Dr. Dian Yuliartha Lestari AGATHA PATELLA
Aug 13, 2015
Anatomi cairan tubuh:Anatomi cairan tubuh:
BB: 70 kgBB: 70 kg 60% air = 42 liter60% air = 42 liter
2/3 bagian (40%) intraseluler = 28 liter2/3 bagian (40%) intraseluler = 28 liter
1/3 bagian (20%) ekstraseluler = 14 liter1/3 bagian (20%) ekstraseluler = 14 liter
Intravaskuler (vol. plasma) = 3 literIntravaskuler (vol. plasma) = 3 liter
Interstitiel = 11 literInterstitiel = 11 liter
Pandey CK, Singh RB. Fluid and elcetrolyte disorders. Indian J. Anaesth. 2003, 47(5): 380-387
TOTAL BODY WATER : 60% TOTAL BODY TOTAL BODY WATER : 60% TOTAL BODY WEIGHTWEIGHT
42 L42 L
ISF
70 kg70 kg
11 L11 L
ISFISF IVFIVF ICFICF
3 L3 L 28 L28 L
Physiologic principles Physiologic principles of fluid managementof fluid management
FISIOLOGI 1. VOLUME CAIRAN
•TUBUH MANUSIA >> CAIRAN( 60-70% dr TBW)
ORANG MUDA : 40 – 60%
BAYI : 70 – 83%
•CAIRAN TUBUH DIDISTRIBUSIKAN PADA RUANG INTRA DAN EXTRACELLULAR
•Isi cairan tubuh cairan elektrolit
• Zat bukan ion : Dekstrosa, ureum, kreatinin
• Zat ion (garam) : Kation (Na, K, Ca, Mg dll) &
Anion (HCO3, Cl, PO4, prot, as.organik)
MEKANISME HOMEOSTASIS CAIRAN TUBUH & ELEKTROLIT
1.GINJAL Sistem Renin Angiotensin Tek. Darah N
2.ADRENAL Aldosteron Retensi Na
3.Kelj HIPOFISE ADH Resobrsi Air
4.PARU alkalosis & asidosis keseimbangan asam basa
NON HOMEOSTASIS
Gg CAIRAN• OEDEMA• DEHIDRASI
Gg CAIRAN• OEDEMA• DEHIDRASI
Gg VASCULAR• THROMBOSIS• ISCHEMIA• EMBOLISME• INFARK
Gg VASCULAR• THROMBOSIS• ISCHEMIA• EMBOLISME• INFARK
2. VOLUME DARAH
• ORANG DWS NORMAL (BB ± 70 kg) :
3 liter ----------- PLASMA
2 liter ----------- SEL-SEL DARAH
• Penyebab Pe volume sirkulasi darah :
a. Secara ABSOLUT, ok me :
- Whole blood(bleeding), Erytrosit(anemia), Plasma(combustio)
b. Secara RELATIF, ok :
- Pooling darah perifer
- Pe volume darah
ex : Gagal jantung, Gagal ginjal
3. MEKANISME TETAP CAIRNYA DARAH
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN :
a.Bentuk vasa yang streamline
b.Aliran laminar dari darah (partikel kecil di pinggir)
c.Komposisi koloid & cellularitas darah
d.Pencegahan pembekuan darah
CAIRAN TUBUH YG
HEMOKONSENTRASIHEMOKONSENTRASI
Ok Osmolaritas darah Ok Osmolaritas darah
KOMPENSASI GINJAL
1. SEKRESI ADH
2. ME IMPULSE RASA HAUS
3. SEKRESI ALDOSTERON Reabsorspsi Na + H2O
Akumulasi cairan abnormal di dalam ruang interstisial atau rongga tubuh
• Hidrothorax• Hidropericardium• Hidroperitoneum (ascites)
Jenis edema :*Edema lokal
*Edema sistemik ( anasarka )
TRANSUDAT EKSUDAT
• non radang
• BJ rendah (< 1,15)
• sedikit protein
• peradangan
• BJ tinggi (>1,20)
• protein tinggi
1. Keradangan
2. Obstruksi aliran vena
- trombosis
- tekanan dari luar:
- tumor, kehamilan (v. kava : edema tungkai bilateral, v. femoralis/iliaka : edema tungkai unilateral)
3. Gangguan aliran limfe
- metastase keganasan
- filariasis
1. Gagal jantung kongestif - tek. Hidrostatik venula meningkat
- GFR < retensi Na dan air
2. Penyakit ginjal - ekskresi albumin meningkat
tekanan onkotik menurun
- GFR < retensi Na dan air
3. Penyakit hati diffus ( sirosis ) - hipoalbuminemia
- hipertensi portal
- retensi Na dan air
- hubungan arterioven tekanan sinusoid >
1. Tekanan hidrostatik intravaskuler meningkat2. Tekanan osmotik koloid plasma menurun3. Permeabilitas meningkat4. Peradangan 5. Retensi natrium dan air6. Gangguan aliran limfe
Edema subkutan : tampak jelas pada kaki,
pergelangan kaki dan tungkai bawah.
