Top Banner
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK AL-IZZAH BEKASI LAPORAN TUGAS AKHIR INAYAH HUSNUL KHOTIMAH P3.73.24.2.17.072 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN TAHUN 2020
85

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

Mar 03, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET

TRAINING PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH

DI TK AL-IZZAH BEKASI

LAPORAN TUGAS AKHIR

INAYAH HUSNUL KHOTIMAH

P3.73.24.2.17.072

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

TAHUN 2020

Page 2: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

i

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET

TRAINING PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH

DI TK AL-IZZAH BEKASI

Untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan

D III Kebidanan pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

LAPORAN TUGAS AKHIR

INAYAH HUSNUL KHOTIMAH

P3.73.24.2.17.072

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

TAHUN 2020

Page 3: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

ii

PEMBIMBING I

JULI OKTALIA, SST, MA

NIP. 19801024200212 2001

HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Laporan Tugas Akhir dengan judul “GAMBARAN FAKTOR-

FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK A-IZZAH BEKASI TAHUN 2020”

Telah disetujui sebagai Proposal Laporan Tugas Akhir dan dinyatakan memenuhi

syarat untuk diseminarkan

Bekasi, 6 Februbri 2020

PEMBIMBING II

Ns. HERLYSSA, S.Kep, SST, MKM

NIP. 19680406199003 2003

Page 4: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

iii

PEMBIMBING I

JULI OKTALIA, SST, MA

NIP. 19801024200212 2001

HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET

TRAINING PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK AL-

IZZAH BEKASI 2020

Oleh

INAYAH HUSNUL KHOTIMAH

NIM P3.73.24.2.17.072

Laporan tugas akhir ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk

dipertahankan dihadapan penguji

Bekasi, 26 Juni 2020

PEMBIMBING II

Ns. HERLYSSA, S.Kep, SST, MKM

NIP. 19680406199003 2003

Page 5: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Tugas Akhir ini diajukan oleh :

Nama : Inayah Husnul Khotimah

NIM : P3.73.24.2.17.072

Program Studi : D.III Kebidanan

Judul LTA : Gambaran Faktor-Faktor capaian toilet training pada anak

pra sekolah di TK AL-IZZAH BEKASI 2020

DEWAN PENGUJI

PENGUJI I PENGUJI II

Jehanara, SST. Mkeb Ns. Karningsih, S.Kep, MKM

NIP 19800918 200812 2003 NIP.19661227 199103 2004

Ditempatkan di : Bekasi

Tanggal : 2 Juli 2020

Mengetahui :

Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan

Poltekkes Kemenkes Jakarta III

HAMIDAH AMKeb, SPd, M.Kes

NIP. 19591009 198201 2001

Page 6: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

v

Page 7: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Inayah Husnul Khotimah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Lahir : 23 November 1999

Alamat : JL. Kemandoran, Komplek patal no 33 rt 08 rw 03,

Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Jawa Barat 17148

No Telp dan HP : 0858 19075609

Riwayat Pendidikan :

Tahun 2004-2005` : TK Al-Izzah Pekayon Jaya, Bekasi Selatan

Tahun 2005-2011 : SDN Pekayon Jaya 3, Bekasi Selatan

Tahun 2011-2014 : SMP Tashfia, Jatikramat, Bekasi

Tahun 2014-2017 : SMA Future Gate, Jatikramat, Bekasi

Tahun 2017-Sekarang : Poltekkes Jakarta III Jurusan Kebidanan

Page 8: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai

kemudahan, petunjuk serta karunia yang yang tak terhingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul

Laporan Tugas Akhir ini penulis susun untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh derajat Ahli Madya Kebidanan di Jurusan kebidanan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III. Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir

ini penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Erika Yulita Ichwan, SST, Mkeb, Selaku ketua Jurusan Kebidanan

Politeknik Kemenkes Jakarta III

2. Ibu Hamidah, S.Pd, Mkes, Selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

Politeknik Kebidanan Kesehatan Kemenkes Jakarta III

3. Ibu Juli Oktalia, SST, MA, Selaku pembimbing I, yang telah memberikan

bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis, sehingga Laporan Tugas

Akhir ini dapat terwujud.

4. Ibu Ns. Herlyssa, S.Kep, SST, MKM, Selaku pembimbing II, yang telah

memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis, sehingga

Laporan Tugas Akhir ini dapat terwujud.

5. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun

materil,serta kasih sayang tiada terkira setiap langkah kaki penulis, Penulis

sadar sepenuhnya masih memiliki banyak kekurangan dalam melakukan

penelitian ini.

6. Ibu Hani Deo Prasitaningsih Kepala Sekolah TK AL-IZZAH Beserta

pegawai dan guru-giru yang telah memberi izin serta membantu penelitian

ini

7. Sahabat seperjuanganku Nabila Sari Insani, Lutfi Lutfiah, Sandrina

Oktavia yang sudah sama-sama menguatkan dan selalu memberi

semangat, support dalam pembuatan proposal ini.

Page 9: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

viii

8. Teman-teman sekelasku yang selalu bersama dalam suka maupun duka

selama hampir tiga tahun dalam kelas B dan Angkatan XX (ANDALUH)

yang telah melakukanperjuangan ini bersama-sama sampai akhirnya

proposal ini terselesaikan.

Semoga segala dukungan, kebaikan dan bantuan ikhlas yang telah diberikan

kepada penulis mendapat imbalan dari Allah SWT.Penulis mengharapkan saran

dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca untuk kegunaan proposal

laporan tugas akhir ini dimasa yang akan datang.

Bekasi, 2 Juli 2020

Penulis

Page 10: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ......................................................................................... 25

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................... 28

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Capaian toilet training pada anak pra sekolah di TK Al-

IZZAH Bekasi .................................................................................................................. 29

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kuesioner Capaian toilet training pada anak pra sekolah di

TK Al-IZZAH .................................................................................................................. 30

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Capaian toilet training pada anak pra sekolah berdasarkan

pengetahuan ..................................................................................................................... 31

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi pertanyaan Capaian toilet training pada anak pra sekolah

berdasarkan pengetahuan ................................................................................................. 31

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Capaian toilet training pada anak pra sekolah

berdasarkanstimulasi ibu .................................................................................................. 32

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Capaian toilet training pada anak pra sekolah berdasarkan

riwayat kesehatan ............................................................................................................. 32

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi gambaran faktor-faktorcapaian toilet training responden

berdasarkan pengetahuan ibu di TK AL-IZZAH Bekasi .................................................. 33

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi gambaran faktor-faktor capaian toilet training responden

berdasarkan stimulasi ibu di TK AL-IZZAH Bekasi ........................................................ 33

Tabel 4.9 Distribusi frekuensi gambaran faktor-faktor capaian toilet training responden

berdasarkan riwayat kesehatan di TK AL-IZZAH Bekasi ................................................ 34

Page 11: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

x

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.‎1 Kerangka Teori ............................................................................................... 20

Bagan 3.1 variabel dependen dan independen .................................................................. 24

Page 12: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informed Consent menjadi responden

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian

Lampiran 3 Tabel Master

Lampiran 4 lembar catatan bimbingan proposal

Lampiran 5 lembar catatan bimbingan LTA

Page 13: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................................iv

SURAT PERNYATAAN ................................................................................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................vi

KATA PENGANTAR ................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ...........................................................................................................ix

DAFTAR BAGAN ........................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................xi

DAFTAR ISI ................................................................................................................. xii

ABSTRAK ..................................................................................................................... xiv

BAB I ................................................................................................................................ 1

A. Latar belakang ..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 4

1. Tujuan umum ................................................................................................... 4

2. Tujuan khusus .................................................................................................. 4

D. Manfaat penelitian ............................................................................................... 4

E. Ruang Lingkup ..................................................................................................... 5

BAB II ............................................................................................................................... 7

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................... 7

A. Toilet training ....................................................................................................... 7

1. pengertian ......................................................................................................... 7

2. Dampak toilet training ..................................................................................... 8

3. Tujuan toilet training ....................................................................................... 9

4. cara pelaksanaan toilet training ...................................................................... 9

5. Faktor penghambat ........................................................................................ 10

6. Melakukan proses toilet training .................................................................. 11

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi toilet training ...................................... 12

8. Keuntungan Toilet Training .......................................................................... 16

9. Keberhasilan toilet training ........................................................................... 16

10. Permasalahan pada KegagalanToilet Training ........................................ 17

C. Kerangka teori .................................................................................................... 20

Page 14: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

xiii

BAB III ........................................................................................................................... 21

METODE PENELITIAN .............................................................................................. 21

A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 21

B. Desain Penelitian ................................................................................................ 21

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................ 21

D. Populasi dan Sampel .......................................................................................... 21

E. Kerangka Konsep ............................................................................................... 23

F. Definisi Operasional ........................................................................................... 25

G. Metode pengumpulan data ............................................................................ 25

H. Alat pengumpulan data .................................................................................. 26

I. Pengolahan Data................................................................................................. 26

J. Analisa Data........................................................................................................ 27

K. Jadwal Kegiatan ............................................................................................. 28

BAB IV ............................................................................................................................ 29

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ............................................................. 29

A. HASIL PENELITIAN ........................................................................................ 29

B. pembahasan ........................................................................................................... 34

BAB V ............................................................................................................................. 41

PENUTUP ...................................................................................................................... 41

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 41

B. Saran ................................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 43

Page 15: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

xiv

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET

TRAINING PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK

AL-IZZAH BEKASI

Inayah husnul Khotimah1, Juli Oktalia

2, Herlyssa

3

1,2,3Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III,

Indonesia

Email: [email protected]

ABSTRAK :

Toilet training adalah suatu teknik untuk mengajarkan anak buang air besar

(BAB) maupun buang air kecil (BAK) di toilet pada waktu yang dapat diterima

secara sosial dan usia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran

faktor-faktor capaian toilet training pada anak usia pra sekolah di TK A-IZZAH

Bekasi. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross

sectional. Sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling menurut

kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 43 responden. Pengambilan data dilakukan

pada ibu yang memiliki anak bersekolah di TK AL-IZZAH. Hasil penelitian ini

menunjukkan sebagian responden yang berhasil melakukan capaian toilet training

pada anak pra sekolah sebanyak 48,8%responden, sedangkan yang tidak berhasil

melakukan capaian toilet training sebanyak 51,2%.responden. Simpulan dari

penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden. Simpulan dari

penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum berhasil

dalam melakukan capaian toilet training pada anak pra sekolah dalam faktor

pengetahuan sebagian besar responden telah memiliki pengetahuan yang baik,

riwayat kesehatan yang baik akan tetapi faktor yang mempengaruhi belum

tercapainnya toilet training adalah dalam faktor stimulasi ibu masih adanya

sebagian responden yang belum berhasil dalam mecapai keberhasilan toilet

training

Kata kunci: toilet training , pengetahuan, riwayat kesehatan anak, dan stimulasi

Page 16: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

xv

OVERVIEW OF THE FACTORS ON THE ACCESS OF TOILET

TRAINING IN PRE-SCHOOL CHILDREN IN TK AL-IZZAH

BEKASI

Inayah husnul Khotimah1, Juli Oktalia

2, Herlyssa

3

1,2,3Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III,

Indonesia

Email: [email protected]

ABSTRACT

The training toilet is a technique for teaching children both to defecate (chapters)

and to urinate (tubs) in the toilet at a socially acceptable and age-appropriate time.

The purpose of this study is to identify the factors of advanced toilet training in

preschool-age children in kindergarten al - izzah bekasi. The study employed

descriptive designs with a sectional approach. The sample in this study uses a

additisive sampling by the inclusion and exclusion criteria to 43 respondents. Data

retrieval takes place in mothers who attended al-izzah kindergarten. This study

showed that some of those who successfully completed the training of the training

toilet as much as 48.8 %of those who did not successfully achieve the training

toilet by 51.2%. The conclusion of the study suggests that the vast majority of the

respondents. The conclusion of the study indicates that most of the respondents

had not been able to do the training of the toilets on preschoolers in knowledge

factors that most of the respondents already had good knowledge, a good medical

history and yet that factors affecting the lack of training toilet being made are in

the mother's stimulation of some of those who had not been successful in the

success of the training toilet

Keywords: Toilet training, knowledge, medical history, and stimulation

Page 17: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Toilet training adalah suatu teknik untuk mengajarkan anak buang

air besar (BAB) maupun buang air kecil (BAK) di toilet pada waktu yang

dapat diterima secara sosial dan usia(Denada et al., 2015)

Data di Indonesia memperkirakan jumlah balita mencapai 30% dari

259 juta jiwa penduduk Indonesia pada tahun 2011. Sedangkan menurut

Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) nasional pada tahun 2012,

diperkirakan jumlah balita yang sulit untuk mengontrol BAB dan BAK

(mengompol) diusia sampai prasekolah mencapai 75 juta anak(Denada

dkk, 2015)

Toilet training jika tidak diajarkan kepada anak sejak dini akan

membuat orang tua semakin sulit untuk mengajarkan kemandirian dalam

BAB dan BAK pada anak ketika anak usia 6-8 tahun. Dampaknya anak

akan sulit mengubah perilaku anak dan anak tidak dapat segera mandiri

dalam melakukan BAB dan BAK. Selain itu bisa dikatakan bahwa anak

mengalami hambatan karena anak belum mampu melakukan buang air

sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan sehingga anak bias

menjadi cemoohan teman-temannya. Orang tua juga harus memberikan

stimulasi dan kesiapan secara fisik dan psikologis maupun secara

intelektual agar anak mampu mengontrol BAB dan BAK secara mandiri

(Hidayat, 2011).

