GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP MINIMARKET BERBASIS SYARIAH DAN NON SYARIAH (STUDI KASUS: SB MART, ALFAMART, ALFAMIDI, INDOMARET DAN CERIAMART DI CILEDUG) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh Hayu Susanti NIM: 1112084000050 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
- Tahun 2006 - 2009 : MTs Darunnajah 2 Cipining Bogor
- Tahun 2009 - 2012 : MA Darunnajah 2 Cipining Bogor
- Tahun 2012 - 2016 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI
- Ketua Organisasi Koordinator Gerakan Pramuka Darunnajah 2 Bogor
- Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah Al-Barkah
- Bagian Kemahasiswaan HMJ IESP
ii
IV. SEMINAR/WORKSHOP
- Seminar Motivasi dan Kewirausahaan, UIN Jakarta, 2012
- Workshop Kepemudaan, HMJ IESP UIN Jakarta, 2013
- Seminar Penyiapan SDM Berbasis Kompetensi Syariah Dalam
Pengembangan Perbankan Syariah ERA MEA 2015, IAEI, 2014
- Seminar Mewujudkan Lembaga Keuangan Mikro yang Berdaya Saing
Dalam Menghadapi MEA 2015, UIN Jakarta, 2014
- Seminar Internasional Ekonomi Islam, IAEI, 2015
iii
ABSTRACT
This study aims to describe the consumer perceptions similarity shariabased minimarket and non sharia based minimarket in Ciledug, Tangerang City.This research uses Multidimensional Scaling (MDS) and CorrespondenceAnalysis (CA) statistical analysis tool. The datas are primary datas that obtainedby questionnaire.
Based on the results of the analysis, using MDS indicates that betweenAlfamart and Alfamidi consumers perceive have similarities, because the distanceon perceptual maps is adjacent. Also it happens to Indomaret and Ceriamartconsumers perception. Meanwhile, Sejahtera Bersama Mart (SB Mart) shows thatis has no similarity perception to the four other minimarket. The result ofcorrespondence analysis shows that consumer perception of SB Mart hasdominant marketing characteristic on terms of time, the greetings, and ramadhanactivities. However, from marketing side, SB Mart has not shown any privilegesyet for themselves. Thus, it can be said SB Mart is still unable to compete withother minimarket.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kemiripan persepsikonsumen terhadap minimarket berbasis syariah dan non syariah di wilayahKecamatan Ciledug Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan alat analisisstatistik Multidimensional Scaling (MDS) dan Correspondence Analysis (CA).Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh menggunakan kuesioner.
Berdasarkan hasil analisis MDS menunjukkan bahwa konsumenmempersepsikan Alfamart dan Alfamidi memiliki kemiripan karena jarak padapeta persepsi yang berdekatan. Begitu pula dengan Indomaret dan Ceriamart.Sedangkan, Sejahtera Bersama Mart (SB Mart) dipersepsikan tidak memilikikemiripan dengan keempat minimarket lainnya. Hasil analisis korespondensimenunjukkan bahwa berdasarkan persepsi konsumen, SB Mart hanya memilikikarakteristik pemasaran yang paling dominan dalam hal waktu, pengucapansalam, dan kegiatan ramadhan. Namun, dari sisi pemasaran SB Mart belummenunjukkan adanya keunggulan yang dimiliki. Sehingga, dapat dikatakan SBMart masih kalah bersaing dengan minimarket lainnya.
Kata kunci: Multidimensional Scaling, Correspondence Analysis, Persepsi
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah segala puji serta syukur senantiasa penulis panjatkan atas
kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan nikmat, rahmat dan kasih
sayangnya kepada penulis selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW, sang pembawa risalah, pembawa syafaat bagi umatnya di hari
akhir nanti.
Dengan selesainya penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Adapun ucapan terima kasih ini,
penulis tujukan kepada:
1. Ayahanda tercinta Achmad Suha dan ibunda tercinta Nurhalimah atas doa,
kasih sayang, dan motivasinya yang selalu membuat penulis semangat dalam
menyelesaikan pendidikan ini. Semoga Allah selalu menyayangi keduanya
sebagaimana mereka menyayangi penulis.
2. Adik-adik tersayang yaitu Muhammad Irsyad dan Ida Farida yang sudah
turut membantu penyusunan skripsi ini. Terima kasih kalian berdua.
3. Bapak Rizqon Halal Syah Aji M. Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, serta selaku dosen pembimbing yang telah berkenan
meluangkan waktu untuk membaca, mengoreksi dan mengarahkan penulis
selama menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Arief Fitrijanto M. Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang
telah memberikan motivasinya dalam penyusunan skripsi ini.
vi
5. Bapak Zuhairan Y Yunan, SE, M. Sc dan Bapak Rusdianto, M. Sc, selaku
penguji ujian komprehensif yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan soal dan juga nilainya.
6. Seluruh staff dan karyawan/karyawati yang telah membantu penulis dalam
hal-hal akademik sehingga dapat dilancarkan segala urusan penulis saat ini.
7. Dua sahabat kecilku, Ayu dan Gita yang selalu kasih semangat, yang selalu
menghibur dikala penulis jenuh dengan skripsi, dan yang selalu bikin
penulis gagal untuk ngerjain skripsi karena diajak main. Terima kasih,
sayang kalian.
