BAB I BAB I BAB I BAB I KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN Kewiraniagaan Sebagai Fungsi Utama Wirausahawan Wiraniaga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: orang yang melakukan penju- al-an produk secara langsung kepada konsumen atau pembeli. Kewiraniagaan: keahlian dalam berwiraniaga, yang juga merupakan perpaduan an- tara seni berkomunikasi dan keahlian menawarkan ide dengan cara meyakinkan pi- hak lain untuk menerima dan membeli produk yang ditawarkan. Rahasia keberhasilan seorang wiraniaga terletak pada kesediaan untuk senantiasa mengetahui kebutuhan orang dengan melakukan pengamatan dan memperhatikan setiap orang di lingkungan tempat ia berada dan memenuhinya. Dari hal tersebut, maka seorang wiraniaga dituntut untuk “kreatif”. Dalam hal ini adalah: • K = Keinginan untuk maju Keinginan akan menjadi pembangkit motivasi untuk meraih kesempatan yang datang setiap saat dan membentuk sikap pribadi yang tidak mudah menyerah da- lam menghadapi berbagai tantangan. • R = Rasa ingin tahu yang kuat Keingintahunan merupakan awal perluasan wawasan tentang sesuatu. Bermula dari ingin tahu, maka orang akan menelusur berbagai informasi dengan memba- ca berbagai materi tertulis dan bertanya kepada orang lain yang berpengetahuan dan berpengalaman. • E = “Enthusiasm” (semangat) yang besar Semangat dalam menjalankan pekerjaan merupakan pendorong motivasi untuk mencapai keberhasilan. • A = Analisis yang sistematis Analisis ini digunakan agar segala sesuatu yang berhubungan dengan target da- pat diprediksikan. • T = Terbuka untuk menerima saran dan pendapat orang lain Merupakan cara yang lebih efisien dan efektif, dengan menyadari bahwa setiap orang mempunyai kelebihan dalam pengetahuan dan pengalaman tertentu. • I = Inisiatif yang menonjol, berani mengambil keputusan dan langkah yang berbeda dari orang lain.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IBAB IBAB IBAB I
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAANKONSEP DASAR KEWIRAUSAHAANKONSEP DASAR KEWIRAUSAHAANKONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN
� Kewiraniagaan Sebagai Fungsi Utama Wirausahawan
� Wiraniaga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: orang yang melakukan penju-
al-an produk secara langsung kepada konsumen atau pembeli.
� Kewiraniagaan: keahlian dalam berwiraniaga, yang juga merupakan perpaduan an-
tara seni berkomunikasi dan keahlian menawarkan ide dengan cara meyakinkan pi-
hak lain untuk menerima dan membeli produk yang ditawarkan.
� Rahasia keberhasilan seorang wiraniaga terletak pada kesediaan untuk senantiasa
mengetahui kebutuhan orang dengan melakukan pengamatan dan memperhatikan
setiap orang di lingkungan tempat ia berada dan memenuhinya.
� Dari hal tersebut, maka seorang wiraniaga dituntut untuk “kreatif”. Dalam hal ini
adalah:
• K = Keinginan untuk maju
Keinginan akan menjadi pembangkit motivasi untuk meraih kesempatan yang
datang setiap saat dan membentuk sikap pribadi yang tidak mudah menyerah da-
lam menghadapi berbagai tantangan.
• R = Rasa ingin tahu yang kuat
Keingintahunan merupakan awal perluasan wawasan tentang sesuatu. Bermula
dari ingin tahu, maka orang akan menelusur berbagai informasi dengan memba-
ca berbagai materi tertulis dan bertanya kepada orang lain yang berpengetahuan
dan berpengalaman.
• E = “Enthusiasm” (semangat) yang besar
Semangat dalam menjalankan pekerjaan merupakan pendorong motivasi untuk
mencapai keberhasilan.
• A = Analisis yang sistematis
Analisis ini digunakan agar segala sesuatu yang berhubungan dengan target da-
pat diprediksikan.
• T = Terbuka untuk menerima saran dan pendapat orang lain
Merupakan cara yang lebih efisien dan efektif, dengan menyadari bahwa setiap
orang mempunyai kelebihan dalam pengetahuan dan pengalaman tertentu.
• I = Inisiatif yang menonjol, berani mengambil keputusan dan langkah yang
berbeda dari orang lain.
Keberanian menawarkan suatu inisiatif pada saat kritis dalam suatu kondisi yang
sangat diperlukan dalam kehidupan organisasi. Inisiatif adalah upaya untuk me-
laksanakan suatu pekerjaan atau mewujudkan suatu ide.
• F = Fikiran yang terkonsentrasi pada satu pokok.
Mengkonsentrasikan pikiran dapat dipelajari dan tingkat keberhasilannya diten-
tukan oleh kemampuan memilah problem dalam tata urutan berdasarkan
urgensi.
� Kewirausahaan
� Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat,
dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
� Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan pe-
luang.
� Kreativitas: kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru da-
lam pemecahan masalah dan menemukan peluang. (inti: Kreativitas adalah memi-
kirkan sesuatu yang baru dan berbeda)
� Inovasi: Kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan ma-
salah dan menemukan peluang. (Inti: Inovasi adalah kemampuan untuk melakukan
sesuatu yang baru dan berbeda)
� Sukses kewirausahaan akan tercapai apabila:
• Berpikir dan melakukan sesuatu yang baru
• Berpikir dan melakukan sesuatu yang lama dengan cara-cara baru
� Latar belakang/sejarah kewirausahaan
� Dahulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman lang-
sung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir (entrepreneurship
are born not made), sehingga tidak dapat dipelajari dan diajarkan.
� Saat ini kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi merupakan disiplin il-
mu yang dapat dipelajari dan diajarkan. “Entrepreneurship are not only born but
also made”, artinya kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan
lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan. Alasannya adalah setiap orang
yang memiliki keberanian untuk mengambil keputusan dapat belajar menjadi wira-
usaha, dan berperilaku seperti wirausaha. Sebab kewirausahaan lebih merupakan
perilaku daripada gejala kepribadian, yang dasarnya terletak pada konsep dan teori,
bukan pada intuisi. Dan perilaku, konsep dan teori merupakan hal-hal yang dapat di-
pelajari.
� Dilihat perkembangannya, sejak abad ke-20, kewirausahaan sudah diperkenalkan di
beberapa Negara, seperti Belanda dan Jerman. Selanjutnya pada tahun 1950-an,
pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di beberapa negara di Eropa dan Amerika.
Puncaknya pada tahun 1970-an, pendidikan kewirausahaan mulai diajarkan di jen-
jang universitas, sebagai mata kuliah “Entrepreneurship” atau “Small Business
Management”
� Pendidikan Kewirausahaan di Indonesia, saat ini masih terbatas diajarkan di bebe-
rapa sekolah dan Perguruan Tinggi saja. Menurut Soeharto Prawirokusumo, pendi-
dikan kewirausahaan perlu diajarkan sebagai disiplin ilmu tersendiri yang indepen-
den, karena:
• Kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata, yaitu ada teori,
konsep dan metode ilmiah yang lengkap.
• Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu venture start-up dan venture-growth,
ini jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memi-
sahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.
• Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki obyek tersendiri, yaitu
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
• Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha dan pe-
merataan pendapatan.
� Pengertian
� Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, ke-
mampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk mem-
peroleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya.
� Kewirausahaan adalah kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan-kesem-
patan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengam-
bil keuntungan daripadanya danmengambil tindakan yang tepat guna memastikan
sukses
� Kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan krea-
tivitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang pasar. (Thomas W.
Zimmerer)
� Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah dengan cara-cara baru
dan berbeda agar dapat bersaing.
� Wirausaha
� Kewiarausahaan dilihat dari berbagai Sudut pandang dan konteks
• Pandangan Ahli Ekonomi:
Wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan fak-
tor-faktor produksi untuk tujuan memproduksi barang dan jasa, sehingga me-
ningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya.
• Pandangan Ahli Manajemen:
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur internal
yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan, semangat dan
kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha.
• Pandangan Pelaku Bisnis
Wirausaha adalah seorang pengusaha, yang merupakan pelopor dalam bisnis,
inovator, penanggung risiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki ke-
unggulan dalam prestasi di bidang usaha. (pengusaha yang kreatif).
• Pandangan Psikolog
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kuat dari dalam dirinya
untuk memperoleh suatu tujuan serta suka berekseperimen untuk menampil-
kan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
• Pandangan Pemodal
Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain,
menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi
pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangai masyarakat.
Meskipun ditinjau dari sudut pandang yang berbeda, akan tetapi pada umumnya
mengandung unsur-unsur yang hampir sama, yaitu seseorang yang memiliki ke-
mampuan kreatif, inovatif, berani menanggung risiko, serta selalu mencari pelu-
ang melalui potensi yang dimilikinya.
� Pengertian Wirausaha adalah seseorang yang menjalankan kegiatan kewirausa-
haan, atau seseorang yang memulai dan atau mengoperasikan bisnis. (dalam hal
ini adalah seorang pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, berani mengam-
bil risiko untuk mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba.)
� Obyek Studi Kewirausahaan
Menurut Soeparman Soemahamidjaya, kemampuan seseorang yang menjadi obyek ke-
wirausahaan meliputi:
� Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha
� Kemampuan memotivasi diri
� Kemampuan untuk berinisiatif
� Kemampuan berinovasi
� Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal
� Kemampuan untuk mengatur waktu
� Kemampuan untuk belajar dari pengalaman
� Hakekat Kewirausahaan
� Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
� Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda
� Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam me-
mecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
� Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan
perkembangan usaha
� Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan se-
suatu yang berbeda yang bermanfaat memberikan nilai lebih
� Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengombina-
sikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan per-
saingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan tek-
nologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk mengha-
silkan barang dan jasa baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang
sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasn kepada konsu-
men.
Dari keenam hakekat tersebut, kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai kemampuan
kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses, dan perjuangan un-
tuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk
menghadapi risiko.
� Karakteristik kewirausahaan
� Commitment & Determination
Memiliki komitmen dan tekad yang bulat untuk mencurahkan semua perhatiannya
pada usaha, karena dengan sikap yag setengah hati mengakibatkan besarnya ke-
mungkinan untuk gagal dalam berwirausaha
� Desire of responsibility
Memiliki rasa tanggung jawab, baik dalam mengendalikan sumber daya yang digu-
nakan maupun tanggung jawab terhadap keberhasilan wirausaha.
� Opportunity obsession
Selalu berambisi untuk selalu mencari peluang. Keberhasilan wirausaha selalu diu-
kur dengan keberhasilan untuk mencapai tujuan. Pencapaian tujuan terjadi apabila
ada peluang
� Tolerance for risk, ambiguity & uncertainty
Tahan terhadap risiko dan ketidakpastian. Wirausaha harus belajar untuk mengelola
risiko dengan cara mentransfer risiko ke pihak lain, seperti bank, investor, konsu-
men, pemasok dan lainnya. Wirausaha yangn berhasil biasanya memiliki toleransi
terhadap pandangan yang berbeda dan ketidakpastian.