Menurut data Kemenkes RI (2014) populasi anak usia 1-4 tahun di

Indonesia mencapai sekitar 19,3 juta. Jumlah tersebut meliputi anak usia

balita 1-4 tahun yang Indonesia. Okualitas tumbuh kembang balita di

Indonesia perlu mendapat perhatian khusus, yaitu dengan upaya

pembinaan yang tepat akan menjadikan pertumbuhan dan perkembangan

anak yang berkualitas salah satunya dengan memberikan stimulasi secara

Page 18: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

2

intensif, deteksi dan intervensi dini sangat tepat di lakukan sedini mungkin

agar dapat terpantaupenyimpangan pertumbuhan perkembangan balita.

Keterlambatan keberhasilan toilet training pada anak menyebabkan

keterlambatan kontrol buang air. Beberapa dampak akibat keterlambatan

kontrol buang air adalah meningkatkan prevalensi gangguan fungsi

eliminasi, infeksi saluran kemih, enuresis (mengompol), konstipasi,

menolak toileting, encorepsis (gangguan kontrol buang air besar) dan

gangguan kepercayaan diri(Irmayanti dkk., 2020).

Penelitian di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Sebagian besar

memiliki tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 15 ibu (45,5%), hasil

penelitian sikap ibu tentang toilet training sebagian besar sikap yang

negatif yaitu sebanyak 19 ibu (57,6%), hasil penelitian praktik toilet

training ibu sebagian praktik yang kurang yaitu sebanyak 16 ibu

(48,5%).(Marlina & Mardiyaningsih, n.d.2013)

Dinas Kesehatan Tanah Bumbu (2016), Kecamatan simpang empat

didapatkan jumlah balita terbanyak ketiga, di laporkan berjumlah 8.196

jiwa dari 10 Kecamatan, kecamatatan simpang empat yang terkdiri dari 7

desa tersebut memiliki jumlah balita terbanyak pertama berada di desa

kampung baru sejumlah 1.385 jiwa. Sebagian besar ibu memiliki perilaku

kurang baik dalam penggunaan diapers (53,6%), sebagian besar responden

memiliki kesiapan toilet training dalam kategori buruk (48,2 %) dan ada

hubungan antara perilaku ibu dalamenggunaan diapers dengan kesiapan

toilet training pada anak usia 1-3 tahun di Desa Kampung Baru Kecamatan

Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu. (Azhar, 2019)

Hasil penelitian Fitriani, Rani dkk (2017) tentang Hubungan

perilaku ibu dalam penggunaan diapers dengan kesiapan toilet training

pada anak usia toodler di Desa Kampung Baru Puskesmas Simpang Empat

Kabupaten Tanah bumbu yang dilakukan pada 30 responden mempunyai

perilaku kurang baik dengan kesiapan toilet training anak sebagian besar

dalam kategori buruk sebanyak 26 responden dengan persentase (87%),

dalam katergori sedang sebanyak 3 responden dengan persentase (10%),

Page 19: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

3

dan kategori baik sebanyak 1 responden dengan persentase (3%).(Azhar,

2019).

Pada tahun 2015 anak usia toddler (1-3 tahun) sebanyak 123 anak.

Anak yang berhasil menjalankan toilet training 25% dan 75% gagal dalam

menjalankan toilet training. Pada anak usia pra sekolah (4-5 tahun) anak

yang berhasil menjalankan toilet training 40% dan 60% gagal dalam

menjalankan toilet training (Pusparini, 2013)

Berdasarkan latarbelakang yang telah diuraikan bahwa peneliti

tertarik meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan capain toilet

training karena masih banyak yang belum dipahami di kalangan

masyarakat, hal ini disebabkan karena informasi terkait toilet training tidak

dikenalkan secara umum di masyarakat sedangkan fenomena yang terjadi

di masyarakat akibat dari konsep toilet training yang tidak diajarkan secara

benar atau kurang tepat sangatlah tidak sedikit. Hal ini karena dampak

negative yang ditimbulkan tidaklah dapat dilihat secara langsung, ini yang

menyebabkan konsep toilet training dipandang tidaklah penting dalam

tahap perkembangan anak usia toddler, serta alasan Peneliti melakukan

penelitian di TK Al-Izzah bahwasanya di sekolah tersebut belum pernah

dilakukan penelitian dan dari hasil pengamatan serta wawancara yang

telah dilakukan peneliti bahwasannya masih banyak siswa TK al-Izzah

yang mengalami masalah dalam toilet training, Dilihat dari besarnya

dampak yang ditimbulkan akibat kegagalan toilet training serta belum

banyaknya penelitian terkait toilet training, peneliti ingin mencoba untuk

mengetahui tentang hubungan pola asuh orang tua dengan keberhasilan

toilet training pada anak usia pra sekolah di TK AL-Izzah Bekasi

B. Rumusan Masalah

Hasil penelitian Fitriani, Rani (2017) tentang Hubungan perilaku ibu

dalam penggunaan diapers dengan kesiapan toilet training pada anak usia

toodler di Desa Kampung Baru Puskesmas Simpang Empat Kabupaten

Tanah bumbu yang dilakukan pada 30 responden mempunyai perilaku

kurang baik dengan kesiapan toilet training anak sebagian besar dalam

kategori buruk sebanyak 26 responden dengan persentase (87%), dalam

Page 20: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

4

katergori sedang sebanyak 3 responden dengan persentase (10%), dan

kategori baik sebanyak 1 responden dengan persentase (3%). Berdasarkan

uraian pada latar belakang maka dirumuskan permasalahan penelitian

yaitu “Bagaimana gambaran faktor-faktor capaian toilet training pada

anak usia pra sekolah di TK Al-IZZAH Bekasi Tahun 2020

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor capaian toilet training pada

anak usia pra sekolah di TK AL-IZZAH Bekasi 2020

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor-faktor capaian toilet

training pada anak usia pra sekolah di TK Al-Izzah Bekasi Tahun

2020

b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi gambar faktor-faktor

capaian toilet traininng pada anak usia pra sekolah di TK Al-Izzah

Bekasi Tahun 2020 berdasarkan pengetahuan ibu

c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor-faktor capaian toilet

traininng pada usia anak pra sekolah di TK Al-Izzah Bekasi Tahun

2020 berdasarkan Stimulasi Ibu

d. Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor-faktor capaian toilet

traininng pada anak usia pra sekolah di TK Al-Izzah Bekasi Tahun

2020 berdasarkan riwayat kesehatan anak

D. Manfaat penelitian

1. Bagi institusi

Sebagai bahan untuk sumber informasi dan referensi bagi peneliti yang

akan datang

2. Bagi Sekolah

Diharapkan hasil penelitian ini menjadi masukan untuk pihak sekolah

dalam meningkatkan pengetahuan guru tentang pelatihan toilet pada

anak TK

Page 21: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

5

3. Bagi peneliti

Diharapkan penelitian ini dapat beguna dan dapat dijadikan bahan

acuan untuk penelitian selanjutnya

4. Bagi Responden

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

untuk guru dan orang tua agar menerapkan pelatihan toilet pada anak-

anak usia pra sekolah

E. Ruang Lingkup

Pada penelitian ini hanya bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-

faktor capaian toilet training pada anak pra sekolah di TK AL-IZZAH.

Sampel penelitian adalah orang tua siswa TK AL-IZZAH dari jumlah

sampel 43 orang. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross

sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan Teknik purposive

sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dari

pengolahan data univariat.

Page 22: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...
Page 23: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Toilet training

1. pengertian

Toilet training adalah suatu usaha untuk melatih anak agar mampu

mengontrol dalam melakukan buang air kecil maupun besar.

Melakukan pelatihan buang air pada anak memerluka persiapan, baik

secara fisik, psikologis maupun secara intelektual, diharapkan anak

mampu mengontrol buang air secara mandiri (Kylie, 2014)

Menurut Wulandari dan Erawati (2016:159) Toilet training

pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih agar anak mampu

mengontrol melakukan buang air kecil dan buang air besar. Pada usia

1-3 tahun kemampuan sfingter ureta untuk mengontrol rasa ingin

buang air kecil mulai berkembang. Selain itu, toilet training juga

bermanfaat dalam pendidikan seks. Sebab pada saat anak melakukan

kegiatan tersebut anak akan mempelajari anatomi tubuhnya sendiri

serta fungsinya. Dalam prosesnya diharapkan anak terjadi pengaturan

impuls atau rangsangan dan instink anak dalam melakukan

pengontrolan BAB dab BAK (Wulandari dan Erawati, 2016:159)

Toilet training dilakukan pada anak ketika masuk fase

kemandirian, pelatihan BAB biasanya mulai umur dua sampai tiga

tahun, dan pelatihan BAK ketika anak pada umur tiga sampai empat

tahun. Usia satu sampai tiga tahun harus sudah dikenalkan ke toilet,

apa itu BAK dan BAB. Jika pengajaran toulet training telat diajarkan

pada anak maka akan berdampak pada perkembangan anak. Dari data

yang didapat diketahui bahwa anak usia 4-6 tahun yang seharusnya

dapat berhasil dalam melakukan toilet training masih ada anak yang

mengalami kegagalan toilet training.(Agustina & Sapta, 2015)

Toilet training secara umum dapat dilaksanakan pada setiap anak

yang sudah memasuki fase kemandirian pada anak. Suksesnya toilet

training tergantung pada kesiapan yang ada pada diri anak dengan

Page 24: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

8

keluarga, seperti kesiapan fisik, dimana kemampuan anak secara fisik

sudah kuat dan mampu. Persiapan intelektual pada anak juga dapat

membantu dalam proses buang air besar dan kecil dapat ditunjukkan

apabila anak memahami dari buang air besar atau buang air kecil maka

akan sangat memudahkan dalam proses pengontrolan dalam toilet

training(Hidayat, 2011).

2. Dampak toilet training

Dampak yang paling umum dalam kegagalan toilet training seperti

adanya perlakuan atau aturan yang ketat dari orang tua kepada anaknya

yang dapat mengganggu kepribadian anak yang cenderung bersifat

retentive dimana anak cenderung bersikap keras kepala bahkan kikir.

Jika orang tua salah dalam pengajaran toilet training maka akan sangat

berpengaruh pada psikologi anak(Elsera, 2016)

Toilet training yang dilakukan pada anak usia yang tidak tepat

dapat menimbulkan beberapa masalah yang dialami anak yaitu seperti

sembelit, menolak toileting, disfungsi berkemih, infeksi saluran kemih,

dan enuresis(Hooman, dkk, 2013)

Menurut Hidayat (2011), menyatakan anak akan mengalami

masalah apabila bimbingan dan stimulasi dari orang tua tidak optimal

dan tidak teratur, biasanya akan mengakibatkan:

a. Rasa iri hati, perasaan ini timbul bila seorang anak merasa

takut akan kehilangan sesuatu dan anak akan mencoba menarik

perhatian orang tua.

b. Bila terlalu dini anak akan menjadi takut pada orang tua dan

selalu berusaha agar tidak dimarahi dengan menjadi sangat

bersih, sangat rapi dan penurut atau sebaliknya anak menjadi

jorok, keras kepala dan tidak dapat dipercaya dan bila terlambat

melatih anak akan mengompol.

c. Kegagalan tugas perkembangan toilet training menyisakan

konflik yang menimbulkan kepribadian anal-retentif yaitu

bersifat obsesif, berpandangan sempit, introvet dan juga pelit

atau menyisakan konflik yang menimbulkan kepribadian

Page 25: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

9

analekehulsif yaitu sifat yang ekstrovet, impulsif,tidak rapi, dan

kurang pengendalian diri.

