HEWAN (Animalia)Hewan memiliki berbagai macam ciri yang khas
antara yang satu dengan yang lainnya. Ciri-ciri umum hewan juga
berkaitan dengan klasifikasi dalam berbagai takson.Ciri-ciri hewan
adalah :1. Organisme eukariotik dan multiseluler;2. Bersifat
heterotrof yaitu mendapatkan energi dengan memakan organisme lain
(tumbuhan atau hewan lain);3. Sel hewan tidak memiliki dinding
sel;4. Tidak memiliki klorofil sehingga tidak mampu
berfotosintesis;5. Bereproduksi dengan cara seksual,hanya beberapa
jenis yang bereproduksi dengan aseksual;6. Sebagian besar hewan
memiliki otak dan sistem syaraf;7. Hewan merupakan organisme yang
aktif bergerak.Hewan dikelompokan berdasarkan ada tidaknya tulang
belakang, tipe simetri tubuh, jumlah lapisan tubuh, tipe rongga
tubuh dan cara pengaturan suhu tubuh.1. Berdasarkan ada tidaknya
tipe tulang belakang :a. Avertebrata / invertebrata, yaitu hewan
yang tidak memiliki tulang belakang. Terdiri atas : porifera,
colenterata, plathyhelminthes, nemathelminthes, annelida, molusca,
echinodermata, dan sebagian besar chordata.b. Vertebrata, yaitu
hewan yang memiliki tulang belakang. Semua vertebrata termasuk
kedalam filum chordata.2. Berdasarkan simetri tubuha. Asimetri,
jika tubuh tidak memiliki sumbu simeteri yang membagi tubuh menjadi
dua atau lebih bagian yang sama. Contohnya Porifera.
b. Simetri bilateral, yaitu jika tubuh hewan dibagi menjadi 2
bagian yang sama oleh setiap potongan yang melalui garis tengah
yang sejajar dengan panjang tubuh. Contohnya : lobster ikan, dan
burung. c. Simetri radial, jika tubuh hewan terbagi menjadi dua
bagian yang sama oleh setiap potongan yang melalui titik tengah
organisme. Contohnya bintang laut, landak laut, dan hydra.
3. Berdasarkan jumlah lapisan embrio :a. Diploblastik adalah
hewan yang selama perkembangan embrio memiliki dua lapisan jaringan
utama, yaitu endoderm dan ektoderm. Contohnya Porifera dan
Coelenterata.b. Triploblastik adalah hewan yang selama perkembangan
embrio memiliki tiga lapisan jaringan utama, yaitu ektoderm,
mesoderm,dan ektoderm. Contoh semua anggota animalia kecuali
Porofera dan Colenterata.4. Berdasarkan tipe rongga tubuh :a.
Aselomata, yaitu hewan yang tidak memiliki selom, contohnya
Plathyhelminthesb. Psedoselomata, adalah hewan yang memiliki
psedoselom (rongga semu). Rongga tubuh tidak dilapisi mesoderm,
contohnya Nemathelminthes.c. Selomata, adalah hewan yang meiliki
selom sebenarnya. Rongga tubuh dilapisi mesoderm, contohnya semua
anggota animalia kecuali Plathyhelminthes dan Nemathelminthes.5.
Berdasarkan cara pengaturan suhu tubuh.a. Hewan Poikiloterm
(heteroterm dan ektoterm) adalah hewan yang mengatur suhu tubuhnya
sesuai dengan suhu lingkungan dan disebut juga denga hewan berdarah
dingin. Contohnya cacing, siput dan anggota reptil.b. Hewan
homeoterm (homoterm atau antoderm) adalah hewan yang dapat mengatur
suhu tubunya tetap konstan meskipun suhu lingkungan berubah-ubah
dan disebut juga dengan hewan berdarah panas. Contohnya anggota
hewan aves dan angoota mamalia.
A. AVERTEBRATA / INVERTEBRATAInvertebrata (Latin in= tanpa dan
vertebrae = tulang belakang) merupakan nama yang digunakan untuk
menyebut nama kelompok hewan tidak bertulang belakang.1. Filum
porifera Porifera (latin , porus = lubang kecil dan ferre =
membawa) adalah hewan multiseluler (metazoa) yang paling sederhana.