� Self confidence
Percaya diri. Seorang wirausaha cenderung optimis dan memiliki keyakinan yang
kuat terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk berhasil
� Creativity & Flexibility
Berdaya cipta dan luwes. Merupakan kemampuan untuk menanggapi perubahan
yang cepat dan fleksibel
� Desire for immediate feedback
Selalu memerlukan umpan balik yang segera. Seorang wirausaha selalu ingin me-
ngetahui hasil dari apa yang dikerjakannya. Oleh karena itu, dalam memperbaiki ki-
nerjanya, selalu memiliki kemauan untuk menggunakan ilmu pengetahuan yang te-
lah dimilikinya dan selalu belajar dari pengalaman.
� High level of energy
Memiliki tingkat energi yang tinggi. Wirausaha yang berhasil biasanya memiliki da-
ya juang yang lebih tinggi dibanding rata-rata orang lainnya, sehingga lebih suka
bekerja keras, walaupun dalam waktu yang relatif lama.
� Motivation of excel
Memiliki dorongan untuk selalu unggul. Seorang wirausaha selalu ingin lebih ung-
gul, lebih berhasil dalam mengerjakan apa yang dilakukannya dengan melebihi
standar yang ada.
� Orientation to the future
Berorientasi pada masa yang akan datang. Untuk tumbuh dan berkembang, wirau-
saha selalu berpandanganjauh ke masa depan yang lebih baik
� Willingness to learn from failure
Selalu belajar dari kegagalan. Wirausaha yang berhasil tidak pernah takut gagal dan
selalu memfokuskan kemampuannya pada keberhasilan.
� Leadership ability
Kemampuan dalam kepemimpinan. Wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan
untuk menggunakan pengaruh tanpa kekuatan, dan harus lebih memiliki taktik me-
diator dan negosiator daripada diktator
Dari karakteristik di atas, ada beberapa nilai hakiki dari kewirausahaan, yaitu
� Percaya diri
Merupakan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerja-
annya. Dalam praktik hal ini sangat penting dalam memulai, melakukan dan menye-
lesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu, kepercayaan diri
memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas dan ketidaktergantungan.
Kepercayaan diri bersifat internal, sangat relative dan dinamis, dan banyak ditentu-
kan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu
pekerjaan. Orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pe-
kerjaan dengan sistematis, terencana, efektif dan efesien, serta ditunjukkan dengan
ketenangan, ketekunan, kegairahan dan kemantapan dalam melakukan pekerjaan.
Kepercayaan diri berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian,
ketekunan, semangat kerja keras dan kegairahan bekerja.
� Orientasi pada tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang selalu menguta-
makan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabah-
an, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan berinisiatif.
� Keberanian mengambil risiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang
untuk mencapai kesuksesan dan kegagalan daripada usaha yang kurang menantang.
Oleh karena itu, seorang wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang
yang selalu ingin menjadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik.
Kemampuan untuk mengambil risiko ditentukan oleh:
� Keyakinan pada diri sendiri
� Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan ke-
mungkinan untuk memperoleh keuntungan
� Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistis
� Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan,
keteladanan, selalu tampil beda, lebih dulu dan lebih menonjol, dapat bergaul de-
ngan orang lain dan dapat menerima dan menanggapi saran dan kritik.
� Orientasi pada masa depan
Merupakan prespektif untuk selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan ke-
berhasilan dan berpandangan jauh ke depan. Kuncinya adalah pada kemampuan un-
tuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada sekarang.
� Keorisinilan: Kreativitas dan inovasi
Unsur-unsur keorisinilan seseorang memiliputi inovatif, kratif dan fleksibel.
Wirausaha yang inovatif adalah seorang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara-
cara baru yang lebih baik. Karakteristiknya:
� Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara-cara
tersebut cukup baik
� Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya
� Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memenafaatkan perbedaan
Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak
pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih pe-
luang yang dihadapi setiap hari.
� Motif Kewirausahaan
Seseorang yang berminat untuk berwirauasaha, akan dipengaruhi motif berprestasi, yai-
tu suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna
mencapai kepuasan secara pribadi, dengan faktor dasar adalah adanya kebutuhan yang
harus dipenuhi.
Alasan seseorang berminat untuk berwirausaha:
� Alasan keuangan, yaitu mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk mencari panda-
patan tambahan, sebagai jaminan stabilitas keuangan
� Alasan sosial, yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan dihormati,
untuk menjadi contoh bagi orang lain, agar dapat bertmu orang banyak
� Alasan pelayanan, yaitu untuk memberi pekerjaan kepada masyarakat, untuk mena-
tar masyarakat, untuk membatu ekonomi masyarakat, demi masa depan keluarga
� Alasan pemenuhan diri, yaitu untuk menjadi mandiri, untuk mencapai sesuatu yang
diinginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang lain, untuk menjadi lebih
produktif, dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 1
BAB IIBAB IIBAB IIBAB II
PROSES KEWIRAUSAHAANPROSES KEWIRAUSAHAANPROSES KEWIRAUSAHAANPROSES KEWIRAUSAHAAN
� Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit yang dibayang-
kan banyak orang. Sehingga dapat dikatakan bahwa kewirausahaan adalah untuk semua
orang. Mengapa?
Alasannya:
1. Setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurang-kurangnya harapan untuk
meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia. Hal ini merupakan semacam
"intuisi" yang mendorong manusia normal untuk bekerja dan berusaha. "Intuisi" ini
berkaitan dengan salah satu potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif.
2. Kewirausahaan itu pada dasarnya dapat dipelajari, karena lebih menekankan pada
konsep dan teori
3. Para wirausaha yang paling berhasil pada dasarnya adalah manusia biasa.
4. Adanya 10 kiat sukses yang sederhana, yaitu: bahwa wirausaha:
…..digerakkan oleh ide dan impian,
…..lebih mengandalkan kreativitas,
…..menunjukkan keberanian,
…..percaya pada hoki, tapi lebih percaya pada usaha nyata,
…..melihat masalah sebagai peluang,
…..memilih usaha sesuai hobi dan minat,
…..mulai dengan modal seadanya,
…. senang mencoba hal baru,
…..selalu bangkit dari kegagalan, dan
…..tak mengandalkan gelar akademis.
5. Kewirausahaan mengarahkan orang kepada kepemimpinan
� Faktor-Faktor Pemicu Kewirausahaan:
� Faktor Internal, yaitu Kecakapan pribadi yang menyangkut soal bagaimana kita me-
ngelola diri sendiri.
Kecakapan pribadi seseorang terdiri atas 3 unsur terpenting, yaitu:
a. Kesadaran diri. Ini menyangkut kemampuan mengenali emosi diri sendiri dan
efeknya, mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri, dan keyakinan ten-
tang harga diri dan kemampuan sendiri atau percaya diri.
b. Pengaturan diri. Ini menyangkut kemampuan mengelola emosi-emosi dan de-
sakan-desakan yang merusak, memelihara norma kejujuran dan integritas, ber-
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 2
tanggung jawab atas kinerja pribadi, keluwesan dalam menghadapi perubahan,
dan mudah menerima atau terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan informasi-
informasi baru.
c. Motivasi. Ini menyangkut dorongan prestasi untuk menjadi lebih baik, komit-
men, inisiatif untuk memanfaatkan kesempatan, dan optimisme dalam mengha-
dapi halangan dan kegagalan.
� Faktor Eksternal yaitu Kecakapan sosial yang menyangkut soal bagaimana kita me-
nangani suatu hubungan.
kecakapan sosial seseorang terdiri atas 2 unsur terpenting, yaitu:
a. Empati. Ini menyangkut kemampuan untuk memahami orang lain, perspektif
orang lain, dan berminat terhadap kepentingan orang lain. Juga kemampuan
mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan.
Mengatasi keragaman dalam membina pergaulan, mengembangkan orang lain,
dan kemampuan membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya
dengan kekuasaan, juga tercakup didalamnya.
b. Keterampilan sosial. Termasuk dalam hal ini adalah taktik-taktik untuk meya-
kinkan orang (persuasi), berkomunikasi secara jelas dan meyakinkan, membang-
kitkan inspirasi dan memandu kelompok, memulai dan mengelola perubahan,
bernegosiasi dan mengatasi silang pendapat, bekerja sama untuk tujuan ber-
sama, dan menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan kepentingan
bersama.
� Tahap-Tahap Kewirausahaan:
1. Tahap Imitasi dan duplikasi (imitating & duplicating)
Pada tahap ini, para wirausaha meniru ide-ide orang lain, baik dari segi teknik pro-
duksi, desain, proses, organisasi usaha dan pola pemasarannya.
2. Tahap duplikasi dan pengembangan (duplicating & developing)
Pada tahap ini, para wirausaha mulai mengembangkan ide-ide barunya, walaupun
masih dalam perkembangan yang lambat dan cenderung kurang dinamis.
3. Tahap menciptakan sendiri produk baru yang berbeda (creating new and different)
Pada tahap ini, para wirausaha sudah mulai berpikir untuk mencapai hasil yang le-
bih baik lagi, dengan cara menciptakan produk yang baru dan berbeda. Hal ini dida-
sarkan karena wirausaha sudah mulai bosan dengan proses produksi yang ada, ke-
ingintahuan dan ketidakpuasan terhadap hasil yang sudah ada.
� Kunci sukses seorang pengusaha di dalam memenangkan pasar adalah kekuatan pe-
ranan dalam berinovasi dan menciptakan ide-ide brilian dalam menembus market share.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 3
� Inovasi bukanlah berarti menciptakan sebuah produk baru. Inovasi dapat berwujud apa
saja, mulai dari, baik dalam bentuk jasa maupaun produk. Inovasi juga bisa dilakukan
dengan mengamati produk atau jasa yang sudah ada, kemudian melakukan modifikasi
untuk membuat hasil yang lebih baik. Atau dari modifikasi tersebut akan melahirkan se-
buah produk baru lagi. Salah satu metode inovasi adalah ala Jepang, yaitu dengan prin-
sip ATM; Amati Tiru Modifikasi.
� Untuk menjadi wirausaha sukses dan tangguh melalui inovasi, maka harus menerapkan
beberapa hal berikut:
1. Seorang wirausaha harus mampu beripikir secara Kreatif, yaitu dengan berani ke-
luar dari kerangka bisnis yang sudah ada. Untuk menghasilkan sesuatu yang lebih
baik.
2. Seorang wirausaha juga harus bisa membaca arah perkembangan dunia usaha. Mi-
salnya, saat ini sedang maraknya penggunaan Teknologi Informasi dalam dunia bis-
nis.
3. Seorang wirausaha harus dapat menunjukkan nilai lebih dari produk yang di-
milikinya, agar konsumen tidak merasa produk yang ditawarkan terlalu mahal.
4. Seorang wirausaha perlu menumbuhkan sebuah kerjasama tim, sikap leadership, ke-
bersamaan dan membangun hubungan yang baik dengan karyawannya.
5. Seorang wirausaha harus mampu membangun personal approach yang baik dengan
lingkungan sekitarnya dan tidak cepat berpuas diri dengan apa yang telah diraihnya.