3. Tujuan toilet training

Toilet training bertujuan untuk melatih agar anak mampu

mengontrol buang air besar dan buang air kecil. Toilet training

terdiri dari bowel control (kontrol buang air besar) dan bladder

control(buang air kecil). Saat yang tepat untuk mulai melatih anak

melakukan toilet training adalah setelah anak bisa mulai berjalan

(sekitar usia 1-5 tahun). Anak mulai bisa dilatih kontrol buang air

besar setelah usia 18-24 bulan karena lebih cepat dikuasai anak dari

pada buang air kecil, tetapi pada umumnya anak benar-benar bisa

melakukan kontrol buang air besar saat usia sekitar tiga

tahun(Soetjaningsih, 2012).Selain itu, apabila dilakukan toilet training

pada anak dengan usia yang tidak tepat dapat menimbulkan beberapa

masalah yang dialami anak yaitu seperti sembelit, menolak toileting,

disfungsi berkemih, infeksi saluran kemih, dan enuresis (Hooman, N,

dkk, 2013)

4. cara pelaksanaan toilet training

Banyak cara yang dapat dilakukan orang tua dalam melatih anak untuk

Toilet Training (Hidayat, 2011), yaitu:

a. Teknik Lisan

Teknik lisan merupakan usaha untuk melatih anak dengan

memberikan instruksi pada anak dengan kata-kata sebelum atau

sesudah buang air kecil dan besar. Cara ini adalah hal yang biasa

biasa dilakukan pada orang tua, akan tetapi apabila diperhatikan

bahwa teknik lisan ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam

memberikan rangsangan dalam pengontrolan toilet training,

dimana lisan ini akan mempengaruhi persiapan psikologis pada

anak akan semakin matang dan akhirnya anak mampu dengan baik

dalam melaksanakan buang air kecil dan buang air besar

Page 26: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

10

b. Teknik Modelling

Teknik modeling yaitu usaha untuk melatih anak dalam melakukan

buang air besar dengan cara meniru untuk buang air besar atau

dengan memberikan contoh. Cara ini juga dapat dilakukan dengan

memberikan contoh-contoh buang air kecil dan buang air besar

secara benar. Apabila teknik modelling digunakan dengan cara

yang salah maka akan berdampak buruk pada anak

5. Faktor penghambat

Toilet training yang dilakukan pada anak usia yang tidak tepat dapat

menimbulkan beberapa masalah yang dialami anak yaitu seperti sembelit,

menolak toileting, disfungsi berkemih, infeksi saluran kemih, dan

enuresis(Hooman, dkk, 2013)

Fenomena yang terjadi di masyarakat akibat dari konsep toilet

training yang tidak diajarkan secara benar dapat menyebabkan anak tidak

dapat melaksanakan toilet taining sejak dini serta belum siap dalam

mengontrol buang air besar dan buang air kecil, dalam hal ini dapat dipicu

oleh pemakaian diapres (pampers) sekali pakai pada anak serta hadirnya

saudara baru di keluarga( Hooman, dkk, 2013)

Saat ini kebanyakan orang tua membiasakan anak memakai diapers

karena hanya melihat dari sudut pandang kepraktisan dan kenyamanan

saja. Padahal menggunakan diapers yang terlalu sering menimbulkan

dampak negatif baik itu dampak jangka pendek maupun dampak jangka

panjang pada anak, dampak jangka pendek pada anak yaitu menimbulkan

iritasi kulit, gatal serta luka dan dampak jangka panjang pada anak yaitu

anak merasa ketergantungan sehingga tidak terbiasa ke toilet untuk buang

air.

Permasalahan pada Kegagalan Toilet Training Kegagalan pada toilet

training akan menyebabkan hal-hal sebagai berikut (hooman, dkk, 2013) :

a. Kurang sabar

Ketika proses belajar toilet training ini sudah dimulai biasanya butuh

waktu tiga bulan atau lebih lama. Oleh karena itu orang tua harus

banyak bersabar dan tetap mendukung anak. Kalau ternyata proses

Page 27: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

11

belajar ini tidak sukses setelah beberapa minggu dijalankan, bisa jadi

anak memang belum siap. Tunggu beberapa minggu dan coba lagi dari

awal.

b. Memulai di waktu yang salah

Bukan hal yang baik jika ibu mulai mengajari anak untuk toilet

training ketika ternyata dia akan memiliki adik dalam waktu dekat.

Waktu lainnya yang tidak tepat misalnya ketika anak berganti

pengasuh atau masa-masa peralihan lain dalam hidupnya.

c. Menghukum Anak

Menghukum atau marah pada anak ketika dia tidak benar-benar

mau toilet training justru tak akan menyelesaikan masalah dan bisa

membuatnya belajar. Berikan respon dengan bijak dan tenang ketika

anak misalnya lupa ke kamar mandi untuk BAK.

Tren keterlambatan keberhasilan toilet training tersebut disertai dengan

perubahan kebiasaan pemakaian popok (diapering habits) yang saat ini

cenderung lebih banyak pemakaian popok sekali pakai (disposable

diapers) dengan daya serap yang tinggi (disposable absorbent diapers)

daripada popok kain (cloth diaper)

6. Melakukan proses toilet training

Beberapa hal lain yang mungkin perlu diingat ketika anak sedang dalam

proses toilet training adalah:

a. Biasakan mengenali isyarat ketika anak akan buang air, seperti

ekspresi wajah, perilaku, atau posisi tertentu. Tanyakan apakah ia

ingin ke toilet saat isyarat itu timbul.

b. Selalu berikan contoh, baik tentang cara duduk di toilet maupun dalam

kebiasaan makan banyak serat.

c. Pada awal toilet training, anak laki-laki perlu belajar buang air kecil

dalam posisi duduk dulu. Belajar buang air kecil langsung dalam

posisi berdiri mungkin dapat menyulitkan proses belajar duduk di

toilet untuk buang air besar. Anak laki-laki juga umumnya butuh

waktu lebih lama dalam proses belajar ini.

Page 28: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

12

d. Latihan buang air dapat dimulai satu kali sehari pada waktu yang

sama, seperti setelah makan atau saat mandi, ketika anak tidak

berpakaian.

e. Ketika anak sudah mulai belajar mengendalikan proses buang airnya,

Anda dapat mengurangi pemakaian diaper secara bertahap. Mulai

kenakan celana kain biasa pada siang hari ketika anak bangun dan

bermain. Kendali buang air saat tidur mungkin baru akan timbul

setahun setelah anak mampu menahan buang air di siang hari.

f. Ajari anak untuk buang air di malam hari sebelum tidur. Apabila ia

masih sering buang air kecil di malam hari, mungkin Anda perlu

mengajaknya buang air di tengah malam satu kali lagi.

g. Berkonsultasilah dengan dokter anak apabila anak Anda belum dapat

mengendalikan buang air saat ia berusia 7 tahun. (Catharine M. Sambo

2012)

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi toilet training

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Onen, Aksoy, Tasar dan Bilge

(2012) dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak faktor yang berperan

aktif pada anak dalam melakukan toilet training yaitu tingkat pendidikan

ibu, sosial dan budaya, struktur tingkat pendapatan keluarga, usia anak,

metode yang digunakan, tempat, jenis toilet, pengetahuan, psikologis anak,

status, dan gender. Toilet training perlu dilakukan oleh anak selama anak

berada dalam periode optimal yaitu untuk menghindari efek jangka

panjang seperti inkontinensia dan infeksi saluran kemih (ISK) (Wu, 2013)

Keberhasilan atau kegagalan toilet training dipengaruhi oleh faktor

interen atau faktor eksteren. Faktor interen berupa faktor dari dalam diri

anak itu sendiri seperti kesiapan fisik, psikologis dan intelektual. Faktor

eksteren bisa berupa faktor dari orang tua dan lingkungan seperti

pengetahuan dan pola asuh orang tua. Orang tua yang memberikan

hukuman atau memarahi anak akan sering menimbulkan perasaan yang

tidak nyaman pada anak dan bisa menyebabkan kegagalan toilet training

(Hull, 2008)

Page 29: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

13

a. Peran orang tua

Orang tua akan mudah menerima dan mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu yang disebabkan oleh adanya

keinginan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Dengan motivasi

yang baik untuk melakukan stimulasi toilet training, maka

keberhasilan toilet training akan terwujud. Motivasi orang tua

sendiri dipengaruhi oleh faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik.

Faktor intrinsik merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri

seseorang yang berupa pengetahuan, sikap, keadaan mental, dan

kematangan usia sedangkan faktor ekstrinsik yaitu berupa sarana,

prasarana, dan lingkungan (Subagyo, dkk, 2010)

Kesiapan Orang tua meliputi mengenal tingkat kesiapan

anak untuk berkemih atau defekasi, tidak mengalami konflik atau

stres keluarga yang berarti (misalnya perceraian), ada keinginan

untuk meluangkan waktu yang diperlukan untuk latihan,

menstimulasi berkemih atau defekasi pada anaknya

Motivasi yang baik untuk melakukan stimulasi toilet

training, maka dapat memengaruhi keberhasilan dari toilet

training. Stimulasi ini dapat dilakukan oleh orang luar, anggota

keluarga, atau orang dewasa lain di sekitar anak. Orangtua

hendaknya menyadari akan pentingnya dalam memberikan

stimulasi bagi perkembangan anak (Frima, 2013).

Suksesnya toilet training tergantung pada kesiapan pada

dirianak dan keluarga. Oleh karena itu, sangatberkaitan sekali

antara keberhasilan toilet training dengan pengetahuan orangtua

sebabtingkat pengetahuan orangtua yang kurangmerupakan faktor

yang dapat memengaruhikegagalan toilet training (Rirismawati

2010).

Hasil studi retrospektif kasus kontrol yang dilakukan oleh

Kiddoo (2012) menunjukkan bahwa anak-anak yang selalu diberi

hukuman oleh ibunya pada saat melakukan kesalahan dalam toilet

Page 30: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

14

training anak dapat mengalami gejala inkontinensia atau ISK.

Sedangkan pada anak yang mendapatkan motivasi dari ibunya pada

saat melakukan toilet training anak dapat mengalami kegagalan

akan lebih kecil atau sedikit. Bentuk hukuman pada saat toilet

training juga menimbulkan bahaya karena anak akan belajar

perilaku agresif dalam mengatasi rasa marah

b. Kesiapan anak

Kesiapan anak sendiri yaitu kesiapan fisik, psikologis,

dan intelektual:

1) Kesiapan anak secara fisik,

Kesiapan Fisik meliputi usia telah mencapai 18 sampai 24

bulan, dapat duduk atau jongkok kurang lebih 2 jam, ada

gerakan usus yang regular, kemampuan motorik kasar (seperti

duduk, berjalan), kemampuan motori halus (membuka baju).

Indikator anak dalam kesiapan fisik adalah anak mampu duduk

atau berdiri. Pengkajian fisik yang harus diperhatikan pada

anak yang akan melakukan buang air kecil dan buang air besar

dapat meliputi kemampuan motorik kasar seperti

berjalan, duduk, meloncat dan kemampuan motorik halus

seperti mampu melepas celana sendiri. Kemampuan motorik

ini harus mendapat perhatian karena kemampuan untuk buang

air ini lancar dan tidaknya dapat dilihat dari kesiapan fisik

sehingga ketika anak berkeinginan untuk buang air besar dan

buang air kecil sudah mampu dan siap untuk melakukannya.

Selain itu, yang harus dikaji adalah pola buang air besar yang

sudah teratur, sudah tidak mengompol setelah tidur (Ningsih,

2012)

2) Kesiapan anak secara psikologis,

Kesiapan Psikologis meliputi dapat duduk atau jongkok di

toilet 5- 10 menit tanpa berdiri dulu, mempunyai rasa

penasaran atau rasa ingin tahu terhadap kebiasaan orang

dewasa dalam buang air, merasa tidak betah dengan kondisi

Page 31: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

15

basah dan adanya benda padat di celana, dan ingin diganti

segera

Indikator kesiapan psikologis adalah adanya rasa

nyaman sehingga anak mampu mengontrol dan konsentrasi

dalam merangsang BAB dan BAK. Pengkajian psikologis yang

dapat dilakukan adalah gambaran psikologis pada anak ketika

akan melakukan buang air besar dan buang air kecil seperti

anak tidak rewel ketika akan buang air besar, anak tidak

menangis sewaktu buang air besar atau buang air kecil,

ekspresi wajah menunjukan kegembiraan dan ingin melakukan

secara sendiri, anak sabar dan sudah mau ke toilet selama 5

sampai 10 menit tanpa rewel atau meninggalkannya, adanya

keingintahuan kebiasaan toilet training pada orang dewasa atau

saudaranya, adanya ekspresi untuk menyenangkan pada orang

tuanya (Ningsih, 2012)

3) Kesiapan anak secara intelektual,

Kesiapan Mental meliputi mengenal rasa yang tiba-tiba datang

untuk berkemih dan defekasi, komunikasi secara verbal dan

nonverbal jika merasa ingin berkemih dan defekasi,

keterampilan kognitif untuk mengikuti perintah dan meniru

perilaku orang lain.

Pengkajian intelektual pada latihan buang air besar dan buang

air kecil antara lain kemampuan anak untuk mengertibuang air

besar dan buang air kecil, kemampuan mengkomunikasikan

buang air besar dan buang air kecil, anak menyadari timbulnya

buang air besar dan buang air kecil, mempunyai kemampuan

kognitif untuk meniru perilaku yang tepat seperti buang air

besar dan buang air kecil pada tempatnya serta etika dalam

buang air besar dan buang air kecil (Ningsih, 2012)

Page 32: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

16

8. Keuntungan Toilet Training

Ada beberapa keuntungan toilet training (Hidayat, 2011):

a. Mengajarkan anak disiplin, dan hidup bersih

b. Memacu kreatifitas dan insiatif berfikir anak.

c. Bisa memacu kemandirian anak.

9. Keberhasilan toilet training

Keberhasilan menguasai tugas-tugas perkembangan (mulai belajar

mengontrol buang air besar dan buang air kecil) pada pra sekolah

memerlukan bimbingan dari orang tua. Keberhasilan toilet training dapat

di capai apabila anak mampu mengenali keinginan untuk buang air besar

dan buang air kecil, kemampuan fisik anak untuk mengontrol spinkter anal

& uretral akan di capai pada usia anak 18-24 bulan (Wong, 2008).

Keberhasilan toilet training memberikan beberapa keuntungan bagi

anak, seperti dapat mengontrol buang air kecil (BAK) dan buang air besar

(BAB), awal terbentuknya kemandirian sehingga anak bisa melakukan

sendiri BAK atau BAB dan juga mulai mengetahui beberapa bagian tubuh

dan fungsinya (Warga, 2007).

