RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT
MEMASANG INFUS
NO. DOKUMEN04.05.137NO. REVISI00HALAMAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit
Ditetapkan Oleh
DirekturDr. H Agung Mulia,MARSNIK.
Pengertian Tata cara memberikan cairan melaluai infus dengan
memasukkan kedalam vena.
Tujuan Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit. Infus
pengobatan dan pemberian nutrisi.
Kebijakan Tindakan keperawatan ini dilaksanakan oleh perawat
atas instruksi dari dokter,dan harus memperhatikan prinsip steril.
Diberikan pada pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara
intra vena ( IV )
Diberikan pada pasien dehidrasi untuk rehidrasi parenteral
Prosedur Kriteria persiapan Alat
1. Standar infuse2. Infuse set3. Cairan sesuai instruksi
dokter4. Abocath (jarum infuse) sesuai dengan ukuran5. Torniket6.
Kapas alkohol7. Kassa steril8. Betadin9. Gunting 10. Plester11.
Pengalas 12. Sarung tangan 13. Bengkok
Kriteria persiapan klien
1. Pastikan klien yang akan ditindak2. Ucapkan Assalamualaikum3.
Beritahu klien tindakkan yang akan dilakukan dan tujuan 4.
Posisikan pasien supine (telentang)
Kriteria pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan 2. Baca bismillahirrahmanirrahim3.
Hubungkan cairan dan infuse set dengan menusukkan ke bagian karet
kemudian gantungkan ke standar infuse4. Isi cairan kedalam set
infuse dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka
klem slang dan udara dalam slang keluar5. Menentukan vena yang akan
ditusuk6. Letakkan pengalas dibawah tempat vena yang akan dilakukan
penginfusan.7. Gunakan sarung tangan steril8. Desinfeksi daerah
yang akan ditusuk dengan kapas alkohol secara memutar dari dalam
keluar atau dari atas kebawah tanpa bolak-balik9. Lakukan penusukan
pada vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena dan
posisi jarum (abocath) mengarah ke atas10. Perhatikan keluarnya
darah melalu jarum (abocath), apabila saat penusukan terjadi
pengeluaran darah melalui jarum, maka tarik keluaar bagian dalam
jarum sambil meneruskan tusukan kedalam vena 11. Setelah jarum
infuse bagian dalam dilepaskan/ keluarkan, tahan bagian atas vena
dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar.
Kemudian bagian infuse dihubungkan dengan slang infuse.12. Buka
pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang
diberikan 13. Lakukan fiksasi dan menutup bagian yang ditusuk
dengan kassa steril yang sudah diberi betadin14. Perhatikan reaksi
klien15. Catat tanggal dan waktu pemasangn infuse serta catat
ukuran jarum pada plester luar fiksasi
16. Lepaskan sarung tangan17. Rapikan klien dan alat-alat
dibereskan
18. Tutup salam sebelum meninggalkan klien setelah selesai
melakukan tindakan 19. Ucapkan Alhamdulillahirrabbilalamin 20.
Perawat mencuci tangan
Unit terkait Seluruh unit keperawatan
RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT
MEMBERIKAN OKSIGEN
NO. DOKUMEN
NO. REVISI00HALAMAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit
Ditetapkan Oleh
DirekturDr. H Agung Mulia,Mars
Pengertian Tata cara pemberian oksigen ke dalam paru paru
melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat bantu
oksigen.
Tujuan Memenuhi kebutuhan oksigen. Mencegah terjadinya
hipoksia.
