DESAIN DAN RANCANG BANGUN KONTROL BEBAN ELEKTRONIK PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO Tesis untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister (S-2) Program Studi Sistem Teknik Konsentrasi Mikrohidro Jurusan Ilmu-Ilmu Teknik diajukan oleh: Fourys Yudo Setiawan Paisey 07/262217/PTK/4510 Kepada PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2009
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DESAIN DAN RANCANG BANGUN KONTROL BEBAN ELEKTRONIK
PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
Tesis
untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister (S-2)
Program Studi Sistem Teknik Konsentrasi Mikrohidro
Jurusan Ilmu-Ilmu Teknik
diajukan oleh: Fourys Yudo Setiawan Paisey
07/262217/PTK/4510
Kepada PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
2009
ii
iii
iv
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH BAPA di surga, karena
berkat, rahmat dan anugerahNya maka penelitian dan penulisan tesis yang
berjudul Desain dan Rancang Bangun Kontrol Beban Elektronik Pada Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ini dapat terlaksana dengan lancar.
Tesis ini dikerjakan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh derajat
keserjanaan S-2 pada Program Studi Magister Sistem Teknik Program Pasca
Sarjana Universitas Gadjah Mada. Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat
terselesaikan dengan baik karena adanya bimbingan, dorongan dan bantuan dari
banyak pihak. Melalui kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Sasongko Pramono Hadi, DEA. dan Dr-Ing. Ir. Agus Maryono, sebagai
pembimbing yang telah memberikan banyak masukan berupa saran, motivasi
dan kritik, sehingga penulisan tesis ini dapat lebih cepat terselesaikan.
2. Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti studi S-2
3. Rektor Universitas Negeri Papua Manokwari yang telah memberikan ijin
belajar kepada penulis untuk mengikuti studi S-2 di UGM
4. Pemda Propinsi Papua yang telah memberikan beasiswa Otsus kepada
penulis.
5. Ketua dan pengelola Magister Sistem Teknik yang telah memberikan fasilitas.
v
6. Universitas Muhammadyah Malang (UMM) yang telah memberikan ijin
untuk penelitian dan pengujian alat.
7. Kepala dan staf laboratorium Teknik Tenaga Listrik Fakultas Teknik UGM
yang telah memberikan fasilitas dan bantuan selama penelitian.
8. Mama tercinta Suniati Paisey yang selalu mendo’akan dan memberikan
nasehat dan bantuan material selama kuliah.
9. Istri tercinta Hedwigi Timang yang dengan setia memberikan motivasi dan
dana selama kuliah, penelitian dan penyusunan tesis ini.
10. Machmud Effendi, ST, M.Eng dan keluarga yang telah memberikan bantuan
selama penulis melakukan penelitia dan pengujian alat di UMM.
11. Teman-teman mahasiswa di Program Studi Magister Sistem Teknik Program
Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.
Atas semua bantuan, dorongan dan jerih payah tersebut di atas semoga
senantiasa mendapatkan berkat dari Tuhan Yesus Kristus.