Edema organ padat : ukuran dan berat sedikit
bertambah. elemen parenkim
renggang. kompresi mikrosirkulasi
Edema paru : berat bertambah. subkrepitasi. basah. septum alveoli menebal rongga alveolar berisi
transudat.
1. > BESAR
2. > BERAT
3. > PUCAT
4. CAPSUL MERENGGANG
5. Pd irisan :
- MENGKILAP
- BASAH
• SERAT JARINGAN TERPISAH
• WARNA CAIRAN MERAH MUDA/TUA TGT JUMLAH PROTEIN
MAKROSCOPIS MIKROSCOPY
Peningkatan volume darah pada jaringan atau bagian tubuh yang mengalami proses patologik
Macam :• Hiperemi aktif• Hiperemi pasif (kongesti)
• Dilatasi arteriol & arteri• Fisiologis : olahraga
• Patologis : peradangan
• Drainase vena terganggu,sehingga terjadi distensi vena bagian distal, venula, dan
kapiler
• Keluarnya darah dari vasa akibat dinding vasa pecah
• Penyebab :–Trauma–Atherosclerosis–Gangguan darah–Keradangan–Neoplasma
Tergantung lokalisasi darah terkumpul
• Jaringan : hematoma• Rongga tubuh : hemothorax
hemopericardium hemoperitoneum hamarthrosis
• Kulit : petechie purpura echymosis
• Akibat perdarahan : tergantung - jumlah darah yang keluar - derajat kehilangan darah - tempat terjadinya perdarahan
• Pembentukan suatu massa padat dari konstituen darah (trombosit, fibrin, SDM, SDP yang terperangkap) di dalam jantung / sistem pemb. Darah
• Trombus bekuan darah
• Hemostasis dipengaruhi oleh : 1. Dinding pembuluh darah - endotel - jaringan ikat subendotel 2. Trombosit 3. Sistem koagulasi
-Aterosklerosis-Trauma-Vaskulitis-Radiasi -Toksin bakteri-Infark miokard-Miokarditis-Hipertensi-Asap rokok
Pada turbulensi dan stasis
Turbulensi : terjadi pada - aneurisma - ulkus pada ateroma - varises
Stasis : terjadi pada - varises - sindroma hiperviskositas - polisitemia, makroglobulinemia - sickle cell anemia, hemangioma
Akibat turbulensi / stasis :
1. Merusak aliran laminer trombosit kontak dengan endotel 2. Aliran lambat menghambat pengenceran faktor pembekuan 3. Memperlambat masuknya inhibitor 4. Mempermudah pembentukan agregasi trombosit 5. Mempermudah hipoksia sel endotel dan
jejas endotel 6. Turbulensi jejas endotel
Berlapis garis zahn
Lokalisasi tersering : - ventrikel kiri (menutupi infark miokard) - apendiks aurikular - aorta ( menutupi ateromata ) - arteri besar yang aterosklerotik - kantung aneurisma
Merah kebiruanLokalisasi tersering : - vena varikose superfisial - vena profunda pada betis, otot, paha - pleksus periprostatik, vena ovarium dan periuterus
