-
5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA
1/14
FRAMBUSIA
I. PendahuluanFrambusia merupakan suatu penyakit infeksi kronis
yang menyerang terutama bagian
kulit, tulang, dan jaringan kartilago. Frambusia bukan merupakan
penyakit kelamin meskipun
kuman penyebab penyakit ini adalah subspesies dari kuman
penyebab penyakit sifilis yang
merupakan penyakit kelamin. Penyakit ini terutama terjadi di
daerah tropis yang memiliki
komunitas masyarakat yang miskin dengan kondisi iklim yang
hangat dan lembab seperti di
Afrika, Asia, Amerika latin, dan Ocenia. Sekitar 75 penderita
penyakit ini adalah anak !
anak di ba"ah usia #5 tahun terutama anak ! anak berusia antara
$ ! #% tahun.
'
Pada tahun#(5%)an terdapat sekitar 5% juta ! #5% juta kasus
frambusia yang aktif di seluruh dunia
*+ambar #. Angka ini secara drastis menurun tajam sehingga
pre-alensi penyakit ini
menurun mencapai (5 setelah dilakukannya kampanye internasional
pemberantasan
penyakit frambusia oleh /O dan 01234F sekitar tahun #(7% di $
negara. 1amun, pada
tahun #(7%)an terjadi perubahan strategi pemberantasan penyakit
frambusia yaitu menjadi
primary health care yang hasilnya tidak memuaskan sehingga
penyakit ini berkembang lagi.
Sejak tahun #(6% sampai tahun #((5 terus dilakukan usaha ! usaha
untuk memberantas
kembali penyakit ini namun usaha tersebut gagal dikarenakan
kurangnya dukungan secara
politik dan sumber daya serta kurangnya koordinasi secara global
dalam upaya
pemberantasan penyakit ini.
+ambar #. istribusi geografis penyakit treponematosis secara
endemik pada a"al tahun #(5%.Sumber8
http899"""."ho.int9ya"s9epidemiology9en9
1
-
5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA
2/14
+ambar :. istribusi geografis penyakit treponematosis secara
endemik pada a"al tahun #((%.Sumber8
http899"""."ho.int9ya"s9epidemiology9en9
;eterangan gambar 8
Pinta
-
5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA
3/14
Gambar 3, propinsi endemik penyakit frambusia di Indonesia
Sumber8http899""".searo."ho.int9419Section#%9Section:#?9Section:#?5C#%6:6.htm
Beberapa daerah seperti propinsi Sumatra Selatan, Bengkulu,
>ampung, ;alimantan
Selatan, dan ;alimantan =imur masih terdapat laporan adanya
penyakit frambusia sampai
pada tahun :%%:. @asih banyaknya penyakit frambusia di 2ndonesia
disebabkan kurangnya
komitmen secara politik dan prioritas terhadap pemberantasan
penyakit frambusia, kurangnya
pengetahuan dan kemampuan dari tenaga kesehatan untuk
mendiagnosis dan mengobati
penyakit frambusia. Fokal infeksi penyakit ini banyak terdapat
di daerah yang jauh dari
perkotaan dan sulit untuk dijangkau.&:'
II. Definisi
Frambusia adalah suatu penyakit infeksi kronik yang terjadi
terutama di daerah tropis
yang hangat dan lembab dengan karakteristik adanya benjolan !
benjolan di kulit "ajah,
tangan, kaki, dan daerah genital.&?'*medterms medical
dictionary
Frambusia adalah suatu penyakit menular di daerah tropis yang
disebabkan oleh
kuman spirochaeta *Treponema pertenue yang sangat menyerupai
kuman penyebab penyakit
sifilis, ditandai dengan lesi kulit yang ulseratif dan infeksius
serta akan mengakibatkan
kelainan pada tulang dalam perkembangan penyakit
selanjutnya.&'
adi, dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bah"a
frambusia adalah suatu
penyakit infeksi kronis dan menular yang terjadi di daerah
tropis, disebabkan oleh kuman
Treponema pertenuedengan karakteristik adanya lesi di kulit
"ajah, tangan, kaki, dan daerah
genital dimana pada tahap perkembangan penyakit selanjutnya akan
mengakibatkan kelainan
pada tulang.