Porifera mempunyai tubuh berpori. Dikenal juga sebagai hewan sponge
atau spons.
a. Ciri tubuh :1) Tubunya bersel banyak, simetri radial atau
asimetris. Sel-sel tersebut menyusun tubuh porifera dalam 2 lapis
(diploblastik), membentuk jaringan yang belum sempurna dan
diantaranya terdapat gelatin yang disebut mesenkim.2) Belum
meliliki jaringan dan organ syaraf.3) Tubuh tidak dapat bergerak
aktif dan meleket pada dasar perairan 4) Kerangka tubuh tersusun
dari zat kapur, silikat, atau spongin.5) Makanan diperoleh dengan
mengalirkan air melalui ostium ke dalam spongosol. Sisa pencernaan
dikeluarkan melalui oskulum.6) Memiliki elemen rangka sebagai
berikut :a) Askulum, yaitu lubang tempat keluarnya air dari tubuh
porioferab) Ostium, yaitu lubang kecil tempat masuknya air kedalam
tubuh.c) Spongosol, yaitu saluran yang terdapat dibagian tengah
tubuh.d) Dinding sel tubuh tersusun dari :i. Pinakosit, yaitu sel
pelapis tibuh bagian luar. Sel ini berbentuk pipih dan berdinding
tebal.ii. Porosit, yaitu sel berlubang yang didalmnya terdapat
ostila.iii. Miosit, yaitu sel yang berfungsi untuk membuka dan
menutup sel porosit dan askulum.iv. Koanosit (sel leher) yaitu sel
yang berfungsi untuk mencerna makanan secara intraselulaer.v.
Amebosit, yaitu sel yang berfungsi untuk mengedarkan zat makanan
dan dapat berubah fungsi menjadi ovum dan spermatozoa.vi.
Skleroblas, yaitu sel penghasil spikula yang berfungsi sebagai
rangka tubuh.
b. Cara hidup dan habitatPorofera ini hidup menetap (sessil)
pada dasar perairan. Sebagian besar hewan ini hiduup di laut dan
sebagian kecil hidup di air tawar.c. Reproduksi Secara aseksual =
terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule (tunas internal).
Secara sekaual = pembentukan gamet (sel telur /ovum dan sel
spermatozoid). Sel gamet dihasilkan oleh koanosit. Larva porofera
berbulu getar dan dapat berenang.
d. KlasifikasiBerdasarkan sifat spikulanya, filum porifera
dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :NoNamaGambar
1Calcarea :anggota kelas ini mempunyai rangka yang tersusun dari
zat kapur (kalsium karbonat), dengan tipe monoakseon, triakson atau
tetrakson. Koanositnya besar dan biasa hidup di lautan dangkal.
Tipe saluran airnya bermacam macam hidup soliter atau berkoloni.
Contohnya : Leucosolenia sp., Scypa sp., dan Sycon gelatynosum
Leucosolenia sp
2Hexatinellida Spikula tubuh tersusun dari zat kersik dengan 6
cabang. Kelas ini sering disebut sponge gelas atau porifera kaca
(Hyalospongiae), karena bentuknya yang seperti tabung atau gelas
piala. Tubuh berbentuk silinder atau corong, tidak memiliki
permukaan epitel. Type salurannya adalah sycin. Contohnya Euptella
sp.
3Demospongiae Kelas ini memiliki tubuh yang terdidi atas serabut
atau benang-benang spongin tanpa skeleton. Kadang kadang dengan
spikula dari bahan zat kersik. Type aliran airnya leukon.
Demospongia merupakan kelas dari porifera yang memiliki jumlah
anggota terbesar. Sebagian besar anggota demospongia berwarna cerah
, karena mengandung banyak pigmen granula dibagian sel
amoebositnya. Type saluran airnya adalah leukon. Contohnya
Spongia
e. Peran porifera dalak kehidupan manusiaBeberapa jenis porifera
dapat digunakan sebagai spons mandi dan alat gosok, seperti Spongia
dan Hippospongia. Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi
sebagai obat kanker dan penyakit lainnya.
