1 BAB I PENDAHULUAN Pada perkembangan kebutuhan tenaga pascasarjana khususnya pascasarjana teknik pertambangan, dituntut suatu lulusan yang berkualitas, baik dalam pengusaan hard skill (penguasaan teori dan praktek) maupun soft skill (pengembangan kepribadian dan ketrampilan). Untuk itu perlu disusun suatu rangkaian kurikulum yang dapat menjembatani kebutuhan tersebut. Buku Pedoman Penyusunan Proposal dan Skripsi ini merupakan satu wujud pemenuhan kebutuhan di atas. Buku ini disusun berlandaskan visi dan misi Program Studi Magister Teknik Pertambangan FTM – UPN “Veteran” Yogyakarta, dengan tujuan sebagai bimbingan bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir penelitian (Skripsi). Buku pedoman ini berisi pedoman penyusunan proposal Skripsi dan penyusunan draft Skripsi beserta dengan format penyusunannya. Buku pedoman ini disusun oleh Tim Penjaminan Mutu berdasarkan standar KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia). 1.1 Tujuan Buku pedoman penyusunan proposal dan Skripsi ini, untuk seterusnya disingkat buku pedoman, bertujuan memudahkan mahasiswa dalam menyusun proposal dan Skripsinya. Buku pedoman ini beserta format yang terkandung didalamnya harus diikuti dalam penyusunan proposal dan Skripsi. Buku pedoman ini hanya mengatur cara penyusunan proposal dan Skripsi dan hanya berlaku di Magister Teknik Pertambangan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Jika setelah penulisan Skripsi, mahasiswa ingin menerbitkan Skripsi atau sebagian dari Skripsinya dalam suatu majalah atau jurnal ilmiah,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada perkembangan kebutuhan tenaga pascasarjana khususnya pascasarjana
teknik pertambangan, dituntut suatu lulusan yang berkualitas, baik dalam
pengusaan hard skill (penguasaan teori dan praktek) maupun soft skill
(pengembangan kepribadian dan ketrampilan).
Untuk itu perlu disusun suatu rangkaian kurikulum yang dapat menjembatani
kebutuhan tersebut.
Buku Pedoman Penyusunan Proposal dan Skripsi ini merupakan satu wujud
pemenuhan kebutuhan di atas. Buku ini disusun berlandaskan visi dan misi
Program Studi Magister Teknik Pertambangan FTM – UPN “Veteran”
Yogyakarta, dengan tujuan sebagai bimbingan bagi mahasiswa dalam
menyelesaikan tugas akhir penelitian (Skripsi).
Buku pedoman ini berisi pedoman penyusunan proposal Skripsi dan
penyusunan draft Skripsi beserta dengan format penyusunannya. Buku
pedoman ini disusun oleh Tim Penjaminan Mutu berdasarkan standar KKNI
(Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia).
1.1 Tujuan
Buku pedoman penyusunan proposal dan Skripsi ini, untuk seterusnya disingkat
buku pedoman, bertujuan memudahkan mahasiswa dalam menyusun proposal
dan Skripsinya. Buku pedoman ini beserta format yang terkandung didalamnya
harus diikuti dalam penyusunan proposal dan Skripsi. Buku pedoman ini hanya
mengatur cara penyusunan proposal dan Skripsi dan hanya berlaku di Magister
Teknik Pertambangan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta. Jika setelah penulisan Skripsi, mahasiswa ingin menerbitkan
Skripsi atau sebagian dari Skripsinya dalam suatu majalah atau jurnal ilmiah,
2
maka pedoman beserta ketentuan-ketentuan dari majalah atau jurnal ilmiah
itulah yang harus diikuti.
1.1 Kertas
Skripsi dicetak pada kertas HVS berukuran A4 (21 x 29,7 cm) dan berat 80
g/m2 (HVS 80). Bagian dari kertas yang memuat naskah cetak mempunyai
batas 4 cm dari tepi kiri kertas; dan 3 cm dari tepi atas, kanan, dan tepi bawah
kertas. Penomoran naskah ditulis ditengah-tengah kertas berjarak 1,5 cm dari
tepi batas kertas.
Naskah asli Skripsi dapat diperbanyak dengan membuat fotocopi pada kertas
HVS 80 berukuran sama.
1.2. Pencetakan
Naskah Skripsi dibuat dengan bantuan komputer menggunakan pencetak
(printer) warna tinta hitam (bukan dot matriks) dan dengan jenis huruf Times
New Roman Font 12. Sampul naskah berwarna biru tua dan dicetak hard cover.
Naskah dicetak pada satu halaman muka saja. Baris-baris kalimat naskah
Skripsi berjarak satu setengah spasi. Penyimpangan dari jarak satu setengah
spasi tersebut (menjadi satu spasi) dilakukan pada notasi blok yang masuk
kedalam, catatan kaki, judul keterangan dan isi diagram, tabel, gambar, dan
daftar pustaka.
Baris pertama paragraf baru berjarak tiga spasi dari baris terakhir paragraf yang
mendahuluinya. Sedangkan untuk pergantian alinea baru berjarak satu setengah
spasi plus 10 point (line spacing 1,5 dan spacing after 10 pt) dari baris terakhir
paragraf yang mendahuluinya.
Huruf pertama paragraf dimulai dari batas tepi kiri naskah. Janganlah memulai
paragraf baru pada dasar halaman, kecuali apabila cukup tempat untuk
sediikitnya dua baris. Baris terakhir suatu paragraf jangan diletakkan pada
halaman baru berikutnya, tinggalkan baris terakhir tersebut pada dasar halaman.
3
Huruf pertama sesudah tanda-tanda koma, titik-koma, titik-ganda, dan titik
dicetak dengan menyisihkan suatu rongak (ruangan antara dua huruf)
dibelakang tanda-tanda tersebut.
1.3 Perbaikan kesalahan
Naskah Skripsi yang dipersiapkan tidak boleh mengandung kesalahan, ataupun
perbaikan kesalahan.
1.4 Pemakaian Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia yang digunakan dalam naskah Skripsi harus bahasa Indonesia
dengan tingkat keresmian yang tinggi. Kaidah tata bahasa harus ditaati. Kalimat
harus utuh dan lengkap. Pergunakanlah tanda-tanda seperlunya dan secukupnya
agar dapat dibedakan anak kalimat dari kalimat induknya, kalimat keterangan
dari kalimat yang diterangkan dan sebagainya.
Kata ganti orang, terutama kata ganti orang pertama (saya dan kami), tidak
digunakan dalam kalimat naskah Skripsi, kecuali dalam kalimat kutipan.
Susunlah kalimat sedemikian rupa sehingga kalimat tersebut tidak perlu
memakai kata ganti orang.
Suatu kata dapat dipisahkan menurut ketentuan tata bahasa. Kata terakhir pada
dasar halaman tidak boleh dipotong. Pemisahan kata asing harus mengikuti cara
yang ditunjukkan dalam kamus bahasa asing tersebut.
Gunakanlah buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, Kamus Besar
Bahasa Indonesia dan kamus-kamus bidang khusus yang diterbitkan oleh
pusat pembinaan dan pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, sebagai pedoman. Buku seperti “Bangun Paragraf Bahasa
Indonesia”, susunan Adjat Sakri, penerbit ITB, dapat membantu dalam
penyusunan paragraf.
4
1.5 Aturan Umum
Padanan penulisan
- Dipakai padanan untuk istilah asing (jika ada) :
Nisbah untuk ratio; perolehan untuk recovery, dan lain-lain
- Istilah asing ditulis dengan huruf miring :
Overburden, spacing, bench, etc
- Bedakan antara awalan dan kata kerja :
Di sini (keterangan tempat) ; diledakkan (kata kerja), dan lain-lain
- Penulisan arah mata angin dan nama ditulis dengan huruf kapital :
sebelah Timur ; Kecamatan Ngemplak, dan lain lain.
Ucapan terima kasih secukupnya saja, tidak perlu berlebihan.
Junjung tinggi kejujuran, hindari memanipulasi data penelitian
Hormati karya cipta (hak cipta) seseorang, hindari plagiasi
(penjiplakan), sebutkan sumber jika mengutip sebagian kecil atau
sebagian besar karya orang lain.
5
BAB II
PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI
2.1 Apakah Skripsi itu ?
Skripsi ialah suatu karya ilmiah tertinggi yang disusun oleh seorang mahasiswa
jenjang S-1, berdasarkan serangkaian penelitian yang telah ia lakukan
berdasarkan kaidah-kaidah akademis yang berlaku universal. Seorang
mahasiswa menyusun Skripsi merupakan kewajiban yang harus dipenuhi,
sebagai sebagai salah satu syarat akademik sebelum yang bersangkutkan
menyelesaikan kuliahnya dan berhak memperoleh gelar kesarjanaannya.
Biasanya sebuah Skripsi bidang ilmu teknik (engineering science) disusun
berdasarkan hasil penelitian berbasis kajian pustaka, penelitian laboratorium,
dan penelitian lapangan. Kemudian penyusunan Skripsi dilakukan di bawah
bimbingan satu atau dua dosen yang kompeten pada bidang ilmunya, untuk
waktu beberapa bulan tergantung kualitas dan intensitas interaksi antara
mahasiswa penyusun Skripsi dengan dosen pembimbingnya. Setelah draft
Skripsi dianggap cukup dan disetujui oleh pembimbing, mahasiswa
mempresentasikannya di depan dosen dan mahasiswa, untuk memperoleh
tanggapan. Tahap terakhir ialah ujian lisan di depan tim penguji, sebelum yang
bersangkutan dinyatakan lulus atau tidak lulus.
2.2 Apakah Proposal Penelitian Skripsi itu ?
Proposal penelitian Skripsi berisi usulan penelitian dengan maksud untuk
penyusunan Skripsi. Seorang mahasiswa berhak mengajukan proposal
penelitian Skripsi setelah mahasiswa tersebut memenuhi persyaratan akademik,
antara lain setelah menempuh minimal 120 SKS dengan Indeks Prestasi
Kumulatif ≥ 2,50.
6
Mahasiswa memilih topik penelitian berdasarkan minat ketertarikan pada
bidang keahlian tertentu. Tetapi ia juga bisa menentukan topik penelitian
berdasarkan kesempatan yang tersedia pada saat itu, sepanjang ia menguasai
permasalahannya. Kemudian dalam menyusun proposal, mahasiswa dianjurkan
berkonsultasi dengan seorang dosen yang ia pilih sendiri atau ditentukan oleh
Ketua Program Studi, sesuai dengan kompetensi dan topik penelitian yang
diminati itu.
2.3 Kegunaan Proposal Penelitian
Proposal penelitian berguna sebagai pedoman kerja bagi peneliti (untuk
mahasiswa : proposal penelitian berperan sebagai acuan atau “perjanjian” antara
mahasiswa dengan dosen pembimbing mengenai penelitian yang harus
dilaksanakan), dan sebagai alat evaluasi kemajuan pelaksanaan penelitian
(untuk mahasiswa: proposal menjadi alat evaluasi diri dalam menilai kemajuan
Skripsi).
Karena proposal disusun di kampus sebelum berangkat ke lapangan, setelah
mahasiswa sampai di lokus penelitian dapat melakukan perubahan proposal
disesuaikan dengan kondisi lapangan, tetapi harus dengan persetujuan dosen
pembimbing.
2.4 Langkah-langkah Dalam Menyusun Proposal
Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh seorang mahasiswa dalam
menyusun proposal adalah sebagai berikut :
1) Pertama-tama mahasiswa harus sudah menentukan topik penelitian.
Untuk mahasiswa Magister Teknik Pertambangan, proposal
penelitiannya disesuaikan dengan konsentrasi yang ditekuni, misalnya
lingkungan pertambangan atau geomekanika. Karena biasanya
penelitian dilakukan di suatu industri pertambangan, maka lokus
penelitian harus sudah diperoleh.
7
2) Langkah kedua, datangi perpustakaan dimana tersedia banyak literatur
dan laporan penelitian terdahulu termasuk skripsi, Skripsi, atau disertasi
untuk mendalami teori-teori yang kiranya diperlukan dalam melakukan
penelitian. Judul dan pengarang buku serta bab yang diperlukan dicatat
dengan baik.
3) Langkah ketiga, temui ketua program studi untuk memperoleh dosen
pembimbing
4) Langkah keempat, datangi dosen pembimbing untuk diminta konsultasi
tentang proposal yang akan disusun, tentu dengan menunjukkan konsep
proposal yang sudah dibuat.
5) Langkah kelima, temui dosen pembimbing untuk memperoleh
persetujuan proposal sehingga dapat diajukan dalam presentasi proposal
(seminar I).
6) Langkah keenam, persiapkan segala sesuatunya sebelum berangkat
untuk melakukan penelitian.
2.5 Bagian-bagian Proposal Penelitian
Proposal Penelitian merupakan suatu kesatuan karya ilmiah yang terdiri dari
beberapa bagian, yaitu :
2.5.1 Bagian Persiapan Proposal Penelitian
Terletak di bagian depan dari naskah proposal penelitian, terdiri dari :
1) Sampul
Di dalam Sampul proposal penelitian tercantum judul proposal, nama
dan nomor mahasiswa, logo dan program studi.
Judul proposal penelitian merupakan pernyataan topik penelitian yang
akan dilakukan dengan menjelaskan lokus penelitiannnya. Judul
penelitian yang baik yaitu tersusun dengan kalimat ringkas dan jelas.
8
2) Halaman pengesahan
Selain berisi judul proposal penelitian, halaman pengesahan harus
disetujui oleh pembimbing I dan pembimbing II.
3) Halaman daftar isi
Daftar isi berisi halaman pengesahan, daftar isi, bab sampai sub-sub-
bab.
2.5.2 Bagian Utama Proposal Penelitian
Bagian utama proposal penelitian terdiri dari Bab Pendahuluan, Bab
Metodologi Penelitian, dan Bab Rencana Penyelesaian Penelitian.
1) Bab Pendahuluan
Bab Pendahuluan berisi bahasan tentang :
a) Latar belakang permasalahan
Latar belakang masalah menjelaskan kondisi di lokus penelitian
berdasarkan hasil observasi atau investigasi awal, misalnya temuan
awal adanya kesenjangan antara fakta dan harapan yang seharusnya
terjadi, atau fenomena penyimpangan jalannya suatu proses atau
operasi yang mengakibatkan keluaran tidak optimal, produktivitas
sistem produksi yang rendah, atau hal-hal lain yang tidak
seharusnya terjadi. Kemudian dijelaskan pula harapan atau hal-hal
yang dapat dikoreksi untuk memperbaiki proses atau operasi
sehingga keluarannya optimal. Jadi pada latar belakang masalah,
sudah dinyatakan masalah yang ada (problem statement).
Pernyataan masalah ini dapat dinyatakan sebagai pertanyaan
penelitian (research question). Pernyataan masalah atau pertanyaan
masalah masih bersifat umum. Pernyataan masalah contohnya :
“target produksi pembongkaran lapisan penutup tidak tercapai”.
Pernyataan masalah misalnya : “mengapa produksi pembongkaran
lapisan penutup tidak tercapai”.
9
b) Perumusan masalah
Identifikasi masalah menjelaskan secara lebih rinci pertanyaan
masalah yang sudah disebutkan sebelumnya. Mengidentifikasi
masalah artinya menjelaskan secara tegas butir-butir masalah yang
akan dibahas, mencakup parameter atau variabel atau indikator dari
fenomena yang akan diteliti. Misalnya : Target produksi
pengupasan lapisan penutup yang seharusnya 100.000 m3/hari
hanya tercapai tercapai 65.000 m3 /hari sehingga produksi batubara
menjadi menurun sekitar 35%, akibatnya unit coal washing plant
banyak menganggur dan hasil batubara bersih yang dikirim ke
empasemen di pelabuhan berkurang hingga 40%, hal ini dapat
mengancam persediaan batubara bersih untuk dikirim ke PLTU
Suralaya.
c) Maksud dan tujuan penelitian
Maksud penelitian, menjelaskan apa yang akan dikerjakan, atau
bagaimana action dalam penelitian dalam rangka mencari solusi
dari masalah. Sedangkan tujuan penelitian menjelaskan apa yang
akan diperoleh atau akan dicapai oleh maksud penelitian. Contoh
maksud penelitian : (1) Penelitian ini bermaksud mengevaluasi
kondisi operasional dan kinerja mesin bor untuk menyediakan 300
lubang ledak per hari”, (2) Maksud dari penelitian ini ialah untuk
mengidentifikasi penyebab rendahnya produktivitas alat angkut....”.,
(3) Penelitian ini bermaksud menguji metode pengukuran
perpindahan dinding terowongan...............”
Merumuskan tujuan penelitian : yaitu menegaskan apa yang akan
diperoleh atau dicapai oleh maksud penelitian. Jadi tujuan penelitian
adalah konsekuensi logis dari maksud penelitian. Contoh : (1)
“Penelitian ini bertujuan memperoleh evaluasi kondisi operasional
dan kinerja mesin bor ......” , (2) Tujuan penelitian ini ialah
memperoleh identifikasi penyebab rendahnya produktivitas alat
angkut .......” , (3) Tujuan penelitian ini ialah untuk memperoleh
10
validitas metode pengukuran perpindahan dinding
terowongan..........”
d) Batasan masalah
Batasan (lingkup) permasalahan : masalah yang akan dibahas dalam
penelitian perlu dibatasi agar penelitian tetap fokus pada tujuan
penelitian. Namun demikian pembatasan tidak perlu terlalu kaku
(rigid) sehingga penelitian menjadi terkesan dangkal dan sempit.
Contoh (1) “penelitian ini hanya mencakup aspek teknis
operasional dari mesin bor yang digunakan di Pit V jobsite C, yang
beroperasi pada 1 Agustus hingga 31 September 2011 .........” , (2)
Penelitian ini dibatasi pada kondisi massa batuan terkekarkan,
kondisi air tanah kering, dan bahan peledak yang digunakan ialah
ANFO dengan diameter lubang ledak 15 cm........”
e) Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan adalah kesimpulan apa yang akan diperoleh
dan saran saran apa yang akan diajukan.
f) Manfaat penelitian
Manfaat penelitian menyatakan manfaat apa saja yang akan
ditawarkan dengan penelitian yang akan dilakukan, misalnya dari
aspek pengembangan ilmu dan teknologi, pengembangan metode,
aspek praktis, aspek manajemen, dan lainnya
2) Bab Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan suatu metode yang dapat
mengarahkan kepada pencapaian tujuan penelitian. Metodologi berisi
tentang :
a) Dasar teori
Yaitu teori dasar yang berkaitan dengan topik Skripsi yang akan
dilakukan penelitian. Sumber dasar teori dapat berasal dari judul
Skripsi, tujuan, hipoSkripsi, rencana pengolahan data, dan rencana
11
pembahasan. Contoh : teori tentang kestabilan lereng (dari judul dan