Top Banner
Hasil Penelitian P2PLR Tahun 2002 PEMANTAUAN DAN PENGEPAKAN KEMBALI LIMBAH RADIOAKTIF PADAT D_ARI PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP Suhartono, Hanafi Kamarz, Imam Sasmito Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif ABSTRAK PEMANTAUAN DP.~ PENGEPAKAN KEMBALI LlMBAH RADIOAKTIF PADAT DARI PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP. Telah dilaKukan kegiatan pemantauan dan pengepakan kembali terhadap limbah radioaktif pad at dar:i proses produksi radioisotop Mo-99. Limbah- limbah radioaktif pad~t ini dipindahkan dari shell beton 350 L ke dalarl1 drum-drurll 100 L d~n selanjutnya dllmobilisasi dalam drum 200 L menggunakan adonan semen. Dari bulan Maret 1991 sampai dengan Juni 2002 telah terkumpul sebanyak 32 buah shell beton 350 L yang berisi limbah radioaktif pad~t dari proses produksi radioisotop. Pengiriman terakhir limbah jenis ini dar: P2RR -BAT AN ke P2PLR -BAT AN dilakukan 15 Januari 1998. Setelah dilakukan pemantauan daA pengepakan kembali terhadap limbah-limbah ini, dari 27 buah shell beton 350 L dihasilkan 20 buah drum 100 L yang berisi bahan-bahan penunjang proses seperti jarum suntik, kertas penyerap, botol-botol kecil dan lainnya, sedangkan limbah radioaktif pad at yang terdapat dalam 5 buah shell beton 350 L lainnya tidak dilakukan pengepakan kembali karena berisi sisa-sisa kapsul target U-235 dan dosis paparan radiasinya masih tinggi. ABSTRACT MONITORING A:I/D REPACKI.~G OF RADIOACTIVE SOLID WASTE FROM RADIOISOTOPE PRODUCTION PROCESSING. Monitoring activities and repacking of radioactive solid waste fro;;7 Mo-99 radioisotope production processing has been done. These radioactive solid wastes was transferred from 350 L concrete shell into 100 L drums and then immobilized in 200 L drum with slurry cement. Since March 1991 to June 2002 it has been collected 32 piece5: of ':~50 L concrete shell containing of radioactive solid waste from radioisotope production prCi~essing. The last sending of these wastes from P2RR-BA TAN to P2PLR-BATAN was on 15 January 1998. After the monitoring and repacking of these wastes, from 27 pieces of 350 L .::oncrete shell has obtained 20 pieces of 100 L drum contain of supporting materials such as syringe, absorber paper, vials and so on. Beside that 5 pieces of 350 L concrete shell were ilot repacked because contain U-235 spent target capsules and its radiation exposure c!l)se W8.$ still high. PENDAHULUAN Berdasarkan Keputusan Kepala BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Nomor : 166/KA/IV/20rJ1 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional, Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif (P2PLR) mempunyai tugas m(31c.ksanakanpengembangan teknologi pengelolaan limbah radioaktif. Dalam me!al,sanakan t~gas tersebut, salah satu kegiatan yang selalu dilakukan adalah kegiat?!1 pengolahan limbah radioaktif baik yang berwujud cair, padat ataupun semi cair yang berasal dari instansi pengguna teknologi nuklir ,di Indonesia. t<:egiatan produksi radioisotop 99Mo yang dilakukan di Pusat Pengembangan Radioisotop dan Radiofarmaka (P2RR) menimbulkan limbah radioaktif antara lain limbah radioaktif padat berupa bahan penunjang proses seperti botol gelas, kain penyerap, syringe dan jarum suntik. Penanganan limbah-limbah ini di P2RR adalah dimasukkan dalam kaleng-kaleng kecil
5

Hasil Penelitian P2PLR Tahun 2002 - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/HSL PENEL P2PLR TH... · Hasil Penelitian P2PLR Tahun 2002 PEMANTAUAN DAN PENGEPAKAN

Feb 04, 2018

Download

Documents

vuongdang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Hasil Penelitian P2PLR Tahun 2002 - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/HSL PENEL P2PLR TH... · Hasil Penelitian P2PLR Tahun 2002 PEMANTAUAN DAN PENGEPAKAN

Hasil Penelitian P2PLR Tahun 2002

PEMANTAUAN DAN PENGEPAKAN KEMBALILIMBAH RADIOAKTIF PADAT D_ARI PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP

Suhartono, Hanafi Kamarz, Imam SasmitoPusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif

ABSTRAKPEMANTAUAN DP.~ PENGEPAKAN KEMBALI LlMBAH RADIOAKTIF PADAT DARI

PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP. Telah dilaKukan kegiatan pemantauan dan pengepakankembali terhadap limbah radioaktif pad at dar:i proses produksi radioisotop Mo-99. Limbah-limbah radioaktif pad~t ini dipindahkan dari shell beton 350 L ke dalarl1 drum-drurll 100 L d~nselanjutnya dllmobilisasi dalam drum 200 L menggunakan adonan semen. Dari bulan Maret1991 sampai dengan Juni 2002 telah terkumpul sebanyak 32 buah shell beton 350 L yangberisi limbah radioaktif pad~t dari proses produksi radioisotop. Pengiriman terakhir limbah jenisini dar: P2RR -BAT AN ke P2PLR -BAT AN dilakukan 15 Januari 1998. Setelah dilakukanpemantauan daA pengepakan kembali terhadap limbah-limbah ini, dari 27 buah shell beton350 L dihasilkan 20 buah drum 100 L yang berisi bahan-bahan penunjang proses seperti jarumsuntik, kertas penyerap, botol-botol kecil dan lainnya, sedangkan limbah radioaktif pad at yangterdapat dalam 5 buah shell beton 350 L lainnya tidak dilakukan pengepakan kembali karenaberisi sisa-sisa kapsul target U-235 dan dosis paparan radiasinya masih tinggi.

ABSTRACTMONITORING A:I/D REPACKI.~G OF RADIOACTIVE SOLID WASTE FROM

RADIOISOTOPE PRODUCTION PROCESSING. Monitoring activities and repacking ofradioactive solid waste fro;;7 Mo-99 radioisotope production processing has been done. Theseradioactive solid wastes was transferred from 350 L concrete shell into 100 L drums and thenimmobilized in 200 L drum with slurry cement. Since March 1991 to June 2002 it has beencollected 32 piece5: of ':~50 L concrete shell containing of radioactive solid waste fromradioisotope production prCi~essing. The last sending of these wastes from P2RR-BA TAN toP2PLR-BATAN was on 15 January 1998. After the monitoring and repacking of these wastes,from 27 pieces of 350 L .::oncrete shell has obtained 20 pieces of 100 L drum contain ofsupporting materials such as syringe, absorber paper, vials and so on. Beside that 5 pieces of350 L concrete shell were ilot repacked because contain U-235 spent target capsules and itsradiation exposure c!l)se W8.$ still high.

PENDAHULUANBerdasarkan Keputusan Kepala BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Nomor : 166/KA/IV/20rJ1 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan TenagaNuklir Nasional, Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif (P2PLR)mempunyai tugas m(31c.ksanakan pengembangan teknologi pengelolaan limbahradioaktif. Dalam me!al,sanakan t~gas tersebut, salah satu kegiatan yang selaludilakukan adalah kegiat?!1 pengolahan limbah radioaktif baik yang berwujudcair, padat ataupun semi cair yang berasal dari instansi pengguna teknologinuklir ,di Indonesia. t<:egiatan produksi radioisotop 99Mo yang dilakukan di PusatPengembangan Radioisotop dan Radiofarmaka (P2RR) menimbulkan limbahradioaktif antara lain limbah radioaktif padat berupa bahan penunjang prosesseperti botol gelas, kain penyerap, syringe dan jarum suntik. Penangananlimbah-limbah ini di P2RR adalah dimasukkan dalam kaleng-kaleng kecil

Page 2: Hasil Penelitian P2PLR Tahun 2002 - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/HSL PENEL P2PLR TH... · Hasil Penelitian P2PLR Tahun 2002 PEMANTAUAN DAN PENGEPAKAN

Hasil Penelitian P2PLR Tahun 2002

volume! 5 I, selanjutnya dipress dan dimasukkan ke dalam drum volume! 60 I. Drum volllme ! 60 I ygng te!ah berisi kui"ang lebih 30 buah kaleng kecil

terkompaksi selanjutnya dimasukkan ke dalam shell beton 350 I dan seterusnyadikirim ke P2PLR untuk dilakukan pengolahan. Radionuklida kontaminan yangada dalam limbah ini berupa radionuklida hasil belah dari proses produksiradioisotop 99Mo. Sumber radioaktif dari radionuklida hasil pembelahan 2 gram235U dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

I

No-

Tabel 1. Radionuklida kontaminan yang ada dalam limbah radioaktif, .~padat dari ~roses Produksi radiolsotoD 99~~. --,

~~~~~kJidaI 8m -0.00147I ""Cs O.Q~~~I~OSr

U.n~r£aro

0.0691 I0.00823 I

,-2S;1tahun

r 10.8 tahunI 2.7 tahvn1_- ~ tahunI 2 tahun -I 1 8 tahu~I

367 bar!

285 hart129 bar!109 hart

-65 hart58.8 hari

58 hari.52 hari

39.6 hari i35 hari34 hari~~tlcar!

""'Kr~ '~~Sb

""'Pm-'-Cs: 'oo~.. C Eu

,u"Ru

0.003

~

6.0.0001010..00196

7.8-g: - 0.0651 .-

-0-957

