Top Banner
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS BAKI SUKOHARJO SEBAGAI LAYANAN KESEHATAN BAGI PENDERITA HIPERTENSI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : Rizky Ary Saputri J210.151.026 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
19

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

Jul 05, 2019

Download

Documents

vuongdung
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS

BAKI SUKOHARJO SEBAGAI LAYANAN KESEHATAN

BAGI PENDERITA HIPERTENSI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

Rizky Ary Saputri

J210.151.026

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

HALAMAN PERSETUJUAN

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN

PUSKESMAS BAKI SUKOHARJO SEBAGAI LAYANAN

KESEHATAN BAGI PENDERITA HIPERTENSI

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

Rizky Ary Saputri

J210.151.026

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Dosen Pembimbing :

Supratman, SKM., M.Kep., Ph.D

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

ii

PERN

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan
Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

iv

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS

BAKI SUKOHARJO SEBAGAI LAYANAN KESEHATAN

BAGI PENDERITA HIPERTENSI

Abstrak

Penderita Hipertensi memilih layanan kesehatan Puskesmas untuk pemantauan

tekanan darah dan pengobatan. Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat

pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu dan

berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu

wilayah tertentu. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat

pendidikan, pengetahuan tentang Hipertensi, dan persepsi individu terhadap

layanan kesehatan dengan pemilihan layanan kesehatan di Puskesmas Baki bagi

penderita Hipertensi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan

pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Desember 2016-Januari

2017 di Puskesmas Baki kota Sukoharjo. Sampel diambil dengan teknik Accidental

Sampling dengan jumlah sampel sebesar 100 orang. Variabel independen yaitu

pemilihan layanan kesehatan, variabel dependen adalah tingkat pendidikan,

pengetahuan tentang Hipertensi, dan persepsi individu terhadap layanan kesehatan.

Instrumen penelitian berupa kuesioner. Data dianalisis dengan uji Chi Square (α <

0,05). Pada Penelitian ini didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara tingkat

pendidikan dengan pemilihan layanan kesehatan Puskesmas Baki bagi penderita

Hipertensi (0,841). Ada hubungan antara pengetahuan tentang Hipertensi dan

persepsi individu terhadap layanan kesehatan dengan pemilihan layanan kesehatan

Puskesmas Baki bagi penderita Hipertensi (0,001). Saran : Meningkatkan promosi

program yang ada dipuskesmas kepada penderita Hipertensi.

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pengetahun tentang Hipertensi, Persepsi

terhadap Layanan Kesehatan, Pemilihan Layanan Kesehatan,

Puskesmas.

Abstract

Hypertension patient choose healthy service as society healthy center to monitor

hypertension and medical treatment. Puskesmas (Public Health Center) is the first

level of health service that holds their activities comprehensively, integrally and

continuously in a society which reside in a certain area. The purposes of this

research is to know the correlation between the educational level, the knowledge of

hypertension, and the individual perception on the health service and the preference

of health service in Puskesmas Baki for the hypertension patients. Type of this

research is descriptive analytical through a cross sectional approach which was

conducted in December 2016 up to January 2017 in Puskesmas Baki of Sukoharjo

Muncipality. Sampling was through the technique of accidental sampling which the

number of sample was as many as 100 people. The independent variable was the

preference of health service, meanwhile, the dependent variables were the

educational level, knowledge on hypertension and the individual perception on the

health service. The instrument of this research was in the form of questionnaire.

The data were analyzed using Chi Square test (α 0.05). In this research, it was

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

1

obtained the results that: 1) There is no correlation between the educational level

and the preference of health service of Puskesmas Baki for the hypertension patients

(0.841); 2) There is correlation between the knowledge on hypertension and the

individual perception on the health service and the preference of health service of

Puskesmas Baki for the hypertension patients (0.001). Suggestions enhance the

promotion of existing programs in the Puskesmas (CHC) for patients with

hypertension.

Keywords: Educational Level, Knowledge on Hypertension, Perception on

Health Service, Preference of Health Service, Puskesmas.

