STRATEGI PENINGKATAN KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi persyaratan guna Memproleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.I) dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi OLEH RINI AFRIANI IPT. 140366 FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019
89
Embed
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
STRATEGI PENINGKATAN KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI DINAS
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi persyaratan guna
Memproleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.I)
dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi
OLEH
RINI AFRIANI
IPT. 140366
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019
2
3
4
5
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Kedua orang tuaku Ibunda Maryana dan Ayahanda Abd Rahman,
kakak ku Amrul Amin, dan adikku Tibyatul Halimah, Ahyal Qoddrat
dan Suami tercinta. Terima kasih telah mendukungku untuk tetap
semangat menulis skripsi ini sampai selesai.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan guna memenuhi persyaratan
untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddun Jambi. Sholawat
dan salam kita haturkan kepada baginda Rasullah SAW yang telah membawa kita
dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang yang penuh cahaya
pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak,
sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
hormat penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak
Dr.H.M. Fadhil, M.Ag dan ibu Wenny Dastina, S. Sos., M. Si sebagai
pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu membimbing penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Selanjutnya ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Maisa, M. Pd. I sebagai Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. Alfian, M. Ed., Dr., Dr. H. Muhammad fadhil, M. HI, dan Dr.
Raudhoh, M. Pd. I sebagai Wakil Dekan I, II Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. M. Rum, S. Ag, SS.,M. Si dan Mayrisa Miliani, SS, M. Hum sebagai
Ketua Jurusan dan Sekretaris jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab
dan Humaniora UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun yang
telah memberi izin kepada penulis melakukan penelitian.
5. Bapak dan ibuk Dosen di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Seluruh Civitas Akademik di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Dan rekan-rekan mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora khususnya
teman-teman Jurusan Ilmu perpustakaan.
viii
ix
ABSTRACK
Rini Afriani, Strategi Peningkatan Kunjungan Pemustaka Di Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun. Skripsi, Jurusan
Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam, Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Pembimbing (1)
Dr.M.Fadhil.,M.Pd,i (II) Wenny Dastina,S,Sos.,M.Si
This study aims to describe and reveal the increase in visit visit in the
Sarolangun District Library and Archives Service, What are the obstacles found in
the increase of library visitors in the Sarolangun District Library and Archives
Service and What are the strategies that have been carried out in the Sarolangun
District Library and Archives Service in increasing visitor visits and this research
is a descriptive qualitative research with data collection methods through
observation, interviews and documentation. Based on the results of research the
data found that (1). The constraints found in the increase of library visitors in the
Regional Library and Archives of the Sarolangun Regency have not been diverse
collections, human resources (HR), relatively low community interest, the level of
busyness / limited community time, (2). strategies that have been carried out at the
Sarolangun District Library and Archives Service in increasing library visitors,
facilities and infrastructure, Services, Guiding and developing reading interest,
Promotion,throughmobilelibraries.
Keywords: Strategy, Increased User Visits.public library
x
ABSTRAK
Rini Afriani, Strategi Peningkatan Kunjungan Pemustaka Di Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun. Skripsi, Jurusan
Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam, Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Pembimbing (1)
Dr.M.Fadhil.,M.Pd,i (II) Wenny Dastina,S,Sos.,M.Si
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengungkapkan
peningkatan kunjung pmustaka diDinas Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kabupaten Sarolangun, Apa kendala yang di temukan dalam peningkatan
kunjungan pemustaka di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten
Sarolangun dan Apa saja strategi yang telah lakukan di Dinas Perpustakaan dan
Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun dalam peningkatan kunjungan pemustaka
Dan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode
pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan
hasil penelitian data ditemukan bahwa.(1). Kendala yang di temukan dalam
peningkatan kunjungan pemustaka di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kabupaten Sarolangun koleksi yang belum beragam, sumber daya manusia
(SDM), minat masyarakat yang relatif rendah, tingkat kesibukan/waktu
masyarakat terbatas, (2). strategi yang telah lakukan di Dinas Perpustakaan dan
Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun dalam peningkatan kunjungan pemustaka,
sarana dan prasarana, Pelayanan, Pembinaan dan pengembangan minat baca,
Promosi, Melalui perpustakaan keliling.
Kata kunci : Strategi, Peningkatan Kunjungan Pemustaka, Perpustakaan
Umum.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
PENGESAHAN .......................................................................................................... ii
NOTA DINAS ............................................................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................................... iv
MOTTO .................................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................. ............... vii
ABSTRAK ............................................................................................................. . ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... . xi
DAFTAR TABEL.................................................................................................. . xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan masalah .................................................................................. 4
C. Tujuan dan kegunaan penelitian ............................................................. 4
D. Kajian Teori ................................................................................... ........... 6
BAB II METODE PENELITIAN
A. Lingkup Penelitian .................................................................................. 37
B. Jenis dan sumber data .............................................................................. 37
C. Subjek penelitian ..................................................................................... 38
D. Metode pengumpulan data ...................................................................... 39
E. Metode analisis data ................................................................................ 40
F. Triagulasi data ......................................................................................... 41
G. Jadwal penelitian ..................................................................................... 42
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah singkat Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kabupaten Sarolangun ............................................................................ 43
B. Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten
3. Pengertian kunjungan atau pengunjung perpustakaan
Kunjungan dapat di artikan berkunjung, datang atau pergi, atau dapat juga
disebut dengan menjenguk. Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebut bahwa
frekuensi adalah jumlah kekerapan. Sedangkan kunjungan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah hal (perbuatan, proses, hasil )mengunjungi atau
berkunjung. Jadi tingkat kunjungan adalah tingkat berkunjung atau dapat juga
disebut dengan frekuensi berkunjung. Setiap pengguna Perpustakaan pasti
memiliki frekuensi kunjungan yang berbeda-beda dan memanfaatkan koleksi dan
layanan Perpustakaan.
