Top Banner

Click here to load reader

of 54

GGN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS.pptx

Jan 29, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Gangguan Perkembangan Psikologis

Oleh : Novia Khairulbaria

Pembimbing : Dr. Suzy Yusna Dewi, dr, Sp.KJ(K)GANGGUAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS1F80 : Gangguan Perkembangan Khas Berbicara dan BerbahasaF81 : Gangguan Perkembangan Belajar KhasF82 : Gangguan Perkembangan Motorik KhasF83 : Gangguan Perkembangan Khas CampuranF84 : Gangguan Perkembangan PervasifF88 : Gangguan Perkembangan Psikologis LainnyaF89 : Gangguan Perkembangan Psikologis YTTGangguan Perkembangan Khas Berbicara dan BerbahasaGangguan perkembangan khas dimana pola normal penguasaan bahasa terganggu sejak awal perkembangan.Kondisi ini tidak secara langsung berkaitan dengan kelainan neurologis atau mekanisme berbicara, gangguan sensorik, retardasi mental, atau faktor lingkungan.Tidak termasuk : kelambatan dan distorsi perkembangan berbahasa yang disebabkan oleh ketulian yang berat, kelainan artikulasi yang langsung disebabkan oleh langit-langit mulut yang terbelah, atau disartri yang disebabkan cerebral palsy.F80.0 : Gangguan artikulasi berbicara khasF80.1 : Gangguan berbahasa ekspresifF80.2 : Gangguan berbahasa reseptifF80.3 : Afasia didapat dengan epilepsiF80.8 : Gangguan perkembangan berbicara dan berbahasa lainnyaF80.9 : Gangguan perkembangan berbicara dan berbahasa YTTGangguan Artikulasi Berbicara KhasGangguan perkembangan khas dimana penggunaan suara untuk berbicara dari anak, berada di bawah tingkat yang sesuai dengan usia mentalnya, sedangkan tingkat kemampuan bahasanya normal. Diagnosis ditegakkan jika :Kecerdasan non-verbal dalam batas normalKemampuan berbahasa ekspresif dan reseptif dalam batas normalKelainan artikulasi tidak langsung diakibatkan oleh suatu kelainan sensorik, struktural, dan neurologis

6Gangguan Berbahasa EkspresifGangguan perkembangan khas dimana kemampuan anak dalam mengekspresikan bahasa dengan berbicara di bawah rata-rata anak dalam usia mentalnya, tetapi pengertian bahasa dalam batas normal, dengan atau tanpa gangguan artikulasi. Dikatakan terjadinya kelambatan, apabila :Tidak adanya kata atau beberapa kata yang muncul pada usia 2 tahunKetidakmampuan dalam mengerti kata majemuk sederhana pada usia 3 tahunDikatakan terjadinya gangguan, apabila :Perkembangan kosa kata yang terbatasKesulitan dalam memilih dan mengganti kata-kata yang tepatPenggunaan berlebihan dari sekelompok kecil kata-kata umumMemendekkan kata-kata yang seharusnya berbunyi panjangKesalahan kalimat (syntactial)Kehilangan awalan dan akhiran yang khasSalah atau gagal dalam menggunakan aturan tata bahasa seperti kata penghubung, kata ganti, kata sandang, kata kerjaSebagai kompensasi dari kekurangannya, anak akan berusaha berkomunikasi dengan menggunakan demonstrasi, lagak (gesture), mimik, atau bunyi yang bukan merupakan bahasa. Gangguan Berbahasa ReseptifGangguan perkembangan khas dimana pengertian anak dalam bahasa di bawah kemampuan rata-rata anak dalam usia mentalnya. Kriteria dari gangguan pervasif tidak dijumpai.Pada hampir semua kasus, perkembangan dari bahasa ekspresif juga terlambat dan lazim ada suara ucapan yang tidak normal.Berkaitan erat dengan gangguan sosio-emosional-perilaku.