1. PENDAHULUAN

Menurut Muhammadun (2010) hipertensi adalah suatu keadaan dimana

seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang

mengakibatkan angka kesakitan atau morbiditas dan angka kematian atau

mortalitas. Meningkatnya prevalensi penyakit kardiovaskuler setiap tahun menjadi

masalah utama di negara berkembang dan negara maju. Menurut WHO dan ISH

(International Society of Hypertension) dalam Nawi, Arsunan & Jallo (2006)

terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia dan 3 juta di antaranya

meninggal setiap tahun, 7 dari setiap 10 penderita yang meninggal tersebut tidak

mendapatkan pengobatan secara adekuat.

Hipertensi masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Data dari Perhimpunan

Dokter Hipertensi Indonesia (InaSH) menyebutkan, angka kematian di Indonesia

mencapai 56 juta jiwa terhitung dari tahun 2000 - 2013. Diketahui bahwa faktor

kematian paling tinggi adalah hipertensi, menyebabkan kematian pada sekitar 7 juta

penduduk Indonesia (InaSH, 2014). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) Balitbangkes tahun 2013 menunjukkan prevalensi hipertensi pada

penduduk umur > 18 tahun di Indonesia mencapai 25,8%.

Di Jawa Tengah kasus tertinggi penyakit tidak menular tahun 2012 pada

kelompok penyakit jantung dan pembuluh darah adalah Hipertensi Esensial yaitu

sebanyak 554.771 kasus/ 67,57% ( Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,

2012). Sedangkan jumlah kunjungan penderita Hipertensi ke 12 Puskesmas di

Sukoharjo tahun 2015 mencapai 34.863 penderita. Dari bulan Januari sampai Juli

Puskesmas Baki mengalami peningkatan kunjungan penderita Hipertensi Esensial.

Jumlah penderita Hipertensi Esensial yang memanfaatkan layanan kesehatan

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

2

Puskesmas Baki tahun 2015 sebanyak 1.198 kasus, sedangkan tahun 2016 dari

bulan Januari sampai Juli mengalami peningkatan 23,95% menjadi 1.485 kasus

(Dinas Kesehatan Sukoharjo, 2016).

Dalam penelitian Yun Chai et al (2011) tentang pemanfaatan Puskesmas untuk

mengelola pasien hipertensi di Chengdu, Cina menunjukkan hasil 81,4% penderita

hipertensi secara teratur menggunakan CHCs (puskesmas) untuk pemantauan

hipertensi dan pengobatan di Chengdu. Masyarakat memilih puskesmas sebagai

tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan ekonomi dan faktor kedekatan

lokasi dengan tempat tinggal mereka (Notoatmodjo, 2010).

Penyakit hipertensi memerlukan pengobatan seumur hidup sehingga dapat

berkunjung ke pelayanan kesehatan puskesmas maupun lainnya untuk memantau

tekanan darah ataupun berobat agar tidak menimbulkan komplikasi. Menurut Pusat

Data dan Teknologi Informasi Kesehatan (Pusdatin, 2014) jumlah puskesmas

meningkat sejak tahun 2010 sebesar 9.005 unit menjadi 9.731 unit pada tahun 2014.

Namun demikian, peningkatan jumlah puskesmas tidak secara langsung

menggambarkan pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar di suatu

wilayah. Pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar dapat digambarkan

secara umum oleh indikator rasio puskesmas 30.000 penduduk.

Hasil wawancara kepada 5 pasien di Puskesmas Baki menunjukkan bahwa

pengetahuan mereka tentang Hipertensi masih ada yang belum tahu, dibuktikan saat

dilakukan wawancara mereka sering bertanya terkait penyakit Hipertensi. Persepsi

terhadap pelayanan kesehatan puskesmas Baki juga masih ada yang belum baik

dibuktikan dengan keluhan pasien yang menunggu untuk diperiksa terlalu lama.

Menurut Green kesehatan dipengaruhi oleh dua faktor pokok yakni perilaku

(behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non behavior causes). Dua faktor

pokok tersebut dibentuk oleh 3 faktor yaitu Predisposing factors (faktor

predisposisi) merupakan faktor yang menjadi dasar/motivasi perilaku. Faktor

predisposisi mencakup pengetahuan, keyakinan yang membentuk persepsi

sehingga memotivasi individu untuk melakukan tindakan serta faktor demografis.

