Fisiologi kehamilan BAB I PENDAHULUAN Pengertian Kehamilan Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-1 hingga ke- 27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga 40). (Prawirohardjo : 2008) Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga terjadi 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Fisiologi kehamilan
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian Kehamilan
Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester
kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu
ke-1 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga
40). (Prawirohardjo : 2008)
Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel
sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung
selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi
terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai
dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang
terjadi dua minggu setelahnya. (Arif : 200)
1
a. Pembuahan, Implantasi dan Perkembangan Plasenta
Pembuahan (Konsepsi) adalah merupakan awal dari kehamilan,
dimana satu sel telur dibuahi oleh satu sperma.
Ovulasi (pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari siklus
menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi.
Sel telur yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba falopii (saluran telur)
yang berbentuk corong , yang merupakan tempat terjadinya
pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami
kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui vagina bersamaan
dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang
telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian pembelahan
dan tumbuh menjadi embrio (bakal janin). Jika pada ovulasi dilepaskan
lebih dari 1 sel telur dan kemudian diikuti dengan pembuahan, maka
akan terjadi kehamilan ganda, biasanya kembar 2. Kasus seperti ini
merupakan kembar fraternal. Kembar identik terjadi jika pada awal
pembelahan, sel telur yang telah dibuahi membelah menjadi 2 sel yang
terpisah atau dengan kata lain, kembar identik berasal dari 1 sel telur.
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim)
menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam
rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopii yang
berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur
yang telah dibuahi).
2
Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim, yaitu pada
tempatnya tertanam.
Blastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan
maupun dinding belakang. Dinding blastosis memiliki ketebalan 1
lapis sel, kecuali pada daerah tertentu terdiri dari 3-4 sel. Sel-sel di
bagian dalam pada dinding blastosis yang tebal akan berkembang
menjadi embrio, sedangkan sel-sel di bagian luar tertanam pada
dinding rahim dan membentuk plasenta (ari-ari).
Plasenta menghasilkan hormon untuk membantu memelihara
kehamilan dan memungkin perputaran oksigen, zat gizi serta limbah
antara ibu dan janin.
Implantasi mulai terjadi pada hari ke 5-8 setelah pembuahan dan
selesai pada hari ke 9-10. Dinding blastosis merupakan lapisan luar
dari selaput yang membungkus embrio (korion). Lapisan dalam
(amnion) mulai dibuat pada hari ke 10-12 dan membentuk kantung
amnion. Kantung amnion berisi cairan jernih (cairan amnion) dan akan
mengembang untuk membungkus embrio yang sedang tumbuh, yang
mengapung di dalamnya.
Tonjolan kecil (vili) dari plasenta yang sedang tumbuh, memanjang ke
dalam dinding rahim dan membentuk percabangan seperti susunan
pohon. Susunan ini menyebabkan penambahan luas daerah kontak
antara ibu dan plasenta, sehingga zat gizi dari ibu lebih banyak yang
sampai ke janin dan limbah lebih banyak dibuang dari janin ke ibu.
3
Pembentukan plasenta yang sempurna biasanya selesai pada minggu
ke 18-20, tetapi plasenta akan terus tumbuh selama kehamilan dan
pada saat persalinan beratnya mencapai 500 gram.
b. Perkembangan embrio
Embrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis sekitar 10 hari
setelah pembuahan. Kemudian mulai terjadi pembentukan daerah yang
akan menjadi otak dan medulla spinalis, sedangkan jantung dan
pembuluh darah mulai dibentuk pada hari ke 16-17. Jantung mulai
memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke 20 dan hari
berikutnya muncul sel darah merah yang pertama. Selanjutnya,
pembuluh darah terus berkembang di seluruh embrio dan plasenta.
