Top Banner

of 24

fiskabesaran dan pengukuran

Mar 02, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    1/24

    BESARAN DAN PENGUKURAN

    1. BESARAN

    Dewasa ini ilmu pengetahuan alam (sains) telah berkembang sangat pesat.

    Penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan para ilmuwan telah merambah mulai

    dari perilaku elektron- elektron dalam suatu atom sampai perilaku bintang-bintang

    dalam sebuah galaksi. Yang terjadi adalah, ketika berbagai fenomena di alam ini

    semakin terkuak, para ilmuwan semakin terperangah menyaksikan bahwa alam

    semesta ini demikian teratur, seimbang, harmonis, dan sinergis. Ada hukum-

    hukum alam yang menjaga keteraturan alam semesta ini dengan sangat akurat dan

    sangat rini. !ita dihadapkan pada fakta bahwa alih-alih merupakan suatu bentuk

    hasil kebetulan belaka, alam semesta ini beserta kehidupan yang ada di dalamnya

    merupakan iptaan dengan tingkat kerumitan yang tak terkatakan, yang diranang

    dan didesain dengan amat sempurna tanpa aat, oleh "at yang kekuasaan dan

    keluasan ilmu-#ya berada di luar jangkauan pemahaman manusia. $isika

    merupakan ilmu yang sangat fundamental. Dapat dikatakan bahwa fisika

    merupakan dasar dari sains.

    $isika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam, $isika

    adalah ilmu yang mengungkap ayat-ayat Allah yang terdapat di alam ini (ayat

    !auniah), sehingga diharapkan manusia dapat memahaminya serta

    memanfaatkannya sebagai modal pengabdiannya kepada %uhan Penipta &emesta

    alam ini. 'ejala alam yang dipelajari itu baik yang terjadi pada bendamateri yang

    dapat diamati langsung (makro), seperti gerak planet, lintasan roket, gerak mobil

    dan lain-lain, maupun bendamateri yang tidak dapat kita amati langsung (dunia

    mikro), seperti halnya gerak elektron dalam atom, perambatan kalor dalam logam

    dan peristiwa-peristiwa lainnya. &egala gejala alam tersebut dapat ditunjukkan

    melalui sifat-sifat berbagai besaran fisika tersebut serta hubungan antara satu

    besaran dengan besaran lainnya. isalnya untuk memahami apakah logam

    memuai atau tidak ketika dipanasi, kita menyelediki panjang logam tersebut

    melalui pengukuran dan kaitannya dengan suhunya.

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    2/24

    *ntuk memudahkan dalam mengungkap gejala alam ini, maka digunakan

    berbagai lambang notasi yang mewakili besaran-besaran fisika. +ontohnya assa

    (m), panjang (l), waktu (t), laju (), suhu (%) !uat medan magnet () dan banyak

    lagi besaran besaran lainnya. *ntuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada lampiran.

    &esungguhnya nama-nama besaran fisika itu tidak asing bagi kita, mudah diingat,

    karena kata-kata tersebut biasa pula digunakan dalam kehidupan sehari-hari

    seperti suhu, waktu, panjang, olume, keepatan dan banyak lagi besaran yang

    lainnya. #amun kadang-kadang untuk pendefinisian seara ilmiah, menyebabkan

    makna besaran-besaran tersebut menjadi asing bagi kita.

    *ntuk menyatakan suatu besaran , misalnya panjang , diperlukan satuan.

    !arena bila kita hanya menyatakan panjang meja ini / saja akan

    membingungkan bagi penerima informasi ini, apakah / meter, / entimeter atau

    / jengkal. Dalam hal ini meter, m atau jengkal tangan, disebut satuan. !arena

    kalau panjang meja tersebut / meter, itu berarti bahwa panjang meja tersebut

    adalah / kali dari panjang satu meteran. &edang pendefinisian 0 meter adalah

    hasil kesepakatan (perjanjian). Demikian pula untuk besaran-besaran lainnyaselalu dibutuhkan satuannya.

    1umlah besaran dalam $isika ini banyak karena itu akan diperlukan banyak

    sekali satuan. 2al ini akan merepotkan dalam pendefinisian sistem satuannya.

