Page 1
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian
Wilayah Kecamatan Sumalata didominasi oleh perbukitan dan pegunungan,
walaupun tidak terdapat gunung berapi, ketinggian tempat Kecamatan ini bervariasi
dari 0 meter sampai 2.055 m dpl. Umumnya setiap Kecamatan di Kabupaten
Gorontalo Utara, termasuk Kecamatan Sumalata membentang dari daerah pesisir
pantai sampai pegunungan, sehingga seluruh Kecamatan memiliki Daerah pesisir dan
Daerah pedalaman.
Desa Hulawa adalah salah satu Desa di Kecamatan Sumalata yang merupakan
hasil pemekaran dari Desa Buladu berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten
Gorontalo Utara Nomor 56 Tahun 2010. Secara geografis Desa ini terletak di sebelah
timur Kecamatan Sumalata dan memiliki batas-batas yaitu Sebelah Utara dengan
Laut Sulawesi, Sebelah Selatan dengan Desa Wubudu, Sebelah Timur dengan Desa
Buladu dan Sebelah Barat dengan Desa Wubudu.
Desa Hulawa memiliki pertambangan emas yang berlangsung sejak zaman
Belanda hingga sekarang. Pada proses pengolahan emas, para penambang
menggunakan merkuri untuk pemurnian emas. Terdapat 12unit tromolyang
beroperasi setiap hari dengan masing-masing menggunakan 1/2 Kg merkuri setiap
pengolahan 10 Kg bahan galian.Setiap pengolahan akan memproduksi hasil samping
berupa limbah buangan baik padat maupun cair. Limbah tersebut dibuatkan
Page 2
pembuangan khusus berupa dam atau bak penampungan. Akan tetapi saat ini tempat
penampungan tersebut sudah tidak memenuhi syarat sebagai tempat untuk
menampung sehingga sebagian limbah merembes ke permukaan tanah dan
mencemari tanah.
Tekstur tanah di Dusun Pasolo berupa substrat yang berpasir. Keadaan tanah
tersebut sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan metode
pengujian Atomic AbsorptionSpectrophotometerdi Balai Riset Dan Standardisasi
Industri Manado dengan hasil analisis yaitu disajikan pada Tabel 4.2
Tabel 4.2. Hasil Analisis Konsentrai Merkuri (Hg) Tanah di Kawasan Penambangan
Emas Desa Hulawa Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara
No. Sampel Tekstur Tanah Kandungan Hg
1. Titik 1 Tanah berpasir 0,18 ppm
2. Titik 2 Tanah berpasir 1,36 ppm
Sumber : Data primer, 2013 Pada sampel titik 1 merupakan lokasi pengambilan sampel yaitu tumbuhan
bawah yang hidup dengan tekstur tanah berpasir, setelah di uji dengan menggunakan
AAS, tanah tersebut telah mengandung merkuri 0,18 ppm sedangkan pada titik 2
yang merupakan lokasi pengambilan sampel yang kedua dengan tekstur tanah
berpasir dan menggunakan pengujian yang sama bahwa tanah tersebut telah
mengandung merkuri sebanyak 1,36 ppm.
4.2 Hasil Pengamatan
Page 3
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kawasan penambangan emas Desa
Hulawa Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara diperoleh 12 spesies
tumbuhan bawah dengan klasifikasi yang di sajikan pada Tabel 4.2 sebagai berikut :
Berdasarkan Tabel 4.2 bahwa dari 12 spesies tumbuhan bawah yang dijumpai
di kawasan penambangan emas masing-masing yaitu, spesies ba bawagan atau
Fimbristylis miliaceadanjukut pendulatauCyperus kyllingadari famili Cyperaceae,
rumput paitan atau Paspalum conjugatum dari famili Poaceae, senduduk atau
Melastoma malabathricumdari famili Melastomataceae, ketepeng kecil atau Cassia
toradari famili Fabaceae, selanjutnya Simambu atauHyptis capitatadari famili
Lamiaceae, paku tertutup atau Davallia denticulatadan Nephrolepis exaltatadari
Page 4
Famili Polypodiaceae,
bandotan atau Ageratum conyzoides
torvumdari familiSolanaceae
Amaranthus spinosus dari famili
Dua belas spesies yang ditemukan di sajikan pada gambar 4.1 sampai 4.12
sebagai berikut :
1. Jukut pendul (Cyperus
Jukut pendul (Cyperus kyllinga
kawasan penambangan emas Desa Hulawa. Spesies ini memiliki ciri morfolog
memiliki bentuk batang bulat
tua, bunga berwarna hijau.
Gambar 4.1 : (a) Perawakan
Berdasarkan pencandraan ciri morfologi, spesies
kyllinga) tergolong pada famili
(2006)pada famili Cyperaceae
, CacabeanatauLudwigia octovalvisdari famili
Ageratum conyzoidesdari familiAsteraceae, terong pipit atau
Solanaceae, dan terakhir yaitu spesies bayam berduri atau
dari familiAmaranthaceae.
spesies yang ditemukan di sajikan pada gambar 4.1 sampai 4.12
Cyperus kyllinga)
Cyperus kyllinga) yaitu spesies pertama yang dijumpai di
kawasan penambangan emas Desa Hulawa. Spesies ini memiliki ciri morfolog
bentuk batang bulat dan licin, daun tunggal berpelepah dan berwarna hijau
hijau.Jukut pendul dapat dilihat pada Gambar 4.1
(a) Perawakan Jukut pendul (Cyperus kyllinga)(b) Bentuk akar
pencandraan ciri morfologi, spesies Jukut pendul (
tergolong pada famili Cyperaceae dengan melihat kunci determinasi
Cyperaceae yaitu (1b)Tumbuhan yang tidak berbentuk pohon,
a
dari famili Onagraceae,
terong pipit atau Solanum
bayam berduri atau
spesies yang ditemukan di sajikan pada gambar 4.1 sampai 4.12
) yaitu spesies pertama yang dijumpai di
kawasan penambangan emas Desa Hulawa. Spesies ini memiliki ciri morfologi yaitu
, daun tunggal berpelepah dan berwarna hijau
(b) Bentuk akar
Jukut pendul (Cyperus
dengan melihat kunci determinasi Cullen,
yang tidak berbentuk pohon,
b
Page 5
tidak memiliki duri, tidak memiliki bunga yang berbentuk malai dan bukan tumbuhan
berkayu (2b)Merupakan tumbuhan epifit, yang tidak dapat hidup di air (10b) Dapat
dibedakan antara batang dan daunnya (11a)Hiasan bunga berbentuk tipis, memiliki
bulu, rambut dan sisik tetapi terkadang tidak memiliki sama sekali (12a)Bunga kecil
berbentuk silindrik (13b)Daun biasanya diatur pada tiga sisi berbentuk silindrik,
batang biasanya terbungkus dengan pelepah dan memiliki ruas, bunga memiliki dua
bulir, berbentuk silindrik.