8. Keluarga besar Darunnajah 2 Bogor angkatan ke-19 “BLIZARTIUM”,
khususnya teman-teman “Diskusi Ekonomi”, Namira “Mire”, Ina “Cenah”,
Uni “Kuniel”, Icha “Neccis” dan juga Nihlah “Onyin”, Fifi “May”, yang
sudah menorehkan banyak kenangan seru dari selama di pesantren bersama
sampai saat ini. Love you all.
9. Keluarga besar Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan angkatan 2012,
khususnya konsentrasi Ekonomi Syariah. Terima kasih, karena sudah
menjadi teman-teman yang seru.
10. Sahabat-sahabat “CHIBI”, yaitu Mia, Nurul, Bibah, Vinnie, Yuli, Febrina,
Lia, Yayang, dan Dian. Terima kasih mau berbagi cerita bersama.
11. Semua pihak yang telah banyak membantu yang tak dapat penulis sebutkan
satu persatu dalam penyelesaian skripsi.
Penulis berharap skripsi ini menjadi konstribusi serta menambah pustaka
dan referensi bagi semua pihak yang membutuhkan. Saran dan kritik dari para
pembaca untuk perbaikan ketidaksempurnaan skripsi ini sangat diharapkan.
Syukron Katsiron, Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 27 April 2016
Penulis
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP i
ABSTRACT iii
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 8
C. Tujuan Penelitian 9
D. Manfaat Penelitian 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11
A. Konsumsi 11
1. Pengertian Konsumsi dalam Ekonomi Konvensional 11
2. Pengertian Konsumsi dalam Ekonomi Islam 12
B. Perilaku Konsumen 15
1. Pengertian Perilaku Konsumen 15
2. Perilaku Konsumen Berdasarkan Syariat Islam 16
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen 20
4. Sikap Konsumen 24
C. Persepsi dan Preferensi 26
1. Pengertian Persepsi 26
2. Preferensi 28
viii
3. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen 28
D. Pemasaran Syariah 31
1. Pengertian Pemasaran Syariah 31
2. Bauran Pemasaran 38
E. Ritel 42
1. Pengertian Ritel 42
2. Tipe Bisnis Ritel 42
F. Penelitian Terdahulu 45
G. Kerangka Pemikiran 54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 55
A. Ruang Lingkup Penelitian 55
B. Metode Penentuan Sampel 55
C. Metode Pengumpulan Data 57
D. Metode Analisis Data 59
1. Uji Kualitas Data 60
2. Analisis Multidimensional Scaling 61
3. Analisis Korespondensi 64
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian 67
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 72
1. Wilayah Kecamatan Ciledug 72
2. Sejahtera Bersama Mart (SB Mart) 74
3. Alfamart 74
4. Alfamidi 75
5. Indomaret 76
6. Ceriamart 76
B. Analisis Data 77
1. Analisis Deskriptif 77
ix
2. Karakteristik Responden 78
3. Hasil Uji Validitas 82
4. Hasil Uji Reliabilitas 83
5. Hasil Analisis Multidimensional Scaling 84
6. Hasil Analisis Korespondensi 87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 93
A. Kesimpulan 93
B. Saran 94
DAFTAR PUSTAKA 95
LAMPIRAN 98
x
DAFTAR TABEL
NO. KETERANGAN HALAMAN
1.1 Jumlah Minimarket di Ciledug 6
2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu 49
3.1 Pedoman Untuk Menghitung Nilai Stress 64
3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian 68
4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Umur 73
4.2 Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner 77
4.3 Hasil Uji Validitas 82
4.4 Hasil Uji Reliabilitas 84
4.5 Nilai Stress dan RSQ 84
4.6 Koordinat Posisi Stimuli 85
4.7 Data Penjumlahan Skala Likert 87
4.8 Row Contributions 89
xi
DAFTAR GAMBAR
NO. KETERANGAN HALAMAN
2.1 Proses Perseptual 27
2.2 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen 28
2.3 Kerangka Pemikiran 54
4.1 Peta Wilayah Kecamatan Ciledug 72
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 78
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 79
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 80
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan 81
4.6 Perceptual Map Berdasarkan Persepsi Konsumen 86
4.7 Correspondence Analysis 90
xii
DAFTAR LAMPIRAN
NO. KETERANGAN HALAMAN
1 Kuesioner Penelitian 98
2 Data Responden 102
3 Data Penjumlahan Skala Likert 104
4 Logo Minimarket 114
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keinginan dan kebutuhan merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan dalam diri setiap individu. Manusia mempunyai keinginan yang
sangat banyak, meskipun keinginan itu melebihi kebutuhan hidupnya.
Sebagaimana dalam ilmu ekonomi menjelaskan bahwa permasalahan utama
dalam perekonomian bukanlah karena pemenuhan kebutuhan hidup,
melainkan bagaimana memenuhi keinginan atas kebutuhan itu, karena
kebutuhan manusia relatif terbatas sedangkan keinginan manusia tidak
terbatas (Iskandar Putong, 2013: 2).
Ekonomi Islam menjelaskan bagaimana manusia sebagai khalifah di
bumi mengelola serta mengalokasikan sumber daya yang ada untuk
memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat berdasarkan pada prinsip-prinsip
dan nilai-nilai Al-Quran dan As-Sunnah. Sebagai seorang khalifah di bumi,
manusia mempunyai status dan tanggung jawab yang sama di hadapan
Tuhan-nya, yaitu berlomba-lomba untuk menjadi ciptaan-Nya yang memberi
manfaat bagi sesamanya. Atas dasar ini hubungan antarmanusia yang
terwujudkan dalam pergaulan sehari-hari (habl min nas) diharapkan dapat
terkorelasikan dengan hubungan manusia dengan penciptanya (habl min
Allah), sehingga dua garis penghubung yaitu garis horizontal dan garis
2
vertikal akan bertemu dalam pribadi seorang manusia yang sempurna
(insan kamil) (Nazratuzzaman, 2008). Sebagaimana firman Allah dalam QS.
