Top Banner
FI4148 22 Oktober 2013 1 Pengenalan Metode Elemen Hingga (Finite Element Method) Sparisoma Viridi* dan Suprijadi Physics Department, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia *[email protected]
44

FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

Nov 28, 2014

Download

Education

Pengenalan Metode Elemen Hingga, Finite Element Method, Computation, Numerical Method
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 1

Pengenalan Metode Elemen Hingga(Finite Element Method)

Sparisoma Viridi* dan SuprijadiPhysics Department,Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia*[email protected]

Page 2: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 2

Outline

• Finite Element Method• Syarat batas• Formulasi untuk LDE• Jenis FEM• Kasus 1-d pegas• Kasus 1-d batang• Piranti lunak

Page 3: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 3

Finite Element Method

• FEM adalah suatu metode numerik untuk menyelesaikan sebuah persamaan diferensial atau integral (Dixit, ?).

• FEM didasari pada ide dalam membangun obyek kompleks atas satuan sederhana atau membagi obyek kompleks atas satuan-satuan kecil yang mudah ditangani (Liu, 2003).

URI http://www.iitg.ernet.in/engfac/rtiwari/resume/usdixit.pdf [20131018.1403].URI http://faculty.ksu.edu.sa/rizwanbutt/Documents/FEM_Lecture_Notes.pdf [20131018.1404].

Page 4: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 4

Finite Element Method (cont.)

• Analisis FE pada suatu permasalahan bersifat sangat skematis sehingga dapat dibagi-bagi menjadi kumpulan langkah logis yang dapat diimplementasikan pada suatu komputer digital dan dapat digunakan pada berbagai permasalahan hanya dengan mengganti data masukannya untuk program komputer (Reddy, 1988).

URI http://catarina.udlap.mx/u_dl_a/tales/documentos/lim/albores_b_mi/capitulo7.pdf [20131018.1356].

Page 5: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 5

Finite Element Method (cont.)

• FEM dapat diterapkan pada permasalahan-permasalahan, seperti struktur, transfer panas, dan aliran fluida (?, ?).

URI http://homepages.cae.wisc.edu/~me232/lecture_notes/fea.pdf [20131018.1358].

Page 6: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 6

Syarat batas

• Terdapat dua jenis syarat batas: syarat batas esensial (SBE) dan syarat batas natural (SBN).

• SBE adalah mencukupi untuk menyelesaikan persamaan diferensial secara lengkap.

• SBN berupa turunan waktu lebih tinggi suku-suku dan tidak mencukupi untuk menyelesai-kan persamaan diferensial, masih membutuh-kan setidaknya satu SBE.

URI http://www.iitg.ernet.in/engfac/rtiwari/resume/usdixit.pdf [20131018.1403].

Page 7: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 7

Syarat batas (cont.)

• Bila terdapat persamaan diferensial 0 < x < L

yang dapat dipecahkan secara lengkap bila – u(0) dan u(L) diketahui atau– u(0) dan du/dx |x = L diketahui

URI http://www.iitg.ernet.in/engfac/rtiwari/resume/usdixit.pdf [20131018.1403].

0

Bdx

duA

dx

d

Page 8: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 8

Syarat batas (cont.)

• Manakah yang merupakan syarat batas esensial?

• Manapula yang merupakan syarat batas natural?

Page 9: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 9

Formulasi untuk LDE

• Linear differential equation (LDE) dapat memiliki bentuk

di mana u adalah vektor variabel utama per-masalahan (fungsi koordinat) yang didekati dengan fungsi aproksimasi, L operator dife-rensial, dan q vektor fungsi yang diketahui.

0 qLu

Page 10: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 10

Formulasi untuk LDE (cont.)

• Terdapat dua formulasi populer FEM, yaitu Galerkin dan Ritz.

• Dalam formulasi Galerkin, variabel utama diaproksimasi dengan suatu fungsi kontinu dalam elemen yang ditinjau.

