Top Banner
1 Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat inap pada puskesmas Sambirejo Tugas Akhir Disusun Guna Melengkapi Dan Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Di susun oleh: Nunung Agus Dwi Haryanto F.3302178 PROGRAM DIII Akuntansi Keuangan FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2005 HALAMAN PERSETUJUAN
62

Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

Dec 31, 2016

Download

Documents

leque
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

1

Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari

rawat inap pada puskesmas Sambirejo

Tugas Akhir Disusun Guna Melengkapi Dan Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Ahli Madya

Di susun oleh: Nunung Agus Dwi Haryanto

F.3302178

PROGRAM DIII Akuntansi Keuangan FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2005

HALAMAN PERSETUJUAN

Page 2: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

2

Surakarta, 31 Juli 2005

Telah disetujui oleh

Dosen Pembimbing

Sri Suranta, SE., M.si., Ak.

HALAMAN PENGESAHAN

Page 3: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

3

Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh Dosen Penguji dan

Pembimbing Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya.

Surakarta, 9 Agustus 2005

Disetujui dan diterima baik,

oleh:

1. Sri Murni, SE., M.si., Ak.

Dosen Penguji ( )

2. Sri Suranta, SE., M.si., Ak.

Dosen Pembimbing ( )

MOTTO

Page 4: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

4

Ø Sesungguhnya bersama kesulitan itu terdapat kemudahan. (Al Insyirah: 5)

Ø Sesungguhnya orang-orang bertagwa itu benar-benar berada dalam

kenikmatan. (Al Muthaffifiin: 2)

Ø Mungkin dengan perpisahan kita akan mengerti arti dari pertemuan. (Pongky)

Ø Kegagalan bukan suatu alasan berhenti berusaha. (Penulis)

Ø Hidup harus terus berlanjut meskipun terkadang tidak sesuai dengan harapan.

(Penulis)

PERSEMBAHAN

Page 5: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

5

Ø Untuk Almamaterku Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Ø Dosen pembimbing dan dosen penguji Tugas Akhir.

Ø Seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Ø Untuk Puskesmas Sambirejo Kabupaten Sragen.

Ø Perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Ø Seluruh pembaca Tugas Akhir ini.

KATA PENGANTAR

Page 6: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

6

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, berkah, dan

hidayah-Nya bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan

baik, sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya.

Oleh penulis Tugas Akhir ini diberi judul “EVALUASI SISTEM

PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS DARI RAWAT INAP PADA

PUSKESMAS SAMBIREJO”.

Pada kesempatan ini dengan segala hormat penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada berbagai pihak yang telah berkenan memberikan bantuan

hingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. Beberapa pihak tersebut antara lain:

1. Kedua orang tua tercinta.

2. Dra. Salamah Wahyuni, SU, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Sri Suranta, SE, M.si, Ak, selaku dosen pembimbing tugas akhir.

4. Seluruh dosen serta karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

5. dr. Sri Herawati, sebagai Kepala Puskesmas Sambirejo beserta seluruh

karyawannya.

6. Teman-teman DIII Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret.

7. Seluruh pihak yang belum disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat beberapa

kekurangan yang sebenarnya tidak disengaja. Penulis juga mohon maaf apabila

terdapat kata-kata atau hal-hal yang menyinggung pembaca sekalian.

Page 7: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

7

Surakarta,

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

Page 8: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

8

HALAMAN JUDUL................................................................................. i

ABSTRAKSI............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................ ... iv

PERSEMBAHAN...................................................................................... v

MOTTO...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR............................................................................. ... vii

DAFTAR ISI............................................................................................. .. ix

DAFTAR GAMBAR................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1

A. Latar belakang Masalah........................................................ 1

B. Perumusan Masalah.............................................................. 1

C. Tujuan Penelitian.................................................................. 2

D. Manfaat Penelitian................................................................ 3

E. Metode Penelitian............................................................ .... 3

F. Gambaran Umum Puskesmas.......................................... .... 5

G. Sistematika Penulisan...................................................... .... 13

BAB II PENDAHULUAN................................................................... 14

A. Landasan Teori...................................................................... 14

B. Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas dari Rawat Inap

Puskesmas Sambirejo............................................................ 20

C. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern pada Puskesmas

Sambirejo............................................................................... 38

D. Evaluasi Terhadap Sistem Pengendalian Intern Penerimaan

Kas dari Rawat Inap............................................................... 39

BAB III TEMUAN............................................................................... 43

A. Kelebihan............................................................................... 43

B. Kelemahan............................................................................. 44

BAB IV REKOMENDASI................................................................... 45

Page 9: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

9

A. Kesimpulan............................................................................. 45

B. Saran....................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Page 10: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

10

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gbr. I. Gambar Struktur Organisasi Puskesmas Sambirejo..................... 6

Gbr II.1. Flowchart Penerimaan Pasien di Poliklinik............................... 30

Gbr II.2. Flowchart Penerimaan Pasien di UGD...................................... 31

Gbr II.3. Flowchart Pendaftaran Rawat Inap............................................ 32

Gbr II.4. Flowchart Pemeriksaan Rawat Inap.......................................... 33

Gbr II.5. Flowchart Pemeriksaan Laboratorium....................................... 34

Gbr II.6. Flowchart Prosedur di Bagian Apotek....................................... 35

Gbr II.7. Flowchart Penerimaan Uang di Kasir........................................ 36

Gbr II.8. Flowchart Pencatatan di Bagian Akuntansi............................... 37

Page 11: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia yang semakin pesat membutuhkan suatu pengelolaan

perusahaan yang baik. Pengelolaan tersebut membutuhkan suatu sistem yang tepat

dan sesuai dengan perusahaan yang bersangkutan. Karena suatu sistem yang

diterapkan pada jenis perusahaan yang satu belum tentu sesuai jika diterapkan

pada perusahaan yang lain. Suatu perusahaan membutuhkan beberapa sistem

untuk mendukung aktivitas-aktivitas perusahaan tersebut. Salah satu sistem yang

sangat penting adalah penerimaan kas, karena kas merupakan aktiva yang sangat

likuid dan sering menjadi sasaran kecurangan dan penyalahgunaan.

Puskesmas adalah salah satu instansi pemerintah di bidang pelayanan jasa

kesehatan bagi masyarakat. Puskesmas dirasakan sangat penting keberadaannya

bagi masyarakat terutama masyarakat di daerah pedesaan yang jauh dari rumah

sakit. Puskesmas Sambirejo adalah puskesmas yang berperan sebagai rumah sakit

bagi masyarakat, karena telah menyediakan berbagai pelayanan kesehatan seperti

yang ada pada rumah sakit, salah satu diantaranya adalah pelayanan rawat inap

bagi para pasiennya.

Perkembangan Puskesmas Sambirejo ini membutuhkan sistem

pengendalian intern untuk mengatur aktivitasnya. Salah satu pengendalian yang

diperlukan adalah system pengendalian intern penerimaan kas dari rawat inap

pasien. Dengan diterapkannya sistem yang tepat maka dapat menjamin

Page 12: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

12

kelangsungan aktivitas puskesmas, dan membawa dampak yang baik bagi

masyarakat. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan studi tentang

sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat inap pada Puskesmas

Sambirejo.

