8/17/2019 Home Visit Mitha
1/43
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar BelakangPelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang
memusatkan pelayanan kepada keluarga sebagai suatu unit,dimana tanggung jawab
dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis
kelamin pasien juga tidak boleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu (Wahyuni,
200 !. Pelayanan kedokteran keluarga juga melaksanakan pelayanan kesehatan
holistik yang meliputi usaha promoti", pre#enti", kurati", dan rehabilitati" dengan
pendekatan keluarga.$ntuk dapat melaksanakan pelayanan kedokteran keluargadengan baik,kunjungan rumah ( home #isit ! serta perawatan pasien di rumah
( home %are !merupakan aspek yang mempunyai peranan penting (&uriyasa et al .,
2010!.
2. 'ujuan
$mum
engetahui gejala, Penanganan, dan Pen%egahan penyakit &ki)o"renia.
*husus
engidenti"ikasi permasalahan kesehatan keluarga berdasarkan "ungsi keluarga
dan menyusun usulan penatalaksaannya se%ara holistik dan komprehensi"
. an"aat
a. Pasien dan keluarga dapat mengetahui gejala dan pentingnya pengobatan
penyakit &ki)o"renia se%ara teratur, serta dapat men%egah terjadinya
penyakit &ki)o"renia.
b. Penulis dapat mengetahui pentingnya menjadi dokter keluarga, dan kendala
apa saja yang dialami untuk menjadi dokter keluarga.
1
8/17/2019 Home Visit Mitha
2/43
*linik +okter *eluarga * $W*& -o. Berkas
Berkas Pembinaan *eluarga -o. /
Puskesmas &ukodono, &idoarjo. -ama ** 'n. P
'anggal kunjungan pertama kali 1 gustus 201 ,
-ama pembina keluarga pertama kali dr Lilik
Tabel 1. CATATAN KONSULTASI PEMBIMBING (diisi setiap kali selesai satu peri de
pe!bi"aa" #
'anggal 'ingkatPemahaman
Para" Pembimbing Para" *eterangan
* / *' /3&'3* + 45/ 3 * L$ /5
-ama *epala *eluarga -n. &
lamat lengkap /' 1 /W 1 +esa 6ogosatru, ke%. &ukodono, *ab
&idoarjo
Bentuk *eluarga Personal
'abel 2. +a"tar nggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
1. 'n.
Partono
yah
(kepala
keluarga!
L 7
tahun
&ekolah
/akyat
2. -y.
*aya
3bu P 88
tahun
&+ Buruh
rumput. -n.
9adiya
h
Pasien P
tahun
&+
2
8/17/2019 Home Visit Mitha
3/43
:. 'n. ji
&antoso
dik
pasien
L 21
tahun
&+ *uli
8. 'n.
mir &uanto
*eponakan
pasien
L 2
tahun
& P Pegawai
listrik
L P4/ - * &$& * +4*' / - * L$ /5
BAB II
STATUS PENDERTTA
. P -+ 9$L$ -
Laporan ini diambil berdasarkan kasus yang diambil dari penemuan seorang
penderita gangguan jiwa psikotik, berjenis kelamin perempuan dan berusia tahun,
dimana penderita terkena gangguan jiwa psikotik sejak 2 tahun di wilayah puskesmas
&ukodono, *abupaten &idoarjo. engingat kasus ini banyak ditemukan di masyarakat baik
usia muda maupun usia lanjut pada khususnya di +esa 6ogosatru, *e%amatan &ukodono,
*abupaten &idoarjo beserta permasalahannya seperti masih kurangnya pengetahuan
masyarakat penyebab terjadinya psikotik serta penanganannya di masyarakat. 4leh karena
itu, penting kiranya bagi penulis untuk memperhatikan dan men%ermatinya untuk
kemudian bisa menjadikannya sebagai pengalaman di lapangan.
B. 3+ -'3' & P -+ /3'
-ama -y &
$mur tahun
6enis kelamin PerempuanPekerjaan 'idak bekerja
Pendidikan; &+
gama 3slam
lamat /' 1 /W 1 +esa 6ogosatru, &ukodono
&uku 6awa
'anggal periksa 1 gustus 201:
8/17/2019 Home Visit Mitha
4/43
2 hari yang lalu
2. /iwayat Penyakit &ekarang
ulai > 2 hari yang lalu pasien suka berbi%ara sendiri. engomel dan juga marah=
marah sendiri. Pasien juga sering berkata kasar sambil mengatakan ?diseneni tok, gaji ga
dibayar@. Pasien sering bi%ara ngelantur dan kata=kata yang tidak dapat dimengerti. Pasien
juga ada sering menulis di lantai menggunakan jarinya dan jika ditanya sedang melakukan
apa, pasien akan marah dan mengatakan ?jangan ganggu, aku lagi kerja@. Pasien juga
terkadang suka melamun. Pasien beberapa kali mengatakan melihat seperti ada orang ygmasuk ke dalam rumahnya. 'erkadang pasien sambil mengatakan ?kamu jelek, lapo
mrene@ dan sambil memukul tembok ataupun so"a. Pasien juga sering keluyuran keluar
rumah karena ada suara=suara yang menyuruh pasien untuk keluar rumah. Biasanya pasien
keluar rumah pada siang hari namun sebelum maghrib pasien pasti sudah kembali ke
rumah tanpa perlu dijemput. Pasien tidak perlu diingatkan untuk makan. &ehari pasien bisa
makan sampai : kali. Pasien harus diingatkan untuk mandi. +alam sehari pasien biasanya
mandi satu kali, lebih sering mandi saat subuh saja.
. /iwayat Penyakit +ahulu
Pada tahun 1 1 pasien dipe%at dari pekerjaannya di pabrik benang. *emudian
pasien pulang kerumah dalam keadaan menangis. Pasien mengatakan sebelumnya memang
sering dimarahi oleh atasannya di pabrik. &etelah itu pasien menjadi lebih pendiam dan
suka melamun sendirian. Beberapa hari kemudian pasien suka marah=marah sendiri sambil
mengatakan ?jangan kesini lagi@. Pasien mulai mengamuk dan suka membenturkan
kepalanya ke tembok. Pasien juga suka mengamuk dan marah=marah pada setiap orang
yang leewat didepan rumahnya. pasien dibawa berobat ke Porong dan dirawat selama 2
bulan. &epulang dari /& Porong, pasien kembali mengamuk dan juga marah=marah.
*arena keluarga pasien takut pasien akan men%elakai orang lain maka keluarga pasien
memasung pasien di kamar belakang rumahnya. Pasien dipasung > tahun. &elama
dipasung pasien sering memukul tembok hingga tembok retak=retak. &etelah tahun
dipasung, pasien dibawa ke /&6 enur &urabaya. Pasien rawat inap selama > 8 bulan.
