-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
1/22
Kelainan Kulit Papula Eritematous Skuamosa pada Anak
1. PendahuluanKulit merupakan suatu lapisan terluar yang
menutupi organ-organ dalam tubuh maupun luar.
Ketika suatu organisme parasit misalnya menginfeksi tubuh maka
tidak memungkinkan kulit
akan terkena dampaknya, baik dampak primer maupun dampak
sekunder. Untuk yang dampak
primer, kulit merupakan tempat yang memang akan diinfeksi oleh
organisme parasit, sedangkan
dampak yang sekunder, kulit akan terkena dampaknya mungkin oleh
karena mikroorganisme
yang menginfeksi organ sistemik. Pada penyakit kulit banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi
timbulnya suatu bentuk infeksi atau kelainan kulit. Bentuk
infeksi atau kelainan kulit itu sendiridibagi menjadi effloresensi
primer dan sekunder. Dimana effloresensi primer merupakan
kelainan kulit yang pertama yaitu, makula, papul, plak, urtika,
nodus, nodulus, vesikel, bula,
pustul, dan kista. Effloresensi sekunder yaitu skuama, krusta,
erosi, ulkus, dan sikatriks.
Effloresensi primer sangat penting untuk mendiagnosis penyakit
kulit yang sedang diderita.
Pada saat seorang pasien datang dengan suatu keluhan misalnya
keluhan pada kulit ada
baiknya pada anamnesis ditanyakan riwayat penyakit, penggunaan
obat-obatan untuk penyakit
yang di deritanya maupun untuk penyakit lain, penyakit yang
diderita oleh anggota keluarga lain,penyakit-penyakit lain yang
diderita sekarang maupun pada masa lampau dan kebiasaan
tertentu.
Anamnesis tidak perlu lebih terperinci akan tetapi dapat
dilakukan lebih terarah kepada diagnosis
banding setelah dan sewaktu infeksi. Anamnesis yang terarah juga
biasanya dilakukan
bersamaan dengan inspeksi. Pada inspeksi yang perlu diperhatikan
ialah lokalisasi, warna,
bentuk, ukuran, penyebaran, batas, dan effloresensi. Bila
terdapat kemerahan pada kulit ada tiga
kemungkinan, eritema, purpuran, dan trlangiektaksis. Setelah
diinspeksi dapat dilakukan palpasi
untuk menemukan adanya dolor, kalor, fungsio laesa, rubor dan
tumor, ada tidaknya perbesaran
kelenjar regional maupun kelenjar generalisata.
2. Pembahasan
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
2/22
Skenario kasus: seorang anak laki-laki usia 10 tahun dibawa
ibunya datang kepoliklinik
dengan beruntus (papul) bersisik kemerahan yang terasa gatal
pada badan serta kedua tungkai
atas dan bawah sejak 2 minggu yang lalu. Kulit terlihat sangat
kering.
Diketehui pada anamnesis bahwa anak laki-laki tersebut mengeluh
beruntus (papul) yang
bersisik kemerahan, hal ini telah di derita semenjak 2 minggu
yang lalu. Pada lesi-lesi tersebut
terasa gatal dan permukaan kulit kering. Berdasarkan skenario
kasus kita mendapat diagnosis
banding beberapa penyakit dermatitis atopik, dermatitis kontak
iritan, prurigo, dan skabies.
2.1DermatitisDermatitis merupakan peradangan kulit sebagai
respon terhadap pengaryh faktor eksogen
dan endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa effloresensi
polimorfik )eritema, edema,
papul, vesikel, skuama likenifikasi) dan keluhan gatal. Tanda
polimorfik tidak selalu timbul
bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa (oligomorfik).
Dermatitis cenderung residif dan
kronis. Nama lain dari dermatitis ialah ekzem. Penyebab dari
dermatitis yang eksogen ialah
bahan kimia, mikroorganisme, dan dapat pula endogen misalnya
dermatitis atopik. Umumnya
penderita dermatitis datang dengan keluhan gatal. Kelainan kulit
bergantung pada stadium
penyakit, memiliki batas sirkumskrip, dapat pula difus,
penyebarannya lokal maupun
generalisata. Pada stadium akut kelainan kulit dapat berupa
eritema, edema, vesikel atau bula,
erosi dan eksudasi, sehingga tampak basah. Pada stadium subakut,
eritema dan edema berkurang,
eksudat mengering menjadi krusta. Sedang pada stadium kronis
lesi tampak kering, skuama,
hiperpingmentasi, papul, dan likenifikasimungkin juga terdapat
ekskoriasi karena garukan.
Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja suatu
dermatitis memberikan gambaran awal
kronis. Demikian pula jenis efloresensi tidak selalu harus
polomorfik, mungkin hanya
oligomorfik.1
2.1.1 Dermatitis Atopika. Anamnesis
Saat pasien datang dengan keluhan keadaan kulit yang gatal,
serta benjolan kecil kurang
dari 0.5 cm berwarna kemerahan, dan kulit juga terlihat bersisik
serta pasien tersebut juga
mengeluh kulitnya sangat kering pada badan dan juga kedua
ekstremitas baik atas maupun
bawah sejak 2 minggu yang lalu. Di ketahui pasien memiliki
riwayat asma bronkial, dan
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
3/22
alergi pada makanan laut serta sempat juga terinfeksi panu
(Pitiriasis versikolor) tetapi sudah
menghilang 1 bulan yang lalu. pasien sudah meminum obat warung
anti alergi tapi tidak
kunjung sembuh. Pasien mengaku bahwa kakaknya pernah mengalami
penyakit yang sama
sewaktu bayi namun telah sembuh.2
Pada anamnesis riwayat penyakit sekarang didapatkan juga stadium
penyakit tersebut
apakah termasuk stadium aku, subakut, atau kronis. Tapi tidak
semua lesi pada stadium-
stadium tersebut muncul berurutan, bisa saja lesi kronis yang
lebih dulu tampak, tempat
predileksi utama pada badan, ekstremitas atas maupun bawah. Pada
riwayat penyakit dahulu
adanya alergi terhadap suatu faktor eksogen maupun endogen,
alergi tersebut sering
rekurens, dapat sembuh sendiri, atau semakin berat bertambahnya
umur, biasanya penderita
dermatitis atopi mudah terinfeksi penyakit lain seperti jamur
dan bakteri, adanya riwayat
penyakit lain seperti asma bronkial dan hay fever,. Riwayat
penyakit keluarga juga
didapatkan bahwa orang tuan atau keluarga terdekat yang masih
memiliki hubungan darah
juga pernah mengalami hal serupa, alergi atau memiliki
hipersensitivitas terhadap faktor
eksogen maupun faktor endogen.2
b. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjangPada pemeriksaan
fisik di dapatkan papul yang padat, eritema, dan skuama, serrta
kulit
yang sangat kering. Predileksi di lipat siku, lipat lutut,
pergelangan tangan bagian fleksor,
leher, dan jarang pada wajah. Karena penderita sering menggaruk
kadang bisa didapat erosi,
likenifikasi, dan ada skuama. Akibat dari garukan kulitnya
mmenebal dan perubahan kulit
lain yang menyebabkan gatal. Ada 2 macam kriteria untuk
menentukan diagnosis DA yaitu
kriteria mayor: pruritus, dermatitis di muka atau ekstensor pada
bayi dan anak, dermatitis di
fleksura pada dewasa, dermatitis kronis atau residif, riwayat
atopi penderita atau keluarga.
