 1 1 1 1 1 83,33 0 0 0 56,11 Cukup

50 E21 3 4 4 2 3 80 1 1 1 1 0 1 83,33 0 1 50 71,11 Baik

51 E25 4 3 3 1 3 70 1 1 1 1 0 1 83,33 0 1 50 67,78 Baik

52 E26 4 4 3 4 3 90 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 96,67 Sangat Baik

53 F1 3 3 2 3 3 70 1 1 0 0 1 1 66,67 0 1 50 62,22 Baik

54 F3 1 4 4 3 4 80 0 1 0 1 1 1 66,67 1 1 100 82,22 Sangat Baik

55 F6 4 4 3 4 1 80 1 1 1 1 1 0 83,33 1 1 100 87,78 Sangat Baik

56 F7 4 4 4 4 4 100 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

57 F10 4 3 3 3 4 85 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 95,00 Sangat Baik

58 F11 3 4 3 4 4 90 1 1 0 1 1 1 83,33 1 0 50 74,44 Baik

59 F13 3 4 3 2 3 75 1 0 1 0 0 1 50 1 0 50 58,33 Cukup

60 F14 4 4 4 3 3 90 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 96,67 Sangat Baik

61 F15 3 4 3 2 4 80 1 0 1 1 0 1 66,67 0 0 0 48,89 Cukup

62 F17 2 4 3 3 4 80 0 0 1 1 1 1 66,67 1 1 100 82,22 Sangat Baik

63 F19 1 4 3 3 3 70 0 1 1 1 1 1 83,33 1 1 100 84,44 Sangat Baik

64 F22 4 4 3 3 3 85 0 1 1 1 1 1 83,33 0 1 50 72,78 Baik

65 F25 3 4 3 4 4 90 1 1 1 1 1 0 83,33 1 1 100 91,11 Sangat Baik

66 F28 2 3 2 3 4 70 0 1 0 0 1 1 50 0 1 50 56,67 Cukup

67 F30 4 4 3 3 3 85 1 1 1 1 1 0 83,33 1 1 100 89,44 Sangat Baik

68 G2 3 2 4 4 2 75 0 0 0 1 1 1 50 0 1 50 58,33 Cukup

69 G3 3 3 3 1 3 65 1 1 0 1 1 1 83,33 1 1 100 82,78 Sangat Baik

70 G5 4 4 4 4 4 100 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

71 G9 3 3 3 2 2 65 1 1 1 1 1 1 100 1 0 50 71,67 Baik

72 G12 3 2 3 2 2 60 1 1 1 1 1 0 83,333333 0 0 0 47,78 Cukup

73 G13 3 4 1 2 1 55 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 85,00 Sangat Baik

74 G14 4 4 4 4 4 100 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

75 G16 4 4 4 2 4 90 1 1 1 1 1 1 100 1 0 50 80 Baik

76 G17 4 4 4 4 4 100 1 1 1 1 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

77 G20 3 3 4 3 2 75 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

78 G21 4 4 4 4 4 100 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 100 Baik

79 G23 3 4 3 4 3 85 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 78,33 Baik

80 G25 2 2 4 2 3 65 1 0 1 1 1 1 83,33 1 1 100 82,78 Cukup

78 BaikRata-Rata

KategoriNo. Rata-rata semua aspekKode RespondenAfektif Perilaku Kognitif

Page 183: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

165

Lampiran 36

Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti

Indikator Memiliki Rasa Tanggung Jawab

12 30 31 rata-rata 12 20 7 15 16 17 rata-rata 17 19 rata-rata

1 A2 4 3 4 91,67 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

2 A4 3 3 2 66,67 0 1 1 1 0 1 66,67 0 0 0 44,44 Cukup

3 A5 4 2 4 83,33 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

4 A7 3 4 4 91,67 1 1 1 0 1 1 83,33 0 0 0 58,33 Cukup

5 A9 1 3 4 66,67 1 1 1 0 1 1 83,33 1 0 50 66,67 Baik

6 A10 3 3 3 75 1 1 1 1 1 1 100 0 0 0 58,33 Cukup

7 A13 4 3 3 83,33 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 77,78 Baik

8 A14 4 4 4 100 1 1 1 0 1 0 66,67 0 1 50 72,22 Baik

9 B1 4 3 3 83,33 0 0 0 0 1 1 33,33 0 1 50 55,56 Cukup

10 B3 4 4 4 100 0 1 0 1 1 1 66,67 0 0 0 55,56 Cukup

11 B4 3 3 3 75 0 1 0 0 1 1 50 1 1 100 75 Baik

12 B6 4 3 3 83,33 0 1 0 0 1 1 50 1 1 100 77,78 Baik

13 B9 4 3 3 83,33 0 0 0 0 0 1 16,67 0 0 0 33,33 Kurang

14 B10 4 3 3 83,33 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 77,78 Baik

15 B13 4 3 3 83,33 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

16 C5 3 4 3 83,33 1 0 0 1 1 0 50,00 0 0 0 44,44 Cukup

17 C8 4 3 4 91,67 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

18 C10 2 3 3 66,67 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 72,22 Baik

19 C12 3 4 4 91,67 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 80,56 Sangat Baik

20 C17 4 3 4 91,67 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

21 C18 3 3 3 75 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

22 C19 4 3 3 83,33 1 1 1 1 1 1 100 1 0 50 77,78 Baik

23 C20 2 3 3 66,67 1 1 0 1 1 1 83,33 0 1 50 66,67 Baik

24 C22 3 3 3 75,00 0 1 1 1 1 1 83,33333 0 1 50 69,44 Baik

25 D2 3 3 2 66,67 0 1 0 0 1 0 33,33 0 1 50 50 Cukup

26 D5 2 4 4 83,33 1 1 0 0 1 1 66,67 0 0 0 50 Cukup

27 D6 3 4 4 91,67 0 0 1 1 1 1 66,67 1 1 100 86,11 Sangat Baik

28 D7 2 3 4 75 0 1 1 1 1 1 83,33 0 1 50 69,44 Baik

29 D11 4 3 4 91,67 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

30 D12 4 3 4 91,67 1 1 1 1 1 1 100 1 0 50 80,56 Sangat Baik

31 D15 4 3 4 91,67 1 1 1 1 1 1 100 1 0 50 80,56 Sangat Baik

32 D18 4 4 4 100 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 83,33 Sangat Baik

33 D20 2 3 4 75 1 1 0 1 1 1 83,33 0 1 50 69,44 Baik

34 D21 1 3 4 66,67 1 1 1 1 1 1 100 0 0 0 55,56 Cukup

35 D22 1 4 4 75 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 75 Baik

36 D23 3 3 3 75 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 75 Baik

37 D25 4 3 3 83,33 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

38 D26 2 4 4 83,33 1 1 1 1 1 1 100 1 0 50 77,78 Baik

39 E1 4 1 1 50 1 0 1 1 1 1 83,33 0 0 0 44,44 Cukup

40 E3 4 4 3 91,67 1 1 0 0 0 1 50 0 1 50 63,89 Baik

41 E4 2 3 3 66,67 0 1 0 1 1 1 66,67 0 0 0 44,44 Cukup

42 E7 3 3 3 75 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

43 E9 3 3 3 75 1 1 1 1 1 1 100 0 0 0 58,33 Cukup

44 E11 4 3 4 91,67 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 80,56 Sangat Baik

45 E12 3 3 4 83,33 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 77,78 Baik

46 E14 3 3 4 83,33 1 1 0 1 1 1 83,33 0 1 50 72,22 Baik

47 E15 3 4 3 83,33 1 1 1 1 1 1 100 0 0 0 61,11 Baik

48 E17 4 3 3 83,33 0 1 1 1 1 1 83,33 1 1 100 88,89 Sangat Baik

49 E19 2 4 3 75 0 0 1 1 1 1 66,67 0 1 50 63,89 Baik

50 E21 3 3 4 83,33 1 1 1 1 0 0 66,67 0 0 0 50,00 Cukup

51 E25 3 3 3 75 1 1 1 1 1 1 100 1 0 50 75 Baik

52 E26 4 3 4 91,67 1 1 1 1 1 1 100 0 0 0 63,89 Baik

53 F1 2 3 3 66,67 0 0 1 1 1 1 66,67 0 1 50 61,11 Baik

54 F3 1 3 4 66,67 0 0 1 1 1 1 66,67 0 1 50 61,11 Baik

55 F6 4 3 3 83,33 1 1 1 1 0 1 83,33 1 0 50 72,22 Baik

56 F7 4 3 3 83,33 1 1 1 1 1 1 100 1 0 50 77,78 Baik

57 F10 4 3 3 83,33 1 1 1 1 0 1 83,33 0 1 50 72,22 Baik

