HASIL PERIKANAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares) KAITANNYA DENGAN DATA SATELIT SUHU PERMUKAAN LAUT WPP 573, DI LOKA RISET PERIKANAN TUNA, BALI PRAKTIK KERJA MAGANG Oleh: NI NYOMAN JULI ARTINI RONTHI NIM. 165080601111054 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2019
76
Embed
HASIL PERIKANAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares ... · Hasil dari perikanan tuna, dipengaruhi oleh beberapa faktor, ialah faktor parameter oseanografi. Penyebaran serta kelimpahan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HASIL PERIKANAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares) KAITANNYA
DENGAN DATA SATELIT SUHU PERMUKAAN LAUT WPP 573,
DI LOKA RISET PERIKANAN TUNA, BALI
PRAKTIK KERJA MAGANG
Oleh:
NI NYOMAN JULI ARTINI RONTHI
NIM. 165080601111054
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
HASIL PERIKANAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares) KAITANNYA
DENGAN DATA SATELIT SUHU PERMUKAAN LAUT WPP 573,
DI LOKA RISET PERIKANAN TUNA, BALI
PRAKTIK KERJA MAGANG
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Kelautan di Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya
Oleh:
NI NYOMAN JULI ARTINI RONTHI
NIM. 165080601111054
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
PRAKTIK KERJA MAGANG
HASIL PERIKANAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares) KAITANNYA
DENGAN DATA SATELIT SUHU PERMUKAAN LAUT WPP 573,
DI LOKA RISET PERIKANAN TUNA, BALI
Oleh:
NI NYOMAN JULI ARTINI RONTHI
NIM. 165080601111054
telah dipertahankan didepan penguji
pada tanggal 2 Oktober 2019
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Mengetahui, Menyetujui,
Sekretaris Jurusan Dosen Pembimbing
Feni Iranawati, S.Pi., M.Si., Ph.D Dr. Ir. Guntur, MS
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmatNya laporan PKM ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. I Komang Suta Wijaya dan Ni Ketut Sudiartini selaku orang tua penulis yang selalu memberikan semangat dan arahan sehingga terselesaikannya laporan ini.
3. Bapak Dr. Ir. Guntur, MS selaku dosen pembimbing PKM penulis yang telah memberikan arahan sebelum dan sesudah pelaksanaan PKM.
4. Bapak Irwan Jatmiko, S.Pi., M.App.Sc selaku pembimbing lapang di Loka Riset Perikanan Tuna yang telah memberikan arahan selama pelaksanaan magang.
5. Ibu Defri Yona S.Pi., M.Sc., Stud., D.Sc selaku Ketua Program Studi Ilmu Kelautan.
6. Seluruh civitas akademika Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.
7. Ni Wayan Sutarini Ronthi, I Nengah Putra Wijaya Ronthi dan I Made Wiguna Amerta selaku keluarga penulis yang selalu memberikan semangat sehingga lancarnya kegiatan magang.
8. Bapak Zulkarnaen Fahmi, S.Pi., M.Si selaku kepala instansi Loka Riset Perikanan Tuna yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan PKM di Loka Riset.
9. Pak Abram, Mas Khalid, Mas Mahendra, Mas Soni, Mas Rusjas, Mas Hasan, Bli Pande selaku enumerator di Benoa yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data.
10. Seluruh peneliti, bagian teknis, tata usaha, lab data serta seluruh pegawai di Loka Riset Perikanan Tuna yang telah membantu penulis selama melaksanakan magang.
11. Dewi Wulandari, Victor Adi Winata, Tiara Safitri, Muliana Trisa, Okse Dina dan Rahma Al Islami selaku teman magang penulis yang telah memberikan semangat dan bantuan selama magang.
12. Keluarga besar Ronthi dan sahabat, teman penulis lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang memberikan banyak semangat.
13. Keluarga besar Galleon (Ilmu Kelautan 2016) selaku keluarga besar penulis di malang yang selalu memberikan semangat dalam pelaksanaan magang.
RINGKASAN
NI NYOMAN JULI ARTINI RONTHI. Praktik Kerja Magang tentang Hasil
Perikanan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) Kaitannya dengan Data Satelit
Suhu Permukaan Laut WPP 573 di Loka Riset Perikanan Tuna, Bali (dibawah
bimbingan Dr. Ir. Guntur, MS).
