Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sindrom Gui lla in- Bar re (Guill ain-Barre syndr ome : GBS) unt uk per tama kalinya dipelajari oleh Wa rdrop and Ollivier, pada tahun 18! (Soetjipto "amiprodjo, 1#8$)% &ahun 18'#, sindrom ini ditulis untuk pertama kalinya oleh andry erdasar atas peninjauannya terhadap 1* kasus kelumpuhan den+an onset akutmendadak pada kedua tun+ka i (So etj ipt o "amipr odj o, 1#8$)% Gui ll ain, Bar r, and Str ohl (1#1$) me n++amarkan si ndrom ini se a+ai e ni +n poly neur itis de n+an disertai alumino.ytolo+i. disso.iation (penaikan protein tanpa disertai kenaikan jumlah sel)  pada .airan otak (/dams, 0i.tor, **1)% Sindrom ini lalu leih dikenal den+an nama 2si ndr om Gui llain-Barre3, per tama kali dikemukakan oleh "%4ra+ane s.o dan 5%6laudian (1#7) (Soetjipto "amiprodjo, 1#8$)% Wa lau sudah sejak dua aad ya n+ lalu si ndr om ini di temukan, te tapi  pen+etahuan men+enai sindrom ini masih elum seluruhnya diketahui% tiolo+i yan+ menja di penye a utama sindr om ini elum dapat ditentuk an se.ar a pasti% Bera+ ai etiolo +i ya n+ dia n++a p sea+ai peny ea sindrom tampak kur an+ erhuun+a n den+an keadaan patolo+i yan+ ditemukan sehin++a ran+kaian pato+enesa sindrom  elum dapat diuraikan se.ara len+kap% Sindrom GBS adalah kelainan pada sara9 peri9er yan+ men+enai anyak sara9 (poly neuropa thy), ersi9at akut, simetris, dan as.endin+ (er jalan naik mulai dari distal tun+kai pro+resi9 naik ke a+ian atas tuuh)% Si9at kelumpuhan ini dikenal den+an istilah 2as.endin+ paralysis3 (Gilroy, ***)% Sindrom GBS jaran+ terjadi, insidensi rata-rata sindrom ini di seluruh dunia  ervariasi antara *,!-1,7 kasus1**%*** oran+tahun (/dams, 0i .tor, **1)% &i ndak an yan + leih a+r esi 9 diperl uka n dal am pena n+a nan sin drom ini terut ama dalam hal penin+k atan kualitas penat alaksa naan terhadap pasie n, sehin+ +a dapat men+uran+i an+ka kematian atau ke.a.atan sea+ai +ejala sisa sindrom ini 1
28

GBS-1.doc

Mar 01, 2018

Download

Documents

Dedy Blue
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 1/28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sindrom Guillain-Barre (Guillain-Barre syndrome: GBS) untuk pertama

kalinya dipelajari oleh Wardrop and Ollivier, pada tahun 18! (Soetjipto "amiprodjo,

1#8$)% &ahun 18'#, sindrom ini ditulis untuk pertama kalinya oleh andry erdasar 

atas peninjauannya terhadap 1* kasus kelumpuhan den+an onset akutmendadak pada

kedua tun+kai (Soetjipto "amiprodjo, 1#8$)% Guillain, Barr, and Strohl (1#1$)

men++amarkan sindrom ini sea+ai eni+n polyneuritis den+an disertai

alumino.ytolo+i. disso.iation (penaikan protein tanpa disertai kenaikan jumlah sel) pada .airan otak (/dams, 0i.tor, **1)% Sindrom ini lalu leih dikenal den+an nama

2sindrom Guillain-Barre3, pertama kali dikemukakan oleh "%4ra+anes.o dan

5%6laudian (1#7) (Soetjipto "amiprodjo, 1#8$)%

Walau sudah sejak dua aad yan+ lalu sindrom ini ditemukan, tetapi

 pen+etahuan men+enai sindrom ini masih elum seluruhnya diketahui% tiolo+i yan+

menjadi penyea utama sindrom ini elum dapat ditentukan se.ara pasti% Bera+ai

etiolo+i yan+ dian++ap sea+ai penyea sindrom tampak kuran+ erhuun+an

den+an keadaan patolo+i yan+ ditemukan sehin++a ran+kaian pato+enesa sindrom

 elum dapat diuraikan se.ara len+kap%

Sindrom GBS adalah kelainan pada sara9 peri9er yan+ men+enai anyak sara9 

(polyneuropathy), ersi9at akut, simetris, dan as.endin+ (erjalan naik mulai dari

distal tun+kai pro+resi9 naik ke a+ian atas tuuh)% Si9at kelumpuhan ini dikenal

den+an istilah 2as.endin+ paralysis3 (Gilroy, ***)%

Sindrom GBS jaran+ terjadi, insidensi rata-rata sindrom ini di seluruh dunia

 ervariasi antara *,!-1,7 kasus1**%*** oran+tahun (/dams, 0i.tor, **1)%

&indakan yan+ leih a+resi9 diperlukan dalam penan+anan sindrom ini

terutama dalam hal penin+katan kualitas penatalaksanaan terhadap pasien, sehin++a

dapat men+uran+i an+ka kematian atau ke.a.atan sea+ai +ejala sisa sindrom ini

1

Page 2: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 2/28

(issel, ;endell, 6ornlath, **1)% &idak ada terapi pilihan utama pada sindrom ini,

leih erdasarkan pada tindakan suporti9 (issel, ;endell, 6ornlath, **1)%

4en+an diuatnya makalah ini diharapkan dapat memuat uraian yan+

len+kap tentan+ a+aimana +ejala dan perjalanan penyakit ini sehin++a isa

dilakukan pene+akan dia+nosa sedini mun+in dan isa dilakukan terapi yan+ tepat

terutama diidan+ rehailitasi medik%

1.2. Identifikasi Masalah

/% /pa yan+ menjadi penyeaetiolo+i dari GBS<

B% Ba+aimana pato+enesis dari GBS<

6% Ba+aimana atau +ejala apa saja yan+ dapat di+unakan sea+ai rujukan untuk memuat dia+nosa dini GBS<

4% /pakah pro+ram rehailitasi medik yan+ isa dikerjakan <

1.3. Maksud dan Tuuan

;aksud karya tulis ilmiah ini adalah untuk memuat uraian men+enai GBS

se.ara menyeluruh dan len+kap% &ujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk 

men+uraikan men+enai GBS den+an leih mem9okuskan pada penatalaksanaan di

 idan+ rehailitasi medik%

2

Page 3: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 3/28

BAB II

TIN!AUAN PU"TA#A

2.1 Anat$%i dan &isi$l$gi

2.1.1 !aringan "araf 

5arin+an sara9 terdiri dari =euro+lia dan sel S.h>ann (sel ? sel penyokon+)

serta =euron (sel ? sel sara9)% Sel S.h>ann mementuk myelin maupun neurolemma

sara9 tepi% ;ielin merupakan suatu kompleks protein lemak e>arna putih yan+

men+isolasi tonjolan sara9% ;ielin men+halan+i aliran ion =atrium dan alium

melintasi memran neuronal den+an hampir sempurna% Seluun+ myelin tidak 

kontinu di sepanjan+ tonjolan sara9, dan terdapat .elah ? .elah yan+ tidak memilikimyelin, dinamakan nodus @anvier% &ransmisi impuls sara9 di sepanjan+ seraut

 ermielin leih .epat dari transmisi di sepanjan+ seraut tak ermielin, karena impuls