Berdasarkan uraian diataskedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Cyperales Famili : Cyperaceae Genus : Cyperus Spesies : Cyperus kyllinga
2. Ba bawagan (Fimbristylis miliacea)
Ba bawagan (Fimbristylis miliacea) merupakan spesies tumbuhan bawah ke-2
yang di jumpai di lokasi penelitian yang memiliki ciri morfologi yaitu batang yang
tinggi dan langsing dengan bentuk menyegi tiga, daun-daunnya tumbuh pada pangkal
batang dengan warna hijau berupa lembaran yang tipis, ujung daun tajam. Memiliki
bunga yang tersusun berwarna coklat kemerahan dan buah berisi satu.Ba bawagan
(Fimbristylis miliacea)dapat dilihat pada Gambar 4.2 sebagai berikut :
Page 6
Gambar 4.2 (a) Perawakan
Berdasarkan hasil pencandraan ciri morfologi, spesies Ba bawagan
(Fimbristylis miliacea) tergolong pada famili
determinasi Cullen, (2006
tidak berbentuk pohon, tidak memiliki duri, tidak memiliki bunga yang berbentuk
malai dan bukan tumbuhan berkayu
hidup di air (10b)dapat
berbentuk tipis, memiliki bulu, rambut dan sisik tetapi terkadang tidak memiliki sama
sekali (12a)bunga kecil
berbentuk silindrik, batang biasanya terbungkus dengan pelepah dan memiliki ruas,
bunga memiliki dua bulir, berbentuk silindrik
(a) Perawakan Fimbristylis miliacea (b) Bentuk bunga dan batang (c) Bentuk akar
Berdasarkan hasil pencandraan ciri morfologi, spesies Ba bawagan
) tergolong pada famili Cyperaceae dengan melihat kunci
2006) bahwa pada famili Cyperaceae yaitu (1b)tumbuhan
tidak berbentuk pohon, tidak memiliki duri, tidak memiliki bunga yang berbentuk
tumbuhan berkayu (2b)merupakan tumbuhan epifit, yang tidak dapat
dapat dibedakan antara batang dan daunnya (11a)
berbentuk tipis, memiliki bulu, rambut dan sisik tetapi terkadang tidak memiliki sama
kecil berbentuk silindrik (13b) daun biasanya diatur pada tiga sisi
berbentuk silindrik, batang biasanya terbungkus dengan pelepah dan memiliki ruas,
bunga memiliki dua bulir, berbentuk silindrik.
b a
(b) Bentuk bunga dan batang
Berdasarkan hasil pencandraan ciri morfologi, spesies Ba bawagan
dengan melihat kunci
tumbuhan yang
tidak berbentuk pohon, tidak memiliki duri, tidak memiliki bunga yang berbentuk
tumbuhan epifit, yang tidak dapat
11a)hiasan bunga
berbentuk tipis, memiliki bulu, rambut dan sisik tetapi terkadang tidak memiliki sama
biasanya diatur pada tiga sisi
berbentuk silindrik, batang biasanya terbungkus dengan pelepah dan memiliki ruas,
c
Page 7
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taks
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae Divisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaOrdo : CyperalesFamili : CyperaceaeGenus : Fimbristylis Spesies : Fimbristylis
3. Rumput paitan (Paspalum conju
Rumput paitan (
ke-3 yang di jumpai di lokasi penelitian yaitu dengan bentuk morfologi
pipih dan tidak berbulu,
berbentuk pita dengan ujung daun runcing serta berbulu halus di sepanjang tepi dan
pada permukannya. Akar serabut, dan memiliki rambut akar yang banyak dan sering
keluar dari buku-buku batang. Spesies
pembuangan limbah penambangan emas karena kemampuannya beradaptasi.
paitan (Paspalum conjugatum
Gambar4.3(a) Perawakan
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taks
: Magnoliophyta
Liliopsida : Cyperales
Cyperaceae Fimbristylis Fimbristylis miliacea
Paspalum conjugatum)
Rumput paitan (Paspalum conjugatum) merupakan spesies tumbuhan bawah
3 yang di jumpai di lokasi penelitian yaitu dengan bentuk morfologi
pipih dan tidak berbulu, tumbuh tegak berumpun, daun memiliki helaian daun yang
berbentuk pita dengan ujung daun runcing serta berbulu halus di sepanjang tepi dan
. Akar serabut, dan memiliki rambut akar yang banyak dan sering
buku batang. Spesies tersebut dijumpai tumbuh subur di area
pembuangan limbah penambangan emas karena kemampuannya beradaptasi.
gatum) dapat dilihat pada Gambar 4.3
(a) Perawakan Paspalumconjugatum(b) Bentuk akar
a
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
) merupakan spesies tumbuhan bawah
3 yang di jumpai di lokasi penelitian yaitu dengan bentuk morfologi batang agak
daun memiliki helaian daun yang
berbentuk pita dengan ujung daun runcing serta berbulu halus di sepanjang tepi dan
. Akar serabut, dan memiliki rambut akar yang banyak dan sering
tersebut dijumpai tumbuh subur di area
pembuangan limbah penambangan emas karena kemampuannya beradaptasi. Rumput
b
Page 8
Berdasarkan hasil pencandraan ciri morfologi, spesies Rumput paitan
(Paspalum conjugugatum) tergolong pada famili Poaceae dengan melihat kunci
determinasi Cullen, (2006) Bahwa famili Poaceae yaitu (1b)Bunga sejati dengan
benang sari atau putik(2b)Tidak memiliki alat pembelit(3b)Daun yang dimiliki tidak
berbentuk jarum tetapi berbentuk helaian(4a)Tumbuhan ini termasuk ke dalam
bangsa rumput, tidak berduri dan memiliki pelepah pada pangkal
batangnya(5a)Batang berbentuk pipih dan berbuku-buku.