Kebijakan
Prosedur Kriteria persiapan Alat
1. Tabung oksigen lengkap dengan flow meter dan humidifier 2.
Isi botol humidifier dengan air steril sebanyak 2/3 atau sesuai
batas yang telah ditentukan3. Kanula nasal/ maskerKriteria
persiapan klien
1. Pastikan klien yang akan ditindak2. Cek instruksi dokter
(dosis dan cara pemberian)3. Ucapkan Assalammualaikum4. Beritahu
klien tindakkan yang akan dilakukan dan tujuan
Kriteria pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan 2. Baca bismillahirrahmanirrahim3. Atur
posisi klien dengan semifowler4. Atur aliran oksigen sesuai dengan
kecepatan yang dibutuhkan (sesuai instruksi dokter). Kemudian
observasi humidifier pada tabung air yang menunjukkan adanya
gelembung5. Memasang kanula nasal / masker pada hidung pasien dan
atur pengikat untuk kenyamanan klien6. Memperhatikan reaksi pasien,
pernapasan dan nadi7. Catat kecepatan aliran oksigen dan respon
klien dalam lebaran catatan perawatan8. Rapikan alat-alat dan
klien9. Tutup salam sebelum meninggalkan klien setelah selesai
melakukan tindakan 10. Ucapkan Alhamdulillahirrabbilalamin 11.
Perawat mencuci tangan
Unit terkait Seluruh unit keperawatan
RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT
MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR
NO. DOKUMEN
NO. REVISI00HALAMAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit
Ditetapkan Oleh
DirekturDr. H Agung Mulia,Mars
Pengertian Tata cara tindakan keperawatan yang dilakukan pada
pasien yang tidak mampu mandi secara mandiri atau memerlukan
bantuan.
Tujuan Mempertahankan kebersihan kulit Mencegah infeksi
kulit
Memperlancar peredaran darah
Mempertahankan kenyamanan pasien
Kebijakan
Prosedur Kriteria persiapan Alat
1. 1 stel pakaian bersih 2. Waskom mandi 2 buah berisi air
dingin atau hangat3. Kain penutup 4. Handuk dan waslap5. Tempat
untuk kain kotor6. Skrin atau sampiran7. Sabun
Kriteria persiapan klien
1. Pastikan klien yang akan ditindak2. Ucapkan
Assalammualaikum3. Beritahu klien tindakkan yang akan dilakukan dan
tujuan
Kriteria pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan 2. Baca bismillahirrahmanirrahim3. Pintu,
jendela, atau gorden ditutup dan gunakan sampiran bila perlu4. Atur
posisi klien tidur terlentang atau setengah duduk5. Pakaian bagian
atas dibuka kemudian di tutup dengan selimut mandi atau kain
penutup6. Bentangkan handuk dibawah kepala dan bersihkan wajah,
telinga dan leher dengan air hangat atau sabun (sesuai keinginan
pasien) dengan menggunakan waslap lalu bilas dan keringkan dengan
handuk7. Kain penutup diturunkan, bentangkan handuk diatas dada
klien dan kedua tangan ada diatas handuk tersebut. 8. Kedua tangan
pasien dibasahi dan disabuni dimulai dari tangan yang jauh dari
perawat, kemudian yang lebih dekat lalu dibilas sampai bersih dan
dikeringkan dengan handuk9. Pakaian pasien bagian bawah dibuka dan
selimut atau kain penutup diturunkan sampai perut bagian bawah10.
Kedua tangan dikeataskan, handuk diangkat dan dibentangkan pada
sisi pasien. Ketiak, dada dan perut dibasahi, sabuni dibilas sampai
bersih dan dikeringkan dengan handuk selanjutnya ditutup kain
penutup atau handuk.11. Kemudian klien dimiring kekiri. Handuk
dibentangkan dibawah punggung sampai glutea. Lalu basahi punggung
dengan sabun dan air hangat hingga glutea. Keringkan punggung
dengan handuk kemudian miring ke kanan. Setelah itu klien kembali
ke posisi terlentang dan pakaian atas dipasangkan dengan rapi.12.
Kaki pasien yang terjauh dari perawat dikeluarkan dari bawah kain
penutup, handuk dibentangkan dibawahnya dan lutut ditekuk, kaki
disabuni, dibilas selanjutnya dikeringkan, demikian juga kaki yang
satu lagi.13. Letakkan handuk dibawah lutut dan kemudian lutut
dibersihkan dengan sabun dan air hangat pada daerah lipatan paha
dan genetalia. Kemudian keringkan. 14. Pakaian bagaian bawah
dikenakan kembali, kain penutup atau handuk diangkat, selimut
pasien dipasangkan kembali.15. Pakaian dan alat tenun kotor serta
peralatan dirapihkan dan dibawa ketempatnya.16. Observasi respon
pasien dan kelainan pada tubuhnya
17. Tutup salam sebelum meninggalkan klien setelah selesai
melakukan tindakan 18. Ucapkan Alhamdulillahirrabbilalamin 19.