Dikatakan terjadinya kelambatan, apabila :Ditemukan kegagalan dalam memberi respon terhadap nama yang familiar (tidak adanya petunjuk non-verbal) pada usia 1 tahunKetidakmampuan dalam mengidentifikasi beberapa objek sederhana dalam usia 18 bulanKegagalan dalam mengikuti instruksi sederhana pada usia 2 tahunDikatakan terjadinya gangguan, apabila : Ditemukan ketidakmampuan untuk mengerti struktur tata bahasa (bentuk kalimat negatif, pertanyaan, perbandingan, dsb)Kekurangan dalam mengerti aspek penghalus dari bahasa (nada suara, gerakan tubuh, dsb)Afasia Didapat dengan Epilepsi (Sindrom Landau-Kleffner)Gangguan perkembangan khas dimana anak memiliki riwayat perkembangan bahasa yang normal, kehilangan kemampuan berbahasa ekspresif dan reseptif, tetapi tetap normal dalam intelegensia umum. Onset gangguan disertai dengan kelainan paroksismal pada EEG (lobus temporalis) dan dalam banyak kasus disertai kejang epileptik. Onset umumnya pada usia 3-7 tahun, tetapi dapat juga muncul lebih awal atau lebih lambat. Ciri khas : kelemahan berbahasa reseptif yang sangat berat dan kesulitan dalam penangkapan melalui pendengaran. Gangguan Perkembangan Belajar KhasKonsep gangguan ini sebanding dg gangguan perkemb. Khas berbicara dan berbahasa, mempunyai masalah yang sama dlm hal definisi dan pengukuran/pemeriksaannya.Adalah suatu ggn pd pola normal kemampuan penguasaan keterampilan yang terganggu sejak stadium awal perkembangan.Bukan akibat dr kurangnya kesempatan belajar atau berhubungan dg cedera otak penyakit lain.Gangguan ini lbh banyak diperkirakan berasal dr kelainan proses kognitif, khususnya beberapa tipe disfungsi biologis>Pedoman diagnostikSecara klinis terdapat hendaya yang bermakna dlm keterampilan skolastik tertentu. Keparahan kelainan ditentukan berdasarkan istilah, misalnya keterampilan yg diharapkan adl < 3% anak sekolah, beratnya gangguan yg mendahului (didahului oleh keterlambatan atau penyimpangan dlm perkembangan terutama dlm berbicara atau berbahasa pd usia pra sekolah), pd masalah yg terkait (minat , aktivitas >>, gangguan emosional atau kelainan tingkah laku), pada pola, dan pada respons.Hendayanya harus khusus, bukan karena adanya retardasi mental atau hendaya ringan pd intelegensia umum. Pedoman klinis yg sederhana yaitu tingkat pencapaian anak harus jauh dibawah prestasi yg diharapkan pd anak berumur mental yg sebaya

Hendaya harus dalam perkembangannya, harus sudah ada pada anak usia sekolah dan tidak didapatkan kemudian dalam proses perjalanan pendidikan. Riwayat prestasi sekolah anak harus mendukung data ini.Harus tidak ada faktor luar yang menjadi alasan untuk kesulitan skolastik. Diagnosis harus benar2 berdasarkan bukti gangguan secara klinis yg nyata dalam prestasi skolastik, yang berhubungan dg faktor intrinsik dalam perkembangan anak.Tidak langsung disebabkan oleh hendaya visus atau pendengaran yg tak terkoreksiDiagnosis BandingSecara klinis penting dibedakan dengan gangguan yg timbul sekunder akibat beberapa gangguan neurologis seperti cerebral palsy

F81.0 : gangguan membaca khasF81.1 : gangguan mengeja khasF81.2 : gangguan berhitung khasF81.3 : gangguan belajar campuranF81.8 : gangguan perkembangan belajar lainnyaF81.9 : gangguan perkembangan belajar YTTGangguan Membaca KhasGambaran utama ggn ini ialah hendaya yg khas dan bermakna dlm perkemb. Kemampuan membaca, yang tidak hanya semata-mata dijelaskan dr usia mental ketajaman pandangan, atau dari tidak adekuatnya pendidikan di sekolahPedoman DiagnostikKemampuan membaca anak hrs secara bermakna lbh rendah tingkatannya daripada kemampuan yg diharapkan pada usianya, intelegensia umum, penempatan sekolahnya. Kemampuan ini terbaik dinilai dg alat tes kemampuan ketepatan baca dg pengertian yg baku

Mungkin ada beberapa kesalahan dlm kemampuan membaca scr lisan seperti yg digambarkan dg :Dihilangkannya, digantinya, distorsi, atau imbuhan kata atau suku kata.Kecepatan membaca yg lamban.Salah mengawali, keraguan yg lama, atau kehilangan bagian dr teks dan tidak tepat menyusun kalimat.Memutar-balikkan kata dlm kalimat atau huruf dlm kata.Ketidakmampuan mengucapkan kembali isi bacaan.Ketidakmampuan menyimpulkan dr materi bacaan.Mempergunakan pengetahuan umum sebagai latar belakang informasidr informasi yang berasal dr cerita tertentu, untuk menjawab pertanyaan dr cerita yang baru dibacakan.

