Top Banner
Koko Martono – FMIPA - ITB 077 Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi dua peubah mempunyai aturan z = f (x,y) dengan daerah asal dan daerah nilai D f = {(x,y) : f (x,y) \ } dan R f = {z : z = f (x,y), (x,y) D f }. Grafik fungsinya dinamakan permukaan ruang. Fungsi dua peubah dalam bentuk implisit Dalam F(x,y, z) = 0 termuat informasi z adalah fungsi dari x dan y, yang dinamakan fungsi dua peu- bah dalam bentuk implisit. Fungsi z = f (x,y) mempunyai bentuk implisit F(x,y, z) = 0 dengan F(x,y, z) = z f (x,y) atau F(x,y, z) = f (x,y) z. Fungsi z = f (x,y) adalah fungsi dua peubah dalam bentuk eksplisit. Ilustrasi Permukaan ruang dalam bentuk fungsi eksplisit dan implisit. z z z z = f (x,y) z = 2x y 2 x 2 + y 2 + z 2 = a 2 a bola permukaan ruang a a y x x a z z x D f bidang elipsoida datar n = a,b,cax + by + cz = d b y y x 0 y 0 0 2 2 2 2 2 2 1;,, 0 y x z a b c abc + + = > x 0 c a y a 0
23

Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

Jan 13, 2017

Download

Documents

doanlien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

Koko Martono – FMIPA - ITB

077

Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi dua peubah mempunyai aturan z = f (x,y) dengan daerah asal dan daerah nilai Df = {(x,y) : f (x,y) ∈ } dan Rf = {z : z = f (x,y), (x,y) ∈ Df }. Grafik fungsinya dinamakan permukaan ruang.

Fungsi dua peubah dalam bentuk implisit Dalam F(x,y, z) = 0 termuat informasi z adalah fungsi dari x dan y, yang dinamakan fungsi dua peu-bah dalam bentuk implisit. Fungsi z = f (x,y) mempunyai bentuk implisit F(x,y, z) = 0 dengan F(x,y, z) = z − f (x,y) atau F(x,y, z) = f (x,y) − z. Fungsi z = f (x,y) adalah fungsi dua peubah dalam bentuk eksplisit.

Ilustrasi Permukaan ruang dalam bentuk fungsi eksplisit dan implisit. z z z z = f (x,y) z = 2x − y2 x2

+ y2 + z2 = a2 a

bola permukaan ruang −a a y

x x −a z z x Df bidang elipsoida datar n = ⟨a,b,c⟩ ax + by + cz = d b y y x

0

y 0

0

22 2

2 2 2 1; , , 0yx za b c

a b c+ + = > x

0

c

a

y

a

0

Page 2: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 078

Ilustrasi Permukaan kuadratik dan permukaan dibangun suatu kurva. z z z z hiperbolida daun parabolida paraboloida satu eliptik hiperbolik hiperboloida daun dua y 0 x y x x x z z z z permukaan kerucut tabung tabung dibangun eliptik parabolik eliptik dari kurva C y x x y x x

z kurva f (x,y) = k ketinggian

z = f (x,y) 0 y x Df f (x,y) = k

Kurva ketinggian Untuk permukaan z = f (x,y), himpunan titik di bidang yang memenuhi f (x,y) = k, k konstanta dinamakan kurva ketinggian. Kurva ketinggian untuk permukaan F(x,y,z) = 0 adalah himpunan titik di bidang yang memenuhi F(x,y,k) = 0, k konstanta. Kurva f (x,y) = k dan F(x,y,k) = 0 mempunyai ke-tinggian yang sama, nilai z-nya selalu konstan.

Ilustrasi Kurva ketinggian dari permukaan z = 2x − y2 adalah 2x − y2 = k,

dengan k konstanta. Perhatikan grafiknya yang berbentuk keluarga parabol. z y permukaan kurva z = 2x − y2 ketinggian −4 −3 −2 −1 0 1 2 3 x x x = y2 y k = −1 k = 0 k = 1

22 2

2 2 2 1,, , 0

yx za b c

a b c+ - =

>

C y y

22 2

2 2 2 0,, , 0

yx za b c

a b c+ - =

>

2, 0y ax a= >

22

2 2 1, , 0yxa b

a b+ = >

0

0 0

y y 22 2

2 2 2 1,, , 0

yx za b c

a b c- - =

>

22

2 2 , , 0yxa b

z a b= + >

22

2 2 , , 0yxa b

z a b= - >

0

Page 3: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 079

Contoh Gambarkan permukaan f (x,y) = x2 − 4y2 dengan mencari jejaknya dengan bidang koordinat dan gambarkan kurva ketinggiannya.

z z = x2 − 4y2 0 x y

Grafik kurva ketinggian y k < 0 x = 2y k > 0 k > 0 0 x k < 0 x = −2y

Jejak permukaan z = x2 − 4y2 dengan bidang koordinat:

dengan bidang xoy: sepasang garis x = ±2y. dengan bidang yoz: parabol z = −4y2. dengan bidang xoz: garis z = x2. dengan bidang // xoy: hiperbol x2 − 4y2 = k.

Kurva ketinggian dari permukaan z = x2 − 4y2 adalah x2 − 4y2 = k, k konstanta. Keluarga kur-va ini berbentuk hiperbol memotong sumbu x untuk k > 0, sepasang garis untuk k = 0 dan hi-perbol memotong sumbu y untuk k < 0.

Permukaan z = x2 − 4y2 adalah paraboloida hi-

perbolik berpusat di titik asal. Titik (0,0,0) pa-da permukaannya dikenal sebagai titik pelana.

Limit fungsi dua peubah Fungsi z = f (x,y) yang mendekati L untuk (x,y) mendekati (x0,y0) ditu-lis dengan lambang

0 0( , ) ( , )lim ( , ) .

x y x yf x y L

Æ= Artinya jarak f (x,y) ke L dapat

dibuat sebarang kecil dengan mengambil jarak (x,y) ke (x0,y0) cukup kecil. Sebelumnya kondisikan agar di sekitar (x0,y0) terdapat tak hing-ga banyaknya titik dari daerah asal fungsi z = f (x,y).

Secara formal didefinisikan0 0( , ) ( , )

lim ( , )x y x y

f x y LÆ

= ⇔

∀ε > 0 ∃ δ > 0 ∋ 2 20 00 ( ) ( ) | ( , ) | .x x y y f x y Ld e< - + - < fi - <

Sifat dasar limit satu peubah juga berlaku untuk limit dua peubah.

Kekontinuan fungsi dua peubah Fungsi z = f (x,y) kontinu di (x0,y0) jika

0 00 0( , ) ( , )

lim ( , ) ( , ).x y x y

f x y f x yÆ

=

Fungsi z = f (x,y) kontinu pada Df jika f kontinu di setiap titik pada Df .

Page 4: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 080

Contoh Hitunglah2 4 4 2

( , ) (0,0)lim

x y

x y x yx yÆ

-+ dan

2 2

2 2( , ) (0,0)lim

x y

x y xyx yÆ

-+

.

Uraikan pembilang sehingga faktor linear (x + y) tercoret, diperoleh 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2

( , ) (0,0) ( , ) (0,0) ( , ) (0,0)2 2

( , ) (0,0)

( ) ( )( )lim lim lim

lim ( ) 0 (0 0) 0.x y x y x y

x y

x y x y x y y x x y x y x yx y x y x y

x y x yÆ Æ Æ

Æ

- - - + -+ + += =

= - - = - ◊ - =

Dari ketaksamaan 2 2 2,x x y£ + 2 2 2y x y£ + dan sifat nilai mutlak diperoleh

2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2| | | | ( )(| | | |)0 | | | |x y xy x y y x x y y x

x y x y x yx y- + + +

+ + +£ = £ = + .

