Top Banner
PROPOSAL KOMPETISI RBL EUREKA PENGANGKUT SAMPAH SUNGAI OTOMATIS Diusulkan oleh: Jihad Alif (131410213) Harris Fikren Taufik (131410015) Genta M. Rahayu (131410051)
36

Format Proposal Editan4

Apr 13, 2016

Download

Documents

harris fikren

proposal
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Format Proposal Editan4

PROPOSAL KOMPETISI RBL EUREKA

PENGANGKUT SAMPAH SUNGAI OTOMATIS

Diusulkan oleh:

Jihad Alif (131410213)

Harris Fikren Taufik (131410015)

Genta M. Rahayu (131410051)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KOTA BOGOR

BOGOR

2015

Page 2: Format Proposal Editan4

PENGESAHAN PROPOSAL KOMPETISI RBL EUREKA

1. Judul RBL : Pengangkut Sampah Sungai Otomatis

2. Nama Kelompok : Boboboi3. Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Kota Bogor4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Jihad Alifb. NIS : 131410213c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perum. Laladon Indah Jln. Cirata 7

Ciomas Kabupaten Bogor / 081213379342

d. Alamat email : [email protected]. Guru Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Hasan Salim, S.Pd, M.Pdb. NIP : 196608131990011001c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Mutiara Bogor Raya Blok F6 No. 8

Katulampa Kota Bogor / 08128228074

d. Alamat email : [email protected]. Biaya Kegiatan Total

a. Sekolah : Rpb. Sumber lain (sebutkan . . .) : Rp

Bogor, Oktober 2015MenyetujuiGuru Pendamping Ketua Pelaksana Kegiatan

(Hasan Salim, S.Pd, M.Pd.) (Jihad Alif)NIP. 196608131990011001 NIS. 131410213

MengesahkanKepala Sekolah SMA Negeri 1 Kota Bogor

(Dra. Sri Eningsih, M.Pd.)

ii

Page 3: Format Proposal Editan4

NIP. 195902081985012001

DAFTAR ISI

(daftar isi dapat diubah sesuai konten yang dicantumkan peserta)

Halaman Judul................................................................................................ i

Halaman Pengesahan ..................................................................................... ii

Daftar Isi ........................................................................................................ iii

Ringkasan ...................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 1

1.3 Tujuan Kegiatan ....................................................................... 1

1.3 Output yang Diharapkan .......................................................... 1

1.4 Manfaat Kegiatan ..................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pustaka 1 .................................................................................. 2

2.2 Pustaka 2 .................................................................................. 2

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode 1 ................................................................................... 3

3.2 Metode 2 ................................................................................... 3

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya ........................................................................ 4

4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................... 4

Daftar Pustaka ............................................................................................... 5

Lampiran-Lampiran ....................................................................................... 6

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ................... 7

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ....... 10

iii

Page 4: Format Proposal Editan4

“Pengangkut Sampah Sungai Otomatis”

R I N G K A S A NJihad Alif, Harris Fikren Taufik, dan Genta M. Rahayu, 2015, 20 halaman

Tuliskan ringkasan dari Proposal Kompetisi RBL Eureka di sini. Ringkasan menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan. Ringkasan dibuat dalam satu paragraf, dan tidak mengandung persamaan matematis di dalamnya. Panjang ringkasan pada umumnya adalah 250-300 kata. Silakan mengubah isi ringkasan ini. Kata Kunci : tuliskan kata kunci dalam satu baris (3-4 kata kunci)

iv

Page 5: Format Proposal Editan4

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangUraikan latar belakang kegiatan.

1.2 Rumusan MasalahKegiatan ini adalah usaha untuk memecahkan beberapa masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana cara mengatasi isu energi listrik? b. Tuliskan sesuai kebutuhan.

1.3 Tujuan KegiatanKegiatan ini adalah memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Menyediakan suatu alat untuk mengatasi isu energy listrik.b. Tuliskan sesuai kebutuhan.