Toilet training dikatakan berhasil dikarenakan anak mau memberi

tahu bila merasa Buang Air Kecil (BAK) atau Buang Air Besar (BAB),

anak mengatakan pada ibu bila buang air kecil atau buang air besar, anak

mampu menahan buang air kecil atau buang air besar, anak mampu

membersihkan atau cebok dengan sendiri, anak tidak pernah ngompol atau

buang air besar di celana. Sedangkan toilet training dikatakan terlambat

apabila anak terlambat memberi tahu bila merasa membuang air kecil atau

buang air besar, anak terlambat mengatakan pada ibu bila buang air kecil

atau buang air besar, anak terlambat mampu menahan buang air kecil atau

buang air besar, anak ngompol terus atau buang air besar dicelana (Wong,

2008).

Keberhasilan toilet training tidak hanya didukung dari orang tua

namun dari anak juga berpengaruh. Orang tua dengan pengasuhan yang

Page 33: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

17

mendorong anak untuk mandiri didukung juga oleh faktor anak yang akan

menjadikan keberhasilan toilet training lebih besar.

10. Permasalahan pada KegagalanToilet Training

Toilet Training Kegagalan pada toilet training akan menyebabkan hal-hal

sebagai berikut: Inkontinensia urin berkepanjangan, terutama pada anak

dengan retardasi mental

a. Enkopresis, yaitu gangguan pengeluaran feses pada tempat yang tidak

sesuai (bukan di toilet) dan terjadi berulang kali

b. Enuresis, yaitu gangguan ngompol (pengeluaran urin bukan pada

tempatnya) pada anak tanpa kelainan fisik dan usia yang sudah tepat

untuk diajarkan toilet training

c. Gangguan perkembangan anak

apabila dilakukan toilet training pada anak dengan usia yang tidak tepat

dapat menimbulkan beberapa masalah yang dialami anak yaitu seperti

sembelit, menolak toileting, disfungsi berkemih, infeksi saluran kemih,

dan enuresis (Hooman, dkk 2013).

B. Anak pra sekolah

a. Pengertian

Anak Prasekolah adalah anak yang berusia antara usia 3-6 tahun, serta

biasanya sudah mulai mengikuti program presschool. Anak prasekolah

memiliki masa keemasan (the golden age) dalam perkembanganya disertai

dengan terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap

merespon dari berbagai aktivitas yang terjadi dilingkunganya serta pada

masa-masa ini anak mudah untuk memahami sesuartu karena rasa keingin

tahuannya sangat tinggi. Pada masa ini merupakan waktu yang tepat untuk

mengembangkan berbagai pontensi dan kemampuan antara lain motorik

halus dan kasar, sosial, emosi serta kognitifnya (Mulyasa, 2012)

Masa Balita akhir dalam istilah psikologi disebut dengan masa kanak-

kanak awal yaitu masa yang dimulai pada akhir masa bayi (usia 2- 5)

Page 34: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

18

tahun. Pada perkembangan anak normal awal masa kanak-kanak, anak

sudah mempunyai kemampuan untuk bisa berjalan dengan baik dan sudah

mulai dapat mengkomunikasikan keinginannya, pikirannya, dengan

menggunakan bahasa lisan.

Usia toddler juga disebut denga usia bermain dan merupakan periode yang

sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan

intelektual secara optimal (Santrock, 2011)

b. Ciri Anak Usia Prasekolah

Ciri-ciri anak usia prasekolah menurut Patmonodewo (2003), Hurlock

(2007) dan Wong (2008) mencakup aspek fisik, motorik, sosial, dan

kognitif. Keberhasilan pencapaian tugas perkembangan anak prasekolah

sangat penting untuk memperhalus tugas-tugas yang telah mereka kuasai

selama masa toddler.

1. Aspek fisik

Pertumbuhan pada aspek fisik anak menjadi lebih kurus dan lebih

tinggi dari sebelumnya, otot-otot lebih kuat, pertumbuhan tulang

menjadi besar dan keras (Hurlock, 2007). Rata-rata pertambahan berat

badan per tahun sekitar 2,3 kg dan pertambahan rata-rata tinggi badan

per tahun yaitu 6,75 sampai 7,5 yang biasanya terjadi perpanjangan

pada daerah tungkai daripada badan. Terjadi peningkatan kapasitas

sistem pernapasan dan peredaran darah membangun stamina fisik, dan

bersama dengan pengembangan sistem kekebalan, menjaga anak

untuk lebih sehat. Pada anak usia prasekolah membutuhkan waktu

untuk tidur yang relatif lebih sedikit dibandingkan masa sebelumnya,

karena anak cenderung mengalami masalah tidur di malam hari seperti

berjalan dan bicara pada saat tidur, mimpi buruk ataupun mengompol

(Wong, 2008)

2. Aspek motorik

Pada perkembangan motorik ini perkembangan daerah sensoris dan

motor pada korteks memungkinkan koordinasi yang lebih baik

antara apa yang diinginkan oleh anak dan apa yang dapat

dilakukannya, seperti mengancingkan baju dan melukis gambar yang

Page 35: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

19

melibatkan koordinasi mata, tangan dan otot kecil, perkembangan ini

merupakan bentuk keterampilan motorik halus (fine motor skill).

Keterampilan ini memberikan kesiapan anak agar dapat belajar dan

mandiri untuk memasuki usia sekolah (Wong, 2008).

3. Aspek sosial

Pada masa ini aspek sosial anak usia prasekolah mampu menjalani

hubungan sosial dengan orang-orang yang ada di luar rumah,

sehingga anak mempunyai minat yang lebih untuk bermain dengan

teman sebaya, orang-orang dewasa yang ada disekitarnya dan

saudara kandung di dalam keluarganya (Hurlock, 2007). Umumnya

anak pada tahapan ini sangat cepat menyesuaikan diri secara sosial.

Sahabat yang dipilih biasanya yang memiliki jenis kelamin yang

sama yang nantinya berkembang pada sahabat yang berjenis kelamin

berbeda.

4. Aspek kognitif

Anak usia prasekolah berasumsi bahwa setiap orang berpikir seperti

yang mereka pikirkan dan penjelasan singkat mengenai pikiran

mereka membuat keseluruhan pikiran mereka dipahami orang lain.

Anak usia prasekolah lebih banyak menggunakan bahasa tanpa

memahami makna dari kata-kata tersebut, terutama konsep kanan

dan kiri, sebab akibat, dan waktu (Wong, 2008).

Page 36: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

20

C. Kerangka teori

Bagan 2.1 Kerangka Teori di modifikasi dari Nur Afni (2017).

Faktor‐faktor yang

mempengaruhi capaian toilet

training:

1. Kondisi anak

2. peran orang tua

TOILET TRAINING

Peran orang tua

1. Pengetahuan ibu

2. Stimulasi ibu

Kondisi anak

1. Kesiapan fisik

2. Kesiapan mental

3. Kesiapan psikologis

Page 37: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif karena

bertujaan menggambarkan faktor-faktor capaian toilet training pada

anak pra sekolah

B. Desain Penelitian

Disain penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif dengan

pendekatan cross scetional yang bertujuan untuk melihat gambaran

fenomena yang terjadi dalam suatu populasi tertentu. (Notoadmodjo,

2010).

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di TK Al-IZZAH

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan mulai februari – maret 2020

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Populasi dalam penelitian ini

dilihat dengan kriteria inklusi dan eksklusi.Populasi pada

penelitian ini adalah seluruh ibu dari anak TK AL-IZZAH yang

berjumlah 43 orang

2. Sample Penelitian

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi. (natoadmodjo, 2010).Sample dalam penelitian ini adalah

Page 38: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

22

sebagian ibu anak TK AL-IZZAH Sampel yang digunakan pada

penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang memenuhi

kriteria adalah :

a. Besar sampel

Subjek penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Pada

penelitian ini perhitungan sampel menggunakan rumus

lemeshow sebagaiberikut:

( )

Keterangan:

n = Jumlah sampel minimal yang diperlukan

Zα = Nilai standar dari distribusi sesuai nilai α = 5% = 1.96

P = : Proporsi atau prevalensi variabel pada penelitianterdahulu

yaitu 87% (Fitriani, Rani dkk (2017))

Q = 100% – P

L = Kesalahan yang dapat, derajat keakuratan

(10%)Berdasarkan rumus diatas maka besar sampel yang

didapatkan adalah:

( )

= 43,4

n = 43,4 dibulatkan menjadi 43

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 43 responden Teknik

pengambilan sampel yang digunakan yaitu yang dilakukan dengan

Sampel pada penelitian ini adalah diperoleh dengan menggunakan

teknik purposive sampling yaitu, pengambilan sampel yang

berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat

populasi ataupun ciri-ciri yang sudah diketahui sebelumnya.

(Notoatmodjo, 2010).

Page 39: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

23

b. Kriteria sample

Kriteria sample dibagi menjadi dua, yaitu inklusi dan

ekslusi. Inklusi adalah kreteria yang perlu dipenuhi oleh setiap

anggota populasi yang dapat diambil sebagai sample,

sedangkan ekslusi adalah kriteria anggota yang tidak dapat

diambil sebagai sample (Notoatmodjo, 2010) Kriteria inklusi

dan ekslusi pada penelitian ini adalah :

1. kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian

dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti

(Nursalam, 2012). Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah :

a. sebagian dari ibu yang bersedia menjadi responden

untuk mengisi kuesioner dan disertakan dalam

penelitian

b. ibu yang hadir dalam rapat bulanan

c. anak yang tinggal dengan keluarga inti (ibu)

2. kriteria eklusi

Kriteria eksklusi adalah kriteria yang subjek penelitiannya

tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a. ibu dari anak pra sekolah yang tidak mengumpulkan

quesioner

b. ibu yang tidak setuju menjadi responden

E. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan justifikasi ilmiah terhadap topik yang

dipilih sesuai dengan indentifikasi masalah. Kerangka konsep harus

didukung landasan teori yang kuat serta ditunjang oleh informasi yang

bersumber pada berbagai laporan ilmiah, hasil penelitian, dan lain-lain

(Hidayat, 2014).Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Page 40: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

24

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiyono, 2014).

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain

atau disebut sebagai variabel stimulus yang menjadi sebab perubahan

atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2014).Variabel Dependen

adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel lain atau

menjadi akibat dari adanya variabel independen dan sering disebut

juga sebagai variabel output, kriteria, atau konsekuen (Sugiono, 2014).

Kerangka konsep dalam penelitian diterapkanberdasarkan teori- teori

yang dari kutipan yang menjelaskan gambaran pengetahuan ibu

mengenai toilet training

Variabel independen variabel dependen

Bagan 3.1 variabel dependen dan independen

pengetahuan ibu

stimulasi ibu

kondisi kesehatan anak

Capaian toilet training

Page 41: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

25

F. Definisi Operasional

Variabel Definisi

Operasional

Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Ukur

Capaian toilet

training

Capaian toilet

training adalah

anak dapat

mengontrol

BAK/BAB

(warga 2007)

Pengisian kuesioner

Kuesioner 0. tidak berhasil < mean

1. Berhasil ≥ mean

(mean = 9.1)

ordinal

Pengetahuan

ibu

Segala sesuatu

yang diketahui

responden

mengenai toilet

pengetahuan

toilet training

Pengisian kuesioner

jawaban

Penyataan positif

benar = 1 Jawaban

salah = 0

Kuisioner 0. Kurang=1%- 50%

1. Baik=51 %-100%

(Notoadmodjo ,2007)

Ordinal

Stimulasi ibu Stimulasi

merupakan

perangsangan

dan latihan-

latihan terhadap

kepandaian anak

yang datangnya

dari lingkungan

di luar anak

salahsatunya

dari kebiasaan

atau stimulasi

yang di berikan

ibu

Pengisian kuesioner

dengan skala likert

Yaitu menggunakan

quesioner positif

Sering = 3

Kadang-kadang = 2

Tidak pernah = 1

Kuesioner 0. Kurang bila nilai

<56%

1. Cukup bila nilai

56%-75%

2. Baik bila nilai

76%-100%

(Wawan dan Dewi, 2011)

ordinal

Riwayat

kesehatan

anak

Kondisi yang

akan

mempengaruhi

perkembangan

dan pemahaman

anak dalam

pembelajaran

Pengisian kuesioner Kuesioner 0. sering sakit

1. sehat

ordinal

Tabel 3.1 Definisi Operasional

G. Metode pengumpulan data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data

primer yang diperoleh dari kuisioner. Sebelum menyebarkan

kuesioner, peneliti meminta persetujuan pengambilan data dari pihak

Page 42: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

26

H. Alat pengumpulan data

Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang

diberikan kepada sampel yang telah dipilih.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

menggunakan data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung dari

menggunakan data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung dari

obyek yang diteliti (Syafrudin, 2015).

Baik jika jawaban responden > mean dan kurang baik, jika

jawaban < mean. Penelitian ini menggunakan skala Gurtman berupa

pertanyaan tertutup dengan dua pilihan jawaban yaitu “YA” = 1 dan

“TIDAK”=0 dan dihitung menggunakan rata-rata ( mean) rumusnya

x=

x : nilai data

n : banyak nya data

I. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010) pengolahan data dilakukan dengan

langkah langkah :

1. Editing

Proses editing dilakukan dengan memeriksa kembali data yang

telah dikumpulkan yang berarti semua data harus diteliti

kelengkapannya.

2. Coding

Untuk memudahkan dalam pengolahan data maka setiap jawaban

dari kuisioner yang telah disebarkan diberi kode yang sesuai

dengan jawaban yang diberikan responden.