Karena( , ) (0,0) ( , ) (0,0)

lim 0 0 dan lim (| | | |)x y x y

x yÆ Æ

= + (limit pengapitnya nol), maka 2 2

2 2( , ) (0,0)lim 0,

x y

x y xyx yÆ

-+

= akibatnya2 2

2 2( , ) (0,0)lim 0.

x y

x y xyx yÆ

-+

=

Contoh Tunjukkan 2 2( , ) (0,0)lim

x y

xyx yÆ +

dan2

4 2( , ) (0,0) 2lim

x y

x yx yÆ +

tidak ada.

Fungsi z = f (x,y) tidak mempunyai limit di (x0,y0) jika terdapat kurva C1 dan C2 yang melalui (x0,y0) dengan

1 2

0 0 0 0( , ) ( , ) ( , )

sepanjang sepanjang

( , )lim ( , ) lim ( , )

C C

x y x y x y x yf x y f x y

Æ Æπ .

Ambil C1: y = 0 (sb-x) dan C2: y = x yang melalui (0,0), limitnya adalah

Sepanjang C1: 2 2 2 2( , ) (0,0) ( ,0) (0,0) 0

00

lim lim lim 0 0x y x x

xy xx y xÆ Æ Æ

◊+ +

= = = .

Sepanjang C2:2

2 2 2 2 2( , ) (0,0) ( , ) (0,0) 0 0

1 12 22

lim lim lim limx y x x x x

xy x x xx y x x xÆ Æ Æ Æ

◊+ +

= = = = .

Karena kedua limit ini tidak sama, maka 2 2( , ) (0,0)lim

x y

xyx yÆ +

tidak ada.

Ambil C1: x = 0 (sb-y) dan C1: y = x2 yang melalui (0,0), limitnya adalah

Sepanjang C1:2 2

4 2 4 2( , ) (0,0) (0, ) (0,0) 0

02 0 2

lim lim lim 0 0x y y y

x y yx y yÆ Æ Æ

◊+ +

= = = .

Sepanjang C2: 2

2 2 2 4

4 2 4 4 4( , ) (0,0) 0 0( , ) (0,0)

1 13 32 2 3

lim lim lim limx y x xx x

x y x x xx y x x x

Æ Æ ÆÆ+ += = = = .

Karena kedua limit ini tidak sama, maka2

4 2( , ) (0,0) 2lim

x y

x yx yÆ +

tidak ada.

Page 5: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 081

Contoh Tunjukkan fungsi 2 2, ( , ) (0,0)

( , )0 , ( , ) (0,0)

xyx y

x yf x y

x y+

Ï πÔ= Ì=ÔÓ

kontinu pada 2.

Fungsi f kontinu pada 2 {(0,0)}- karena merupakan hasil bagi dari dua fungsi yang kontinu dengan penyebut taknol pada daerah tersebut.

Agar f kontinu pada 2, tinggal menunjukkan fungsi f kontinu di (0,0). Gunakan prinsip apit untuk menghitung limit fungsinya di (0,0).

2 2 2 2

2 2 2 2 2 22 2| | | |0 .x y x yxy x y

x y x y x yx y◊+ +

+ + +£ = £ = +

Karena 2 2

( , ) (0,0) ( , ) (0,0)lim 0 0 dan lim 0

x y x yx y

Æ Æ= + = (limit pengapitnya nol),

maka2 2( , ) (0,0)

lim 0,x y

xyx yÆ +

= akibatnya2 2( , ) (0,0)

lim 0 (0,0)x y

xyx y

fÆ +

= = .

Jadi f kontinu pada 2 {(0,0)}- dan di (0,0), sehingga f kontinu pada 2.

z

z = f (x,y) y tetap x tetap perm P

y

x C1 ≡ P ∩ {y tetap} C2 ≡ P ∩ {x tetap}

x tetap y tetap laju f thd y laju f thd x

Turunan parsial Turunan parsial dari z = f (x,y) terhadap x adalah

0

( , ) ( , )limh

f f x h y f x yx hÆ

∂ + -∂ = .( )x x x

fx f D f z∂∂ = = =

Arti geometri: gradien garis singgung pada C1 di A. Arti fisis: laju perubahan z terhadap x (dalam arah i)

fx∂∂ ≡ turunan f terhadap x dengan y tetap.

Turunan parsial dari z = f (x,y) terhadap x adalah

0

( , ) ( , )limh

f f x y h f x yy hÆ

∂ + -∂ = .( )y y y

fy f D f z∂∂ = = =

Arti geometri: gradien garis singgung pada C2 di A. Arti fisis: laju perubahan z terhadap y (dalam arah j)

fy∂∂ ≡ turunan f terhadap y dengan x tetap.

(x,y)

fx∂∂

fy∂∂

C1 C2

A

fx∂∂

fy∂∂

A A

(x,y) (x, y +h) (x+h, y)

(x,y)

C1 C2

Page 6: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 082

Vektor gradien Vektor gradien dari fungsi z = f (x,y), ditulis ∇f, didefi-

nisikan sebagai ,f f f fx y x yf ∂ ∂ ∂ ∂∂ ∂ ∂ ∂— = + =i j . Vektor ini berperan sebagai

pengganti turunan untuk fungsi peubah banyak. Turunan parsial kedua Turunan parsial kedua dari fungsi z = f (x,y) di-definisikan sebagai turunan parsial dari xz = xf (x,y) dan yz = yf (x,y).

( ) ( ) 2

2xx xf f

x x x xf f ∂ ∂∂ ∂

∂ ∂ ∂ ∂= = = ( ) ( ) 2

yx yf f

x x y x yf f ∂ ∂∂ ∂∂ ∂ ∂ ∂ ∂= = =

( ) ( ) 2

xy xf f

y y x y xf f ∂ ∂∂ ∂∂ ∂ ∂ ∂ ∂= = = ( ) ( ) 2

2yy yf f

y y y yf f ∂ ∂∂ ∂

∂ ∂ ∂ ∂= = =

Teorema Jika xyf dan yxf kontinu di (x0,y0), maka 0 0 0 0( , ) ( , )xy yxf x y f x y= .

Ilustrasi Jika f (x,y) = xy2 + yx2, maka fx∂∂ = y2 + 2xy dan f

y∂∂ = 2xy + x2.

Vektor gradien dari f adalah ∇f (x,y) = (y2 + 2xy) i + (2xy + x2) j. Turunan parsial kedua dari f adalah fungsi dua peubah

xxf = 2y, xyf = 2y + 2x, yxf = 2y + 2x, dan yyf = 2x.

Perluasan konsep turunan parsial ke fungsi tiga peubah Turunan par-sial dari fungsi tiga peubah u = F (x,y,z) didefinisikan dalam bentuk limit seperti turunan parsial dua peubah. Untuk keperluan perhitungan,

Fx

∂∂ = turunan u = F (x,y,z) terhadap x dengan menganggap y dan z tetap. Fy

∂∂ = turunan u = F (x,y,z) terhadap y dengan menganggap x dan z tetap.

Fz

∂∂ = turunan u = F (x,y,z) terhadap z dengan menganggap x dan y tetap.

Vektor gradian dari fungsi u = F (x,y,z), ditulis ∇F, didefinisikan sebagai

( ), ,F F F F F Fx y z x y zF ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂— = + + =i j k .

Ilustrasi Jika F (x,y,z) = xy + yz + zx, maka turunan parsialnya adalah Fx y z∂∂ = + , F

y x z∂∂ = + , dan F

z x y∂∂ = + .

Vektor gradien dari F adalah ∇F (x,y,z) = ( y + z) i + (x + z) j + ( y + x) k.

Page 7: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 083

Fenomena fungsi satu peubah Fungsi y = f (x) terdiferensialkan di titik

x0 jika 0 000

( ) ( )lim ( )h

f x h f xh f x

Æ

+ - = ¢ ⇔ ( )0 000

( ) ( )lim ( ) 0h

f x h f xh f x

Æ

+ - - =¢ ⇔

00 0 )

0

( ) ( ) (lim 0.h

f x h f x h f xhÆ

+ - - ¢ = Misalkan 00 0 )( ) ( ) (f x h f x h f xhe + - - ¢= , maka

kondisi 0 0 0( ) ( ) ( )y f x h f x f x h he= + - = +¢ dengan ε → 0 untuk h → 0 setara dengan keterdiferensialan fungsi y = f (x) di x0.