1.4 Output yang DiharapkanAdapun output yang diharapkan melalui kegiatan ini adalah sebagai berikut:

a. Tuliskan sesuai kebutuhan.

1.5 Manfaat KegiatanKegiatan ini adalah memiliki manfaat sebagai berikut:

2.1.1 Tuliskan sesuai kebutuhan.

Page 6: Format Proposal Editan4

2

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gerak Rotasi

2.1.1 Satuan Gerak dalam RotasiDalam meninjau gerak rotasi pada suatu bidang, maka kita anggap semua

titik yang berada dalam satu bidang akan bergerak melingkar terhadap suatu sumbu rotasi. Untuk memperjelas gerak rotasi, kita akan menggunakan satuan gerak pada gerak rotasi yakni kecepatan angular dan percepatan angular. Satuan-satuan ini akan didefinisikan secara analogi dengan perbandingan gerak rotasi terhadap gerak linear yang memiliki satuan-satuan yang mirip dengan gerak rotasi. Kecepatan angular dan percepatan angular berlaku untuk semua gerak rotasi.

Saat suatu objek bergerak melingkar dari suatu posisi awal, dinyatakan sebagai 1, ke suatu posisi akhir, dinyatakan sebagai 2, perpindahan angularnya, dinyatakan sebagai ∆ θ , ialah

∆ θ=θ2−θ1

Kecepatan angular (dilambangkan oleh ) secara analogi disamakan dengan kecepatan linear. Tapi pada kecepatan angular, yang digunakan ialah perpindahan angular bukan perpindahan linear. Rerata Kecepatan Angular () dinyatakan dengan

ω=∆ θ∆ t

dimana ∆ θ adalah sudut yang telah dilewati suatu titik dalam waktu ∆ t . Kecepatan angular sesaat () didefinisikan dengan perpindahan sudut yang sangat kecil dalam interval waktu yang sangat sempit:

ω= lim∆ t →0

∆ θ∆ t

Kecepatan angular dinyatakan dalam satuan rad/s. Perlu diingat bahwa seluruh titik yang berputar dalam bidang tersebut akan memiliki kecepatan angular yang sama.

Percepatan angular (dilambangkan oleh ) secara analogi disamakan dengan percepatan linear. Tetapi yang digunakan ialah perubahan dalam kecepatan angular. Rerata Percepatan Angular (α ) dinyatakan dengan

α=ω2−ω1

∆ t=∆ ω

∆ tdimana 2 ialah kecepatan angular akhir, dan 2 sebagai kecepatan angular

awal. Percepatan Angular Sesaat () dinyatakan dengan

lim∆t →0

∆ ω∆ t

Page 7: Format Proposal Editan4

3

Karena semua titik di bidang yang berputar mempunyai kecepatan angular yang sama, maka sama halnya dengan percepatan angular. Semua titik yang berada pada bidang yang berputar akan memiliki percepatan angular yang sama. Percepatan sudut dinyatakan dengan satuan rad/s2.

Semua titik di suatu bidang yang bergerak melingkar pasti mempunyai suatu kecepatan linear. Hubungan yang dapat digunakan untuk mencari suatu kecepatan linear pada suatu titik yang bergerak melingkar ialah ∆ l=∆ θ r. Sehingga didapatkan bahwa

v=∆ l∆ t

=∆ θ∆ t

r=ωr

Untuk menyatakan percepatan linear, dapat digunakan formula yang telah ditemukan. Percepatan linear dinyatakan dengan

a tan=∆ v∆ t

=∆ ω∆ t

r=αr

Keterangan tan pada percepatan tersebut menerangkan bahwa percepatan tersebut ialah percepatan tangensial. Percepatan total (a) pada gerak rotasi dinyatakan dengan pertambahan dua vector yakni

a⃑=a⃑ tan+a⃑R

dimana a⃑R adalah percepatan sentripetal yang mengarah ke titik sumbu rotasi. a⃑R dapat dinyatakan dengan

aR=v2

r=

(ωr)2

r=ω2 r

2.1.2 TorsiUntuk membuat suatu benda berotasi terhadap suatu sumbu rotasi, pasti

membutuhkan suatu gaya. Tetapi tidak hanya jumlah gaya yang berpengaruh dalam memutarkan suatu benda, tempat gaya dikerahkan juga ada pengaruhnya. Percepatan angular suatu benda yang bergerak melingkar akan berbanding lurus tidak hanya dengan besar gaya yang dikerahkan, melainkan juga jarak dari titik sumbu rotasi ke titik dimana gaya dikerahkan. Jarak ini disebut juga sebagai lengan kuasa.