 erjalan den+an .ara 2 melon.at 2 dari nodus ke nodus yan+ lain di sepanjan+

seluun+ myelin% 6ara transmisi seperti ini dinamakan konduksi saltatorik 

(Aeriya>ati, **')% mpuls pada sara9 termyelinasi dapat memiliki laju sekitar 1**

ms sedan+-kan pada sara9 tak termyelinasi, laju impuls hanyalah 1* ms (Guna>an,

**)%

 =euron adalah suatu sel sara9 dan merupakan unit anatomis dan 9un+sional

system sara9% Setiap neuron mempunyai adan sel yan+ mempunyai satu atau

 eerapa tonjolan% 4endrit adalah tonjolan yan+ men+hantarkan in9ormasi menuju

 adan sel% &onjolan tun++al dan panjan+ yan+ men+hantarkan in9ormasi keluar dari

 adan sel diseut /Con% 4endrit dan akson se.ara kolekti9 serin+ diseut sea+ai

seraut sara9 atau tonjolan sara9% emampuan untuk menerima, menyampaikan dan

meneruskan pesan ? pesan neural diseakan oleh karena si9at khusus memran sel

neuron yan+ mudah diran+san+ dan dapat men+hantarkan pesan elektrokimia

(Aeriya>ati, **')%

3

Page 4: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 4/28

2.1.2 "usunan "araf Te'i

Sistem sara9 peri9er meliputi seluruh jarin+an sara9 selain sara9 pusat dalam

tuuh% Sistem ini terdiri dari sara9 .ranial dan sara9 spinal% Se.ara 9un+sional sistem

sara9 peri9er tera+i menjadi sistem a9eren dan sistem e9eren (=oa.k, 1#8)%

1% Sara9 a9eren (sensorik) mentransmisi in9ormasi dari reseptor sensorik ke Sistem

Sara9 Dusat (SSD)%

% Sara9 e9eren (motorik) mentransmisi in9ormasi dari SSD ke otot dan kelenjar%

Sistem e9eren dia+i menjadi dua ma.am divisi:

a% 4ivisi somati. (volunteer) erkaitan den+an peruahan lin+kun+an eksternal dan

 pementukan respon motorik volunter pada otot ran+ka%

 % 4ivisi otonom (involunter) men+endalikan seluruh respons involunter pada otot polos, otot jantun+, dan kelenjar den+an .ara mentransmisi impuls sara9 melalui

dua jalur yaitu simpatis dan parasimpatis% Sara9 simpatis erasal dari area toraks

dan lumal pada medulla spinalis% Sara9 parasimpatis erasal dari area otak dan

sakral pada medulla spinalis%

2.2.3 Ner(us )ranialis

/da 1 sara9 kranial yan+ menin++alkan otak melalui 9oramina dan 9issura di

ten+korak% Semua sara9 ini didistriusikan ke kepala dan leher ke.uali sara9 kranial

kesepuluh, yan+ mempersara9i struktur-struktur yan+ erada di toraks dan adomen%

Sara9-sara9 otak terseut dieri nama sea+ai erikut: ol9a.torius (n%), opti.us (n%),

o.ulomotorius (n%), tro.hlearis (n%0), tri+eminus (n%0), adu.ens (n%0), 9a.ialis

(n%0), vestiulo.o.hlearis (n%0), +lossopharyn+eus (n%E), va+us (n%E),

a..essorius (n%E), dan hypo+lossus (n%E) (Snell, **)%

 =ervus ol9a.torius, nervus opti.us, dan nervus vestiulo.o.hlearis merupakan

sara9 sensorik murni% =ervus o.ulomotorius, nervus tro.hlearis, nervus adu.ens,

nervus a..essorius, dan hypo+lossus adalah sara9 motorik murni% =ervus tri+eminus,

nervus 9a.ialis, nervus +lossopharyn+eus, dan nervus va+us merupakan sara9 

.ampuran motorik dan sensorik (Snell, **)%

4

Page 5: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 5/28

 =ervus kranialis memiliki nuklei motorik dan atau sensorik di dalam otak 

dan seraut-seraut sara9 peri9er keluar dari otak serta menin++alkan ten+korak 

menuju or+an sensorik atau e9ektor (Snell, **)%

&ael %1 =ervus 6ranialis

 =o =ama omponen Aun+si

Ol9a.torius Sensorik (S0/) Den+hidu

Opti.us Sensorik (SS/) Den+lihatan

O.ulomotorius ;otorik (GS,

G0)

;en+an+kat kelopak mata atas,

men++erakkan ola mata ke atas,

 a>ah, dan medialF konstriksi

 pupilF akomodasi mata

0 &ro.hlearis ;otorik (GS) ;emantu men++erakkan olamata ke a>ah dan lateral

0 &ri+eminus

4ivisi ophtalmi.us Sensorik (GS/) ornea, kulit dahi, kulit kepala,

kelopak mata, dan hidun+F ju+a

memran mukosa sinus parasanal

dan ron++a hidun+

4ivisi maCillaris Sensorik (GS/) ulit >ajah di atas maCillaF +i+i

+eli+i rahan+ atasF memrane

mukosa hidun+, sinus dan lempen+

maCilla

4ivisi mandiularis ;otorik (S0)

Sensorik (GS/)

Otot-otot pen+unyah, ;%

mylohyoideus, m% di+astri.us

venter anterior, m% tensor veli

 palatini, dan m% tensor 

tympani.um%

ulit pipiF kulit di atas mandiuladan sisi kepala, +i+i +eli+i rahan+

 a>ah dan arti.ulation temporo

mandiularisF memrane mukosa

mulut dan a+ian anterior lidah

5

Page 6: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 6/28

0 /du.ens ;otorik (GS) ;% re.tus lateralis men++erakkan

mata ke lateral

0 Aa.ialis ;otorik (S0)

Sensorik (S0/)

Sekretomotorik

 parasimpatis

(G0)

Otot-otot >ajah dan kulit kepala,

m% stapedius, m% di+astri.us venter  posterior, dan m% stylohyoideus%

Den+e.apan dari dua-perti+a a+ian

anterior lidah, dari dasar mulut dan

 palatum%

elenjar ludah sumandiula dan

sulin+ual, kelenjar lakrimalis, dan

kelenjar hidun+ dan palatum%

0 0estiulo.o.hlear 

0estiular Sensorik (SS/) 4ari utri.ulus, sa..ulus, dan

.analis semi.ir.ularis- posis dan

+erakan kepala

6o.hlear Sensorik (SS/) Or+an 6orti- penden+aran

E Glossopharyn+eus ;otorik (S0)

Sekretomotorik parasimpatis

(G0)

Sensorik (G0/,

S0/, GS/)

;%stylopharin+eus-memantu

menelan%

elenjar parotis%

Sensasi umum dan pen+e.ap dari

dua perti+a a+ian posterior lidah

dan 9arin+F sinus .arotis

(aroreseptor)F .orpus .arotis

(kemoreseptor)

E 0a+us ;otorik (G0,

S0)

Sensorik (G0/,

S0/, GS/)

5antun+ dan pemuluh darah esar 

di toraksF larin+, trakea, ronkus,

dan paruF traktus alimentary dari

9arin+ ke 9leksura spleni.us kolonF

hepar, +injal, dan pankreas

6

Page 7: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 7/28

E /..essorius

@adiC .ranialis

;otorik (S0) Otot-otot palatum molle (ke.uali

m% tensor veli palatini), 9arin+

(ke.uali m% stylopharyn+eus), dan

larin+ (ke.uali m% .ri.othyroid) di

.aan+-.aan+ n% va+us

@adiks spinalis ;otorik (S0) ;% sterno.leidomastoideus dan m%

trapeius

E "ypo+lossus ;otorik (GS) Otot-otot lidah (ke.uali m%

 palato+lossus) men+atur entuk 

dan per+erakan lidah

2.2.* "araf "'inalisSara9 spinalis erjumlah 1 pasan+ sara9, terdiri dari 8 pasan+ sara9 Servikal (6 1-

8), 1 pasan+ sara9 &orakal (&1-1), ' pasan+ sara9 umal (1-'), ' pasan+ sara9 Sa.ral

