HERNIA DIAFRAGMA TRAUMATIKA Pendahuluan Hernia Diafragmatika adalah penonjolan organ intra abdomen ke dalam rongga kavum pleura melalui suatu lubang pada diafragma. Salah satu penyebab terjadinya hernia diafragma adalah trauma pada abdomen, baik trauma penetrasi maupun trauma tumpul, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Mekanisme dari cedera dapat berupa cedera penetrasi langsung pada diafragma atau yang paling sering akibat trauma tumpul abdomen. Pada trauma tumpul abdomen, penyebab paling sering adalah akibat kecelakaan sepeda motor. Hal ini menyebabkan terjadi penigkatan tekanan intraabdominal yang dilanjutkan dengan adanya rupture pada otot-otot diafragma. Pada trauma penetrasi paling sering disebabkan oleh luka tembak senjata api dan luka tusuk senjata tajam. Secara anatomi serat otot yang terletak lebih medial dan lateral diafragma posterior yang berasal dari arkus lumboskral dan vertebrocostal adalah tempat yang paling lemah dan mudah terjadi ruptur. Organ abdomen yang dapat mengalami herniasi antara lain gaster, omentum, usus halus, kolon, lien dan hepar. Juga dapat terjadi hernia inkarserata maupun strangulasi 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HERNIA DIAFRAGMA TRAUMATIKA
Pendahuluan
Hernia Diafragmatika adalah penonjolan organ intra abdomen ke dalam
rongga kavum pleura melalui suatu lubang pada diafragma. Salah satu penyebab
terjadinya hernia diafragma adalah trauma pada abdomen, baik trauma penetrasi
maupun trauma tumpul, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Mekanisme dari
cedera dapat berupa cedera penetrasi langsung pada diafragma atau yang paling
sering akibat trauma tumpul abdomen. Pada trauma tumpul abdomen, penyebab
paling sering adalah akibat kecelakaan sepeda motor. Hal ini menyebabkan terjadi
penigkatan tekanan intraabdominal yang dilanjutkan dengan adanya rupture pada
otot-otot diafragma. Pada trauma penetrasi paling sering disebabkan oleh luka tembak
senjata api dan luka tusuk senjata tajam. Secara anatomi serat otot yang terletak lebih
medial dan lateral diafragma posterior yang berasal dari arkus lumboskral dan
vertebrocostal adalah tempat yang paling lemah dan mudah terjadi ruptur.
Organ abdomen yang dapat mengalami herniasi antara lain gaster, omentum,
usus halus, kolon, lien dan hepar. Juga dapat terjadi hernia inkarserata maupun
strangulasi dari usus yang mengalami herniasi ke rongga thorak ini. 1,3,4,6
Epidemiologi
Sekitar 0,8-1,6% pasien yang mengalami trauma tumpul abdomen
mengalami ruptur diafragma. Perbandingan insiden pada laki-laki dan perempuan
sebesar 4:1. Paling sering terjadi pada usia dekade ketiga. Ruptur diafragma 75 %
disebabkan oleh trauma tumpul, 25 % disebabkan trauma tembus/ tajam. 75 % ruptur
diafragma terjadi disisi kiri,hal ini terjadi karena adanya hepar di sisi sebelah kanan
yang berperan sebagai proteksi dan memperkuat struktur hemidiafragma sisi sebelah
kanan. Sedangkan pada anak-anak kemungkinan terjadi pada sisi manapun sama, hal
ini terjadi oleh karena masih besarnya pergerakan hepar.1,2,4,5
1
.
Anatomi
Kejadian hernia diafragmatika traumatika kiri 9 kali lebih banyak dibanding
hernia diafragmatika kanan, hal ini terjadi karena adanya hepar di sebelah kanan.