Percepatan angular suatu benda juga berbanding lurus dengan gaya dikali dengan panjang lengan kuasa. Produk ini juga sering disebut sebagai momen gaya atau lebih dikenal dengan torsi yang dilambangkan dengan . Secara umum, besar torsi terhadap suatu titik sumbu rotasi ialah

τ=F r⊥dimana r⊥ adalah panjang lengan kuasa, dan tanda tegak lurus ()

menandakan bahwa kita harus memakai jarak lengan kuasa yang tegak lurus dengan gaya.

Ada cara lain untuk menentukan torsi, yakni memproyeksi gaya yang mempunyai kemiringan (sebesar ) terhadap sumbu yang akan bertegak lurus

Page 8: Format Proposal Editan4

4

dengan panjang lengan kuasa. Maka torsi terhadap suatu titik sumbu rotasi dapat dinyatakan dengan

τ=F⊥ r

Gambar 2.1 (a) menjelaskan cara pertama, (b) menjelaskan cara kedua

Untuk pemakaiannya, hal ini sepenuhnya diserahkan kepada masing masing individu tergantung dengan kenyamanannya dalam memakainya. Namun dua rumus ini dapat dijadikan satu rumus yang padu yakni

τ=Fr sin θJika ada lebih dari satu torsi yang bekerja pada suatu benda, maka

percepatan angular benda berbanding lurus dengan jumlah torsi. Jumlah torsi ini bergantung pada arah-arah torsinya. Jika ada dua torsi yang arah putarannya sama, maka jumlah torsi ialah penjumlahan dua torsi tersebut. Tetapi jika ada dua torsi yang arah putarannya berlawanan, maka jumlah torsi ialah pengurangan dua torsi tersebut. Secara umumnya, torsi yang memutar benda searah jarum jam akan diberi tanda positif (+). Sedangkan, torsi yang memutar benda berlawanan arah jarum jam akan diberi tanda negative (-).

2.1.3 Dinamika Rotasi (Inersia)Di dalam dinamika gaya linear, percepatan tidak hanya berbanding lurus

dengan besar gaya, melainkan juga berbanding terbalik dengan inersia yang dimiliki oleh objek tersebut, yang sering kita sebut dengan massa. Maka apa pengaruh massa pada dinamika rotasi?

Pertama, ambil rumus dari Hukum Newton IIΣ F=maΣ F=mαr

Kalikan kedua ruas tersebut dengan rΣ Fr=mα r 2

Page 9: Format Proposal Editan4

5

Σ τ=mr2 αDisini sudah terlihat jelas hubungan antara massa dengan torsi dan

percepatan angular. Tetapi persamaan ini berlaku untuk satu partikel sedangkan di dalam suatu benda pasti memiliki banyak partikel sehingga

Σ τ=(Σ mr2)αΣ mr2 adalah jumlah total massa partikel dikalikan dengan kuadrat

jaraknya terhadap titik sumbu rotasi masing masing. Jika partikel ini diberi nomor satu persatu, maka Σ mr2 menjadi yang lebih kita kenal dengan momen inersia (I).

I=Σ mr2=m1 r12+m2r2

2+…Maka rumus hubungan massa dengan dinamika rotasi dapat

disederhanakan menjadiΣ τ=Iα

Setiap benda memiliki momen inersia yang berbeda. Besar momen inersia ini tidak hanya bergantung pada massa dan panjang benda, tetapi juga bergantung kepada bentuk yang dimiliki oleh benda tersebut. Berikut ialah beberapa momen inersia suatu benda.