(S1-'), dan Sepasan+ sara9 oksi+ial% Denyearan semua sara9 medulla spinalis di

mulai dari torakal sampai lumal , mempunyai .aan+-.aan+ dalam sara9 yan+

akan keluar mementuk pleksus dan ini akan mementuk sara9 tepi ( peri9er ) terdiri

dari ("utama dkk, *1*) :

1% Dleksus servikalis, di entuk oleh .aan+-.aan+ sara9 servikalis anterior, .aan+

ini ekerja sama den+an nervus va+us dan nervus asesorius

% Dleksus rakialis, dientuk oleh persatuan .aan+-.aan+ anterior dari sara9 

servikal ! dan torakal 1, sara9 terpentin+ nervus mediana% =ervus ulnaris radialis

mempersara9i an++ota +erak atas%

7

Page 8: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 8/28

% Dleksus lumalis,di uat oleh seraut sara9 dalam torakal 1, sara9 teresar yaitu

nervus 9emoralis dan nervus oturator 4i entuk oleh sara9 dari lumal dan

sa.ral, sara9 skiatik yan+ merupakan sara9 teresar keluar mempersara9i otot

an++ota +erak a>ah%

Gamar %1 Sara9 Spinalis

2.2. +ullain Barre ",ndr$%e

2.2.1 Definisi

Guillain-Barr syndrome (GBS) adalah seuah autoimun penyakit yan+

menyeran+ sistem sara9 peri9er yan+ iasanya dipi.u oleh proses in9eksi akut% GBS

adalah +an++uan in9lamasi dari sara9 peri9er (Dithadia, *1*)%

Darry men+atakan ah>a, GBS adalah suatu polineuropati yan+ ersi9at

as.endin+ dan akut yan+ serin+ terjadi setelah 1 sampai min++u setelah in9eksi

akut% ;enurut Bos.h, GBS merupakan suatu sindroma klinis yan+ ditandai adanya

8

Page 9: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 9/28

 paralisis 9lasid yan+ terjadi se.ara akut erhuun+an den+an proses autoimun dimana

tar+etnya adalah sara9 peri9er, radiks, dan nervus kranialis (5apardi,**)%

Dada sindrom +uillain arre yan+ serin+ terjadi adalah tipe /4D (/.ute

in9lammatory demyelinatin+ polyradikulopathy ) Sutipe sindrom Guillain Barre

sindrom yan+ lain antara lain : a.ute motor aConal neuropathy dan akut motor sensory

aConal neuropathy% 0ariasi dari Sindrom Guillain arre meliputi ;iller Aisher 

syndrome (keterliatan nervus .ranial, ataksia)dan akut pan-dysautonomia% (Aary

han, **!)

Gamar % erusakan ;ielin2.2.2 E'ide%i$l$gi

Selama periode ! tahun 6entral ;edi.al ;ayo 6lini. melakukan penelitian

mendapatkan insidensi rate 1%7 per 1**%*** oran+% &erjadi pun.ak insidensi antara

usia 1'-' tahun dan antara '*-7! tahun% 5aran+ men+enai usia dia>ah tahun% Hsia

termuda yan+ pernah dilaporkan adalah ulan dan palin+ tua usia #' tahun% aki-

laki dan >anita sama jumlahnya% 4ari pen+elompokan ras didapatkan ah>a 8I

 penderita adalah kulit putih, 7I kulit hitam, 'I "ispani., 1I /sia dan !I pada

kelompok ras yan+ tidak spesi9ik (5apardi,**)%

4ata di ndonesia men+enai +amaran epidemiolo+i elum anyak% Denelitian

6handra menyeutkan ah>a insidensi teranyak di ndonesia adalah dekade , ,

(dia>ah usia ' tahun) den+an jumlah penderita laki-laki dan >anita hampir sama%

9

Page 10: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 10/28

Sedan+kan penelitian di Bandun+ menyeutkan ah>a perandin+an laki-laki dan

>anita : 1 den+an usia rata-rata ,' tahun% nsiden tertin++i pada ulan /pril sd

;ei dimana terjadi per+antian musim hujan dan kemarau (5apardi,**)%

2.2.3 Eti$l$gi

Sindrom Guillain Barre adalah kondisi autoimun yan+ menyeran+ sara9 

seseoran+, sehin++a terjadi kerusakan myelin ahkan sampai akson yan+

menyeakan keterlamatan atau peruahan sinyal% ejadian terseut

man+akiatkan menyearnya paralisis (Guillain arre syndrome asso.iation o9 ne>

south >ales, **! )%

Denelitian terakhir menyeutkan ah>a dua perti+a kasus GBS erhuun+an

den+an in9eksi akut seelumnya oleh eerapa spesies akteri dan virus%6ampyloa.ter jejuni, .ytome+alovirus, virus pstein-Barr,

;y.oplasma pneumoniae, "aemophilus in9luena, dan 0ari.ella-oster telah

ditemukan di serum pasien y+ menderita GBS (o+a, **$)%

4alam kasus in9eksi 6% jejuni, antiodi diproduksi, menyeakan aktivasi

sistem komplemen, dan 9a+ositosis akteri terjadi% =amun, dalam kasus lan+ka

antiodi yan+ diproduksi terhadap anti+en 6% jejuni &ertentu ju+a akan men+ikat

+an+liosides dari sara9 tepi, menyeakan aktivasi komplemen dan kerusakan oleh

9a+osit% "al ini menyeakan kerusakan jarin+an peri9er sara9, yan+ men+arah ke

demielinasi dan kerusakan aksonal (Shahar, **$)%

2.2.* Pat$fisi$l$gi

GBS adalah penyakit pas.a-in9eksi yan+ dimediasi sitem imun% ;ekanisme

imun seluler dan humoral mun+kin memainkan peran dalam perkeman+annya%

eanyakan pasien melaporkan men+alami penyakit menular seelum men+alami

GBS% Banyak dari a+en in9eksi diperkirakan mendoron+ produksi antiodi terhadap

+an+liosides spesi9ik dan +likolipid seperti G;1 dan G41, kemudian

antioditerseut didistriusikan ke seluruh myelin di sistem sara9 peri9er (Dithadia,

*1*)%

/danya antiodi dan &-sel yan+ ereaksi terhadap myelin peri9er 

menimulkan teori ah>a GBS adalah tipe patolo+i autoimun% ;akro9a+ menyeran+

10

Page 11: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 11/28

sel S.h>ann, strip mielin dari akson, dan kadan+-kadan+ de+enerasi akson% &-sel

autoreakti9 yan+ dian++ap Jakti9J dan memediasi respon autoimun ini den+an

memulai kaskade untuk in9lamasi% Winer, men+usulkan kemun+kinan mekanisme

 penyakit dimana antiodi anti+an+lioside tampak reaksi silan+ den+an anti+en dalam

lipopolisakarida a+en in9eksi tertentu sea+ai tri++ers GBS% literatur saat ini

menunjukkan ah>a molekul mimikri adalah mekanisme kemun+kinan reaksi

autoimun% ;imikri molekuler adalah ketika sistem kekealan tuuh merespon anti+en

spesi9ik (dian++ap ada karena in9eksi) atau or+anisme yan+ seenarnya terliat dalam

in9eksi seelumnya, dan menyeakan sistem kekealan tuuh untuk menyeran+

epitop yan+ sama dalam sistem sara9 peri9er (;antay **7)%

&erdapat ' sutipe GBS erdasarkan kelainan dan jenis kerusakannya, yaitu/.ute in9lammatory demyelinatin+ polyradi.uloneuropathy (/4D), /.ute motor 

aConal neuropathy (/;/=), /.ute motor sensory aConal neuropathy (/;S/=),

;iller Aisher syndrome, /.ute panautonomi. neuropathy% Deredaan kelimanya

ditampilkan dalam tael %%

  &ael % Su &ipe GBS

Acute inflammatory demyelinating polyradiculoneuropathy (AIDP)

• Antibody mediated autoimmune disorder.

• Triggered by antecedent infection or vaccination.

