Top Banner
LAPORAN HOME VISITE Disusun oleh: Muhammad Septian Saad, S.Ked Novia Oktianti, S.Ked PUSKESMAS PUTRI AYU BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
18

Home Visit Hipertensi

Feb 07, 2016

Download

Documents

hipertensi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Home Visit Hipertensi

LAPORAN HOME VISITE

Disusun oleh:

Muhammad Septian Saad, S.Ked

Novia Oktianti, S.Ked

PUSKESMAS PUTRI AYU

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2014

Page 2: Home Visit Hipertensi

LAPORAN HOME VISITE (Coass)

1. Identitas pasien

Nama : Ny. Z

Umur : 56 tahun

TB/BB : 150cm/52kg

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SD

Pekerjaan : IRT

Alamat : RT. 20, Pulau Pandan

Suku : Melayu

Bangsa : Indonesia

2. Anamnesis

- Keluhan Utama

Pusing, Sakit kepala sejak 3 hari yang lalu.

- Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh sakit kepala berdenyut sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga

mengatakan kadang disertai dengan tengkuk terasa berat serta merasa cepat marah.

Pasien juga mengatakan susah untuk tidur siang. Pada malam hari pasien mengeluh

pusing. Mual (-), muntah (-), dada t berdebar-debar (-), nyeri dada (-). Pasien secara

rutin setiap satu minggu sekali berobat ke Puskesmas untuk mengobati penyakit

hipertensinya. Pasien rutin mengkonsumsi obat, namun terkadang pasien lupa untuk

mengkonsumsi obat tersebut. Makanan yang mengandung garam tinggi (seperti :

ikan asin, ikan teri ) terkadang masih dikonsumsi pasien.

- Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat DM disangkal

Riwayat penyakit jantung disangkal

Riwayat penyakit asma disangkal

- Riwayat penyakit keluarga / keturunan

Page 3: Home Visit Hipertensi

Ayah pasien memiliki riwayat penyakit dengan keluhan yang sama dengan keluhan

yang dialami pasien.

- Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien tinggal serumah bersama dua orang anaknya dan seorang cucunya. Suami

pasien sudah meninggal 9 tahun yang lalu dikarenakan sakit hipertensi yang

dideritanya. Pasien mempunyai 6 orang anak yang masih hidup dan 10 orang cucu.

Untuk kebutuhan sehari-hari, pasien bekerja membantu mengupas kulit bawang

sambil berjualan minuman di rumahnya.

- Riwayat Kebiasaan/perilaku

Pasien memiliki kebiasaan makan seperti sayur, makan ikan, dan jarang

mengkonsumsi daging. Kegiatan pasien setiap hari mengurus rumah, mengurus cucu

yang tinggal bersamanya sambil bekerja mengambil upah mengupas bawang di

rumahnya .

3. Pemeriksaan fisik

- Kadaan umum : Tampak Sakit sedang Kesadaran : Compos mentis

- Gizi IMT = BB (kg)/TB2 (m2)

= 47/(1,56)2 = 19,34 kg/m2 (normal)

IMT normal wanita : 18,5-23,5 kg/m2

- Tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 140/80 mmHg

Nadi : 70x/m

Pernapasan : 21x/m

Suhu : 36,60C

- Kepala

Bentuk : Normocephal

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)

Hidung : Septum deviasi (-), Rinorhea (-)

Mulut : Bibir kering (-), Dinding faring hiperemis (-)

Telinga : Normotia, Otorhea(-)

- Leher

Page 4: Home Visit Hipertensi

Pembesaran KGB : (-)

- Dada

Inspeksi : Bentuk normal, gerak nafas kedua dada simetris

Palpasi : Vokal fremitus (+/+) simetris

Perkusi : Sonor dikedua paru

Auskultasi :

a. Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

b. Paru-paru : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

- Abdomen :

Inspeksi : Simetris

Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba membesar

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Bising usus (+) normal

- Anggota gerak :

Inspeksi : Bentuk normal, gerak nafas kedua dada simetris

Palpasi : Vokal fremitus (+/+) simetris

Perkusi : Sonor dikedua paru

Auskultasi : - Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

- Paru : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

- Abdomen

Inspeksi : Simetris

Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba membesar

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Bising usus (+) normal

- Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-), kekuatan otot 5 - 5

4. Diagnosis

Hipertensi Grade I

5. Terapi

Non Farmakologi

Diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)

Perbanyak makanan segar, kurangi makan yang diproses.