B. Perumusan Masalah

Atas dasar latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan

masalah dalam penelitian, sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem pengendalian intern dan prosedur penerimaan kas dari

rawat inap pada Puskesmas Sambirejo?

2. Apakah kelebihan serta kelemahan sistem pengendalian intern dan

prosedur penerimaan kas dari rawat inap yang telah diterapkan pada

Puskesmas Sambirejo?

C. Tujuan Penelitian

Penyusunan tugas akhir ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui sistem pengendalian intern dan prosedur penerimaan kas dari

rawat inap yang dilakukan oleh Puskesmas Sambirejo secara lebih

mendalam.

2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan sistem yang sudah diterapkan oleh

Puskesmas Sambirejo.

3. Mahasiswa dapat mengadakan studi banding dengan ilmu yang sudah

diperoleh selama masa kuliah.

Page 13: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

13

D. Manfaat Penelitian

Dengan disusunnya tugas akhir ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

berbagai pihak, antara lain:

1. Manfaat bagi akademik.

Bagi pihak akademik secara tidak langsung dapat melaksanakan fungsinya

sebagai dimensi intelektual yaitu pengabdian pada masyarakat.

2. Manfaat bagi obyek penelitian.

Dapat memanfaatkan hasil penelitian yang telah dibuat sebagai evaluasi

kinerja instansi agar dapat lebih meningkatkan kinerjanya.

3. Manfaat bagi mahasiswa.

Mahasiswa dapat merealisasikan teori-teori yang telah diperoleh selama

masa kuliah, disamping itu setidaknya mahasiswa ikut membantu

menyumbangkan pemikiran untuk lebih mendayagunakan potensi instansi

sehingga dapat mencapai hasil yang lebih optimal.

E. Metode Penelitian.

1. Ruang lingkup penelitian.

Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Sambirejo, Jalan Sragen-

Balong Km 12, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.

2. Sumber data.

a. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber dan

belum diolah, misalnya hasil wawancara dengan karyawan.

Page 14: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

14

b. Data sekunder yaitu data yang sudah diolah dan mendukung data primer,

dalam hal ini adalah bahan pustaka yang meliputi dokumen dan data

tertulis lainnya yang berkaitan dengan penerimaan kas.

3. Teknik pengumpulan data.

a. Teknik observasi.

Yaitu mengamati secara langsung bagian yang akan diteliti dalam hal ini

penerimaan kas rawat inap. Dengan teknik ini penulis dapat mengetahui

sendiri dengan jelas tentang sistem yang telah dijalankan.

b. Teknik wawancara.

Yaitu dengan cara mengadakan wawancara atau tanya jawab antara

penulis dengan pihak yang berkepentingan. Cara ini untuk mendapatkan

keterangan lebih lanjut guna kelengkapan data.

c. Teknik dokumentasi.

Yaitu dengan mengumpulkan contoh-contoh dokumen yang mendukung

sistem penerimaan kas serta menelitinya.

4. Evaluasi data.

a. Mencari informasi sistem pengendalian intern dan prosedur penerimaan

kas dari rawat inap yang sudah dijalankan oleh puskesmas serta hal-hal

lain yang terkait dengan sistem tersebut.

b. Menganalisis dan mengevaluasi sistem yang sudah diterapkan di

puskesmas dengan teori-teori dari buku-buku yang ada kaitannya dengan

masalah tersebut, kemudian mencari kelemahan dan kelebihannya.

Page 15: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

15

c. Penulis membuat rekomendasi mengenai sistem yang sebaiknya

diterapkan setelah mengevaluasi dan mengetahui kelemahan dan

kelebihan dari sistem yang sudah dilaksanakan.

F. Gambaran Umum Puskesmas Sambirejo.

1. Sejarah Puskesmas.

Puskesmas Sambirejo pertama kali berdiri pada tahun 1961 dan masih

berupa poliklinik desa dengan hanya beberapa tenaga medis dan pelayanan

kesehatan yang masih sedikit serta hanya ditunjang peralatan yang

sederhana. Seiring dengan perkembangan jaman, pada tahun 1966

poliklinik ini tumbuh menjadi sebuah Pusat Kesehatan Masyarakat

(Puskesmas).

Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan,

mendorong Puskesmas Sambirejo untuk meningkatkan serta menambah

pelayanan kesehatan yang mereka sediakan. Atas banyaknya permintaan

dari masyarakat, maka pada tahun 1994 Puskesmas Sambirejo membuka

pelayanan rawat inap bagi pasien yang membutuhkan perawatan lebih

intensif. Perkembangan ini mendapat dukungan dari Pemerintah

Kabupaten Sragen, mengingat cukup jauhnya bagi masyarakat Sambirejo

untuk mencapai rumah sakit di pusat kota.

Page 16: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

16

Gambar I

Struktur Organisasi Puskesmas Sambirejo

GIZI KIA LANSIA OBAT PU RAWAT INAP

KEPALA PUSKESMAS

KB UKS LAB GIGI P2M JIWA PROMKES

Polindes Jetis

Polindes Musuk

Polindes Sambi

Polindes Dawung

Polindes Blimbing

Polindes Kadipiro

Polindes Sukorejo

Polindes Jambeyan

Polindes Sambirejo

PUSTU MUSUK

PUSTU JAMBEYAN

PUSTU SUKOREJO

KTU

PENGEMUDI KEBERSIHAN

BEND LOKET ADM

Page 17: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

17

2. Struktur Organisasi.

Tenaga kesehatan sejumlah 40 orang terdiri dari 3 dokter umum (dua

dokter PNS dan satu dokter PTT), 1 dokter gigi PNS, 16 bidan (sebelas

bidan PNS dan lima bidan PTT), 16 perawat (sembilan perawat PNS dan

tujuh perawat wiyata bhakti), 1 asisten apoteker, 1 laborat, 1 SPPH, dan 1

juru imunisasi. Selain itu terdapat tenaga administrasi dan umum sejumlah

13 orang.

Perlu diketahui bahwa pada Puskesmas Sambirejo khususnya unit

rawat inap terdapat perputaran jam kerja karena unit ini buka selama 24

jam. Karena tidak mungkin bagi seseorang untuk bekerja selama 24 jam

tanpa berhenti maka jam kerja karyawannya dibagi dan terjadwal secara

teratur.

Untuk karyawan di unit rawat inap sebagian besar karyawannya adalah

Pegawai Negeri Sipil dari Puskesmas Sambirejo dan beberapa karyawan

non Pegawai Negeri Sipil yang sudah di seleksi menurut keahliannya.

3. Deskripsi Jabatan.

a. Kepala Puskesmas.

Puskesmas dikepalai oleh seorang dokter yang bertanggung jawab

penuh terhadap kemajuan puskesmas serta memimpin seluruh

karyawan .

b. Pustu (Puskesmas Pembantu).

Merupakan puskesmas-puskesmas cabang dari Puskesmas Sambirejo

di tingkat desa, dimana yang bertanggung jawab adalah seorang

Page 18: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

18

perawat kesehatan, dan bila ada kesulitan dirujuk ke puskesmas tingkat

kecamatan.

c. Paramedis.

1) Dokter.

Bertugas menangani dan memeriksa pasien, baik rawat inap

maupun rawat jalan.