Kriteria minor: Xerosis, infeksi kulit, dermatitis nonspesifik
pada tangan dan kaki, iktiosos/
hiperliniar palmaris/keratosis pilaris, pitiriasis alba,
dermatitis di papila mamae, whitedermographism dan delayed blanch
response, keilitis, lipatan infraorbital Dennie-morgan,
konjungtivitis berulang, keratokonus, katarak subskapsular
anterior, orbita menjadi gelap,
muka pucat atau eritem, gatal bila berkeringat, intolerans
terhadap wol atau pelarut lemak,
aksentuasi perifolikular, hipersensitif terhadap makanan,
perjalanan penyakit dipengaruhi
oleh faktor lingkungan dan atau emosi, tes kulit alergi tipe
dadakan positif, kadar IgE di
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
4/22
dalam serum meningkat, awitan pada usia dini. Pada pemeriksaan
penunjang di dapatkan
eosinofil meningkat.2
c. PembahasanDermatitis atopik (DA) adalah penyakit kulit reaksi
inflamasi yang didasari oleh faktor
herediter dan faktor lingkungan, bersifat kronik residif dengan
gejala eritema, papula,
vesikel, kusta, skuama dan pruritus yang hebat. Bila residif
biasanya disertai infeksi, atau
alergi, faktor psikologik, atau akibat bahan kimia atau iritan.
Dermatitis atopik atau eksema
adalah peradangan kronik kulit yang kering dan gatal yang
umumnya dimulai pada awal
masa kanak-kanak. Eksema dapat menyebabkan gatal yang tidak
tertahankan, peradangan,
dan gangguan tidur. Penyakit ini dialami sekitar 10-20% anak.
Umumnya episode pertama
terjadi sebelum usia 12 bulan dan episode-episode selanjutnya
akan hilang timbul hingga
anak melewati masa tertentu. Sebagian besar anak akan sembuh
dari eksema sebelum usia 5
tahun. Sebagian kecil anak akan terus mengalami eksema hingga
dewasa.3
Penyakit ini dinamakan dermatitis atopik oleh karena kebanyakan
penderitanya
memberikan reaksi kulit yang didasari oleh IgE dan mempunyai
kecenderungan untuk
menderita asma, rinitis atau keduanya di kemudian hari yang
dikenal sebagai allergic march.
Walaupun demikian, istilah dermatitis atopik tidak selalu
memberikan arti bahwa penyakit
ini didasari oleh interaksi antigen dengan antibodi. Nama lain
untuk dermatitis atopik adalah
eksema atopik, eksema dermatitis, prurigo Besnier, dan
neurodermatitis. Diperkirakan angka
kejadian di masyarakat adalah sekitar 1-3% dan pada anak < 5
tahun sebesar 3,1% dan
prevalensi DA pada anak meningkat 5-10% pada 20-30 tahun
terakhir. Sangat mungkin
peningkatan prevalensi ini berasal dari faktor lingkungan,
seperti bahan kimia industri,
makanan olahan, atau benda asing lainnya. Ada dugaan bahwa
peningkatan ini juga
disebabkan perbaikan prosedur diagnosis dan pengumpulan
data.3
Sampai saat ini etiologi maupun mekanisme yang pasti DA belum
semuanya diketahui,
demikian pula pruritus pada DA. Tanpa pruritus diagnosis DA
tidak dapat ditegakkan. Rasa
gatal dan rasa nyeri sama-sama memiliki reseptor di taut
dermoepidermal, yang disalurkan
lewat saraf C tidak bermielin ke saraf spinal sensorik yang
selanjutnya diteruskan ke talamus
kontralateral dan korteks untuk diartikan. Rangsangan yang
ringan, superfisial dengan
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
5/22
intensitas rendah menyebabkan rasa gatal, sedangkan yang dalam
dan berintensitas tinggi
menyebabkan rasa nyeri. Sebagian patogenesis DA dapat dijelaskan
secara imunologik dan
nonimunologik. Multifaktor DA mempunyai penyebab multi faktorial
antara lain faktor
genetik, emosi, trauma, keringat, imunologik. Respon Imun
Sistemik Terdapat IFN-g yang
menurun. Interleukin spesifik alergen yang diproduksi sel T pada
darah perifer (interleukin
IL-4, IL-5 dan IL-13) meningkat. Juga terjadi Eosinophilia dan
peningkatan IgE.
Imunopatologi Kulit Pada DA, sel T yang infiltrasi ke kulit
adalah CD45RO+. Sel T ini
menggunakan CLA maupun reseptor lainnya untuk mengenali dan
menyeberangi endotelium
pembuluh darah. Di pembuluh darah perifer pasien DA, sel T
subset CD4+ maupun subset
CD8+ dari sel T dengan petanda CLA+CD45RO+ dalam status
teraktivasi (CD25+,
CD40L+, HLADR+). Sel yang teraktivasi ini mengekspresikan Fas
dan Fas ligand yang
menjadi penyebab apoptosis. Sel-sel itu sendiri tidak
menunjukkan apoptosis karena mereka
diproteksi oleh sitokin dan protein extracellular matrix(ECM).
Sel-sel T tersebut mensekresi
IFN g yang melakukanupregulation Faspada keratinocytes dan
menjadikannya peka
terhadap proses apoptosis di kulit. Apoptosis keratinocyte
diinduksi olehFas ligandyang
diekspresi di permukaan sel-sel T atau yang berada di
microenvironment. Respon imun
kulit Sel-sel T baik subset CD4+ maupun subset CD8+ yang
diisolasi dari kulit (CLA+
CD45RO+ T cells) maupun dari darah perifer, terbukti mensekresi
sejumlah besar IL-5 dan
IL-13, sehingga dengan kondisi ini lifespan dari eosinofil
memanjang dan terjadi induksipada produksi IgE. Lesi akut
didominasi oleh ekspresi IL-4 dan IL-13, sedangkan lesi kronik
didominasi oleh ekspresi IL-5, GM-CSF, IL-12, dan IFN-g serta
infiltrasi makrofag dan
eosinofil. Genetik Pengaruh gen maternal sangat kuat. Ada peran
kromosom 5q31-33,
kromosom 3q21, serta kromosom 1q21 and 17q25. Juga melibatkan
gen yang independen
dari mekanisme alergi. Ada peningkatan prevalensi HLA-A3 dan
HLA-A9. Pada umumnya
berjalan bersama penyakit atopi lainnya, seperti asma dan
rhinitis. Resiko seorang kembar
monosigotik yang saudara kembarnya menderita DA adalah
86%.1-3
Sekitar 70% anak dengan DA mempunyai riwayat atopi dalam
keluarganya seperti asma
bronkial, rinitis alergi, atau dermatitis atopik. Sebagian besar
anak dengan DA (sekitar 80%),
terdapat peningkatan kadar IgE total dan eosinofil di dalam
darah. Anak dengan DA terutama
yang moderat dan berat akan berlanjut dengan asma dan/atau
rinitis alergika di kemudian
hari (allergic march), dan semuanya ini memberikan dugaan bahwa
dasar DA adalah suatu
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
6/22
penyakit atopi. Ekspresi sitokin, keseimbangan sitokin yang
berasal dari Th1 dan Th2 sangat
berperan pada reaksi inflamasi penderita Dermatitis Atopik (DA).