Al-Imran ayat 112, yang berbunyi:
الناس من وحبل ا من بحبل إلا ثقفوا ما أين الذلة عليهم ضربت
Artinya: “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada,
kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali
(perjanjian) dengan manusia”. (QS. Al-Imran: 112)
Dalam perspektif islam juga menjelaskan bahwa semua kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh manusia baik sebagai individu maupun sebagai
masyarakat haruslah didasarkan pada tujuan untuk kemaslahatan atau
kebaikan umat manusia. Tujuan hidup bukanlah untuk mengkonsumsi, akan
tetapi mengkonsumsi adalah konsekuensi dari hidup, karenanya tidak
diperkenankan adanya aniaya baik terhadap diri sendiri, masyarakat dan umat
manusia. Tolong-menolong adalah inti dari kebersamaan baik dalam kegiatan
sosial maupun ekonomi. Sebagaimana firman Allah dalam QS.Al-Maidah: 2
yang berbunyi:
العدوان و الإثم على تعاونوا و لا و التـقوى البر على ا و تعاونو
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan
ketakwaan dan jangan tolong-menolonglah kamu dalam berbuat dosa dan
bermusuhan”. (QS. Al-Maidah/5: 2)
3
Mengkonsumsi baik karena kebutuhan atau karena keinginan haruslah
didasarkan pada kemampuan baik jiwa, raga ataupun keuangan. Kemampuan
jiwa mensyaratkan setiap manusia sebagai makhluk ekonomi dalam
mengkonsumsi melakukannya secara sadar dan tidak dalam kondisi yang
sedang tertekan, karena gengsi, ikut-ikutan, untuk pamer dan berfoya-foya.
Konsumsi harus didasarkan pada prioritas pemenuhan kebutuhan terlebih
dahulu baru kemudian memenuhi sesuai keinginan. Kemampuan raga
mensyaratkan bahwa setiap melakukan konsumsi manusia tidak terlalu
berlebihan dan diusahakan jangan sampai kekurangan, karena Allah SWT
tidak menyukai manusia yang melampaui batas. Dalam hal pemenuhan
kebutuhan tubuh (makan) manusia diajarkan untuk “makan sebelum lapar dan
berhenti sebelum kenyang”, artinya sebelum kurang lengkapi dan bila cukup
berhenti. Kemampuan keuangan mensyaratkan bahwa manusia harus lebih
sadar dan “tahu diri” dalam mengkonsumsi sehubungan dengan kondisi
keuangannya. Sangat dianjurkan dan disyaratkan manusia mengimbangi
konsumsi duniawi dengan konsumsi akhiratnya, misalnya sedekah, infak,
zakat, dan konsumsi bijak lainnya yang dianjurkan syariah (Iskandar Putong,
2013: 159).
Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin konsumtifnya
masyarakat, persaingan pasar telah mengalami kemajuan yang sangat
kompetitif, di mana kondisi ini menjadi suatu peluang dan juga tantangan
bagi setiap perusahaan. Dalam memenuhi kebutuhan konsumen, setiap
perusahaan tentunya berupaya untuk dapat mengelola sumber daya yang
4
tersedia. Di samping itu, perusahaan juga harus dapat memahami perilaku-
perilaku konsumen.
Menurut AMA (American Marketing Association), perilaku konsumen
merupakan interaksi dinamis antara kognisi, afeksi, perilaku dan
lingkungannya di mana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup
mereka (Supranto dan Nandan, 2011: 3). Kegiatan pertukaran atau trade off
tentunya selalu dilakukan setiap manusia. Contohnya, seperti saat melakukan
jual beli. Konsumen dalam memilih produk tidak hanya mempertimbangkan
kualitas dari suatu produk, tetapi banyak faktor lainnya yang mempengaruhi
konsumen dalam menentukan pilihannya dan ini berpengaruh pada persepsi
konsumen.
Menurut Kotler (2004: 197), persepsi adalah proses individu memilih,
merumuskan, dan menafsirkan sesuatu masukan atau input mengenai
informasi untuk menciptakan sesuatu gambaran yang berarti mengenai dunia.
Apabila informasi mengenai suatu produk dapat dikomunikasikan dengan
baik, maka akan terbentuk image produk yang baik dan persepsi konsumen
terhadap atribut-atribut yang menyertai produk itu akan baik pula.
Adapun atribut-atribut produk menurut Kotler (2002: 72) adalah
komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk
tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diterapkan oleh
pembeli.