Jika x0 + h = x, maka f (x) ≈ f (x0) + f ′(x0)h (hampiran linear dari f di x0)

Pertambahan untuk fungsi dua peubah Untuk fungsi z = f (x,y) di titik (x0,y0), perubahan 0 0 0 0( , ) ( , )z f x h y k f x y= + + - memenuhi kondisi

0 0 0 0 0 0 0 0 1 2( , ) ( , ) ( , ) ( , )x yz f x h y k f x y f x y h f x y k h ke e= + + - = + + + dengan 1 2, 0e e Æ untuk (h, k) → (0,0). Jika x0 + h = x dan y0 + k = y, maka f (x,y) ≈ f (x0,y0) + fx(x0,y0)h + fy(x0,y0)k.

(hampiran linear dari z = f (x,y) di (x0,y0)) Diferensial total fungsi dua peubah Untuk fungsi z = f (x,y), jika (x0,y0) bergerak ke (x0 + dx,y0 + dy), maka diferensial dari f didefinisikan sebagai

0 0 0 0( , ) ( , )x yf fx ydz df f x y dx f x y dy dx dy∂ ∂∂ ∂= = + = + di (x0,y0).

Keterdiferensialan fungsi dua peubah Fungsi z = f (x,y) terdiferensial-kan di (x0,y0) jika turunan parsial fx(x0,y0) dan fy(x0,y0) memenuhi kondisi

0 0 0 0 0 0 0 0 1 2( , ) ( , ) ( , ) ( , )x yz f x h y k f x y f x y h f x y k h ke e= + + - = + + + dengan 1 2, 0e e Æ untuk (h, k) → (0,0).

Dalam bentuk vektor, jika x0 = ⟨x0,y0⟩, h = ⟨h,k⟩, ε = ⟨ε1,ε2⟩, dan ∇f (x0) = ⟨ fx(x0), fy(x0)⟩, maka kondisi keterdiferensialan di (x0,y0) dapat ditulis

( ) ( ) ( ) ( )z f f f e= + - = — +0 0 0x h x x h h hi i dengan ε(h) → 0 untuk h → 0.

Teorema Untuk fungsi z = f (x,y), jika f terdiferensialkan di (x0,y0), ma-ka f kontinu di (x0,y0).

Teorema Untuk fungsi z = f (x,y), jika turunan parsial fx(x,y) dan fy(x,y) kontinu pada suatu daerah terbuka D, maka f terdiferensialkan pada D.

Page 8: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 084

Contoh Tunjukkan fungsi ( , ) y xf x y xe ye= + terdiferensialkan pada 2 dan

tentukan vektor gradien dari fungsi f.

Karena turunan parsial ( , ) y xxf x y e ye= + dan ( , ) y x

yf x y xe e= + kontinu

pada

2, maka f terdiferensialkan pada 2.

Vektor gradien dari fungsi f adalah ( , ) ( ) ( )y x y xf x y e ye xe e— = + + +i j.

Contoh Tentukan suatu vektor singgung pada kurva C: y = x2 di A(1,1). Tulislah aturan kurva C dalam bentuk implisit F(x,y) = 0, F(x,y) = x2

− y. Tunjukkan vektor singgung di A pada C tegak lurus pada vektor ∇FA.

y y = x2 C r′(1) A 0 ∇F x

Dalam bentuk parameter, C: r (t) = t i + t

2 j, t ∈ .

Karena r (1) = A, r′(t) = i + 2t j, dan r′(1) = i + 2 j, maka vektor singgung pada kurva C di titik A ada-lah r′(1) = i + 2 j = ⟨1,2⟩.

Vektor gradien dari F di (x,y) adalah ∇F = 2x i − j, sehingga ∇FA = ∇F (1,1) = 2 i − j = ⟨2,−1⟩. Karena r′(1) •∇FA = ⟨1,2⟩ • ⟨2,−1⟩ = 0, maka r′(1) ⊥∇FA.

Contoh Nyatakan volum tabung lingkaran tegak sebagai fungsi dua pe-ubah dari diameter dan tinggi tabung. Jika galat pengukuran diameternya paling besar 2% dan galat pengukuran tingginya paling besar 1%, tentu-kan hampiran galat terbesar dari volum tabung dengan diferensial total.

Jika diameter tabung adalah x dan tingginya t, maka volum tabung adalah

( )2 21 12 4V x t x tp p= = .

Diferensial total dari V adalah 21 12 4

V Vx tdV dx dt xt dx x dtp p∂ ∂∂ ∂= + = + .

Akibatnya 21 1

2 42 21 1

4 42

xt xdV dx dtx tV x t x t

dx dtp pp p

= + = + .

Dari data pada soal ini 0,02 2%dxx £ = dan 0,01 1%dt

t £ = , sehingga

2 2 0,02 0,01 0,05 5%dV dx dtx tV = + £ ◊ + = = .

Jadi hampiran galat terbesar dari volum tabung adalah 5%.

Page 9: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 085

Fenomena: Aturan rantai fungsi satu peubah

Jika y = y(x), x = x(t) terdiferensialkan dan komposisi y = y (x(t)) terdefinisi, maka y terdiferensialkan terhadap t, dan

Aturan rantai fungsi dua peubah terhadap satu peubah

Dalam bentuk komponen

z = f (x,y), x = x(t), y = y(t) z = z(t) = f (x(t),y(t)) ( ) dydz z dx z

dt x dt y dtz t ∂ ∂∂ ∂= = +¢

Dalam bentuk vektor

( , ) ,z z z zx y x yf x y ∂ ∂ ∂ ∂∂ ∂ ∂ ∂— = + =i j

r = r(t) = ⟨x(t),y(t)⟩ = x(t) i + y(t) j

( ) ,dy dydx dxdt dt dt dtt = + =¢r i j

( ) , ,dydz z z dxdt x y dt dtz t ∂ ∂

∂ ∂= =¢ i

( ) ( ) ( )( )dzdtz t f t t= = —¢ ¢r ri

Aturan rantai fungsi tiga peubah terhadap satu peubah Jika u = f (x,y,z), x = x(t), y = y(t), z = z(t), maka u = u(t) = f (x(t),y(t),z(t)) dan ( ) ( ) ( )( )dydu u dx u u dz

dt x dt y dt z dtu t f t t∂ ∂ ∂∂ ∂ ∂= = + + = —¢ ¢r ri , dengan r = r(t) =

( ), ( ), ( ) ( ) ( ) ( ) , ( ) , , , ( , , ) , ,dydx dz u u udt dt dt x y zx t y t z t x t y t z t t f x y z ∂ ∂ ∂

∂ ∂ ∂· Ò= + + = — =¢i j k r

Contoh Jika f (x,y) = x2 + xy, x = sin t dan y = cos t, tentukan f ′(t).

Tulislah r(t) = sin t i + cos t j, maka r′(t) = cos t i − sin t j. Vektor gradien dari f adalah ∇f (x,y) = ⟨2x + y, x⟩, sehingga ∇f (t) = ⟨2 sin t + cos t, sin t⟩. Jadi

( ) ( ) ( ) 2sin cos ,sin cos , sin sin2 cos2( )dfdtf t f t t t t t t t t t= =— = · + Ò · - Ò= +¢ ¢r ri i .

dydx dx

dt

y x t y = y(x) x = x(t)

dydt

dy dy dxdt dx dt= ◊

z

x

y

t

t

dxdt

dydt

zx∂∂

zy∂∂

Page 10: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 086

Contoh Jika f (x,y,z) = (x + y)z, x = sin t, y = cos t, dan z = sin t, tentukan f ′(t).