3
http://www.searo.who.int/EN/Section10/Section2134/Section2135_10828.htmhttp://www.searo.who.int/EN/Section10/Section2134/Section2135_10828.htm
-
5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA
4/14
III. Sinonim[5]
ipid yang terkandung adalah kardiolipin dan kolesterol. /al
4
-
5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA
5/14
ini juga merupakan hal yang tidak laDim untuk bakteri.
;ardiolipin akan merangsang
pembentukan antibodi Eassermann yang merupakan diagnostik untuk
penyakit sifilis.
Treponema pertenuemembutuhkan media yang mempunyai p/ antara 7,:
! 7, dan
temperatur antara ?% ! ?7G3 serta lingkungan yang bersifat
mikroaerofilik untuk hidupnya.
Organisme ini tidak dapat dikembangbiakkan dalam media buatan
tetapi dapat bertahan
selama beberapa hari dalam media 1elson. @edia 1elson ini
mengandung serum albumin
yang sudah dikristalisasi, 3O: terlarut, sistein atau glutation,
asam piru-at, dan serum yang
mengandung faktor ultrafiltrasi.
VI. &am'a!an (linis[5]
Frambusia merupakan penyakit menular dimana penularan infeksinya
terjadi jika
adanya kontak kulit secara langsung dengan kulit seseorang yang
terinfeksi oleh penyakit ini.
;uman treponema penyebab penyakit frambusia ini mempunyai lokasi
infeksi a"al di
epidermis. >esi kulit yang mengalami ulserasi pada tahap a"al
perkembangan penyakit ini
banyak mengandung kuman spirochaeta tersebut yang nantinya dapat
dengan mudah
ditularkan melalui kontak langsung kulit dengan kulit dan kuman
tersebut dapat masuk ke
jaringan kulit akibat adanya abrasi kulit, luka gigitan, atau
ekskoriasi. Beberapa ahli juga
mengemukakan bah"a transmisi penyakit ini juga dapat dibantu
oleh lalat atau melalui
peralatan dalam rumah tangga.
Seperti pada penyakit syphilis, frambusia diklasifikasikan
menjadi stadium yaitu 8
#. Stadium primer
Setelah terjadi masa inkubasi yang berlangsung antara ( ! (%
hari, lesi primer atau
granuloma *mother ya"s, gambar akan muncul pada permukaan kulit
tempat inokulasi dari
kuman spirochaeta tersebut. Bagian tubuh yang paling sering
menjadi tempat inokulasi
kuman tersebut adalah "ajah, leher, bokong, tungkai ba"ah, kaki,
lengan, dan tangan. 3iri
khasnya adalah lesinya tidak mengalami perlunakan, gatal,
terdapat infiltrat, nodul kecil yang
eritematosa dengan ukuran secara horiDontal antara # ! 5 cm.
Seringkali permukaannya
menjadi papilomatosa dan krusta *gambar 5. >esi primer
biasanya hanya satu, tetapi bisa
juga terdapat papul satelit yang dapat berkonfluens menjadi
plakat. >esi tersebut lama !
kelamaan akan menjadi ulkus *chancre of ya"s dengan dasar
papilomatosa yang dapat
ditutupi oleh krusta yang ber"arna kuning. apat terjadi
pembesaran kelenjar getah bening.
E@other
-
5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA
6/14
+ambar . @other esi ini lunak, ber-egetasi, tidak gatal,
berkelompok, papul
merah kekuningan dan plakat yang berbentuk seperti mother ya"s
namun berukuran lebih
kecil *H : cm dan disebut frambesiomas. Saat lesinya tumbuh,
kelainan ini akan mengalami
erosi dan ditutupi oleh eksudat fibrin yang sangat infeksius
yang mengering menjadi krusta.
4ksudat ini akan menarik perhatian lalat ! lalat yang nantinya
dapat membantu penyebaran
penyakit ini.Paronichia dapat berkembang pada stadium ini.