Perawat mencuci tangan
Unit terkait Seluruh unit keperawatan
RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT
MEMBERIKAN HUKNAH RENDAH
NO. DOKUMEN
NO. REVISI00HALAMAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit
Ditetapkan Oleh
DirekturDr. H Agung Mulia,Mars
Pengertian Tata cara tindakan keperawatan dengan cara memasukkan
cairan hangat kedalam kolon desendens dengan menggunakan kanule
rektal melalui anus.
Tujuan Mengosongkan usus pada pra-pembedahan Merangsang BAB
untuk mengeluarkan feses
Kebijakan
Prosedur Kriteria persiapan Alat
1. Selimut2. Pengalas3. Irigator lengkap dengan kanula rectal
dan klem4. Cairan hangat (700-1000 ml)5. Bengkok berisi cairan
desinfektan6. Pelicin / vaselin/ jelli7. Pispot8. Sampiran 9.
Sarungan tangan 10. Tisu
Kriteria persiapan klien
1. Pastikan klien yang akan ditindak2. Ucapkan
Assalammualaikum3. Beritahu klien tindakkan yang akan dilakukan dan
tujuan
Kriteria pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan 2. Baca bismillahirrahmanirrahim3.
Sampiran dipasang, bila perlu pintu ditutup
4. Atur posisi klien dengan posisi sims kiri5. Pasang pengalas
dibawah area glutea6. Lepaskan pakaian bagian bawah klien, pasang
selimut pada bagian yang terbuka 7. Siapkan bengkok didekat klien
8. Irrigator diisi dengan air hangat dan hubungkan kanula rectal,
kemudian periksa alirannya dengan membuka kanula rekti dan
keluarkan air ke bengkok dan beri jeli pada kanula9. Pasang sarung
tangan10. Masukkan kanula kira-kira 15 cm ke dalam rectum kearah
kolon desendens sambil klien diminta menarik napas panjang dan
pegang irrigator setinggi 50 cm dari tempat tidur dan buka klemnya.
Air dialirkan perlahan-lahan 15-20 menit atau sampai klien
menunjukkan keinganan untuk defekasi11. Bila cairan sudah habis,
slang diklem, kanula dicabut12. Kanula dilepas dan masukkan kedalam
bengkok yang berisi cairan desinfektan13. Anjurkan klien untuk
menahan sebentar rasa ingin defekasi dan pasang pispot atau
anjurkan ke toilet. Bila klien tidak mampu mobilisasi maka pasang
pispot serta pasien diminta untuk terlentang 14. Setelah selesai
klien dibersihkan dan dirapihkan15. Observasi respon klien dan
mencatat hasil kegiatan tindakan 16. Tutup salam sebelum
meninggalkan klien setelah selesai melakukan tindakan 17. Ucapkan
Alhamdulillahirrabbilalamin18. Perawat mencuci tangan
Unit terkait Seluruh unit keperawatan
RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT
MEMBERIKAN TRANFUSI DARAH
NO. DOKUMEN
NO. REVISI00HALAMAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit
Ditetapkan Oleh
DirekturDr. H Agung Mulia,Mars
Pengertian Suatu tata cara tindakan keperawatan yang dilakukan
pada klien yang membutuhkan darah dengan cara memasukkan darah
melalui vena dengan menggunakan set tranfusi.