Hasil perikanan tuna khususnya tuna sirip kuning di wilayah WPP 573, yang
didaratkan di Pelabuhan Benoa cukup tinggi. Keberadaan dari tuna sirip kuning
dapat dipengaruhi oleh parameter osenanografi salah satunya ialah suhu
permukaan laut. Suhu permukaan laut dapat menjadi salah satu indikator dari
keberadaan ikan tuna di suatu perairan. Pemanfaatan penginderaan jauh
digunakan untuk membantu mengetahui kisaran dari suhu permukaan laut di
perairan tanpa pengamatan secara langsung.
Tujuan dari PKM ini ialah untuk dapat mengetahui cara pengumpulan data hasil perikanan tuna sirip kuning (T. albacares) di Pelabuhan Benoa, Bali, dan mengetahui dan mengolah data hasil perikanan tuna sirip kuning dan kaitannya dengan data suhu permukaan laut di WPP 573.
Metode yang digunakan dalam PKM ini yaitu secara deskriptif dengan
pengambilan data meliputi: data primer (data hasil perikanan tuna sirip kuning) dan data sekunder (data suhu permukaan laut). Pengumpulan data tersebut dilakukan melalui kegiatan observasi, wawancara, informasi dari instansi dan kajian pustaka. Metode ini meliputi serangkaian tahap yaitu pengumpulan data hasil perikanan dan data suhu permukaan laut dan tahap pengolahan data. Pengolahan data dilakukan pada aplikasi SeaDAS, ER Mapper, Arcgis dan Ms. Excel. Hasil akhir berupa peta suhu permukaan laut terhadap hasil perikanan tuna sirip kuning dan fluktuasi grafik hasil tangkapan tuna sirp kuning.
Pengumpulan data hasil tangkapan ikan tuna sirip kuning melalui beberapa
proses yaitu: melaksanakan pemantauan keliling pelabuhan, mencatat informasi di papan monitoring, menentukan prioritas sampling, menyiapkan alat dan bahan, pendataan di perusahaan, rekapitulasi dan verifikasi data yang didapatkan dan mengisi logbook. Hasil pengolahan data didapatkan hasil yaitu nilai suhu permukaan laut berkisar 28°C -29°C dengan hasil tangkapan 3.4 (ton/trip) – 13.8 (ton/trip), pada kisaran bujur 116 – 117 dan lintang -12 hingga -14.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan berkat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Hasil Praktik Kerja Magang dengan judul: Hasil Perikanan Tuna Sirip Kuning
(Thunnus albacares) Kaitannya dengan Data Satelit Suhu Permukaan Laut WPP
573 di Loka Riset Perikanan Tuna, Bali, sebagai syarat meraih gelar sarjana
kelautan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya.
Dibawah bimbingan: 1. Dr. Ir. Guntur, MS.
Laporan ini disusun atas 5 bab yaitu bab 1 untuk pendahuluan yang terdiri
dari: latar belakang penelitian, tujuan, kegunaan serta tempat dan waktu
pelaksanaan. Bab 2 yaitu metode ialah metode yang digunakan saat penelitian.
Bab 3 yaitu keadaan umum instansi magang yaitu Loka Riset Perikanan Tuna,
Bali. Bab 4 berisi hasil serta pembahasan dari pelaksanaan Praktik Kerja Magang
ini. Bab 5 merupakan bagian penjabaran kesimpulan serta saran dari pelaksanaan
Praktik Kerja Magang. Bagian akhir laporan ini dilengkapi dengan daftar pustaka,
sebagai sumber dari literatur yang digunakan, serta lampiran pelaksanaan Praktik
Kerja Magang.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
laporan ini dan masih jauh dari kesempurnaan. Mohon kritik dan saran dari semua
pihak guna memperbaiki penulisan ini dikemudian hari.
