Top Banner
A. PENCAHAYAAN Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pencahayaan adalah proses, cara, perbuatan memberi cahaya. Cahaya adalah prasyarat untuk penglihatan manusia terutama dalam mengenali lingkungan dan menjalankan aktifitasnya (Oktavia, 2010: 9). Pada dasarnya objek yang kita lihat adalah pantulan cahaya dari objek tersebut. Oleh sebab itu bagaimana kita melihat dan merespon sekeliling kita sangat tergantung dari jenis pencahayaan yang digunakan. Terdapat perbedaan mendasar antara pencahayaan dan penerangan. Pencahayaan lebih menekankan sifat-sifat penyinaran yang harus dipelajari oleh seorang perancang interior. Penerapan pencahayaan yang baik tidak bisa lepas dari pemanfaatan cahaya alami yang optimal dan buatan yang efisien. Sedangkan penerangan hanya sekedar membuat ruangan menjadi terang. Karena hanya sekedar mengejar terang dan tidak mengaplikasikan dengan bijakana, maka bukaan besar dalam ruang menjadi dihindari karena akan menyebabkan panas semata yang akhirnya mengacu kepada pemborosan energi. Di lain pihak, pencahayaan yang kurang dapat membuat kita kesulitan merespon sekitar, sedangkan pencahayaan berlebihan dapat mengakibatkan silau (glare) sehingga pengguna tidak nyaman. Sebuah desain interior yang baik tidak dapat dilepaskan dari pencahayaan. Tanpa pencahayaan yang
10

Fisbang - Pencahayaan Alami

Jul 15, 2016

Download

Documents

Rizqie Rienanda

Fisika Bangunan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Fisbang - Pencahayaan Alami

A. PENCAHAYAAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pencahayaan adalah proses, cara,

perbuatan memberi cahaya. Cahaya adalah prasyarat untuk penglihatan manusia

terutama dalam mengenali lingkungan dan menjalankan aktifitasnya (Oktavia,

2010: 9). Pada dasarnya objek yang kita lihat adalah pantulan cahaya dari objek

tersebut. Oleh sebab itu bagaimana kita melihat dan merespon sekeliling kita

sangat tergantung dari jenis pencahayaan yang digunakan.

Terdapat perbedaan mendasar antara pencahayaan dan penerangan.

Pencahayaan lebih menekankan sifat-sifat penyinaran yang harus dipelajari oleh

seorang perancang interior. Penerapan pencahayaan yang baik tidak bisa lepas

dari pemanfaatan cahaya alami yang optimal dan buatan yang efisien. Sedangkan

penerangan hanya sekedar membuat ruangan menjadi terang. Karena hanya

sekedar mengejar terang dan tidak mengaplikasikan dengan bijakana, maka

bukaan besar dalam ruang menjadi dihindari karena akan menyebabkan panas

semata yang akhirnya mengacu kepada pemborosan energi. Di lain pihak,

pencahayaan yang kurang dapat membuat kita kesulitan merespon sekitar,

sedangkan pencahayaan berlebihan dapat mengakibatkan silau (glare) sehingga

pengguna tidak nyaman.

Sebuah desain interior yang baik tidak dapat dilepaskan dari pencahayaan.

Tanpa pencahayaan yang baik, maka desain ruang itu kurang bisa dinikmati

secara maksimal, kekhasan dalam ruangan bisa jadi tidak terlihat dan seseorang

dalam ruang tersebut dalam jangka waktu tertentu dapat terpengaruh secara

psikologis.

Pencahayaan memiliki 3 fungsi utama (Code for Lighting 1) yaitu

menjamin keselamatan penggunan interior, memfasilitasi performa visual, dan

memperbaiki atmosfer lingkungan visual. Pencahayaan yang baik adalah

pencahayaan yang memenuhi 3 kebutuhan dasar manusia yaitu kenyamanan

visual, performa visual, dan keamanan (Code for Lighting 28).

Menurut Darmasetiawan dan Puspakesuma (1-9), dalam merencanakan

pencahayaan yang baik, ada 6 kriteria yang harus diperhatikan, yaitu: Kuantitas

cahaya (lighting level) atau tingkat kuat penerangan, Distribusi kepadatan cahaya

(luminance distribution), Pembatasan agar cahaya tidak menyilaukan (limitation

Page 2: Fisbang - Pencahayaan Alami

of glare), Arah pencahayaan dan pembentukan bayangan (light directionality and

shadows), Kondisi dan iklim ruang, Warna cahaya dan refleksi warna (light

colour and colour rendering)

Berikut adalah standar penerangan ruang menurut Standar Nasional

Indonesia (SNI) guna mendukung fungsi ruang dan mengukur kecukupan cahaya

dalam ruang:

B. Pencahayaan alami (penerangan alami siang hari)

Pencahayaan alami ini memberi manfaat psikologi disamping kegunaan

praktis berupa pengurangan energi untuk pencahayaan buatan. Intensitas sinar

matahari berubah sesuai dengan waktu, musim dan lokasi. Intensitas sinar

Page 3: Fisbang - Pencahayaan Alami

matahari berubah sesuai dengan waktu, musim dan lokasi. Senar matahari dapat

dibaurkan oleh awan, kabut dan uap air dan dipantulkan dari tanah atau

permukaan lain yang berada disekitar bangunan.