&etalah itu pasien sempat bolak balik rawat inap di /&6 enur sebanyak 8 kali sampai
:
8/17/2019 Home Visit Mitha
5/43
tahun 201: ini. 'erakhir kali rawat inap di /&6 enur > 8 tahun yang lalu. &etelah itu
kontrol rutin di /& &idoarjo.
= /iwayat trauma =
= /iwayat kejang == /iwayat penggunaan - PA =
= /iwayat panas tinggi =
= /iwayat tekanan darah tinggi (=!
:. /iwayat Penyakit *eluarga
= /iwayat keluarga dengan penyakit serupa yah memiliki riwayat gangguan
jiwa tipe neurosis
8. /iwayat *ebiasaan
= Pasien orangnya tertutup dan pendiam. 6adi bila ada masalah pasien jarang %erita
dengan siapapun.
7. /iwayat &osial konomi
Pasien merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Pasien belum pernah menikah.
Pernah bekerja di pabrik benang > 2 tahun. Pasien hanya tamatan sekolah dasar, dan tidak
melanjutkan sekolah dengan alasan biaya. &ekarang pasien sudah tidak bekerja lagi. $ntuk
biaya hidup sehari=hari pasien dipenuhi oleh ibu dan juga keponakannya. 3bu pasien
bekerja sebagai buruh rumput dengan penghasilan /p. 0.000 per hari. +an bantuan dari
keponakan pasien yang bekerja sebagai pegawai listrik, setiap bulannya > /p. 100.000=
180.000. enurut ayah pasien uang ini %ukup untuk biaya hidup sehari=hari dan juga untuk
pembelian obat pasien setiap bulannya.
. /iwayat 5i)i
Penderita biasanya makan sehari=hari antara =: kali, dengan nasi sepiring diisi
sayur, tahu tempe dan daging, kadang=kadang disertai telur. dapun buah tapi jarang
dibeli, seperti pisang atau pepaya. &tatus gi)i lebih.
+. &' '$& P&3*3 '/3
8
8/17/2019 Home Visit Mitha
6/43
. +eskripsi umum
1! Penampilan
&eorang perempuan, usia tahun, perawatan diri kurang, pakaian kurang rapi,
rambut pirang a%ak=a%akan, kulit sawo matang, penampilan sesuai gender, tampak sehat,gemuk, kontak mata kurang.
2! Perilaku dan akti#itas psikomotor
Pasien tidak mau diwawan%ara dan %enderung menghindar. Pasien suka mondar=
mandir didepan pemeriksa.
! &ikap terhadap pemeriksa.
Pasien tidak kooperati" dan tidak mau menanggapi pertanyaan pemeriksa. Pasien
suka bi%ara sendiri yang tidak ada hubungannya dengan pertanyaan pemeriksa.B. ood dan "ek
ood tde
"ek tumpul
8/17/2019 Home Visit Mitha
7/43
= 4rientasi waktu baik
= 4rientasi tempat baik
= 4rientasi orang tidak baik
+aya konsentrasi tde
1. Perhatian perhatian pasien mudah teralih. 'idak dapat diwawan%ara
2. +aya ingat
6angka panjang tde
6angka pendek tde
&egera tde
5. +aya nilai
+aya nilai sosial tde
$ji daya nilai tde
Penilaian realitas tde
9. 'ilikan
+erajat 3 (penyangkalan sama sekali terhadap penyakitnya!
3. 'ara" dapat diper%aya
'idak dapat diper%aya
. P /3*& - 3&3*
. Pemeriksaan "isik
*eadaan umum 'ampak sehat
*esadaran Berubah
'anda #ital ' 110D 0 mm9g, - E:FDm, / 20FDm,& 7, G<
*epala *onjungti#a anemis =D=, sklera ikterus =D=
'horaks /honki =D=, Whee)ing =D=
bdomen +atar, lemas, peristaltik (C! normal
9eparDLien 'idak teraba
kstremitas dema (=!, turgor kembali %epat, akral hangat
8/17/2019 Home Visit Mitha
8/43
B. Pemeriksaan neurologis
5
8/17/2019 Home Visit Mitha
9/43
Pemeriksa mengamati pasien dapat menggerakkan kepalanya ke kiri dan
kanan, hal ini menandakan bahwa "ungsi -er#us ksesorius pasien dalam
keadaan normal
i. -er#us 9ipoglosus (-.I33!
'idak terlihat de#iasi saat pasien menjulurkan lidah
kstrapiramidal sindrom 'idak ditemukan gejala ekstrapiramidal
('remor, Bradikinensia, /igiditas!
. P /3*& - P -$-6 -5'idak dilakukan pemeriksaan penunjang
5. / &$
&eorang wanita berumur tahun dikeluhkan oleh keluarganya telah 2 hari ini
marah dan ngomel sendiri. Pasien telah 2 tahun mengidap gangguan jiwa dan rutin
berobat ke /& &idoarjo. Pada tahun 1 1 pasien dipe%at dari pekerjaannya. +an semenjak
itu pasien suka meyendiri selama beberapa hari. &etelah itu pasien mulai suka marah=marah dan bi%ara ngelantur. Pasien sempat dibawa ke /& Porong. &etelah dari /& Porong
pasien kembali mengamuk dirumah. *emudian pasien sempat dipasung di kamar belakang
rumahnya selama tahun. &etelah itu pasien sempat rawat inap di /&6 enur sebanyak >
8 kali.kemudian selanjutnya pasien berobat k /& &idoarjo se%ara rutin.
+ari pemeriksaan psikiatri didapatkan gangguan proses berpikir, gangguan
persepsi, dan daya tilik terhadap peyakitnya. +ari pemeriksaan "isik pasien tidak
mengalami gangguan.
9. P '3 -' < -' / + +3 5-4&3&
+iagnosis Biologis
1. &ki)o"enia 9ebe"renik
+iagnosis Psikologis
Pasien tidak merasa sedang sakit.
8/17/2019 Home Visit Mitha
10/43
+iagnosis &osial konomi dan Budaya
1. &tatus ekonomi kurang.
2. Penyakit membuat pasien tidak dapat bekerja lagi.
3. P - ' L *& - -
-on edika mentosa
+alam bentuk psikoedukasi yaitu menyampaikan in"ormasi kepada keluarga
mengenai kondisi pasien dan menyarankan untuk senantiasa memberi
dukungan selama masa pengobatan, pasien lebih sering diajak berkomunikasi
serta keluarga harus memberi dukungan kepada pasien untuk tidak berpikirannegati". 6elaskan kepada keluarga mengenai berbagai kemungkinan penyebab
penyakit, perjalanan penyakit, dan pengobatan sehingga keluarga dapat
memahami dan menerima kondisi pasien untuk minum obat dan kontrol se%ara
teratur serta mengenali gejala=gejala kekambuhan.