Pengertian kunjungan ke Perpustakaaan (library visits) ialah kegiatan
memasuki Perpustakaan untuk melakukan akses informasi dan kegiatan lain
diperpustakaan yang tercetak secara menual maupun elektronik. Untuk
mengetahui jumlah kunjungan ke perpustakaan.19
Pengguna atau pengunjung merupakan salah satu faktor pendukung
berdirinya perpustakaan. Karena perpustakaan didirikan untuk memenuhi
kebutuhan informasi para penggunanya. Pengunjung atau pengguna atau
pemustaka ialah orang, kelompok orang, lembaga, atau masyarakat yang
menggunakan/memanfaatkan fasilitas dan layanan suatu perpustakaan. Oleh
karena itu kehadiran anggota masyarakat merupakan salah satu kunci keberhasilan
perpustakaan.
istilah yang digunakan dalam kaitannya dengan penguna
perpustakaan,antara lain sebagai:
1) Anggota (members), dalam hal ini yang dianggap sebagai pengguna adalah
mereka yang telah menjadi anggota perpustakaan.
2) Pembaca (readers), dalam hal ini tugas utama perpustakaan adalah
menyediakan bahan bacaan bagi pengguna perpustakaan atau tempat dimana
orang dapat membaca berbagai jenis bahan pustaka.
3) Pelanggan (customer), dalam hal ini hubungan antara perpustakaan dengan
penggunaanya sudah seperti hubungan antara penjual dengan pembeli.
19 Lasa HS,Op.cit.,Hlm.245
11
4) Klien (clients), dalam hal ini hubungan perpustakaan dengan penggunannya
sudah seperti hubungan antara seorang pengacara (ahli hukum) dengan orang
yang dibelanya.
5) Patron (patrons), dalam hal ini para pengguna perpustakaan dianggap sebagai
patron.20
Secara umum pengguna perpustakaan dapat di kelompokkan menjadi dua
kategori yaitu pengguna potensial (potential,unsers) ialah pengguna yang aktual
(actual unsers) ialah mereka yang telah menggunakan perpustakaan, baik penguna
aktual aktip maupun pasif.21
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengunjung tau pengguna merupakan faktor
yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perpustakaan, karna perpustakaan
tugasnya memenuhi kebutuhan informasi dan menyediakan layanan yang
ditujukan untuk pengunjung atau pengguna.Faktor yang mempengaruhi
kunjungan ke perpustakaan adalah sebagai berikut:
a. Minat
Menurut pernyataan Marksheffel yang dikutip oleh Andi Prastowo:
pertama, minat bukan hasil pembawaan manusia, tetapi dapat dibentuk atau
diusahakan, dipelajari, dan dikembangkan; kedua, minat itu bisa dihubungkan
untuk maksud-maksud tertentu untuk bertindak; ketiga, secara sempit, minat
diasosiasikan dengan keadaan sosial dan emosi seseorang; keempat, minat
biasanya membawa inisiatif dan mengarah pada kelakuan atau tabiaat manusia.22
Sejalan dengan Mardijno yang di kuti oleh Kania, menurutnya minat merupakan
daya motivasi yang mendorong/memaksa manusia untuk melakukan sesuatu
dalam hidupnya.23
20 Rachman Hermawan dan Zulfikar Zen, 2006. Eetika kepustakawanan: suatu
Pendekatan terhadap kode etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto. Hlm 13-15 21 Ibid, hlm 16 22 Andi Prastowo. 2012. Manajemen Perpustakaan Sekolah Propesional,
(Jogjakarta: DIVA Press. Hlm 371 23 20160858-RB13K34pe-Peningkatan minat. Pdf diakses tanggal 06/03/2014
pukul 22.29 WIB
12
b. Koleksi
Koleksi merupakan unsur penting perpustakaan karena akan dilayankan
kepada pemustaka, bukan perpustakaan namanya kalau tidak memiliki koleksi.
Koleksi merupakan suatu informasi yang berbentuk tercetak maupun non tercetak
yang dihimpun, diolah, dilayankan dan disebarluaskan kepada masyarakat.
Salah satu komponen yang sangat penting dalam sebuah perpustakaan
adalah koleksi. Koleksi buku akan memberi pengaruh pada perpustakaan berupa:
1. Memberikan ciri bagi jenis perpustakaan yang dibentuk. Misalnya
perpustakaan umum, koleksinya mencakup semua disiplin ilmu dan
dimaksudkan untuk dipakai oleh semua lapisan masyarakat sehingga
penekannya terletak pada variasi jenis koleksi,
2. Merupakan daya tarik dan perhatian bagi pengunjung, artinya
koleksi yang makin lengkap dan dengan terbitan yang relatif baru, akan dapat
memberikan kesempatan yang makin besar kepada pengunjung untuk
memilih dan memperoleh informasi terkini,
3. Meningkatkan citra dan gambaran atas performa dan kinerja
perpustakaan. Maksudnya bahwa jumlah koleksi yang besar atau banyak akan
menunjukan kekuatan dan keberadaan sebuah perpustakaan makin diakui
masyarakat daripada perpustakaan yang koleksinya itu-itu saja.
c. Pelayanan
Pelayanan merupakan proses melayani pemustaka dalam pencarian
informasi di perpustakaan oleh petugas perpustakaan maupun pustakawan.
