Top Banner
GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH KLAPANUNGGAL, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Syarat dalam Mencapai Kelulusan Strata Satu (S-1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung Disusun Oleh : LOLITA MARHENI NIM : 120 06 003 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010
13

GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH · PDF fileStratigrafi daerah penelitian tersusun oleh 5 satuan batuan tidak resmi. Pada Kala Miosen Tengah (N9-N12)

Feb 27, 2018

Download

Documents

trinhbao
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH  · PDF fileStratigrafi daerah penelitian tersusun oleh 5 satuan batuan tidak resmi. Pada Kala Miosen Tengah (N9-N12)

GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH

KLAPANUNGGAL, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Syarat dalam Mencapai Kelulusan Strata Satu (S-1)

di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Institut Teknologi Bandung

Disusun Oleh :

LOLITA MARHENI

NIM : 120 06 003

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2010

Page 2: GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH  · PDF fileStratigrafi daerah penelitian tersusun oleh 5 satuan batuan tidak resmi. Pada Kala Miosen Tengah (N9-N12)

GEOLOGI DAN ANALISIS FASIES BATUGAMPING DAERAH KLAPANUNGGAL

KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT

Lolita Marheni (12006003)

Pembimbing : Dr. Ir. Dardji Noeradi dan Ir. Nurcahyo I. Basuki, MT, Ph. D

SARI

Daerah penelitian terletak di daerah Klapanunggal dan sekitarnya, Kabupaten Bogor,

Jawa Barat. Secara geografis, daerah penelitian terletak pada 106º 54’ 15” - 106º 56’ 18” BT

dan 06º 27’ 30” - 06º 29’ 40” LS dengan luas 20 km2.

Geomorfologi daerah penelitian terdiri dari 3 satuan geomorfologi yaitu Satuan

Perbukitan Kompleks, Satuan Perbukitan Landai, dan Satuan Dataran Rendah. Kondisi

geomorfologi daerah penelitian di beberapa tempat tidak terlalu dikontrol oleh jenis litologi.

Stratigrafi daerah penelitian tersusun oleh 5 satuan batuan tidak resmi. Pada Kala

Miosen Tengah (N9-N12) diendapkan Satuan Batupasir pada lingkungan Neritik Tengah

dengan geometri offshore bar, kemudian pada N13-N14 di bagian utara daerah penelitian

diendapkan secara selaras satuan batugamping pada lingkungan Neritik Tengah dengan

geometri platform margin. Pada masa yang sama di bagian selatan daerah penelitian

diendapkan satuan batulempung pada lingkungan Neritik luar – Batial Atas dengan geometri

cekungan.

Deformasi Plio-Pleistosen diperkirakan terjadi di daerah penelitian yang

mengakibatkan terbentuknya struktur-struktur utama berupa sesar mendatar menganan NNW-

SSE, dan sesar naik yang berasosiasi dengan lipatan berarah WNW-ESE yang mengangkat

satuan batuan terdahulu. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan lingkungan

pengendapan dari lautan menjadi daratan. Pada Zaman Kuarter diendapkan secara tidak

selaras Satuan Konglomerat dengan lingkungan darat dan sistem kipas aluvial. Setelah itu,

secara tidak selaras diendapkan satuan aluvial yang masih berlangsung hingga sekarang.

Batugamping daerah penelitian dikelompokkan menjadi 5 asosiasi fasies, yaitu

Mudstone – Wackestone, Large Foraminifera Packstone, Coralline Rudstone – Floatstone,

dan Coralline Framestone – Bindstone. Berdasarkan asosiasi fasies ini, daerah penelitian

terletak pada lingkungan pengendapan back reef sampai fore reef.

Page 3: GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH  · PDF fileStratigrafi daerah penelitian tersusun oleh 5 satuan batuan tidak resmi. Pada Kala Miosen Tengah (N9-N12)

GEOLOGY AND LIMESTONE FACIES ANALYSIS OF KLAPANUNGGAL AREA,

BOGOR REGENCY, WEST JAVA

Lolita Marheni (12006003)

Advisor : Dr. Ir. Dardji Noeradi and Ir. Nurcahyo I. Basuki, MT, Ph.D

ABSTRACT

The study area is located in Klapanunggal and surrounded area, Bogor Regency,

West Java. Geographically, the study area is located at 106 º 54 '15 "- 106 º 56' 18" E and 06 º

27 '30 "- 06 º 29' 40"S latitude with an area of 20 km2 width.

