Top Banner

of 18

Fix Laporan Goldar

Oct 10, 2015

Download

Documents

Siti Maria Ulfa

Laporan Golongan Darah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangGolongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.Setiap manusia memiliki golongan darah yang berbeda beda. Ada yang bergolongan darah A , B , AB dan O.Penetapan penggolongan darah didasarkan pada ada tidaknya antigen sel darahmerah A dan B.Golongan darah A mempunyai antigenA yang terdapat pada sel darah merah, individu dengan golongan darah Bmempunyai antigen B, dan individu dengan golongan darah O tidak mempunyaikedua antigen tersebut.Mengetahui golongan darah mempunyai beberapa manfaat yang sangat penting. Golongan darah tersebut dapat diketahui melalui tes golongan darah. Dalam percobaan kali ini kita akan mencoba untuk mengetahui golongan darah.Dengan ini saya menyusun laporan praktikum yang berjudul Penentuan Golongan Darah untuk menambah wawasan bagi saya sendiri, para pembaca serta untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi.1.2 Rumusan Masalaha. Bagaimana cara mengetahui golongan darah?b. Bagaimana cara mengetahui Rhesus pada golongan darah?1.3 Tujuana. Mengetahui cara menentukan golongan darah.b. Mengetahui cara menentukan Rhesus.1.4 Manfaat Penelitiana. Dapat mendeskripsikan cara menentukan golongan darah dan Rhesus.b. Dapat menggambarkan skema mekanisme pembekuan darah.c. Dapat mendeskripsikan kesimpulan dari semua eksperimen yang telah dilakukan.1.5 Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah:A. Merumuskan operasional variabel. Variabel bebas: Darah dari masing-masing anggota keluarga. Variable kontrol: Pencampuran darah dengan serum anti A dan serum anti B. Variable terikat: Menggumpal atau tidaknya darah setelah dicampur dengan kedua serum tersebut.

B. Menentukan alat dan bahan.a. 18

b. Alat: Kertas uji golongan darah Blood Lanset (jarum franke) Pengaduk atau tusuk gigic. Bahan: 4 Reagen (A, B, AB dan Rh) Alkohol 70% Kapas

C. Prosedur Kerjaa. Menyiapkan kartu uji golongan darah.b. Memijit ujung jari manis dan membersihkan dengan alkohol 70%.c. Menusuk ujung jari manis dengan blood lancet (jarum franke).d. Meneteskan darah yang keluar pada 4 tempat di kartu golongan darah.e. Meneteskan masing-masing zat anti-A, zat anti-B, zat anti-AB, dan zat anti-Rh.f. Mengaduk dengan menggunakan tusuk gigi dan mencatat hasil pengamatan.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Golongan Darah ABO dan Sistem RhesusGolongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:A. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A.Di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.B. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel.Darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif.C. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen.A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.D. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O- negatif.

Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor. Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O. Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega dari Landsteiner menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi. Penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.Golongan darah dikelompokkan menjadi 4, yaitu; A, B, O, dan AB.Penetapan penggolongan darah didasarkan pada ada tidaknya antigen sel darahmerah A dan B. Individu-individu dengan golongan darah A mempunyai antigenA yang terdapat pada sel darah merah, individu dengan golongan darah Bmempunyai antigen B, dan individu dengan golongan darah O tidak mempunyaikedua antigen tersebut.