Pastikan pasien berada dalam pengawasan keluarga, untuk menghindari hal=hal
yang tidak diinginkan. emberikan pengertian kepada keluarga akan
pentingnya peran keluarga pada perjalanan penyakit.Pendekatan lingkungan dengan melatih pasien untuk bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar, seperti melibatkan pasien dalam kegiatan desa yang
sederhana (gotong royong!, dan liburan agar dapat berinteraksi dengan
lingkungan.
edikamentosa
8/17/2019 Home Visit Mitha
11/43
4 *$ %ukup, %ompos mentis, gi)i lebih
'anda #ital ' 1 0D100mm9g / 22 FDmenit
- EEFDmenit & 7, J<
&tatus Psikiatri pasien tidak dapat diwawan%ara. &ki)o"renia 9ebe"renik
P 'erapi medlkamentosa, non medika mentosa selain itu juga dilakukan patient
%entered management dukungan psikologis penentraman hati, penjelasan,
basi% konseling pada keluarga dan edukasi pasien
BAB III
IDENTIFIKASI FUNGSI- FUNGSI KELUARGA
. $-5&3 * L$ /5
1. ungsi Psikologi.
-n.& tinggal serumah dengan ayah, ibu, adik dan keponakannya, 9ubungan
mereka terjalin %ukup baik. ungsi psikologis pasien terganggu akibat dari penyakit yang dideritanya.
2. ungsi &osial
Pasien tidak dapat bersosialisasi sebagaimana orang=orang pada umumnya.
Pasien lebih sering diam dirumah atau jika pergi dari rumah pasien tidak dapat
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
. ungsi konomi dan Pemenuhan *ebutuhan
Penghasilan keluarga berasal dari gaji ibu pasien yaitu /p. 0.000Dhari dan
juga dari keponakannya yang setiap bulan menambahkan uang sebesar /p.
100.000=180.000. $ntuk biaya bidup sehari=hari seperti makan, minum, atau iuran
pasien membayar listrik dan untuk membeli obat untuk pasien hanya
mengandalkan uang yang ada dan tidak pemah menyisihkannya untuk menabung
ataupun biaya=biaya mendadak. Pasien menggunakan BP6& untuk membantu
membayar biaya pengobatannya.
:. ungsi Penguasaan asalah dan *emampuan Beradaptasi
Penderita termasuk orang yang tertutup sehingga bila mengalami kesulitan
atau masalah penderita lebih memilih untuk memendamnya sendiri. +an sekarang
11
8/17/2019 Home Visit Mitha
12/43
pasien tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar karena kejiwaan pasien
belum stabil.
B. P5 / &
8/17/2019 Home Visit Mitha
13/43
5 &aya puas dengan %ara keluarga saya menerima
dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang
baru
√
&aya puas dengan %ara keluarga saya
mengekspresi=kan kasih sayangnya dan
merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll
√
/ &aya puas dengan %ara keluarga saya dan saya
membagi waktu bersama=sama
√
ungsi keluarga tidak dapat die#aluasi.
8/17/2019 Home Visit Mitha
14/43
memadai, diperlukan skala prioritas untuk
pemenuhan kebutuhan hidup
dukasi
'ingkat pendidikan dan pengetahuan pasien masih
rendah. *emampuan untuk memperoleh danmemiliki "asilitas pendidikan seperti buku=buku,
koran terbatas.
C
edi%al
Pelayanan kesehatan puskesmas memberikan
perhatian khusus terhadap kasus pendenta
'idak mampu membiayai pelayanan kesehatan
yang lebih balk +alam men%ari pelayanan
kesehatan keluarga ini biasanya menggunakan
Puskesmas dan hal ini mudah dijangkau karena
puskesmas terdekat.
=
*eterangan
konomi (C! artinya -n. & masih menghadapi permasalahan dalam hal
perekonomian. 9al ini dapat dilihat dari -n. & yang sudah tidak bekerja lagi dan
tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari=hari.
/eligius (C! artinya -n. & masih mempunyai masalah dalam bidang agama,karena pasien tidak lagi menjalankan perintah -ya dan pasien serta keluarganya
lebih per%aya hal=hal gaib.
dukasi (C! artinya -n. & juga menghadapi permasalahan dalam bidang
pendidikan. -n. & hanya tamatan &+.
&osial (C! artinya -n & tidak mampu bersosialisasi dengan keluarga dan tetangga.
*ultural (C! -n. & sudah tidak mampu mengikuti kegiatan=kegiatan di sekitar
lingkungannyaedi%al (=! -n. & memiliki kartu jaminan kesehatan sehingga penderita mudah
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
1:
8/17/2019 Home Visit Mitha
15/43
+. * / *' /3&'3* + 45/ 3 * L$ /5
lamat +esa 6ogosatru, *e%amatan &ukodono, *abupaten &idoarjo
Bentuk *eluarga =
$ia*ra! 1. Ge" *ra! Keluar*a N" S+ $ibuat ta"**al ,- a*ustus , 1/
*eterangan
-n. & Penderita
'n. P yah penderita
18
8/17/2019 Home Visit Mitha
16/43
BAB I
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR !ANG
"E"PENGARUHI KESEHATAN
. 3denti"lkasi aktor Perilaku dan -on Perilaku *eluarga1. akt r Perilaku Keluar*a
-n & adalah anak ke 2 dari : bersaudara. Penderita sekarang tidak bekerja
semenjak 2 tahun yang lalu. Pasien juga tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya. enurut ibu pasien, pasien juga tidak merasa sedang sakit.
,. akt r N " Perilaku
+ipandang dari segi ekonomi, -n.& termasuk ekonomi menengah kebawah.
*arena sumber penghasilannya hanya dari pekerjaan ibunya sebagai buruh rumput dan
batuan dari keponakannya.
/umah yang dihuni -n. & kurang memadai karena kurang memenuhi standar
kesehatan, Lantai sudah ada yang dikeramik dan masih ada yang hanya di semen,
pen%ahayaan ruangan kurang, #entilasi kurang. &ah rumah dibuang ditempat
pembuangan sampah yang ada di depan rumah.
B. 3denti"ikasi Lingkungan /umah
Ga!bara" Li"*ku"*a"
/umah -n. & ini tinggal di sebuah rumah berukuran F 8 m 2 menghadap ke
Barat. emiliki pekarangan rumah yang %ukup luas namun tidak ada pagar pembatas.