    #amun karena ternyata dari besaran-besaran fisika yang banyak itu ternyata

    banyak yang terbentuk dari besaran-besaran tertentu yang sejenis, maka satuannya

    pun sering dinyatakan melalui besaran besaran pokok tersebut. esaran yang

    dapat dibentuk dari besaranbesaran lain disebut besaran turunan. &edang besaran-

    besaran tertentu yang membentuk besaran turunan disebut besaran pokok. isal,

    besaran olume merupakan perkalian dari panjang, lebar (besaran panjang juga),

    dan tinggi (besaran panjang pula) maka olume tersebut merupakan besaran

    turunan yang dibentuk dari perkalian tiga besaran pokok panjang, sehingga

    satuannya pun dapat dinyatakan dengan meter kubik (m3) atau m3. &atuan untuk

    suatu besaran sesungguhnya dapat ditetapkan sembarang sesuai kebutuhan.

    esaran panjang dapat dinyatakan dalam satuan jengkal, m, kaki danlainnya.

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    3/24

    #amun pemakaian satuan yang bermaam-maam akan menimbulkan banyak

    kesukaran. Pertama kita perlu banyak mendefisikan beragam alat ukur. !edua

    akan mengundang kerumitan saat mengkonersi dari satuan ke satuan lainnya,

    misalnya dari jengkal ke m atau ke meter dan kesulitan-kesulitan lainnya, karena

    tidak adanya keteraturan konersinya. !arena itu dalam dunia ilmu pengetahuan

    digunakan satuan standar yang disepakati seara 4nternasional.

    A. Besaran Pokok

    esaran adalah sesuatu yang dapat ditentukan atau diukur, dan hasil

    pengukurannya dinyatakan dengan satuan. &atuan adalah sesuatu yang digunakan

    sebagai pembanding dalam pengukuran. esaran Pokok adalah besaran yang

    satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak bergantung pada satuan

    satuan besaran lain. Dalam &istem 4nternasional ada 5 besaran pokok yaitu6

    Tabel 1. Besaran Pokok dalam Sistem Internasional (SI)

    #o esaran 7ambang &atuan 7ambang &atuan

    0 Panjang l eter m

    assa m !ilogram !g

    3 8aktu t &ekon s

    9 !uat Arus 7istrik i Ampere A

    / &uhu T !elin !

    : 1umlah "at N ol ol

    5 4ntensitas +ahaya I !andela d

    B. Sistem Satan Internasional

    Pada dasarnya satuan besaran dapat ditentukan seara sembarang. %etapi hal

    ini akan menyulitkan atau banyak menimbulkan masalah karena satu besaran

    dapat mempunyai bermaam-maam satuan. &atuan tersebut dapat berbeda antara

    satu daerah dengan daerah yang lain. isalnya, untuk satuan besaran panjang

    digunakan meter, ini, kaki, hasta, depa, dan jengkal. ;leh karena itu, perlu

    ditetapkan satuan standar yang berlaku seara umum.

    *ntuk kepentingan ilmu pengetahuan dan juga kepentingan sosial perlu adanya

    keseragaman dalam pemakaian satuan, untuk itu diperlukan adanya standarisasi

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    4/24

    satuan. #amun untuk memperloleh satuan standar yang baik memerlukan

    keermatan dan ketelitian yang baik. &uatu standar akan baik bila memiliki sifat-

    sifat 6nilainya tetap, tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan lingkungan,

    mudah ditiru atau mudah diduplikasi, juga mudah untuk prosedur

    menghasilkannya. !arena itu sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi

    definisi standar satuan telah mengalami beberapa perubahan dan senantiasa

    diupayakan untuk menghasilkan ketelitian yang semakin tinggi.

    Di berbagai negara maupun di berbagai penerapan tekhnologi telah

    digunakan berbagai maam satuan untuk suatu besaran. isalnya untuk satuan

    panjang,masih ada orang yang menggunakan inhi, kaki, mil, bahkan di daerah-

    daerah tertentu masih digunakan jengkal, tumbak, depa atau yang lainnya. Adanya

    berbagai satuan untuk besaran yang sama tentu saja dapat menimbulkan kesulitan.

    *ntuk mengatasi kesulitan tesebut kita perlu merumuskan satu jenis satuan untuk

    suatu besaran tertentu yang standar yang disebut satuan standar. &yarat utama

    satuan standar adalah 6

    #ilai satuannya harus sama

    udah diperoleh kembali ( mudah ditiru ) Dapat diterima seara internasional

    erikut ini akan diuraikan definisi satuan standar untuk 3 besaran pokok, yaitu

    meter untuk besaran panjang, kilogram untuk besaran massa, dan sekon untuk

    besaran waktu.