Pionamas dapat muncul di berbagai tempat pada tubuh. Bercak !
bercak
papulosIuamosa yang kering dan plak ! plak *Pianidas, yang
menyerupai lesi pada sifilis
stadium 22 dapat muncul di berbagai tempat pada tubuh. Pada
lipatan ! lipatan tubuh, lesi
tersebut menyerupai kondiloma lataJ di membran mukosa, lesi
tersebut menyerupai bercak !
bercak mukosa yang hipertrofi. Plak hiperkeratotik yang terdapat
di telapak tangan dan
telapak kaki berupa fisura dan mengalami ulserasi *"orm)eaten
soles. ;elainan bentuk yang
sangat nyeri pada telapak kaki ini disebut crab ya"s *gambar $.
isebut demikian
disebabkan pasien berjalan dengan sangat perlahan dan terdapat
krusta yang menggantung.
Beberapa lesi mungkin berbentuk anular atau sirsinar *tinea
ya"s. >esi ! lesi yang terdapat
di "ajah sering seperti gambaran seboroik dan psoriaform.
Periostitis yang sangat nyeri
merupakan gejala yang paling sering ada stadium a"al penyakit
ya"s. +ambaran turnip)like,jaringan lunak dengan gambaran
fusiformis yang membengkak yang terdapat di bagian
6
-
5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA
7/14
proksimal dari falang pada periostitis, merupakan gambaran yang
klasik, gambaran ini
disebut sebagai ghoul hands. +ambaran ini juga terdapat di
metakarpal, metatarsal, dan
tulang tibia. Orang ! orang yang terinfeksi pada stadium ini
akan memasuki periode laten
dengan reakt-itas serologis tanpa tanda ! tanda atau gejala !
gejala klinis dari penyakit
frambusia. >esi ! lesi yang ada akan menghilang dan tidak
menimbulkan bekas luka tetapi
penyakit ini dapat muncul kembali 5 tahun kemudian. ;etika
penyakit frambusia ini muncul
kembali, lesi cenderung timbul di daerah perioral, perianal,
periaksila dengan gambaran
bercak ! bercak yang transien, basah, dan ber"arna keabu !
abuan.
+ambar $. 3rab
-
5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA
8/14
menakutkan dari penyakit frambusia ini adalah mutilasi
rinofaringitis yang disebut gangosa,
yang akan mengakibatkan kerusakan berat dari hidung, maksila,
bibir atas, dan bagian sentral
dari "ajah hingga terjadi perforasi dari hidung dan palatum. /al
ini terjadi pada sekitar #
dari pasien yang tidak diobati.
@eskipun penyakit frambusia ini tidak berhubungan dengan
kelainan yang terdapat
pada mata, sistem saraf, dan sistem kardio-askular, terdapat
juga laporan kasus yang jarang
seperti atrofi disk optikus, mieloneuropati, dan aneurisma.
+ambar 7. Saber shin.Sumber8 ;lein, 3. 1. 1o- #$,:%%7. Artikel
*Kenereal isease Lesearch
>aboratory dan tes LPL *Lapid Plasma Leagin dimana tes ! tes
tersebut akan
memberikan hasil yang positif pada setiap stadium dari penyakit
kecuali pada lesi
yang sangat a"al.
8
-
5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA
9/14
:. =es serologi treponemal untuk sifilis yaitu =P/A *Treponema
pallidum
/emagglutination, @/A)=P *@icrohemagglutination Treponema
pallidum, F=A)
ABS *Fluorescent =reponema Antibody Absorption terdapat : macam
yaitu untuk
2g+ dan 2g@.
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
biopsi kulit yang
mengalami lesi dari penyakit ini akan menunjukkan kelainan
histologi. ;elainan histologi
pada stadium a"al frambusia berupa gambaran hiperplasia
epidermal papilomatosa,
spongiosis fokal, mikroabses intradermal. ;uman ! kuman
treponema ini ditemukan di
lapisan epidermis.