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Class : Liliopsida Ordo : Ciperales Familia : Poaceae Genus : Paspalum Spesies : Paspalum conjugatum
4. Senduduk (Melastoma malabathricum)
Senduduk(Melastoma malabathricum) merupakan spesies tumbuhan bawah
selanjutnya yang dijumpai di area pembuangan limbah, ciri morfologi dari tumbuhan
ini yaitutumbuh tegak berperawakan semak, sering berbunga ketika masih kecil,
bagian batang yang muda ditumbuhi daun, berwarna kemerah-merahan dan ditutupi
oleh bulu dan sisik, daun berhadapan berbentuk lanset agak sempit, dan meruncing
pada kedua ujungnya, bagian permukaan bawah daun diselimuti oleh bulu yang terasa
Page 9
kasar. Bentuk akarnya serabut
pada Gambar 4.4 sebagai berikut
Gambar 4.4 (a) Perawakan
(c) Bentuk akar.
Berdasarkan hasil pencandraan ciri morfologi, spesies
Senduduk(Melastoma malabathricum
dengan melihat kunci determinasi
yaitu (1b)Memiliki daun bunga/mahkota dan benang sari (2b)
menghasilkan beberapa sel (4b)
memiliki pori-pori (8a)
dasar; seperti buku-buku yang terhubung dibawah anthera (34b)
tunggal.
Berdasarkan uraian
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Melastomataceae
Bentuk akarnya serabut. Senduduk(Melastoma malabathricum)
sebagai berikut :
(a) Perawakan Melastoma malabathricum (b) Bentuk batang
(c) Bentuk akar.
Berdasarkan hasil pencandraan ciri morfologi, spesies atau tumbuhan
Melastoma malabathricum) tergolong pada famili Melastomataceae
engan melihat kunci determinasi Cullen, (2006) bahwa famili Melastomataceae
daun bunga/mahkota dan benang sari (2b) Ovumnya
erapa sel (4b) Batang tersusun atas lapisan aktin (7a)
pori (8a) Daun secara umum 3 sejajar dengan pembuluh utama dari
buku yang terhubung dibawah anthera (34b) Bunga
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
: Plantae
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
: Myrtales
: Melastomataceae
b a
) dapat dilihat
(b) Bentuk batang
atau tumbuhan
Melastomataceae
Melastomataceae
Ovumnya satu dan
tersusun atas lapisan aktin (7a) Kepala sari
secara umum 3 sejajar dengan pembuluh utama dari
Bunga berkelamin
diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
c
Page 10
Genus : Melastoma
Spesies : Melastoma malabathricum
5. Ketepeng kecil (Cassia
Ketepeng kecil (
dijumpai di lokasi penelitian yang memiliki bentuk batang yang lurus, pangkal batang
berkayu, banyak memiliki cabang. Daun terletak berseling, pangkal daun melancip,
berwarna hijau, dan permukaan bawah daun berambut halus. Bunga banyak, muncul
diketiak daun dan berwarna kuning. Buah polong, berkulit keras dengan bentuk
lengkung dan berwarna coklat kuning mengkilat.
kecilCassia toradapat dilihat
Gambar 4.5 (a) Perawakan
Berdasarkan hasil pencandraan ciri morfologi, spesies
tora) tergolong pada famili
bahwafamili Fabaceae yaitu
sari yang berpori atau berongga dan termasuk dalam kunci determinasi
a a
: Melastoma
Melastoma malabathricum
Cassia tora)
Ketepeng kecil (Cassia tora) merupakan salah satu spesies selanjutnya yang
dijumpai di lokasi penelitian yang memiliki bentuk batang yang lurus, pangkal batang
berkayu, banyak memiliki cabang. Daun terletak berseling, pangkal daun melancip,
berwarna hijau, dan permukaan bawah daun berambut halus. Bunga banyak, muncul
diketiak daun dan berwarna kuning. Buah polong, berkulit keras dengan bentuk
lengkung dan berwarna coklat kuning mengkilat. Berakar serabut.
dapat dilihat pada Gambar 4.5 sebagai berikut :
(a) Perawakan Cassia obtusifolia (b) Bentuk batang (c) Bentuk daun (d) Bentuk akar
Berdasarkan hasil pencandraan ciri morfologi, spesies ketepeng kecil
) tergolong pada famili Fabaceae dengan melihat kunci determinasi
yaitu (1a)Memiliki benang sari lebih banyak, dengan kepala
sari yang berpori atau berongga dan termasuk dalam kunci determinasi
b c
) merupakan salah satu spesies selanjutnya yang
dijumpai di lokasi penelitian yang memiliki bentuk batang yang lurus, pangkal batang
berkayu, banyak memiliki cabang. Daun terletak berseling, pangkal daun melancip,
berwarna hijau, dan permukaan bawah daun berambut halus. Bunga banyak, muncul
diketiak daun dan berwarna kuning. Buah polong, berkulit keras dengan bentuk
Berakar serabut.Ketepeng
(b) Bentuk batang (c) Bentuk
ketepeng kecil (Cassia
dengan melihat kunci determinasi Cullen, 2006)
benang sari lebih banyak, dengan kepala
sari yang berpori atau berongga dan termasuk dalam kunci determinasi (2b)Memiliki
d
Page 11
daun majemuk (3b)Memiliki
biasanya berasal dari radikula
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Cassia
Spesies : Cassia tora
6. Hiptis (Hyptis capitata
Hiptis (Hyptis capitata
penelitian yang memiliki bentuk batang basah, daun berwarna hijau dan memiliki tepi
daun yang bergerigi. Bunga berbentuk bulat terdapat biji
berwarna hijau disaat muda dan berwarna co
serabut.Tumbuhan Hiptis
Memiliki ovarium tunggal (4b)Kelopak luar terletak di atas, biji
biasanya berasal dari radikula (5a)Daun menyirip dengan tiga helaian.