2) Bidan.

Memberikan pelayanan kesehatan khususnya bagi ibu hamil dan

anak-anak balita, serta pelayanan program KB.

3) Perawat.

Bertugas membantu dokter dalam merawat pasien serta menangani

Puskesmas Pembantu.

4) Bagian obat (Apoteker).

Melayani bagian obat-obatan dan menerima resep.

5) Juru imunisasi.

Memberikan pelayanan imunisasi balita dan memberikan

penyuluhan Posyandu.

d. Kepala Tata Usaha.

Bertanggung jawab penuh terhadap masalah-masalah administrasi dan

kepegawaian karyawan Puskesmas Sambirejo.

1) Kepegawaian.

Mengurusi masalah kepegawaian, seperti kenaikan pangkat,

penilaian prestasi karyawan dan lain-lain.

Page 19: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

19

2) Administrasi.

Mengurusi masalah administrasi umum dan pasien/pengguna jasa.

3) Loket.

Menerima dan mencatat pendaftaran pasien.

4) Perbekalan.

Membantu puskesmas dalam penyediakan dan perawatan

perlengkapan.

5) Petugas Kebersihan.

Bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan puskesmas.

4. Jenis Pelayanan.

a. Pelayanan Umum:

· Pelayanan umum (Kasus Hipertensi, DB, Rematik, Kecelakaan,

dan lain-lain).

· Pelayanan Kasus Jiwa.

· Penyuluhan Penyakit Menular.

· Pelayanan Rujukan.

b. P2M (Pemberantasan Penyakit Menular):

· Pelayanan Kasus TB. Paru.

· Penyuluhan Berkala Penyakit Menular + Penyakit Tidak Menular.

· Survei Jentik Nyamuk Aeides Aygepti.

· Survei Kontak Penderita Pasca Kusta.

· Pencarian Suspek Penderita TB. Paru.

Page 20: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

20

c. PKL/Promkes:

· Penyuluhan Kesehatan Lingkungan secara umum.

· Penyuluhan Jamban Keluarga dan Spal serta Air Bersih.

· Survei Jentik Nyamuk Aedes Aygepti.

· Penyuluhan PHBS.

· Penyuluhan Rumah Sehat.

· Pengawasan Heygiene Perusahaan dan Tempat-tempat Umum.

· Pengawasan Heygiene Makanan dan Minuman.

d. Pelayanan KB:

· Pelayanan ibu KB tiap hari (sutik, pil, kondom iud, dan lain-lain).

· Pemeriksaan ibu hamil tiap hari.

· Penyuluhan kepada ibu-ibu hamil, KB, dan capeng.

· Penjaringan ibu hamil resiko tinggi.

e. Pelayanan KIA (Kesehatan Ibu Anak):

· Kegiatan UKTK (Kunungan TK).

· Deteksi tumbuh kembang anak.

f. Pelayanan Imunisasi:

· Imunisasi bayi (BCG, HB, DPT, Campak, Polio, TT).

· Imunisasi Calon Pengantin.

· Imunisasi anak sekolah.

· Monitoring Vaksin dan Pemeliharaan Vaksin.

g. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut:

· Pemeriksaan Gigi dan Mulut tiap hari.

Page 21: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

21

· Penyuluhan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah.

· Penyuluhan Usaha Kesehatan Gigi Masysrakat.

h. Pelayanan Kesehatan Lansia:

· Pemeriksaan Lansia berkala di Posyandu dan pengobatan yang

sakit.

· Merujuk yang sakit resiko tinggi.

· Pembinaan Kesehatan Lansia dan Kader.

i. Pelayanan JPS:

· Melaksanakan Minilokakarya tiap bulan sekali.

· Melaksanakan Administrasi dan Keuangan Rawat Inap dan

Persalinan.

j. Pelayanan Gizi:

· Monitoring Posyandu dan Pembinaan Kader setiap hari.

· Penjaringan Gizi Buruk.

· Pemeriksaan Garam Yodium di Warung Dan Masyarakat.

· Pemeriksaan TBABS murid kelas 1.

· Pemantauan Status Gizi Keluarga (PSG) setahun sekali.

k. Pelayanan UKS:

· Pembinaan Dokter Kecil.

· Monitoring Kesehatan Sekolah.

· Persiapan Lomba Sekolah Sehat.

l. Pelayanan Laborat:

· Pemeriksaan Urine, dahak, Sputum BTA, gula darah.

Page 22: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

22

m. Pelayanan Sakit Jiwa:

· Pengobatan Penderita Sakit Jiwa.

· Kunjungan rumah keluarga penderita.

n. Pelayanan Apotek/Obat:

· Pelayanan resep obat.

· Pengelolaan gudang obat.

· Perencanaan obat dan evaluasi.

o. Pelayanan Rawat Inap:

· Pelayanan UGD 24 jam dengan dokter dan perawat jaga.

5. Fasilitas Puskesmas.

Pada Puskesmas Sambirejo sudah memiliki beberapa sarana dan

prasarana, antara lain:

· 1 Puskesmas pusat.

· 3 Pos pembantu.

· 60 Posyandu balita.

· 23 Posyandu Lansia.

· 1 mobil Ambulan.

· 3 sepeda motor.

· Listrik dan air bersih.

· Peralatan medik dan laboratorium.

· Tempat parkir kendaraan.

· Kantin makanan.

Page 23: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

23

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Metode Penelitian

F. Gambaran Umum Puskesmas

G. Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN DAN EVALUASI

A. Landasan Teori

B. Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas dari Rawat Inap Puskesmas

Sambirejo

C. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern pada Puskesmas Sambirejo

D. Evaluasi Terhadap Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas Rawat

Inap Puskesmas

BAB III TEMUAN

A. Kelebihan

B. Kekurangan

BAB IV REKOMENDASI

A. Saran

B. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Page 24: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

24

BAB II

PEMBAHASAN DAN EVALUASI

A. Landasan Teori

Pada bagian ini penulis akan memberikan beberapa pengertian mengenai

sistem akuntansi dan beberapa hal yang berhubungan dengan penulisan penelitian

berdasarkan buku-buku yang berkaitan serta pengembangan dari penulis sendiri.

1. Pengertian Sistem.

Menurut Cole/Neuschel dalam Baridwan (1985: 3), sistem adalah suatu

kerangka dari prosedur-prosedur yang berhubungan yang disusun sesuai dengan

skema yang menyeluruh (terintregasikan) untuk melaksanakan suatu kegiatan atau

fungsi utama dari perusahaan.

Menurut Mulyadi (1997: 2), pada dasarnya sistem adalah sekelompok

unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-

sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam suatu sistem terdapat beberapa

prosedur yang saling berhubungan. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal

(menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih,

memindah, membandingkan), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu

departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam

transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

Dari beberapa uraian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa

sistem adalah serangkaian prosedur dan unsur-unsurnya yang saling berhubungan

dan secara bersama-sama menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk suatu

tujuan tertentu.

Page 25: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

25

2. Pengertian Sistem Pengendalian Intern.

Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, ukuran,

metode/cara serta alat-alat yang dikoordinasikan dan digunakan dalam

perusahaan/organisasi dengan tujuan untuk menjaga kekayaan/harta milik

perusahaan, memeriksa kebenaran dan keandalan data akuntansi, memajukan

efisiensi usaha serta mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang sudah

ditetapkan. (Mulyadi, 1997).