• Inflammatory demyelination present and may be accompanied by axonal nerve loss.

• Remyelination occurs upon cessation of immune reaction.

Acute motor axonal neuropathy (AMAN)

• Most patients seropositive for Campylobacter infection.

• Pure motor axonal form of neuropathy.

• Pediatric patients mostly affected and recovery typically rapid

Acute motor sensory axonal neuropathy (AMSAN)

• Degeneration of myelinated motor and sensory fibers ith minimal inflammation and demyelination.

• !imilar to AMA" except AM!A" only affects sensory nerves and roots.

• Typically affects adults.

Miller Fisher syndrome

• Rare# rapidly evolving ataxia# areflexia# ith limb ea$ness and ophthalmoplegia.

• !ensory loss not common# but proprioception can be impaired.

• Demyelination and inflammation of cranial nerves III%I&# spinal ganglia# and peripheral nerves.

• Resolution in one to three months.

Acute panautonomic neuropathy

• Rarest of all types# ith sympathetic# parasympathetic# and cardiac involvement.

• Recovery is gradual and incomplete.

11

Page 12: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 12/28

2.2.- +eala #linis

4ia+nosa SGB terutama dite+akkan se.ara klinis% SBG ditandai den+an

timulnya suatu kelumpuhan akut yan+ disertai hilan+nya re9leks-re9leks tendon dan

didahului parestesi dua atau ti+a min++u setelah men+alami demam disertai disosiasi

sitoalumin pada likuor dan +an++uan sensorik dan motorik peri9er (5apardi,**)%

riteria dia+nosa yan+ umum dipakai adalah .riteria dari =ational nstitute o9 

 =eurolo+i.al and 6ommuni.ative 4isorder and Stroke (==64S), yaitu:

% 6iri-.iri yan+ perlu untuk dia+nosis:

• &erjadinya kelemahan yan+ pro+resi9 

• "ipore9leksi

% 6iri-.iri yan+ se.ara kuat menyokon+ dia+nosis SGB:

a% 6iri-.iri klinis:

o Dro+resi9itas: +ejala kelemahan motorik erlan+sun+ .epat, maksimal dalam !

min++u, '*I men.apai pun.ak dalam min++u, 8*I dalam min++u, dan

#*I dalam ! min++u%

o @elati9 simetris

o Gejala +an++uan sensiilitas rin+an

o

Gejala sara9 kranial K '*I terjadi parese = 0 dan serin+ ilateral% Sara9 otak lain dapat terkena khususnya yan+ mempersara9i lidah dan otot-otot menelan,

kadan+ L 'I kasus neuropati dimulai dari otot ekstraokuler atau sara9 otak 

lain%

o Demulihan: dimulai -! min++u setelah pro+resi9itas erhenti, dapat

memanjan+ sampai eerapa ulan%

o 4is9un+si otonom% &akikardi dan aritmia, hipotensi postural, hipertensi

dan+ejala vasomotor%

o &idak ada demam saat onset +ejala neurolo+is

 % 6iri-.iri kelainan .airan sererospinal yan+ kuat menyokon+ dia+nosa:

12

Page 13: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 13/28

o Drotein 6SS% ;enin+kat setekah +ejala 1 min++u atau terjadi penin+katan

 pada D serial

o 5umlah sel 6SS L 1* ;=mm

o 0arian:

• &idak ada penin+katan protein 6SS setelah 1 min++u +ejala

• 5umlah sel 6SS: 11-'* ;=mm

.% Gamaran elektrodia+nostik yan+ mendukun+ dia+nosa:

Derlamatan konduksi sara9 ahkan lok pada 8*I kasus% Biasanya ke.epatan

hantar kuran+ $*I dari normal

2.2. Peng$/atan

Sea+ian esar penderita dapat semuh sendiri% Den+oatan se.ara umum

 ersi9at simtomatik% ;eskipun dikatakan ah>a penyakit ini dapat semuh sendiri,

 perlu dipikirkan >aktu pera>atan yan+ .ukup lama dan an+ka ke.a.atan (+ejala sisa)

.ukup tin++i sehin++a pen+oatan tetap harus dierikan% &ujuan terapi khusus adalah

men+uran+i eratnya penyakit dan memper.epat penyemuhan melalui sistem

imunitas (imunoterapi) (5apardi, **)%1% Dlasmaparesis

Dlasmaparesis atau plasma eC.han+e ertujuan untuk men+eluarkan 9aktor 

autoantiodi yan+ eredar% Demakain plasmaparesis pada SGB memperlihatkan hasil

yan+ aik, erupa peraikan klinis yan+ leih .epat, pen++unaan alat antu na9as

yan+ leih sedikit, dan lama pera>atan yan+ leih pendek% Den+oatan dilakukan

den+an men++anti **-'* ml plasmak+ BB dalam 7-1! hari% Dlasmaparesis leih

 erman9aat ila dierikan saat a>al onset +ejala (min++u pertama)%

% Den+oatan imunosupresan:

Den+oatan den+an +amma +loulin intervena leih men+untun+kan

diandin+kan plasmaparesis karena e9ek sampin+komplikasi leih rin+an% 4osis

13

Page 14: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 14/28

maintenan.e *%! +rk+ BBhari selama hari dilanjutkan den+an dosis maintenan.e

*%! +rk+ BBhari tiap 1' hari sampai semuh%

14

Page 15: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 15/28

% ortikosteroid

Den+oatan GBS den+an steroid tidak e9ekti9 pada penelitian prospekti9 a.ak 

den+an men++unakan '** m+ methylprednisolone, meskipun usulan a>al

ke+unaannya dalam menurunkan keparahan penyakit% Oleh karena itu, kortikosteroid

tidak oleh di+unakan dalam pen+oatan GBS (Aary han, **!)%

2.3 Pr$gra% 0eha/ilitasi Medik +B"

&ujuan dari rehailitasi medik pada pasienGBS ini adalah untuk memperaiki

dan memelihara 9un+si kemandirian seseoran+ sese+era un+kin setelah kondisi pasien

stail% @ehailitasi men.akup tim interdispiler (misalnya o..upasi terapist,

9isioterapist, peraa>at dan pekerja sosial ) memerikan edukasi kepada pasien dankeluar+a dan erpartisipasi untuk me>ujudkan tujuan yan+ yan+ diren.anakan

den+an pendekatan 9un+sional yaitu den+an meminimalisasi dissaility dan

memaksimalkan 9un+si% omplikasi respirasi dari GBS dapat diatasi den+an

rehailitasi% Dada umumnya pasien GBS erat dilakukan rehailitasi -$ min++u

diikuti oleh pro+ram rehailitasi komunitas dan home ased rehailitasi selama -!

 ulan% (Aary han, **!)

Berkaitan den+an 9ase akut, pasien memerlukan rehailitasi untuk men.e+ah

hilan+nya 9un+si% atihan ini er9okus pada penerapan 9un+si /4 (/.tivity o9 4aily

ivin+) seperti meyikat +i+i, mandi dan erpakaian% O..upasi terpist menyediakan

erlatan untuk memantu pasien melakukan /4 sendiri (misal den+an >heel.hair 

dan spe.ial .utlery)% Aisioterapis meren.anakan pro+ram trainin+ pro+resi9 dan

men+arahkan pasien untuk men+oreksi 9un.tional movement men.e+ah kompensasi

yan+ erahaya dikarenakan e9ek ne+ati9 yan+ erlan+sun+ lama% Spee.h therapist

san+at pentin+ untuk men+emalikan 9un+si eri.ara dan menelan apaila pasien

dipasan+ intuasi dan trakheostomi% ( =orman S>an, **#) 

