LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIKA INDUSTRI Disusun Oleh : Nama : Rizqi Oktavina Sunarso Putri NIM : 14/17064/THP-STPK B Kelompok : I (Satu) Golongan : A Acara III : Gelombang Berdiri Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian Co Ass : Arif Pandu Prasetyo FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN STIPER
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
FISIKA INDUSTRI
Disusun Oleh :
Nama : Rizqi Oktavina Sunarso Putri
NIM : 14/17064/THP-STPK B
Kelompok : I (Satu)
Golongan : A
Acara III : Gelombang Berdiri
Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian
Co Ass : Arif Pandu Prasetyo
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2015I. ACARA III : Gelombang Berdiri.
II. HARI, TANGGAL : Kamis, 26 Maret 2015.
III. TUJUAN :
1. Memahami pengertian gelombang berdiri dan
gelombang merambat.
2. Memahami pengertian gelombang bunyi.
3. Dapat menentukan rambat bunyi di udara.
IV. DASAR TEORI
Proses mendengar merupakan peristiwa
bergetarnya sumber bunyi, getaran itu bersifat
menggetarkan udara disekitarnya, dan selanjutnya
melalui getaran udara menjalar dan akhirnya
menggetarkan gendang telinga serta selanjutnya
diinformasikan ke otak. Jelaslah bunyi merupakan
gelombang yang menjalar, longitudinal, memerlukan
medium (padat, cair maupun gas) untuk merambat.
Bunyi yang dpata kita dengar hanyalah bunyi
endengaran yaitu bunyi yang berfrekuensi antara 20
Hz sampai dengan 20.000 Hz. (Anonim, 2015)
Gelombang berdiri atau gelombang stasioner
terjadi karena interferensi gelombang datang dan
gelombang pantul. Jika kita mengikat kedua ujung
tali yang panjang dan menggerakkan satu bagian tali
naik turun dengan gerak harmonik sederhana
beramplitudo kecil, kita akan menemukan bahwa pada
frekuensi-frekuensi tertentu akan dihasilkan pola-
pola gelombang berdiri. Prekuensi-frekuensi yang
menghasilkan pola-pola ini disebut frekuensi
resonansi sistem tali. Gelombang berdiri mempunyai
amplitudo yang berbeda pada tiap titik di sepanjang
dawai amplitudo maksimum disebut dengan perut
sedangkan amplitudo nol atau tidak ada simpangan
disebut dengan simpul. Panjang gelombang pada
gelombang berdiri pada dawai dapat diamati dan
dihitung dari panjang dawai, jumlah simpul, dan
jumlah perut yang terjadi pada dawai itu. (Khoirun
nisa’i, 2013)
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi,
yang dapat di kelompokkan berdasarkan arah rambat
dan mediem perambatannya. Berdasarkan arah
rambatnya, gelombang dibedakan menjadi gelombang
longitudinal dan gelombang tranversal. Sedangkan
medium perambatannya gelombang dibedakan menjadi
gelombang mekanik dan gelombang dan gelombang
elektromagnetik. Selain itu sifat-sifat umum
gelombang dapat dibedakan menjadi 5 yaitu dapat
dibiaskan, dapat dipantulkan, dapat dilenturkan,
dapat dipadukan dan dapat dikutubkan. Sedangkan
karakteristik gelombang dapat dinyatakan dalam
bentuk persamaan. Gelombang stasioner adalah
gelombang hasil superposisi dua gelombang berjalan
yang amplitudo sama, frekuensi sama dan arah
berlawanan. Gelombang stasioner dapat dibentuk dari
pemantulan suatu gelombang. Contohnya pada
gelombang tali. Gelombang datang akan berinteraksi
dengan gelombang pantulan yang berlawanan arah
membentuk sebuah gelombang berdiri. Berdasarkan
ujung pemantulannya dapat dibedakan menjadi dua
yaitu ujung terikat dan ujung bebas. Ujung tali
terikat yaitu gelombang tersebut dibentuk dari dua
gelombang datang dan gelombang pantul. Persamaan
gelombang datang dari kiri adalah Asin, sedangkan
gelombang pantulannya yang merambat dari kanan dan
fasenya berubah atau memiliki persamaan.Asin atau
Asin. Ujung bebas yaitu ujung yng bisa benas
bergerak, gelombang pantulan pada ujung bebas tidak
mengalami perubahan fase, hanya berbalik arah.
Persamaan gelombang datang dari kiri adalah A sin (
sedangkan persamaan gelombang pantulannya dari
kanan tanpa perubahan fase adalah A sin ).
Persamaan gelombang stasioner diperoleh dengan
menjumlahkan gelombang datang dan gelombang
pantulannya. (Haryanti, 2012)
Gambar dibawah ini merupakan contoh dimana dua
speaker dengan sumber yang sama dengan
jarak 3 meter.