The study area consists of three geomorphological units namely Complex Hilly Unit, Slope

Hilly Unit, and the Low Plains Unit. Geomorphology conditions of the study area in some

places not merely controlled only by lithology.

Stratigraphy of the study area composed by five unofficial lithologies. At Kala

Middle Miocene (N9-N12) sandstone unit was deposited in the Middle Neritik environment

with offshore bar geometry, then at N13-N14 in the northern part of the study area was

deposited in harmony limestone unit on the Middle Neritik environment with a platform

margin geometry. At the same period in the southern part of the study area was deposited

Neritik claystone unit with environment outside Batial on the geometry of the basin.

Plio-Pleistocene deformation estimated to occur in areas of study which resulted in

the formation of the main structures dextral fault NNW-SSE, and the reverse fault associated

with WNW-ESE trending folds which lifted the previous lithologies. This resulted in a

change of depositional environment from sea to land. Conglomerate land Unit and alluvial

fan systems was not deposited in harmony at the Quarternary period. After that, quite

conformably deposited alluvial unit and is still going on until now.

Limestones of the study area are grouped into five facies associations, namely

Mudstone - Wackestone, Large foraminiferal packstone, Coralline Rudstone - Floatstone, and

Coralline Framestone - Bindstone. Based on these facies, the study area was located in the

depositional environment of back reef to fore reef.

Page 4: GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH  · PDF fileStratigrafi daerah penelitian tersusun oleh 5 satuan batuan tidak resmi. Pada Kala Miosen Tengah (N9-N12)

i

LEMBAR PENGESAHAN

GEOLOGI DAN ANALISIS FASIES BATUGAMPING FORMASI

KLAPANUNGGAL DAERAH CIBINONG DAN SEKITARNYA,

KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT

Diajukan sebagai syarat menyelesaikan studi tahap sarjana strata satu (S1) di Program Studi

Teknik Geologi, Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral,

Institut Teknologi Bandung

Oleh:

Lolita Marheni

NIM : 120 06 003

Menyetujui,

PEMBIMBING I, PEMBIMBING II,

Dr. Ir. Dardji Noeradi Ir. Nurcahyo I. Basuki, M.T.,Ph.D.

NIP. 131414800 NIP. 132084025

Page 5: GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH  · PDF fileStratigrafi daerah penelitian tersusun oleh 5 satuan batuan tidak resmi. Pada Kala Miosen Tengah (N9-N12)

ii

SARI

Daerah penelitian terletak di daerah Klapanunggal dan sekitarnya, Kabupaten Bogor,

Jawa Barat. Secara geografis, daerah penelitian terletak pada 106º 54’ 15” - 106º 56’ 18” BT dan

06º 27’ 30” - 06º 29’ 40” LS dengan luas 20 km2.

Geomorfologi daerah penelitian terdiri dari 3 satuan geomorfologi yaitu Satuan

Perbukitan Kompleks, Satuan Perbukitan Landai, dan Satuan Dataran Rendah. Kondisi

geomorfologi daerah penelitian di beberapa tempat tidak terlalu dikontrol oleh jenis litologi.

Stratigrafi daerah penelitian tersusun oleh 5 satuan batuan tidak resmi. Pada Kala Miosen

Tengah (N9-N12) diendapkan Satuan Batupasir pada lingkungan Neritik Tengah dengan

geometri offshore bar, kemudian pada N13-N14 di bagian utara daerah penelitian diendapkan

secara selaras satuan batugamping pada lingkungan Neritik Tengah dengan geometri platform

margin. Pada masa yang sama di bagian selatan daerah penelitian diendapkan satuan

batulempung pada lingkungan Neritik luar – Batial Atas dengan geometri cekungan.

