GREEN COMPUTING Galang Prihadi Mahardhika 11 917 120
GREEN COMPUTINGGalang Prihadi Mahardhika
11 917 120
KRISIS ENERGI
Dewasa ini, isu terkait krisis energi semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh ketergantu-ngan manusia pada minyak yang sangat tinggi, yaitu skala 37%.
Masalah bertambah dikarenakan minyak ini bersifat polutan, yaitu ”tidak dapat diperbaharui”.
KRISIS ENERGI
Hal lain yang memperpa-rah krisis energi adalah kondisi hutan yang semakin menyempit/ mengecil (deforestasi).
Semakin kritisnya kelestarian hutan menyebabkan masalah lain, yaitu pemanasan global atau yang lebih dikenal dengan istilah “Global Warming”.
“Sebagai manusia yang hidup dengan teknologi IT, kita harus bisa mengurangi dampak buruk
terhadap lingkungan melalui pemikiran IT”
GREEN COMPUTING
Green computing adalah perilaku menggunakan sumber daya komputasi secara efisien.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara : Memaksimalkan efisiensi energi Memperpanjang masa pakai perangkat keras Meminimalkan penggunaan kertas Dan beberapa hal teknis lainnya.
ELEMEN GREEN COMPUTING
Elemen-elemen Green Computing meliputi : Sustainability (daur ulang). Ramah lingkungan. Efisiensi penggunaan energi. Efisiensi sumber daya energi. Mengurangi pekerjaan yang tidak berguna.
SEJARAH GREEN COMPUTING
Green Computing mulai muncul tahun 1992. Awal mulanya adalah dengan muculnya teknologi sleep mode pada kebanyakan perangkat komputer.
Teknologi sleep mode ini berfungsi untuk meminimalkan energi yang terpakai oleh komputer ketika komputer sedang tidak digunakan.
SEJARAH GREEN COMPUTING
Pada tahun yang sama yaitu tahun 1992, dibentuk suatu organisasi bernama TCO (Tjänstermännens Central Organization) yang berada di Swedia.
TCO sendiri merupakan suatu organisasi yang berhak mengeluarkan sertifikasi atasi emisi, ergonomi, ecologi, dan energi pada perangkat elektronik seperti komputer, monitor, printer, cellphone.
SEJARAH GREEN COMPUTING
Perusahaan komputer bernama “Apple” memperkenalkan salah satu produknya bernama “Macbook” yang diklaim ramah lingkungan.
SAP (suatu ERP, yang digunakan pada perusahaan untuk pengelolaan datanya secara detail, merupakan vendor nomer 1 di dunia saat ini) mengklaim akan mengurangi emisi karbon hingga 61% pada tahun 2020.
SEJARAH GREEN COMPUTING
Berdirinya Consorsium the Green Grid, yang merupakan aliansi dari perusahaan-perusahan besar di dunia (seperti : AMD, Dell, HP, IBM, Intel, Microsoft, RackubloSys)
Consorsium the Green Grid merumuskan standar untuk pembuatan suatu data center. Sebagai musuh dari green computing yaitu trojan dan malware, karena dua hal tersebut telah dianggap menyedot resource/sumber daya untuk hal-hal yang tidak penting.
SEJARAH GREEN COMPUTING
Hingga saat ini telah banyak gerakan-gerakan atau tindakan-tindakan untuk mendukung Green Computing.
Bukan ini yang ingin kita lihat di jalanan..!!
“Keberhasilan Green Computing bergantung dari usaha kita semua sebagai penduduk bumi untuk melakukan yang
terbaik untuk bumi kita”
GREEN COMPUTING DI DATA CENTER
Data center membutuhkan biaya yang besar. Biaya ini dibutuhkan untuk operasional dan maintenance.
Permasalah utama adalah untuk: konsumsi listrik, pendingin, dan ruangan.
GREEN COMPUTING DI DATA CENTER
Solusi : Teknologi server hemat energi
Yaitu pengaturan clock processor, jika task tidak banyak, maka clock processor dikurangi. Hal ini berguna untuk efisiensi kinerja processor.Teknologi ini ada pada Intel (speedstep), AMD (coolnow), Sun Microsystem (coolthread).Keuntungan dengan teknologi adalah: hemat energi, karena panas rendah. Dengan panas rendah, maka energi pendingin yang dibutuhkan juga rendah.
GREEN COMPUTING DI DATA CENTER
Teknologi virtualizationYaitu dari satu mesin bisa ada tiga mesin, secara virtual.Keuntungannya adalah: hemat ruang, energi, kabel, dan optimalisasi mesin.
Teknologi Blade ServerYaitu teknologi server dengan bentuk fisik horisontal. Bentuk ini dirasa lebih hemat ruang, kabel, dan energi dibanding bila bentuk fisiknya vertikal.
GREEN COMPUTING DI DATA CENTER
Data Center Power Efficiency MetricsMerupakan hasil consorsium oleh The Green Grid. Dengan dua parameter: PUE (Power Usage Efficiency), DCE (Data Center Efficiency).Hasil pengukuran Lawrence Berkeley National Labs terhadap 22 data center, menunjukkan nilai PUE antara 1,3 hingga 3,0.
GREEN COMPUTING DI WORKSTATION
Sebaran konsumsi PC paling besar di monitor.Workstation adalah penyedot energi terbesar di perkantoran.
Solusi : Teknologi power management, yang terdapat
pada BIOS. Melalui ACPI (Advanced Configuration & Power Interface) akan memotong rata-rata 25% konsumsi energi.
Tim klien: hanya menggunakan 50% konsumsi energi.
Ganti dengan laptop, karena konsumsi energi jauh lebih kecil.
GREEN COMPUTING UNTUK KOMUNIKASI BISNIS
Ada tiga jenis solusi : Skype, solusi voip (Dengan Asterisk) IM (instant messaging) Unified Communication (Voip + IM)
Keuntungan : Konvergensi data dan suara dalam 1 jaringan
berbasis IP. Hemat biaya maintenance, operational, energi,
dan transportasi. Hemat space ruang kerja. (teleconverence)
GREEN COMPUTING UNTUK DIRI SENDIRI
Saran : Tidak harus selalu membeli komputer baru,
gunakan: komputer sewaan, bekas/refurbished, atau komputer lama yang masih dapat di-upgrade.
Selalu mencari solusi software terlebih dahulu. Teliti dalam membeli perangkat, pastikan lulus uji
hemat energi dan lingkungan. Gunakan layar monitor sesuai dengan
kebutuhan. Jika memungkinkan, gunakan monitor LCD
daripada CRT, karena lebih hemat energi. Kurangi atau hindari mencetak e-mail atau
dokumen elektronik.
GREEN COMPUTING UNTUK DIRI SENDIRI
Gunakan e-mail untuk menggantikan fax dan sirkulasi dokumen.
Cetak dokumen yang tidak terlalu penting secara bolak-balik.
Jika memungkinkan gunakan kertas daur ulang untuk mencetak.
Untuk keperluan yang tidak formal, perkecil ukuran font dan spasi pada halaman yang akan dicetak (diprint).
Optimalisasi penggunaan komputer, minimalkan penggunaan komputer untuk hal-hal yang tidak penting.
Matikan komputer/alat-alat lain (charger, dll) yang tidak sedang digunakan.
GO GREEN DENGAN GREEN COMPUTING..!!