Page 1
EVALUASI PELAKSANAAN MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN
(Studi Kasus Pelaksanaan Musrenbang di Kelurahan
Tembalang)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Manajemen Program
Pembangunan
Disusun oleh:
Angga Aditya Nugraha
14010113140126
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
Page 2
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2015
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan segala nikmat dan karunia sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan laporan ini, khususnya kepada Staff
pembangunan kelurahan tembalang, Bapak Ali yang telah memberikan
informasi dan data yang dibutuhkan. Juga rekan-rekan yang
senantiasa mendukung, memotivasi, serta memberi masukan positif
sehingga proposal ini dapat disusun.
Laporan dengan judul “EVALUASI PELAKSANAAN MUSYAWARAH RENCANA
PEMBANGUNAN” ini akan membahas tentang pelaksanaan musyawarah
rencana pembangunan (musrenbang) yang dilakukan di kelurahan
tembalang pada tahun 2014. Pembahasan akan dimulai dengan
penjabaran hasil musrenbang, kemudian membahas apakah hasil
murenbang yang diusulkan warga dapat terlaksanan di tahun 2014.
Pembahasan akan difokuskan pada analisis apakah pelaksanaan
pembangunan tahun 2014 sudah sesuai dengan usulan musrenbang
Page 3
warga sepenuhnya serta adakah inisiatif pembangunan lain dari
pemerintah Kota.
Dalam hal ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu penulis memohon maaf apabila tulisan ini
memiliki beberapa kekurangan dan kesalahan dalam penulisan ejaan
atau sebagainya. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun untuk perbaikan penulisan kedepannya.
Semarang, 10 Januari
2015
Angga Aditya N
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai pulau
yaitu Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, Pulau Sumatra
serta pulau-pulau lainnya. Dengan populasi lebih dari 237 juta
jiwa pada tahun 2010, Indonesia adalah negara berpenduduk
terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk
Page 4
muslim terbesar di dunia (dengan penganut agama islam lebih dari
207 juta jiwa meskipun secara resmi bukanlah negara Islam).
Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden. Sistem
pemerintahan Indonesia ini terdiri dari pemerintah pusat,
pemerintah daerah dan desa.
Salah satu kota yang berada di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah Kota Semarang. Kota Semarang. Ibu kota
Jawa Tengah yang memiliki berbagai kecamatan dan kelurahan, salah
satunya adalah Kecamatan Banyumanik. Kecamatan Banyumanik
tersebut terdiri atas banyak kelurahan, salah satu diantaranya
adalah Kelurahan Tembalang. Yang akan penulis bahas pada makalah
kali ini adalah program perencanaan pembangunan yang dilaksanakan
di Kelurahan Tembalang.
Tahapan dan tatacara penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD), menyebutkan bahwa RPJMD merupakan
rencana pembangunan suatu daerah untuk jangka waktu 5 tahun yang
sering disebut dengan Rencana Strategis (Renstra). Secara
operasional RPJMD diuraikan untuk kegiatan atau program
pemerintah setiap tahun dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) atau
sering juga disebut Rencana Kerja (Renja) Pemerintah
(Permendagri No 54 Tahun 2010). Berdasarkan penjelasan
Permendagri No 54 Tahun 2010, bahwa kedudukan RPJMD
Kota/Kabupaten merupakan dokumen yang akan menjadi pedoman dalam
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten/Kota.
Page 5
Salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan
pemerintahaan yang baik (Good Governance) adalah dibukanya
peluang bagi masyarakat dalam turut serta dalam pengambilan
keputusan pembangunan, termasuk aspek perencanaan. Ruang yang
disiapkan bagi keikutsertaan masyarakat dalam proses perencanaan
pembangunan adalah Musrenbang yang dilaksanakan secara berjenjang
mulai dari desa sampai tingkat nasional.
Kegiatan musrenbang tidak hanya menjadi wadah bagi
penyusunan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Musrenbang
harus dipandang sebagai saluran resmi yang dipersiapkan untuk
mengkanalisasi aspirasi masyarakat dalam rangka memperoleh akses
yang memadai dalam kebijakan penganggaran pembangunan. Untuk itu,
maka mutu proses dan mutu hasil Musrenbang akan sangat menentukan
efektifitas penyaluran aspirasi dan kebutuhan masyarakat.