3. Tabulasi

Tabulasi membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitan

atau yang diinginkan oleh peneliti.

4. Entry

Entry adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke

dalam master tabel atau database komputer.

Page 43: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

27

J. Analisa Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk

yang lebih mudah di baca dan diinterprestasikan. Penelitian ini

menggunakan analisis univariat untuk menganalisis tiap-tiap

variable penelitian secara deskriptif dengan menghitung distribusi

frekuensi untuk memberikan deskriptif secara umum. Pada

umumnya dalam analisis hanya menggunakan distribusi frekuensi dan

presentase dari setiap variabel. Untuk menghitung data yang sudah

diteliti dan disajikan dalam bentuk tabel, data diolah secara

komputerisasi.

Penelitian ini menggunakan analisis data univariat yaitu menganalisa

tiap variabel dari hasil penelitian yang akan menghasilkan distribusi

frekuensi dan presentase dari tiap variable (Notoatmodjo, 2012). Data

presentase dihitung dengan rumus :

𝑃 =

100%

Keterangan :

P : presentase responden.

f : frekuensi responden dengan jawaban tepat.

n : jumlah responden.

Page 44: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

28

K. Jadwal Kegiatan

No Rencana

Kegiatan

Bulan

Januari Februari Maret April Mei Juni

1 Penyusunan

proposal

2 Presentasi

proposal

3 Penelitian

4 Pembuatan

LTA

6 Ujian LTA

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan

Page 45: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan di TK Al-IZZAH bekasi pada tanggal 9 maret 2020.

Pengambilan data menggunakan quesioner dan kemudian data yang telah

didapatkan diolah dan disaji dalam bentuk tabel yang disertai analisa dalam

bentuk narasi atau uraian singkat yang berisikan penjelasan masing-masing

tabel.

Keterbatasan dalam melakukan penelitian ini adalah menyesuaikan waktu

dengan yang tepat pihak sekolah dalam pengambilan penelitian karena

melakukan penelitian saat rapat orang tua murid dan terus diundurnya acara

rapat wali murid, serta Dalam proses pengambian data, informasi yang

diberikan responden melalui kuesioner terkadang tidak menunjukkan

pendapat responden yang sebenarnya, hal ini terjadi karena faktor kejujuran

dalam pengisian pendapat responden dalam kuesionernya.

1. Analisis Univariat

Hasil analisis univariat disajikan dalam bentuk distribusi karakteristik

calon pengantin yang menjadi responden penelitian ini.

a. Capaian toilet training

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Capaian toilet training pada anak pra sekolah di TK

Al-IZZAH Bekasi tahun 2020

No Capaian Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Tidak berhasil 22 51,2

2 Berhasil 21 48,8

Total 43 100

Berdasarkan tabel diatas yang didapatkan dari 43 responden yang

berhasil melakukan capaian toilet training pada anak pra sekolah sebanyak

48,8%responden, sedangkan yang tidak berhasil melakukan capaian toilet

training sebanyak 51,2%.responden

Page 46: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

30

Tabel 3.2

Distribusi Frekuensi Kuesioner Capaian toilet training pada anak pra

sekolah di TK Al-IZZAH Bekasi tahun 2020

No Pertanyaan

Berhasil Tidak

Berhasil

f % f %

1. Kemauan anak mengatakan BAB/BAK 43 100 0 0

2. Pemakaian diapers 37 86 6 14

3. Capaian ibu dalam memberikan

pengetahuan anak tentang pembeda

BAB dan BAK

42 97,7 1 2,3

4. Stimulasi anak tanpa mengompol 39 90,7 4 9,3

5. Stimulasi anak sebelum BAB/BAK

yaitu menurunkan celananya

43 100 0 0

6. Jadwal anak dalam hal BAB/BAK 31 72,1 12 27,9

7. Stimulasi anak melakukan cebok

sendiri

33 76,7 10 23,3

8. Stimulasi anak tidak BAB/BAK di

celana

39 90,7 4 9,3

9. Stimulasi anak ketika jongkok di toilet 41 95,3 2 4,7

10. Stimulasi anak dalam kemauan ingin

ke toilet

43 100 10 18,1

Berdasarkan analisis tabel diatas menggambarkan bahwa orang tua/ Ibu

di TK AL-IZZAH Bekasi yang paling banyak jawaban capaian ibu yang

berhasil yaitu ada beberapa pertayaan mengenai kemauan anak mengatakan

BAK/ BAB, Stimulasi anak sebelum BAB/BAK yaitu menurunkan celananya

dan Stimulasi anak dalam kemauan ingin ke toilet sebesar 100% orang dan

yang paling sedikit capaian ibu yang berhasil yaitu mengenai pertanyaan

Jadwal anak dalam hal BAB/BAKsebesar 72,1% orang

Page 47: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

31

b. pengetahuan ibu mengenai toilet training

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Capaian toilet training pada anak pra sekolah

berdasarkan pengetahuan ibu di TK AL-Izzah Bekasi Tahun 2020

No Pengetahuan ibu Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Kurang 3 7

2 Baik 40 93

Total 43 100

Berdasarkan tabel diatas yang didapatkan dari 43 responden yang

memiliki pengetahuan baik sebesar 93% responden, sedangkan yang

pengetahuan kurang sebesar 7% responden

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi pertanyaan Capaian toilet training pada anak pra

sekolah berdasarkan pengetahuan di TK Al-Izzah Bekasi tahun 2020

No Pertanyaan Benar Salah

f % f %

1. Pengertian dari toilet training 43 100 0 0

2. Usia dimulai toilet training 38 88,4 5 11,6

3. pengaruh faktor fisik pada toilet

training

33 76,7 10 23,3

4. Pengaruh faktor psikologi pada toilet

training

34 20,9 9 20,9

5. Pengaruh faktor kesiapan orang tua

pada toilet training

35 81,4 8 18,6

6. Tanda-tanda anak akan buang air besar 33 76,7 10 23,3

7. Pentingnya pengetahuan toilet training

pada orang tua

38 88,4 5 11,6

8. Kebiasaan salah mengatur toilet

training akan di pengaruhi ke masa

yang akan datang

42 97,7 1 2,3

9. Dampak kegagalan toilet training 12 27,9 31 72,1

10. Keuntungan terjadinya toilet training 35 81,4 8 18,6

Page 48: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

32

Berdasarkan analisis tabel diatas menggambarkan bahwa orang tua atau

ibu di TK AL-IZZAH Bekasi yang paling banyak menjawab kuesioner

dengan benar yaitu mengenai pertanyaan pengertian dari toilet training

sebesar 100% dan yang paling sedikit menjawab benar yaitu mengenai

pertanyaan dampak kegagalan toilet training sebesar 27,9%.

c. stimulasi ibu mengenai toilet training

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Capaian toilet training pada anak pra sekolah

berdasarkan stimulasi ibu di TK Al-Izzah Bekasi Tahun 2020

No Stimulasi Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Kurang 6 14,0

2 Cukup 18 41,9

3 Baik 19 44,2

Total 43 100

Berdasarkan tabel diatas yang didapatkan dari 43 responden yang

memiliki stimulasi baik sebesar 44,2% responden, pengetahuan cukup sebesar

41,9% responden, sedangkan yang pengetahuan kurang sebesar 14,0%

responden.

d. riwayat kesehatan anak

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Capaian toilet training pada anak pra sekolah

berdasarkan riwayat kesehatan anak di TK Al-iIzzah Bekasi tahun 2020

No Riwayat kesehatan anak Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Sering Sakit 12 27,9

2 Sehat 31 72,1

Total 43 100

Berdasarkan tabel 4.6 hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang memiliki

riwayat kesehatan paling banyak didapatkan dari yang anaknya sehat atau jarang

sakit yaitu sebesar 72,1% responden, Sedangkan pada responden yang anaknya

sering mengalami sakit terdapat sebesar 27,9%

Page 49: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

33

2. tabel silang

Tabel 4.7

Distribusi frekuensi gambaran faktor-faktorcapaian toilet training

responden berdasarkan pengetahuan ibu di TK AL-IZZAH Bekasi tahun

2020

Pengetahuan

Capaian toilet training Total

Berhasil Tidak berhasil

f % f % %

Baik 19 47,5 21 52,5 3 100

Kurang 2 66,7 1 33,3 40 100

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui responden yang memiliki pengetahuan

kurang memiliki capaian yang Berhasil tentang toilet training sebanyak 66,7%

dan tidak Berhasil sebanyak 33,3%. Sedangkan responden dengan pengetahuan

baik yang memiliki Capaian Berhasil sebanya 47,5% dan tidak Berhasil 52,5%

Tabel 4.8

Distribusi frekuensi gambaran faktor-faktor capaian toilet training

responden berdasarkan stimulasi ibu di TK AL-IZZAH Bekasi tahun 2020

Stimulasi ibu

Capaian toilet training Total

Berhasil Tidak Berhasil

f % f % f %

Baik 21 48,8 22 51,2 19 100

Cukup 10 52,6 9 47,4 18 100

Kurang 4 66,7 2 33,3 6 100

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui responden yang memiliki stimulasi kurang

dengan memiliki capaian yang Berhasil tentang toilet training sebanyak 66,7%

dan tidak berhasil sebanyak 33,3%, responden dengan stimulasi cukup yang

memiliki capaian berhasil sebanyak 47,5% dan tidak berhasil 52,5%. Sedangkan

responden dengan stimulasi baik yang memiliki capaian berhasil sebanyak 48,8%

dan tidak berhasil sebanyak 51,2%

Page 50: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

34

Tabel 4.9

Distribusi frekuensi gambaran faktor-faktor capaian toilet training

responden berdasarkan riwayat kesehatan di TK AL-IZZAH Bekasi tahun

2020

Riwayat

kesehatan

Capaian toilet training Total

Berhasil Tidak Berhasil

f % f % f %

Sehat 18 58,1 13 41,9 31 100

Sering sakit 3 25 9 75 12 100

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui responden yang memiliki riwayat kesehatan

sering sakit dengan memiliki capaian yang berhasil tentang toilet training

sebanyak 25% dan tidak berhasil sebanyak 75%. Sedangkan responden dengan

riwayat kesehatan sehat yang memiliki capaian berhasil sebanyak 58,1% dan tidak

berhasil 14,9%

B. pembahasan

1. Capaian toilet training pada anak pra sekolah

Pengukuran Capaian toilet training pada anak pra sekolah, dilakukan melalui

pengisian kuesioner . Surveyor memberikan kuesioner dan responden menjawab

sesuai dengan instruksi yang diberikan pada instrument penelitian. Penelitian ini

dilakukan di TK AL-IZZAH dengan jumlah 48 responden. Hasil penelitian ini

menunjukan sebanyak 51,2% responden dengan capaian toilet training tidak

berhasil sedangkan sisanya yaitu 43,8% responden berhasil dalam melakukan

capaian toilet training . Hal ini sejalan dengan dengan penelitian Nur Afni (2017)

sebagian besar responden yang tidak berhasil menjalankan toilet training

sejumlah 18 anak (56,2%) dan sebagian kecil responden yangberhasil

menjalankan toilet training sejumlah sejumlah 14 anak(43,8%)

Tingkat keberhasilan capaian toilet training di pengaruhi beberapa faktor

yaitu pengetahuan, stimulasi atau sikap orang tua, dan kesiapan anakseperti dalam

penelitian Warner (2006) keberhasilan toilet training dipengaruhi oleh beberapa

faktor yaitu kesiapan fisik, kesiapan mental, kesiapan psikologis, dan kesiapan

orang tua. Orang tua harus memberikan stimulasi dengan cara memberi motivasi

Page 51: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

35

yang baik untuk melakukan toileting, stimulasi dapat dilakukan oleh anggota

keluarga maupun orang-orang yang ada disekitar anak, memberikan kesiapan

secara fisik dan psikologis maupun secara intelektual agar anak mampu

mengontrol BAB dan BAK secara mandiri. Psikologi anak bisa disebabkan oleh

faktor dari anak itu sendiri (internal) meliputi krisis identitas dan kontrol diri yang

lemah, maupun faktor dari luar (eksternal) yang meliputi keluarga terutama pola

asuh orang tua, teman sebaya yang kurang baik dan komunitas/ lingkungan tempat

tinggal yang kurang baik. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik,

mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang

menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.

Toilet training dikatakan berhasil dikarenakan anak mau memberi tahu

bila merasa Buang Air Kecil (BAK) atau Buang Air Besar (BAB), Sedangkan

toilet training dikatakan terlambat apabila anak terlambat memberi tahu bila

merasa membuang air kecil atau buang air besar, anak terlambat mengatakan pada

ibu bila buang air kecil atau buang air besar, anak terlambat mampu menahan

buang air kecil atau buang air besar, anak ngompol terus atau buang air besar

dicelana (Wong, 2008).

