Slide 1
PENGALENGANMACKERELIndri Novita A(135080300111041)Andaru
Wicaksono (135080300111047)Farid Juniarta(135080300111048)Yuni
Shara (135080300111049)Arya Bima S.(135080300111055)Dea Rifqi S.
(135080300111057)Putu Didit P. S. (135080300111059)Achmad
Chaiz(135080300111060)Nabila Rahmi F. (135080300111079)Yono
Andrianto(135080300111081)Ilham(135080300111083)
Pengalengan Ikansuatu cara untuk mengawetkan ikan dalam kondisi
siap saji. dikemas secara hermitis (kedap udara, air, mikroba,
benda asing lainnya) dan disterilkan. tujuan: menghindarkan makanan
dari kebusukan, perubahan kadar air, kerusakan akibat oksidasi,
atau perubahan cita rasa. Untuk bahan pangan berwarna yang peka
terhadap reaksi fotokimia, kaleng dapat melindungi produk dari
cahaya.
BAHAN BAKU
Menurut Hernandez dan Ortega (2000), klasifikasi ikan mackerel
adalah sebagai berikut:Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataSubfilum:
Vertebrata Kelas: OsteichtyesOrdo: PerciformesFamily:
ScombridaeGenus: ScomberSpesies: Scomber sp
Umumnya hidup jauh dilautan tropis, beberapa jenisnya juga bisa
didapati di perairan teluk. Sebagian jenisnya mampu menembus
kedalaman lebih dari 1.000 meter. Beberapa spesies makerel yang
lebih besar (contoh : makerel sirip biru (bluefin mackerel),
aktivitas ototnya dapat meningkatkan suhu darah tubuhnya di atas
suhu air sehingga dapat hidup di air yang lebih dingin dan dapat
bertahan dalam kondisi yang beragam.
Komposisi Kimia dan Kandungan GiziANTI KARSINOGENIK (Coenzyme
Q10)OMEGA-3MINERAL (Zn, Se, Mg, I)
Proses PengalenganPersiapan wadahPenerimaan Bahan Baku
Penyiapaan Bahan Mentah Pengisian (Filling)Pemasakan Awal
(Pre-cooking)Penghampaan (Exhausting)Penutupan Kaleng
(Seaming)SterilisasiPendinginan (Cooling)Pemberiaan label
(Labelling) dan Penyimpanan
Proses Pengalengan: Persiapan WadahDibedakan jadi 2 jenis:
jenis kaleng yang digunakan sesuai produktujuan: untuk
menghindari terjadinya perubahan warna.
Pelapis kaleng: Enamel
Pemeriksaan dan Pencucian KalengKaleng-kaleng yang akan
digunakan sebaiknya diperiksa solderannya, ada karat atau cacat
lainnya, misal: lekuk-lekuk atau penyok
Selanjutnya kaleng dicuci. Tutup kaleng tidak ikut dicuci
Proses Pengalengan: Penerimaan Bahan Baku
Proses Pengalengan: Penyiapan Bahan Mentah
Proses Pengalengan: Pengisian (Filling)Metode pengalengan: -
konvensional (appertizing)- inkonvensional (aseptic canning)harus
disisakan tempat kosong di bagian atas wadah (head space) < 10 %
dari kapasitas wadahLangkah:Pengisian dagingPenambahan medium
Macam isian kaleng:- Solid : 1 2 potong daging putih, bebas
serpihan- Standard: 2 3 potong daging putih, serpihan maks 2 %-
Chunk : serpihan daging putih satu kali makan, sepihan flake
maksimum 40 %- Flake: potongan daging kecil < chunk - Grated :
daging kecil (flake, tidak seperti pasta)
Macam-macam medium :- larutan garam (brine),- larutan minyak
yang ditambah dengan cabai dan bumbu lainnya- saus tomat
Tujuan penambahan medium:memberikan penampilan dan rasa yang
spesifik pada produk akhirsebagai media pengantar panas sehingga
memperpendek waktu proses mendapatkan derajat keasaman yang lebih
tinggimenurangi terjadinya karat pada bagian dalam kaleng.
Proses Pengalengan: Pemasakan Awal (Pre-Cooking)
Proses Pengalengan: Penghampaan (Exhausting)
Proses Pengalengan: Penutupan Kaleng (Seaming)ILUSTRASI
Proses penutupan kaleng
SterilisasiMembunuh mikroba & sporaMenonaktifkan mikroba
dengan menjadikannya spora Pemasakan ulang Melunakkan duri
ikanTujuanSTERILISASIRETORT115Oc 120Oc; 60-90 TEKANAN 0,8
kg/cm2Daya simpan 1-2 thn
Pendinginan (Cooling)Tekanan diperkecil dengan cara tutup retort
dibuka
Kaleng dimasukkan dalam air
Suhu kaleng saat keluar retort 400 C
Perendaman air bertujuan untuk mengembalikan kaleng yang
menggembung akibat sterilisasiPendinginan bertujuan mempercepat
penurunan suhu & mencegah over cookingPendinginan sebagai
proses termal shocking
Pemberiaan label dan PenyimpananPengepakan menggunakan kardus
dengan ukuran sesuai permintaan pembeli. Kardus yang digunakan
lengkap dengan label & spesifikasi labelSuhu ruangan
penyimpanan dipertahankan dibawah -180C.Pengecekan ruangan
penyimpanan dilakukan secara berkala oleh QC
pengawasPendistribusian produk atau ekspor produk harus dilakukan
dengan sesegera mungkin dan diterapkan sistem FIFO atau First In,
First Out
Sanitasi dan HigieneSanitasi industri adalah pengendalian yang
terencana terhadap lingkungan produksi, bahan baku, peralatan dan
pekerja untuk mencegah pencemaran pada hasil olah, kerusakan hasil
olah, mencegah terlanggarnya nilai estetika konsumen serta
mengusahakan lingkungan kerja yang bersih dan sehat.
Tujuan sanitasi adalah untuk mencegah masuknya kontaminan ke
dalam makanan dan peralatan pengolahan yang digunakan untuk
mengolah makanan, serta mencegah terjadinya rekontaminasi.
Penanganan ikan segarBahan pembantu memenuhi standar
mutuSanitasi lingkungan produksiSanitasi peralatan dan sarana
pengolahanPengandalian pekerja
22
Daya Simpan Ikan Kaleng
Kerusakan Ikan KalengKontaminasi logamRusaknya kemasan selama
masa pemasaranHidrogen swellIndikasi kerusakan: Flat sour Flipper
Springer Swell
Thanks !!