@estri.tive pulmo erkaitan den+an sleep hiperkapnea dan hipoksia selama

tidur% Denurunan saturasi oksi+en men+indikasikan pasien den+an hipoksia dan

hiperkapnea% &indakan 9isioterapi (.hest perkusi, reathin+ eCer.ise, resistive

inspiratory trainin+) di+unakan untuk memersihkan sekret pada saluran na9as

15

Page 16: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 16/28

sehin++a men+uran+i kerja perna9asan% Dasiendisarankan untuk tra.heostomi untuk 

men.e+ah kelemahan yan+ erleihan dari otot perna9asan (Aary han, **!)%

4ysautonomia erkaitan den+an entuk erat dari GBS memperpanjan+

durasi akut% Bentuk terseut dapat men+an.am ji>a den+an .ardia. aritmia%

Dera>atan rehailitasi melipui : edukasi dan kesadan dari pe+a>ai, pasien , keluar+a

 pasien, men++unakan .ompression sto.kin+, adeMuat hidration, pro9ilin+ te.hniMues

dan pen++unaan tilt tale (Aary han, **!)%

moilisasi yan+ lama dapat men+akiatkan penurunan volume darah dan

apaila ersamaan den+an hipotensi postural san+at sulit untuk pen+anannya% &ilt

tale dapat e9ekti9 untuk rehailitasi pada pasien imoilisasi ;oilisasi a>al akan

menurunkan kadar kalsium dalam serum dan erla>anan hiperkalsemi padaimoilisasi (Aary han, **!)%

Aisioterapi meliputi moilitas ertahap dimana meliputi pemeliharaan postur 

 pasien, memelihara @O; dari tulan+ sendi (pasive,aktive, a.tive assisted),

menyediakan ankle 9oot orthosis untuk men.e+ah plantar kontraktur, melakukan

enduran.e (latihan erulan+ den+an tahanan rin+an), stren+thenin+ +roup dari otot

yan+ ereda dan melakukan pro+ram amulasi yan+ pro+esi9 dimana den+an

men++unakan teknik ed moilitas dan pen++unaan >heel.hair (Aary han, **!)

Denatalaksanaan 9isioterapi pada penderita GBS harus dimulai sejak a>al,

yaitu sejak kondisi pasien stail% Oleh karena perjalananan penyakit GBS yan+ unik,

ada dua 9ase yan+ perlu diperhatikan dalam memerikan 9isioterapi%

Dada 9ase a>al - ketika >aktu +ejalanya memuruk hin++a erhenti seelum

kondisi pasien terlihat memaik%- 9isioterapi ditujukan pada pemeliharaan 9un+si dan

kondisi sehin++a hanya prolem muskuloskeletal dan kardiopulmari yan+ menjadi

 penekanan% Dada 9ase terseut yan+ diperlukan adalah mempertahankan kondisi

 pasien, meskipun kondisi pasien akan terus menurun%

Sedan+kan pada 9ase kedua penekanan pada semua prolem menjadi san+at

 pentin+% pada 9ase penyemuhan - ketika kondisi pasien memaik- 9isioterapi

ditujukan pada pen+uatan dan pen+optimalan kondisi pasien% Se.ara keseluruhan

 penatalaksanaan 9isioterapi ditujukan pada pen+optimalan kemampuan 9un+sional%

16

Page 17: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 17/28

Berdasarkan +ejala yan+ timul, dapatlah disimpulkan ada ! prolem utama

dalam penatalaksanaan 9isioterapi pada kasus GBS, yakni prolem muskuloskeletal,

kardiopulmonari, sensori dan +an++uan sistem sara9 otonomi%

Aun+si ventilasi paru harus tetap dija+a, sehin++a 9un+si tuuh ju+a dapat

optimal% Selain itu luas +erak sendi, panjan+ otot, dan kekuatan sendi harus tetap

dipelihara, sehin++a pada saatnya ada penin+katan kondisi 9un+si muskuloskeletal

 isa se+era di9un+sikan% &idak anyak yan+ isa dilakukan untuk prolem sensorik 

selain men.e+ah terjadinya dekuitus%

Gan++uan sistem sara9 otonomi iasanya elum menjadi prolem a+i

9isioterapis pada tahap ini, karena iasanya elum dilakukan moilisasi% Dada tahap

ini kerjasama den+an pera>atan san+at diharapkan%Sedan+kan pada tahap akhir -ketika kondisi pasien sudah memaik - 9isioterapi ditujukan pada penin+katan 9un+si%

Nan+ menjadi perhatian utama adalah prolem muskuloskeletal, yakni penin+katan

kekuatan otot%

4en+an demikian diharapkan akan ada penin+katan 9un+si se.ara maksimal%

Selain itu 9un+si paru ju+a harus tetap ditin+katkan untuk mendukun+ penin+katan

aktivitas dan metaolisma% Bila ada +an++uan sensorik, harus ju+a dilakukan

tindakan untuk menin+katkan 9un+si sensori%

Selama pemerian tindakan 9isioterapi, selalu diperhatikan toleransi pasien

terhadap peruahan posisi% Selain pasien yan+ sudah lama erarin+, +an++uan

sistem sara9 otonomi akan leih men+hamat pro+ram moilisasi%4en+an tidak 

men+uran+i pentin+nya pen+oatan pada tahap lanjut, keerhasilan penan+anan pada

kasus Guillain Barre Syndrome (GBS) se.ara menyeluruh san+at ter+antun+ pada

 pera>atan tahap a>al% "al ini didukun+ oleh kenyataan ah>a pro+nose penderita

GBS adalah aik%

Oleh karenanya kerja sama yan+ aik tim medik pada tahap ini akan

menentukan hasil akhir kondisi pasien, termasuk diantaranya penatalaksanaan

9isioterapi pada tahap lanjut yan+ akan men+emalikan penderita pada 9un+si sosial

seperti semula

17

Page 18: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 18/28

2.3.1. Penatalaksanaan &isi$tera'i 'ada Pr$/le% Muskul$skeletal (ikatan

9isioterapi,**#)%

Seperti telah diseutkan di atas, masalah muskuloskeletal adalah pentin+ aik 

 pada 9ase pertama maupun kedua oleh karena ukan hanya motorik adalah masalah

utama penderita GBS, tetapi ju+a skeletal sea+ai akiat dari +an++uan motorik% Dada

9ase pertama yan+ perlu dierikan adalah mempertahankan kekuatan otot, panjan+

otot, luas +erak sendi (GS), tanpa melupakan ah>a kondisi pasien masih akan terus

memuruk dalam >aktu maksimal min++u%

Bila panjan+ otot dan GS terus terja+a pada 9ase pertama, 9isioterapi pada

9ase kedua ditekankan penin+katan kekuatan otot, den+an tetap memperhitun+kan

 jumlah motor unit yan+ kemali ekerja

Penatalaksanaan 'ada %asalah kekuatan $t$t

Dada 9ase pertama, pro+ram a>al yan+ isa dierikan adalah latihan akti9, ila

memun+kinkan% Bila penderita tidak mampu men++erakkan sendiri an++ota

 adannya, seaiknya antuan dierikan% Bila kemudian kondisi kelemahan otot

san+at menonjol, latihan pasi9 harus dierikanF artinya 9isioterapis yan+

men++erakkan an+ota adan penderita% Oleh karena dalam 9ase ini, kondisi penderita

akan menurun, maka iasanya antuan yan+ dierikan 9isioterapis kepada pasien

semakin anyak dari >aktu ke >aktu%

Seaiknya seoran+ 9isioterapis mempunyai sistematis dalam men++erakkan

an++ota tuuh pasien, sehin++a tidak ada a+ian yan+ terle>ati% Selain itu 9isioterapis

 ju+a akan isa sekali+us men+amati perkeman+an motorik pasien ila dilakukan

se.ara sistematis% 4ianjurkan men++erakkan an++ota tuuh dari a>ah, sehin++a

akan diakhiri den+an a+ian tuuh yan+ terkuat% Se.ara psikis hal ini ju+a akan

san+at memantu motivasi pasien% Selain men++erakkan a+ian tuuh se.arasistematis, ju+a seaiknya arah +erakan tiap sendi diuat se.ara sistematis, sehin++a

tidak ada +erakan otot yan+ tertin++al%

4alam men++erakkan an++ota adan, seaiknya 9isioterapis men+amati

tin+kat toleransi pasien terhadap latihan% 5an+an sampai pasien diiarkan terlalu lelah