1. Macam-macam sinar matahari

Macam-macam sinar

Ultra Violet (jingga ultra)

Infra merah (infrared)

Adalah pembawa utama daya kalor dari matahari. Sinar ini merupakan

sinar panas yang menjadi syarat mutlak kehidupan dan penghidupan makhluk-

makhluk bumi.

Cahaya terang

Sinar kosmik (kosmos = semesta alam)

Page 4: Fisbang - Pencahayaan Alami

2. Terang alami

Terang yang berasal dari matahari.

a. Terang secara langsung

Cahaya langsung dari matahari pada bidang kerja.

Cahaya pantulan dari benda-benda sekitar.

Cahaya pantulan dari halaman, yang untuk kedua kalinya dipantulkan

oleh langit-langit dan/atau dinding ke arah bidang kerja.

Cahaya yang jatuh dilantai dan dipantulkan lagi oleh langit-langit.

b. Terang secara tidak langsung yaitu sebagai pantulan cahaya matahari oleh

awan-awan serta benda-benda yang berada di sekitar kita.

Page 5: Fisbang - Pencahayaan Alami
Page 6: Fisbang - Pencahayaan Alami

3. Persyaratan Bukaan bangunan

Pemerintah memiliki aturan melalui UU no 28 Tahun 2002 tentang

Bangunan Gedung bagian persyaratan sistem pencahayaan, antara lain :

Pencahayaan alami meliputi perencanaan pencahayaan alami dan

penentuan besarnya iluminasi.

Bengunan gedung hunian rumah tinggal, pelayanan kesehatan, pendidikan

dan bangunan pelayanan umum harus mempunyai bukaan untuk

pencahayaan alami.

Pencahayaan buatan, meliputi tingkat iluminasi, konsumsi energi,

perencanaan sistem pencahayaan, penggunaan lampu, daya maksimum

yang diizinkan dan daya pencahayaan buatau di luar bangunan gedung.

Pencahayaan buatan untuk pencahayaan darurat harus dapat bekerja secara

otomatis dan mempunyai tingkat pencahayaan yang cukup untuk evakuasi

yang aman.

4. Syarat teknis dan perhitungan

Standar Nasional Indonesia tentang tata cara perancangan penerangan

alami siang hari untuk rumah dan gedung (SNI 03-2396-1991) adalah sebagai

berikut :

a. Ruang Lingkup

Tata cara ini digunakan untuk memperoleh sistem penerangan alami sesuai

syarat kesehatan, kenyamanan untuk rumah dan gedung, meliputi persyaratan-

persyaratan pokok sistem penerangan alami siang hari dalam ruangan.

b. Ringkasan

Penerangan alami siang hari yang baik adalah sekitar jam 08.00 sampai

jam 16.00, dimana banyak cahaya yang masuk dalam ruang dan tingkat

penerangannya ditentukan oleh hubungan geometris antara titik ukur dan lubang

cahaya.

c. Penggolongan kualitas penerangan

Kualitas A : kerja halus sekali, pekerja cermat terus (seperti menggambar

detail, menjahit kain warna gelap, dsb.

Page 7: Fisbang - Pencahayaan Alami

Kualitas B : kerja halus, cermat tidak intensif (seperti : menulis, membaca,

merakit komponen kecil, dsb).

Kualitas C : kerja sedang, pekerjaan tanpa konsentrasi yang besar (seperti :

pekerjaan kayu, merakit suku cadang yang agak besar, dsb).

Kualita D : Kerja kasar, pekerjaan hanya detail-detail yang besar (seperti :

pada gudang, lorong lalu lintas orang, dsb). Dengan persyaratan teknis :

d=jarak lubang cahaya ke dinding (M), fl min TUS = 40% dari fl min

TUU dan tidak boleh kurang 0,10d.TUU = titik ukur utama dan TUS =

titik ukur samping.

Penempatan faktor langit didasarkan atas keadaan langit terang merata dan

kekuatan terangnya dilapangan terbuka sebesar 10.000 lux.

Faktor yang mempengaruhi kualitas penerangan : perbandingan las lubang

cahaya dan luas lantai, bentuk dan letak lubang cahaya, refleksi cahaya

didalam ruangan.

Untuk meningkatkan kualitas penerangan alami siang hari didalam

ruangan, hendaknya ruangan menerima cahaya lebih dari satu arah. Kasa

nyamuk dapat mengurangi cahaya masuk 15%.

Page 8: Fisbang - Pencahayaan Alami

MAKALAH

MATAKULIAH : FISIKA BANGUNAN

PENCAHAYAAN ALAMI

Oleh:

Rizki Rinanda 1304104010086

Nella Sari 1304104010088

Fera Suciati 1304104010090

JURUSAN ARSITEKTUR - FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

ACEH

2014