6. Seorang wirausaha harus selalu meng-upgrade ilmu yang dimilikinya untuk me-
ningkatkan hasil usaha yang dijalankannya. Hal ini dapat ditempuhnya dengan cara
membaca buku-buku, artikel, internet, ataupun bertanya pada yang ahlinya.
7. Seorang wirausaha harus bisa menjawab tantangan masa depan dan mampu men-
jalankan konsep manajemen dan teknologi informasi. Hal ini bertujuan untuk mem-
pelajari segala situasi bisnis atau usaha yang cepat berkembang dan berubah sangat
cepat. Untuk itu perlunya daya kreativitas yang tinggi, analisis yang baik, intuisi
yang tajam, kemampuan networking yang mendukung, serta strategi jitu dalam me-
masarkan produk atau jasa yang dimilikinya.
� Kewirausahaan sebagai alternatif solusi masalah ketenagakerjaan
Untuk memulai menjadi wirausaha akan dihadapkan pada tiga ketakutan, yaitu:
1. Takut rugi. Memang usaha apa pun akan selalu berisiko untuk rugi tetapi juga ber-
peluang untuk untung.
2. Takut terhadap ketidakpastian, terutama ketidakpastian dalam penghasilan
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 4
3. Takut mencoba. Sebenarnya takut mencoba tersebut dapat disamakan dengan takut
tenggelam.
� 4 Paradigma yang membuat wirausaha menjadi sukses atau superior di tingkat per-
saingan usaha yang semakin ketat, yaitu:
1. Seorang wirausaha harus mampu memprediksi kemungkinan di masa mendatang.
Sebab, entrepreneur itu harus sarat ide-ide, seolah hanya melihat peluang dan kepu-
asan pelanggan.
2. fleksibilitas dari sang wirausaha. Seorang entrepreneur harus bisa cepat menyesuai-
kan diri dengan lingkungan kerja maupun lingkungan usaha.
3. Rule of the game, harus dinamis dalam mengantisipasi sebagal macam kemungkin-
an sebagai kemampuan mengubah aturan main. Hal ini berkaitan erat dengan ino-
vasi atau penciptaan hal-hal baru dalam berbisnis.
4. Kemampuan melanjutkan perubahan dari aturan atau bentuk yang telah ada sebe-
lumnya.
� Keuntungan & Kerugian Berwirausaha
� Keuntungan berwirausaha
1. Otonomi. Pengelolaan yangn bebas dan tidak terikat, membuat wirausaha men-
jadi seorang “bos” yang penuh kepuasan
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tantangan awal atau perasaan
bermotivasi yang tinggi merupakan hal yang menggembirakan. Peluang untuk
mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat
memotivasi wirausaha
3. Kontrol finansial. Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan se-
bagai milik sendiri.
� Kerugian berwirausaha
1. Pengorbanan personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja dengan waktu
yang lama dan sibuk, hingga mengorbankan kepentingan keluarga dan istirahat.
2. Beban dan tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis,
baik pemasaran, keuangan, personil, maupun pengadaan dan pelatihan.
3. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal. Karena wirausaha meng-
gunakan keuangan yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka marjin laba/
keuntungan yang diperoleh relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 5
� Faktor Kegagalan Wirausaha
1. Tidak kompeten dalam manajerial
2. Kurang berpengalaman
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
4. Gagal dalam perencanaan
5. Lokasi yang kurang memadai
6. Kurangnya pengawasan peralatan
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi wirausaha
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 1
BAB III
FUNGSI & PERAN WIRAUSAHA
Pengelompokkan kewirausahaan:
Berdasarkan perannya: (menurut Roopke)
1. Kewirausahaan rutin
Wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung menekankan pada
pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional. Wirausaha ini berusaha
untuk menghasilkan barang, pasar dan teknologi. Contoh wirausaha ini adalah pegawai
dan manajer. Wirausaha ini dibayar dalam bentuk gaji.
2. Kewirausahaan arbitrase
Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan/pengetahuan dan
pemanfaatan (pembukuan). Kegiatan kewirausahaan ini tidak perlu melibatkan pembu-
atan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi wirausaha. Kegiatannya melibatkan
spekulasi dalam memanfaatkan perbedaan harga jual dan harga beli.
3. Kewirausahaan inovatif
Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda.
Wirausaha ini merupakan promoter, tidak saja dalam memperkenalkan teknik dan pro-
duk baru, tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaaan, peningkatan teknik manaje-
men, dan metode distribusi baru. Wirausaha ini mengadakan proses dinamis pada pro-
duk, proses, hasil, sumber pengadaan, dan organisasi yang baru.
Berdasarkan profilnya: (menurut Zimmener)
1. Part-time Entreprenuer: Wirausaha yang melakukan usahanya hanya sebagian waktu sa-
ja sebagai hobi. Kegiatan bisnis biasanya hanya sebagai sampingan.
2. Home-Base New Ventures: Usaha yang dirintis dari rumah/tempat tinggalnya
3. Family-Owned Business: Usaha yang dilakukan/dimiliki oleh beberapa anggota keluar-
ga secara turun-temurun
4. Coprenuers: Usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerj sama sebagai
pemilik dan menjalankan usaha bersama-sama.
Fungsi Makro dan Fungsi Mikro Wirausaha
Dilihat dari ruang lingkupnya, wirausaha memiliki dua fungsi, yaitu:
1. Fungsi Makro
Wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali dan pemacu perekonomian suatu
bangsa. Dalam hal ini kewirausahaan menjadi kekuatan ekonomi suatu negara, sehingga
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 2
negara-negara tersebut menjadi kekuatan ekonomi dunia yang kaya dengan perkem-
bangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.
Menurut J.B. Say, wirausaha adalah orang yang menggeser sumber-sumber ekonomi
dan produktivitas terendah menjadi produktivitas tertinggi dan berlimpah ruah. Menu-
rutnya wirausahalah yang menghasilkan perubahan, karena perubahan tidak dilakukan
dengan mengerjakan sesuatu yang lebih baik, tetapi melakukan sesuatu yang berbeda.
Secara kualitatif, peranan wirausaha melalui usaha kecil adalah:
� Usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keter-
kaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur dan pemasar
bagi hasil produk-produk industri besar. Dalam hal ini usaha kecil berfungsi sebagai
transformator antarsektor yang mempunyai kaitan ke depan maupun ke belakang.
� Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam menyerap
sumber daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel, karena dapat menyerap tenaga
kerja lokal, sumber daya lokal, dan meningkatkan sumber daya manusia menjadi
wirausaha-wirausaha yang tangguh.
� Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pe-
merataan berusaha dan pemerataan pendapatan, karena jumlahnya yang tersebar,
baik di perkotaan dan di pedesaan.
2. Fungsi Mikro
Peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian, mengkombinasikan
sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah
dan usaha-usaha baru.
Dalam fungsi mikro, wirausaha memiliki peran sebagai berikut:
� Sebagai penemu (Innovator)
Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan produk baru, teknologi ba-
ru, ide-ide baru dan organisasi usaha baru.
� Sebagai perencana (Planner)
Wirausaha berperan dalam merancang perencanaan perusahaan, strategi perusahaan, ide-ide
dalam perusahaan dan organisasi perusahaan.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 1
BAB VIBAB VIBAB VIBAB VI
IDE & PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAANIDE & PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAANIDE & PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAANIDE & PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN
Ide kewirausahaan:
Keberhasilan wirausaha dapat tercapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses dan
jasa-jasa inivasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Sehingga dalam hal ini inovasi
merupakan instrument penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan
sesuatu yang baru dan menciptakan nilai.
Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak pada kreasi baru un-
tuk menciptakan nilai secara terus-menerus dengan cara mengubah semua tantangan men-
jadi peluang melalui ide-idenya dan akhirnya menjadi pengendali usaha.
Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausa-
ha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi dengan
cara:
1. Pengurangan kemungkinan risiko melalui strategi yang proaktif
2. Penyebaran risiko pada aspek yang paling mungkin
3. Pengelolaan risiko yang mendatangkan nilai dan manfaat.
Sedangkan risiko-risiko yang akan dihadapi adalah:
1. Risiko pasar: terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
2. Risiko finansial: terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
3. Risiko teknik: terjadi sebagai akibat adanya kegagalan teknik
Munculnya ide kewirausahaan:
1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode lebih baik un-
tuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi bagaimana pekerjaan dilakukan atau mo-
difakasi cara melakukan suatu pekerjaan
Hasil dari ide-ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau
petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang yang dihasilkan perusahaan. Per-
lu diingat, bahwa banyak wirausaha yang berhasil buka atas ide sendiri, tetapi hasil penga-
matan dan penerapan ide-ide orang lain yang bisa dijadikan peluang.
Sumber-sumber Potensial Peluang
Agar ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus
bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang usaha secara terus-menerus dengan cara pro-
ses penjaringan ide (proses screening).
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 2
Langkah-langkanya adalah:
1. Menciptakan produk baru yang berbeda
Dalam menciptakan produk baru dan berbeda, langkah yang harus dilakukan oleh wi-
rausaha adalah harus benar-benar mengetahui perilaku konsumen di pasar, yaitu dengan
cara:
� Memperhatikan permintan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
� Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa
Dengan cara tersebut, wirausaha dapat menciptakan produk yang unggul yang dapat
memberikan nilai kepada konsumen.
Setelah itu, wirausaha baru melakukan analisis pasar untuk memfokuskan pada segmen
pasar yang akan dipilih. Cara melakukan analisis pasar, sebagai berikut:
� Kemampuan untuk menganalisis demografi pasar
� Kemampuan untuk menganalisis sifat serta tingkah laku pesaing
� Kemapuan untuk menganalisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pe-
saing yang dianggap dapat menciptakan peluang
2. Mengamati pintu peluang
Dalam hal ini, wirausaha perlu mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, yaitu
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh pesaing.
Beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang:
� Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
� Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, penggunaan teknik harus dipertim-
bangkan sebelumnya
� Bila pesaing tidak terlalu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
� Pesaing tidak memiliki teknologi canggih
� Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
� Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan
produk barunya.
3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasil-
kan memadahi atau tidak
4. Menaksir biaya awal
5. Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi
Risiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posi-
sinya di pasar.
Risiko pesaing meliputi:
� Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 3
� Tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh pesaing dalam mengembangkan pro-
duknya
� Dukungan keuangan pesaing dalam pengembangan produk baru dan produk yang
diperkenalkannya.
� Kekuatan perusahaan untuk mengatasi serangan-serangan pesaing
Risiko teknik berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan
yang diharapkan atau menyangkut suatu obyek tertentu yang dapat ditransformasi-
kan menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan karakteristiknya
Risiko finansial adalah risiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial, baik
dalam tahap pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan memper-
tahankan perusahaan untuk mendukung biaya produk baru.
Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha memiliki fungsi sebagai:
1. Perencana
Sebagai fungsi perencana, wirausaha memiliki tugas sebagai berikut:
� Merancang perusahaan
� Mengatur strategi perusahaan
� Pemrakarsa ide-ide perusahaan
� Pemegang visi untuk memimpin
2. Pelaksana usaha
Sebagai fungsi pelaksana usaha , wirausaha memiliki tugas sebagai berikut:
� Menemukan, menciptakan dan menerapkan ide baru yang berbeda
� Meniru dan menduplikasi
� Meniru dan memodifikasi
� Mengembangkan produk baru, teknologi baru, citra baru dan organisasi baru
Untuk dapat melaksankana fungsi tersbut, maka wirausaha dituntut kemampuan dasar seba-
gai berikut:
1. Self Knowledge: memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukannya
2. Imagination: memiliki imajinasi, ide dan prespektif serta tidak mengandalkan pada suk-
Menyajikan data latar belakang yang relevan mengenai pasar, produk, persaingan
dan distribusi
� Situasi pasar: di sini diberikan data tentang pasar sasaran, yang meliputi: ukuran
pasar dan pertumbuhan pasar, potensi pembeli terhadap produk, motivasi pem-
belian, sifat-sifat pembelian, target pasar spesifik, pengaruh pasar eksternal.
� Situasi produk: di sini ditunjukkan penjualan, harga, marjin kontribusi dan laba
bersih setiap produk dalam beberapa tahun terakhir.
� Situasi pesaing: di sini dijelaskan pesaing utama beserta ukuran, sasaran, pangsa
pasar, mutu produk, strategi pemasaran dan sifat-sifat lain yang dimiliki pesaing
� Situasi distribusi: dalam bagian ini diberikan data mengenai ukuran dan pen-
tingnya setiap saluran distribusi.
� Situasi lingkungan makro: bagian ini menjelaskan kecenderungan kondisi ling-
kungan makro (demografi, ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya) yang mem-
pengaruhi masa depan produk yang ditawarkan.
f. Analisis Ancaman dan Masalah
Mengidentifikasi peluang/ancaman, kekuatan/kelemahan utama dan masalah yang
dihadapi produk.
� Analisis peluang/ancaman: menjelaskan peluang dan ancaman yang dihadapi
bisnis.
� Peluang pemasaran: suatu daerah kebutuhan pembeli yang mana perusahaan
dapat beroperasi secara menguntungkan
� Ancaman lingkungan: tantangan akibat kecenderungan atau perkembangan
yang kurang menguntungkan, yang akan mengurangi penjualan dan laba, ji-
ka tidak dilakukan pemasaran defensif
� Analisis kukuatan/kelemahan: menjelaskan kekuatan dan kelemahan.
� Analisis masalah: wirausaha menggunakan hal-hal yang sudah dibicarakan un-
tuk menentukan masalah utama yang dihadapi dalam rencana ini.
g. Sasaran
Menentukan sasaran jumlah penjualan, pangsa pasar dan laba yang hendak dicapai
dalam rencana tersebut.
Ada dua sasaran yang harus diputuskan dalam perencanaan ini, yaitu:
� Sasaran keuangan
Memberikan perhitungan keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan dan sum-
ber pendanaan dan proyeksi pendapatan, biaya dan labanya.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 3
� Sasaran pemasaran
Memberikan gambaran keuntungan pengguna dari produk dan bentuk pasar
yang ada.Menunjukkan pendekatan pemasaran yang hendak digunakan untuk
mencapai sasaran rencana, meliputi: Analisis STP, bauran produk dan penelitian
dan pengembangan
h. Program Kerja
Menspesifikasikan apa yang dilakukan, siapa yang akan melakukannya, kapan dila-
kukan dan berapa biayanya.
i. Proyeksi Laba-Rugi
Laporan laba dan rugi yang diproyeksikan yang meramalkan hasil keuangan yang
diharapkan dari rencana tadi
j. Pengendalian
Menunjukkan bagaimana kemajuan rencana akan dipantau
2. Pengelolaan Keuangan
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan, yaitu:
� Aspek sumber dana
Ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan,
yaitu:
a. Dana yang berasal dari perusahaan atau disebut pembelajaan intern.
Dana ini berasal dari:
� Dana perusahaan
� Dana cadangan
� Laba yang ditahan
b. Dana yang berasal dari luar perusahaan atau disebut pembelanjaan ekstern
Dana ini berasal dari:
� Dana dari pemilik/penyertaan
� Dana yang berasal dari hutang/pinjaman
� Dana bantuan program pemerintah
� Dana dari teman atau keluarga yang ingin menanamkan modalnya
� Dana ventura
� Aspek rencana dan penggunaan dana
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunaan biaya:
a. Biaya awal
b. Proyeksi/rancangan keuangan
c. Analisis pulang pokok
� Aspek pengawasan dan penggunaan dana
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 4
Teknik dan Strategi Pemasaran
Pemasaran adalah:
Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan
dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang berni-
lai satu sama lain.
Perencanaan Pemasaran:
Tahapannya:
1. Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan
Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, yang harus dilakukan adalah
mengadakan penelitian pasar (riset pasar).
Tujuan mengadakan riset terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan:
� Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan pelanggan
� Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang tersebunyi dan tidak terucapkan
� Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk
� Memudahkan pembuatan arsip dari aktivitas identifikasi kebutuhan untuk proses
pengembangan produk
� Menjamin tidak ada kebutuhan pelanggan penting yang terlupakan
� Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan pelanggan di antara
anggota tim pengembangan
2. Memilih pasar sasaran
Persyaratan untuk memilih pasar sasaran yang efektif:
� Dapat diukur
� Besar
� Dapat dijangkau
� Dapat dibedakan
� Dapat diambil tindakan
3. Menempatkan dan memilih strategi pemasaran dalam persaingan
Terdapat 6 strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing:
� Berorientasi pada pelanggan
� Kualitas
� Kenyamanan
� Inovasi
� Kecepatan
� Pelayanan dan kepuasan pelanggan
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 5
Strategi Pemasaran untuk usaha baru:
Keterangan:
♦ Penetrasi Pasar
Strategi pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan penjualan produk yang sudah
ada kepada segmen pasar yang sudah ada tanpa mengubah produk dengan cara apapun.
Caranya melalui promosi, iklan dan distribusi
♦ Pengembangan Pasar
Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan mengidentifikasi dan mengembangkan
segmen pasar baru untuk produk yang sudah ada.
♦ Pengembangan Produk
Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk yang dimodifikasi
atau produk baru ke segmen pasar yang sudah ada.
♦ Diversifikasi
Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan memulai atau mengambil alih bisnis di
luar produk atau pasar yang sudah ada.
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran Pemasaran: Perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan yang dipadu-
kan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran.
Bauran pemasaran, terdiri:
a. Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan per-
hatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan. Meliputi: keseragaman produk, mutu, rancangan, sifat, merek, ke-
masan, ukuran, pelayanan, jaminan, manfaat.
Strategi produk
� Diferensiasi produk
Konsumen akan cepat sekali bosan dengan hanya tawaran satu atau dua produk
yang dari tahun ke tahuan tidak mengalami perubahan. Konsumen menginginkan
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 6
lebih dari sekedar produk yang sudah mereka kenal. Oleh karena itu, sebenarnya
ada permintaan tersembunyi pada consume yang hendaknya secara jeli ditangkap
oleh produsen.
� Biaya rendah
Biaya rendah menjadi fokus strategi. Dengan biaya yang rendah, maka marjin
keuntungan akan lebih besar. Oleh karena itu, wirausaha mengupayakan untuk
mendapatkan bahan baku dengan kualitas baik dan harga yang bersaing. Untuk itu
wirausaha berusaha untuk membuat proses produksi menjadi efisien, meniadakan
pemborosan dan meningkatkan produktivitas.
� Cepat tanggap terhadap keinginan konsumen
Wirausaha harus bisa mengamati pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang
terus berubah.
Jenis produk ada 2, yaitu barang dan jasa:
BARANG JASA
� Produk berwujud � Produk tidak berwujud
� Produk bisa dijual kembali � Jasa sulit dijual kembali
� Produk bisa disimpan � Banyak jasa tidak bisa disimpan
� Produksi biasanya terpisah dari kon-
sumsi
� Produksi dan konsumsi bisa terjadi se-
cara simultan
� Beberapa aspek mutu bisa diukur � Banyak aspek mutu sulit diukur
� Penjualan berbeda dari produksi � Penjualan menjadi bagian dari jasa
� Interaksi pelanggan rendah � Interaksi dengan pelanggan tinggi
� Produk bisa diangkut � Penyedia, bukan produk, bisa diangkut
� Tempat, fasilitas adalah penting un-
tuk biaya
� Tempat, fasilitas adalah penting untuk
kontak pelanggan
� Mudah untuk melakukan otomatisasi � Sulit untuk melakukan otomatisasi
� Penerimaan terutama dihasilkan dari
produknya
� Penerimaan terutama dihasilkan dari
kumpulan jasa
Beberapa alasan produk baru yang ditawarkan produsen gagal di pasar:
� Produk baru tidak berbeda secara memadahi dengan produk yang sudah ada di pasar
� Wirausaha tidak memiliki pengetahuan yang memadahi tentang pasar
� Perusahaan sangat miskin akan perencanaan dan kurang gencar dalam memperke-
nalkan produk-produk barunya
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 7
� Wirausaha gagal untuk menyesuaikan strategi produknya ketika ada perubahan
� Perusahaan kekurangan dana yang memadahi dan kurang komitmen terhadap pro-
duk baru.
Untuk meminimalkan risiko yang timbul dalam memperkenalkan produk, wirausaha
hendaknya memeprtimbangkan beberapa aturan dalam mengembangkan produk, yaitu:
� Simlicity: produk yang dibuat harus mudah digunakan, yaitu mudah dikenal dan di-
gunakan oleh konsumen.
� Intergrity: desain produk harus baik dari sejak awal sampai akhir pakai.
� Human Fokus: memperhatikan peranan komplementer pemakai akhir untuk men-
desain integritas. Keberhasilan suatu produk adalah produk yang memperhatikan
pemakainya secara ekonomis.
� Sinergy: desain produk yang baik memerlukan kombinasi antara pengalaman,
pengetahuan dan kecakapan dari suatu tim profesional.
� Creativity: keberhasilan produk sangat tergantung pada keahlian kreatif dari banyak
orang.
� Risk: desain produk yang baik ditunjukkan oleh produk yang terus eksis sampai ba-
tas akhir.
b. Harga (Price)
Jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. Meliputi:
harga, diskon, potongan, syarat kredit, periode pembayaran.
Faktor-Faktor yang diperhatikan dalam menetapkan harga:
� Sasaran Pemasaran
• Bertahan hidup
Perusahaan menghadapi kelebihan kapasitas, persaingan ketat atau keinginan
konsumen berubah. Dalam hal ini perusahaan akan menetapkan harga rendah
dengan harapan permintaan akan naik. Fungsi harga di sini adalah untuk menu-
tup biaya variabel dan sedikit biaya tetap.
• Memaksimalkan laba saat ini
Perusahaan memperkirakan berapa besar permintaan dan biaya pada beberapa
harga yang berbeda dan memilih yang menghasilkan laba, arus kas dan pengem-
balian investasi maksimal saat ini.