Pelayanan di perpustakaan ada pelayanan langsung dan tidak langsung. Dilihat
dari besic/dasar pelayanan, perpustakaan merupakan pelayanan yang berbasis
pada benda maupun ujud/tangible goods. Ditinjau dari sifatnya sebagai usaha
layanan maka pelayanan perpustakaan memiliki karakteristik yakni pelayanan
yang 1) intangibility, yakni suatu pelayanan yang bersifat tidak terwujud. 2)
inseparability, yakni suatu pelayanan yang biasanya diproduksi dan dikonsumsi
pada waktu yang sama. 3) variability, yakni kualitas yang diberikan oleh
seseorang berbeda dengan yang diberikan oleh orang lain. 4) perishability, yakni
13
suatu pelayanan yang tidak dapat disimpan untuk dipergunakan apabilagi
diperlukan. 24
d. Pengelola perpustakaan
Pengelola perpustakaan merupakan orang yang mengelola perpustakaan
atau yang terlibat dalam pengembangan perpustakaan. Kegiatan pengelola
perpustakaan ini terdiri dari kegiatan pengadaan, pengelola, penyimpanan dan
pelayanan. Tanpa adanya pengelola perpustakaan tidak akan berjalan dengan baik
e. Sarana dan prasarana
Untuk melakukan aktifitas di perpustakaan diperlukan sarana dan
prasarana. Gedung dan ruang perpustakaan diperlukan untuk koleksi, pengguna,
maupun untuk pustakawan.
Dalam menarik minat untuk berkunjung ke perpustakaan agar
pemustaka merasa nyaman yaitu dengan tata ruang perpustakaan dan perabotan
yang mendukung seperti rak, lemari, meja, kursi dan sebagainya, serta
perpustakaan harus ditata dengan baik, sirkulasi udara yang baik, aman, nyaman,
dan mudah diakses. 25
f. Promosi
Menurut Laksmi, kegiatan menyebarluaskan informasi biasanya dilakukan
dalam bentuk promosi, program promosi ini dilakukan secara external dan
internal, yaitu:
1. Program promosi yang dilakukan secara external yaitu dilakukan lewat
penyebaran pamflet yang berisi informasi kepustakawanan, profil, dan
peraturan-peraturan perpustakaan; iklan di media massa baik tercetak maupun
elektronik; dengan melakukan acara seperti lomba membaca, menulis,
menggambar, membuat poster atau mendongeng yang diselenggarakan didalam
perpustakaan.
24 Lasa Hs. 2009. Kamus kepustakawana Indonesia. Yogyakarta: pustaka book Publisher. Hlm 232 . 25 Rahman Hermawan dan Zulfikar Zen. 2006. Etika Kepusstakawan : suatu pendekatan terhadap
pemustaka .Jakarta: Sagung Seto. Hlm 22.
14
2. Program promosi yang dilakukan secara internal, yaitu layanan dasar yang
ditawarkan perpustakaan seperti menyediakan layanan ruang baca, layanan
sirkulasi, layannan referensi.
Kemudian menurut Sutarno, sebab masyarakat mau ke perpustakaan jika
mereka:
1. Tahu arti dan manfaatnya,
2. Mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan,
3. Tertarik dengan perpustakaan,
4. Merasa senang dengan perpustakaan
5. melayani dengan baik.26
Untuk sampai pada kondisi itu maka perpustakaan harus melakukan
beberapa upaya seperti publikasi, promosi, pendekatan, dan melayani keinginan
dan kebutuhan pemustaka. Jika hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan baik
masyarakat mendapat nilai tambah dari keberadaan perpustakaan, maka
pengunjung dan pemustaka dipertahankan dan terus dibina.
Adapun salah satu upaya atau kegiatan perpustakaan dalam rangka menarik,
mengajak, atau mengundang masyarakat berkunjung ke perpustakaan ialah
dengan pembinaan pemustaka. Ketika perpustakaan sudah mempersiapkan dan
menyediakan segala sesuatunya dan pemustaka belum optimal, maka
perpustakaan melakukan upaya pembinaan pemustaka dengan cara:
a. Mengadakan bimbingan kepada pemustaka perpustakaan,
b. Memberikan pendidikan pemustaka,
c. Melakukan sosialisasi, publikasi, dan promosi perpustakkaan. 27
Selain pembinaan pemustaka kegiatan layanan perpustakaan yang berbentuk
jasa bukan barang juga mempengaruhi pengunjung untuk datang ke perpustakaan.