• Saat ue atau nilai hasil fungsi aproksimasi di-substitusikan, akan diperoleh residu R

RqLu e

Page 11: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 11

Formulasi untuk LDE (cont.)

• Idealnya R = 0 di manapun, yang berarti nilai hasil aproksimasi menjadi nilai sebenarnya.

• Dikarenakan sulit untuk memperoleh residu sama dengan nol pada semua titik, maka yang dibuat nol adalah residual yang diberi bobot

dengan w adalah fungsi bobot.

0D

wRdA

Page 12: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 12

Formulasi untuk LDE (cont.)

• Untuk mengurangi kebutuhan pada diferen-siabilitas fungsi aproksimasi, persamaan sebe-lumnya dintegralkan per bagian untuk men-distribusikan kembali order turunan dalam w dan R.

• Dalam formulasi Galerkin, fungsi bobot dipilih memiliki bentuk yang sama dengan fungsi aproksimasi untuk ue.

Page 13: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 13

Formulasi untuk LDE (cont.)

• Fungsi aproksimasi ada suatu fungsi aljabar.• Dengan demikian, biasanya

dengan [N] adalah matriks fungsi bentuk (shape functions) dan {une} adalah derajat kebebasan dari nodal.

nee uNu

Page 14: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 14

Jenis FEM

• Elemen (garis) 1-d

• Kasus: pegas, batang, pipa,

URI http://faculty.ksu.edu.sa/rizwanbutt/Documents/FEM_Lecture_Notes.pdf [20131018.1404].

Page 15: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 15

Jenis FEM (cont.)

• Elemen (bidang) 2-d

• Kasus: membran, pelat, kulit, ..

Page 16: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 16

Jenis FEM (cont.)

• Elemen (ruang) 3-d

• Kasus: medan 3d, seperti temperatur, perpindahan, tegangan, aliran, kecepatan aliran, ..

Page 17: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 17

Kasus 1-d pegas

“Everything important is simple”

• Satu elemen pegas:– Dua noda– Dua nodal perpindahan– Dua noal gaya– Satu konstanta pegas (stiffness)

URI http://faculty.ksu.edu.sa/rizwanbutt/Documents/FEM_Lecture_Notes.pdf [20131018.1404].

Page 18: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 18

Kasus 1-d pegas (cont.)

• Hukum Hooke

dengan lij adalah panjang normal pegas.

ijjijiij klxxxxkF sign

Page 19: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 19

Kasus 1-d pegas (cont.)

• Kasus pada i dengan pegas teregang

• Kasus pada i dengan pegas tertekan

0 ijjiij klxxkF

0 ijjiij klxxkF

Page 20: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 20

Kasus 1-d pegas (cont.)

• Kasus pada j dengan pegas teregang

• Kasus pada j dengan pegas tertekan

0 jiijji klxxkF

0 jiijji klxxkF

Page 21: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 21

Kasus 1-d pegas (cont.)

• Umumnya suku sign(xi – xj) k lij menjadi ‘hi-lang’ dalam penyusunan persamaan diferen-sial karena hanya merupakan konstanta.

• Transformasi koordinat, misalnya pada

jiij

jijiij

ijjiij

kukuF

kxlxkF

klxxkF

Page 22: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 22

Kasus 1-d pegas (cont.)

• Atau dapat pula ui dan uj dihitung relatif dari posisinya kesetimbangannya, yaitu xi0 dan xj0.

• Arti dari ui dan uj terhadap posisi kesetim-bangan ini lebih sering digunakan.

• Hubungannya adalahui(t) = xi(t) – xi0

uj(t) = xj(t) – xj0

Page 23: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 23

Kasus 1-d pegas (cont.)

jii uukf

ijj uukf

Page 24: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 24

Kasus 1-d pegas (cont.)

• Kedua persamaan sebelumnya menjadi

j

i

j

i

f

f

u

u

kk

kk

0

j

i

j

i

f

f

u

u

kk

kk

0 fKu

Page 25: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 25

Kasus 1-d pegas (cont.)

211 uukf

233 uukf

32122 uukuukf

Page 26: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 26

Kasus 1-d pegas (cont.)

3

2

1

3

2

1

22

2211

11

0

0

f

f

f

u

u

u

kk

kkkk

kk

0 fKu

22

2211

11

0

0

kk

kkkk

kk

K

Page 27: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 27

Kasus 1-d pegas (cont.)

URI http://faculty.ksu.edu.sa/rizwanbutt/Documents/FEM_Lecture_Notes.pdf [20131018.1404].

33

3322

2211

11

kk

kkkk

kkkk

kk

K

Page 28: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 28

Kasus 1-d pegas (cont.)

Page 29: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 29

Kasus 1-d pegas (cont.)

2414 uukf

3221244212 uukuukuukf

5332323 uukuukf

3535 uukf

2141 uukf

Page 30: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 30

Kasus 1-d pegas (cont.)

• Matriks kekakuan (stiffness matrix)

33

11

3322

124214

44

000

000

00

0

000

kk

kk

kkkk

kkkkkk

kk

K

Page 31: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 31

Kasus 1-d batang

• Perpindahan u(x)

• Regangan ε(x)

• Tegangan σ(x)

Page 32: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 32

Kasus 1-d batang (cont.)

• Hubungan regangan-perpindahan

• Hubungan tegangan-regangan

dx

du

E

Page 33: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 33

Kasus 1-d batang (cont.)

• Fungsi bentuk linier (linear shape functions)

• Dengan demikian

1iN

jNL

x

10

jjii uNuNuxu

Page 34: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 34

Kasus 1-d batang (cont.)

• Atau

• Hubungan sebelumnya akan memberikan

di mana B adalah elemen matriks regangan-perpindahan.

Nu

j

iji u

uNNu

BuuN

dx

d

dx

du

Page 35: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 35

Kasus 1-d batang (cont.)

• Selanjutnya

LLL

NNd

d

dx

dNN

dx

d

dx

djiji

/1/1111

NB

BuEE

Page 36: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 36

Kasus 1-d batang (cont.)

• Energi strain

• Energi yang tersimpan dalam batang

uBBu

BuBu

TT

TTT

V

VV

dV

dVdVU

2

1

2

1

2

1

2

2

1

2

1 VEVU

Page 37: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 37

Kasus 1-d batang (cont.)

• Kerja oleh dua gaya nodal adalah

• Sistem konservatif

fuT2

1

2

1

2

1 jjii ufufW

WU

Page 38: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 38

Kasus 1-d batang (cont.)

• Kembali ke Ku + f = 0, dapat diperoleh

yang merupakan matriks kekakuan.

uBBf T

V

dV

V

dVBBK T

Page 39: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 39

Kasus 1-d batang (cont.)

• Untuk kasus ini

11

11

/1/1/1

/1

0

L

EA

AdxLLEL

L

dV

L

V

BBK T

Page 40: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 40

Kasus 1-d batang (cont.)

110

132

022

L

EAK

URI http://faculty.ksu.edu.sa/rizwanbutt/Documents/FEM_Lecture_Notes.pdf [20131018.1404].

Page 41: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 41

Kasus lain: 2-d dan 3-d

• Lebih kompleks untuk dibahas dalam satu kali perkuliahan.

• Dapat dipelajari dengan menggunakan sumber-sumber yang ada di internet.

• Untuk kasus 1-d pun terdapat permasalahan lain yang dapat dibahas.

Page 42: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 42

Piranti lunak

• ABAQUS• FEM• COMSOL

Page 43: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 43

Piranti lunak (cont.)

URI http://www.math.chalmers.se/~torbjrn/M3/IntroductionToCOMSOLMultiphysics.pdf [20131021.1038].

Page 44: FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

FI4148 22 Oktober 2013 44

Terima kasih