Page 10: Format Proposal Editan4

6

Gambar 2.2 Tabel Nilai Inersia2.1.4 Energi Kinetik Rotasi

Energi kinetik rotasi adalah energi yang didapatkan oleh suatu benda karena benda tersebut bergerak rotasi. Secara analogi dengan energi kinetik translasi, dapat diperkirakan bahwa energi kinetik rotasi dapat dinyatakan dengan 12

I ω2. Hal ini dapat dibuktikan secara matematis.

Bayangkan suatu benda berputar yang terdiri dari banyak partikel yang bermassa m, dan anggap bahwa r mewakili jarak antar partikel dengan titik sumbu rotasi. Maka jumlah energi kinetik ialah jumlah energi kinetik yang dimiliki oleh setiap partikel. Energi kinetik dapat dinyatakan dengan

EK=Σ( 12

m v2)=Σ( 12

m ω2 r2)EK=1

2Σ (m r2 ) ω2

Page 11: Format Proposal Editan4

7

ω2 dan 12 dapat dikeluarkan karena setiap partikel memiliki kecepatan

angular dan konstanta yang sama. Karena I=Σ mr2 maka rumus energi kinetik rotasi dapat disederhanakan menjadi

EK=12

I ω2

Energi kinetik rotasi mempunyai satuan Joule seperti energi yang lain.Objek yang bergerak memutar dan juga bergerak lurus maka tidak hanya

energi kinetik rotasi yang berpengaruh tapi juga ada energi kinetik translasi yang ditinjau dari titik pusat massa benda. Energi kinetik ini dapat dinyatakan dengan

EK=12

I pm ω2+12

m v pm2

vpm adalah kecepatan linear yang dimiliki oleh benda yang ditinjau dari titik pusat massa benda. I pm adalah momen inersia terhadap titik sumbu rotasi benda tersebut. Persamaan ini berlaku hanya ketika titik sumbu rotasi tidak berubah-ubah.

2.1.5 Momentum Angular & Hukum Kekekalan Momentum AngularUntuk momentum angular, rumusnya dapat dianalogikan dengan

momentum linear yakni p=mv. Momentum Angular (L) dapat dinyatakan dengan

L=IωI adalah momen inersia dan ω adalah kecepatan angular pada titik sumbu

rotasi tersebut.Untuk hubungan momentum angular dengan dinamika rotasi, dapat

dianalogikan dengan hubungan antara momentum linear dengan dinamika translasi yaitu

F Δ t=Δ pFadalah gaya linearnya, Δt adalah selisih waktunya, dan Δ p adalah

selisih momentum linearnya. Rumus ini bisa dianalogikan untuk mencari hubungan antara momentum angular dengan dinamika rotasi. Hubungan tersebut dinyatakan dengan

Σ τ Δt=Δ L

Σ τ= Δ LΔt

Σ τ adalah jumlah besar torsi yang bekerja dalam suatu benda. Δ L adalah selisih antara momentum angular akhir dengan yang awal. Δt adalah selisih waktu.

Momentum angular bisa menjadi suatu kuantitas yang kekal, jika tidak ada torsi yang bekerja terhadap benda. Total momentum angular yang bekerja pada suatu benda akan konstan dan arah putaran benda tidak akan berganti selama tidak ada torsi yang bekerja terhadap benda. Hukum kekekalan momentum angular ini

Page 12: Format Proposal Editan4

8

ialah salah satu dari tiga hukum kekekalan, bersama dengan hukum kekekalan momentum linear dan hukum kekekalan energi.

2.2 Fluida Dinamis

2.2.1 DebitDebit adalah jumlah volume fluida yang mengalir pada suatu penampang

per satuan waktu. Debit dapat dinyatakan dengan

Q=Av=Vt

Keterangan:Q : Debit fluida (m3/s)A : Luas penampang (m2)v : Kecepatan fluida (m/s)V : Volume fluida yang keluar selama t (m3)t : Waktu (s)

Debit dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya oleh curah hujan, keadaan geologi, flora, temperatur, dan lain-lain. Debit selalu berubah dari musim ke musim dan dari hari ke hari. Kecenderungan karakteristik dan besarnya debit secara kasar dapat diketahui dengan pengamatan dalam jangka waktu yang sangat lama. Pengukuran debit sungai sangat penting untuk dapat menentukan tenaga yang dihasilkan oleh pusat listrik tenaga air.