Enabling factors (faktor pendukung) adalah motivasi dapat terlaksana, faktor ini

mencakup ketersediaan sarana/fasilitas kesehatan, kemudahan mencapai pelayanan

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

3

termasuk biaya, dan lain-lain. Reinforcing factors ( faktor penguat) yang termasuk

faktor penguat adalah sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, para

petugas termasuk petugas kesehatan.

Dari data dan teori yang sudah dipaparkan, perlu diketahui banyaknya

penderita Hipertensi yang memilih Puskesmas Baki sebagai layanan kesehatan

sehingga dirasakan perlu untuk meneliti faktor-faktor yang mendukung pemilihan

Puskesmas Baki Sukoharjo sebagai layanan kesehatan bagi penderita Hipertensi.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan,

pengetahuan tentang hipertensi, dan persepsi individu tentang pelayanan kesehatan

dengan pemilihan pelayanan kesehatan di Puskesmas Baki bagi penderita

Hipertensi.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif dengan menggunakan

desain penelitian deskriptif analitik. Rancangan penelitian menggunakan metode

pendekatan cross sectional.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi baik laki-laki

maupun perempuan yang berobat di wilayah kerja Puskesmas Baki, Kecamatan

Baki, Kota Sukoharjo, Jawa Tengah sampai bulan Agustus 2016 sejumlah 2366

penderita.

Sampel penelitian ini adalah penderita hipertensi atau orang dengan riwayat

hipertensi yang berobat ke Puskesmas sesuai kriteria sampel dengan jumlah 100

orang (rumus Lemeshow, 1997) dengan menggunakan teknik accidental sampling.

Penelitian ini menggunakan alat ukur kuesioner dan analisa data pada

penelitian ini menggunakan uji Chi Square.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Distribusi Demografi Penderita Hipertensi

No Karakteristik Frekuensi Prosentase (%)

1

Umur

45-51 tahun

37

37%

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

4

52-58 tahun

59-65 tahun

Total

20

43

100

20%

43%

100%

2 Jenis Kelamin

Perempuan

Laki-laki

Total

64

36

100

64%

36%

100%

3 Pekerjaan

Swasta

IRT

Buruh

Petani

Pensiunan

PNS

Total

29

24

21

13

5

8

100

29%

24%

21%

13%

5%

8%

100%

4 Tingkat Pendidikan

Tinggi

Menengah

Dasar

Total

8

14

78

100

8%

14%

78%

100%

5 Pengetahuan tentang

Hipertensi

Tinggi

Cukup

Kurang

Total

42

27

31

100

42%

27%

31%

100%

6 Persepsi Individu

terhadap Layanan

Kesehatan

Baik

53

47

53%

47%

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

5

Tidak Baik

Total

100 100%

7 Pemilihan Layanan

Kesehatan Puskesmas

Baki

Memilih

Tidak memilih

Total

53

47

100

53%

47%

100%

Tabel 1 Menggambarkan bahwa mayoritas usia responden adalah 59-65 tahun

sebanyak 43 responden dengan prosentase 43 %. Jenis kelamin responden yang

mendominasi adalah perempuan sebanyak 64 responden dengan prosentase 64 %

dan pekerjaan responden sebagian besar adalah swasta sebanyak 29 responden

dengan prosentase 29 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat

pendidikan responden umumnya berpendidikan dasar (SD dan SMP) sebanyak 78

responden dengan prosentase 78 %. Pengetahuan tentang hipertensi responden

sebagian besar adalah baik sebanyak 42 responden dengan prosentase 42 %.

Persepsi individu terhadap layanan kesehatan puskesmas Baki yang mendominasi

adalah baik sebanyak 53 respoden dengan prosentase 53 %. Pemilihan layanan

kesehatan sebagian besar memilih sebanyak 53 responden dengan prosentase 53 %.