Malang, 18 September 2019
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
1. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Tujuan ...................................................................................................... 2 1.3 Kegunaan ................................................................................................. 3 1.4 Tempat dan Waktu/Jadwal Pelaksanaan .................................................. 3
2. METODE PKM ................................................................................................ 4 2.1 Materi, Alat dan Bahan PKM .................................................................... 4 2.2 Alat dan Bahan ......................................................................................... 4 2.3 Skema Kerja ............................................................................................ 8
2.3.1 Pengumpulan Data .......................................................................... 8 2.3.2 Pengolahan Data ............................................................................. 9
2.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 9
2.4.1 Data Primer ................................................................................... 10 2.4.2 Data Sekunder .............................................................................. 11
2.6 Analisis Data .......................................................................................... 12
3. KEADAAN UMUM LOKASI/TEMPAT PKM .................................................... 14
3.1 Lokasi PKM ............................................................................................ 14 3.2 Sejarah Singkat Loka Riset Perikanan Tuna .......................................... 14 3.3 Tugas dan Fungsi .................................................................................. 15 3.4 Visi dan Misi ........................................................................................... 16 3.5 Tujuan dan Sasaran ............................................................................... 17 3.6 Struktur Organisasi................................................................................. 18 3.7 Profil Peneliti .......................................................................................... 20 3.8 Sumber Daya Manusia LRPT ................................................................. 20 3.9 Fasilitas LRPT ........................................................................................ 21
4. HASIL PKM ................................................................................................... 27
4.1 Identifikasi Ikan ...................................................................................... 27 4.2 Pengumpulan Data ................................................................................ 28
4.2.1 Melaksanakan Pemantauan Kapal Bongkar .................................. 28 4.2.2 Mencatat Informasi di Papan Info Monitoring ................................. 29 4.2.3 Menentukan Proritas Pendataan ................................................... 30 4.2.4 Menyiapkan form dan perlengkapan pendataan ............................ 30 4.2.5 Pendataan Ikan Tuna .................................................................... 30 4.2.6 Rekapitulasi dan Verifikasi Data .................................................... 31 4.2.7 Mengisi logbook ............................................................................ 31
4.3 Pengolahan Data ................................................................................... 32
4.3.1 Hasil Tangkapan ........................................................................... 32 4.3.2 Pengolahan Data Suhu Permukaan Laut ....................................... 33
4.4 Hasil Pengolahan Data ........................................................................... 37 4.4.1 Pendataan Di Pelabuhan Benoa ................................................... 37
viii
4.4.2 Partisipasi Aktif ................................................................................ 38
5. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 41
Berdasarkan jabatan fungsional, LRPT memiliki tiga kelompok jabatan
fungsional yang meliputi peneliti muda sebanyak 5 orang, peneliti pertama
sebanyak 5 orang, calon peneliti sebanyak 3 orang.
Seluruh sumber daya manusia LRPT memiliki tugas dan fungsi masing-
masing untuk mendukung pelaksanaan penelitian sumber daya perikanan tuna
dan sejenisnya (tuna-like species) di wilayah Negara Republik Indonesia pada
Perairan Samudra Hindia.
3.9 Fasilitas LRPT
LRPT memiliki 2 kantor yang terdiri dari kantor utama yang terletak di Jalan
Mertasari Nomor 140 Banjar Suwung Kangin, Sidakarya, Denpasar (Gambar 5),
serta satu kantor yang merupakan tempat untuk enumerasi terletak di Jalan Raya
Pelabuhan Benoa, Denpasar (Gambar 6).
Gambar 5. Gedung Utama Loka Riset Perikanan Tuna
22
Gambar 6. Kantor Enumerator di Benoa
3.9.1 Laboratorium Genetik
Laboratorium Genetik di LRPT merupakan salah satu laboratorium uji yang
beroperasional mulai tahun 2016. Peralatan pendukung yang dimiliki sejak tahun
2015 dan diupayakan seluruh peralatan pendukung penelitian akan dilengkapi
sampai tahun 2017 secara bertahap. Fokus kegiatan penelitian yang dilakukan
adalah menganalisis beberapa parameter genetik populasi tuna dan sejenisnya di
Samudera Hindia. Analisis sampel genetik yang bisa dikerjakan di laboratorium
genetik meliputi tahap ekstraksi DNA, purifikasi, amplifikasi PCR dan
elektroforesis. Penyediaan data dan informasi tentang genetik (DNA) populasi baik
itu keragaman, variasi molekuler dan struktur populasi merupakan hal yang sangat
penting diketahui untuk melakukan pengelolaan sumber daya ikan tuna.
Keragaman genetik mempunyai dampak secara langsung maupun tidak terhadap
populasi, komunitas dan ekosistem. Selain itu pemahaman tentang struktur
populasi bertujuan untuk keberlanjutan dan efektifitas manajemen sumberdaya
ikan. Informasi genetik pada ikan dengan migrasi yang tinggi seperti tuna sangat
penting diketahui untuk pemanfaatan yang bersifat lestari dan berkelanjutan.
23
Gambar 7. Laboratorium Genetik
3.9.2 Laboratorium Histologi
Fokus Kegiatan histologi di LRPT menitikberatkan pada perkembangan
gonad ikan dengan pengamatan tingkat/stadium kematangan secara mikroskopis
melalui jaringan gonadnya dan perhitungan fekunditas. Jalur ini dipilih sesuai
dengan keahlian staf laboratorium serta ketersedian peralatan yang ada untuk
fokus pada penelitian tersebut.