Tulislah r(t) = sin t i + cos t j + sin t k, maka r′(t) = cos t i − sin t j + cos t k.Karena ∇f (x,y,z) = ⟨z, z, x + y⟩, maka ∇f (t) = ⟨sin t, sin t, sin t + cos t⟩. Dengan aturan rantai diperoleh

f ′(t) = ∇f (r(t)) • r′(t) = ⟨sin t, sin t, sin t + cos t⟩ • ⟨cos t,−sin t, cos t⟩ = sin t cos t − sin2t + sin t cos t + cos2t = cos 2t + sin 2t. Cara lain Tulislah f sebagai fungsi dari t dan gunakan turunan satu peubah.

Contoh Sebuah tabung lingkaran tegak berjari-jari r = 10 cm dan tinggi h = 50 cm dipanaskan. Jika r dan h bertambah panjang dengan laju 0,2 cm/jam dan 0,3 cm/jam, tentukan laju pertambahan luas permukaannya.

Karena luas permukaan tabung adalah S = S(r,h) = 2π r2 + 2π rh, maka laju pertambahan S terhadap t adalah

( ) (4 2 ) 2dS S dr S dh dr dhdt r dt h dt dt dtS t r h rp p p∂ ∂

∂ ∂= = + = + +¢

Gantikan r = 10 cm, h = 50 cm, drdt = 0,2 cm/jam dan dh

dt = 0,3 cm/jam,

diperoleh S ′(t) = (40π + 100π)(0,2) + (20π)(0,3) = 34π ≈ 106,8 cm2/jam.

Aturan rantai fungsi dua peubah terhadap dua peubah

u x v z u y v

Jika z = f (x,y), x = x(u,v), y = y(u,v), maka ( , ), ( , )( )z f x u v y u v= (z fungsi dari u dan v)

dengan yz z x z

u x u y u∂∂ ∂ ∂ ∂

∂ ∂ ∂ ∂ ∂= +

yz z x zv x v y v

∂∂ ∂ ∂ ∂∂ ∂ ∂ ∂ ∂= +

Contoh Jika z = f (x,y), x = u + v, dan y = u − v, tunjukkan

2 2.u v x yf f f f= -

Karena 1, 1, 1, 1,y yx xu v u v

∂ ∂∂ ∂∂ ∂ ∂ ∂= = = =- dan ( , ), ( , )( )z f x u v y u v= , maka

yz z x z z zu x u y u x y

∂∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂= + = + dan yz z x z z z

v x v y v x y∂∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂

∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂= + = -

Kalikan, maka diperoleh ( ) ( )22,z z z z

u v x y∂ ∂ ∂ ∂∂ ∂ ∂ ∂= - atau 2 2.u v x yf f f f= -

zx∂∂

zy∂∂

xu∂∂

xv∂∂

yu∂∂

yv∂∂

Page 11: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 087

Turunan berarah Turunan parsial fungsi dua peubah z = f (x,y) = f (x), x = (x,y) ∈ Df terhadap peubah x dan y dapat ditulis dalam bentuk

0 0

( , ) ( , ) ( ) ( )lim lim ( , )h h

f f x h y f x y f h fx h h f x y

Æ Æ

∂ + - + -∂ = = = —x i x ii

0 0

( , ) ( , ) ( ) ( )lim lim ( , )h h

f f x y h f x y f h fy h h f x y

Æ Æ

∂ + - + -∂ = = = —x j x ji

Gagasan turunan berarah adalah mengganti vektor satuan i dan j di sini dengan vektor satuan sebarang u.

z bidang // (u,k)

permukaan P z = f (x,y) y

x C ≡ P ∩ {bdg // (u,k)} y 1 j

i x bdg // (u,k)

Definisi turunan berarah Turunan berarah dari fungsi z = f (x,y) = f (x) di x = (x,y) ∈ Df

dalam arah vektor satuan u = ⟨u,v⟩, ditulis ,f∂∂u

didefinisikan sebagai

0

( ) ( )( ) limh

f f h fhÆ

∂ + -∂ = x u x

u x .

Dalam bentuk komponen vektornya, ,

0

( ) ( , )( , ) limh

f f x hu y hv f x yhx y

Æ

∂ + + -∂ =u

Arti geometrinya adalah gradien garis sing-gung pada kurva C: P ∩ {bdg //(u,k)} di titik A(x,y,z). Arti fisisnya adalah laju perubahan nilai z = f (x,y) dalam arah vektor satuan u.

Cara menghitung turunan Berarah Misalkan g(t) = f (x + tu,y + tv), ma-ka g(h) = f (x + hu,y + hv) dan g(0) = f (x,y), sehingga

0

( ) (0)( , ) lim (0)h

f g h ghx y g

Æ

∂ -∂ = = ¢u

Misalkan r = r(t) = x + tu dan s = s(t) = y + tv, maka g(t) = f (r(t),s(t)), de-ngan dr

dt = u dan dsdt = v; akibatnya , ,dr ds

dt dt u v= =u . Asumsikan fungsi

g(t) = f (r(t),s(t)) terdiferensialkan terhadap t, maka diperoleh

( ) , , ( , )f f f fdr ds dr dsr dt s dt r s dt dtg t f r s∂ ∂ ∂ ∂∂ ∂ ∂ ∂= + = =—¢ uii .

Karena untuk t = 0 berlaku (r,s) = (x,y), maka ( , ) (0) ( , ) .f x y g f x y∂∂ = =—¢u ui

A

j k

i u

f∂∂u

(x, y)

C

f∂∂u

A C

x x+hu 0

x+hu

x u

Page 12: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 088

Teorema Turunan berarah dari fungsi terdiferensialkan z = f (x,y) = f (x) di x = (x,y) ∈ Df dalam arah vektor satuan u adalah ( , ) ( , )f x y f x y∂

∂ =—u ui .

Karena f f∂∂ =—u ui = || ∇f || || u || cos ∠(∇f,u) = || ∇f || cos ∠(∇f,u), maka

maks f∂∂u tercapai bila ( )

|| ( )||f Af A

——=u dan min f∂

∂u tercapai bila ( )|| ( )||

f Af A

-——=u .

Contoh Tentukan turunan berarah dari fungsi z = f (x,y) = 4 − x2 − y2 di ti- tik (1,1) dalam arah vektor v = 3 i + 4 j.

z y

4 z = f (x,y) u 0 2 x 2 y x v

Di sini ∇f (x,y) = ⟨−2x,−2y⟩, sehingga vektor gradien di (1,1) adalah ∇f (1,1) = ⟨−2,−2⟩. Vektor satuan searah v adalah u = 3 4

5 5, .

Turunan berarah dari z = f (x,y) di (1,1) da-lam arah vektor satuan u adalah

f f∂∂ = —u ui = ⟨−2,−2⟩ •

3 45 5, = −2 4

5 .

Contoh Untuk fungsi 2 21 1

2 2( , )z f x y x y= = + di titik A(1,1), tentukan vektor satuan u sehingga di A nilai z bertambah paling besar, nilai z berkurang pa-ling besar, dan nilai z tetap (tidak berubah). z

2 21 12 2z x y= +

1 x

Laju perubahan z dalam arah vektor satuan u adalah || ||cos ( , )f f f f∂

∂= = — = — – —u u ui , de-ngan ∇f (x,y) = ⟨x,y⟩ dan ∇f (A) = ⟨1,1⟩.

Nilai z bertambah paling besar jika maksi-mum, tercapai bila u searah dengan ∇f (A), yaitu ( ) 1 1

2 2|| ( )|| 2, 2f Af A

——= =u .

Nilai z berkurang paling besar jika minimum, tercapai bila u berlawan-an arah dengan ∇f (A), yaitu ( ) 1 1

2 2|| ( )|| 2, 2f Af A

-——= = - -u .