Tabel 2. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan pemanfaatan Layanan Kesehatan

Tingkat

Pendidikan

Pemanfaatan Layanan

Kesehatan TOTA

L x2 P YA TIDAK

N % N % N %

Dasar 41 53 37 47 78 100 0,346a 0,84

1

Menengah 7 50 7 50 14 100

Tinggi 5 62,5 3 37,5 8 100

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

6

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui hasil Sig 0,841, sehingga Sig lebih

dari 0,05 maka Ho diterima yang artinya tingkat pendidikan tidak memiliki

pengaruh yang signifikan dengan pemilihan pelayanan kesehatan di Puskesmas

Baki Sukoharjo pada penderita Hipertensi.

Tabel 3. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pemanfaatan Layanan Kesehatan

Pengetahua

n tentang

Hipertensi

Pemanfaatan Layanan Kesehatan TOTAL

x2 P YA TIDAK

N % N %

Tinggi 31 74 11 26 42 100 39,08

0a

0,00

1

Cukup 20 74 7 26 27 100

Kurang 2 6 29 94 31 100

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui hasil Sig 0,001 , sehingga Sig kurang dari

0,05 maka Ho ditolak yang artinya ada hubungan pengetahuan tentang Hipertensi

dengan pemilihan pelayanan kesehatan di Puskesmas Baki Sukoharjo.

Tabel 4. Hubungan Persepsi Penderita Hipertensi dengan Pemanfaatan Layanan

Kesehatan

Persepsi

Individu tentang

Pelayanan

Kesehatan

Pemanfaatan Layanan

Kesehatan TOTAL x2 P

YA TIDAK

N % N %

Baik 48 91 5 9 53 100 63,88

4a

0,00

1

Tidak Baik 5 11 42 89 47 100

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui hasil Sig 0,001 , sehingga Sig kurang dari

0,05 maka Ho ditolak yang artinya ada hubungan persepsi individu tentang

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

7

pelayanan kesehatan dengan pemilihan pelayanan kesehatan di Puskesmas Baki

Sukoharjo.

3.1 Hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemilihan pelayanan

kesehatan di Puskesmas Baki Sukoharjo

Dalam hasil penelitian disimpulkan bahwa tingkat pendidikan tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan pelayanan kesehatan di Puskesmas

Baki Sukoharjo bagi penderita hipertensi. Penderita hipertensi yang secara rutin

memanfaatkan layanan kesehatan di Puskesmas Baki sebagian besar adalah yang

memiliki pendidikan dasar (78%). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Adam

(2008) bahwa berdasarkan hasil analisis tingkat pendidikan tidak memiliki

hubungan yang bermakna terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. Menurut

Adam pemanfaatan pelayanan kesehatan berdasarkan dari segi kondisi fisik saja.

Sebagian masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah tetapi menyadari akan

pentingnya kesehatan akan berpengaruh terhadap pemanfaatan layanan kesehatan.

Masyarakat yang memiliki kesadaran kesehatan akan memahami tentang cara

pemeliharaan kesehatannya sehingga memanfaatkan layanan kesehatan. Hasil

penelitian Safitri (2011) juga menggambarkan bahwa 47,5% masyarakat yang telah

memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas berpendidikan rendah.

Dalam penelitian Rumengan, Umboh, Kandou (2015) didapatkan bahwa

52,8% responden sebenarnya memiliki tingkat pendidikan tinggi sehingga menjadi

faktor yang menguntungkan untuk diberikan pengetahuan tentang manfaat dan

layanan BPJS namun masih terdapat 65% responden yang tidak memanfaatkan

Puskesmas. Purba (2012) juga menyimpulkan bahwa hasil uji statistik terhadap

penelitiannya diperoleh Pvalue = 0,450 dan dapat diartikan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan responden dengan

pemanfaatan kartu Jamkesmas. Seseorang dengan tingkat pendidikan rendah tidak

berarti kurang mendapatkan informasi terkait dengan penyakit yang dideritanya.

