BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap orang selalu berusaha mengenang, mempelajari dan menganalisa berbagai fenomena yang terjadi dalam hidupnya sebagai suatu pengetahuan dasar dan pengalaman hidup yang dimilikinya sehingga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Penyusunan dan pengorganisasian berbagai fakta, fenomena, keyakinan dan pengalaman secara sistematis ke dalam suatu konsep pengetahuan umum biasanya disusun dalam bentuk falsafah, konsep, teori dan proses. Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat pengetahuan atau sering juga disebut epistimologi. Epistimologi berasal dari bahasa Yunani yakni episcmc yang berartiknowledge, pengetahuan dan logos yang berarti teori. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh J.F. Ferier tahun 1854 yang membuat dua cabang filsafat yakni epistemology dan ontology (on=being, wujud, apa+logos = teori ), ontology ( teori tentang apa). Filsafat saat ini telah berkembang lebih maju dalam berbagai bidang dan mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Cabang filsafat sendiri saat ini telah berkembang dalam berbagai bidang yaitu filsafat pengetahuan, filsafat moral, filsafat seni, metafisika, politik, filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat hukum, filsafat sejarah, 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap orang selalu berusaha mengenang, mempelajari dan menganalisa
berbagai fenomena yang terjadi dalam hidupnya sebagai suatu pengetahuan dasar
dan pengalaman hidup yang dimilikinya sehingga bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari. Penyusunan dan pengorganisasian berbagai fakta, fenomena,
keyakinan dan pengalaman secara sistematis ke dalam suatu konsep pengetahuan
umum biasanya disusun dalam bentuk falsafah, konsep, teori dan proses.
Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat pengetahuan atau sering juga
disebut epistimologi. Epistimologi berasal dari bahasa Yunani yakni episcmc yang
berartiknowledge, pengetahuan dan logos yang berarti teori. Istilah ini pertama kali
dipopulerkan oleh J.F. Ferier tahun 1854 yang membuat dua cabang filsafat yakni
epistemology dan ontology (on=being, wujud, apa+logos = teori ), ontology ( teori
tentang apa). Filsafat saat ini telah berkembang lebih maju dalam berbagai bidang
dan mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Cabang filsafat sendiri saat ini
telah berkembang dalam berbagai bidang yaitu filsafat pengetahuan, filsafat moral,
filsafat seni, metafisika, politik, filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan,
filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat matematika dan lain sebagainya. Filsafat
juga sangat berperan dalam bidang kesehatan khususnya keperawatan. Filsafat
dalam bidang keperawatan ini dapat dipandang atau dilihat dari dua sisi yaitu dari
sisi filsafat pendidikannya dan filsafat ilmu keperawatannya serta pelayanannya.
(Aan, 2012).
Falsafah biasanya diartikan sebagai suatu pandangan dan pengetahuan yang
mendasar, yang selanjutnya digunakan untuk mengembangkan dan membangun
suatu persepsi atau asumsi tertentu tentang kehidupan. Falsafah memberikan suatu
gambaran atau pandangan terhadap suatu system nilai dan keyakinan. Bagi setiap
individu, falsafah berperan dalam membantu seseorang memahami makna dari
pengalaman hidup yang dijalaninya serta berfungsi sebagai penuntun dalam
bersikap dan berperilaku. Falsafah hidup seseorang berkembang melalui hasil
belajar, hubungan interpersonal, pendidikan formal yang menekankan pada
penguasaan ilmu pengetahuan dan informal yang lebih menekankan pada
1
peningkatan kemampuan secara teknis berdasarkan teori, agama dan dipengaruhi
oleh latar belakang budaya serta lingkungan.
Falsafah keperawatan meliputi falsafah pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta falsafah pada institusi pelayanan kesehatan yang berperan
sebagai pedoman utama dalam pemberian asuhan keperawatan. Implementasi
peran perawat sebagai pelaksana asuhan keperawatan, pendidik, pengelola atau
peneliti, pada hakekatnya mencerminkan falsafah keperawatan melalui
pemahaman tentang nilai dan konsep keperawatan seperti konsep sehat-sakit,
kesehatan, penyakit, akontabilitas dan pemahaman terhadap etika keperawatan.
Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu dan profesi yang memiliki ciri
khas yang berbeda dari cabang ilmu dan profesi lainnya. Dalam menjalankantugas
profesi dan praktik keilmuannya, praktisi keperawatan mempunyaipandangan
dasar tersendiri dalam menghadapi berbagai macam permasalahanyang ada. Cara
pandang dasar dalam melihat suatu permasalahan dalam suatu disiplin. ilmu
disebut dengan paradigma. Paradigma juga sering diartikan sebagaisuatu perangkat
bantuan yang memiliki nilai dan sangat menentukan bagipenggunanya untuk dapat
memiliki pola dan cara pandang dasar dalam melihat, memikirkan, menentukan
makna serta menyikapi dan memilih tindakan dalam menyelesaikan masalah
kehidupan manusia (Poerwanto,1997).
Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan
system pengaturanserta pengendaliannya melalui perundang-undangan
keperawatan (Nursing Act),dimanapun perawat itu bekerja (PPNI, 2000).
Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia
dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan potensial.
Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek
keperawatan membutuhkan penerapan ilmu Pengetahuan dan keterampilan yang
kompleks sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan objektif pasien/klien.
Keunikan hubungan perawat dan klien harus dipelihara interaksidinamikanya dan
kontuinitasnya. Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan
professional diberikan dengan perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya
perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia. Disisi lain keperawatan di
Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan internal yang
2
kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh dan nyata keterlibatan
berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan (Hartono, 2012).
Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang
profesi keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja sosial yang
sifatnya membantu orang sakit atas instruksi – instruksi dokter bahkan dikalangan
praktisi perawat pun kadang – kadang masih memiliki pandangan yang tidak utuh
terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat dilihat di beberapa pelayanan kesehatan,
pelayanan keperawatan masih bersifat vocasional belum sepenuhnya beralih ke
pelayanan yang profesional. Untuk itulah paradigma dalam keperawatan sangat
membantu masyarakat secara umum maupun perawat khususnya dalam menyikapi
dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan
seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik keperawatan dan
organisasi profesi.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang diatas dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian Falsafah keperwatan ?
2. Bagaimana pengertian Paradigma keperawatan ?
3. Bagaimana Komponen dan perkembangan paradigma keperawatan ?
1.3. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui falsafah dan paradigma keperawatan
2. Untuk mengetahuai komponen dan perkembangan paradigma keperawatan
3. Sebagai salah satu tugas mata konsep dasar keperawatan
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Falsafah keperawatan
2.1.1. Definisi
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan denga akal budi
mengenai sebab-sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang
ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu
(WJS Poerwadarminta, 2003).
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat
manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik
keperawatan. Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan
keperawatan yang dilakukan.. Keperawatan menganut pandangan holistik
terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual (Erfandi,
2009).
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman
untuk mencapai suatu tujuan dan menjadi pandangan hidup. Falsafah menjadi
ciri utama suatu komunitas, berskala besar maupun kecil, salah satunya adalah
profesi keperawatan. Berdasarkan pengertian falsafah tersebut dapat dikatakan
bahwa falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai
keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan
baik terhadap individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat. Keyakinan
terhadap nilai keperawatan harus menjadi pegangan setiap perawat (Asmadi,
2008).
Falsafah keperawatan adalah dasar pemikiran yang harus dimiliki
perawat sebagai kerangka dalam berfikir, pengambilan keputusan dan bertindak
yang diberikan pada klien dalam rentang sehat sakit, yang memandang manusia
sebagai mahluk yang holistic, yang harus dipenuhi kebutuhan biologi, psikologi,
social, cultural dan spiritual melalui upaya asuhan keperawatan yang
komprehensif, sistematis, logis, dengan memperhatikan aspek kemanusiaan
bahwa setiap klien berhak mendapatkan perawatan tanpa membedakan suku,
agama, status social dan ekonomi (WIRA, 2012).
4
Filsafat keperawatan merupakan pandangan dasar tentang hakekat
manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek
keperawatan. Pendapat lain tentang filsafat keperawatan adalah suatu ilmu yg
mempalajari tentang cara berfikir seorang perawat dalam menghadapi pasiennya
tentang kebenaran dan kebijaksanaan sehingga tingkat kesejahteraan dan
kesehatan pasien dapat meningkat. Ilmu keperawatan jika dilihat dari sudut
pandang filsafat akan dapat muncul pertanyaan-pertanyaan antara lain
pertanyaan ontologi (apa ilmu keperawatan), pertanyaan epistemologi
(bagaimana lahirnya ilmu keperawatan ) dan pertanyaan aksiologi (untuk apa
ilmu keperawatan itu digunakan) (Aan, 2012).
Falsafah keperawatan adalah dasar pemikiran yang harus dimiliki
perawat sebagai kerangka dalam berfikir, pengambilan keputusan dan bertindak
yang diberikan pada klien dalam rentang sehat sakit, yang memandang manusia
sebagai mahluk yang holistic, yang harus dipenuhi kebutuhan biologi, psikologi,
social, cultural dan spiritual melalui upaya asuhan keperawatan yang
komprehensif, sistematis, logis, dengan memperhatikan aspek kemanusiaan
bahwa setiap klien berhak mendapatkan perawatan tanpa membedakan suku,
agama, status social dan ekonomi.Perbedaan falsafah keperawatan dengan
falsafah dari disiplin ilmu lainnya. Falsafah keperawatan memandang manusia
secara holistic sehingga harus dipenuhi kebutuhannya secara utuh/ holistic dan
komprehensif juga. Hal ini tidak ditemukan pada falsafah profesi yang lain.