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu

memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu

memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam

pencapaian tujuan entitas. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2001).

Dari uraian-uraian diatas, tujuan dari sistem pengendalian intern antara

lain:

a. Menjaga kekayaan organisasi.

b. Mengecek ketelitian dan kebenaran catatan akuntansi.

c. Mendorong dan memajukan efisiensi.

d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Dalam sistem pengendalian intern terdapat beberapa unsur-unsur pokok,

antara lain:

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

tegas.

Page 26: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

26

o Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi

akuntansi, sehingga dapat mencerminkan transaksi yang sesungguhnya

dilaksanakan oleh unit organisasi terkait..

o Suatu fungsi tidak diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan

semua tahap suatu transaksi. Dengan demikian terdapat internal check

diantara unit organisasi pelaksana.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan

yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.

o Dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian

wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.

o Setiap transaksi yang terjadi hanya atas dasar otorisasi dari pejabat

berwenang.

o Formulir sebagai dasar untuk pencatatan ke dalam catatan akuntansi.

Dengan demikian akan menjamin keandalan catatan akuntansi.

c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi.

o Penggunaan formulir bernomor urut tercetak dan pemakaiannya harus

dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.

o Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Hal ini mendorong karyawan

melakukan tugasnya sesuai aturan.

o Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh

satu orang saja.

Page 27: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

27

o Perputaran jabatan (job rotation), untuk menghindari persekongkolan

yang tidak baik.

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

o Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh

pekerjaannya.

o Pengembangan pendidikan karyawan selama bekerja di perusahaan.

3. Pengertian Penerimaan Kas.

Penerimaan kas dari suatu perusahaan berasal dari dua sumber utama,

yaitu penerimaan kas secara tunai dan penerimaan kas dari piutang yang biasanya

timbul akibat dari transaksi kredit.. Penerimaan kas secara tunai dapat berupa

uang tunai, credit card slip, atau cek pribadi (personal check). Penerimaan kas

dari piutang dapat berupa cek atau giro bilyet.

Sistem penerimaan kas secara tunai dapat dibagi menjadi tiga prosedur:

a. Over-the-counter sale, dimana perusahaan melakukan penyerahan barang dan

menerima uang kas di tempat usaha.

b. Cash on delivery sale, dimana perusahaan melakukan penyerahan barang dan

menerima uang kas di tempat pelanggan/konsumen.

c. Penerimaan melalui pihak ketiga, misalnya bank atau perusahaan penerbit

kartu kredit.

Sistem penerimaan kas dari piutang dapat dibagi menjadi tiga macam

prosedur, yaitu melalui penegih, melalui pos, dan melalui lock-box collection

plan. (Mulyadi, 1997).

Page 28: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

28

4. Dokumen/Formulir.

Dokumen atau juga biasa disebut formulir sangat penting artinya untuk

menjalankan suatu organisasi, dan hampir semua peristiwa dalam

perusahaan/organisasi memerlukan dokumen untuk merekamnya. Sebelum

komputer digunakan dalam bisnis, dokumen/formulir sering diistilahkan secarik

kertas yang memiliki ruang untuk diisi sesuai dengan fungsi dan tujuannya.

Dokumen atau formulir mempunyai beberapa manfaat bagi suatu

perusahaan/organisasi, antara lain:

a. Merekam data aktivitas perusahaan/organisasi.

b. Menyampaikan informasi pokok dari satu orang ke orang lain dalam

organisasi yang sama atau ke organisasi yang lain.

c. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua

kejadian dalam bentuk catatan.

5. Catatan akuntansi yang digunakan.

Dalam sistem akuntansi catatan akuntansi berfungsi untuk mencatat

transaksi-transaksi yang berasal dari dokumen-dokumen sumber akuntansi.

Catatan akuntansi dalam perusahaan biasanya antara lain:

a. Jurnal, biasanya merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan

untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan.

b. Buku besar, merupakan kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk

meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal.

c. Buku pembantu, adalah suatu cabang buku besar yang berisi rincian

rekening tertentu yang ada dalam buku besar.

Page 29: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

29

6. Fungsi yang terkait.

Beberapa fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi, antara lain:

a. Fungsi operasi.

Fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan.

b. Fungsi penyimpanan.

Fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan kas.

c. Fungsi pencatatan.

Fungsi untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan.

7. Jaringan prosedur yang membentuk sistem.

Jaringan prosedur merupakan kumpulan beberapa prosedur yang terjadi di

dalam suatu sistem akuntansi. Prosedur yang diselenggarakan dalam

melaksanakan fungsi-fungsi pokok perusahaan tidak sama antara perusahaan

satu dengan perusahaan yang lain, hal ini harus disesuaikan dengan jenis

aktivitas perusahaan. Beberapa prosedur yang biasanya terkait dalam

penerimaan kas, khususnya secara tunai, antara lain:

o Prosedur penerimaan kas dari pembeli atau pengguna jasa, digunakan untuk

melayani pembeli/pengguna jasa yang membayar sesuai dengan faktur

penjualan.

o Prosedur penyerahan barang atau pemberian jasa, digunakan untuk melayani

pengambilan barang atau penggunaan jasa.

o Prosedur pencatatan penerimaan kas, digunakan untuk mencatat transaksi

penerimaan kas ke dalam catatan akuntansi.

Page 30: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

30

o Prosedur rekonsiliasi bank, untuk mengawasi penerimaan dan penyetoran

kas.

B. Sistem Penerimaan Kas dari Rawat Inap pada Puskesmas Sambirejo.

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai sistem penerimaan kas yang

diperoleh dari rawat inap yang sudah dijalankan oleh Puskesmas Sambirejo serta

hal-hal lain yang terkait dengan sistem tersebut.

1. Fungsi atau bagian-bagian yang terkait.

a. Bagian Unit Gawat Darurat (UGD).

Bagian UGD buka 24 jam dan merupakan pintu masuk bagi pasien

sebelum menjalani rawat inap. Pada bagian ini pasien akan menjalani

pemeriksaan awal oleh dokter atau perawat jaga dan sudah dikenai biaya

yang nantinya akan dimasukkan pada biaya rawat inap.

b. Bagian Poliklinik.

Salah satu cara sebelum pasien masuk menjalani rawat inap adalah dari

poliklinik. Hal ini terjadi karena pasien yang berobat di poliklinik

dianjurkan oleh dokter pemeriksa untuk menjalani rawat inap. Dokter

disini akan memberikan surat rujukan sebagai pengantar untuk masuk unit

rawat inap.

c. Bagian Loket Pendaftaran.

Bagian ini merupakan tempat pendaftaran dan menerima uang pendaftaran

dari pasien yang harus dirawat inap. Selain itu loket ini yang memberikan

Page 31: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

31

informasi diruang mana pasien akan dirawat serta mencatat data-data

mengenai pasien.

d. Bagian Pemeriksaan dan Perawatan.

Bagian ini bertugas untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan medis

terhadap pasien rawat inap. Selain itu bagian ini juga mencatat

perkembangan kesehatan serta tindakan-tindakan yang sudah dilakukan

terhadap pasien rawat inap.

e. Bagian Laboratorium/Unit Kesehatan Lainnya.