Gambar 1. Dua speaker yang dihidupkan dengan sumber yang
sama
Gambar diatas ini mencontohkan dimana dua
speaker dengan sumber yang sama dengan jarak 3
meter. Seorang pendengar pada jarak 8 meter dari
titik tengah kedua speaker. Lalu pendengar berjalan
0,35 meter tegak lurus. Gelombang suara dari
speaker pada contoh diatas meninggalkan speaker
dalam arah maju, dan kita menganggap interferensi
pada titik dalam ruang didepan speaker. Misalnya
kita mengubah speaker sehingga mereka saling
berhadapan dan kemudian memancarkan suara dari
frekuensi dan amlitudo yang sama. Kita sekarang
memiliki keadaan dimana dua gelombang identik
merambat diarah yang berlawanan dalam medium yang
sama. Gelombang ini tergabung sesuai dengan prinsip
superposisi. Kita dapat menganalisis situasi
seperti ini dengan mempertimbangkan fungsi
gelombang untuk dua gelombang sinusoidal tranversal
X + a = 41,78 + 18,027 = 59,807X−¿a = 41,78 - 18,027 = 23,753
Ketelitian
100% −¿ A % = 100% −¿ 43,14 % = 56,86
%
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum ketiga ini membahas tentang
gelombang berdiri. Praktikum gelombang berdiri
bertujuan untuk memahami pengertian gelombang
berdiri, gelombang bunyi dan cepat rambat bunyi
dalam ruangan. Dalam praktikum ini kita
menggunakan alat dan bahan yaitu tabung gelas satu
buah, osilator satu buah, pengukur panjang
misalnya penggaris satu buah, bahanya yaitu serbuk
gabus secukupnya.
Acara yang ketiga ini menggunakan cara kerja
yaitu mengisi tabung gelas yang kering dengan
serbuk gabus yang secukupnya kemudian menyusun
alat peraga seperti yang ditunjukan, dan
menghidupkan sumber bunyi dan geser geserlah tutup
tabung sedemekian sehingga nampak susunan periodik
dari serbuk dalam tabung, satu lagi mencatat
frekuensi bunyi dan mengukur jarak antar simpul,
serta plotlah. Tentukan v dari slop grafik itu.
Ukur panjang gelombangnya, jarak antar simpul dan
lainnya yang diperlukan dalam tabel. Buat dua
jenis tabel percobaan yaitu tabel percobaan dari
pendek ke panjang dan tabel percobaan dari panjang
ke pendek. Dan dalam masing-masing jenis tabel
terdiri dari dua tabel yaitu tabel panjang
gelombang dan tabel kecepatan. Tujuan pembuatan
tabel-tabel tersebut adalah agar dalam proses
perhitungan dalam percobaan lebih akurat.
Prinsip kerja yang digunakan didalam praktikum
ini ialah mengalirkan getaran gelombang yang
dikeluarkan oleh sumber bunyi (loudspeaker) ke
medium benda padat (gabus). Sumber bunyi yang
digunakan ialah alat yang hanya mampu mengeluarkan
gelombang suara dengan frekuensi 6 Hz, 9 Hz, 12 Hz
dan 13,8 Hz. Setelah cepat rambat dan panjang
gelombang diketahui, maka diadakan perhitungan
terhadap komponen-komponen tersebut. Masing-masing
komponen dihitung periode, selisih periode,
selisih kecepatan, selisih panjang gelombang dan
cepat rambat rambat rata-rata gelombang.
Perhitungan dilakukan dengan melakukannya terhadap
gelombang yang diukur dari frekuensi kecil ke
besar dan besar ke kecil. Setelah perhitungan
didapat dan dibuat tabel, maka dibuat perhitungan
ralat untuk memperbaiki perhitungan dan untuk
mendapatkan perhitungan yang tepat dan riil. Dalam
perhitungan ralat digunakan perhitungan untuk
mencari harga rata-rata, deviasi rata-rata,
deviasi standar, deviasi standar relatif, deviasi
rata0rata relatif dan keteptan lalu kemudian
dibuat tabel. Hasil perhitungan inilah yang
menjadi tujuan analisis dalm pengamatan praktikum
ini. Selain itu, dibuat juga grafik untuk
frekuansi dari pendek ke panjang dan frekuensi
pendek ke panjang terhadap panjang gelombang dan
cepat rambat gelombang.
