FGD: KESIAPAN IMPLEMENTASI MOBIL LISTRIK SEBAGAI …

FGD:KESIAPAN IMPLEMENTASI MOBIL LISTRIKSEBAGAI SARANA ANGKUTAN UMUM DI

INDOENSIA

DR BARMAN TAMBUNANTIRBR - BPPT

INOVASI PENGEMBANGAN MODEL MOBIL LISTRIK dan FASILITAS PENDUKUNGNYA DI INDONESIA

Badan LITBANG KEMENHUB Jakarta, 21 Agustus 2019

Resource: Outlook Energi Indonesia 2018/BPPT

LATAR BELAKANG


Indonesia:

23% NRE Target in 2025

31% NRE Target in 2030

2025:

14.6%

2030:

14.5%

Feed in tariff (FIT) based on

Permen ESDM Nomor 50/2017

85% from production cost

Bagaimana bisa menerapkan 9.7% EBT dalam

waktu 5 tahun untuk mencapai 23% EBT di

2025???2019:

13.3%

ALTERNATIF BAHAN BAKAR FOSSIL

Opsi utama : “Sepeda Motor Listrik”

30 -40% Bensin adalah untuk Sepeda Motor.

Merupakan pasar bagi Sepeda Motor listrik dan

hanya 3 merek besar.

sebagian besar digunakan kurang dari 50KM./hari.

Opsi yang paling layak : “Kompor Listrik Induksi”

Subsidi LPG Rp.40.5 trilyun/tahun.

Efisiensi energinya 74% vs (LPG 32%)

Harga energi/MJ , lebih murah 28% daripada LPG

non subsidi.

No JenisJuta KL/tahun

(2016)%

1 Bensin 32.6 44.2%

2 Solar 27.6 37.4%

3 LPG 7.0 9.5%

4 Avtur 4.6 6.2%

5 MFO 1.3 1.8%

6 Kerosene 0.6 0.8%

Total 73.7

Pengguna mayoritas : transportasi

Opsi lain :

CNG : perlu infrastruktur

Bioethanol Gen 1 : nilai kalor rendah perlu

modifikasi mesin (flexi fuel)

Bioethanol Gen 2 : biogasoline perlu penelitian

lebih lanjut.

Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai [Battery Electric Vehicle | BEV] untuk Transportasi Jalan

*Sumber Kemenkomar

• Perpres No. 55 Tahun 2019 mengatur Kendaraan

Bermotor berbasis Baterai [Battery Electric Vehicle |

BEV]

• Dimana pada bagian kedua pasal 7 menerangkan

bahwa perusahaan industri, perguruan tinggi, dan

lembaga litbang dapat melakukan penelitian,

pengembangan, dan inovasi teknologi industri KBL

Berbasis Baterai.

Teknologi Kendaraan Listrik

Hybrid Electric Vehicles (HEVs)

Bensin dan listrik.

Energi listrik dihasilkan oleh sistem pengereman mobil untuk

mengisi ulang baterai (pengereman regeneratif).

Contoh: Honda Civic Hybrid and Toyota Camry Hybrid.

Plug-in Hybrid Electric Vehicles (PHEVs)

PHEVs dapat mengisi ulang baterai melalui pengereman

regeneratif dan "dicolok" ke sumber daya listrik eksternal.

Contoh: C-MAX Energi, Chevy Volt dan Toyota Prius

Plug-in

Battery Electric Vehicles (BEV). Hanya menggunakan listrik saja dan tidak memiliki

mesin Combustion.

Contoh: Nissan LEAF, BMW i3, Ford Focus

Electric, Volkswagen e-Golf, Tesla Model S,

Mitsubhisi Miev, dll.

Perbandingan Tenaga Penggerak Kendaraan ListrikICE HEV / PHEV

BEV FCEV

Ref. CIE Automotive, “Evolution in Automotive Sector” January 2018

Badan Pengkajian dan Penerapan

Teknologi

(BPPT)

Ref. Dirjen KPAII Kemenperin, 31 Juli 2018

PETA JALAN

INDUSTRI

OTOMOTIF

INDONESIA

Ref. Dirjen KPAII Kemenperin, 31 Juli 2018

URAIAN 2020 2025 2030 2035

RODA 4

Produksi

Total (Unit) 1.500.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000

Prosentase

LCEV

10%

(150.000)

20%

(400.000)

25%

(750.000)

30%

(1.200.000)

Prosentase

KBH2 (%)25 20 20 20

Penjualan Total (Unit) 1.250.000 1.690.000 2.100.000 2.500.000

Eskpor Total (Unit) 250.000 310.000 900.000 1.500.000

RODA 2

Produksi

Total (Unit) 8.000.000 10.000.000 12.500.000 15.000.000

Prosentase

Motor

Listrik

10%

(800.000)

20%

(2.000.000)