Bagian ini diperlukan apabila dokter yang menagani pasien mengiinkan

tindakan medik yang lebih spesialis/khusus, misalnya pemeriksaan darah,

gizi, kandungan, atau yang lainnya. Hasil pemeriksaan kemudian akan

diberikan kepada perawat.

f. Bagian Apotek.

Bagian ini bertugas menangani hal-hal yang berhubungan dengan obat-

obatan. Dalam sistem ini selain menerima resep dan mengambilkan obat

juga membuat daftar biaya pemakaian obat yang dipakai oleh pasien

ketika diminta oleh bagian kasir nantinya.

g. Bagian Kasir.

Bagian ini bertugas merinci total biaya yang dibebankan kepada pasien

rawat inap, mulai dari awal masuk sampai pasien akan pulang. Selain itu

kasir juga merupakan penerima uang kas pertama dari pasien.

Page 32: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

32

h. Bagian Akuntansi.

Bagian akuntansi menerima dan menyimpan uang sementara, dari rawat

inap. Disini akan dicek jumlah uang dengan daftar rincian biaya. Selain itu

bagian akuntansi juga akan mencatat penerimaan kas ke Buku Kas Harian

dan Buku Kas Bulanan. Bagian ini juga harus mempertanggungjawabkan

laporan keuangan kepada Kepala Puskesmas.

2. Dokumen atau Formulir yang digunakan.

a. Surat Rujukan.

Surat rujukan merupakan pengantar/rekomendasi dari dokter untuk pasien

yang akan menjalani rawat inap. Surat rujukan juga bisa berasal dari

dokter praktek di daerah. Surat ini diberikan kepada bagian loket pada saat

mendaftar rawat inap.

b. Karcis Pendaftaran.

Karcis ini merupakan bukti untuk pendaftaran pada saat

pasien/keluarganya mendaftar sebagai pasien rawat inap. Karcis satu untuk

pasien dan yang kedua (bonggol karcis) untuk puskesmas.

c. Rekam Medik.

Rekam medik merupakan kumpulan data/catatan dari tindakan perawatan

maupun pelayanan yang diberikan tim pemeriksa/perawatan kepada pasien

selama menjalani rawat inap. Dokumen ini juga dijadikan dasar oleh kasir

untuk merinci biaya rawat inap pasien.

Page 33: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

33

d. Program Injeksi.

Program injeksi merupakan lembaran pembantu bagi perawat dalam

mencatat injeksi/suntikan obat yang diberikan kepada pasien. Program

injeksi dijadikan dasar untuk merinci biaya injeksi oleh bagian kasir.

e. Resep.

Dokumen ini berupa lembar kertas yang ditulisi oleh dokter tentang obat

apa saja yang harus diberikan perawat kepada pasien. Resep ini digunakan

perawat untuk mengambil obat di apotek. Selain itu resep dijadikan dasar

oleh petugas apotek untuk menghitung biaya obat yang digunakan pasien.

f. Lembar Biaya Obat.

Dokumen ini berisi rincian biaya obat yang telah digunakan oleh pasien.

Lembar biaya obat ini dibuat atas permintaan kasir untuk menghitung

biaya rawat inap.

g. Daftar Rincian Biaya Rawat Inap.

Dokumen ini berisi tentang semua rincian serta total biaya yang

dibebankan kepada pasien rawat inap yang diotorisasi dan dicap

puskesmas.

h. Kuitansi.

Kuitansi berfungsi sebagai bukti bahwa pasien telah melunasi pembayaran

sesuai dengan angka yang tercantum didalamnya.

Page 34: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

34

3. Catatan akuntansi yang digunakan.

a. Buku Kas Harian.

Catatan akuntansi ini berfungsi untuk mencatat penerimaan kas rawat inap

beserta uang dan dokumen pendukung selama satu hari.

b. Buku Kas Bulanan.

Berfungsi untuk mencatat penerimaan kas dari rawat inap selama satu

bulan. Catatan ini juga digunakan bagian akuntansi untuk memberikan

laporan keuangan kepada Kepala Puskesmas setiap akhir bulan.

4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem.

a. Prosedur penerimaan pasien rawat inap.

Pada Puskesmas Sambirejo terdapat 2 macam cara bagaimana pasien

masuk menjalani rawat inap, dari poliklinik dan melalui Unit Gawat

Darurat.

1) Penerimaan pasien dari poliklinik.

· Pasien yang datang ke poliklinik akan diperiksa oleh dokter. Setelah

melakukan pemeriksaan terkadang dokter menganjurkan agar pasien

menjalani rawat inap dikarenakan sakit yang diderita oleh pasien

tersebut tergolong parah. Namun bila tidak diperlukan rawat inap maka

dokter memperbolehkan pasien untuk pulang.

· Apabila pasien harus menjalani rawat inap maka dokter akan membuat

surat rujukan yang natinya akan ditunjukkan oleh petugas loket pada

saat pendaftaran rawat inap.

Page 35: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

35

2) Penerimaan pasien dari UGD (Unit Gawat Darurat).

· Setelah pasien masuk ke UGD, pasien akan segera mendapat

pemeriksaan awal oleh dokter dan perawat jaga.

· Perawat akan menyiapkan lembar Rekam Medik yang kemudian akan

diberikan kepada dokter untuk mencatat hasil pemeriksaan awal yang

sudah dilakukan.

· Rekam Medik ini kemudian dibawa oleh perawat bersama keluarga

pasien untuk mendaftar ke loket pendaftaran rawat inap. Rekam Medik

ini akan disimpan di loket dan akan diambil oleh perawat setiap kali

akan melakukan pemeriksaan terhadap pasien rawat inap.

b. Prosedur pendaftaran rawat inap.

· Pasien/keluarga akan mendaftar ke bagian loket disertai dengan

rujukan bila dari poliklinik atau Rekam Medik dari UGD.

· Petugas loket akan mendaftar pasien dan mencarikan ruang yang bisa

ditempati oleh pasien untuk menjalani rawat inap.

· Setelah itu petugas akan menerima uang pendaftaran dan menyiapkan

karcis pendaftaran (satu untuk pasien/kelurga dan yang kedua/pangkal

karcis untuk puskesmas).

· Petugas akan memberikan nomor pada Rekam Medik.

c. Prosedur pemeriksaan dan perawatan rawat inap.

· Sebelum melakukan pemeriksaan perawat akan mengambil Rekam

Medik di loket.

· Setelah dokter melakukan pemeriksaan akan dicatat ke Rekam Medik.

Page 36: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

36

· Kemudian tim pemeriksa ini akan membuat dokumen-dokumen yang

diperlukan antara lain Program Injeksi (PI) untuk membantu perawat

mencatat injeksi/suntikan yang telah diberikan kepada pasien, resep

untuk mengambil obat di apotek, dan surat pengantar apabila pasien

harus menjalani pemeriksaan dari laboratorim.

· Apabila pasien telah menjalani pemeriksaan di laboratorium atau unit

lain maka perawat akan menerima Hasil Pemeriksaan Laboratorium

(HPL) dan mencatatnya dalam Rekam Medik.

