Top Banner
M. Aldy Angri Fahad Ahmed
34

Hirschprung II

Dec 18, 2015

Download

Documents

Putri Yekti

Hirschprung II
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • M. Aldy Angri Fahad Ahmed

  • EtiologiHirschprung : kelainan kongenital berupa aganglionik kolon gangguan fungsi pasase kolon defekasi terganggu tinja mengumpul di kolon proksimal megacolon.Biasa disebut juga megacolon congenitalPenyebab obstruksi usus pada neonatusInsidens: > laki-lakiSering disertai Syndrom Down

  • EmbriologiNormal sel-sel neuroenterik bermigrasi dari krista neural ke saluran gastrointestinal atas kemudian kearah distal.Sel saraf pertama sampai esofagus gestasi minggu ke-5, sampai midgut minggu ke-7, dan mencapai kolon distal minggu ke-12Teori dasar defek embriologis:Kegagalan migrasi sel krista neuralTeori Imunologik dan hostile environment

  • PatologiBergantung Usia pasien saat ditemukan

  • PatologiZona Transisi zona perubahan dari segmen berganglion (dilatasi) segmen aganglion (menyempit)Sel ganglion pada segmen distal (-)Lap submukosa: sel ganglion Meissner (-)Lap intermuskular: Sel ganglion pleksus Auerbach (-)Serabut saraf bertambah dan berekstensi ke lapisan submukosa

  • PatofisiologiAganglionis dimulai dari anus ke proximal dengan jarak bervariasiGanglion Meissner dan Auerbach (-) fungsi usus tidak normal (peristaltik
  • Motilitas intestinal normal dikontrol oleh neuron intrinsik ganglionGanglion relaksasi dan kontraksi otot polosFungsi usus tetap adekuat tanpa kontrol ekstrinsik kolinergik (kontraksi) dan adrenergik (inhibisi)PH sel ganglion (-) > keadaan kontraksi pada usus

  • Innervasi dari sistem kolinergik dan adrenergik meningkat 2-3 kali dibandingkan innervasi normal. Adrenergik mendominasi sistem kolinergik peningkatan tonus otot polos usus

    kendali saraf intrinsik (-) peningkatan tonus tidak diimbangi ketidakseimbangan kontraktilitas otot polos, peristaltik yang tidak terkoordinasi, dan pada akhirnya, obstruksi fugsional

  • Panjang daerah aganglionik :Ultrashort: 1/3 bawah rektumShort: sampai rektosigmoidLong: mencapai colon descendenSub total: sampai colon transversumTotal: seluruh kolon Universal: seluruh kolon + hampir seluruh usus halus

    Klasifikasi

  • ANAMNESAGejala:Trias Klasik:Mekonium tidak keluar dalam 24 jamMuntah hijauPerut menggembungpenyulit: enterokolitis, peritonitis, sepsis

  • AnamnesaNafsu makan (-)Gangguan pertumbuhanKonstipasiMuntah

  • Pemeriksaan FisikColok dubur : Ujung jari terjepit lumen rectum

  • Pemeriksaan PenunjangRadiologikElektromanometri memasukan balon kecil dengan kedalam berbeda-beda dalam rektum mengamati aktivitas kontraksi tiap bagianHistokimia: aktivitas kolinesterase meningkatBiopsi hisap rektum sel ganglion Meissner (-) & penebalan serabut saraf

  • Pemeriksaan RadiologisFoto Polos abdomen dan foto enema barium deteksi dini PH pada neonatus

  • DiagnosaSedini mungkinKhas perjalanan penyakit dan perut membuncitTerlambat enterokolitis, peritonitis, perforasi usus, sepsis

  • DDHambatan pasase usus letak rendah:1. stenosis anal2. mekonium plug syndrome3. atresia setinggi ileum / lbh rendah

    Obst. Usus letak rendah1. prematuritas2. enterokolitis nekrotikans3. sepsis4. hipotiroidisme5. obstipasi psikogenik

  • TerapiTindakan bedah sementaraDekompresi pemasangan NGT dan pengosongan rectum dengan rectal tube dan irigasiColostomy tidak dilakukan jika dekompresi berhasil; dilakukan pada: nenonatus, anak, dewasa yg terlambat didiagnosis, enterokolitis berat, KU buruk

  • Bedah definitifProsedur SwensonProsedur DuhamelProsedur SoaveProsedur Rehbien

  • Prosedur Swenson

  • Prosedur Duhamel

  • Prosedur Soave

  • Prosedur Rehbein

  • KOMPLIKASIEnterokolitis distensi abdomen dgn diare (feces cair dgn mukus & bau busuk dgn / tanpa darah, warna coklat)Perforasi usus edem, bercak merah di umbilicus, punggung & sekitar genitaliaSepsis

  • KOMPLIKASI PASCA OPERASIKebocoran anastomosisStenosisGangguan fungsi spinchter pasca operasiEnterokolitis