Dilihat dari meningkatnya kunjungan pasien hipertensi ke puskesmas Baki juga

menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan kesehatan sudah semakin baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Adam dan Awunor (2014) di Southern Nigeria

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

8

menjelaskan bahwa tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan pemanfaatan

layanan kesehatan. Dalam teori Green juga menyebutkan bahwa reinforcing factors

juga mempengaruhi pemanfaatan layanan kesehatan. Dilihat dari persepsi penderita

hipertensi terhadap layanan kesehatan Puskesmas Baki yang sebagian besar baik

juga dapat mempengaruhi pemilihan Puskesmas Baki sebagai tempat berobat.

Hasil penelitian ini berbeda dengan teori yang dikemukan oleh Syahlan (1996)

bahwa keluarga yang berpendidikan rendah pada umumnya pasrah bila gangguan

kesehatan menimpa keluarganya. Mereka akan meminta bantuan bila masalah

kesehatan sudah berat, sehingga pencarian upaya kesehatan sangat ditentukan oleh

tingkat pendidikan. Teori ini sama dengan hasil penelitian Umar (2009), Hermanto

(2009) dan Hariastuti (2002) bahwa responden yang berpendidikan tinggi

mempunyai peluang 4,87 kali untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan dibanding

dengan responden yang berpendidikan rendah. Dalam penelitian Lailatul (2015)

hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan

kunjungan ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember.

Secara teoritis pendidikan formal akan sangat mempengaruhi pengetahuan

seseorang sehingga apabila seseorang mempunyai pendidikan formal tinggi akan

mempunyai pengetahuan yang lebih tinggi dibanding dengan seseorang yang

berpendidikan rendah (Feldstein, 1999). Pada analisis ini hanya membahas

pendidikan formal dan seseorang dengan pendidikan lebih tinggi diharapkan lebih

cepat dan lebih mudah memahami pentingnya kesehatan dan pemanfaatan

kesehatan (L.Green dalam Notoatmojo, 2010) .Tingkat pendidikan yang tinggi

diharapkan lebih mudah menerima pesan-pesan dan memberikan motivasi

khususnya dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Namun menurut Wahyuni

2012, untuk keadaan saat ini tingkat pengetahuan seseorang tidak hanya diperoleh

dari pendidikan formal saja. Tetapi, seiring dengan kemajuan tehnologi informatika

sangat mempengaruhi seseorang untuk dapat memperoleh informasi dan ilmu

pengetahuan dimana saja sehingga pendidikan formal tidak selalu menjadi faktor

yang berhubungan dengan keputusan seseorang untuk selalu memanfaatkan

kesehatan di puskesmas atau tidak.

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

9

3.2 Hubungan antara pengetahuan tentang hipertensi dengan pemilihan

pelayanan kesehatan di Puskesmas Baki Sukoharjo.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terhadap hubungan antara

pengetahuan tentang hipertensi dengan pemilihan layanan kesehatan di Puskesmas

Baki. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Hasana, Darmawansyah, Muh.

Yusran (2014) bahwa berdasarkan hasil analisis pengetahuan memiliki hubungan

yang bermakna terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. Responden yang

mempunyai pengetahuan terhadap penyakit yang dideritanya akan mencari cara

untuk penyembuhannya sehingga mereka memanfaatkan layanan kesehatan yang

sudah ada.

Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu

memiliki potensi dalam mempengaruhi pencarian serta pemanfaatan pelayanan

kesehatan, sehingga semakin baik seseorang mempunyai pengetahuan terhadap

penyakit yang diderita akan membuat seseorang mengetahui cara memelihara

kesehatannya. Penelitian Nur Inayah Rauf (2013) di Puskesmas Kondoran, Tana

Toraja yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan

dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan

akan lebih langgeng dibanding yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo,

2007).

Pengetahuan akan memberikan kemampuan seseorang untuk mengingat

pengertian tujuan, serta manfaat pemanfaatan layanan kesehatan untuk penyakit

yang dideritanya. Dalam penelitian Rose et al (2007) menjelaskan bahwa

pengetahuan ibu tentang risiko kehamilan berhubungan dengan pemanfaatan

layanan kesehatan di Southern Tanzania.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Erlina,

Larasati, dan Kurniawan (2013) bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna

antara pengetahuan terhadap kunjungan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas

Rawat Inap Pajang. Mereka menjelaskan bahwa kunjungan pemerikasaan

kehamilan di puskesmas kemungkinan dipengaruhi oleh faktor yang lain seperti

jarak, tingkat pendapatan dan lain sebagainya.