· Jika pasien dinyatakan sembuh atau boleh pulang maka Rekam Medik

dan Program Injeksi akan diberikan kepada bagian kasir yang nantinya

akan dijadikan dasar perincian biaya rawat inap.

d. Prosedur pemeriksaan laboratorium atau unit lainnya.

· Bagian laboratorium akan menerima surat pengantar dari dokter yang

disampaikan oleh perawat berisi permintaan untuk dilakukan

pemeriksaan yang diinginkan.

· Setelah menerima surat pengantar kemudian petugas laboratorium

akan melakukan pemeriksaan terhadap pasien.

· Apabila telah selesai melakukan pemeriksaan hasilnya akan dicatat

dalam sebuah kertas Hasil Pemeriksaan Laboratorium (HPL) yang

kemudian akan diberikan kepada perawat untuk dicatat dalam Rekam

Medik.

Page 37: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

37

· Selain itu petugas laboratorium akan mencatat biaya pemeriksaan di

laboratorium yang nantinya akan diminta oleh bagian kasir untuk

perincian biaya rawat inap.

e. Prosedur pengambilan obat di bagian apotek.

· Perawat akan membawa resep dari dokter untuk ditukarkan dengan

obat ke bagian apotek.

· Petugas apotek akan menyiapkan obat sesuai dengan yang tertera

dalam resep dan memberikan obat tersebut kepada perawat.

· Setelah itu petugas apotek akan mencatat obat yang digunakan oleh

pasien ke Buku Register Obat.

· Petugas apotek akan membuat lembar kertas biaya pemakaian obat

oleh pasien tertentu berdasarkan Buku Register Obat yang nantinya

akan diminta oleh bagian kasir.

f. Prosedur penerimaan uang di bagian kasir.

· Apabila diketahui ada pasien yang dijinkan pulang oleh bagian

pemeriksaan, petugas bagian kasir akan mengumpulkan semua

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pasien tersebut untuk

dilakukan penghitungan total biaya rawat inap. Dokumen tersebut

antara lain Rekam Medik dan Program Injeksi dari bagian

pemeriksaan, Lembar Biaya Obat dari bagian apotek, Lembar Hasil

Pemeriksaan Laboratorium atau unit lain.

Page 38: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

38

· Setelah semua dokumen terkumpul kemudian petugas di bagian kasir

akan menghitung dan mencatat rincian total biaya ke Daftar Rincian

Biaya Rawat Inap.

· Ketika pasien/keluarga datang ke kasir untuk membayar biaya rawat

inap, petugas akan menunjukkan Daftar Rincian Biaya Rawat Inap

kepada pasien/keluarga.

· Apabila tidak ada masalah mengenai biayanya kasir akan mencatat

jumlah total biaya sesuai yang tercantum dalam Daftar Rincian Biaya

Rawat Inap ke dalam kuitansi yang sudah diberi cap dan paraf petugas

kasir.

· Setelah uang diterima kasir akan memberikan kuitansi lembar satu

untuk pasien dan lembar kedua (pangkal) untuk puskesmas.

· Kasir akan menyerahkan sejumlah uang dari penerimaan kas rawat

inap kepada bagian akuntansi beserta Daftar Rincian Biaya Rawat

Inap.

g. Prosedur pencatatan penerimaan kas rawat inap di bagian akuntansi.

· Bagian akuntansi akan menerima sejumlah uang beserta Daftar

Rincian Biaya Rawat Inap dari kasir kemudian membandingkan

keduanya.

· Setelah cocok kemudian dicatat ke Buku Kas Harian sesuai dengan

uang yang diterima dari kasir.

· Setiap hari Sabtu petugas akuntansi akan menyetorkan uang hasil

penerimaan kas rawat inap ke Bank BKK.

Page 39: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

39

· Pada tanggal 28 setiap bulan hasil penerimaan kas rawat inap akan

dicatat ke Buku Kas Bulanan berdasarkan Buku Kas Harian dan

dokumen pendukungnya.

· Bagian akuntansi akan melaporkan penerimaan kas rawat inap setiap

tanggal 30 kepada Kepala Puskesmas.

5. Bagan alir atau flowchart sistem.

Berikut ini akan disajikan mengenai bagan alir sistem penerimaan kas rawat

inap pada Puskesmas Sambirejo.

Page 40: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

40

Gambar II. 1

Sistem Penerimaan Kas Rawat Inap

Puskesmas Sambirejo

Bagian Poliklinik

Mulai

Memeriksa Pasien

Perlu Perawatan

Membuat rujukan

untuk UGD

Membuat Resep

Menerima uang dari

pasien

Rujukan 1

Resep 1

Pasien pulang

Bersama pasiennya

1

Tidak Ya

Page 41: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

41

Gambar II. 2

Sistem Penerimaan Kas Rawat Inap

Puskesmas Sambirejo

Bagian UGD

RM : Rekam Medik

Mulai

Melakukan pemeriksaan

awal

Mencatat hasil pemeriksaan

awal

RM 1

1

Page 42: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

42

Gambar II. 3

Sistem Penerimaan Kas Rawat Inap

Puskesmas Sambirejo

Bagian Loket

KP : Karcis Pendaftaran

1

Rujukan 1

RM 1

Menyiapkan karcis

pendaftaran

Mendaftar pasien dan mencarikan

ruang

Bersamaan dengan uang pendaftaran

KP 3 KP 2

Rujukan 1

RM 1

2 T

Keluarga pasien

Page 43: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

43

Gambar II. 4

Sistem Penerimaan Kas Rawat Inap

Puskesmas Sambirejo

Bagian Pemeriksaan Rawat Inap

PI : Program Injeksi

SP : Surat Pengantar

HPL : Hasil Pemeriksaan Laboratorium

2

RM 1

HPL 1 Mencatat terapi dan pemakaian obat

Membuat dokumen pendukung

Perawat mencatat ke dalam Rekam Medik

SP 4

Resep 3

PI 2

RM 1

Jika diperlukan pemeriksaan Lab/unit lainnya

6

4

3 5

Page 44: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

44

Gambar II. 5

Sistem Penerimaan Kas Rawat Inap

Puskesmas Sambirejo

Laboratorium / Uni Kesehatan lain

LBL : Lembar Biaya Laboratorium

4

SP 4

Melakukan pemeriksaan

SP 4 LBL 2

HPL 1

6 5

T Setelah disuruh oleh bagian kasir

Page 45: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

45

Gambar II. 6

Sistem Penerimaan Kas Rawat Inap

Puskesmas Sambirejo

Bagian Apotek

LBO : Lembar Biaya Obat

3

Resep 3

Menyiapkan obat

Mencatat pemakaian obat pasien

LBO 1

5

Setelah diminta bagian kasir

Buku register obat

Membuat lembar biaya

pemakaian obat

Obat diserahkan kepada perawat

Page 46: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

46

Gambar II. 7

Sistem Penerimaan Kas Rawat Inap

Puskesmas Sambirejo

Bagian Kasir

5

LBL 2

LBO 1

PI 2

RM 1

Menjumlah dan mencatat total biaya Rawat Inap

Kuitansi 3

Kuitansi 2

DRBRI 1

Pada saat pembayaran dilunasi

7 T

Pasien

Page 47: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

47

Gambar II. 8

Sistem Penerimaan Kas Rawat Inap

Puskesmas Sambirejo

Bagian Akuntansi

7

DRBRI 1

Mencatat kedalam catatan Akuntansi

T

Buku Kas Harian

Buku Kas Bulanan

Menyetor uang ke Bank

Setiap Tgl. 30 laporan kepada Kepala Puskesmas

Setiap hari sabtu

Bank

Selesai

Page 48: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

48

C. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern pada Puskesmas Sambirejo.