Tujuan Meningkatkan volume darah sirkulasi
Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan
kadar hemoglobin pada klien anemia berat
Kebijakan Dalam pemberian darah harus diperhatikan kondisi
pasien,kecocokan darah melalui nama pasien, label darah, golongan
darah, dan periksa warna darah ( terjadi gumpalan atau
tidak),homogenitas (bercampur rata atau tidak)
Prosedur Kriteria persiapan Alat1. Blood transfusi2. Cairan NaCl
0.9%3. Darah yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan dan sudah
dihangatkan
4. Sarung tangan Kriteria persiapan klien 1. Cek instruksi
dokter dan persetujuan pasien (inform concent)2. Pastikan klien
yang akan ditindak3. Ucapkan Assalamualaikum4. Beritahu klien
tindakkan yang akan dilakukan dan tujuan
Kriteria pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan 2. Baca bismillahirrahmanirrahim3. Pasang
sarung tangan4. Ukur tanda-tanda vital klien sebelum melakukan
transfuse5. Ganti slang infuse dengan blood transfuse6. Lakukan
pemberian infuse NaCl 0,9% terlebih dahulu sebelum pemberian
transfuse darah7. Memeriksa identitas kebenaran produk darah,
periksa kompatibilitas dalam kantong darah, periksa kesesuaian
dengan identitas klien, periksa kedaluwarsa dan periksa adanya
bekuan8. Memindahkan slang transfuse ke kantong darah
9. Menghitung jumlah tetesan sesuai dengan kebutuhan10. Setelah
darah masuk pantau tanda vital tiap 5 menit selama 15 menit pertama
dan tiap 15 menit selama 1 jam berikutnya11. Perhatikan reaksi
pasien12. Setelah darah diinfuskan, bersihkan slang dengan NaCl
0,9% 13. Tutup salam sebelum meninggalkan klien setelah selesai
melakukan tindakan 14. Catat waktu pemberian, golongan darah,
jumlah dan komponen darah yang diberikan 15. Ucapkan
Alhamdulillahirrabbilalamin16. Perawat mencuci tangan
Unit terkait Seluruh unit keperawatan
RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT
Mengganti Alat Tenun Kotor Pada Tempat Tidur Tanpa Memindahkan
Pasien
NO. DOKUMEN
NO. REVISI00HALAMAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit
Ditetapkan Oleh
DirekturDr. H Agung Mulia,Mars
Pengertian Suatu tata cara dalam menggantikan alat tenun kotor
pada tempat tidur tanpa memindahkan pasien
Tujuan Untuk memberikan kenyamanan pada pasien
Kebijakan
Prosedur Kriteria persiapan Alat
1. Seprai besar bersih
2. Seprai kecil bersih3. Sarung bantal4. Selimut 5. Ember berisi
larutan disinfektan6. Tempat kain kotorKriteria persiapan klien
1. Pastikan klien yang akan ditindak2. Ucapkan
Assalammualaikum3. Beritahu klien tindakkan yang akan dilakukan dan
tujuan Kriteria pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan 2. Baca bismillahirrahmanirrahim3.
Perawat berada disisi kiri dan kanan tempat tidur4. Selimut dan
bantal yang tidak perlu diletakkan diatas kursi atau bangku 5.
Pasien dimiringkan disisi tempat tidur6. Gulung seprai kecil ke
tengah tempat tidur sejauh mungkin 7. Bersihkan perlak dengan
larutan disinfektan, lalu gulung ke tengah tempat tidur8. Gulung
sprei besar ke tengah tempat tidur sejauh mungkin9. Pasang sprei
besar yang bersih10. Pasang perlak11. Pasang seprai kecil setengah
bagian 12. Rapikan sudut atas, bagian tengah dan sudut bawah bagian
kanan 13. Miringkan klien ke kanan14. Ambil seprai besar, seprai
kecil yang kotor dari posisi kiri dan masukkan ke tempat kain kotor
15. Tarik sprei besar yang bersih 16. Bersihkan perlak sebelah
kiri17. Tarik sprei kecil18. Rapikan alat tenun sudut atas bagian
tengah dan sudut bawah dengan sudut 90 derajat19. Angkat sarung
bantal yang kotor 20. Pasang sarung bantal yang bersih21. Susun
bantal dan baringkan klien pada posisi yang tepat22. Pasang selimut
dan rapikan23. Beritahu klien tindakan telah selesai
dilaksanakan24. Tutup salam sebelum meninggalkan klien setelah
selesai melakukan tindakan 25. Ucapkan Alhamdulillahirrabbilalamin
26. Perawat mencuci tangan
Unit terkait Seluruh unit keperawatan
RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT
Membersihkan Mulut Pada Pasien Tidak Sadar
NO. DOKUMEN
NO. REVISI00HALAMAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit
Ditetapkan Oleh
DirekturDr. H Agung Mulia,Mars
Pengertian Tata cara tindakan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat terhadap pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan
mulut dan gigi secara mandiri.