Merujuk pada amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang
Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional telah diperkenalkan tiga
kutub perencanaan, yaitu Kutub perencanaan Politis, Perencanaan
Teknokratis dan Perencanaan Partisipatif. Berdasarkan pengalaman
yang ada diketahui bahwa Porsi penganggaran pemerintah sangat
didominasi oleh hasil perencanaan politis dan perencanaan
teknokratis, sedangkan hasil perencanaan partisipatif
(masyarakat) kurang mendapat porsi pendanaan. Musrenbang
hendaknya dipandang sebagai wadah yang dipersiapkan untuk
melakukan upaya harmonisasi dan singkronisasi berbagai kutub
Page 6
perencanaan tersebut, sehingga aspirasi masyarakat dapat turut
mewarnai hasil perencanaan teknokratis dan perencanaan politis.
Berangkat dari kerangka berpikir tersebut di atas, maka
dipandang perlu untuk meningkatkan mutu pelaksanaan musrenbang
Kecamatan dan Kelurahan. Petunjuk Pelaksanaan Musrenbang ini
disusun sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu
Musrenbang kecamatan.
B . Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud perencanaan yang ideal ?2. Apakah perencanaan program pembangunan di daerah anda
sudah sesuai dengan perencanaan ideal tersebut?
BAB II
Tinjauan Pustaka
1 Landasan TeoriLandasan teori memuat konsep topik yang dibahas yang
kemudian akan dikaitkan dengan teori – teori yang berkaitan
dengan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
1.1 Pengertian Musrembang
Page 7
Kata musrenbang merupakan singkatan dari Musyawaran
Perencanaan Pembangunan. Kata musyawarah berasal dari Bahasa Arab
yang menggambarkan bagaimana warga saling berdiskusi memecahkan
masalah konflik dan juga problem di masyarakat. Musrenbang, oleh
karena itu, identik dengan diksusi di masyarakat / kelurahan
tentang kebutuhan pembangunan daerah.
Musrenbang merupakan agenda tahunan di mana warga saling
bertemu mendiskusikan masalah yang mereka hadapi dan memutuskan
prioritas pembangunan jangka pendek. Ketika prioritas telah
tersusun, kemudian di usulkan kepada pemerintah di level yang
lebih tinggi, dan melalui badan perencanaan (BAPPEDA) usulan
masyarakat dikategorisasikan berdasar urusan dan alokasi
anggaran. Musrenbang di kelurahan dilaksanakan selama bulan
Januari.
Proses penganggaran partisipatif ini menyediakan ruang bagi
masyarakat untuk menyuarakan kebutuhan mereka pada pihak
pemerintah. Proses Musrenbang juga terjadi di leval kecamatan dan
kota demikian pula di provinsi dan nasional. Musrenbang merupakan
pendekatan bottom-up di mana suara warga bisa secara aktif
mempengaruhi rencana anggaran kota dan bagaimana proyek-proyek
pembangunan disusun.
Pada mulanya, Musrenbang diperkenalkan sebagai upaya
mengganti sistem sentralistik dan top-down. Masyarakat di tingkat
lokal dan pemerintah punya tanggung jawab yang sama berat dalam
membangun wilayahnya. Masyarakat seharusnya berpartisipasi karena
Page 8
ini merupakan kesempatan untuk secara bersama menentukan masa
depan wilayah. Masyarakat juga harus memastikan pembangunan yang
dilakukan pemerintah sesuai dengan kebutuhan.
Musrenbang dilaksanakan dalam rangka melaksanakan amanat
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Daerah, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006
tentang Tatacara Penyusunan Rencana Pembangunan, Peraturan
Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah,
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan
Rencana Kerja Pemerintah dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga,
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib menyusun Rencana
Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
sebagai pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMN/RPJMD),serta Surat Edaran Bersama Menteri Negara
Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS dan Menteri
Dalam Negeri Nomor 0008/M.PPN/01/ 2007-050/264.A/SJ, tanggal 16
Januari 2008 perihal Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Musrenbang
Tahun 2008. peraturan tersebut mengamanatkan bahwa perencanaan
pembangunan daerah dilakukan berdasarkan peran dan kewenangan
masing-masing guna mewujudkan integrasi, sinkronisasi dan
sinergitas pembangunan, antar (stakeholders) pemangku
kepentingan. Meneg. Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Nomor
2400/M.PPN/05/2003, Tanggal 26 Mei 2003 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah
Page 9
(Musrenbangda Tahun 2004). Peraturan tersebut mengamanatkan bahwa
perencanaan pembangunan daerah dilakukan berdasarkan peran dan
kewenangan masing-masing guna mewujudkan integrasi, sinkronisasi
dan sinergitas pembangunan, antar (stakeholders) pemangku
kepentingan.