Esensi keperawatan memandang bahwa pasien adalah mitra yang selalu aktif
dalam pelayanan kesehatan (Ikrimah, 2011).
2.1.2. Teori Falsafah Keperawatan menurut beberapa ahli
Falsafah keperawatan menurut beberapa ahli sebagai berikut :
1. Roy (Mc Quiston, 1995)
Memandang manusia sebagai makhluk biopsikososial yang merupakan dasar
bagi kehidupan yang baik. Keperawatan merupakan disiplin ilmu yang
berorientasi kepada praktik keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan yang
ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada klien.
5
2. Jean Watson (Caring)
Caring adalah suatu ilmu pengetahuan yang mencakup suatu hal
berperikemanusiaan, orientasi ilmu pengetahuan manusia ke proses
kepedulian pada manusia, peristiwa, dan pengalaman. Ilmu pengetahuan
caring meliputi seni dan umat manusia seperti halnya ilmu pengetahuan.
Perilaku caring meliputi mendengarkan penuh perhatian, penghiburan,
kejujuran, kesabaran, tanggung jawab, menyediakan informasi sehingga
pasien dapat membuat suatu keputusan
3. Betty Neuman
Newman menggunakan pendekatan manusia utuh dengan memasukkan
konsep holistik, pendekatan sistem terbuka dan konsep stresor. Sistem klien
terdiri dari lima variabel yang beriteraksi:
a. Fisiologi; struktur tubuh dan fungsi
b. Psikologi: proses mental dan hubungan
c. Sosiokultural: kombinasi fungsi sosiol dan kulkural
d. Perkembangan: proses perkembangan manusai
e. Spiritual: keyakinan spiritual
4. Florence Nightingale (Modern Nursing)
Melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses.
Manipulasi dari lingkungan eskternal perbaikan dapat membantu proses
perbaikan atau pergantian dan kesehatan klien.
5. Martha Rogers, 1970
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi
kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan
penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat.
(Ikrimah, 2011)
2.1.3. Konsep Inti Falsafah Keperawatan
Menurut Ikrimah (2011) menyebutkan beberapa konsep inti falsafah
keperawatan yang disampaikan oleh beberapa ahli :
1. Roy
Konsep inti dari teori Roy menekankan pada kemanusiaan dan kebenaran
dalam melaksanakan praktik keperawatan
6
2. Jean Watson
Konsep inti menurut Jean Watson adalah pentingnya perilaku caring dalam
merawat klien.
3. Betty Neuman
Konsep inti dari Neuman adalah memandang manusia secara holistic.
4. Florence Nightingale
Konsep inti dari teori Florence Nightingale tentang falsafah keperawatan
adalah lingkungan berpengaruh terhadap proses pemulihan klien/ Membuat
lingkungan yang kondutif bagi manusia untuk hidup sehat.
5. Martha Rogers, 1970
Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang utuh , yang
memiliki sifat dan karakter berbeda-beda.
2.2. Konsep Paradigma keperawatan
2.2.1. Definisi Paradigma Keperawatan
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau
cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih
tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan (La Ode Jumadi,
1999).
Paradigma keperawatan adalah interaksi antara manusia yang menerima
perawatan, lingkungan tempat menusia berada, kesehatan yang selalu menjadi
bagian dari bidang garapan keperawatan serta tindakan keperawatan (Kozier,
2000).
Poerwanto (1997) mengartikan paradigma sebagai suatu perangkat
bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan bagi penggunanya
untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam melihat, memikir,
memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan
atau fenomena kehidupan manusia.
Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang
mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan
memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
7
Dengan demikian paradigma keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar
dalam melaksanakan praktek keperawatan yang bersifat professional.
2.2.2. Paradigma Keperawatan Menurut Beberapa Pakar
1. Paradigma Keperawatan menurut Betty Neuman
Manusia:
Fokus model Neuman ini didasarkan pada philosophy bahwa
manusia dipandang secara total sebagai suatu sistem yang multidimensional.
5 variabel subsistem manusia adalah :
a. Fisiologi : merupakan struktur fisik dan biokimia serta fungsi tubuh
manuasia
b. Psikologis : adalah proses mental dan emosional manusia
c. Sosio kultural : hubungan antara manusia, culture yang mendasari dan
mempengaruhi aktivitas manusia
d. Spiritual : kepercayaan
e. Perkembangan : segala sesuatu proses yang berhubungan dengan
perkembangan manusia sepanjang siklus kehidupannya
Lingkungan :
Betty Neuman berpendapat bahwa lingkungan harus dilihat secara
total. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia,
baik lingkungan internal maupun eksternal, dimana di dalamnya manusia
akan berinteraksi setiap saat. Interaksi manusia meliputi intrapersonal,
interpersonal dan ekstrapersonal yang dapat mempengaruhi stabilitasnya
sebagai suatu sistem.