Keberhasilan toilet training tidak hanya didukung dari orang tua namun

dari anak juga berpengaruh. Orang tua dengan pengasuhan yang mendorong anak

untuk mandiri didukung juga oleh faktor anak yang akan menjadikan keberhasilan

toilet training lebih besar

2. Distribusi frekuensi gambaran faktor-Faktor capaian toilet training

responden berdasarkan pengetahuan ibu di TK AL-IZZAH Bekasi

Hasil dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa dari 43 responden yang

ada, sebagian besar responden yang berpengetahuan baik memiliki capaian

berhasil yaitu sebanyak 47,5% responden.Menurut Rirismawati (2010) Suksesnya

toilet training tergantung pada kesiapan pada diri anak dan keluarga. Oleh karena

itu, sangatberkaitan sekali antara keberhasilan toilet training dengan pengetahuan

orangtua sebab tingkat pengetahuan orangtua yang merupakan salah satu faktor

yang dapat memengaruhi kegagalan toilet training

Page 52: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

36

Kesesuaian dari hasil hasil penelitian ini yaitu faktor yang mempengaruhi

anak dalam mencapai keberhasilan tolilet training salah satunya peran ibu yaitu

Motivasi orang tua sendiri dipengaruhi oleh faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik.

Faktor intrinsik merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang yang

berupa pengetahuan, sikap, keadaan mental, dan kematangan usia sedangkan

faktor ekstrinsik yaitu berupa sarana, prasarana, dan lingkungan (Subagyo, dkk,

2010)

Pengetahuan Ibu salah satu pendorong dalam capaian toilet training karena

ibu merupakan tokoh sentral yang akan berperan sebagai pendidik pertama dan

utama dalam keluarga sehingga ibu harus menyadari untuk mengasuh anak

secara baik dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Dalam melakukan

toilet training, pengetahuan ibu sangat diperlukan. Pengetahuan yang kurang

menyebabkan orang tua memiliki sikap negatif dalam melatih toilet

training. Akan tetapi Jika orang tua melakukan toilet training pada waktu yang

tidak tepat akan menyebabkan timbulnya rasa ketakutan dan kemunduran

dalam proses tersebut serta menimbulkan masalah jangka panjang seperti

mengompol (enuresis).

Terdapat banyak faktor yang berperan aktif pada anak dalam melakukan

toilet training yaitu tingkat pendidikan ibu, sosial dan budaya, struktur tingkat

pendapatan keluarga, usia anak, metode yang digunakan, tempat, jenis toilet,

pengetahuan, psikologis anak, status, dan gender. Toilet training perlu dilakukan

oleh anak selama anak berada dalam periode optimal yaitu untuk menghindari

efek jangka panjang yaitu salah satunya seperti inkontinensia dan infeksi saluran

kemih (ISK) (Wu, 2013)

Keberhasilan atau kegagalan toilet training dipengaruhi oleh faktor interen

atau faktor eksteren. Faktor interen berupa faktor dari dalam diri anak itu sendiri

seperti kesiapan fisik, psikologis dan intelektual. Faktor eksteren bisa berupa

faktor dari orang tua dan lingkungan seperti pengetahuan dan pola asuh orang tua.

Orang tua yang memberikan hukuman atau memarahi anak akan sering

Page 53: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

37

menimbulkan perasaan yang tidak nyaman pada anak dan bisa menyebabkan

kegagalan toilet training (Hull, 2008)

Sebagai bidan dapat menjadi media informasi bagi masyarakat dengan cara

memberikan penyuluhan kepada para ibu atau kader mengenai pengetahuan

tumbuh kembang anak

3. gambaran faktor-faktor capaian toilet training pada anak pra sekolah

berdasarkan stimulasi ibu tentang toilet training di TK AL-IZZAH Bekasi

Hasil dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

memiliki stimulasi baik dengan capaian yang belum berhasil dilakukan pada anak

pra sekolah yaitu sebesar 51,2% atau sebanyak 22 orang, penelitian ini tidak

sejalan dengan penelitian afni (2017) menunjukkan bahwa pola asuh orang tua

yang berhasil dalam menjalankan toilet training di PAUD Al Hijrah sejumlah 14

anak (43,8%) diantaranya mempunyai pola asuh baik sejumlah 14 anak (43,8%),

dan buruk tidak (0%).

Penyabab belum berhasilnya responden dalam capaian toilet training ini

kurang memiliki sikap yang baik pada anaknya adalah adanya faktor yang

menghambat atau salah yaitu akan terjadi kegagalan dalam toilet training salah

satunya terjadi karena adanya perlakuan atau aturan yang ketat dari orangtua,

sehingga anak mengalami distress psikologi (Kyle & Carman, 2014). Menurut

Frima (2013) Motivasi yang baik untuk melakukan stimulasi toilet training dapat

memengaruhi keberhasilan dari toilet training. Stimulasi ini dapat dilakukan oleh

orang luar, anggota keluarga, atau orang dewasa lain di sekitar anak. Stimulasi

merupakan perangsangan dan latihan-latihan terhadap kepandaian anak yang

datangnya dari lingkungan di luar anak. Orangtua hendaknya menyadari akan

pentingnya dalam memberikan stimulasi bagi perkembangan anak. Karena

stimulasi ibu sangatlah berperan penting pada pertumbuhan dan perkembangan

anak terutama dalam hal pengajaran toilet training apabila tidak sesuai dengan tata

cara yang benar maka aka berdampak buruk pada masa depan anak

Kegagalan toilet training diantaranya adalah apabila dilakukan

toilettraining pada anak dengan usia yang tidak tepat dapat menimbulkan

Page 54: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

38

beberapa masalah yang dialami anak yaitu seperti sembelit, menolak toileting,

disfungsi berkemih, infeksi saluran kemih, dan enuresis (Hooman, dkk, 2013).

Hasil studi retrospektif kasus kontrol yang dilakukan oleh Kiddoo (2012)

menunjukkan bahwa anak-anak yang selalu diberi hukuman oleh ibunya pada saat

melakukan kesalahan dalam toilet training anak dapat mengalami gejala

inkontinensia atau ISK. Sedangkan pada anak yang mendapatkan motivasi dari

ibunya pada saat melakukan toilet training anak angka terjadinya ISK berkurang.

Bentuk hukuman pada saat toilet training juga menimbulkan bahaya karena anak

akan belajar perilaku agresif dalam mengatasi rasa marah. Peran bidan dalam hal

ini dapat menjadi fasilitator terhadap orang tua dengan memberitahu orang tua

agar lebih memperhatikan dan melatih anaknya dalam tumbuh kembangnya dan

tidak memberikan aturan yang terlalu ketat pada anaknya pada masa tumbuh

kembang mereka karena dapat menghambat psikologi anak dalam memahami

sebuah aturan.

4. gambaran faktor-faktor capaian toilet training pada anak pra sekolah

berdasarkan riwayat Kesehatan anak tentang toilet training di TKIT AL-

IZZAH Bekasi

Hasil dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

memiliki riwayat kesehatan yang sehat dengan capaian berhasil sebanyak 58,1%

Riwayat kesehatan anak dalam toilet training perlu diperhatikan agar orang

tua mengetahui anaknya sudah dapat menerima dan melakukan toilet training,

serta toilet training juga di pengaruhi oleh beberapa faktor pendorong yaitu salah

satunya kesiapan fisik dan psikologis anak, mengetahui riwayat kesehatan anak

berguna mengetahui apakah anak mampu melakukan toilet training karena

dikhawatirkan anak mengalami hambatan dalam menerima atau mempelajari

sesuatu karena fisiknya.

Kesehatan anak juga dapat mempengaruhi capaian toilet training adalah

apabila anak telah memiliki penyakit bawaan ketika lahir seperti kelainan pada

organ genetalianya

Keberhasilan intervensi toilet training pada anak akan berpengaruh secara fisik

dan psikologis. Toilet training merupakan tugas perkembangan anak. Proses dan

Page 55: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

39

potensi hambatan juga dapat menjadi sumber utama dari stres. Pemahaman

tentang kemampuanyang diperlukan untuk keberhasilan toilet training dan

pendekatan yang baik kepadaanak dapat membantu mengurangi stres dandapat

membantu orangtua dalam mengetahuiapa yang harus dilakukan oleh orangtua.

Hasil penelitian diatas sesuai dengan pendapat Junaidi (2011) bahwa kesiapan

fisik anak yaitu anak sudah kuat dan mampu dalam BAK dan BAB, kesiapan

mental yaitu anak sudah tidak takut dengan toilet, kesiapan psikologis yaitu anak

membutuhkan rasa nyaman dan aman agar mampu mengontrol dan konsentrasi

dalam merangsang untuk BAK dan BAB, kesiapan orang tua sebagian orang tua

tidak membangunkan anaknya pada malam hari untuk BAK sehingga anaknya

mengompol dan orang tua yang sibuk bekerja membiarkan anaknya menggunakan

diapers dariapada membiarkan anak pergi ke kamar mandi. Kesiapan tersebut

akan menjadikan diri anak selalu mempunyai kemandiran dalam mengontrol

khususnya BAK dan BAB.

Toilet training perlu dilakukan oleh anak selama anak berada dalam

periode optimal yaitu untuk menghindari efek jangka panjang yaitu dianataranya

inkontinensia dan infeksi saluran kemih (ISK) (Wu, 2013)

apabila toilet training dilakukan lebih awal sebelum waktu yang dianjurkan

maka dapat menyebabkan stres pada anak selama periode ini dan

dapatmemperpanjang proses toilet training. Anakanakyang belum pernah dilatih

dengan benartentang toilet training dapat mengakibatkanenuresis, ISK, disfungsi

berkemih, sembelit, encopresis dan penolakan untuk pergi ke toilet lebih sering.

Toilet training yang dilakukan pada anak usia yang tidak tepat dapat

menimbulkan beberapa masalah jangka pajang baik fisik maupun psikologis yang

dialami anak yaitu diantaranya seperti sembelit, menolak toileting, disfungsi

berkemih, infeksi saluran kemih, dan enuresis(Hooman, dkk., 2013)

Cara orang tua dalam mengajarkan toilet training juga dapat berpengaruh

terhadap kondisi kesehatan anak, dampak terhadap kondisi kesehatan anak ini

merupakan kelanjutan dari dampak psikologis yang dialami anak dalam toilet

training yaitu diantaranya gangguan Enkopresis, yaitu gangguan pengeluaran

Page 56: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

40

feses pada tempat yang tidak sesuai (bukan di toilet) dan terjadi berulang kali,

Enuresis, yaitu gangguan ngompol (pengeluaran urin bukan pada tempatnya) pada

anak tanpa kelainan fisik dan usia yang sudah tepat untuk diajarkan toilet training,

Gangguan perkembangan anak

Page 57: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

41

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan pengolahan data tentang gambaran

faktor-faktor capaian toilet training pada anak pra sekolah di TK AL-

IZZAH Bekasi Tahun 2020, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sebagian besar responden belum berhasil dalam melakukan

capaian toilet training pada anak pra sekolah

2. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik dalam

melakukan capaiannya mengenai toilet training pada anaknya

3. Sebagian besar responden telah memiliki stimulasi baik dalam

melakukan capaian toilet training pada anaknya akan tetapi belum

berhasil dalam mencapai keberhasilan toilet training pada anaknya

4. Sebagian besar responden memiliki riwayat kesehatan yang sehat

dan berhasil dalam mencapai toilet training pada anak pra sekolah

B. Saran

1. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan bagi para guru TKIT AL-IZZAH untuk ikut serta dalam

melakukan stimulasi anak pada saat di sekolah dan mengadakan kerja

sama dengan tenaga kesehatan atau profesi lain yang mampu dalam

memberikan konseling mengenai toilet training

2. Bagi Responden di TKIT AL-IZZAH

Setelah dilakukan penelitian ini disarankan orang tua di TK AL-

IZZAH dapat menerapkan pola asuh yang baik dalam mendidik anak

tentang masalah toilet training sehingga anak dapat berkembang lebih

baik dalam melakukan BAK dan BAB secara mandiri, semakin

memperhatikan bahwa pelatihan yang mereka berikan dapat

berdampak terhadap kesehatan dan perkembangan kepribadian

putra/putri mereka dan bagi para responden di harapkan lebih

Page 58: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

42

mempraktikkan pola asuh pada anak dengan ilmu yang telah di

dapatkan mengenai toilet training atau pola asuh pada anak.

3. Bagi bidan dan tenaga kesehatan

untuk lebih memperingari ibu dalam meningkatkan stimulasi anak

dalam mempratikkan SDIDTKnya pada anak dan lebih

memperhatikan dalam pemeriksaan SDIDTK pada anak, serta

disarankan Tenaga Kesehatan setempat harus memberikan informasi

tentang pentingnya pelaksanaan toilet training pada anak usia pra

sekolah. Pemberian informasi dapat dilakukan pada saat kegiatan

posyandu atau kegiatan yang terkait dengan kesehatan

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat menjadi pertimbangan masukan dalam penelitian

selanjutnya yang melakukan penelitian mengenai gambaran faktor-

faktor capaian toilet training pada anak pra sekolah sehingga

penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya dan

dapat dikembangkan menjadi hasil yang lebih baik lagi serta Perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor lain untuk menambah

variabel yang berhubungan dengan faktor-faktor capaian toilet

training sehingga bisa mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

Page 59: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

43

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, W., & Sapta, R. F. (2015). Three Dominant Factor that Affect the

Failure of Toilet Training in Children Aged 4-6 Years. Jurnal Ners Dan

Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 2(2), 188–192.

https://doi.org/10.26699/jnk.v2i2.art.p188-192

Azhar, D. (2019). Hubungan Perilaku Ibu Dalam Penggunaan Diapers Dengan

Kesiapan Toilet Training Pada Anak. Journal of Chemical Information and

Modeling,7(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Denada, R. dkk (2015). Gambaran pengetahuan dan sikap ibu tentang

pelaksanaan toilet training pada anak usia 1-3 tahun di wilayah kerja

Posyandu Kelurahan Sukamaju Kecamatan Sail Kota Pekanbaru. Journal of

Midwifery, 2(2), 1–16.