Deformasi Plio-Pleistosen diperkirakan terjadi di daerah penelitian yang mengakibatkan

terbentuknya struktur-struktur utama berupa sesar mendatar menganan NNW-SSE, dan sesar

naik yang berasosiasi dengan lipatan berarah WNW-ESE yang mengangkat satuan batuan

terdahulu. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan lingkungan pengendapan dari lautan

menjadi daratan. Pada Zaman Kuarter diendapkan secara tidak selaras Satuan Konglomerat

dengan lingkungan darat dan sistem kipas aluvial. Setelah itu, secara tidak selaras diendapkan

satuan aluvial yang masih berlangsung hingga sekarang.

Batugamping daerah penelitian dikelompokkan menjadi 5 asosiasi fasies, yaitu Mudstone

– Wackestone, Large Foraminifera Packstone, Coralline Rudstone – Floatstone, dan Coralline

Framestone – Bindstone. Berdasarkan asosiasi fasies ini, daerah penelitian terletak pada

lingkungan pengendapan reef core dan fore reef dan terdapat indikasi semakin muda mundur ke

utara.

Page 6: GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH  · PDF fileStratigrafi daerah penelitian tersusun oleh 5 satuan batuan tidak resmi. Pada Kala Miosen Tengah (N9-N12)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan rahmat dan kasih

sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Geologi dan

Studi Fasies Batugamping Daerah Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat”.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah

membantu, baik berupa moril maupun materil, di antaranya :

1. Keluarga tercinta, Ibunda (Mardiana, Alm), Ayahanda (Herman), Adinda (M. Lutfi),

Tante (Elfa Febriani), Nenek (H. Fatimah), dan keluarga lainnya yang selalu

mendoakan dan memberi dukungan.

2. Bpk. Dardji Noeradi dan Bpk. Nurcahyo I. Basuki atas kesediaanya memberi

bimbingan dan arahan selama penulis melakukan penelitian.

3. Bpk Bambang Priadi, Bpk IGB Eddy Sucipta, serta Seluruh Staf Dosen Teknik

Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB yang telah banyak berjasa

mengajarkan dan mengarahkan Penulis,

4. Seluruh Staf Tata Usaha, Staf Laboratorium, Perpustakaan, Penjaga Gedung, dan Ibu

Kantin di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,

ITB.

5. Ibu Aci dan Keluarga yang telah menyediakan tempat tinggal selama Penulis

melakukan penelitian lapangan.

6. Teman – teman pemetaan yang berbaik hati menemani penulis melakukan pemetaan

lapangan : Galuh GL06 yang galak, Habibi GL08 yang semangat, Sardi GL06 yang

takut panas, Farabi GL06 yang dewasa, Eki GL06 yang lucu. Kehadiran kalian semua

membuat pemetaan penulis menjadi berwarna.

7. Sahabat sejati, Geng Trio Siput, dan Tom & Jerry : Esti Anggraeni, Citra Nurwani,

Dwi Amanda, Ersam Parura, dan Ahmad Syaukani Anugrah. Semoga kita semua bisa

Page 7: GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH  · PDF fileStratigrafi daerah penelitian tersusun oleh 5 satuan batuan tidak resmi. Pada Kala Miosen Tengah (N9-N12)

iv

meraih cita-cita dan menjadi orang yang bermanfaat. Untuk Teh Manda, Terimakasih

banyak atas pinjaman printernya.

8. Teman – Teman Asrama Salman, Siti Intan EL05, Isye PL05, Wulan MB06, Arinda

DP06, Fadylah KI07, Dhani SR04, Novia Salsabila MA04, dan teman yang lainnya

yang telah menjadi teman bagi penulis dan membuat penulis belajar banyak hal selama

hampir 3 tahun tinggal di asrama.

9. Teman – teman satu dosen pembimbing, Maya, Fanji, Drestanta, dan Esti yang telah

saling menyemangati. Teringat ketika kita bersama – sama bimbingan sampai

menjelang saur.