vi
DAFTAR ISI
Judul i
Pengesahan ii
Pernyataan iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Intisari xii
Abstract xiii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 3
1.3 Keaslian Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitian 4
1.5 Batasan Masalah 4
1.6 Tujuan Peneleitian 4
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka 5
2.2 Landasan Teori 6
vii
2.2.1 PLTMh 6
2.2.2 Sistem Kontrol Electronic Load Controller (ELC) 8
2.2.3 OP-AMP (Operational Amplifier) 9
2.2.4. TRIAC 22
2.2.5. Generator Sinkron 26
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Bahan Penelitian 29
3.2. Alat Penelitian 29
3.3. Langkah Penelitian 29
3.4 Cara Penelitian 31
3.4.1 Pembuatan Desain Sistem ELC
3.4.2 Pembuatan Rangkaian Sensor Frekuensi
3.4.3 Pembuatan Rangkaian Pendeteksi Titik Nol (Zero Crossing Detektor)
3.4.4 Pembuatan Rangkaian Kontrol Pulsa
3.4.5 Pembuatan Rangkaian Penguat Pulsa dan Saklar Elektronik
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan PCB 41
4.2 Pengujian Rangkaian Sensor Frekuensi. 42
4.3 Pengujian Rangkaian Kontrol Beban Elektronik (ELC) 43
viii
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan 54
5.2 Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Parameter op-amp 12
Tabel 2.2. Kuadran TRIAC 24
Tabel 4.1. Hasil pengujian sensor frekuensi 42
Tabel 4.2. Hasil pengujian menggunakan rangkaian ELC 46
Tabel 4.3. Hasil pengujian tanpa mengunakan rangkaian ELC 46
Tabel 4.4. Hasil perhitungan simpangan baku dan prosentase Ketidakseimbangan tegangan 48
Tabel 4.5. Hasil perhitungan simpangan baku dan prosentase Ketidakseimbangan frekuensi 48
Tabel 4.6. Hasil perhitungan simpangan baku dan prosentase Ketidakseimbangan tegangan (Murtiwantoro, 2007) 49
Tabel 4.7. Hasil pengujian PLTMh UMM yang menggunakan governor 52
Tabel 4.8. Hasil perhitungan simpangan baku dan prosentase Ketidakseimbangan tegangan PLTMh UMM 53
Tabel 4.9. Hasil perhitungan simpangan baku dan prosentase Ketidakseimbangan frekuensi PLTMh UMM 53
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Skema PLTMh 1
Gambar 2.3. Desain sederhana PLTMh 3
Gambar 2.1. Diagram blok pembagian daya beban komplemen 7
Gambar 2.2. Rangkaian dasar op-amp 10
Gambar 2.3. Blok diagram op-amp 11
Gambar 2.4. Simbol op-amp 11
Gambar 2.5. Rangkaian inverting amplifier 15
Gambar 2.6. Rangkaian non inverting amplifier. 16
Gambar 2.7. Rangkaian integrator 18
Gambar 2.8. Rangkaian differensiator 21
Gambar 2.9. TRIAC dan ekuivalensi simbolnya 23
Gambar 2.10. Kuadran TRIAC 24
Gambar 2.11. Prinsip penyalaan TRIAC pada sudut tertentu 25
Gambar 2.12. Generator kutub dalam 27
Gambar 2.13.Generator berkutub dua 27
Gambar 3.1. Diagram alir pembuatan alat dan penelitian 30
Gambar 3.2. Diagram blok sistem ELC 31
Gambar 3.3. Rangkaian sensor frekuensi 32
Gambar 3.4. Tampilan keluaran gelombang kotak 33
Gambar 3.5. Tampilan keluaran pulse train 33
Gambar 3.6. Tampilan keluaran gelombang segitiga 34
Gambar 3.7. Rangkaian pendeteksi titik nol 34
xi
Gambar 3.8. Tampilan keluaran rangkaian pendeteksi nol 35
Gambar 3.9. Rangkaian kontrol pulsa 36
Gambar 3.10. Rangkaian pembanding akhir 38
Gambar 3.11. Rangkaian penguat pulsa dan saklar elektronik 39
Gambar 4.1. Layout PCB 41
Gambar 4.2. Diagram pengujian sensor frekuensi 42
Gambar 4.3. Grafik pengujian sensor frekuensi 43
Gambar 4.4. Diagram blok pengujian ELC 43
Gambar 4.5. Foto pengujian ELC 44
Gambar 4.6. Grafik tegangan fungsi beban 47
Gambar 4.7. Grafik frekuensi fungsi beban 48
Gambar 4.8. Grafik karakteristik frekuensi terhadap perubahan beban (Murtiwantoro, 2007) 49
Gambar 4.9. Grafik karakteristik tegangan (Sunu Ambarsi, 2005) 50
Gambar 4.10. Grafik fungsi tegangan terhadap beban (Isnaeni, 2005) 51
Gambar 4.11. Grafik presentasi ketidakseimbangan beban (Isnaeni, 2005) 51
Gambar 4.12. Grafik tegangan fungsi beban PLTMh UMM 52 Gambar 4.13. Grafik frekuensi fungsi beban PLTMh UMM 53
xii
INTISARI
Generator listrik yang digunakan dalam pembangkit listrik tenaga
mikrohidro diusahakan mempunyai putaran yang stabil. Salah satu faktor yang mempengaruhi putaran generator adalah perubahan beban pada konsumen. Alat kontrol beban elektronik (ELC) dan beban komplemen dibutuhkan pada PLTMh, agar perubahan beban pada generator stabil. Alat kontrol beban elektronik (ELC) berfungsi untuk mengalihkan beban konsumen, apabila beban konsumen berubah.