Hanya sedikit menggunakan garam pada saat memasak makanan.

Page 5: Home Visit Hipertensi

Farmakologi

Captopril tablet 2 x 12,5 mg

6. Prognosis

Dubia ad bonam

7. Pengamatan Rumah

Pasien tinggal di rumah kayu. Keadaan rumah pasien dengan tetangganya dekat

namun tidak berdempet. Keadaan di dalam rumah agak berantakan, karena terbatasnya

jumlah ruangan. Untuk tempat BAK dan BAB menggunakan kamar mandi yang ada di

bawah rumahnya, untuk pembuangan limbahnya berada di belakang rumah. Sumber air

pasien menggunakan air PDAM, sedangkan untuk air minumnya memakai air yang di

masak sendiri. Lantai rumah pasien berupa lantai kayu. Di dalam rumah terdapat ruang

tamu dengan 3 jendela kaca dan 3 ventilasi dan sebuah pintu masuk, kemudian terdapat

sebuah dapur sekaligus ruang menonton televisi. Tidak terdapat kamar di rumah

pasien, sehingga pasien dan keluarganya tidur di ruang tamu. Pencahayaan di rumah

pasien cukup.

Jendela ruang tamu beserta ventilasi

Page 6: Home Visit Hipertensi

Dapur yang menyatu dengan ruang untuk menonton televisi

Kondisi dapur

Ruang tamu sekaligus kamar tidur

Page 7: Home Visit Hipertensi

Teras Rumah

8. Pengamatan Lingkungan

Lingkungan rumah pasien jauh dari jalan besar dan lumayan ramai. Pasien tidak

mempunyai hewan peliharaan . Tempat menjemur pakaian pasien dan cucunya berada

di belakang rumah. Rumah pasien hanya memiliki sedikit sekali halaman rumah.

9. Hasil Wawancara/Pengamatan Perilaku Kesehatan

T : Bu, biasanya sehari-hari makanan dan lauk apa yang ibu konsumsi ?

J : tergantung kondisi duit dan selera makan la, kadang tu lauk ikan nila goreng, ikan

asin, tapi yang dak pernah tinggal tu sambal ikan teri.

T : Kalau makan daging sering dak buk?

J : kalau daging jarang soalnyo mahal

T : ibuk kan tensi darahnyo tinggi, menurut ibuk boleh dak penderita tekanan darah

tinggi tu makan yang asin-asin ?

J : dak boleh , kalau sayo berobat ke puskesmas tu sering la ibuk Dokter nyo bilang

jangan makan yang asin-asin, kurangi garam, makanan yang berminyak. Tapi cemano

lah itulah yang adonyo, kalo sambal ikan teri sayo memang hobi.

T : Ibuk sekarang rutin minum obat darah tinggi ?

J : yo, seminggu sekali sayo ke puskesmas la ngambil obat terus.

T : oh, minum obatnyo rutin tiap hari yo bu? Pernah dak obatnyo dak ibu minum?

J : Iyo sayo minum terus obatnyo tiap hari, pernah la kadang tu kelupoan jadi dak sayo

minum, tapi sesekali be sayo lupo tu.

Page 8: Home Visit Hipertensi

Dari hasil wawancara dengan pasien, diketahui pasien memiliki perilaku kesehatan

yang kurang baik, karena kebiasaan makannya dan tidak terlalu memperhatikan

kesehatannya. Tapi sekarang setelah sering datang ke puskesmas untuk berobat, pasien

rajin meminum obat yang di berikan puskesmas, walaupun terkadang pernah sesekali

lupa minum obatnya.

10. Hasil Wawancara dan Pengamatan Hubungan Keluarga

T: Buk, anak ibu semua nya berapa orang ?

J : anak ibu semuanyo ado enam . Sudah nikah semua, tinggal yang bungsu yang belum

nikah. Satu orang sudah meninggal laki-laki.

T : Kalo boleh tau meninggal karena apo bu?

J : ado tumor di perutnyo.

T : disini ibuk tinggal dengan anak ibu yang keberapo?

J : Dengan anak yang nomor 5, dio sudah cerai dengan suaminyo, anak nyo satu,

rumah nyo di jualnyo. Terus jugo disini tinggal dengan anak ibu yang bungsu.

T: anak-anak ibu yang lainnya tinggalny jauh dak dari sini?