Pada lesi yang akut
ditandai dengan kadar Il-4, Il-5, dan Il-13 yang tinggi
sedangkan pada DA yang kronis
disertai kadar Il-4 dan Il-13 yang lebih rendah, tetapi kadar
Il-5, GM-CSF (granulocyte-
macrophage colony-stimulating factor), Il-12 dan INFg lebih
tinggi dibandingkan pada DA
akut. Anak dengan bawaan atopi lebih mudah bereaksi terhadap
antigen lingkungan
(makanan dan inhalan), dan menimbulkan sensitisasi terhadap
reaksi hipersentivitas tipe I.
Imunitas seluler dan respons terhadap reaksi hipersensitivitas
tipe lambat akan menurun
pada 80% penderita dengan DA, akibat menurunnya jumlah limfosit
T sitolitik (CD8+),
sehingga rasio limfosit T sitolitik (CD 8+) terhadap limfosit T
helper (CD4+) menurun
dengan akibat kepekaan terhadap infeksi virus, bakteri, dan
jamur meningkat. Di antara
mediator yang dilepaskan oleh sel mast, yang berperan pada
pruritus adalah vasoaktif amin,
seperti histamin, kinin, bradikinin, leukotrien, prostaglandin
dan sebagainya, sehingga dapat
dipahami bahwa dalam penatalaksanaan DA, walaupun antihistamin
sering digunakan,
namun hasilnya tidak terlalu menggembirakan dan sampai saat ini
masih banyak silang
pendapat para ahli mengenai manfaat antihistamin pada DA. Trauma
mekanik (garukan)
akan melepaskan TNF-a dan sitokinpro inflammatory lainnya di
epidermis, yang selanjutnya
akan meningkatkan kronisitas DA dan bertambah beratnya
eksema.Antigen Presenting Cells,
kulit penderita DA mengandung sel Langerhans (LC) yang mempunyai
afinitas tinggi untukmengikat antigen asing (Ag) dan IgE lewat
reseptor FceRI pada permukaannya, dan beperan
untuk mempresentasikan alergen ke limfosit Th2, mengaktifkan sel
memoriTh2 di kulit dan
yang juga berperan mengaktifkan Th0 menjadi Th2 di dalam
sirkulasi.1-3
Faktor non imunologis yang menyebabkan rasa gatal pada DA antara
lain adanya faktor
genetik, yaitu kulit DA yang kering (xerosis). Kekeringan kulit
diperberat oleh udara yang
lembab dan panas, banyak berkeringat, dan bahan detergen yang
berasal dari sabun. Kulit
yang kering akan menyebabkan nilai ambang rasa gatal menurun,
sehingga denganrangsangan yang ringan seperti iritasi wol,
rangsangan mekanik, dan termal akan
mengakibatkan rasa gatal.
Faktor-faktor pencetus DA ialah Makanan, berdasarkan hasilDouble
Blind Placebo
Controlled Food Challenge(DBPCFC), hampir 40% bayi dan anak
dengan DA sedang dan
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
7/22
berat mempunyai riwayat alergi terhadap makanan. Bayi dan anak
dengan alergi makanan
umumnya disertai uji kulit (skin prick test) dan kadar IgE
spesifik positif terhadap pelbagai
macam makanan. Walaupun demikian uji kulit positif terhadap
suatu makanan tertentu, tidak
berarti bahwa penderita tersebut alergi terhadap makanan
tersebut, oleh karena itu masih
diperlukan suatu uji eliminasi dan provokasi terhadap makanan
tersebut untuk menentukan
kepastiannya. Alergen hirup sebagai penyebab DA dapat lewat
kontak, yang dapat
dibuktikan dengan uji tempel, positif pada 30-50% penderita DA,
atau lewat inhalasi. Reaksi
positif dapat terlihat pada alergi tungau debu rumah (TDR),
dimana pada pemeriksaan in
vitro (RAST), 95% penderita DA mengandung IgE spesifik positif
terhadap TDR
dibandingkan hanya 42% pada penderita asma di Amerika Serikat.
Perlu juga diperhatikan
bahwa DA juga bisa diakibatkan oleh alergen hirup lainnya
seperti bulu binatang rumah
tangga, jamur atau ragweed di negara-negara dengan 4 musim.
Infeksi kulit, penderita
dengan DA mempunyai tendensi untuk disertai infeksi kulit oleh
kuman
umumnya Staphylococcus aureus, virus dan jamur. Stafilokokus
dapat ditemukan pada 90%
lesi penderita DA dan jumlah koloni bisa mencapai 107
koloni/cm2pada bagian lesi tersebut.
Akibat infeksi kuman Stafilokokus akan dilepaskan sejumlah
toksin yang bekerja sebagai
superantigen,mengaktifkan makrofag dan limfosit T, yang
selanjutnya melepaskan histamin.
Oleh karena itu penderita DA dan disertai infeksi harus
diberikan kombinasi antibiotika
terhadap kuman stafilokokus dan steroid topikal.
1-3
Umumnya gejala DA timbul sebelum bayi berumur 6 bulan, dan
jarang terjadi di bawah
usia 8 minggu. Dermatitis atopik dapat menyembuh dengan
bertambahnya usia, tetapi dapat
pula menetap bahkan meluas dan memberat sampai usia dewasa.
Terdapat kesan bahwa
makin lama dan makin berat dermatitis yang diderita semasa bayi
makin besar kemungkinan
dermatitis tersebut menetap sampai dewasa, sehingga perjalanan
penyakit dermatitis atopik
sukar diramalkan. Terdapat tiga bentuk klinis dermatitis atopik,
yaitu bentuk infantil, bentuk
anak, dan bentuk dewasa. DA pada infantil (usia 2 bulan-2
tahun),secara klinis berbentuk
dermatitis akut eksudatif dengan predileksi daerah muka terutama
pipi dan daerah ekstensor
ekstremitas. Bentuk ini berlangsung sampai usia 2 tahun.
Predileksi pada muka lebih sering
pada bayi yang masih muda, sedangkan kelainan pada ekstensor
timbul pada bayi sel sudah
merangkak. Lesi yang paling menonjol pada tipe ini adalah
vesikel dan papula, serta garukan
yang menyebabkan krusta dan terkadang infeksi sekunder. Gatal
merupakan gejala yang
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
8/22
mencolok sel bayi gelisah dan rewel dengan tidur yang terganggu.