DASAR DAN MEKANISME PERENCANAAN
1. UU No.5 Tahun 1975 Ttg. Pemerintahan Daerah
2. P5D (Permendagri No. 9/1982
3. P3MD
4. GBHN, Repelita, Pola Dasar, Repelit ada dll
5. DURP/DIP/DIPDA
6. UU No.22 Tahun 1999 Ttg. Otonomi Daerah
7. Surat Edaran MPPN/ Bappenas No. 2400/ M.PPN/05/200, Tgl 26
Mei 2003
8. Propenas, Propeda, Renstrada dll
9. DURP/RASK/DIP/DASK
10. UU No.32 Tahun 2004 Pemerintahan Daerah
11. UU No.25 Tahun 2004, Ttg.PPSN
12. RPJP, RPJM, RenstraKL/SKPD,RKP/
13. DURP/DIP?/RASKKPD/DASKKPD
Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyusun Rencana
Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) sebagai
penjabaran Rencana Strategis (Renstra) SKPD dan bahan bagi
penyempurnaan RKPD. Penyusunan berbagai dokumen rencana tahunan
tersebut dilakukan melalui proses koordinasi antar instansi
Page 10
pemerintah (Forum SKPD) dan proses partisipasi seluruh pelaku
pembangunan dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang). Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan
pedoman bagi penyusunan APBD yang akan ditetapkan secara bersama
oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Pemerintah Daerah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) mempunyai fungsi pokok
sebagai : (1) Acuan bagi seluruh pelaku pembangunan dalam
menjabarkan seluruh kebijakan public, (2) Pedoman dalam
penyusunan APBD sesuai dengan arah kebijakan pembangunan daerah
selama satu tahun, dan (3) Jaminan kepastian kebijakan sebagai
wujud nyata komitmen pemerintah dalam melaksanakan pembangunan.
Sehubungan dengan hal diatas, sebagai bagian dari
proses penyelenggaraan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
maka dalam perencanaan pembangunan perlu dilakukan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang akan membahas dan
menyempurnakan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) untuk difinalisasi lebih lanjut sebagai pedoman dalam
penyusunan rencana kerja dan anggaran yang merupakan mata rantai
dalam proses penyusunan APBD.
TUJUAN
Agar penyelenggaraan Musrenbang Kabupaten, Kecamatan,
Kelurahan dan Desa dapat memenuhi asas demokrasi, partisifasi,
kemitraan, transparansi dan akuntabilitas dengan melibatkan para
pelaku pembangunan di daerah.
Page 11
Tujuan penyelenggaraan Musrenbang dalam rangka penyusunan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Adalah:
1. Menyempurnakan rancangan awal RKPD menjadi rancangan akhir
RKPD dengan mengacu pada naskah RPJMD 2009 – 2014 yang mulai
diimplementasikan pada tahun 2009.
2. Melakukan sinkronisasi dan penyempurnaan rancangan awal
Rencana Kerja SKPD menjadi rancangan akhir Rencana Kerja SKPD
dengan memperhatikan prioritas pembangunan yang tertuang dalam
rancangan RKPD serta prioritas dan aspirasi masyarakat sesuai
kesepakatan Musrenbang.
3. Melakukan sinkronisasi program, kegiatan pokok, lokasi
kegiatan dan pagu anggaran yang disusun oleh SKPD yang bersifat
penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan, mempunyai dampak
nyata, terukur dan langsung dirasakan oleh masyarakat, sesuai
dengan prioritas pembangunan yang telah ditetapkan dalam
Rancangan RKPD.
4. Mengembangkan dan memperkuat proses partispisasi masyarakat
dan dunia usaha dalam penyusunan RKPD.
5. Mengembangkan dan memperkuat mekanisme pengendalian dan
pengawasan (safe guarding) terhadap pelaksanaan RKPD.
6. Merupakan media interaktif bagi segenap stakeholders daerah
untuk menetapkan program dan kegiatan daerah serta rekomendasi
kebijakan guna mendukung implementasi program/kegiatan tahun
anggaran berikutnya.
7. Membangun komitmen bersama diantara steakholders dalam
pencapaian pembangunan yang berkualitas, partipatif, transparan
Page 12
dan akuntabel
8. Menciptakan program – program innovatif dalam perencanaan
pembangunan kedepan
1.2 PRINSIP-PRINSIP DALAM PELAKSANAAN MUSRENBANG Prinsip dalam Musrenbang berlaku baik untuk Fasilitator,
peserta, narasumber, dan semua komponen yang terlibat dalam
pelaksanaan musrenbang dan hendaknya ini menjadi kesepakatan
bersama sehingga Musrenbang benar – benar menjadi sebuah
wadah/forum dalam mengambil keputusan bersama dalam rangka
menyusun program kegiatan pembangunan tahun berikutnya.
Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1. Prinsip kesetaraan: Peserta musyawarah adalah kelompok
masyarakat dengan hak yang setara untuk menyampaikan pendapat,
berbicara, dan dihargai meskipun terjdi perbedaan pendapat.
Sebaliknya, juga memiliki kewajiban yang setara untuk
mendengarkan pandangan orang lain, menghargai perbedaan pendapat,
dan juga menjunjung tinggi hasil keputusan bersama.
2. Prinsip musyawarah dialogis: Peserta musrenbang memiliki
keberagaman tingkat pendidikan, latar belakang, kelompok usia,
jenis kelamin, status sosial-ekonomi, dan sebagainya. Perbedaan
dan berbagai sudut pandang tersebut diharapkan menghasilkan
keputusan terbaik bagi kepentingan masyarakat banyak di atas
kepentingan individu atau golongan.
3. Prinsip keberpihakan: Dalam proses musyawarah, dilakukan
upaya untuk mendorong individu dan kelompok yang paling
Page 13
terlupakan untuk menyampaikan aspirasi dan pendapatnya, terutama
kelompok miskin, perempuan dan generasi muda.
4. Prinsip anti dominasi: Dalam musyawarah, tidak boleh ada
individu/kelompok yang mendominasi sehingga keputusan-keputusan
yang dibuat melalui proses musyawarah semua komponen masyarakat
secara seimbang.
5. Prinsip pembangunan secara holistic: Musrenbang dimaksudkan
untuk menyusun rencana pembangunan bukan rencana kegiatan
kelompok atau sector tertentu saja. Musrenbang dilakukan sebagai
upaya mendorong kemajuan dan meningkatkan kesejahteraan secara
utuh dan menyeluruh sehingga tidak boleh muncul egosektor dan
egowilayah dalam menentukan prioritas kegiatan pembangunan.
MEKANISME PENYELENGGARAAN MUSRENBANG
PROSES MUSRENBANG DAERAH :
Musrenbang diselenggarakan melalui urutan proses :
Tahap 1 Musyawara Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan
(Musrenbangdes)
Tahap 2 Musyawara Perencanaan Pembangunan Kecamatan
(Musrenbangcam)
Tahap 3 Musyawara Perencanaan Pembangunan Kabupaten
(Musrenbangkab)
Page 14
MUSRENBANG KABUPATEN
Tujuan Umum :
Ditujukan untuk menghasilkan kesepakatan dan komitmen diantara
para pelaku pembangunan, atas program, kegiatan dan anggaran
tahunan daerah, dimana pengambilan keputusan dilakukan secara
partisifatif dengan berpedoman pada dokumen perencanaan
pembangunan daerah
Tujuan Khusus:
•Meningkatkan intensitas dan kualitas partisifasi masyarakat
• Meningkatkan kualitas perencanaan
• Mewujudkan keseimbangan antara pencapaian sasaran jangka
menengah dan strategis dan sasaran tahunan
Sasaran :
• Terjaminnya keterlibatan mayarakat (Individu/kelembagaan) dalam
proses pengambilan keputusan pada musrenbang kabupaten.
• Teridentifikasi dan tersepakatinya prioritas program/kegiatan
daerah untuk tahun mendatang yang memerlukan pembiayaan APBD
Kabupaten
• Teridentifikasinya kebutuhan akan kebijakan dari pemerintah
kabupaten
• Tersepakatinya kegiatan-kegiatan yang memerlukan pengkajian
lebih lanjut
• Terintegrasinya pendekatan partisipatif dalam keseluruhan
Page 15
proses perencanaan pembangunan di kabupaten
Materi :
• Hasil rekomendasi tata cara pelaksanaan musrenbangkab,
• RPTK dan Rancangan Repetada berupa Usulan Satker (Ranc.
RASK/DUP/DURP),
• Tinjauan Pelaksanaan Pembangunan yang didanai APBD Kab, APBD
Prop dan APBN tahun sebelumnya,
• Hasil Evaluasi APBD tahun lalu dan tahun berjalan,
• Hasil kajian potensi lokal (SDM dan SDA)
Keluaran :
• Arah Kebijakan Umum APBD
• Repetada yang definitif
• Daftar usulan kebijakan pada tingkat Kabupaten, Propinsi dan
pusat
• Daftar usulan kegiatan/investasi yang memungkinkan
terjadinya kemitraan dengan swasta
• Daftar usulan kegiatan yang perlu pengkajian lebih lanjut
1.3 Konsep Pembangunan
Berikut beberapa definisi pembangunan menurut para ahli :
Pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan
(Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).