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
Fabaceae
tora
Hyptis capitata)
Hyptis capitata) merupakan tumbuhan bawah yang dijumpai dilokasi
penelitian yang memiliki bentuk batang basah, daun berwarna hijau dan memiliki tepi
daun yang bergerigi. Bunga berbentuk bulat terdapat biji-biji kecil didalamnya,
berwarna hijau disaat muda dan berwarna coklat kehitam-hitaman saat tua.
Tumbuhan Hiptis (Hyptis capitata) tersebut dapat dilihat pada Gambar
b c a
luar terletak di atas, biji
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
) merupakan tumbuhan bawah yang dijumpai dilokasi
penelitian yang memiliki bentuk batang basah, daun berwarna hijau dan memiliki tepi
biji kecil didalamnya,
hitaman saat tua. Berakar
Gambar 4.6
d
Page 12
Gambar 4.6 (a) Perawakan Hyptis capitata (b) Bentuk batang (c) Bentuk bunga (d) Bentuk akar
Berdasarkan hasil pencandraan ciri morfologi, spesies hiptis (Hyptis capitata)
tergolong pada famili Lamiaceae dengan melihat kunci determinasi Cullen, (2006)
bahwa famili Lamiaceae yaitu (1b)Benang sari yang banyak dan pada kepala sari
terdapat pori-pori atau rongga (6b)Benang sari memiki septa atau pembatas (14a)
Memiliki pelindung putik dengan bakal biji empat atau lebih (15b)Bakal biji terletak
dalam putik (18b)Tumbuhan berkayu atau herba (19b)Buah tidak berbentuk polong
(21a)Putik mempunyai empat septa atau pembatas, buah biasanya empat, memiliki
dua kelopak dan mahkota.
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae Division : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Order : Lamiales Family : Lamiaceae Genus : Hyptis Species : Hyptis capitata 7. Davallia denticulata
Spesies tersebut merupakan tumbuhan bawah yang memiliki batang semu
bulat, tidak berduri berwarna hitam kecoklatan. Permukaan daun licin dan mengkilat,
daun muda berwarna hijau muda dan daun tua berwarna hijau tua, duduk daun
berseling serta memiliki akar menyerupai akar serabut.Paku (Davallia denticulata)
dapat dilihat pada Gambar 4.7 sebagai berikut
Page 13
Gambar 4.7(a) Perawakan
Berdasarkan hasil pencandraan ciri morfologi, spesies
denticulata)tergolong pada famili
Steenis, (2006) bahwa
dengan bunga sejati
berspora(18b)Tumbuhan
macamnya (20b) Daun
bulir dan sporangia tidak demikian letaknya
fertile yang berbentuk bulir
Paku lainnya.
Sedangkan di liha
determinasi Steenis, (2006) yaitu (1b)
(sori) yang jelas, bulat atau berbentuk
mempunyai atau tidak mempunyai selaput penutup (5b) Spora sedikit atau banyak
tertutup oleh suatu selaput penutup khusus atau oleh tepi daun yang menggulung
(a) Perawakan Davallia denticulata(b) Bentuk akar
Berdasarkan hasil pencandraan ciri morfologi, spesies Paku
tergolong pada famili Polypodiaceae dengan melihat kunci determinasi
, (2006) bahwa famili Polypodiaceae yaitu (1a)Tumbuh-tumbuhantidak
bunga sejati atau putik dan perhiasan bunga.Tumbuh
Tumbuhan darat atau rawa dan berakar di tanah (19b)Daun
Daun lebih besar dan bentuknya lain, bagian yang fertil berbentuk
bulir dan sporangia tidak demikian letaknya (23b)Tumbuhan lainnya tidak ada bagian
fertile yang berbentuk bulir (24b)Daun fertil tidak demikian (25b)Daun lain(26b)
Sedangkan di lihat berdasarkan dari genus Davallia dengan melihat kunci
determinasi Steenis, (2006) yaitu (1b) Sporangia terkumpul menjadi timbunan spora
(sori) yang jelas, bulat atau berbentuk garis (kadang-kadang terkumpul rapat);
tidak mempunyai selaput penutup (5b) Spora sedikit atau banyak
tertutup oleh suatu selaput penutup khusus atau oleh tepi daun yang menggulung
a
Paku (Davallia
dengan melihat kunci determinasi
tumbuhantidak
perhiasan bunga.Tumbuh-tumbuhan
Daun-daun lain
lebih besar dan bentuknya lain, bagian yang fertil berbentuk
lainnya tidak ada bagian
Daun lain(26b)
t berdasarkan dari genus Davallia dengan melihat kunci
terkumpul menjadi timbunan spora
kadang terkumpul rapat);
tidak mempunyai selaput penutup (5b) Spora sedikit atau banyak
tertutup oleh suatu selaput penutup khusus atau oleh tepi daun yang menggulung
b
Page 14
(10b) Spora di dekat tepi daun (13b) spora tertutup oleh selaput khusus, yang
membuka ke arah tepi daun
menyirip sampai berbagi dalam. Daun beruas terhadap akar rimpang yang bersisik.