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

10

Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh informasi dan lingkungan. Informasi yang

dapat diperoleh di rumah, sekolah, lembaga organisasi, media cetak dan tempat

pelayanan kesehatan. Pemilihan pelayanan kesehatan Puskesmas Baki menurut

penelitian ini sebesar 53% dengan tingkat persepsi baik. Ini menunjukkan bahwa

Puskesmas Baki memberikan informasi terhadap penderita hipertensi sehingga

masyarakat memanfaatkan layanan kesehatan.

Secara teori Green, faktor yang menjadi dasar/motivasi perilaku seseorang

salah satunya adalah faktor predisposisi yaitu pengetahuan. Pengetahuan adalah

hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu

objek tertentu (Notoatmodjo, 2003). Saat seseorang menpunyai pengetahuan yang

tinggi individu akan mencari apa yang dibutuhkan sehingga tidak hanya pasrah

dengan kondisinya.

3.3 Hubungan antara persepsi individu tentang pelayanan kesehatan dengan

pemilihan pelayanan kesehatan di Puskesmas Baki Sukoharjo.

Persepsi pasien terhadap layanan kesehatan sangat penting karena pasien yang

puas akan mematuhi pengobatan dan akan datang kembali (Apriyadi, Kuntjoro,

Lazuardi, 2013). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan

antara persepsi individu tentang pelayanan kesehatan dengan pemilihan pelayanan

kesehatan Puskesmas Baki. Apabila jasa dalam hal ini pelayanan yang dirasakan

baik atau sesuai harapan pengguna jasa, maka kualitas pelayanan baik sehingga

pelanggan akan cenderung mengulang dan memanfaatkan layanan kembali. Dalam

penelitian Krishna, David, & Karen (2006) dengan judul “Towards patient-centered

health services in India—a scale to measure patient perceptions of quality”

menjelaskan ada hubungan yang signifikan antara persepsi pasien terhadap kualitas

pelayanan dengan pemanfaatan layanan kesehatan.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dikemukakan oleh Rahma,

Erlina, Kurniawan (2013) bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara

sikap petugas kesehatan terhadap kunjungan pemeriksaan kehamilan. Napirah &

Rahman (2016) mengungkapkan bahwa masyarakat memanfaatkan layanan

kesehatan hanya saat mereka dalam keadaan darurat dan harus segara mendapatkan

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

11

pertolongan dari petugas kesehatan yang terdekat meskipun pelayanan kesehatan

sudah baik.

Menurut Asrori (2009) persepsi adalah proses individu dalam

menginterprestasikan, mengorganisasikan dan memberi makna terhadap stimulus

yang berasal dari lingkungan dimana individu itu berada yang merupakan hasil dari

proses belajar dan pengalaman. Pengalaman yang baik akan membuat seseorang

mengulang kesan tersebut sehingga penderita hipertensi dengan persepsi yang baik

akan datang kembali ke pelayanan kesehatan yang sesuai. Dalam penelitian ini, dari

penderita hipertensi dengan persepsi baik yang memilih layanan kesehatan

Puskesmas Baki sebesar 91% sehingga pengalaman yang baik mempengaruhi

pemanfaatan layanan kesehatan. Dalam penelitian Agus Hufron dan Supratman

(2008) menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara mutu

pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Penumping

Kota Surakarta.

Notoadmodjo (2010) mengungkapkan bahwa persepsi adalah pengalaman

tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan menafsirkannya. Persepsi adalah memberikan makna

kepada stimulus. Dalam teori Anderson (1974) dalam Muzaham (2007) yang

menggambarkan model sistem kesehatan, yang terdiri dari 3 faktor utama yaitu

karakteristik predisposisi, karakteristik pendukung (enambling) dan karakteristik

kebutuhan. Persepsi individu dalam pelayanan kesehatan adalah sebagai faktor

pendukung seseorang memilih layanan kesehatan begitu juga dengan teori yang

dikemukan oleh L W. Green. Seseorang akan menggunakan pelayanan kesehatan

yang menurut pengguna baik.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

a. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemilihan layanan

kesehatan Puskesmas Baki bagi penderita Hipertensi.

b. Ada hubungan antara pengetahuan tentang Hipertensi dengan pemilihan

layanan kesehatan Puskesmas Baki bagi penderita Hipertensi.