1. Organisasi pemisahan tanggung jawab fungsional.

a. Dalam sistem penerimaan kas dari rawat inap di Puskesmas Sambirejo telah

memperlihatkan adanya pemisahan fungsi penerimaan dari rawat inap

dengan fungsi penerimaan puskesmas dari bagian yang lain, misalnya

penerimaan dari poliklinik, posyandu, lansia, dan penerimaan dari bagian

yang lain. Hal ini didasari karena untuk unit rawat inap belum masuk

menjadi program Pemerintah Daerah (Pemda), melainkan program dari

puskesmas itu sendiri, sehingga penerimaan kas dari rawat inap masuk

menjadi pendapatan Puskesmas Sambirejo, tidak menjadi pendapatan

daerah.

b. Fungsi akuntansi dalam rawat inap merangkap sebagai fungsi penyimpan

kas sementara sebelum kas disimpan di bank. Keadaan ini berisiko

memunculkan adanya penyalahgunaan yang dilakukan oleh bagian

akuntansi karena memegang dua fungsi/peranan sekaligus.

c. Seluruh fungsi dalam penerimaan kas rawat inap bertanggung jawab kepada

Kepala Puskesmas selaku pimpinan

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan.

a. Setiap dokumen yang dikeluarkan diotorisasi (paraf) oleh bagian yang

berhak dan dokumen yang berhubungan dengan pihak luar (pasien) diberi

cap puskesmas, contohnya kuitansi untuk pasien.

b. Pencatatan penerimaan kas rawat inap ke Buku Kas didasarkan pada

dokumen sumber, dalam hal ini adalah Daftar Rincian Biaya Rawat Inap.

Page 49: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

49

3. Praktik yang sehat.

a. Kas dari rawat inap yang diterima setiap hari Sabtu disetorkan ke Bank

BKK.

b. Secara rutin tepatnya setiap tanggal 30 terdapat laporan hasil penerimaan

kas rawat inap kepada Kepala Puskesmas oleh bagian akuntansi.

c. Sebelum pencatatan penerimaan kas ke Buku Kas Bulanan oleh bagian

akuntansi, diadakan pertemuan seluruh fungsi/bagian yang terkait dalam

penerimaan kas rawat inap.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

a. Untuk perekrutan karyawan di unit rawat inap sebagian besar adalah

Pegawai Negeri Sipil (PNS) Puskesmas Sambirejo itu sendiri, sedangkan

beberapa lainnya sudah diseleksi menurut persyaratan dan kemampuan

yang dituntut.

b. Untuk karyawan PNS terkadang diikutkan dalam penataran-penataran di

beberapa daerah.

D. Evaluasi terhadap Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas dari

Rawat Inap Puskesmas Sambirejo.

1. Evaluasi terhadap sistem pengendalian intern.

a. Organisasi pemisahan fungsional.

· Telah terdapat pemisahan fungsi penerimaan kas rawat inap dengan fungsi

penerimaan lain, misalnya penerimaan kas dari APBD. Hal ini sangat baik

Page 50: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

50

dilakukan mengingat rawat inap merupakan program Puskesmas

Sambirejo itu sendiri.

· Masih terdapat perangkapan fungsi pencatatan dengan fungsi penyimpan

kas sebelum disetorkan ke bank.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan.

· Terdapat otorisasi terhadap dokumen yang dikeluarkan oleh bagian yang

berwenang.

· Terdapat dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke

Buku Kas, yaitu Daftar Rincian Biaya Rawat Inap.

c. Praktik yang sehat.

· Kas yang diterima dari rawat inap tidak disetorkan ke bank setiap hari,

melainkan hanya setiap hari Sabtu. Hal ini sangat berisiko terjadi

penyalahgunaan uang kas.

· Terdapat laporan secara rutin terhadap penerimaan kas rawat inap kepada

Kepala Puskesmas selaku pimpinan, tepatnya setiap tanggal 30.

· Terdapat pertemuan seluruh fungsi yang terkait dalam penerimaan kas

rawat inap sebagai koreksi apabila terjadi kesalahan/perbedaan dalam

perincian pada masing-masing fungsi.

· Tidak terdapat suatu transaksi yang dari awal sampai akhir dilakukan oleh

satu orang saja.

· Belum ada pemeriksaan mendadak yang dilakukan oleh Kepala

Puskesmas.

Page 51: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

51

· Sudah ada perputaran jam kerja bagi karyawannya, sehingga

meminimalisasi adanya persekongkolan.

d. Karyawan dan mutunya.

· Seleksi karyawan non Pegawai Negeri Sipil sudah dilakukan menurut

kebutuhan puskesmas.

· Karena sebagian besar karyawan di unit rawat inap adalah Pegawai Negeri

Sipil paling tidak mutunya sudah diketahui.

2. Evaluasi terhadap dokumen/formulir.

· Semua dokumen yang membentuk sistem penerimaan kas rawat inap

terdapat nomor dan dokumen yang berhubungan dengan pihak luar diberi

cap puskesmas, contohnya pada kuitansi yang diberikan kepada pasien

sewaktu melunasi pembayaran.

· Ada beberapa dokumen yang tidak dibuat rangkap, misalnya Daftar

Rincian Biaya Rawat Inap, Rekam Medik, Program Injeksi, dan lembar-

lembar pendukung lainnya. Hal ini berisiko apabila terjadi hilangnya salah

satu dokumen tersebut.

· Beberapa dokumen jika dilihat dari ukurannya terlalu kecil apabila

nantinya akan dijadikan arsip, seperti karcis pendaftaran, dan sambungan

kuitansi pasien.

3. Evaluasi terhadap catatan akuntansi.

· Bagian akuntansi menggunakan dua catatan akuntansi untuk mencatat

penerimaan kas rawat inap, yaitu Buku Kas Harian yang berfungsi sebagai

Page 52: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

52

buku pembantu dan Buku Kas Bulanan yang berfungsi sebagai laporan

kepada pimpinan.

· Tidak terdapat jurnal sebagai catatan akuntansi yang pertama. Hal ini

dirasa kurang perlu mengingat hanya terdapat sedikit rekening di rawat

inap.

4. Evaluasi terhadap prosedur.

· Setiap prosedur yang terjadi dilakukan oleh fungsi dan bagian yang

berwenang.

· Tidak ada satu jaringan prosedur yang hanya dilakukan oleh satu orang

saja.

5. Evaluasi terhadap fungsi yang terkait.

· Fungsi operasi berada ditangan bagian loket, kasir,bagian pemeriksa serta

penunjang medik lainnya.

· Fungsi penyimpanan akhir berada di Bank BKK, yang sudah disepakati,

sedangkan penyimpan kas sementara masih berada di bagian akuntansi.

· Fungsi pencatatan berada di bagian akuntansi.

