7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
1/24
BESARAN DAN PENGUKURAN
1. BESARAN
Dewasa ini ilmu pengetahuan alam (sains) telah berkembang sangat pesat.
Penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan para ilmuwan telah merambah mulai
dari perilaku elektron- elektron dalam suatu atom sampai perilaku bintang-bintang
dalam sebuah galaksi. Yang terjadi adalah, ketika berbagai fenomena di alam ini
semakin terkuak, para ilmuwan semakin terperangah menyaksikan bahwa alam
semesta ini demikian teratur, seimbang, harmonis, dan sinergis. Ada hukum-
hukum alam yang menjaga keteraturan alam semesta ini dengan sangat akurat dan
sangat rini. !ita dihadapkan pada fakta bahwa alih-alih merupakan suatu bentuk
hasil kebetulan belaka, alam semesta ini beserta kehidupan yang ada di dalamnya
merupakan iptaan dengan tingkat kerumitan yang tak terkatakan, yang diranang
dan didesain dengan amat sempurna tanpa aat, oleh "at yang kekuasaan dan
keluasan ilmu-#ya berada di luar jangkauan pemahaman manusia. $isika
merupakan ilmu yang sangat fundamental. Dapat dikatakan bahwa fisika
merupakan dasar dari sains.
$isika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam, $isika
adalah ilmu yang mengungkap ayat-ayat Allah yang terdapat di alam ini (ayat
!auniah), sehingga diharapkan manusia dapat memahaminya serta
memanfaatkannya sebagai modal pengabdiannya kepada %uhan Penipta &emesta
alam ini. 'ejala alam yang dipelajari itu baik yang terjadi pada bendamateri yang
dapat diamati langsung (makro), seperti gerak planet, lintasan roket, gerak mobil
dan lain-lain, maupun bendamateri yang tidak dapat kita amati langsung (dunia
mikro), seperti halnya gerak elektron dalam atom, perambatan kalor dalam logam
dan peristiwa-peristiwa lainnya. &egala gejala alam tersebut dapat ditunjukkan
melalui sifat-sifat berbagai besaran fisika tersebut serta hubungan antara satu
besaran dengan besaran lainnya. isalnya untuk memahami apakah logam
memuai atau tidak ketika dipanasi, kita menyelediki panjang logam tersebut
melalui pengukuran dan kaitannya dengan suhunya.
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
2/24
*ntuk memudahkan dalam mengungkap gejala alam ini, maka digunakan
berbagai lambang notasi yang mewakili besaran-besaran fisika. +ontohnya assa
(m), panjang (l), waktu (t), laju (), suhu (%) !uat medan magnet () dan banyak
lagi besaran besaran lainnya. *ntuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada lampiran.
&esungguhnya nama-nama besaran fisika itu tidak asing bagi kita, mudah diingat,
karena kata-kata tersebut biasa pula digunakan dalam kehidupan sehari-hari
seperti suhu, waktu, panjang, olume, keepatan dan banyak lagi besaran yang
lainnya. #amun kadang-kadang untuk pendefinisian seara ilmiah, menyebabkan
makna besaran-besaran tersebut menjadi asing bagi kita.
*ntuk menyatakan suatu besaran , misalnya panjang , diperlukan satuan.
!arena bila kita hanya menyatakan panjang meja ini / saja akan
membingungkan bagi penerima informasi ini, apakah / meter, / entimeter atau
/ jengkal. Dalam hal ini meter, m atau jengkal tangan, disebut satuan. !arena
kalau panjang meja tersebut / meter, itu berarti bahwa panjang meja tersebut
adalah / kali dari panjang satu meteran. &edang pendefinisian 0 meter adalah
hasil kesepakatan (perjanjian). Demikian pula untuk besaran-besaran lainnyaselalu dibutuhkan satuannya.
1umlah besaran dalam $isika ini banyak karena itu akan diperlukan banyak
sekali satuan. 2al ini akan merepotkan dalam pendefinisian sistem satuannya.