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae Divisi : PteridophytaKelas : FilicinaeOrdo : PolypodialesFamili : PolypodiaceaeGenus : DavalliaSpecies : Davallia denticulata 8. Nephrolepis exaltata
Spesies tersebut memiliki batang berbentuk bulat, permukaan berbulu, tidak
berduri, batang muda berwarna hijau muda dan
memiliki cabang. Berbentuk memanjang, ujung daun runcing, pangkal daun tumpul,
tepi daun berombak, permukaan daun licin, daun muda berwarna hijau muda dan
daun tua berwarna hijau tua. Akar menyerupai akar serabut, b
muda.Paku gunung (Nephrolepis exaltata
berikut
di dekat tepi daun (13b) spora tertutup oleh selaput khusus, yang
membuka ke arah tepi daun (15b) Daun menyirip rangkap 2-4, anak daun berlekuk
menyirip sampai berbagi dalam. Daun beruas terhadap akar rimpang yang bersisik.
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
: Pteridophyta : Filicinae : Polypodiales
Polypodiaceae : Davallia
Davallia denticulata
Nephrolepis exaltata
Spesies tersebut memiliki batang berbentuk bulat, permukaan berbulu, tidak
berduri, batang muda berwarna hijau muda dan batang tua berwarna hijau tua, tidak
memiliki cabang. Berbentuk memanjang, ujung daun runcing, pangkal daun tumpul,
tepi daun berombak, permukaan daun licin, daun muda berwarna hijau muda dan
daun tua berwarna hijau tua. Akar menyerupai akar serabut, berwarna coklat
Nephrolepis exaltata) dapat dilihat pada Gambar
a
di dekat tepi daun (13b) spora tertutup oleh selaput khusus, yang
4, anak daun berlekuk
menyirip sampai berbagi dalam. Daun beruas terhadap akar rimpang yang bersisik.
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
Spesies tersebut memiliki batang berbentuk bulat, permukaan berbulu, tidak
batang tua berwarna hijau tua, tidak
memiliki cabang. Berbentuk memanjang, ujung daun runcing, pangkal daun tumpul,
tepi daun berombak, permukaan daun licin, daun muda berwarna hijau muda dan
erwarna coklat
Gambar 4.8 sebagai
b
Page 15
Gambar 4.8(a) Perawakan Nephrolepis exaltata(b) Bentuk akar
Berdasarkan hasil pencandraan ciri morfologi, spesies Paku gunung
(Nephrolepis exaltata)tergolong pada famili Polypodiaceae dengan melihat kunci
determinasi Cullen, (2006) bahwafamili Polypodiaceaeyaitu (1a)Tumbuh-
tumbuhantidak dengan bunga sejati atau putik dan perhiasan bunga.Tumbuh-
tumbuhan berspora(18b) Tumbuhan darat atau rawa dan berakar di tanah (19b) Daun-
daun lain macamnya (20b) Daun lebih besar dan bentuknya lain, bagian yang fertil
berbentuk bulir dan sporangia tidak demikian letaknya (23b) Tumbuhan lainnya tidak
ada bagian fertile yang berbentuk bulir (24b) Daun fertil tidak demikian (25b) Daun
lain(26b) Paku lainnya.
Sedangkan di lihat berdasarkan dari genus Nephrolepis dengan melihat kunci
determinasi Steenis, (2006) yaitu (1b) Sporangia terkumpul menjadi timbunan spora
(sori) yang jelas, bulat atau berbentuk garis (kadang-kadang terkumpul rapat);
mempunyai atau tidak mempunyai selaput penutup (5b) Spora sedikit atau banyak
tertutup oleh suatu selaput penutup khusus atau oleh tepi daun yang menggulung
(10b) Spora di dekat tepi daun (13b) Spora tertutup oleh selaput khusus, yang
membuka ke arah tepi daun (15a) Daun menyirip tunggal, anak daun tidak berlekuk
menyirip atau berbagi menyirip. Daun tidak beruas dengan akar rimpang, anak daun
beruas dengan poros.
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
adalah sebagai berikut :
Page 16
Kingdom : Plantae Divisi : PteridophytaKelas : FilicinaeOrdo : PolypodialesFamili : PolypodiaceaeGenus : NephrolepisSpesies : Nephrolepis exaltata9. Cacabean (Ludwigia octovalvis
Cacabean (Ludwigia octovalvis
tumbuh tegak dan memiliki batang basah, daun berwarna hijau, ujung daun
meruncing, bunga tumbuh diketiak daun dan berwarna kuning dan berakar
serabut.Cacabean (Ludwigia octovalvis
berikut
Gambar 4.9(a) Perawakan
Berdasarkan hasil pencandraan ciri morfologi, spesies
octovalvis) tergolong pada famili
Cullen, (2006) bahwafamili
Memiliki celah atau pori
Pelindung putik berada di ujung
: Pteridophyta : Filicinae : Polypodiales
Polypodiaceae : Nephrolepis
Nephrolepis exaltata Ludwigia octovalvis)
Ludwigia octovalvis) merupakan spesies tumbuhan bawah yang
tumbuh tegak dan memiliki batang basah, daun berwarna hijau, ujung daun
meruncing, bunga tumbuh diketiak daun dan berwarna kuning dan berakar
Ludwigia octovalvis) dapat dilihat pada Gambar
(a) Perawakan Ludwigia octovalvis(b)bentuk batang (c) bentuk akar
Berdasarkan hasil pencandraan ciri morfologi, spesies Cacabean (
tergolong pada famili Onagraceae dengan melihat kunci determinasi
amiliOnagraceaeyaitu (1b) Benang sari kurang dari 10
Memiliki celah atau pori (4b) Tumbuahan herba biasanya bersifat parasit
Pelindung putik berada di ujung (10b) Pelindung putik biasanya lebih dari dua
b a
merupakan spesies tumbuhan bawah yang
tumbuh tegak dan memiliki batang basah, daun berwarna hijau, ujung daun
meruncing, bunga tumbuh diketiak daun dan berwarna kuning dan berakar
Gambar 4.9 sebagai
bentuk akar
Cacabean (Ludwigia
dengan melihat kunci determinasi
Benang sari kurang dari 10 (3b)
Tumbuahan herba biasanya bersifat parasit (5b)
Pelindung putik biasanya lebih dari dua (11b)
c
Page 17
Tumbuahn herba atau berkayu (12b) Daun memiliki kelenjar aromatik (13a) Bentuk
atau model tidak bervariasi dan dapat hidup bebas (14b) Tumbuhan herba (15b)
Bukan tumbuhan semak (16b) Bunga majemuk yang terletak pada ketiak daun (17b)
Putik memiliki bakal biji yang sangat melimpah (18b) Daun tidak terletak di pangkal
(19b) Daunnya tidak menyirip atau miring (20b) Putik terletak di dalam (24b) Benang
sari tidak lebih dari 10 (25b) Tumbuhan dengan benang sari terdiri dari empat sampai
delapan (26a) Batang berair, terdiri dari dua atau empat kelopak dan putik biasanya
bersel empat (27b) Daun tidak menyirip dan memiliki kelopak putik (28b) Tidak
bersel enam (29b) Memiliki bakal biji yang sangat banyak (31b) Penutup putik terdiri
dari satu bentuk (32b) Benang sari hanya delapan.