2.2.2 Aliran FluidaAliran di dalam fluida dibagi menjadi beberapa hal, yakni aliran seragam,

aliran tidak seragam, aliran laminar (streamline), aliran turbulen, aliran tetap, aliran tidak tetap, aliran lambat, aliran kritis, dan aliran cepat.

Page 13: Format Proposal Editan4

9

Gambar 2.3 Sketsa Aliran Seragam / Tidak Seragam

Aliran seragam (uniform flow) terjadi apabila kecepatan aliran dalam suatu penampang melintang tidak berubah di setiap arah aliran. Aliran seragam terjadi jika luas penampangnya sama dan kecepatan aliran tetap pada luas penampang yang sama. Ini terjadi pada gambar 2.3 antara A dan B.

Aliran tidak seragam (nonuniform flow) terjadi apabila kecepatan aliran dalam suatu penampang melintang berubah di setiap arah aliran. Aliran tidak seragam terjadi jika luas penampangnya berubah dan kecepatan alirannya berubah sesuai dengan asas kontinuitas. Ini terjadi pada gambar 2.3 antara B dan C.

Aliran laminar terjadi apabila butir-butir air seolah-seolah bergerak menurut lintasan tertentu yang teratur atau lurus. Sedangkan aliran turbulen terjadi apabila butir-butir air bergerak menurut lintasan yang tak teratur, tak lancar maupun tidak tetap, walaupun butir-butir tersebut tetap bergerak maju dalam aliran secara keseluruhan. Aliran turbulen menghasilkan eddy currents yang akan menyedot energi yang besar. Aliran laminar dan turbulen dapat diklasifikasikan dengan bilangan Reynolds, yang dapat dirumuskan sebagai berikut.

ℜ= ρvdμ

Keterangan:Re : Bilangan Reynoldsρ : Massa Jenisv : Kecepatan Alirand : Kedalaman Aliranμ : Kekentalan Air

Page 14: Format Proposal Editan4

10

Apabila Re kurang dari 500, maka terjadi aliran laminar. Jika Re lebih dari 500, maka terjadi aliran turbulen. Apabila harga Re antara 200-500, maka aliran dalam kondisi transisi. Hampir seluruh sungai mengalami aliran turbulen.

Aliran tetap terjadi apabila kecepatan aliran tidak berubah menurut waktu, sedangkan aliran tidak tetap terjadi apabila kecepatan aliran berubah menurut waktu.

Aliran sungai dapat digolongkan sesuai dengan energi alirannya. Hal ini bisa digolongkan melalui Bilangan Froude. Bilangan Froude dapat menetapkan jenis aliran lambat, kritis, atau cepat, berdasarkan rumus

F= v√gd

Keterangan:F : Bilangan Froudev : Kecepatan Aliran Rata-rata (m/s)g : Percepatan Gravitasi (m/s2)d : Kedalaman Aliran Rata-rata (m)

Jika harga F lebih kecil dari 1, maka aliran dikatakan sub kritis (lambat, tenang). Jika harga F sama dengan 1, maka aliran dikatakan kritis, kedalaman d disebut kedalaman kritis. Jika harga F lebih besar dari 1, maka aliran disebut super kritis (cepat).

2.2.3 Asas Kontinuitas

Gambar 2.4 Pipa yang menyempitAnggap pada pipa yang diameternya menyempit mempunyai aliran

laminar. Pertama, kita tentukan kecepatan aliran massa, yaitu massa yang mengalir dalam suatu periode. Kecepatan aliran massa dapat ditentukan dengan

Kecepatanaliranmassa=∆ m∆ t

∆ m∆ t

= ρ ∆V∆ t

= ρA ∆l∆ t

= ρAv

Di dalam pipa yang menyempit, tidak ada volume ataupun massa yang keluar dari pipa tersebut, maka kecepatan aliran massanya pasti sama antara pipa berdiameter besar dengan pipa berdiameter kecil.