Page 16
Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan
sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan
perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh
suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam
rangka pembinaan bangsa (nation building)”.
Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih
sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang
lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana”.
Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup
seluruh system sosial, seperti politik, ekonomi,
infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi,
kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994).
Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai
transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah
proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai
aspek kehidupan masyarakat.
Amartya Sen (pemenang hadial Nobel untuk Ekonomi tahun 1998
mengatakan Pembangunan pada hakikatnya adalah Pembebasan dari
tirani, kurangnya kesempatan ekonomi, deprivasi sosial secara
sistematik, kurangnya prasarana publik dan ketidaktoleransi
atau ‘overactivity’ negara-negara yang represif.
Pada awal pemikiran tentang pembangunan sering ditemukan
adanya pemikiran yang mengidentikan pembangunan dengan
perkembangan, pembangunan dengan modernisasi dan industrialisasi,
bahkan pembangunan dengan westernisasi. Seluruh pemikiran ter-
sebut didasarkan pada aspek perubahan, di mana pembangunan,
Page 17
perkembangan, dan modernisasi serta industrialisasi, secara
keseluruhan mengandung unsur perubahan. Namun begitu, keempat hal
tersebut mempunyai perbedaan yang cukup prinsipil, karena masing-
masing mempunyai latar belakang, azas dan hakikat yang berbeda
serta prinsip kontinuitas yang berbeda pula, meskipun semuanya
merupakan bentuk yang merefleksikan perubahan (Riyadi dan Deddy
Supriyadi Bratakusumah, 2005).
Makna penting dari pembangunan adalah adanya kemajuan/perbaikan
(progress), pertumbuhan dan diversifikasi. Secara sederhana
pembangunan sering diartikan sebagai suatu upaya untuk melakukan
perubahan menjadi lebih baik. Karena perubahan yang dimaksud
adalah menuju arah peningkatan dari keadaan semula, tidak jarang
pula ada yang mengasumsikan bahwa pembangunan adalah juga
pertumbuhan. Seiring dengan perkembangannya hingga saat ini belum
ditemukan adanya suatu kesepakatan yang dapat menolak asumsi
tersebut. Akan tetapi untuk dapat membedakan keduanya tanpa harus
memisahkan secara tegas batasannya, Siagian (1983) dalam bukunya
Administrasi Pembangunan mengemukakan, “Pembangunan sebagai suatu
perubahan, mewujudkan suatu kondisi kehidupan bernegara dan
bermasyarakat yang lebih baik dari kondisi sekarang, sedangkan
pembangunan sebagai suatu pertumbuhan menunjukkan kemampuan suatu
kelompok untuk terus berkembang, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif dan merupakan sesuatu yang mutlak harus terjadi dalam
pembangunan.”
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada dasarnya pembangunan
tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan, dalam arti bahwa
Page 18
pembangunan dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan
pertumbuhan akan terjadi sebagai akibat adanya pembangunan. Dalam
hal ini pertumbuhan dapat berupa pengembangan/perluasan
(expansion) atau peningkatan (improvement) dari aktivitas yang
dilakukan oleh suatu komunitas masyarakat.
Karakteristik utama dari bidang studi pembangunan yg multi dan
inter-disiplin sejak diresmikan pada tahun 1940an, adalah satu
seri perubahan dalam Pemikiran Pembangunan. Dalam discourse bidang
keilmuan teori pembangunan identik dengan sifat perubahan yg
evolusiner daripada revolusiner. Pemikiran Pembangunan bukan
saja merupakan terjemahan teori tentang fakta tapi merupakan juga
tentang nilai, aspirasi, tujuan sosial yg pada akhirnya mencari
sesuatu yg berlandaskan moral, etika dan keadilan. Maka
perubahan dalam studi pembangunan menjurus ke evolusi ide2 yang
paralel daripada revolusi ide2. maka tidak heran apabila
konflik, bahasan, debat, posisi dan juga sanggahan moral tersirat
dalam bahasan strategi pembangunan dengan teori2 pembangunan yang
majemuk.
Pembangunan mencakup teori dan praktek yaitu bagaimana
pembangunan seharusnya atau mungkin terjadi dan upaya riil yg
dilakukan utk menerapkan berbagai aspek pembangunan dalam
praktek. Pembangunan mempunyai pengertian dinamis, maka tidak
boleh dilihat dari konsep yang statis.Pembangunan juga mengandung
orientasi dan kegiatan yang tanpa akhir.
Proses pembangunan merupakan suatu perubahan sosial budaya.