Elsera, C. (2016). Tingkat Pengetahuan Berhubungan dengan Sikap Ibu dalam

Toilet Training pada Toddler. Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia, 4(1),

35. https://doi.org/10.21927/jnki.2016.4(1).35-38

Frima, L. (2013). Gambaran pelaksanaan toilet training pada anak penyandang

autisme. Diakses dari http://repository.unri. ac.id:80/handle/123456789/1888.

Hidayat, A.A. (2009). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan

Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

Hidayat, A. A. (2011). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba

Medika

Hidayat, I. H. (2010). Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Toilet training pada

Anak Usia Prasekolah/TK di TK Al-Azhar Medan Tahun 2010. Gambaran

Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Pada Anak Usia Prasekolah/TK

Di TK Al-Azhar Medan Tahun 2010.

Hooman, N., Safaii, A., Valavi, E., & AminiAlavijeh, Z. (2013). Toilet training in

Iranian children: a cross-sectional study. Iranian Journal of Pediatrics.

23(2), 154.

Hurlock, E. (2007). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentan

kehidupan.Jakarta :Erlangga

Irmayanti, C., Wahyuni, E. S., & Dewi, M. (2020). Pengaruh Riwayat Pemakaian

Popok dan Metode Toilet Training terhadap Keberhasilan Toilet Training

pada Anak Balita Usia 18-48 Bulan di Malang. 68–79.

https://doi.org/10.21776/ub.JOIM.2019.003.03.2

Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Jakarta : Kemenkes RI;

2015.

Page 60: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

44

Kiddoo, D. A. (2012). Toilet training children: When to start and how to train.

CanadianMedical Association Journal, 184(5), 511– 511.

Kusumaningrum, A., Natosba, J., & Julia, E. L. (2011). Pengaruh pendidikan

kesehatan terhadap perilaku orangtua dalam toilettraining toddler. Jurnal Ilmu

Kesehatan Masyarakat, 2(02), 97–102.

Kylie, dkk (2014). buku ajar keperawatan pediatri.

Marlina, M. S., & Mardiyaningsih, H. (n.d.). Eko.(2013). Hubungan antara

Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Toilet Training dengan praktik Toilet

Training pada anak Usia 18–36 Bulan di Desa Keji Kecamatan Ungaran

Barat. Skripsi. Ngudi Waluyo. Semarang.

Mulyasa; 2012. Managemen PAUD. Bandung: Rosda Karya

Notoatmodjo, S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Ningsih, S. F. (2012). Hubungan pengetahuan dan perilaku ibu dalam

menerapkan toilet training dengan kebiasaan mengompol pada anak usia

prasekolah di RW 02 Kelurahan Babakan Kota Tangerang. Skripsi. Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah

Nur Afni, P., & Isra, W. A. (2017). hubungan pola asuh orang tua dengan

keberhasilan toilet training pada anak usia pra sekolah di paud al- hijrah di

wilayah kerja Puskesmas Ladongi Jaya Kabupaten Kolaka Timur (Doctoral

dissertation, Poltekkes Kemenkes Kendari).

Nursalam.(2011). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu

keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Group, Jakarta

Önen, S., Aksoy, İ., Taşar, M. A., & Bilge, Y. D. (2012). Factors that affect toilet

training in children. Bakırköy Tıp Dergisi, 8(3), 111– 115.

Rirismawati, (2010). Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang toilet

training dengan kemampuan anak mengontrol BAK dan BAB di PAUD Melati

Kedaung Kaliangke Cengkareng Jakarta Barat 2010.Diakses dari

http://Library.esaunggul.ac.id/opac/infopustaka4.php?id anggota=&isbn=if

isbn=idpustaka=&ifidpustaka=&judul=ifjud ul=jenis=&pengarang.

Putri, A. K., & Arifah, S. (2016). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Toilet Training Terhadap Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler

Di Kelurahan Sewu Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Subagyo., Sulasih, A., & Widajati, S. (2010). Hubungan anatara motivasi

stimulasi toilet training oleh ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak

prasekolah tahun 2008. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 2010:1:2.

Page 61: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

45

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta

Soetjiningsih. 2012. Perkembangan Anak dan Permasalahannya dalam Buku

Ajar I Ilmu Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta :Sagungseto

Syafrudin. 2015. Biostatistik dalam kebidanan. Jakarta : CV Tiara Putra Jakarta Hidayat, A. A. (2011). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba Medika.

Wong, D.L., & Marilyn, L.W. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik.

Edisi6.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Wu, H. Y. (2013). Can evidence-based medicine change toilet-training practice.

Arab Journal of Urology, 11(1), 13–18.

Page 62: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

46

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Responden

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING PADA

ANAK PRA SEKOLAH DI TKIT-AL-IZZAH BEKASI

TAHUN 2020

Kepada

Yth. Calon Responden Penelitian

Di Tempat

Dengan Hormat,

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Jurusan Kebidanan, Program Studi

DIII Kebidanan, Saya akan melakukan penelitian tentang “Gambaran faktor-

faktor capaian toilet training pada anak Pra Sekolah di TKIT AL-IZZAH Bekasi”.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor capaian

toilet training dan berdasarkan pengetahuan, stimulasi ibu, riwayat kesehatan.

Saudari dimohon untuk mengisi lembar kuesioner yang sudah di sediakan dengan

jawaban yang sebenar-benarnya terjadi pada saudari. Jawaban saudari dijamin

kerahasiaannya.

Untuk keperluan tersebut, saya mohon saudari bersedia untuk menjadi responden

dalam penelitian ini, selanjutnya saya mohon saudari bersedia untuk mengisi

kuesioner yang saya sediakan dengan kejujuran dan apa adanya.

Demikian lembar persetujuan ini saya buat, atas bantuan dan partisipasinya saya

ucapkan terimakasih.

Bekasi, 10 Maret 2020

Responden

( )

Page 63: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

47

Lampiran 2. Lembar kuesioner penelitian

KUESIONER PENELITIAN

“ gambaran faktor-faktor capaian toilet training pada anak pra sekolah di TK

AL-IZZAH tahun 2020”

I. Identitas Responden

1. Nomor Urut* : .........

2. Nama :

3. Usia : ............. Tahun

4. Jenis Pekerjaan Ibu** : 1. Ibu Rumah Tangga

2. Pegawai (Negeri/Swasta)

3. Wiraswasta

4. Buruh

5. Pendidikan Terakhir Ibu** : 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Sarjana

6. umur anak ** : .............. Tahun

6. jenis kelamin anak** : 1.laki-laki 2. Perempuan

7. apak anak ibu pernah dirawat/ mengalami sakit,jika iya sakit apa**:

Keterangan : * ) diisi oleh peneliti **) pilihlah salah satu jawaban yang

Bapak/Ibu yakini paling benar dengan memberikan tanda (√) pada kolom yang

sudah disediakan

Page 64: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

48

KUESIONER CAPAIAN TOILET TRAINING

Beri tanda ceklis (√) pada kolom Benar/Salah dari pertanyaan berikut

PERTANYAAN IYA TIDAK

1. Apakah anak anda sudah dapat

mengatakan ingin BAB/BAK

2. apakah anak anda sudah tidak memakai

diapers

3. Apakah anak anda sudah dapat

membedakan BAB dan BAK

4. Apakah anda sudah berhasil bangun tidur

tanpa mengompol

5. Apakah anak anda sudah dapat menaiki

dan menurunkan celananya sendiri

6. Anak anda sudah memiliki jadwal

BAB/BAK yang cukup teratur

7 Apakah Anak anda sudah bisa cebok

sendiri setelah BAB/BAK

8 Apakah anak anda sudah tidak BAB

dicelana

9 Anak anda dapat jongkok/duduk di toilet

tanpa bantuan

10 anak anda sudah dapat ke WC sendiri atas

kemauannya

Page 65: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

49

KUESIONER PENGETAHUAN IBU

NO PERTANYAAN BENAR TIDAK

1. Toilet training pada anak adalah usaha

untuk melatih anak agar mampu

mengontrol dalam melakukan buang air

besar dan buang air kecil secara teratur

2. Usia yang tepat untuk berlatih toilet

training adalah mulai 18-24 bulan

3. Toilet training dipengaruhi oleh faktor fisik

anak

4. Toilet training dipengaruhi oleh faktor

psikologis anak.

5. Toilet training dipengaruhi oleh faktor

kesiapan orang tua.

6. Wajah anak nampak merah, dan tegang

menunjukkan sebagai tanda akan segera

buang air.

7. Pengetahuan tentang toilet training penting

untuk dimiliki oleh seorang ibu

8. Kebiasaan yang salah dalam mengontrol

BAB dan BAK akan menimbulkan hal-hal

yang buruk pada anak dimasa mendatang

9. Dampak dari kegagalan toilet training

adalah anak menjadi bersikap keras kepala

bahkan kikir.

10. Keutungan dari toilet training ialah

menghindari perilaku malas pada anak usia

dini

Page 66: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

50

PERILAKU STIMULASI IBU TERKAIT TOILET TRAINING

NO PERTANYAAN SERING KADANG-

KADANG

TIDAK

PERNAH

1. Memulai toilet training dengan

membiasakan anak ke WC secara

rutin.

2. Menambahkan sebuah pot (portable)

diletakkan disebelah kamar kecil

“dewasa” untuk pembelajaran toilet

training

3. Memberikan anak hadiah bila anak

mampu atau mau menyampaikan

keinginan untuk BAB dan BAK.

4. Mengajarkan anak cara cebok sendiri

5. Menjadwalkan anak dalam

melakukan latihan toilet training

6 membantu anak anda dalam toilet

training yaitu dengan mencontohkan

anak anda cara melakukan BAB/BAK

di toilet

Page 67: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

51

Lampiran 3. Lembar tabel master

Frequencies

Statistics

capaian_toilet_tra

ining

pengetahuan_toill

et_training stimulasi_ibu

riwayat_kesehata

n

N Valid 43 43 43 43

Missing 0 0 0 0

Mean ,49 ,93 1,30 ,72

Std. Error of Mean ,077 ,039 ,108 ,069

Median ,00 1,00 1,00 1,00

Mode 0 1 2 1

Std. Deviation ,506 ,258 ,708 ,454

Variance ,256 ,066 ,502 ,206

Range 1 1 2 1

Minimum 0 0 0 0

Maximum 1 1 2 1

Sum 21 40 56 31

Percentiles 25 ,00 1,00 1,00 ,00

50 ,00 1,00 1,00 1,00

75 1,00 1,00 2,00 1,00

Frequency Table

capaian_toilet_training

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak Berhasil 22 51,2 51,2 51,2

Berhasil 21 48,8 48,8 100,0

Total 43 100,0 100,0

pengetahuan_toillet_training

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 3 7,0 7,0 7,0

Baik 40 93,0 93,0 100,0

Total 43 100,0 100,0

Page 68: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

52

stimulasi_ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 6 14,0 14,0 14,0

cukup 18 41,9 41,9 55,8

Baik 19 44,2 44,2 100,0

Total 43 100,0 100,0

riwayat_kesehatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sering sakit 12 27,9 27,9 27,9

Sehat 31 72,1 72,1 100,0

Total 43 100,0 100,0

Frequency Table

Berdasarkan quesioner capaian

Kemauan anak mengatakan BAB/BAK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Berhasil 43 100,0 100,0 100,0

Pemakaian diapers

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak berhasil 6 14,0 14,0 14,0

Berhasil 37 86,0 86,0 100,0

Total 43 100,0 100,0

Page 69: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

53

Capaian ibu dalam memberikan pengetahuan anak tentang pembeda

BAB dan BAK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak berhasil 1 2,3 2,3 2,3

Berhasil 42 97,7 97,7 100,0

Total 43 100,0 100,0

Stimulasi anak tanpa mengompol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak berhasil 4 9,3 9,3 9,3

berhasil 39 90,7 90,7 100,0

Total 43 100,0 100,0

Jadwal anak dalam hal BAB/BAK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Berhasil 43 100,0 100,0 100,0

Jadwal anak dalam hal BAB/BAK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak berhasil 12 27,9 27,9 27,9

Berhasil 31 72,1 72,1 100,0

Total 43 100,0 100,0

Stimulasi anak melakukan cebok sendiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak berhasil 10 23,3 23,3 23,3

Berhasil 33 76,7 76,7 100,0

Total 43 100,0 100,0

Page 70: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

54

Stimulasi anak tidak BAB/BAK di celana

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak berhasil 4 9,3 9,3 9,3

Berhasil 39 90,7 90,7 100,0

Total 43 100,0 100,0

Stimulasi anak ketika jongkok di toilet

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak berhasil 2 4,7 4,7 4,7

Berhasil 41 95,3 95,3 100,0

Total 43 100,0 100,0

Stimulasi anak dalam keinginan ke toilet

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Berhasil 43 100,0 100,0 100,0