Pada sebagian penderita
dapat disertai infeksi bakteri maupun jamur. DA pada anak (2-10
tahun) ,seringkali bentuk
anak merupakan lanjutan dari bentuk infantil, walaupun
diantaranya terdapat suatu periode
remisi. Gejala klinis ditandai oleh kulit kering (xerosis) yang
lebih bersifat kronik dengan
predileksi daerah fleksura antekubiti, poplitea, tangan, kaki
dan periorbita. DA pada remaja
dan dewasa terjadi pada usia sekitar 20 tahun. Umumnya berlokasi
di daerah lipatan, muka,
leher, badan bagian atas dan ekstremitas. Lesi berbentuk
dermatitis kronik dengan gejala
utama likenifikasi dan skuamasi.1
Terdapat beberapa gambaran klinis dan stigmata yang terjadi pada
DA, yaitu: White
dermatographism yaitu goresan pada kulit penderita DA akan
menyebabkan kemerahan
dalam waktu 10-15 detik diikuti dengan vasokonstriksi yang
menyebabkan garis berwarna
putih dalam waktu 10-15 menit berikutnya.Reaksi vaskular
paradoksal merupakan adaptasi
terhadap perubahan suhu pada penderita DA. Apabila ekstremitas
penderita DA mendapat
pajanan hawa dingin, akan terjadi percepatan pendinginan dan
perlambatan pemanasan
dibandingkan dengan orang normal. Lipatan telapak tangan ,
terdapat pertambahan
mencolok lipatan pada telapak tangan meskipun hal tersebut bukan
merupakan tanda khas
untuk DA. Garis Morgan atau Dennie , terdapat lipatan ekstra di
kulit bawah mata. Sindrom
buffed-nail , kuku terlihat mengkilat karena selalu menggaruk
akibat rasa sangal gatal.
Allergic shiner , sering dijumpai pada penderita penyakit alergi
karena gosokan dan garukan
berulang jaringan di bawah mata dengan akibat perangsangan
melanosit dan peningkatan
timbunan melanin. Hiperpigmentasi, terdapat daerah
hiperpigmentasi akibat garukan terus
menerus. Kulit kering, kulit penderita DA umumnya kering,
bersisik, pecah-pecah, dan
berpapul folikular hiperkeratotik yang disebut keratosis
pilaris. Jumlah kelenjar sebasea
berkurang sehingga terjadi pengurangan pembentukan sebum, sel
pengeluaran air dan
xerosis, terutama pada musim panas. Delayed blanch , penyuntikan
asetilkolin pada kulit
normal menghasilkan keluarnya keringat dan eritema. Pada
penderita atopi akan terjadieritema ringan dengan delayed blanch,
hal ini disebabkan oleh vasokonstriksi atau
peningkatan permeabilitas kapiler.Keringat berlebihan,penderita
DA cenderung berkeringat
banyak sehingga pruritus bertambah. Gatal dan garukan
berlebihan, penyuntikan bahan
pemacu rasa gatal (tripsin) pada orang normal menimbulkan gatal
selama 5-10 menit,
sedangkan pada penderita DA gatal dapat bertahan selama 45
menit. Hanifin dan Lobitz
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
9/22
(1977) menyusun petunjuk yang sekarang diterima sebagai dasar
untuk menegakkan
diagnosis DA Mereka mengajukan berbagai macam kriteria yang
dibagi dalam kriteria mayor
dan kriteria minor. Kriteria minimal untuk menegakkan diagnosa
DA meliputi pruritus dan
kecenderungan dermatitis untuk menjadi kronik atau kronik
residif dengan gambaran
morfologi dan distribusi yang khas. Dermatitis atopik dikenal
sebagai gatal yang
menimbulkan kelainan kulit, bukan kelainan kulit yang
menimbulkan gatal. Tetapi belum ada
kesepakatan pendapat mengenai hal ini, karena pada pengamatan,
lesi di muka dan punggung
bukan diakibatkan oleh garukan, selain itu dermatitis juga
terjadi pada bayi yang belum
mempunyai mekanisme gatal-garuk.1
Pada pemeriksaan penunjang di dapatkan, Imunoglobulin IgG, IgM,
IgA dan IgD
biasanya normal atau sedikit meningkat pada penderita DA. Tujuh
persen penderita DA
mempunyai kadar IgA serum yang rendah, dan defisiensi IgA
transien banyak dilaporkan
pada usia 3-6 bulan. Kadar IgE meningkat pada 80-90% penderita
DA dan lebih tinggi lagi
bila sel asma dan rinitis alergika. Tinggi rendahnya kadar IgE
ini erat hubungannya dengan
berat ringannya penyakit, dan tinggi rendahnya kadar IgE tidak
mengalami fluktuasi baik
pada saat eksaserbasi, remisi, atau yang sedang mendapat
pengobatan prednison atau
azatioprin. Kadar IgE ini akan menjadi normal 6-12 bulan setelah
terjadi remisi.
Limfosit ,jumlah limfosit absolut penderita alergi dalam batas
normal, baik pada asma, rinitis
alergilk, maupun pada DA Walaupun demikian pada beberapa
penderita DA berat. dapat
disertai menurunnya jumlah sel T dan meningkatnya sel B.
Eosinofil , kadar eosinofil pada
penderita DA sering meningkat. Peningkatan ini seiring dengan
meningkatnya IgE, tetapi
tidak seiring dengan beratnya penyakit.Leukosit polimorfonuklear
(PMN), dari hasil uji nitro
blue tetrazolium (NBT) ternyata jumlah PMN biasanya dalam batas
normal. Komplemen,
pada penderita DA kadar komplemen biasanya normal atau sedikit
meningkat. Bakteriologi ,
kulit penderita DA aktif biasanya mengandung bakteri patogen,
seperti Staphylococcus
aureus. walaupun tanpa gejala klinis infeksi. Uji kulit dan
provokasi , diagnosis DAditegakkan hanya berdasarkan gejala klinis.
Untuk mencari penyebab timbulnya DA harus
disertai anamnesis yang teliti dan bila perlu dengan uji kulit
serta uji eliminasi dan provokasi.
Korelasi uji kulit hanya baik hasilnya bila penyebabnya alergen
hirup. Untuk makanan
dianjurkan dengan uji eliminasi dan provokasi. Reaksi pustula
terhadap 5% nikel sulfat yang
diberikan dengan uji tempel dianggap karakteristik untuk DA oleh
beberapa pengamat.
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
10/22
Patogenesis reaksi pustula nikel fosfat ini belum diketahui
walaupun data menunjukkan
reaksi iritan primer.1
Diagnosis banding dermatitis atopik ialah dermatitis Kontak
Alergi, dermatitis
Numularis, skabies. Komplikasi pada anak penderita DA, 75% akan
disertai penyakit alergi
lain di kemudian hari. Penderita DA mempunyai kecenderungan
untuk mudah mendapat
infeksi virus maupun bakteri (impetigo, folikulitis, abses,
vaksinia.Molluscum
contagiosumdan herpes). Infeksi virus umumnya disebabkan
olehHerpes simplexatau
vaksinia dan disebut eksema herpetikum atau eksema vaksinatum.
Eksema vaksinatum ini
sudah jarang dijumpai, biasanya terjadi pada pemberian vaksin
varisela, baik pada keluarga
maupun penderita. lnfeksi Herpes simplex terjadi akibat tertular
oleh salah seorang anggota
keluarga. Terjadi vesikel pada daerah dermatitis, mudah pecah
dan membentuk krusta,
kemudian terjadi penyebaran ke daerah kulit normal. Penderita
DA, mempunyai
kecenderungan meningkatnya jumlah koloni Staphylococcus aureus.