Pembangunan menunjukkan terjadinya suatu proses maju berdasarkan
Page 19
kekuatan sendiri, tergantung kepada manusia dan struktur
sosialnya. Pembangunan tidak bersifat top-down, tetapi tergantung
dengan “innerwill”, proses emansipasi diri. Dengan demikian,
partisipasi aktif dan kreatif dalam proses pembangunan hanya
mungkin bila terjadi karena proses pendewasaan.
2. metode penelitian
Metode penelitian adalah metode yang digunakan untuk mengolah
data hasil penelitian untuk memperoleh suatu kesimpulan. Metode
penilitian yang dilakukan penulis meliputi:
2.1Jenis Sumber Data Kajian ini menggunakan metode peneltian kualitatif dengan
menjabarkan sumber – sumber data primer dan sekunder untuk
dianalisis dan diperbandingkan, data primer dikumpulkan melalui
wawancara pada subyek yang akan diteliti yaitu : Pihak Kelurahan
Ungaran sedangkan data sekunder yaitu data yang didownload
melalui media internet, serta informasi berupa literatur buku
yang berkaitan dengan topik bahasan 2.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah telaah
pustaka yang terkait dengan topik yang akan dikaji. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis komparatif yang
mencoba untuk mengkaji proses implementasi Musrenbang di
Kelurahan Ungaran untuk ditarik kesimpulan. Selanjutnya akan
Page 20
dianalisis dengan model siklus interaktif yang dikemukakan
Huberman dan Miles dalam Bungin (2003:63)
BAB III
Pembahasan
1.Perencanaan IdealPerencanaan adalah suatu proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan-
pilihan.
Menentukan : menemukan (mengungkapkan dan meyakinkan)
Tindakan : Spesifik dan berkaitan dengan persoalan
pelaksanaan
Tepat : Dikaitkan dengan tindakan
Pilihan-pilihan
1. Pemilihan tujuan dan kriteria
2. Identifikasi seperangkat alternative yang konsisten
dengan preskripsi dengan pemilih alternative yang
memungkinkan
3. Arahan tindakan mengenai tujuan yang telah
ditentukan
Perencanaan merupakan proses terpenting dari
semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi
Page 21
lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan
dapat berjalan.
Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai
skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi
sumber daya, jadwa, dan tindakan-tindakan penting lainnya.
Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan
frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat
dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana
strategis adalah rencana umum yang berlaku di seluruh lapisan
organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang
mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi
rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka
panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu
tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki
jangka waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara
keduanya dikatakan memiliki intermediate time frame.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal.
Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan
merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan
rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan
suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap
anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana
Page 22
formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan
kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan
Menurut yang penulis dapat dari hasil wawancara dengan pak
lurah, perencanaan yang ideal itu adalah perencanaan yang
mengikuti tata cara aturan pembuatan pembangunan yang telah ada
di undang-undang atau di PP (peraturan pemerintah) selain itu
tidak hanya di peraturan saja melainkan di perlukannya aspirasi
masyarakat sebagai pengguna infrastuktur atau pembangunan
tersebut. Ini semua bertujuan agar pembangunan yang telah di
lakukan ini tepat sasaran dan berguna bagi masyarakat nya.
1.1 Penyebab kegagalan Perencanaan
Ada 4 hal yang dapat menyebabkan seseorang gagal
melaksanakan rencana yang disusunnya.
Yang pertama adalah kurangnya tekad dan kekonsistenan.
Setelah membuat perencanaan, orang yang bersangkutan harus
belajar mendisiplin diri sendiri untuk melakukan setiap langkah
yang sudah ia rencanakan dengan detil dan konsisten, sehingga apa
yang dilakukannya dapat terus mengalami peningkatan. Tanpa tekad,
konsistensi dan disiplin, kita tidak akan pernah bisa melihat
sebuah rencana terwujud dalam realita.
Penyebab kedua adalah kurangnya persiapan. Kadang kala kita
sudah merencanakan sesuatu dengan baik, tapi gagal di tengah
jalan karena tidak adanya persiapan
Penyebab ketiga adalah kurangnya dukungan dari orang-
orang terdekat, seperti suami atau isteri, anak-anak maupun
Page 23
keluarga. Kadang, kurangnya dukungan bisa melemahkan fighting
spirit yang kita miliki sehingga membuat kita gagal meraih
rencana.
Keempat adalah mentoring. Seringkali seseorang
gagal mewujudkan rencana karena ia tidak memiliki mentor yang
bisa memberi arahan, menolong untuk menetapkan langkah-langkah
persiapan ataupun menerapkan pendisiplinan pribadi atas hidup
orang yang bersangkutan.