2.2 Tranfusi DarahTransfusi darahadalah proses mentransfer darah atau darah berbasis produk dari satu ke dalam sistem peredaran darah orang lain. Transfusi darah dapat menyelamatkan jiwa dalam beberapa situasi, seperti kehilangan darah besar karena trauma, atau dapat digunakan untuk menggantikan darah yang hilang selama operasi.Transfusi darah juga dapat digunakan untuk mengobati anemia berat atau trombositopenia yang disebabkan oleh penyakit darah. Orang yang menderita hemofilia atau penyakit sel sabit mungkin memerlukan transfusi darah sering. Awal transfusi darah secara keseluruhan digunakan, tapi praktek medis modern umumnya hanya menggunakan komponen darah.Transfusi darah dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama tergantung pada sumber : Transfusi homolog, atau transfusi darah yang disimpan menggunakan orang lain. Ini sering disebut Allogeneic bukan homolog. Autologus transfusi, atau transfusi menggunakan darah pasien sendiri disimpan.Donor unit darah harus disimpan dalam lemari es untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan memperlambat metabolisme sel. Transfusi harus dimulai dalam 30 menit setelah unit telah diambil keluar dari penyimpanan dikendalikan. Darah hanya dapat diberikan secara intravena. Karena itu membutuhkan insersi kanula sekaliber cocok. Sebelum darah diberikan, rincian pribadi pasien dicocokkan dengan darah untuk ditransfusikan, untuk meminimalkan risiko reaksi transfusi. Kesalahan administrasi merupakan sumber signifikan dari reaksi transfusi dan upaya telah dilakukan untuk membangun redundansi ke dalam proses pencocokan yang terjadi di samping tempat tidur. Sebuah unit (hingga 500 ml) biasanya diberikan selama 4 jam. Pada pasien dengan risiko gagal jantung kongestif, banyak dokter mengelola diuretik untuk mencegah overload cairan, suatu kondisi yang disebut Transfusi Overload Peredaran Darah Terkait atau taco. Acetaminophen dan / atau antihistamin seperti diphenhydramine kadang-kadang diberikan sebelum transfusi untuk mencegah jenis lain reaksi transfusi.Darah ini paling sering disumbangkan sebagai seluruh darah dengan memasukkan kateter ke dalam vena dan mengumpulkan dalam kantong plastik (dicampur dengan antikoagulan) melalui gravitasi. Darah yang dikumpulkan ini kemudian dipisahkan menjadi komponen-komponen untuk membuat penggunaan terbaik dari itu. Selain dari sel darah merah, plasma, dan trombosit, produk darah yang dihasilkan komponen juga termasuk protein albumin, faktor pembekuan konsentrat, kriopresipitat, berkonsentrasi fibrinogen, dan imunoglobulin (antibodi). Sel darah merah, plasma dan trombosit juga dapat disumbangkan individu melalui proses yang lebih kompleks yang disebut apheresis.2.3 Pratikum Pemeriksaan Golongan Daraha. Tujuan PemeriksaanUntuk mengetahui golongan darah seseorang.b. Pengumpulan Data DasarHari / tanggal: Selasa, 10 Desember 2013Waktu: 14.00 WIBTempat: Ruang Kelas 1B Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes BandungData SubjektifNama: Siti Maria UlfahUmur: 18 tahunc. Alat dan Bahan1. Darah 2. Kertas Uji Golongan Darah3. Blood Lanset 4. Kapas5. Tusuk gigi6. Reagen anti A, anti B, anti AB dan anti Rh (D)7. Alkohol 70 %

d. Prosedur Kerja1) Memijat ujung jari tengah/manis tangan kiri, kemudian dibersihkan ujung jari tersebut dengan kapas yang telah diberi alcohol 70%.2) Menusuk ujung jari yang telah dibersihkan tadi dengan jarum lancet yang steril hingga keluar darah. Kemudian teteskan drah drah yang keluar pada kertas uji golongan darah di 4 tempat tempat seperti:2

1 3

4

1. Menambahkan serum berdasarkan labelnya :Label 1: satu tetes serum anti ALabel 2: satu tetes serum anti BLabel 3: satu tetes serum anti ABLabel 4: satu tetes serum anti Rh2. Mengaduk masing-masing tetes dengan tusuk gigi yang berbeda untuk menghindari kontaminasi.3. Mengamati apa yang terjadi pada setiap tetes darah setelah masing-masing ditambah dengan zat anti.4. Memperhatikan bila:a. Darah + zat anti A menggumpal, darah + zat anti B tidak menggumpal , darah + anti AB menggumpal maka golongan darah A.b. Darah + zat anti A tidak menggumpal, darah + zat anti B menggumpal, darah + anti AB menggumpal maka golongan darah B.c. Darah + zat anti A menggumpal, darah + zat anti B menggumpal, darah + anti AB menggumpal maka golongan darah AB.d. Darah + zat anti A tidak menggumpal, darah + zat anti B tidak menggumpal, darah + anti AB tidak menggumpal maka golongan darah O.