ρ1 A1 v1=ρ2 A2 v2

Jika menganggap bahwa tekanan tidak mempengaruhi massa jenis, maka

Page 15: Format Proposal Editan4

11

A1 v1=A2 v2

2.2.4 Hukum Bernoulli

Gambar 2.5 Pipa untuk percobaan BernoulliHukum Bernoulli menyatakan bahwa jika kecepatan aliran tinggi, maka

tekanannya rendah. Jika kecepatan aliran rendah, maka tekanannya tinggi. Hal ini disampaikan oleh Daniel Bernoulli (1700-1782) berkenaan tentang fluida dinamis. Kesimpulan ini diambil dari sebuah pembuktian menggunakan pipa yang berbentuk seperti gambar 2.5.

Hukum Bernoulli secara matematis dapat dirumuskan menjadi

P1+12

ρ v12+ρg y1=P2+

12

ρ v22+ ρg y2

Keterangan:P : Tekanan : Massa Jenisv : Kecepatan Aliran g : Percepatan Gravitasiy : Tinggi Pipa

Penomoran pada Hukum Bernoulli berguna untuk menempatkan posisi tinjauan di dalam pipa. Karena kita bisa meninjau pipa dimana saja, maka Hukum Bernoulli bisa dituliskan seperti

P+ 12

ρ v2+ρgy=konstan

Hukum Bernoulli itu hanya penjabaran dari Hukum Kekekalan Energi.

2.3 Sampah

2.3.1 Pengertian SampahMenurut UU No. 18 Tahun 2008, Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari

manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Penghasil sampah diantara

Page 16: Format Proposal Editan4

12

lain ialah setiap orang, sekelompok orang, atau badan hokum yang menghasilkan timbulan sampah.

Banyaknya sampah dapat dinyatakan dalam satuan berat seperti kilogram perorang perhari (Kg/o/h) atau kilogram permeter-persegi perhari (Kg/m2/h) atau kilogram per tempat tidur perhari (Kg/bed/h), dan sebagainya. Banyaknya sampah juga dapat dinyatakan dalam satuan volume seperti liter perorang perhari (l/o/h) atau liter permeter-persegi perhari (l/m2/h) atau liter per tempat tidur perhari (l/bed/h), dan sebagainya. Kota-kota di Indonesia pada umumnya menggunakan satuan volume.

Sampah bisa berasal dari kegiatan penghasil sampah seperti pasar, rumah tangga, perdagangan, penyapuan jalan, dan industri penghasil limbah yang sejenis sampah. Sampah juga bisa mengandung limbah berbahaya seperti sisa baterai, oli, pestisida, insektisida, dan sebagainya.

2.3.2 Jenis SampahMenurut UU No. 18 Tahun 2008, sampah dibagi menjadi 3 bagian, yakni

sampah rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah tangga, dan sampah spesifik.

Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.

Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.

Sampah spesifik diantara lain ialah sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun, sampah yang timbul akibat bencana, puing bongkaran bangunan, sampah yang belum dapat diolah, dan sampah yang timbul secara tidak periodik.

2.4 Turbin Air

2.4.1 Pengertian Turbin AirTurbin air merupakan mesin penggerak yang merubah energi potensial

menjadi energi mekanik dengan air sebagai fluida kerjanya. Menurut sejarahnya turbin hidrolik sekarang berasal dari kincir-kincir air pada zaman abad pertengahan yang dipakai untuk memecah batu bara dan keperluan gandum.

2.4.2 Daya dan Efisiensi TurbinDaya turbin air ditentukan oleh besarnnya debit air dan tinggi jatuh air

(head) serta efisiensi dari turbin air tersebut. Daya turbin air dapat dinyatakan sebagai berikut.