Selain itu juga dibutuhkan tekad yang besar,
sehingga apa yang sudah kita rencanakan akan bisa terwujud. Untuk
bisa membangun mentalitas seperti ini amat diperlukan peran
seorang mentor, apalagi jika keluarga kita tergolong orang-orang
yang sekedar menjalani hidup belaka, sehingga tidak ada figur
yang bisa kita teladani guna mengadopsi semangat dan tekadnya.
Dengan adanya seorang mentor yang sudah terbukti berhasil, kita
bisa dengan mudah terinspirasi untuk meniru keberhasilan dan apa
yang ia lakukan dalam meraih pencapaian tersebut.
Selain itu, kita juga membutuhkan adanya orang-orang
maupun resources yang bisa memberikan input inspirasional dalam
hidup kita. Selanjutnya, kita membutuhkan komunitas yang
mendukung. Dengan adanya ketiga hal ini, akan jauh lebih mudah
untuk membangun dan memiliki mentalitas seorang pejuang, sehingga
apapun yang kita rencanakan pasti bisa terwujud.
Page 24
1.2 Kriteria Perencanaan Ideal
a) alternative
Agar dapat menetapkan perencanaan yang baik maka
sebelumnya agar disusun berbagai alternative, misalnya untung dan
rugi kelebihan dan kekurangannya, kendala dan dukungannya,
sehingga dapat menentukan perencanaan yang paling baik.
b) Harus realistis
Bila perencanaan tidak realistis, mungkin baik diatas
kertas saja akan tetapi tidak dapat dilaksanakan dalam
prakteknya.
Misalnya : keterbatasan dalam teknologi, keterbatasan sumber
dana, tenaga kerja, dsb.
c) Harus ekonomis
Disamping keterbatasan diatas, juga harus mempertimbangkan
tingkat ekonomis dalam suatu rencana. Hindarkan faktor
pemborosan, biaya, waktu, tempat, dsb.
d) Harus (fleksibel)
Dalam hal ini perencanaan harus fleksibel, artinya
setiap saat dapat dievaluir sesuai dengan perkembangan
organisasi, situasi dan kondisi pada waktu tersebut. Pada
dasarnya perencanaan itu disusun berdasarkan hasil penelitian
sebelumnya, namun dalam prakteknya sering terjadi berbagai
penyimpangan yang tidak dapat dihindarkan.
e) Didasari partisipasi
Dalam pembuatan perencanaan hendaknya dapat diikutkan
Page 25
berbagai pihak untuk memperoleh masukan (input) agar lebih
sempurna. Dengan adanya partisipasi, perusahaan akan memperoleh
manfaat ganda, karena disamping rencana menjadi lebih baik, juga
dapat menambah semangat kerja para karyawan (karena merasa ).
Penulis mengatakan bahwa perencanaan di wilayah tembalang
ini adalah perencanaa yang ideal karena telah mencakupi berbagai
aspek dan kriteria perencanaan yang ideal tersebut. Terbukti
perencanaan di kelurahan ini di bentuk atau di buat dari isi
aspirasi-aspirasi masyarakat pada saat kegiatan musrembang yang
telah di laksanakan. Dan selain itu tata pengelolaan system
keuangan yang di bukukan oleh kelurahan ini bersifat fakta atau
sesuai dengan apa yang telah di lakukan oleh pihak swasta.
2.Musrembang di Kelurahan Tembalang Kelurahan Tembalang merupakan daerah yang berada di
kecamatan Banyumanik yang kantornya terletak di Jalan Banjar
Sari. Dalam perkembangan daerahnya, Kelurahan Tembalang mulai
meningkatkan daya dukung daerahya melalui berbagai perencanaan –
perencanaan yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga
kesejahteraan masyarakat dapat tercapai, salah satunya dengan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
Musrenbang adalah merupakan sebuah mekanisme perencanaan,
sebuah institusi perencana yang ada di daerah dan sebagai
mekanisme untuk mempertemukan usulan/kebutuhan masyarakat (bottom
up planning) dengan apa yang akan diprogram pemeintah (top down
planning). Idealnya pelaksanaan Musrenbang melibatkan
Page 26
masyarakat/stakeholder non Pemerintah mulai dari tahapan Proses,
Penentuan, dan Pelaksanaan termasuk stakeholder secara bersama
memikirkan bagaimana membiayai dan mengimplementasikan hasil
Musrenbang.