J: Dekat sini semua di pulau pandan ni, kecuali anak nomor 2 tu ikut suaminyo tinggal

di kasang pudak.

T : anak-anak ibu sering dak mengunjungi ibu disini?

J : kalo anak-anak ibu yang tinggal dekat sini seringlah, cucu ibu jugo hampir tiap hari

mampir kesini, main. Cuma kalau yang di kasang pudak tu kan agak jauh, kadang duo

bulan sekali ado lah dio datang kesini.

T: Jadi ibu sehari-hari kegiatanny ibu rumah tangga la buk yo?

J : Ibuk sehari-hari ngurus rumah, ibuk ngambil upah ngupas kulit bawang, sekilonyo

Rp 600,-. Sehari tu dapatlah 60 kilo bawang. Sambil main jugo dengan cucu.

Pasien memiliki 6 orang anak, satu orang meninggal, yang lainnya sudah menikaah

kecuali anak bungsunya. Saat ini pasien masih sering bekerja mengampil upah

mengupas kulit bawang, pasien kadang mendapat bantuan dari anak–anaknya .

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, pasien memiliki hubungan

kekeluargaan yang baik dengan anak–anaknya. Terlihat anaknya sering menemani, dan

menyiapkan makanan serta mengingatkan pasien untuk minum obat, dan juga anak-

Page 9: Home Visit Hipertensi

anak ddan cucunya yang tidak tinggal serumah dengan pasien sering berkunjung

kerumah melihat kondisi ibunya.

Dari hasil wawancara yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Hubungan

pasien dengan anak dan keluarganya baik.

11. Analisis Pasien Secara Holistic

a. Hubungan diagnosis penyakit dengan keadaan rumah dan lingkungan sekitar.

Pada kasus ini, keadaan rumah pasien tergolong bukan rumah sehat, karena

pencahayaan dan pertukaran udaranya masih kurang mencukupi untuk syarat rumah

sehat, dan rumah yang tergolong sempit untuk di tempati sebanyak tiga orang.

Sebelumnya pasien menyatakan kalau rumahnya lebih memadai keadaannya dari

sekarang, hal ini dikarenakan rumah pasien pernah terbakar sehingga habis terbakar,

dan sekarang pasien belum bisa untuk membangun kembali rumah nya seperti

sediakala. Hal ini tampaknya menjadi salah satu faktor yang memperberat penyakit

pasien, karena hal ini menjadi pikiran tersendiri bagi pasien

b. Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga.

Tampaknya ada hubungannya dengan diagnosis penyakit pasien. Keadaan rumah

tangga salah seorang anaknya yang telah bercerai tampaknya menimbulkan beban

pikiran pada pasien. Hubungan keluarga dengan pasein baik-baik saja dan terjalin

silaturahmi yang baik antara pasien dengan anak-anaknya.

c. Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan pasien dan keluarga.

Tampaknya ada hubungan dengan penyakit pasien. Pasien masih sering

mengkonsumsi ikan asin, ikan teri padahal pasien mengetahui kalau makanan

tersebut tidak baik bagi kesehatannya.

d. Hubungan kausal antara beberapa masalah atau faktor resiko atau etiologi dengan

diagnosis penyakit.

Kemungkinan ada hubungan dengan diagnosis penyakit pasien. Kondisi rumah

tangga salah seorang anaknya yang bercerai masih menjadi beban pikiran pasien,

ditambah lagi beberapa tahun lalu rumah pasien terbakar menjadi fikiran tersendiri

bagi pasen.

e. Upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi paparan dengan faktor resiko atau

etiologi.

Page 10: Home Visit Hipertensi

Mengurangi penggunaan garam, mengkonsumsi makan bergizi, serta selalu rajin

berobat ke puskesmas.

12. Rencana Promosi Dan Pendidikan Kesehatan Kepada Pasien Dan Kepada

Keluarga

Memberitahu kepada pasien dan keluarga mengenai tekanan darah tinggi :

a. Apa yang dimaksud dengan penyakit hipertensi atau darah tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih atau sama

dengan 140 mmHg serta tekanan diastolik lebih atau sama dengan 90 mmHg. Hal ini

akan berbahaya karena merupakan beban jantung sehingga harus diturunkan. Batas

normal tinggi tekanan darah adalah 130-139 mmHg untuk tekanan sisitol atau 85-89

mmHg untuk tekanan diastol.

b. Gejala-gejala darah tinggi

Sebagian besar tanpa disertai gejala yang mencolok, dan gejala timbul setelah di

rasakan bertahun-tahun berupa:

Nyeri kepala saat bangun, kadang-kadang disertai mual dan muntah

Penglihatan kabur

Jalan sempoyongan

Sulit tidur di malam hari

c. Pengobatan darah tinggi

Sering-sering memeriksakan tekanan darah di sarana kesehatan seperti

puskesmas, dan konsultasi dengan tenaga kesehatan untuk pengobatan darah

tinggi.