Alat kontrol beban elektronik menggunakan sensor frekuensi untuk mengetahui perubahan beban konsumen. Sensor frekuensi yang digunakan mempunyai tingkat linieritas terhadap perubahan tegangan sebesar R2= 0,9738.
Tegangan generator pada saat terjadi perubahan beban konsumen memiliki standar deviasi sebesar ±1,23 dengan prosentase ketidakseimbangan tegangan sebesar 0,56%. Frekuensi generator pada saat terjadi perubahan beban konsumen memiliki standar deviasi sebesar ±0,21 dengan prosentase ketidakseimbangan frekuensi sebesar 0,41%.
Kata kunci : PLTMH, ELC.
xiii
DESIGN AND CONSTRUCTION ELECTRONIC LOAD CONTROLLER OF MICROHYDRO POWER
ABSTRACT
In microhydro power, generator is made to have stable speed. One of the
factors that effect generator speed is load change on consumer. Electronic Load Controller (ELC) and complement load are needed on PLTMH, in order that load change on generator is stable. ELC will move consumer load to complement load on change of consumer load.
ELC used frequency censor to know consumer load change. The frequency censor that was used had linear level R2= 0.9738 to voltage change. Generator voltage had deviation standard ±1.23 with unbalance percentage 0.56% when there was change of consumer load. The generator frequency had deviation standard ±0.21 with unbalance percentage 0.41% when there was change of consumer load.
Key Words: microhydro power, ELC.
1
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Tenaga air merupakan salah satu sumber energi terbarukan (renewable
energy) yang masih belum termanfaatkan secara maksimal di Indonesia.
Berdasarkan data dari Departemen ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral),
Indonesia mempunyai potensi tenaga air sebesar 75.000 MW, dan hanya 13% dari
potensi tersebut yang telah dimanfaatkan. Pembangunan PLTMh (Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro) di daerah yang berpotensi perlu ditingkatkan sehingga
masyarakat tidak lagi bergantung kepada PLN (Perusahan Listrik Nasional).
Pembangunan PLTMh bermanfaat bagi daerah pedesaan yang belum teraliri
jaringan listrik PLN. Dengan adanya PLTMh, maka daerah tersebut dapat
memanfaatkan energi listrik dari PLTMh untuk kebutuhan rumah tangga,
informasi dan kebutuhan industri kecil.
Gambar 1.1. Skema PLTMh
2
Beberapa PLTMh sudah banyak yang dibangun di Indonesia mulai dari
kapasitas 50 KW sampai dengan kapasitas 165 KW. PLTMh yang dibangun juga
menggunakan beberapa jenis turbin yang berbeda tergantung dari besarnya head
dan debit air, seperti turbin jenis cross flow, propeller dan open flume. Hampir di
seluruh kepulauan di Indoenesia sudah dibangun PLTMh, seperti di Sumatera,
Kalimantan, Papua, Jawa dan Sulawesi, namun jumlah potensi air yang
memungkinkan untuk dibangun PLTMh masih cukup besar jika dibandingkan
dengan jumlah PLTMh yang telah dibangun.