'erdiri dari teras, ada ruang tamu, : kamar tidur, dapur, dan kamar mandi C W
8/17/2019 Home Visit Mitha
17/43
+i depan rumah terdapat teras yang berukuran 1,8 F 8 m 2. Lantai rumah ada
yang terbuat dari keramik ada yang masih terbuat dari semen. Hentilasi dan penerangan
rumah kurang. tap rumah tersusun dari genteng, dan ditutup pla"on namun ada bagian
yang berlubang. *amar penderita tidak didapatkan tempat tidur maupun dipan. 9anya berupa kamar kosong dan terdapat beberapa pakaian yang digantung di dinding
+inding rumah terbuat dari batu bata yang sudah di%at permanen. Perabotan rumah
tangga minim. &umber air untuk kebutuhan sehari=harinya -n & menggunakan sumur.
&e%ara keseluruhan kebersihan rumah masih kurang. &ehari=hari ibu pasien memasak
menggunakan kompor gas.
D#na$ Ru%a$ Pasn
1
8/17/2019 Home Visit Mitha
18/43
. 5ambaran tempat tinggal penderita. ( warisan keluarga !
'ampak dalam
kamar tidur penderita
1E
8/17/2019 Home Visit Mitha
19/43
'ampak dalam
+apur
'empat pasien pernah dipasung
1
8/17/2019 Home Visit Mitha
20/43
*amar andi
oto dengan keluarga pasien
20
8/17/2019 Home Visit Mitha
21/43
BAB
DAFTAR "ASALAH
asalah kti"
. &ki)o"renia 9ebe"renik
B. engamuk dan mengomel
aktor resiko
.5enetik
B. stressor dari pekerjaan
+3 5/ P / & L 9 - P &3 -
( enggambarkan hubungan antara timbulnya masalah kesehatan yang ada dengan
"aktor="aktor resiko yang ada dalam kehidupan pasien !
21
5enetik
8/17/2019 Home Visit Mitha
22/43
BAB I
PATIENT "ANAGE"ENT
. P '3 -' < -' / + - 5 -'
.1 / -< - P/4 4&3 + - P -+3+3* - * & 9 ' - * P +
P &3 - + - * P + * L$ /5
Berperilaku hidup sehat. enghindari stress.
kti#itas "isik dan olahraga yang teratur seperti berjalan=jalan di sekitar rumah agar
terhindar dari stress.
9arus menggunakan obat=obat anti psikotik se%ara teratur.
*ontrol ke sarana kesehatan terdekat baik /umah &akit maupun puskesmas.
'idak stres "isik maupun psikologis (banyak pikiran! dalam mengahadapi suatu
masalah.
22
Stressor daripekerjan
Stressor darimasalah keluaga Nn. Suwanti
39 tahun
Stressor darimasalah keuangan
8/17/2019 Home Visit Mitha
23/43
.2 / -< - +$* &3 P -K *3' * P + P &3 - + - * P +
* L$ /5
enjelaskan kepada pasien segala tentang Penyakit ski)o"renia. +imanaski)o"renia dapat disebabkan oleh beberapa "aktor yaitu genetik, trauma kepala,
penyakit lainnya, perilaku hidup pasien dan tingkat stres pasien atau pikiran yang
banyak.
Pada penderita ski)o"renia, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan
di"okuskan pada pengontrolan stress dari pasien itu sendiri. Pengontrolan tekanan
stress adalah menjadi kun%i program pengobatan yaitu dengan berdoa, berakti"itas,dan hal=hal positi" yang dapat dilakukan untuk menhindari stress. 6ika hal ini
men%apai hasil yang diharapkan maka dapat mengontrol stress dan kejadian
ski)o"renia itu sendiri.
Pengobatan pasien ski)o"renia haruslah dilakukan sedini mungkin untuk men%egah
penelantaran diri lebih lanjut pada pasien ski)o"renia. &angat dianjurkan melakukan
konseling dan manajemen stress untuk menghindari ski)o"renia.
. -6$/ -= -6$/ - P/4 4&3 * & 9 ' - P -'3-5 K -5
+ P ' B /3 & -5 'D P /< P ' P -K B$9 -
P + P &3 -
Pasien diberi nasehat bahwa ski)o"renia dapat dikontrol dengan %ara pengendalian
atau manajemen stress yang baik 4leh karena itu pasien dianjurkan
Pasien melakukan konseling bila sedang mengalami masalah.
Pasien menghindari stressor.
Pasien harus berakti#itas yang positi" untuk mengalihkan pikiran dari stressor.
Pasien harus rajin kontrol ke sarana kesehatan terdekat baik puskesmas maupun
rumah sakit.
Pasien harus mau menggunakan obat=obat anti psikotik se%ara teratur.
2
8/17/2019 Home Visit Mitha
24/43
Pasien tidak boleh merasa stres "isik dan stres psikis, yaitu harus istirahat %ukup
dan tidak boleh banyak pikiran.
B. P -54B ' -
edikamentosa dan non medikamentosa seperti yang tertera dalam
penatalaksanaan.
BAB II
TIN'AUAN PUSTAKA SKI(OFRENIA HEBEFRENIK
A) D#*&n&s&
&ki)o"renia adalah satu istilah untuk beberapa gangguan yang ditandai dengan
keka%auan kepribadian, distorsi terhadap realitas, ketidakmampuan untuk ber"ungsi dalam
kehidupan sehari=hari ( tkinson dkk, 1 2!, perasaan dikendalikan olehn kekuatan dari
luar dirinya, wahamDdelusi, gangguan persepsu (PP+56, 1 E !
5angguan ski)oprenia ini terdapat pada semua kebudayaan dan mengganggu di
sepanjang sejarah, bahkan pada kebudayaan=kebudayaan yang jauh dari tekanan
modern sekalipun. $munya gangguan ini mun%ul pada usia yang sangat muda, dan
memun%ak pada usia antara 28= 8 tahun. 5angguan yang mun%ul dapat terjadi se%ara
2:
8/17/2019 Home Visit Mitha
25/43
lambat atau dating se%ara tiba=tiba pada penderita yang %enderung suka menyendiri
yang mengalami stress ( tkinson dkk, 1 2!
&ki)o"renia hebe"renik adalah suatu bentuk ski)o"renia dengan perubahan
a"ekti" yang tampak jelas dan se%ara umum juga dijumpai waham dan halusinasi
yang bersi"at mengambang serta terputus=putus ("ragmentary!, perilaku yang tidak
bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan, serta umumnya maneurisme (+epkes
/3, 1 111=112!.
&ki)o"renia hebe"renik disebut juga disorgani)ed type atau ?ka%au balau@ yang
ditandai dengan inkoherensi, a""e%t datar, perilaku dan tertawa kekanak=kanakan,
yang terpe%ah=pe%ah, dan perilaku aneh seperti menyeringai sendiri, menunjukkan
gerakan=gerakan aneh, mengu%ap berulang=ulang dan ke%enderungan untuk menarik
diri se%ara ekstrim dari hubungan sosial (+adang 9awari, 2001 7:=78!.