Di Indonesia, pertumbuhan jenis usaha ritel sangat pesat. Berdasarkan
Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (APRINDO), pertumbuhan bisnis ritel di
5
Indonesia antara 10% - 15% per tahun. Penjualan ritel pada tahun 2006 masih
sebesar Rp49 triliun, dan melesat hingga mencapai Rp120 triliun pada tahun
2011. Pada tahun 2012, pertumbuhan ritel diperkirakan masih sama, yaitu
10% - 15%, atau mencapai Rp138 triliun. Jumlah pendapatan terbesar
merupakan kontribusi dari hipermarket, kemudian disusul oleh minimarket
dan supermarket. Pada tahun 2014, pertumbuhan sektor perdagangan besar
dan eceran (ritel) adalah sebesar 4,44% (dihitung berdasarkan perbandingan
data triwulan I sampai dengan IV tahun 2013. Perdagangan besar dan eceran
(tidak termasuk hotel dan restoran) selama periode tahun 2004-2014 selalu
memberikan konstribusi cukup besar, antara 13,42% - 15,05% terhadap
perekonomian Indonesia (dihitung berdasarkan konstribusi PDB sektor
perdagang besar dan eceran terhadap total PDB Indonesia)
(www.kemendag.go.id).
Pertumbuhan pasar ritel ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
utama adalah perkembangan demografi. Jumlah penduduk yang bertambah
menyebabkan meningkatnya semua barang dan jasa. Selain itu, dalam bidang
sosial budaya masyarakat turut menjadi faktor pertumbuhan pasar ritel.
Masyarakat yang semakin aktif dalam kehidupan sosial akan meningkatkan
aktifitas pengadaan barang dan jasa guna memfasilitasi kegiatan mereka.
Kemajuan teknologi memberikan kesempatan kepada produsen untuk
menawarkan produk baru yang lebih memikat.
Globalisasi juga merupakan faktor utama terciptanya permintaan atau
meningkatnya permintaan barang dan jasa ritel. Gaya hidup adalah salah satu
6
aspek kehidupan masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor tersebut. Terakhir
adalah dalam bidang hukum dan peraturan yang mempengaruhi pertumbuhan
pasar ritel, baik dalam arti mendorong, misalnya peraturan besarnya pajak
yang dirasa meringankan. Dalam arti menghambat, misalnya ditutupnya
kabupaten dan kota di luar kota-kota utama sebagai wilayah operasional
peritel besar (Sopiah dan Syihabudhin, 2008: 121).
Saat ini, di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang, terdapat banyak
minimarket yang berdiri diantaranya, Alfamart, Alfamidi, Indomaret,
Ceriamart, dan Sejahtera Bersama Mart (SB Mart). Di bawah ini adalah data
mengenai jumlah minimarket yang ada di Kecamatan Ciledug.
Tabel 1.1
Jumlah Minimarket di Kecamatan Ciledug
Minimarket Jumlah
Alfamart 28
Alfamidi 8
Indomaret 28
Ceriamart 1
SB Mart 1
Total 66
Sumber: Hasil Observasi, 2016
Dari Tabel 1.1 menunjukkan bahwa Alfamart dan indomaret
mendominasi jumlah gerai dengan total masing-masing sebanyak 28 gerai
minimarket. Kemudian disusul dengan Alfamidi, Ceriamart dan SB Mart.
Dari data di atas terlihat adanya minimarket SB Mart, minimarket ini
merupakan minimarket yang beroperasi dengan sistem Islami. Hal ini terlihat
7
dari berbagai jenis barang yang dijualnya, yaitu hanya menawarkan barang-
barang yang halal dan baik untuk dikonsumsi.
Kemunculan SB Mart ini tentunya menjadi tempat baru bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jika dilihat secara kasat
mata, tidak ada perbedaan dengan minimarket lainnya. SB Mart ini menjual
berbagai jenis kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan pokok, minuman,
dan lain sebagainya seperti yang dijual di minimarket lainnya. Kemunculan
SB Mart ini juga tentunya menjadikan persaingan antarminimarket semakin
ketat. Bahkan tidak jarang pula ditemukan tiga sampai empat gerai
minimarket dalam satu lokasi dengan jarak diantara toko tersebut saling
berdekatan.
Dalam persaingan usaha, suatu perusahaan harus mampu memberikan
nilai (value) yang lebih kepada konsumen dibandingkan dengan pesaingnya.
Dimana nilai konsumen (customer value) merupakan perbedaan antara semua
manfaat (keuntungan) yang diperoleh dari suatu produk secara menyeluruh
dan semua biaya yang diperlukan untuk mendapatkan manfaat tersebut.
Memberikan nilai konsumen yang superior, mengharuskan suatu organisasi
(perusahaan) melakukan suatu pekerjaan yang lebih baik untuk
mengantisipasi dan memberikan reaksi kepada kebutuhan dan keinginan
konsumen daripada yang dilakukan oleh pesaingnya. Adanya strategi
pemasaran merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan. Strategi
pemasaran dirumuskan berdasarkan bauran pemasaran (marketing mix), yaitu
mencakup penentuan fitur produk, harga, komunikasi, distribusi dan
8
pelayanan yang akan memberikan konsumen suatu nilai lebih (Supranto,
2011: 5).
Di samping itu, banyaknya minimarket membuat konsumen harus
menentukan pilihan (choice). Adanya berbagai atribut-atribut toko merupakan
pertimbangan konsumen dalam membuat keputusan. Berdasarkan uraian yang
telah disampaikan di atas mendasari penulis untuk melakukan penelitian yang
Untuk lebih jelasnya, operasional variabel penelitian dapat dilihat
pada Tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel DefinisiSkala
Pengukuran
Kelengkapan
Produk
(X1)
Berkaitan dengan berbagai jenis barang-barang
yang tersedia atau dijual.
Skala LikertKualitas Produk
(X2)
Keunggulan yang dimiliki oleh produk.
Labelisasi Halal
(X3)
Tanda berlabel halal pada kemasan suatu
produk
69
Penataan Produk
(X4)
Berkaitan dengan bagaimana produk- produk
disusun atau dikelompokkan berdasarkan
jenisnya secara rapi.