Nilai z tetap jika 0,= tercapai bila u tegak lurus pada ∇f (A), yaitu 1 12 22, 2= -u atau 1 1

2 22, 2= -u .

(1,1,1)

(1,1) ∇f

−∇f y 0

1

v

(1,1)

∇f

(1,1)

∇f 0

Page 13: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 089

Vektor gradien tegak lurus vektor kecepatan ke arah perubahan z terbesar z z = 4 − x2

− y2 4 r ′(t) −2 2 y 2 x

Fenomena z = f (x,y) = 4 − x2 − y2

( , ) , 2 , 2f fx yf x y x y∂ ∂∂ ∂— = = - -

∇f (1,1) = ⟨−2,−2⟩ Kurva perpotongan z = f (x,y) dengan xoy adalah x2

+ y2 = 4.

y

2 r ′(π /4) = ⟨−1,1⟩ r = r(t) √2 (1,1)

−2 0 √2 2 x ∇f (1,1) = ⟨−2,−2⟩ √2 −2

Jika C: r = r(t) kurva ketinggian pada z = f (x,y) = 4 − x2 − y2 yang melalui

(1,1,2), maka 2 = 4 − x2 − y2, atau x2

+ y2 = 2. Fungsi parameternya adalah

C: ( ) 2cos 2sint t t= +r i j dengan ( )14 1,1p = + = · Òr i j .

Dari ( ) 2sin 2cost t t=- +¢r i j diperoleh vektor singgung di (1,1) pada C adalah ( )1

4 1,1 .p =- + =·- Ò¢r i j Karena ( )14 (1,1) 1,1 2, 2 0,fp — = ·- Ò ·- - Ò=¢r i i

maka ( )14(1,1)f p— ^ ¢r dan arah ∇f (1,1) menuju titik (0,0); dalam arah

ini pertambahan nilai z terbesar. Perluasan fenomena untuk permukaan terdiferensialkan

z

z = f (x,y) ∇F(P) F(x,y,z) = 0 z − f (x,y) = 0 permu- kaan S

0 y Df x

Kurva ketinggian dari permukaan S: z = f (x,y) yang melalui titik A ∈ Df adalah f (x(t),y(t)) = k, k konstanta, bentuk parameternya r = r(t).

Dari ( )( ( ), ( ) 0ddt f x t y t = diperoleh ( ) ( ) 0f A t— =¢ri ,

sehingga ( ) ( ).f A t— ^ ¢r

Karena maks f∂∂u tercapai jika u searah ∇f (A),

maka ∇f (A) mengarah ke pertambahan z yang terbesar.

Bidang singgung pada permukaan S: F(x,y,z) = 0 Jika kurva ruang C: ( ) ( ) ( ) ( )t x t y t z t= + +r i j k terletak pada S: F(x,y,z) = 0 dan melalui P, maka

( ), ( ), ( ) 0.( )F x t y t z t = Dari ( )( ( ), ( ), ( ) 0ddt F x t y t z t = diperoleh ( ) ( ) 0F P t— =¢ri ,

sehingga ( ) ( ).F P t— ^ ¢r Karena berlaku untuk sebarang C yang melalui P, maka ∇f (P) adalah suatu vektor normal dari bidang singgungnya.

∇f

(1,1,2) C

0

(1,1)

bidang singgung

P

r′(t) ∇f r = r(t)

A

Page 14: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 090

Persamaan bidang singgung pada S: F(x,y,z) = 0 Jika P(x0,y0,z0) ada- ∇F(P) bidang singgung P(x0,y0,z0) Q(x,y,z)

lah titik singgung dan Q(x,y,z) terletak pada bidang sing-gung, maka vektor PQ = ⟨x − x0 ,y − y0 , z − z0⟩ tegak lurus vektor normal ∇F(P). Jika ∇F(P) = ⟨n1 , n2 , n3⟩, maka dari

( ) 0PQ F P— =i diperoleh persamaan bidang singgung ⟨x − x0 ,y − y0 , z − z0⟩ • ⟨n1 , n2 , n3⟩ = 0.

Contoh Tentukan persamaan bidang singgung pada permukaan (a) z = 4 − x2

− y2 di titik P(1,1,2) (b) x2 + y2

+ z2 = 49 di titik B(2,6,3).

z 4 z = 4 − x2

− y2 ∇F A(1,1,2)

−2 2 y 2 x z 7

∇F −7 7 y

x −7

Tulislah S: F(x,y,z) = z + x2 + y2

− 4 = 0. Titik A terletak pada S karena 2 + 1 + 1 − 4 = 0 (benar). Vektor gradien dari F di titik P adalah ∇F(x,y,z) = ⟨2x,2y,1⟩, ∇F(1,1,2) = ⟨2,2,1⟩.

Karena persamaan bidang singgung memenuhi ⟨x − 1 ,y − 1 , z − 2⟩ • ⟨2 , 2 , 1⟩ = 0.

Jadi bidang singgungya ≡ 2x + 2y + z = 6. Tulislah S: F(x,y,z) = x2

+ y2 + z2

− 49 = 0. Titik B terletak pada S karena 4 + 36 + 9 − 49 = 0 (be-nar). Vektor gradien dari F di titik Q adalah ∇F(x,y,z) = ⟨2x,2y,2z⟩, ∇F(2,6,3) = ⟨4,12,6⟩.

Karena persamaan bidang singgung memenuhi ⟨x − 2 ,y − 6 , z − 3⟩ • ⟨4 , 12 , 6⟩ = 0,

maka bidang singgungnya ≡ 2x + 3y + 6z = 49.

Persamaan bidang singgung pada permukaan S: z = f (x,y) Untuk per-mukaan ini, F(x,y,z) = z − f (x,y) = 0 atau F(x,y,z) = f (x,y) − z = 0, sehingga ∇F(P) = ⟨−fx,−fy,1⟩ atau ∇F(P) = ⟨ fx , fy,−1⟩. Jika P(x0,y0,z0) titik singgung-nya, maka bidang singgungnya adalah ⟨x − x0 ,y − y0 , z − z0⟩ • ⟨ fx , fy,−1⟩ = 0, atau dapat dituliskan dalam bentuk z − z0 = fx(P)(x − x0) + fy(P)(y − y0).

Ilustrasi Untuk permukaan S: z = f (x,y) = 4 − x2 − y2 dan P(1,1,2) diperoleh

fx(P) = −2 dan fy(P) = −2. Jadi bidang singgung pada S di P adalahz − 2 = −2(x − 1) − 2(y − 1), atau 2x + 2y + z = 6.

P

Q

P

0

bidang singgung

bidang singgung

Q0

7

Page 15: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 091

Ekstrim fungsi fua peubah Fungsi z = f (x,y) mencapai maksimum di (x0,y0) jika f (x0,y0) ≥ f (x,y) dan minimum di (x0,y0) jika f (x0,y0) ≥ f (x,y) untuk (x,y) di sekitar (x0,y0).

z z z bidang singgung sejajar xoy z = f (x,y) z = f (x,y) z

bidang bidang singgung singgung sejajar xoy y 0 y 0 y x Df Df y x x x

Ilustrasi Fungsi f (x,y) = 4 − x2 − y2 mencapai maksimum di (0,0) karena

f (0,0) = 4 ≥ 4 − x2 − y2

= f (x,y) ∀(x,y) ∈ 2. Fungsi g(x,y) = x2 + y2 menca-

pai minimum di (0,0) karena g(0,0) = 0 ≤ x2 + y2

= g(x,y) ∀(x,y) ∈ 2.

Titik stasioner dan titik pelana Fungsi z = f (x,y) mencapai titik stasio-ner di titik-dalam (x0,y0) jika ∇f (x0,y0) = 0 (bidang singgung sejajar xoy). Di sini f dapat mencapai ekstrim di (x0,y0) atau mungkin juga tidak. Jika tidak, fungsi f mencapai titik pelana di (x0,y0).