Untuk terapinya dapat
di gunakan kortikosteroid topikal, hidrasi kulit, imunomodulator
topikal,antihistamin,
kortikosteroid, antiinfeksi, interferon, dan siklosporin.1-3
(gambar 1)
Gambar 1: Dermatitis atopik
Sumber:www.google.com
2.1.2 Dermatitis kontak iritana. Anamnesis
http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
11/22
Pada anamnesis penderita kontak iritan akan datang dengan
keluhan gatal yang sangat
pada predileksi tertentu. Pasien juga mengeluh kulitnya kering
pada temapt predileksi
tersebut, adanya warna kemerahan namun jarang papul, pasien juga
dapat datang dengan
keluhan rasa terbakar pada tempat yang terkenan iritan. Pada
identitas pasien juga penting
ditanyakan pekerjaan, karena dermatitis kontak iritan
berhubungan dengan gesekan yang
terus menerus atau kontak yang terus-menerus. Contohnya jika
pasien bekerja sebagai
pembantu rumah tangga, predileksinya pada telapak tangan atau
telapak kaki tempat yang
terkenan kontak fisik secara terus-menerus. Perempuan lebih
rentan daripada laki-laki. Pada
anak-anak dan usia lanjut juga mudah teriritasi karena ketebalan
kulit yang berbeda dengan
orang dewasa produktif. Ada baiknya juga ditanyakan seringnya
memakai suatu benda yang
dapat memungkinkan terjadinya iritas dan iritasi mereda setelah
tidak terpapar lagi dengan
bahan iritan pada riwayat penyakit sekarang, juga sejak kapan
iritasinya timbul (iritasi dapat
timbul mingguan, bulanan, hingga tahunan), . Biasanya pada
riwayat penyakit dahulu, pasien
juga mengeluhkan hal yang sama yang terjadi beberapa waktu yang
lalu. Tidak ada atau
jarang riwayat penyakit keluarga yang sama yang di derita pasien
karena tergantung dari
bahan iritan yang mengiritasi pasien tersebut.4
b. pemeriksaan fisik dan penunjang
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan tempat yang terpapar iritan,
misalnya pada pembanturumah tangga, biasanya bahan iritan berupa
detergent. Pada DKI akut, kulit terasa perih, rasa
terbakar, panas, adanya eritema dan edema, bula, mungkin ada
nekrosis, pinggir kelainan
kulit berbatas tegas dan pada umumnya asimetris. DKI akut lambat
gambaran klinis sama
tetapi muncul 8-24 jam atau lebih setelah kontak, penderisa baru
merasa perih pada esok hari
dan sore harinya sudah menjadi vesikel bahkan nekrosis. DKI
kumulatif/DKI kronis berupa
kulit kering, eritema, skuama, hiperkeratosis, likenifikasi,
difus. Jika kontak terus-menerus
kulit dapat retak (fisura). Terasa gatal umum terjadi,
adakalanya skuama tanpa eritema
sehingga sering diabaikan. Sering berhubungan dengan pekerjaan
yang melakukan kontak
secara terus-menerus. Jarang digukan pemeriksaan penunjang,
hasil diagnosis dinyatakan
dengan anamnesis yamg cermat dan pemeriksaan fisik. Tetapi untuk
DKI kronis kadang
digunakan uji tempel untuk mengetahui bahan iritannya.4
c. Pembahasan
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
12/22
Dermatitis kontak iritan adalah efek sitotosik lokal langsung
dari bahan iritan pada sel-sel
epidermis, dengan respon peradangan pada dermis. Daerah yang
paling sering terkena adalah
tangan dan pada individu atopi menderita lebih berat. Secara
definisi bahan iritan kulit adalah
bahan yang menyebabkan kerusakan secara langsung pada kulit
tanpa diketahui oleh
sensitisasi. Mekanisme dari dermatis kontak iritan hanya sedikit
diketahui, tapi sudah jelas
terjadi kerusakan pada membran lipid keratisonit. Dermatitis
kontak iritan merupakan reaksi
peradangan setempat yang non-imunologik pada kulit sesudah
mendapat paparan iritan baik
satu kali maupun berulang. Paparan sekali (tidak disengaja atau
kecelakaan) biasanya dari
iritan asam, basa dan sebagainya. Sedangkan paparan berulang
yang merusak kulit secara
kumulatif misalnya iritan yang lebih kecil dosisnya. Penyebab
timbulnya dermatitis kontak
iritan cukup rumit dan biasanya melibatkan gabungan berbagai
iritan. Iritan adalah substansi
yang akan menginduksi dermatitis pada setiap orang jika terpapar
pada kulit dalam
konsentrasi, waktu dan frekuensi yang cukup. Iritasi pada kulit
merupakan sebab terbanyak
dari dermatitis kontak. Beberapa contoh iritan akibat kerja yang
lazim dijumpai adalah
sebagai berikut : sabun, detergen, dan pembersih lainnya dan
bahan-bahan industri, seperti
petroleum, klorinat hidrokarbon, etil, eter, dan lain-lain.4
Faktor predisposisinya mencakup keadaan panas dan dingin yang
ekstrim, kontak yang
frekuen dengan sabun serta air, dan penyakit kulit yang sudah
ada sebelumnya. Penggunaan
berulang dari sabun basa kuat dan produk industri dapat merusak
struktur lunak pada sel.
Asam dapat larut pada air dan menyebabkan dehidrasi pada kulit.
Ketika kulit telah
mengalami gangguan, pajanan dari bahan iritan lemah pun dapat
menyebabkan inflamasi
pada kulit. Besar intensitas dari inflamasi bergantung pada
konsentrasi dari iritan dan
lamanya terpajan dari bahan iritan tersebut. Iritan yang lembut
dapat menyebabkan kulit
kering, fissura, dan eritema. A mild eczematous reaction dapat
timbul pada eksposure yang
berkelanjutan. Pajanan yang berkelanjutan pada daerah seperti
tangan, area diaper, atau pada
sekeliling kulit yang terkadang menyebabkan eczematous
inflamatour. Zat kimia kuat dapatmenyebabkan reaksi yang berat.
Masing-masing individu memiliki predisposisi yang berbeda
terhadap berbagai iritan, tetapi jumlah yang rendah dari iritan
menurunkan dan secara
bertahap mencegah kecenderungan untuk menginduksi dermatitis.