B) Et&+l+g&
tiologi &ki)o"renia 9ebe"renik pada umumnya sama seperti etiologi ski)o"renia
lainnya. +ibawah ini beberapa etiologi yang sering ditemukan
1. aktor Predisposisi
Beberapa "aktor predisposisi yang berkontribusi pada mun%ulnya respon neurobiologi
seperti harga diri rendah antara lain
a. aktor genetik
'elah diketahui bahwa se%ara genetis ski)o"renia diturunkan melalui kromosom=
kromosom tertentu. 'etapi kromosom yang ke berapa menjadi "aktor penentu
gangguan ini sampai sekarang masih dalam tahap penelitian. +iduga letak gen
ski)o"renia ada dikromosom no. 7 dengan kontribusi genetik tambahan no. :, E, 18
dan 22. nak kembar identik memiliki kemungkinan mengalami ski)o"renia
sebesar 80 jika salah satunya mengalami ski)o"renia, sementara jika di)igot
peluangnya sebesar 18 . &eorang anak yang salah satu orang tuanya mengalami
ski)o"renia, sementara bila kedua orang tuanya ski)o"reia maka peluangnya
menjadi 8 .
b. aktor neurologis
28
8/17/2019 Home Visit Mitha
26/43
+itemukan bahwa korteks pre"rotal dan korteks limbik pada klien ski)o"renia tidak
pernah berkembang penuh. +itemukan juga pada klien ski)o"renia terjadi
penurunan #olume dan "ungsi otak yang abnormal. -eurotransmiter yang
ditemukan tidak normal khususnya dopamine, serotonine, dan glutamat.%. &tudi neurotransmitter
&ki)o"renia diduga juga disebkan oleh adanya ketidakseimbangan
neurotransmiter dopamine yang berlebihan.
d. 'eori Hirus
Paparan #irus in"luen)a pada trimester kehamilan dapat menjadi "a%tor
predispossisi ski)o"renia.e. Psikologis
Beberapa kondisi psikologis yang menjadi "aktor predisposisi ski)o"renia
antara lain anak yang diperlakukan oleh ibu pen%emas, terlalu melindungi,
dingin dan tidak berperasaan, sementara ayah yang mengambil jarak dengan
anaknya.
2. aktor Prespitasi
aktor="aktor pen%etus respon neurobiologis meliputi
a. Berlebihannya proses in"lamasi pada sistem sara" yang menerima dan
memproses in"ormasi di thalamus dan "rontal otak.
b. ekanisme penghantaran listrik di sara" terganggu.
%. 5ejala=gejala pemi%u seperti kondisi kesehatan, lingkungan, sikap dan
perilaku.
,) Tan a an G#.ala
Perjalanan penyakit &ki)o"renia dapat dibagi menjadi "ase yaitu 0ase
pr dr !al+ 0ase akti0 da" 0ase residual.
Pada *as# / + +%al biasanya timbul gejala gejala non spesi"ik yang lamanya
bisa minggu, bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik
menjadi jelas. 5ejala tersebut meliputi hendaya "ungsi pekerjaan, "ungsi
sosial, "ungsi penggunaan waktu luang dan "ungsi perawatan diri. Perubahan
perubahan ini akan mengganggu indi#idu serta membuat resah keluarga dan
27
8/17/2019 Home Visit Mitha
27/43
teman, mereka akan mengatakan ?orang ini tidak seperti yang dulu@. &emakin
lama "ase prodromal semakin buruk prognosisnya.
Pada *as# a t&* gejala positi" D psikotik menjadi jelas seperti tingkah
laku katatonik, inkoherensi, waham, halusinasi disertai gangguan a"ek. 9ampir semua indi#idu datang berobat pada "ase ini, bila tidak mendapat pengobatan
gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi
atau terus bertahan.
ase akti" akan diikuti oleh *as# #s& ual dimana gejala gejalanya sama
dengan "ase prodromal tetapi gejala positi" D psikotiknya sudah berkurang.
+isamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga "ase diatas, penderita
ski)o"renia juga mengalami gangguan kogniti" berupa gangguan berbi%araspontan, mengurutkan peristiwa, kewaspadaan dan eksekuti" (atensi,
konsentrasi, hubungan sosial!.
Pada &ki)o"renia 9ebe"renik kita dapat melihat tanda dan gejala yang
khas, antara lainM
1. 3nkoherensi yaitu jalan pikiran yang ka%au, tidak dapat dimengerti apa
maksudnya.
2. lam perasaan yang datar tanpa ekspresi serta tidak serasi atau ketolol=
tololan.
. Perilaku dan tertawa kekenak=kanakan, senyum yang menunjukkan rasa puas
diri atau senyum yang hanya dihayati sendiri.
:. Waham yang tidak jelas dan tidak sistematik tidak terorganisasi sebagai suatu
kesatuan.
8. 9alusinasi yang terpe%ah=pe%ah yang isi temanya tidak terorganisasi sebagai
satu kesatuan.
7. 5angguan proses ber"ikir
. Perilaku aneh, misalnya menyeringai sendiri, menunjukkan gerakan=gerakan
aneh, berkelakar, pengu%apan kalimat yang diulang=ulang dan %enderung
untuk menarik diri se%ara ekstrim dari hubungan sosial (+adang 9awari,
2001 7:0!.
5ejala=gejala pen%etus respon biologis
2
8/17/2019 Home Visit Mitha
28/43
• *esehatan nutrisi kurang, kurang tidur, ketidakseimbangan irama sirkadian,
kelelahan, in"eksi, obat=obatan sistem sara" pusat, kurangnya latihan dan
hambatan untuk menjangkau layanan kesehatan.
• Lingkungan lingkungan yang memusuhi, masalah rumah tangga, kehilangan
kebebasan hidup, perubahan kebiasaan hidup, pola akti#itas sehari=hari,
kesukaran berhubungan dengan orang lain, isolasi sosial, kurangnya
dukungan sosial, tekanan kerja, stigmasisasi, kemiskinan, kurangnya alat
transportasi dan ketidakmampuan mendapatkan pekerjaan.
• &ikapDperilaku merasa tidak mampu, putus asa, merasa gagal, kehilangan
kendali diri(demoralisasi!, merasa punya kekuatan berlebihan dengan gejala
tersebut, merasa malang, bertindak tidak seperti orang lain dari segi usia
maupun kebudayaan, rendahnya kemampuan sosialisasi, perilaku agresi",
perilaku kekerasan, ketidakadekuatan pengobatan dan ketidakadekuatan
penanganan gejala.