    1. !eter standar

    &tandar panjang internasional yang pertama adalah sebuah batang yang

    terbuat dari ampuran platina-iridium yang disebut meter standar. eter standar

    ini di simpan di Internasional Bureau of Weight and Measures di kota &eres,

    Peranis. &atu meter didefinisan sebagai jarak antara dua goresan pada kedua

    ujung meter standar yang diukur pada suhu

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    5/24

    0. eter standar mudah rusak. 2al ini disebabkan batang platina iridium mudah

    terpengaruh oleh perubahan suhu. Apabila rusak batang ini sulit untuk dibuat

    ulang.

    . ketelitian pengukuran tidak memadai lagi dengan kemajuan teknologi saat ini.

    Dengan adanya kelemahan tersebut dibutuhkan meter standar yang baru dengan

    menggunakan panjang gelombang ahaya.

    Pada tahun 0=:< ditetapkan bahwa satu meter didefinisikan sama dengan

    0.:/: ). Pada tahun 0=>3, definisi standar meter diubah lagi. &atu meter

    adalah jarak yang ditempuh ahaya dalam selang waktu 0 .

    ==.5=.9/>

    ". Kilo#ram standar

    &atu kilogram adalah massa silinder ampuran platina-iridium yang di simpan di

    Internasional Bureau of Weight and Measures di kota &eres dekat Paris,

    Peranis. assa standar satu kilogram dipilih sedemikian rupa sehingga samadengan massa 0 liter air murni pada suhu 9o +.

    Gambar 1. &atu kilogram standar yang disimpan di &eres, Peranis

    $. Sekon standar

    Pada tahun 0=/:, satu sekon ditetapkan berdasarkan perputaran bumi pada

    porosnya (rotasi bumi), yaitu waktu satu hari. !arena rotasi bumi tidak tetap

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    6/24

    benar, maka digunakan waktu hari rata-rata dalam satu tahun. ;leh karena itu,

    diperoleh waktu sekon standar, yaitu (09 ?:

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    7/24

    engubah dari 9/ yard ke dalam satuan meter

    0 yard @

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    8/24

    0-000 000 000 001

    0- 000 000 001

    0-000 001

    0-001

    0-01

    0-1

    1

    10

    100

    1000

    1000 000

    1000 000 000

    1000 000 000 000

    0

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    9/24

    waktu. Dimensi menggambarkan bagaimana suatu besaran terbentuk atau tersusun

    dari besaran-besaran lainnya.

    Dimensi suatu besaran menggambarkan bagaimana besaran tersebut disusun dari

    kombinasi besaran-besaran pokok.

    Tabel 2. Dimensi dari besaran +okok

    #o esaran Dimensi

    0 Panjang 7

    assa

    3 8aktu %

    9 !uat Arus 7istrik 4

    / &uhu 3

    : 1umlah "at #

    5 4ntensitas +ahaya 1

    erikut ini dirumuskan berbagai dimensi dari besaran turunan

    Tabel 4. Dimensi Besaran Trnan

    &alah satu manfaat dari konsep dimensi adalah untuk menganalisis benar

    atau salahnya suatu persamaan. Pada suatu persamaan dimensi besaran di ruas kiri

    harus sama dengan dimensi di ruas kanan.. elalui analisa dimensi kita pun bisa

    menek kebenaran suatu persamaan fisika, karena suatu persamaan fisika harus

    memiliki dimensi yang konsisten. isal dalam persamaan gerak lurus beraturan

    ada persamaan yang menghubungkan perpindahan dengan keepatan dan waktu,

    yaitu s @ .t. 1ika kita analisis dimensinya maka dimensi ruas kiri harus sama

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    10/24

    dengan dimensi ruas kanan. Dimensi perpindahan adalah 7E. &edang dimensi

    keepatan adalah 7%E dan dimensi waktu adalah %E.

    aka s @ . t

    7E @ 7%E%E@ 7%-0E%E

    7E @ 7E berarti persamaan tersebut adalah benar, karena dimensinya

    konsisten.&

    ". PENGUKURAN

    $isika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam seperti gerak, kalor,

    ahaya, bunyi , listrik, dan magnet. Proses pengamatan gejala alam tersebut

    bermula dari pengamatan yang dilakukan oleh indera kita. Akan tetapi

    pengamatan tersebut harus disertai dengan data kuantitatif yang dapat diperoleh

    dari hasil pengukuran. Pada proses pengukuran, alat ukur merupakan bagian

    terpenting dari sebuah pengamatan.

    Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari sesungguhnya kita tidak

    pernah luput dari kegiatan pengukuran. !ita membeli minyak goreng, gula, beras,

    daging, mengukur tinggi badan, menimbang berat, mengukur suhu tubuh

    merupakan bentuk aktiitas pengukuran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

    pengukuran merupakan bagian dari kehidupan manusia. elalui hasil pengukuran

    kita bisa membedakan antara satu dengan yang lainnya.

    Pengukuran agar memberikan hasil yang baik maka haruslah menggunakan

    alat ukur yang memenuhi syarat. &uatu alat ukur dikatakan baik bila memenuhi

    syarat yaitu valid (sahih)dan reliable (diperaya). Disamping ke dua syarat di atas,

    ketelitian alat ukur juga harus diperhatikan. &emakin teliti alat ukur yang

    digunakan, maka semakin baik kualitas alat ukur tersebut.

    engukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan

    suatu besaran yang sudah distandar. Pengukuran panjang dilakukan dengan

    menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Pengukuran berat

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    11/24

    menggunakan neraa dengan berbagai ketelitian, mengukur kuat arus listrik

    menggunakan ampermeter, mengukur waktu dengan stopwath, mengukur suhu

    dengan termometer, dan lain sebagainya. istar, jangka sorong, mikrometer

    sekrup, neraa, amper meter, termometer merupakan alat ukur yang sudah

    distandar.Penggunaan alat ukur yang sudah distandar, maka siapapun yang

    melakukan pengukuran, dimanapun pengukuran itu dilakukan, dan kapanpun

    pengukuran itu dilaksanakan akan memberikan hasil yang relatif sama.

    A. Instrmen Pen#kran

    4nstumen pengukuran adalah alat yang digunakan untuk melakukan

    pengukuran. 2asil akhir dari proses pengukuran sangat tergantung pada

    kemampuan alat ukur yang digunakan. !emampuan alat ukur dapat diketahui dari

    berbagai kriteria yang ditetapkan, diantaranya adalah6

    accuracy, adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang

    mendekati hasil sebenarnya.

    Presisi, adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang sama dari

    pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan ara yang sama.

    ensitivitas, adalah tingkat kepekaan alat ukur terhadap perubahan besaraan

    yang akan diukur

    !esalahan " error #, adalah penyimpangan hasil ukur terhadap nilai yang

    sebenarnya

    4dealnya sebuah alat ukur memiliki accuracy, $resisi dansensitivitas yang

    baik sehingga tingkat kesalahannya relatif keil dan data yang dihasilkan akan

    akurat.

    B. Pen#kran Besaran Pokok

    1. Pen#kran Besaran Pan,an#

    Pengukuran besaran panjang bisa dilakukan dengan menggunakan mistar,

    jangka sorong, atau mikrometer sekrup. Alat ukur tersebut memiliki nilai

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    12/24

    ketelitian yang berbeda-beda. #ilai ketelitian adalah nilai terkeil yang masih

    dapat diukur.

    1.1 !istar

    istar merupakan alat ukur panjang yang paling sederhana dan sudah lumrah

    dikenal orang. Ada dua jenis mistar yang sering digunakan, yaitu stik meter dan

    mistar metrik. &tik meter memiliki panjang 0 meter dan memiliki skala desimeter,

    sentimeter, dan milimeter. istar metrik memiliki panjang 3< sentimeter. istar

    memiliki skala pengukuran terkeil 0 milimeter, sesuai dengan jarak garis terkeil

    antara dua garis yang saling berdekatan. !etelitiannya adalah

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    13/24

    'ambar 3. Panjang benda diukur dengan jangka sorong

    1. " 5an#ka Soron#

    1angka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki batas ketelitian sampai

    dengan

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    14/24

    noniusF 1ika garis pada angka nol skala nonius dan skala utama membentuk

    garis lurus, berarti jangka sorong tepat digunakan untuk pengukuran.