18

Page 19: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 19/28

atau memaksa men++erakkan an++ota tuuh, karena akan merusak motor unit%

Berikan kesadaran kepada pasien ah>a pada >aktunya ototnya akan kemali

 er+erak, asalkan dilakukan +erakan se.ara rutin% Ba+i pasien GBS, 9rekuensi latihan

seharusnya tidak terlalu tin++i dalam satu sesi, untuk men.e+ah kelelahan, men+in+at

 jumlah motor unit yan+ ekerja hanya teratas% ntensitas latihan dalam sehari isa

ditin+katkan den+an melakukan leih anyak sesi dalam sehari%

Denatalaksanaan pada 9ase kedua tidak jauh ereda den+an 9ase seelumnya%

Sasaran utama pada 9ase ini adalah penin+katan kekuatan otot% ;eskipun demikian

latihan yan+ dierikan masih harus tidak oleh terlalu erat, karena jumlah motor unit

yan+ akti9 teratas% Dro+ram latihan akti9 seharusnya ditin+katkan ila penderita

sudah mampu melakukan latihan akti9 dan memenuhi GS normal tanpa kesulitan%atihan kemudian menin+kat menjadi akti9 resisti9, artinya men++unakan ean

unntuk menin+katkan kekuatan otot%

5enis latihan isa ervariasi, isa men++unakan ean manual, artinya

9isioterapis memerikan ean se.ara manual, hin++a latihan den+an alat, seperti

misalnya Muadri.ep en.h% 4alam memerikan pro+ram latihan, hendaknya selalu

diin+at ah>a tujuan akhir pro+ram 9isioterapi adalah memaksimalkan kemampuan

9un+sional% 5adi dalam menin+katkan kekuatan otot, perlu diin+at otot-otot mana saja

yan+ diperlukan dalam eraktivitas, atau mensiasati ila ada keteratasan%

Hntuk men+ukur peruahan kondisi pasien, isa di+unakan pen+ukuran

kekuatan otot (;;&- manual mus.les testin+)% &entu saja pada 9ase pertama kekuatan

 pasien tidak akan men+alami kenaikan, sesuai den+an perjalanan penyakit%

&etapi pen+ukuran kekuatan terakhir pasien, saat kekuatan iasanya erhenti

seelum kemudian memaik, isa dijadikan titik alik pen+ukuran pada tahap

 erikutnya% Seaiknya pen+ukuran dilakukan se.ara erkala, misalnya tiap min++u,

atau tiap hari% 4en+an demikian 9isioterapis maupun penderita isa melihat

 perkeman+an yan+ terjadi, yan+ mun+kin ju+a akan menjadi motivasi keduanya%

Penatalaksanaan 'ada Luas +erak "endi L+"

19

Page 20: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 20/28

Bersamaan den+an di+erakkannya otot an++ota tuuh penderita, isa

dikatakan semua sendi sudah di+erakkan% "anya perlu diin+at ah>a pada 9ase

 pertama, otot penderita GBS iasanya tidak mampu men++erakkan GS se.ara

 penuh% Oleh karenanya 9isioterapis perlu memantu penderita untuk men++erakkan

sendi sesuai den+an luas +erak sendi yan+ normal, minimal yan+ 9un+sional%

Sama seperti memerikan latihan untuk otot, men++erakkan sendi seaiknya

 ju+a dilakukan se.ara sistematis supaya tidak ada yan+ tertin++al% Sesudah +erakan

akti9 setiap sendi oleh penderita, seaiknya ditamahkan sampai kali +erakan

sendi oleh 9isioterapis dalam GS maksimal untuk mempertahankan GS% Bereda

den+an pro+ram untuk kekuatan otot, untuk mempertahankan sendi sama pada 9ase

 pertama dan kedua%Hkuran yan+ diper+unakan untuk men+ukur luas +erak sendi adalah

 pen+ukuran sudut setiap sendi% /lat yan+ di+unakan adalah +oniometer%

Den+ukurannya dilakukan den+an satuan derajat% 4alam satu institusi iasanya

disepakati sistem apa yan+ di+unakan, posisi penderita dan posisi +oniometer pada

setiap sudut pen+ukuran% Seharusnya tidak akan ada peruahan GS dari >aktu ke

>aktu, a+ar pada akhirnya penderita masih mempunyai kemampuan 9un+sional yan+

maksimal%

Penatalaksanaan 'ada Panang t$t

Dada saat melakukan latihan untuk mempertahankan GS, sea+ian esar otot

 ju+a terpelihara panjan+nya% e.uali eerapa otot yan+ panjan+nya mele>ati dua

sendi% Hntuk otot-otot terseut, perlu +erakan khusus untuk mempertahankan

 panjan+nya% Otot-otot seperti Muadri.ep, iliotiial and, sartorius adalah .ontoh otot

yan+ mele>ati dua sendi% Otot-otot terseut pentin+ dalam ke+iatan sehari-hari,

misalnya duduk, ersila atau ersimpuh% Sehin++a ila panjan+ ototnya tidak 

terpelihara, maka akan erpen+aruh pada aktivitas penderita ila semuh nanti%

/+ak sulit memuat pen+ukuran panjan+ otot, oleh karena panjan+ otot tiap

individu akan ereda ter+antun+ pada aktivitas dan keturunan% arenanya untuk 

men+etahui panjan+ otot yan+ normal, se.ara nalar, erarti 9isioterapis harus tahu

20

Page 21: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 21/28

 penderita seelum menderita GBS% enyataannya hal itu tidak mun+kin terjadi%

Sehin++a salah satu .ara untuk men+etahui panjan+ otot adalah menanyakan aktivitas

 penderita, apakah penderita iasa ersila, duduk samil menumpan+kan kaki atau

 ersimpuh%

4en+an demikian isa diukur apakah panjan+ otot yan+ ersan+kutan .ukup

untuk kemali melakukan kemali aktivitasnya% 6ara lain yan+ isa di+unakan adalah

memandin+kan otot seelah kiri dan kanan, karena iasanya keduanya mempunyai

 panjan+ otot yan+ sama% Den.atatannya aru dilakukan ila ada keteratasan panjan+

otot%

2.3.2. Penatalaksanaan 'ada Pr$/le% #ardi$'ul%$nari;asalah kardiopulmonari leih menonjol pada 9ase pertama% Dada kasus GBS

yan+ erat, terjadi kelemahan otot-otot inter.ostal diseakan karena erkuran+nya

 jumlah motor unit yan+ terkonduksi% /kiatnya tidak dapat melakukan inspirasi

se.ara penuh, sehin++a kapasitas vital menjadi erkuran+% Seperti yan+ telah

diseutkan di atas, menurunnya kemampuan atuk, akan menurunkan kemampuan

untuk memersihkan saluran perna9asan% Sehin++a saluran perna9asan semakin

menyempit, dan ekspansi paru menjadi erkuran+ ju+a% Sehin++a pada akhirnya

kemali terjadi penurunan kapasitas vital (ikatan 9isioterapi,**#)%

Penatalaksanaan 'ada #e%a%'uan Eks'ansi Dada

Bereda den+an masalah muskuloskeletal yan+ lain, latihan pasi9 tidak isa

dilakukan den+an mudah% atihan pasi9 hanya isa dilakukan den+an antuan

ventilator atau manual hyperin9lation% 4en+an terpenuhinya volume sesuai den+an

kapasitas vital, maka pertukaran +as dalam alveoli menjadi menin+kat dan mampu

memenuhi keutuhan ventilasi% Selain itu ju+a memelihara kelenturan jarin+an- jarin+an lunak disekitarnya, sehin++a GS persendian disekitar tulan+ rusuk 