Pada akhir masa kanak dan usia dewasa, kesulitan mengeja lbh parah daripada kesulitan membaca.Gangguan perkemb. Khas membaca biasanya didahului oleh riwayat gangguan perkemb. Berbicara atau berbahasa.Pada masa usia sekolah biasanya disertai gangguan emosional, dan/atau perilaku. Masalah emosional biasanya lbh banyak pada tahun pertama sekolah. Sindrom hiperaktif hampir selalu ada pada akhir masa kanak dan remaja, srg dijumpai rasa rendah diri dan kesulitan penyesuaian disekolah dan hubungan dengan teman sebaya.*Termasuk : membaca terbalik, disleksia perkembangan, retardasi membaca yg khas, kesulitan mengeja yg berhubungan dengan gangguan membacaGangguan Mengeja KhasGambaran utama dr gangguan ini adalah hendaya yg khas dan bermakna dlm perkembangan kemampuan mengeja tanpa riwayat gangguan membaca khas, yang bukan disebabkan olehrendahnya usia mental, masalah ketajaman penglihatan atau pendidikan sekolah yg tidak adekuat, kemampuan untuk mengeja secara lantang (lisan) dan menuliskan kata secara benar keduanya terkena.Pedoman Diagnostik :Kemampuan mengeja anak harus secara bermakna dibawah tingkat yg seharusnya sesuai usianya, intelegensia umum, dan tingkat sekolahnya, dan terbaik dinilai dg cara pemeriksaan yg baku

Kemampuan membaca anak hrs dlm batas normal dan tidak ada riwayat sebelumnya yg bermakna tentang kesulitan membaca.Kesulitan dlm mengeja bukan sbg akibat cara pengajaran yg tdk adekuat atau kekurangan daya penglihatan, pendengaran atau fungsi neurologis, dan bukan didapat sebagai akibat gangguan neurologis, psikiatrik lainnya.*Termasuk : retardasi mengeja khas tanpa gangguan membaca

Gangguan Berhitung KhasGangguan ini meliputi hendaya yg khas dlm kemampuan berhitung yg tidak disebabkan oleh retardasi mental atau banyaknya pendidikan sekolah yg tidak adekuat. Kekurangan ialah pada penguasaan kemampuan dasar berhitung yaitu tambah, kurang, kali, bagi.Pedoman Diagnostik :Kemampuan berhitung anak hrs secara bermakna lbh rendah dr tingkat yg seharusnya dicapaisesuai dg usianya, intelegensia umum, tingkat sekolahnya, dan terbaik dinilai dg cara pemeriksaan untuk kemampuan berhitung yang baku.kesulitan dlm berhitung bukan karena pengajaran yg tidak adekuat, gangguan penglihatan, pendengaran, atau fungsi neurologis, dan tidak disebabkan gangguan neurologis, psikiatrik atau lainnya.

Mempunyai daya persepsi pendengaran dan kemampuan verbal yg normal, tetapi hendaya kemampuan pengenalan ruang dan persepsi visual, beberapa bermasalah perilaku sosio-emosiaonal, kesulitan interaksi sosial cukup banyak ditemukan.Beragam kesulitan berhitung : sulit mengerti konsep perhitungan yang mendasari, tidak mengerti istilah dan lambang matematika, tidak mengenal angka, kesulitan mengaksara kan upaya penghitungan dasar, kesulitan mengenal angka yg terkait dg soal berhitung, kesulitan dlm menjajarkan angka yg sesuai atau meletakkan titik desimal atau lambang dlm berhitung, tidak pandai mengatur ruang dlm perhitungan matematika dan tidak mampu untuk menghafal perkalian secara memuaskan.*Termasuk : akalkulia perkembangan, gangguan perkembangan berhitung, sindrom gerstmann.