Skala Likert
Keterjangkauan
Harga
(X5)
Besarnya nilai (harga) yang mampu dibayar
oleh konsumen.
Kesesuaian Harga
(X6)
Kesesuaian antara harga dengan jenis produk
yang ditawarkan
Label Harga
(X7)
Pemberian label (tanda) yaitu berupa harga
yang tertera pada produk yang dijual.
Diskon
(X8)
Potongan harga pada produk-produk tertentu
yang dijual pada saat tertentu.
Kegiatan Donasi
(X9)
Berkaitan dengan sarana untuk beramal atau
donasi
Penyebaran Brosur
(X10)
Strategi promosi yang dilakukan suatu toko
untuk menarik perhatian konsumen.
Merchandise
(X11)
Gift yang didapatkan atas pengumplan poin
belanja ataupun kupon berhadiah.
Nama Toko
(X12)
Tanda pengenal yang biasanya dipasang di
depan toko seperti (plang nama toko).
KestrategisanLokasi(X13)
Berkaitan dengan posisi keberadaan toko yang
mudah dijangkau.
Kemudahan
Transportasi
(X14)
Berkaitan dengan kemudahan dalam
mengunjungi lokasi toko baik dengan
kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Jarak
(X15)
Berkaitan dengan seberapa jauh lokasi toko
dengan tempat tinggal konsumen.
Fasilitas Tempat
Parkir
(X16)
Berkaitan dengan seberapa luas lahan yang
tersedia untuk memarkir kendaraan.
70
Fasilitas ATM
(X17)
Berkaitan dengan fasilitas yang tersedia di
suatu toko yang dapat dimanfaatkan konsumen.
Skala Likert
Fasilitas AC
(X18)
Fasilitas berupa pendingin ruangan yang dapat
membuat suasana mejadi sejuk saat berbelanja.
Fasilitas Toilet
(X19)
Fasilitas berupa ruangan yang dapat digunakan
konsumen dalam keadaan darurat (toilet)
Fasilitas
Penerangan
(X20)
Fasilitas berupa pencahayaan yang tersedia di
toko yang mendukung kegiatan toko dalam
memberi kenyamanan pada konsumen saat
berbelanja
Keamanan
(X21)
Berupa perangkat keamanan seperti adanya
pemasangan CCTV untuk memantau berbagai
situasi baik di dalam ataupun di luar toko.
Kebersihan Toko
(X22)
Berkaitan dengan kondisi atau keadaan toko
baik di dalam ataupun di luar toko
Desain Interior
(X23)
Berkaitan dengan penataan desain interior
seperti, hiasan-hiasan dan warna yang menarik
Kenyamanan
Berbelanja
(X24)
Kondisi yang menggambarkan suasana tenang
dan nyaman untuk berbelanja.
Jenis Lagu
(X25)
Berkaitan dengan jenis lagu yang diputar: lagu
pop, barat, atau lagu-lagu islami
Keleluasaan
Berbelanja
(X26)
Berkaitan dengan penataan ruangan, rak, dan
ruang gerak untuk berbelanja yang rapi dan
luas.
Ketersediaan
Kotak Saran
(X27)
Kotak yang tersedia untuk menampung
berbagai keluhan, kritik ataupun saran yang
membangun.
71
Kemudahan
Pembayaran
(X28)
Berkaitan dengan kemudahan dalam proses
pembayaran, seperti dapat dilakukan baik
melalui kartu debet ataupun kartu kredit.
Skala Likert
Kemudahan
Penukaran Barang
Rusak
(X29)
Berkaitan dengan proses penukaran produk
apabila ditemukan setelah pembelian ternyata
produk dalam kondisi rusak
Kecakapan
Pelayan Toko
(X30)
Berkaitan dengan bagaimana kualitas pelayan
toko dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta
sikap pelayan toko terhadap konsumen
Penampilan
Pelayan Toko
(X31)
Berkaitan dengan kerapian pakaian yang
dikenakan pelayan toko dan juga penampilan
dirinya
Busana Islami
(X32)
Berkaitan dengan pelayan toko wanita yaitu
pengenaan hijab/kerudung
Kecepatan
Pelayanan Kasir
(X33)
Berkaitan dengan berapa lama pelayanan yang
diberikan kasir dalam melayani konsumennya.
Pengucapan Salam
(X34)
Sapaan yang diucapkan ketika konsumen
memasuki toko, seperti mengucapkan
“Assalamu’alaikum”
Waktu
(X35)
Berkaitan dengan tutupnya toko untuk
sementara diwaktu tertentu, seperti saat waktu
Sholat Jum’at
Kegiatan
Ramadhan
(X36)
Kegiatan yang dilakukan toko saat bulan
ramadhan seperti pembagian ta’jil untuk
berbuka puasa dan sembako
72
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Wilayah Kecamatan Ciledug
Gambar 4.1
Peta Wilayah Kec. Ciledug
Sumber: Google Maps
Ciledug adalah sebuah kecamatan di Kota Tangerang, Provinsi
Banten, Indonesia. Kecamatan ini mengalami pemekaran menjadi
beberapa kecamatan. Pertama kali pemekaran menghasilkan Kecamatan
Pondok Aren (Tangerang Selatan), kemudian Kecamatan Karang Tengah,
Kecamatan Pinang dan Kecamatan Larangan. Luas wilayah Kecamatan
Ciledug adalah 8,93 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 132.821 jiwa
73
(DISDUKCAPIL, Februari 2016). Berikut ini adalah jumlah penduduk
berdasarkan struktur umur:
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Umur
Sumber: DISDUKCAPIL Kota Tangerang, 2016
Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Ciledug yaitu, sebelah
utara berbatasan dengan Kecamatan Karang Tengah, sebelah selatan
berbatasan dengan Kecamatan Pondok Aren, sebelah barat berbatasan
dengan Kecamatan Pinang, dan sebelah timur berbatasan dengan
Kecamatan Larangan.