    ) 7etakkan posisi benda pada tempat ukur yang sesuai

    'ambar 9. Panjang benda diukur dengan 1angka sorong

    3) *ntuk menegah skala berubah-ubah pada saat pembaaan, kunilah skala

    jangka sorong dengan memutar tombol di bagian atas jangka sorongF

    9) aalah angka yang tertera pada skala utama, yaitu satu angka di belakang

    koma. !emudian lanjutkan membaa skala nonius dengan menari garis angka

    yang segaris antara skala utama dan skala nonius, yaitu dua angka di belakang

    koma.

    'ambar /. Pembaaan skala jangka sorong

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    15/24

    Dari 'ambar / terlihat bahwa skala utama jangka sorong menunjukkan skala ,3

    m. 'aris skala nonius yang berimpit dengan skala utama (membentuk garis

    lurus) adalah garis pada angka 5. !arena nilai ketelitian jangka sorong

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    16/24

    telunjuk dan ibu jari tangan kanan. 1angan memutar rangka dengan memegang

    silinder putarF

    3) aalah angka yang tertera pada skala tetap, yaitu satu angka di belakang

    koma, kemudian dilanjutkan membaa skala putar dengan manari garis angka

    skala putar yang segaris dengan skala tetap (dua angka di belakang koma).

    'ambar 5. Pembaaan skala mikrometer sekrup

    Pada 'ambar 5 di atas terlihat bahwa skala tetap mikrometer sekrup yang paling

    dekat dengan selubung luar adalah 9 mm lebih. Pada skala putar terlihat garisskala yang berimpit dengan garis mendatar pada skala tetap adalah garis pada

    angka 0. karena nilai ketelitian mikrometer sekrup

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    17/24

    dengan batas mengukur massa ,:0< kg dan disebut neraa ;hauss-:0

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    18/24

    Pada neraa ;hauss-:0

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    19/24

    e) #eraa ini mempunyai empat lengan skala, yaitu masing-masing dengan

    rentang baaan < I 0,< g, < I 0< g, < I 0

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    20/24

    %ekan dan lepaskan tombolsto$pada saat pengkuran waktu tepat selesai.

    aa skala dengan ara menjumlahkan baaan pada jarum penunjuk besar

    ( dalam satuan menit ) ditambah baaan jarum penunjuk keil ( dalam

    satuan sekon ) .

    +ontoh 6 - posisi jarum penunjuk besar 6 /

    - posisi jarum penunjuk keil 6 93

    - hasil pengukuran 6 / menit G 93 sekon @ 393 sekon

    - penulisan hasil pengukuran 6 ( 393 G 0 ) sekon

    Pada stop wath digital, modus pemakaian dapat dipilih hanya dengan menekan

    tombol tertentu saja dan hasil pengukurannya sudah berupa angka yang hanya

    tinggal dibaa saja.

    %. An#ka Pentin#

    Angka penting adalah angka-angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang

    terdiri dari angka-angka pasti dan satu angka terakhir yang diragukan. Penentuan

    jumlah angka penting dan ara penulisannya dalam proses berhitung harus

    mengau pada ketentuan yang berlaku.

    1. An#ka 7an# mer+akan an#ka +entin# adala& 6

    a. semua angka bukan nol

    ontoh 6

    a. 9/> terdiri dari 3 angka penting

    b. 9:,5= terdiri dari 9 angka penting

    b. Angka nol yang berada diantara angka bukan nol

    +ontoh J

    a. 9/

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    21/24

    ". An#ka 7an# bkan mer+akan an#ka +entin# adala& 8

    a. Angka nol yang berada di sebelah kiri angka bukan nol

    +ontoh 6

    a.