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

12

c. Ada hubungan antara persepsi individu terhadap layanan kesehatan dengan

pemilihan layanan kesehatan Puskesmas Baki bagi penderita Hipertensi.

4.2 Saran

a. Meningkatkan promosi program-program yang ada dipuskesmas kepada

penderita Hipertensi seperti Prolanis, Senam, dan lain sebagainya.

b. Meningkatkan komunikasi dengan pasien maupun keluarga terutama

mengenai rencana dan tujuan keperawatan sehingga pasien maupun

keluarga dapat memanfaatkan layanan kesehatan secara rutin.

c. Meningkatkan kedisplinan kepada karyawan sehingga dapat menumbuhkan

kehandalan dan ketepatan waktu dan akhirnya pasien tidak menunggu telalu

lama.

DAFTAR PUSTAKA

Adam. (2008). Analisis Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Suku Bajo

di Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara Tahun 2008. Mei 18, 2012. Jurnal

Kesehatan Universitas Muslim Indonesia.

http://BarlinAdam/journal.umi.ac.id/jurnal-kesehatan-masyarakat-universitas-

muslim-indonesia

Adam, V. Y., & Awunor, N. S. (2014). Perceptions and factors affecting utilization

of health services in a rural community in Southern Nigeria. Journal of

Medicine and Biomedical Research, 13(2), 117-124.

Apriyanto, R. H., Kuntjoro, T., & Lazuardi, L. (2013). Implementasi kebijakan

subsidi pelayanan kesehatan dasar terhadap kualitas pelayanan puskemas di

Kota Singkawang. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 2 (4), 180-188.

Asrori, M. (2009). Psikologi Pembelajara. Bandung : CV Wacana Prima

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI. (2013). Riset

Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta.

Chai, Y., Xu, H., Wang, W., Liu, B., Yang, D., Fan, H., ...& Lu, Z. (2011). A Survey

of factors associated with the utilization of community health centers for

managing hypertensive patients in Chengdu, China. Plos one, 6(7), e21718

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2012). Buku Profil Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah tahun 2012.

Dinas Kesehatan Sukoharjo. (2016). Rekapitulasi Kunjungan Diagnosis Per

Kecamatan.

Erlina, R., Larasati, T. A., & Kurniawan, B. (2013). Faktor-faktor yang

mempengaruhi ibu hamil terhadap kunjungan pemeriksaan kehamilan di

Puskesmas rawat inap Panjang Bandar Lampung. Majority, 2(4).

Feldstein, P. J. (1999). Health Care Economics. 5th Ed. Albany, New York: Delmar

Publisher.

Green, L., Kreuter, M. W. (2005). Health Program Planning; An Educational and

Ecological Aprroach New York; Mc. Graw-hill Comp. Inc.

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

13

Hariastuti. (2002). Karakteristik ibu hamil yang memanfaatkan Pelayanan

Antenatal Care (ANC) serta hubungannya dengan kelengkapan kunjungan

ANC di Puskesmas Kota Bandung Jawa Barat tahun 2001. Skripsi. Depok.

FKMUI.

Hasana, U., & Amir, M. Y. (2014). Faktor Yang Berhubungan Dengan

Pemanfaatan Antenatal Care di Puskesmas Antara Kota Makassar.

Hermanto. (2009). Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat Pemanfaatan

kartu Jamkesmas di Poliklinik Umum dan Spesialis Penyakit Dalam RSUD

Melawai tahun 2009. Skripsi. Depok. FKMUI

Hufron, A & Supratman. (2008). Analisis hubungan Persepsi pasien tentang Mutu

Pelayanan Kesehatan dengan Tingkat Kepuasanan Pasien di Puskesmas

Penumping Kota Surakarta. Berita Imu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol 1

No. 3, September 2008: 119-124.