Adapun Kecamatan Ciledug dibagi menjadi delapan Kelurahan
yaitu, Kelurahan Sudimara Barat, Kelurahan Sudimara Jaya, Kelurahan
Kecamatan Umur Laki-Laki Perempuan
Ciledug
0-4 Tahun 3.283 3.1435-9 Tahun 4.743 4.286
10-14 Tahun 5.111 5.02015-19 Tahun 5.338 4.90520-24 Tahun 5.866 5.54525-29 Tahun 5.805 5.79130-34 Tahun 6.370 6.59535-39 Tahun 6.554 6.76340-44 Tahun 5.926 5.85445-49 Tahun 5.230 5.15150-54 Tahun 4.497 4.38455-59 Tahun 3.478 3.26760-64 Tahun 2.502 2.01865-69 Tahun 1.330 1.09370-74 Tahun 829 736>74 Tahun 695 713
Jumlah 67.557 65.264
74
Sudimara Selatan, Kelurahan Sudimara Timur, Kelurahan Tajur,
Kelurahan Paninggilan, Kelurahan Paninggilan Utara, dan Kelurahan
Parung Serab.
2. SB Mart (Sejahtera Bersama Mart)
SB Mart adalah salah satu unit usaha dari Sejahtera Bersama
Finance yang bergerak dalam bidang perdagangan kebutuhan pokok yang
diharapkan dapat menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari bagi anggota
atau calon anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya dengan
kualitas baik dan harga yang terjangkau serta menjadi pembina bagi toko-
toko kecil yang dimiliki masyarakat disetiap daerah.
SB Mart tidak menjual minuman keras serta barang-barang haram
lainnya sehingga SB Mart sangat bersahabat dengan keluarga Indonesia.
Di SB Mart pun dijual barang dagangan yang khas seperti Habbatusauda,
air zam-zam, jus kurma, peralatan shalat, serta buku-buku Islam membuat
SB Mart terlihat sangat kental dengan nuansa Islamnya.
3. Alfamart
Alfamart didirikan pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto dan
keluarga PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart/Perseroan), mengawali
usahanya dibidang perdagangan dan distribusi, kemudian pada 1999 mulai
memasuki sektor minimarket. Ekspansi secara ekponensial dimulai
Perseroan pada tahun 2002 dengan mengakusisi 141 gerai Alfaminimart
75
dan membawa nama baru Alfamart. Saat ini Alfamart merupakan salah
satu yang terdepan dalam usaha ritel, dengan melayani lebih dari 2,1 juta
pelanggan setiap harinya di hamper 6.000 gerai yang tersebar di Indonesia.
Alfamart menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga
yang terjangkau, tempat belanja yang nyaman, serta lokasi yang mudah
dijangkau. Didukung lebih dari 60.000 karyawan, menjadikan Alfamart
sebagai salah satu pembuka lapangan kerja terbesar di Indonesia
(Wikipedia).
4. Alfamidi
PT. Midi Utama Indonesia Tbk adalah operator jaringan ritel
Alfamidi, Alfaexpress dan Lawson yang didirikan pada bulan Juni 2007.
Pada awal pendiriannya, PT Midi Utama Indonesia Tbk bernama PT
Midimart Utama. Konsep Alfamidi diciptakan untuk menyesuaikan
perubahan belanja konsumen dari belanja bulanan menjadi belanja
mingguan di toko yang terdekat. Alfamidi dikembangkan dengan konsep
supermarket mini yang menempati luas area penjualan antara 200 hingga
400 meter persegi. Keunikan gerai Alfamidi dibandingkan gerai sejenis
lainnya adalah Alfamidi menyediakan produk fresh food, daging olahan
dan makanan beku yang dibutuhkan oleh masyarakat (Wikipedia).
76
5. Indomaret
Indomaret adalah jaringan peritel waralaba di Indonesia. Indomaret
merupakan salah satu anak perusahaan Salim Group. Indomaret
merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan
kebutuhan sehari-hari dengan luas area penjualan kurang dari 200 m2.
Dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan
Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara,
pada tahun 1988.
Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba
pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai.
Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba
2003″ dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Lebih dari 3.500 jenis
produk makanan dan non-makanan tersedia untuk memenuhi kebutuhan
konsumen sehari-hari (Wikipedia).
6. Ceriamart
Ceriamart merupakan jaringan minimarket yang menjual berbagai
kebutuhan sehari-hari seperti minimarket lainnya. Ceriamart ini juga
merupakan second brand Indomaret. Ceriamart di Ciledug ini terletak di
Kelurahan Tajur, dan Ceriamart ini adalah satu-satunya di Kecamatan
Ciledug, sehingga masih sedikit orang yang mengetahui ataupun
berbelanja di Ceriamart ini.
