Top Banner
Fathimah Azzahra as Nama : Fathimah Gelar : Az-Zahra Julukan : Ummu al-Aimah, Sayyidatu Nisa’, al-‘Alamin, Ummu Abiha Ayah : Muhammad Rasulullah saww Ibu : Khadijah al-Kubra Tempat/Tgl Lahir : Makkah, Hari Jum’at, 20 Jumadi al- Tsani Hari/Tgl Wafat : Selasa, 3 Jumadi al-Tsani Tahun 11 H Umur : 18 Tahun Makam : ??? Jumlah Anak : 4 orang; 2 laki-laki dan 2 perempuan Laki-laki : Hasan dan Husein Perempuan : Zainab dan Ummu Kaltsum Riwayat Hidup Di antara anak wanita Rasulullah saww, Fathimah Az- Zahra a.s, merupakan wanita paling utama kedudukannya. Kemuliannya itu diperoleh sejak menjelang kelahirannya, yang didampingi wanita suci sebagaiman yang diucapkan oleh Khadijah: "Pada waktu kelahiran Fartimah a.s, aku meminta bantuan wanita-wanita Qurays tetanggaku, untuk menolong. Namun mereka menolak mentah-mentah sambil mengatakan bahwa aku telah menghianati mereka dengan mendukung Muhammad. Sejenak aku bingung dan terkejut luar biasa ketika melihat empat orang tinggi besar yang tak kukenal, dengan lingkaran cahaya
37

Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Mar 18, 2019

Download

Documents

HoàngLiên
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Fathimah Azzahra as

Nama : FathimahGelar : Az-ZahraJulukan : Ummu al-Aimah, Sayyidatu Nisa’, al-‘Alamin, Ummu AbihaAyah : Muhammad Rasulullah sawwIbu : Khadijah al-KubraTempat/Tgl Lahir : Makkah, Hari Jum’at, 20 Jumadi al-TsaniHari/Tgl Wafat : Selasa, 3 Jumadi al-Tsani Tahun 11 HUmur : 18 TahunMakam : ???Jumlah Anak : 4 orang; 2 laki-laki dan 2 perempuanLaki-laki : Hasan dan HuseinPerempuan : Zainab dan Ummu Kaltsum 

Riwayat Hidup

Di antara anak wanita Rasulullah saww, Fathimah Az-Zahra a.s, merupakan wanita paling utama kedudukannya. Kemuliannya itu diperoleh sejak menjelang kelahirannya, yang didampingi wanita suci sebagaiman yang diucapkan oleh Khadijah:

"Pada waktu kelahiran Fartimah a.s, aku meminta bantuan wanita-wanita Qurays tetanggaku, untuk menolong. Namun mereka menolak mentah-mentah sambil mengatakan bahwa aku telah menghianati mereka dengan mendukung Muhammad. Sejenak aku bingung dan terkejut luar biasa ketika melihat empat orang tinggi besar yang tak kukenal, dengan lingkaran cahaya disekitar mereka mendekati aku.     Ketika mereka mendapati aku dalam kecemasan salah seorang dri mereka menyapaku: ‘Wahai Khadijah! Aku adalah Sarah, ibunda Ishhaq dan tiga orang yang menyapaku adalah Maryam, Ibunda Isa, Asiah, Putri Muzahim, dan Ummu Kultsum, Saudara perempuan Musa. Kami semua diperintah oleh Allah untuk mengajarkan ilmu keperawatan kami jika anda bersedia". Sambil mengatakan hal

Page 2: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

tersebut, mereka semua duduk di sekelilingku dan memberikan pelayanan kebidanan sampai putriku Fathimah a.s lahir."

Menginjak usia 5 tahun, beliau telah ditinggal pergi ibunya. Sehingga otomatis beliau mengantikan posisi ibunya dalm melayani, membantu dan memebela Rasulullah saww, sehingga beliau mendapat gelar Ummu Abiha (ibu dari ayahnya). Dan dalm usia yang masih kanak-kanak, beliau juga telah dihadapkan kepada berbagai macam uji coba. Beliau melihat dan meyaksikan perlakuakn keji kaum kafir Qurays kepada ayahandanya, sehingga seringkali pipi beliau basah oleh linangan air mata kearena melihat penderitaan yang dialalmi ayahnya.

    Ketika Rasulullah pindah ke kota Madinah beliau ikut berhijrah bersama ayahnya. Selang beberapa tahun setelah hijrah tepatnya pada tanggal 1 dzulhijjah, hari jum’at, tahun 2 Hijrah, beliau menikah dengan Ali bin Abi Thalib.

Dari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, beliau dikaruniai dua orang putra; Hasan dan Husein serta dua orang putri, Zainab dan Ummi Kaltsum, mereka semua terkenal sebagai orang yang sholeh, baik dan pemurah hati.

    Fathimah bukan hanya seorang anak yang paling berbakti pada ayahnya, tapi sekaligus sebagai seorang istri yang setia mendampingi suaminya disegala keadaan serta sebagai pendididk terbaik telah berhasil mendidik anak-anaknya.

    Masa-masa indah bagi beliau adalah ketika hidup bersama Rasulullah saww. Beliau mempunyai tempat agung disisi Rasulullah sehingga digambarkan di kitab Thabari Hal 40, Siti Aisah berkata: " Aku tidak melihat orang yang pembicaraannya mirip dengan Rasulullah

Page 3: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

saww seperti Fathimah as. Apabila datang kepada ayahanya, beliau berdiri, menciumnya, menyambut gembira dan menggandengnya lalu didudukkan di tempat duduk beliau. Apabila Rasulullah datang kepadanya, ia pun berdiri menyambut ayahandanya dan mencium tangan beliau saww".

   

Tidak heran, jika setelah kepergian baginda Rasulullah, beliau sangat sedih dan berduka cita, hatinya menangis dan menjerit sepanjang waktu. Namun perlu diketahui bahwa kesedihan dan tangisannya itu bukanlah semata-mata kehilangan Rasulullah saww tapi juga beliau melihat kelakukan umat sesudahnnya yang sudah banyak menyimpang dari ajaran ayahnya, dimana penyimpangan itu akan membawa kesengsaraan bagi kehidupan mereka.

    Sejarah mencatat bahwa Sayyidah Fathimah Az-Zahra a.s setelah kepergian Rasulullah saww tidak penah terlihat senyum apalagi tertawa. Sejarah juga mencatat bahwa antara beliau dengan khalifah pertama dan kedua terjadi perselisihan tentang tanah Fadak dan tentang masalah lainnya. Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah dari ayahnya untuk dirinya, namun khalifah berkata: "Bahwa nabi tidak meninggalkan sesuatau dari keluarganya, sedangkan warisan nabi berubah statusnya menjadi sedekah yang digunakan untuk kemaslahatan kaum muslimin".

    M.H. Shakir berbependapat: "Wafat Rasulullah saww sangat mempengaruhinya, ia sangat sedih, berduka dan tangis hatinya memekik sepanjang masa. Sayang sekali, setelah wafat nabi, pemerintah mengambil alih tanah fadak dan menyerahkannya sebagai milik negara".

Page 4: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Kehidupan Fathimah az-Zahra a.s, wanita agung sepanjang masa adalah kehidupan yang diwarnai kesucian, kesederhanaan, pengabdian, perjuangan dan pengorbanan bukan kehidupan yang diwarnai kemewahan yang ramah dan lembut.

    Fathimah hanya hidup tidak lebih dari 75 hari setelah kepergian ayahnya. Pada tanggal 14 Jumadil Ula, tahun 11 Hijriyah wanita suci, wanita agung dan mulia sepanjang massa, menutup mata dalam usia yag relatif muda yaitu 18 tahun.

Namun sebelum wafatnya beliau mewasiatkan keinginan kepada Imam ali as yang isinya:

Wahai Ali, engkau sendirilah yang harus melaksanakan upacara pemakamanku.Mereka yang tidak membuat aku rela/ridha, tidak boleh menghadiri pemakamanku.Jenazahku harus dibawa ke tempat pemakaman pada malam hari.

    Fathimah Az-Zahra ," Putri bungsu Rasulullah saww, telah tiada. Tidak ada ungkapan yang mampu mengambrakan keagungan Fathimah Az-Zahra yang sebenarnya. DR. Ali Syariati memberikan komentar tentang Fathimah: " Saya akan bangga dan hendak mengatakan , "Fathimah a.s adalah putri Khadijah yang besar". Saya rasa itu bukan Fathimah a.s. Saya hendak mengatakan," Fathimah a.s adalah putri Rasulullah saww. Saya rasa itu bukan juga Fathimah. Saya hendak mengatakan, "Fathimah a.s adalah istri Ali. Saya rasa itu juga bukan Fathimah A.s. Saya hendak mengatakan Fathimah a.s adalah ibunda Zainab. Saya masih merasa itu bukan Fathimah a.s. Tidak,

Page 5: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

semua itu benar tetapi tak satupun yang menggambarkan Fathimah a.s yang sesungguhnya. "Fathimah a.s adalah Fathimah a.s."

Kepribadian Fathimah as

Fatimah AH termasuk dalam Ahlul Bayt Rasulullah SAWA sebagaimana yang dinyatakan dalam ayat al-Tathir dalam surah al-Ahzab: 33. Dalam Surah Al-Ahzab:33 bermaksud:

"Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan kalian daripada kekotoran (rijsa) ,wahai Ahlul Bayt dan menyucikan kamu sebersih-bersihnya."

Ayat di atas mengisahkan Hasan dan Husayn AS sedang dalam keadaan sakit. Rasulullah SAWA dengan beberapa orang sahabat menziarahi mereka. Rasulullah SAWA mencadangkan kepada Ali AS bernazar kepada Allah SWT bahawa dia dan keluarganya akan berpuasa selama tiga hari apabila anak mereka sembuh dari penyakit

Page 6: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

tersebut. Ali, Fatimah, dan pembantu mereka, Fizzah bernazar kepada Allah SWT. Apabila Hasan dan Husayn AS sembuh, mereka pun berpuasa. Pada waktu berbuka datang seorang pengemis meminta makanan kepada mereka. Pada hari itu mereka hanya berbuka dengan sahaja. Keesokan hari ini datang seorang anak yatim meminta makanan daripada mereka pada waktu berbuka dan sekali lagi mereka hanya berbuka dengan air sahaja. Pada hari ketiga, datang pula seorang tawanan perang meminta makanan. Selepas memberikan makanan, Ali membawa anak-anaknya ke rumah Rasulullah SAWA. Rasulullah SAWA berasa sedih melihat keadaan cucunya itu. Ali AS membawa Rasulullah SAWA ke rumah mereka. Sampai di sana Rasulullah SAWA melihat Fatimah AH sedang berdoa dengan keadaan yang amat lemah. Rasulullah SAWA berasa amat sedih. Turun malaikat Jibril berkata kepada beliau SAWA," Wahai Muhammad ambillah dia (Fatimah). Allah memberikan tahniah pada Ahl Bayt kamu." Lalu Jibril membacakan ayat tersebut.[Al-Hakim al-Haskani, Shawahid al-Tanzil, jld.II, hlm.298; al-Alusi, Ruh al-Ma'ani, jld.XXIX, hlm.157; Fakhur al-Razi, Jild.XIII, hlm.395]

Rasulullah SAWA bersabda yang bermaksud:

" Fatimah adalah sebahagian daripadaku. Barang siapa yang membuat dia marah, akan membuat aku marah." [a-Bukhari, Jilid II, hlm.185]

Imam Ali al-Redha AS berkata bahawa Rasulullah SAWA bersabda bermaksud:

" Hasan AS dan Husayn AS adalah makhluk yang terbaik di dunia selepasku dan selepas bapa mereka (Ali AS) dan ibu mereka (Fatimah AH) adalah wanita yang terbaik di kalangan semua wanita."[Bihar, Jilid 43, hlm. 19 dan 20]

Page 7: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Dari Imam Ali AS dari Rasulullah SAWA berkata kepada Fatimah AH bermaksud:

" Sesungguhnnya Allah marah kerana kemarahanmu dan redha kerana keredhaanmu." [Mustadrak al-sohihain, juzuk 3, hlm152]

Dari Aisyah berkata bahawa:

" Tidak pernah aku melihat seorang pun yang lebih benar dalam berhujah daripadanya melainkan ayahnya (Rasulullah SAWA)."[Mustadrak al-Sohihain, Juzuk 3, hlm.160]

 

Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadith dari Aisyah berkata bahawa Rasulullah SAWA bersabda:

".....Tidakkah engkau redha (wahai Fatimah) bahawa engkau adalah saidati-nisa fil-Jannah(pemimpin wanita di syurga) atau pemimpin wanita seluruh alam..." [Sahih Bukhari, Jld. IV, hadith 819]

Dalam hadith yang lain al-Bukhari meriwayatkan dari Aisyah sebuah hadith yang panjang dan di sini dinyatakan sebahagiannya:

"....Wahai Fatimah! Tidakkah engkau redha bahawa engkau adalah saidati-nisa il-mu'minin (pemimpin wanita mu'minin) atau saidanti-nisa-i hadzhihi il-ummah (pemimpin wanita umah ini)?"[Al-Bukhari, Jilid 8, hadith 301]

Page 8: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Al-Bukhari meriwayatkan hadith dari Imam Ali AS bahawa pada suatu ketika Fatimah AH mengadu tentang kesusahannya mengisar tepung. Apabila beliau AH mendengar berita ada beberapa orang hamba dari rampasan perang telah dibawa kepada Rasulullah SAWA, beliau AH lalu pergi (ke rumah Rasulullah SAWA) untuk menemui baginda SAWA bagi mendapatkan pembantu tersebut, tetapi pada ketika itu (Rasulullah SAWA tidak ada di rumah) Aisyah tidak dapat mencari baginda SAWA. Lalu Fatimah menceritakan hasratnya kepada Aisyah. Apabila Rasulullah SAWA pulang, Aisyah menyatakan kepadanya perkara tersebut. Rasulullah SAWA kemudian pergi ke rumah kami....Mahukan kamu aku nyatakan suatu perkara yang lebih baik daripada apa yang kamu minta? (Iaitu) apabila kamu hendak masuk ke tempat tidurmu, maka ucapkanlah Allahu Akbar 34 kali, Alhamdulillah 33 kali, dan Subhan Allah 33 kali. Ini adalah lebih baik daripada yang kamu pohonkan."[ Al-Bukhari, Jld. VI, hadith 344]

Amru bin Dinar meriwayatkan dari Aisyah berkata:

" Tidak pernah aku melihat seseorang pun yang lebih benar daripada Fatimah salamullah 'alaiha selain daripada ayahnya."[Hilyatul-awliya, Juzuk 2, hlm. 41]

Ibnu Abbas meriwayatkan bahawa Rasulullah SAWA bersabda yang bermaksud:

"Pada malam aku diangkat ke langit (mi'raj), aku melihat di pintu syurga tertulis bahawa Tidak ada Tuhan melainkan Allah,

Page 9: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Muhammad Rasulullah, Allah mengasihiku, dan Hasan, dan Husayn sofwatullah (sari yang terbaik dari Allah) , Fatimah Khiratullah (sesuatu yang terbaik dari pilihan Allah), laknatullah ke atas mereka yang membenci mereka."[Tarikh al-Baghdadi, Juzuk 1, hlm. 259]

Fatimah al-Zahra AH mempunyai sifat-sifat berikut seperti ayahnya dan suaminya serta anggota keluarganya :(1) menemukan jalan yang benar (ihtida') (2) mentaati prinsip-prinsip Islam (iqtida'), dan (3) berpegang teguh serta menyakini kewajipan-kewajipannya (tamassuk)." [ Nasa'i dalam Khashais Alawiyyah]

Sikap Rasulullah terhadap Fathimah as

Page 10: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Rasulullah mengaitkan Fatimah AH dengan dirinya SAWA. Justru Rasulullah SAWA bersabda yang bermaksud:  

" Fatimah adalah daripadaku dan barang siapa yang membuat dia marah, akan membuat aku marah." [Al-Bukhari, Jilid V, hadith 111]

Ketika berpergian, Fatimah AH adalah orang yang paling akhir beliau SAWA mengucapkan selamat tinggal, dan ketika pulang dia (Fatimah AH) adalah orang yang pertama yang ditemui oleh ayahnya SAWA. [Bihar, Jilid 43, hlm.39-40; Ahmad bin Hanbal, Musnad, Juzuk 5, hlm.275; Al-Baihaqi, Sunan, Juzuk 1, hlm.26].

Imam Ali AS suatu ketika bertanya kepada Rasulullah SAWA:

" Wahai Rasulullah! Siapakah di kalangan keluargamu yang paling dekat denganmu? Fatimah binti Muhammad," jawab baginda SAWA.

[Al-Tabari, Dhakair al-Uqba; Al-Tirmidzi, Sunan. hlm.549; Al-Mustadrak, Jilid 3, hlm.21 dan 154]

Kezuhudan Fathimah as

Page 11: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Imam Hasan AS meriwayatkan," Aku belum pernah melihat seorang wanita yang lebih alim daripada ibuku. Ia selalu melakukan solat dengan begitu lama sehingga kakinya menjadi bengkak." Imam Hasan AS juga meriwayatkan:

" Aku melihat ibuku, Fatimah berdiri solat pada malam Jumaat. Beliau meneruskan solatnya dengan rukuk dan sujud sehingga subuh. Aku mendengar beliau AH berdoa untuk kaum mu'minin dan mu'minah dengan menyebut nama-nama mereka. Beliau berdoa untuk mereka semua tetapi beliau AH tidak berdoa untuk dirinya sendiri. "Ibu," Aku bertanya kepada beliau AH. "Mengapa ibu tidak berdoa untuk diri sendiri sebagaimana ibu berdoa untuk orang lain?" Beliau menjawab," Anakku, (berdoalah) untuk jiran-jiranmu diutamakan dan kemudian barulah dirimu sendiri."[Bihar al-Anwar, Jilid 43, hlm.81-82; Abu Muhammad Ordooni, Fatimah The Gracious, hlm.168-169;Sayyid Abdul Razak Kammoonah Husseini, Al-Nafahat al-Qudsiyyah fi al-Anwar al-Fatimiyyah, Juzuk 13, hlm.45]

Asma' binti Umays meriwayatkan:

" Pada suatu ketika aku sedang duduk-duduk bersama Fatimah AH apabila Nabi SAWW datang. Beliau SAWW melihat Fatimah AH memakai rantai di lehernya yang telah diberikan oleh Ali bin Abi Talib AS dari bahagiannya yang diambil daripada harta rampasan perang." Anakku", beliau SAWA berkata, " Janganlah tertipu dengan apa yang orang katakan. Anda adalah Fatimah puteri Muhammad, anda memakai barang perhiasan (yang menjadi kesukaan) orang-orang yang bongkak." Beliau AH serta-merta melucutkan rantainya pada ketika itu juga dan menjualnya.

Page 12: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Dengan wang dari jualan tersebut, beliau AH membeli dan kemudian membebaskan seorang hamba lelaki. Apabila Rasulullah SAWA mendengar apa yang beliau AH lakukan, beliau SAWA berasa gembira dan mendoakan rahmat kepada Imam Ali AS.

[Al-Hakim, Al-Mustadrak, Juzuk 3, hlm. 152; Bihar al-Anwar, Jilid 43, hlm.81]

Page 13: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Kehidupan Politik Sayyidah Fathimah as

Kehidupan Fatimah a.s. bukan hanya melakukan tugas sebagai suri rumah tangga dan beribadat saja tetapi juga meliputi soal-soal politik sejak dari zaman ayahandanya Rasulullah SAAW di Mekah hingga selepas wafat ayahandanya SAAW. Beliau a.s. dengan gigih menyokong keras perjuangan ayahandanya Rasulullah SAAW dan berpegang teguh kepada prinsip-prinsip Islam yang telah dididik oleh ayahandanya Rasulullah SAAW.

Pada tahun kesepuluh kerasulan, Khadijah ibu Fatimah a.s. meninggal dunia. Fatimah a.s. kehilangan ibundanya yang tercinta. Pada tahun yang sama, beliau a.s. kehilangan paman ayahnya Abu Talib yang selalu melindungi Rasulullah SAAW. Dengan kewafatan dua orang insan mulia ini, para musyirikin Quraisy mulai berani menentang dan menyakiti Rasulullah SAAW secara terbuka. Sehingga pada suatu saat mereka sanggup memutuskan untuk membunuh Rasulullah SAAW. Justru, Rasulullah SAAW membuat keputusan berhijrah ke Madinah. Malam itu Ali AS tidur di tempat tidur Rasulullah SAAW demi untuk mengelirukan musuh-musuh Allah itu. Pada malam itu juga Fatimah menginap di rumah ayahandanya dan mengetahui semua kejadian tersebut. Fatimah bertahan pada malam itu dengan penuh perjuangan, kesabaran, dan keberanian segala kemungkinan yang akan berlaku kepada mereka.

Page 14: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Fatimah a.s. kemudian berhijrah ke Madinah dengan rombongan hijrah di ketuai oleh Ali AS. Dalam perjalanan ke Madinah, beberapa orang kafir mencoba untuk menghalang mereka tetapi dengan keberanian dan tekad Ali AS, maka mereka ketakutan dan membiarkan rombongan hijrah itu meninggalkan Mekah. Akhirnya setelah menempuh segala kesulitan, mereka pun sampai ke Madinah.

Fatimah a.s. turut menjadi saksi Perang Badar dan Perang Uhud. Dalam Perang Uhud, dahi, dan gigi Nabi SAAW luka parah. Dan yang lebih menyedihkan ialah ketika tersebarnya berita palsu bahwa Rasulullah SAAW telah terbunuh. Fatimah a.s. berangkat ke Uhud untuk menyaksikan medan pertempuran, dan juga melihat ayahandanya yang dikasihi Rasulullah SAW. Setelah perang berakhir, Fatimah a.s. menemui ayahandanya Rasulullah SAAW, dan membersihkan wajah baginda dari luka-luka. Dalam peperangan ini juga, Fatimah a.s. menyaksikan paman ayahnya, Hamzah syahid di medan perang.

Selepas Rasulullah SAAW wafat, Fatimah a.s. turut memperjuangkan hak Imam Ali AS sebagai khalifah yang sah dilantik oleh Rasul SAAW dan juga tentang haknya terhadap Tanah Fadak. Fatimah tidak mengiktiraf Abu Bakar sebagai khalifah yang sah. Pada suatu ketika Abu Bakar dan Umar al-Khattab bersama rombongannya mengepung rumah Fatimah a.s. dengan tujuan memaksa penghuni rumah memberikan bai'ah kepada Abu Bakar. Malahan Rombongan tersebut mengancam akan membakar rumah tersebut. Seseorang bertanya kepada Umar: " Wahai ayah Hafsah (Umar al-Khattab), sesungguhnya Fatimah ada di dalam," dan Umar menjawab,: "Wa in (sekalipun)"[Ibn Qutaibah, Al-Imamah Wal-Siyasah, Jilid I, hlm.12-13]. Fatimah a.s. kemudian keluar dari pintu dari berkata lantang:"Hai, Abu

Page 15: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Bakar, Alangkah cepatnya anda menyerang keluaga Rasul. Demi Allah, saya tidak akan bercakap dengan Umar sampai saya menemui Allah...Kamu semua telah membiarkan jenazah Rasulullah SAAW bersama kami, dan kamu semua telah mengambil keputusan antara kamu sendiri tanpa bermusyawarah dengan kami dan tanpa menghormati hak-hak kami. Demi Allah, aku katakan, keluarlah kamu semua dari sini dengan segera! Jika tidak dengan rambutku yang kusut ini, aku akan meminta keputusan dari Allah!"[Ibn Abil Hadid, Syarh Nahjul Balaghah, Jilid VI, hlm.48-49]

Fatimah a.s. menganggap Tanah Fadak sebagai miliknya yang sah karena ia telah diberikan oleh Rasul SAAW ketika baginda SAAW masih hidup. Tanah Fadak terletak dekat dengan Khaibar dan disitu terdapat kebun kurma. Tanah tersebut  diserahkan oleh Bani Nadir kepada Rasulullah SAAW selepas peristiwa Perang Khaibar pada tahun 7 Hijrah. Kemudian Rasulullah SAAW menghadiahkan tanah tersebut kepada Fatimah a.s. [riwayat dari Abu Sai'd al-Khudri - silakan lihat Fada'il Khamsah fi al-Sihah al-Sittah, Jilid 3, hlm.36] yaitu apabila turunnya ayat Qur'an yang bermaksud," Apa saja harta rampasan (fa'i) yang diberikan Allah kepada RasulNya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan supaya harta itu tidak hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu terimalah ia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah, dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukumanNya." (59:7) .

Page 16: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Fatimah a.s. menuntut Tanah Fadak dari Abu Bakar tetapi Abu Bakar menolaknya. Fatimah a.s. lalu menemui Abu Bakar dan terjadilah perdebatan di antara mereka berdua: Al-Jauhari meriwayatkan bahwa ketika sampai berita kepada Fatimah a.s. bahwa Abu Bakar menolak haknya ke atas Tanah Fadak, maka Fatimah a.s. dengan disertai para pembantu wanitanya dan para wanita Bani Hasyim pergi menemui Abu Bakar. Fatimah a.s. berjalan dengan langkah seperti langkah Rasul. Ia lalu memasuki majlis yang dihadiri Abu Bakar, dan penuh dengan kaum Muhajirin dan Ansar. Fatimah membentangkan kain tirai antara dia dan kaum wanita yang menemaninya di satu sisi,dan majlis yang terdiri dari kaum lelaki di sisi yang lain. Ia masuk sambil menangis tersedu, dan seluruh hadirin turut menangis. Maka gemparlah pertemuan itu. Setelah suasana kembali tenang, Fatimah a.s. pun berbicara:" Saya memulai dengan memuji Allah Yang Patut Dipuji. Segala Puji bagi Allah atas segala nikmatNya, dan terhadap apa yang diberikanNya..." dan setelah mengucapkan khutbahnya yang sungguh indah, ia lalu berkata:

Fatimah a.s.:" Apabila anda mati, wahai Abu Bakar, siapakah yang akan menerima warisan anda?"Abu Bakar:" Anakku dan keluargaku."Fatimah a.s.:" Mengapa anda mengambil warisan Rasul yang menjadi hak anak dan keluarga beliau?"Abu Bakar:" Saya tidak berbuat begitu, wahai putri Rasul."Fatimah a.s.:" Tetapi anda mengambil Fadak, hak Rasulullah yang telah beliau berikan kepada saya semasa beliau masih hidup....Apakah anda dengan sengaja meninggalkan Kitabullah dan membelakanginya serta mengabaikan firman Allah yang mengatakan," Sulaiman mewarisi dari Daud " (Al-Naml: 16), dan ketika Allah mengisahkan tentang Zakaria serta firman Allah, Dan keluarga sedarah lebih berhak

Page 17: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

waris mewarisi menurut Kitabullah?(Al-Ahzab:6) Dan Allah berwasiat, " Bahwa anak lelakimu mendapat warisan seperti dua anak perempuan" (Al-Nisa:11) dan firman Illahj," Diwajibkan atas kamu apabila salah seorang daripada kamu akan meninggal dunia, jika ia meninggalkan harta, bahwa ia membuat wasiat bagi kedua orang tua dan keluarganya dengan cara yang baik, itu adalah kewajiban bagi orang-orang yang bertaqwa" (Al-Baqarah: 80).Apakah Allah mengkhususkan ayat-ayat tersebut kepada anda dan mengecualikan ayahku daripadanya? Apakah anda lebih mengetahui ayat-ayat yang khusus dan umum, lebih daripada ayahku dan anak bapa saudaraku (Ali AS) Apakah anda menganggap bahwa ayahku berlainan agama dariku, dan lantaran itu maka aku tidak berhak menerima warisan?" [Ibn Abil Hadid, Syarh Nahjul Balaghah, Jilid XVI, hlm.249] Ibn Qutaibah meriwayatkan pertemuan yang mungkin terakhir di antara Fatimah a.s. dan Abu Bakar seperti berikut:" Umar bin Khattab berkata kepada Abu Bakar:" Marilah kita pergi kepada Fatimah, sesungguhnya kita telah menyakiti hatinya."Maka keduanya pun pergi ke rumah Fatimah a.s., dan Fatimah a.s. tidak mengizinkan mereka masuk ke dalam rumah. Mereka lalu memohon kepada Ali bin Abi Talib, lalu Ali AS memperkenankan mereka masuk ke dalam." Tatkala keduanya duduk dekat Fatimah a.s., Fatimah a.s. memalingkan wajahnya ke arah dinding rumah. Salam Abu Bakar dan Umar tidak dijawabnya.Fatimah a.s. kemudian berkata:" Apakah anda akan mendengar apabila saya katakan kepada anda suatu perkataan yang berasal dari Rasulullah SAAW yang anda kenal dan anda telah bertemu beliau SAAW?"Keduanya menjawab: " Ya."

Page 18: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Kemudian Fatimah a.s. berkata:" Apakah anda tidak mendengar Rasulullah SAAW bersabda," Keredhaan Fatimah adalah keredhaan saya, dan kemurkaan Fatimah adalah kemurkaan saya. Barang siapa mencintai Fatimah, anakku, bererti ia mencintaiku, dan barang siapa membuat Fatimah murka, bererti ia membuat aku murka."Mereka berdua menjawab:" Ya, kami telah mendengarnya dari Rasulullah SAAW.Fatimah a.s. berkata:" Aku bersaksi kepada Allah dan malaikat-malaikatNya, sesungguhnya kamu berdua telah membuat aku marah, dan kamu berdua tidak membuat aku redha. Seandainya aku bertemu Nabi SAAW, aku akan mengadukan kepada beliau SAAW tentang kamu berdua.Abu Bakar berkata:" Sesungguhnya saya berlindung kepada Allah dari kemurkaanNya dan dari kemurkaan anda, wahai Fatimah."Kemudian Abu Bakar menangis, hampir-hampir jiwanya menjadi goncang.Fatimah lalu berkata:" Demi Allah, selalu saya akan mendoakan keburukan terhadap anda dalam setiap shalat saya."Kemudian Abu Bakar keluar sambil menangis....[Ibn Qutaibah, Al-Imamah Wal-Siasah, Bab Bagaimana Bai'at Ali bin Abi Talib; O.Hashem, Saqifah Awal Perselisihan Ummat, hlm.100-101]

Karomah Fathimah as

Page 19: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Abu Sai'd al-Khudri berkata: " Pada suatu hari Ali AS berkata bahwa beliau AS berasa amat lapar. Beliau AS kemudian meminta Fatimah AS menyediakan makanan. Fatimah AS bersumpah bahwa tidak ada makanan yang tinggal untuk menghilangkan kelaparan Ali AS. Imam Ali AS bertanya mengapa Fatimah AS tidak memberitahukan kepadanya bahwa di rumah mereka sudah tidak ada makanan lagi. Fatimah AS menyatakan bahwa dia AS merasa malu untuk menyatakan perkara itu, dan dia AS juga tidak mau menuntut apa-apa dari Imam Ali AS. Imam Ali AS keluar dari rumah dengan rasa tawakal kepada Allah SWT. Beliau AS meminjam uang sebanyak satu dinar dengan hasrat untuk membeli makanan untuk penghuni rumahnya. Dalam perjalanan pulang, beliau bertemu Miqdad ibn Aswad sedang terbaring di atas jalan pasir yang panas terik oleh sinar matahari yang membakar. Miqdad kelihatan sedih dan muram. Lalu Imam Ali AS bertanya kepadanya apa yang terjadi tetapi dia enggan menyatakan perkara yang berlaku kepada Imam Ali AS. Tetapi akhirnya dia menyatakan juga rahasia itu dan berkata:

" Wahai Abul Hasan! Aku bersumpah bahwa ketika aku keluar rumah tadi, penghuni rumahku berada di dalam kelaparan yang amat sangat. Anak-anakku kelaparan dan aku tidak sanggup menonton keadaaan mereka menangis itu. Lalu aku meninggalkan mereka, dan berusaha mencari jalan untuk mengatasi masalah tersebut."

Air mata Ali AS jatuh bercucuran dan mengenai janggutnya apabila mendengar kisah tersebut. Ali AS berkata kepadanya:

" Aku bersumpah bahwa aku juga mengalami keadaan yang sama seperti engkau."

Page 20: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Ali AS lalu menyerahkan uang yang dibawanya kepada Miqdad. Ali AS kemudian pergi ke masjid di mana pada ketika itu Nabi SAWWsedang shalat. Ali AS bershalat di tempat suci itu, dan selepas selesai menunaikan kewajibannya, beliau AS menemui Nabi SAWW di pintu masjid. Rasulullah SAWW bertanya Ali AS tentang makanan apa yang akan dia siapkan untuk makam malam karena Nabi SAWW hendak ikut makan malam di tempat putrinya..

Ali AS tunduk dan tidak berkata apa-apa. Beliau AS tidak tahu apa yang harus dikatakan. Kelihatannya Rasulullah SAWW tahu tentang kisah uang satu dinar itu. Telah diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAWW bahwa hendaklah beliau SAWW bersama Ali AS pada petang itu." Mengapa anda tidak berkata sesuatu?," tanya Nabi Muhammad SAWW. Ali AS dengan menjawab:" Diriku di tanganmu."

           Nabi Muhammad SAWW memegang tangan Ali AS dan dua orang yang agung ini berjalan bersama-sama ke rumah Fatimah AS. Apabila sampai di sana, Fatimah AS baru selesai menunaikan kewajibannya (solat), dan di atas tungku ada satu periuk masakan sedang di masak dan ketika ia sedang mendidih. Fatimah AS kemudian keluar apabila mendengar bunyi tapak kaki ayahnya datang dan menyambut kedatangan mereka. Nabi SAWW mengucapkan salam dengan lembut." Semoga Allah SWT memberi rahmat ke atas kamu berdua, dan semoga kamu dapat menyediakan kami hidangan makan malam!" sambung Rasulullah SAWW.

           Fatimah AS mengambil periuk tersebut dan meletakkan di hadapan ayahnya SAWA dan suaminya, Ali AS, yang terkejut dan bertanya isterinya bau makanan yang lezat di dalam periuk itu. Fatimah AS berkata:" Adakah anda marah dengan memandangku dengan pandangan yang demikian! Adakah aku telah melakukan

Page 21: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

sesuatu yang salah menyebabkan aku layak menerima kemarahanmu!?"

          Ali AS berkata:" Mengapa tidak? Semalam engkau bersumpah bahwa engkau tidak mempunyai sedikit makanan pun untuk kita hidup selama beberapa hari! Apa artinya ini semua?"

          Dengan memandang ke langit Fatimah AS menyambung:" Tuhanku yang berkuasa ke atas langit dan bumi akan menjadi saksi bahwa apa yang akan aku katakan ini adalah benar."

          Ali AS menambah:" Wahai Fatimah! Sudikah engkau menyatakan kepada kami kisah sebenarnya. Sudikah engkau dengan jujur menyatakan kepada kami siapakah yang mengantarkan hidangan yang lezat ini yang menjadi makanan kita!"

          Rasulullah SAWA dengan lembut meletakkan tangannya ke atas bahu Ali AS dan berkata:" Wahai Ali! Semua sebenarnya ini adalah anugerah dari Allah SWT karena kemurahan yang kamu tunjukkan ketika memberikan uang dinar tersebut.

"...Sesungguhnya Allah memberikan (rezeki) apa yang dikehendakiNya tanpa hisab."(Ali-Imran:37)

"Dan apabila Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrabnya, dia mendapati makanan di sisinya." (Ali-Imran:37)[Bihar al-Amwar, Jilid 43, hlm.59-61; Amali Tusi, Jilid 2, hlm.228-230]

Page 22: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Berkah Sebuah Delima

Seperti diketahui, puteri Rasulullah saaw. yang bernama Fatimah az Zahra menikah dengan Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhahu. Mereka bukanlah termasuk keluarga yang kaya. Fatimah sendiri adalah satu-satunya puteri Nabi yang mendampingi ayahnya dalam seluruh perjuangan beliau di dalam menyebarkan agama Islam.

Fatimah menyaksikan dengan kedua matanya ketika ayahnya dimusuhi dan dianiaya kaum kafir Quraisy. Dialah yang membersihkan kotoran unta yang sengaja diletakan oleh kaum kafir itu di punggung Rasulullah ketika beliau sedang shalat. Ia pula yang menyambut ayahandanya yang tercinta ketika beliau kembali dari berdakwah di kota Tha’if dalam keadaan kepalanya berdarah akibat lemparan batu penduduk Tha’if yang tak mau beriman. Setiap kali Rasulullah hendak berangkat berperang, Fatimah senantiasa menyiapkan segala perbekalan yang diperlukan ayahnya.

Suatu kali, Rasulullah saaw, dan kaum Muslimin tengah menggali parit perlindungan sebelum berhadapan dengan kaum Quraisy dalam suatu peperangan yang kemudian dikenal sebagai perang Khandaq (Perang Parit). Parit-parit itu sengaja dibuat, karena kekuatan tentara musuh jauh lebih besar daripada kekuatan tentara kaum Muslimin. Dengan parit itu, dimaksudkan agar tentara musuh tidak langsung berhadapan dengan tentara Muslimin, melainkan mereka harus

Page 23: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

terlebih dahulu melalui parit yang lebar itu sebelum menyerang. Taktik itu adalah hasil usulan dari sahabat Nabi yang bernama Salman al-Farisi.

Dalam menyelesaikan penggalian parit tersebut, tak seorang pun yang duduk termangu. Kaum Muslimin, termasuk Rasulullah saaw sendiri, bahu-membahu mengerjakannya.

Di saat seperti itu, Fatimah datang menghampiri ayahnya, kemudian menyerahkan sepotong roti kepada beliau. Melihat roti yang diulurkan puteri kesayangannya, Rasulullah berkata: “Wahai Fatimah, inilah makanan pertama yang masuk ke perut ayamu sejak tiga hari yang lalu.”

Kecintaan Fatimah kepada ayahnya tidak perlu diragukan lagi. Rasulullah pun sangat mencintai puterinya itu, sehingga seringkali beliau memuji Fatimah dengan berkata:”Fatimah adalah dari aku, dan aku adalah bagian dari Fatimah. Siapa yang membuat dia bahagia berarti membuat aku bahagia; dan siapa yang membuat dia marah, berarti membuat aku marah.”

Rausulullah saaw, juga pernah berkata kepada puterinya itu: “Sesungguhnya Allah murka karena kemarahanmu, dan ridha karena kesukaanmu.”

Imam Ali bin Abi Thalib, selaku suaminya, mengetahui benar tentang hal itu. Ia pun sangat menyayangi isterinya, sangat memperhatikannya, dan memperlakukannya dengan baik. Ia merasa diberi amanat oleh Rasulullah saaw, dengan menikahi Fatimah. Fatimah pun berbuat sama terhadap suaminya. Maka tak heran apabila keluarga yang sangat serasi.

Page 24: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Tentang kecintaan dan perhatian Imam Ali terhadap isterinya itu, dapat dilihat dengan mudah dari suatu peristiwa yang pernah terjadipada masa itu.

Suatu hari, Fatimah r.a.jatuh sakit. Imam Ali menjadi sedih, turut merasakan sakit yang diderita istrinya. Tak henti-hentinya ia menengok Fatimah, bahkan berhari-hari tak beranjak dari sisinya. Ia menyiapkan semua keperluan yang dibutuhkan Fatimah, dan menggantikan tugasnya selama ia sakit.

“Beristirahatlah, wahai Fatimah, agar sakitmu segera hilang,” kata Imam Ali kepada isterinya.

“Aku telah cukup beristirahat, sampai-sampai aku malu apabila melihatmu mengerjakan tugas-tugas seorang ibu,” jawab Fatimah dengan sura lirih.

“Jangan pikirkan itu. Bagiku semua itu sangat menyenangkan. Lagi pula, setelah engkau sembuh nanti, semua tugas, engkaulah yang akan mengerjakannya.”

“Tapi, sudah terlalu lama rasanya engkau menggantikan pekerjaanku…”

“Jangan pikirkan itu, kataku. Aku melakukan segalanya dengan senang hati. Percayalah…”

Engkau sungguh suami yang mulia…”

Fatimah berkata sambil matanya berkaca-kaca.

“Wahai …adakah engkau menginginkan sesuatu?”tanya Imam Ali dengan tiba-tiba.

Page 25: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Fatimah terdiam sebentar, kemudian berkata: “Sesungguhnya sudah beberapa hari ini aku menginginkan buah delima.”

“Baiklah, aku akan membawakannya untukmu dengan rezeki yang diberikan Allah kepadaku,” kata Imam Ali, sambil bersiap keluar rumah. Tanpa membuang waktu, Imam Ali langsung berangkat menuju pasa, meskipun dengan uang pas-pasan. Dan sesampainya di pasar, ia pun langsung memberi sebuah delima, karena uangnya memang hanya cukup untuk sebuah delima, tidak lebih!

Di tengah perjalanan pulang, Imam Ali melihat seorang miskin duduk meringkuk di sudut jalan. Orang itu tampak menggigil dan tubuhnya lemah, menunjukkan bahwa ia sedang sakit. Imam Ali tak sampai hati melihatnya. Ia berhenti, menyampaikan salam dengan ramah, kemudian bertanya kepada orang itu: “Wahai sahabat, kenapakah gerangan engkau?” Mendengar suara, orang itu mengangkat kepalanya perlahan, dan matanya memandang Imam Ali dengan lemah. Ia pun menjawab salam Imam Ali, kemudian berkata:”Sesungguhnya tubuhku terasa dingin, dan badanku serasa tak bertenaga.”

“Sakitkah engkau?” tanya Imam Ali lagi.

“Begitulah kiranya. Sudah sejak dua hari lalu perutku tak kemasukan makanan apa pun,”jawab orang itu dengan suara parau.

Astaghfirullah…,”Imam Ali tercengang. Ia terdiam sejenak, memotong buah delima yang dibawanya, kemudian berkata: “Tabahkanlah hatimu. Percayalah bahwa Allah tak akan melupakan hamba-Nya yang baik. Bertasbihlah kepada Allah, dan ambillah buah ini, semoga dapat meringankan penderitaanmu.”

Page 26: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Orang itu pun mengambil sepotong buah delima tersebut dari tangan Imam Ali, kemudian bertasbih, bertakbir, dan bersyukur kepada Allah. “Subhanallah..Alhamdulillah

Allahu Akbar…Mahabesar Engkau ya Allah…” Dan ia pun makan buah delima itu dengan senyum penuh syukur.

Sesampainya di rumah, delima yang tinggal sepotong itu diserahkan kepada isterinya. Fatimah merasa heran melihat buah delima yang hanya sepotong itu. Ia bertanya kepada suaminya: “Adakah penjualan buah ini menjualnya sepotong untukmu?”

“Tidak,”kata Imam Ali.”Sesungguhnya aku membelinya sebuah. Di tengah perjalanan pulang, aku mendapati seorang miskin yang telah dua hari tak makan apa-apa. Aku memberikan sepotong delima ini kepadanya. Alhamdulillah, tampaknya ia mulai sehat kembali sesudah itu,” sambung Imam Ali menjelaskan.

Setelah semuanya jelas, Fatimah pun mulai menikmati buah delima yang baru dibeli dari pasar itu. Dan…sebagaimana si miskin, kondisi Fatimah mulai membaik sesudahnya. Suami Istri itu sangat gembira.

Masih diliputi kegembiraan karena keadaan Fatimah yang makin membaik, tiba-tiba mereka mendengar suara pintu rumah mereka diketuk orang. Segera Imam Ali membukakan pintu, dan didapatinya yang datang adalah Salman al-Farisi. Salman datang sambil di tangannya membawa sesuatu yang ditutup kain.

“Assalamu’alaikum.”

“wa ‘alaikum salam,” jawab Imam Ali.

Page 27: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

“Apakah yang engkau bawa itu wahai Salman?” tanya Imam Ali selanjutnya.

  “Delima,”jawab Salman.

“Dari manakah engkau dapatkan?”

  “Dari Allah, untuk Rasul-Nya, dan seterusnya untuk Anda,” jawab Salman lagi sambil membuka penutup delima itu oleh Imam Ali. Tapi Imam Ali segera bertanya:”Berapakah jumlahnya?”

“Sembilan buah,”jawab Salman.

Mendengar jawaban Salman, Imam Ali kemudian berkta:”Tidak! Tidak mungkin buah itu dari Allah. Kalau benar dari Allah, maka jumlahnya adalah sepuluh. Sebab Allah telah berfirman: Barangsiapa berbuat baik, maka Allah akan membalasnya sepuluh kali lipat. (Q.S. 6:160)

 Mendengar kata-kata Imam Ali tersebut, sambil tersipu Salman mengeluarkan satu buah delima lagi dari balik lengan bajunya sambil berkata:”Anda benar. Sesungguhnya yang aku bawa adalah sepuluh.”

Imam Ali tersenyum. Ia kemudian berkata sambil masih menahan senyumnya: “Wahai Salman, sesungguhnya engkau adalah sahabat dekatku. Aku mengerti, demi Allah, bahwa engkau tak bermaksud mengambil buah itu untuk kepentinganmu. Engkau bermaksud menguji diriku, bukan?”

Dengan tersipu Salman pun menjawab:”Demi Allah, tak terlintas dalam pikiranku untuk mengambil buah itu bagi diriku. Sebenarnyalah, aku bermaksud mengujimu, karena begitu seringnya aku mendengar Rasulullah memuji keluasan ilmu dan kecerdasanmu.”

Page 28: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

“Ketahuilah wahai Salman, bahwa Allah akan membimbing siapa saja yang dekat dan berbakti kepada-Nya dengan sungguh-sungguh dan ikhlas,”kata Imam Ali sambil menyerahkan sebuah delima kepada Salman, dan ia membawa masuk ke dalam rumah sisanya yang sembilan buah, setelah Salman permisi pulang.

Sesampainya di dalam, Imam Ali meletakkan buah-buah delima itu di hadapan isterinya. Fatimah terkejut, dan setengah berteriak ia berkata:

“Masya Allah…dari menakah gerangan engkau dapatkan delima sebanyak ini?”

Imam Ali pun menjawab dengan tersenyum: “Allah mengaruniai rezeki ini kepada kita karena kebaikan yang kita lakukan kepada si miskin tadi. Salmanlah yang mengantarkannya ke sini.”

“Allahu Akbar!” seru Fatimah sambil wajahnya menengadah ke atas.

Fathimah az-Zahra Pemimpin Wanita di Surga

Fatimah al-Zahra as (ucapan Alaiha Salam silahkan rujuk misalnya dalam Sahih Bukhari, Juzuk 5, hadith 368, dan 546)adalah puteri Rasulullah SAWA. Ibunya Khadijah adalah isteri Rasulullah SAWA yang pertama dan amat dikasihinya. Tentang Khadijah, Rasulullah SAWApernah bersabda yang bermaksud: "Empat wanita yang terbaik ialah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti

Page 29: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

Imran, dan Asiah binti Muzahim isteri kepda Firaun." [Muhibuddin al-Tabari, Dhakha'ir al-Uqba fi Manaqib Dhawi al-Qurba, hl.42; Al-Hakim alam al-Mustadrak, Juzuk 3, hlm.157].

          Fatimah AH mempunyai nama-nama timangan seperti Ummal Hasan, Ummal Husayn, Ummal Muhsin, Ummal A'immah dan Umma Abiha [Bihar al-Anwar' Juzuk 43, hlm.16]

          Rasulullah SAWA menggelarkannya Fatimah AH sebagai "Ummu Abiha" bermaksud ibu kepada ayahnya. Ini kerana Fatimah AH sentiasa mengambil berat tentang ayahandanya yang dikasihi itu. Selain daripada itu gelaran-gelaran lain ialah Zahra, Batul, Siddiqah Kubra Mubarakah, Adhra, Tahirah, dan Sayyidah al-Nisa [Bihar al-Anwar, Juzuk 43, hlmn.16]

          Fatimah dilahirkan pada 20 Jamadil Akhir di Mekah yaitu pada Hari Juma'at, tahun kelima selepas kerasulan Nabi Muhammad SAWA [Manaqib Ibn Shahrashub, (Najaf), Juzuk 3, hlm.132; al-Kulaini, al-Kafi; Misbah al-Kaf'ami; Syeikh al-Mufid, Iqbal al-Amal]. Tempat beliau dilahirkan ialah di rumah ayahanda dan ibundanya iaitu Rasulullah SAWA dan Khadijah ak-Kubra. Beliau AH wafat pada tahun ke-11 hijrah iaitu selepas enam bulan kewafatan ayahandanya Rasulullah SAWA [al-Bukhari, Sahih, Juzuk 5, Hadith 546]

          Kelahiran Fatimah AH amat menggembirakan Rasulullah SAWA. Beliau SAWA bersabda tentang Fatimah AH: " Dia adalah daripadaku dan aku mencium bau syurga dari kehadirannya."[Kasyf al-Qummah, Juzuk 2, hlm.24].

          Mengapa diberkan Nama Fatimah? Menurut Imam Ali al-Ridha AS nama "Fatimah" diberikan oleh Rasulullah SAWA Fatimah AH dan para pengikutnya terpelihara dari api neraka. Imam Ja'far al-Sadiq AS

Page 30: Fathimah Azzahra as - santaaji.files.wordpress.com file · Web viewDari pernikahannya suci yang diberkati oleh Allah SWT, ... Menurut Sayyidah Fathimah a.s tanah itu adalah hadiah

berkata: " Rasulullah SAWA bersabda kepada Ali AS: Tahukah kamu nama mengapa nama Fatimah diberikan kepadanya? Ali menjawab: Mengapa dia diberikan nama itu? Dia (Rasulullah SAWA) bersabda: Kerana dia dan shiahnya akan diperlihara dari api neraka."

          Ketika masih berumur dua tahun Fatimah AH turut bersama-sama ayahanda dan bondanya di perkampungan Shi'bi Abi Talib kerana di boikot oleh masyarakat Mekah. Kemudian pada tahun ke sepuluh kerasulan, bondanya Khadijah pula meninggal dunia. Peristiwa ini menjadikan Fatimah banyak bergantung hidup kepada ayahandanya Muhammad Rasulullah SAWA.

          Dalam peristiwa hijrah ke Madinah, Fatimah AH bersama-sama dengan rombongannya iaitu Fatimah binti Asad bin Hashim iaitu ibu kepada Imam Ali AS, Fatimah binti al-Zubair bin Abdul Muttalib,Fatimah binti Hamzah, dan juga Ayman dan Abu Waqid al-Laithi berhijrah ke Madinah. Rasulullah SAWA telah sampai dahulu di Quba, Madinah. Sebelum meninggalkan Mekah Rasulullah SAWA telah mengarahkan Ali bin Abi Talib supaya menyusul bersama keluarganya kemudian. Justeru, rombongan hijrah tersebut diketuai oleh Ali bin Abi Talib AS.

Sumber : http://www.fatimah.org/