Perkembangan trombus :1.Meluas / melebar sumbatan2.Embolisasi ( sebagian / seluruh )3.Menghilang / lisis (fibrinolisis)4.Organisasi dan rekanalisasi
Hubungan kondisi klinik denganKemungkinan terjadinya trombosis1. Usia lanjut : - aterosklerosis - kerusakan endotel - hiperkoagulabilitas - aktifitas fisik yang menurun stasis vena
2. Istirahat total dan imobilisasi : - stasis - dapat hiperkoagulasi
3. Penyakit jantung : - infark miokard : stasis, jejas endokard - stenosis mitral : stasis, turbulensi - gagal jantung kongestif : stasis - kerusakan katup / anomali jantung
kongenital :arus deras,turbulensi, kerusakan endokard
4. Jejas jaringan ( patah tulang, luka bakar, paska operasi ) : - jejas endotel - stasis ( karena istirahat total dan aktifitas fisik yang menurun )
5. Kanker viseral : - sel kanker melepas prokoagulan
6. Hamil tua dan paska melahirkan: - stasis - turbulensi - hiperkoagulabilitas - pelepasan faktor jaringan & prokoagulan thrombus vena tungkai milk leg / phlegmasia alba dolens
7. Kontrasepsi oral ( estrogen dosis tinggi )
Benda asing yang terlepas dari tempat asalnya dan tersangkut mengikuti aliran darah sehingga menyebabkan sumbatan
99% : -trombi (tromboembolisme)
Dapat pula : - fragmen tulang / sumsum tl. - debris ateroma - butiran lemak - fragmen tumor - Benda asing - gelembung udara
- cairan (amnion)
Sumbatan a. Pulmonalis :>> : emboli<< : trombus, terjadi pada :
• Hipertensi pulmonal• Aterosklerosis pulmonal• Trauma thorak
95 % : v. profunda tungkai bawah - v. poplitea - v. femoralis - v. iliaka
<< : - v. superfisialis tungkai bawah - v. otot betis - v. periprostat - v. periovarial - v. uterina
Emboli besar ( 5% ) - tersangkut pada : - a. pulmonalis utama - bifurkasio a. pulmonalis ( saddle embolus / embolus pelana ) > 60% sirkulasi pulmonal tersumbat - mati mendadak - korpulmonale akut - kolaps kardiovaskuler
Emboli sedang ( 10 – 15% ) - perdarahan pulmonal - penderita gagal jantung : infark luas
Emboli agak kecil ( 10 –15% ) - menyumbat endarteri infark
Emboli kecil ( 60 –80% ) : tanpa gejala
Emboli kecil multipel ( << ) - hipertensi pulmonal - sklerosis vaskuler pulmonal - korpulmonale kronik - > 60% sirkulasi pulmonal tersumbat - mati mendadak - korpulmonale akut - kolaps kardiovaskuler
Asal emboli : ** 80 – 85% : trombi di jantung # 60 - 65% : dari ventrikel kiri ( pada infark miokard ) # 5 – 10% : dari atrium kiri ( pada penyakit jantung rematik ) # 5 % : pada kardiomiopati