Neuman mengidentifikasi 3 jenis lingkungan :
a. Lingkungan internal : adalah yang terdapat di dalam diri masing - masing
individu
b. Lingkungan eksternal : segala sesuatu yang berada di luar diri individu
c. Created environment (lingkungan yang diciptakan ) diartikan sebagai
lingkungan yang terbentuk dan berkembang tanpa disadari oleh klien dan
merupakan simbol sistem secara keseluruhan
8
Kesehatan :
Neuman melihat bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi
dimana terdapat keserasian pada seluruh maupun sebagian variabel dalam
diri klien. Menurutnya, sistem klien akan bergeser ke arah sakit dan
kematian ketika banyak energi yang dibutuhkan tidak terpenuhi, sedangkan
system akan begeser ke arah kesehatan apabila energi yang dibutuhkan
terpenuhi (Neuman, 1995).
Keperawatan :
Neuman memandang keperawatan sebagai suatu profesi yang unik
yangkonsentrasi/perhatiannya adalah terhadap semua variabel dalam diri
klien disertai respon individu saat menghadapi suatu stressor. Keperawatan
didefenisikan sebagai suatu tindakan untuk membantu individu, keluarga
dan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (tercapainya
stabilitas sistem individu untuk menurunkan stressor melalui serangkaian
tindakan keperawatan).
2. Paradigma Keperawatan menurut Dorothy E Johnson
Manusia :
Johnson berpendapat bahwa manusia memiliki dua sistem mayor
yaitu sistem biologis dan sistem behavior. Pengobatan merupakan fokus
untuk biologis sistem, sedangkan fokus keperawatan adalah behavioral
system (sistem perilaku).
Lingkungan :
Lingkungan berhubungan dengan dimana individu berada, dimana perilaku
individu dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi dilingkungannya.
Kesehatan :
Merupakan suatu keadaan dimana tercapai suatu respon yang adaptif secara
fisik, mental, emosional dan sosial dari internal dan eksternal stimulus yang
mencapai stabilitas dan kenyamanan.
Keperawatan :
Tujuan primer keperawatan adalah mempercepat tercapainya
keadaanequilibrium dan perawat harus berkosentrasi pada semua kebutuhan
9
klien secara terintegrasi, namun fokus utamanya adalah
mempertahankan keseimbangan sistem perilaku ketika dalam keadaan sakit.
3. Paradigma Keperawatan menurut Dorothea Orem
Manusia :
Orem memandang manusia secara total dan bersifat universal, dimana
mereka membutuhkan perkembangan dan kemampuan perawatan diri sendiri
secara berkelanjutan. Manusia merupakan suatu kesatuan dari fungsi biologi,
simbolik dan sosial.
Lingkungan :
Lingkungan meliputi elemen lingkungan, kondisi lingkungan
serta perkembangan lingkungan.
Keperawatan :
Menurut Orem, keperawatan adalah suatu seni, pelayanan/bantuan
danteknologi. Tujuan dari keperawatan adalah membuat pasien
dankeluarganya mampu melakukan perawatan sendiri,
diantaranya mempertahankan kesehatan, mencapai kondisi normal ketika
terjadi kecelakaan atau bahaya, serta mengontrol, menstabilisasi
dan meminimalisasi efek dari pnyakit/kondisi yang kronis atau
kondisi ketidakmampuan.
Kesehatan :
Sehat adalah suatu kondisi ketika keseluruhan struktur dan fungsi
salingterintegrasi dengan baik. Hal ini memungkinkan manusia
mampu menghubungkan berbagai macam mekanisme secara psikologis,
fisiologis serta melakukan interaksi dengan orang lain.
4. Paradigma Keperawatan menurut Sister Calista Roy
Manusia :
Roymengungkapkan bahwa manusia merupakan suatu sistem
adaptif. Manusia dipandang sebagai makhlik bio-psiko-spiritual yang
selalu berinteraksi dengan perubahan lingkungan, serta berinteraksi
dengan menggunakan inisiasi bawaan dan mekanisme di dapat. Mereka
termasuk individu, grup, keluarga, organisasi, komunitas.
\
10
Lingkungan – Stimulus :
Roy membedakan 3 jenis lingkungan, yaitu :
a. Fokal : mencakup lingkungan internal dan eksternal yang
dihadapi manusia
b. Kontekstual : adalah semua stimulus pada setiap situasi yang
berkontribusi memberikan pengaruh terhadap lingkungan fokal
c. Residual : adalah faktor yang efeknya tidak jelas dalam suatu kondisi
Menurut Roy, semua kondisi lingkungan tersebut akan
mempengaruhiperkembangan dan perilaku manusia.