Gangguan Belajar CampuranIni merupakan kategori sisa gangguan yg batasannya tdk jelas; konsep yg tidak adekuat (tetapi perlu) dg hendaya pd kemampuan berhitung, membaca atau mengejasecara bermakna, tetapi tidak dapat dijelaskan sebagai akibat dari retardasi mental atau pengajaran yg tidak adekuat. Ini harus dipergunakan untuk gangguan yg memenuhi kriteria pada F81,2, F81.0, atau F81.1Gangguan Perkembangan Belajar LainnyaTermasuk : gangguan perkembangan menulis expresif

Gangguan Perkembangan Belajar YTTKategori ini harus dihindarkan sebisa mungkin dan dipergunakan hanya untuk gangguan yg tdk khas dg disabilitas yg bermakna tentang belajar yg tidak disebabkan oleh retardasi mental, masalah ketajaman penglihatan atau pengajaran yg tdk adekuat*Termasuk : disabilitas memperoleh pengetahuan YTT, disabilitas belajar YTT, gangguan belajar YTT.

Gangguan Perkembangan Motorik KhasGambaran utama dari gangguan ini adalah kelambatan yang berat dalam perkembangan koordinasi motorik yang bukan disebabkan retardasi mental, gangguan neurologis (cerebral palsy), dan distrofi ototKelambatan perkembangan motorik ini berkaitan juga dengan kelambatan dalam melaksanakan tugas visuo-spasialKoordinasi motorik untuk gerak halus dan kasar yang abnormal

Kesulitan koordinasi harus sudah tampak sejak dalam fase perkembangan awal (bukan merupakan kelambatan yang didapat)Sering di sebut the clumsy child syndrome Pada beberapa kasus dapat dijumpai memiliki riwayat komplikasi perinatal seperti berat badan lahir rendah (lahir prematur)

Ciri-ciri :Cara berjalan anak tampak anehKelambatan dalam belajar untuk berlari, melompat, dan naik turun tanggaKesulitan dalam belajar mengikat tali sepatu, memasang dan melepaskan kancing, serta menangkap dan melempar bolaBenda yang dipegang mudah jatuhAnak mudah terjatuh, tersandung, menabrak sesuatuTulisan tangan yang burukAnak tidak pandai menggambar, menyusun bentuk bangunanGangguan Perkembangan Khas CampuranMerupakan sisa kategori gangguan yg batasannya tak jelas, konsepnya inadekuat dg perkembangan khas campuran dari berbicara dan berbahasa, keterampilan akademik, dan/atau fungsi motorik, tetapi tidak ada satu gejala cukup dominan untuk dibuat sbg diagnosis utama. Sering dihubungkan dg hendaya dlm fungsi kognitif, dan kategoricampuran ini hanya digunakan jika terjadi tumpang tindih yg jelas. Jadi kategori II harus digunakan jika dipenuhi kriteria dari dua atau lebih pada F80.-, F81.-, dan F82.

Gangguan Perkembangan PervasifKelompok gangguan ini ditandai oleh abnormalitas kualitatif dalam interaksi sosial dan pola komunikasi, kecenderungan minat dan meskipun gambaran gerakan terbatas, stereotipik, berulang, abnormalitas kualitatif ini merupakan gambaran yg meluas (pervasif) dari fungsi individu dlm segala situasi, meskipun dpt berbeda dlm derajat keparahannya. Sering terdapat riwayat perkembangan yang abnormal sejak masa bayi, kebanyakan kondisinya nyata dalam 5 tahun pertama. Dapat terjadi hendaya kognitif umum tapi gangguannya batasan umumsebagai prilaku yang menyimpang dlm hal hubungan dg usia mental (tak peduli individu retardasi atau tidak).

Pada beberapa kasus gangguan itu dihubungkan dg, dan diduga akibat dari beberapa kondisi medis, seperti spasme, infantil, rubella congenital, sklerosis, tuberosa, lipidosis serebral, dan anomali kromosom X rapuh. Gangguan ini hrs didiagnosis berdasarkan gambaran prilaku, tanpa memperdulikan ada atau tidaknya suatu kondisi medis, kondisi ini harus diberi kode dianosis sendiri. Jika dijumpai retardasi mental penting diberikan nomor terpisah, dlm kelompok F70-79, karena bukan gambaran umum gangguan pervasif.