58 F11 4 3 4 91,67 1 1 1 1 1 1 100 0 0 0 63,89 Baik

59 F13 2 2 3 58,33 0 0 0 0 1 1 33,33 0 0 0 30,56 Kurang

60 F14 3 2 4 75 1 1 0 0 0 0 33,33 0 1 50 52,78 Cukup

61 F15 3 3 4 83,33 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 77,78 Baik

62 F17 4 3 4 91,67 1 1 1 1 1 0 83,33 0 0 0 58,33 Cukup

63 F19 3 2 3 66,67 1 1 1 0 1 0 66,67 0 1 50 61,11 Baik

64 F22 4 3 4 91,67 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

65 F25 3 3 3 75 0 1 1 1 0 1 66,67 0 0 0 47,22 Cukup

66 F28 4 3 3 83,33 1 1 1 1 1 1 100 0 0 0 61,11 Baik

67 F30 4 4 3 91,67 1 1 1 1 1 1 100 0 0 0 63,89 Baik

68 G2 1 2 2 41,67 1 0 1 1 1 0 66,67 0 1 50 52,78 Cukup

69 G3 1 4 4 75 1 0 1 1 1 1 83,33 1 0 50 69,44 Baik

70 G5 4 4 4 100 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 83,33 Sangat Baik

71 G9 2 2 3 58,33 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 69,44 Baik

72 G12 3 3 2 66,67 0 1 0 0 1 1 50,00 0 1 50 55,56 Cukup

73 G13 4 2 2 66,67 1 1 1 1 1 1 100,00 0 1 50 72,22 Baik

74 G14 4 3 4 91,67 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 80,56 Sangat Baik

75 G16 1 4 4 75 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 75 Baik

76 G17 4 3 4 91,67 1 1 1 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

77 G20 3 4 3 83,33 1 1 1 1 1 1 100 1 0 50 77,78 Baik

78 G21 4 3 4 91,67 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 80,56 Sangat Baik

79 G23 4 4 4 100 1 1 1 1 1 1 100 0 0 0 66,67 Baik

80 G25 3 2 4 75 1 1 1 1 1 1 100 0 1 50 75 Baik

70,38 BaikRata-Rata

No KategoriKode RespondenAfektif Perilaku Kognitif

Rata-rata semua aspek

Page 184: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

166

Lampiran 37

Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti

Indikator Tumbuhnya Potensi Diri

32 2 8 rata-rata 33 18 19 rata-rata 14 rata-rata

1 A2 4 3 3 83,33 1 0 1 66,67 1 100 83,33 Sangat Baik

2 A4 4 3 3 83,33 0 0 1 33,33 1 100 72,22 Baik

3 A5 3 3 3 75 1 1 1 100 1 100 91,67 Sangat Baik

4 A7 4 4 4 100 0 1 1 66,67 1 100 88,89 Sangat Baik

5 A9 4 3 3 83,33 1 1 1 100 1 100 94,44 Sangat Baik

6 A10 3 3 3 75 0 1 1 66,67 1 100 80,56 Sangat Baik

7 A13 3 2 3 66,67 1 1 1 100 1 100 88,89 Sangat Baik

8 A14 1 4 3 66,67 1 1 1 100 1 100 88,89 Sangat Baik

9 B1 2 3 3 66,67 0 1 0 33,33 1 100 66,67 Baik

10 B3 3 3 3 75 0 1 1 66,67 1 100 80,56 Sangat Baik

11 B4 3 2 3 66,67 0 0 1 33,33 1 100 66,67 Baik

12 B6 4 4 2 83,33 0 0 0 0 1 100 61,11 Baik

13 B9 4 2 3 75 1 0 1 66,67 1 100 80,56 Sangat Baik

14 B10 3 3 3 75 1 0 0 33,33 1 100 69,44 Baik

15 B13 3 3 3 75 1 0 0 33,33 1 100 69,44 Baik

16 C5 3 3 3 75,00 0 0 1 33,33 1 100 69,44 Baik

17 C8 4 2 1 58,33 1 1 0 66,67 1 100 75,00 Baik

18 C10 4 4 3 91,67 1 1 1 100 1 100 97,22 Sangat Baik

19 C12 4 3 3 83,33 1 0 1 66,67 1 100 83,33 Sangat Baik

20 C17 4 3 4 91,67 1 0 0 33,33 1 100 75,00 Baik

21 C18 4 2 2 66,67 1 1 1 100 1 100 88,89 Sangat Baik

22 C19 4 3 2 75 1 1 1 100 1 100 91,67 Sangat Baik

23 C20 3 2 3 66,67 0 0 0 0 0 0 22,22 Kurang

24 C22 2 1 3 50,00 0 0 0 0 1 100 50,00 Cukup

25 D2 1 3 3 58,33 0 1 0 33,33 1 100 63,89 Baik

26 D5 4 3 4 91,67 1 0 0 33,33 1 100 75,00 Baik

27 D6 4 3 3 83,33 0 0 0 0 0 0 27,78 Kurang

28 D7 4 3 4 91,67 0 0 0 0 1 100 63,89 Baik

29 D11 3 3 3 75 1 0 0 33,33 1 100 69,44 Baik

30 D12 4 3 4 91,67 1 1 1 100 1 100 97,22 Sangat Baik

31 D15 3 3 4 83,33 0 0 1 33,33 1 100 72,22 Baik

32 D18 4 4 4 100 1 1 1 100 1 100 100 Sangat Baik

33 D20 3 3 3 75 1 0 1 66,67 1 100 80,56 Sangat Baik

34 D21 3 3 4 83,33 1 0 1 66,67 1 100 83,33 Sangat Baik

35 D22 4 3 4 91,67 1 0 1 66,67 1 100 86,11 Sangat Baik

36 D23 4 3 3 83,33 1 0 1 66,67 1 100 83,33 Sangat Baik

37 D25 3 2 3 66,67 1 0 1 66,67 1 100 77,78 Baik

38 D26 4 3 3 83,33 1 1 1 100 1 100 94,44 Sangat Baik

39 E1 2 1 2 41,67 1 1 0 66,67 1 100 69,44 Baik

40 E3 4 3 3 83,33 1 0 1 66,67 1 100 83,33 Sangat Baik

41 E4 3 3 3 75,00 0 0 1 33,33 1 100 69,44 Baik

42 E7 3 3 3 75 0 1 1 66,67 1 100 80,56 Sangat Baik

43 E9 3 3 3 75 1 1 0 66,67 1 100 80,56 Sangat Baik

44 E11 3 3 4 83,33 0 1 1 66,67 1 100 83,33 Sangat Baik

45 E12 3 3 3 75 0 0 0 0 1 100 58,33 Cukup

46 E14 3 3 3 75 1 0 1 66,67 1 100 80,56 Sangat Baik

47 E15 4 3 3 83,33 1 0 1 66,67 1 100 83,33 Sangat Baik

48 E17 3 4 4 91,67 1 1 1 100 1 100 97,22 Sangat Baik

49 E19 4 3 3 83,33 1 1 0 66,67 1 100 83,33 Sangat Baik

50 E21 4 3 3 83,33 1 1 1 100 1 100 94,44 Sangat Baik

51 E25 4 3 2 75 0 1 1 66,6667 1 100 80,56 Sangat Baik

52 E26 4 3 3 83,33 1 1 1 100 1 100 94,44 Sangat Baik

53 F1 2 2 2 50 0 0 0 0 1 100 50,00 Cukup

54 F3 3 2 2 58,33 0 1 1 66,67 1 100 75,00 Baik

55 F6 4 3 3 83,33 0 1 0 33,33 1 100 72,22 Baik

56 F7 4 3 4 91,67 1 1 1 100 1 100 97,22 Sangat Baik

57 F10 3 3 4 83,33 0 0 1 33,33 1 100 72,22 Baik

58 F11 4 2 3 75 0 1 1 66,67 1 100 80,56 Sangat Baik

59 F13 3 3 1 58,33 1 1 1 100 1 100 86,11 Sangat Baik

60 F14 4 2 3 75 1 0 0 33,33 1 100 69,44 Baik

61 F15 4 2 4 83,33 1 1 1 100 0 0 61,11 Baik

62 F17 2 3 3 66,67 1 1 1 100 1 100 88,89 Sangat Baik

63 F19 3 3 3 75 1 1 1 100 1 100 91,67 Sangat Baik

64 F22 4 3 1 66,67 1 1 1 100 1 100 88,89 Sangat Baik

65 F25 4 3 4 91,67 0 1 1 66,67 1 100 86,11 Sangat Baik

66 F28 4 2 3 75 1 1 1 100 1 100 91,67 Sangat Baik

67 F30 4 2 3 75 1 1 1 100 1 100 91,67 Sangat Baik

68 G2 3 2 2 58,33 0 0 0 0 1 100 52,78 Cukup

69 G3 3 2 2 58,33 0 1 0 33,33 1 100 63,89 Baik

70 G5 4 2 3 75 1 1 0 66,67 1 100 80,56 Sangat Baik

71 G9 3 2 3 66,67 1 1 1 100 1 100 88,89 Sangat Baik

72 G12 2 3 1 50 0 0 0 0 1 100 50,00 Cukup

73 G13 3 3 4 83,33 0 0 1 33,33 1 100 72,22 Baik

74 G14 4 2 4 83,33 1 0 0 33,33 1 100 72,22 Baik

75 G16 4 3 4 91,67 0 0 0 0 1 100 63,89 Baik

76 G17 4 2 4 83,33 0 0 0 0 1 100 61,11 Baik

77 G20 3 4 4 91,67 0 0 0 0 1 100 63,89 Baik

78 G21 4 2 4 83,33 0 0 0 0 1 100 61,11 Baik

79 G23 4 3 3 83,33 1 1 0 66,67 1 100 83,33 Sangat Baik

80 G25 2 3 3 66,67 0 0 0 0 1 100 55,56 Cukup

76,53 BaikRata-Rata

Kode RespondenAfektif

No KategoriRata-rata semua aspekKognitifPerilaku

Page 185: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

167

Lampiran 38

Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti

Indikator Tumbuhnya Cinta dan Kasih Sayang

10 23 24 rata-rata 14 21 11 rata-rata 12 20 rata-rata

1 A2 4 4 4 100 0 1 1 66,67 1 1 100 88,89 Sangat Baik

2 A4 4 3 3 83,33 1 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

3 A5 3 4 1 66,67 1 1 1 100 1 1 100 88,89 Sangat Baik

4 A7 4 4 3 91,67 0 1 1 66,67 1 1 100 86,11 Sangat Baik

5 A9 4 4 4 100 0 1 1 66,67 0 1 50 72,22 Baik

6 A10 3 3 3 75 1 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

7 A13 3 4 3 83,33 1 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

8 A14 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

9 B1 4 2 4 83,33 0 0 0 0 1 1 100 61,11 Baik

10 B3 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

11 B4 3 3 4 83,33 0 1 1 66,67 1 1 100 83,33 Sangat Baik

12 B6 4 2 4 83,33 0 1 1 66,67 1 1 100 83,33 Sangat Baik

13 B9 3 4 3 83,33 0 1 1 66,67 1 1 100 83,33 Sangat Baik

14 B10 3 4 3 83,33 1 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

15 B13 4 3 4 91,67 0 1 1 66,67 1 1 100 86,11 Sangat Baik

16 C5 4 4 4 100 0 1 1 66,67 1 1 100 88,89 Sangat Baik

17 C8 3 4 3 83,33 0 1 1 66,67 1 1 100 83,33 Sangat Baik

18 C10 3 3 3 75 0 1 1 66,67 1 0 50 63,89 Sangat Baik

19 C12 4 4 4 100 0 1 1 66,67 1 1 100 88,89 Sangat Baik

20 C17 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

21 C18 4 3 3 83,33 1 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

22 C19 4 3 4 91,67 0 1 1 66,67 1 1 100 86,11 Sangat Baik

23 C20 3 3 3 75,00 0 1 1 66,67 1 1 100 80,56 Sangat Baik

24 C22 3 3 3 75 0 1 1 66,67 0 0 0 47,22 Cukup

25 D2 3 1 2 50 1 1 1 100 1 1 100 83,33 Sangat Baik

26 D5 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

27 D6 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

28 D7 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

29 D11 3 4 3 83,33 1 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

30 D12 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

31 D15 4 3 4 91,67 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

32 D18 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

33 D20 3 4 4 91,67 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

34 D21 3 4 4 91,67 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

35 D22 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

36 D23 4 4 4 100 0 1 1 66,67 1 1 100 88,89 Sangat Baik

37 D25 3 4 4 91,67 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

38 D26 4 3 4 91,67 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

39 E1 4 4 3 91,67 1 1 0 66,67 1 0 50 69,44 Baik

40 E3 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

41 E4 3 4 3 83,33 1 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

42 E7 4 3 3 83,33 0 1 1 66,67 1 1 100 83,33 Sangat Baik

43 E9 4 4 3 91,67 0 1 1 66,67 1 1 100 86,11 Sangat Baik

44 E11 3 4 3 83,33 1 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

45 E12 4 4 2 83,33 0 1 1 66,67 1 1 100 83,33 Sangat Baik

46 E14 4 4 2 83,33 0 1 1 66,67 1 1 100 83,33 Sangat Baik

47 E15 3 3 4 83,33 0 1 1 66,67 1 1 100 83,33 Sangat Baik

48 E17 3 4 3 83,33 0 1 1 66,67 1 1 100 83,33 Sangat Baik

49 E19 3 1 1 41,67 1 1 1 100 1 1 100 80,56 Sangat Baik

50 E21 3 3 4 83,33 1 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

51 E25 3 4 3 83,33 1 0 1 66,67 0 0 0 50 Cukup

52 E26 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

53 F1 4 2 3 75 1 1 0 66,67 0 1 50 63,89 Baik

54 F3 4 4 4 100 0 1 1 66,67 1 1 100 88,89 Sangat Baik

55 F6 3 3 3 75 0 1 1 66,67 1 1 100 80,56 Sangat Baik

56 F7 3 3 4 83,33 1 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

57 F10 3 4 3 83,33 1 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

58 F11 3 4 4 91,67 0 1 1 66,67 1 1 100 86,11 Sangat Baik

59 F13 3 3 3 75 1 0 1 66,67 1 0 50 63,89 Baik

60 F14 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100,00 Sangat Baik

61 F15 4 4 3 91,67 0 1 1 66,67 1 1 100 86,11 Sangat Baik

62 F17 3 2 2 58,33 1 1 1 100 1 1 100 86,11 Sangat Baik

63 F19 3 3 3 75 0 1 0 33,33 1 1 100 69,44 Baik

64 F22 3 4 4 91,67 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

65 F25 3 4 3 83,33 0 1 1 66,67 1 1 100 83,33 Sangat Baik

66 F28 4 3 3 83,33 0 1 0 33,33 1 1 100 72,22 Baik

67 F30 4 4 3 91,67 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

68 G2 3 2 4 75 0 1 1 66,67 0 1 50 63,89 Baik

69 G3 4 4 4 100 0 1 1 66,67 1 1 100 88,89 Sangat Baik

70 G5 4 4 3 91,67 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

71 G9 3 3 3 75 1 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

72 G12 3 3 3 75,00 0 1 1 66,67 1 1 100 80,56 Sangat Baik

73 G13 1 2 4 58,33 0 1 1 66,67 1 1 100 75 Baik

74 G14 3 4 3 83,33 0 1 1 66,67 1 1 100 83,33 Sangat Baik

75 G16 4 4 4 100 0 1 1 66,67 1 1 100 88,89 Sangat Baik

76 G17 3 4 3 83,33 0 1 1 66,67 1 1 100 83,33 Sangat Baik

77 G20 4 3 1 66,67 0 1 1 66,67 1 1 100 77,78 Baik

78 G21 3 4 3 83,33 0 1 1 66,67 1 1 100 83,33 Sangat Baik

79 G23 4 4 3 91,67 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

80 G25 3 4 3 83,33 0 1 1 66,67 1 1 100 83,33 Sangat Baik

86,74 Sangat BaikRata-Rata

Kode RespondenAfektif

No KategoriRata-rata semua aspekPerilaku Kognitif

Page 186: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

168

Lampiran 39

Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti

Indikator Memiliki Kebersamaan dan Gotong Royong

21 36 1 20 rata-rata 9 22 24 25 rata-rata 13 16 24 rata-rata

1 A2 4 4 4 3 93,75 0 1 1 1 75 1 1 0 66,667 78,472 Baik

2 A4 3 3 3 2 68,75 1 1 1 1 100 1 1 0 66,667 78,472 Baik

3 A5 4 4 3 4 93,75 1 1 1 1 100 1 1 1 100 97,917 Sangat Baik

4 A7 3 3 4 3 81,25 1 1 1 1 100 0 1 1 66,667 82,639 Sangat Baik

5 A9 4 4 4 3 93,75 1 1 1 1 100 1 1 0 66,667 86,806 Sangat Baik

6 A10 4 3 3 3 81,25 1 1 1 1 100 1 1 1 100 93,75 Sangat Baik

7 A13 3 3 3 3 75 1 1 1 1 100 1 0 1 66,667 80,556 Sangat Baik

8 A14 4 4 4 4 100 1 1 1 1 100 1 1 0 66,667 88,889 Sangat Baik

9 B1 4 3 4 4 93,75 0 1 1 1 75 1 1 0 66,667 78,472 Baik

10 B3 4 3 4 3 87,5 1 1 1 1 100 1 0 1 66,667 84,722 Sangat Baik

11 B4 3 3 3 3 75 0 1 1 1 75 1 1 1 100 83,333 Sangat Baik