DarahSerumHasil

Anti AAnti BAnti ABAnti Rh

A-

A+

B-

B+

AB-

AB+

O-

O+

Memasukan hasil pengamatan pada tabel dan mengambil kesimpulan.Tabel.4 Hasil dari uji golongan darah

2.4 PedigreePedigree atau dapat diterjemahkan sebagai 'Silsilah',adalah catatan/ rekaman dalam bentuk diagram yang menunjukkan asal usul keturunan suatu hasil pembiakan.Dalam bidang genetika, diagram silsilah digunakan untuk melacak hal-hal seperti ciri spesifik, sifat bawaan, kelainan genetika dan pewarisan penyakit pada suatu keluarga atau garis keturunan. Lambang-lambang yang telah baku digunakan untuk menyatakan laki-laki, perempuan, perkawinan dan keturunan. Perkawinan dinyatakan dengan garis penghubung horizontal antara laki-laki dan perempuan, sedangkan keturunan diletakkan pada baris berikutnya dengan susunan berurutan dari kiri ke kanan menurut tanggal kelahiran dan dihubungkan vertikal ke garis perkawinan kedua orang tuanya. Pewarisan karakter yang dipelajari dinyatakan dengan garis penghubung tebal, dan ketidakhadiran karakter ditunjukkan dengan simbol terbuka(Sinta, 2011). Peta Silsilah KeluargaNoAnggota KeluargaGol. Darah

1.Kakek (ayah)A

2.Nenek (ayah)B

3.Kakek (ibu)O

4.Nenek (ibu)A

5.AyahA

6.IbuB

7.Kakak ()A

8.SayaB

9.Adik ()AB

Dari hasil pengamatan tersebut dapat dijelaskan bahwa setiap individu memiliki golongan darah yang berbeda. Karena dari setiap darah yang telah dicampurkan oleh serum akan menghasilkan berbagai perbedaan yang menunjukkan golongan darah setiap individu keluarga.Terdapat tiga individu dari keluarga yang bergolongan darah B, hal ini dikarenakan darah dicampur dengan serum anti A dan darah pada serum anti A tidak menggumpal. Sementara pada saat darah dicampur dengan serum anti B, darah mengalami pengumpalan. Dan setelah darah dicampur dengan serum anti A dan serum anti B, hanya serum anti A yang menggumpal. Kemudian, terdapat empat individu dari keluarga yang bergolongan darah A, hal ini dikarenakan saat darah dicampur dengan erum anti A terjadi penggumpalan.Kemudian, terdapat satu individu keluarga yang bergolongan darah AB dan O. Untuk yang bergolongan darah AB, pada saat darah dicampurkan dengan serum anti A maupun serum anti B, darah akan menggumpal. Dan untuk yang bergolongan darah O, pada saat darah dicampurkan dengan serum anti A maupun serum anti B, darah tidak akan menggumpal. Hukum Pewarisan Sifat

P : IA IO xIBIO(Kakek) (Nenek) F1: IA IO xIBIO/IBIO

IAIAIBIAIO

IOIBIOIOIO

F2:

P: IO IO xIAIA (Kakek) (Nenek)F1: IO IOxIAIA/IAIA

IOIAIOIAIO

IOIAIOIAIO

F2:

P: IAIA x IBIB (Ayah) (Ibu)F1: IBIB X IBIB/IBIB

IAIAIBIBIA

IAIAIBIBIA

F2 :

Peta SilsilahABBAOABABBB

A

Keterangan: = Laki-laki= Perempuan

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan1) Golongan darah digolongkan menjadi 4 (empat) macam yaitu A, B, AB. dan O.2) Golongan darah dapat diketahui dengan tes golongan darah menggunakan anti serum A, anti serum B, anti serum A, dan antiserum Rh bila perlu.3) Perbedaan golongan darah terjadi karena adanya perbedaan gen.

3.2 Saran 1) Mahasiswa lebih berhati-hati dalam pengambilan darah agar tidak terjadi kecelakaan / luka.2) Saat penetesan anti serum, ujung pipet tidak boleh ditempelkan ke sampel darah.3) Sebelum dan sesudah pengambilan darah, terlebih dahulu dibersihkan dengan alkohol 70% agar tidak terkena infeksi

DAFTAR PUSTAKA

http://anna-anaana.blogspot.com/2012/12/golongan-darah.htmlid.wikipedia.org/wiki/Golongan_darahhttp://www.google.com

LAMPIRAN

Anti-A, Anti-Rh, Anti-B, dan Anti-AB

Sebelum melakukan pengambilan darah, jari dioleskan alkohol terlebih dahulu.

Saat melakukan pengambilan darah.

Meneteskan darah ke kartu golongan darah.

Memberikan anti serum yang berbeda pada setiap kotak pada kartu golongan darah.

Hasilnya setelah beberapa menit.Setelah tiap darah ditetesi dengan antiserum yang berbeda-beda, hasilnya adalah hanya darah yang ditetesi serum Anti-A saja yang tidak mengalami penggumpalan. Artinya golongan darah yang saya dimiliki adalah B dengan rhesus + (B+).