Kesehatan :
Manusia dikatakan berada dalam suatu rentang sehat dan sakit, yang
merupakan suatu dimensi yang tidak dapat dihindari oleh manusia.
Keperawatan :
Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan kemampuan individu
dankeluarga terhadap 4 model adaptif, yang berkontribusi terhadap
kesehatan,kualitas kehidupan, kematian dengan bermartabat dengan
mengkaji perilaku dan faktor kemampuan adaptif.
5. Paradigma Keperawatan menurut Imogene King
Manusia :
Menurut King, manusia merupakan makhluk sosial yang rasional dan selalu
ingin tahu. Manusia memiliki kemampuan untuk berfikir, berpersepsi,
perasaan, memilih dan menetapkan tujuan, serta membuat keputusan. Karena
itu, manusia memiliki 3 kebutuhan dasar :
a. Manusia membutuhkan informasi kesehatan yang dapat digunakannya
b. Manusia membutuhkan pencegahan terhadap sakit
c. Manusia membutuhkan perawatan saat ia mengalami sakit
Lingkungan :
Lingkungan merupakan latarbelakang interaksi manusia, terdiri atas :
a. Lingkungan Internal : didalamnya terdapat transformasi energi yang akan
memungkinkan manusia untuk mengatur perubahan lingkungan eksternal
b. Lingkungan Eksternal : meliputi organisasi formal dan informal.
Keperawatan merupakan bagian dari lingkungan klien.
11
Kesehatan :
Menurut King, kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis pada kehidupan
manusia, dimana hal tersebut merupakan penyesuaian terhadap adanya
stressor lingkungan baik internal maupun eksternal dengan menggunakan
sumber-sumber optimum sehingga dicapai potensi yang maksimum dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari.
Keperawatan :
Keperawatan didefenisikan sebagai proses aksi, reaksi dan interaksi
antaraperawat dan klien yang saling tukar menukar informasi tentang
persepsikeduanya dan kondisi keperawtan. Prosesinteraksi perawat-
klien melibatkan komunikasi, menentukan tujuan, eksplorasi dan
menyetujui makna dari tujuan.
a. Aksi : didefenisikan sebagai perilaku mental dan physic
b. Reaksi : perilaku tidak spesifik, tapi bergantung pada perilaku aksi
c. Tujuan keperawatan : membantu individu untuk mempertahankan
kesehatan agar perannya dapat berfungsi
2.2.3. Komponen Paradigma Keperawatan
Gambar 2.1 Komponen Paradigma keperawatan
Berdasarkan pada gambar diatas terdapat empat Komponen paradigm
keperawatan yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Konsep manusia
Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu
fokus dari pelayanan keperawatan. Manusia adalah makhluk bio – psiko –
12
sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari
aspek jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai berbagai macam
kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan,
1992).
Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara
tetap dengan lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu
menyeimbangkan keadaan internalnya (homeoatatis), (Kozier, 2000)
Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga,
mampu beradaptasi dan merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi,
interelasi dan interdependensi (La Ode Jumadi, 1999 :40).
Konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia
sebagai sistem terbuka, sistem adaptif , personal dan interpersonal yang
secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh. terbuka , manusia dapat
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya, baik lingkungan fisik,
biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual sehingga perubahan pada
manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan
dasarnya. Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap
perubahan lingkungannya dan akan menunjukan respon yang adaptif
maupun respon maladaptif. Respon adaptif akan terjadi apabila manusia
tersebut mempunyai mekanisme koping yang baik menghadapi perubahan
lingkungannya, tetapi apabila kemampuannya untuk merespon perubahan
lingkungan yang terjadi rendah maka manusia akan menunjukan prilaku
yang maladaptif.
Manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma
keperawatan ini bersifat individu,kelompok dan masyarakat dalam suatu
sistem. sistem tersebut dapat meliputi:
a. Sistem terbuka,manusia dapat mempengaruhi dan di paengaruhi oleh
lingkungan baik fisik,psikologis,sosial maupun spiritual sehingga proses
perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan
kebutuhan dasar.
13
b. sistem adaptif,manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di
lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan mal
adaftif.
c. sistem personal,interpersonal dan social,manusia memiliki persepsi,pola
kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.
2. Konsep keperawatan
Konsep ini adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat
profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat
ditunjukkan kepada individu,keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat
sakit.dengan demikian konsep ini memandang bahwa bentuk pelayanan
keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan
keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu,tidak mau dan tidak tahu
dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar.