10. Teman – teman Geologi ITB 2006 lainnya : Anjani, Elfina, Andini, Yunnia, Alam,

Jarwo, Roy, Mahar, Dipo, Demal, Ade Padang (Bang Tigor), Alanta, Reski, Ryan,

Dandy, Radit, Leo, dan teman-teman yang lain yang tidak dapat disebutkan disini.

Akhir kata Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu

terselesaikannya penelitian ini. Semoga usulan tugas akhir ini dapat diterima oleh semua pihak

dan memberikan manfaat. Aamiin.

Bandung, 19 September 2010

Lolita Marheni

Page 8: GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH  · PDF fileStratigrafi daerah penelitian tersusun oleh 5 satuan batuan tidak resmi. Pada Kala Miosen Tengah (N9-N12)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………..

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………i

SARI……………………………………………………………………...ii

KATA PENGANTAR……………………………………………………iii

DAFTAR ISI……………………………………………………………..iv

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….vi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………viii

DAFTAR FOTO ………………………………………………………..ix

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………1

1.1 Latar Belakang……………………………………………....1

1.2 Maksud dan Tujuan………………………………………….2

1.3 Lokasi Penelitian…………………………………………….2

1.4 Rumusan Masalah……………………………………………3

1.5 Tahap dan Metode Penelitian……………………………......3

1.5.1 Tahap Persiapan……………………………………….3

1.5.2 Tahap Studi Pendahuluan……………………………..3

1.5.3 Tahap Penelitian Lapangan……………………………3

1.5.4 Tahap Pengolahan Data ……………………………….4

1.5.5 Tahap Penulisan Skripsi……………………………….4

BAB II GEOLOGI REGIONAL……………………………………………5

2.1 Fisiografi Jawa Barat……………………………………….....5

Page 9: GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH  · PDF fileStratigrafi daerah penelitian tersusun oleh 5 satuan batuan tidak resmi. Pada Kala Miosen Tengah (N9-N12)

vi

2.2 Stratigrafi Regional dan Lingkungan Pengendapan…………6

2.3 Struktur Geologi Regional………………………...………….9

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian….………………………….12

3.2 Stratigrafi Daerah Penelitian..………………………………..17

3.3 Struktur Geologi ...…………………………………………...28

BAB IV SEJARAH GEOLOGI……………………………………………29

BAB V FASIES BATUGAMPING DAERAH PENELITIAN……………33

4.1 Metode Penelitian……………………………………………….35

4.2 Teori Dasar Fasies Batuan Karbonat…………………………....35

4.3 Fasies Batugamping Daerah Penelitian…………………………36

4.4 Rekonstruksi Model Lingkungan Pengendapan………………..43

BAB VI KESIMPULAN…………………………………………………..47

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...ix

Page 10: GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH  · PDF fileStratigrafi daerah penelitian tersusun oleh 5 satuan batuan tidak resmi. Pada Kala Miosen Tengah (N9-N12)