Organ-organ terbentuk sempurna pada usia kehamilan 12 minggu (10
minggu setelah pembuahan), kecuali otak dan medulla spinalis, yang
terus mengalami pematangan selama kehamilan. Kelainan
pembentukan organ (malformasi) paling banyak terjadi pada trimester
pertama (12 minggu pertama) kehamilan, yang merupakan masa-masa
pembentukan organ dimana embrio sangat rentan terhadap efek obat-
obatan atau virus. Karena itu seorang wanita hamil sebaiknya tidak
menjalani immunisasi atau mengkonsumsi obat-obatan pada trimester
pertama kecuali sangat penting untuk melindungi kesehatannya.
Pemberian obat-obatan yang diketahui dapat menyebabkan malformasi
harus dihindari.
4
Pada awalnya, perkembangan embrio terjadi dibawah lapisan rahim
pada salah satu sisi rongga rahim, tetapi pada minggu ke 12, janin
(istilah yang digunakan setelah usia kehamilan mencapai 8 minggu)
telah mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga lapisan pada kedua
sisi rahim bertemu (karena janin telah memenuhi seluruh rahim).
c. Diagnosa Kehamilan
Jika seorang wanita yang biasanya mengalami menstruasi yang teratur
mengalami keterlambatan 1 minggu atau lebih, mungkin dia hamil.
Pada awal kehamilan, wanita hamil bisa mengalami pembengkakan
payudara dan mual, kadang disertai muntah.
Pembengkakan payudara terjadi akibat bertambahnya kadar hormon
wanita (terutama estrogen, juga progesteron). Mual dan muntah terjadi
akibat estrogen dan HCG (human chorionic gonadotropin). Kedua
hormon ini membantu memelihara kehamilan dan mulai dihasilkan
oleh plasenta pada sekitar 10 hari setelah pembuahan. Pada awal
kehamilan, banyak wanita yang merasa sangat lelah dan beberapa
wanita mengalami perut kembung. Jika seorang wanita hamil,
serviksnya lebih lunak dan rahim juga lebih lunak dan membesar.
Biasanya vagina dan serviks menjadi kebiruan sampai ungu, karena
pembuluhdnya penuh terisi darah. Perubahan ini bisa terlihat pada
pemeriksaan panggul. Biasanya untuk menentukan kehamilan
dilakukan tes kehamilan pada darah maupun air kemih.
5
Tes kehamilan ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) bisa
dengan segera dan mudah mendeteksi kadar HCG yang rendah di
dalam air kemih. Selama 60 hari pertama kehamilan yang normal
dengan 1 janin, kadar HCG berlipat ganda setiap 2 hari.
Cara lain untuk mendeteksi kehamilan:
1) Mendengarkan denyut jantung janin. Denyut jantung janin bisa
terdengar melalui stetoskop khusus atau USG Doppler. Dengan
bantuan steteoskop khusus, denyut jantung janin bisa terdengar
pada usia kehamilan 18-20 minggu; sedangkan jika menggunakan
USG Doppler, denyut jantung janin bisa terdengar pada usia
kehamilan 12-14 minggu.
2) Merasakan pergerakan janin. Ibu bisa merasakan gerakan janin
pada kehamilan 16-20 minggu. Wanita yang sebelumnya pernah
hamil akan meraskan gerakan janin ini lebih awal.
3) Memeriksa rahim dengan USG. Rahim yang membesar bisa dilihat
dengan USG pada kehamilan 6 minggu, demikian juga halnya
dengan denyut jantung janin.
6
BAB II
ISI
2.1 Perubahan Anatomi dan Fisiologi dalam Kehamilan
Selama 279 hari kehamilan rata-rata, fisiologi ibu mengalami perubahan
nyata untuk menunjang perkembangan janin dan untuk mempersiapkan
ibu menjalani persalinan dan laktasi. Perubahan dimulai pada fase luteal
siklus haid, sebelum pembuahan dan implantasi, seiring dengan
dimulainya sekresi progesteron dari korpus luteum. Apabila pembuahan
berhasil, kadar progesteron dan estrogen meningkat secara progresif.
Bersama-sama mereka mengendalikan banyak perubahan pada fisiologi
ibu selama kehamilan.
a. Perubahan Sistem Reproduksi
1) Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan
isi konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi
jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan
uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :
7
a) tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)