Tujuan Mencegah infeksi gigi dan gusi Mempertahankan kebersihan
rongga mulut
Kebijakan
Prosedur Kriteria persiapan Alat
1. Handuk atau kain pengalas2. Gelas kumur berisi air hangat /
NaCl
3. Borak gliserin4. Tong spatel yang telah dibungkus kain kassa
5. Kapas lidi6. Bengkok atau nierbeken 7. Kain kassa 8. Pingset
atau arteri klem9. Sarung tangan bersihKriteria persiapan klien
1. Pastikan klien yang akan ditindak2. Ucapkan
Assalammualaikum3. Beritahu klien tindakkan yang akan dilakukan dan
tujuan
Kriteria pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan 2. Baca bismillahirrahmanirrahim3. Atur
posisi dengan posisi tidur miring kanan / kiri4. Pasang handuk atau
kain pengalas dibawah dagu/ pipi klien5. Ambil pinset dan bungkus
dengan kain kassa yang dibasahi air hangat/ NaCl6. Gunakan tong
spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat membersihkan
gigi/mulut
7. Lakukan pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut, gusi,
gigi dan lidah8. Keringkan dengan kassa steril yang kering
9. Setelah bersih, oleskan borak gliserin10. Observasi respon
pasien11. Catat kelainan pada gigi dan mulut12. Pasien dirapikan
dan alat-alat dibereskan13. Tutup salam sebelum meninggalkan klien
setelah selesai melakukan tindakan 14. Ucapkan
Alhamdulillahirrabbilalamin 15. Perawat mencuci tangan
Unit terkait Seluruh unit keperawatan
RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT
Menolong Pasien BAB
NO. DOKUMEN
NO. REVISI00HALAMAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit
Ditetapkan Oleh
DirekturDr. H Agung Mulia,Mars
Pengertian .
Tujuan
Kebijakan
Prosedur Kriteria persiapan Alat
1. Pispot 2. Alas / perlak3. Botol berisi air bersih untuk
cebok4. Tisu / kertas kloset5. Selimut 6. Sampiran7. Sarung tangan
bersih
Kriteria persiapan klien
1. Pastikan klien yang akan ditindak2. Ucapkan
Assalammualaikum3. Beritahu klien tindakkan yang akan dilakukan dan
tujuan
Kriteria pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan 2. Gunakan sarung tangan3. Baca
bismillahirrahmanirrahim4. Pasang sampiran 5. Pakaian pasien bagian
bawah dilepaskan dan bagian yang terbuka tutup dengan selimut6.
Pasien dianjurkan menekuk lutut dan mengangkat bokong7. Pasang
pengalas dibawah glutea8. Tempatkan pispot diatas pengalas tepat
dibawah glutea dengan posisi bagian lubang pispot tepat dibawah
anus. Pada saat meletakkan pispot anjurkan klien untuk mengangkat
daerah glutea9. Setelah posisi pispot tepat dibawah glutea,
tanyakan pada klien tentang kenyamanan posisi tersebut. Jaga
privasi selama prosedur.10. Anjurkan klien untuk defekasi pada
tempatnya/pispot yang telah terpasang 11. Setelah selesai siram
daerah anus dan sekitarnya dengan air sampai bersih dengan bantuan
tangan yang bersarung tangan, kemudian keringkan dengan tisu12.
Pispot diangkat dan feses diamati bila ada kelainan segera
dilaporkan dan dicatat13. Pasien dirapikan, alat-alat
dibersihkan14. Sampiran dibuka kembali 15. Tutup salam sebelum
meninggalkan klien setelah selesai melakukan tindakan 16. Ucapkan
Alhamdulillahirrabbilalamin 17. Perawat mencuci tangan
Unit terkait Seluruh unit keperawatan
RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT
Pemeriksaan suhu aksila
NO. DOKUMEN
NO. REVISI00HALAMAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit
Ditetapkan Oleh
DirekturDr. H Agung Mulia,Mars
Pengertian Suatu tata cara pemeriksaan suhu merupakan indikator
untuk menilai keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran
panas.
TujuanPengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang
suhu tubuh
Kebijakan
Prosedur Kriteria persiapan Alat1. Termometer
2. Tiga buah botol
Botol pertama berisi larutan sabun
Botol kedua berisi larutan desinfektan
Botol ketiga berisi air bersih
3. Bengkok
4. Kertas/tisu
5. Buku catatan suhu
6. Sarung TanganKriteria persiapan klien
1. Pastikan klien yang akan ditindak2. Ucapkan
Assalammualaikum3. Beritahu klien tindakkan yang akan dilakukan dan
tujuan
Kriteria pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan 2. Baca bismillahirrahmanirrahim3.
Gunakan sarung tangan
4. Atur posisi paien
5. Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan
menggunakan tisu
6. Turunkan termometer dibawah suhu 34(- 35(C.
7. Letakkan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien
fleksi di atas dada
8. Setelah 3-10 menit termometer diangkat dan dibaca
hasilnya.
9. Catat hasil.
10. Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan
11. Tutup salam sebelum meninggalkan pasien setelah selesai
melakukan tindakan.12. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
13. Cuti dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih,
dan keringkan
14. Ucapkan Alhamdulillahirrabbilalamin 15. Perawat mencuci
tangan
Unit terkait Seluruh unit keperawatan
RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT
PERAWATAN LUKA BERSIH
NO. DOKUMEN
NO. REVISI00HALAMAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit
Ditetapkan Oleh
DirekturDr. H Agung Mulia,Mars
Pengertian Suatu tata cara merawat luka bersih untuk membantu
proses penyembuhan luka secara cepat
Tujuan Mencegah infeksi silang Mempercepat proses penyembuhan
luka
Kebijakan
Prosedur 16. Cuti dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan
air bersih, dan keringkan
17. Ucapkan Alhamdulillahirrabbilalamin 18. Perawat mencuci
tangan
Unit terkait Seluruh unit keperawatan
RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT
Pemasangan EKG
NO. DOKUMEN
NO. REVISI00HALAMAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit
Ditetapkan Oleh
DirekturDr. H Agung Mulia,Mars
Pengertian
Tujuan
Kebijakan Sesuai indikasi / ketentuanAtas instruksi dokter Harap
diperhatikan urutan pemasangan LEAD pada EKG agar tidak terjadi
kesalahan interpretasi data yang dikeluarkan oleh EKG itu
sendiri
Prosedur 1. Atur Posisi Pasien, posisi pasien diatur terlentang
datar
2. Buka dan longgarkan pakaian pasien bagian atas, bila pasien
memakai jam tangan, gelang, logam lain agar dilepas
3. Bersihkan kotoran dengan menggunakan kapas pada daerah dada,
kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai dilokasi manset
elektroda.
4. Mengoleskan jelly pada permukaan elektroda.
5. Memasang manset elektroda pada kedua pergelangan tangan dan
kedua tungkai.
6. Memasang arde.
7. Menghidupkan monitor Elektrokardiogram.
8. Menyambungkan kabel Elektrokardiogram pada kedua tungkai
pergelangan tangan dan kedua tungkai pergelangan kaki pasien, untuk
rekaman ekstremitas lead (Lead I, II, III, AVR, AVL, AVF) dengan
cara :
Warnamerahpada pergelangan tangan kanan
Warnahijaupada kaki kiri
Warnahitampada kaki kanan.
Warnakuningpada pergelangan tangan kiri.
Memasang elektroda dada untuk rekaman precardial lead
o V1 pada interkosta keempat garis sternum kanan o V2 pada
interkosta keempat garis sternum kiri o V3 pada pertengahan V2 dan
V4 o V4 pada interkosta kelima garis pertengahan clavikula kiri o
V5 pada axila sebelah depan kiri o V6 pada axila sebelah belakang
kiri
9. Melakukan kalibrasi dengan kecepatan 25 mili/detik 10. Bila
rekaman Elektrokardiogram telah lengkap terekam, semua elektroda
yang melekat ditubuh pasien dilepas dan dibersihkan seperti semula.