#amun karena ternyata dari besaran-besaran fisika yang banyak itu ternyata
banyak yang terbentuk dari besaran-besaran tertentu yang sejenis, maka satuannya
pun sering dinyatakan melalui besaran besaran pokok tersebut. esaran yang
dapat dibentuk dari besaranbesaran lain disebut besaran turunan. &edang besaran-
besaran tertentu yang membentuk besaran turunan disebut besaran pokok. isal,
besaran olume merupakan perkalian dari panjang, lebar (besaran panjang juga),
dan tinggi (besaran panjang pula) maka olume tersebut merupakan besaran
turunan yang dibentuk dari perkalian tiga besaran pokok panjang, sehingga
satuannya pun dapat dinyatakan dengan meter kubik (m3) atau m3. &atuan untuk
suatu besaran sesungguhnya dapat ditetapkan sembarang sesuai kebutuhan.
esaran panjang dapat dinyatakan dalam satuan jengkal, m, kaki danlainnya.
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
3/24
#amun pemakaian satuan yang bermaam-maam akan menimbulkan banyak
kesukaran. Pertama kita perlu banyak mendefisikan beragam alat ukur. !edua
akan mengundang kerumitan saat mengkonersi dari satuan ke satuan lainnya,
misalnya dari jengkal ke m atau ke meter dan kesulitan-kesulitan lainnya, karena
tidak adanya keteraturan konersinya. !arena itu dalam dunia ilmu pengetahuan
digunakan satuan standar yang disepakati seara 4nternasional.
A. Besaran Pokok
esaran adalah sesuatu yang dapat ditentukan atau diukur, dan hasil
pengukurannya dinyatakan dengan satuan. &atuan adalah sesuatu yang digunakan
sebagai pembanding dalam pengukuran. esaran Pokok adalah besaran yang
satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak bergantung pada satuan
satuan besaran lain. Dalam &istem 4nternasional ada 5 besaran pokok yaitu6
Tabel 1. Besaran Pokok dalam Sistem Internasional (SI)
#o esaran 7ambang &atuan 7ambang &atuan
0 Panjang l eter m
assa m !ilogram !g
3 8aktu t &ekon s
9 !uat Arus 7istrik i Ampere A
/ &uhu T !elin !
: 1umlah "at N ol ol
5 4ntensitas +ahaya I !andela d
B. Sistem Satan Internasional
Pada dasarnya satuan besaran dapat ditentukan seara sembarang. %etapi hal
ini akan menyulitkan atau banyak menimbulkan masalah karena satu besaran
dapat mempunyai bermaam-maam satuan. &atuan tersebut dapat berbeda antara
satu daerah dengan daerah yang lain. isalnya, untuk satuan besaran panjang
digunakan meter, ini, kaki, hasta, depa, dan jengkal. ;leh karena itu, perlu
ditetapkan satuan standar yang berlaku seara umum.
*ntuk kepentingan ilmu pengetahuan dan juga kepentingan sosial perlu adanya
keseragaman dalam pemakaian satuan, untuk itu diperlukan adanya standarisasi
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
4/24
satuan. #amun untuk memperloleh satuan standar yang baik memerlukan
keermatan dan ketelitian yang baik. &uatu standar akan baik bila memiliki sifat-
sifat 6nilainya tetap, tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan lingkungan,
mudah ditiru atau mudah diduplikasi, juga mudah untuk prosedur
menghasilkannya. !arena itu sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
definisi standar satuan telah mengalami beberapa perubahan dan senantiasa
diupayakan untuk menghasilkan ketelitian yang semakin tinggi.
Di berbagai negara maupun di berbagai penerapan tekhnologi telah
digunakan berbagai maam satuan untuk suatu besaran. isalnya untuk satuan
panjang,masih ada orang yang menggunakan inhi, kaki, mil, bahkan di daerah-
daerah tertentu masih digunakan jengkal, tumbak, depa atau yang lainnya. Adanya
berbagai satuan untuk besaran yang sama tentu saja dapat menimbulkan kesulitan.
*ntuk mengatasi kesulitan tesebut kita perlu merumuskan satu jenis satuan untuk
suatu besaran tertentu yang standar yang disebut satuan standar. &yarat utama
satuan standar adalah 6
#ilai satuannya harus sama
udah diperoleh kembali ( mudah ditiru ) Dapat diterima seara internasional
erikut ini akan diuraikan definisi satuan standar untuk 3 besaran pokok, yaitu
meter untuk besaran panjang, kilogram untuk besaran massa, dan sekon untuk
besaran waktu.