77
B. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Penelitian ini menganalisis gambaran persepsi minimarket berbasis
syariah dan non syariah, di mana minimarket berbasis syariah dilihat
berdasarkan produk-produk yang dijualnya serta kegiatan operasionalnya
sesuai dengan prinsip Islam, yaitu tidak menjual barang-barang yang
diharamkan dalam Islam (berlabel halal). Selain itu, dalam operasionalnya
juga menerapkan prinsip-prinsip Islam, seperti pengucapan salam
(Assalamu’alaikum) kepada konsumen, serta sistem kerjasama dengan
cara bagi hasil.
Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data dengan
menggunakan kuesioner tertutup. Total kuesioner yang disebar oleh
penulis sebanyak 100 kuesioner. Dari jumlah tersebut, kuesioner yang
dapat diolah sebanyak 72 kuesioner karena terdapat 16 kuesioner yang
tidak dijawab dengan lengkap oleh responden. Tabel 4.1 berikut ini
menyajikan secara rinci mengenai kuesioner yang disebar, diterima
kembali dan yang memenuhi syarat untuk diolah.
Tabel 4.2
Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner
Kuesioner yang disebar 100
Kuesioner yang dikembalikan 88
Kuesioner yang tidak dapat diolah (jawaban tidaklengkap)
16
Total kuesioner yang dapat diolah 72
Tingkat pengembalian kuesioner (%) 72%
Sumber: Data diolah, 2016
78
Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 72 orang. Jumlah
sampel ini diperoleh dari pengisian kuesioner yang disebar kepada
responden yang pernah mengunjungi dan mengetahui kelima objek
minimarket yang diteliti.
2. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,
diperoleh data tentang usia responden. Secara lengkap deskripsi
responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Sumber: Lampiran 2 , Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010
Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui bahwa dari 72 responden
yang diteliti, responden yang berusia 17-35 tahun sebesar 61% atau
sebanyak 44 responden, yang berusia 35-45 tahun sebesar 32% atau
78
Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 72 orang. Jumlah
sampel ini diperoleh dari pengisian kuesioner yang disebar kepada
responden yang pernah mengunjungi dan mengetahui kelima objek
minimarket yang diteliti.
2. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,
diperoleh data tentang usia responden. Secara lengkap deskripsi
responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Sumber: Lampiran 2 , Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010
Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui bahwa dari 72 responden
yang diteliti, responden yang berusia 17-35 tahun sebesar 61% atau
sebanyak 44 responden, yang berusia 35-45 tahun sebesar 32% atau
61%
32%
7%
78
Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 72 orang. Jumlah
sampel ini diperoleh dari pengisian kuesioner yang disebar kepada
responden yang pernah mengunjungi dan mengetahui kelima objek
minimarket yang diteliti.
2. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,
diperoleh data tentang usia responden. Secara lengkap deskripsi
responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Sumber: Lampiran 2 , Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010
Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui bahwa dari 72 responden
yang diteliti, responden yang berusia 17-35 tahun sebesar 61% atau
sebanyak 44 responden, yang berusia 35-45 tahun sebesar 32% atau
17-35 tahun
36-45 tahun
46-55 tahun
79
sebanyak 23 responden, dan yang berusia 45-55 tahun sebesar 7% atau
sebanyak 5 responden. Dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak
adalah responden yang berusia antara 17-35 tahun.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,
diperoleh data tentang jenis kelamin responden. Secara lengkap
deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:
Gambar 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010
Berdasarkan Gambar 4.3 diketahui bahwa dari 72 responden
yang diteliti, responden yang berjenis kelamin wanita sebesar 60%
atau sebanyak 43 responden, dan yang berjenis kelamin pria sebesar
40% atau sebanyak 29 responden. Dapat disimpulkan bahwa
responden wanita lebih banyak daripada responden pria.
79
sebanyak 23 responden, dan yang berusia 45-55 tahun sebesar 7% atau
sebanyak 5 responden. Dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak
adalah responden yang berusia antara 17-35 tahun.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,
diperoleh data tentang jenis kelamin responden. Secara lengkap
deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:
Gambar 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010
Berdasarkan Gambar 4.3 diketahui bahwa dari 72 responden
yang diteliti, responden yang berjenis kelamin wanita sebesar 60%
atau sebanyak 43 responden, dan yang berjenis kelamin pria sebesar
40% atau sebanyak 29 responden. Dapat disimpulkan bahwa
responden wanita lebih banyak daripada responden pria.
60%
40%
79
sebanyak 23 responden, dan yang berusia 45-55 tahun sebesar 7% atau
sebanyak 5 responden. Dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak
adalah responden yang berusia antara 17-35 tahun.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,
diperoleh data tentang jenis kelamin responden. Secara lengkap
deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:
Gambar 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010
Berdasarkan Gambar 4.3 diketahui bahwa dari 72 responden
yang diteliti, responden yang berjenis kelamin wanita sebesar 60%
atau sebanyak 43 responden, dan yang berjenis kelamin pria sebesar
40% atau sebanyak 29 responden. Dapat disimpulkan bahwa
responden wanita lebih banyak daripada responden pria.