Ada beberapa definisi keperawatan menurut tokoh – tokoh dibawah ini :
a. Florence Nightingale 1895
Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi
paling baik untuk beraktivitas.
b. Faye Abdellah (Twenty one nursing problems,1960)
Keperawatan adalah bentuk pelayanan kepada individu dan keluarga,
serta masyarakat dengan ilmu dan seni yang meliputi sikap, pengetahuan
dan keterampilan yang dimilki seorang perawat untuk membantu
manusia baik dalam keadaan sehat atau sakit sesuai dengan tingkat
kebutuhannya.
c. Virginia Henderson (Fourteen Basic needs, 1960)
Fungsi yang unik dari perawat adalah memabntu individu sehat ataupun
sakit untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan pengetahuan yang
dimilikinya sehingga individu tersebut mampu melaksanakan aktivitas
sehari – harinya, sembuh dari penyakit atau meninggal dengan tenang.
d. Dorothy E. Johnson (Behavioral System Theory, 1981)
Keperawatan adalah seperangkat tindakan – tindakan yang memiliki
kekuatan untuk melindungi kesatuan atau integritas prilaku klien berada
pada level yang optimal untuk kesehatannya.
14
e. Imogene King (Goal Attainment Theory, 1971, 1981)
Keperawatan adalah proses aksi dan interaksi, untuk membantu individu
dari berbagai kelompok umur dalam memenuhi kebutuhannya dan
menangani status kesehatannya pada saat tertentu dalam suatu siklus
kehidupan.
f. Madeleine Leininger (Transcultural Care Theory, 1984)
Mempelajari seni humanistic dan ilmu yang berfokus pada manusia
sebagai individu atau kelompok, kepekaan terhadap kebiasaan, fungsi
dan proses yang mengarah pada pencegahan ataupun prilaku memelihara
kesehatan atau penyembuhan dari penyakit.
g. Martha Roger (Unitary Human Beings, an energy field, 1970)
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi
kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, perawatan dan rehabilitasi penderita sakit dan
penyandang cacat.
h. Dorothea Orem (Self care theory, 1985)
Pelayanan yang bersifat manusiawi yang berfokus pada pemenuhan
kebutuhan manusia untuk merawat diri, kesembuhan dari penyakit atau
cedera dan penanggulangan komplikasinya sehingga dapat meningkat
derajat kesehatannya.
i. Callista Roy (Adaptation Theory, 1976, 1984)
Tujuan keperawatan adalah meningkatkan respon adaptasi dalam
menghadapi permasalahan kesehatannya. Respon adaptif mempunyai
pengaruh positif terhadap kesehatannya.
j. Kesepakatan Nasional, 1983
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko – sosial dan spiritual yang
komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik
15
sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia.
Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan
intelektual, keterampilan teknikal dan keterampilan interpersonal serta
menggunakan proses keperawatan dalam membantu klien untuk
mencapai tingkat kesehatan optimal.
3. Konsep sehat sakit
Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk pelayanan
yang diberikan pada manusia dalam rentang sehat sakit.
Konsep Sehat menurut Travis and Ryan (1998) yaitu :
a. Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan
b. Sehat merupakan gaya hidup, disain gaya hidup menuju pencapaian
potensial tertinggi untuk sehat
c. Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak
pernah putus, kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen,
”here and now.”
d. Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari
lingkungan, ditransfer melalui manusia, dan disalurkan untuk
mempengaruhi lingkungan sekitar.
e. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia
lakukan, pikirkan, rasakan dan percaya akan mempengaruhi status
kesehatan.
f. Sehat adalah penerimaan terhadap diri.
Rentang sehat
Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali
dan sejahtera.dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi
juga meliputi aspek fisik,emosi,sosial dan spiritual.maka dapat diketahui
karakteristik sehat sebenarnya adalah: pertama, memiliki kemampuan
merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia;kedua, memiliki
pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan; dan ketiga, memiliki
hidup yang kreatif dan produktif keyakinan terhadap kesehatan adalah
pendapat, keyakinan, dan sikap seseorang terhadap sehat dan sakit.
Keyakinan terhadap kesehatan didasarkan informasi yang faktual/kesalahan
16
informasi, pikiran sehat/mitos, dan kenyataan atau harapan yang salah.
Karena keyakinan terhadap kesehatan biasanya mempengaruhi perilaku
sehat, maka keyakinan tersebut dapat berpengaruh secara positif/negatif
terhadap tingkat kesehatan klien.
Keyakinan klien terhadap kesehatan bergantung pada beberapa faktor
antara lain persepsi tentang tingkat sehat, faktor-faktor yang dapat di
modifikasi seperti demografi(misal jenis dan tempat perumahan),
kepribadian, dan persepsi terhadap keuntungan yang dapat diperoleh dari
perilaku sehat yang positif. Faktor pengaruh stasus kesehatan, antara lain:
a. Perkembagan
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang
mempuyai arti bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh
faktor usia.
b. Sosial dan Kultural
Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status
kesehatan seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau
keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku
kesehatan.
c. Pengalama Masa Lalu
Hal ini dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu
jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam
kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan
selanjutya.
d. Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan
perubahan status kesehatan kearah yang optimal.
e. Keturunan
Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan
seseorang mengingat potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki
melalui faktor genetik.
f. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.