1. !eter standar
&tandar panjang internasional yang pertama adalah sebuah batang yang
terbuat dari ampuran platina-iridium yang disebut meter standar. eter standar
ini di simpan di Internasional Bureau of Weight and Measures di kota &eres,
Peranis. &atu meter didefinisan sebagai jarak antara dua goresan pada kedua
ujung meter standar yang diukur pada suhu
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
5/24
0. eter standar mudah rusak. 2al ini disebabkan batang platina iridium mudah
terpengaruh oleh perubahan suhu. Apabila rusak batang ini sulit untuk dibuat
ulang.
. ketelitian pengukuran tidak memadai lagi dengan kemajuan teknologi saat ini.
Dengan adanya kelemahan tersebut dibutuhkan meter standar yang baru dengan
menggunakan panjang gelombang ahaya.
Pada tahun 0=:< ditetapkan bahwa satu meter didefinisikan sama dengan
0.:/: ). Pada tahun 0=>3, definisi standar meter diubah lagi. &atu meter
adalah jarak yang ditempuh ahaya dalam selang waktu 0 .
==.5=.9/>
". Kilo#ram standar
&atu kilogram adalah massa silinder ampuran platina-iridium yang di simpan di
Internasional Bureau of Weight and Measures di kota &eres dekat Paris,
Peranis. assa standar satu kilogram dipilih sedemikian rupa sehingga samadengan massa 0 liter air murni pada suhu 9o +.
Gambar 1. &atu kilogram standar yang disimpan di &eres, Peranis
$. Sekon standar
Pada tahun 0=/:, satu sekon ditetapkan berdasarkan perputaran bumi pada
porosnya (rotasi bumi), yaitu waktu satu hari. !arena rotasi bumi tidak tetap
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
6/24
benar, maka digunakan waktu hari rata-rata dalam satu tahun. ;leh karena itu,
diperoleh waktu sekon standar, yaitu (09 ?:
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
7/24
engubah dari 9/ yard ke dalam satuan meter
0 yard @
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
8/24
0-000 000 000 001
0- 000 000 001
0-000 001
0-001
0-01
0-1
1
10
100
1000
1000 000
1000 000 000
1000 000 000 000
0
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
9/24
waktu. Dimensi menggambarkan bagaimana suatu besaran terbentuk atau tersusun
dari besaran-besaran lainnya.
Dimensi suatu besaran menggambarkan bagaimana besaran tersebut disusun dari
kombinasi besaran-besaran pokok.
Tabel 2. Dimensi dari besaran +okok
#o esaran Dimensi
0 Panjang 7
assa
3 8aktu %
9 !uat Arus 7istrik 4
/ &uhu 3
: 1umlah "at #
5 4ntensitas +ahaya 1
erikut ini dirumuskan berbagai dimensi dari besaran turunan
Tabel 4. Dimensi Besaran Trnan
&alah satu manfaat dari konsep dimensi adalah untuk menganalisis benar
atau salahnya suatu persamaan. Pada suatu persamaan dimensi besaran di ruas kiri
harus sama dengan dimensi di ruas kanan.. elalui analisa dimensi kita pun bisa
menek kebenaran suatu persamaan fisika, karena suatu persamaan fisika harus
memiliki dimensi yang konsisten. isal dalam persamaan gerak lurus beraturan
ada persamaan yang menghubungkan perpindahan dengan keepatan dan waktu,
yaitu s @ .t. 1ika kita analisis dimensinya maka dimensi ruas kiri harus sama
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
10/24
dengan dimensi ruas kanan. Dimensi perpindahan adalah 7E. &edang dimensi
keepatan adalah 7%E dan dimensi waktu adalah %E.
aka s @ . t
7E @ 7%E%E@ 7%-0E%E
7E @ 7E berarti persamaan tersebut adalah benar, karena dimensinya
konsisten.&
". PENGUKURAN
$isika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam seperti gerak, kalor,
ahaya, bunyi , listrik, dan magnet. Proses pengamatan gejala alam tersebut
bermula dari pengamatan yang dilakukan oleh indera kita. Akan tetapi
pengamatan tersebut harus disertai dengan data kuantitatif yang dapat diperoleh
dari hasil pengukuran. Pada proses pengukuran, alat ukur merupakan bagian
terpenting dari sebuah pengamatan.