11. Pasien dibantu merapihkan pakaian
Unit terkait Seluruh unit keperawatan
RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT
PENERIMAAN PASIEN BARU
NO. DOKUMEN
NO. REVISI00HALAMAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit
Ditetapkan Oleh
DirekturDr. H Agung Mulia,Mars
Pengertian Pasien baru adalah pasien yang datang dari
poliklinik, IRD, pindahan dari ruangan lain yang akan dirawat di
Unit Rawat Inap.
Tujuan Sebagai acuan pelaksanaan perawatan dalam menerima pasien
baru.
Kebijakan Setiap pasien masuk harus diterima oleh perawat
Prosedur 1. Pasien datang ke ruangan disertai status.2. Pasien
ditempatkan di kelas yang telah disepakati.3. Perawat
memperkenalkan diri4. Diterangkan hak dan kewajiban kepada pasien
dan keluarganya.5. Melaksanakan program orientasi kepada pasien,
memberitahu tentang denah ruangan, letak kamar mandi, ruangan
perawat dan memberitahu fasilitas yang tersedia serta cara
penggunaannya.Perawat memberitahu tentang jadwal kegiatan rutin
ruangan antara lain waktu mandi, makan, kunjungan dokter dan waktu
besuk6. Melaksanakan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian
sampai evaluasi.
Unit terkait Seluruh unit keperawatan
RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT
PASIEN PULANG DENGAN IZIN DOKTER
NO. DOKUMEN
NO. REVISI00HALAMAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit
Ditetapkan Oleh
DirekturDr. H Agung Mulia,Mars
Pengertian Pasien yang telah mendapatkan perawatan dan
pengobatan yang telah dinyatakan sembuh oleh dokter
TujuanSebagai acuan memulangkan pasien dari ruang rawat
inap.
KebijakanSetiap pasien pulang harus seijin dokter.
Prosedur 1. Dokter menginjinkan pulang.2. Bagian administrasi
perawat menyiapkan perincian pembiayaan dan surat-surat yang
dibutuhkan antara lain:a. Surat kontrolb. Surat keterangan sakit
dan dirawat
3. Surat perincian diatur ke bagian keuangan oleh bagian
administrasi perawat.4. Perawat menganjurkan keluarga pasien
menyelesaikan administrasi ke bagian keuangan.5. Surat bukti
pembayaran diserahkan ke bagian administrasi perawat.6. Perawat
memberikan penjelasan tentang perawatan selanjutnya di rumah dan
menyerahkan surat-surat yang diperlukan pasien.
Unit terkait Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Jalan
RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT
PASIEN PULANG PAKSA
NO. DOKUMEN
NO. REVISI00HALAMAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit
Ditetapkan Oleh
DirekturDr. H Agung Mulia,Mars
Pengertian Pasien pulang paksa adalah pasien yang mendapatkan
perawatan dan pengobatan yang dinyatakan belum sembuh oleh dokter,
pulang atas kemauan sendiri.
TujuanSebagai acuan memulangkan pasien pulang paksa dari ruang
rawat inap.
KebijakanSetiap pasien pulang dengan belum mendapat ijin
dokter.
Prosedur 1. Dokter / perawat memberikan penjelasan dan informasi
tentang keadaan penyakitnya.2. Keluarga / pasien menandatangani
surat pernyataan pulang paksa.3. Bagian administrasi / perawat
menyiapkan perincian pembiayaan dan surat kontrol.4. Surat
perincian diantar ke bagian keuangan oleh bagian administrasi
perawat.5. Perawat menganjurkan keluarga pasien menyelesaikan
administrasi ke bagian keuangan.6. Surat bukti pembayaran
diserahkan ke bagian administrasi perawat.7. Perawat membrikan
penjelasan tentang perawatan selanjutnya di rumah dan menyerahkan
surat-surat yang diperlukan pasien.
Unit terkaitI Instalasi Rawat Inap