Ilustrasi Untuk f (x,y) = x2 + y2 diperoleh ∇f (x,y) = ⟨−2x,−2y⟩, sehingga

∇f (0,0) = ⟨0,0⟩ = 0. Fungsi f mencapai titik stasioner di (0,0) dan jenis ti-tik stasionernya adalah ekstrim minimum.

z 0

x y

Ilustrasi Untuk f (x,y) = x2 − y2 diperoleh ∇f (x,y) =

⟨2x,−2y⟩ dan ∇f (0,0) = ⟨0,0⟩ = 0. Tetapi fungsi f ti-dak mencapai ekstrim di (0,0) karena f (x,y) ≥ 0 di (−x ≤ y ≤ x) dan f (x,y) ≤ 0 di (y ≥ x,y ≥ −x). Di sini titik (0,0) ini merupakan titik pelana dari fungsi f.

maks

min

(x0,y0) (x0,y0) z = 4 − x2

− y2

z = x2 + y2

bidang singgung

0

maks min

4

0

4

Page 16: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 092

Uji turunan parsial kedua untuk titik ekstrim dan titik pelana Misalkan fungsi z = f (x,y) mempunyai turunan parsial kedua yang konti-nu di sekitar titik A(x0,y0), ∇f (A) = 0, dan 2( , ) ( , )( )xx yy xyD x y f f f x y= - . • Jika D(A) > 0 dan ( )xxf A < 0, maka fungsi f mencapai maksimum di A. • Jika D(A) > 0 dan ( )xxf A > 0, maka fungsi f mencapai minimum di A. • Jika D(A) < 0, maka fungsi f mencapai titik pelana di A. • Jika D(A) = 0, maka tidak ada kesimpulan tentang titik A.

Catatan Untuk kasus D(A) > 0 diperoleh 2 ( ) 0( )xx yy xyf f f A- > . Akibat-

nya 2( ) ( ) ( ) 0,xx yy xyf A f A f A> ≥ sehingga ( )xxf A dan ( )yyf A bertanda sama.

Dalam bentuk determinan, D(x,y) = xx xy

xy yy

f ff f

(x,y).

Contoh Tentukan semua titik ekstrim dan jenisnya dari fungsi z = f (x,y) = x3 − 9xy + y3.

Tentukan titik stasionernya Syarat titik stasioner ∇f (x,y) = 0 memberi-kan

∇f (x,y) = 3(x2 − 3y) i + 3(y2

− 3x) j = 0 = 0 i + 0 j yang menghasilkan persamaan

(1) x2 − 3y = 0 dan (2) y2 − 3x = 0 Dari (1), 21

3y x= . Gantikan ke (2), diperoleh 419 3 0x x- = . Akibatnya

x4 − 27x = 0, atau x(x − 3)(x2 + 3x + 9) = 0. Karena bentuk kuadratnya definit positif, maka x = 0 atau x = 3, dengan nilai y yang bersesuaian adalah y = 0 atau y = 3. Jadi titik stasioner dari fungsi f adalah O(0,0) dan A(3,3).

Tentukan jenis titik stasionernya Dari xf = 3x2 − 9y dan yf = 3y2

− 9x diperoleh xxf = 6x, yyf = 6y, dan xyf = −9, sehingga D = 36xy − 81.

Karena D(O) = −81 < 0, maka fungsi f mencapai titik pelana di O(0,0). Karena D(A) = 36⋅3⋅3 − 81 = 243 > 0 dan xxf (A) = 18, maka fungsi f mencapai minimum di A(3,3) dengan nilai minimum f (3,3) = −27.

Page 17: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 093

Contoh Sebuah kotak tanpa tutup akan dibuat sehingga volumnya 4 liter. Tentukan ukuran kotak agar luas bahan pembuatnya paling hemat.

x y z z

y x

Misalkan ukuran kotak adalah x × y × z dm. Karena volum kotak = 4 dm3, maka xyz = 4, sehingga z = 4/xy dengan x > 0 dan y > 0.

Luas bahan pembuat kotak tanpa tutup adalahL = L(x,y,z) = xy + 2xz + 2yz.

Nyatakan L sebagai fungsi dua peubah dengan substitusi z = 4/xy, maka L = L(x,y) = xy + 2x ⋅ 4

xy + 2y ⋅ 4xy = xy + 8

x + 8y .

Tentukan ekstrim L = L(x,y) dan tunjukkan jenisnya minimum mutlak. Tentukan titik stasionernya, syarat ∇L(x,y) = 0 memberikan

∇L(x,y) = 2 28 8( ) ( )x y

y x- + -i j = 0 i + 0 j.

Dari sini diperoleh (1) 28 0x

y - = dan (2) 28 0y

x - = . Dari (1) diperoleh

y = 8/x2 kemudian gantikan ke (2) dan selesaikan.

2 28

(8/ )0

xx - = ⇒ x4 − 8x = 0 ⇒ x (x − 2)(x2 + 2x + 4) = 0.

Karena bentuk kuadrat terakhir definit positif dan x > 0, maka x = 2, de-ngan nilai y dan z yang terkait adalah y = 8/x2 = 2 dan z = 4/xy = 1. Jadi titik stasioner dari fungsi L adalah (x0,y0) = (2,2).

Tentukan jenis ekstrimnya, turunan parsial kedua dari L = L(x,y) adalah

316

xx xL = , 3

16yy y

L = , dan 1xyL = . Akibatnya

D(x,y) = ( ) 3 3 32 16 16 256

( )1 1xx yy xy x y xy

L L L- = ◊ - = - .

Karena D(2,2) = 4 − 1 = 3 dan 168(2,2) 2 0xxL = = > , maka jenis titik sta-

sionernya adalah minimum. Karena ekstrimnya tunggal, maka jenisnya minimum mutlak.

Jadi ukuran kotak tanpa tutup dengan volum 4 liter yang luas bahan pem-buatnya paling hemat adalah 2 × 2 × 1 dm dan luasnya L(2,2) = 12 dm2.

x y

z

Page 18: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 094

Ekstrim mutlak pada suatu daerah beserta batasnya Cara menentukan ekstrim mutlak dari z = f (x,y), (x,y) ∈ D ∪ {batas D}:

tentukan semua titik stasioner di titik-dalam daerah D, nyatakan batasnya sebagai r(t) = x(t) i + y(t) j dan gantikan ke aturan fungsi f, diperoleh z(t) = f (x(t),y(t)) kemudian tentukan titik stasioner dari z = z(t), bandingkan nilai fungsi z di semua titik stasioner yang diperoleh (dari titik-dalam dan dari fungsi satu peubah), yang terbesar adalah ekstrim maksimum dan yang terkecil adalah ekstrim minimum.

Contoh Tentukan semua titik ekstrim mutlak dan jenisnya dari fungsi z = f (x,y) = x2

− y2 pada cakram lingkaran D = {(x,y | x2 + y2

≤ 1}.

Dari ∇f (x,y) = 0 diperoleh (2x,−2y) = (0,0), sehingga (x,y) = (0,0). Aki-batnya titik stasioner di titik-dalam cakram lingkaran D adalah (0,0).

Carilah fungsi parameter untuk batas D (lingkaran x2 + y2

= 1), diperoleh r(t) = cos t i + sin t j, 0 ≤ t ≤ 2π.

Gantikan x = cos t dan y = sin t ke z = f (x,y) = x2 − y2, diperoleh z(t) = f (t) = cos2t − sin2t = cos 2t.

Titik stasioner dari fungsinya tercapai bila z ′(t) = cos 2t = 0, yang meng-hasilkan t = 0, t = 1

2 ,p t = π, t = 32 ,p dan t = 2π; dengan nilai fungsi

r(0) = (1,0), 12( )pr = (0,1), r(π) = (−1,0), 3

2( )pr = (0,−1), dan r(2π) = (1,0).