17
g. Pelayanan
Pelayanandapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang
dapat mempengaruhi status kesehatan
Rentang Sakit
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan
kematian. Tahapan proses sakit
a. Tahap gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan
ditandai adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena
timbulnya suatu gejala.
b. Tahap asumsi terhadap sakit
Pada tahap ini seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang
di alaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan
yang di rasakan pada tubuhnya.
c. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan
dengan meminta nasehat dari profesi kesehatan.
d. Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya
kemampuan untuk beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan proses
belajar untuk melepaskan perannya selama sakit dan kembali berperan
seperti sebelum sakit.
4. Konsep lingkungan
Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang
bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat
mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan
keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang
ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.
2.2.4. Komponen dan perkembangan paradigm keperawatan
Dalam memahami komponen dan perkembangan teori keperawatan tetap
berpedoman pada paradigma keperawatan, mengingat paradigma merupakan
18
cara pandang dari sebuah ilmu dan keperawatan itu adalah ilmu yang didasari
atas teori-teori yang ada. Dalam perkembangannya, teori keperawatan dapat
bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Di bawah ini
adalh pandangan dari berbagai ahli tentang perkembangan paradigma
keperawatan diantaranya :
1. Johnson memandang manusia sebagai sistem perilaku yang terdiri dari dua
sistem mayor yaitu biologi dan perilaku yang merupakan fokus pelayanan
keperawatan dengan tujuan primernya adalah membantu keseimbangan
individu khususnya pada sistem perilaku ketika ia sakit, sehingga akan
dicapai status kesehatan yang berarti adanya respon adaptasi baik fisisk,
mental, emosi maupun sosial terhadap stimulasi internal dan eksternal untuk
mempertahankan keseimbangan dan kenyamanan.
2. King memandang manusia sebagai sistem terbuka yang sosial, rasional,
perasa, pengontrol, bertujuan, beraksi dan berorientasi pada waktu.
3. Leininger memandang manusia sebagai kepedulian akan kemampuan dalam
mempengaruhi minat atau rasa hormat terhadap kebutuhan orang lain,
kesehatan dan mempertahankan hidup.
4. Levine memandang kehidupan manusia selalu berinteraksi dengan
lingkungannya dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.
5. Newman memandang manusia sebagai total person seperti sistem klien yang
terdiri dari biopsikososial, kultur dan selalu berkembang.
6. Orem memandang manusia sebagai gabungan dari komponen fisik,
psikologis, interpesonal dan sosial dalam memenuhi kebutuhan perawatan
diri sendiri melalui belajar dari perilaku.
7. Roger memandang manusia secara keseluruhan dan terus-menerus terjadi
pertukaran energi dengan lingkunganny.
8. Roy memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial yang merupakan
dasar bagi kehidupan yang baik.
9. Watson manusia membutuhkan proses kepedulian dalam mempertahankan
kesehatan atau meninggal dengan damai dan merupakan mekanisme
personal, internal dan mental spiritual untuk kesembuhan diri sendiri.
19
2.2.5. Kiat keperawatan
Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan
perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan
sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat – kiat tertentu dalam upaya
memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien. Kiat – kiat itu adalah :
1. Caring , menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur – unsur
karatif yaitu : nilai – nilai humanistic – altruistik, menanamkan semangat dan
harapan, menumbuhkan kepekaan terhadap diri dan orang lain,
mengembangkan ikap saling tolong menolong, mendorong dan menerima
pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk, mampu memecahkan
masalah dan mandiri dalam pengambilan keputusan, prinsip belajar –
mengajar, mendorong melindungi dan memperbaiki kondisi baik fisik,
mental , sosiokultural dan spiritual, memenuhi kebutuhan dasr manusia, dan
tanggap dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
2. Sharing artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau
berdiskusi dengan kliennya.
3. Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk
meningkatkan rasa nyaman klien.
4. Crying artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.
5. Touching artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan
komunikasi simpatis yang memiliki makna (Barbara, 1994)
6. Helping artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya
7. Believing in others artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki
hasrat dan kemampuan untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya.
8. Learning artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan diri dan
keterampilannya.
9. Respecting artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap
orang lain dengan menjaga kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak
mengetahuinya.
10. Listening artinya mau mendengar keluhan kliennya
11. Doing artinya melakukan pengkajian dan intervensi keperawatan serta
mendokumentasikannya
20
12. Feeling artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami
perasaan duka , senang, frustasi dan rasa puas klien.