Faktor-faktor perpustakaan berjalan dengan baik antara lain:
1) Layanan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,
D. Koleksi yang ada di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten
Sarolangun
Tabel 3.1
Koleksi yang ada di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten
Sarolangun
NO Klasifikasi Judul Eksemplar
1 000
Karya umum
384 929
2 100
Filsafat
469 1.134
3 200
Agama
1.706 3.089
4 300
Ilmu sosial
2.490 4.463
5 400
Bahasa
1.154 1.839
6 500
Ilmu murni
1.172 2.152
7 600
Teknologi
2.159 4.047
8 700
Kesenian
420 986
9 800
Sastraan
915 1.721
10 900
Sejarah dan giografi
582 1.006
Jumlah 2778.681 1934.453
48
Tabel 3.2 Terbitan berseri
N
O
Koleksi Judul Eksemp
lar
1. . Surat kabar Sarolangun ekspre 10 20
Jambi independen radar sarko 20 35
3
.
Majalah Ilmiah 339 448
Jumlah 369 503
Sumber data: Dokumentasi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun
Tahun 2018.
Tabel 3.3
Perlengkapan atau fasilitas di Dinas Perpustakaan dan Arsip
daerah Kabupaten Sarolangun pada bagian layanan
NO. Nama Barang Jumlah Unit
1 Rak penyimpanan tas 1 buah
2 Rak Buku kayu 14
3 Rak buku besi 1
4 Meja pelayanan 4
5 Meja Baca 10
6 Kursi staf 4
7 Kursi pengunjung 20
8 Komputer 4
9 Printer 1
10 Ac 2
Sumber data:dinas perpustakaan dan arsip daerah kabupaten sarolangun 04
September 2018.
49
E. Data kunjungan pemustaka di Dinas Perpustakaan dan Srsip Daerah
Kabupaten Sarolangun
Pada bagian ini akan di uraikan data pengunjung di dinas perpustakaan
dan arsip daerah kabupaten sarolangun. Adapun data hasil penelitian yang
telah dilakukan di perpustakaan tersebut sebagai berikut:
Di bawah ini terdapat data jumlah pengunjung masyarakat dan pelajar
kabupaten sarolangun kulkulasi yaitu dari 2018 yaitu : 3.537 pengunjung
dalam waktu 1 tahun, dan yang berkunjung hanya sekitar 10 (sepuluh) sampai
20(dua puluh) dalam sehari, maka hal ini menandakan bahwa masyarakat dan
pelajar di kabupaten sarolangun yang berkunjung ke perpustakaan belum
bencapai 20% dalam sehari.
Tabel 3.5
Data pengunjung Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kabupaten Sarolangun
NO Kelompok pelajar Kelompok umum
1. 1.630 1.907
2. Jumlah keseluruhan pengunjung 3,537
50
BAB IV
HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Sebagai pusat informasi untuk masyarakat Kabupaten Sarolangun
Perpustakaan dituntut untuk menyediakan berbagai Informasi yang relevan
dengan kebutuhan Informasi pemustaka. Perpustakaan umum mempunyai peran
yang sangat penting dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan untuk
masyarakat. Perpustakaan umum Kabupaten Sarolangun mempunyai peran untuk
meningkatkan minat baca masyarakat dan memberikan informasi yang di
butuhkan masyarakat baik itu di kalangan masyarakat maupun pelajar,
A. kendala yang di temukan dalam peningkatan kunjungan pemustaka di
Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun
Dalam semua kegiatan yang dilakukan tentunya akan ada kendala atau
hambat yang akan ditemui. Setiap proses kegiatan yang dilakukan, demikian
juga halnya dalam miningkatkan jumlah kunjungan di dinas Perpustakaan dan
Arsip daerah Kabupaten Sarolangun. Yang menjadi kendala dalam suatu
perpustakaan dalam meningkatkan jumlah pengunjung ialah rendahnya minat
baca dan perkembangan teknologi, sehingga masyarakat terutama siswa .
1. Koleksi buku yang belum beragam
Koleksi merupakan unsur penting perpustakaan karena akan dilayankan
kepada pemustaka, bukan perpustakaan namanya kalau tidak memiliki koleksi.
Koleksi merupakan suatu informasi yang berbentuk tercetak maupun non
tercetak yang dihimpun, diolah, dilayankan dan disebarluaskan kepada
masyarakat.
“minat kunjungan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kabupaten sarolangun sangat rendah, mungkin di karenakan
koleksinya belum beragam. Terutama di koleksi umum. Itu yang
membuat masyarakat enggan berkunjung keperpustakaan terutama
mahasiswa.72
72 Wawancara dengan bapak Duwi Ayuningsih pada tanggal 12 November 2018
51
keperpustakaan terutama mahasiswa.73
2. Sumber daya manusia (SDM)
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam
meningkatkan kualitas lembaga, di dalam perpustakaan pemustaka merupakan
sumber daya manusia yang menjadi kunci utama dalam kesuksesan
perpustakaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Jibrillah sebagai
Seksi layanan informasi pemanfaatan dan jasa kearsipan menyatakan bahwa:
“kendala yang paling besar dalam meningkatkan jumlah kunjungan
pemustaka ialah sumber daya manusia (SDM), kurang nya
fasilitas, pelayanan yang kurang memuaskan, dan buku yang belum
lengkap terutama koleksi umum sangat minim.dengan falisilitas
yang kurang memadai, itu membuat pemustaka malas untuk datang
ke perpustakaan.”74
Hal serupa juga diungkapkan oleh ibuk Dian Sri Hayati tentang kendala dalam
meningkatkan minat kunjngan:
“kendala dalam meningkatkan minat kunjungan dikarenakan
tingkat kesadaran yang masih minim terhadap perpustakaan, dan
buku koleksi di perpustakaan yang belum lengkap juga lah
membuat masyarakat lebih memilih secara instan dan cepat melalui
sosial media dibandingkan datang secara langsung keperpustakaan
hanya Cuma ”. 75
Berdasarkan hasil wawancara di atas dan sesuai dengan hasil observasi
bahwa perpustakaan tingkat kesadaran masyarakat terhadap perpustakaan
masih minim, dan buku yang belum lengkap membuat masyarakat enggan
berkunjung ke perpustakaan.