~~~=:l:=~~~E o. '-Ce -11. Sn

Te12.13:~1""5:~-:r:r-:m~~

0,242

~

~~~~~~mTa Sr Ru

"NbmT~-

0 00069I : -~-~- .::-~-I 0-0829 I

9_.0'150

-0-:0002790-00840~~..,.

Boyf" '~r':-eL_-

-a..Q~~64 jam21.

Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa radionuklida ckontarr,~nan yang adadalam limbah radioaktif padat yang dikirim ke P2PLR adalah pemancar sinar 13yang memiliki waktu para relatif pendek. Pengiriman pertama shell beton 350 Iyang berisi limbah radioaktif padat dari proses produksi radi,oisotop ini keP2PLR dilakukan pada bulan Maret 1991. Sampai dengan saat dilakukankegiatan pengolahan yaitu pada bulan Juni 2002 telah terkumpul sebanyak 32buah shell beton dengan pengiriman terakhir tertanggal 15 Januari 1998. Padaawal pengisian limbah ke dalam shell beton 350 I, dosis paparar! radiasi limbah-limbah ini memang ~ukup tinggi (ada yang mencapai 540 mrem/jam padakontak permukaan shell), akan tetapi karena sebagian besar radionuklidakontaminan memiliki waktu para pende~( maka sangatlah mungkin setelahmengalami peluruhan selama penyimpanan sementara dalam kisaran waktu,antara 4 -11 tahun, dosis paparan radiasinya menjadi kecil sehingga relatif

,aman untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut. Metode pengolatGan yangdigunakan adalah immobilisasi secara langsung menggunakan adonan semendalam wadah drum 200 I. Untuk itu :imbah radioaktif padat dari proses' produksiradioisotop ini perlu dikemas kembali ke dalam wadah yang sesuai denganmetode pengolahan yang digunakan yaitu dikemas dalam wadah drum 100 I.

261

Page 3: Hasil Penelitian P2PLR Tahun 2002 - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/HSL PENEL P2PLR TH... · Hasil Penelitian P2PLR Tahun 2002 PEMANTAUAN DAN PENGEPAKAN

Hasil Penelitian P2PLR Tahun 2002

CARA KERJA1. Sebuah she!! beton 350 I yang berisi limbah radioaktif padat dari proses

produksi radioisotop diambil dari tempat penyimpanannya, kemudiandiletakkan di tempat kegiatan preparasi.

2. Dicatat identitas shell beton 350 I yang tertera dalam stiker yang menempelpada permukaan shell beton.

3. Dilakukan pengukuran dosis paparan radiasi pada permukaan dinding shellbeton untuk mengetahui dosis paparan radiasi terkini.

4. Jika dosis paparan radiasi terkini me~:.Jnjukkan tingkat paparan yang relatifaman untuk dilakukan kegiatan pengepakan kem'uali, maka selanjutnyatutup shell beton dibuka.

5. Kaleng-kaleng kecil terkompaksi yang berisi limbah radioaktif padat dari

proses produksi radiaisotcp dipindahkan/dimasukkan ke d8.lam drurll 100 Iyang telah dilapisi dengan kantong plastik dengan menggunakan penjepitpanjang. Pada tahap ini dosis pap8ran radiasi kaleng-kaleng yangdipindahkan selt=i.iu dimonitor dengan alat ukur radiasi (surveymeter).Demikian juga dosis paparan radiasi dari drum 100 I juga selalu dimonitor.

6. Jika drum 100 I sudah penuh atau dosis paparan radiasinya sudah cukupbesar yaitu :!: 125 mrem/jam pad a kontak dinding drum, selanjutnya kantongplastik diikat denga~ lakban dan drum 100 I kemudian ditutup.

7. Drum 100 I yang sudah berisi limbah radioaktif padat dari proses produksiradioisotop ini kemudian diukur dosis paparan radiasi~ya dengan teliti,selanjutnya ditimbang, diberi label/sticker identifikasi dan nomor kodepreparasi. k:emasan limbah ini siap untuk diolah lebih lanjut dengan metodeimmobilisasi langsung dalam drum 200 I.

8. Shell beton 350 I yang telah kosong selanjutnya ditutup kembali dandisimpan di tempat penyimpanan shell kosong.

9. Langkah-langkah kegiatan seperti pada nomor 1 sid nomor 8 diulangi lagidengan she!1 beton yang berb~da.

10. Drum-drurn 100 I yang telah berisi limbah radioaktif padat dari prosesproduksi radioisotop selanjutnya dikirim ke ruangan instalasi pengolahan.

HASIL DAN PEMBAHASANOari kegiatan pemantauan dan pengepakan ~"embali limbah radioaktif