Makan obat hipertensi atau darah tinggi dengan persetujuan dari tenaga kesehatan

secara teratur karena dengan makan obat secara teratur terbukti dapat

menurunkan sistole dan mencegah terjadinya stroke pada pasien usia 70 tahun

atau lebih.

Selain obat-obatan, penderita hipertensi harus hati-hati dalam makan. Jangan

makan atau kurangi makanan yang :

Kurangi makan garam, dengan cara :

Perbanyak makanan segar, kurangi makan yang diproses.

Page 11: Home Visit Hipertensi

Hanya sedikit menambah garam pada makanan saat memasak.

Jangan menambah garam saat di meja makan.

Batasi penggunaan saus-sausan

Memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan

Mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan mengandung banyak mineral,

seperti seledri, kol, jamur (banyak mengandung kalium), kacang-kacangan

(banyak mengandung magnesium)

Menghilangkan stres

Cara untuk menghilangkan stres yaitu

Rencanakan semua dengan baik, sehingga tidak akan terjadi bentrokan

acara atau kita terpaksa harus terburu-buru untuk tepat waktu memenuhi

suatu janji atau aktifitas.

Bebaskan diri dari stres yang berhubungan dengan pekerjaan.

Tidur yang cukup.

Ubalah cara berpikir. Perhatikan cara pikir agar dapat menekan perasaan

kritis atau negatif terhadap diri sendiri. Atau berfikir positif.

Sering-seringlah bersenda gurau dengan keluarga atau tetangga.

Berserah diri pada Yang Maha Kuasa

d. Komplikasi

Hipertensi atau darah tinggi sebagai salah satu pencetus terjadinya penyakit jantung

dan stroke.

Penatalaksanaan Diet Bagi Penderita Hipertensi:

1. Mengatur menu makanan

Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:

Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa,

gajih).

Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biskuit, craker,

keripik dan makanan kering yang asin).

Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, kornet, sayuran serta

buahbuahan dalam kaleng, soft drink).

Page 12: Home Visit Hipertensi

Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang,

udang kering, telur asin, selai kacang).

Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein

Hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur,

kulit ayam).

Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta

bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.

Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.

2. Garam Natrium

Garam natrium terdapat secara alamiah dalam bahan makanan atau ditambahkan

pada waktu memasak atau mengolah makanan, seperti :

Natrium Chlorida atau garam dapur

Mono-Natrium Glutamat atau vetsin

Natrium Bikarbonat atau soda kue

Natrium Benzoat untuk mengawetkan buah

Natrium Bisulfit atau sendawa yang digunakan untuk mengawetkan daging

seperti Corned Beef.

Cara memasak untuk mengeluarkan garam natrium antara lain :

Pada ikan asin di rendam dan di cuci terlebih dahulu

Untuk mengeluarkan garam natrium dari margarine dengan mencampur

margarine dengan air, lalu masak sampai mendidih, margarine akan mencair dan

garam natrium akan larut dalam air. Dinginkan cairan kembali dengan

memasukkan panci kedalam kulkas. Margarine akan keras kembali dan buang air

yang mengandung garam natrium. Lakukan ini 2 kali.

13. Anjuran-Anjuran Promosi Kesehatan Penting yang Dapat Memberi

Semangat/Mempercepat Penyembuhan pada Pasien

Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit yang banyak diderita dan mempunyai

komplikasi yang buruk bagi kesehatan, tapi dengan kepatuhan pasien menjaga kondisi

tetap sehat seperti, rajin memeriksakan diri ke puskesmas atau tempat kesehatan lain

serta rajin minum obat teratur sesuai anjuran, dapat mengatur atau mengurangi

makanan yang dapat menaikkan tekanan darah, serta tidak kalah pentingnya berfikir

Page 13: Home Visit Hipertensi

positif sehingga emosi dapat dikontrol, sehingga komplikasi yang buruk terhadap

kesehatan dapat dicegah.