3. Minat masyarakat terhadap perpustakaan yang relatif rendah.
Minat masyaratkat terhadap perpustakaan relatif rendah, karena
masyaratak lebih senang membaca buku atau novel melalui media sosial
dibandingkan harus datang ke perpustakaan
Bapak M .Isnaini bahwa:
73 Wawancara dengan bapak Duwi Ayuningsih pada tanggal 12 November 2018 74 Wawancara dengan bapak Jilrillah 31 Oktober 2018 75 Wawancara dengan ibuk ibuk Dian Sri Hayati 31 Oktober 2018
50
52
“Minat masyarakat yang relatif rendah masih berkaitan dengan
respon masyarakat terhadap perpustakaan. Karena respon mereka
rendah, maka minat mereka terhadap perpustakaan juga rendah.
Pihak perpustakaan dan masyarakat sendiri perlu untuk
meningkatkan minat baca masyarakat terhadap Perpustakaan, salah
satu caranya adalah dengan meningkatkan minat baca dari usia dini
”76
Berdasarkan pengamatan di lapangan di Dinas Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kabupaten Sarolangun bahwa kendala yang paling besar dalam
meningkatkan minat kunjungan adalah minat masyarakat yang relatif rendah
terhadap perpustakaan. Mereka lebih senang membaca buku ataupun novel di
media sosial dari karena di median sosial jauh lebih lengkap dari perpustakaan.
4. Tingkat kesibukan/waktu masyarakat terbatas
Kebanyakan masyarakat sibuk dengan mencari nafkah sehingga tidak
ada waktu untuk berkunjung perpustakaan, selain itu banyak masyarakat belum
mengenal perpustakaan. Masyarakat perlu mengurangi kesibukannya untuk
datang berkunjung ke perpustakaan, apa lagi pelajar sangat perlu di beri waktu
untuk berkunjung ke perpustakaan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Alex Iskandar 77Seksi
pembinaan dan pengembangan perpustakaan
“Kendala utama dalam meningkatkan jumlah kunjungan di dinas
perpustakaan dan arsip daerah kabupaten sarolangun rendahnya
budaya Baca masyarakat sehingga pengelola harus menggerakkan
energi ekstra jika tidak mau perpustakaan ini seperti “kuburan”
SDM menjadi tombak keberhasilah suatu perpustakaan”
Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis menyumpulkan bahwa
kendala dalam minat kunjungan adalah tingkat kesadaran masyarakat terhadap
perpustakaan sangat minim, rendahnya budaya baca masyarakat, koleksi yang
belum beragam, fasilitas, pelayanan, yang kurang memuaskan, itu membuat
masyarakat lebih memilih secara instan dan cepat melalui sosial media
dibandingkan datang ke perpustakaan secara langsung keperpustakaan.
76 Wawancara dengan bapak M .Isnaini 31 Oktober 2018 77 Wawacara dengan bapak Alex Iskandar 01 November 2018
53
B. strategi yang telah lakukan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kabupaten Sarolangun dalam peningkatan kunjungan pemustaka
Dalam peningkatan kunjungan pemustaka di dinas perpustakaan dan
Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun tidak cukup hanya membangun informsi
saja, tetapi bagi mana informasi itu dapat diserap, disebar luaskan,dan
dimanfaatkan secara efektif bagi masyarakat dan siswa sebagai pengguna
informasi atau pemustaka. Untuk efektifitas informasi itu perlu kita cari solisi
bagaimana cara pustakawan dalam peningkatan kunjungan pemstaka terhadap
perpustakaan. Dengan demikian dalam peningkatan kunjungan pemustaka
terhadap perpustakaan harus tepat dalam menerapkan strategi.
a. sarana dan prasarana
Sutarno NS juga mengungkapkan sarana dan prasarana adalah semua
peralatan dana perlengkapan pokok dan penunjang agar kegiatan perpustakaan
dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu ketersediaan benda-benda dan
barang-barang yang sesuai dengan kebutuhan, kondisi, kontruksi, kualitas,
ukuran, dan persyaratan-persyaratan tentu sangat penting. Itulah alasannya
mengapa ketersediaan dan ketercukupan sarana dan prasarana akan merupakan
salah satu kekuatan perpustakan.78
Untuk melakukan aktifitas di perpustakaan diperlukan sarana dan
prasarana. Gedung dan ruang perpustakaan diperlukan untuk koleksi,
pengguna, maupun untuk pustakawan. Dalam menarik minat untuk berkunjung
ke perpustakaan agar pemustaka merasa nyaman yaitu dengan cara:
“strtegi yang dilakukan dalam peningkatan kunjungan pemustaka salah
satunya kami menyedikan Gratis layanan kartu keanggotaan, Layanan
Sirkulasi untuk peminjaman koleksi, perpanjangan pinjaman.”79 b. Pelayanan
Pelayanan merupakan proses melayani pemustaka dalam pencarian
informasi di perpustakaan oleh petugas perpustakaan maupun pustakawan.