padat dari proses produksi radioisotop ini telah berhasil dipindahkan /dikosongkan st;banyak 27 buah shell beton 350 I.). I_imbah-limbah yang telahdipindahkan tersebut terdistribusi ke dalam 20 buah drum 100 I. Oistribusipemindahan / pengepakan kembali limbah-limbah ini beserta data-data lainnyadapat dilihat pad a Tabel 2. Sedangkan limbah radioaktif dari 5 buah shell beton350 I tidak dilakukan pengepakan kembali karena berisi kapsul target dan dosispaparan radia~inya masih relatif tinggi (Tabel 3.). Shell-shell beton 350 I yangtelah kosong ini selanjutnya dapat dipergunakan kembali untuk menyimpanlimbah-limbah sejenis dari P2RR atau digunakan un~uk keperluan pengolahan

lainnya.

262

Page 4: Hasil Penelitian P2PLR Tahun 2002 - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/HSL PENEL P2PLR TH... · Hasil Penelitian P2PLR Tahun 2002 PEMANTAUAN DAN PENGEPAKAN

Hasil Penelitian P2PLR Tahun 2002

Tabel 2. Distribusi Pemindahan I Pengepakan Kembali Limbah RadioaktifPadat Bah:ln Penuniana Proses Produksi RadioisotoD

No.

Dari data-data pada Tabel 2. dapat dilihat bahwa memang benar asumsisemula yang menyatakan bahwa setelah mengalami peluruhan selamapenyimpanan sementara dalam kisaran waktu 4 -11 tahun, dosis paparanradia3i yang semula relatif tinggi telah berkurang menjadi relatif kecil sehinggamemungkinkan untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut. Dari tinjauan dosispaparan radiasi yang jauh menjadi lebih kecil setelah limbah ini mengalamipeluruhan selama kisaran waktu 4 -11 tahun, mengindikasikan bahwapenanganan yang selama ini dilakukan yaitu dengan cara disimpan sementaradalam shell beton 350 I dapat tetap diaplikasikan untuk menyimpan limbah

263

Page 5: Hasil Penelitian P2PLR Tahun 2002 - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/HSL PENEL P2PLR TH... · Hasil Penelitian P2PLR Tahun 2002 PEMANTAUAN DAN PENGEPAKAN

HasH Penelitian P2PLR Tahun 2002

radioaktif padat bahan penunjang proses produksi radioisotop. SedangkanL!ntuk !imbah sejenis yang berupa kapsul target ataupun peralatan proseslainnya yang terkontaminasi uranium, sebaiknya disimpan dalam drum-drumstainless steel dan selanjutnya disimpan di lubang-lubang sumuranPenyimpanan Sementara limbah Aktivitas Tinggi (PSLA T

KESIMPULAN.Oari kegiatan pemantauan dan pengepakan kembali limbah radioaktif

padat dari pro~es produksi radioisotop ini telah berhasil dikosongkan sebanyak27 buah shell beton 350 I yang berisi limbah radioaktif padat berupa bahan

penunjang proses produksi radioisotop 99Mo. Pengepakan kembali limbah-linibah ini menghasilkan 20 buah drum 100 I yang se!uruhnya sudah diolahdengan metode immobilisasi menggunakan adonan semen dalam wadah drum200 !. Oari kegiatan ini memberikan manfaat antara lain minimisasi tumpukanlimbah rad:oaktif padat yai1g bell_!m terola~ dan didapatkan kembaii shell-shellbeton 350 I yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk menyimpan sementaralimbah-limbah sejenis atau untuk keperluan lainnya.

SARANJika metode penanganan limbah radioaktif padat bahan p~nunjang

proses produksi radioisotop ini akan diaplikasikan kembali, maka sebaiknya :

.

Shell-shell beton 350 I hanya dipergunakan untuk menyimpan sementaralimbah radioaKtif padat bahan penunjang proses produksi radioisotop yangberupa kaleng-ka!eng kecil terkompaksi yang mengandung radionuklidakontaminan berwaktu para relatif pendek.Sedangkan untuk limbah sejenis yang berupa kapsul target ataupunperalatan proses lainnya yang terkontaminasi uranium, disimpan dalamdrum-drum stainless steel dan selanjutnya dimasukkan dalam lubang-lubang sumur Penyimpanan Sementara Limbah Aktivitas Tinggi (PSLA T).

.Dalam hal ini pemilah-milahan limbah sudah harus di!akukan di pusat Iinstansi penimbullimbah.

264