12 B6 4 3 4 3 87,5 1 1 1 1 100 1 1 1 100 95,833 Sangat Baik

13 B9 4 4 4 4 100 1 1 1 1 100 1 1 0 66,667 88,889 Sangat Baik

14 B10 4 3 4 3 87,5 1 1 1 1 100 1 1 1 100 95,833 Sangat Baik

15 B13 4 3 4 4 93,75 1 1 0 0 50 1 0 1 66,667 70,139 Baik

16 C5 3 3 4 2 75 1 1 1 1 100 1 0 0 33,333 69,444 Baik

17 C8 4 4 3 3 87,5 1 1 1 1 100 1 0 0 33,333 73,611 Baik

18 C10 4 2 3 3 75 1 1 1 1 100 1 1 1 100 91,66666667 Sangat Baik

19 C12 4 3 4 2 81,25 1 1 1 1 100 1 1 1 100 93,75 Sangat Baik

20 C17 4 4 4 4 100 1 1 1 1 100 1 1 1 100 100 Sangat Baik

21 C18 3 2 3 3 68,75 1 1 1 1 100 1 0 1 66,67 78,47 Baik

22 C19 4 3 4 3 87,5 1 1 1 1 100 1 1 0 66,67 84,72 Sangat Baik

23 C20 3 4 2 2 68,75 1 1 1 1 100 0 0 1 33,333333 67,36 Baik

24 C22 3 2 3 2 62,5 1 1 1 1 100 0 1 0 33,33 65,28 Baik

25 D2 4 2 4 4 87,5 1 0 1 0 50 0 1 1 66,666667 68,06 Baik

26 D5 4 4 4 2 87,5 1 1 1 1 100 1 1 0 66,67 84,72 Sangat Baik

27 D6 3 3 4 2 75 1 1 1 1 100 1 1 0 66,67 80,56 Sangat Baik

28 D7 4 4 4 2 87,5 1 1 1 1 100 1 1 0 66,67 84,72 Sangat Baik

29 D11 4 4 4 3 93,75 1 1 1 1 100 1 1 1 100 97,92 Sangat Baik

30 D12 4 4 4 4 100 1 1 1 1 100 1 0 1 66,67 88,89 Sangat Baik

31 D15 4 3 4 2 81,25 1 1 1 1 100 1 0 1 66,67 82,64 Sangat Baik

32 D18 4 2 4 4 87,5 1 1 1 1 100 1 1 1 100 95,83 Sangat Baik

33 D20 3 3 3 2 68,75 1 1 1 1 100 1 1 0 66,67 78,47 Baik

34 D21 3 3 3 2 68,75 1 1 1 1 100 1 1 1 100 89,58 Sangat Baik

35 D22 4 4 4 3 93,75 1 1 1 1 100 1 0 0 33,33 75,69 Baik

36 D23 3 4 4 2 81,25 1 1 1 1 100 1 1 1 100 93,75 Sangat Baik

37 D25 3 3 3 3 75 1 1 1 1 100 1 0 1 66,67 80,56 Baik

38 D26 4 4 4 3 93,75 1 1 1 1 100 1 1 1 100 97,92 Sangat Baik

39 E1 4 1 3 2 62,5 1 1 1 1 100 1 1 0 66,67 76,39 Baik

40 E3 4 4 4 1 81,25 1 1 1 1 100 1 1 0 66,67 82,64 Sangat Baik

41 E4 3 3 3 2 68,75 0 1 1 1 75 1 1 0 66,67 70,14 Baik

42 E7 4 3 4 3 87,5 1 1 1 1 100 1 1 0 66,67 84,72 Sangat Baik

43 E9 4 3 3 3 81,25 1 1 0 0 50 0 0 1 33,33 54,86 Cukup

44 E11 3 4 4 2 81,25 1 1 1 1 100 1 0 1 66,67 82,64 Sangat Baik

45 E12 4 4 3 3 87,5 1 1 1 1 100 0 1 0 33,33 73,61 Baik

46 E14 4 4 3 3 87,5 1 1 1 1 100 1 1 0 66,67 84,72 Sangat Baik

47 E15 4 4 4 3 93,75 1 1 1 1 100 1 1 1 100 97,92 Sangat Baik

48 E17 3 4 4 1 75 1 1 1 1 100 1 1 0 66,67 80,56 Sangat Baik

49 E19 3 2 3 2 62,5 1 1 1 1 100 1 1 0 66,67 76,39 Baik

50 E21 3 2 4 4 81,25 1 1 1 1 100 1 1 1 100 93,75 Sangat Baik

51 E25 3 4 3 2 75 0 0 1 1 50 1 1 1 100 75 Baik

52 E26 4 4 4 4 100 1 1 1 1 100 1 1 1 100 100 Sangat Baik

53 F1 2 2 4 2 62,5 0 0 1 0 25 1 1 0 66,67 51,39 Cukup

54 F3 3 2 3 3 68,75 0 1 1 1 75 1 0 1 66,67 70,14 Baik

55 F6 4 2 3 4 81,25 0 1 1 1 75 0 0 0 0 52,08 Cukup

56 F7 4 3 4 4 93,75 1 1 1 1 100 1 1 1 100 97,92 Sangat Baik

57 F10 3 2 4 3 75 1 1 1 1 100 1 0 0 33,33 69,44 Baik

58 F11 4 4 4 4 100 1 1 1 1 100 1 1 0 66,67 88,89 Sangat Baik

59 F13 1 2 3 3 56,25 1 1 0 1 75 1 1 0 66,67 65,97 Baik

60 F14 3 4 3 4 87,5 1 1 1 1 100 1 1 1 100 95,83 Sangat Baik

61 F15 3 4 4 2 81,25 1 1 1 0 75 0 1 0 33,33 63,19 Baik

62 F17 4 2 3 2 68,75 1 1 0 1 75 1 1 1 100 81,25 Sangat Baik

63 F19 4 2 3 3 75 0 1 0 1 50 1 0 1 66,67 63,89 Baik

64 F22 4 2 4 4 87,5 0 0 1 1 50 1 1 1 100 79,17 Baik

65 F25 3 3 4 4 87,5 1 1 1 1 100 1 1 0 66,67 84,72 Sangat Baik

66 F28 4 2 3 3 75 0 0 1 1 50 1 1 0 66,67 63,89 Baik

67 F30 3 4 3 3 81,25 1 1 1 1 100 1 1 0 66,67 82,64 Sangat Baik

68 G2 3 3 4 3 81,25 1 1 1 1 100 1 1 1 100 93,75 Sangat Baik

69 G3 3 4 3 2 75 1 1 1 1 100 1 0 1 66,67 80,56 Sangat Baik

70 G5 4 3 3 4 87,5 1 1 1 1 100 1 0 0 33,33 73,61 Baik

71 G9 3 3 2 2 62,5 1 1 1 1 100 1 1 1 100 87,5 Sangat Baik

72 G12 2 2 3 2 56,25 1 1 1 1 100 1 0 0 33,33 63,19 Baik

73 G13 1 2 4 2 56,25 1 1 1 1 100 1 1 1 100 85,42 Sangat Baik

74 G14 4 3 3 4 87,5 1 1 1 1 100 1 0 0 33,33 73,61 Baik

75 G16 1 3 4 1 56,25 1 1 1 1 100 1 1 0 66,67 74,31 Baik

76 G17 4 3 3 4 87,5 1 1 1 1 100 1 1 1 100 95,83 Sangat Baik

77 G20 3 4 4 3 87,5 1 1 1 1 100 1 1 0 66,67 84,72 Sangat Baik

78 G21 4 3 3 4 87,5 1 1 1 1 100 1 1 0 66,67 84,72 Sangat Baik

79 G23 4 4 4 3 93,75 1 1 1 1 100 1 0 0 33,33 75,69 Baik

80 G25 4 4 3 2 81,25 1 1 1 1 100 1 0 1 66,67 82,64 Sangat Baik

81,35 Baik

KategoriRata-rata semua aspekKognitif

Rata-Rata

Kode RespondenAfektif Perilaku

No

Page 187: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

169

Lampiran 40

Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti

Indikator Memiliki Rasa Kesetiakawanan

17 26 28 rata-rata 26 rata-rata 1 10 rata-rata

1 A2 3 4 3 83,33 0 0 1 1 100 61,11 Baik

2 A4 3 4 2 75 0 0 0 1 50 41,67 Cukup

3 A5 2 4 1 58,33 1 100 1 1 100 86,11 Sangat Baik

4 A7 4 4 3 91,67 1 100 0 1 50 80,56 Sangat Baik

5 A9 4 3 1 66,67 1 100 1 1 100 88,89 Sangat Baik

6 A10 1 3 3 58,33 1 100 0 1 50 69,44 Baik

7 A13 2 4 3 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

8 A14 4 4 3 91,67 0 0 1 1 100 63,89 Baik

9 B1 3 3 3 75 0 0 1 1 100 58,33 Cukup

10 B3 4 4 2 83,33 0 0 1 1 100 61,11 Baik

11 B4 3 3 3 75 0 0 1 1 100 58,33 Cukup

12 B6 4 3 3 83,33 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

13 B9 3 3 4 83,33 0 0 1 1 100 61,11 Baik

14 B10 3 3 3 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

15 B13 3 3 3 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

16 C5 2 4 2 66,67 0 0 1 1 100 55,56 Cukup

17 C8 3 3 4 83,33 0 0 0 1 50 44,44 Cukup

18 C10 3 4 3 83,33 0 0 1 1 100 61,11 Baik

19 C12 3 4 2 75 0 0 1 1 100 58,33 Cukup

20 C17 3 3 3 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

21 C18 3 4 3 83,33 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

22 C19 4 4 3 91,67 0 0 1 1 100 63,89 Baik

23 C20 1 3 4 66,67 0 0 0 1 50 38,89 Kurang

24 C22 3 3 3 75,00 0 0 1 1 100 58,33 Cukup

25 D2 4 4 4 100 0 0 1 1 100 66,67 Baik

26 D5 4 4 3 91,67 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

27 D6 3 4 3 83,33 0 0 1 1 100 61,11 Baik

28 D7 4 4 4 100 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

29 D11 4 2 3 75 0 0 1 1 100 58,33 Cukup

30 D12 4 4 3 91,67 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

31 D15 4 4 3 91,67 0 0 1 1 100 63,89 Baik

32 D18 4 2 4 83,33 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