Diafragma dibentuk oleh jaringan muskulofibrous berbentuk kubah yang memisahkan
thorak dan abdomen. Pada sisi thorak, diliputi oleh pleura parietalis, pada sisi
abdomen diliputi oleh peritoneum
Secara embriologik pembentukan diafragma mulai usia 3 minggu kehamilan
dan menjadi lengkap pada usia 8 minggu kehamilan, gangguan dalam pembentukan
diafragma khususnya pada pleuroperitoneal folds dan muscular migration
menyebabkan defek diafragma kongenital 4,6,7,8
Otot diafragma berawal dari kosta ke 6 bagian bawah pada kedua sisi, dari
posterior prosesus xipoideus dan dari eksternal dan internal ligamentum arcuatus. Ada
3 struktur yang melewati diafragma yaitu : aorta, esophagus dan vena cava. Aorta
melintasi diafragma pada level T12, Esophagus pada level T10, Vena cava pada level
T8-9. Arteri untuk diafragma berasal dari a. phrenikus kanan dan kiri, a intercostalis
dan a musculophrenic yang merupakan cabang dari a thorakalis interna. Persarafan
berasal dari nervus phrenikus yang berasal dari ramus Cervikalis 3, 4, 5
Patofisiologi
Banyak kasus yang mengenai diafragma kiri adalah akibat dari efek
buttressing dari liver. Organ abdomen yang dapat mengalami herniasi antara lain
gaster, omentum, usus halus, kolon, lien dan hepar. Juga dapat terjadi hernia
inkarserata maupun strangulata dari usu yang mengalami herniasi ke rongga thorak
ini. Hernia diafragmatika akan menyebabkan gangguan kardiopulmoner karena terjadi
penekanan paru dan terdorongnya mediastinum ke arah kontralateral. 6,7,8
Sekitar 80-90% ruptur diafragma terjadi akibat kecelakaan sepeda
motor. Mekanisme terjadinya ruptur berhubungan dengan perbedaan tekanan
yang timbul antara rongga pleura dan rongga peritoneum. Trauma dari sisi
lateral menyebabkan ruptur diafragma 3 kali lebih sering dibandingkan trauma dari
sisi lainnya oleh karena langsung dapat menyebabkan robekan diafragma pada sisi
ipsilateral. Trauma dari arah depan menyebabkan peningkatan tekan intra abdomen
2
yang mendadak sehingga menyebabkan robekan radier yang panjang pada sisi
posterolateral diafragma yang secara embriologis merupakan bagian terlemah 2,3,6
75 % ruptur diafragma terjadi disisi kiri, dan pada beberapa kasus terjadi pada
sisi kanan yang biasanya disebabkan oleh trauma yang hebat dan biasanya
menyebabkan gangguan hemodinamik, hal ini disebabkan oleh karena letak hepar
disebelah kanan yang sekaligus menjadi suatu proteksi. Pada trauma kendaraan
bermotor arah trauma menentukan lokasi injuri di kanada dan Amerika Serikat
biasanya yang terkena adalah sisi kiri khususnya pada pasien yang menyetir mobil,
sedangkan pada penumpang biasanya yang terkena sisi kanan. 4,7
Pada trauma tumpul biasanya menyebabkan robekan radier pada mediastinum
dengan ukuran 5 – 15 cm, paling sering pada sisi posterolateral, sebaliknya trauma
tembus menyebabkan robekan linear yang kecil dengan ukuran kurang dari 2 cm dan
bertahun-tahun kemudian menimbulkan pelebaran robekan dan terjadi herniasi.
Berikut ini mekanisme terjadinya ruptur diafragma : (1) robekan dari membran
yang mengalami tarikan (stretching ), (2) avulsi diafragma dari titik insersinya, (3)
tekanan mendadak pada organ viscera yang diteruskan ke diafragma 5,7,9.10
Gejala klinis
Gambaran klinis yang muncul tergantung dari mekanisme injuri ( trauma
tumpul/trauma tajam) dan adanya trauma penyerta ditempat lain. Pada beberapa kasus
keterlambatan dalam mendiagnosis ruptur diafragma disebabkan oleh tidak adanya
gejala atau keluhan yang muncul pada saat trauma seperti herniasi atau prolap organ
intra abdominal ke rongga thorak meskipun telah terjadi ruptur diafragma.5,8,9,10
Berapa pasien timbul gejala-gejala yang disebabkan herniasi organ intra
abdomen sehingga terjadi obstruksi, strangulasi atau perforasi. Gejala dan tanda awal
yang dapat ditemukan (1) ditress napas, (2) menurunnya suara napas pada sisi yang
terkena, (3) ditemukannya suara usus di dinding dada, (4) gerakan paradoksal saat
bernapas, (5) kemungkinan timbunya nyeri pada abdomen yang tidak khas, (6)
terabanya organ intra abdomen melalui lubang chest tube 4,5,10,13
Ruptur diafragma jarang merupakan trauma tunggal biasanya disertai
trauma lain, trauma thorak dan abdomen, dibawa ini merupakan organ-organ yang