2. Filum Cnidaria (Coelenterata)Filum ini disebut Cnidaria
(Yunani, cnido = penyengat) karena memiliki knidosit atau sel-sel
penyengat yang terdapat pada tentakel yang terdapat pada sekitar
mulutnya. Cnidaria disebut juga dengan Coelenterata (Yunani, coilos
= berongga dan enteron = usus) karena mempunyai rongga besar di
tengah-tengah tubuh. Jadi, semua hewan yang termasuk filum
mempunyai rongga usus (gastrovaskuler) yang berfungsi untuk
pencernaan.a. Ciri tubuh :1) Coelenterata memiliki tubuh bersel
banyak , simetri radial atau biradial, tidak mempunyai kepala atau
ruas-ruas tubuh.2) Merupakan hewan diploblastik (terdiri dari 2
lapisan sel (jaringan), yang luar disebut epidermis dan yang dalam
disebut gastrodermis (endodermis). Kedua lapisan tersebut
dipisahkan oleh lapisan mesoglea yang berisi gelatin dan sel-sel
syaraf.3) Alat pencernaan pada Coelenterata masih sangat sederhana,
yaitu berupa saluran seperti kantung yang disebut gastrosol.
Makanan yang masuk kedalam gastrosol dicerna oleh enzim yang
dikeluarkan oleh sel gastrodermis. Pencernaan dalam gastrosol
disebutnpencernaan ekstraseluler. Hasil pencernaan kemudian diserap
gastrodermis untuk dicerna kembali. Pencernaan dalam gastrodermis
disebut pencernaan intraseluler. Karena rongga tersebut memiliki
satu lubang, maka berfungsi sekaligus mulut dan anus.4) Belum
mempunyai alat ekresi dan respirasi serta darah. Sistem syaraf
berupa sistem syaraf yang menyebar.5) Dalam pergiliran keturunan,
Coelenterata mempunyai 2 tipe hidup atau bentuk tubuh. Kedua bentuk
tersebut adalah polip dan bentuk medusa. Disebut fase polip ketika
hidup melekat pada suatu subtrat dan tidak dapat berpindah tempat
(sessil). Disebut fase medusa, ketika hidup bebas berenang atau
terapung dalam air , hidup bebas berpindah tempat karena terbawa
air (planktonik).
b. Cara hidup dan habitatCoelenterata hidup bebas secara
heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan air. Mangsa yang
mendekat disengat dengan knidosit kemudian ditangkap tentakel dan
dimasukan kedalam mulut., colenterata hidup di air, baik air laut
maupun air tawar. Coelenterata berbentuk polip hidup soliter atau
berkoloni dan melekat pada subtrat. Sedangkan Coelenterata
berbentuk medusa hidup bebas melayang di air.
c. ReproduksiReproduksi aseksual dilakukan dengan cara membentuk
tunas. Pembentukan tunas terjadi pada Coelenterata berbentuk polip.
Tunas tumbuh di kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh
induknya sehingga membentuk koloni. Sedangkan reproduksi seksual
Coelenterata dengan membentuk gamet (ovum dan sperma). Gamet
dihasilkan oleh seluruh tubuh Coelenterata berbentuk medusa dan
dihasilkan oleh beberapa Colenenterata berbentuk polip.d.
KlasifikasiBerdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya ,
filum Coelenterata dibagi menjadi 3 kelas yaitu :NoNamaGambar
1HydrozoaKelas hydrozoa memiliki anggota yang kebanyakan hidup
di laut dan berkoloni , kadang-kadang ada yang soliter dan ada huga
yang hidup di air tawar.Ukuran tubuhnya sangat jkecil dan mirip
tumbuhan . bila hidup berkoloni mempunyai bentuk tubuh polip dan
medusa, sedangkan yang soliter hanya terbentuk polip. Hal tersebut
menentukan type hidupnya, apakah sessil atau plantonik. Contoh
anggota kelas ini adalah :a) Hydra spMerupakan jenis anggota
colenenterata yang hidup diair tawar dan solliter. Tubuhnya
berukuran antara 1-3 mm, berbentuk silindris, pada ujung terdapat
mulut yang dilengkapi histosom yang berfungsi sebagai menangkap
mangsa. Hewan ini bereproduksi secara vegetatif dan secara
generatif. Secara vegetatif hydra sp bereproduksi dengan membentuk
tunas.
b) Obelia sp Obelia merupakan anggota kelas hydrozoa yang hidup
dilaut dan berkoloni. Polip mampou membentuk tunas (reproduksi
seksual dan aseksual dan tunas tunas tersebut tetap melekat pada
induknya)
c) Physalia spHewan ini hidup di laut, mempunyai bentuk yang
panjang membentuk polip dan terdapat bagian tudung yang digunakan
untuk mengapung (seperti medusa). Polip mempunyai 3 bagian yaitu
gastroid (pencernaan), gonozoid (reproduksi), daktiloziod
(menangkap mangsa.)
2ScypozoaKelas Scypozoa dikenal sebagai the true medusae (medusa
sejati) atau jelly fish (ubur-ubur). Fase medusa sangat dominan.