33 D20 3 3 4 83,33 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

34 D21 3 4 4 91,67 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

35 D22 4 4 4 100 0 0 1 1 100 66,67 Baik

36 D23 2 4 4 83,33 0 0 1 1 100 61,11 Baik

37 D25 4 4 3 91,67 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

38 D26 4 3 3 83,33 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

39 E1 1 4 2 58,33 0 0 1 1 100 52,78 Cukup

40 E3 4 4 4 100 0 0 1 1 100 66,67 Baik

41 E4 2 3 2 58,33 0 0 1 1 100 52,78 Cukup

42 E7 2 4 2 66,67 0 0 1 1 100 55,56 Cukup

43 E9 1 4 4 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

44 E11 2 3 3 66,67 1 100 1 1 100 88,89 Sangat Baik

45 E12 4 2 3 75 0 0 1 1 100 58,33 Cukup

46 E14 4 2 3 75 0 0 1 1 100 58,33 Cukup

47 E15 4 4 3 91,67 0 0 1 1 100 63,89 Baik

48 E17 2 4 4 83,33 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

49 E19 3 3 2 66,67 1 100 1 1 100 88,89 Sangat Baik

50 E21 3 4 3 83,33 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

51 E25 3 3 3 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

52 E26 4 4 1 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

53 F1 2 2 3 58,33 1 100 1 1 100 86,11 Sangat Baik

54 F3 4 4 4 100 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

55 F6 3 3 3 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

56 F7 2 4 4 83,33 0 0 1 1 100 61,11 Baik

57 F10 3 3 3 75 0 0 1 1 100 58,33 Cukup

58 F11 4 4 1 75 0 0 1 1 100 58,33 Cukup

59 F13 2 3 2 58,33 1 100 1 0 50 69,44 Baik

60 F14 3 3 3 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

61 F15 4 4 1 75 0 0 1 1 100 58,33 Cukup

62 F17 3 2 3 66,67 1 100 1 1 100 88,89 Sangat Baik

63 F19 1 3 2 50 1 100 1 1 100 83,33 Sangat Baik

64 F22 3 4 2 75 0 0 1 1 100 58,33 Cukup

65 F25 3 3 3 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

66 F28 2 4 1 58,33 1 100 1 1 100 86,11 Sangat Baik

67 F30 4 4 4 100 1 100 0 1 50 83,33 Sangat Baik

68 G2 2 4 2 66,67 0 0 1 1 100 55,56 Cukup

69 G3 3 4 3 83,33 0 0 1 1 100 61,11 Baik

70 G5 3 4 2 75 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

71 G9 2 2 2 50 1 100 1 1 100 83,33 Sangat Baik

72 G12 3 3 2 66,67 0 0 1 1 100 55,56 Cukup

73 G13 4 4 3 91,67 0 0 1 1 100 63,89 Baik

74 G14 3 3 2 66,67 0 0 0 1 50 38,89 Kurang

75 G16 3 4 3 83,33 0 0 1 1 100 61,11 Baik

76 G17 3 3 2 66,67 0 0 1 1 100 55,56 Cukup

77 G20 3 4 4 91,67 0 0 1 1 100 63,89 Baik

78 G21 3 3 2 66,67 0 0 1 1 100 55,56 Cukup

79 G23 4 4 1 75 0 0 1 1 100 58,33 Cukup

80 G25 2 2 2 50 0 0 0 1 50 33,33 Kurang

72,64 BaikRata-Rata

No KategoriRata-rata semua aspekKode RespondenAfektif Perilaku Kognitif

Page 188: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

170

Lampiran 41

Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti

Indikator Saling Menghormati

16 4 Rata-rata 29 27 Rata-rata 6 7 Rata-rata

1 A2 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

2 A4 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

3 A5 4 4 100 1 1 100 0 0 0 66,67 Baik

4 A7 4 3 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

5 A9 4 4 100 1 0 50 1 0 50 66,67 Baik

6 A10 3 3 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

7 A13 3 3 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

8 A14 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

9 B1 3 4 87,5 0 0 0 1 1 100 62,5 Baik

10 B3 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

11 B4 3 3 75 0 0 0 1 1 100 58,33 Cukup

12 B6 4 2 75 0 1 50 1 1 100 75 Baik

13 B9 3 4 87,5 0 0 0 1 1 100 62,5 Baik

14 B10 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

15 B13 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

16 C5 4 3 87,5 0 1 50 1 0 50 62,50 Baik

17 C8 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

18 C10 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

19 C12 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

20 C17 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

21 C18 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

22 C19 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

23 C20 3 3 75 1 1 100 1 0 50 75 Baik

24 C22 3 3 75 1 0 50 1 1 100 75,00 Sangat Baik

25 D2 2 3 62,5 0 0 0 0 1 50 37,50 Kurang

26 D5 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

27 D6 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

28 D7 4 4 100 0 1 50 0 0 0 50 Cukup

29 D11 3 3 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

30 D12 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

31 D15 3 4 87,5 1 1 100 0 1 50 79,17 Baik

32 D18 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

33 D20 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

34 D21 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

35 D22 4 4 100 1 1 100 0 1 50 83,33 Sangat Baik

36 D23 3 3 75 0 1 50 0 1 50 58,33 Cukup

37 D25 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

38 D26 3 4 87,5 1 1 100 0 1 50 79,17 Baik

39 E1 1 1 25 1 1 100 1 1 100 75 Baik

40 E3 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

41 E4 3 2 62,5 1 1 100 1 1 100 87,50 Sangat Baik

42 E7 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

43 E9 3 3 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

44 E11 3 3 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

45 E12 3 4 87,5 1 1 100 1 0 50 79,17 Baik

46 E14 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

47 E15 3 3 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

48 E17 3 3 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

49 E19 2 3 62,5 1 1 100 1 1 100 87,5 Sangat Baik

50 E21 4 2 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

51 E25 3 3 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

52 E26 4 4 100 0 0 0 1 1 100 66,67 Baik

53 F1 3 3 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

54 F3 3 2 62,5 1 0 50 1 1 100 70,83 Baik

55 F6 4 3 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

56 F7 4 3 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

57 F10 3 3 75 1 1 100 1 0 50 75 Baik

58 F11 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

59 F13 3 3 75 0 1 50 1 1 100 75 Baik