Fungsi pertahanan dari
kulit akan rusak baik dengan peningkatan hidrasi dari stratum
korneum (oklusi, suhu dan
kelembaban tinggi, bilasan air yang sering dan lama) dan
penurunan hidrasi (suhu dan
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
13/22
kelembaban rendah). Tidak semua pekerja di area yang sama akan
terkena. Siapa yang
terkena tergantung pada predisposisi individu (riwayat atopi
misalnya), personal higiene dan
luas dari paparan. Iritan biasanya mengenai tangan atau
lengan.1,4
Pada dermatitis kontak iritan kelainan kulit timbul akibat
kerusakan sel yang disebabkan
oleh bahan iritan melalui kerja kimiawi maupun fisik. Bahan
iritan merusak lapisan tanduk,
dalam beberapa menit atau beberapa jam bahan-bahan iritan
tersebut akan berdifusi melalui
membran untuk merusak lisosom, mitokondria dan komponen-komponen
inti sel. Dengan
rusaknya membran lipid keratinosit maka fosfolipase akan
diaktifkan dan membebaskan
asam arakidonik akan membebaskan prostaglandin dan leukotrin
yang akan menyebabkan
dilatasi pembuluh darah dan transudasi dari faktor sirkulasi
dari komplemen dan sistem
kinin. Juga akan menarik neutrofil dan limfosit serta
mengaktifkan sel mast yang akan
membebaskan histamin, prostaglandin dan leukotrin. PAF akan
mengaktivasi platelets yang
akan menyebabkan perubahan vaskuler. Diacil gliserida akan
merangsang ekspresi gen dan
sintesis protein. Pada dermatitis kontak iritan terjadi
kerusakan keratinosit dan keluarnya
mediator- mediator. Sehingga perbedaan mekanismenya dengan
dermatis kontak alergik
sangat tipis yaitu dermatitis. Kontak iritan tidak melalui fase
sensitisasi. Ada dua jenis bahan
iritan yaitu : iritan kuat dan iritan lemah. Iritan kuat akan
menimbulkan kelainan kulit pada
pajanan pertama pada hampir semua orang, sedang iritan lemah
hanya pada mereka yang
paling rawan atau mengalami kontak berulang-ulang. Faktor
kontribusi, misalnya
kelembaban udara, tekanan, gesekan dan oklusi, mempunyai andil
pada terjadinya kerusakan
tersebut.1,4
Dua jenis bahan iritan, maka dermatitis kontak iritan juga ada
dua macam yaitu dermatitis
kontak iritan akut dan dermatitis kontak iritan kronis.
Dermatititis kontak iritan akut.
Penyebabnya iritan kuat, biasanya karena kecelakaan. Kulit
terasa pedih atau panas, eritema,
vesikel, atau bula. Luas kelainan umumnya sebatas daerah yang
terkena, berbatas tegas.
Pada umumnya kelainan kulit muncul segera, tetapi ada segera,
tetapi ada sejumlah bahan
kimia yang menimbulkan reaksi akut lambat misalnya podofilin,
antralin, asam
fluorohidrogenat, sehingga dermatitis kontak iritan akut lambat.
Kelainan kulit baru terlihat
setelah 12-24 jam atau lebih. Contohnya ialah dermatitis yang
disebabkan oleh bulu serangga
yang terbang pada malam hari (dermatitis venenata); penderita
baru merasa pedih setelah
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
14/22
esok harinya, pada awalnya terlihat eritema dan sorenya sudah
menjadi vesikel atau bahkan
nekrosis.1,4
Dermatitis kontak iritan kronis atau dermatitis iritan
kumulatif, disebabkan oleh kontak
dengan iritan lembah yang berulang-ulang (oleh faktor fisik,
misalnya gesekan, trauma
mikro, kelembaban rendah, panas atau dingin; juga bahan
contohnya detergen, sabun,
pelarut, tanah, bahkan juga air). Dermatitis kontak iritan
kronis mungkin terjadi oleh karena
kerjasama berbagai faktor. Bisa jadi suatu bahan secara sendiri
tidak cukup kuat
menyebabkan dermatitis iritan, tetapi bila bergabung dengan
faktor lain baru mampu.
Kelainan baru nyata setelah berhari-hari, berminggu atau bulan,
bahkan bisa bertahun-tahun
kemudian. Sehingga waktu dan rentetan kontak merupakan faktor
paling penting. Dermatitis
iritan kumulatif ini merupakan dermatitis kontak iritan yang
paling sering ditemukan. Gejala
klasik berupa kulit kering, eritema, skuama, lambat laun kulit
tebal (hiperkeratosis) dan
likenifikasi, batas kelainan tidak tegas. Bila kontak terus
berlangsung akhirnya kulit dapat
retak seperti luka iris (fisur), misalnya pada kulit tumit
tukang cuci yang mengalami kontak
terus menerus dengan deterjen. Ada kalanya kelainan hanya berupa
kulit kering atau skuama
tanpa eritema, sehingga diabaikan oleh penderita. Setelah
kelainan dirasakan mengganggu,
baru mendapat perhatian. Banyak pekerjaan yang beresiko tinggi
yang memungkinkan
terjadinya dermatitis kontak iritan kumulatif, misalnya :
mencuci, memasak, membersihkan
lantai, kerja bangunan, kerja di bengkel dan berkebun.1,4
Pengkajian pasien gangguan alergik umumnya mencakup pemeriksaan
darah, sediaan
apus sekresi tubuh test kkulit dan RASt (Radioallergosorbent
test) hasil pemeriksaan darah
akan memberikan data-data yang suportif untuk pelbagai
kemungkinan diagnostik, kendati
demikian tes darah hasil laboratorium bukan Kriteria utama dalam
pemeriksaan gangguan
alergik. Pemeriksaan awal dapat mencakup pemeriksaan ini :
Hitung darah lengkap dan
hitung jenis eosinofil dalam keadaan normal merupakan 1% sampai
4% dari jumlah total sel
darah putih. Tingkat antara 5% sampai 15% adalah nonspesifik
tetapi benar-benar
menunjukkan reaksi alergik. Eosinofilia sedang 15%hingga 40%
leukosit dalam darah
sebagai eosinofel ditemukan pada pasien gangguan alerik
disamping pasien gangguan
malignitas, immunodefisiensi, infeksi parasit, penyakit jantung
congenital, dan pada pasien
yang mengalamidialisis peritoneal. Kadar total serum Ig E, kadar
total serum IgE, yang
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
15/22
tinggi mendukung diagnosis penyakit atopik ; kendati demikian,
kadar IGE yang normal
tidak menyingkirkan kemungkinan diagnosisi gangguan alergik.
Kadar IgE tidak sesensitif
pemeriksaan PRIST (paper radio immunosorbent test) dan ELISA
(Enzyme-linked
immunosrbent assay). Tes kulit. Tes kulit mencakup penyuntikan
intra dermal atau aplikasi
superficial yang dilakukan secara bersamaan waktunya pada
tempat-tempat terpisah dengan
menggunakan beberapa jenis larutan. Larutan ini masing-masing
mengandung antigen yang
mewakili suatu jenis alergen, termasuk tepung sari. Tes
provokasi, tes provokasi meliputi
pemberian allergen secara langsung pada mukosa respiratorius
dengan mengamati respon
target tersebut. Tipe pengujian ini sangat membantu dalam
mengena allergen yang bermakna
secara klinis pada pasien-pasien dengan hasil positif,
kekurangan yang utama pada tipe
pengujian ini adalah keterbatasan satu antigen persesi dan
risike timbulnya gejala yang berat,
khususnya bronkhospasme pada pasien asma. Tes
radioallergosorbent, merupakan test
pemeriksaan kadar IgE. Spesifik allergen. Sample serum pasien
dikenakan dalam jumlah
kompleks allergen yang dicurigai. Jika terdapat antibody,
kompleks ini akan berikatan
dengan allergen yang berlabel-radio aktif.4(Gambar 2)
Gambar 2: Dermatitis kontak iritan
Sumber: www.google.com
2.2Skabiesa. Anamnesis
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
16/22
Pasien datang dengan keluhan gatal pada lesi yang berbentuk
papul padat, dan kemerahan
serta terdapat pada pergelangan tangan bagian volar, sela-sela
jari, dan bagian bokong sejak 2
minggu yang lalu. Pasien mengaku pada malam hari terasa semakin
gatal, untuk
menghilangkan rasa gatal pasien sempat meminum obat warung.