Pelayanan di perpustakaan ada pelayanan langsung dan tidak langsung. Dilihat
78 Sutarno NS. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat.(Jakarta: sagug seto,2006. Hlm 122 79 Wawancara dengan ibuk Ika Alma Faurina,SS pada tanggal 02 Oktober 2018
54
dari besic/dasar pelayanan, perpustakaan merupakan pelayanan yang berbasis
pada benda maupun ujud/tangible goods
“memperbaiki layanan yang ada di perpustakaan, salah satunya
adalah beradaptasi dengan baik terhadap masyarakat atau pelajar
supaya mereka sering berkunjung ke perpustakaan tersebut”.80
Hal senada juga di sampaikan oleh Mufakhiir
“dengan meningkatkan layanan yang baik terhadap pemustaka
merupakan salah satu strategi yang harus di lakukan untuk
meningkatkan jumlah pemustaka dalam suatu perpustakaan, apalagi
ini perpustakaan umum yang seharusnya di kenal oleh banyak
masyarakat”.81
a. Perpustakaan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan
memuaskan.
b. Pustakawan membantu pemustaka dalam menemukan koleksi yang
diinginkan.
c. Pustakawan berkomunikasi dengan baik terhadap pemustaka yang
mengalami kesulitan
d. Pustakawan memahami kebutuhan pemustaka terhadap informasi yang
inginkan, Pustakawan melayani pemustaka dengan ramah dan sabar.
c. Pembinaan dan pengembangan minat baca.
Berbicara mengenai minat baca tidak terlepas dari faktor kejiwan manusia,
di mana minat merupakan salah satu aspek spesifik yang ada pada diri manusia.
Fungsi perpustakaan menjadi berkembang sebagai tempat pemupuk minat baca.
Minat baca merupakan salah satu ciri kemajuan suatu masyarakat. Dengan
menetapkan kebiasaan membaca sebagai salah satu kebutuhan, maka lama
kelamaan akan timbul dan tercipta masyarakat membaca. Karena orang yang
mempunyai minat baca yang besar ditunjukkan oleh kesediaannya untuk
mendaptkan bahan bacaan dan membacanya atas kesadarannya sendiri serta
menjadikan membaca sebagai suatu kebiasaan dan sekaligus kebutuhan. Dengan
timbulnya minat baca yang baik, maka timbul pula rasa ingin datang
80 Wawancara dengan dian sri hayati pada tanggal 24 Oktober 2018. 81 Wawancara dengan Mufakhiir pada tanggal 24 Oktober 2018.
55
keperpustakaan, dengan demikian minat kunjungan keperpustakaan akan
bertambah.
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan pihak
pustakawan di dinas perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun
strategi yang dilakukan dalam meningkatkan minat pemustaka.
Ibuk dian sri hayati :
“untuk melakukan pengembangan minat baca dari usia dini itu perlu di
terapkan oleh orang tua itu sendiri, dari pihak perpustakaan hanya memberi
fasilitas yang seharusnya di butuhkan oleh masyarakat itu sendiri”82
Hal senada juga disampaikan oleh Lauhud Mahpuz83
“mengembangkan minat minat baca masyarakat atupun pelajar itu tidak bisa
di paksakan oleh pihak perpustakaan, melaikan dari masyarakat itu sendiri atau
dari orang tua nya. Karna minat itu tumbuh dari diri sendiri bukan dari paksaan
orang lain”
Meningkatkan jumlah pengunjung dalam suatu perpustakaan itu sangatlah
penting. Karena dengan bertambahnya jumlah suatu pengunjung perpustakaan.
Maka citra suatu perpustakaan tersebut akan bertambah. Berdasarkan observasi
dan wawancara diatas tindakan yang dilakukan oleh pihak perpustakaan untuk
meningkatkan jumlah pengunjung sudah maksimal. Hanya saja masyarakat belum
membiasakan diri untuk datang ke perpustakaan dan membiasakan membaca dari
usia dini di karenakan perpustakaan hanya di pandang sebelah mata oleh
masyarakat, dan masyarakat pun lebih suka membaca buku ataupun sejenisnya di
media sosial di bandingkan datang ke perpustakaan.
d. Promosi
kegiatan promosi perpustakaan merupakan perkenalan perpustakaan kepada
masyarakat luas agar mengenal atau mengetahui Perpustakaan Daerah Dinas
perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun merupakan perpustakaan
82 Wawancara dengan Duwi Ayuningsih pada tanggal 24 Oktober 2018 83 Wawancar dengan bapak Lauhud Mahpuz
56
penunjang dalam pengembangan yang di tunjukkan kepada masyarakat luas agar
dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan tujuannya.
a. Cara-cara promosi
Salah satu cara yang efektif untuk melaksanakan kegiatan perpustakaan
adalah keefektifitas pengelola perpustakaan mengadakan komunikasi dengan
pengguna jasa layanan perpustakaan. Hal itu sekaligus dapat berfungsi sebagai
promosi cara yang dilakukan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten
Sarolangun antara lain:
1. Pendekatan kepada masyarakat
2. Berusaha memberikan layanan yang terbaik dengan cara menambahkan
koleksi terbaru yang dibutuhkan pemustaka
3. Memfasilitas pemustaka dengan memberikan Wifi gartis.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pustakawan,
melakukan promosi dengan berbagai macam kegiatan. Kegiatan yang telah
dilakukan dinas perpustakaan dan arsip daerah kabupaten sarolangun yaitu:
Brosur brosur, koran, bedah buku, melakukan pameran ke sekolah – sekolah
perpustakaan keliling dan media sosial. Dengan adanya promosi diharapkan
dapat meningkatkan jumlah pengunjung di dinas perpustakaan dan Arsip
Daerah Kabupaten Sarolangun dan dapat meningkatkan minat baca masyarakat.