Gambar 8. Laboratorium Histologi
3.9.3 Laboratorium Otolith
Laboratorium Otolith LRPT merupakan laboratarium uji yang sudah
beropersi sejak tahun 2016. Fokus kegiatan uji otolith di Loka Riset Perikanan
Tuna menitikberatkan pada umur dan pertumbuhan ikan dengan pengamatan
24
lingkaran umur ikan menggunakan bagian keras dari ikan seperti otolith, sisik dan
tulang belakang. Metode ini dipilih sesuai dengan keahlian staf labarotorium serta
ketersedian peralatan yang ada untuk fokus pada penelitian tersebut. Tenaga
analis sebagai pendukung sumberdaya manusia yang sudah terlatih dengan
peralatan dan bahan dalam tahapan-tahapan analisis otolith ikan.
Gambar 9. Laboratorium Otolith
3.9.4 Laboratorium Data
Laboratorium Data LRPT merupakan laboratorium yang bertugas untuk
mengumpulkan, menginventarisasi, menginput data dan mempelajari tentang
perikanan tuna di WPP 572 dan WPP 573. Data pada laboratorium data LRPT
adalah data yang berorientasi hasil port sampling-based catch monitoring
program, data biologi, survei darat dan survei observasi laut sebagai dasar
referensinya. Saat ini data perikanan khususnya tuna menjadi media penting untuk
perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya perikanan yang
berkelanjutan pada cakupan wilayah nasional, regional maupun internasional
dalam kaitanya menjadikan Indonesia poros maritim dunia.
25
Gambar 10. Laboratorium Data
3.9.5 Perpustakaan
Perpustakaan LRPT Denpasar pada lantai 3 Gedung LRPT yang antara lain
terdiri dari 1 ruangan khusus untuk koleksi bahan/buku perpustakaan, Terdiri dari
ruangan untuk tempat baca dan staf pengelola perpus. Prasarana ruangan perpus
antara lain adalah 4 unit rak buku modern, 1 lemari kaca, 1 filing cabinet besi, 1
unit meja baca kapasitas 6- 8 kursi, 1 unit meja/kursi staf pengelola dan 1 meja
buku tamu dan serta ada 1 unit komputer PC beserta printer untuk pengelolaan
dan pengolahan data dan bahan pustaka/buku perpustakaan.
Gambar 11. Perpustakaan
26
3.9.6 Guest house LRPT
Guest house LRPT Tuna ialah salah satu fasilitas penunjang yang terdapat
pada instansi ini. Guest house dapat diperuntukan bagi kalangan umum dengan
biaya sewa sebasar Rp 206.000/ hari dan untuk mahasiswa sebesar Rp
60.000/hari.
Gambar 12. Guest house
27
4. HASIL PKM
4.1 Identifikasi Ikan
PKM yang dilaksanakan di LRPT, untuk ikan yang digunakan yaitu tuna sirip
kuning (T. albacares). Identifikasi jenis ikan tuna di LRPT ialah tahap awal dalam
pendataan jenis ikan. Proses pendataan jenis ikan tuna sirip kuning berlangsung
pada tanggal 12 Juni 2019- 25 Juni 2019 yang bertempat di kantor enumerator
Pelabuhan Benoa Bali.
Klasifikasi dari (T. albacares) menurut Collete dan Nauen (1983) dalam
Miazwir (2012) yaitu sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Sub phylum : Chordata
Phylum : Vertebrata
Class : Pisces
Sub Class : Teleostei
Ordo : Perciformes
Sub Ordo : Scombroidaei
Family : Scombridae
Genus : Thunnus
Species : Thunnus albacares
28
Gambar 13. Ikan Tuna Sirip Kuning
Morfologi dari T. albacares yaitu bagian tubuh cenderung memanjang,
diameter dari mata kecil. Finlet berwarna kuning dengan tepi hitam tipis dan pada
pangkal ekor membentuk seperti huruf “V”. Menurut Miazwir (2012), tuna sirp kuing
memiliki panjang tertinggi yang tercatat sekitar 210 cm dengan berat sekitar 176,4
kg. Tubuh lonjong memanjang, mempunyai warna biru metalik pada bagian
belakang dan berubah menjadi kuning keperak-perakan pada bagian perut. Pada
bagian perutnya sering mempunyai sekitar 20 garis putus-putus vertikal sebagai
karakteristik ikan tuna jenis ini.