2.1 Impelementasi Musrembang di Kelurahan TembalangSesuai dengan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah yang salah satunya mengamanatkan pelaksanaan
perencanaan pembangunan dari bawah secara partisipatif. Di
kelurahan tembalang juga melaksanakan kegiatan musrembang yang
telah di selenggarakan pada tanggal 10 januari 2015 kemarin yang
bertema kan partisipasi masyarakat di daerah temabang.
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan kepada lurah
setempat, Kegiatan musrembang di hadiri oleh salah satu anggota
dewan Sebagai saksi dalam proses musyawarah di kelurahan
tembalang berjalan dengan benar dan aspirasi masyarakat semua
tersalurkan dalam proses musrembang berjalan. Selain itu kegiatan
musrembang kemaren juga di hadiri oleh Rt dan Rw yang
bersangkutan maupun tidak
.warga yang ikut hadir dalam kegiatan musrembang ini
banyak sehingga keluhan keluhan yang di dapat dalam kegiatan
musrembang ini juga banyak. Program-program yang di ajukan kepada
pemerintah kota juga banyak dan akan menghabiskan dana yang
lumayan relative besar. Di daerah tembalang ini warga nya bisa di
Page 27
katakan berpasrtisipasi tinggi, bukti nya dalam kurun waktu
sebulan di tembalang ini pasti ada kegiatan warga entah itu
masalah pembangunan maupun masalah keluhan-keluhan yang timbul
dalam masyarakat.
setelah memberikan laporan apa saja yang diingin kan oleh
masyarakat di daerah tembalang ke pada pemerintah kota. Maka
pemerintah kota dengan wewenang nya memberikan tugas dan dana
kepada kecamatan setelah itu di serahkan kepada kelurahan. Di
kelurahan tugas itu akan di catat dan di bukukan sedemikian
rupa, dari masalah biaya,anggaran, nama lokasi apa program nya di
kelurahan lah itu semua di buat di sebuah buku laporan yang telah
penulis dapat.
Kemudian proses nya tidak hanya berhenti di kekelurahansaja. Tugas tersebut akan di serah kan kepada pihak swasta
sebagai orang ketiga yang melaksanakan tugas tersebut. Tugas
tersebut berupa pengaspalan jalan, paving, perbaikan masjid, dan
pebuatan saluran air. Setelah pekerjaan itu selesai di lakukan
oleh pihak swasta dalam waktu yang telah ditentukan. Maka salah
satu anggota kekelurahan akan mencek dan melihat apa pekerjaan
itu benar-benar telah selesai. Setelah itu barulah kekelurahan
membuat laporan lagi tetapi laporan itu menejlaskan bahwa sudah
terlaksanakan nya program itu kepada pemerintah kota.
Page 28
Kesimpulan
Perencanaan ideal adalah perencanaan yang baik serta efektif
dapat dinikmati oleh masyarakat serta perencanaan tersebut
berdasarkan alternative, harus realistis, ekonomis, flexibel, dan
harus didasari dengan partisipasi. Selain itu perencanaan yang
idela ini di dasar dari aspirasi-aspirari warga atau partisipasi
warga dalam kegiatan musrembang yang telah di adakan kemaren
tanggal 10 januari 2015 di kelurahan tembalang. Musrembang ini
bertujuan agar program perencanan pembangunan yang di buat oleh
kelurahan ini sesuai dengan keinginan masyarakat, sehingga
pembangunan yang dilakukan itu berguna dan bermanfaat serta dapat
di nikmati oleh masyarakat sebagai penggunannya.
Perencanaan program di daerah tembalang ini adalah
perencanaa yang ideal karena telah mencakupi berbagai aspek dan
kriteria perencanaan yang ideal tersebut seperti salah satu
kriteria nya adalah Partisipasi dan ekonomis. Terbukti
perencanaan di kelurahan ini di bentuk atau di buat dari isi
aspirasi-aspirasi masyarakat pada saat kegiatan musrembang yang
telah di laksanakan. Dan selain itu tata pengelolaan system
keuangan yang di bukukan oleh kelurahan ini bersifat fakta atau
sesuai dengan apa yang telah di lakukan oleh pihak swasta.
Page 29
Daftar pustaka
http://danisnugroho.blogspot.com/2010/11/syarat-syarat-
perencanaan-yang-baik.html Di unduh pada tanggal 10 januari 2015
jam 12:30 wib
http://abbalukengbone.blogspot.com/2014/02/tahap-pelaksanaan-musrembang-tingkat.html
Di unduh pada tanggal 6 januari 2015 jam 10:00
Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah. 2005. Perencanaan
Pembangunan Daerah. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
Djohani, Rianingsih. 2008. Panduan Penyelenggaraan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan. Jakarta. Studio Driya Media.
Page 30
Tim Penyusun. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.