Bandingkan semua nilai z = f (x,y) = x2 − y2 di setiap titik stasionernya. titik stasioner (0,0) (1,0) (0,1) (−1,0) (0,−1)

nilai z = x2 − y2 0 1 −1 1 −1

jenis ekstrim --- maks min maks min

Kesimpulan Fungsi z = f (x,y) = x2

− y2 pada cakram lingkaran D = {(x,y | x2 + y2

≤ 1} mencapai maksimum di titik (±1,0) dengan f (±1,0) = 1 dan minimum di titik (0,±1) dengan f (0,±1) = −1.

Page 19: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 095

Metode Pengali Lagrange untuk Ekstrim Fungsi Kasus 1 Menentukan ekstrim dari z = f (x,y) dengan kendala g(x,y) = 0.Asumsi: Vektor ∇f dan ∇g kontinu pada daerah D yang memuat kurva C: g(x,y) = 0 dan ∇g ≠ 0 di titik stasionernya. Solusi Kasus 1 Gagasannya adalah membuat fungsi f menjadi satu peu-bah dengan pemisalan C: r = r(t) = x(t) i + y(t) j sehingga z(t) = f (x(t),y(t)). Syarat ekstrim di titik stasionernya menghasilkan z′(t) = 0 ⇒ ∇f (r(t)) • r′(t) = 0 ⇒ ∇f (r(t)) ⊥ r′(t) g(x(t),y(t)) = g(r(t)) = 0 ⇒ ∇g (r(t)) • r′(t) = 0 ⇒ ∇g(r(t)) ⊥ r′(t)

Karena ∇f (r(t)) dan r′(t) adalah vektor bidang, maka dari sini diperoleh ∇f (r(t)) // ∇g(r(t)). Akibatnya di titik stasionernya berlaku

∃ λ ≠ 0 sehingga ∇f (x,y) = λ∇g (x,y). Kesimpulan Titik stasioner z = f (x,y) dengan kendala g(x,y) = 0 dipero- leh dari ∇f = λ∇g dan g(x,y) = 0.

Contoh Tentukan ekstrim fungsi f (x,y) = xy dengan kendala x2 + y2 = 8.

Tulislah g(x,y) = x2 + y2

− 8 = 0. Akan ditentukan ekstrim fungsi z = f (x,y) dengan kendala g(x,y) = 0 dengan mencari titik stasionernya, yang diper-oleh dari ∇f = λ∇g. Kita mempunyai

∇f = λ∇g ⇒ ( y,x) = λ (2x,2y) ⇒ y = 2λx dan x = 2λy

Eliminasi λ , diperoleh λ = 2yx = 2

xy , yang menghasilkan y2

= x2.

Gantikan y2 = x2 ke x2

+ y2 = 8, diperoleh 2x2

= 8, sehingga x = ±2 dengan y = ±2. Jadi titik stasionernya adalah

(2,2), (2,−2), (−2,2), dan (−2,−2), dengan nilai fungsi

f (2,2) = 4, f (2,−2) = −4, f (−2,2) = −4, dan f (−2,−2) = 4.

Kesimpulan Fungsi f (x,y) = xy dengan kendala x2 + y2

= 8 mencapai • maksimum sebesar 4 yang terjadi di (x,y) = (2,2) dan (x,y) = (−2,−2), • minimum sebesar −4 yang terjadi di (x,y) = (2,−2) dan (x,y) = (−2,2).

Page 20: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

KDFS2P 096

Kasus 2 Menentukan ekstrim dari u = f (x,y,z) dengan kendala g(x,y,z) = 0.

Asumsi: Vektor ∇f dan ∇g kontinu pada daerah D yang memuat permu- kaan S: g(x,y,z) = 0 dan ∇g ≠ 0 di titik stasionernya.

Solusi Kasus 2 Seperti kasus 1, misalkan C: r = r(t) = x(t) i + y(t) j + z(t) k pada permukaan S sehingga diperoleh z(t) = f (x(t),y(t),z(t)). Dari z′(t) = 0 dan g(x,y,z) = 0 diperoleh ∇f (r(t)) ⊥ r′(t) dan ∇g(r(t)) ⊥ r′(t). Karena ber-laku untuk sebarang C pada S, maka vektor ruang ∇f (r(t)) dan ∇g(r(t)) tegak lurus bidang singgung di titik stasioner P. Jadi ∇f (r(t)) // ∇g(r(t)), sehingga di P berlaku ∃ λ ≠ 0 sehingga ∇f (x,y,z) = λ∇g (x,y,z). Kesimpulan Titik stasionernya diperoleh dari ∇f = λ∇g dan g(x,y,z) = 0.

Contoh Gunakan metode Lagrange untuk menentukan minimum mutlak L(x,y,z) = xy + 2xz + 2yz dengan kendala xyz = 4, x, y, dan z positif.

Tulislah g(x,y,z) = xyz − 4 = 0. Kondisi titik stasioner ∇L = λ∇g memberi-kan ( y + 2z, x + 2z, 2x + 2y) = λ ( yz, xz, xy), sehingga diperoleh

22

2

((

2

))

( )

y z yzx z xzx y xy

lll

+ =ÏÔ + =ÌÔ + =Ó

123

………………

Kalikan (1) dengan x dan (2) dengan y kemudian kurangkan, diperoleh 2z(x − y) = 0. Karena z > 0, maka x = y.

Kalikan (2) dengan y dan (3) dengan z kemudian kurangkan, diperoleh x(y − 2z) = 0. Karena x > 0, maka y = 2z.

Jadi x = y = 2z, gantikan hasil ini pada xyz = 4, diperoleh 2z⋅2z⋅z = 4, se-hingga z3

= 1. Karena z > 0, maka z = 1, y = 2, dan x = 2. Kesimpulan • Titik stasioner dari L tercapai di (2,2,1) dengan L(2,2,1) = 12. • Dari z = 4/xy, nilai x dan y yang cukup kecil akan menghasilkan z yang cukup besar sehingga L ≥ 12. Akibatnya fungsi L mencapai minimum di titik stasionernya. • Karena ekstrimnya tunggal, maka fungsi L mencapai minimum mutlak di (2,2,1) dengan L(2,2,1) = 12.

Page 21: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

SOAL LATIHAN MA 1201 – KALKULUS 2A Pokok Bahasan: Kalkulus Diferensial Fungsi Dua Peubah

Soal uji konsep dengan benar – salah, berikan argumentasi atas jawaban Anda.

No. Pernyataan Jawab

1. Jika fungsi z = f (x,y) mempunyai turunan parsial di (0,0), maka f kontinu di (0,0). B − S

2. Jika fx(x,0) ada dan g(x) = f (x,0), maka fungsi g kontinu di 0. B − S

3. Untuk fungsi z = f (x,y), jika( , ) (0,0)

lim ( , ) ,x y

f x y LÆ

= maka 0

lim ( , ) .y

f y y LÆ

= B − S

4. Jika fungsi z = f (x,y) kontinu di (x0,y0), maka f mempunyai turunan parsial di (x0,y0). B − S

5. Jika fungsi z = f (x,y) mempunyai turunan parsial di (x0,y0), maka f kontinu di (x0,y0). B − S

6. Jika ∇f kontinu di A(x0,y0) dan ∇f (A) = 0, maka bidang singgung di A // bidang xoy. B − S

7. Jika z = f (x,y) dan A(x0,y0), maka vektor ⟨ fx, fy,−1⟩A tegak lurus bidang singgung di A. B − S

8. Jika ∀(x,y) ∈ daerah D berlaku ∇f (x,y) = ∇g (x,y), maka f dan g fungsi yang identik. B − S

9. Untuk fungsi z = f (x,y), jika || u || = 1 dan ( , )f x y∂∂u ada, maka ( ) ( , ) ( , )f fx y x y∂ ∂

∂ - ∂= -u u . B − S

10. Jika fungsi z = f (x,y) mencapai minimum di (x0,y0), maka ∇f (x0,y0) = 0. B − S

Soal Fungsi, Limit, Kekontinuan, Turunan Parsial, dan Keterdiferensialan

11. Gambarkan permukaan ruang z = 21

2 y- dan 2 2z x y= + dalam satu sistem koordinat.