Page 53: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

53

BAB III

TEMUAN

Pada bab ini penulis akan mengemukakan temuan-temuan setelah penulis

melakukan evaluasi terhadap sistem penerimaan kas rawat inap pada Puskesmas

Sambirejo. Temuan tersebut terdiri dari beberapa kelebihan dan kelemahan sistem

penerimaan kas rawat inap yang sudah diterapkan oleh Puskesmas Sambirejo.

A. Kelebihan-kelebihan.

1. Terdapat pemisahan fungsi penerimaan kas rawat inap dengan fungsi

penerimaan kas dari bagian lain.

2. Terdapat laporan pertanggungjawaban atas penerimaan kas rawat inap dari

fungsi akuntansi kepada Kepala Puskesmas yang rutin dilaksanakan setiap

tanggal 30.

3. Sebelum pencatatan penerimaan kas rawat inap dari Buku Kas Harian ke

Buku Kas Bulanan, diadakan pertemuan seluruh fungsi yang terkait dalam

penerimaan kas rawat inap sebagai tindakan koreksi apabila terjadi

kesalahan/perbedaan pencatatan dalam perincian pada masing-masing

fungsi.

4. Kas yang diterima di bagian kasir setiap hari langsung dilaporkan ke

bagian akuntansi untuk dicatat dalam Buku Kas Harian agar terhindar dari

kesalahan pencatatan jika terlalu lama disimpan di kasir.

Page 54: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

54

5. Dokumen yang digunakan telah bernomor dan penggunaannya telah

mendapat otorisasi dari bagian yang berwenang.

6. Dokumen yang berhubungan dengan pihak luar (kuitansi) diberi cap

Puskesmas Sambirejo untuk mencegah pemalsuan yang dapat merugikan

puskesmas itu sendiri.

7. Pencatatan kas dari rawat inap ke catatan akuntansi (Buku Kas)

berdasarkan dokumen sumber (Daftar Rincian Biaya Rawat Inap) dan

didukung oleh dokumen-dokumen pendukungnya (Rekam Medik,

Program Injeksi, dan lembar-lembar biaya).

8. Adanya pembagian jam kerja bagi karyawannya.

B. Kelemahan-kelemahan.

1. Bagian akuntansi selain berfungsi sebagai pencatat ke Buku Kas juga

berfungsi sebagai penyimpan uang kas sementara sebelum disetorkan ke

bank yang sudah ditunjuk.

2. Uang penerimaan kas rawat inap tidak setiap hari disetorkan ke bank,

melainkan hanya setiap hari Sabtu. Keadaan seperti ini dikhawatirkan

uang kas akan mudah hilang dan banyak dana yang menganggur.

3. Tidak adanya pemeriksan mendadak yang dilakukan oleh Kepala

Puskesmas terhadap fungsi-fungsi penerimaan kas rawat inap.

4. Tidak terdapat satuan pengawas intern terhadap pengendalian penerimaan

kas rawat inap yang independen.

Page 55: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

55

5. Masih banyak dokumen yang tidak dibuat rangkap sehingga fungsi-fungsi

yang terkait sulit untuk mengendalikan penerimaan kas rawat inap,

misalnya jika akan dilakukan pencocokan mengenai biaya-biaya yang

dilakukan oleh beberapa fungsi yang berbeda, atau jika salah satu

dokumen hilang.

6. Dalam pengolahan data hanya menggunakan sistem manual sehimgga

keandalan dan keamanan data kurang terjamin.

Page 56: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

56

BAB IV

REKOMENDASI

Pada bagian ini penulis akan memberikan kesimpulan setelah mengadakan

evaluasi terhadap sistem pengendalian intern penerimaan kas rawat inap pada

Puskesmas Sambirejo serta memberikan saran-saran untuk memperbaiki

kelemahan-kalamahan terhadap sistem yang sudah dijalankan.

A. Kesimpulan.

Dari uraian dan evaluasi mengenai sistem penerimaan kas rawat inap

Puskesmas Sambirejo penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem yang

sudah dijalankan sebenarnya sudah mengarah ke pembentukan sistem

pengendalian intarn yang benar, tetapi pengembangan dari sistem tersebut belum

sempurna atau masih terdapat kekurangan.Hal ini dapat dicontohkan bahwa sudah

ada pelaporan kepada pimpinan secara rutin tetapi belum terdapat pemeriksaan

mendadak (surprised audit). Bisa disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern

penerimaan kas dari rawat inap Puskesmas Sambirejo masih sangat sederhana.

Kekurangan seperti ini belum begitu dirasakan mungkin dikarenakan rawat

inap di Puskesmas Sambirejo masih lingkup yang kecil dan belum sebesar rumah

sakit. Namun dengan adanya evaluasi serta perbaikan sistem dapat diyakini akan

lebih memajukan Puskesmas Sambirejo di masa mendatang. Hal ini juga akan

berdampak positif bagi masyarakat pengguna jasa Puskesmas Sambirejo.

Page 57: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

57

B. Saran-saran.

Dari evaluasi penulis mengenai kelemahan-kelemahan sistem yang sudah

dijalankan, maka penulis dapat memberikan saran-saran bagi Puskesmas

Sambirejo, antara lain:

1. Segera dibentuk fungsi penyimpan kas (bendahara) sehingga tidak ada lagi

perangkapan tanggung jawab fungsi. Hal ini sesuai dengan unsur sistem

pengendalian intern yang menyebutkan adanya pemisahan tanggung jawab

fungsional secara tegas.

2. Uang kas yang diterima sebaiknya disetorkan ke bank setiap hari, hal ini untuk

menghindari adanya dana yang menganggur dan keamanan uang kas lebih

terjamin.

3. Sebaiknya diadakan pemeriksaan mendadak (surprised audit) terhadap fungsi-

fungsi yang membentuk penerimaan kas rawat inap. Adanya pemeriksaan

mendadak ini akan mendorong karyawan untuk melaksanakan tugasnya sesuai

dengan aturan yang telah ditetapkan.

4. Segera dibentuk satuan pengawas intern untuk mengawasi dan mengendalikan

penerimaan kas rawat inap. Adanya pengawas intern ini akan menjamin

efektivitas unsur-unsur sistem, harta/kekayaan serta data akuntansi dapat

terjamin ketelitiannya.

5. Dokumen-dokumen seperti Rekam Medik, Program Injeksi, Daftar Rincian

Biaya Rawat Inap, serta lembar-lembar biaya lain dibuat rangkap, sehingga

bila terjadi kekeliruan dapat dikoreksi dengan cepat, serta untuk

mengantisipasi apabila salah satu dokumen hilang.

Page 58: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

58

6. Untuk keperluan keamanan, ketelitian, dan keandalan data akuntansi

sebaiknya setelah data diolah secara manual, data tersebut dimasukkan ke

sistem komputer.

Page 59: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

59

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 1985. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Chusing, Barry E, dan Kosasih, Ruchyat. 1983. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Edisi Ketiga, Terjemahan. Jakarta: Erlangga.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta:

Salemba Empat. Mulyadi. 1997. Sistem Akuntansi. Edisi 3. Yogyakarta: Bagian Penerbitan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Page 60: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

60

LAMPIRAN

Page 61: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

61

Page 62: Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas dari rawat ...

62