Hewan ini memiliki mesoglia yang tebal dan dapat digunakan sebagai
sumber nutiren. Contoh kelas ini antara lain Aurelia sp, Palagia
sp, dan Chrysauna quinquecirrha.
3AnthozoaAnthozoa (yunani, antho = bunga dan zoon = hewan)
berarti hewan yang menyerupai bunga. Semua anggotanya hidup di
laut, baik soliter maupun berkoloni.dan hidupnya melekat pada
subtratnya. Anthozoa menhgasilkan zat kapur (CaCO3) yang membentuk
terumbu karang. Hewan ini hanya memiliki bentuk polip, dengan mulut
yang terbuka secara tidak langsung, tetapi melalui faring yang
menghubungkannya kedalam rongga gastrovaskuler. Rongga tersebut
memiliki sekat-sekat yang disebut mesentris. Didalamnya terdapat
nematosis yang berfungsi mengeluarkan racun untuk melumpuhkan
mangsa. Contoh anggota ini adalah Tubifora musica, Acropora sp, dan
Meandrina sp.
3. Filum Plathyhelminthes Plathyhelminthes (latin, platy = pipih
dan helminthes = cacing) memiliki bentuk pipih sehingga kelompok
ini disebut cacing pipih.a. Ciri ciri tubuh 1) Plathyhelminthes
memiliki tubuh pipih, lunak, simetri bilateral.2) Tubuh dapat
dibedakan dengan tegas antara posterior dan anterior, dorsal dan
ventral.3) Merupakan hewan tripoblastik, dinding tubuh terdiri atas
3 lapisan, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.4) Sistem
pencernaan makanan gastrovaskuler, tidak memiliki rongga tubuh dan
anus.5) Alat ekresi berupa sel-sel api dan belum punya peredaran
darah maupun alat respirasi.6) Sistem syarafnya disebut sistem
syaraf tangga tali, terdiri atas sepasang ganglion (simpul syaraf)
anterior yang dihubungkan oleh satu sampai tiga pasang tali syaraf
memanjang.7) Bersifat hemafrodit, yaitu dapat menghasilkan sperma
maupun sel telur.
b. Cara hidup dan habitatPlatyhelminthes hidup secara bebas
maupun parasit. Platyhelminthes hidup secara bebas di air tawar,
laut dan tempat-tempat lembab dengan memakan hewan hewan dan
tumbuhan kecil atau sisa organisme. Platyhelminthes ada juga yang
hidup parasit pada jaringan atau cairan tubuh inangnya seperti
siput air, sapi, babi atau manusia.
c. ReproduksiBereproduksi secara seksual dan aseksual.
Reproduksi aseksual dilakukan oleh semua plathyhelminthes. Kelompok
tertentu dapat melakukan rerpoduksi aseksual dengan membelah
tubuhnya (fragmentasi) kemudian meregenerasi potongan tubuh
tersebut menjadi individu baru.Reproduksi seksual dengan penyatuan
gamet (ovum dan sperma). Fertilisasi terjadi di dalam tubuh
(internal) dapat dilakukan sendiri atau dua individu.d.
KlasifikasiBerdasarkan bentuk tubuhnya dan sifat hidupnya,
platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas yaitu :NoNamaGambar
1Turbellaria (cacing berambut getar)Turbellaria tidak bersegmen,
memiliki bulu-bulu getar untuk bergerak dan intestinumnya
bercabang. Panjang tubuhnya berkisar 6-15 mm, contohnya adalah
dugesia, yang lebih di kenal dengan nama planaria. Hidup bebas di
air tawar yang jernih dan mengalir sepanjang tahun, menempel pada
batu dan dedaunan yang jatuh.Bagian anterior dugesia berbentuk
segitiga dan memiliki indera berupa sepasang bintik mata yang
berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Dan aurikel berfungsi
untuk indera pembau.Sistem ekresi dugesia terdiri dario saluran
bercabang cabang yang disebut protonefrida. Dugesia merupakan hewan
hemafrodit, namun reproduksi seksual tidak dapat dilakukan sendiri.
Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan tubuh yang dapat
meregenaerasi dan tumbuh menjadi individu baru.