VIII. Diagnosis[-]
iagnosis penyakit frambusia ini dilakukan berdasarkan
pemeriksaan pada seseorang
yang diduga menderita penyakit ini dengan tanda ! tanda adanya
lesi kulit yang kronik dan
lesi pada tulang serta bertempat tinggal di daerah tropis dimana
merupakan daerah
penyebaran kuman Treponema pallidumssppertenue.
iagnosis frambusia dapat ditegakkan melalui pemeriksaan
mikroskop lapangan
gelap, tes serologi untuk treponema *KL> dan LPL atau non
treponema *=P/A dan F=)
ABS. Pada kebanyakan kasus, diagnosis ditegakkan hanya melalui
penemuan klinis melalui
pemeriksaan fisik saja dikarenakan kurangnya fasilitas yang
tersedia untuk melakukan
pemeriksaan laboratorik terutama di daerah ! daerah terpencil.
Penyakit kelamin sifilis dapat
dijadikan diagnosis banding dengan penyakit frambusia ini.
Frambusia dan penyakit kelamin
siflis harus dipisahkan berdasarkan anamnesis dan penemuan
klinis secara fisik, hal ini harus
dilakukan jika tidak dapat dilakukannya pemeriksaan laboratorik
yang dapat membedakan
kedua penyakit tersebut melalui pemeriksaan serologi. Selain
daripada penyakit ! penyakit
yang disebabkan oleh treponema, beberapa penyakit yang ada di
daerah tropis dapat
menyerupai penyakit frambusia ini. >esi pada kulit harus
dibandingkan dengan impetigo,
ektima, lepra, ulkus tropika, leismaniasis kutaneus,
sarkoidosis, psoriasis, penyakit akibat
defisiensi -itamin, skabies, dan penyakit infeksi -irus seperti
moluskum kontagiosum atau
benjolan kecil yang terdapat di telapak kaki. >esi tulang
yang terdapat pada penyakit
frambusia dapat menyerupai lesi tulang yang terdapat pada
penyakit kelamin sifilis,
tuberkulosis, osteomielitis bakterialis, dan sickle cell
anemia.
9
-
5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA
10/14
I/. Penatala)sanaan[--]
Oleh karena frambusia adalah suatu penyakit infeksi maka
pengobatan penyakit
frambusia ini dapat diberikan obat ! obatan antibiotik yang
sesuai terhadap kuman penyebab
penyakit ini. Antibiotik yang merupakan pilihan utama untuk
mengobati penyakit ini adalah
Penisilin yang kerja lama yaitu Penisilin + Aluminium
@onostarate *PA@ dengan dosis
tunggal sebesar #,: juta unit intramuscular untuk de"asa dan %,$
juta unit intramuscular
untuk anak ! anak di ba"ah usia #% tahun. Obat ini akan
menyembuhkan penyakit tersebut
dan membuat pasien bebas dari infeksi dalam "aktu : jam.
Penisilin dikontraindikasikan untuk pasien ! pasien yang
mempunyai ri"ayat
hipersensiti-itas dengan obat golongan ini. Belum ada laporan
mengenai strain yang resisten
terhadap penisilin.
Berdasarkan tingkat seropositif di antara anak ! anak,
pengobatan yang dianjurkan
dalam komunitas tersebut adalah sebagai berikut 8
#. aerah yang sangat endemikpengobatan dilakukan terhadap
seluruh populasi.
:. aerah yang endemik pengobatan dilakukan terhadap kasus yang
aktif, orang ! orang
yang kontak terhadap kasus dan semua anak ! anak di ba"ah usia
#5 tahun.
?. aerah yang kurang endemik pengobatan dilakukan terhadap kasus
yang aktif dan
orang yang kontak dengan kasus baik di dalam rumah, sekolah,
ataupun tempat kerja.
Pasien ! pasien yang memiliki hipersensiti-itas terhadap
penisilin dapat diberikan
obat ! obatan seperti tetrasiklin, eritromisin, atau doksisiklin
yang efektif untuk pengobatan
penyakit frambusia. osis obat ! obatan tersebut adalah sebagai
berikut 8
#. =etrasiklin dosis untuk de"asa sebesar 5%% mg sebanyak dua
kali sehari dan dosis
untuk di atas 6 tahun sebesar :5% mg sebanyak dua kali sehari
selama #5 hari.
:. 4ritromisin dosis untuk de"asa sebesar 5%% mg sebanyak dua
kali sehari dan 6
mg9kgBB untuk anak ! anak di atas usia 6 tahun dan dosis yang
lebih kecil untuk
anak ! anak di ba"ah usia 6 tahun selama #5 hari.