4.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data lapang dilakukan di pusat enumerator LRPT yang
berlokasi di Pelabuhan Benoa. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 12
Juni 2019 - 25 Juni 2019, bersama dengan enumerator yang melaksanakan
kegiatan setiap harinya. Kegiatan diawali dengan melaksanakan kebersihan
kantor enumerator, dengan rincian kegiatan berikutnya sebagai berikut:
4.2.1 Melaksanakan Pemantauan Kapal Bongkar
Pelaksanaan pemantauan dilakukan dengan cara berkeliling wilayah
Pelabuhan bagian barat yang merupakan dermaga khusus kegiatan perikanan.
Tujuan dari pemantauan ini ialah guna mengetahui ada tidaknya kapal tuna yang
29
melaksanakan bongkar pada hari tersebut. Kegiatan dilakukan dengan didampingi
enumerator dari dermaga bagian selatan hingga dermaga bagian utara. Kapal
yang dijadikan kegiatan pendataan data ikan tuna ialah kapal rawai tuna dengan
ciri- ciri kapal terdapat antena radio bouy dan line hauler. Ciri dari kapal rawai tuna
yang sedang melakukan kegiatan bongkar ialah adanya mobil bak terbuka dan
crane.
Gambar 14. Pemantauan Kapal Tuna
4.2.2 Mencatat Informasi di Papan Info Monitoring
Jika terdapat bongkar maka hal tersebut ditulis di papan informasi
monitoring. Huruf L untuk jumlah kapal yang landing yang ditulis dengan spidol
berwarna biru dan huruf S untuk jumlah kapal yang disampling ditulis
menggunakan tinta berwarna merah. Apabila tidak terdapat bongkar, maka
diberikan strip lurus dengan spidol berwarna merah.
Gambar 15. Papan Info Monitoring
30
Dalam rentang waktu pengambilan data yaitu tanggal 12 Juni - 25 Juni 2019
terdapat 3 bongkar kapal. Kapal yang melakukan bongkar meliputi KM Nusantara
Bahari I, KM Perintis Jaya 99 dan KM Nikita.
4.2.3 Menentukan Proritas Pendataan
Prioritas pendataan merupakan persentase dari banyaknya kapal disampling
dibagi dengan banyaknya kapal yang mendarat. Perusahaan dengan nilai
sampling terendah akan disampling terlebih dahulu.
4.2.4 Menyiapkan form dan perlengkapan pendataan
Setelah penentuan perusahaan yang akan di data maka selanjutnya
menyiapkan form serta perlengkapannya. Saat melakukan pendataan hasil
tangkapan tuna terlebih dahulu menggunakan seragam lapang yang telah
diberikan oleh pihak LRPT. Menyiapkan form sesuai dengan informasi bongkar
yang akan dilakukan. Menggunakan sepatu boot serta menyiapkan kaliper untuk
pengukuran panjang ikan, selanjutnya menuju perusahaan yang akan
melaksanakan bongkar bersama enumerator lainnya.
4.2.5 Pendataan Ikan Tuna
Pendataan dari ikan tuna khususnya tuna sirip kuning dengan mencatat
bobot ikan yang telah ditimbang. Ikan tuna yang dibawa oleh mobil bak terbuka
selanjutnya di lakukan proses pembersihan, penyortiran guna mengetahui ikan
tuna kualitas ekspor dan reject. Ikan yang telah ditentukan kualitasnya selanjutnya
ditimbang dan diberikan penanda berat, dan dilakukan proses pencatatan bobot
ikan tuna sirip kuning. Di perusahaan juga dilakukan pengukuran panjang ikan
tuna yang didaratkan dengan menggunakan kaliper yaitu mengukur panjang cagak
ikan tuna kualitas reject, selanjutnya data hasil pengukuran panjang dicatat untuk
selanjutnya dicocokkan dengan bobot ikan tuna yang telah dicatat sebelumnya.
Pada form pendataan ikan tuna segar terdapat beberapa informasi yaitu nama
spesies, bobot, jenis proses, panjang, tipe pengukuran, nomor kapal.
31
Gambar 16. Pendataan Bobot Ikan Tuna
Disela-sela pendataan bobot ikan tuna sirip kuning, dilakukan pula
wawancara dengan kapten kapal yang sedang melaksanakan bongkar.
Wawancara yang dilakukan dengan terlebih dahulu meminta izin apakah kepala
kapten berkenan jika diwawancara. Informasi yang ditanyakan meliputi titik
koordinat penangkapan ikan, lama trip, nama kapal dan perusahaannya.