P= ρghQη1000

Page 17: Format Proposal Editan4

13

Keterangan:P : Daya Turbin (watt)ρ : Massa Jenis Fluida (kg/m3)g : Percepatan Gravitasi (m2/s)h : Tinggi Jatuh Air (m)Q : Debit air (m3/s)η : Efisiensi Turbin (%)

Efisiensi turbin ditentukan oleh perbandingan daya hidraulik dengan daya poros turbin. Dalam bentuk persamaan, dapat dinyatakan sebagai berikut.

η=PH

PT×100 %

atau

ηT=τω

ρghQ×100 %

Keterangan:PT : Daya Poros (watt)PH : Daya Hidraulik (watt)τ : Torsi (Nm)ω : Kecepatan Angular (rad/s)

2.4.3 Jenis TurbinPengelompokkan turbin dapat berdasarkan atas cara kerjanya atau susunan

porosnya. Jenis turbin menurut cara kerjanya dibagi menjadi dua, yakni turbin aksi (impuls) dan turbin reaksi. Untuk jenis turbin menurut susunan porosnya dibagi menjadi dua juga, yakni turbin poros vertikal dan turbin poros horizontal.

Turbin aksi atau turbin impuls adalah turbin yang berputar karena adanya gaya impuls dari air. Salah satu contoh turbin aksi ialah turbin Pelton.

Gambar 2.6 Turbin PeltonTurbin reaksi adalah turbin yang berputar dengan memanfaatkan tekanan

air yang menekan. Pada turbin reaksi, air masuk ke dalam jaringan dalam keadaan bertekanan dan kemudian mengalir ke sudu. Saat air mengalir ke sekeliling sudu piringan, turbin akan berputar penuh dan saluran belakan (tail race) akan terendam

Page 18: Format Proposal Editan4

14

air seluruhnya. Tinggi angkat air sewaktu mengalir ke sekeliling sudu akan diubah menjadi tinggi angkat kecepatan dan akhirnya berkurang hingga tekanan atmosfer sebelum meninggalkan piringan turbin. Salah satu contoh dari turbin reaksi ialah turbin Kaplan dan turbin Francis.

Gambar 2.7 Turbin Francis (kiri) dan Turbin Kaplan (kanan)Untuk turbin berporos vertikal, contohnya diantara lain ialah turbin

Propeller dan turbin Pelton. Sedangkan untuk turbin berporos horizontal, contohnya diantara lain ialah turbin Crossflow, Francis, dan Kaplan. Untuk melihat pengaruh kapasitas air terhadap efisiensi tiap jenis turbin, dapat dilihat di grafik berikut.

Gambar 2.9 Grafik Efisiensi Turbin

Page 19: Format Proposal Editan4

15

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Metode 1Uraikan secara cermat dan detail metode yang digunakan pada

pelaksanaan kegiatan.

3.2 Metode 2Uraikan secara cermat dan detail metode yang digunakan pada pelaksanaan

kegiatan.

Page 20: Format Proposal Editan4

16

BAB IVBIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran BiayaRingkasan anggaran biaya diperlihatkan dalam tabel berikut.

Tabel 1. Ringkasan Anggaran BiayaNo Alat dan Bahan Jumlah Harga Satuan Total Harga1234

Jumlah

4.2 Jadwal KegiatanRencana jadwal kegiatan diperlihatkan dalam tabel berikut.

Tabel 2. Rencana Jadwal Kegiatan

No Uraian KegiatanNovember

(Minggu ke-)Desember

(Minggu ke-)1 2 3 4 1 2 3

1234

Page 21: Format Proposal Editan4

17

DAFTAR PUSTAKA

1. Giancoli, D. C. 2005. Physics: Principles with Applications. 6th ed. New Jersey: Pearson Education Inc.

2. Priyantini, N. Y. Sistem Pengukuran Kecepatan Arus Air Sungai Berbasis Mikrokontroler AT89S8252. [Skripsi] Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim; 2010.

3. Damanhuri, E., Padmi, T. Pengelolaan Sampah. [Diktat] Bandung: Institut Teknologi Bandung; 2010.

4. Susatyo, A., Hakim, L. 2003. Perancangan Turbin Pelton. Bandung: LIPI.5. Manno, M. 2013. Hydraulic Turbines and Hydroelectric Power Plants.

Rome: University Of Rome

Page 22: Format Proposal Editan4

18

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Guru PembimbingBiodata Ketua KelompokA. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Jihad Alif2 Jenis Kelamin Laki-laki3 NIS 1314102134 Tempat dan Tanggal Lahir Ambon, 4 April 19985 E-mail [email protected] 6 Nomor Telepon/HP 081213379342

B. Riwayat PendidikanSD SMP SMA

Nama InstitusiSD Nata Endah

1 Kabupaten Bandung

SMP Negeri 4 Bogor

SMA Negeri 1 Bogor

Jurusan - - IPATahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

PenghargaanTahun

1 Juara 1 SOC EKSAKTA SMAKBO 20132 Siswa Terbaik ke-7 Rapot Paralel SMPN 4 BOGOR 201334

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal Kompetisi RBL Eureka.

Bogor, Oktober 2015Pengusul

(Jihad Alif)

Foto3 x 4

Page 23: Format Proposal Editan4

19

Biodata Anggota 1A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Harris Fikren Taufik2 Jenis Kelamin Laki-laki3 NIS 1314100154 Tempat dan Tanggal Lahir Bogor, 24 Mei 19985 E-mail [email protected] 6 Nomor Telepon/HP 085693977628

B. Riwayat PendidikanSD SMP SMA

Nama Institusi SDIT Aliya SMP Negeri 4

BogorSMA Negeri 1

BogorJurusan - - IPATahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

PenghargaanTahun

1 Juara Harapan 1 SOC EKSAKTA SMAKBO 20132 Siswa Terbaik ke-8 Rapot Paralel SMPN 4 Bogor 20133 Juara 1 OSK Kebumian Kemendikbud 20154 Juara 6 OSP Kebumian Kemendikbud 2015

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal Kompetisi RBL Eureka.

Bogor, Oktober 2015Pengusul

(Harris Fikren Taufik)

Foto3 x 4

Page 24: Format Proposal Editan4

20

Biodata Anggota 2A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Genta Muhammad Rahayu2 Jenis Kelamin Laki-laki3 NIS 1314100514 Tempat dan Tanggal Lahir Bogor, 18 November 19985 E-mail [email protected] 6 Nomor Telepon/HP 087873032359

B. Riwayat PendidikanSD SMP SMA

Nama Institusi SD Bina InsaniSMP Negeri 1

BogorSMA Negeri 1

BogorJurusan - - IPATahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

PenghargaanTahun

1 Juara 2 OSK Fisika Kemendikbud 20142 Juara 1 Travelling PMR PMI 20113 Juara 3 Kata Karate KOPASSUS CUP KOPASSUS 20084

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal Kompetisi RBL Eureka.

Bogor, Oktober 2015Pengusul,

(Genta Muhammad Rahayu)

Foto3 x 4

Page 25: Format Proposal Editan4

21

Biodata Guru PembimbingA. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Hasan Salim, S.Pd, M.Pd.2 Jenis Kelamin Laki-laki3 NIP 1966081319900110014 Tempat dan Tanggal Lahir Cianjur, 13 Agustus 19665 E-mail [email protected] 6 Nomor Telepon/HP 08128228074

B. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

NoNama Pertemuan Ilmiah / Seminar

Judul Artikel IlmiahWaktu dan

Tempat123

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

PenghargaanTahun

1Juara 3 Guru Berprestasi Tingkat Kotamadya

Kemendikbud 2010

2Instruktur Nasional Kurikulum 2013 Bidang Fisika

Kemendikbud2014-2015

3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal Kompetisi RBL Eureka.

Bogor, Oktober 2015Pembimbing

(Hasan Salim, S.Pd, M.Pd.)

Foto3 x 4

Page 26: Format Proposal Editan4

22

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama / NISAlokasi Waktu

(jam/minggu)Uraian Tugas

123