2Trematoda (cacing isap)Disebut sebagai cacing isap karena
mempunyai alat penghisap atau sucker. Cacing ini bersifat parasit
karena mengambil jaringan atau cairan tubuh inangnya. Trematoda
dewasa biasanya hidup di dalam hati, usus, paru-paru, ginjal dan
pembuluh darah vertebrata.Contoh angota kelas ini adalah Fasciola
hepatica (cacing hati) yang hidup sebagai parasit di dalam hidup
manusia dan hewan ternak seperti sapi, babi dan kerbau. tubuhnya
mencapai panjang 2-5 cm, dilengkapi dengan alat penghisap yang
letaknya mengelilingi mulut dan di dekat perut.Cacing hati
bereproduksi secara seksual dengan pembuahan silang atau pembuahan
sendiri (hemafrodit) Contoh lainnya yaitu Clonorchis sinensis yang
hidup di hati dan saluran empedu manusia dengan inangnya perantara
siput, ikan atau udang. Fasciola hepatica memiliki siklus hidup
mulai dari dalam tubuh inangnya, ketika keluar dari dalam tubuh
inang, sampai kemudian masuk kembali sebagai parasit di dalam tubuh
inang yang baru. Di dalam tubuh inangnya cacing dewasa memproduksi
sperma dan ovum kemudian melakukan pembuahan. Telur yang telah
dibuahi kemudian kelaur dari tubuh inang bersama feses (kotoran)
bila jatuh di tempat yang sesuai, telur ini akan menetas dan
menjadi mirasidium (larva bersilia). Kemudian berenang di perairan
selama 8-20 jam. Bila menemukan siput air, mirasidium masuk ke
dalam tubuh siput tersebut, tetapi bila tidak bertemu diput air,
mirasidium akan mati. Di dalam tubuh siput mirasidium kemudian
tumbuh menjadi sporokista. Sporokista kemudian berubah menjadi
redia dan kemudian menjadi serkaria. Serkaria kemudian membentuk
ekor dan keluar menembus tubuh siput, kemudian berenang beberapa
lama sehingga melepaskan ekornya di rumput dan tumbuhan untuk
menjadi metaserkaria. Metaserkaria kemudian membungkus diri dengan
kista (cysta) sehingga dapat bertahan pada rumput atau tumbuhan
lain, menunggu termakan oleh hewan. Ketika kista ikut termakan
bersama tumbuhan, kista akan menembus dinding usus lalu mesuk ke
hati, kemudian berkembang hingga dewasa dan bertelur kembali.
3CestodaCacing ini memiliki tubuh pipih panjang menyerupai pita
sehingga disebut juga dengan cacing pita. Tubuhnya dapat dibedakan
menjadi skoleks (kepala) dan leher atau strobilus, dan rangkaian
proglotid. Pada skoleks terdapat alat penghisap. Pada cestoda
tertentu alat penghisap juga memiliki pengait (rostelum) yang
berfungsi melekatkan organ pada inangnya. Cacing ini hidup sebagai
parasit pada babi atau sapi dan manusia. Contoh kelas ini : Taenia
solium = hidup di pencernaan sapi. Taenia saginata = parasit dalam
usus manusiaSiklus hidupnya : terlepasnya proglotid tua bersama
feses manusia. Di dalam setiap proglotid terdapat ribuan telur yang
telah dibuahi (zigot). Zigot tersebut kemudian berkembang menjadi
larva onkospfer di dalam kuli telur. Jika kulit telur termakan
sapi, larva onkosfer akan menembus usus masuk ke kalam pembuuh
darah atau pembuluh limfa dan akhirnya sampai di otot lurik. Di
dalam otot sapi larva onkosfer berubah menjadi kista dan berkembang
menjadi cacing gelembung atau sistesirkus yang membentuk skoleks
pada dindingnya. Ketika daging sapi di makan manusia (kemungkinan
sisteserkus masih hidup), di dalam usus manusia skoleks tersebut
akan keular lantas menempel pada dinding usus, kemudian tumbuh
dewasa dan membentuk proglotid-proglotid baru. Kemudian siklus
terulang kembali.
e. Peranan Plathyhelminthes dalam kehidupan manusia.Sebagian
besar cacing pipih bersifat parasit pada manusia dan hewan. Cacing
pipih menyebabkan beberapa penyakit yang dapat merusak organ dalam
organisme yang ditumpanginya.