• Kepemimpinan pasar
Perusahaan yakin bahwa menjadi pemimpin pasar akan menikmati biaya
terendah dan laba jangka panjang terbesar
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 8
• Kepemimpinan mutu produk
Keputusan ini mengharuskan penetapan harga tinggi untui menutup biaya mutu
dari produk yang dihasilkan
� Strategi Bauran Pemasaran
Harga merupakan alat bauran pamasaran yang digunakan perusahaan untuk menca-
pai sasaran pemasarannya, sehingga keputusan harga harus dikoordinasikan dengan
rancangan produk, distribusi dan promosi yang membentuk program pemasaran
yang konsisten dan efektif.
� Biaya
Biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel, sehingga manajemen ingin me-
netapkan harga sekurang-kurangnya menutup biaya produksi total pada tingkat pro-
duksi tertentu.
� Pertimbangan Organisasi
Meliputi pihak-pihak di dalam organisasi yang terlibat dalam penetapan harga.
� Pasar dan Permintaan
Meliputi jenis pasar yang dimasuki dan jumlah permintaan yang dibutuhkan oleh
konsumen.
� Pesaing
Perusahaan harus memprediksi pengaruh biaya dan harga pesaing, serta kemung-
kinan reaksi pesaing terhadap perubahan harga perusahaan
� Faktor-faktor lingkungan
Faktor ekonomi, pemerintah, pertimbangan sosial
Strategi penetapan harga:
� Strategi penetrasi harga
Menetapkan harga di bawah harga normal. Hal ini dilakukan bila usaha baru mem-
perkenalkan produk baru barunya ke pasar dengan maksud agar produk yang diha-
silkan diterima oleh pasar dan dapat menguasai pasar. Tujuan penerapan strategi ini
adalah untuk mempertahankan produk baru di pasar.
� Strategi harga skiming
Menetapkan harga di atas harga normal. Strategi ini digunakan bila memperkenal-
kan produk baru ke pasar dimana terdapat sedikit bahkan tidak ada pesaing sama
sekali. Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk menutupi kembali biaya pengem-
bangan awal dan biaya promosi sesegera mungkin serta menghasilkan laba.
� Strategi sliding-down-the-demand-curve
Menetapkan harga dengan harga yang tinggi, kemudian dengan adanya kemajuan
teknologi yang dimilikinya mampu untuk menurunkan biaya dengan cepat sehingga
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 9
menurunkan harga produk lebih cepat dibanding pesaing. Tujuan penerapan strategi
ini adalah untuk merebut keunggulan bersaing melalui keunggulan bersaing
� Strategi follow-the-leader-pricing
Menetapkan harga dengan mengikuti harga yang diterapkan oleh pesaing terkuat-
nya. Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk mencari peluang.
c. Distribusi (Place)
Aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Meliputi:
salurandistribusi, lokasi, persediaan
Saluran distribusi adalah suatu perangkat organisasi yang saling tergantung dalam me-
nyediakan satu produk untuk digunakan/dikonsumsi oleh konsumen/pengguna bisnis
Fungsi saluran distribusi:
� Informasi: mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran serta informasi in-
telegen mengenai aktor dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang dibutuhkan
untuk merencanakan dan membentu pertukaran.
� Promosi: mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasif mengenai
suatu penawaran.
� Kontak: menemukan dan komunikasi dengan calon pembeli
� Penyesuaian: membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli
termasuk aktivitas, seperti: membentuk, pemilahan, perakitan dan pengemasan.
� Negosiasi: mencapai persetujuan mengenai harga dan persyaratan lain dari tawaran
harga, sehingga kepemilikan dapat dipindahkan.
Tingkat Saluran Distribusi:
� Saluran distribusi langsung
Saluran pemasaran yang tidak mempunyai tingkat perantara.
� Saluran distribusi tidak langsung
Saluran pemasaran yang mempunyai satu atau lebih tingkat perantara
Untuk mencapai sasaran tempat yang baik dapat dilakukan dengan cara:
� Memperbanyak saluran distribusi
� Memperluas segmentasi dan cakupannya
� Menata tampilan tempat usaha
� Menggunakan cara penyampaian produk seefisien mungkin
� Mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang/tempat yang lain
d. Promosi (Promotion)
Aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sa-
saran untuk membelinya. Meliputi: periklanan, personal selling, promosi penjualan, hu-
mas
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 10
Bauran Promosi:
� Periklanan (Advertising)
Segala bentuk penyajian dan promosi mengenai gagasan, barang atau jasa yang di-
bayar oleh sponsor tertentu.
Tujuan periklanan:
� Menginformasikan: Iklan yang bertujuan untuk menginformasikan kepada kon-
sumen mengenai produk atau kelebihan baru dan untuk memupuk permintaan
primer.
� Membujuk: Iklan yang bertujuan untuk memupuk permintaan selektif dari suatu
merek dengan membujuk konsumen bahwa merek tersebut menawarkan mutu
terbaik bagi konsumen.
� Membandingkan: Iklan yang bertujuan untuk membandingkan secara langsung
maupun tidak langsung suatu merek dengan satu atau beberapa merek lain.
� Mengingatkan: Iklan yang bertujuan untuk membuat konsumen agar terus me-
mikirkan suatu produk.
� Penjual Pribadi (Personal Selling)
Penyajian pribadi oleh tenaga penjual perusahaan dengan tujuan menjual dan mem-
bina hubungan dengan pelanggan
Tipe armada penjual:
� Armada Penjual Luar: tenaga penjual yang bepergian untuk mengunjungi pe-
langgan.
� Armada Penjual Dalam: tenaga penjual yang melakukan bisnis dari kantor me-
lalui telepon atau menerima pelanggan yang berkunjung.
� Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu pro-
duk
Bentuknya:
� Promosi Konsumen: promosi penjualan yang didesain untuk merangsang kon-
sumen dalam membeli, jenisnya:
� Kupon: sertifikat yang memberi potongan harga kepada pembeli kalau mem-
beli produk tertentu.
� Sampel: sejumlah produk yang ditawarkan kepada konsumen untuk dicoba
� Paket harga (cents-off deals): pengurangan harga yang ditandai oleh produ-
sen langsung pada label atau kemasan.
� Rabat/Tawaran pengembalian uang: tawaran untuk mengembalikan sebagian
uang pembelian suatu produk kepada konsumen yang mengirimkan “bukti
pembelian” ke pabrik.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 11
� Hadiah: barang yang ditawarkan secara gratis atau dengan harga miring se-
bagai insentif karena membeli suatu produk
� Penghargaan atas kesetiaan: uang tunai atau hadiah lain yang ditawarkan ba-
gi penggunaan reguler produk atau jasa perusahaan.
� Promosi di tempat pembayaran (Point-of-Purchase-Promotion): peragaan
dan demonstrasi di dekat tempat pembayaran/penjualan.
� Perlombaan, Permainan dan Undian: periode promosi yang memberi pelu-
ang kepada konsumen untuk memenangkan sesuatu melalui keberuntungan
atau lewat usaha ekstra.
� Barang Promosi: barang bermanfaat dengan cetakan nama pemasang iklan
yang dibagikan sebagai hadiah kepada konsumen.
� Promosi Dagang: promosi penjualan yang didesain untuk memperoleh du-
kungan penjual dan memperbaiki usaha penjualan penjual, jenisnya:
� Diskon: pengurangan harga langsung pada saat pembelian dalam periode
waktu tertentu.
� Keringanan: uang promosi yang dibayarkan oleh pabrik kepada pengecer se-
bagai imbalan atas persetujuan untuk menonjolkan produk pabrik dengan
cara tertentu.
� Promosi Armada Penjual: promosi penjualan yang dirancang untuk memotivasi
armada penjual dan membuat usaha armada penjual lebih efektif, termasuk bo-
nus dan perlombaan mencapai penjualan tertinggi
� Hubungan Masyarakat (Public Relations)
Membina hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat yang berhubungan
dengan perusahaan melalui publisitas yang mendukung, membina “citra perusa-
haan” yang baik dan menangani atau menangkal desas-desus, cerita dan peristiwa
yang dapat merugikan perusahaan.
Bauran public relations:
� Publication (Publikasi dan publisitas)
Menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai
media mengenai aktivitas perusahaan/organisasi yang pantas diketahui oleh pu-
blik.
� Event (Penyusunan program)
Merancang acara tertentu yang dipilih dalam jangka waktu, tempat dan objek
tertentu yang khusus sifatnya untuk mempengaruhi opini publik.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 12
� News (Menciptakan berita)
Berupaya menciptakan berita dengan sistem penulisan “piramida terbalik” arti-
nya informasi yang paling penting menjadi lead/intro, sedangkan yang kurang
penting diletakkan di tengah batang berita.
� Community Involvement (Kepedulian kepada komunitas)
Mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga
hubungan baik dengan pihak organisasi/perusahaan yang diwakilinya.
� Inform or Image (Memberitahukan atau meraih citra)
Memberitahukan sesuatu kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diha-
rapkan akan memperoleh tanggapan berupa citra positif dari suatu proses
“nothing” diupayakan menjadi “something”. Dari tidak tahu menjadi tahu, sete-
lah tahu menjadi suka dan kemudian diharapkan timbul sesuatu berupa citra.
� Lobbying and Negotiation (Pendekatan dan bernegosiasi)
Merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang public relation
officer untuk mencari dan memperoleh dukungan dari individu atau pihak yang
berpengaruh.
� Social Responsibility (Tanggung jawab sosial)
Aspek tanggung jawab sosial adalah penting, sehingga tidak hanya memikirkan
keuntungan materi, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat untuk mencapai
sukses dalam memperoleh simpati dari khalayaknya.
Manajemen & Strategi Kewirausahaan
� Para wirausaha menggunakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan sumber-
sumber untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa.
� Proses inovasi dikendalikan oleh kreativitas.
� Kreativitas merupakan mata rantai antara pengetahuan pengenalan cara baru untuk
mengkombinasikan sumber-sumber dan proses pengembangan pengatahuan secara
sistematis ke dalam suatu inovasi yang digunakan di pasar.
� Inovasi diapandang sebagai penciptaan sumber-sumber yang berbentuk penemuan
kegunaan sesuatu dari alam.
Manajemen Kewirausahaan: menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin
bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus
memiliki 4 kompetensi, yaitu:
1. Fokus pada pasar, bukan teknologi
2. Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan
3. Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan
4. Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 13
Manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan (keputusan-
keputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan
internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkungan eksternal, di mana perusahaan harus
bersaing dengan menggunakan keputusan-keputusan strategis, yaitu:
1. Berada pertama di pasar dengan produk baru
Sering dipilih oleh wirausaha, meskipun paling berisiko. Setelah strategi pertama
sukses, maka selanjutnya mempertahankan posisi kepemimpinan pasar.
2. Posisikan produk baru tersebut pada relung pasar (niche market) yang tidak terlayani
Menyangkut pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang yang diciptakan
oleh perusahaan yang berada di pasar pertama.
3. Fokuskan produk pada relung kecil, tetapi bisa tertahan
Yang sering terjadi adalah banyak peniru yang memperbaiki atau memodifikasi produk
untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pembeli. Bila demikian, wirausaha perlu
memindahkan daya saingnya ke segmen pasar lain dengan mendominasi segmen pasar
kecil yang dipandang perusahaan besar tidak memiliki peluang.
4. Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri
Strategi ini dilakukan dengan mengubah produk yang sudah ada, dengan cara:
� Menciptakan manfaat
� Meningkatkan nilai inovasi
� Beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonomi pelanggan
� Menyajikan apa yang dianggap bernilai oleh pelanggan
Strategi Kewirausahaan:
Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil dan dapat bersaing, memiliki keunggulan
dalam bidang teknik, produk dan memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas.
Ada beberapa keputusan strategis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan:
1. Perubahan produk
2. Strategi yang menyangkut pasar
3. Kemampuan untuk memperoleh modal
4. Analisis sumber daya manusia
5. Analisis pesaing
6. Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan
7. Penentuan harga produk
8. Interaksi perusahaan dengan masyarakat
9. Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 14
Memelihara Semangat Wirausaha:
Untuk mendorong perilaku kreatif agar wirausaha memperoleh keuntungan di pasar dapat
dilakukan dengan cara:
1. Mendidik wirausaha tentang pelayanan perusahaan, khususnya tentang alasan
konsumen membeli produk, tentang masalah yang dihadapi pelanggan dan tentang apa
kebutuhan serta keinginan spesifik dari konsumen
2. Mendidik wirausaha tentang nilai-nilai perbaikan produk dan pemasarannya, tentang
proses distribusi dan perbaikan teknik produksinya untuk dapat bersaing
3. Menciptakan iklim kerja yang positif yang mendorong terciptanya ide-ide baru. Dengan
iklim yang kondusif, para wirausaha akan lebih kreatif dalam mentransformasikan ide-
idenya. Para wirausaha secara ideal adalah individu-individu yang bertanggung jawab
dalam bidang pemasaran, teknologi dan keuangan. Mereka adalah para pencipta dan
innovator pada perusahaan orang lain.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 1
BAB VIIBAB VIIBAB VIIBAB VII
KOMPETENKOMPETENKOMPETENKOMPETENSI SI SI SI INTI INTI INTI INTI DAN STRATEGI BERSAING DAN STRATEGI BERSAING DAN STRATEGI BERSAING DAN STRATEGI BERSAING
DALAM KEWIRAUSAHAANDALAM KEWIRAUSAHAANDALAM KEWIRAUSAHAANDALAM KEWIRAUSAHAAN
Memahami Perubahan
Perubahan dunia yang begitu cepat, mau tidak mau memaksa produsen dan para penjual
untuk berpikir keras agar tetap eksis di dunianya. Perubahan ini disebabkan oleh pesatnya
pertumbuhan dan perubahan teknologi.
Dengan adanya perubahan tersebut, perusahaan harus menjemput bola dengan mengejar
pelanggan, bukan menunggu. Dengan demikian pengusaha harus pandai membaca
keinginan dan kebutuhan konsumennya melalui berbagai cara, antara lain:
� Mampu menciptakan produk sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen secara tepat
waktu
� Mampu mengkomunikasikan keberadaan dan kelebihan produk dibandingkan produk
lainnya dari pesaing.
� Mampu menarik minat dan merayu konsumen untuk terus membeli dan mengkonsumsi
produk yang ditawarkan melalui berbagai strategi.
Pesaing dan Persaingan
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama
atau mirip dengan produk yang ditawarkan.
Dalam dunia persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet pelanggan sebanyak
mungkin, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga bagaimana cara
mematikan laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan strategi
perusahaan yang kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk terus-menerus
mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaing.
Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing:
� Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk
� Harga yang ditawarkan
� Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
� Promosi yang dijalankan
� Rencana kegiatan pesaing ke depan
Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing.
Tahapnya:
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 2
1. Identifikasi pesaing
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis serta kekuatan dan kelemahan
dari pesaing.
Identifikasi ini meliputi:
� Jenis produk yang ditawarkan
� Melihat besarnya pasar yang dikuasai
� Identifikasi peluang dan ancaman
� Identifikasi keunggulan dan kelemahan
2. Menemukan sasaran pesaing
Berdasarkan produk yang ditawarkan pesaing dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
� Pesaing dekat: perusahaan yang sama atau memiliki produk yang sejenis
� Pesaing jauh: perusahaan yang memiliki produk yang mirip.
Tujuan menemukan sasaran pesaing adalah untuk arah gerak perusahaan dalam
menghambat laju pesaing.
3. Identifikasi strategi pesaing
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha adalah untuk memenangkan persaingan.
Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan
lawannya.
Berikut adalah beberapa strategi yang dijalankan pesaing:
� Strategi menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu, artinya menyerang
perusahaan yang dianggap lemah, baik dalam teknologi, jaringan ataupun modal.
� Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara langsung
terhadap kelemahan yang dimiilki lawannya.
� Strategi gerilya, yaitu strategi yang dilakukan pesaing dengan menembak dari
belakang dan lari. Strategi semacam ini biasanya dilakukan dengan menunggu
lawannya yang sedang lengah.
� Strategi bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi
serangan yang dilakukan lawan. Strategi ini seperti menunggu lawan menyerang
lebih dulu, namun bagi perusahaan yang lemah, hal ini sangat berbahaya.
4. Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
Identifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing dapat dilakukan melalui tahap-tahap
berikut:
� Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
sasaran, strategi dan kinerja pesaing.
� Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya
manusia, teknologi dan lobi di pasar.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 3
� Mengetahui market share yang dikuasi pesaing dan tindakan pesaing terhadap
pelanggan
5. Identifikasi reaksi pesaing
Tindakan pesaing terhadap serangan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan
ditanggapi secara beragam, mulai langsung membalas, diam, dan berusaha mempelajari
lebih dahulu baru membalas.
6. Strategi menghadapi pesaing
Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan
menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Untuk itu,
perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi dan kondisi perusahaan. Tujuannya
adalah agar mengetahui siapa pesaing-pesaingnya dan dapat menerapkan strategi yang
tepat.
Strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi-posisi berikut:
� Strategi pemimpin pasar
Pemimpin pasar meliputi berbagai hal seperti menciptakan produk baru,
memberikan promosi, meningkatkan kualitas produk yang sudah ada dan hal-hal
lain yang belum dilakukan oleh pesaing. Sehingga kegiatan pemimpin pasar akan
selalu diikuti oleh pesaing. Tujuan utama yang dijalankan oleh pemimpin pasar
adalah menjadi atau tetap nomor satu.
� Strategi penantang pasar
Penantang pasar merupakan penantang pemimpin pasar. Bukan tidak mungkin
posisi pasar yang dipegang oleh pemimpin pasar akan segera diambil oleh
penantang pasar. Dalam melakukan strateginya, penantang pasar sering mendahului
penantang pasar. Tujuan utama dari penantang pasar adalah meningkatkan market
share.
� Strategi pengikut pasar
Pengikut pasar adalah pesaing yang hanya mengikuti kegiatan pemimpin dan
penantang pasar. Setiap gerakan yang dilakukan pemimpin dan penantang pasar
selalu diikuti oleh pengikut pasar. Tujuan utama yang dijalankan oleh pengikut
pasar adalah dengan spesialisasi.
� Strategi relung pasar
Relung pasar adalah pemain yang memiliki lingkungan tersendiri tanpa dipengaruhi
oleh pesaing lainnya. Posisi ini memiliki celah tersendiri di dalam pasar. Terkadang
posisi ini tidak pernah dipedulikan oleh pemimpin pasar atau penantang pasar.
Tujuan utama yang dijalankan oleh relung pasar adalah dapat hidup terus dengan
pertumbuhan sedang.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 4
Kompetensi Inti Kewirausahaan
Saat ini dalam manajemen perusahaan modern telah terjadi pergeseran strategi dari strategi
perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan shareholder (mencari laba perusahaan)
menjadi memaksimalkan keuntungan bagi semua yang berkepentingan dalam perusahaan
(stakeholder), yaitu perseorangan atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam
kegiatan perusahaan, seperti karyawan, manajemen, pembeli, masyarakat, pemasok,
pemegang saham, distributor dan pemerintah.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa konsep laba tidak bisa dikesampingkan dan
merupakan alat yang penting bagi perusahaan untuk menciptakan manfaat bagi para
stakeholder.
Beberapa konsep mengenai laba:
1. Laba perusahaan masih merupakan tujuan yang kritis bagi perusahaan dan sebagai
ukuran keberhasilan perusahaan, tetapi bukan tujuan akhir dari suatu perusahaan.
Dikatakan sangat penting karena perusahaan yang tidak memperoleh laba akan
menyebabkan tidak dapat memberikan manfaat bagi stakeholder.
2. Perusahaan bisa memperoleh keuntungan bila memiliki keunggulan yang unik untuk
menghindar persaingan sempurna. Keuntungan tersebut hanya bisa tercipta dari
penemuan yang dilakukan para wirausaha melalui penemuan cara-cara baru dalam
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
3. Untuk memperoleh keuntungan, perusahaan harus menciptakan daya saing khusus agar
memiliki posisi tawar-menawar yang kuat dalam persaingan. Adapun langkah-
langkahnya:
• Tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi manajemen (serpeti produksi dan
pemasaran) harus secara kolektif memperlihatkan posisi yang terkuat di pasar.
• Tujuan dan kebijakan tersebut ditumbuhkan berdasarkan kekuatan perusahaan, serta
diperbaharui terus (dinamis) sesuai dengan perubahan peluang dan ancaman
lingkungan eksternal.
• Perusahaan harus memiliki dan menggali potensi khusus sebagai pendorong untuk
menjalankan perusahaan.
Dari beberapa konsep tersebut, perusahaan harus menciptakan daya saing khusus untuk
memperkuat posisi tawar-menawar dalam persaingan dan untuk menampung tuntutan
persaingan di pasar yang berasal dari pemasok, pembeli, ancaman pendatang abru, produk
pengganti, dan tantangan yang gencar dari para pesaing.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 5
Beranjak dari hal tersebut, perusahaan harus mendesain strategi perusahaan yang cocok
antara peluang dan ancaman eksternal dengan kemapuan internal yang memadahi dan
menumbuhkan kompetensi inti.
Kompetensi Inti:
Konsep:
1. Kompetensi inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian
produk
2. Kompetensi adalah sekumpulan keterampilan dan teknologi yang dimiliki perusahaan
untuk bersaing.
3. Komptensi inti adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan memebrikan
manfaat fundamental kepada pelanggan.
4. Sumber-sumber kompetensi secara kompetitif merupakan suatu keunikan bersaing dan
memberikan kontribusi terhadap nilai dan biaya konsumen.