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari sesungguhnya kita tidak
pernah luput dari kegiatan pengukuran. !ita membeli minyak goreng, gula, beras,
daging, mengukur tinggi badan, menimbang berat, mengukur suhu tubuh
merupakan bentuk aktiitas pengukuran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pengukuran merupakan bagian dari kehidupan manusia. elalui hasil pengukuran
kita bisa membedakan antara satu dengan yang lainnya.
Pengukuran agar memberikan hasil yang baik maka haruslah menggunakan
alat ukur yang memenuhi syarat. &uatu alat ukur dikatakan baik bila memenuhi
syarat yaitu valid (sahih)dan reliable (diperaya). Disamping ke dua syarat di atas,
ketelitian alat ukur juga harus diperhatikan. &emakin teliti alat ukur yang
digunakan, maka semakin baik kualitas alat ukur tersebut.
engukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan
suatu besaran yang sudah distandar. Pengukuran panjang dilakukan dengan
menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Pengukuran berat
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
11/24
menggunakan neraa dengan berbagai ketelitian, mengukur kuat arus listrik
menggunakan ampermeter, mengukur waktu dengan stopwath, mengukur suhu
dengan termometer, dan lain sebagainya. istar, jangka sorong, mikrometer
sekrup, neraa, amper meter, termometer merupakan alat ukur yang sudah
distandar.Penggunaan alat ukur yang sudah distandar, maka siapapun yang
melakukan pengukuran, dimanapun pengukuran itu dilakukan, dan kapanpun
pengukuran itu dilaksanakan akan memberikan hasil yang relatif sama.
A. Instrmen Pen#kran
4nstumen pengukuran adalah alat yang digunakan untuk melakukan
pengukuran. 2asil akhir dari proses pengukuran sangat tergantung pada
kemampuan alat ukur yang digunakan. !emampuan alat ukur dapat diketahui dari
berbagai kriteria yang ditetapkan, diantaranya adalah6
accuracy, adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang
mendekati hasil sebenarnya.
Presisi, adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang sama dari
pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan ara yang sama.
ensitivitas, adalah tingkat kepekaan alat ukur terhadap perubahan besaraan
yang akan diukur
!esalahan " error #, adalah penyimpangan hasil ukur terhadap nilai yang
sebenarnya
4dealnya sebuah alat ukur memiliki accuracy, $resisi dansensitivitas yang
baik sehingga tingkat kesalahannya relatif keil dan data yang dihasilkan akan
akurat.
B. Pen#kran Besaran Pokok
1. Pen#kran Besaran Pan,an#
Pengukuran besaran panjang bisa dilakukan dengan menggunakan mistar,
jangka sorong, atau mikrometer sekrup. Alat ukur tersebut memiliki nilai
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
12/24
ketelitian yang berbeda-beda. #ilai ketelitian adalah nilai terkeil yang masih
dapat diukur.
1.1 !istar
istar merupakan alat ukur panjang yang paling sederhana dan sudah lumrah
dikenal orang. Ada dua jenis mistar yang sering digunakan, yaitu stik meter dan
mistar metrik. &tik meter memiliki panjang 0 meter dan memiliki skala desimeter,
sentimeter, dan milimeter. istar metrik memiliki panjang 3< sentimeter. istar
memiliki skala pengukuran terkeil 0 milimeter, sesuai dengan jarak garis terkeil
antara dua garis yang saling berdekatan. !etelitiannya adalah
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
13/24
'ambar 3. Panjang benda diukur dengan jangka sorong
1. " 5an#ka Soron#
1angka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki batas ketelitian sampai
dengan
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
14/24
noniusF 1ika garis pada angka nol skala nonius dan skala utama membentuk
garis lurus, berarti jangka sorong tepat digunakan untuk pengukuran.