Beberapa tanda dang gejala yang paling sering ditemukan pada pasien=pasien
&ki)o"renia 9ebe"renik adalah,
WahamM yaitu suatu keyakinan yang salah yang tidak sesuai dengan latar belakang sosial budaya serta pendidikan pasien, namun dipertahankan oleh
pasien dan tidak dapat ditangguhkan.
9alusinasiM gangguan persepsi ini membuat pasien ski)o"renia dapat melihat
sesuatu atau mendengar suara yang tidak ada sumbernya. 9alusinasi yang
sering terdapat pada pasien adalah halusinasi auditorik (pendengaran!.
'erkadang juga terdapat halusinasi penglihatan dan halusinasi perabaan.
&iar pikiran, yaitu pasien merasa bahwa pikirannya dapat disiarkan melaluialat=alat bantu elektronik atau merasa pikirannya dapat diba%a oleh orang
lain. 'erkadang pasien dapat mengatakan bahwa dirinya dapat berbin%ang=
bin%ang dengan penyiar tele#isi maupun radio. Beberapa pasien juga
mengatakan pikirannya dimasuki oleh pikiran atau kekuatan lain atau
ditarikDdiambil oleh kekuatan lain.
) D) Ps& +*&s&+l+g&
2E
8/17/2019 Home Visit Mitha
29/43
1. 'ahapan halusinasi dan delusi yang biasa menyertai gangguan jiwa.
a. 'ahap
8/17/2019 Home Visit Mitha
30/43
wahamnya, a"ek dan pembi%araan dan perilaku orang tersebut adalah
normal.Waham ini minimal telah menetap selama bulan.E) D&agn+s&s
emenuhi kriteria umum diagnosis ski)o"renia M+iagnosis hebe"renia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja
atau dewasa muda (onset biasanya mulai 18=28 tahun!.
*epribadian premorbid menunjukkan %iri khas pemalu dan senang
menyendiri (solitary!, namun tidak harus demikian untuk menentukan
diagnosis. $ntuk diagnosis hebe"renia yang menyakinkan umumnya diperlukan
pengamatan kontinu selama 2 atau bulan lamanya, untuk memastikan bahwa
gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan Perilaku yang tidak
bertanggung jawab dan tak dapat diramalkan, serta mannerismeM ada
ke%enderungan untuk selalu menyendiri (solitary!, dan perilaku menunjukkan
hampa tujuan dan hampa perasaanM
"ek pasien dangkal (shallow! dan tidak wajar (inappropriate!, sering
disertai oleh %ekikikan (giggling! atau perasaan puas diri (sel"=satis"ied!,
senyum sendirir (sel"=absorbed smiling!, atau oleh sikap, tinggi hati (lo"ty
manner!, tertawa menyeringai (grima%es!, mannerisme, mengibuli se%ara
bersenda gurau (pranks!, keluhan hipokondrial, dan ungkapan kata yang
diulang=ulang (reiterated phrases!.
Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembi%araan tak menentu
(rambling! serta inkoheren. 5angguan a"ekti" dan dorongan kehendak, serta
gangguan proses pikir umumnya menonjol. 9alusinasi dan waham mungkin
ada tetapi biasanya tidak menonjol ("leeting and "ragmentary delusions and
hallu%inations!. +orongan kehendak (dri#e! dan yang bertujuan (determination!
hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga perilaku penderita memperlihatkan
%iri khas, yaitu perilaku tanpa tujuan (aimless! dan tanpa maksud (empty o"
purpose!. danya suatu preokupasi yang dangkal dan bersi"at dibuat=buat
terhadap agama, "ilsa"at dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang
memahami jalan pikiran pasien. enurut +& =3H ski)o"renia disebut sebagai
ski)o"renia tipe terdisorganisasi.
F) P#natala sanaan
0
8/17/2019 Home Visit Mitha
31/43
T# a/& S+%at& "# & a%#nt+sa3
====4bat=obatan yang digunakan untuk mengobati &ki)o"renia disebut
antipsikotik. ntipsikotik bekerja mengontrol halusinasi, delusi dan perubahan
pola "ikir yang terjadi pada &ki)o"renia. Pasien mungkin dapat men%oba
beberapa jenis antipsikotik sebelum mendapatkan obat atau kombinasi obat
antipsikotik yang benar=benar %o%ok bagi pasien. ntipsikotik pertama
diperkenalkan 80 tahun yang lalu dan merupakan terapi obat=obatan pertama
yang e"ekti" untuk mengobati &ki)o"renia. 'erdapat kategori obat antipsikotik
yang dikenal saat ini, yaitu antipsikotik kon#ensional, "e er at2pi3al
a"tips23 ti3s , dan
8/17/2019 Home Visit Mitha
32/43
5) Newer Atypcal Antipsycotic
====4bat=obat yang tergolong kelompok ini disebut atipikal karena prinsip
kerjanya berbeda, serta sedikit menimbulkan e"ek samping bila dibandingkan
dengan antipsikotik kon#ensional.Beberapa %ontoh "e er at2pi3al a"tips23 ti3 yang tersedia, antara lain
• /isperdal (risperidone!
• &eroNuel (Nuetiapine!
• AypreFa (olan)opine!
Para ahli banyak merekomendasikan obat=obat ini untuk menangani pasien=
pasien dengan &ki)o"renia.
6) ,l+7a &l
====
8/17/2019 Home Visit Mitha
33/43
pabila dalam riwayat penggunaan obat anti psikosis sebelumnya jenis obat
antipsikosis tertentu yang sudah terbukti e"ekti" dan ditolerir dengan baik e"ek
sampingnya, dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang
+alam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan4nset e"ek primer (e"ek klinis! sekitar 2=: minggu
4nset e"ek sekunder (e"ek samping! sekitar 2=7 jam
Waktu paruh 12=2: jam (pemberian 1=2 kali perhari!
+osis pagi dan malam dapat berbeda untuk mengurangi dampak e"ek
samping (dosis pagi ke%il, dosis malam lebih besar! sehingga tidak
begitu mengganggu kualitas hidup pasien
ulai dosis awal dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2= hari sampai
men%apai dosis e"ekti" (mulai peredaan sindroma psikosis! die#aluasi setiap 2
minggu dan bila perlu dinaikkan dosis optimal dipertahankan sekitar E=12 minggu
(stabilisasi! diturunkan setiap 2 minggu dosis maintanan%e dipertahankan 7 bulan
sampai 2 tahun (diselingi drug holiday 1=2 hariDminggu! tapering o"" (dosis
diturunkan tiap 2=: minggu! stop$ntuk pasien dengan serangan sindroma psikosis multi episode terapi
pemeliharaan dapat diberikan palong sedikit selama 8 tahun.