Dengan demikian, untuk meraih keuntungan yang berkesinambungan, maka perusahaan
harus berusaha mencari dan menumbuhkan kompetensi inti dari semua sumber daya yang
mungkin belum dimanfaatkan secara optimal dan dapat diubah menjadi peluang produktif
yang unik, yaitu dengan cara resource-based strategy: mengutamakan pengembangan
kapabilitas internal yang unggul, tidak transparan, sukar ditiru atau dialihkan oleh pesaing,
danmemberi daya saing jangka panjang yang melebihi tuntutan-tuntutan masa kini di pasar
dan kebal terhadap resesi. Hal ini dapat dilakukan melalui:
• Mengdentifikasi dan mengklasifikasikan sumber daya, menjadi:
� Sumber daya finansial
� Sumber daya fisik
� Sumber daya manusia
� Sumber daya teknologi
� Sumber daya reputasi teknologi
• Mengidentifikasi dan mengevaluasi kapabilitas
Kapabilitas diartikan sebagai apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan dari kerja
tim yang bersama-sama mengembangkan berbagai sumber daya yang dimiliki
perusahaan. Dalam hal ini, kapabilitas mengintegrasikan ide baru, keterampilan, dan
pengetahuan lain menjadi kunci berpikir kreatif.
• Menyortir dan mengembangkan kapabilitas untuk diaplikasikan di pasar untuk
mencapai keuntungan yang tinggi secara berkesinambungan yang sulit ditiru atau
disaingi.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 6
Dalam hal ini kapasitas perlu dipelihara dalam hal:
� Harus tahan lama, yaitu perlu terus pembahatuan atau modifikasi dengan
mencari pengetahuan dan ide-ide.
� Harus tidak transparan, yaitu dengan mengembangkan kapabilitas yang
beragam, tidak menggantungkan pada salah satu sumber kapabilitas, sehingga
sulit diamati atau direkonstruksi oleh orang lain.
• Memformulasikan strategi pengembangan core resource and capability seefektif
mungkin pada semua kegiatan manajemen. Sementara itu, perusahaan harus
mempelajari perkembangan manajemen dan kemungkinan-kemungkinan masa
depan untuk mempertahankan daya saing perusahaan secara berkesinambungan.
Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan
Dalam konsep strategi pemasaran, dikenal istilah bauran pemasaran yang berisi 4 P, yaitu
Product, Price, Place, Promotion.
Dalam kewirausahaan, bauran pemasaran akan ditambahkan satu hal lagi, yaitu: Probe
(Penelitian dan pengembangan). Penelitian dan pengembangan di dalam kewirausahaan
merupakan strategi utama, karena menyangkut aktivitas kreativitas dan inovasi, yang di
dalamnya mencakup: penelitian dan pengambangan produk, penelitian dan pengembangan
harga, penelitian dan pengembangan tempat, serta penelitian dan pengembangan promosi.
Dengan demikian, wirausaha yang berhasil dan berkembang, adalah wirausaha yang
memiliki kemampuan penelitian dan pengembangan yang memadahi, sehingga tercipta
barang-barang yang bernilai dan unggul di pasar.
Setelah menentukan bauran pemasaran, maka wirausaha perlu menerapkan strategi
keunggulan bersaing.
� Konsep keunggulan bersaing menurut teori Porter (Teori Generik Strategy):
1. Persaingan merupakan inti keberhasilan dan kegagalan. Ini berarti keberhasilan atau
kegagalan tergantung pada keberanian perusahaan untuk bersaing. Strategi bersaing
dimaksudkan untuk mempertahankan tingkat keuntungan dan posisi yang langgeng
ketika menghadapi persaingan.
2. Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh
perusahaan bagi pelanggan.
3. Ada dua jenis keunggulan bersaing, yaitu
� Biaya rendah: perusahaan yang menerapkan strategi ini, akan memiliki
kemampuan dalam mendesain, produk dan pasar yang lebih efisien dibanding
pesaing.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 7
� Difensiasi: perusahaan yang menerapkan strategi ini, akan memiliki kemampuan
untuk menghasilkan barang dan jasa yang unik dan memiliki nilai yang lebih
besar bagi pembeli dalam bentuk kualitas produk, sifat-sifat khusus dan
pelayanan.
4. Dari dua keunggulan bersaing tersebut, akan menghasilkan tiga strategi generik,
yaitu:
� Strategi biaya rendah
Strategi yang mengandalkan keunggulan biaya yang relative rendah dalam
menghasilkan barang dan jasa. Keunggulan biaya berasal dari:
� Pengerjaan berskala ekonomis
� Teknologi milik sendiri
� Akses preferensi bahan baku
� Strategi diferensiasi
Strategi yang mengandalkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
barang dan jasa yang unik dalam industrinya dan dalam semua dimensi yang
secara umum dihargai oleh pembeli.
Beberapa bentuk diferensiasi:
� Diferensiasi produk
� Diferensiasi sistem penyerahan/penyampaian produk
� Diferensiasi dalam pendekatan pemasaran
� Diferensiasi dalam peralatan dan konstruksi
� Diferensiasi dalam citra produk
� Strategi fokus
Strategi yang berusaha mencari kunggulan dalam segmen sasaran pasar tertentu,
meskipun tidak memiliki keunggulan bersaing secara keseluruhan. Bentuknya:
� Fokus biaya: dilakukan perusahaan dengan mengusahakan keunggulan biaya
dalam segmen sasarannya.
� Fokus diferensiasi: dilakukan perusahaan dengan cara mengusahakan
diferensiasi dalam segmen sasarannya.
� Strategy The New 7’s S
Ide dasar dari strategi ini adalah perusahaan harus menekankan pada strategi yang
memfokuskan pada pengembangan kompetensi inti, pengetahuan, dan keunikan
intangible asset untuk menciptakan keunggulan.
Konsep “The New 7’s S, adalah:
1. Superior stakeholder satisfaction
Memberikan kepuasan yang sitimewa kepada stakeholder (semua unsur yang
memiliki kepentingan dalam perusahaan dengan tanpa kecuali)
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 8
2. Strategic soothsaying
Strategi yang memfokuskan pada sasaran, artinya perusahaan harus mencari posisi
yang tepat bagi produk yang dihasilkan
3. Positioning for speed
Strategi dalam memposisikan perusahaan secara tepat di pasar. Dalam arti
perusahaan harus segera mengkomunikasikan produk ke pasar, agar segera dikenal
oleh konsumen.
4. Positioning for surprise
Strategi dalam membuat posisi yang mencengangkan melalui barang dan jasa baru
yang lebih unik dan berbeda serta memberikan nilai tambah baru, sehingga
konsumen lebih menyukai barang dan jasa yang diciptakan perusahaan.
5. Shifting the role of the game
Strategi dengan mengubah pola-pola persaingan perusahaan yang dimainkan,
sehingga pesaing akan merasa terganggu.
6. Signaling strategic intent
Strategi yang mengutamakan pada perasaan. Dalam hal ini kedekatan dengan para
karyawan, relasi dan konsumen merupakan strategi yang ampuh untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
7. Simultanous and sequential strategic thrusts
Mengembangkan faktor-faktor pendorong atau penggerak strategi secara simultan
dan berurutan melalui penciptaan barang-barang dan jasa-jasa yang selalu memberi
kepuasan kepada konsumen.
Kunci utama dari konsep ini adalah inisiatif untuk merebut persaingan, karena konsep
ini menyangkut penciptaan sesuatu yang baru dan keadaan yang berbeda untuk masa
yang akan datang, serta membatasi strategi dinamis yang dimiliki oleh pesaing.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 1
BAB VIII
ANALISIS BISNIS
DAN
STUDI KELAYAKAN USAHA
� Pendahuluan
"12 Langkah Memulai Usaha"
Berniat membuka usaha sendiri, tapi bingung harus mulai darimana? Memang tak
mudah untuk memulai usaha, tapi jika Anda bisa menjawab pertanyaan berikut, berarti
Anda siap memulainya:
1. Apakah bidang usaha yang akan digeluti itu cukup potensial? Bagaimana
prospeknya?
2. Seberapa ketat persaingannya? Siapa kira-kira yang akan menjadi pesaing usaha
tersebut? Bagaimana cara menghadapinya?
3. Apa target usaha tersebut? Bagaimana mencapainya?
4. Dari segi hukum, apa yang perlu disiapkan? Apa saja penghalangnya?
5. Apa nama usaha (perusahaan) itu?
6. Berapa dana yang dibutuhkan? Bagaimana memenuhinya?
7. Dimana usaha tersebut akan dijalankan? Apakah sudah mempersiapkan kantornya?
8. Sarana atau peralatan apa yang dibutuhkan? Bagaimana mendapatkannya?
9. Apa tersedia asuransi yang memadai?
10. Apakah Anda sudah memiliki supplier atau pemasok bahan baku?
11. Sistem manajemen seperti apa yang akan diterapkan? Siapa yang akan menjalankan
operasional usaha sehari-hari? Berapa karyawaan yang dibutuhkan?
12. Bagaimana sistem pemasaran dan distribusi produk atau jasa yang akan dihasilkan?
Bagaimana agar masyarakat mengenal produk atau jasa yang akan dipasarkan?
Bila tidak bisa menjawab semua pertanyaan itu, maka sebaiknya Anda mengkaji ulang
niat membuka usaha sendiri, sampai benar-benar siap. (*)
Sumber: http://www.ekafood.com/12langkah.htm
Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, maka seorang wirausaha dapat
melakukan suatu Studi Kelayakan Usaha
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 2
� Pengertian Studi Kelayakan Usaha
Usaha yang akan dijalankan diharapkan dapat memberikan penghasilan sesuai de-
ngan target yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan usaha harus memenuhi beberapa
kriteria kelayakan usaha. Artinya, jika diihat dari segi bisnis, suatu usaha sebelum dija-
lankan harus dinilai pantas atau tidak untuk dijalankan. Pantas artinya layak atau akan
memberikan keuntungan dan manfaat yang maksimal.
Agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai keinginan, apapun tujuan perusahaan
(baik profit, sosial, maupun gabungan dari keduanya), apabila ingin melakukan investa-
si, terlebih dahulu hendaknya dilakukan sebuah studi. Tujuannya adalah untuk menilai
apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak untuk dijalankan (dalam arti
sesuai dengan tujuan perusahaan) atau dengan kata lain, jika usaha tersebut dijalankan,
akan memberikan manfaat atau tidak.
Untuk itu suatu usaha perlu melakukan suatu studi kelayakan usaha, yaitu suatu
kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan, usaha atau bisnis
yang akan dijalankan dalam rangka menentukan layak atau tidak suatu usaha tersebut
dijalankan.
Dari pengertian tersebut, maka studi kelayakan usaha merupakan kegiatan untuk mem-
pelajari secara mendalam, artinya meneliti secara sungguh-sungguh data dan informasi
yang ada, yang kemudian mengukur, menghitung dan menganalisis hasil penelitian ter-
sebut dengan menggunakan metode-metode tertentu. Dan penelitian yang dilakukan ter-
hadap usaha yang akan dijalankan menggunakan ukuran tertentu, sehingga diperoleh
hasil yang maksimal.
Istilah kelayakan mengandung arti, bahwa penelitian yang dilakukan secara menda-
lam dengan tujuan untuk menentukan apakah usaha yang dijalankan akan memberikan
manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan. Dengan
kata lain, kelayakan dapat berarti bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keun-
tungan finansial dan nonfinansial sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Lebih lanjut,
istilah layak juga berarti bahwa suatu usaha juga dapat memberikan keuntungan tidak
hanya bagi perusahaan yang menjalankan, tetapi juga bagi investor, kreditor, pemerin-
tah dan masyarakat luas. Dengan demikian dalam suatu studi kelayakan usaha akan
menyangkut tiga aspek, yaitu:
1. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi usaha itu sendiri (sering disebut sebagai
manfaat finansial). Yang berarti apakah usaha tersebut dipandang cukup mengun-
tungkan apabila dibandingkan dengan risiko usaha tersebut.
2. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi Negara tempat usaha itu dilaksanakan (sering
disebut sebagai manfaat ekonomi nasional). Yang menunjukkan manfaat usaha ter-
sebut bagi ekonomi makro suatu negara.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 3
3. Manfaat sosial usaha tersebut bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha.
� Tujuan
Ada lima tujuan, pentingnya melakukan studi kelayakan usaha:
1. Menghindari risiko kerugian
Studi kelayakan bertujuan untuk menghindari risiko kerugian keuangan di masa da-
tang yang penuh ketidakpastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi
atau terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah un-
tuk meminimalkan risiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan
maupun yang tidak dapat dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan
Ramalan tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, dapat memper-
mudah dalam melakukan perencanaan. Perencanaan tersebut, meliputi:
• Berapa jumlah dana yang diperlukan
• Kapan usaha akan dijalankan
• Di mana lokasi usaha akan dibangun
• Siapa yang akan melaksanakan
• Bagaimana cara melaksanakannya
• Berapa besar keuntungan yang akan diperoleh
• Bagaimana cara mengawasinya jika terjadi penyimpangan
Dengan adanya perencanaan yang baik, maka suatu usaha akan mempunyai jadwal
pelaksanaan usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai pada waktu tertentu.
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Berbagai rencana yang sudah disusun akan memudahkan dalam pelaksanaan usaha.
Rencana yang sudah disusun akan dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap tahap
usaha, sehingga suatu pekerjaan dapat dilakukan secara sistematis dan dapat tepat
sasaran serta sesuai rencana.
4. Memudahkan pengawasan
Pelaksanaan usaha yang sesuai rencana akan memudahkan untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya uasaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak
terjadi penyimpangan dari rencana yang telah disusun. Di samping itu, pelaksanaan
usaha dapat dilakukan secara sungguh-sungguh, karena ada yang mengawasi.
5. Memudahkan pengendalian
Adanya pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat terdeteksi terjadinya suatu
penyimpangan, sehingga dapat dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut.
Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
yang melenceng, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 4
� Pihak-pihak yang berkepentingan
Peusahaan yang melakukan studi kelayakan usaha akan mempertanggungjawabkan
hasilnya kepada berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu:
1. Investor
Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak untuk direalisasikan,
pendanaan dapat mulai dicari dengan mencari investor atau pemilik modal yang
mau menanamkan modalnya. Bagi investor, hasil studi kelayakan memiliki arti
tersendiri, karena investor akan mempelajari laporan tersebut untuk memastikan
keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang akan
ditanamkannya.
2. Lembaga keuangan
Jika modal perusahaan berasal dari dana pinjaman bank atau lembaga keuangan
lainnya, maka lembaga-lembaga tersebut akan berkepentingan terhadap hasil studi
kelayakan. Bank dan lembaga keuangan lainnya tidak mau memberi kredit atau
pinjaman, bila suatu usaha tersebut di kemudian hari mempunyai masalah (kredit
macet). Oleh karena itu, untuk usaha-usaha tertentu pihak perbankan akan
melakukan studi kelayakan terlebih dahulu secara mendalam sebelum pinjaman
dikucurkan kepada pihak peminjam.
3. Pemerintah
Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah untuk meyakinkan apakah
usaha yang dijalankan akan memberikan manfaat, baik bagi perekonomian secara
umum maupun gaji masyarakat luas, seperti penyediaan lapangan pekerjaan.
Pemerintah juga berharap usaha yang akan dijalankan tidak merusak lingkungan
sekitarnya, baik terhadap manusia dan lingkungan hidup lainnya
4. Masyarakat luas
Bagi masyarakat luas, adanya bisnis akan memberikan manfaat seperti tersedia
lapangan kerja, baik bagi pekerja di sekitar likasi proyek maupun bagi masyarakat
lainnya. Manfaat lain adalah terbukanya wailayah tersebut dari ketertutupan.
Dengan adanya usaha akan memancing munculnya sarana dan prasarana bagi
masyarakat.
5. Manajemen
Hasil studi kelayakan usaha merupakan ukran kinerja bagi pihak manajemen
perusahaan untuk menjalankan tugasnya. Kinerja tersebut dapat dilihat dari hasil
yang telah dicapai, sehingga terlihat prestasi kerja pihak manajemen yang
menjalankan usaha.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 5
� Proses dan Tahap Studi Kelayakan
Langkah-langkahnya:
1. Tahap Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan
Dalam tahap ini wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya. Ide tersebut
kemudian dirumuskan dan diidentifikasi dalam bentuk pemikiran dan kemungkinan-
kemungkinan bisnis apa saja yang paling memberikan pluang untuk dilakukan dan
menguntungkan dalam jangka waktu yang panjang.
2. Tahap Memformulasikan Tujuan
Dalam tahap ini dalah tahap perumusan visi dan misi
3. Tahap Analisis
Tahap ini merupakan tahap penelitian, yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk
membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
Adapun aspek-aspek yang diamati dan dicermati adalah:
• Aspek hukum
• Aspek Pasar dan Pemasaran
• Aspek Keuangan
• Aspek Teknik/Operasi
• Aspek Manajemen/Organisasi
• Aspek Ekonomi Sosial
• Aspek Lingkungan
4. Tahap Keputusan
Merupakan tahap akhir yang merupakan pembuatan keputusan untuk melaksanakan
atau tidak suatu bisnis.
� Aspek-aspek dalam Penilaian
Tahap-tahap dalam pembuatan dan penilaian studi kelayakan hendaknya dilakukan
secara benar dan lengkap. Setiap tahapan memiliki berbagai aspek yang harus diteliti,
diukur dan dinilai sesuai dengan ketentuan.
Secara umum prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan dalam studi kelayakan adalah:
1. Aspek hukum
Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan
dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai ijin-ijin yang dimiliki.
Kelengkapan dokumen sangat penting karena hal ini merupakan dasar hukum yang
harus dipegang, apabila di kemudian hari timbul masalah. Keabsahan dan
kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang menerbitkan atau
mengeluarkan dokumen tersebut.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 6
Dokumen yang diperlukan meliputi:
• Akte Pendirian Perusahaan dari Notaris
• Bentuk badan usaha, serta keabsahannya dan bentuk badan usaha tertentu,
seperti PT dan Yayasan harus disahkan oleh Departemen Kehakiman
• Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Di samping dokumen di atas, perusahaan juga perlu memiliki ijin-ijin tertentu, yaitu
• Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), diperoleh melalui Departemen
Perdagangan
• Surat Ijin Usaha Industri (SIUI), diperoleh melalui Departemen Perindustrian
• Ijin domisili, diperoleh melalui kelurahan setempat
• Ijin mendirikan bangunan (IMB), diperoleh melalui pemerintah daerah setempat
• Ijin gangguan, diperoleh melalui kelurahan setempat
Selain itu juga dibutuhkan beberapa dokumen penting lainnya, antara lain:
• Bukti diri (KTP/SIM)
• Sertifikat tanah
• Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)
2. Aspek Pasar dan Pemasaran
Setiap usaha yang akan dijalankan harus memiliki pasar yang jelas. Dalam aspek
pasar dan pemasaran, hal-hal yang perlu dijabarkan adalah;
• Ada-tidaknya pasar (konsumen)
• Seberapa besar pasar yang ada
• Peta kondisi pesaing, terutama untuk produk yang sejenis
• Perilaku konsumen
• Strategi yang dijalankan untuk memenangkan persaingan dan merebut pasar
yang ada.
Untuk mengetahui ada-tidaknya pasar dan seberapa besarnya pasar, serta perilaku
konsumen, maka perlu dilakukan riset pasar, dengan cara:
• Melakukan survey dengan terjun langsung ke pasar untuk melihat kondisi pasar
yang ada. Dalam hal ini untuk mengetahui jumlah pembeli dan pesaing.
• Melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang dianggap memegang
peranan. Dalam hal ini melakukan wawancara kepada pesaing secara diam-
diam.
• Menyebarkan kuesioner ke berbagai calon konsumen untuk mengetahui
keinginan dan kebutuhan konsumen saat ini. Dalam hal ini untuk mengetahui
jumlah konsumen, daya beli dan selera.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 7
• Menawarkan produk dengan pemasangan iklan, seolah-olah produknya sudah
ada. Dalam hal ini untuk melihat respon konsumen, waluapun produknya harus
pesan terlebih dahulu.
Perlu diketahui bahwa, di dalam pasar, sebesanrnya dapat dibagi menjadi 2
kelompok pasar, yaitu:
• Pasar nyata: sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, pendapatan dan
akses pada suatu produk tertentu
• Pasar potensial: sekumpulan konsumen yang memiliki minat terhadap suatu
produk, tetapi belum didukung oleh akses dan pendapatan. Namun suatu saat,
apabila telah memiliki pendapatan dan akses, mereka akan membeli.
Setelah diketahui pasar dan potensinya, maka langkah selanjutnya adalah menyusun
strategi pemasaran, yang meliputi:
• Strategi produk
• Strategi harga
• Strategi lokasi dan distribusi
• Strategi promosi
3. Aspek Keuangan
Dalam aspek keuangan, hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah investasi,
biaya-biaya dan pendapatan yang akan diperoleh.
Besarnya investasi berarti jumlah dana yang dibutuhkan, baik untuk modal investasi
pembelian aktiva tetap maupun modal kerja, selain itu juga biaya-biaya yang
diperlukan selama umur investasi dan pendapatan.
Untuk dapat melakukan penilaian investasi, maka sebuah perusahaan harus
memubuat laporan keuangan. Adapun fungsi laporan keuangan, secara umum
adalah:
• Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis-jenis aktiva
• Memberikan informasi tentang jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban dan
jumlah modal
• Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapat
yang diperoleh dan sumber-sumber pendapatan
• Memberikan informasi tentang jumlah biaya yang dikeluarkan berikt jenis-jenis
biaya dalam periode tertentu
• Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi di dalam
aktiva , kewajiban dan modal di dalam suatu perusahaan
• Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari
hasil-hasil laporan keuangan yang disajikan.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara 8
4. Aspek Teknik/Operasi
Dalam aspek teknis atau operasi, hal-hal yang perlu digambarkan adalah:
• Lokasi usaha
Lokasi merupakan tempat melayani konsumen. Dengan demikian, maka perlu
dicari lokasi yang tepat sebagai tempat usaha, karena akan memberikan
keuntungan sebagai berikut:
� Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan
� Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan, baik jumlah
dan kualitasnya
� Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam
jumlah yang diinginkan secara terus-menerus
� Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha karena biasanya sudah
diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu
� Memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan
datang
� Meminimalkan terjadinya konflik, terutama dengan masyarakat dan
pemerintah setempat
• Penentuan layout/tata letak
Penentuan layout perlu dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan