1 Ulasan Pasar Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Rabu, 9 Mei 2018 kembali bergerak dengan mengalami kenaikan di ten- gah kenaikan imbal hasil surat utang regional serta kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi berkisar antara 2 - 17 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 10 bps dimana kenaikan imbal hasil terjadi pada hampir keseluruhan seri Surat Utang Negara. Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak mengalami kenaikan berkisar antara 4 - 19 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 50 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 3 - 14 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga yang berkisar antara 20 - 70 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 17 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 50 bps. Kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin masih didukung oleh katalis negatif dari keputusan data cadangan devisa negara serta tidak berhasilnya lelang Surat Utang Negara pada pekan ini menandakan pelaku pasar masih menahan diri. Selain itu, kenaikan imbal hasil juga didukung oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah menguatnya nilai tukar dollar Amerika terhadap mata uang utama lainnya. Imbal hasil surat utang di kawasan regional pada perdagangan di hari Rabu kembali bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan kecuali pada surat utang Hongkong. Dengan pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang mengalami kenaikan, maka imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan tenor 10 tahun masing - masing berada pada level 6,892% dan 7,330% mengalami kenaikan sebesar 11,5 bps dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya. Adapun imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami kenaikan sebesar 17 bps di level 7,660% dan 20 tahun di posisi 7,891% mengalami kenaikan sebesar 14,5 bps dibandingkan dengan posisi penutupan di hari Rabu. Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya terlihat dengan kecenderungan mengalami kenaikan imbal hasil pada tenor pendek lebih besar dibandingkan dengan kenaikan untuk tenor menengah dan panjang di tengah penurunan imbal hasil surat utang global. Imbal hasil dari INDO-23 ditutup mengalami kenaikan sebesar 4,5 bps di level 4,141% didorong oleh penurunan harga sebesar 20 bps dan INDO -28 ditutup dengan kenaikan sebesar 2,5 bps di level 4,631% setelah mengalami koreksi harga sebesar 20 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-38 dan INDO-48 ditutup naik terbatas kurang dari 1 bps masing - masing di level 5,226% dan 5,131% setelah mengalami koreksi harga yang juga terbatas sebesar 10 bps. Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp19,96 triliun dari 31 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp3,53 triliun. Obligasi Negara seri FR0059 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, sekaligus yang paling aktif diperdagangkan, yaitu senilai Rp2,86 triliun dari 73 kali transaksi di harga rata - rata 97,76% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0061, senilai Rp2,50 triliun dari 36 kali transaksi di harga rata - rata 100,5%. I Made Adi Saputra [email protected](021) 2980 3111 ext. 52117 Page 1 Fixed Income Daily Notes MNC Sekuritas Research Division Jumat, 11 Mei 2018 Kurva Imbal Hasil Surat Utang Negara Perdagangan Surat Utang Negara Perdagangan Surat Utang Korporasi
7
Embed
Fixed Income Daily Notes - mncsekuritas.id · dan PBS017 (reopening) pada hari Selasa tanggal 15 Mei 2018. Pemerintah akan melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Ulasan Pasar
Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Rabu, 9 Mei 2018 kembali bergerak dengan mengalami kenaikan di ten-gah kenaikan imbal hasil surat utang regional serta kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi berkisar antara 2 - 17 bps dengan rata
- rata mengalami kenaikan sebesar 10 bps dimana kenaikan imbal hasil terjadi
pada hampir keseluruhan seri Surat Utang Negara.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak
mengalami kenaikan berkisar antara 4 - 19 bps dengan didorong oleh adanya
koreksi harga hingga sebesar 50 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang
Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara
3 - 14 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga yang berkisar antara 20 -
70 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7
tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 17 bps dengan didorong oleh
adanya koreksi harga hingga sebesar 50 bps.
Kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin
masih didukung oleh katalis negatif dari keputusan data cadangan devisa negara
serta tidak berhasilnya lelang Surat Utang Negara pada pekan ini menandakan
pelaku pasar masih menahan diri. Selain itu, kenaikan imbal hasil juga didukung
oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah menguatnya
nilai tukar dollar Amerika terhadap mata uang utama lainnya. Imbal hasil surat
utang di kawasan regional pada perdagangan di hari Rabu kembali bergerak
dengan kecenderungan mengalami kenaikan kecuali pada surat utang Hongkong.
Dengan pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang mengalami kenaikan,
maka imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan tenor
10 tahun masing - masing berada pada level 6,892% dan 7,330% mengalami
kenaikan sebesar 11,5 bps dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya.
Adapun imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami kenaikan
sebesar 17 bps di level 7,660% dan 20 tahun di posisi 7,891% mengalami
kenaikan sebesar 14,5 bps dibandingkan dengan posisi penutupan di hari Rabu.
Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar
Amerika, pergerakan imbal hasilnya terlihat dengan kecenderungan mengalami
kenaikan imbal hasil pada tenor pendek lebih besar dibandingkan dengan
kenaikan untuk tenor menengah dan panjang di tengah penurunan imbal hasil
surat utang global. Imbal hasil dari INDO-23 ditutup mengalami kenaikan sebesar
4,5 bps di level 4,141% didorong oleh penurunan harga sebesar 20 bps dan INDO
-28 ditutup dengan kenaikan sebesar 2,5 bps di level 4,631% setelah mengalami
koreksi harga sebesar 20 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-38 dan INDO-48
ditutup naik terbatas kurang dari 1 bps masing - masing di level 5,226% dan
5,131% setelah mengalami koreksi harga yang juga terbatas sebesar 10 bps.
Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan
kemarin senilai Rp19,96 triliun dari 31 seri Surat Utang Negara yang
diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai
Rp3,53 triliun. Obligasi Negara seri FR0059 menjadi Surat Utang Negara dengan
volume perdagangan terbesar, sekaligus yang paling aktif diperdagangkan, yaitu
senilai Rp2,86 triliun dari 73 kali transaksi di harga rata - rata 97,76% dan diikuti
oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0061, senilai Rp2,50 triliun dari 36 kali