Frequency Table

Berdasarkan pengetahuan

Pengertian dari toilet training

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 43 100,0 100,0 100,0

Usia dimulai toilet training

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 5 11,6 11,6 11,6

Baik 38 88,4 88,4 100,0

Total 43 100,0 100,0

Page 71: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

55

pengaruh faktor fisik pada toilet training

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 10 23,3 23,3 23,3

Baik 33 76,7 76,7 100,0

Total 43 100,0 100,0

Pengaruh faktor psikologi pada toilet training

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 9 20,9 20,9 20,9

Baik 34 79,1 79,1 100,0

Total 43 100,0 100,0

Pengaruh faktor kesiapan orang tua pada toilet training

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 8 18,6 18,6 18,6

Baik 35 81,4 81,4 100,0

Total 43 100,0 100,0

Tanda-tanda anak akan buang air besar

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 10 23,3 23,3 23,3

Baik 33 76,7 76,7 100,0

Total 43 100,0 100,0

Pentingnya pengetahuan toilet training pada orang tua

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 5 11,6 11,6 11,6

Baik 38 88,4 88,4 100,0

Total 43 100,0 100,0

Page 72: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

56

Kebiasaan salah mengatur toilet training akan di pengaruhi ke masa yang

akan datang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 1 2,3 2,3 2,3

Baik 42 97,7 97,7 100,0

Total 43 100,0 100,0

Dampak kegagalan toilet training

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 31 72,1 72,1 72,1

Baik 12 27,9 27,9 100,0

Total 43 100,0 100,0

Keuntungan terjadinya toilet training

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 8 18,6 18,6 18,6

Baik 35 81,4 81,4 100,0

Total 43 100,0 100,0

Frequency Table

Berdasarkan stimulasi ibu

membiasakan anak ke wc secara rutin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak pernah 1 2,3 2,3 2,3

kadang-kadang 8 18,6 18,6 20,9

Sering 34 79,1 79,1 100,0

Total 43 100,0 100,0

Page 73: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

57

memberikan alat bantu untuk melakukan toilet training

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak pernah 35 81,4 81,4 81,4

kadang-kadang 1 2,3 2,3 83,7

sering 7 16,3 16,3 100,0

Total 43 100,0 100,0

memberikan apresiasi pada anak ketika mampu melakukan BAB/BAK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak pernah 23 53,5 53,5 53,5

kadang-kadang 16 37,2 37,2 90,7

Sering 4 9,3 9,3 100,0

Total 43 100,0 100,0

mengajarkan anak cebok sendiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak pernah 1 2,3 2,3 2,3

kadang-kadang 9 20,9 20,9 23,3

Sering 33 76,7 76,7 100,0

Total 43 100,0 100,0

menjadwalkan latihan toilet training

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak pernah 10 23,3 23,3 23,3

kadang-kadang 19 44,2 44,2 67,4

sering 14 32,6 32,6 100,0

Total 43 100,0 100,0

Page 74: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

58

mencotohkan dalam melakukan BAB/BAK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak pernah 4 9,3 9,3 9,3

kadang-kadang 14 32,6 32,6 41,9

sering 25 58,1 58,1 100,0

Total 43 100,0 100,0

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pengetahuan_toillet_training *

capaian_toilet_training 43 100,0% 0 0,0% 43 100,0%

stimulasi_ibu *

capaian_toilet_training 43 100,0% 0 0,0% 43 100,0%

riwayat_kesehatan *

capaian_toilet_training 43 100,0% 0 0,0% 43 100,0%

pengetahuan_toillet_training * capaian_toilet_training

Crosstab

capaian_toilet_training

Total tidak berhasil Berhasil

pengetahuan_toillet_training kurang Count 1 2 3

% within

pengetahuan_

toillet_trainin

g

33,3% 66,7% 100,0%

baik Count 21 19 40

% within

pengetahuan_

toillet_trainin

g

52,5% 47,5% 100,0%

Total Count 22 21 43

% within

pengetahuan_

toillet_trainin

g

51,2% 48,8% 100,0%

Page 75: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

59

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient ,097 ,522

N of Valid Cases 43

stimulasi_ibu * capaian_toilet_training

Crosstab

capaian_toilet_training

Total tidak berhasil Berhasil

stimulasi_ibu kurang Count 2 4 6

% within stimulasi_ibu 33,3% 66,7% 100,0%

cukup Count 11 7 18

% within stimulasi_ibu 61,1% 38,9% 100,0%

baik Count 9 10 19

% within stimulasi_ibu 47,4% 52,6% 100,0%

Total Count 22 21 43

% within stimulasi_ibu 51,2% 48,8% 100,0%

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient ,189 ,453

N of Valid Cases 43

riwayat_kesehatan * capaian_toilet_training

Crosstab

capaian_toilet_training

Total tidak berhasil Berhasil

riwayat_kesehatan sering sakit Count 9 3 12

% within riwayat_kesehatan 75,0% 25,0% 100,0%

sehat Count 13 18 31

% within riwayat_kesehatan 41,9% 58,1% 100,0%

Total Count 22 21 43

% within riwayat_kesehatan 51,2% 48,8% 100,0%

Symmetric Measures

Page 76: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

60

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient ,284 ,052

N of Valid Cases 43

KUESIONER CAPAIAN TOILET TRAINING

No

Respo

nden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

jum

lah

keterang

an coding

1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 kurang 0

2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 kurang 0

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 kurang 0

6 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 kurang 0

7 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 kurang 0

8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 kurang 0

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

11 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 kurang 0

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

21 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 kurang 0

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

24 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 kurang 0

25 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 kurang 0

26 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 kurang 0

27 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 6 kurang 0

28 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 7 kurang 0

29 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 kurang 0

30 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 kurang 0

31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

Page 77: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

61

33 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 6 kurang 0

34 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 kurang 0

35 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7 kurang 0

36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

37 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 kurang 0

38 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 kurang 0

39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

40 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 kurang 0

41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

43 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 kurang 0

N 43 37 42 39 43 31 33 39 41 43 391

mean 9,1

KUESIONER PENGETAHUAN IBU MENGENAI TOILET

TRAINING

no

responden y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9 y10 jumlah keterangan code

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 baik 1

3 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 baik 1

4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 baik 1

5 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 7 baik 1

6 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 6 baik 1

7 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 7 baik 1

8 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 baik 1

9 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 baik 1

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

11 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 baik 1

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 baik 1

14 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 4 kurang 0

15 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7 baik 1

16 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 baik 1

17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 baik 1

18 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 7 baik 1

19 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 baik 1

20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 baik 1

21 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 7 baik 1

22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 baik 1

23 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 baik 1

24 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 baik 1

Page 78: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

62

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

26 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 baik 1

27 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7 baik 1

28 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 baik 1

29 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 baik 1

30 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 baik 1

31 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 7 baik 1

32 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 5 kurang 0

33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

34 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 baik 1

35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

36 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 7 baik 1

37 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 5 kurang 0

38 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 baik 1

39 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 6 baik 1

40 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 baik 1

41 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 baik 1

42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik 1

43 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 baik 1

KUESIONER MENGENAI STIMULASI IBU

no

responden 1 2 3 4 5 6 total n kategori code

1 3 1 2 3 3 3 15 83,33333 baik 2

2 2 1 1 2 1 1 8 44,44444 kurang 0

3 3 1 1 3 1 1 10 55,55556 kurang 0

4 3 1 1 3 3 3 14 77,77778 baik 2

5 3 1 1 3 1 3 12 66,66667 cukup 1

6 3 1 2 3 3 3 15 83,33333 baik 2

7 3 1 2 3 3 3 15 83,33333 baik 2

8 3 3 2 2 2 2 14 77,77778 baik 2

9 3 1 1 3 3 3 14 77,77778 baik 2

10 3 2 2 3 3 3 16 88,88889 baik 2

11 3 1 1 3 1 2 11 61,11111 cukup 1

12 3 1 3 3 3 3 16 88,88889 baik 2

13 3 1 1 3 2 1 11 61,11111 cukup 1

14 3 1 1 3 1 3 12 66,66667 cukup 1

15 3 1 1 3 3 3 14 77,77778 baik 2

16 1 1 1 2 1 2 8 44,44444 kurang 0

17 3 3 2 3 2 3 16 88,88889 baik 2

18 3 1 1 3 2 3 13 72,22222 cukup 1

19 3 1 1 3 2 3 13 72,22222 cukup 1

Page 79: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

63

20 3 1 1 3 1 3 12 66,66667 cukup 1

21 3 1 1 2 1 2 10 55,55556 kurang 0

22 3 3 2 2 2 2 14 77,77778 baik 2

23 3 3 3 3 3 3 18 100 baik 2

24 2 1 1 3 2 3 12 66,66667 cukup 1

25 3 1 2 2 2 3 13 72,22222 cukup 1

26 3 3 2 3 2 3 16 88,88889 baik 2

27 3 3 1 3 2 3 15 83,33333 baik 2

28 2 1 2 3 2 2 12 66,66667 cukup 1

29 3 1 2 2 3 2 13 72,22222 cukup 1

30 3 3 2 3 2 2 15 83,33333 baik 2

31 3 1 1 3 1 2 11 61,11111 cukup 1

32 2 1 1 3 1 3 11 61,11111 cukup 1

33 3 1 2 3 2 2 13 72,22222 cukup 1

34 2 1 2 3 2 2 12 66,66667 cukup 1

35 3 1 1 2 2 2 11 61,11111 cukup 1

36 3 1 3 3 3 3 16 88,88889 baik 2

37 2 1 1 3 2 3 12 66,66667 cukup 1

38 2 1 3 3 3 3 15 83,33333 baik 2

39 3 1 1 2 2 1 10 55,55556 kurang 0

40 2 1 1 3 2 2 11 61,11111 cukup 1

41 3 1 2 3 3 3 15 83,33333 baik 2

42 3 1 1 1 2 2 10 55,55556 kurang 0

43 3 1 2 3 3 3 15 83,33333 baik 2

KUESIONER RIWAYAT KESEHATAN

No Responden riwayat

kesehatan anak Code

1 ya( typoid) 0

2 sehat 1

3 sehat 1

4 sehat 1

5 sehat 1

6 sehat 1

7 sehat 1

8 sehat 1

9 sehat 1

10 sehat 1

11 iya 0

12 sehat 1

13 sehat 1

14 sehat 1

Page 80: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

64

15 sehat 1

16 sehat 1

17 iya 0

18 sehat 1

19 iya 0

20 sehat 1

21 iya 0

22 sehat 1

23 sehat 1

24 sehat 1

25 iya 0

26 iya 0

27 sehat 1

28 iya 0

29 iya 0

30 sehat 1

31 sehat 1

32 sehat 1

33 sehat 1

34 Iya 0

35 iya 0

36 Iya 0

37 Sehat 1

38 Sehat 1

39 Sehat 1

40 Sehat 1

41 sehat 1

42 Sehat 1

43 Sehat 1

Page 81: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

65

Lampiran 4. Lembar catatan bimbingan proposal

TAHAP I : PEMBUATAN PROPOSAL

(minimal pertemuan dengan pembimbing 4 kali)

Nama Pembimbing I : JULI OKTALIA, SST, MA

TANGGAL CATATAN

BIMBINGAN

PARAH PEMBIMBING

23 januari 2020 Menentukkan judul

proposal dan pengarahan

dalam penulisan

proposal

31 januari 2020 Penulisan bab 1

2 februari 2020 Penulisan bab 1-3

5 Februari 2020 Revisi bab 1-3dan

pengesahan proposal

15 februari 2020 Revisi bab 1-3dan

pengesahan proposal

24 februari 2020 Revisi bab 1-3

Page 82: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

66

TAHAP I : PEMBUATAN PROPOSAL

(minimal pertemuan dengan pembimbing 4 kali)

Nama Pembimbing II : Ns. HERLYSSA, S.Kep, SST, MKM

TANGGAL CATATAN

BIMBINGAN

PARAF PEMBIMBING

21 januari 2020 Menentukkan judul

proposal dan pengarahan

dalam penulisan

proposal

30 januari 2020 Penulisan bab 1

2 februari 2020 Penulisan bab 1-3

5 februari 2020 Revisi bab 1-3 dan

pengesahan ujian

proposal

10 februari 2020 Revisi bab 1-3 setelah

ujian proposal

19 februari 2020 Revisi bab 1-3 setelah

ujian proposal

Lampiran 5. Lembar catatan bimbingan LTA

Page 83: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

67

TAHAP I : UJIAN LTA

(minimal pertemuan dengan pembimbing 4 kali)

Nama Pembimbing I : JULI OKTALIA, SST, MA

TANGGAL CATATAN

BIMBINGAN

PARAH PEMBIMBING

23 April 2020 Penulisan BAB 4-5 dan

daftar pustaka dan

pengarahan pembimbing

penulisan bab 4-5

28 April 2020 Revisi BAB 4-5

29 April 2020 Revisi BAB 4-5

5 April 2020 Revisi BAB 4-5

15 April 2020 Revisi BAB 4-5

26 April 2020 Pengesahan LTA

Page 84: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

68

TAHAP I : UJIAN LTA

(minimal pertemuan dengan pembimbing 4 kali)

Nama Pembimbing II : Ns. HERLYSSA, S.Kep, SST, MKM

TANGGAL CATATAN

BIMBINGAN

PARAH PEMBIMBING

23 April 2020 Perbaikan hasil ujian

proposal

15 mei 2020 Penulisan BAB 4-5 dan

daftar pustaka dan

pengarahan pembimbing

penulisan bab 4-5

20 mei 2020 Revisi BAB 4-5

12 juni 2020 Revisi BAB 4-5

23 juni 2020 Revisi BAB 4-5

26 juni 2020 Menambah kata yang

salah dan ACC

Page 85: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING ...

69