60 F14 2 2 50 1 0 50 1 1 100 66,67 Baik

61 F15 2 4 75 0 1 50 1 1 100 75 Baik

62 F17 3 3 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

63 F19 3 2 62,5 1 0 50 1 1 100 70,83 Baik

64 F22 4 3 87,5 1 1 100 1 0 50 79,17 Baik

65 F25 3 4 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

66 F28 4 3 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

67 F30 4 3 87,5 1 1 100 1 1 100 95,83 Sangat Baik

68 G2 3 1 50 1 1 100 1 1 100 83,33 Sangat Baik

69 G3 4 4 100 0 1 50 1 1 100 83,33 Sangat Baik

70 G5 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

71 G9 2 3 62,5 1 1 100 1 0 50 70,83 Baik

72 G12 3 3 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

73 G13 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

74 G14 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

75 G16 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

76 G17 4 4 100 1 1 100 0 1 50 83,33 Sangat Baik

77 G20 3 3 75 1 1 100 0 1 50 75 Baik

78 G21 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

79 G23 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

80 G25 2 3 62,5 1 1 100 1 1 100 87,5 Sangat Baik

85,68 Sangat BaikRata-rata

KategoriRata-rata semua aspekNo Kode RespondenAfektif Perilaku Kognitif

Page 189: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

171

Lampiran 42

Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti

Indikator Memiliki Tata Krama dan Sopan Santun

7 33 34 Rata-rata 1 28 Rata-rata 8 21 Rata-rata

1 A2 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

2 A4 4 3 4 91,67 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

3 A5 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

4 A7 4 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

5 A9 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

6 A10 4 4 3 91,67 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

7 A13 3 3 3 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

8 A14 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

9 B1 1 2 2 41,67 1 0 50 1 1 100 63,89 Baik

10 B3 4 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

11 B4 4 3 3 83,33 1 0 50 1 1 100 77,78 Baik

12 B6 3 2 2 58,33 1 1 100 1 1 100 86,11 Sangat Baik

13 B9 2 4 4 83,33 1 0 50 1 0 50 61,11 Baik

14 B10 4 4 3 91,67 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

15 B13 1 3 4 66,67 1 1 100 1 1 100 88,89 Sangat Baik

16 C5 4 3 3 83,33 1 1 100 1 0 50 77,78 Baik

17 C8 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

18 C10 4 3 4 91,67 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

19 C12 4 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

20 C17 4 4 3 91,67 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

21 C18 3 3 4 83,33 1 1 100 1 0 50 77,78 Baik

22 C19 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

23 C20 3 2 2 58,33 1 0 50 0 0 0 36,11 Kurang

24 C22 3 3 2 66,67 1 1 100 0 0 0 55,56 Cukup

25 D2 2 2 1 41,67 1 0 50 1 0 50 47,22 Cukup

26 D5 4 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

27 D6 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

28 D7 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

29 D11 4 4 3 91,67 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

30 D12 4 4 3 91,67 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

31 D15 3 4 4 91,67 1 1 100 1 0 50 80,56 Sangat Baik

32 D18 3 3 2 66,67 1 1 100 1 1 100 88,89 Sangat Baik

33 D20 4 3 3 83,33 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

34 D21 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

35 D22 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

36 D23 4 4 3 91,67 1 0 50 1 1 100 80,56 Sangat Baik

37 D25 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

38 D26 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

39 E1 1 1 1 25 1 1 100 1 0 50 58,33 Cukup

40 E3 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

41 E4 2 3 2 58,33 1 1 100 1 0 50 69,44 Baik

42 E7 4 3 4 91,67 1 1 100 1 0 50 80,56 Sangat Baik

43 E9 4 4 4 100 0 1 50 1 1 100 83,33 Sangat Baik

44 E11 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

45 E12 3 4 4 91,67 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

46 E14 3 4 4 91,67 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

47 E15 4 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

48 E17 4 3 4 91,67 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

49 E19 4 3 1 66,67 1 1 100 1 1 100 88,89 Sangat Baik

50 E21 3 3 3 75 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

51 E25 4 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

52 E26 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

53 F1 4 3 3 83,33 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

54 F3 2 3 4 75 0 1 50 1 1 100 75 Baik

55 F6 3 3 2 66,67 0 1 50 1 0 50 55,56 Cukup

56 F7 4 4 3 91,67 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

57 F10 3 3 4 83,33 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

58 F11 4 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

59 F13 4 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

60 F14 3 4 3 83,33 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

61 F15 4 2 4 83,33 1 0 50 1 0 50 61,11 Baik

62 F17 4 2 4 83,33 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

63 F19 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

64 F22 3 4 4 91,67 1 0 50 1 1 100 80,56 Sangat Baik

65 F25 3 4 3 83,33 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

66 F28 3 4 4 91,67 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

67 F30 4 4 2 83,33 0 1 50 1 1 100 77,78 Baik

68 G2 3 2 4 75 0 1 50 1 1 100 75 Baik

69 G3 4 4 3 91,67 0 1 50 1 1 100 80,56 Sangat Baik

70 G5 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

71 G9 2 2 2 50 1 1 100 1 1 100 83,33 Sangat Baik

72 G12 3 2 3 66,67 0 1 50 1 0 50 55,56 Cukup

73 G13 4 1 3 66,67 0 1 50 1 1 100 72,22 Baik

74 G14 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

75 G16 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

76 G17 4 4 4 100 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

77 G20 4 3 4 91,67 0 1 50 1 1 100 80,56 Sangat Baik

