Top Banner
FILSAFAT dan IDEOLOGI PANCASILA
22

FILSAFAT PANCASILA

Sep 13, 2015

Download

Documents

kewarganegaraan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

FILSAFAT PANCASILA

FILSAFAT dan IDEOLOGI PANCASILA

ARTI FILSAFAT :

Secara harfiah : Dari bahasa Yunani, terdiri atas kata : philien/philia/philos = mencintai dan sophos = kebijaksanaan=kearifanFilsafat berarti cinta kebijaksanaan/kearifanCinta dalam arti yang luas dapat dimaknai sebagai keinginan yang sungguh-sungguh sedangkan kebijaksanaan dapat dimaknai sebagai kebenaran yang sejatiFilsafat dapat dimaknai sebagai usaha yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan kebenaran yang sejatiPANCASILA MERUPAKAN SISTEM FILSAFATPancasila terdiri atas bagian-bagian. Yaitu sila-sila, di mana setiap sila pd hakikatnya merupakan suatu asas yang memiliki makna dan fungsi sendiri, namun secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang sistematis, bulat, dan utuh karena :1. Susunan Kesatuan Sila-sila Pancasila Bersifat Organis2. Susunan Sila-sila Pancasila Bersifat Hierarkhis dan berbentuk Piramidal Susunan Kesatuan sila-sila PancasilaBersifat Organis Isi sila-sila Pancasila hakikatnya merupakan dasar filsafat Negara yang masing-masing sila merupakan asas peradaban. Namun sila-sila Pancasila Merupakan Satu kesatuan yang bulat dan utuh karena setiap sila menjadi Unsur (bagian) mutlak dari Pancasila.Pancasila merupakan kesatuan yg Majemuk Tunggal.Konsekuensinya : Setiap sila tdk dpt berdiri sendiriTerlepas dari sila lainnya, & diantara sila satu denganlainnya tidak saling bertentangan. SUSUNAN SILA-SILA PANCASILA BERSIFAT HIERARKHIS & BERBENTUK PIRAMIDALBentuk piramid susunan sila-sila pancasila scr matematis digunakan utk mengggambarkan hub hierarki(tingkatan) sila-sila dlm urutan luas (kuantitas)nya, dan dlm hal isi sifat (kualitas)nyaInti urutan 5 silamenunjukan rangkaian tingkat dlm luasnya,& isi sifatnya merup pengkhususanSila-sila dimukanyaSusunan Sila-sila Pancasila bersifatHierarkis & berbentuk PiramidalMgambarkan hub hierarkhiSila-sila dlm urut-urutan luasMgambarkan hub hierarkiSila-sila dlm isi sifatnyaKetentuan sila-sila dlm artiformal logisMerup sistem filsafat yg kesatuan sila-silanyamemiliki : dasar ontologis,dasar epistemologi, & dasar aksiologisDasar Ontologis Sila-sila Pancasila adalah :manusia yg memiliki hakikat mutlak monopluralis.hakikat dasar ini disebut dasar antropologis

Manusia adalah subyek pendukung pokok sila-sila Pancasila,Pada hakikatnya yg ber-Tuhan YME, yg berkemanusiaan,yg berpersatuan, yg berkerakyatan, ialah manusia

Dari segi Filsafat Negara Pancasila adl Dasar Filsafat NegaraPendukung pokok negara adalah rakyat & unsur rakyat ialah manusia

Jadi tepat jika dlm filsafat Pancasila dinyatakan bahwa hakikat dasar antropologis sila-sila Pancasila adalah MANUSIA

Manusia sbg pendukung pokok sila-sila Pancasila scr ontologismemiliki hal-hal mutlak : susunan kodrat, sifat kodrat, & kedu. Kodrat.Oleh krn kedud kodrat mns sbg makhluk Tuhan dan sbgmakhluk pribadi berdiri sendiri, mk scr hierarkhissila Ketuhanan YME mendasari & menjiwai 4 sila lainnyaHub. kesesuaian antara neg. dg landasan sila-sila Pacasila adlh.berupa hub. sebab akibat, yaitu :Neg. sebagai pendukung hubungan, sdgkan Tuhan, mns,satu., rakyat, & adil sbg pokok pangkal hubungan

Landasan sila-sila Pancasila adlh. Tuhan, mns., satu, rakyat, & adil sbg sebab, adapun neg. adlh sbg akibatSbg. sistem fils. landasan sila-sila dlm hal isinya menunjukkan suatu hakikat makna yg bertingkat, & ditinjau dr keluasannya memiliki bentuk piramid.