"ek obat psikosis se%ara relati" berlangsung lama, sampai beberapa hari
setelah dosis terakhir yang masih mempunyai e"ek klinis.
Pada umumnya pemberian obat psikosis sebaiknya dipertahankan selama
bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis mereda sama sekali. $ntuk
psikosis reakti" singkat penurunan obat se%ara bertahap setelah hilangnya gejaladalam kurun waktu 2 minggu = 2bulan.
4bat antipsikosis tidak menimbulkan gejala lepas obat yang hebat walaupun
diberikan dalam jangka waktu yang lama, sehingga potensi ketergantungan obat ke%il
sekali.
Pada penghentian yang mendadak dapat timbul gejala
8/17/2019 Home Visit Mitha
34/43
*eadaan ini akan mereda dengan pemberian anti%holinergi% agent (injeksi sul"as
atro"in 0,28 mg 3 dan tablet triheFypenidil F2 mgDhari!
4bat anti pikosis long a%ting (perenteral! sangat berguna untuk pasien yang
tidak mau atau sulit teratur makan obat ataupun yang tidak e"ekti" terhadap medikasioral. +osis dimulai dengan 0,8 %% setiap 2 minggu pada bulan pertama baru
ditingkatkan menjadi 1 %% setap bulan. Pambarian anti psikosis long a%ting hanya
untuk terapi stabilisasi danpemeliharaan terhadap kasus ski)o"renia.
Penggunaan
8/17/2019 Home Visit Mitha
35/43
atipikal lainnya.
8/17/2019 Home Visit Mitha
36/43
e"ekti" terendah atau mengganti dengan "e er at2pi3al a"tips23 ti3 yang e"ek
sampingnya lebih sedikit.
Peningkatan berat badan juga sering terjadi pada penderita &ik)o"renia yang
memakan obat. 9al ini sering terjadi pada penderita yang menggunakan antipsikotik atipikal. +iet dan olah raga dapat membantu mengatasi masalah ini.
"ek samping lain yang jarang terjadi adalah "eur lepti3 !ali*"a"t s2"dr !e ,
dimana timbul derajat kaku dan termor yang sangat berat yang juga dapat
menimbulkan komplikasi berupa demam, penyakit=penyakit lain. 5ejala=gejala ini
membutuhkan penanganan yang segera.
T# a/& Ps& +s+s&al
a) T# a/& /# &la u'eknik perilaku menggunakan hadiah ekonomi dan latihan ketrampilan sosial
untuk meningkatkan kemampuan sosial, kemampuan memenuhi diri sendiri, latihan
praktis, dan komunikasi interpersonal. Perilaku adapti" adalah didorong dengan
pujian atau hadiah yang dapat ditebus untuk hal=hal yang diharapkan, seperti hak
istimewa dan pas jalan di rumah sakit. +engan demikian, "rekuensi perilaku
maladapti" atau menyimpang seperti berbi%ara lantang, berbi%ara sendirian di
masyarakat, dan postur tubuh aneh dapat diturunkan.5) T# a/& 5# + &ntas&- #lua ga
'erapi ini sangat berguna karena pasien ski)o"renia seringkali dipulangkan
dalam keadaan remisi parsial, dimana pasien ski)o"renia kembali seringkali
mendapatkan man"aat dari terapi keluarga yang singkat namun intensi" (setiap hari!.
&etelah periode pemulangan segera, topik penting yang dibahas didalam terapi
keluarga adalah proses pemulihan, khususnya lama dan ke%epatannya. &eringkali,
anggota keluarga, didalam %ara yang jelas mendorong sanak saudaranya yang terkena
ski)o"renia untuk melakukan akti#itas teratur terlalu %epat. /en%ana yang terlalu
optimistik tersebut berasal dari ketidaktahuan tentang si"at ski)o"renia dan dari
penyangkalan tentang keparahan penyakitnya. = hli terapi harus membantu keluarga
dan pasien mengerti ski)o"renia tanpa menjadi terlalu menge%ilkan hati. &ejumlah
penelitian telah menemukan bahwa terapi keluarga adalah e"ekti" dalam menurunkan
relaps. +idalam penelitian terkontrol, penurunan angka relaps adalah dramatik.
7
8/17/2019 Home Visit Mitha
37/43
ngka relaps tahunan tanpa terapi keluarga sebesar 28=80 dan 8 = 10 dengan
terapi keluarga.
6) T# a/& #l+%/+
'erapi kelompok bagi ski)o"renia biasanya memusatkan pada ren%ana,masalah, dan hubungan dalam kehidupan nyata. *elompok mungkin terorientasi
se%ara perilaku, terorientasi se%ara psikodinamika atau tilikan, atau suporti". 'erapi
kelompok e"ekti" dalam menurunkan isolasi sosial, meningkatkan rasa persatuan, dan
meningkatkan tes realitas bagi pasien ski)o"renia. *elompok yang memimpin
dengan %ara suporti", bukannya dalam %ara interpretati", tampaknya paling membantu
bagi pasien ski)o"renia.
) Ps& +t# a/& &n & & ualPenelitian yang paling baik tentang e"ek psikoterapi indi#idual dalam
pengobatan ski)o"renia telah memberikan data bahwa terapi akan membantu dan
menambah e"ek terapi "armakologis. &uatu konsep penting di dalam psikoterapi bagi
pasien ski)o"renia adalah perkembangan suatu hubungan terapetik yang dialami
pasien. Pengalaman tersebut dipengaruhi oleh dapat diper%ayanya ahli terapi, jarak
emosional antara ahli terapi dan pasien, dan keikhlasan ahli terapi seperti yang
diinterpretasikan oleh pasien.
9ubungan antara dokter dan pasien adalah berbeda dari yang ditemukan di
dalam pengobatan pasien non=psikotik. enegakkan hubungan seringkali sulit
dilakukan, pasien ski)o"renia seringkali kesepian dan menolak terhadap keakraban
dan keper%ayaan dan kemungkinan sikap %uriga, %emas, bermusuhan, atau teregresi
jika seseorang mendekati. Pengamatan yang %ermat dari jauh dan rahasia, perintah
sederhana, kesabaran, ketulusan hati, dan kepekaan terhadap kaidah sosial adalah
lebih disukai daripada in"ormalitas yang prematur dan penggunaan nama pertama
yang merendahkan diri. *ehangatan atau pro"esi persahabatan yang berlebihan
adalah tidak tepat dan kemungkinan dirasakan sebagai usaha untuk suapan,
manipulasi, atau eksploitasi.
P# a9atan & Ru%a$ Sa &t Hospitalization 3
3ndikasi utama perawatan rumah sakit adalah untuk tujuan diagnostik,
menstabilkan medikasi, keamanan pasien karena gagasan bunuh diri atau
8/17/2019 Home Visit Mitha
38/43
membunuh, prilaku yang sangat ka%au termasuk ketidakmampuan memenuhi
kebutuhan dasar.