Indonesian Society of Hypertension. (2014). INASH Scientific Meeting Ke-8 dan

Tips Hipertensi INASH : Hipertensi Menduduki Penyebab Kematian Pertama

di Indonesia.

Lailatul, M. N. U. R. (2015). Analisis Pemekaran Desa Terhadap Percepatan

Pembangunan Infrastuktur (Studi Pada Desa Ringinputih Kecamatan

Sampung Kabupaten Ponorogo) (Doctoral dissertation, Universitas

Muhammadiyah Ponorogo).

Lemeshow, S. (1997). Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :

Gadjah Mada University.

Napirah, M. R., Rahman, A., & Tony, A. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan

Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

Tambarana Kecamatan Poso Pesisir Utara Kabupaten Poso. Jurnal

Pengembangan Kota, 4(1), 29-39.

Nawi, R., Arsunan, A & Jallo, K. (2006). Analisis Faktor Risiko Kejadian

Hipertensi pada Dewasa Muda di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum

Labuang Baji Makassar. Jurnal Media Kesehatan Masyarakat Indonesia : 2 :

45.

Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

___________. (2007). Kesehatan Mayarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.

___________ . (2003). Prisnip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta

: Rineka Cipta

Mpembeni, R. N., Killewo, J. Z., Leshabari, M. T., Massawe, S. N., Jahn, A.,

Mushi, D., & Mwakipa, H. (2007). Use pattern of maternal health services and

determinants of skilled care during delivery in Southern Tanzania: implications

for achievement of MDG-5 targets. BMC pregnancy and childbirth, 7(1), 29.

Muhammadun. (2010). Hipertensi dan Faktor Resikonya Dalam Kajian

Epidemologi. (http://www.cermin dunia Kedokteran.

com/index.php?option=com content & task=view&id=38&itemid=12)

Muzaham, F. (2007). Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan. Jakarta : Universitas

Indonesia Press

Pusat Data dan Teknologi Informasi Kesehatan. (2014). Profil Kesehatan Indonesia

Tahun 2014. Diunduh profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf tanggal 22

September 2016

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMILIHAN PUSKESMAS …eprints.ums.ac.id/50836/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Masyarakat memilih puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan karena pertimbangan

14

Rumengan, D. S., Umboh, J. M. L., & Kandou, G. D. (2015). Faktor-faktor yang

berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada peserta BPJS

kesehatan di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado.

JIKMU, 5(2).

Rao, K. D., Peters, D. H., & Bandeen-Roche, K. (2006). Towards patient-centered

health services in India—a scale to measure patient perceptions of quality.

International Journal for Quality in Health Care, 18(6), 414-421.

Rauf, N. I. (2013). Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan

Antenatal Care Di Puskesmas Minasa Upa Kota Makassar Tahun 2013.

Safitri, D. (2011). Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan

pelayanan Puskesmas Sukmajaya oleh peserta Jamkesmas di Kota Depok

Propinsi Jawa Barat tahun 2011. Tesis. FKM UI.

Syahlan. (1996). Kebidanan Komunitas. Jakarta : Yayasan Sumber Bina Kesehatan.

Trimurthy, I. (2008). Analisis Hubungan Persepsi Pasien tentang Mutu Pelayanan

dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas

Pandanaran Kota Semarang (Doctoral dissertation, Program Pascasarjana

Universitas Diponegoro).

Umar, L. (2009). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Pelayanan Kesehatan

Dengan Pemanfaatannya dalam Bersalin di Desa Terbanggi Ilir Kecamatan

Bandar Mataram Lampung Tengah Tahun 2007. Jurnal Kesehatan “Metro Sai

Wawai” vol II No. 1 Edisi Juni 2009. ISSN : 19779-469X.

Wahyuni, N. S. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Pemanfaatan

pelayanan Kesehatan di Puskesmas Sumberejo Kota Balikpapan Provinsi

Kalimantan Timur (FKM UI 2012)