F84.0 : autisme masa kanakF84.1 : autisme tak khasF84.2 : Sindrom RettF84.3 : gangguan desintegratif masa kanak lainnyaF84.4 : gangguan aktivitas berlebih yg berhubungan dengan retardasi mental dan gerakan stereotipikF84.5 : sindrom AspergerF84.8 : gangguan perkembangan pervasif lainnyaF84.9 : gangguan perkembangan pervasif YTTAutisme Masa KanakGgn perkemb. Pervasif yg ditandai oleh adanya abnormalitas dan/atau hendaya perkembangan yang muncul sebelum usia 3 tahun. Dg ciri fungsi yg abnormal dlm 3 bidang : interaksi sosial, komunikasi, dan prilaku yg terbatas dan berulang. Anak 3-4 X anak .Pedoman Diagnostik :Perkemb. Abnormal tampak sebelum usia 3 tahun.Hendaya kualitatif dlm interaksi sosial, tiadanya apresiasi adekuat terhadap isyarat sosio-emosional.

Terdapat hendaya kualitatif dlm komunikasi. Kurangnya kemampuan berbahasa; hendaya dlm permainan imaginatif dan imitasi sosial; buruknya keserasian dan kurangnya interaksi timbal-balik dlm percakapan; buruknya fleksibilitas dlm bahasa expresif dan relatif kurang dlm kreativitas dan fantasi dlm proses fikir; kurangnya respon emosional terhadap ungkapan verbal dan non verbal orang lain; hendaya dlm menggunakan variasi atau tekanan modulasi komunikatif; dan kurangnya isyarat tubuh untuk menekankan atau mengartikan komunikasi lisanSemua tingkatan IQ dpt ditemukan dlm hubunganya dg autisme, tetapi ditemui retardasi mental yang bermakna pada kasusSebagai tambahan dr gambaran diagnosis yg khas ini, anak autistik srg menunjukkan beberapa masalah tak khas, seperti ketakutan/fobia, gangguan tidur dan makan, mengadat (temper tantrum) dan agresivitas.atau dlm tata ruang Kondisi ini juga ditandai oleh perilaku minat dan kegiatan yg terbatas, pengulangan dan stereotipik. Cenderung bersikap kaku dan rutin dalam kehidupan sehari-hari, biasanya berlaku untuk kegiatan baru atau kebiasaan kebiasan sehari-hari yg rutin dan pola bermain, penolakan terhadap perubahan dari rutinitas dari lingkungan pribadi (sulit menerima perubahan).*Termasuk : Gangguan autistik, Autisme infantil, Psikosis infantil, Sindrom kanner.

Diagnosis Banding : gangguan perkembangan khas berbahasa reseptif (F80.2)Gangguan kelekatan reaktif (F94.2).Retardasi mental (F70-79).Skizofrenia (F20) dgn onset dini sindrom Rett (F84.2)

Autisme Tak KhasGgn perkemb pervasif yg dibedakan dr autisme dlm usia awalnya atau dari tidak terpenuhinya ketiga kriteria diagnostik. Abnormalitas dan/atau hendaya perkemb baru timbul pertama kali setelah berusia diatas 3 tahun, tidak cukup menunjukkan abnormalitas dlm satu atau dua dari tiga psikopatologiyg dibutuhkan untuk diagnostik untuk diagnosis autisme (interaksi sosial timbal balik, komunikasi, dan prilaku terbatas, stereotipik, dan berulang) meskipun terdapat abnormalitas yg khas dlm bidang lain. Srg muncul dg retardasi mental yg berat, juga tampak pada individu dg gangguan perkemb yg khas berbahasa reseptif yg berat. Maka secara bermakna merupakan kondisi yg terpisah dr autisme.*Termasuk : Psikosis masa kanak yg tak khas, Retardasi mental dg gambaran autistik.

Sindrom RettSuatu kondisi yg belum diketahui sebabnya, hanya dilaporkan terjadi pd anak perempuanPedoman DiagnostikOnset biasanya terjadi pada usia 7-24 bulan.Gejala khas paling menonjol adalah hilangnya kemampuan gerakan tangan yg bertujuan dan keterampilan motorik manipulatif yg telah terlatih.Kehilangan atau hambatan seluruh atau sebagian kemampuan berbahasa, gerakan seperti mencuci tangan yg stereotipik, dg fleksi lengan didepan atau dagu, membasahi tangan secara stereotipik dg saliva, hambatan dlm fungsi mengunyah makanan, srg terjadi episode hiperventilasi, selalu gagal dlm pengaturan BAB dan BAK, srg terdapat penonjolan lidah dan air liur menetes, kehilangan hubungansosial

Cara berdiri dan berjalan cenderung melebar, otot hipotonik, koordinasi gerak tubuh memburuk, skoliosis atau kifoskoliosis yg berkembang kemudian.Atrofi spinal dg hendaya motorik berat muncul pd saat remaja atau dewasa + 50% kasus.Kemudian muncul spastisitas dan rigiditas, ekstremitas bawah > ekstremitas atas.Serangan epileptik mendadak biasanya dlm bentuk kecil, onset serangan < usia 8 tahun.