'ujuan utama perawatan dirumah sakit yang harus ditegakkan adalah ikatan
e"ekti" antara pasien dan sistem pendukung masyarakat. /ehabilitasi dan penyesuaian yang dilakukan pada perawatan rumah sakit harus diren%anakan. +okter
harus juga mengajarkan pasien dan pengasuh serta keluarga pasien tentang
ski)o"renia.
Perawatan di rumah sakit menurunkan stres pada pasien dan membantu mereka
menyusun akti#itas harian mereka. Lamanya perawatan rumah sakit tergantung dari
keparahan penyakit pasien dan tersedianya "asilitas pengobatan rawat jalan. /en%ana
pengobatan di rumah sakit harus memiliki orientasi praktis ke arah masalahkehidupan, perawatan diri, kualitas hidup, pekerjaan, dan hubungan sosial.
Perawatan di rumah sakit harus diarahkan untuk mengikat pasien dengan "asilitas
perawatan termasuk keluarga pasien. Pusat perawatan dan kunjungan keluarga pasien
kadang membantu pasien dalam memperbaiki kualitas hidup.
G) P +gn+s&s
Prognosis untuk ski)o"renia hebe"renik sama dengan ski)o"renia tipe lainnya, prognosisnya pada umumnya kurang begitu menggembirakan. &ekitar 28 pasien
dapat kembali pulih dari episode awal dan "ungsinya dapat kembali pada tingkat
prodromal (sebelum mun%ulnya gangguan tersebut!. &ekitar 28 tidak akan pernah
pulih dan perjalanan penyakitnya %enderung memburuk. &ekitar 80 berada
diantaranya, ditandai dengan kekambuhan periodik dan ketidakmampuan ber"ungsi
dengan e"ekti" ke%uali untuk waktu yang singkat.
aktor="aktor yang mempengaruhi prognosis ski)o"renia1.*eluarga
Pasien membutuhkan perhatian dari masyarakat, terutama dari keluarganya. jangan
membeda=bedakan antara orang yang mengalami &ki)o"renia dengan orang yang
normal, karena orang yang mengalami gangguan &ki)o"renia mudah tersinggung.
2.3nteligensi
Pada umumnya pasien &ki)o"renia yang mempunyai 3nteligensi yang tinggi akan
lebih mudah sembuh dibandingkan dengan orang yang inteligensinya rendah.
E
8/17/2019 Home Visit Mitha
39/43
.Pengobatan
4bat memiliki dua kekurangan utama. Pertama hanya sebagian ke%il pasien
(kemungkinan 28 ! %ukup tertolong untuk mendapatkan kembali jumlah "ungsi
mental yang %ukup normal. *edua antagonis reseptor dopamine disertai dengan e"ek merugikan yang mengganggu dan serius. -amun pasien skki)o"renia perlu di beri
obat /isperidone serta
8/17/2019 Home Visit Mitha
40/43
11.*esadaran
*esadaran orang yang mengalami gangguan ski)o"renia adalah jernih. 9al inilah
yang menunjukkan prognosisnya baik nantinya.
:0
8/17/2019 Home Visit Mitha
41/43
BAB III
PENUTUP
. * &3 P$L -
1. &egi Biologis
:1
P +gn+s&s Ba& P +gn+s&s Bu u • 4nset lambat
• aktor pen%etus
yang jelas
• 4nset akut
• /iwayat sosial,
seksual dan
pekerjaan
premorbid yang
baik
• 5ejala gangguan
mood (terutama
gangguan
depresi"!
• enikah
• /iwayat keluarga
gangguan mood
• &istem
pendukung yang
baik
• 5ejala positi"
• 4nset muda
• 'idak ada "a%tor pen%etus
• 4nset tidak jelas
• /iwayat so%ial dan
pekerjaan premorbid yang
buruk
• Prilaku menarik diri atau
autisti%
• 'idak menikah, ber%erai
atau jandaD duda
• &istem pendukung yang
buruk
• 5ejala negati"
• 'anda dan gejala
neurologist
• /iwayat trauma perinatal
• 'idak ada remisi dalam
tahun
• Banyak relaps
• /iwayat penyerangan
8/17/2019 Home Visit Mitha
42/43
= -n & tahun menderita penyakit &ki)o"renia 9ebe"renik.
= &tatus gi)i -n & termasuk lebih.
= /umah dan lingkungan sekitar keluarga -y / kurang sehat.
2. &egi Psikologis= 9ubungan antara anggota keluarga kurang terjalin dengan baik terutama kepada
saudara sekandung anak keduanya begitu pula dengan hubungan masyarakat.
= Pengetahuan akan penyakit ski)o"renia yang masih kurang yang berhubungan
dengan tingkat penyebab dan akibat yang akan terjadi.
= 'ingkat kepatuhan dalam mengkonsumsi obat bisa dilakukan dengan kurang,.
. &egi &osial
= Problem ekonomi masih menjadi kendala pada penderita ini.:. &egi "isik
= /umah dan lingkungan sekitar keluarga -n.& kurang sehat.
B. & / -
& / -
9arus meningkatkan lagi kualitas dan kuantitas petugas kesehatan untuk
melakukan kunjungan rumah pasien agar proses pelayanan kesehatan dapat berlangsung lebih baik dan lan%ar.
&osialisasi tentang pelaksanaan kunjungan rumah kepada petugas kesehatan dan
masyarakat harus lebih ditingkatkan agar ter%apai pelaksanaan pelayanan yang
holistik.
+alam penanganan penyakit pasien tidak hanya dilihat dari sisi "isik saja melainkan
se%ara holisti%.
+ ' / P$&' *
1. *aplan, 93, &ado%k B6, 5reb 6 , &ki)o"renia, dalam &inopsis Psikiatri,
ed , #ol 1, Binarupa aksara, 1
:2
8/17/2019 Home Visit Mitha
43/43
2. aslim, /usdi dr. Buku &aku +iagnosis 5angguan 6iwa /ujukan
/ingkasan dari PP+56 333 Bagian 3lmu *edokteran 6iwa * $nika
tmajaya, 6akarta, 2001.
. *usumawardhani , 9usain B, dkk. Buku jar Psikiatrik. 6akarta Balai Penerbitakultas *edokteran $ni#ersitas 3ndonesia, 2010. 9al 1
:. -urmah, 3slamiyah -, dkk. Psikotik dan &ki)o"renia. 12 pril 2011. +iunduh dari
http DDid.s%ribd.%omDdo%D :77720 DP&3*4'3*=lengkap
8. &ado%k B6, &ado%k H . *aplan O &ado%k Buku jar Psikiatri *linis. disi ke=2.