?. oksisiklin dosis untuk de"asa sebesar #%% mg sebanyak dua
kali sehari dan :,5
mg9kgBB dengan dosis terbagi dua per hari untuk anak ! anak di
atas usia 6 tahun
selama #5 hari.
10
-
5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA
11/14
/. (om"li)asi[-]
=anpa pengobatan, sekitar #% dari indi-idu ! indi-idu yang
terinfeksi penyakit ini
akan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk dan fungsi tubuh
dalam 5 tahun ke depan
dikarenakan penyakit ini menyebabkan kerusakan secara besar !
besaran terhadap kulit dan
tulang. Penyakit ini juga dapat menyebabkan deformitas dari
kaki, hidung, palatum, dan
rahang atas.
/I. Pem'e!antasan[-0]
3ara ! cara pemberantasan untuk penyakit frambusia dapat
dilakukan sebagai berikut 1
A. 0paya pencegahan.
alaupun penyebab infeksi sulit dibedakan dengan teknik yang ada
pada saat
ini. Begitu pula perbedaan gejala)gejala klinis dari penyakit
tersebut sulit ditemukan.
engan demikian membedakan penyakit treponematosis satu sama
lainnya hanya
didasarkan pada gambaran epidemiologis dan faktor lingkungan
saja. /al)hal yang
diuraikan pada butir)butir berikut ini dapat dipergunakan untuk
manangani penyakit
frambusia dan penyakit golongan treponematosis non -enereal
lainnya.
o >akukanlah upaya promosi kesehatan umum, berikan pendidikan
kesehatan
kepada masyarakat tentang treponematosis, jelaskan kepada
masyarakat untuk
memahami pentingnya menjaga kebersihan perorangan dan
sanitasi)sanitasi yang
baik, termasuk penggunaan air dan sabun yang cukup dan
pentingnya untuk
meningkatkan kondisi sosial ekonomi dalam jangka "aktu panjang
untuk
mengurangi angka kejadian.
o @engorganisir masyarakat dengan cara yang tepat untuk ikut
serta dalam upaya
pemberantasan dengan memperhatikan hal)hal yang spesifik di
"ilayah tersebutJ
periksalah seluruh anggota masyarakat dan obati penderita dengan
gejala aktif
atau laten. Pengobatan kontak yang asimtomatis perlu dilakukan
dan pengobatan
terhadap seluruh populasi perlu dilakukan jika pre-alensi
penderita dengan gejala
aktif lebih dari #%. Sur-ei klinis secara rutin dan sur-eilans
yang
berkesinambungan merupakan kunci sukses upaya pemberantasan.
o Sur-ei serologis untuk penderita laten perlu dilakukan
terutama pada anak)anak
untuk mencegah terjadinya relaps dan timbulnya lesi infektif
yang menyebabkan
penularan penyakit pada komunitas tetap berlangsung.
11
-
5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA
12/14
o @enyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang mamadai untuk
dapat melakukan
diagnosa dini dan pengobatan dini sebagai bagian dari rencana
kampanye
pemberantasan di masyarakat. /endaknya fasilitas diagnosa dan
pengobatan dini
terhadap frambusia ini merupakan bagian yang terintegrasi pada
fasilitaspelayanan kesehatan setempat yang permanen.
o >akukan penanganan terhadap penderita cacat dan penderita
dengan gejala lanjut.
B. Penga"asan penderita, kontak dan lingkungan sekitarnya
o >aporan kepada instansi kesehatan yang ber"enang8 i daerah
endemis tertentu di
beberapa negara tidak sebagai penyakit yang harus dilaporkan,
membedakan
treponematosis -enereal dan non -enereal dengan memberikan
laporan yang tepat
untuk setiap jenis, adalah hal yang penting untuk dilakukkan
dalam upaya e-aluasiterhadap kampanye pemberantasan di masyarakat
dan penting untuk konsolidasi
penanggulangan pada periode selanjutnya.
o 2solasi8 =idak perluJ hindari kontak dengan luka dan hindari
kontaminasi
lingkungan sampai luka sembuh.
o isinfeksi serentak8 bersihkan barang)barang yang
terkontaminasi dengan
discharge dan buanglah discharge sesuai dengan prosedur.