“di Perpustakaan ini sudah pernah melakukan promosi dengan
berbagai kegiatan. Bentuk kegiatan promosi yang telah dilakukan di
dinas perpustakaan dan arsip daerah merupakan kerja sama antara
perpustakaan dengan lembaga-lembaga lain untuk pendukung
kegiatan promosi”84
b. Bentuk kegiatan promosi melalui brosur
Kegiatan promosi melalui brosur Brosur disediakan oleh Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Sarolangn dan ditempatkan di
bagian pelayanan perpustakaan agar pemustaka dapat mengambil sendiri, dan
brosur tersebut juga di sebarluaskan ke sekolah agar pelajar mengetahui
bagaimana perpustakaan dan pelayanan yang ada diperpustakan tersebut..
84 Wawancara dengan bapa Ali Amri pada tanggal
57
c. Bentuk kegiatan promosi melalui pameran buku ke sekolah-sekolah
Pameran yang dilakukan ke sekolah-sekolah merupakan salah satu
dukungan untuk melakukan pameran, agar dapat mengenal buku-buku yang ada
di perpustakaan tersebut. oleh karena itu upaya pameran buku akan
menumbuhkan minat baca pelajar, dengan adanya minat baca pelajar maka
mereka akan mau berkunjung ke perpustakaan tersebut. dan minat kunjungan
pun akan bertambah.
d. Bentuk kegiatan promosi memalui surat kabar
Surat Kabar merupakan medium daerah yang sangat penting serta tinggi potensi
jangkauannya. Dengan publikasi hariannya, surat kabar dapat mengarahkan iklan
(yang dimuat-muatnya) langsung dan cepat kepada konsumen.
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan pihak
pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun:
“kami melakukan promosi dengan bargabung dengan pihak surat kabar
tentang sejarah singkat perpustakaan, visi dan misi, jenis layanan,syarat
keanggotaan, waktu layanan. Kami berharap dengan melalui promosi ini tingkat
kunjungan pemustaka semakin bertambah”85
e. Melalui perpustakaan keliling
Sarana untuk meningkatkan minat kunjung masyarakat untuk datang ke
perpustakaan yaitu dengan menggunakan mobil keliling ke desa- desa untuk
memperkenalkan perpustakaan.
“upaya kami dalam meningkatkan minat kunjungan yaitu dengan
melakukan pameran dan mempromosikan perpustakaan dengan
mensosialisasikan ke sekolah-sekolah dan masyarakaT”86
Hal senada juga di sampaikan oleh pustakawan
“kami sudah memberikanfasilitas perpustakaan keliling agar masyarakat
yang tidak ada waktunya untuk datang ke perpustakaan bisa membaca
85 Wawancara dengan Dian Sri Hayati tanggal 24 Oktober 2018 86 Wawancara dengan bapak Mufakhir pada tanggal 24 Oktober 2018
58
buku yang di inginkan. Akan tetapi masyarakat masih malas untuk
membaca buku dan selalu memandang perpustakaan beleh mata”87
Menurut hasil observasi, brosur, pameran buku ke sekolah-sekolah dan
perpustakaan keliling merupakan bentuk sarana promosi yang cepat untuk
menarik minat kunjungan keperpustakaan .Brosur Dinas Perpustakaan dan
Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun berisi tentang gambaran umum Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun, fasilitas, koleksi, waktu
layanan perpustakaan dan syarat anggota perpustakaan serta tata tertip
perpustakaan. Akan tetapi minat baca masyarakat dan pentingnya perpustakaan
masi rendah. Karna untuk menumbuhkan minat baca seseorang itu tidak bsa
dipaksakan melaikan dari orng itu sendiri.
87 Wawancara dengan bapak Katrunnada pada tanggal 24 Oktober 2018.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya,
maka pada bab ini akan menguraikan beberapa kesimpulan bahwa
ketersediaan koleksi buku perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kabupaten Sarolangun masih cukup terbatas, belum beragam,
belum up to date dan masih minim Kenyamanan di perpustakaan. Faktor-
faktor yang mempengaruhi peningkatan kunjungan masyarakat,
mahasiswa maupun pelajar di ketahui bahwa kenyamanan di perpustakaan
merupakan hal yang sangat mempengaruhi juga masyarakat, mahasiswa
maupun pelajar dalam berkunjung ke perpustakaan, karena ruang yang
nyaman, suasana yang nyaman dapat menarik masyarakat, mahasiswa atau
pelajar untuk terus datang membaca di perpustakaan. Dengan demikian
jika masyarakat, mahasiswa atau pelajar merasa nyaman berada di
perpustakaan, maka akan senantiasa timbul dari dalam dirinya untuk selalu
berkunjung di perpustakaan. Strategi peningkatan minat kunjungan di
dinas perpustakaan dan arsip daerah kabupaten sarolangun yang di
lakukan dalam meningkatkan minat kunjungan yaitu:
a. Strategi perpustakaan dalam sarana dan prasarana
1) Letak gedung perpustakaan yang strategis dan mudah dijangkau
oleh pemustaka,
2) Penataan rak,(rak buku, meja, kursi baca) strategis dan teratur,
3) Kelengkapan koleksi (koleksi buku umum, referensi, jurnal)
lengkap sesuai kebutuhan pemustaka,
4) Kelengkapan fasilitas (rak buku, rak majalah, kabinet gambar,
lemari atau kabinet catalog, papan ngumuman, meja baca, kursi,
OPAC) lengkap dan memadai,
5) Tersedia jaringan internet yang mendukung pemustaka untuk
mengakses informasi.