) 7etakkan posisi benda pada tempat ukur yang sesuai
'ambar 9. Panjang benda diukur dengan 1angka sorong
3) *ntuk menegah skala berubah-ubah pada saat pembaaan, kunilah skala
jangka sorong dengan memutar tombol di bagian atas jangka sorongF
9) aalah angka yang tertera pada skala utama, yaitu satu angka di belakang
koma. !emudian lanjutkan membaa skala nonius dengan menari garis angka
yang segaris antara skala utama dan skala nonius, yaitu dua angka di belakang
koma.
'ambar /. Pembaaan skala jangka sorong
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
15/24
Dari 'ambar / terlihat bahwa skala utama jangka sorong menunjukkan skala ,3
m. 'aris skala nonius yang berimpit dengan skala utama (membentuk garis
lurus) adalah garis pada angka 5. !arena nilai ketelitian jangka sorong
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
16/24
telunjuk dan ibu jari tangan kanan. 1angan memutar rangka dengan memegang
silinder putarF
3) aalah angka yang tertera pada skala tetap, yaitu satu angka di belakang
koma, kemudian dilanjutkan membaa skala putar dengan manari garis angka
skala putar yang segaris dengan skala tetap (dua angka di belakang koma).
'ambar 5. Pembaaan skala mikrometer sekrup
Pada 'ambar 5 di atas terlihat bahwa skala tetap mikrometer sekrup yang paling
dekat dengan selubung luar adalah 9 mm lebih. Pada skala putar terlihat garisskala yang berimpit dengan garis mendatar pada skala tetap adalah garis pada
angka 0. karena nilai ketelitian mikrometer sekrup
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
17/24
dengan batas mengukur massa ,:0< kg dan disebut neraa ;hauss-:0
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
18/24
Pada neraa ;hauss-:0
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
19/24
e) #eraa ini mempunyai empat lengan skala, yaitu masing-masing dengan
rentang baaan < I 0,< g, < I 0< g, < I 0
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
20/24
%ekan dan lepaskan tombolsto$pada saat pengkuran waktu tepat selesai.
aa skala dengan ara menjumlahkan baaan pada jarum penunjuk besar
( dalam satuan menit ) ditambah baaan jarum penunjuk keil ( dalam
satuan sekon ) .
+ontoh 6 - posisi jarum penunjuk besar 6 /
- posisi jarum penunjuk keil 6 93
- hasil pengukuran 6 / menit G 93 sekon @ 393 sekon
- penulisan hasil pengukuran 6 ( 393 G 0 ) sekon
Pada stop wath digital, modus pemakaian dapat dipilih hanya dengan menekan
tombol tertentu saja dan hasil pengukurannya sudah berupa angka yang hanya
tinggal dibaa saja.
%. An#ka Pentin#
Angka penting adalah angka-angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang
terdiri dari angka-angka pasti dan satu angka terakhir yang diragukan. Penentuan
jumlah angka penting dan ara penulisannya dalam proses berhitung harus
mengau pada ketentuan yang berlaku.
1. An#ka 7an# mer+akan an#ka +entin# adala& 6
a. semua angka bukan nol
ontoh 6
a. 9/> terdiri dari 3 angka penting
b. 9:,5= terdiri dari 9 angka penting
b. Angka nol yang berada diantara angka bukan nol
+ontoh J
a. 9/
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
21/24
". An#ka 7an# bkan mer+akan an#ka +entin# adala& 8
a. Angka nol yang berada di sebelah kiri angka bukan nol
+ontoh 6
a.