13. Accepting artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum
menerima orang lain
Sebagai suatu profesi , keperawatan memiliki unsur – unsur penting yang
bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan yaitu respon
manusia sebagai fokus telaahan, kebutuhan dasar manusia sebagai lingkup
garapan keperawatan dan kurang perawatan diri merupakan basis intervensi
keperawatan baik akibat tuntutan akan kemandirian atau kurangnya kemampuan.
Keperawatan juga merupakan serangkaian kegiatan yang bersifat terapeutik atau
kegiatan praktik keperawatan yang memiliki efek penyembuhan terhadap
kesehatan (Susan, 1994 : 80).
21
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Falsafah keilmuan harus menunjukkan bagaimana pengetahuan ilmiah
sebenarnya dapat diaplikasikan yang kemudian menghasilkan pengetahuan alam
semesta, dalam hal ini pengetahuan keperawatan, sehingga falsafah keperawatan
adalah keyakinan dasar tentang pengetahuan keperawatan yang mengandung
pokok pemahaman biologis manusia dan perilakunya dalam keadaan sehat dan
sakit terutama berfokus kepada respons mereka terhadap situasi. konsep dan
asumsi yang berintegrasi menjadi suatu gambaran yang bermakna.
Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam
suatu lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa
menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan sumber-sumber yang
tersedia. Model konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong orang
tersebut mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan mekanisme
koping yang positif untuk mengatasi stressor ini. Melalui penjelasan tentang
fenomena ini dan keterkaitan antara istilah umum dan abstrak maka model
konseptual mencerminkan langkah pertama mengembangkan formulasi teoritis
yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah.
Model konseptual sering tersusun sebagai hasil dari pendalaman intuitif
seorang ilmuwan terutama terjadi dalam lingkup keilmuan disiplin terkait.
Sintesis yang terjadi dalam pengembangan skema konseptual baru sering
mengakibatkan suatu hasil yang unik untuk lingkup keilmuan tersebut.
3.2. Saran
1. Seseorang yang sudah memiliki komitmen menekuni profesi keperawatan
seyogyanya memahami dengan benar paradigma keperawatan sebagai acuan
dalam bertindak , berfikir dan bersikap.
2. Pemaparan paradigma keperawatan dalam tulisan ini amatlah terbatas untuk
itu dianjurkan bagi pembaca untuk mengkaji lebih jauh mengenai paradigma
keperawatan, untuk menambah wawasan pembaca dapat melihat reverensi
yang lain.
22
3. Sebagai seorang perawat, kemampuan care, core, dan cure harus dipadukan
secara seimbang sehingga menghasilkan asuhan keperawatan yang optimal
untuk klien. Care merupakan komponen penting yang berasal dari naluri
seorang ibu. Core merupakan dasar dari ilmu sosial yang terdiri dari
kemampuan terapeutik, dan kemampuan bekerja sama dengan tenaga
kesehatan lain. Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan
terapeutik. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara total kepada
klien, maka ketiga unsur ini harus dipadukan.
4. Sebaiknya konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya
23
DAFTAR PUSTAKA
Aan. 2012. Filsafat Dalam Keperawatan. Tersedia di http://aanborneo.blogspot.com/2012/11/makalah-filsafat-dalam keperawatan.html diakses tanggal 15 Januari 2013
Ali H, Zaidin. 2001. Dasar-Dasar Keperawatan Professional, 2001, Jakarta : Widya Medika
Alimul H, A. Aziz. 2006. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta : salemba medika
Anggi. 2012. Paradigma Keperawatan. Tersedia di http://anggifatma.blogspot.com/2012/04/paradigma-keperawatan.html diakses tanggal 14 Januari 2013
DeLaune, Sue C., Ladner, K. Patrcia. 2002. Fundamental of Nursing: Standard andPractice 2nd Edition. Delmar. New York
Erfandi. 2009. Falsafah dan Paradigma Keperawatan dalam Praktik Keperawatan. Tersedia di http://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/09/19/falsafah-dan-paradigma-keperawatan-dalam-praktik-keperawatan.html Diakses tanggal 15 Januari 2013
Gaffar S.kp, La Ode Jumadi. 1999. Pengantar Keperawatan Professional, Jakarta : EGC
Hartono. 2012. Falsafah dan Paradigma Keperawatan. Tersedia di http://hartsant.blogspot.com/2012/11/falsafah-dan-paradigma-keperawatan.html diakses tanggal 14 Januari 2013
Ikrimah. 2011. Falsafah Keperawatan. Tersedia di http://pengantarkonsepdasarkeperawatan.blogspot.com/2011/04/falsafah-keperawatan-2.html diakses tanggal 14 Januari 2013
Poerwadarminta, W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Potter, Patricia A, Perry, Anne Griffin. 2005. Fundamental Keperawatan, Jakarta : EGC