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Myrtales Famili : Onagraceae Genus : Ludwigia Spesies : Ludwigia octovalvis 10. Bandotan (Ageratum conyzoides)
Bandotan (Ageratum conyzoides) merupakan spesies tumbuhan bawah yang
tumbuh tegak dan memiliki batang bulat dengan banyak cabang sehingga tumbuh
menyemak. Batang berwarna cokelat keputian dan tidak berkayu. Daun berwarna
hijau, berbentuk lonjong, dengan tepi bergerigi, dan letaknya berhadapan. Permukaan
daunya berambut halus. Bunga berupa bonggol yang terletak di ujung batang, dengan
Page 18
mahkota bunga berwarna putih a
dengan banyak cabang, berwarna coklat keputih
memiliki rambut-rambut halus seperti yang ada pada batangnya.
conyzoides) dapat dilihat pada
Gambar 4.10 (a) Perawakan (d) bentuk akar
Berdasarkan pencandraan ciri morfologi,
conyzoides)tergolong pada famili
Cullen, (2006) bahwafamili
seperti sisik (2b) Bentuk daun tidak melingkar, halus, tidak berduri dan memiliki
kelopak bunga (3a) Bunga memiliki bakal biji dan dilindu
(4b)Tumbuh-tumbuhan yang tidak menyerupai bangsa rumput, memiliki bunga yang
tidak berbentuk bulir-bulir
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
adalah sebagai berikut :
a
mahkota bunga berwarna putih atau putih ke unguan. Memiliki perakaran tunggang
dengan banyak cabang, berwarna coklat keputih-putihan. Akar bandotan ini tidak lagi
rambut halus seperti yang ada pada batangnya.Bandotan (
dapat dilihat pada Gambar 4.10 sebagai berikut
(a) Perawakan Ageratum conyzoides (b) bentuk batang (c) bentuk bunga
pencandraan ciri morfologi, spesies bandotan
)tergolong pada famili Asteraceae dengan melihat kunci determinasi
amiliAsteraceaeyaitu (1a) Bentuk daun tidak seperti jarum atau
Bentuk daun tidak melingkar, halus, tidak berduri dan memiliki
Bunga memiliki bakal biji dan dilindungi oleh kelopak bunga
tumbuhan yang tidak menyerupai bangsa rumput, memiliki bunga yang
bulir (5a) Bakal biji basal, dan memiliki kelopak bunga
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
a b c
tau putih ke unguan. Memiliki perakaran tunggang
putihan. Akar bandotan ini tidak lagi
Bandotan (Ageratum
ntuk batang (c) bentuk bunga
bandotan(Ageratum
dengan melihat kunci determinasi
Bentuk daun tidak seperti jarum atau
Bentuk daun tidak melingkar, halus, tidak berduri dan memiliki
ngi oleh kelopak bunga
tumbuhan yang tidak menyerupai bangsa rumput, memiliki bunga yang
Bakal biji basal, dan memiliki kelopak bunga.
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
d
Page 19
Regnum : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : AsteralesFamili : AsteraceaeGenus : AgeratumSpesies : Ageratum conyzoides 11. Takokak (Solanum torvum
Takokak merupakan spesies tumbuhan bawah yang tumbuh teg
semua bagian tubuhnya berduri. Batang bulat, berkayu, bercabang, dan berduri,
Daunnya tunggal, berwarna hijau, ujung meruncing, tangkai per
bunga berbentuk bintang berwarna putih, yang ditengahnya kuning dan buahnya
berjenis buah buni, kecil, dan banyak. Berakar tunggang menjalar di dalam tanah.
Karena tumbuh di sekitar pembuangan limbah penambangan emas maka tumbuhan
atau spesies tersebut memiliki toleransi yang baik terhadap lingkungan ekstrim.
Takokak (Solanum torvum
Gambar 4.11(a) Perawakan
: Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Asterales : Asteraceae : Ageratum
Ageratum conyzoides
Solanum torvum)
Takokak merupakan spesies tumbuhan bawah yang tumbuh tegak dan hampir
semua bagian tubuhnya berduri. Batang bulat, berkayu, bercabang, dan berduri,
Daunnya tunggal, berwarna hijau, ujung meruncing, tangkai perbungaannya
bunga berbentuk bintang berwarna putih, yang ditengahnya kuning dan buahnya
berjenis buah buni, kecil, dan banyak. Berakar tunggang menjalar di dalam tanah.
Karena tumbuh di sekitar pembuangan limbah penambangan emas maka tumbuhan
sebut memiliki toleransi yang baik terhadap lingkungan ekstrim.
Solanum torvum)dapat dilihat pada Gambar 4.11
(a) Perawakan Solanum torvum(b)bentuk batang (c) bentuk akar
b a
ak dan hampir
semua bagian tubuhnya berduri. Batang bulat, berkayu, bercabang, dan berduri,
bungaannya pendek,
bunga berbentuk bintang berwarna putih, yang ditengahnya kuning dan buahnya
berjenis buah buni, kecil, dan banyak. Berakar tunggang menjalar di dalam tanah.