Dari pengamatan frekuensi pendek ke panjang
didapat hasil perhitungan berupa Δv sebesar 23,361
m/s, Δλ sebesar 0,845 m, Δ1/f sebesar 0,00485 s, vsebesar 17,422 m/s, v(+) sebesar 40,783 m/s dan
v(-) sebesar -5,939 m/s. Selain perhitungan hasil
pengamatan, juga dihitung dan didapat perhitungan
ralat panjang gelombang dan ralat cepat rambat
gelombang. Pada ralat panjang gelombang didapat:
harga rata-rata sebesar 0,41, deviasi rata-rata
sebesar 0,055, deviasi standar sebesar 0,07,
deviasi rata-rata relatif sebesar 13,4%, deviasi
standar reltif sebesar 17,07%, hasil pengukuran
sebesar 0,465 dan 0,355 dengan tingkat ketelitian
sebesar 86,6%. Dari perhitungan ralat cepat rambat
bunyi (v) diudara didapatkan harga rata-rata
sebesar 43,27, deviasi rata-rata sebesar 16,45,
deviasi standar sebesar 20,72, deviasi rata-rata
relatif sebesar 38,01%, deviasi standar relatif
sebesar 47,8%, hasil pengukuran sebesar 59,72 dan
26,82 dengan tingkat ketelitian sebesar 61,99%.
Dari pengamatan frekuensi panjang ke pendek
didapat hasil perhitungan berupa Δv sebesar 26,335
m/s, Δλ sebesar 1,015 m, Δ1/f sebesar 0,00485 s, vsebesar 20,927 m/s, v(+) sebesar 47,262 m/s dan
v(-) sebesar -5,408 m/s. Selain perhitungan hasil
pengamatan, juga dihitung dan didapat perhitungan
ralat panjang gelombang dan ralat cepat rambat
gelombang. Pada ralat panjang gelombang didapat:
harga rata-rata sebesar 3,74, deviasi rata-rata
sebesar 0,6875, deviasi standar sebesar 0,91,
deviasi rata-rata relatif sebesar 18,3%, deviasi
standar relatif sebesar 24,3%, hasil pengukuran
sebesar 4,4275 dan 3,052 dengan tingkat ketelitian
sebesar 81,7%. Dari perhitungan ralat cepat rambat
bunyi (v) diudara didapatkan harga rata-rata
sebesar 41,78, deviasi rata-rata sebesar 18,027 ,
deviasi standar sebesar 22,92, deviasi rata-rata
relatif sebesar 43,14%, deviasi standar relatif
sebesar 54,85%, hasil pengukuran sebesar 59,807
dan 23,753 dengan tingkat ketelitian sebesar
56,86%.
IX. KESIMPULAN
Dari praktikum gelombang berdiri yang telah
dilaksanakan dapat disimpulkan :
1. Gelombang ialah getaran yang merambat pada
medium, entah itu padat, cair maupun gas.
2. Gelombang yang merambat melalui medium juga
menggetarkan medium yang dilewatinya.
3. Gelombang memiliki beberapa identitas, yaitu :
frekuensi, intensitas bunyi dan timbre.
4. Frekuensi gelombang bunyi yang dapt didengar
manusia ialah gelombang dengan frekuensi 20 Hz
hingga 20.000 Hz. Sedangkan gelombang yang
berada dibawah 20 Hz dan diatas 20.000 Hz hanya
dapat didengarkan oleh hewan-hewan tertentu
saja.
5. Gelombang juga memiliki panjang dan cepat
rambat.
6. Didapat frekuensi dari pendek ke panjang
didapat hasil perhitungan sebagai berikut: Δv
sebesar 23,361 m/s, Δλ sebesar 0,845 m, Δ1/f
sebesar 0,00485 s, v sebesar 17,422 m/s, v(+)sebesar 40,783 m/s dan v(-) sebesar -5,939 m/s.
7. Didapat frekuensi dari panjang ke pendek
didapat hasil perhitungan sebagai berikut: Δv
sebesar 26,335 m/s, Δλ sebesar 1,015 m, Δ1/f
sebesar 0,00485 s, v sebesar 20,927 m/s, v(+)sebesar 47,262 m/s dan v(-) sebesar -5,408 m/s.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Buku Petunjuk Praktikum Fisika Industri. InstitutPertanian Stiper Yogyakarta.
Haryanti. 2012. Gelombang stasioner.antyharyanti.blogspot.com/2012/03/ gelombang-stasioner-pada-tali.html. Diakses pada tanggal 27Maret 2015, pukul 14.35 WIB.
Nisa’i, Khoirun dkk. 2013. Gelombang berdiri terikat pada duaujung.http://annisaelrosyid.blogspot.com/2013/03/gelombang-berdiri-terikat-pada-dua-ujung.html Diaksespada tanggal 27 Maret 2015, pukul 14.14 WIB.
Wiquna, Prayoga. 2012. Teori gelombang berdiri (standing wave).http://www.chayoy.com/2012/07/teori-gelombang-berdiri-standing-wave.html. Diakses pada tanggal27 Maret 2015, pukul 14.45 WIB.