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    22/24

    setiap kali alat digunakan suatu kesalahan melekat pada hasil

    pengukuran. !esalahan ini dapat diatasi dengan mengkalibrasi ulang

    alat terhadap alat standar

    o !esalahan titik nol, kesalahan ini terjadi karena titik nol skala tidak

    tepat berimpit dengan titik nol jarum penunjuk atau kegagalan

    mengembalikan jarum penunjuk ke nol sebelum melakukan

    pengukuran. !esalahan ini dapat diatasi dengan melakukan koreksi

    pada penulisan hasil pengukuran

    o !esalahan komponen alat, misalnya pada alat ukur yang memiliki

    pegas, terjadi karena makin lama dipakai pegas semakin lemah atau

    terjadi gesekan antara jarum dengan bidang skala

    o !esalahan pandanganparalak, kesalahan ini timbul apabila pada waktu

    membaa skala, mata pengamat tidak tegak lurus di atas jarum

    penunjukskala

    o !eadaan saat bekerja, pemakaian alat dalam keadaan yang berbeda

    dengan keadaan pada waktu alat dikalibrasi (pada suhu, tekanan, dan

    kelembapan udara yang berbeda) akan menyebabkan terjadinya

    kesalahan. !esalahan sistematik menyebabkan hasil yang diperoleh

    menyimpang dari hasil yang sebenarnya dan simpangan ini mempunyai

    arah tertentu

    ". Ketidak+astian mtlak dan ketidak+astian relati9

    a. Ketidak+astian !tlak :%

    !etidakpastian mutlak berhubungan dengan ketepatan pengukuran bahwa

    makin keil ketidakpastian mutlak, makin tepat pengukuran tersebut. !etepatan

    (presisi) adalah suatu aspek pengukuran yang menyatakan kemampuan alat

    ukur untuk memberikan hasil pengukuran sama pada pengukuran berulang.

    &uatu alat ukur dikatakan memiliki presisi tinggi bila dipakai pada pengukuran

    berulang yang memberikan hasil yang tidak banyak berubah.

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    23/24

    b. Ketidak+astian Relati9

    !etidakpastian relatif berhubungan dengan ketelitian pengukuran yaitu

    makin keil ketidakpastian relatif, makin tinggi ketelitian pengukuran tersebut.

    !etelitian (akurasi) adalah suatu aspek yang menyatakan tingkat pendekatan dari

    nilai hasil pengukuran alat ukur dengan nilai benarX

    &

    !arena demikian banyaknya sumber-sumber kesalahan dalam pengukuran,

    maka tidak mungkin kesalahan-kesalahan itu dapat ditanggulangi seara serempak

    dalam waktu yang sama dan setiap saat, oleh sebab itu yang terbaik yang dapat

    kita lakukan adalah menekan kesalahan-kesalahan itu sekeil mungkin dengan

    memperhitungkan seberapa besar ketidakpastian hasil pengukuran.

    RANGKU!AN

  • 7/26/2019 fiskabesaran dan pengukuran

    24/24

    esaran di dalam fisika adalah sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai

    yang dinyatakan dengan angka-angka, dan pada umunya mempunyai satuan.

    esaran besaran dalam fisika digolongkan menjadi dua golongan, yaitu besaran

    pokok dan besaran turunan. esaran pokok adalah besaran yang satuannya telah

    ditentukan terlebih dahulu atau besaran yang tidak diturunkan dari besaran lain.

    %elah ditetapkan tujuh besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus

    listrik, suhu, intensitas ahaya dan jumlah Hat. esaran turunan adalah besaran

    yang diturunkan dari besaran pokok.

    eberapa besaran turunan diantaranya luas, olume, keepatan, perepatan,

    gaya, tekanan dan lain-lain. &istem satuan yang digunakan dalam besaran pokok

    dan besaran turunan adalah sistem Katuan Internasional "I#L yang berlaku

    seara internasional dan berfungsi sebagai satuan standar. Dimensi suatu besaran

    menunjukkan ara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Dimensi

    dapat digunakan untuk membuktikan kesetaraan dua besaran.

    engukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran fisis dengan

    suatu besaran yang sudah distandar. Penggunaan alat ukur yang sudah distandar,

    maka siapapun yang melakukan pengukuran, dimanapun pengukuran itu

    dilakukan, dan kapanpun pengukuran itu dilaksanakan akan memberikan hasil

    yang relatif sama.. !arena adanya ketidakpastian dalam pengukuran, maka hasil

    ukur tidak berupa sebuah nilai, melainkan berupa sebuah rentang nilai yang setiap

    nilai dalam rentang tersebut memiliki kemungkinan (probabilitas) benar yang

    sama satu terhadap yang lainnya. Pengukuran tunggal dilakukan terhadap besaran

    yang diapai pada kondisi-kondisi tertentu dan tidak mungkin terulang dengan

    kondisi-kondisi yang sama atau setidak-tidaknya dianggap sama. Pengukuran

    berulang dimaksudkan sebagai pengukuran yang berhingga, dengan pengulangan

    yang ukup keil, n M 0