78 G21 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

79 G23 4 4 4 100 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

80 G25 3 4 3 83,33 0 1 50 1 1 100 77,78 Baik

86,81 Sangat BaikRata-Rata

No Rata-rata semua aspek KategoriKode RespondenAfektif Perilaku Kognitif

Page 190: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

172

Lampiran 43

Penghitungan Analisis Deskriptif Budi Pekerti

Indikator Tumbuhnya Kejujuran

9 15 19 Rata-rata 31 32 34 Rata-rata 15 18 Rata-rata

1 A2 4 4 4 100 1 1 1 100 0 0 0 66,67 Baik

2 A4 4 1 1 50 1 1 1 100 1 1 100 83,33 Sangat Baik

3 A5 4 4 2 83,33 0 0 1 33,33 1 0 50 55,56 Cukup

4 A7 4 4 1 75 0 1 1 66,67 1 0 50 63,89 Baik

5 A9 4 4 4 100 1 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

6 A10 3 3 4 83,33 0 1 1 66,67 1 0 50 66,67 Baik

7 A13 3 3 4 83,33 1 1 0 66,67 1 1 100 83,33 Sangat Baik

8 A14 4 4 4 100 0 1 0 33,33 1 0 50 61,11 Baik

9 B1 2 3 2 58 0 1 0 33,33 1 0 50 47,22 Cukup

10 B3 4 3 4 92 1 1 1 100 1 0 50 80,56 Sangat Baik

11 B4 3 3 4 83 0 1 0 33,33 1 1 100 72,22 Baik

12 B6 4 4 1 75 0 1 0 33,33 1 1 100 69,44 Baik

13 B9 1 1 4 50 1 1 1 100 0 0 0 50 Cukup

14 B10 3 3 4 83 1 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

15 B13 2 3 2 58 1 1 1 100 1 1 100 86,11 Sangat Baik

16 C5 4 3 1 67 0 1 1 67 0 0 0 44,44 Cukup

17 C8 4 3 3 83 1 1 0 67 0 1 50 66,67 Baik

18 C10 4 3 3 83 1 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

19 C12 4 3 4 91,67 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

20 C17 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

21 C18 4 3 3 83,33 1 1 1 100 1 1 100 94 Sangat Baik

22 C19 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

23 C20 2 2 2 50,00 1 1 1 100 0 1 50 66,67 Baik

24 C22 3 1 3 58 0 1 1 67 1 1 100 75,00 Baik

25 D2 2 3 2 58,33 0 1 1 66,67 0 0 0 41,67 Cukup

26 D5 4 4 4 100 1 0 1 66,67 1 1 100 88,89 Sangat Baik

27 D6 4 3 3 83,33 1 1 1 100 1 0 50 77,78 Baik

28 D7 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

29 D11 3 3 3 75,00 1 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

30 D12 1 4 4 75,00 1 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

31 D15 3 3 3 75,00 1 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

32 D18 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

33 D20 4 2 2 66,67 1 0 1 66,67 1 1 100 77,78 Baik

34 D21 4 1 2 58,33 1 1 1 100 1 1 100 86,11 Sangat Baik

35 D22 4 1 1 50 1 1 1 100 1 1 100 83,33 Sangat Baik

36 D23 4 3 4 91,67 1 1 1 100 1 0 50 80,56 Sangat Baik

37 D25 3 3 4 83,33 1 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

38 D26 4 3 2 75 1 1 1 100 1 0 50 75 Baik

39 E1 3 1 1 41,67 1 1 1 100 0 0 0 47,22 Cukup

40 E3 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

41 E4 3 3 3 75 0 1 1 67 0 0 0 47,22 Cukup

42 E7 3 4 4 91,67 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

43 E9 4 4 1 75 1 1 1 100 1 0 50 75 Baik

44 E11 3 3 3 75 1 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

45 E12 3 4 4 91,67 1 1 1 100 1 0 50 80,56 Sangat Baik

46 E14 3 4 4 91,67 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

47 E15 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

48 E17 3 4 1 66,67 1 1 1 100 1 1 100 88,89 Sangat Baik

49 E19 4 3 2 75 1 1 1 100 1 0 50 75 Baik

50 E21 4 3 3 83,33 1 1 1 100 0 1 50 77,78 Baik

51 E25 1 2 1 33,33 1 1 1 100 0 0 0 44,44 Cukup

52 E26 3 4 4 91,67 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

53 F1 3 3 2 66,67 0 0 1 33,33 1 1 100 66,67 Baik

54 F3 4 4 3 91,67 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

55 F6 3 4 3 83,33 1 1 1 100 1 1 100 94,44 Sangat Baik

56 F7 4 4 1 75 1 0 1 66,67 1 1 100 80,56 Sangat Baik

57 F10 3 3 3 75 1 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

58 F11 4 4 4 100 1 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

59 F13 3 2 3 67 1 1 0 66,67 1 0 50 61,11 Baik

60 F14 4 3 2 75 1 0 0 33,33 1 1 100 69,44 Baik

61 F15 4 4 4 100 0 1 1 66,67 1 1 100 88,89 Sangat Baik

62 F17 3 4 3 83,33 1 1 1 100 0 1 50 77,78 Baik

63 F19 3 3 3 75 1 1 1 100 1 1 100 91,67 Sangat Baik

64 F22 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

65 F25 4 1 1 50 0 0 1 33,33 0 1 50 44,44 Cukup

66 F28 4 4 4 100 1 1 1 100 1 1 100 100 Sangat Baik

67 F30 4 2 2 66,67 0 0 0 0,00 1 0 50 38,89 Kurang

68 G2 3 2 3 66,67 0 1 1 66,67 1 1 100 77,78 Baik

69 G3 4 2 3 75 0 1 1 66,67 0 0 0 47,22 Cukup

70 G5 4 4 4 100 1 1 1 100 1 0 50 83,33 Sangat Baik

71 G9 3 2 2 58,33 1 1 1 100 1 1 100 86,11 Sangat Baik

72 G12 3 1 3 58,33 1 1 1 100 0 0 0 52,78 Cukup

73 G13 2 4 4 83,33 1 1 1 100 0 1 50 77,78 Baik

74 G14 4 3 4 91,67 1 1 1 100 1 0 50 80,56 Sangat Baik

75 G16 4 1 4 75 1 1 1 100 0 0 0 58,33 Cukup

76 G17 4 3 4 91,67 1 1 1 100 0 0 0 63,89 Baik

77 G20 3 4 4 91,67 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

78 G21 4 3 4 91,67 1 1 1 100 1 1 100 97,22 Sangat Baik

79 G23 4 4 4 100 1 1 1 100 0 1 50 83,33 Sangat Baik

80 G25 3 2 2 58,33 1 1 1 100 1 1 100 86,11 Sangat Baik

78,51 BaikRata-Rata

No Rata-rata semua aspek KategoriKode RespondenAfektif Perilaku Kognitif

Page 191: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

173

Lampiran 44

DATA KATEGORI BUDI PEKERTI DAN HASIL BELAJAR PKn

No Kode

Responden

Skor Budi

Pekerti Kategori

Hasil

Belajar PKn Kategori

1 A2 88 Sangat Baik 86 Baik Sekali

2 A4 74 Baik 76 Baik

3 A5 79 Baik 78 Baik

4 A7 73 Baik 77 Baik

5 A9 78 Baik 78 Baik

6 A10 82 Sangat Baik 79 Baik

7 A13 88 Sangat Baik 85 Baik Sekali

8 A14 83 Sangat Baik 77 Baik

9 B1 58 Cukup 70 Baik

10 B3 78 Baik 75 Baik

11 B4 74 Baik 79 Baik

12 B6 84 Sangat Baik 78 Baik

13 B9 60 Cukup 70 Baik

14 B10 92 Sangat Baik 90 Baik Sekali

15 B13 86 Sangat Baik 80 Baik Sekali

16 C5 68 Baik 71 Baik

17 C8 80 Baik 82 Baik Sekali

18 C10 87 Sangat Baik 89 Baik Sekali

19 C12 87 Sangat Baik 84 Baik Sekali

20 C17 93 Sangat Baik 93 Baik Sekali

21 C18 88 Sangat Baik 92 Baik Sekali

22 C19 91 Sangat Baik 88 Baik Sekali

23 C20 60 Cukup 70 Baik

24 C22 60 Cukup 74 Baik

25 D2 60 Cukup 77 Baik

26 D5 84 Sangat Baik 81 Baik Sekali

27 D6 78 Baik 73 Baik