Governor pada PLTMh adalah peralatan pengatur jumlah air yang masuk
ke dalam turbin agar tenaga air yang masuk ke turbin sesuai dengan daya listrik
yang dikeluarkan oleh pembangkit sehingga putaran generator akan konstan
(Suryadi, 1995). Penggunaan governor pada PLTMh tidak relevan jika ditinjau
secara ekonomis, karena harganya yang mahal (Achmad, 2006). Governor
produksi dalam negeri belum mampu bersaing dengan produksi luar negeri, baik
dari segi kualitas maupun harganya. Desain kontrol beban elektronika atau
Electronic Load Controller (ELC) berfungsi sebagai pengganti governor. ELC
berfungsi untuk menstabilkan beban generator dengan cara menambahkan beban
komplemen sesuai kapasitas kebutuhan di lapangan. Jika beban generator stabil
maka putaran dan frekuensi generator akan konstan. Desain PLTMh sederhana
dapat dilihat pada gambar 1.2.
3
Gambar 1.2 Desain sederhana PLTMh
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimana memperoleh desain kontrol beban elektronika pada PLTMh?
2. Bagaimana menganalisa karakteristik kontrol beban elektronika pada PLTMh?
3. Bagaimana mengukur unjuk kerja sistem ditinjau dari kestabilan frekuensi yang
dihasilkan oleh generator dengan beban berubah-ubah?
1.3 Keaslian Penelitian
Penelitian tentang desain kontrol beban elektronika pada PLTMh,
sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dan
penelitian ini berbeda dengan yang sudah dicantumkan dalam tinjauan pustaka.
4
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini, antara lain:
1. Dapat memperpanjang umur generator listrik PLTMh, karena kecepatan putar
generator dapat dijaga kestabilannya.
2. Dapat dijaga kestabilan frekuensi dari beban konsumen, sehingga beban
konsumen lebih aman terhadap perubahan frekuensi.
1.5 Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada sistem PLTMH Stand Alone yang
menggunakan Generator Sinkron dengan daya maksimal 5 KVA 1 phasa.
1.6 Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Memperoleh desain dan membuat kontrol beban elektronika pada PLTMh.
2. Mengetahui unjuk kerja sistem PLTMh ditinjau dari kestabilan frekuensi yang
dihasilkan oleh generator.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Hasil penelitan Murtiwanto (2007), tentang kontrol beban elektronik yang
menggunakan generator sinkron dengan daya kecil sehingga daya pada beban
konsumen dan beban komplemen juga kecil, yaitu sekitar 10 Watt sampai dengan
100 Watt, dengan perubahan frekuensi antara 47,5 hertz sampai 49 hertz.
Penelitan Murtiwanto perlu penelitian lanjutan yang menggunakan generator
sinkron lebih besar, agar daya pada beban konsumen dan beban komplemen juga
lebih besar, sehingga unjuk kerja alat dalam menstabilkan frekwensi generator
lebih terlihat.
Penelitian Sunu Ambarsi (2000) tentang kontrol beban elektronik dengan
menggunakan sumber generator induksi, dimana dalam penelitian tersebut
frekuensi generator masih tidak stabil dengan adanya perubahan beban konsumen.
Hal ini disebabkan karena parameter yang dideteksi adalah perubahan tegangan,
bukan perubahan frekuensi. Dalam penelitian tersebut juga menggunakan sistem
diskrit dalam mengalihkan beban konsumen ke beban komplemen, sehingga daya
beban yang dialihkan tidak dapat seluruhnya diterima oleh beban konsumen.
Pada penelitian Isnaeni (2005) tentang pengendali tegangan pada motor
induksi yang difungsikan sebagai generator listrik dengan menggunakan rele over-
under voltage, kontaktor dan beban penyeimbang. Alat pengendali dalam
penelitian tersebut mempunyai prosentase ketidakseimbangan tegangan terbesar
adalah 5%.