Gangguan Desintegratif Masa Kanak LainnyaSuatu gangguan perkemb pervasif yg ditandai oleh adanya periode perkemb normal sebelum onset penyakit, serta adanya kehilangan yg nyata dr keterampilan terlatihpd beberapa bidang perkemb setelah beberapa bulan penyakit berlangsung, disertai adanya abnormalitas yg khas dr fungsi sosial, komunikasi dan prilaku. Kadang ada periode prodromal berupa keadaan sakit yg samar-samar, anak menjadi gelisah, mudah tersinggung, cemas, dan overaktif. Diikuti oleh kemiskinan kemudian kehilangan kemampuan berbicara dan berbahasa, disertai dg disintegrasi prilaku, pd beberapa kasus hilangnya keterampilan terjadi secara progesif dan menetap.

Pedoman DiagnostikDiagnosis ditegakkan berdasarkan suatu perkembangan normal sampai usia minimal 2 tahun, diikuti kehilangan yg nyata dr keterampilan yg terlatih disertai dg abnormalitas yg kualitatif dr fungsi sosial.Terjadi regresi yg jelas atau kehilangan kemampuan berbicara, bermain, keterampilan sosial dan prilaku sosial penyesuaian diri, srg dg hilangnya pengendalian fungsi BAB dan BAK, terkadang dg deteriorasi pengendalian fungsi motorik.Yg khas adalah hilangnya scr menyeluruh perhatian terhadap lingkungan, adanya manerisme dan stereotipik. Serta hendaya dlm interaksi sosial dan komunikasi yg mirip autisme.*Termasuk : demensia infantil, psikosis disintegratif, sindrom heller, psikosis simbiotik.

Gangguan Aktivitas Berlebih yang Berhubungan dengan Retardasi Mental dan Gerakan StereotipikIni adalah suatu gangguan yg tak jelas batasannya dg validitas nosologis yg blm pasti.Pedoman DiagnostikDiagnostik tergantung pd kombinasi antara perkembangan yg tdk serasi dari :Overaktivitas yg berat.Stereotipik motorik danRetardasi mental beratKetiganya hrs ada untuk menegakkan diagnosis. Bila kriteria diagnostik untuk F84.0, F84.1 atau F84.2 dipenuhi, maka kondisi itu hrs didiagnosisSindrom AspergerSuatu gangguan dg validitas nosologis yg blm pasti, ditandai oleh abnormalitas yg kualitatif sama seperti autisme, yaitu hendaya dlm interaksi sosial yg timbal balik, disertai dg keterbatasan perhatian dan aktivitas yg sifatnya stereotipik dg pengulangan yg sama. Tidak ada keterlambatan atau retardasi umum kemampuan berbahasa atau perkembangan kognitif. Sebagian besar mempunyai intelegensia rata-rata normal, tapi srg bersikap canggung/kikuk; : dg rasio 8 : 1. terdapat kecenderungan kuat bahwa abnormalitas berlangsung sampai masa remaja dan dewasa.Pedoman DiagnostikDiagnosis berdasarkan kombinasi antara :Keterlambatan berbahasa atau perkembangan kognitif,Defisiensi kualitatif fungsi interaksi sosial yg timbal-balik dg pola prilaku dan perhatianyg terbatas, berulang dan stereotiptikTermasuk :Psikopati AutistikGangguan Skizoid masa anak

Gangguan Perkembangan Pervasif LainnyaGangguan Perkembangan Pervasif YTTIni merupakan kategori diagnosis sisa yg hrs dipergunkan untuk gangguan yg tdk dpt memenuhi deskripsi umum gangguan perkembangan pervasif, tetapi terdapat informasi yg tdk memadai, atau adanya hal yg kontradiktif yang tdk memenuhi kriteria untuk kode F84 lainnyaTERIMAKASIH