vii

DAFTAR GAMBAR

1.1 Lokasi Daerah Penelitian……………………………………………………………..2

2.1 Peta Fisiografi Jawa Barat……………………………………………………………5

2.2 Stratigrafi Umum Cekungan Bogor…………………………………………………..9

2.3 Peta Pola Struktur JawaBarat ……………………………………………………….10

3.1Pola Aliran Sungai Daerah Penelitian………………………………………………..16

3.2 Diagram Bunga dan Pola Kelurusan Daerah Penelitian……………………………..17

3.3 Kolom Stratigrafi Daerah Penelitian………………………………………………....18

3.4 Skema Struktur Daerah Penelitian…………………………………………………...29

3.5 Model Pembentukan Struktur di Daerah Penelitian………………………………....34

4.1 Model Pengendapan Satuan Batupasir………………………………………………31

4.2 Model Pengendapan Satuan Batugamping dan Batulempung………………………31

4.3 Model Pengendapan Satuan Batulempung…………………………………………..32

4.4 Model Pembentukan Struktur Geologi……………………………………………….32

4.5 Model Pengendapan Satuan Konglomerat dan Produk Erosi………………………..33

5.1 Klasifikasi Batuan Karbonat Berdasarkan Teksturnya……………………………....33

5.2 Klasifikasi Batuan Karbonat Menurut Embry dan Klovan, 1971…………………...34

5.3 Fasies Standar Batugamping………………………………………………………....34

5.4 Model Lingkungan Pengendapan Batugamping……………………………………..35

5.5 Model Pertumbuhan Terumbu Modern………………………………………………36

5.6 Garis Penampang AB dan EF…………………………………………………………43

5.7 Penampang Geologi AB dan EF………………………………………………………44

5.8 Restorasi Penampang Skematik dari Penampang Geologi AB dan EF………………45

Page 11: GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH  · PDF fileStratigrafi daerah penelitian tersusun oleh 5 satuan batuan tidak resmi. Pada Kala Miosen Tengah (N9-N12)

viii

5.9 Rekonstruksi Model Pengendapan dan Fasies Batugamping AB…………………….46

5.10 Rekonstruksi Model Pengendapan dan Fasies Batugamping EF……………………46

Page 12: GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH  · PDF fileStratigrafi daerah penelitian tersusun oleh 5 satuan batuan tidak resmi. Pada Kala Miosen Tengah (N9-N12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A……………………………………………………Analisa Mikropaleontologi

LAMPIRAN B……………………………………………………Analisa Petrografi

LAMPIRAN C1…………………………………………………..PetaGeomorfologi

LAMPIRAN C2…………………………………………………..Peta Lintasan

LAMPIRAN C3…………………………………………………..Peta Geologi

LAMPIRAN C4…………………………………………………..Peta Lintasan Fasies

LAMPIRAN D……………………………………………………Profil Batugamping

Page 13: GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH  · PDF fileStratigrafi daerah penelitian tersusun oleh 5 satuan batuan tidak resmi. Pada Kala Miosen Tengah (N9-N12)

x

DAFTAR FOTO

3.1 Foto yang Memperlihatkan Satuan Perbukitan Lipatan……………………………….13

3.2 Foto yang Memperlihatkan Bentukan Cuesta di Desa Nambo………………………...14

3.3 Foto yang Memperlihatkan Satuan Perbukitan Landai………………………………...14

3.4 Foto yang Memperlihatkan Satuan Dataran Rendah…………………………………...15

3.5 Singkapan Batupasir pada Lokasi L-1.1………………………………………………...20

3.6 Singkapan Batugamping Terumbu Masif di Lokasi L-9.5……………………………...22

3.7 Singkapan Batugamping Berlapis Fasies Packstone di Lokasi L-2.9…………………....22

3.8 Singkapan Batulempung Sisipan Batugamping di Lokasi L-5.13…………………..….24

3.9 Singkapan Konglomerat di Lokasi L-8.4………………………………………………..26

3. 10 Singkapan Konglomerat dengan Ukuran Fragmen Lebih Halus di Lokasi L-9.5……....26

3.11 Singkapan Batuan Aluvia di Lokasi L-9.8……………………………………………….28

3.12 Slickenside pada Batugamping Lokasi L-7.12…………………………………………...30

3.13 Kekar Gerus pada Batugamping Lokasi L-3.2………………………………………..….31

3.14 Kekar Gerus pada Batugamping Lokasi L-10.5……………………………………….....31

3.16 Slickenside pada batugamping lokasi L-10.1…………………………………………......32

5.1 Singkapan Batugamping Fasies Mudstone di Lokasi L-1.1………………………………..37

5.2 Singkapan Batugamping Fasies Platycoral Floatstone di Lokasi L-1.2…………………..37

5.3 Singkapan Batugamping Fasies Large Foraminifera Packstone di Lokasi L-2.11……......38

5.4 Singkapan Batugamping Fasies Foraminifera Grainstone di Lokasi L-7.12……………...39

5.5 Singkapan Batugamping Fasies Branching Coral Floatstone di Lokasi L-3.1……………40

5.6 Singkapan Batugamping Fasies Coral Rudstone di Lokasi L-7.4…………………..............40

5.7 Singkapan Batugamping Fasies Massive Coral Framestone di Lokasi L-9.7……………...42

5.8 Singkapan Batugamping Fasies Platy Coral Bindstone di Lokasi L-6.10…………………42