12. Gambarkan kurva ketinggian dari permukaan 2xyz = untuk k = −4, −1, 0, 1, 4.

13. Gambarkan kurva ketinggian dari permukaan 2

2 21x

x yz +

+= untuk k = 1, 2, 4.

14. Jika suhu di 2( , )x y Πadalah

22 2( , ) x

x yT x y

+= , gambarkan kurva isotermal untuk T = 0, 1

2, 15.

15. Hitunglah (a)( , ) (0,0)

2 2limx y

x y x yx yÆ

- + -- (b) 2 2( , ) (0,0)

limx y

xyx yÆ +

(c)2 2

2 2( , ) (0,0)lim

x y

x yx y

xy -

Æ + (d)

2 2

2 4( , ) (0,0)lim

x y

x yx yÆ +

16. Tunjukkan (a)4

2 4( , ) (0,0)lim

x y

yx yÆ +

(b) 2 2( , ) (0,0)lim

x y

xx yÆ +

(c)4 2

4 2( , ) (0,0)lim

x y

x yx yÆ

-+

(d)2

2 4( , ) (0,0)lim

x y

xyx yÆ +

tidak ada

17. Tentukan turunan parsial dan vektor gradien dari fungsi (a) ( , ) sinyf x y e x= (b)2 2

( , ) x yxyf x y -= .

18. Jika 2( , ) x yxyf x y -= , tentukan vektor gradien dari fungsi f di titik (3,−2).

19. Jika 2( , ) 3 cosxf x y e y= , hitunglah ( , )xyf x y dan ( , )yxf x y kemudian periksa apakah hasilnya sama.

20. Tentukan kemiringan garis singgung pada kurva { 2 22 3 4z x y= + - dan y = 1} di titik ( )322,1, .

21. Volum tabung lingkaran tegak yang berjari-jari r dan tinggi h adalah V = π r 2h. Jika h tetap se-

besar 10 cm, tentukan laju perubahan V terhadap r untuk r = 6 cm. 22. Sesuai hukum gas ideal, tekanan P, suhu T, dan volum V dari suatu gas memenuhi PV = kT, de-

ngan k konstanta. Jika volumnya dibuat tetap sebesar 100 cc, tentukan laju perubahan tekanan terhadap suhu untuk suhu 300°K.

23. Tentukan vektor gradien dari F(x,y,z) = x2 + y2

+ z2 + ln (xyz) di titik (−1,1,−2).

97

Page 22: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...

Soal Aturan Rantai, Turunan Berarah, Diferensial, dan Ekstrim Fungsi.

24. Jika 2 3 3 2( , ) ; , ,w f x y x y x t y t= = = = hitunglah dwdt sebagai fungsi dari t.

25. Jika 2 2( , ) ; cos , sin ,w f x y x y y x x t y t= = - = = hitunglah dwdt sebagai fungsi dari t.

26. Jika 3 2( , , ) sin , , , ,w f x y z xyz x t y t z t= = = = = hitunglah dwdt sebagai fungsi dari t.

27. Jika 2( , ) ; , ,w f x y x y x st y s t= = = = - hitunglah ws

∂∂ dan w

t∂∂ sebagai fungsi dari s dan t.

28. Jika y = y(x) dalam x sin y + y cos x = 0, hitunglah dydx dengan turunan implisit dan aturan rantai.

29. Jika z = z(x,y) dalam 2 3 3( , , ) 3 0,F x y z x z y xyz= + - = hitunglah z

x∂∂ dan z

y∂∂ .

30. Jika ( , , )w f r s s t t r= - - - , buktikan 0.w w wr s t

∂ ∂ ∂∂ ∂ ∂+ + =

31. Tentukan turunan berarah dari 2 2( , ) 2f x y x xy y= + - di titik (3,−2) dalam arah vektor i − j. 32. Tentukan turunan berarah dari ( , ) sinxf x y e y= di titik ( )1

40, p dalam arah vektor 3+i j .

33. Tentukan turunan berarah dari 3 2 2( , , )f x y z x y y z= - di titik (−2,1,3) dalam arah vektor i − 2j + 2k. 34. Tentukan turunan berarah dari 2( , , )f x y z xy z= + di titik (1,1,1) dalam arah menuju titik (5,−3,3). 35. Bola padat B berpusat di titik asal dan suhu di (x,y,z) ∈ B adalah 2 2 2

2005

( , , ) .x y z

T x y z+ + +

= Tentukan

(a) titik terpanas di B dan (b) vektor arah di mana terjadi kenaikan suhu terbesar di titik (1,−1,1). 36. Tentukan persamaan bidang singgung pada permukaan x2

+ y2 + z = 9 di titik (1,2,4).

37. Tentukan persamaan bidang singgung pada permukaan cos π x − x2y + exz + yz = 4 di titik (0,1,2).

38. Untuk fungsi z = f (x,y) = ln (x2y), gunakan diferensial untuk menentukan hampiran perubahan z jika (x,y) bergerak dari titik P(−2,4) ke Q(−1,98;3,96).

39. Jika pengukuran jari-jari dan tinggi kerucut lingkaran tegak mempunyai galat paling besar 2% dan 3%, tentukan galat paling besar dari perhitungan volumnya.

40. Tentukan semua titik stasioner dan jenisnya dari fungsi f (x,y) = x2 + 4y2

− 2x + 8y − 1. 41. Tentukan semua titik ekstrim dan jenisnya dari fungsi f (x,y) = x2

− y2 + 1 pada cakram x2

+ y2 ≤ 1.

42. Tentukan ukuran kotak dengan volum terbesar yang dapat termuat dalam bola x2 + y2

+ z2 = 3.

43. Tentukan jarak terdekat dari titik (0,0,0) ke permukaan y2 − xz = 4.

44. Tentukan vektor di ruang yang panjangnya 9 satuan dan jumlah komponennya maksimum.

Kunci Jawaban

1. S 2. B 3. B 4. S 5. S 6. B 7. B 8. S 9. B 10. S 15. (a) 2 (b) 0 (c) 0 (d) 0 17.(a)∇f (x,y) = ⟨eycos x,eysin x⟩

17.(b)2 2 2 2

2 2( , ) ,x y x yx y xy

f x y + +— = - 18. 1 19 2(3, 2) ,f— - = -

19. 2( , ) 6 sin ( , )xxy yxf x y e y f x y= - = 20. 3 21. 120π 22. k/100

23. 5 52 2( 1,1,2) , 5,F— - = - - 24. dw

dt = 12t11

25. 3 3cos sin sin 2 (cos sin )dwdt t t t t t= + - + 26. 6 77 cosdw

dt t t=

27. 2 2 33 2 ,ws s t st∂∂ = - 3 2 22 3w

t s t s t∂∂ = - 28. sin sin

cos cosdy y x y

x y xdx-+=

29. 3

2 26

3 3,yz xzz

x x xyz-∂

∂ -=

3 2

2 2xz yz

y x xyz-∂

∂ -= 31. 3

2 2 32. 14 2 6( )+

11. z 12. y 1 4

0 y 0 x −4 x −1

13. y 14. y k=1 T=1/5 T= 0 T=1/5 k=2 k = 4 T=1/2 T=1/2 −1 0 1 x 0 x T=1/2 T=1/2 k=1 T=1/5 T= 0 T=1/5

33. 1317 34. 2

3 35. (a) (0,0,0) (b) − i + j − k 36. 2x + 4y + z = 14 37. 2x + 2y + z = 4 38. −0,03 39. 7%

40. ttk-pelana (0,0), ttk-min 12,0( )± 41. maks di (±1,0), min di (0,±1) 42. 2 × 2 × 2 43. 2 44. 3 3 1,1,1· Ò

2 2z x y= + 21

2z y=-

98

Page 23: Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi ...