Top Banner
OLEH Dr. Lilian B, MKes
32

Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Dec 22, 2015

Download

Documents

Fathannil Haq

blok ipt
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

OLEH

Dr. Lilian B, MKes

Page 2: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

PENDAHULUAN

Farmakologi : mempelajari pengaruh senyawa (obat) thd sel hidup

Obat : digunakan utk mencegah, mendiagnosis dan mengobati penyakit

Farmakologi : mengintegrasikan ilmu kedokteran dasar, menjembatani ilmu preklinik dan klinik

Mempunyai keterkaitan khusus dgn Farmasi FARMAKOTERAPI: Penggunaan obat dalam klinik →

Farmakologi klinik

Page 3: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Farmakologi Terfokus pd 2 sub disiplin ilmu yaitu: F. kinetik dan F. dinamik.

FARMAKOKINETIK Mempelajari nasib obat dalam tubuh Nasib obat dalam tubuh:

- ABSORBSI

- DISTRIBUSI

- BIOTRANSFORMASI

- EKSKRESI

Page 4: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

ABSORBSI

Absorbsi : Proses penyerapan obat dari tempat pemberian ke dalam darah

Tempat pemberian obat: Sal cerna, kulit, otot, paru dll. ( terpenting sal cerna atau per oral)

Proses absorbsi terutama dgn difusi pasif Kecepatan difusi berbanding lurus dgn kelarutan dlm

lemak dan perbedaan kadar

Page 5: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk
Page 6: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Obat merupakan elektrolit lemah: asam lemah dan basa lemah

Dlm air akan terionisasi menjadi bentuk ion Derajat ionisasi ditentukan oleh konstanta ionisasi

dan pH Pada pH asam, obat basa ionisasinya meningkat

shg absorbsinya menurun. Dan sebaliknya Utk zat makanan dan obat yg strukturnya mirip

makanan difusinya sukar → transporter : efflux dan uptake

Page 7: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Factors Affecting Drug Absorption

Transport active vs. passive

pH Physical factors

blood flow surface area contact time

ATP

ADP + Pi

A-

BH+

Page 8: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Pemberian per oral obat diabsorbsi terutama di usus halus

Pemberian bawah lidah : Hanya utk obat yg sangat larut dalam lemak, luas permukaan absorbsi kecil, tdk mengalami metab lintas pertama.

Pemberian per rektal : 50% mengalami metab lintas pertama

Intramuskular dan subkutan: obat langsung masuk interstisium → kapiler→ darah sistemik

Page 9: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Transport obat

Page 10: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

DISTRIBUSI• Dlm darah obat terikat protein plasma

-Albumin→obat asam

-Glikoprotein →obat basa

-Globulin →kortikosteroid dan hormon kelamin• Jenis ikatan (ikatan lemah): hidrofobik, van der

Waals, hidrogen dan ionik • Akan dibawa keseluruh tubuh

Obat + Protein Obat - Protein→ Jaringan → dalam sel atau luar sel

Page 11: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Obat bebas akan keluar dari darah masuk ke jar tempat kerja obat, jaringan depot, hati atau ginjal.

Di jaringan, obat yg larut air akan tetap berada di ruang interstitial, dan yg larut lemak akan masuk dalam sel

Volume distribusi (Vd): volume dimana obat terdistribusi dalam kadar plasma

Jadi, kadar plasma yg tinggi menunjukkan Vd kecil dan sebaliknya

Page 12: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

DISTRIBUSI ( lanjutan) Barier distribusi obat:

- Dinding kapiler- Membran sel- Ikatan obat-protein

Dinding kapiler- Celah antar sel lebar dpt dilewati obat

BM < BM albumin- Kapiler hati, ginjal lebih mudah dilewati

obat- Kapiler otak ( BBB ) lebih sukar dilewati- Sawar darah uri mudah dilewati obat

Page 13: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Membran sel- Obat larut lemak mudah masuk ke dalam

sel terdistribusi ke dalam sel Ikatan obat-protein

- Hanya obat bebas yang dpt berdistribusi dan mencapai keseimbangan

- Ikatan obat protein ditentukan oleh:1. Affinitas obat2. Kadar obat3. Jumlah protein

- Ikatan protein kuat bila fraksi obat yang terikat 80% pd kad protein normal

Page 14: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Interaksi pergeseran protein:

-Tempat ikatan obat pd protein terbatas

-Bila obat pd ds terapi menjenuhkan protein, akan menggeser obat lain

Arti klinis ikatan obat-protein

1. Interaksi obat

2. Hipoalbuminemia

3. Penyakit hati

4. Penyakit ginjal

Page 15: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

BIOTRANSFORMASI Membuat obat menjadi olebih polar Obat menjadi inaktif, kurang aktif atau lebih aktif Ada 2 fase :

1. Fase I : oksidasi, reduksi dan hidrolisis

2. Fase II : Reaksi konjugasi Enzim yg berperan tu/ mikrosom hati Enzim mikrosom dpt dirangsang atau dihambat;

- Penghambat: cimetidin- Perangsang: fenobarbital

Page 16: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Metabolisme obat dpt terganggu bila terjadi kerusakan sel hati ( sirosis hepatis ) atau aktivitas enzim rendah ( neonatus )

Page 17: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

EKSKRESI Pengeluaran obat dari tubuh Organ ekskresi : Ginjal, usus, keringat, liur, paru-

paru, air mata, air susu dan rambut Ginjal merupakan organ eksresi utama

- Resultante proses filtrasi, sekresi dan

reabsorbsi Faktor penting pada proses ekskresi di ginjal adalah

pH urin

- pH tinggi ekskresi obat asam - pH rendah ekskresi obat basa

Eksresi obat mel ginjal berkurang bila ada gangguan fungsi ginjal

Page 18: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Ekresi obat melalui empedu: obat disekresi kedalam empedu lalu disalurkan ke usus, kemudian diabsobsi kembali (siklus enterohepatik)

Eksresi melalui paru: utk obat anestesi Ekresi melalui ASI cukup penting Eksresi saliva sebanding dgn kadar obat

bebas dlm plasma.

Page 19: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

FARMAKODINAMIK

Mempelajari efek biokimiawi dan fisiologi

obat serta mekanisme kerjanya Tujuan:

- Efek utama obat

- Interaksi obat – Jaringan

- Urutan peristiwa

Page 20: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Mekanisme Kerja ObatObat + Reseptor EfekEfek obat :- Mengubah kecepatan kegiatan faal tubuh- Hanya memodulasi efek yang sudah ada- Obat yang memiliki efek intrinsik yg sama dgn

senyawa endogen → Agonis- Obat yg tdk memiliki efek intrinsik dan

hambat efek endogen → Antagonis

Page 21: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

RESEPTOR OBAT Reseptor obat: makromolekul seluler tempat kerja

obat. Reseptor fisiologis: protein seluler tempat kerja

ligan endogen : neurotransmitter, hormon dan autakoid

Ikatan reseptor obat : ion, hidrogen, vander walls atau kovalen

HUBUNGAN STRUKTUR-AKTIVITAS Struktur berhub erat dgn affinitas dan aktivitas

obat

Page 22: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Hubungan Dosis /kadar Intensitas Efek- Besar efek tergantung jmlh reseptor yg terikat

obat- Jmlh reseptor yg terikat obat tergantung

kadar obat- Kadar obat tergantung dosis obat- Efek maksimal : jmlh reseptor ( R/ ) yg terikat

obat maksimal

Page 23: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Hub dosis dgn besarnya efek terlihat sbg kurva berbentuk sigmoid

Page 24: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Variasi hub dosis-intensitas efek

Variabel kurva hub dosis-efek :- Potensi- Efek maksimal- Slope- Variasi biologik

Page 25: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk
Page 26: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Antagonisme Farmakodinamik

1. Antagonis Fisiologik : epinefrin-histamin

2. Antagonisme Reseptor ( receptor blocker )

- Kompetitif

- Non kompetitif

Page 27: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Antagonis kompetitif- Antagonis berikatan dgn R/ site sec.

reversibel- Dpt digeser agonis dgn ds yg >>- Efek maksimal masih bisa tercapai- Affinitas agonis <- Contoh : beta bloker, antihistamin

o Kooperativitas negatif : Antagonis mengikat R/ bukan pd tempat agonis

Page 28: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Antagonis Non kompetitif

- Antagonis mengikat R/ sec.

irreversibel

- Tidak dpt digeser oleh agonis

- Efek maksimal menurun

- Affinitas agonis-R/ tdk berubah

- Contoh: Fenoksibenzamin

Page 29: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Agonis parsial = Antagonis parsial

- Mempunyai aktivitas intrinsik lemah

- Mengurangi efek maksimal agonis

penuh

- Contoh : Nalorfin

Page 30: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Obat tanpa Reseptor

1. Perubahan osmotik

Contoh : - Diuretik osmotik ( urea, manitol )

- Katartik osmotik ( MgSO4)

- Gliserol

2. Perubahan asam-basa

Contoh : antasida, NH4Cl, bikarbonat natrikus

Page 31: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

3. Kerusakan nonspesifik

- Contoh : antiseptik dan desinfektan

4. Gangguan fungsi membran

- Contoh : Anestesi umum ; eter,

halotan

5. Sebagai kelator

- Contoh : kalsium dinatrium edetat, BAL

6. Antimetabolit

- Contoh : 6-merkaptopurin, fluorourasil,

antibiotik

Page 32: Farmako 1-2.Pengantar Farmakologi Fk

Terminologi dlm farmakodinamik Spesifik Selektif Hipereaktif Hiporeaktif Supersensitif Toleransi Takifilaksis Idiosinkrasi