Hal ini dpt dijelaskan :

sebenarnya ada hub. sebab-akibat antara neg. umumnya dg mns.krn neg. adlh lembaga kemanusiaan yang diadakan oleh manusia.Adapun Tuhan adlh asal dr sgl sesuatu, termasuk manusia, shgterdpt hub. sebab & akibat yg langsung antara negara dg asalmula segala sesuatu. Rakyat adlh jumlah dr manusia-manusia pribadi,shg. Ada hub sebab akibat antara neg. dg rakyat dst.Dasar EpistemologiPancasila sbg sistem fils. hakikatnya juga merup. Sistem penget.

Pancasila dlm kehidupan sehari-hari merup. : pedoman/dasar bg bgs Ind.dlm memandang realitas alam semesta, mns., masy., bgs., & neg.ttg. makna hidup, serta dsr dlm menyelesaikan suatu mslh.

Pancasila menjadi sistem cita-cita/keyakinan yg tlh menyangkut praktek,Krn tlh dijadikan pedoman cara hidup manusia, shg berubahmenjadi Ideologi.Pancasila sbg Ideologimemiliki 3 unsur pokok yg menarik loyalitaspendukungnya yaitu : logos = rasionalitas/penalaran,pathos = penghayatan& ethos = kesusilaanDsr epistemologi Pancasila hakikatnya tidak dpt dipisahkan dgdsr ontologisnya. Manusia adlh basis ontologis Pancasila, olehkrn itu memp. implikasi thdp bangunan epistemologi, yaitu bangunanepistemologi yg ditempatkan dlm bangunan fils. Manusia.Dlm Epistemologi terdpt 3 persoalan mendasar :Ttg sumber penget. manusiaTtg teori kebenaran penget. manusiaWatak penget. manusia

Pancasila sbg objek penget. hakikatnya meliputi :masalah sumber penget. & susunan penget. Pancasila.

Sumber penget. Pancasila adlh nilai-nilai yg ada pada bgs Ind. sendiri,digali & dirumuskan oleh wakil-wakil bgs Ind. dlm mendirikan negara.Oleh karena sumber penget. Pancasila adlh bgs Ind. sendiriyg memiliki adat-istiadat, kebudayaan, & nilai religius, makaantara bgs Ind. sbg pendukung sila-sila Pancasila dgn Pancasilasbg sistem penget. memiliki :kesesuaian yg bersifat korespondensif.Sbg suatu sistem penget. Pancasila memilki susunan yg bersifatFormal logis, baik dlm arti susunan sila-silanya maupun isi arti silanya

Susunan kesatuan sila-sila Pancasila bersifat hierarkhis danBentuk piramidal, shg susunan sila-silanya memiliki sistemLogis yg menyangkut kuantitas maupun kualitas.

Dasar rasional logis Pancasila juga menyangkut isi arti sila-silanya.Susunan isi arti Pancasila meliputi 3 hal, yaitu :

Isi arti Pancasila yg umum universal, yaitu hakikat sila-sila Pancasilasbg inti sari atau assensi Pancasila, shg menjadi pangkal tolakderivasi baik dlm pelaksanaan di bid. Kenegaraan & tata tertibhukum serta dlm realisasi praksis dlm berbagai kehidupan konkrit.2. Isi arti Pancasila yg umum kolektif, yaitu sbg pedoman kolektif neg& bgs Ind. terutama dlm tertib hukum Ind.3. Isi arti Pancasila yg bersifat khusus & konkrit, yaitu dlm realisasi praksis dlm berbagai bid. kehidupan, shg memiliki sifat khususkonkrit serta dinamis.PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKAEtika adalah :Ilmu yg dibahas ttg bgmn & mengapa seseorangMengikuti suatu ajaran moral ttt. Atau bgmn seseorangHrs mengambil sikap yg ber tanggung jwbThd/berhadapan dg berbagai ajaran moral(Soeseno, 1978)Pancasila sbg suatu sistem filsafat pd hakikatnya merupakanSuatu nilai, shg menjadi sumber dr segala penjabaran norma,Baik norma hukum, moral ataupun nerma kenegaraan lainnyaNilai adalah kemampuan yg dipercaya ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Nilai hakikatnya adalah sifat/kualitas yg melekat pada suatu obyek, & merup. Kenyataan yg tersembunyi dibalik kenyataan lainnya.

Norma adalah aturan yg menjadi ukuran/standard tingkah lakumanusia dlm kehidupan antar sesama mns., dg lingkunganmaupun TuhanDalama bukunya berjudul Les elements de lidelogie, untuk pertma kali digunakan istilah ideologi, sekaligus pencipta istilah tersebut.Ideologi : ilmu mengenai gagasan atau ilmu tentang ide-ide (gagasan yang sehat yang sesuai dengan realitas).

Antoine Destut de Tracy (Prancis, 1754-1856)Ideologi dapat dimaknai sebagai keseluruhan gagasan, cita-cita, keyakinan serta nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi sebagai pedoman. Gagasan atau teori menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai yang hendak menentukan dengan mutlak bagaimana manusia harus berpikir, bersikap, dan bertindak.

Konsepsi Ideologi

Ideologi terterbuka : suatu sistem pemikiran terbuka (ideologi yang tidak dimutlakkan).Ciri-cirinya :Merupakan kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat, bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan hasil musyawarah dari konsensus masyarakat itu sendiri;Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri, ia milik seluruh rakyat, dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka;Isinya tidak langsung operasional. Setiap generasi baru dapat dan perlu menggali kembali falsapah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka;Tidak pernah memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat;Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama.

Ideologi tertutup : suatu sistem pemikiran tertutup (ideologi yang sifat mutlak).Ciri-cirinya :Bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita sekelompok orang yang digunakan untuk mengubah masyarakat;Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, maka ideologinya akan dipaksakan kepada masyarakatBersifat totaliter, artinyamencakup/mengurusi semua bidang kehidupan, terutama bidang informasi dan pendidikan karena ini efektif mempengaruhi perilaku masyarakat;Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati;Menuntut masyarakat untuk setia total dan berkorban untuk ideologi;Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutan-tuntutan konkret operasional yang keras, mutlak dan total.

Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara:Mempersatuakan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan;Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya;Memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa;Menyoroti realita yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang terkandung dalam Pancasila

Ideologi yang mampu berinteraksi dengan perkembangan zaman dan mampu menjawab kebutuhan dan tatangan nyata yang dihadapi dalam setiap kurun waktu;Ideologi yang senantiasa terbuka untuk proses reformasi atau perubahan dalam bidang kenegaraan, seiring dengan perkembangan aspirasi dan pemikiran masarakat Indonesia dalam mewujudkan cita-citanya.Ideologi yang bersifat dinamis, artinya Pancasila mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan dengan menerima masuknya nilai baru yang tidak bertentangan nilai dasar.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Persyaratan sebagai ideologi terbuka : 1. Pancasila adalah pandangan hidup yang berakar pada kesadaran masyarakat Indonesia; 2. Isi Pancasila tidak langsung operasional, artinya perlu penafsiran lebih lanjut sesuai dengan nyata dan aktual. 3. Pancasila bukan ideologi yang memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat; 4. Pancasila bukan ideologi totaliter yang mengurusi segala aspek kehidupan masyarakat; 5. Pancasila menghargai pluralitas

Menurut Dr. Alfian, suatu ideologi dikatakan sebagai dieologi terbuka dan dinamis bila memiliki 3 dimensi berikut ini :Dimensi Realitas : nilai-nilai ideologi bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, dan secara nyata dijalankan, diamalkan, serta dihayati sebagai nilai dasar.Dimensi Idealitas : suatu ideologi perlu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan yang memberikan gambaran ideal masyarakat sekaligus memberi pedoman yang ingin dituju oleh masyarakat tersebut.Dimensi Fleksibelitas : ideologi memiliki keluwesan yang memungkinkan bahkan merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan/mengingkari hakikat atau jatidiri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.

Menurut Sastrapetadja, ideologi selain memberikan penafsiran atau pemahaman atas kenyataan, juga mempunyai sifat futuristik, yaitu memberikan gambaran akan masa depan. Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila reparupakan nilai-nilai yang dicita-citakan dan ingin diwujudkan.

Hal yang mendukung keterbukaan Ideologi Pancasila :tekad bangsa dalam memperjuangkan tercapainya tujuan nasional/tujuan proklamasi;pembangunan nassional yang teratur dan maju pesat;tekad yang kuat dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila yang sifatnya abadi;hilangnya ideologi komunis/sosialis sebagai ideologi tertutup

Hal yang membatasi keterbukaan Ideologi Pancasila :Stabilitas nasional yang mantap;Tetap berlakunya larangan paham komunis di Indonesia;Adanya pencegahan atas pengembangan ideologi liberal;Pencegahan terhadap gerakan ekstrem dan paham-paham yang lain yang bisa menggoyahkan nilai persatuan dan kesatuan bangsa.