terpelihara%

4en+an demikian ila kekuatan otot interkostal sudah kemali memaik,

ron++a dada sudah siap kemali men+eman+%Bila otot inter.ostal dan dia9ra+ma

21

Page 22: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 22/28

sudah meni+kat, maka latihan pen+uatan harus se+era dierikan% Oleh karena tekanan

 positi9 yan+ dierikan le>at ventilator dan manual hyperin9lation isa memerikan

e9ek sampin+, seperti arotrauma% ;aka latihan akti9 harus se+era dierikan%

Demerian latihan masih harus memperhatikan aturan rendah 9rekuensi dalam satu

sesi dan anyak sesi dalam sehari% ni erarti harus dierikan kesempatan istirahat

.ukup a+i penderita diantara sesi latihan, untuk men+hindari kelelahan%

Penatalaksaaan 'ada Pe%/ersihan "aluran Pernafasan

4alam keadaan normal, setiap hari dihasilkan sekitar 1** ml sekresi saluran

 perna9asan dalam sehari% Demersihan dilakukan sea+ai a+ian dari sistem

 pertahanan, yakni didoron+ oleh .ilia yan+ kemudian tertelan% Bila sekresi yan+dihasilkan leih dari normal, atau ada ke+a+alan kerja .ilia, maka diperlukan

mekanisme atuk untuk men+eluarkannya dari saluran pern9asan% /+ar isa

meletupkan atuk yan+ kuat, seseoran+ harus isa men+hirup .ukup volume udara%

Sehin++a seoran+ penderita GBS den+an kelemahan otot perna9asan yan+

menonjol tidak mampu melakukan atuk yan+ kuat untuk men+eluarkan sekresi% Bila

sekresi diiarkan menumpuk, maka diameter saluran perna9asan akan menyempit% ni

 erarti volume udara yan+ isa masuk ke paru erkuran+, sehin++a kemampuan

ventilasi menjadi erkuran+%

Dada 9ase a>al, pada penderita GBS den+an kelemahan otot perna9asan yan+

menonjol, pemersihan saluran perna9asan isa dilakukan den+an antuan ventilator 

atau manual hyperin9lation% 4en+an teknik tertentu, maka panjan+ ekspirasi isa

diperpendek, sehin++a ke.epatan udara yan+ keluar pada >aktu ekspirasi isa

menin+kat% 4en+an demikian sekresi saluran perna9asan isa dikeluarkan% Selain

men++unakan antuan ventilator dan manual hyperin9lation, isa dilakukan postural

draina+e untuk memantu memindahkan sekresi dari saluran perna9asan yan+ distal

ke yan+ leih proksimal% Hntuk memersihkan sekresi dari saluran perna9asan,

 penderita harus mampu atuk, atau ila tidak harus dilakukan su.tion%

Selama melakukan postural draina+e, haruslah di>aspadai tanda-tanda

+an++uan otonomik, seperti ke.epatan na9as permenit, nadi permenit, atau saturasi

22

Page 23: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 23/28

 penderita a+ar selalu dalam atas normal% 5elaslah ah>a melatih atuk sejak dini

san+atlah diperlukan untuk menin+katkan kemampuan pemersihan saluran

 perna9asan% "al ini iasanya isa terlaksana pada 9ase ke-dua, ketika otot-otot

 perna9asan mulai men+uat% /tau pada 9ase pertama ila kelemahan otot-otot

 perna9asan masih mampu men+hasilkan atuk, sehin++a latihan atuk er+una untuk 

mempertahankan kekuatan otot%

Penatalaksanaan 'ada +angguan Menelan

5ika terjadi ju+a +an++uan menelan, maka resiko in9eksi dada semakin tin++i%

Oleh karena kemun+kinan masuknya enda asin+ ke saluran perna9asan menjadi

leih esar% Benda terseut kemudian akan menjadi sumer in9eksi dada% 4alam halini ada dua masalah dalam sistem respiratori, yakni enda itu sediri, dan sekresi yan+

 erleihan akiat adanya enda asin+ yan+ masuk ke saluran perna9asan% Bila

kemampuan pasien untuk atuk kuat, maka pasien mampu men+eluarkan enda asin+

dari saluran perna9asan dan memersihkan sekresi% Sayan+nya, iasanya +an++uan

menelan disertai kelemahan otot perna9asan, sehin++a penderita tidak mampu atuk%

 =amun penderita den+an +an++uan menelan iasanya menerima makanan

melalui slan+ yan+ lan+sun+ masuk ke lamun+, sehin++a tidak perlu dika>atirkan

akan masuk ke saluran perna9asan% Dada 9ase pertama tidak anyak 9isioterapi yan+

 isa dilakukan% &etapi pada 9ase ke dua pro+ram 9isioterapi yan+ isa dierikan

adalah se+era memerikan latihan atuk, ila otot-otot perna9asan sudah ertamah

kuat% Sehin++a pada saatnya penderita elajar menelan, resiko masuknya enda asin+

ke saluran perna9asan sudah teratasi%

2.3.3. Penatalaksanaan 'ada Pr$/le% "araf t$n$%ik 

Seperti diseutkan diatas, +an++uan sara9 otonomik akan timul, ila

kehan.uran selaput myelin men.apai tin+kat thora.al atau leih tin++i, yakni .ranial

nerves% Dada umumnya +an++uann sara9 otonnomik terseut adalah hal yan+ perlu

di.ermati dalam melakukan tindakann 9isioterapi% Gan++uan-+an++uan terseut

antara lain lailnya tekanan darah, keluarnya kerin+at tidak sesuai keadaan, atau

23

Page 24: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 24/28

 postural hipotensi% Gan++uan-+an++uan terseut akan mejadi masalah, iasanya pada

>aktu moilisasi% Dada >aktu moilisasi, misalnya dari erarin+ ke duduk, tuuh

memerlukan era+ai adaptasi, oleh karena terjadi peredaan pen+aruh terhadap

tuuh%

&anpa +an++uan sara9 otonomik pun, seseoran+ yann+ erarin+ lama

memerlukan >aktu untuk eradaptasi terhadap tekanan darah% /daptasi terseut

teratasi oleh karena pusat pen+aturan tekanan darah mendapatkan input, kemudian

tekanann darah menin+kat atas pen+aruh sara9 otonnom% Bila terjadi +an++uan sara9 

otonnomik, maka adaptasi terseut akan ter+an++u%

;aka, dalam memerikan tindakan 9isioterapi harus selalu di.ermati tekanan

darah dari >aktu ke >aktu% Oleh karena yan+ diukur adalah tekanan darah, makayan+ dijadikan aturan adalah tekanan darah% Bila memun+kinkan di+unakan

spirometer elektronik yan+ terus isa dimonitor setiap saat% 4isampin+ tekanan darah,

 isa di.ermati kemampuan komunikasi penderita, atau >arna muka sea+ai indikator 

tekanan darah%

Penatalaksanaan 'ada Pr$/le% "ensasi

Drolem sensasi pada penderita GBS yan+ mun.ul adalah rasa terakar,

kesemutan, rasa teal atau nyeri% &idak anyak yan+ isa dilakukan untuk 

men+uran+i ketidaknyamanan akiat rasa teal, rasa terakar, atau kesemuta% Se.ara

teori rasa nyeri isa dikuran+i den+an pemerian &=S% @asa nyeri isa diseakan

murni oleh karena +an++uan sensasi%

&etapi nyeri pada pun++un+ mun+kin ju+a diseakan oleh kuran+nya

+erakan pada sendi-sendi tulan+ elakan+% Bila sesudah pere+an+an sendi-sendi

tulan+ elakan+ eserta otot-otot disekitarnya, rasa nyeri erkuran+, maka rasa nyeri

terseut diseakan oleh kuran+nya +erakan% &etapi ila rasa nyeri terseut tidak hilan+, maka +an++uan terseut diseakan oleh +an++uan sensasi% Serin+kali rasa

nyeri yan+ timul karena kominasi keduanya%

5adi ila sesudah pere+an+an rasa nyeri erkuran+, tetapi tidak hilan+ sama

sekali% Bila rasa nyeri diseakan oleh kurann+nya +erakan sendi, tindakan yan+ isa