Pasien memiliki hygiens
yang kurang baik karena pasien selama ini tinggal bersama
keluarganya di tempat tinggal
atau lingkungan yang padat. Pasien juga mengatakan, ia sekamar
dengan adiknya dan sering
sekali meminjam pakaian adiknya tersebut. Adiknya pun pernah
mengalami penyakit yang
sama seperti pasien namun sudah sembuh beberapa hari yang lalu.
Pada riwayat penyakit
dahulu, pasien tidak memiliki riwayat alergi, atau penyakit
sistemik lainnya.5
b. Pemeriksaan fisik dan penunjangPada pemeriksaan fisik
inspeksi terdapat lesi berbentuk papulo vesikulae yang polimorf
pada tempat predileksi dan gambaran yang khas pada skabies yaitu
kunikulus. Kunikulus
pada tempat predileksi berwarna putih atau keabu-abuan,
berbentuk garis lurus atau berkelok,
rata-rata panjangnya 1cm, pada ujung terowongan itulah terdapat
lesi papul atau vesikel.
Diagnosa skabies dilakukan dengan membuat kerokan kulit pada
daerah yang berwarna
kemerahan dan terasa gatal. Kerokan yang dilakukan sebaiknya
dilakukan agak dalam hingga
kulit mengeluarkan darah karena sarcoptes betina bermukim agak
dalam di kulit dengan
membuat terowongan. Untuk melarutkan kerak digunakan larutan KOH
10 persenselanjutnya hasil kerokan tersebut diamati dengan
mikroskop dengan perbesaran 10-40 kali.
Cara lain adalah dengan meneteskan minyak immersi pada lesi, dan
epidermis diatasnya
dikerok secara perlahan-lahan.5
C. Pembahasan
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan
sensitisasi
terhadap Sarcoptes scabeidan produknya. Sarcoptes scabiei
termasukfilum
Arthopoda , kelas Arachnida, ordo Ackarina, superfamili
Sarcoptes. Pada manusia
disebut Sarcoptes scabiei var. hominis. Secara morfologik
merupakan tungau kecil,
berbentuk oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata.
Tungau ini transient,
berwarna putih, kotor, dan tidak bermata. Ukurannya yang betina
berkisar antara 330 450
mikron x 250 350 mikron, sedangkan yang jantan lebih kecil,
yakni 200 240 mikron x
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
17/22
150200 mikron. Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang
kaki di depan sebagai
alat alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua pada betina
berakhir dengan rambut,
sedangkan pada yang jantan pasangan kaki ketiga berakhir dengan
rambut dan keempat
berakhir dengan alat perekat.5
Siklus hidup tungau ini sebagai berikut, setelah kopulasi
(perkawinan) yang terjadi di atas
kulit, yang jantan akan mati, kadang-kadang masih dapat hidup
dalam terowongan yang
digali oleh yang betina. Tungau betina yang telah dibuahi
menggali terowongan dalam
stratum korneum, dengan kecepatan 2 -3 milimeter sehari dan
sambil meletakkan telurnya 2
atau 4 butir sehari sampai mencapai jumlah 40 atau 50 . Bentuk
betina yang telah dibuahi ini
dapat hidup sebulan lamanya. Telurnya akan menetas, biasanya
dalam waktu 3-5 hari, dan
menjadi larva yang mempunyai 3 pasang kaki. Larva ini dapat
tinggal dalam terowongan,
tetapi dapat juga keluar. Setelah 2 -3 hari larva akan menjadi
nimfa yang mempunyai 2
bentuk, jantan dan betina, dengan 4 pasang kaki. Seluruh siklus
hidupnya mulai dari telur
sampai bentuk dewasa memerlukan waktu antara 8 12 hari. Telur
menetas menjadi larva
dalam waktu 3 4 hari, kemudian larva meninggalkan terowongan dan
masuk ke dalam
folikel rambut. Selanjutnya larva berubah menjadi nimfa yang
akan menjadi parasit dewasa.
Tungau betina akan mati setelah meninggalkan telur, sedangkan
tungau jantan mati setelah
kopulasi. Sarcoptes scabieibetina dapat hidup diluar pada suhu
kamar selama lebih kurang 7
14 hari. Yang diserang adalah bagian kulit yang tipis dan
lembab, contohnya lipatan kulit
pada orang dewasa. Pada bayi, karena seluruh kulitnya masih
tipis, maka seluruh badan dapat
terserang.5
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies,
tetapi juga oleh
penderita sendiri akibat garukan. Dan karena bersalaman atau
bergandengan sehingga terjadi
kontak kulit yang kuat, menyebabkan kulit timbul pada
pergelangan tangan. Gatal yang
terjadi disebabkan oleh sensitisasi terhadap sekret dan ekskret
tungau yang memerlukan
waktu kira-kira sebulan setelah infestasi. Pada saat itu
kelainan kulit menyerupai dermatitis
dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika dan lain-lain. Dengan
garukan dapat timbul
erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder. Kelainan kulit
dan gatal yang terjadi dapat
lebih luas dari lokasi tungau.5
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
18/22
Gejala klinis berupa Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam
hari yang disebabkan
karena aktivitas tungau ini (bertelur) lebih tinggi pada suhu
yang lebih lembab dan panas.
Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam
sebuah keluarga biasanya
seluruh anggota keluarga terkena infeksi. Begitu pula dalam
sebuah perkampungan yang
padat penduduknya, serta kehidupan di pondok pesantren, sebagian
besar tetangga yang
berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut. Dikenal keadaan
hiposensitisasi, yang seluruh
anggota keluarganya terkena, tetapi tidak memberikan gejala.
Penderita ini bersifat sebagai
pembawa (carrier). Adanya terowongan (kunikulus) pada
tempat-tempat predileksi yang
bewarna putih keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok,
rata-rata panjang satu cm,
pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel. Jika
timbul infeksi sekunder ruam
kulitnya menjadi polimorf (pustul, ekskoriasi, dan lain-lain).