6
2.2 LANDASAN TEORI
2.2.1 PLTMh
Pada umumnya PLTMh mempunyai tiga komponen utama yang masing-
masing fungsinya sangat menentukan (Muchlison, 1993), yaitu: turbin air;
generator; dan governor atau ELC. Pada pembangkit, pengendalian putaran
dimaksudkan untuk mengendalikan putaran (frekuensi) generator sehingga
pengendalian putaran dalam PLTMh diutamakan berfungsi sebagai pengendali
frekuensi generator. Perubahan putaran (frekuensi) generator dapat disebabkan
adanya perubahan daya penggerak. Jika daya air yang masuk ke turbin dibuat
selalu konstan sehingga daya penggerak turbin selalu konstan, maka frekuensi dan
respon generator akan menjadi fungsi beban. Agar frekuensi yang dihasilkan oleh
generator selalu konstan, maka besar beban dari generator harus selalu konstan.
Untuk itu diperlukan beban tiruan yang besar bebannya dapat diatur sesuai dengan
pengurangan beban dari PLTMh. Beban tiruan ini disebut beban komplemen.
Pada suatu kondisi beban tertentu (misal pada beban sebesar 75% beban penuh),
daya air yang masuk ke turbin diatur sehingga diperoleh putaran generator yang
dikehendaki. Jika pada beban konsumen terjadi penurunan beban sebesar ∆I,
maka beban komplemen akan dilewati arus yang rata-ratanya akan sebesar
penurunan arus akibat turunnya beban konsumen (∆I) sehingga generator akan
dibebani dengan total beban yang selalu konstan. Diagram blok dari uraian
tersebut ditunjukkan pada Gambar 2.1.
7
Gambar 2.1. Diagram blok pembagian daya beban komplemen
Daya yang masuk ke turbin dibuat konstan sehingga beban yang dirasakan
oleh generator juga selalu konstan, maka putaran generator senantiasa juga
konstan. Jika debit air konstan maka generator harus dibebani dengan daya yang
konstan agar putaran generator selalu konstan. Beban konsumen tidak selalu
konstan, maka untuk menjaga kestabilan putaran turbin generator diperlukan
beban komplemen yang besarnya diatur oleh ELC. Formula pengaturan beban
Berdasarkan Gambar 4.12, terlihat bahwa tegangan generator pada
PLTMh UMM yang menggunakan governor cenderung lebih konstan terhadap
perubahan beban konsumen, nilai tegangannya berkisar antara 220,2V sampai
dengan 221,2V. Berdasarkan hasil tersebut dapat dihitung nilai simpangan
bakunya.
ELC
53
Tabel 4.8 Hasil perhitungan simpangan baku dan prosentase ketidakseimbangan tegangan
Menggunakan Governor Menggunakan ELC
Simpangan Baku
Prosentase Ketidakseimbangan
Simpangan Baku
Prosentase Ketidak seimbangan
±0,41 0,19% ±1,23 0,56%
Gambar 4.13 Grafik frekuensi fungsi beban
Berdasarkan Gambar 4.13, terlihat bahwa pada PLTMh UMM frekuensi
generator cenderung lebih konstan terhadap perubahan beban konsumen dan nilai
frekuensinya berkisar antara 49,8 Hz sampai dengan 50,1 Hz. Perhitungan
simpangan baku dan prosentase ketidakseimbangannya dapat dilihat pada
Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil perhitungan simpangan baku dan prosentase ketidakseimbangan frekuensi
Menggunakan Governor Menggunakan ELC Simpangan
Baku Prosentase
Ketidakseimbangan Simpangan
Baku Prosentase
Ketidakseimbangan ±0,1 0,22% ±0,21 0,41%
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan maka berikut ini dapat
diambil beberapa kesimpulan:
1. Komponen PLTMh lebih sederhana dan ekonomis jika menggunakan
pengontrol beban elektronik (ELC) dan beban komplemen sebagai pengganti
governor pada PLTMh.
2. Pada penelitian ini, telah berhasil dirancang dan dibuat kontrol beban
elektronik untuk PLTMh yang terdiri atas rangkaian sensor frekuensi,
rangkaian pendeteksi titik nol, rangkaian kontrol pulsa, rangkaian
pembanding akhir, rangkaian penguat pulsa, dan saklar elektronik.