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
22/24
setiap kali alat digunakan suatu kesalahan melekat pada hasil
pengukuran. !esalahan ini dapat diatasi dengan mengkalibrasi ulang
alat terhadap alat standar
o !esalahan titik nol, kesalahan ini terjadi karena titik nol skala tidak
tepat berimpit dengan titik nol jarum penunjuk atau kegagalan
mengembalikan jarum penunjuk ke nol sebelum melakukan
pengukuran. !esalahan ini dapat diatasi dengan melakukan koreksi
pada penulisan hasil pengukuran
o !esalahan komponen alat, misalnya pada alat ukur yang memiliki
pegas, terjadi karena makin lama dipakai pegas semakin lemah atau
terjadi gesekan antara jarum dengan bidang skala
o !esalahan pandanganparalak, kesalahan ini timbul apabila pada waktu
membaa skala, mata pengamat tidak tegak lurus di atas jarum
penunjukskala
o !eadaan saat bekerja, pemakaian alat dalam keadaan yang berbeda
dengan keadaan pada waktu alat dikalibrasi (pada suhu, tekanan, dan
kelembapan udara yang berbeda) akan menyebabkan terjadinya
kesalahan. !esalahan sistematik menyebabkan hasil yang diperoleh
menyimpang dari hasil yang sebenarnya dan simpangan ini mempunyai
arah tertentu
". Ketidak+astian mtlak dan ketidak+astian relati9
a. Ketidak+astian !tlak :%
!etidakpastian mutlak berhubungan dengan ketepatan pengukuran bahwa
makin keil ketidakpastian mutlak, makin tepat pengukuran tersebut. !etepatan
(presisi) adalah suatu aspek pengukuran yang menyatakan kemampuan alat
ukur untuk memberikan hasil pengukuran sama pada pengukuran berulang.
&uatu alat ukur dikatakan memiliki presisi tinggi bila dipakai pada pengukuran
berulang yang memberikan hasil yang tidak banyak berubah.
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
23/24
b. Ketidak+astian Relati9
!etidakpastian relatif berhubungan dengan ketelitian pengukuran yaitu
makin keil ketidakpastian relatif, makin tinggi ketelitian pengukuran tersebut.
!etelitian (akurasi) adalah suatu aspek yang menyatakan tingkat pendekatan dari
nilai hasil pengukuran alat ukur dengan nilai benarX
&
!arena demikian banyaknya sumber-sumber kesalahan dalam pengukuran,
maka tidak mungkin kesalahan-kesalahan itu dapat ditanggulangi seara serempak
dalam waktu yang sama dan setiap saat, oleh sebab itu yang terbaik yang dapat
kita lakukan adalah menekan kesalahan-kesalahan itu sekeil mungkin dengan
memperhitungkan seberapa besar ketidakpastian hasil pengukuran.
RANGKU!AN
7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran
24/24
esaran di dalam fisika adalah sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai
yang dinyatakan dengan angka-angka, dan pada umunya mempunyai satuan.
esaran besaran dalam fisika digolongkan menjadi dua golongan, yaitu besaran
pokok dan besaran turunan. esaran pokok adalah besaran yang satuannya telah
ditentukan terlebih dahulu atau besaran yang tidak diturunkan dari besaran lain.
%elah ditetapkan tujuh besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus
listrik, suhu, intensitas ahaya dan jumlah Hat. esaran turunan adalah besaran
yang diturunkan dari besaran pokok.
eberapa besaran turunan diantaranya luas, olume, keepatan, perepatan,
gaya, tekanan dan lain-lain. &istem satuan yang digunakan dalam besaran pokok
dan besaran turunan adalah sistem Katuan Internasional "I#L yang berlaku
seara internasional dan berfungsi sebagai satuan standar. Dimensi suatu besaran
menunjukkan ara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Dimensi
dapat digunakan untuk membuktikan kesetaraan dua besaran.
engukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran fisis dengan
suatu besaran yang sudah distandar. Penggunaan alat ukur yang sudah distandar,
maka siapapun yang melakukan pengukuran, dimanapun pengukuran itu
dilakukan, dan kapanpun pengukuran itu dilaksanakan akan memberikan hasil
yang relatif sama.. !arena adanya ketidakpastian dalam pengukuran, maka hasil
ukur tidak berupa sebuah nilai, melainkan berupa sebuah rentang nilai yang setiap
nilai dalam rentang tersebut memiliki kemungkinan (probabilitas) benar yang
sama satu terhadap yang lainnya. Pengukuran tunggal dilakukan terhadap besaran
yang diapai pada kondisi-kondisi tertentu dan tidak mungkin terulang dengan
kondisi-kondisi yang sama atau setidak-tidaknya dianggap sama. Pengukuran
berulang dimaksudkan sebagai pengukuran yang berhingga, dengan pengulangan
yang ukup keil, n M 0