# yang lain: pada miokarditis, aritmia ** 10 –15% : asal ?
** << : - ateromata yang ulseratif - aneurisma aorta - endokarditis infektif - katup buatan - embolisme paradoksal
Lokasi sumbatan : * ekstremitas bawah ( 70 – 75% ) * otak ( 10% ) * visera ( 10% ) * ekstremitas atas ( 7 – 8% )
Akibat sumbatantergantung
•Ukuran embolus• tempat /organ yang tersumbat
MEMBRAN PLASENTA ROBEK CAIRAN AMNION MASUK VENA UTERUS /SERVIKS PARU
Debris amnion dalam kapiler pulmonal :
•Epitel skuamus fetus•lanugo•lemak
GEJALA : - sesak napas - sianosis - kolaps pembuluh darah - DIC - kadang –2: kejang, koma, mati
Patogenesa :1. Waktu persalinan / abortus uterus ruptur2. Waktu pneumothorak arteri / vena besar robek3. Trauma thorak vena besar robek4. Penyakit CAISSON : dekompresi terlalu cepat
Akibat emboli gas / udara :Obstruksi pembuluh darah kecil * Dalam otot dan sekitar sendi kejang * Dalam paru tercekik •Dalam sumsum tulang ( tersering : kaput femur, tibia dan humerus ) nekrosis iskemik
Tersering setelah tromboembolisme
Penyebab : * Tersering : fraktur tulang panjang yang mempunyai sumsum berlemak * Trauma luas pada jaringan lemak * Jarang : penyakit non traumatik - diabetes mellitus - anemia sel sabit / sickle cell - pankreatitis
Gejala :Tergantung jumlah dan besar
mikroglobulTanpa gejala S E L
Sindroma emboli lemak ( 1% ) # Timbul : 24 – 48 jam setelah trauma # 10% : fatal
1. Kegagalan pernapasan : mendadak takipnea, dispnea dan takikardia2. Gejala-2 neurologis : mudah marah, gelisah delirium / koma3. Trombositopenia, petekia kulit dan konjungtiva
Morfologi : globul lemak intravaskuler dalam pembuluh darah mikro, terutama PARU, GINJAL DAN OTAK
Paru : - edema - membran hialinOtak : - edema serebral - mikrohemoragi perivaskuler - mikroinfarkGinjal : - mikroglobul lemak dalam glomeruli
Daerah nekrosis iskemik yangterlokalisasi didalam organ / jaringanterutama akibat oklusi mendadakdari pasokan darah arterial ( 97% )
Obstruksi vena :biasanya pada organ yangtidak mempunai kolateral
ovarium, testis
Penyebab infark : >> : * trombosis dan embolisme * hampir 99% : tromboembolisme
<< : * pembengkakan ateroma ( karena perdarahan ) * terbelitnya vasa ovarium / usus * terjepitnya usus dalam kantong hernia / terjerat perlekatan peritoneum * penyebaran tumor * spasme, misal : a. koronaria
Tidak semua oklusi vascularMenyebabkan infark
Faktor-2 yang mempengaruhi Terjadi tidaknya infark : * Keadaan umum darah dan sistem kardio- vaskuler : anemia, gagal jantung kongestif
* Pola anatomik suplai pembuluh darah # suplai darah ganda : hati, paru # anastomosis : intestinal, sirkulus Willisi
* Kecepatan terjadinya oklusi * Kerentanan jaringan terhadap iskemia :
# neuron, miokardium dan sel epitel tubulus proksimal ginjal sangat sensiti terhadap iskemia / hipoksia
Infark anemik ( infark putih ) : * akibat obstruksi arteri pada organ padat jantung, limpa, ginjal 24 – 48 jam pucatInfark merah ( infark hemoragik ) : * sumbatan vena * sumbatan vaskuler pada jaringan longgar paru * sumbatan vaskuler pada jaringan dengan sirkulasi ganda / anastomose usus kecil, paruInfark septik
Morfologi infark :>> : berbentuk baji / segitigapuncak : tempat obstruksidasar : permukaan luar organMerupakan nekrosis iskemik koagulativa Jaringan ikat
Infark otak( ensefalomalasia )sentral / perifer nekrosis likuefaksi
Keadaan klinis yang ditandai oleh penurunan menyeluruh perfusi jaringan
akibat penurunan curah jantung
Jenis syok :1. SYOK KARDIOGENIK : - infark miokard - aritmia - tamponade jantung - emboli paru masif
2. SYOK HIPOVOLEMIK / HEMORAGIK : - perdarahan - muntaber - luka bakar luas - trauma hebat (syok
traumatik)3. SYOK SEPTIK : - infeksi bakteri berat syok endotoksik >> : bakteri gram ( - ) << : bakteri gram ( + ), jamur
4. SYOK NEUROGENIK : - kecelakaan anestesia - trauma korda spinalis vasodilatasi perifer masif
5. SYOK ANAFILAKTIK : - permiabilitas pembuluh darah > - vasodilatasi