24

Page 25: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 25/28

dilakukan adalah pere+an+an leih lanjut, atau leih spesi9ik isa dilakukan

manipulasi atau moilisasi pada tulan+ elakan+ tertentu% Selain ketidaknyamanan,

rasa teal ju+a isa menimulkan komplikasi, yaitu dekuitus%

@asa teal menyeakan penderita tidak dapat merasakan tekanan kasur pada

 penonjolan-penonjolan tulan+, sehin++a memun+kinkan terjadi le.et dan akhirnya

dekuitus% Oleh karenanya peruahan posisi harus selalu dilakukan sea+ai usaha

 pen.e+ahan% dealnya peruahan posisi dilakukan setiap jam, dan setiap penonjolan

tulan+ harus selalu mendapat perhatian%(ikatan 9isioterapi,**#)

25

Page 26: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 26/28

BAB III

#E"IMPULAN

Guillain-Barr syndrome (GBS) adalah seuah autoimun penyakit yan+

menyeran+ sistem sara9 peri9er yan+ iasanya dipi.u oleh proses in9eksi akut% Dada

sindrom +uillain arre yan+ serin+ terjadi adalah tipe /4D (/.ute in9lammatory

demyelinatin+ polyradikulopathy )% Denelitian terakhir menyeutkan ah>a dua

 perti+a kasus GBS erhuun+an den+an in9eksi akut seelumnya oleh eerapa

spesies akteri dan virus% 6ampyloa.ter jejuni, .ytome+alovirus, virus pstein-Barr,

;y.oplasma pneumoniae, "aemophilus in9luena, dan 0ari.ella-oster telah

ditemukan di serum pasien y+ menderita GBS (o+a, **$)%4ia+nosa SGB terutama dite+akkan se.ara klinis% SBG ditandai den+an

timulnya suatu kelumpuhan akut yan+ disertai hilan+nya re9leks-re9leks tendon dan

didahului parestesi dua atau ti+a min++u setelah men+alami demam disertai disosiasi

sitoalumin pada likuor dan +an++uan sensorik dan motorik peri9er (5apardi,**)%

Sea+ian esar penderita dapat semuh sendiri% Den+oatan se.ara umum

 ersi9at simtomatik% Den+oatan iasanya men++unakan plasmaparesis dan

imunosupresan% Denatalaksanaan 9isioterapi pada penderita GBS harus dimulai sejak 

a>al, yaitu sejak kondisi pasien stail% Dada 9ase a>al 9isioterapi ditujukan pada

 pemeliharaan 9un+si dan kondisi sehin++a hanya prolem muskuloskeletal dan

kardiopulmari yan+ menjadi penekanan% Sedan+kan pada 9ase kedua penekanan pada

semua prolem% Dada 9ase penyemuhan 9isioterapi ditujukan pada pen+uatan dan

 pen+optimalan kondisi pasien% Se.ara keseluruhan penatalaksanaan 9isioterapi

ditujukan pada pen+optimalan kemampuan 9un+sional%

26

Page 27: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 27/28

DA&TA0 PU"TA#A

/dams, 0i.tor% **1% 4iseases o9 spinal .ord, peripheral nerve, and mus.le% 4alam:

;auri.e 0i.tor, /llan "% @opper, editor: Drin.iples o9 neurolo+y% 7th ed% =e>Nork: ;.Gra> "ill% p% 18*-187%

Bos.h %D%% 1##8% Guillain-Barre Syndrome : an update o9 a.ute immuno-mediated

 polyradi.uloneuropathies% &he =eurolo+ist (!)F 11-$

6handra B% 1#8% Den+oatan den+an .ara aru dari sindroma +ullain-arre% ;edika(11)F #18-#

Aary han, **!% @ehailitation Guillain Barre Syndrom%https:>>>%ra.+p%or+%aua9p**!1**!118khan%pd9 

Aeriya>ati, ita% **'% /natomi Sistem Sara9 dan Deranannya 4alam @e+ulasiontraksi Otot @an+ka% Aakultas edokteran Hniversitas Sumatera Htara%

Gilroy 5% ***% Basi. neurolo+y% disi: % =e> Nork: ;.Gra> "ill%

Guillain arre syndrome asso.iation o9 ne> south >ales, **!% Guillain-Barre

 syndrome  >>>%etterhealth%vi.%+ov%auh.v %%% Guillain - Barre syndrome 

Guna>an, /di% **% ;ekanisme Den+hantaran 4alam =euron (=eurotransmisi)%

nte+ral, vol% 7 no% 1, /pril **

"utama /%, do dkk% *1*% Sistem Dersara9an% Dro+ram Studi lmu epera>atan%

Stik Bina "usada Daleman+%

katan 9isioterapi,**#% Denatalaksanaan Aisioterapi Dada asus Guillain-Barre

Syndrome http:9isiosy%.ompenatalaksanaan-9isioterapi-pada-kasus-

+uillain-arre-syndrome

5apardi, skandar% **% Sindroma +ullain arre% Ba+ian Bedah Aakultas edokteran

Hniversitas Sumatra Htara% 4ikases darihttp:lirary%usu%a.%iddo>nload9kedah-iskandarI*japardi!$%pd9 

issel 5ohn &%, 6ornlath 4avid @%, ;endell 5erry, @% **1% Guillain-Barre

syndrome% 4ia+nosti. and mana+ement o9 peripheral nerve disorders% =e>Nork: OC9ord Hniversity Dress% p% 1!'-1$7%

o+a ;, Gilert ;, &akahashi ;, i 5, oike S, "irata , Nuki =% **$%6omprehensive analysis o9 a.terial risk 9a.tors 9or the development o9 

27

Page 28: GBS-1.doc

7/25/2019 GBS-1.doc

http://slidepdf.com/reader/full/gbs-1doc 28/28

Guillain-Barr syndrome a9ter 6ampyloa.ter jejuni in9e.tion% 5 n9e.t 4is,1#, '!7?'''%

;antay risti ;.6lellan D/-S, /rmeau lin Dhd D/-6, Darish &homas 4"S. D/-6%

@e.o+niin+ Guillain-Barr Syndrome in the Drimary 6are Settin+% &henternet 5ournal o9 /llied "ealth S.ien.es and Dra.ti.e% 0ol%' =o% 1% 5an **7%

4ikases dari : http:>>>%ijahsp%nova%edu%

 =oa.k, 6harles @% dan @oert 5% 4emarest%1#8%/natomi Susunan Sara9 ;anusia,

disi %5akarta:G6 Denerit Buku edokteran%

 =orman S>an,**#% Sindrom Guillain Barre% http:>>>%>ikipedia%.om

Darry G%5% 1##% Guillain-Barre Syndrome % =e> Nork : &heime ;edi.al Dulisher 

Dithadia, /nand B% *1*% Guillain-Barr syndrome (GBS)% 4epartemen o9  pharma.olo+y% Darul nstitute o9 parma.y% Gujarat, ndia%

Shahar % **$% 6urrent therapeuti. options in severe Guillain-Barr syndrome% 6lin

 =europharma.ol, #, !'?'1%

Snell @i.hard S% **7% =euroanatomi linik untuk ;ahasis>a edokteran% disi '%

Denerit Buku edokteran G6, 5akarta%

Soetjipto "amiprodjo% 1#8$% Dola penderita a.ute in9lammatory idiophati.

 polyneuropathy% Bandun+: A Hnpad

0an 4oorn D/% Guillain ?Barre Syndrome% Orphanet n.y.lopedia% Septemer **!%

4iakses dari : http:>>>%orphanet%net%pd9 %

28