Tempat predileksinya biasanya
merupakan tempat dengan stratum korneum yang tipis, yaitu
sela-sela jari tangan,
pergelangan tangan, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan,
aerola mame (wanita),
umbilicus, bokong, genetalia eksterna (pria), dan perut bagian
bawah. Pada bayi dapat
menyerang telapak tangan dan telapak kaki. Menemukan tungau,
merupakan hal yang paling
diagnostik dapat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau
ini. Gejala yang
ditunjukkan adalah warna merah, iritasi dan rasa gatal pada
kulit yang umumnya muncul
disela-sela jari, siku, selangkangan dan lipatan paha, dan
muncul gelembung berair pada
kulit. Kelainan kulit menyerupai dermatitis, dengan disertai
papula, vesikula, urtika, dan lain-lain. Garukan tangan dapat
timbul erosi, ekskoriasi, krusta, dan infeksi sekunder. Di
daerah
tropis, hampir setiap kasus scabies terinfeksi sekunder
olehstreptococcus
aureus ataustaphylococcus pyogenes.4,5
Diagnosis ditegakkan atas dasar :adanya terowongan yang sedikit
meninggi, berbentuk
garis lurus atau kelok-kelok, panjangnya beberapa millimeter
sampai 1 cm, dan pada
ujungnya tampak vesikula, papula, atau pustula. Tempat
predileksi yang khas adalah sela jari,
pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak
bagian depan, aerola mame(wanita), umbilicus, bokong, genetalia
eksterna (pria). Pada orang dewasa jarang terdapat di
muka dan kepala, kecuali pada penderita imunosupresif, sedangkan
pada bayi, lesi dapat
terjadi diseluruh permukaan kulit. Penyembuhan cepat setelah
pemberian obat antiskabies
topikal yang efektif. Adanya gatal hebat pada malam hari. Bila
lebih dari satu anggota
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
19/22
keluarga menderita gatal, harus dicurigai adanya scabies. Gatal
pada malam hari disebabkan
oleh temperatur tubuh menjadi lebih tinggi sehingga aktivitas
kutu meningkat.4,5
(gambar 3)
Gambar 3: Scabies
Sumber: www.google.com
2.3Prurigoa. Anamnesis
Pasien biasanya anak-anak 3 tahun (perempuan lebih rentan)
datang dengan keluhan gatal
dengan teraba benjolan padat kecil-kecil, dan tidak berwarna di
ekstremitas bagian ekstensor
dan meluas ke bokong dan perut, wajah juga terkena. Terdapat
bekas garukan sehingga kulit
terlihat erosi. Anak tersebut memiliki kakak (5 tahun, perempuan
)yang juga memiliki
keluhan yang sama. Pasien tinggal di wilayah pinggiran yang
padat, kumuh dan dekat dengan
tempat pembuangan sampah.1
b. Pemeriksaan fisik dan penunjangPada pemeriksaan fisik
ditemukan adanya tanda khas papul-papul miliar tidak berwarna,
berbentuk kubah, lebih mudah diraba daripada di lihat. Ada erosi
pada bekas garukan. Kulit
yang sakit tampak gelap kecoklatan dan berlikenifikasi. Lesi
tersebut terdapat pada
ekstremitas ekstensor yang meluas hingga bokong.1
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
20/22
c. PembahasanPrurigo Hebra adalah penyakit kulit kronik dimulai
sejak bayi atau anak.Kelainan kulit
terdiri atas papul-papul miliar berbentuk kubah yang sangat
gatal dan lebih mudah diraba
daripada dilihat.Tempat terutama di daereah ekstremitas bagian
ekstensor. Sering terdapat
pada keadaan sosio-ekonomi dan higiene yang rendah.Umumnya
terdapat pada
anak.Penderita wanita lebih banyak daripada laki-laki.
Penyebabnya yang pasti belum
diketahui.Umumnya ada saudara yang juga menderita penyakit ini,
karena itu ada yang
menganggap penyakit ini herediter. Sebagian ahli berpendapat
bahwa kulit penderita peka
terhadap gigitan serangga,misalnya nyamuk.Mungkin antigen atau
toksin yang ada dalam
ludah serangga menyebabkan alergi.Disamping itu juga terdapat
beberapa faktor yang
berperan,antara lain : suhu, investasi parasit (misalnya Ascaris
dan Oxyuris). Juga infeksifokal misalnya tonsil atau saluran cerna,
endokrin, alergi makanan. Pendapat lain
mengatakan penyakit ini didasari faktor atopi. Sering dimulai
pada anak berusia diatas 1
tahun.Kelainan yang khas adalah adanya papul-papul miliar tidak
berwarna, berbentuk
kubah, lebih mudah diraba daripada dilihat. Garukan menimbulkan
erosi, ekskoriasi, krusta,
hiperpigmentasi dan likenifikasi. Jika telah kronik,tampak kulit
yang sakit lebih gelap
kecoklatan dan berlikenifikasi. tempat predileksi di ekstremitas
bagian ekstensor dan
simetris, dapat meluas ke bokong dan perut, muka dapat pula
terkena. Biasanya bagian distal
lengan dan tungkai lebih parah daripada bagian proksimal.
Tungkai lebih parah daripada
lengan. KGB regional biasanya membesar, tidak nyeri, tidak
bersupurasi,pada perabaan
teraba lebih lunak. Pembesaran tersebut disebut bubo prurigo.
Bila penyakitnya ringan
disebut prurigo mitis,hanya terbatas di ekstremitas bagian
ekstensor dan sembuh sebelum
akilbalik. Jika penyakit lebih berat disebut prurigo feroks
(agria),lokasi lesi lebih luas dan
berlanjut hingga dewasa.1,4
Gambaran histopatologi tidak khas, sering ditemukan akantosis,
hiperkeratosis, edemapada epidermis bagian bawah, dan dermis bagian
atas. Pada papul yang masih baru terdapat
pelebaran pembuluh darah, infiltrasi ringan sel radang sekitar
papul dan dermis
bagian atas.Bila telah kronik, infiltrat kronis ditemukan di
sekitar pembuluh darah serta
deposit pigmen di bagian basal. Sebagai diagnosis banding adalah
skabies. Pada skabies,
gatal terutama pada malam hari orang-orang yang berdekatan juga
terkena.Kelainan kulit
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
21/22
berupa banyak vesikel dan papul pada lipatan-lipatan kulit.
Dengan menghindari hal-hal yang
berkaitan dengan prurigo,yaitu menghindari gigitan nyamuk atau
serangga, mencari dan
mengobati infeksi fokal, memperbaiki higiene perseorangan maupun
lingkungan.Pengobatan
berupa simtomatik yaitu mengurangi gatal dengan pemberian
sedativa. Contoh pengobatan
topikal ialah dengan sulfur 5-10% dapat diberi dalam bentuk
bedak kocok
atau salap.Untukmengurangi gatal dapat diberikan mentol 0,25-1%
atau kamper 2-3%. Bila
terdapat infeksi sekunder diberikan antibiotik topikal.Kadang
dapat diberi steroid topikal bila
kelainan tidak begitu luas.1,4
(gambar 4).
Gambar 4: Prurigo hebra
Sumber: www.google.com
3. KesimpulanJadi seorang anak dengan usia 10 tahun datang
dengan keluhan gatal pada kulit, papul
berwarna kemerahan dan kuli bersisik (skuama) serta terlihat
kulitnya sangat kering, kita bisa
memberikan diagnosis banding berupa dermatitis (dermatitis
kontak iritan dan dermatitis
atopik), scabies, dan prurigo. Kita dapat menentukan work
diagnosisnya dengan pemeriksaan
penunjang.
Daftar pustaka
1. Editor: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu penyakit kulit dan
kelamin. Edisi 5. Jakarta:Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2007.h.34-42, 122-5, 129-53, 272-5.
2. Davey P. At a glance medicine. Jakarta: Penerbit Erlangga;
2006.h.400-1.
-
5/24/2018 Gejala Papula Eritematous Skuamosa Pada Anak
22/22
3. Gendo U. Integrasi kedokteran barat dan kedokteran
tradisional cina. Jakarta: PenerbitKanisius; 2006.h.319-29.
4. Brown RG, Burns T. Lecture notes dermatology. Edisi 8.
Jakarta: Penerbit Erlangga;2005.h.10-9, 66-77.
5. Editor: Natadisastra D, Agoes R. Parasitologi kedokteran:
ditinjau dari organ tubuh yangdiserang. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2009.h.274-300.