4. Filum NemathelminthesNemathelminthes (latin, nema = benang
dan helminthes = cacing). Cacing ini sering disebut sebagai cacing
benang atau cacing gilig.a. Ciri tubuh :1) Tubuhnya bilateral
simetris2) Merupakan hewan triploblastik psedoselomata3) Tubuh
tertutup lapisan kutikula dari keratin, sehingga tahan terhadap
pengaruh lingkungan luar4) Organ pencernaan makanan lengkap,
memanjang dari mulut di ujung anterior hingga anus ujung
posterior5) Sistem syarafnya berupa cincin syaraf yang mengelilingi
esofagus yang dihubungkan 6 serabut ke bagian anterior dan
posterior6) Tidak mempunyai sistem peredaran darah tetapi mempunyai
cairan tubuh.7) Tidak memiliki sistem pernafasan. Pertukaran gas
secara difusi.
b. Cara hidup dan habitatHidup sebagai endoparasit pada hewan,
tumbuh-tumbuhan atau hidup bebas di dalam tanah.
c. ReproduksiBereproduksi secara seksual dengan penyatuan gamet
(ovum dan sperma). Nemathelminthes berkelamin berpindah (dioceus).
Cacing jantan berukuran lebih kecil daripada cacing betina dan
ujung ekor cacing jantan bengkok. Fertilisasi berlangsung secara
internal.
d. KlasifikasiDibagi menjadi 2 kelas yaitu Nemathoda dan
Nematomorpha.1) Kelas NematomorphaTubuh Nemathomorpha dilapisi
kutikula yang polos dan tidak bercincin. Larvanya hidup parasit
pada tubuh manusia atau Anthropoda, dan setelah dewasa cacing
tersebut hidup bebas di air tawar dan laut. Contoh cacing yang
termasuk kedalam kelas ini adalah Gordius sp dan Nectonema sp.
Gordius spNectonema sp.
2) Kelas NemathodaMerupakan cacing benang berwarna putih atau
putih pucat. Ukuran tubunya kecil dan ada yang hanya beberapa
milimeter. Tubuhnya dilindungi kutikula, licin atau bergaris garis
sirkuler dengan 4 garis memanjang. Contoh anggota kelas ini yaitu
:a) Ascaris lumbroidesCacing ini juga disebut sebagai cacing perut.
Panjang tubuhnya bisa mencapai 49 cm, hidup parasit di usus halus
manusia. Di dalam usus cacing ini membentuk enzim yang menghambat
produksi enzim pencernaan. Untuk melindungi dirinya dari getah
pencernaan manusia, permukaan tubuh cacing tersebut licin dan
tertutup lapisan kutikula. Secara morfologi cacing jantan lebih
kecil daripada cacing betina.
b) Wuchereria brancoftiCacing ini merupakan penyebab penyakit
filariasis (cacing gajah) atau elephantiasis. Di dalam tubuh
manusia, cacing tersbut menyumbat pembuluh limfa (getah bening),
sehingga mengakibatkan pembengkakan tubuh terutama pada kaki
sehingga membesar. W. brancofti berukuran kecil dan keras, hidupnya
di dalam pembuluh getah bening manusia ketika dewasa. Larva cacing
ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk culex sp. Yang
membawa larva mikrofilaria. Di dalam tubuh manusia, larva tersebut
tumbuh pada jaringan terutama di bagian kaki dan skrotum.c)
Enterobius vermicularisCacing ini disebut juga dengan cacing kremi.
Panjang tubuh betina dewasa 9-15 mm, dan panjang tubuh jantan 3-5
mm. Cacing kremi berkembang di dalam usus besar manusia. Pada saat
bertelur, biasanya cacing betina menuju ke anus sehingga penderita
merasa gatal dan menggaruknya. Dengan demikian autoinfeksi dapat
terjadi karena telur cacing masuk kembalui ke tubuh pada saat kuku
tangan yang mengandung telur digunakan untuk makan.
d) Trichinella spiralisDisebut juga cacing otot. Larva cacing
otot dapat masuk ke tubuh manusia jika memakan daging babi yang
belum matang. Larva tersebut berkembang menjadi cacing dewasa di
dalam usus manusia. cacing dewasa akan menuju otot atau otak dan
akan menyebabkan kerusakan jaringan yang disebabkan oleh cacing
otot disebut trikinosis.
e. Peranan Nemathelminthes dalam kehidupan manusiaSebagian besar
cacing gilig hidup bebas. Bersifat parasit menyebabkan beberapa
penyakit pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Infeksi cacing gilig
sangat dipengaruhi oleh sanitasi. Beberapa jenis tanaman menjadi
mudah terkena penyakit setelah terinfeksi cacing gilig.
[email protected]