Karena tumbuh di sekitar pembuangan limbah penambangan emas maka tumbuhan
sebut memiliki toleransi yang baik terhadap lingkungan ekstrim.
bentuk batang (c) bentuk akar
c
Page 20
Berdasarkan pencandraan ciri morfologi, spesies takokak (Solanum
torvum)tergolong pada famili Solanaceae dengan melihat kunci determinasi Cullen,
(2006) bahwafamiliSolanaceaeyaitu (1b) Benang sari lebih dari 2 (2b) Reproduksi
betina bersatu dan sederhana (3b) Daun tidak memiliki urat pararel (4b) Bukan bunga
terbuka (5b) Benang sari lebih dari 2 (13b) Benang sari lebih atau kurang dari
kelopak (21b) Benang sari tidak bersatu (22b) Bentuk daun tidak bipinnata (23a)
Kepala sari memiliki celah atau pori (24b) Benang sari terletak pada tabung (25a)
Daun alternatif atau basal (26b) Bunga biseksual (27b) Bukan tumbuhan berkayu
(28b) Herbal atau semak tanpa rambut (29b) Buka tumbuhan herbal, dan tidak
memiliki getah (30b) Putik 2 sampai 9 (33b) Putik 1 atau 4 (37b) Benang sari tidak
bersatu dari tabung (38b) Kelopak tidak memiliki pelengkap(40a)Putik terlindungi
(42b)Bakal biji banyak disetiap putik (45a)Kelopak berada di pucuk, putik terletak
dibagian samping.
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Solanales Famili : Solanaceae Genus : Solanum Spesies : Solanum torvum
12. Bayam duri (Amaranthus spinosus)
Bayam duri merupakan spesies tumbuhan bawah yang memilikiciri morfologi
yaitu memiliki batang berwarna hijau atau kemerahan, bagian pangkal polos, bagian
Page 21
atas sedikit berambut, kerapkali bercabang banyak, dan berduri. Pada ketiak daun
terdapat sepasang duri keras yang mudah lepas. Bunganya berwarna hijau keputih
setiap bunga memiliki 5 mahkota.
hitam. Berakar tunggang.
Gambar 4.12 sebagai berikut
Gambar 4.12 (a) Perawakan (d) bentuk akar
Berdasarkan pencandraan ciri morfologi,
spinosus)tergolong pada famili Amaranthaceae dengan melihat kunci determinasi
Cullen, (2006) bahwa famili
tidak memiliki bulur (4b
memiliki getah (18a)Putik mengandung bakal biji tunggal
bunga biseksual (20b)Daun
(21b)Warna daun tidak berlawanan, buah ti
a
atas sedikit berambut, kerapkali bercabang banyak, dan berduri. Pada ketiak daun
terdapat sepasang duri keras yang mudah lepas. Bunganya berwarna hijau keputih
bunga memiliki 5 mahkota. Buah bulat panjang dan hijau. Biji bulat, kecil, dan
Berakar tunggang.Bayam duri (Amaranthus spinosus)dapat dilihat pada
sebagai berikut
(a) Perawakan Amaranthus spinosus(b) bentuk batang (c) bentuk bunga
Berdasarkan pencandraan ciri morfologi, bayam duri
)tergolong pada famili Amaranthaceae dengan melihat kunci determinasi
amiliAmaranthaceae yaitu (1b) Tumbuhan terestial
4b) Tidak memiliki spatula (7b)Bukan habitus pohon dan tidak
Putik mengandung bakal biji tunggal (19b)Bukan merupakan
Daun tidak memiliki stipula dan tidak bersatu disekitar batang
daun tidak berlawanan, buah tidak terdapat pada mahkota bunga
b c
atas sedikit berambut, kerapkali bercabang banyak, dan berduri. Pada ketiak daun
terdapat sepasang duri keras yang mudah lepas. Bunganya berwarna hijau keputihan,
Buah bulat panjang dan hijau. Biji bulat, kecil, dan
dapat dilihat pada
ntuk batang (c) bentuk bunga
(Amaranthus
)tergolong pada famili Amaranthaceae dengan melihat kunci determinasi
Tumbuhan terestial (3b) Daun
pohon dan tidak
Bukan merupakan
tidak bersatu disekitar batang
dak terdapat pada mahkota bunga (22b)
d
Page 22
Warna daun sama (23b)Benang sari 5, biasanya ada beberapa benang sari tambahan
(24a)Filamen bersatu, mahkota bunga transparan.
Berdasarkan uraian diatas kedudukan tumbuhan dalam urutan taksonomi
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Caryophyllales Famili : Amaranthaceae Genus : Amaranthus Spesis : Amaranthus spinosus 3.5 Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di dua titik yakni titik pertama di
temukan spesies tumbuhan bawah yaituCyperus kyllinga, Fimbristylis miliaceae,
Paspalum conjugatum, Melastoma malabathricum, Cassia tora, Davallia denticulata,
Nephrolepis exaltata, Hyptis capitata, Ageratum conyzoides, Ludwigia octovalvis,
spesies tersebut tumbuh pada substrat tanah berpasir dengan kandungan merkuri 0,18
ppm, meskipun demikian spesies-spesies tumbuhan bawah tersebut di jumpai tumbuh
subur. Sedangkan pada titik kedua ditemukan spesies tumbuhan bawah yaitu Solanum
torvum, Amaranthus spinosus,spesies tersebut tumbuh subur pada substrat tanah yang
sama pula yaitu berpasir dan mengandung merkuri sejumlah 1,36 ppm.Tumbuhan
Page 23
bawah menurut Nirwani, (2010) bahwa vegetasi tumbuhan bawah memiliki toleransi
hidup yang tinggi sehingga banyak ditemukan di tempat-tempat terbuka, tepi jalan,
tebing sungai, lantai hutan, lahan pertanian, dan perkebunan.