25%

(3.125.000)

30%

(4.500.000)

Penjualan Total (Unit) 7.500.000 9.000.000 11.000.000 13.000.000

Ekspor Total (Unit) 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000

Reduksi BBM

transportasi

Reduksi BBM

transportasi

Prospek Industri Kendaraan Bermotor Listrik- Proyeksi -

Prospek Industri Kendaraan Bermotor Listrik- Proyeksi -

Motor Fuel Cell BPPT

GESITS

2020 2025 2030 2035

150.000

unit

400.000

unit

750.000

unit

1.200.000

unit

800.000

unit

2.000.000

unit

3.125.000

unit

4.500.000

unit

2020 2025 2030 2035

RODA 4

RODA 2

Ref. Menteri Perindustrian, 31 Juli 2018

Kendaraan Listrik Indonesia

Target Kuantitatif Industri Kendaraan Bermotor


PROGRAM PENGEMBANGAN

KBL BPPT

(PENGEMBANGAN SARANA)

PERAN BPPT DALAM MENDUKUNG INDUSTRI

KENDARAAN BERMOTOR - INOVASIInovasi Platform

(selama ini)

Pemodelan e-Mini Bus

Motor Fuel Cell

EV Trolley Bus

Inovasi Multi Dimensi

(kedepan)

Stasiun Pengisian Listrik Cerdas (Smart Charging Station)

Kendaraan Cerdas (Smart EV)

EV AutomatedGuided Vehicle

Li-Fi Fingerprint

Charger Solar PanelSmartCard

RE ChargingStationTransformasi

Dukungan

PENGEMBANGAN TROLLEY BUS

SPESIFIKASI TEKNIS :

1. Tipe : High floor Trolley Bus

2. Payload : maksimum 2.400 kg

3. Dimensi maksimum PxLxT : 12.000 x 2.500 x 4.200 mm

4. Ground clearance : 150-300 mm

5. Berat kosong/curb weight : 10.900 kg

6. Gross vehicle weight : 13.300 kg

7. Baterai : Lithium-Ion 52 KWh (550V/135Ah)

8. Over Head Line Voltage : DC 600 ± DC 100 V

9. Kecepatan maksimum : 60 km/jam

10.Kemampuan tanjakan : 8o dengan kecepatan 20 km/jam

Desain Platform Desain OHLDesain Eksterior

Uji Coba

PENGEMBANGAN MOTOR PROPULSI KAPAL

Bow thruster merupakan penggerak kapal untuk tujuanmanuver. Motor Listrik submersible sebagai komponen utamaBow Thruster dikembangkan oleh industri dalam negeri dengankemampuan meredam noise, tanpa gearbox, efisiensi tinggi,instalasi dan maintenance yang mudah. Produk ini merupakanproduk e- bow thruster pertama di Indonesia.

KEUNGGULAN• Instalasi Mudah serta Biaya Instalasi Murah

• Level Kebisingan Rendah dan Vibrasi sangat kecil dengan Full balanced system

•Water Cooled

• Light Weight (Carbon Fibre Propeller opsional )

•Pressure Compensated units

• Full speed control from 0 to 100%

•Ramah Lingkungan ( tidak menggunakan Oli Pelumas)

EFISIENSI•Efisiensi Sistem Maksimum

•E-Motor terhubung langsung dengan shaft propeller

•Tidak diperlukan roda gigi reduksi

PENGGUNA• Industri Galangan Kapal : PT JMI Shipyard, PT. DUMAS, PT IKI

•End User : Kemenhub (Kapal Navigasi, Kapal Kontainer 100 TEuS dll)

TKDN•Motor Submersible > 50%

E - Bow ThrusterStandard Produk

Kapal kenavigasian Kelas I KN EDAM Kemenhub

MITRA KERJA : PT. RISEA PROPULSION INDONESIA

POTENSI PENGGUNA : INDUSTRI GALANGAN KAPAL

PENGEMBANGAN MOTOR TRAKSI KERETA

2019

• DED motor traksikereta cepat

• Pengujian motor traksi acuan

• Pengadaanmaterial prototype motor traksi kereta cepat

2020

• Pengadaanmaterial prototype motor traksi kereta cepat

• Prototyping motor traksi kereta cepatdari DED

• Persiapanpengujian motor traksi prototype

2021

• Pengujianpersiapan motor traksi kereta cepat

• Persiapanpengajuansertifikasidan/ataustandardisasi

ROADMAP PENGEMBANGAN MOTOR TRAKSI KERETA

SISTEM PROPULSI

VVVF (Transmisi Elektrik)

Motor Penggerak bogie

DESKRIPSI MITRA

Motor Penggerak Bogie PT. PINDAD

System Propulsi (VVVF) IMPORT

URGENSI PENGEMBANGAN MOTOR TRAKSIMotor Traksi merupakan Produk yang di desain & diproduksi oleh partner luar negeri TKDN 0%

FASILITAS BPPT: Fasilitas Design Institute Fasilitas Uji Propulsi



KBL BPPT

(FAST CHARGING)

SMART FAST CHARGING STATION BPPT(Thamrin & Serpong)

Diresmikan 5 Desember 2018

Sumber daya & energi

didesain dengan kombinasi

antara PV dan PLN (on grid)

saat charging

Bila tidak ada aktivitas

charging di siang hari,

energi yang dihasilkan PV

akan masuk ke grid untuk

penggunaan kantor

Charger

Specification CCS CHAdeMo

Type 2

cable

Maximum

output power50 kW 50 kW 43 kW

Output voltage

range50 - 500 Vdc 50 - 500 Vdc

400 V +/-

10%

Maximum

output current125 Adc 125 Adc 63 Aac

Smart microgrid

100 kWp PV rooftop Serpong

EV charging station

dengan PV di atapnya

39 km

39 km

Konsumsi energi

= 33,15 kWh

Bis MABBiaya listrik = Rp 1.650,-/kWh x

33,15 kWh = Rp 54.698,-

Konsumsi energi

= 11,7 kWh

Biaya listrik = Rp 1.650,-/kWh x

11,7 kWh = Rp 19.305,-

Konsumsi energi

= 5 kWh

Biaya listrik = Rp 1.650,-/kWh x

5 kWh = Rp 8.250,-

Bis solar 1liter = 2km

(39 km / 2 km) x Rp 5.150,- (Solar) = Rp 100.425,-

Mobil premium 1liter = 8km

(39 km / 8 km) x Rp 10.500,- (Pertamax) = Rp 51.188,-

Mobil LCGC 1liter = 20km

(39 km / 20 km) x Rp 7.800,- (Pertalite) = Rp 15.210,-

Mitsubishi i-MIEV

Tesla Model X

Perbandingan Konsumsi ListrikBeberapa Kendaraan Listrik saat Konvoi 5 Des 2018

39 km

Tarif listrik untuk keperluan layanan khusus Rp 1.650,-

/kWh,

menurut Permen ESDM no. 28 tahun 2016 Lampiran VIII

*

FLAGSHIP Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024

Fast Charging Station dengan Smartgrid berbasis

Pembangkit EBT

BPPT merupakan institusi pemerintah pertama yang membangun fast

charging station kendaraan listrik di Indonesia. Pengembangan Fast

charging station dalam negeri memberikan landasan yang kuat bagi

penerapan kendaraan listrik dan pendayagunaan sistem penyimpanan

energi (energy storage system) yang lebih maju di era disrupsi energi.

Kliring teknologi dan alih teknologi FCS harus segera dilakukan

Smartgrid memberikan solusi bagi permasalahan pengendalian jaringan

listrik agar dapat mencapai stabilitas dan jaminan rasio elektrifikasi yang

handal

Sumber EBT sebagai pemasok dalam sistem smart grid menjawab

tantangan penyediaan energi bersih dan berkelanjutan, serta mendukung

peningkatan proporsi EBT dalam bauran energi nasional (23% di tahun

2025)

FLAGSHIP INOVASI TEKNOLOGI SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK BPPT 2020 - 2024

Anggaran

Software sistem kontrol

dan Komunikasi

Rectifier & Smart Variable

Converter

Rp 25 M Rp 20 M Rp 40 M Rp 20 M Rp 10 M

2020 2021 2022 2023 2024

Fast Charger

Ni-MH Li-ion

Fuel Cell

(BPPT, PLN, HS

POWER)

(BPPT, LEN, ITB, HS

Power)

UNS, PERTAMINA,

BPPT, TOSHIBA

Plug-in untukCharging

Station - Baterai

(BPPT, BSN,

Kemenprin, HS Power)

Smart Charging

Station denganEBT

(BPPT, LEN, PLN, BSN,

ESDM, HS POWER)

Target : Fast Charging Station handal produksi DN

EnergyStorage

2020 2021 2022 2023 2024

420M 460M 524M 552,4M 585,6M

Battery Cell

Manufacture

Battery

Pack

Manufactur

e

Control, Safety,

monitoring,

BMS, Internal

Charging

Active

Material

Battery

Mineral Extraction

for Active Material

Battery

Battery Testing

Research Actors in Battery :

UNS, Pertamina, LIPI, BPPT, NIPRESS, LEN, Kementerian ESDM, Kemenperin

Target 2024

• Pemenuhan Produksi sel untuk pasar. Stasioner (100%); Kendaraan (75%)

• Fast Charging handal produksi DN

EnergyStorage

Software sistem

kontrol dan Komunikasi

Rectifier & Smart

Variable Converter

Fast

Charger

Ni-MHLi-

ion

Fuel

Cell

(BPPT, PLN)

(BPPT, LEN)

UNS, BATAN, PERTAMINA,

BPPT, TOSHIBA

Plug-in untuk

Charging Station -Baterai

(BPPT, BSN)

Smart Charging Station dengan

EBT

(BPPT, LEN, PLN, APAMSI,

PT HS POWER)BPPT, LEN,

PT HS

POWER

Teknologi Kunci Flagship Baterai Lithium Untuk Penyimpanan Energidan Charging Station

INOVASI TEKNOLOGI FAST CHARGING

KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK

Produk Komersial berstandar global

sudah tersedia di B2TKE

Pengembangan

Charging System Kit

• TKDN tinggi

• Produk Dalam

Negeri

Pengembangan

Rechargable Battery

Pack (yang dapat diisi

dengan Fast Charging)

Untuk kemudian dapat

dibuat EV Converter Kit

KBL Berbasis Baterai (BEV)Fast Charging System

Dijadikan benchmark / produk standar


Teknologi

(BPPT)

PETA PENGEMBANGAN FAST CHARGING STATION

KBL BERBASIS BATERAI (BEV)

20182019 - 2021

±40 km

±120 km

Dalam KotaAntar Kota

Jakarta

Bandung

BPPT Serpong

BPPT Thamrin

PT. Len Industri


Teknologi

(BPPT)

Smart Grid

AggregatorAggregator

Communication Server

Communication Server

Authentication Server

Control Center

Billing Server

(1)

(2)

(3

)

(4)

(5)

Aggregator

CS PUSPIPTEK, Serpong CS BPPT Thamrin, Jakarta Pusat CS PT LEN, Bandung

Upcoming CSs

Charging Station Monitoring & Billing System


Teknologi

(BPPT)Dashboard

+Add New CS

Financials

Generate Reports

Account Settings

Station status

# in use

# available

# offline

# need services

Average Session Length

#CS A

#CS B

#Overall

Number of Transactions

#CS A

#CS B

#Overall

Unique Driver Count

# CS A

# CS B

# Overall

Energy Usage

#CS A

#CS B

#Overall

Income

#CS A

#CS B

#Overall

Power Usage YTD

# CS A

Power Usage YTD

# CS B

Power Usage YTD

# Overall

Dashboard

CS Status: BPPT Thamrin

ports in use

ports available

ports offline

ports need services

3

0

1

1

Real Time Power Usage

9,3 kW10 kW

20

10/0

7

8

TODA

Y

# of transactions Income

10/0

7

TODA

Y

Energy Usage

10/0

7

TODA

Y

10 jt 9,5 jt 1000

kWh750

kWh

Avg. Duration/Session

0 h 30 m



KBL BPPT

(FASILITAS UJI)

PERAN BPPT DALAM MENDUKUNG INDUSTRI

KENDARAAN BERMOTOR - PENGUJIAN

Industri Otomotif

Existing (ICE)

Uji Emisi

Uji kekuatan struktur

Uji baterai

Uji material plastik / polimer

Industri Kendaraan Bermotor

Listrik (BEV)

Uji propulsi / Sistem Kelistrikan

Uji charging station

B2TKS

BT2MP BT2MP / B2TKE

B2TKE

B2TKE

B2TKS : Balai Besar Teknologi Kekuatan

Struktur

BTP : Balai Teknologi Polimer

BT2MP : Balai Teknologi Termodinamika

Motor dan Propulsi

B2TKE : Balai Besar Teknologi Konversi

Energi

BTP

Uji efisiensi/konsumsi energi B2TKE

OLD

NEW

Ref. http://www.chromaate.com/

Rencana Pengembangan

Fasilitas Pengujian Kendaraan Bermotor Listrik

Dengan membangun fasilitas pengujian terkait kendaraan listrik, akan mendorongiklim dukungan positif terhadap industri kendaraan listrik maupun moda transportasimasa depan lainnya

Energy Storage

(Battery) Testing

Charger

Testing

Electrical Safety Testing

Motor Stator

Testing

Pengadaan tahun2018

Pengadaantahun 2020

Pengujian Motor Listrik Teknologi Industri Rancang Bangun dan

Rekayasa

Standard Pengujian:

IEC 60034-1

Rotating Electrical

Machines

Part-1: Rating and

Performance

Pengujian Statik:

• Resistance

Test

• Leakage Test

Pengujian

Dinamik:

• No-load test

• Load Test

• Overtorque

test

• Overspeed

test

Insulation

tester

miliohmmeter High voltage tester

Test Cell

Control roomPower

analyzerMotor drive

(inverter)

Rencana Pengembangan

Fasilitas Pengujian Kendaraan Bermotor Listrik

30

FGD: KESIAPAN IMPLEMENTASI MOBIL LISTRIK SEBAGAI …

Documents