o ;arantina8 =idak perlu
o 2munisasi terhadap kontak8 =idak perlu
o 2n-estigasi terhadap kontak dan sumber infeksi8 Seluruh orang
yang kontak
dengan penderita harus diberikan pengobatan, bagi yang tidak
memperlihatkan
gejala aktif diperlakukan sebagai penderita laten. Pada daerah
dengan pre-alensi
rendah, obati semua penderita dengan gejala aktif dan semua
anak)anak serta
setiap orang yang kontak dengan sumber infeksi.
o Pengobatan spesifik8 Penisilin, untuk penderita #% tahun ke
atas dengan gejala
aktif dan terhadap kontak, diberikan injeksi dosis tunggal
benDathine penicillin +
*Bicillin #,: juta unit 2@J %,$ juta unit untuk penderita usia
diba"ah #% tahun.
3. 0paya penanggulangan "abah.
>akukan program pengobatan aktif untuk masyarakat di daerah
dengan pre-alensi
tinggi. =ujuan utama dari program ini adalah8
o pemeriksaan terhadap sebagian besar penduduk dengan sur-ei
lapangan.
o pengobatan terhadap kasus aktif yang diperluas pada keluarga
dan kelompok
masyarakat sekitarnya berdasarkan bukti adanya pre-alensi
frambusia aktif.
12
-
5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA
13/14
o lakukan sur-ei berkala dengan tenggang "aktu antara # ! ?
tahun sebagai bagian
integral dari pelayanan kesehatan masyarakat pedesaan di suatu
negara.
. 2mplikasi bencana.
=idak pernah terjadi penularan pada situasi bencana tetapi
potensi ini tetap ada padakelompok pengungsi didaerah endemis tanpa
fasilitas sanitasi yang memadai.
4. =indakan 2nternasional.
0ntuk melindungi suatu negara dari risiko timbulnya reinfeksi
yang sedang
melakukan program pengobatan massal aktif untuk masyarakat, maka
negara tetangga
di dekat daerah endemis harus melakukan penelitian untuk
menemukan cara
penanganan yang cocok untuk penyakit frambusia. =erhadap
penderita yang pindah
mele"ati perbatasan negara, perlu dilakukan penga"asan.
@anfaatkan Pusat
;erjasama /O.
/II. (esim"ulan
Pada a"alnya, usaha pemberantasan penyakit frambusia oleh
kampanye internasional
yang dilakukan oleh /O dan 01234F sangat mengejutkan karena
hampir memberantas
semua kasus penyakit frambusia yaitu sebanyak (5 dari total
kasus. 1amun, karena
kurangnya komitmen dari berbagai negara di dunia termasuk di
2ndonesia, usaha
pemberantasan penyakit frambusia mengalami kegagalan. Oleh
karena itu, perlunya
meningkatkan komitmen dari berbagai negara di dunia termasuk di
2ndonesia untuk
memberantas penyakit ini.
Pemberantasan penyakit frambusia ini bukan merupakan hal yang
sulit karena
penyakit ini dapat diberantas dengan hanya menggunakan
antibiotik saja. Antibiotik yang
dapat digunakan adalah penisilin, tetrasiklin, eritromisin, atau
doksisiklin. Pengobatan
ditujukan kepada penderita maupun indi-idu lain yang berisiko
terkena penyakit ini
berdasarkan sur-ei epidemiologi yang dilalukan oleh pihak
kesehatan masyarakat dan perlu
dilakukan skrining secara periodik. Sur-ei ulangan perlu
dilakukan setelah $ bulan
pengobatan utama dan dilanjutkan setiap : tahun sekali sampai
dinyatakan bah"a daerah
tersebut bebas penyakit frambusia.
iharapkan dengan adanya komitmen untuk memberantas penyakit ini
dari seluruh
negara ! negara di dunia khususnya daerah yang sangat endemik
terhadap penyakit ini akan
dapat memberantas penyakit frambusia ini secara total sehingga
dunia dapat dikatakan bebasa
dari panyakit frambusia.
13
-
5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA
14/14
DAFAR PUSA(A
#. Anonim. Fact Sheets