4.2.6 Rekapitulasi dan Verifikasi Data
Hasil tangkapan segar dibedakan antara kualitas ekspor dan reject,
selanjutnya ditotal jumlah ikan yang didaratkan, berat total (kg) serta jumlah ikan
yang diukur. Proses selanjutnya ialah menulis hasil yang didapatkan pada
halaman sampul. Verifikasi data dilakukan guna mengecek kembali data yang
telah didapatkan di lapang. Rekapitulasi data bobot ikan dilakukan di kantor
enumerator di Pelabuhan Benoa dengan menyiapkan data hasil pendataan, alat
tulis serta kalkulator untuk menjumlahkan hasil yang didapatkan.
4.2.7 Mengisi logbook
Tahap berikutnya ialah mengisi logbook dengan nama enumerator,
perusahaan yang disampling, nama kapal, jumlah hasil tangkapan, jumalh ikan
yang didata (ekspor dan reject). Total hasil tangkapan, jumlah ikan yang diukur
dan jumlah kapal titipan. Pengisian logbook dilaksankan di kantor enumerator di
Pelabuhan Benoa. Tahap akhir yaitu menyerahkan hasil pendataan ikan ke
Laboratorium Data LRPT untuk di entry.
32
4.3 Pengolahan Data
Pengolahan data PKM menggunakan data yaitu pendataan hasil di
Pelabuhan Benoa. Pengolahan berikutnya ialah data suhu permukaan laut dengan
menggunakan aplikasi, sedangkan untuk data hasil tangkapan diolah pada Ms.
Excel
4.3.1 Hasil Tangkapan
Data hasil tangkapan yang didapatkan dari pendataan lapang di Pelabuhan
Benoa, diolah pada aplikasi Ms. Excel dengan sheet yang berbeda.
1. Data yang diperlukan tiap sheet yaitu koordinat tangkapan, data hasil
tangkapan dan data suhu permukaan laut yang telah diolah sebelumnya.
Gambar 17. Pembuatan Sheet Hasil Tangkapan
2. Dari data tersebut kemudian mendapatkan hasil akhir berupa grafik dengan
nilai suhu permukaan laut.
Gambar 18. Grafik Hasil Tangkapan
33
4.3.2 Pengolahan Data Suhu Permukaan Laut
- SeaDAS
Data suhu permukaan laut yang telah di unduh dari website NASA
selanjutnya diolah diaplikasi SeaDAS.
1. Langkah pertama yaitu membuka data pada aplikasi SeaDAS, selanjutnya
mengganti warna data sesuai dengan warna SST pada Color Manager.
Melakukan crop wilayah dengan mengisi bagian Geo Coordinates.
Gambar 19. Crop Wilayah Penelitian
2. Reproject data yang telah di crop tersebut lalu, klik Run.
Gambar 20. Reproject data
- Ermapper
Data yang telah disimpan sebelumnya kemudian dibuka pada aplikasi
Ermapper.
34
1. Membuka aplikasi Ermapper.
Gambar 21. Membuka Aplikasi ER Mapper
2. Tahap berikutnya ialah mengubah layer data untuk memunculkan warnanya,
klik tombol refresh maka akan muncul hasil sesuai dengan warna suhu
permukaan laut.
Gambar 22. Mengubah Layer
3. Tahap terakhir ialah simpan data tersebut dalam format .ers, untuk dapat
diolah pada aplikasi berikutnya.
Gambar 23. Penyimpanan Data
35
- Ms. Excel dan ArcGIS
1. Langkah berikutnya ialah membuka data hasil pengolahan pada aplikasi
sebelumnya, kemudian ubah warna peta sesuai dengan ketentuan standar
masing-masing data. Add XY data pada ArcGIS berupa koordinat titik
penangkapan yang telah didapatkan..
Gambar 24. Membuka Aplikasi
2. Memunculkan nilai titik koordinat dengan mengklik ArcToolbox pilih Spatial
Analyst Tools > Extraction dan Extract Multi Value to Point. Melihat nilai pada
saat titik dengan klik kanan pada layer titik, lalu pilih Open Atribute Tabel.
Gambar 25. Memunculkan Nilai Suhu
3. Data suhu yang telah didapatkan kemudian disimpan dengan format .dbf
untuk dapat diolah pada Ms. Excel. Buka Ms. Excel kemudian buka data
format .dbf yang telah disimpan sebelumnya, lalu lengkapi tabel pada sheet
tangkapan dengan data suhu yang telah didapat.
36
Gambar 26. Penyimpanan Data (dbf)
4. Add XY data kemudian memilih data excel yang berisikan koordinat serta hasil
tangkapan yang didapatkan. Pilih Properties > Quantities > Graduated
symbols > pilih klasifikasi kelas yang diinginkan > memilih simbol yang
diinginkan > OK.
Gambar 27. Pengklasifikasian Hasil Tangkapan
5. Hasil akhir berupa peta sebaran suhu permukaan laut dengan hasil tangkapan
> layouting.
Gambar 28. Layouting Peta
37
4.4 Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan atas pengolahan data hasil tangkapan dan data suhu
permukaan laut didapatkan hasil pengolahan data sebagai berikut:
4.4.1 Pendataan Di Pelabuhan Benoa
Gambar 29. Sebaran Suhu Permukaan Laut
Dari serangkaian pengolahan data hasil tangkapan dan data suhu
permukaan laut didapatkan hasil berupa peta sebaran suhu terhadap hasil
tangkapan tuna sirip kuning pendataan Pelabuhan Benoa. Sebaran suhu
permukaan laut berdasarkan atas data pendataan di atas kapal sebaran
spasialnya dapat dilihat dari peta diatas. Sebaran suhu permukaan laut pada titik
penangkapan tuna sirip kuning (berwarna kehijauan pada peta) berkisar antara
28°C - 29°C pada bujur 116, 117 dan lintang -12 sampai -14.
Hasil tangkapan per upaya penangkapan yang didapatkan dari data
pendataan di Benoa yaitu hasil tangkapan tertinggi berkisar 13 (ton/trip),
38
sedangkan hasil tangkapan terendah ialah 3.4 (ton/trip).
Gambar 30. Grafik Hasil Pendataan Tangkapan di Pelabuhan Benoa
Dari grafik diatas dapat diketahui hasil tangkapan per upaya penangkapan
pendataan di Pelabuhan Benoa untuk suhu permukaan laut berkisar 28.4°C – 28.9
°C. Hasil tangkapan yang didapat berkisar 3.4 (ton/trip) hingga 13.8 (ton/trip).
Hasil pengolahan citra satelit pada bulan Maret 2016 di perairan selatan
Jawa – Bali didapatkan rata – rata sebaran SPL 27.81°C dengan nilai terendah
20°C. dan tertinggi 32.21°C. Pada bulan Februari 2016 didapatkan rata – rata suhu
27.72°C dengan nilai terendah 20°C. dan tertinggi 32.64°C. Hasil tangkapan tuna
yang didapatkan sebanyak 361 ekor yang terdiri dari albakor, tuna mata besar,
tuna sirip kuning dan tuna sirip biru selatan (Ekayana et al., 2017).
4.4.2 Partisipasi Aktif
Pelaksanaan PKM yang bertempat di LRPT, penulis mengikuti serangkaian
kegiatan penunjang kegiatan magang meliputi:
1. Senam Pagi
Senam pagi dilaksanakan pada hari jumat pada pukul 08.00 Wita yang
bertempat di halaman LRPT. Kegiatan ini diikuti oleh kepala instansi, seluruh
peneliti, pegawai serta mahasiswa magang. Kegiatan senam ini dipimpin oleh
39
instruktur senam dengan diiringi alunan musik yang energik. Senam pagi ini
dilaksanakan hingga pukul 09.00 Wita dan setelah pelaksanaan senam ini seluruh
pegawai dan mahasiswa magang dipersilahkan untuk istirahat dan mengganti
pakaian. Mahasiswa magang dan seluruh pegawai dipersilahkan mengambil
konsumsi di ruang tata usaha.
Gambar 31. Kegiatan Senam Pagi
2. Pelaksanaan Piket di Enumerator Base Benoa
Pelaksanaan piket dilakukan di enumerator base di Pelabuhan Benoa.
Pelaksanaan piket penulis dilaksanakan setiap hari selasa bersama Mas Rusjas
dan Mas Hasan meliputi kegiatan pemantauan bongkar kapal dengan cara
berkeliling pelabuhan dan melaksanakan bersih-bersih kantor benoa. Kegiatan
bersih-bersih dilakukan dengan menyapu halaman kantor serta bagian dalam
kantor.
Gambar 32. Kantor Benoa Setelah Kegiatan Piket
40
3. Ikut serta dalam pembelian dan pengambilan sampel ikan
Penulis mengikuti kegiatan sampling lapang untuk pembelian sampel ikan
tongkol salah satu mahasiswa magang yang dilaksanakan pada hari sabtu (diluar
hari aktif magang). Kegiatan pembelian sampel ikan tongkol bertempat di Pasar
Kedonganan Badung, sedangkan pengambilan sampel daging dilaksananakn di
kantor LRPT. Pengambilan sampel daging dilakukan di areal LRPT yang
didampingi oleh peneliti (pembimbing dari teman penulis) agar kegiatan ini berjalan
sesuai dengan prosedur yang baik dan benar.
Gambar 33. Membantu Pengambilan Sampel
41
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan Praktik Kerja Magang yang dilaksanakan di Loka Riset
Perikanan Tuna, kesimpulan yang dapat dijabarkan ialah sebagai berikut:
1. Teknik pengumpulan data hasil tangkapan ikan tuna sirip kuning melalui
beberapa proses yaitu: melaksanakan pemantauan keliling pelabuhan,
mencatat informasi di papan monitoring, menentukan prioritas sampling,
menyiapkan alat dan bahan, pendataan di perusahaan, rekapitulasi dan
verifikasi data yang didapatkan dan mengisi logbook.
2. Pengolahan data hasil pendataan langsung di Pelabuhan Benoa, melalui
beberapa tahapan yaitu pengolahan data diolah pada aplikasi SeaDAS,
Ermapper, Arcgis dan Ms. Excel dengan hasil akhir yaitu peta dan grafik suhu
permukaan laut dengan hasil tangkapan tuna sirip kuning. Hasil yang didapat
ialah nilai suhu permukaan laut berkisar 28°C -29°C dengan hasil tangkapan
3.4 (ton/trip) – 13.8 (ton/trip), pada kisaran bujur 116 – 117 dan lintang -12
hingga -14.
5.2 Saran
Dari pelaksanaan Praktik Kerja Magang yang dilaksanakan di LRPT, adapun
saran yang diberikan ialah sebagai berikut:
1. Penelitian berikutnya penulis mengharapkan dalam hal pengumpulan data
primer agar waktu pelaksanaannya lebih lama, guna mendapatkan hasil yang
baik.
2. Lebih meningkatkan dalam hal pembaharuan informasi khususnya bagi
mahasiswa magang, seperti hal - hal penunjang selama pelaksanaan PKM di
LRPT.
42
DAFTAR PUSTAKA
Amrin. (2016). Data Mining Dengan Regresi Berganda Untuk Peramalan Tingkat Inflasi. Jurnal Techno Mandiri, 13(1).
Barata, Abram., Novianto, D., Bahtiar, Andi. (2011). Sebaran Ikan Tuna Berdasarkan Suhu dan Kedalaman di Samudera Hindia. Jurnal Ilmu Kelautan, 16(3), 165-170.
Ekayana, I Made., Karang, I. W. G. A., A-syakur, A. R., Jatmiko, I., Novianto, D. (2017). Hubungan Hasil Tangkapan Ikan Tuna Selama Februari- Maret 2016 dengan Konsentrasi Klorofil-a dan SPL dari Data Penginderaan Jauh Di Perairan Selatan Jawa – Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences 3(1), 19-29.
Imanuel, Eriq., Hendrawan, I. G., Puspitha, N. L. P. R. (2018). Persepsi Nelayan Terhadap Status Konservasi Hiu dan Pengaruhnya Terhadap Penangkpan
Hiu. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 4(2), 244 – 252.
Kantun, Wayan., Mallawa, A., Rapi, N. L. (2014). Perbandingan Struktur Ukuran Tuna Madidihang (Thunnus albacares) yang tertangkap pada rumpon laut dalam dan laut dangkal di Perairan Selat Makassar. Jurnal IPTEKS PSP, 1(2), 112-128.
Miazwir. (2012). Analisis Aspek Biologi Reproduksi Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) Yang Tertangkap Di Samudera Hindia. Tesis (Tidak Dipublikasikan). Program Magister UI. Depok. 68 hal.
Suman, Ali., Wudianto., Sumiono, B., Irianto, H. E., Badrudin., Amri, K. (2014). Potensi Dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP RI). Jakarta : Ref Graphika.
Setyaningrum, Desy., Sardiyanto., Kunarso. (2016). Analisis Hasil Tangkapan (Thunnus albacares) Pada Pancing Ulur dan Keterkaitannya Dengan Variabilitas Suhu Permukaan Laut Dan Klorofil- a Di Perairan Selatan Nusa Tenggara. Skripsi. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Universitas Diponegoro.
Swastana, I. G. A.., As-syakur, A. R., Novianto, D. (2016). Karakteristik Ikan Tuna sirip biru selatan (Thunnus maccoyii) Hasil Tangkapan Kapal Rawai Tuna yang didaratkan di Pelabuhan Benoa. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 2(2), 78-83.