3. Rangkaian ELC yang dibuat mampu mengatur beban konsumen maksimal 5
kVA 1 fasa. Sedangkan pada penelitian ini, ELC diuji pada beban konsumen
maksimal 500 VA 1 fase dan tegangan generator pada saat terjadi perubahan
beban konsumen memiliki standar deviasi sebesar ±1,23 dengan prosentase
ketidakseimbangan tegangan sebesar 0,56% dan frekuensi generator pada saat
terjadi perubahan beban konsumen memiliki standar deviasi sebesar sebesar
±0,21 dengan prosentase ketidakseimbangan frekuensi sebesar 0,41%.
55
5.2 SARAN
Untuk lebih menyempurnakan penelitian ini, ada beberapa saran yang
perlu dilakukan antara lain:
1. Rangkaian ELC dapat dilengkapi dengan beberapa rangkaian pengaman,
seperti under/over frequency, under/over voltage, over current dan Emegency
Circuit apabila ELC tidak bekerja.
2. ELC dapat didesain agar sistem pengontrolannya dapat dihubungkan dengan
microcontroller, yaitu dalam bentuk program perangkat lunak supaya
diperoleh kinerja yang lebih baik.
3. Untuk lebih meningkatkan performa atau unjuk kerja ELC perlu penelitian
lanjut, agar tegangan keluaran generator dan frekuensi yang dihasilkan lebih
stabil terhadap perubahan beban konsumen.
56
DAFTAR PUSTAKA Aris Munandar, 1997, “ Teknik Tenaga Listrik I “, ITB Press. Andi, 2003, ” Tip dan Trik Pemrograman Delphi 7.0”, Andi Offset Leon W. Cough, 1997, Digital and Analog Communication System, Prentice Hall. Frensel, 1994, ” Advanced Communication System”, Prentice Hall. Fuji-Oscar, 1990, “ The Telemetry Formats “ , The AMSAT Journal, v. 13, no. 4,
Sep 1990, p. 20. Kamal, S, M.Budi Setianto, 2000, ” Metode Seleksi Lokasi Potensi PLTMH”,
Energi & Listrik, Volume X No. 1. M. Irfan, 2000, “ Elektronika Daya “, UMM Press. Machmud Effendy, 2005, “ Desain dan Implementasi Pengukuran Jarak Jaih
Menggunakan Metode TDMA “, Penelitian Dosen Muda-Dikti. Muchlison, 1993, “Pengembangan Sumber Energi Mikrohidro di Indonesia”,
Lokakarya ASEAN Energi Non Konvensional dan Terbarukan, Bandung. National Semikonduktor, 2000, ” Data sheet Tranducer ”, National
Semikonduktor Corporation. PH. Smile, 1997, ” Sistem Telekomunikasi I ”, Andi Offset. Rovianto, 2004, Desain dan Realisasi Sistem Telemetri FSK ( Suhu, Tekanan
Udara dan Kelembapan ), Sekolah Tinggi Teknik Telkom Bandung. Robert F. Coughlin and FrederickF. Driscoll, 1982, “ Operational Amplifiers and
Linier Integrated Circuits “, McGraw Hill, Inc. Rodern, 1990, “ Elektronika Komunikasi II “, Erlangga Jakarta Socomec, 2006, “ Data Sheet Power Meter Diris A40”, Socomec Corporation. S. Warsito, 2005, “ Studi Awal Perencanaan Sistem Mekanikal dan Kelistrikan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ”, Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan Universitas Diponegoro.
William D. Chooper, 1999, Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
57
Wayne Tomasi, 1994, Advanced ElectronicCommunication System, Prentice
Hall. Zuhal, 1993, DasarTeknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Jakarta. Zulhelmi, 2004, Perancangan dan Pembuatan Power Meter Satu Fasa
Menggunakan PC, Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 3 No.1.