WANITAPRIA
80
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,
diperoleh data tentang tingkat pendidikan responden. Secara lengkap
deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai
berikut :
Gambar 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010
Berdasarkan Gambar 4.4 diketahui bahwa dari 72 responden
yang diteliti, responden dengan tingkat pendidikan SD sebesar 6%
atau sebanyak 4 responden, responden dengan tingkat pendidikan
SMP sebesar 13% atau sebanyak 9 responden, responden dengan
tingkat pendidikan SMA sebesar 65% atau sebanyak 47 responden,
responden dengan tingkat pendidikan Diploma sebesar 8% atau
sebanyak 6 responden, dan responden dengan tingkat pendidikan
Sarjana sebesar 8% atau sebanyak 6 responden. Dapat disimpulkan
80
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,
diperoleh data tentang tingkat pendidikan responden. Secara lengkap
deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai
berikut :
Gambar 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010
Berdasarkan Gambar 4.4 diketahui bahwa dari 72 responden
yang diteliti, responden dengan tingkat pendidikan SD sebesar 6%
atau sebanyak 4 responden, responden dengan tingkat pendidikan
SMP sebesar 13% atau sebanyak 9 responden, responden dengan
tingkat pendidikan SMA sebesar 65% atau sebanyak 47 responden,
responden dengan tingkat pendidikan Diploma sebesar 8% atau
sebanyak 6 responden, dan responden dengan tingkat pendidikan
Sarjana sebesar 8% atau sebanyak 6 responden. Dapat disimpulkan
6% 14%
65%
8% 8%
80
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,
diperoleh data tentang tingkat pendidikan responden. Secara lengkap
deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai
berikut :
Gambar 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010
Berdasarkan Gambar 4.4 diketahui bahwa dari 72 responden
yang diteliti, responden dengan tingkat pendidikan SD sebesar 6%
atau sebanyak 4 responden, responden dengan tingkat pendidikan
SMP sebesar 13% atau sebanyak 9 responden, responden dengan
tingkat pendidikan SMA sebesar 65% atau sebanyak 47 responden,
responden dengan tingkat pendidikan Diploma sebesar 8% atau
sebanyak 6 responden, dan responden dengan tingkat pendidikan
Sarjana sebesar 8% atau sebanyak 6 responden. Dapat disimpulkan
SDSMPSMADIPLOMASARJANA
81
bahwa responden dengan tingkat pendidikan SMA lebih banyak
dibanding responden dengan tingkat pendidikan lainnya.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,
diperoleh data tentang jenis pekerjaan responden. Secara lengkap
deskripsi responden berdasarkan jenis pekerjaan adalah sebagai
berikut:
Gambar 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010
Berdasarkan Gambar 4.5 diketahui bahwa dari 72 responden
yang diteliti, responden dengan jenis pekerjaan PNS sebesar 7% atau
sebanyak 5 responden, responden dengan jenis pekerjaan karyawan
swasta sebesar 22% atau sebanyak 16 responden, responden dengan
jenis pekerjaan wiraswasta sebesar 17% atau sebanyak 12 responden,
responden dengan jenis pekerjaan pelajar atau mahasiswa sebesar 26%
81
bahwa responden dengan tingkat pendidikan SMA lebih banyak
dibanding responden dengan tingkat pendidikan lainnya.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,
diperoleh data tentang jenis pekerjaan responden. Secara lengkap
deskripsi responden berdasarkan jenis pekerjaan adalah sebagai
berikut:
Gambar 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010
Berdasarkan Gambar 4.5 diketahui bahwa dari 72 responden
yang diteliti, responden dengan jenis pekerjaan PNS sebesar 7% atau
sebanyak 5 responden, responden dengan jenis pekerjaan karyawan
swasta sebesar 22% atau sebanyak 16 responden, responden dengan
jenis pekerjaan wiraswasta sebesar 17% atau sebanyak 12 responden,
responden dengan jenis pekerjaan pelajar atau mahasiswa sebesar 26%
7%
22%
17%26%
28% PNS
Karyawan Swasta
Wiraswasta
Pelajar/Mahasiswa
IRT
81
bahwa responden dengan tingkat pendidikan SMA lebih banyak
dibanding responden dengan tingkat pendidikan lainnya.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,
diperoleh data tentang jenis pekerjaan responden. Secara lengkap
deskripsi responden berdasarkan jenis pekerjaan adalah sebagai
berikut:
Gambar 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010
Berdasarkan Gambar 4.5 diketahui bahwa dari 72 responden
yang diteliti, responden dengan jenis pekerjaan PNS sebesar 7% atau
sebanyak 5 responden, responden dengan jenis pekerjaan karyawan
swasta sebesar 22% atau sebanyak 16 responden, responden dengan
jenis pekerjaan wiraswasta sebesar 17% atau sebanyak 12 responden,
responden dengan jenis pekerjaan pelajar atau mahasiswa sebesar 26%
PNS
Karyawan Swasta
Wiraswasta
Pelajar/Mahasiswa
IRT
82
atau sebanyak 19 responden, dan responden dengan jenis pekerjaan
ibu rumah tangga sebesar 28% atau sebanyak 20 responden. Dapat
disimpulkan bahwa responden dengan jenis pekerjaan ibu rumah
tangga lebih banyak dibanding responden dengan jenis pekerjaan
lainnya.
3. Hasil Uji Validitas
Hasil uji validitas atribut menunjukkan bahwa semua variabel
dinyatakan valid, karena r-hitung > r-tabel yaitu 0,361 (dengan jumlah
responden sebanyak 30 orang dan α = 0,05). Berikut ini adalah tabel uji
validitas kuesioner.
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas
Atributr-Hitung
ValiditasSb mart Alfamart Alfamidi Indomaret Ceriamart
Kelengkapan Produk 0.393 0.433 0.479 0.461 0.412 Valid
Kualitas Produk 0.521 0.581 0.401 0.637 0.366 Valid