Dari 12 spesies tumbuhan bawah yang ditemukan di kawasan penambangan
emas Desa Hulawa yaitu masing-masing dari famili Cyperaceae, Poaceae,
Melastomataceae, Fabaceae, Lamiaceae, Polypodiaceae, Onagraceae, Asteraceae,
Solanaceae, Amaranthaceae. Adapun di antara famili tersebut memiliki sifat
hiperakumulator atau mampu menyerap dan mengakumulasi logam berat yaitu dari
famili Asteraceae, Cyperaceae, Fabaceae, Lamiaceae, Poaceae, hal ini didukung oleh
penelitianWidyati, (2011) bahwa lebih dari 400 jenis tumbuhan telah ditemukan
mempunyai kemampuan hiperakumulator atau mampu mengakumulasi logam
termasuk anggota famili Asteraceae, Brassicaceae, Caryophyllaceae, Cyperaceae,
Cunouniaceae, Fabaceae, Flacourtiaceae, Lamiaceae, Poaceae, Violaceae, dan
Euphorbiaceae.
Berikut dijelaskan speseis-spesies yang diperoleh di lapangan yang disajikan
sebagai berikut :
Spesies yang di jumpai pada famili Cyperaceae adalah Cyperus killynga dan
Fimbristylis miliacea. Kedua spesies tersebut berperawakan herba karena memiliki
batang basah. Fimbristylis miliaceaselain sebagai tumbuhan hipertoleran di kawasan
penambangan emas Desa Hulawa yang mengandungmerkuri spesies tersebut juga
mampu menyerap logam sianida, hal ini didukung oleh Hidayati, (2009) ditemukan
bahwa pada akar Fimbristylis miliaceamengandung sianida 4,93 ppm.
Page 24
Famili Poaceae anggota spesies yang dijumpai adalah Paspalum
conjugatumyang tumbuh subur di kawasan pembuangan limbah. Menurut Juhaeti,
(2009) Paspalum conjugatummerupakan jenis rumput yang mampu tumbuh dengan
baik di tempat yang miskin hara bahkan di tempat yang banyak mengandung merkuri.
Hal ini dikarenakan spesies tersebut memiliki kemampuan mengakumulasi logam
seperti penelitian sebelumnya tentang Fitoremediasi Lahan Pasca Penambangan Emas
oleh Juhaeti, (2005) bahwa merkuri yang dapat diserap adalah 47,00 ppm sedangkan
untuk sianida 16,37 ppm.
Spesies berikutnya adalah Melastoma malabathricum dari
familiMelastomataceae. Melastoma malabathricum atau senduduk merupakan spesies
yang tumbuh tegak dan berperawakan semak. Spesies ini memiliki sifat hipertoleran
karena mampu bertahan hidup di kawasan penambangan emas Desa Hulawa.
Selanjutnya spesiesHyptis capitataatau hiptismerupakan spesies darifamili
Lamiaceae. Tumbuhan tersebut merupakan spesies yang berperawakan semak. Selain
memiliki toleransi tinggi terhadap lingkungan yang tercemar logam merkuri. Spesies
tersebut juga mampu menyerap sianida, hal ini menurutJuhaeti, (2005)sianidayang
dapat diserap oleh spesies tersebut adalah dengan jumlah 2,65 ppm sampai 9,39 ppm.
SpesiesCassia toraatau ketepeng kecil yang berperawakan semak, spesies
tersebut dari famili Fabaceae. Menurut Widyati, (2011) famili Fabaceae merupakan
famili yang memiliki kemampuan sebagai hiperakumulator atau mampu
mengakumulasi logam. Selanjutnya salah satu spesies dari anggota famili Asteraceae
adalah Ageratum conyzoidesyang merupakan tumbuhan bawah berperawakan semak.
Page 25
Spesies ini ditemukan tumbuh subur di kawasan pembuangan limbah atau tailing. Hal
ini disebabkan spesies tersebut memiliki sifat hipertoleran terhadap lingkungan yang
tercemar. Menurut Juhaeti, (2005) bahwa Ageratum conyzoides dapat menyerap
logam merkuri sebanyak 3,57 ppm. Oleh sebab itu Ageratum conyzoides dapat
bertahan hidup pada kondisi lingkungan yang ekstrim.
Speies Davallia denticulata dan Nephrolepis exaltatamerupakan famili dari
Polypodiaceae yang memiliki daya adaptasi yang tinggi sehingga mampu tumbuh
dengan baik di kawasan penambangan emas Desa Hulawa. Kedua spesies tersebut
merupakan spesies yang paling dominan atau paling banyak ditemukan. Sedangkan
spesies selanjutnya yang dijumpai adalah Ludwigiaoctovalvis atau Cacabean
merupakan salah satu spesies tumbuhan bawah yang tahan hidup di lingkungan yang
mengandung logam yaitu di kawasan pembuangan limbah emas Desa Hulawa.
Tumbuhan yang berperawakan herba tersebut dapat tumbuh di tempat yang berawa
dan kadang-kadang didapati di lahan-lahan kering, spesies tersebut berasal dari famili
Onagraceae. Famili Onagraceae tersebut menurut Juhaeti, (2005) memiliki
kemampuan dapat menyerap logam.
Spesies lain yang ditemukan di lokasi penelitian yaitu Amaranthus spinosus
atau Bayam duri, merupakan salah satu spesies tumbuhan bawah yang berperawakan
herba yang dijumpai tumbuh subur di lokasi pembuangan limbah atau tailing yang
mengandung merkuri. Spesies tersebut berasal dari famili Amaranthaceae. Kemudian
selanjutnya spesies Solanum torvum atau terong pipitmerupakan spesies darifamili
Solanaceae. Spesies tersebut dijumpai tumbuh subur di kawasan pembuangan limbah
Page 26
emas, hal ini terjadi karena spesies tersebut memiliki sifat hipertoleransi terhadap
faktor lingkungan yang tercemar logam. Selain itu spesies Solanum torvum tersebut
menurut Juhaeti, (2005) mampu menyerap sianida dengan jumlah yang tinggi yaitu
28,71 ppm.