28 D7 83 Sangat Baik 80 Baik Sekali

29 D11 92 Sangat Baik 91 Baik Sekali

30 D12 91 Sangat Baik 92 Baik Sekali

31 D15 82 Sangat Baik 78 Baik

32 D18 97 Sangat Baik 90 Baik Sekali

33 D20 83 Sangat Baik 87 Baik Sekali

Page 192: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

174

No Kode

Responden

Skor Budi

Pekerti Kategori

Hasil

Belajar PKn Kategori

34 D21 87 Sangat Baik 86 Baik Sekali

35 D22 88 Sangat Baik 82 Baik Sekali

36 D23 80 Baik 81 Baik Sekali

37 D25 87 Sangat Baik 84 Baik Sekali

38 D26 89 Sangat Baik 86 Baik Sekali

39 E1 58 Cukup 76 Baik

40 E3 78 Baik 77 Baik

41 E4 60 Cukup 77 Baik

42 E7 83 Sangat Baik 78 Baik

43 E9 80 Baik 78 Baik

44 E11 85 Sangat Baik 81 Baik Sekali

45 E12 76 Baik 76 Baik

46 E14 78 Baik 77 Baik

47 E15 83 Sangat Baik 78 Baik

48 E17 86 Sangat Baik 79 Baik

49 E19 73 Baik 76 Baik

50 E21 81 Sangat Baik 76 Baik

51 E25 71 Baik 77 Baik

52 E26 90 Sangat Baik 80 Baik Sekali

53 F1 65 Baik 77 Baik

54 F3 79 Baik 80 Baik Sekali

55 F6 75 Baik 78 Baik

56 F7 93 Sangat Baik 81 Baik Sekali

57 F10 80 Baik 78 Baik

58 F11 79 Baik 78 Baik

59 F13 60 Cukup 78 Baik

60 F14 81 Sangat Baik 79 Baik

61 F15 71 Baik 77 Baik

62 F17 84 Sangat Baik 81 Baik Sekali

63 F19 78 Baik 79 Baik

64 F22 84 Sangat Baik 79 Baik

65 F25 80 Baik 78 Baik

66 F28 76 Baik 77 Baik

67 F30 77 Baik 78 Baik

68 G2 69 Baik 70 Baik

69 G3 76 Baik 75 Baik

70 G5 90 Sangat Baik 90 Baik Sekali

Page 193: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

175

No Kode

Responden

Skor Budi

Pekerti Kategori

Hasil

Belajar PKn Kategori

71 G9 84 Sangat Baik 80 Baik Sekali

72 G12 60 Cukup 70 Baik

73 G13 81 Sangat Baik 80 Baik Sekali

74 G14 86 Sangat Baik 83 Baik Sekali

75 G16 77 Baik 75 Baik

76 G17 84 Sangat Baik 85 Baik Sekali

77 G20 81 Sangat Baik 80 Baik Sekali

78 G21 86 Sangat Baik 86 Baik Sekali

79 G23 84 Sangat Baik 82 Baik Sekali

80 G25 76 Baik 85 Baik Sekali

Page 194: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

176

Lampiran 45

SURAT IJIN PENELITIAN

Page 195: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

177

Page 196: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

178

Page 197: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

179

Page 198: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

180

Page 199: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

181

Page 200: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

182

Page 201: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

183

Page 202: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

184

Lampiran 46

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Page 203: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

185

Page 204: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

186

Page 205: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

187

Page 206: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

188

Page 207: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

189

Page 208: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

190

Page 209: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

191

Page 210: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

192

Lampiran 47

DOKUMENTASI PENELITIAN

SDN Combongan 01

SDN Combongan 02

Gambar 1. Peneliti menjelaskan petunjuk

pengisian angket

Gambar 2. Siswa mengisi angket

Gambar 3. Peneliti menjelaskan petunjuk

pengisian angket

Gambar 4. Siswa menanyakan yang

belum dipahami

Page 211: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

193

SDN Combongan 03

SDN Dukuh 03

SDN Kenep 01

Gambar 5. Peneliti menjelaskan petunjuk

pengisian angket

Gambar 6. Siswa mengisi angket

Gambar 7. Peneliti menjelaskan petunjuk

mengerjakan soal tentang budi

pekerti

Gambar 8. Siswa mengerjakan soal

tentang budi pekerti

Gambar 9. Siswa mengisi angket Gambar 10. Siswa mengerjakan soal

tentang budi pekerti

Page 212: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

194

SDN Kenep 02

SDN Kenep 03

Gambar 11. Peneliti menjelaskan petunjuk

pengisian angket

Gambar 12. Siswa mengisi angket

Gambar 13. Peneliti menjelaskan petunjuk

pengisian angket

Gambar 14. Peneliti menjelaskan petunjuk

pengisian angket

Page 213: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

195

Lampiran 48

DAFTAR RESPONDEN UJI COBA

Kode

Responden Inisial Nama

U1 AR

U2 DA

U3 SA

U4 DP

U5 EZ

U6 FA

U7 FI

U8 LE

U9 RA

U10 RHA

U11 RH

U12 SS

U13 SY

U14 AQ

U15 AA

U16 AP

U17 AK

U18 AE

U19 CM

Kode

Responden Inisial Nama

U20 DF

U21 DW

U22 EC

U23 FI

U24 GM

U25 HN

U26 JA

U27 MH

U28 MR

U29 NR

U30 OM

U31 PN

U32 RZ

U33 SN

U34 VI

U35 YF

U36 LP

U37 NE

Page 214: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

196

Lampiran 49

DAFTAR RESPONDEN PENELITIAN

Kode

Responden

Inisial

Nama

A2 AS

A4 DE

A5 DV

A7 IP

A9 JW

A10 LA

A13 RA

A14 RW

B1 KS

B3 DM

B4 MF

B6 MI

B9 RAP

B10 RU

B13 AG

C5 DP

C8 FR

C10 FS

C12 GM

C17 RB

C18 SM

C19 SR

C20 DF

C22 RM

D2 ADM

D5 RS

D6 AJ

D7 AR

D11 AD

D12 AK

D15 DN

D18 ED

Kode

Responden

Inisial

Nama

D20 FA

D21 HY

D22 MS

D23 NA

D25 PI

D26 RR

E1 IN

E3 RF

E4 RAF

E7 AT

E9 AY

E11 BA

E12 DA

E14 DK

E15 HI

E17 MF

E19 MD

E21 RG

E25 TA

E26 WD

F1 AD

F3 GI

F6 AM

F7 AKB

F10 DA

F11 ED

F13 EN

F14 G

F15 IK

F17 YC

F19 NR

F22 P

Page 215: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

197

Kode

Responden

Inisial

Nama

F25 TM

F28 IA

F30 NM

G2 DS

G3 RN

G5 AN

G9 BA

G12 IB

Kode

Responden

Inisial

Nama

G13 IC

G14 LI

G16 NN

G17 PF

G20 SA

G21 TD

G23 YD

G25 NO

Page 216: HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR … · Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. A. Zaenal Abidin,

198

Lampiran 50

WAKTU PENELITIAN

Tempat Penelitian Tanggal Penelitian

SDN Bulakan 02 21 Mei 2016

SDN Dukuh 03 23 Mei 2016

SDN Combongan 01 25 Mei 2016

SDN Combongan 02 23 Mei 2016

SDN Combongan 03 24 Mei 2016

SDN Kenep 01 27 Mei 2016

SDN Kenep 02 27 Mei 2016

SDN Kenep 03 26 Mei 2016