60
b. Strategi perpustakaan dalam layanan
1) Perpustakaan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan
segera dan memuaskan,
2) Pustakawan membantu pemustaka dalam menemukan koleksi yang
diinginkan
3) Pustakawan berkomunikasi dengan baik terhadap pemustaka yang
mengalami kesulitan
4) Pustakawan memahami kebutuhan pemustaka terhadap informasi
yang inginkan,
5) Pustakawan melayani pemustaka dengan ramah dan sabar
c. Faktor-faktor yang dapat mendorong kunjungan pemustaka ke
Perpustakaan
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Darmono bahwa terdapat
beberapa faktor yang dapat mendorong bangkitnya kunjungan pemustaka ke
perpustakaan yaitu:
a. Rasa ingin tahu yang tinggi atas tempat dan kondisi yang ingin
dikunjungi.
b. Keadaan lingkungan yang menarik serta fasilitas yang memadai
c. Keadaan lingkungan sosial yang ramah juga kondusif. Artinya
keamanan dan kenyamanan harus diutamakan.
d. Berprinsif bahwa berkunjung ke perpustakaan merupakan gaya hidup.
Untuk menarik perhatian pengunjung maka perpustakaan perlu
mengadakan berbagai perlombaan, seperti lomba pidato, lomba
membaca puisi, lomba menggambar, dan sebagainya juga mengundang
pemustaka untuk berkunjung ke perpustakaan
d. Strategi Perpustakaan untuk Meningkatkan Kunjungan Pemustaka
Perpustakaan perguruan tinggi sebagai suatu unit pelaksana teknis,
mengembangkan tugas mendukung tujuan lembaga induknya, yaitu
memberikan layanan informasi kepada sivitas akademika yang relevan
dengan program Tridharma perguruan tinggi yaitu pengajaran, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk mendukung tercapainya tujuan
61
tersebut, perpustakaan perguruan tinggi melaksanakan fungsinya sebagai
pusat pendidikan, pusat informasi, pusat penelitian dan pusat rekreasi.
Dalam melaksanakan fungsi-fungsi tersebut, perpustakaan Perguruan
Tinggi perlu menghimpun, mengelola dan menyajikan bahan pustaka
sebagai sumber informasi agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh
pemakainya sehingga dapat memperluas cakrawala pandang para pemakai
jasa perpustakaan mengungkapkan bahwa untuk mengetahui kualitas
pelayanan yang dirasakan secara nyata oleh konsumen
B. Saran
Sistem dan kinerja pustakawan di dinas perpustakaan dan arsip daerah
kabupaten sarolangun sudah baik. Mereka selalu mengutamakan keramahan
dalam setiap pelayanan yang mereka berikan. Beberapa saran yang menurut
penulis sebaiknya diadakan di dinas perpustakaan dan arsip daerah kabupaten
sarolangun untuk menunjang kualitas pelayanan sehingga dapat meningkatkan
minat kunjungan yaitu:
1. Perlu penanambahan komputer di layanan multimedia agar pemustaka
yang tidak membawa gadget- nya dapat mengunakan komputer di ruang
multimedia.
2. Perbanyak lagi koleksi buku yang baru dan buku yang jumlah
eksemplarnya masih sedikit.
3. Adanya pembaharuaan pada sistem informasi mengenai data koleksi (di
updata )
4. Pemasangan barcode pada pintu masuk selain diberi layar monitor
seharusnya dibarengi dengan sistem pengamanan pintu dengan alaram
sistem.
62
C. Kata penutup
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehasiran Allah SWT,
yang telah memberikan rahmat dan Hidayatnya-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dalam keadaan baik,walaupun dalam penulisan
skripsi ini masih banyak kesalahan yang semuanya itu bukan atas kesengajaan
penulis, akan tetapi karena keterbatasan ilmu pengetahuan penulis baik dalam
menyusun maupun penelitian.
Penulis sadari skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karna itu kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan dari menyempurnakan skripsi
ini. Semoga skripsi ini bermanfaat terutama bagi peneliti ini sendiri sarta bagi
para pembaca.
63
DAFTAR PUSTAKA
Adnan Putra 1990 . Dalam buku Ruslan. Manajemen Komunikasi.(Bandung:
Remaja Rosdakarya,2005).
Andi Prastowo. 2012. Manajemen Perpustakaan sekolah Propesional,
(Jogjakarta: DIVA Press).
Anwar Arifin. Strategi Komunikasi. Bandung : Armilo.